STUDI KOMPARASI KOMPETENSI GURU EKONOMI SMA … · analisis uji Independent Sample T-tes untuk data...
Transcript of STUDI KOMPARASI KOMPETENSI GURU EKONOMI SMA … · analisis uji Independent Sample T-tes untuk data...
i
STUDI KOMPARASI KOMPETENSI GURU EKONOMI SMA
LULUSAN FKIP DAN LULUSAN NONFKIP DI SMA
KOTA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh :
Cipluk Wido Rini
121324029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIDKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhanku Yesus Kristus
Bapak (Alm.) Sutiyo Sri Raharjo dan Mamak Kasirah
Kakakku Karyo Widadi, Sri Ngati-ati dan Ayub Widodo
Keponakanku Firdaus Raka Saputra
Seluruh Keluarga Besarku
Kekasihku Adit Kurnia Setyawan
Sahabatku Anis, Deti, Charla, Vivi, Meli, Ida, Juli, Ega, Suci
Sahabat-sahabatku Brodol Family
Sahabat-sahabat Pendidikan Ekonomi 2012
Almamaterku Univesitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Iman, Pengharapan, dan Kasih”
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan,
dan bertekunlah dalam doa”
(Roma 12: 12)
“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia
tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan
yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan sendiri. Ia
tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia
tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita
karena kebenaran”
(1 Korintus 13: 4-6)
“Kesalahan kita yang paling buruk adalah terlalu sibuk
mengurusi kesalahan orang lain”
(Kahlil Gibran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
STUDI KOMPARASI KOMPETENSI GURU EKONOMI SMA
LULUSAN FKIP DAN NONFKIP DI SMA
KOTA YOGYAKARTA
Cipluk Wido Rini
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis perbedaan
kompetensi Guru Ekonomi SMA lulusan FKIP dan non-FKIP di SMA Kota
Yogyakarta. Penelitian ini merupakan studi komparasi. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Mei-Juni 2016. Populasi penelitian adalah seluruh Guru Ekonomi
SMA di Kota Yogyakarta. Jumlah responden sebanyak 130 orang. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling untuk menentukan tempat
penelitian dan simple random sampling untuk menentukan jumlah sampel
penelitian, serta proportional sampling untuk menentukan jumlah responden di
masing-masing kelas. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif serta
analisis uji Independent Sample T-tes untuk data berdistribusi normal dan Uji
Mann Whitney (Z test) untuk data yang tidak berdistribusi normal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada perbedaan signifikan
kompetensi pedagogik Guru Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP
di SMA Kota Yogyakarta; 2) ada perbedaan signifikan kompetensi profesional
Guru Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA Kota
Yogyakarta; 3) ada perbedaan signifikan kompetensi kepribadian Guru Ekonomi
SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA Kota Yogyakarta; dan 4) ada
perbedaan signifikan kompetensi sosial Guru Ekonomi SMA lulusan FKIP dan
lulusan non-FKIP di SMA Kota Yogyakarta.
Kata kunci: kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, Guru Ekonomi lulusan FKIP, Guru Ekonomi
lulusan non-FKIP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
A COMPARATIVE STUDY OF HIGH SCHOOL ECONOMIC
TEACHER COMPETENCE
GRADUATED FROM FKIP AND NONFKIP IN HIGH SCHOOLS
YOGYAKARTA
Cipluk Wido Rini
Universitas Sanata Dharma
2016
This research aims to examine and analyze the differences of High School
economics teacher competence graduated from FKIP and non-FKIP in high
schools. This type of research is a comparative study. The research was
conducted from May to June 2016. Population in this research were all Economic
teachers of High Schools in Yogyakarta. The total numbers of respondents were
130 students. The sampling technique was purposive sampling for determining the
place where research and simple random sampling for determining the number of
samples and proportional sampling for determining the number of respondents.
Data analysis was applying descriptive analysis and test analysis of Independent
Sample T-test for normal distribution of data and Mann Whitney test is for non-
normal distribution of data.
The results show that: 1) there is a significant difference in pedagogic
competence of graduate High School economic teacher graduated from FKIP and
non-FKIP High Schools in Yogyakarta; 2) there is a significant difference
in professional competence of High School economic teacher graduated from
FKIP and non-FKIP High Schools in Yogyakarta; 3) there is
a significant difference in personality competence of High School economic
teacher graduated from FKIP and non-FKIP High Schools in Yogyakarta; 4) there
is a significant difference in social competence of High School economic teacher
graduated from FKIP and non-FKIP High Schools in Yogyakarta.
Keywords: pedagogic competence, professional competence, personality
competence, social competence, teacher in economic graduate FKIP, teacher in
economic graduate non-FKIP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas pertolongan dan
penyertaan-Nya kepada penulis dalam persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian
skripsi ini yang berjudul “Studi Komparasi Kompetensi Guru Ekonomi SMA
Lulusan FKIP dan Lulusan non-FKIP di SMA Kota Yogyakarta” .
Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK
Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak
terlepas dari bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan serta Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M. Ed. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi.
4. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberikan bimbingan, semangat dan motivasi selama perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan untuk ketercapaian
skripsi ini.
6. Segenap Bapak/Ibu dosen yang telah banyak memberikan pengetahuan,
nasihat serta motivasi selama proses perkuliahan.
7. Ibu Christina Kristiani selaku tenaga administrasi Pendidikan Ekonomi yang
selalu membantu dan memberikan informasi akademik selama proses
perkuliahan.
8. Bapak Kepala Sekolah, Waka Humas, dan Guru Ekonomi SMA Negeri 2 dan
SMA Negeri 7 Yogyakarta yang telah memberikan izin dan bantuan kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
9. Siswa-siswi kelas X MIIA 1 dan X IIS 1 SMA Negeri 2 Yogyakarta serta X-3,
X-4, X-5, X-6 SMA Negeri 7 Yogyakarta yang telah bersedia membantu
penulis dalam mengumpulkan data penelitian.
10. Bapak Sutiyo Sri Raharjo dan Ibu Kasirah terkasih, yang telah memberikan
banyak nasihat, semangat, motivasi serta doa kepada penulis selama proses
perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini.
11. Kakak-kakakku Karyo Widadi dan Ayub Widodo, kakak iparku Sri Ngati-ati,
keponakanku Firdaus Raka Saputra serta seluruh keluarga besarku yang telah
memberikan motivasi dan doa selama perkuliahan.
12. Adit Kurnia Setyawan terkasih yang telah banyak memberikan nasihat, kritik,
saran, kasih sayang, menemani, dan mendengarkan keluh kesah penulis dari
awal hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Sahabat-sahabat brodol family, Vidia Natalia, Anggi Budi Faderika, Erlina,
Fransisca Cristi, Adit Kurnia, Gardika Edi, Daniel Setyawan, Agustinus
Nindya yang selalu menemani, memberikan nasihat, canda tawa, motivasi dan
selalu memberikan kasih sayang kepada penulis.
14. Sahabat selama perkuliahan Nina Cahyani, Albertus Bima, Hesti Ratna,
Fransiskus Sogen, Yosep Henri dan seluruh teman-teman Pendidikan
Ekonomi Angkatan 2012.
15. Annisaatul Qudwah, Ida Rohyani, Charla Serlita, dan Dheti Ayu Indaryani
yang telah menjadi sahabat sekaligus saudara untuk berkeluh kesah dan selalu
memberikan semangat dan motivasi selama penyelesaian skripsi ini.
16. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada saya
selama menempuh perkuliahan dari awal hingga penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya.
Yogyakarta, 12 Agustus 2016
Penulis
Cipluk Wido Rini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................. vii
ABSTRAK .............................................................................................. viii
ABSTRACT .............................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Batasan Masalah .................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ................................................................. 6
D. Tujuan Masalah ..................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis ................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Kompetensi Guru ............................................................. 9
2. Karakteristik Tanggung Jawab dan Kompetensi Guru .... 36
B. Kerangka Berpikir ................................................................. 38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 45
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 45
C. Sumber Data .......................................................................... 46
1. Data Primer ...................................................................... 46
2. Data Sekunder .................................................................. 46
D. Subjek dan Objek Penelitian .................................................. 46
1. Subjek Penelitian .............................................................. 46
2. Objek Penelitian ............................................................... 46
E. Populasi,Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.............. 47
1. Populasi ............................................................................ 47
2. Sampel .............................................................................. 47
3. Teknik Pengambilan Sampel............................................ 49
F. Operasionalisasi Variabel ....................................................... 50
1. Variabel Kompetensi Guru .............................................. 50
2. Variabel Kompetensi Pedagogik ...................................... 50
3. Variabel Kompetensi Profesional .................................... 52
4. Variabel Kompetensi Kepribadian .................................... 53
5. Variabel Kompetensi Sosial ............................................. 54
6. Variabel Kompetensi Guru Ekonomi FKIP ..................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
7. Variabel Kompetensi Guru Ekonomi Non FKIP ............. 55
G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 56
1. Kuesioner ......................................................................... 56
H. Pengujian Instrumen Penelitian .............................................. 56
1. Uji Validitas ..................................................................... 56
2. Uji Reliabilitas ................................................................. 61
I. Teknik Analisis Data ............................................................... 65
1. Analisis Deskritif .............................................................. 65
2. Uji Prasyarat ...................................................................... 66
3. Pengujian Hipotesis ........................................................... 67
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. SMA N 2 Yogyakarta ............................................................. 68
1. Sejarah Berdirinya SMA N 2 Yogyakarta ....................... 68
2. Tujuan SMA N 2 Yogyakarta .......................................... 72
3. Sistem Pendidikan SMA N 2 Yogyakarta ........................ 75
4. Kurikulum SMA N 2 Yogyakarta .................................... 75
5. Organisasi SMA N 2 Yogyakarta .................................... 83
6. Sumber Daya Manusia SMA N 2 Yogyakarta ................. 84
7. Siswa Satuan Pendidikan SMA N 2 Yogyakarta ............. 84
8. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA N 2 Yogyakarta ..... 86
B. SMA N 7 Yogyakarta ............................................................. 86
1. Sejarah SMA N 7 Yogyakarta.......................................... 86
2. Perkembangan SMA N 7 Yogyakarta ............................... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
3. Visi dan Misi Satuan Pendidikan ..................................... 89
4. Tujuan SMA N 7 Yogyakarta .......................................... 90
5. Sistem Pendidikan SMA N 7 Yogyakarta ........................ 91
6. Kurikulum SMA N 7 Yogyakarta .................................... 91
7. Organisasi Sekolah SMA N 7 Yogyakarta ...................... 91
8. Sumber Daya Manusia SMA N 7 Yogyakarta ................. 92
9. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA N 7 Yogyakarta ..... 92
10. Komite Sekolah SMA N 7 Yogyakarta ........................... 94
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ........................................................................ 95
1. Kompetensi Pedagogik..................................................... 97
2. Kompetensi Profesional ................................................... 99
3. Kompetensi Kepribadian .................................................. 101
4. Kompetensi Sosial ............................................................ 103
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data.......................................... 105
1. Uji Normalitas Data ......................................................... 105
C. Analisis Data .......................................................................... 106
1. Kompetensi Guru ditinjau dari Kompetensi Pedagogik... 106
2. Kompetensi Guru ditinjau dari Kompetensi Profesional . 107
3. Kompetensi Guru ditinjau dari Kompetensi Kepribadian 110
4. Kompetensi Guru ditinjau dari Kompetensi Sosial .......... 112
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 114
1. Perbedaan Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi Lulusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
FKIP dan Lulusan Non FKIP .......................................... 114
2. Perbedaan Kompetensi Profesional Guru Ekonomi Lulusan
FKIP dan Lulusan Non FKIP .......................................... 116
3. Perbedaan Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi Lulusan
FKIP dan Lulusan Non FKIP .......................................... 119
4. Perbedaan Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Lulusan
FKIP dan Lulusan Non FKIP .......................................... 121
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................... 124
B. Keterbatasan .......................................................................... 125
C. Saran ...................................................................................... 125
Daftar Pustaka ......................................................................................... 128
Lampiran ................................................................................................. 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Jumlah Peserta Didik …………………………………………… 48
Tabel 3.2 : Kisi-kisi Kuesioner Variabel Kompetensi Pedagogik…………. 50
Tabel 3.3 : Kisi-kisi Kuesioner Variabel Kompetensi Profesional….......... 52
Tabel 3.4 : Kisi-kisi Kuesioner Variabel Kompetensi Kepribadian……….. 53
Tabel 3.5 : Kisi-kisi Kuesioner Variabel Kompetensi Sosial………........... 54
Tabel 3.6 : Skor Pernyataan Kompetensi Guru…………………………….. 56
Tabel 3.7 : Hasil Pengujian Validitas Kompetensi Pedagogik…………….. 58
Tabel 3.8 : Hasil Pengujian Ulang Validitas Kompetensi Pedagogik……… 59
Tabel 3.9 : Hasil Pengujian Validitas Kompetensi Profesional……………. 60
Tabel 3.10 : Hasil Pengujian Validitas Kompetensi Kepribadian…………… 60
Tabel 3.11 : Hasil Pengujian Validitas Kompetensi Sosial………………….. 61
Tabel 3.12 : Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Kompetensi Pedagogik… 63
Tabel 3.13 : Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Kompetensi Profesional… 63
Tabel 3.14 : Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Kompetensi Kepribadian.. 64
Tabel 3.15 : Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Kompetensi Sosial……... 64
Tabel 3.16 : Kriteria Kompetensi Guru Berdasarkan PAP II………………… 66
Tabel 5.1 : Responden Penelitian……………………………………………. 96
Tabel 5.2 : Deskripsi Data Kompetensi Guru Lulusan FKIP……………….. 96
Tabel 5.3 : Deskripsi Data Kompetensi Guru Lulusan Non FKIP…………. 97
Tabel 5.4 : Kriteria Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi Lulusan FKIP… 97
Tabel 5.5 : Kriteria Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi Lulusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Non FKIP……………………………………………………….. 98
Tabel 5.6 : Kriteria Kompetensi Profesional Guru Ekonomi Lulusan FKIP.. 99
Tabel 5.7 : Kriteria Kompetensi Profesional Guru Ekonomi Lulusan
Non FKIP………………………………………………………… 100
Tabel 5.8 : Kriteria Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi Lulusan FKIP.. 101
Tabel 5.9 : Kriteria Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi Lulusan
Non FKIP………………………………………………………… 102
Tabel 5.10 : Kriteria Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Lulusan FKIP……… 103
Tabel 5.11 : Kriteria Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Lulusan
Non FKIP………………………………………………………… 104
Tabel 5.12 : Hasil Uji Normalitas……………………………………………... 105
Tabel 5.13 : Hasil Uji Independent Sample T-test Kompetensi Pedagogik…… 106
Tabel 5.14 : Hasil Uji Independent Sample T-test Kompetensi Profesional…. 109
Tabel 5.15 : Hasil Uji Mann Whitney Kompetensi Kepribadian…………….. 111
Tabel 5.16 : Hasil Uji Independent Sample T-test Kompetensi Sosial………. 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian……………………………………….......... 131
Lampiran II : Uji Validitas & Reliabilitas………………………………………. 140
Lampiran III : Data Induk Penelitian……………………………………………. 147
Lampiran IV : Uji Normalitas Data……………………………………………… 164
Lampiran V : Distribusi Frekuensi & PAP II…………………………………… 166
Lampiran VI : Pengujian Hipotesis Penelitian…………………………………… 182
Lampiran VII : Tabel Statistika…………………………………………………… 187
Lampiran VIII : Surat Ijin Penelitian………………………………………………. 190
Lampiran IX : Profil Sekolah……………………………………………………. 195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia yang semakin meningkat menuntut pendidikan
lebih berkembang karena pendidikan merupakan salah satu faktor penting
dalam menentukan keberhasilan pembangunan sebuah negara. Oleh karena
itu, pendidikan harus dapat terencana dan terlaksana dengan baik agar dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang
terencana dan terlaksana dengan baik tidak akan dapat tercapai apabila tidak
ada peran dari guru-guru ataupun tenaga pendidik yang profesional dan
berkualitas pula. Menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Pasal 1, guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar,
dan menengah (Musfah, 2011: 3).
Profesionalitas menjadi hal yang sangat penting bagi seorang guru
dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai tenaga pendidik.
Seorang guru akan dapat dikatakan profesional apabila memiliki seperangkat
kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang baik dan dapat diandalkan
serta dipertanggungjawabkan dalam proses pembelajaran. Seperangkat
kemampuan, pengetahuan dan keterampilan inilah yang disebut kompetensi.
Menurut Asamani (2009:37), kompetensi menjadi syarat mutlak menuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
profesionalitas. Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak (Mulyasa, 2006:37). Kompetensi guru profesional meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
personal/kepribadian, dan kompetensi sosial.
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkaitan dengan
pemahaman guru terhadap karakteristik fisik maupun non fisik peserta didik,
serta kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, mulai dari
perancangan, pelaksanaan, dan mengevaluasi proses pembelajaran peserta
didik. Oleh karena itu seorang calon guru (pendidik) harus memiliki latar
belakang pendidikan keguruan yang relevan dengan bidang keilmuannya
(Janawi, 2012:47).
Penguasaan bidang keilmuan yang relevan dengan latar belakang
pendidikan, menjadi sesuatu yang sangat penting agar seorang guru mampu
memberikan pengetahuan yang sesuai dengan ilmu yang dikuasainya. Hal ini
berkaitan dengan kompetensi guru yaitu kompetensi profesional yang
merupakan kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran yang
akan disampaikan kepada peserta didik. Seorang guru akan disebut
profesional, jika guru tersebut mampu menguasai keahlian dan keterampilan
baik teoritik maupun praktik dalam proses pembelajaran.
Tugas seorang guru bukan hanya mampu mengajarkan keahlian dan
keterampilan teoritik serta praktik kepada peserta didik, akan tetapi
dibutuhkan kompetensi personalitas yang mencerminkan pribadi guru dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
hal sikap dan perilaku baik agar menjadi teladan bagi peserta didik. meliputi
kemampuan personalitas seorang guru. Tampilan kepribadian guru akan lebih
banyak mempengaruhi minat dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran (Asmani, 2009: 117). Menurut Mulyasa (2013: 42) kompetensi
kepribadian adalah kepribadian pendidik yang mantap, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Selain menjadi panutan dan teladan bagi peserta didik, seorang guru
profesional harus memiliki kemampuan sosial yang ditunjukkan dalam
berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. Kemampuan
berinteraksi dengan lingkungan sekitar merupakan indikator bahwa seorang
guru mampu menempatkan diri dan memiliki relasi yang baik dengan
lingkungan di sekitarnya, baik peserta didik, sesama guru/pendidik, wali
siswa, serta lingkungan masyarakat yang akan memberikan teladan baik bagi
peserta didik.
Kompetensi keguruan di atas menunjuk kualitas seorang guru dalam
dunia pendidikan. Setiap guru tentu memiliki kompetensi yang berbeda dalam
melaksanakan tugas keguruannya. Namun, banyak permasalahan pendidikan
yang muncul akibat dari guru yang tidak berkompeten yang menyebabkan
pendidikan semakin merosot dan tidak berkembang, hal ini dikarenakan belum
semua guru memiliki kompetensi dalam mempertanggungjawabkan tugasnya
sebagai tenaga pendidik. Dijelaskan dalam kompas (7 Juli 2015) bahwa mutu
guru Indonesia masih mengkhawatirkan. Dari uji kompetensi guru terhadap
sekitar 1,6 juta guru, hasilnya tidak menggembirakan karena sebagian besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
nilainya dibawah 50 dari nilai tertinggi 100. Artinya, masih banyak guru
memiliki mutu dan kompetensi rendah terkait dengan dunia pendidikan.
Salah satu faktor penyebab tinggi atau rendahnya kompetensi guru
dapat dilihat dari latar belakang pendidikan yang dimiliki. Terdapat berbagai
macam calon guru yang berasal dari lulusan sarjana dari perguruan tinggi yang
memiliki kemampuan sebagai tenaga pendidik. Guru tidak hanya berasal dari
sarjana lulusan pendidikan, akan tetapi sebagian guru berasal dari sarjana
lulusan non-pendidikan. Kenyataannya, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) akhirnya melegalkan sarjana non-kependidikan
untuk menjadi guru profesional. Kebijakan pemerintah membuka akses bagi
sarjana non-kependidikan untuk menjadi guru ini tertuang dalam
Permendikbud Nomor 87 Tahun 2013 tentang Pendidikan Profesi Guru
Prajabatan (PPG). Pada dasarnya guru lulusan sarjana kependidikan (FKIP)
belum berarti memiliki kompetensi baik, dan guru lulusan sarjana non-
kependidikan (non-FKIP) memiliki kompetensi buruk, atau sebaliknya.
Kompetensi guru ini akan tercermin melalui kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan.
Guru lulusan kependidikan (FKIP) dan non-kependidikan (non-FKIP)
tentu memiliki kompetensi keguruan yang berbeda mengingat bahwa
keduanya mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda pula. Secara
teori dan pengalaman, guru lulusan FKIP lebih menguasai dan mendalami
perannya sebagai tenaga pendidik sejak dalam masa perkuliahan, karena pada
dasarnya sejak awal sarjana lulusan FKIP telah dibentuk untuk menjadi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
profesional. Sedangkan guru lulusan non-FKIP lebih menguasai ilmu
pengetahuan murni sesuai bidang yang dikuasainya dan tidak dipersiapkan
sebagai tenaga pendidik. Namun bukan berarti bahwa guru lulusan non-FKIP
tidak memiliki kompetensi sebagai seorang guru. Guru lulusan FKIP dan
lulusan non-FKIP memiliki kesempatan dan tugas yang sama sebagai seorang
guru.
Apabila dilihat dari pemaparan mengenai kompetensi guru yang
dimiliki oleh guru lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP, maka kemungkinan
akan menunjukkan perbedaan antara keduanya. Alasan memilih penelitian
mengenai studi komparasi kompetensi guru lulusan FKIP dan non-FKIP
khususnya Guru Ekonomi dikarenakan perbedaan latar belakang pendidikan
guru lulusan FKIP dan non-FKIP yang berkaitan dengan perbedaan ilmu
pengetahuan, keahlian serta kerampilan yang dimiliki, namun dalam praktik
mengajar keduanya memiliki tugas dan kewajiban yang sama sebagai tenaga
pendidik. Mengingat pentingnya kompetensi bagi seorang guru, dan melihat
fenomena bahwa guru lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP memiliki
kesempatan yang sama sebagai seorang pendidik khususnya dalam mata
pelajaran Ekonomi SMA, maka peneliti memilih judul “Studi Komparasi
Kompetensi Guru Ekonomi SMA Lulusan FKIP dan Lulusan non-FKIP
di SMA Kota Yogyakarta”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, peneliti akan
mengkaji tentang perbedaan kompetensi Guru Ekonomi SMA lulusan FKIP
dan non-FKIP. Penelitian ini memfokusan pada kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.
Lokasi penelitian hanya dibatasi di SMA Kota Yogyakarta. Dimana penulis
membatasi tempat untuk melakukan penelitian karena diharapkan penelitian
ini dapat lebih fokus dan memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan
penulis dan menjadi sebuah karya ilmiah yang baik.
C. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan signifikan kompetensi pedagogik Guru
Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di Kota Yogyakarta ?
2. Apakah terdapat perbedaan signifikan kompetensi profesional Guru
Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di Kota Yogyakarta ?
3. Apakah terdapat perbedaan signifikan kompetensi kepribadian Guru
Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di Kota Yogyakarta ?
4. Apakah terdapat perbedaan signifikan kompetensi sosial Guru Ekonomi
SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di Kota Yogyakarta ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji dan menganalisis perbedaan kompetensi pedagogik Guru
Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di Kota Yogyakarta.
2. Untuk menguji dan menganalisis perbedaan kompetensi profesional Guru
Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di Kota Yogyakarta.
3. Untuk menguji dan menganalisis perbedaan kompetensi kepribadian Guru
Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di Kota Yogyakarta.
4. Untuk menguji dan menganalisis perbedaan kompetensi sosial Guru
Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di Kota Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Kepala Sekolah
Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan pengetahuan
kepada kepala sekolah agar lebih memperhatikan kompetensi-kompetensi
yang dimiliki oleh guru-guru di sekolah khususnya dalam penelitian ini
adalah Guru Ekonomi untuk dapat meningkatkan kualitas peserta didik
serta mutu sekolah agar mampu menciptakan dan meluluskan peserta didik
yang berkualitas.
2. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan refleksi bagi
seorang guru dalam meningkatkan kompetensi yang dimiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan masukan dan
juga wawasan bagi mahasiswa baik mahasiswa dari FKIP maupun non-
FKIP untuk lebih meningkatkan kompetensi yang dimiliki sebagai bekal
menjadi seorang pendidik di masa yang akan datang.
4. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan akan memberikan pengetahuan kepada
pembaca bahwa seorang guru harus memiliki kompetensi dan
profesionalitas agar mampu menciptakan peserta didik yang berkualitas.
Tidak hanya kompetensi dan profesionalitas dalam hal mengajar, akan
tetapi kompetensi yang berkaitan dengan perilaku dan juga hubungan
sosial guru dengan lingkungan sekitar.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini memberikan pemahaman bagi peneliti selanjutnya
mengenai kompetensi-kompetensi yang dimiliki guru dan perbedaan
kompetensi antara guru lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP sehingga akan
menjadi acuan/referensi bagi penelitian selanjutnya untuk kemajuan
pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Kompetensi Guru
a. Pengertian Kompetensi
Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak (Mulyasa, 2006:37). Kompetensi juga diartikan
sebagai suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan
seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif (Usman dalam
Kunandar, 2007:51). Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
pasal 1 ayat 10, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai
oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keguruannya.
b. Kompetensi Guru
Menurut Mulyasa (2007: 26) kompetensi guru merupakan
perpaduan antara kemampuan personal, keilmuwan, teknologi, sosial,
dan spiritual yang secara keseluruhan membentuk kompetensi standar
profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap
peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan
profesionalisme. Kompetensi guru adalah kumpulan pengetahuan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki seorang guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan yang dapat
diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan belajar mandiri dengan
memanfaatkan sumber belajar (Musfah, 2011: 27)
Kompetensi guru yang dimaksudkan dalam UU No. 14 tahun
2005 adalah (Janawi 2012: 45-46) :
1) Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
(UU 14/2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1)
2) Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi
standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi (UU 14/2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1)
3) Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan
dengan sertifikat pendidik (UU 14/2005 tentang Guru dan Dosen
pasal 2)
c. Komponen Kompetensi
Nana Sudjana (Janawi, 2012:41) menjelaskan bahwa
pembagian kompetensi yang harus dimiliki guru meliputi tiga aspek,
yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1) Kompetensi bidang Kognitif
Kompetensi bidang kognitif berhubungan dengan
kompetensi intelektual seperti penguasaan materi, pengetahuan
tentang cara mengajar, pengetahuan mengenai belajar dan tingkah
laku individu, pengetahuan bimbingan dan penyuluhan,
pengetahuan tentang administrasi kelas, dan cara mengevaluasi
hasil belajar anak.
2) Kompetensi bidang sikap
Kompetensi bidang sikap berhubungan dengan kesiapan
dan kesediaan guru terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan
tugas dan profesinya, seperti sikap mencintai pekerjaannya dan
lainnya.
3) Kompetensi perilaku/performance
Kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan/perilaku
guru, seperti keterampilan mengajar, membimbing, menilai,
menggunakan alat bantu (teknologi pendidikan), dan
berkomunikasi dengan anak.
Lebih lanjut menurut Roestiyah, kompetensi-kompetensi dasar
yang harus dimiliki guru sebagaimana yang dilakukan pada Proyek
Pembinaan Pendidikan Guru (P3G), paling tidak meliputi sepuluh
komponen pokok (Janawi, 2012: 40-41), yaitu:
1) Menguasai bahan, meliputi bahan bidang studi dan kurikulum
sekolah, aplikasi bidang studi, menguasai bahan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
metodologinya serta menguasai bahan untuk bidang studi yang
terspesialisasi.
2) Mengelola program belajar mengajar, meliputi perumusan tujuan
instruksional, menggunakan metode mengajar, memilih dan
menyusun prosedur instruksional yang tepat, melaksanakan
program belajar mengajar, mengenal potensi anak, perencanaan
dan pelaksanaan remedial.
3) Mengelola kelas, meliputi mengatur tata ruang kelas untuk
pengajaran dan menciptakan iklim belajar yang serasi.
4) Menggunakan media/sumber, meliputi kemampuan mengenal,
memilih dan melaksanakannya dalam proses belajar mengajar,
membuatnya, pengelolaan dan menggunakan laboratorium dalam
proses belajar mengajar, dan penggunaan perpustakaan sebagai
sumber belajar.
5) Menguasai landasan-landasan kependidikan, seperti psikologi
pendidikan, psikologi perkembangan anak dan lainnya.
6) Mengelola interaksi belajar mengajar.
7) Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.
8) Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan.
9) Penyelenggaraan administrasi sekolah.
10) Penggunaan hasil-hasil penelitian kependidikan.
Menurut Suyanto dan Djihad Hisyam (Suyanto & Asep, 2013:
40) ada tiga jenis kompetensi guru, berikut ini penjelasannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1) Kompetensi profesional, yaitu memiliki pengetahuan yang luas
pada bidang studi yang diajarkan, memilih dan menggunakan
berbagai metode mengajar di dalam proses belajar-mengajar yang
diselenggarakan;
2) Kompetensi kemasyarakatan, yaitu mampu berkomunikasi dengan
siswa, sesama guru, dan masyarakat luas dalam konteks sosial;
3) Kompetensi personal, yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan
patut diteladani. Dengan demikian, seorang guru akan mampu
menjadi seorang pemimpin yang menjalankan peran: ing ngarso
sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
Kompetensi yang dimaksudkan dalam UU Nomor 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen adalah berkenaan dengan kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan
kompetensi sosial. Kompetensi ini juga secara tegas digambarkan
dalam PP No. 19 tahun 2005. Kemudian standar tersebut dipertegas
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005
tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik.
Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Pemerintah RI No.74 Tahun 2008 tentang Guru pada ayat (4) sampai
dengan ayat (7) dirumuskan ke dalam:
1) Standar kompetensi guru pada satuan pendidikan di TK atau RA,
dan pendidikan formal bentuk lain yang sederajat;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2) Standar kompetensi guru kelas pada SD atau MI, dan pendidikan
formal bentuk lain yang sederajat;
3) Standar kompetensi guru mata pelajaran atau rumpun mata
pelajaran pada SMP atau MTs, SMA atau MA, SMK atau MAK
dan pendidikan formal bentuk lain yang sederajat; dan
4) Standar kompetensi guru pada satuan pendidikan TKLB, SDLB,
SMPLB, SMALB dan pendidikan formal bentuk lain yang
sederajat.
d. Jenis-jenis Kompetensi
Jenis-jenis kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi
sosial. Berikut adalah penjelasan masing-masing kompetensi tersebut:
1) Kompetensi Pedagogik
Menurut Mulyasa (2013: 42) kompetensi pedagogik adalah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Kompetensi ini harus diktualisasikan oleh setiap guru dalam
menciptakan iklim pembelajaran yang mendidik sebagai
perwujudan penguasaan kompetensi utama, kompetensi pendukung
dan kompetensi lainnya secara terintegrasi dan utuh (Mulyasa,
2013: 43).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru berkenaan
dengan penguasaan teoritis dan proses aplikasinya dalam
pembelajaran. Kompetensi tersebut paling tidak berhubungan
dengan (Janawi, 2012:47), yaitu:
a) Menguasai karakteristik peserta didik
Siswa atau peserta didik yang dilayani oleh guru adalah
individu-individu yang unik. Mereka bukanlah sekelompok
manusia yang dapat dengan mudah diatur, didikte, diarahkan
atau diperintah menurut kemauan guru. Mereka adalah subjek
yang memiliki latar belakang, karakteristik, keunikan,
kemampuan yang berbeda-beda. Karena itu pemahaman
terhadap karakteristik peserta didik dan berbagai aspek
perkembangannya dan faktor-faktor yang memengaruhinya
merupakan syarat mutlak bagi guru agar guru dapat berhasil
dalam pembelajarannya (Marselus, 2001: 30).
Menurut Raharjo, guru sebagai profesi memiliki
karakteristik profesional minimum dan berdasarkan sintesis
temuan-temuan penelitian. Beberapa karakteristik profesional
minimum guru adalah; pertama, mempunyai komitmen pada
siswa dan proses belajarnya; kedua, menguasai secara
mendalam bahan belajar atau mata pelajaran serta cara
pembelajarannya; ketiga, bertanggung jawab memantau hasil
belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi; keempat, mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar
dari pengalamannya; dan kelima, menjadi partisipan aktif
masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya (Janawi, 2012:
66)
b) Menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran
Tugas utama guru adalah memengaruhi siswa bisa
belajar. Karena itu tidak terelakkan bahwa guru juga harus
menguasai dengan baik teori-teori belajar, dan bagaimana teori-
teori itu diaplikasikan dalam pembelajaran melalui model-
model pembelajaran tertentu. Secara umum ada tiga teori
belajar yang masih berpengatuh sampai saat ini yakni teori-
teori behaviorisme, teori-teori kognitivisme, dan teori-teori
humanistic-konstruktivis. Ketiga teori ini meletakkan dasar
bagi berbagai model pembelajaran yang ada saat ini (Marselus,
2011: 32).
Selain menguasai teori-teori belajar dan pembelajaran,
guru juga harus menguasai prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik. Menurut T. Raka Joni, pembelajaran yang mendidik
adalah pembelajaran yang tidak hanya berupa penerusan
informasi, melainkan pembelajaran yang lebih banyak
memberikan peluang bagi peserta didik untuk pembentukan
kecerdasan, pemerolehan pengetahuan dan keterampilan. Ini
berarti guru harus lebih mengedepankan peran siswa sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
subjek aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran yang mendidik
juga berarti pembelajaran yang memberikan pengalaman-
pengalaman bermakna yang tidak hanya berguna untuk
kepentingan sesaat (seperti untuk menyelesaikan soal tes agar
bisa lulus), tetapi pembelajaran yang memberikan kemampuan
bagi siswa untuk bisa belajar sepanjang hayat (learning how to
learn) (Marselus, 2011: 34).
c) Mengembangkan kurikulum dan rancangan pembelajaran
Pemahaman kurikulum harus selalu mengalami
perubahan dan perkembangan di dunia pendidikan. Diskursus
kurikulum menjadi perhatian penting para pakar pendidikan,
termasuk guru yang dianggap sebagai pelaku kurikulum secara
teknis dalam proses pembelajaran. Menurut Zamroni, salah
satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah
mempertimbangkan dua model, yaitu memperkuat hidden
curriculum dan mengembangkan teknik refleksi diri (self-
reflection) (Janawi, 2012: 75).
Hidden curriculum adalah proses penanaman nilai-nilai
dan sifat-sifat pada diri siswa. Proses tersebut dilakukan
melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan guru. Guru
hendaknya melakukan proses pembelajaran yangbaik menjadi
panutan bagi anak didik, dan rekan sejawat. Sedangkan self-
reflection adalah suatu kegiatan untuk mengevaluasi proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
belajar mengajar yang telah dilaksanakan untuk memperoleh
umpan balik.
d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
Untuk memunculkan pembelajaran yang mendidik,
berbagai pendekatan telah dilakukan oleh pendidik, sekolah
dan penentu kebijakan. Sebelum guru menyelenggarakan
teknik pembelajaran yang mendidik, setiap guru harus
memahami tujuan belajar itu sendiri. Conny R. Semiawan
menyatakan bahwa belajar dapat ditelaah melalui dua hal, yaitu
secara mikro dan makro (Janawi, 2012: 84-85).
Secara mikro, belajar terkait dengan proses
pembelajaran itu sendiri. Pengaruh negatif dapat datang dari
luar dinding sekolah (lingkungan luar) ditambah pula oleh
orientasi pembelaran yang ditandai oleh ciri alternatif,
keterasingan anak didik dari proses belajar sesungguhnya.
Proses ini biasanya terjadi karena proses pembelajaran hanya
berlangsung satu arah. Guru lebih dominan
(mempertanggungjawabkan the body of materials), sementara
anak cenderung pasif. Secara makro, pembelajaran ditinjau dari
adanya analisis dua jalur dalam pendekatan sistemnya yang
disebut analisis dua jalur (two road analysis). Jalur pertama
(front-end: muka belakang) yaitu mencakup tiga komponen;
target group analysis (siapa dan context analysis. Berkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dengan bagaimana upaya menyelaraskan sasaran dan
relevansinya, analisis pekerjaan dapat dilakukan dari muka
(front) ke belakang (end), atau sebaliknya. Oleh karena itu
untuk menyeimbangkan proses pembelajaran perlu dilakukan
rancangan pembelajaran (instructional planning).
e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
untuk kepentingan pembelajaran
Menurut Nana Sudjana, belajar dan mengajar sebagai
suatu proses, mengandung tiga unsure yang dapat dibedakan,
yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses)
belajar mengajar, dan hasil belajar (Janawi, 2012: 86). Tujuan
Instruksional Khusus (TIK) menjadi dasar awal kegiatan
pembelajaran. Proses pencapaian pembelajaran diukur melalui
proses pertama, yakni tercapai atau tidak TIK itu sendiri. Jika
TIK tercapai, maka tujuan-tujuan berikutnya akan mengarah
pada tujuan akhir pendidikan, yakni proses perubahan perilaku
peserta didik (behavioral changing). TIK dalam proses belajar
mengajar menjadi tujuan operasional dari setiap pembelajaran
yang terfokus pada mata pelajaran tertentu. Oleh karena itu
perumusan TIK tetap mengacu kepada pencapaian aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagaimana yang
diungkapkan dalam Taxonomy Bloom.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
Kemampuan guru lain adalah membantu peserta didik
mengaktualisasikan segenap potensinya. Siswa sebagai
individu memiliki berbagai bakat dan kemampuan yang
beragam. Karena itu tugas guru adalah menciptakan kondisi
sedemikian rupa agar berbagai potensi dan kemampuan yang
beragam itu dapat dikembangkan secara optimal. Salah satu
wahana untuk mengembangkan kemampuan, potensi, bakat
atau minat siswa adalah melalui kegiatan-kegiatan
ekstrakurikuler. Guru tidak hanya menjadi fasilitator belajar di
ruang kelas, tetapi juga harus menjadi fasilitator belajar di luar
ruang kelas pada situasi-situasi nonpembelajaran. Melalui
kegiatan pengembangan minat, bakat dan kemampuan siswa
ini, para siswa merasa dihargai dan memiliki peluang untuk
mengembangkan kemampuannya secara optimal tanpa
dihambat oleh berbagai kegiatan-kegiatan akademik pelajaran
semata (Marselus, 2011: 38).
g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik
Kegiatan pembelajaran adalah suatu bentuk
komunikasi. Karena esensi dari pembelajaran adalah interaksi
antara individu-individu tertentu, sehingga terjadi pertukaran
pesan (informasi, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
lain-lain). Agar supaya guru dapat berinteraksi dengan siswa
dan dapat melaksanakan pembelajarannya secara efektif,
kemampuan komunikasi merupakan salah satu prasayaratnya.
Guru harus bisa berkomunikasi secara efektif dengan siswa
agar pesan-pesan pembelajaran dapat dipahami, dihayati atau
diamalkan oleh para siswa (Marselus, 2011: 39).
Dalam proses pembelajaran, komunikasi dibutuhkan
ketika seorang guru akan menyampaikan pesan (the body of
materials) kepada peserta didik. Deddy Mulyana menyebutkan,
komunikasi terjadi stidaknya melalui suatu sumber yang dapat
membangkitkan respon pada penerima melalui penyampaian
suatu pesan. Bentuknya berupa tanda atau simbol, baik bentuk
verbal (kata-kata) atau bentuk non-verbal (non kata-kata), tanpa
harus memastikan terlebih dulu bahwa kedua belah pihak yang
berkomunikasi punya suatu sistem simbol yang sama (Janawi,
2012: 89).
h) Menyelenggarakan dan memanfaatkan evaluasi dan penilaian
proses dan hasil belajar
Supranata dan Hatta dalam Janawi mengartikan
evaluasi atau penilaian merupakan proses menyimpulkan dan
menafsirkan fakta-fakta dan membuat pertimbangan dasar yang
profesional untuk mengambil kebijakan pada sekumpulan
informasi, yaitu informasi tentang peserta didik (Janawi, 2012:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
90). Pada umumnya evauasi dapat dijadikan sebagai proses
umpan balik (feedback process). Pertama, evalusi menjadi
dasar untuk melakukan penilaian terhadap tingkat keberhasilan
anak baik pada tiap proses pembelajaran, semester, dan
tahunan. Dalam dunia pendidikan, evaluasi tetap harus
dilakukan. Melalui evaluasi inilah, tujuan pembelajaran dapat
diketahui berhasil atau tidaknya, mencapai sasaran atau tidak.
Kedua, evaluasi menjadi umpan balik baik bagi guru maupun
anak.
i) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran
Tindakan reflektif dalam dunia pendidikan adalah
sangat penting dilakukan. Tindakan reflektif menjadi acuan
peningkatan kualitas pendidikan, lebih khusus lagi kualitas
proses pembelajaran. Tindakan ini sering dilupakan oleh para
guru dan pelaku dunia persekolahan. Padahal dalam paradigma
dunia pendidikan modern, tindakan reflektif menjadi bagian
yang tak terpisahkan dalam proses peningkatan kualitas
pendidikan itu sendiri (Janawi, 2012: 95).
Salah satu ciri dari tugas guru sebagai seorang
profesional adalah kemampuan untuk merefleksikan praktiknya
dan melakukan perbaikan-perbaikan secara berkelanjutan
(Marselus, 2011: 42).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Kompetensi pedagogik harus senantiasa dimiliki dan
dikembangkan oleh seorang guru. Melalui kompetensi ini, guru
dapat mengelola kegiatan pembelajaran dimulai dari pemahaman
terhadap peserta didik sampai evaluasi belajar yang dilakukan oleh
guru.
2) Kompetensi Profesional
Seorang guru harus mampu memanusiakan anak didik, dan
membuat anak didik lebih mandiri dan bertanggung jawab dengan
apa yang menjadi tugasnya (Janawi, 2012: 98). Menurut Mulyasa
(2013: 42) kompetensi profesional adalah kemampuan pendidik
dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam
yang memungkinkannya membimbing peserta didik memperoleh
kompetensi yang ditetapkan.
Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar
tenaga pendidik. Ia akan disebut profesional, jika ia mampu
menguasai keahlian dan keterampilan teoritik dan praktik dalam
proses pembelajaran. Kompetensi ini cenderung mengacu kepada
kemampuan teoritik dan praktik lapangan (Janawi, 2012: 48).
Secara rinci, kemampuan profesional dapat dijabarkan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a) Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan
yang sesuai dan mendukung bidang keahlian/bidang studi yang
diampu.
Menurut S. Nasution, orang yang menguasai bidang
ilmu tertentu akan lebih sering berpikir intuitif bila
dibandingkan dengan orang yangtidak menguasainya.
Kemudian orang yang menguasai struktur atau seluk beluk
bidang ilmu memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk
berpikir intuitif (Janawi, 2012: 101). Berpikir intuitif
merupakan proses pembuktian dan kajian lebih lanjut. Berpikir
intuitif dalam proses pembelajaran dianggap berbeda dengan
berpikir analitis. Berpikir analitis dilakukan melalui prosedur
dan langkah yang bertahap. Sedangkan berpikir intuitif tidak
dapat dilakukan oleh semua orang. Berpikir intuitif hanya dapat
dilakukan oleh orang yang memiliki pengetahuan yang luas
sehingga jalan pemikirannya dapat melakukan lompatan dan
tidak menggunakan tahapan sebagaiamana berpikir analitis.
b) Memanfaatkan teknologi informasi dan teknologi (TIK) untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai bidang studi yang
diampu.
Peran teknologi dan media dalam pembelajaran sangat
penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK)yang mencakup tutor, tutee dan tools dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
implementasi dan aplikasi bidangilmu lain maupun dalam
pengembangan IPTEK itu sendiri. Teknologi dan media dapat
banyak berperan dalam pembelajaran. Instruksi dapat
tergantung pada kehadiran dan keterampilan guru, bahkan pada
situasi ini media banyak digunakan oleh guru (Janawi 2012:
104).
Penggunaan teknologi dan informasi di dunia sekolah,
khususnya proses pembelajaran, telah dilakukan, namun
penggunaan tersebut masih cenderung pada media audio visual.
Para tenaga pendidik perlu merubah paradigma teknologi dari
pemahaman penggunaan pisik kepada terapan dan non pisik.
c) Menguasai filosofi, metodologi, teknis, dan fraktis penelitian
dan pengembangan ilmu yang sesuai dan mendukung bidang
keahliannya.
Ciri guru yang profesional adalah guru yang mampu
menguasai filosofi bidang keilmuan, metodologi bidang
keilmuan, dan teknis dan praktis bidang keilmuan. Tiap bidang
keilmuan, secara khusus lagi mata pelajaran yang disajikan di
sekolah, tentu memiliki karakteristik dan bangunan keilmuan
tersendiri. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sangat berbeda
dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPS lebih memfokuskan
pada ilmu-ilmu sosial. Sedangkan IPA memfokuskan pada ilmu
murni, kealaman, dan cenderung eksak. Oleh karena itu dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sisi filosofi, metodologi, dan teknis pelaksanaan serta
praktisnya sangat jauh berbeda (Janawi, 2012: 119).
d) Mengembangkan diri dan kinerja profesionalitasnya dengan
melakukan tindakan reflektif dan penggunaan TIK.
Tuntutan pengembangan diri bagi guru adalah suatu hal
yang tidak dapat dihindari, karena guru harus senantiasa
berupaya untuk mengadopsi perkembangan-perkembangan
baru, baik bidang teknologi informasi maupun tuntutan
masyarakat. Selain faktor tersebut, karena kurikulum selalu
mengalami perbaikan dan perubahan (Janawi, 2012: 120).
Pengembangan diri dan kinerja profesional menjadi bagian
yang tak dapat dihindari. Pengembangan diri di antaranya dapat
dilakukan melalui kajian dan inovasi bidang tugas, melanjutkan
studi ke jenjang berikutnya sesuai dengan bidang keilmuan
yang relevan dengan tugas mengajar.
e) Meningkatkan kinerja dan komitmen dalam pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat.
Pendidikan berfungsi untuk menyampaikan,
meneruskan atau menstransmisi kebudayaan. Dalam fungsi ini
sekolah lebih bersifat konservatif dan berusaha
mempertahankan status quo demi mempertahankan nilai-nilai
yang telah berkembang dan disepakati oleh masyarakat. Akan
tetapi sekolah memiliki andil besar dalam mendidik generasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
bangsa dalam menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
yang cepat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Nasution dalam Janawi, 2012: 122).
Dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sekolah memegang peranan penting dalam melakukan
perubahan. Masyarakat memberikan penghargaan yang sangat
besar kepada sekolah sebagai agen perubahan. Bahkan muncul
kepercayaan bahwa yang dapat menginspirasi lahirnya tatanan
masyarakat baru hanyalah institusi sekolah dengan mesinnya,
yang dikenal dengan “guru”. Sekolah memegang peranan
penting dalam melakukan sosialisasi.
Dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
dinyatakan secara tegas bahwa hak dan kewajiban guru
meliputi:
(1) Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum
dan jaminan kesejahteraan sosial;
(2) Mendapat promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas
dan prestasi kerja;
(3) Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan
hak atas kekayaan intelektual;
(4) Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
(5) Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana
pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas
keprofesionalan;
(6) Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut
menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi
kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan,
kode etik guru, dan peraturanperundang-undangan;
(7) Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam
melaksanakan tugas;
(8) Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi
profesi;
(9) Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan
kebijakan pendidikan;
(10) Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan
dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi;
(11) Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi
dalam bidangnya.
3) Kompetensi Kepribadian
Guru sebagai teladan bagi murid-muridnya harus memiliki
sikap dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan panutan dalam
seluruh segi kegidupannya. Tampilan kepribadian guru akan lebih
banyak mempengaruhi minat dan antusiasme anak dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran (Asmani, 2009: 117).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Kepribadian yang menarik dan mempesona sangat dibutuhkan bagi
seorang tenaga pendidik karena tenaga pendidik merupakan sosok
yang memberikan kontribusi besar bagi pencapaian
prosespembelajaran baik dimensi kognitif, afektif, dan psikomotor
(Janawi, 2012: 126-127). Menurut Mulyasa (2013: 42) kompetensi
kepribadian adalah kepribadian pendidik yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,
dan berakhlak mulia.
Secara khusus kemampuan ini dapat dijabarkan berupa:
a) Berjiwa pendidik dan bertindak sesuai dengan norma agama,
hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
Guru yang baik adalah guru yang mampu melakukan
proses pembelajaran bersifat konstruktif. Pola dan model
pembelajaran yang berpusat pada anak dan tingkat keberhasilan
sangat ditentukan oleh seberapa besar mereka merasa perlu
belajar dan seberapa besar mereka siap untuk belajar. Menurut
Dede Rosyada, guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya
hanyalah fasilitas yang dapat diberdayakan seoptimal mungkin
memperoleh pengalaman dalam rangka meningkatkan
kompetensi yang diinginkan melalui proses pembelajaran
(Janawi, 2012: 127).
Guru tidak hanya bekerja mentransfer ilmu pengetahuan
tetapi juga menjadi pemberi teladan nilai-nilai moral yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dianut oleh masyarakat. Ia harus menjadi garda terdepan dalam
teladan moral yang tercermin dalam sikap, perilaku dan cara
hidupnya. Karakter inilah yang menyebabkan guru dianggap
sebagai sebuah tugas yang istimewa dan mulia di mata
masyarakat. Bertindak sesuai norma agama, norma hokum dan
norma sosial serta Kebudayaan Nasional Indonesia
mengharuskan guru untuk satu dalam kata dan perbuatan. Apa
yang diajarkannya kepada murid haruslah menjadi sikap dan
cara hidupnya yang selalu diterapkan secara konsisten
(Marselus, 2011: 51).
b) Tampil sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan
menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
Tugas guru sebagai seorang pribadi profesional juga
harus Nampak dalam eksistensi didirnya sebagai pribadi yang
jujur, berakhlak mulia dan menjadi suri teladan bagi siswa dan
masyarakat (Marselus, 2011: 53).
Menjadi pribadi yang jujur berarti berani untuk
mengakui kekurangan dan kelemahannya serta bersedia untuk
memperbaiki diri. Tuntutan untuk menjadi pribadi yang jujur
sebetulnya harus dimulai dari diri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
c) Tampil sebagai pribadi yang mantap, dewasa, stabil, dan
berwibawa.
Guru juga haruslah individu yang memiliki pribadi
yang stabil secara emosional sehingga mampu membimbing
siswa secara efektif. Ini memprasyaratkan bahwa guru setidak-
tidaknya harus memiliki kecerdasan emosional yang cukup.
Kecakapan dan kemampuan yang dimilikinya baik pedagogis
maupun keilmuan belumlah cukup apabila tidak dibarengi
dengan kestabilan emosional guru. Menjadi pribadi yang
matang secara emosional berarti guru haruslah mampu
mengendalikan diri, hawa nafsu, dan kecenderungan-
kecenderungan tertentu yang dimilikinya. Berhadapan dengan
siswa yang berasal dari berbagai macam latar belakang, watak
dan karakter, guru haruslah dapat menempatkan diri, mengelola
diri dan emosinya sehingga dapat berinteraksi secara efektif
dengan siswa (Marselus, 2011: 54-55).
d) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab, rasa bangga sebagai
tenaga pendidik dan rasa percaya diri.
Salah satu kompetensi kepribadian guru yang tidak
boleh diabaikan adalah memiliki etos kerja, tanggung jawab
dan rasa percaya diri. Seorang guru harus memiliki etos kerja
yang tinggi, memiliki rasa tanggung jawab, dan memiliki
percaya diri. Ketiganya mutlak dimiliki dalam rangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
melaksanakan tugasnya sebagai guru seorang guru. Di samping
itu, sikap-sikap tersebut akan menentukan proses pembelajaran
yang edukatif. Etos kerja akan muncul jika guru mencintai
profesinya dan telah menjadi bagian dari kepribadiannya.
Tanggung jawab guru juga mutlak diperankan. Kemudian rasa
percaya diri akan menentukan kemampuan guru dalam
memerankan tugas-tugas pengabdiannya sebagai tenaga
pendidik (Janawi, 2012: 133-134).
4) Kompetensi Sosial
Menurut Mulyasa (2013: 42) kompetensi sosial adalah
kemampuan pendidik dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, dan masyarakat.
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan guru berinteraksi
dengan peserta didik dan dengan orang yang ada di sekitar dirinya.
Modal interaksi berupa komunikasi personal yang dapat diterima
oleh peserta didik dan masyarakat yang ada disekitarnya. Dalam
konteks ini hendaknya guru memiliki strategi dan pendekatan
dalam melakukan komunikasi yang cenderung bersifat horizontal.
Walaupun demikian, pendekatan komunikasi lebih mengarah pada
proses pembentukan masyarakat belajar (learning community),
(Janawi, 2012: 50). Selanjutnya, kemampuan sosial dirinci sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a) Bersikap inklusif dan bertindak objektif
Bersikap dan bertindak objektif adalah kemampuan
yang harus dimiliki guru agar guru selalu berkomunikasi dan
bergaul dengan peserta didik. Bagi peserta didik, guru adalah
sebagai pembimbing, motivator, fasilitator, penolong, dan
teman dalam proses pendidikan. Bertindak objektif berarti guru
juga dituntut berlaku bijaksana, arif, dan adil terhadap peserta
didik. Bijaksana dan arif dalam keputusan dan pergaulan, bijak
dalam bertindak, bijak dalam berkata, dan bijak dalam
bersikap. Kemudian guru dituntut untuk objektif dalam berkata,
objektif dalam berbuat, objektif dalam bersikap, dan objektif
dalam menilai hasil belajar. Bertindak objektif dapat pula
berarti bahwasannya guru sebagai figur sentral dalam proses
pembelajaran (apalagi untuk tingkat awal) harus senantiasa
memperlakukan peserta didik secara proporsional dan tidak
akan memilih, memilah, dan berlaku tidak adil terhadap peserta
didik (Janawi, 2012: 136).
b) Beradaptasi dengan lingkungan tempat bertugas dan dengan
lingkungan masyarakat
Beradaptasi dengan lingkungan adalah kemampuan
yang dituntut pada seorang guru. Beradaptasi dengan
lingkungan berarti seorang guru perlu melakukan penyesuaian
diri dengan lingkungan, baik lingkungan sekolah maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
lingkungan masyarakat umumnya. Di lingkungan sekolah, guru
diharapkan dapat beradaptasi dengan teman-teman kolegial
profesi dan menyesuaikan diri dengan anak dalam proses
pembelajaran.
Beradaptasi dengan lingkungan tugas guru berarti
proses adaptasi menjadi bagian terpenting dalam
berkomunikasi. Adaptasi berhubungan dengan konsep diri.
Sullivan dalam Janawi mengungkapkan bahwa jika diri
seseorang diterima, dihormati, dan disenangi orang lain, maka
ia akan menyenangi dirinya. Sebaliknya, bila oranlain selalu
meremehkan, menyalahkan, dan menolak keberadaan dirinya,
maka orang itu akan cenderung tidak menyenangi dirinya
sendiri (Janawi, 2012: 137).
c) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan
komunitas profesi sendiri maupun profesi lain, secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain.
Kompetensi sosial dapat dilihat dalam berkomunikasi
secara efektif. Guru sebagai inspirator dan motivator dalam
proses pembelajaran memiliki peran penting dalam melakukan
komunikasi yang efektif. Maksudnya, guru dituntut untuk
berkomunikasi dan bergaul dengan kolegialnya, anak didik,
dan masyarakat sekitar. Komunikasi efektif dapat terjalin jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dilakukan saling percaya bukan saling curiga di lingkungan
sosial, termasuk lingkungan belajar (Janawi, 2012: 139).
d) Berkomunikasi secara empatik dan santun dengan masyarakat
luas.
Sikap empatik dan santun menjadi barometer dalam
berkomunikasi. Sikap dan perilaku serta tutur bahasa akan
menentukan atmosphere komunikasi. Soetjipto dalam Janawi
menegaskan, seorang guru akan dikatakan profesional apabila
ia memiliki citra di masyarakat. Ia layak menjadi panutan atau
teladan mayarakat sekelilingnya (Janawi, 2012: 141).
Sikap empatik dan santun dapat diaplikasikan dalam
cara melakukan kritik, teguran, dan nasihat. Bahasa menjadi
solusi alternatif dalam menyampaikan kritik, teguran, dan
nasihat tersebut. Bhkan empatik dan santun menjadi kunci
keberhasilan dalam berkomunikasi baik dengan anak didik,
sesama profesi, dan masyarakat. Empatik dan santun
merupakan cara dan pendekatan yang dilakukan guru dalam
melakukan komunikasi dengan anak, sesama kolega, dan
masyarakat.
Keempat kompetensi di atas adalah kompetensi mutlak yang
harus dikuasai oleh semua guru. Keempatnya menjadi kompetensi
standar dan menjadi standar mutu guru (pendidik) dalam bidang
standar kompetensi. Guru yang memiliki kompetensi standar dianggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
mampu mengembangkan proses pembelajaran pada satuan pendidikan
(Janawi, 2012:50-51).
e. Karakteristik Tanggung Jawab dan Kompetensi Guru
Menurut Janawi (2012: 52-56), beberapa karakteristik
tanggung jawab guru yang berhubungan dengan kompetensi guru,
yaitu:
1) Tanggung jawab dan kompetensi guru
Guru adalah refleksi dari sebagian manusia yang memiliki
tugas dan fungsi sebagai tenaga pendidik. Seorang guru profesional
harus memnuhi persyaratan sebagai manusia, bertanggung jawab
dalam bidang kependidikan. Guru selaku pendidik bertanggung
jawab untuk mentransformasikan dan mewariskan nilai-nilai dan
norma-norma kepada generasi berikutnya. Transformasi tersebut
menjadi proses konversi nilai, bahkan melalui proses pendidikan
diupayakan terciptanya nilai-nilai baru yang sesuai dengan nilai
dan norma masyarkat.
Guru akan mampu melaksanakan tanggung jawabnya
apabila ia memiliki kompetensi yang diperlukan untuk itu. Setiap
tanggung jawab membutuhkan sejumlah kompetensi. Tanggung
jawab tersebut akan merefleksikan pribadi guru sebagai pendidik
profesional yang dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2) Tanggung jawab moral
Setiap guru profesional berkewajiban menghayati dan
mengamalkan Pancasila dan bertanggung jawab mewariskan
moral. Tanggung jawab seperti ini menjadi tanggung jawab bagi
setiap guru di tanah air. Implementasinya, guru harus memiliki
kompetensi dalam bentuk kemampuan menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa yang tertuang dalam
Pancasila sebagai filosofi bangsa. Lebih khusus lagi, sebagai
implementasi dari nilai moral tersebut, guru harus mampu sebagai
model, sebagai manusia pancasila bagi murid-muridnya, bahkan
guru harus mampu berbicara dan bergerak selaku manusia
Pancasila.
3) Tanggung jawab dalam bidang pendidikan di sekolah
Tanggung jawab guru dalam konteks ini berarti, guru
bertanggung jawab memberikan bimbingan dan pengajaran kepada
peserta didik. Bimbingan ini dapat diformulasikan dalam
pembinaan kurikulum, menuntun peserta didik belajar, membina
pribadi, watak, dan jasmaniah siswa, menganalisis kesulitan
belajar, dan menilai kemajuan belajar siswa secara
berkesinambungan. Tanggung jawab guru dalam bidang
pendidikan di sekolah diperkuat dengan kompetensi yang relevan
seperti kompetensi pedagogis, kepribadian, dan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Kompetensi-kompetensi tersebut dibutuhkan agar guru dapat
menjadi model bagi siswa di dalam kelas.
4) Tanggung jawab guru dalam masyarakat
Guru yang profesional adalah guru yang mampu
memerankan dirinya dalam bermasyarakat. Di satu sisi guru adalah
sosok individu sebagai warga masyarakat, dan di pihak lain guru
bertanggung jawab dalam memajukan kehidupan masyarakat. Oleh
karena itu, guru harus memiliki kemampuan memecahkan
permasalahan-permasalahan sosial, memahami nilai-nilai, norma-
norma, adat istiadat, kebutuhan dan kondisi empirik masyarakat.
5) Tanggung jawab dalam bidang keilmuan
Guru sebagai ilmuwan bertanggung jawab terhadap
pengembangan ilmu, terutama disiplin ilmu yang dimilikinya.
Tanggung jawab tersebut diwujudkan dengan melakukan kajian
atau penelitian khususnya yang berkenaan dengan profesinya
sebagai guru. Tanggung jawab ini selalu terabaikan oleh guru.
Guru cenderung memahami tugasnya dalam proses pembalajaran
dan lupa melakukan kajian dalam proses pembelajaran.
B. Kerangka Berpikir
Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan,
nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
(Mulyasa, 2006: 37). Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Guru
dapat dikatakan guru profesional apabila memiliki keempat kompetensi
tersebut serta melaksanakan dan menerapkan dalam tugas keguruannya, untuk
mendidik dan membentuk peserta didik yang berkualitas dan berkompeten.
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi khusus yang
dimiliki dan dikuasai oleh seorang guru. Kompetensi ini dipelajari secara
khusus oleh mahasiswa yang belajar di FKIP, sedangkan mahasiswa lain
yaitu non-FKIP tidak mempelajari kompetensi ini. Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang
meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik.
Guru Ekonomi lulusan FKIP memiliki serta menguasai kompetensi
ini melalui berbagai mata pelajaran dalam perkulihan. Beberapa di
antaranya adalah strategi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Dari
mata kuliah tersebut, Guru Ekonomi lulusan FKIP banyak dibekali
pengetahuan yang terkait dengan perencanaan dan pelaksanaan proses
pembelajaran. Selain itu, mahasiswa FKIP dibekali dengan kemampuan
pedagogik yang berkaitan dengan penguasaan serta pemahaman
karakteristik peserta didik, melalui kegiatan pembelajaran mikro serta
program pengalaman lapangan.
Sedangkan Guru Ekonomi lulusan non-FKIP pada dasarnya tidak
mempelajari kompetensi pedagogik secara khusus, karena kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
pedagogik tidak diajarkan kepada mahasiswa non-FKIP. Selain itu, Guru
Ekonomi lulusan non-FKIP tidak diarahkan sebagai tenaga pendidik
melainkan tenaga profesional bidang lain, sehingga penguasaan
kompetensi pedagogik guru lulusan non-FKIP diduga lebih rendah
dibandingkan guru lulusan FKIP.
Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
Ha = Ada perbedaan signifikan kompetensi pedagogik Guru
Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA
Kota Yogyakarta.
2. Kompetensi Profesional
Keahlian dan keterampilan teoritik serta praktik khususnya
mengenai pembelajaran Ekonomi merupakan hal yang paling penting yang
harus dimiliki oleh seorang Guru Ekonomi. Keahlian teoritik dan praktik
yang dimiliki guru berkaitan dengan kompetensi profesional guru.
Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar dalam penguasaan
materi pembelajaran yang dimiliki oleh seorang guru, baik guru lulusan
FKIP maupun non-FKIP. Setiap lulusan calon guru memiliki bekal
masing-masing mengenai bidang keilmuan yang dikuasainya.
Guru Ekonomi lulusan FKIP mempelajari kompetensi profesional
yang secara umum terdapat dalam kurikulum sekolah. Guru Ekonomi
lulusan FKIP memiliki bekal kemampuan penguasaan standar
kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
yang akan diampu. Sedangkan Guru Ekonomi lulusan non-FKIP juga
memiliki keahlian serta keterampilan teori maupun praktik pembelajaran
Ekonomi, akan tetapi keterampilan teori dan praktik yang dimiliki bukan
didasarkan pada profesi guru, sehingga dalam dunia pendidikan dan
mengajar di kelas beberapa materi pembelajaran berbeda bahkan tidak
dipelajari sebelumnya. Selain itu Guru Ekonomi lulusan non-FKIP belum
memiliki pengalaman praktik langsung, misalnya dalam mata kuliah
Pembelajaran Mikro dan Program Pengalaman Lapangan.
Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
Ha = Ada perbedaan signifikan kompetensi profesional Guru
Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA
Kota Yogyakarta.
3. Kompetensi Kepribadian
Menurut Asmani (2009: 117), tampilan kepribadian guru akan
lebih banyak mempengaruhi minat dan antusisme anak dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Kompetensi kepribadian berkaitan dengan
kemampuan profesionalitas seorang guru. Guru merupakan teladan serta
panutan bagi peserta didik di sekolah. Setiap sikap dan perilaku seorang
guru harus mencerminkan kepribadian yang baik bagi peserta didik. Guru
Ekonomi baik lulusan FKIP maupun non-FKIP harus memiliki
kepribadian yang baik sehingga menampilkan pribadi yang berwibawa dan
profesional sebagai guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Guru Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP tentu memiliki
kepribadian yang baik yang telah dibekali sebelumnya dalam perkuliahan.
Akan tetapi, sejak dalam perkuliahan Guru Ekonomi lulusan FKIP dituntut
untuk berperilaku sopan, baik dalam hal berpakaian, tutur kata dan juga
perbuatan. Sehingga Guru Ekonomi lulusan FKIP lebih menghargai dan
bangga akan profesi keguruan yang dimiliki. Sedangkan Guru Ekonomi
lulusan non-FKIP bukan berarti tidak diajarkan perilaku sopan dan baik,
akan tetapi karena sebelumnya calon Guru Ekonomi lulusan non-FKIP
tidak diarahkan sebagai seorang guru, maka kompetensi kepribadian yang
dimiliki berbeda. Guru Ekonomi lulusan FKIP secara khusus tidak
mempelajari sikap maupun perilaku seorang guru yang diaplikasikan
dalam praktik langsung seperti Program Pengalaman Lapangan, sehingga
Guru lulusan FKIP belum memiliki pribadi yang mantap dan stabil dalam
melaksanakan profesi keguruannya.
Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
Ha = Ada perbedaan signifikan kompetensi kepribadian Guru
Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA
Kota Yogyakarta.
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan guru dalam
berinteraksi dengan peserta didik dan orang yang ada sekitar. Kompetensi
ini menunjukkan bagaimana cara guru sebagai tenaga pendidik dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
berinteraksi dengan peserta didik, sesama guru, wali murid, dan
masyarakat sekitar yang kaitannya denga proses pembelajaran.
Sebagai seorang guru, baik guru lulusan FKIP maupun non-FKIP
harus memiliki kemampuan sosial yaitu kemampuan berinteraksi dan
berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. Guru Ekonomi lulusan FKIP
mempelajari kemampuan sosial melalui Program Pengalaman Lapangan
yang diselenggarakan di sekolah. Program pengalaman lapangan
memberikan banyak pengetahuan bagi calon guru lulusan FKIP dalam
berikteraksi dan berkomunikasi secara langsung dengan peserta didik,
sesama pendidik dan juga masyarakat. Guru FKIP diduga lebih menguasai
kompetensi sosial lebih baik daripada Guru Ekonomi lulusan non-FKIP,
karena dalam masa perkuliahan Guru Ekonomi FKIP banyak melakukan
praktik langsung terkait dengan tugas seorang guru. Sedangkan Guru
Ekonomi lulusan non-FKIP, tidak memiliki pengalaman sosial secara
langsung yang terkait dengan tugas sebagai guru, karena sebelumnya tidak
dibekali dan tidak memiliki pengalaman secara langsung dalam dunia
pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
Ha = Ada perbedaan signifikan kompetensi sosial Guru Ekonomi
SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA Kota
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan kerangka berpikir
yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Guru Ekonomi
Lulusan FKIP
Guru Ekonomi
Lulusan Non FKIP
Kompetensi
Guru
Pedagogik
Profesional
Kepribadian
Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Studi Komparatif. Menurut
Sugiyono (2012: 36) penelitian komparatif adalah penelitian yang
membandingkan keberadan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih
sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Menurut Sudjud
(Arikunto, 2006: 267) penelitian komparasi akan dapat menemukan
persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang
orang, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik terhadap orang,
kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja. Dapat juga
membandingkan kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan
orang, grup atau negara, terhadap kasus, terhadap orang, peristiwa atau
terhadap ide-ide. Dalam penelitian ini, peneliti akan membandingkan
perbedaan Kompetensi Guru Ekonomi SMA Lulusan FKIP dan Lulusan non-
FKIP di SMA Kota Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Yogyakarta dan SMA Negeri
7 Yogyakarta. Sedangkan waktu penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pada bulan Mei-Juni 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
C. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari responden penelitian. Dalam penelitian ini, siswa kelas X
SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 7 Yogyakarta menjadi sumber data
primer, karena penelitian mengenai kompetensi guru yang diajukan
berdasarkan persepsi siswa.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data kedua yang diperlukan dalam
melengkapi data primer yang diperlukan, data sekunder diperoleh dari data
tempat penelitian, yang meliputi gambaran umum tempat penelitian, yaitu
gambaran umum SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 7 Yogyakarta.
D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru
ekonomi di SMA Negeri 2 Yogyakarta dan SMA Negeri 7 Yogyakarta,
karena penelitian ini mengenai studi komparasi kompetensi Guru Ekonomi
SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA Kota Yogyakarta.
2. Objek penelitian
Dalam penelitian ini objek penelitian adalah kompetensi Guru
Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP yang dilihat
berdasarkan persepsi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2012: 80). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh
Guru Ekonomi di SMA Kota Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dinamakan sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan
hasil penelitian sampel (Arikunto, 2006:131). Sampel dalam penelitian ini
adalah Guru Ekonomi di SMAN 2 Yogyakarta dan SMAN 7 Yogyakarta.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin untuk
mengetahui banyaknya responden sebagai berikut (Yusuf, 2014: 170):
Keterangan:
s = sampel
N = populasi
e = derajat ketelitian atau nilai kritis yang diinginkan
Perhitungan responden menggunakan rumus Slovin dengan tingkat
ketelitian sebesar 5% adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Jadi jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 130,18
dibulatkan menjadi 130 responden.
Tabel 3.1
Jumlah Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 dan SMA
Negeri 7 Yogyakarta
Kelas Jumlah
X PMIIA 1 SMAN 2 Yogyakarta 34
X PIIS 1 SMAN 2 Yogyakarta 30
X.3 SMAN 7 Yogyakarta 30
X.4 SMAN 7 Yogyakarta 30
X.5 SMAN 7 Yogyakarta 35
X.6 SMAN 7 Yogyakarta 34
Total 193
Perhitungan Responden Setiap Kelas:
Kelas X.3 = dibulatkan menjadi 20
Kelas X.4 = dibulatkan menjadi 20
Kelas X.5 = dibulatkan menjadi 24
Kelas X.6 = dibulatkan menjadi 23
Kelas X.IIA = dibulatkan menjadi 23
Kelas X.IIS = dibulatkan menjadi 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dapat ditentukan menggunakan 3 cara,
yaitu teknik sampling untuk menentukan tempat penelitian, teknik
sampling untuk menentukan jumlah sampel dan teknik sampling untuk
menentukan jumlah responden penelitian.
Teknik sampling untuk menentukan tempat penelitian
menggunakan Purposive Sampling. Effendi (2012, 172) mendefinisikan
purposive sampling sebagai metode pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu yang dianggap relevan atau dapat mewakili objek
yang akan diteliti. Teknik ini digunakan karena beberapa pertimbangan,
yaitu:
a. Jumlah sekolah di Kota Yogyakarta baik negeri maupun swasta hanya
51 sekolah.
b. Keterbatasan jumlah sekolah yang memiliki Guru Ekonomi lulusan
non-FKIP.
Teknik sampling untuk menentukan jumlah sampel menggunakan
Simple Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu (Sugiyono, 2012: 64).
Teknik sampling untuk menentukan jumlah responden penelitian
menggunakan Proportional Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel
yang memperhatikan pertimbangan unsur-unsur atau kategori dalam
populasi penelitian (Sugiyono, 2003: 75).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
F. Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel
kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, variabel profesional,
variabel kepribadian dan variabel kompetensi sosial.
1. Kompetensi guru
Kompetensi guru merupakan serangkaian kemampuan yang harus
dimiliki setiap guru dalam melaksanakan tugasnya yang meliputi semua
kemampuan dalam kegiatan pembelajaran, perilaku atau tingkah laku,
serta kegiatan sosial dengan lingkungan sekitarnya.
2. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran baik dalam kegiatan awal pembelajaran, inti pembelajaran
dan akhir pembelajaran menurut persepsi siswa. Guna memperoleh data
dan agar variabel dapat diukur, maka variabel tersebut perlu diturunkan ke
dalam beberapa indikator. Rincian mengenai variabel penelitian, indikator
dan butir pernyataan disampaikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Kuesioner Variabel Kompetensi Pedagogik
Dimensi Indikator No. item
(+) (-)
Karakter peserta didik 1. Menguasai
karakteristik
peserta didik dari
aspek fisik, moral,
spiritual, sosial,
kultural,
emosional, dan
intelektual
1,2,3,5 4,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Perancangan dan
Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajaran
2. Menguasai teori
belajar dan prinsip-
prinsip
pembelajaran yang
mendidik
7,8
3. Mengembangkan
kurikulum yang
terkait dengan mata
pelajaran yang
diampu.
9 10
4. Menyelenggarakan
pembelajaran yang
mendidik.
11,12
5. Memanfaatkan
teknologi informasi
dan komunikasi
untuk kepentingan
pembelajaran
13 14
Pengembangan
Potensi Peserta Didik
6. Memfasilitasi
pengembangan
potensi peserta
didik untuk
mengaktualisasikna
berbagai potensi
yang dimiliki.
15,16
Komunikasi
Evaluasi Hasil Belajar
dan Refleksi
7. Berkomunikasi
secara efektif,
empatik, dan
santun dengan
peserta didik
8. Menyelenggarakan
penilaian dan
evaluasi proses
hasil belajar
17,18
19,20,22
21
9. Memanfaatkan
hasil penilaian dan
evaluasi untuk
kepentingan
pembelajaran
23,24
10. Melakukan
tindakan reflektif
untuk peningkatan
kualitas
pembelajaran
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam menguasai
dan memahami materi pembelajaran secara luas dan mendalam menurut
persepsi siswa. Guna memperoleh data dan agar variabel dapat diukur,
maka variabel tersebut perlu diturunkan ke dalam beberapa indikator.
Rincian mengenai variabel penelitian, indikator dan butir pernyataan
disampaikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.3
Kisi-kisi Kuesioner Variabel Profesional
Dimensi Indikator No. item
(+) (-)
Penguasaan Materi
Pembelajaran
1. Menguasai materi,
struktur, konsep,
dan pola pikir
keilmuan yang
mendukung mata
pelajaran yang
diampu
27,28 26
2. Menguasai standar
kompetensi dan
kompetensi dasar
mata pelajaran
29,30
3. Mengembangkan
materi
pembelajaran yang
diampu secara
kreatif
31 32
4. Mengembangkan
keprofesionalan
secara
berkelanjutan
dengan melakukan
tindakan reflektif
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Penguasaan
Teknologi
5. Memanfaatkan
teknologi informasi
dan komunikasi
untuk
mengembangkan
diri
34 35
4. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah keseluruhan sikap dan perilaku
guru dalam mengajar dan berperilaku dalam melaksanakan tugasnya
sebagai guru sehingga akan dijadikan teladan dan contoh menurut persepsi
siswa. Guna memperoleh data dan agar variabel dapat diukur, maka
variabel tersebut perlu diturunkan ke dalam beberapa indikator. Rincian
mengenai variabel penelitian, indikator dan butir pernyataan disampaikan
dalam tabel berikut:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Kuesioner Variabel Kompetensi Kepribadian
Dimensi Indikator No. item
(+) (-)
Dapat Menjadi
Teladan
1. Bertindak sesuai
dengan norma
agama, hukum,
sosial, dan
kebudayaan
nasional Indonesia
36,37
2. Menampilkan diri
sebagai pribadi
yang jujur,
berakhlak mulia,
dan teladan bagi
peserta didik dan
masyarakat
38,39,40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3. Menampilkan diri
sebagai pribadi
yang mantap,
stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa
41,42
Etos Kerja 4. Menunjukkan etos
kerja,
tanggungjawab
yang tinggi, rasa
bangga menjadi
guru, dan rasa
percaya diri
43 44
5. Menjunjung tingi
kode etik profesi
guru
45
5. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam berhubungan
dengan sesama dan lingkungan sekitar. Karena dalam seorang guru adalah
teladan bagi siswa-siswanya sehingga perlu memberikan contoh baik
mengenai perilaku maupun sikap dengan lingkungan sekitar dan sesama
menurut persepsi siswa. Guna memperoleh data dan agar variabel dapat
diukur, maka variabel tersebut perlu diturunkan ke dalam beberapa
indikator. Rincian mengenai variabel penelitian, indikator dan butir
pernyataan disampaikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.5
Kisi-kisi Kuesioner Variabel Kompetensi Sosial
Dimensi Indikator No. item
(+) (-)
Bersosialisasi Dengan
Lingkungan Sekitar
1. Bertindak inklusif,
bertindak objektif,
serta tidak
diskriminatif
46,47,48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Berkomunikasi
secara efektif,
empatik, dan
santun dengan
peserta didik,
tenaga
kependidikan,
orang tua, dan
masyarakat
49,51 50
3. Beradaptasi di
tempat bertugas di
seluruh wilayah RI
yang memiliki
keragaman sosial
52,53
4. Berkomunikasi
dengan komunitas
profesi sendiri dan
profesi lain secara
lisan dan tulisan
atau bentuk lain
54,55
6. Kompetensi Guru Ekonomi FKIP
Kompetensi ini merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang
guru khususnya guru mata pelajaran Ekonomi FKIP dalam setiap kegiatan
pembelajarannya baik di dalam kelas maupun luar kelas dan segala
aktivitasnya dengan lingkungan sekitar.
7. Kompetensi Guru Ekonomi non-FKIP
Kompetensi ini merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang
guru khususnya guru mata pelajaran Ekonomi non-FKIP dalam setiap
kegiatan pembelajarannya baik di dalam kelas maupun luar kelas dan
segala aktivitasnya dengan lingkungan sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner/Angket
Kuesioner/angket merupakan suatu teknik pengumpulan data
dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada
responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan
tersebut (Juliansyah Noor, 2011: 139).
Melalui teknik ini, responden diberikan seperangkat pertanyaan
tertulis dan pernyataan tersebut dijawab oleh responden secara tertulis.
Kuesioner berisi pernyataan-pernyataan bagaimana kompetensi seorang
guru sebagai tenaga pendidik yang berkaitan dengan kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan
kompetensi sosial. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert.
Tabel 3.6
Skor Pernyataan Kompetensi Guru
Kriteria Jawaban Skor Pernyataan
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Tidak Berpendapat (TB) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju
(STS) 1 5
H. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006: 168-169).
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Pengujian validitas ini menggunakan rumus korelasi yang
dikemukakan oleh Pearson (Arikunto, 2006: 170):
rxy
dimana,
r = Koefisien korelasi setiap pernyataan
X = Nilai dari setiap pernyataan
Y = Nilai dari total semua pernyataan
N = Banyaknya sampel atau responden
Jika nilai koefisien rhitunng lebih besar dari rtabel, maka butir soal
tersebut dikatakan valid.Jika nilai rhitung lebih kecil dari rtable maka butir
soal tersebut dikatakan tidak valid dengan tingkat signifikan 5%.
Pengujian instrumen dilakukan pada responden dalam populasi
penelitian yang berjumlah 130 siswa, dengan berdasarkan pada jawaban
responden atas 25 butir pernyataan yang menunjukkan variabel
kompetensi pedagogik Guru Ekonomi, 10 butir pernyataan yang
menunjukkan variabel kompetensi profesional Guru Ekonomi, 10 butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
pernyataan yang menunjukkan variabel kompetensi kepribadian guru
ekonomi, dan 10 butir pernyataan yang menunjukkan variabel kompetensi
sosial guru ekonomi. Kesimpulan pengujian validitas diperoleh dengan
membandingkan rhitung dengan rtabel, nilai rtabel untuk 130 responden pada
taraf signifikansi 5% sebesar 0,1723 yang diperoleh sebagai berikut: df = n
– 2 = 130 – 2 = 128. Nilai rhitung di hitung menggunakan program SPSS
versi 16.
Hasil pengujian validitas mengenai kompetensi Guru Ekonomi
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi
Item
Pernyataan
Nilai r hitung Nilai r
tabel
Keterangan
1 0,459 0,1723 Valid
2 0,538 0,1723 Valid
3 0,440 0,1723 Valid
4 0,509 0,1723 Valid
5 0,172 0,1723 Tidak Valid
6 0,281 0,1723 Valid
7 0,589 0,1723 Valid
8 0,639 0,1723 Valid
9 0,492 0,1723 Valid
10 0,546 0,1723 Valid
11 0,531 0,1723 Valid
12 0,395 0,1723 Valid
13 0,482 0,1723 Valid
14 0,511 0,1723 Valid
15 0,680 0,1723 Valid
16 0,483 0,1723 Valid
17 0,624 0,1723 Valid
18 0,599 0,1723 Valid
19 0,476 0,1723 Valid
20 0,492 0,1723 Valid
21 0,442 0,1723 Valid
22 0,158 0,1723 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
23 0,143 0,1723 Tidak Valid
24 0,364 0,1723 Valid
25 0,418 0,1723 Valid
Sumber: data primer, diolah 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari pengujian
validitas 25 item, terdapat 3 item yang tidak valid yaitu item 5, 22, dan 23.
Maka dilakukan pengujian validitas ulang dengan cara menghilangkan
item yang tidak valid tersebut. Adapun penyajian validitas ulang setelah
menghilangkan item yang tidak valid sehingga menghasilkan 22 item yang
dapat dikatakan valid adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Ulang Validitas
Variabel Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi
Item
Pernyataan
Nilai r hitung Nilai r
tabel
Keterangan
1 0,479 0,1723 Valid
2 0,540 0,1723 Valid
3 0,428 0,1723 Valid
4 0,493 0,1723 Valid
6 0,256 0,1723 Valid
7 0,568 0,1723 Valid
8 0,629 0,1723 Valid
9 0,514 0,1723 Valid
10 0,558 0,1723 Valid
11 0,526 0,1723 Valid
12 0,391 0,1723 Valid
13 0,493 0,1723 Valid
14 0,514 0,1723 Valid
15 0,687 0,1723 Valid
16 0,481 0,1723 Valid
17 0,658 0,1723 Valid
18 0,621 0,1723 Valid
19 0,479 0,1723 Valid
20 0,514 0,1723 Valid
21 0,476 0,1723 Valid
24 0,377 0,1723 Valid
25 0,408 0,1723 Valid
Sumber: data primer, diolah 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Kompetensi Profesional Guru Ekonomi
Item
Pernyataan
Nilai r hitung Nilai r
tabel
Keterangan
26 0,545 0,1723 Valid
27 0,615 0,1723 Valid
28 0,534 0,1723 Valid
29 0,515 0,1723 Valid
30 0,564 0,1723 Valid
31 0,557 0,1723 Valid
32 0,432 0,1723 Valid
33 0,645 0,1723 Valid
34 0,360 0,1723 Valid
35 0,411 0,1723 Valid
Sumber: data primer, diolah 2016
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan mengenai
variabel kompetensi profesional adalah valid. Dikatakan valid karena nilai
rhitung > rtabel.
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi
Item
Pernyataan
Nilai r hitung Nilai r
tabel
Keterangan
36 0,637 0,1723 Valid
37 0,689 0,1723 Valid
38 0,665 0,1723 Valid
39 0,682 0,1723 Valid
40 0,619 0,1723 Valid
41 0,764 0,1723 Valid
42 0,465 0,1723 Valid
43 0,585 0,1723 Valid
44 0,454 0,1723 Valid
45 0,716 0,1723 Valid
Sumber: data primer, diolah 2016
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan mengenai
variabel kompetensi kepribadian adalah valid. Dikatakan valid karena
nilai rhitung > rtabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 3.11
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Kompetensi Sosial Guru Ekonomi
Item
Pernyataan
Nilai r hitung Nilai r
tabel
Keterangan
46 0,566 0,1723 Valid
47 0,383 0,1723 Valid
48 0,607 0,1723 Valid
49 0,551 0,1723 Valid
50 0,432 0,1723 Valid
51 0,381 0,1723 Valid
52 0,521 0,1723 Valid
53 0,568 0,1723 Valid
54 0,448 0,1723 Valid
55 0,398 0,1723 Valid
Sumber: data primer, diolah 2016
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan mengenai
variabel kompetensi sosial adalah valid. Dikatakan valid karena nilai
rhitung > rtabel.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen itu sudah baik (Arikunto, 2006: 178). Instrumen
yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang
dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan
kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas
menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat
dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Uji Reliabilitas penelitian ini dilakukan dengan uji Alpha
Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut (Arikunto, 2006:196):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Keterangan :
r1 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ϭt2 = varian total
Indikator pengukuran reliabilitas sebagai berikut:
0,8 - 1,0 = reliabilitas baik
0,6 - 0,8 = reliabilitas diterima
< 0,6 = reliabilitas kurang baik
Dalam uji statistik Cronbach Alpha, untuk mengukur reliabilitas
variabel dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha > 0,60. Uji
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach Alfa dengan
derajat keyakinan 5% menggunakan SPSS versi 16.0. Uji coba instrumen
dilakukan oleh responden yang sekaligus menjadi sampel penelitian yang
berjumlah 130 peserta didik dengan mendasar pada jawaban atas 25 butir
pernyataan yang menunjukkan variabel kompetensi pedagogik Guru
Ekonomi, 10 butir pernyataan yang menunjukkan variabel kompetensi
profesional Guru Ekonomi, 10 butir pernyataan yang menunjukkan
variabel kompetensi kepribadian Guru Ekonomi, dan 10 butir pernyataan
yang menunjukkan variabel kompetensi sosial Guru Ekonomi.
Hasil pengujian reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 3.12
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.894 .898 22
Sumber: data primer, diolah 2016
Tabel di atas menunjukan nilai Cronbach’s Alpha 0,894 > 0,60
maka pernyataan variabel yang digunakan untuk melihat kompetensi
pedagogik Guru Ekonomi adalah reliabel.
Tabel 3.13
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Kompetensi Profesional Guru Ekonomi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.817 .834 10
Sumber: data primer, diolah 2016
Tabel di atas menunjukan nilai Cronbach’s Alpha 0,817 > 0,60
maka pernyataan variabel yang digunakan untuk melihat kompetensi
profesional Guru Ekonomi adalah reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 3.14
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.884 .890 10
Sumber: data primer, diolah 2016
Tabel di atas menunjukan nilai Cronbach’s Alpha 0,884 > 0,60
maka pernyataan variabel yang digunakan untuk melihat kompetensi
kepribadian Guru Ekonomi adalah reliabel.
Tabel 3.15
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Kompetensi Sosial Guru Ekonomi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.806 .808 10
Sumber: data primer, diolah 2016
Tabel di atas menunjukan nilai Cronbach’s Alpha 0,806 > 0,60
maka pernyataan variabel yang digunakan untuk melihat kompetensi sosial
Guru Ekonomi adalah reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suatu data
yang akan dibuat baik sendiri maupun secara berkelompok dengan tujuan
untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau
diteliti (Suryana, 2010: 30). Analisis deskriptif memberikan gambaran data
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, dan
modus dari setiap variabel.
Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (mean) dan
standar deviasi untuk masing-masing kompetensi Guru Ekonomi baik dari
lulusan FKIP dan non-FKIP. Rumus yang digunakan dalam mencari mean
dan standar deviasi adalah sebagai berikut (Siregar, 2013: 163):
a. Mean
Rumus:
=
Keterangan:
= mean
= jumlah data ke n
N = jumlah populasi data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b. Standar deviasi
Rumus:
S =
Keterangan:
S = standar deviasi
= mean
N = jumlah populasi data
Xi = data ke-I
Dalam penelitian ini, peneliti mengelompokkan kompetensi Guru
Ekonomi berdasarkan PAP tipe II (Masidjo, 1995: 157) sebagai berikut:
Tabel 3.16
Kriteria Kompetensi Guru Berdasarkan PAP II
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Nilai Huruf Kategori
81% - 100% A Sangat Tinggi
66% - 80% B Tinggi
56% - 66% C Cukup
46% - 56% D Rendah
Dibawah46% E Sangat Rendah
2. Uji Prasarat
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Uji normalitas dengan teknik Kolmogorov-Smirnov dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dengan menghitung A1, yaitu nilai maksimum dari selisih antara kumulatif
proporsi (KP) dan harga Z tabel pada batas bawah (Noor, 2011: 176).
3. Pengujian Hipotesis
a) Independet Sample T-test
Sampel dinyatakan tidak berkorelasi (independent) antara dua
kelompok, bila sampel-sampel yang menjadi objek penelitian dapat
dipisahkan secara tegas, artinya anggota sampel kelompok A tidak ada
yang menjadi anggota sampel kelompok B. untuk menganalisis dua
sampel independent dengan jenis data interval/rasio digunakan uji t
dua sampel (Siregar, 2013: 177-178):
Rumusnya:
t =
keterangan: X1 = rata-rata sampel 1
X2 = rata-rata sampel 2
N1 = jumlah responden kelompok ke 1
N2 = jumlah responden kelompok ke 2
= nilai varians kelompok ke 1
= nilai varians kelompok ke 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA
1. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 2 Yogyakarta
Sejarah SMA 2 adalah penjelmaan dari SMA YPK, yang didirikan
oleh yayasan Pembinaan Kesejahteraan POMG SMA Negeri 6 Yogyakarta
atas gagasan guru-guru SMP Negeri 6, untuk menampung siswa-siswi
SMP 6 yang tidak mendapat tempat untuk melanjutkan belajarnya di SMA
Negeri.
Karena pendirian suatu lembaga pendidikan harus dilakukan oleh
sebuah yayasan, maka untuk pendirian SMA YPK tersebut didirikan YPK
POMG SMP 6 Yogyakarta dengan akte notaries RM Wiranto, Yogyakarta
tanggal 14 Agustus 1963, Nomor 17. Sedangkan susunan pengurus
yayasan tersebut adalah :
Ketua : Bpk Hadiwarsito
Bendahara : Bpk Tarmiso
a. Bidang Pendidikan : Bpk Antoen Suhono
b. Bidang Umum : Bpk Soehardjono
Dengan modal pertama yang diberikan yayasan sebesar Rp.
10.00,00 untuk perbaikan listrik dan keperluan administrasi, SMA YPK
mulai berjalan. Pendaftaran siswa dimulai tanggal 12 sampai dengan 25
Agustus 1963, sedang pelajaran mulai tanggal 1 September 1963. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
permulaan tahun pelajaran jumlah siswa 139 orang yang terdiri
dari 120 putra dan 19 putri. Sebagian besar guru adalah guru-guru SMP 6
dan beberapa tenaga guru lain yang menaruh simpati terhadap usaha
perjuangan pendidikan ini, sebab dalam hal ini memang membutuhkan
pengorbanan yang tulus ikhlas.
Tahun kedua SMA YPK terdiri dari 8 kelas yaitu 4 kelas satu, 2
kelas dua jurusan sosial dan 2 kelas dua jurusan Pas Pal, kelas tiga belum
ada. SMA YPK juga dilengkapi pengurus POMG yang terdiri dari :
a. Ketua Umum : R. Ng Praja Sastra Harsana
b. Ketua I : Mitata Utama
c. Ketua II : Djiwata Suhardjono
d. Sekretaris I : A. Sarigih
e. Sekretaris II : Surjanto Abd
f. Bendahara I : Suhartono, S.H
g. Bendahara II : Hartoko
h. Pembantu Umum :
- Hardjosucipto
- Sudjiman
- Dirjo Duprobo
- Ny Sukarto
Melihat sambutan dari masyarakat yang sangat baik dan percaya
untuk menyerahkan putra-putrinya kepada SMA YPK, maka muncul
keinginan untuk menjadikan SMA YPK menjadi SMA Negeri. Salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
syarat menjadi sekolah negeri haruslah mempunyai tanah dan gedung
sendiri. Dengan bantuan Bapak Purwoko, SH yang waktu itu menjabat
sebagai kepala inspeksi SMA, maka SMA YPK terlebih dahulu dijadikan
filial salah satu SMA Negeri yang ada, dengan SK kepala Perwakilan
Departemen P dan K DIY tanggal 15 September 1964 No. 36/C1/UM/64
akhirnya SMA YPK dijadikan filial SMA Negeri 1 Yogyakarta. SMA
Negeri Teladan mengirim empat orang tenaga guru untuk memberikan
bimbingan dan memudahkan penyesuaian dengan SMA – SMA negeri
yang telah ada. Hal ini digunakn untuk menyeragamkan dengan induknya.
Salah seorang tenaga pembimbing tersebut adalah Bapak Drs. Soemadji
yang kemudian ditunjuk sebagai kepala SMA Negeri 2 Yogyakarta.
Yayasan berhasil memperoleh tanah seluas 10.000 m2 dengan surat
ijin tanah tanggal 24 September 1964, No. 433/TR/1964 untuk
mempersiapkan penegrian SMA YPK. Sedang untuk pembuatan gedung
dibentuk Panitia gedung SMA Negeri Filial SMA Teladan Yogyakarta
yang diketuai Bpk Drs. Wahyo Sumidjo dari Perwakilan Departemen P
dan K DIY. Pada saat acara pelantikan Panitia Gedung yang diadakan di
Pendopo Kemantren Jetis, yayasan telah menyerahkan uang tunai sebesar
Rp 500.000,00 sebagai modal pertama kerja panitia.
Karena pengaruh situasi pada waktu itu, perjuangan penggedungan
gagal. Jangankan peletakan batu pertama, bahkan pemasangan patokan
pun belum sempat dilakukan. Akhirnya karena kadaluwarsa, hak pakai
tanah dicabut kembali. Meskipun tanpa gedung sendiri, penegrian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
terlaksana juga dengan SK Menteri P dan k Republik Indonesia tanggal 17
Juli 1965 No. 96/SA/B/III/65-66 dan sebagai kepala sekolah ditunjuk Drs.
Soemardji. Usaha memiliki gedung dan tanah sendiri yang dahulu
memegas, pada akhir tahun 1974 aktif kembali dan berhasil memperoleh
ijin memakai tanah di daerah Bener, Tegalrejo. Banngunan sekolah
memiliki 7 kelas dengan 2 laboratorium.
Pada tanggal 1 Maret 1978, SMA Negeri 2 Yogyakarta dari Jetis
pindah ke Bener kecamatan Tegalrejo Yogyakarta. Suasana keprihatinan
masih menyelimuti SMA 2 di tahun-tahun pertama setelah pindah. Listrik
saat itu belum masuk, jalan masih berlumpur dan berlubang. Keadaan dan
kondisi sekarang ini semakin baik berkat perjuangan bapak kepala
sekolah, bapak dan ibu guru, karyawan, siswa dan para orang tua.
Walaupun berat perjuangan tetapi dilandasi dengan ibadah dan rasa ikhlas,
yang berat itu menjadi ringan. Berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa,
SMA Negeri 2 Yogyakarta mampu menunjukkan prestasinya dan sejak
tahun 2008 diberi amanah untuk melaksanakan program Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional. Mulai tahun 2013, SMA Negeri 2 Yogyakarta
menerapkan kurikulum 2013. Hingga saat ini SMA Negeri 2 Yogyakarta
masih ditunjuk sebagai sekolah yang tetap menggunakan Kurikulum 2013
Sejak berdirinya hingga sekarang, SMA Negeri 2 telah sebanyak
17 kali mengalami pergantian pimpinan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Tujuan SMA Negeri 2 Yogyakarta
a. Visi SMA Negeri 2 Yogyakarta
Unggul dalam IMTAQ dan IPTEK, cerdas dan berakhlak mulia serta
siap berkompetisi dalam dunia global.
b. Misi SMA Negeri 2 Yogyakarta
1) Mendidik siswa agar beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia;
2) Mendidik siswa agar memiliki kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual;
3) Mendidik siswa agar memiliki wawasan kemasyarakatan dan
kebangsaan serta memiliki kepekaan sosial yang tinggi;
4) Melaksanakan pembelajaran yang profesional dan efektif agar
siswa mampu mengembangkan diri sesuai bakat dan potensinya
secara optimal dalam bidang akademik dan non akademik sehingga
mampu berkompetisi di era global;
5) Mengembangkan kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia,
berbahasa Jawa, berbahasa Inggris dan berbahasa asing lain, serta
dalam bidang IPTEK, olahraga, seni dan budaya;
6) Mengembangkan sistem kelembagaan, organisasi, manajemen,
administrasi, budaya saling mendukung kerja, serta
mengembangkan sumber daya manusia warga sekolah guna
mewujudkan sekolah yang dinamis, dan berprestasi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
7) Menciptakan akademik atmosfir dan iklim kerja yang harmonis,
budaya santun, dan budaya tertib, serta saling hormat antar warga
sekolah, orang tua, dan masyarakat sekitar.
c. Tujuan SMA Negeri 2 Yogyakarta
Adapun yang menjadi tujuan SMA Negeri 2 Yogyakarta dalam
penyelenggaraan pendidikan seperti di bawah ini :
1) Meningkatkan kedisiplinan dalam kegiatan pembelajaran;
2) Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi
informasi dan komunikasi;
3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
agar mampu bersaing dalam melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi;
4) Mempertahankan prestasi kelulusan 100% pada Ujian Nasional;
5) Meningkatkan nilai rata-rata Ujian Nasional;
6) Meningkatkan persentase siswa yang diterima di Perguruan Tinggi;
7) Meningkatkan rasa tanggung jawab dalam berbagai kegiatan;
8) Membiasakan bersikap jujur dalam setiap kegiatan;
9) Membiasakan musyawarah dalam mengatasi permasalahan;
10) Menjuarai lomba-lomba Olimpiade Sains dan Olimpiade penelitian
Sains sampai tingkat nasional maupun internasional;
11) Menjuarai lomba-lomba di bidang bahasa dan sastra;
12) Menjuarai dalam bidang penulisan Karya Ilmiah Remaja (KIR);
13) Menjuarai berbagai cabang olahraga;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
14) Membekali peserta didik dengan keterampilan khusus di bidang
IPTEK sebagai bekal mata pencaharian mereka yang tidak bisa
melanjutkan ke perguruan tinggi;
15) Membekali peserta didik dengan keterampilan khusus menangkap
dan menciptakan peluang bisnis sebagai bekal mata pencaharian;
16) Meningkatkan keimanan peserta didik melalui ibadah;
17) Menyediakan sarana dan prasarana ibadah;
18) Mempunyai toleransi antar umat beragama;
19) Mengembangkan sikap sopan dan santun dalam pergaulan;
20) Mengembangkan sikap peduli sosial dan peduli lingkungan;
21) Meraih prestasi dalam bidang PASKIBRA;
22) Meraih prestasi juara dalam bidang seni dan budaya;
23) Pendidikan Kepramukaan sebagai salah satu wahana pelaksanaan
pendidikan karakter;
24) Menanamkan nilai dan sikap hidup anti korupsi;
25) Menumbuhkan kebiasaan perilaku anti korupsi; dan
26) Mengembangkan kreativitas siswa dalam memasyarakatkan dan
membudayakan perilaku anti korupsi.
d. Strategi SMA Negeri 2 Yogyakarta
Layanan Prima kepada Masyarakat.
1) Membangun Kultur Sekolah Kondusif meliputi: kedisiplinan, kerja
keras dan cerdas, semangat tinggi, ingin maju, dan percaya diri,
berorientasi ke depan, berorientasi pada kualitas, kerja sinergi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
demokratis, kebersamaan, kejujuran, ketebukaan, budaya bersih,
suasana batin menyenangkan, dan mengembangkan ACADEMIC
ATMOSPHERE dan LEARNING SOCIETY;
2) Kembangkan profesionalitas;
3) Mengakomodir perkembangan Teknologi Informasi;
4) Kemitraan dengan masyarakat dan lembaga terkait;
5) Berusaha menjadi yang terbaik;
6) Pengembangan sarana, prasarana, media dan metode
pembelajaraan.
3. Sistem Pendidikan SMA Negeri 2 Yogyakarta
Sistem Pendidikan di SMA Negeri 2 Yogyakarta adalah sistem
semester. Ada dua semester dalam satu tahun ajaran, yaitu semester gasal
(Juli - Desember) dan semester genap (Januari - Juni) dengan lama
pendidikan tiga tahun.
4. Kurikulum SMA Negeri 2 Yogyakarta
a. Perkembangan Kurikulum SMA Negeri 2 Yogyakarta
1) Pada tahun pelajaran 2006/2007 SMA Negeri 2 Kota Yogyakarata
menggunakan KTSP, kurikulum SMA Negeri 2 Yogyakarta yang
telah disahkan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga
Provinsi DIY.
2) Pada tahun ajaran 2007/2008 sekolah mulai membuka Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sebagai implementasi
Undang-undang Sisdiknas no.20 th 2003. Kurikulum yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
diterapkan untuk kelas reguler menggunakan KTSP, sedangkan
untuk kelas RSBI menggunakan kurikulum berpaduan antara
KTSP dengan kurikulum Cambridge (khusus untuk mata pelajaran
MIPA: matematika, fisikia, kimia, dan biologi).
3) Tahun pelajaran 2013/2014 – sekarang, SMA Negeri 2 Yogyakarta
ditunjuk sebagai sekolah pioneer untuk melaksanakan kurikulum
2013 sebagai implementasi permendikbud nomor 69 tahun 2013
tentang KD dan Struktur Kurikulum SMA dan MA.
Di dalam kurikulum 2013, peserta didik memperoleh mata
pelajaran wajib, mata pelajaran perminatan, dan mata pelajaran
lintas minat.
b. Struktur Kurikulum
1) Mata Pelajaran Wajib (Kelompok A dan B)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69
tahun 2013 menyatakan Kelompok Matapelajaran Wajib
Pendidikan Menengah Atas, untuk mewadahi konsep kesamaan
muatan antara Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, maka dikembangkan
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah, terdiri atas Kelompok
Matapelajaran Wajib dan Matapelajaran Pilihan.
Isi kurikulum (KI dan KD) dan kemasan substansi untuk
Kelompok Matapelajaran Wajib bagi Sekolah Menengah Atas
Negeri (SMAN) 2 Yogyakarta merupakan bagian dari pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
umum yaitu pendidikan bagi semua warganegara bertujuan
memberikan pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai bangsa,
dan kemampuan penting untuk mengembangkan kehidupan pribadi
peserta didik, masyarakat dan bangsa. Sedangkan mata pelajaran
pilihan akademik untuk Sekolah Menengah Atas Negeri 2
memberikan corak kepada fungsi satuan pendidikan, dan
didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik.
Struktur ini menerapkan prinsip bahwa peserta didik merupakan
subjek dalam belajar yang memiliki hak untuk memilih
matapelajaran sesuai dengan minatnya.
Struktur Mata pelajaran kelompok wajib SMA Negeri 2
Yogyakarta disajikan pada tabel berikut. (tabel terlampir hal. 195)
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok
matapelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat.
Sedangkan mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok
matapelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan
dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh
pemerintah daerah.
2) Mata Pelajaran Peminatan (Kelompok C)
Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (a) untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan
minatnya dalam sekelompok matapelajaran sesuai dengan minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
keilmuannya di perguruan tinggi, dan (b) untuk mengembangkan
minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau ketrampilan tertentu.
Struktur Mata Pelajaran kelompok C (Peminatan) SMA Negeri 2
Yogyakarta disajikan pada tabel berikut. (tabel terlampir hal. 195)
3) Pilihan Mata Pelajaran Lintas Kelompok Peminatan (Kelompok C)
Kurikulum SMA Negeri 2 dirancang untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat
mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik
melakukan plilihan dalam bentuk pilihan peminatan. Selain
mengikuti seluruh matapelajaran di kelompok Peminatan, setiap
peserta didik harus mengikuti mata pelajaran tertentu untuk lintas
minat dan/atau pendalaman minat sebanyak 6 jam pelajaran di
kelas X dan 4 jam pelajaran di Kelas XI dan XII. Matapelajaran
lintas minat sebaiknya tetap dari kelas X sampai dengan XII.
Struktur Mata Pelajaran Lintas Kelompok Peminatan
SMA Negeri 2 Yogyakarta disajikan pada tabel berikut. (tabel
terlampir hal. 196)
4) Ketentuan Penetapan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran
Lintas Peminatan
Ketentuan penetapan peminatan dan pemilihan mata
pelajaran lintas peminatan yaitu sebagai berikut :
a) Ketentuan Penetapan Peminatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Pilihan Kelompok Peminatan Kurikulum Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Yogyakarta dirancang untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar
berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam
bentuk pilihan Kelompok Peminatan. Kelompok Peminatan
yang dipilih peserta didik terdiri atas kelompok Matematika
dan Ilmu Alam dan Ilmu-ilmu Sosial. Sejak diterima di SMA
Negeri 2, seorang peserta didik sudah harus memilih kelompok
peminatan mana yang akan diminati. Pemilihan Kelompok
Peminatan berdasarkan nilai rapor SMP/MTs dan atau nilai
ujian nasional SMP/MTs dan atau rekomendasi guru
bimbingan dan konseling di SMP dan atau hasil tes
penempatan (placement test) di SMA dan atau tes bakat minat
oleh psikolog. Semua mata pelajaran yang terdapat pada satu
Kelompok Peminatan wajib diikuti oleh peserta didik.
b) Ketentuan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Peminatan
Pilihan Mata pelajaran Lintas Kelompok Peminatan
Kurikulum Sekolah Menengah Atas Negeri 2 dirancang untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar
berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
bentuk pilihan Kelompok Peminatan dan pilihan Matapelajaran
antar Kelompok Peminatan.
Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik terdiri
atas kelompok Matematika dan Ilmu Alam dan Ilmu-ilmu
Sosial. Selain mengikuti seluruh matapelajaran di Kelompok
Peminatan, setiap peserta didik harus mengikuti matapelajaran
tertentu untuk lintas minat dan/atau pendalaman minat
sebanyak 6 jam pelajaran di Kelas X dan 4 jam pelajaran di
Kelas XI dan XII. Matapelajaran lintas minat yang dipilih
sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII.
Pada Kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan antar
Kelompok Peminatan per minggu 6 jam pelajaran, dapat
diambil dengan pilihan sebagai berikut :
(1) Dua mata pelajaran (masing-masing 3 jam pelajaran) dari
satu Kelompok Peminatan yang sama di luar Kelompok
Peminatan pilihan, atau
(2) Satu mata pelajaran di masing-masing Kelompok
Peminatan di luar Kelompok Peminatan pilihan.
Khusus bagi Kelompok Peminatan Ilmu Bahasa dan
Budaya, selain pola pilihan yang di atas, di Kelas X, peserta
didik dapat melakukan pilihan sebagai berikut :
(a) Satu pilihan wajib matapelajaran dalam kelompok
Bahasa Asing Lain (Arab, Mandarin, Jepang, Korea,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Jerman, Perancis) sebagai bagian dari matapelajaran
wajib Kelompok Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya.
(b) Dua mapel (masing-masing 3 jam pelajaran) dari
matapelajaran Bahasa Asing Lainnya, atau
(c) Satu matapelajaran Bahasa Asing Lainnya (3 jam
pelajaran) dan satu matapelajaran dari Kelompok
Peminatan Ilmu Alam dan Matematika atau Kelompok
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, atau
(d) Satu matapelajaran di kelompok peminatan Matematika
dan Ilmu Alam dan satu Matapelajaran di kelompok
Ilmu-ilmu Sosial, atau
(e) Dua matapelajaran di salah satu kelompok peminatan
Matematika dan Ilmu Alam atau di kelompok
peminatan Ilmu-ilmu Sosial.
Pada Kelas XI dan XII peserta didik Kelompok
Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya dapat memilih satu
matapelajaran (4 jam pelajaran) dari Bahasa Asing
Lainnya atau satu matapelajaran di Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam atau Ilmu-ilmu
Sosial.
Catatan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
(a) Matapelajaran dalam kelompok Bahasa Asing Lain
ditentukan oleh SMA/MA masing-masing sesuai
dengan ketersediaan guru dan fasilitas belajar.
(b) Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah yang
tidak memiliki Kelompok Peminatan Ilmu Bahasa
dan Budaya, dapat menyediakan pilihan
matapelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa
dan Sastra Inggris, Antropologi atau salah satu
matapelajaran dalam kelompok Bahasa Asing Lain
sebagai pilihan matapelajaran yang dapat diambil
peserta didik dari Kelompok Peminatan Matematika
dan Ilmu Alam atau Kelompok Peminatan Ilmu-
ilmu Sosial.
(c) Bagi peserta didik yang menggunakan pilihan untuk
menguasai satu bahasa asing tertentu atau
matapelajaran tertentu, dianjurkan untuk memilih
matapelajaran yang sama sejak tahun X sampai
tahun XII.
(d) Sangat dianjurkan setiap SMA/MA memiliki ketiga
Kelompok Peminatan.
(e) Peserta didik di SMA/MA Kelas XII dapat
mengambil matakuliah pilihan di perguruan tinggi
yang akan diakui sebagai kredit dalam kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
perguruan tinggi yang bersangkutan. Pilihan ini
tersedia bagi peserta didik SMA/MA yang memiliki
kerjasama dengan perguruan tinggi terkait.
(f) Pendalaman minat matapelajaran tertentu dalam
Kelompok Peminatan dapat diselenggarakan oleh
satuan pendidikan melalui kerja sama dengan
perguruan tinggi.
5. Organisasi SMA Negeri 2 Yogyakarta (Struktur Organisasi,
Wewenang dan Tanggung Jawab masing-masing unsur).
SMA Negeri 2 Yogyakarta memiliki struktur organisasi yang
lengkap layaknya lembaga pendidikan formal lainnya. Masing-masing
bagian dalam struktur tersebut mempunyai peran dan tanggung jawab yang
mendukung berjalanya sebuah lembaga pendidikan.
a. Struktur Organisasi Sekolah di SMA Negeri 2 Yogyakarta terdiri dari
1) Kepala Sekolah
2) Wakil Kepala Sekolah yang terdiri atas :
a) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
b) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan
c) Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana
d) Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas
e) Wakil Manajemen Mutu (WMM)
(3) Tata Usaha
(4) Bimbingan Konseling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
(5) Dewan Guru
(6) Siswa
6. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA Negeri 2 Yogyakarta
(Jumlah guru, karyawan, kepangkatan perekrutan).
Pada saat ini SMA Negeri 2 Yogyakarta didukung oleh 63 orang
tenaga guru, terdiri dari guru PNS, guru non-PNS, guru NABAN, dan guru
GTT yang berkualitas. Secara umum kualifikasi guru SMA Negeri 2
Yogyakarta terdiri dari Pendidikan S-2 dan Pendidikan S-1, semuanya itu
telah sesuai dengan pelajaran yang diampunya masing-masing.
a. Daftar Guru dan Karyawan SMA Negeri 2 Yogyakarta (tabel
terlampir hal. 197)
7. Siswa Satuan Pendidikan SMA Negeri 2 Yogyakarta
Secara umum dari tahun ke tahun penerimaan siswa baru SMA
Negeri 2 Yogyakarta masih memperoleh kepercayaan yang cukup tinggi
dari masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari berbagai prestasi yang diraih
oleh siswa setiap tahunnya dan input nilai ebtanas murni (NEM) yang
dalam kategori tinggi setiap tahun ajaran baru. Prestasi ini juga mendorong
berbagai pihak SMA Negeri 2 yogyakarta dalam usaha untuk selalu
meningkatka kualitas lembaga dan lulusan.
Keterlibatan dan dukungan baik dari para orang tua juga
mempunyai andil yang besar dalam mengembangkan sebuah sisten
pendidikan yang menunjang mutu. Orang tua mendukung anak-anak
mereka dengan memberi kesempatan yang luas bagi mereka untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
mengikuti berbagai kegiatan yang bermanfaat yang ditawarkan oleh SMA
Negeri 2 Yogyakarta. Demikian pula dengan bentuk dukungan masyarakat
di sekitar sekolah yang selalu menjamin pelaksanaan proses belajar yang
kondusif.
Berikut ini adalah data jumlah siswa SMA Negeri 2 Yogyakarta
tahun ajaran 2015-2016 :
Kelas Jumlah Jumlah Siswa Jumlah Kelas
Putra Putri
X 108 180 288 8 kelas PMIIA + 1 Kelas
PIS
XI 105 183 288 8 kelas PMIIA + 1 Kelas
PIS
XII 99 187 286 7 kelas PMIIA + 2 kelas
PIS
Jumlah 862 27 Kelas
Input (banyaknya siswa yang masuk):
Tahun Nilai Rata-rata Nilai
Terendah Tertinggi
2012-2013 37.05 39.50 37.64
2013-2014 35.80 38.35 36.53
2014-2015 36.70 38.20 37.26
2015-2016 370.50 391.50 375.62
Output (tingkat kelulusan):
Tahun Rata-rata Nilai
Jurusan Ilmu Alam Jurusan Ilmu Sosial
2011-2012 49.30 47.79
2012-2013 49.86 50.48
2013-2014 47.98 49.37
2014-2015 77.90 80.12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
8. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Negeri 2 Yogyakarta
a. Lingkungan Fisik Sekolah
SMA Negeri 2 yogyakarta terletak di Jalan Bener, Tegalrejo,
Yogyakarta. Lembaga pedidikan menengah ini didirikan sejak tahun
1945 di atas tanah seluas 9567 Berikut ini adalah data keadaan
fisik lingkungan (tanah dan bangunan) SMA Negeri 2 Yogyakarta:
Bersertifikat : 9097
Belum bersertifikt : 470
Terdiri dari : Bangunan : 2856
Halaman dan taman : 5911
Lapangan olah raga : 900
Jalan masuk sekolah : 470
b. Keadaan Gedung Sekolah (tabel terlampir hal. 202)
SMA Negeri 2 Yogyakarta meiliki bangunan gedung yang
permanen dan kondusif untuk proses belajar mengajar. Penataan
bagunan dan ruangannya sudah mendukung terciptanya ketertiban,
kebersihan, dan keindahan.
B. SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA
1. Sejarah SMA Negeri 7 Yogyakarta
Berdasarkan SK Mendikbud RI No. 0473/01/1983 yang
menetapkan dibukanya SMA baru, maka terhitung mulai tanggal 1 Juli
1983 SMA Negeri 7 Yogyakarta berdiri. Pada awal tahun ajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
1983/1984 pengelolaan dan pembinaan SMA Negeri 7 Yogyakarta
diserahkan kepada SMA Negeri 1 Yogyakarta dengan Kepala Sekolah
dirangkap oleh Drs. Mulyono (Alm.) dengan menempati gedung SMA
Negeri 1 Yogyakarta masuk siang.
Adapun tenaga pengajarnya adalah guru-guru SMA Negeri 1
Yogyakarta dan 10 orang guru yang dinota dinaskan berdasarkan SK
Kakanwil DIY No. 807/I.13.4/C.2/1983, yaitu:
a. Drs. Suprayitno (SMAN 6 Yogyakarta)
b. Drs. Sismadi (SMAN 6 Yogyakarta)
c. Dra. H. Mudjijah (SMAN 6 Yogyakarta)
d. Ratmitun (SMAN 6 Yogyakarta)
e. Bakri (SMAN 6 Yogyakarta)
f. Drs. Muslim Syukur (SMAN 6 Yogyakarta)
g. Petrus Sudiyono (SMAN 6 Yogyakarta)
h. Sukiman Marsudi (SMAN 6 Yogyakarta)
i. Tuti Sukastini (SMA 2 Wonosari)
j. Hadi Sudarsono (Alm.) (SMA 1 Sleman)
Berdasarkan SK Mendikbud RI No. 95329/KI.2/1984 tanggal 18
Oktober 1984 menetapkan Dra. Sri Soewarni sebagai Kepala SMA Negeri
7 Yogyakarta. Pada tahun ajaran 1985/1986 mulai menempati kampus
Fakultas Kedokteran UGM dan RSU Pugeran Yogyakarta. Dari waktu ke
waktu pengelola SMA Negeri 7 Yogyakarta makin bertambah dan silih
berganti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Kepala Sekolah:
a. Drs. Mulyono (Alm.) (1983-1984)
b. Dra. Sri Soewarni (1984-1988)
c. Drs. Mashari Subagijono (1988-1991)
d. R.Ay. Tri Martani (1991-1993)
e. Drs. Sapardi (1993-1997)
f. Drs. Panut S. (1997-2001)
g. Drs. Timbul Mulyono (2001-2005)
h. Drs. Hardja Purnama (2005-2007)
i. Drs. H. Mawardi (2007-September 2010)
j. Drs. Timbul Mulyono, M.Pd. (Plt Kepala Sekolah) (September 2010-
Agustus 2011)
k. Dra. Reni Herawati, M.Pd.B.I. (Agustus 2011-Oktober 2013)
l. Drs. Budi Basuki, MA. (Oktober 2013-sekarang)
2. Perkembangan SMA Negeri 7 Yogyakarta
a. 1983 s/d 1985-jumlah kelas 12, menempati gedung SMAN 1
Yogyakarta, masuk sore.
b. 1985 s/d 1991-jumlah kelas 12, menempati gedung baru di Jl. MT.
Haryono 47 Yogyakarta.
c. 1991 s/d 1994-jumlah kelas 15.
d. 1994 s/d 2007-jumlah kelas 18.
e. 2007 s/d sekarang-jumlah kelas 24.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3. Visi dan Misi Satuan Pendidikan SMA Negeri 7 Yogyakarta
Tri Wulung Gapuraning Aji yang berarti keterpaduan tiga pusat
pendidikan, yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat, serta keterpaduan
pengembangan Cipta Rasa dan Karsa yang merupakan “gerbang” bagi
pemimpin gemblengan SMA Negeri 7 Yogyakarta.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMA Negeri 7
Yogyakarta, maka sekolah ini memiliki visi dan misi dalam pencapainnya
yang meliputi:
a. Visi
Membentuk peserta didik menjadi insan yang cerdas, terampil,
sehat jasmani dan rohani, berbudaya, berkarakter kebangsaan dan
memiliki wawasan kewirausahaan berdasarkan keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Misi
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan melalui bimbingan dan
kegiatan keagamaan.
2) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik melalui
kegiatan peningkatan mutu pembelajaran dan sarana pembelajaran.
3) Meningkatkan kreativitas peserta didik melalui kegiatan
pengembangan potensi diri.
4) Meningkatkan keterampilan dan apresiasi peserta didik di bidang
Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Sosial, Budaya, dan Seni melalui
“Constructivision Learning” dan interaksi global.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
5) Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani melalui bimbingan
dan kegiatan olahraga dan keagamaan.
6) Meningkatkan jiwa kewirausahaan melalui Pembinaan
Kewirausahaan dan Kegiatan Pengembangan Wawasan Khusus.
7) Meningkatkan dan mengembangkan efisiensi pembelajaran baik
secara lokal, nasional, dan Internasional.
8) Meningkatkan layanan informasi pendidikan berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
4. Tujuan Satuan Pendidikan SMA Negeri 7 Yogyakarta
a. Membentuk peserta didik memiliki keimanan dan ketaqwaan, akhlak
mulia, serta budi pekerti luhur.
b. Mempersiapkan peserta didik mampu menadapi era globalisasi.
c. Membekali siswa penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, social,
budaya, dan seni untuk bekal menghadapi kehidupan masa depan.
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berpikir logis,
kreatif, inovatif, berprakarsa, dan mandiri.
e. Membekali siswa memiliki wawasan kewirausahaan dan kemauan
bekerja keras untuk pengembangan diri di masa depan.
f. Membekali siswa pengetahuan dalam kegiatan olimpiade baik lokal,
nasional maupuj internasional.
g. Memiliki kemampuan mengapresiasikan seni dan budaya baik lokal,
nasional maupuj internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
h. Mengembangkan etos kerja dan profesionalisme penyelenggara
pendidikan.
5. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Negeri 7 Yogyakarta
Sesuai dengan bunyi pasal 15 PP No. 29 tahun 1990 lama
pendidikan Sekolah Menengah Umum adalah 3 tahun. System semester
telah diterapkan kembali pada tahun ajaran 2002/ 2003 sampai sekarang.
Dalam system semester ini, 1 tahun ajaran terdiri dari 2 penggalan yaitu
semester gasal dan semester genap.
6. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Negeri 7 Yogyakarta
Penyusunan kurikulum SMA Negeri 7 Yogyakarta didasarkan atas
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran
yang telah ditetapkan oleh BSNP maupun sekolah. Sekolah atas
persetujuan dengan semua komponen sekolah, komite sekolah serta Dinas
Pendidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan memperhatikan
latar belakang ekonomi orangtua peserta didik, minat peserta didik,
kebutuhan lingkungan daerah, keterbatasan sarana prasarana serta tenaga
pengajar, sehingga sekolah menetapkan struktur kurikulum sebagai
berikut. (tabel terlampir hal. 204)
7. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Negeri 7 Yogyakarta
a. Struktur Organisasi Sekolah
SMA Negeri 7 Yogyakart diawasi langsung oleh Departemen
Dinas Pendidikan setempat. Secara rinci struktur organisasi SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Negeri 7 Yogyakarta dapat dilihat pada diagram berikut. (bagan
terlampir hal. 207)
8. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA Negeri 7 Yogyakarta
Tenaga edukatif SMA Negeri 7 Yogyakarta pada tahun 2012/2013
sejumlah 53 orang tenaga pengajar yang professional dalam mendidik
peserta didiknya, yang terdiri dari 44 orang berstatus PNS, 6 orang
berstatus sebagai Guru Tidak Tetap (GTT).
9. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah Satuan Pendidikan SMA
Negeri 7 Yogyakarta
a. Letak SMA Negeri 7 Yogyakarta
SMA Negeri 7 Yogyakarta terletak di sebelah selatan Kota
Yogyakarta dimana pada posisi Google Earth secara global terletak
diantara 7.48’ LS - 7.48’ LS dan 110.21 BT - 110.21 BT. Secara
geografis SMA Negeri 7 Yogyakarta menempati bangunan bekas
Rumah Sakit Sarjito kemudian didesain ulang menjadi lembaga
pendidikan dengan berbagai pembenahan.
Selain itu SMA Negeri 7 Yogyakarta berdekatan dengan
berbagai tempat wisata dan situs sejarah, diantara ; Tamansari, Alun -
Alun Selatan dan area hotel (Kampung Prawirotaman) yang sering
dikunjungi wisatawan asing, dimana indikator ini bisa digunakan
untuk membuat konsep pengembangan wawasan khusus bagi
kemajuan siswa-siswa SMA Negeri 7 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b. Sarana dan Prasarana Belajar
Untuk pembagian ruangan kelas adalah sebagi berikut :
1) Ruang Belajar
a) 24 ruang kelas
b) 2 ruang perpustakaan multimedia
c) 1 laboratorium Biologi
d) 1 laboratorium fisika
e) 1 laboratorium Kimia
f) 1 laboratorium Bahasa
g) 1 laboratorium Komputer
2) Ruang Kantor
a) 1 ruang kantor kepala sekolah
b) 1 ruang tata usaha
c) 1 ruang guru
d) 1 ruang bimbingan dan konseling
3) Ruang Penunjang
a) 2 ruang serbaguna/aula
b) 1 ruang UKS
c) 1 ruang koperasi
d) 1 ruang osis
e) 11 ruang kamar mandi
f) 1 tempat ibadah
g) 2 ruang agama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
h) 2 ruang gudang
i) 1 ruang olahraga
j) 1 lapangan basket
k) 1 lapangan voli
l) 3 tempat parkir guru dan siswa
m) 1 rumah penjaga
10. Komite Sekolah
Majelis atau Dewan SMA Negeri 7 Yogyakarta dipegang secara
langsung oleh Instansi Dinas Pendidikan Yogyakarta yang membawahi
kepala sekolah dan tim wakil kepala sekolah yang meliputi wakil kepala
sekolah bidang kurikulum, bidang kesiswaan, bidang sarana prasarana, dan
bidang hubungan masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Objek dalam penelitian ini adalah kompetensi Guru Ekonomi SMA
lulusan FKIP dan Guru Ekonomi lulusan non-FKIP di SMA Kota Yogyakarta
berdasarkan persepsi siswa. Subjek penelitian adalah seluruh Guru Ekonomi
SMA di Kota Yogyakarta. Survei penelitian dilaksanakan di SMA baik negeri
maupun swasta di Kota Yogyakarta yang memiliki Guru Ekonomi lulusan
non-FKIP. Total SMA negeri dan swasta di Kota Yogyakarta sebanyak 51
sekolah. Dari 51 sekolah tersebut hanya terdapat 4 sekolah yang memenuhi
syarat sebagai tempat penelitian karena memiliki Guru Ekonomi lulusan non-
FKIP yaitu SMAN 2 Yogyakarta, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, SMAN 7
Yogyakarta, SMAN 8 Yogyakarta. Namun, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan
SMAN 8 Yogyakarta belum memberikan izin kepada peneliti untuk
melaksanakan penelitian di sekolah tersebut karena keterbatasan waktu untuk
pelaksanaan penelitian yang bertepatan dengan ujian kenaikan kelas peserta
didik. Sehingga penelitian dilaksanakan di SMAN 2 Yogyakarta dan SMAN 7
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Berikut ini adalah ringkasan responden penelitian:
Tabel 5.1
Responden Penelitian
No. Kelas/Sekolah Frekuensi Persentase
1 X PMIIA 1/ SMAN 2 Yk 23 17,69%
2 X PIIS 1/ SMAN 2 Yk 20 15,38%
3 X.3/ SMAN 7 Yk 20 15,38%
4 X.4/ SMAN 7 Yk 20 15,38%
5 X.5/ SMAN 7 Yk 24 18,47%
6 X.6/ SMAN7 Yk 23 17,69%
Total 130 100%
Pada penelitian ini, kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 lembar
dan jumlah responden yang mengisi kuesioner secara lengkap juga berjumlah
130 siswa. Dengan demikian rensponse rate penelitian sebesar 100%.
Deskripsi data penelitian studi komparasi kompetensi Guru Ekonomi
lulusan FKIP dan non-FKIP dilihat dari kompetensi pedagogik, profesional,
kepribadian dan sosial diuraikan di bawah ini.
Tabel 5.2
Deskripsi Data Kompetensi Guru Lulusan FKIP
Descriptive Statistics
N Min Max Sum Mean
Std.
Deviation
Kompetensi_Pedagogik 65 76 121 6334 97.45 9.926
Kompetensi_Profesional 65 33 50 2674 41.14 3.848
Kompetensi_Kepribadian 65 32 50 2732 42.03 4.603
Kompetensi_Sosial 65 34 50 2613 40.20 4.020
Valid N (listwise) 65
Sumber: data primer, diolah 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 5.3
Deskripsi Data Kompetensi Guru Lulusan Non FKIP
Descriptive Statistics
N Min Max Sum Mean
Std.
Deviation
Kompetensi_Pedagogik 65 58 101 5529 85.06 8.577
Kompetensi_Profesional 65 24 42 2336 35.94 3.618
Kompetensi_Kepribadian 65 18 45 2371 36.48 4.176
Kompetensi_Sosial 65 22 43 2356 36.25 3.514
Valid N (listwise) 65
Sumber: data primer, diolah 2016
1. Kompetensi Pedagogik
a. Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi SMA Lulusan FKIP
Tabel 5.4
Kriteria Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi Lulusan FKIP
Perhitungan Skor Kode Interpretasi
Penilaian
Frekuensi Persentase
81% x 125 = 101
100% x 125 = 125
101 –
125
5 Sangat Tinggi 20 30,8%
66% x 125 = 82
80% x 125 = 100
82 – 100 4 Tinggi 43 66,2%
56% x 125 = 70
65% x 125 = 81
70 – 81 3 Cukup 2 3,1%
46% x 125 = 69
55% x 125 = 57
57 – 69 2 Rendah 0 0%
<46% <57 1 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 65 100%
Sumber: data primer, diolah 2016
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa persepsi responden
terhadap kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan FKIP dengan
kategori sangat tinggi sebanyak 20 orang responden atau 30,8%, tinggi
sebanyak 43 orang responden atau 66,2% responden, cukup sebanyak
2 orang responden atau 3,1% responden, dan tidak ada persepsi
responden terhadap kompetensi pedagogik dengan kategori rendah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
sangat rendah. Dari perhitungan tabel 5.2, didapatkan mean
kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan FKIP sebesar 97,45.
Mean 97,45 berada pada rentang skor 82 – 100. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik Guru Ekonomi
lulusan FKIP dikategorikan tinggi berdasarkan persepsi siswa.
b. Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi SMA Lulusan non-FKIP
Tabel 5.5
Kriteria Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi Lulusan non-
FKIP
Perhitungan Skor Kode Interpretasi
Penilaian
Frekuensi Persentase
81% x 125 = 101
100% x 125 = 125
101 - 125 5 Sangat Tinggi 1 1,5%
66% x 125 = 82
80% x 125 = 100
82 – 100 4 Tinggi 49 75,4%
56% x 125 = 70
65% x 125 = 81
70 – 81 3 Cukup 10 15,4%
46% x 125 = 69
55% x 125 = 57
57 – 69 2 Rendah 5 7,7%
< 46% <57 1 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 65 100%
Sumber: data primer, diolah 2016
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa persepsi responden
terhadap kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan non-FKIP
dengan kategori sangat tinggi sebanyak 1 orang responden atau 1,5%,
tinggi sebanyak 49 orang responden atau 75,4% responden, cukup
sebanyak 10 orang responden atau 15,4% responden, rendah sebanyak
5 orang responden atau 7,7% responden, dan tidak ada persepsi
responden terhadap kompetensi pedagogik dengan kategori sangat
rendah. Dari perhitungan tabel 5.3, didapatkan mean kompetensi
pedagogik Guru Ekonomi lulusan non-FKIP sebesar 85,06. Mean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
85,06 berada pada rentang skor 82 – 100. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan non-
FKIP dikategorikan tinggi berdasarkan persepsi siswa.
2. Kompetensi Profesional
a. Kompetensi Profesional Guru Ekonomi SMA Lulusan FKIP
Tabel 5.6
Kriteria Kompetensi Profesional Guru Ekonomi Lulusan FKIP
Perhitungan Skor Kode Interpretasi
Penilaian
Frekuensi Persentase
81% x 50 = 41
100% x 50 = 50
41 – 50 5 Sangat Tinggi 34 52,3%
66% x 50 = 33
80% x 50 = 40
33 – 40 4 Tinggi 31 47,7%
56% x 50 = 28
65% x 50 = 32
28 – 32 3 Cukup 0 0%
46% x 50 = 23
55% x 50 = 27
23 – 27 2 Rendah 0 0%
< 46% < 23 1 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 65 100%
Sumber: data primer, diolah 2016
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa persepsi responden
terhadap kompetensi profesional Guru Ekonomi lulusan FKIP dengan
kategori sangat tinggi sebanyak 34 orang responden atau 52,3%, tinggi
sebanyak 31 orang responden atau 47,7% responden, dan tidak ada
persepsi responden terhadap kompetensi profesional dengan kategori
cukup, rendah dan sangat rendah. Dari perhitungan tabel 5.2,
didapatkan mean kompetensi profesional Guru Ekonomi lulusan FKIP
sebesar 41,14. Mean 41,14 berada pada rentang skor 41 - 50. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Ekonomi lulusan FKIP dikategorikan sangat tinggi berdasarkan
persepsi siswa.
b. Kompetensi Profesional Guru Ekonomi Lulusan non-FKIP
Tabel 5.7
Kriteria Kompetensi Profesional Guru Ekonomi Lulusan non-
FKIP
Perhitungan Skor Kode Interpretasi
Penilaian
Frekuensi Persentase
81% x 50 = 41
100% x 50 = 50
41 – 50 5 Sangat Tinggi 4 6,2%
66% x 50 = 33
80% x 50 = 40
33 – 40 4 Tinggi 52 80%
56% x 50 = 28
65% x 50 = 32
28 – 32 3 Cukup 7 10,8%
46% x 50 = 23
55% x 50 = 27
23 – 27 2 Rendah 2 3,1%
< 46% < 23 1 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 65 100%
Sumber: data primer, diolah 2016
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa persepsi responden
terhadap kompetensi profesional Guru Ekonomi lulusan non-FKIP
dengan kategori sangat tinggi sebanyak 4 orang responden atau 6,2%,
tinggi sebanyak 52 orang responden atau 80% responden, cukup
sebanyak 7 orang responden atau 10,8% responden, rendah sebanyak 2
orang responden atau 3,1% responden, dan tidak ada persepsi
responden terhadap kompetensi profesional dengan kategori sangat
rendah. Dari perhitungan tabel 5.3, didapatkan mean kompetensi
profesional Guru Ekonomi lulusan non-FKIP sebesar 35,94. Mean
35,94 berada pada rentang skor 33 - 40. Dengan demikian dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
disimpulkan bahwa kompetensi profesional Guru Ekonomi lulusan
non-FKIP dikategorikan tinggi berdasarkan persepsi siswa.
3. Kompetensi Kepribadian
a. Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi SMA Lulusan FKIP
Tabel 5.8
Kriteria Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi Lulusan
FKIP
Perhitungan Skor Kode Interpretasi
Penilaian
Frekuensi Persentase
81% x 50 = 41
100% x 50 = 50
41 – 50 5 Sangat Tinggi 33 50,8%
66% x 50 = 33
80% x 50 = 40
33 – 40 4 Tinggi 31 47,7%
56% x 50 = 28
65% x 50 = 32
28 – 32 3 Cukup 1 1,5%
46% x 50 = 23
55% x 50 = 27
23 – 27 2 Rendah 0 0%
< 46% < 23 1 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 65 100%
Sumber: data primer, diolah 2016
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa persepsi responden
terhadap kompetensi kepribadian Guru Ekonomi lulusan FKIP dengan
kategori sangat tinggi sebanyak 33 orang responden atau 50,8%, tinggi
sebanyak 31 orang responden atau 47,7% responden, cukup sebanyak
1 orang responden atau 1,5%, dan tidak ada persepsi responden
terhadap kompetensi kepribadian dengan kategori rendah dan sangat
rendah. Dari perhitungan tabel 5.2, didapatkan mean kompetensi
kepribadian Guru Ekonomi lulusan FKIP sebesar 42,03. Mean 42,03
berada pada rentang skor 41 - 50. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kompetensi kepribadian Guru Ekonomi lulusan FKIP
dikategorikan sangat tinggi berdasarkan persepsi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
b. Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi Lulusan non-FKIP
Tabel 5.9
Kriteria Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi Lulusan non-
FKIP
Perhitungan Skor Kode Interpretasi
Penilaian
Frekuensi Persentase
81% x 50 = 41
100% x 50 = 50
41 – 50 5 Sangat Tinggi 6 9,2%
66% x 50 = 33
80% x 50 = 40
33 – 40 4 Tinggi 50 76,9%
56% x 50 = 28
65% x 50 = 32
28 – 32 3 Cukup 8 12,3%
46% x 50 = 23
55% x 50 = 27
23 – 27 2 Rendah 0 0%
< 46% < 23 1 Sangat Rendah 1 1,5%
Jumlah 65 100%
Sumber: data primer, diolah 2016
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa persepsi responden
terhadap kompetensi kepribadian Guru Ekonomi lulusan non-FKIP
dengan kategori sangat tinggi sebanyak 6 orang responden atau 9,2%,
tinggi sebanyak 50 orang responden atau 76,9% responden, cukup
sebanyak 8 orang responden atau 12,3% responden, sangat rendah
sebanyak 1 orang responden atau 1,5% responden, dan tidak ada
persepsi responden terhadap kompetensi kepribadian dengan kategori
rendah. Dari perhitungan tabel 5.3, didapatkan mean kompetensi
kepribadian Guru Ekonomi lulusan non-FKIP sebesar 36,48. Mean
36,48 berada pada rentang skor 33 - 40. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kompetensi kepribadian Guru Ekonomi lulusan
non-FKIP dikategorikan tinggi berdasarkan persepsi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
4. Kompetensi Sosial
a. Kompetensi Sosial Guru Ekonomi SMA Lulusan FKIP
Tabel 5.10
Kriteria Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Lulusan FKIP
Perhitungan Skor Kode Interpretasi
Penilaian
Frekuensi Persentase
81% x 50 = 41
100% x 50 = 50
41 – 50 5 Sangat Tinggi 23 35,4%
66% x 50 = 33
80% x 50 = 40
33 – 40 4 Tinggi 42 64,6%
56% x 50 = 28
65% x 50 = 32
28 – 32 3 Cukup 0 0%
46% x 50 = 23
55% x 50 = 27
23 – 27 2 Rendah 0 0%
< 46% < 23 1 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 65 100%
Sumber: data primer, diolah 2016
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa persepsi responden
terhadap kompetensi sosial Guru Ekonomi lulusan FKIP dengan
kategori sangat tinggi sebanyak 23 orang responden atau 35,4%, tinggi
sebanyak 42 orang responden atau 64,6% responden, dan tidak ada
persepsi responden terhadap kompetensi sosial dengan kategori cukup,
rendah dan sangat rendah. Dari perhitungan tabel 5.2, didapatkan mean
kompetensi sosial Guru Ekonomi lulusan FKIP sebesar 40,20. Mean
40,20 berada pada rentang skor 33 - 40. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kompetensi sosial Guru Ekonomi lulusan FKIP
dikategorikan sangat tinggi berdasarkan persepsi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
b. Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Lulusan non-FKIP
Tabel 5.11
Kriteria Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Lulusan non-FKIP
Perhitungan Skor Kode Interpretasi
Penilaian
Frekuensi Persentase
81% x 50 = 41
100% x 50 = 50
41 – 50 5 Sangat Tinggi 4 6,2%
66% x 50 = 33
80% x 50 = 40
33 – 40 4 Tinggi 54 83,1
56% x 50 = 28
65% x 50 = 32
28 – 32 3 Cukup 6 9,2%
46% x 50 = 23
55% x 50 = 27
23 – 27 2 Rendah 0 0%
< 46% < 23 1 Sangat Rendah 1 1,5%
Jumlah 65 100%
Sumber: data primer, diolah 2016
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa persepsi responden
terhadap kompetensi sosial Guru Ekonomi lulusan non-FKIP dengan
kategori sangat tinggi sebanyak 4 orang responden atau 6,2%, tinggi
sebanyak 54 orang responden atau 83,1% responden, cukup sebanyak
6 orang responden atau 9,2% responden, sangat rendah sebanyak 1
orang responden atau 1,5% responden, dan tidak ada persepsi
responden terhadap kompetensi sosial dengan kategori rendah. Dari
perhitungan tabel 5.3, didapatkan mean kompetensi sosial Guru
Ekonomi lulusan non-FKIP sebesar 36,25. Mean 36,25 berada pada
rentang skor 33 - 40. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kompetensi sosial Guru Ekonomi lulusan non-FKIP dikategorikan
tinggi berdasarkan persepsi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahui normalitas suatu data perlu diuji keberadaannya agar langkah
selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan. Uji normalitas ini
menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov yang diolah
menggunakan program SPSS versi 16.0.
Berdasarkan metode ini, normalitas data ditunjukkan oleh besarnya
Asymptotic sig. (2 tailed). Apabila Asymtotic sig. (2 tailed) lebih besar dari
alpha 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal, sedangkan apabila
Asymptotic sig (2 tailed) lebih kecil dari alpha 0,05 maka data tersebut
tidak berdistribusi normal. Berikut ini adalah hasil pengujian normalitas
variabel kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial.
Tabel 5.12
Hasil Uji Normalitas
Variabel Hasil Uji Normalitas
Asymp. Sig.(2 tailed) Keterangan
Kompetensi Pedagogik .330 Normal
Kompetensi Profesional .116 Normal
Kompetensi Kepribadian .008 Tidak Nomal
Kompetensi Sosial .011 Normal
Sumber: data primer, diolah 2016
Dari hasil uji normalitas data pada setiap variabel yang telah
diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial dinyatakan
berdistribusi normal. Hal ini terlihat dari besarnya Asymp. Sig. (2 tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
lebih besar dari alpha 0,05. Sedangkan variabel kompetensi kepribadian
dinyatakan tidak berdistribusi normal karena besarnya Asymp. Sig. (2
tailed) lebih kecil dari alpha 0,05.
C. Analisis Data
Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data, diketahui bahwa data
kompetensi guru berdasarkan kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,
kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial tidak semua berdistribusi
normal dan mempunyai varians yang sama atau homogen. Artinya, prasarat
analisis uji T yaitu uji Independent Sample T-test tidak semua terpenuhi. Oleh
karena itu, data yang tidak memenuhi syarat uji T akan diuji menggunakan
non parametrik, yaitu uji Mann Whitney untuk menguji kompetensi
kepribadian. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan kompetensi guru ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-
FKIP di SMA Kota Yogyakarta berdasarkan persepsi siswa.
1. Kompetensi Guru ditinjau dari Kompetensi Pedagogik
a. Rumusan Hipotesis 1
Ho1 = Tidak ada perbedaan signifikan kompetensi pedagogik
Guru Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di
SMA Kota Yogyakarta.
Ha1 = Ada perbedaan signifikan kompetensi pedagogik Guru
Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di
SMA Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
b. Kriteria Pengujian Hipotesis 1
1) Jika t hitung < t tabel, maka H01 diterima dan Ha1 ditolak
2) Jika t hitung > t tabel, maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima
Atau
1) Jika Sig < 0,05, maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima
2) Jika Sig > 0,05, maka H01 diterima dan Ha1 ditolak
c. Hasil Pengujian Hipotesis 1
Pengujian hipotesis komparatif kompetensi Guru Ekonomi
lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP ditinjau dari kompetensi
pedagogik menggunakan Uji T, yaitu Independent Sample T-Test.
Berikut adalah hasil uji Independent Sample T-Test kompetensi
pedagogik.
Tabel 5.13
Hasil Uji Independent Sample T Test Kompetensi Pedagogik
Guru Ekonomi SMA
Levene's Test
for Equality
of Variances
t-test for Equality of
Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Kompetensi
_Pedagogik
Equal
variances
assumed
2.183 .142 7.611 128 .000
Equal
variances not
assumed
7.611 125.36
0 .000
Sumber: data primer, diolah 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa varians
populasi kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan FKIP dan non-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
FKIP adalah identik atau sama. Dimana probabilitas > 0,05 (0,142 >
0,05) maka Ho diterima. Oleh karena itu, hipotesis yang dipakai adalah
bahwa kedua varian sama, maka yang dijadikan pedoman dalam
pengujian hipotesis penelitian adalah Equal variances assumed.
Diketahui bahwa t hitung untuk variabel kompetensi pedagogik
adalah 7,611 dengan probabilitas 0,00. Sedangkan t tabel dengan df
128, dan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 1,98. Oleh karena t
hitung > t tabel, di mana t hitung 7,611 > t tabel 1,98 dan Sig <alpha
0,05 yaitu 0,00 <alpha 0,05 maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima.
Artinya, dugaan yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan
signifikan kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan FKIP dan
lulusan non-FKIP tidak diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan signifikan kompetensi pedagogik Guru
Ekonomi lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP.
2. Kompetensi Guru ditinjau dari Kompetensi Profesional
a. Rumusan Hipotesis 2
Ho2 = Tidak ada perbedaan signifikan kompetensi profesional
guru ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di
SMA Kota Yogyakarta.
Ha2 = Ada perbedaan signifikan kompetensi profesional guru
ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA
Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
b. Kriteria Pengujian Hipotesis 2
1) Jika t hitung < t tabel, maka H02 diterima dan Ha2 ditolak
2) Jika t hitung > t tabel, maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima
Atau
1) Jika Sig < 0,05, maka Ho2ditolak dan Ha2 diterima
2) Jika Sig > 0,05, maka H02 diterima dan Ha2 ditolak
c. Hasil Pengujian Hipotesis 2
Pengujian hipotesis komparatif kompetensi Guru Ekonomi
lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP ditinjau dari Kompetensi
Profesional menggunakan Uji T, yaitu Independent Sample T-Test.
Berikut adalah hasil uji Independent Sample T-Test kompetensi
profesional.
Tabel 5.14
Hasil Uji Independent Sample T Test Kompetensi Profesional
Guru Ekonomi SMA
Levene's Test
for Equality
of Variances
t-test for Equality of
Means
F Sig. T Df
Sig. (2-
tailed)
Kompetensi_
Profesional
Equal
variances
assumed
.409 .524 7.937 128 .000
Equal
variances not
assumed
7.937 127.51
6 .000
Sumber: data primer, diolah 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa varians
populasi kompetensi profesional Guru Ekonomi lulusan FKIP dan non-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
FKIP adalah identik atau sama. Dimana probabilitas > 0,05 (0,524 >
0,05) maka Ho diterima. Oleh karena itu, hipotesis yang dipakai adalah
bahwa kedua varian sama, maka yang dijadikan pedoman dalam
pengujian hipotesis penelitian adalah Equal variances assumed.
Diketahui bahwa t hitung untuk variabel kompetensi profesional
adalah 7,937 dengan probabilitas 0,00. Sedangkan t tabel dengan df
128, dan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 1,98. Oleh karena t
hitung > t tabel, di mana t hitung 7,937 > t tabel 1,98 dan Sig <alpha
0,05 yaitu 0,00 <alpha 0,05 maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima.
Artinya, dugaan yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan
signifikan kompetensi profesional Guru Ekonomi lulusan FKIP dan
lulusan non-FKIP tidak diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan signifikan kompetensi profesional Guru
Ekonomi lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP.
3. Kompetensi Guru ditinjau dari Kompetensi Kepribadian
a. Rumusan Hipotesis 3
Ho3 = Tidak ada perbedaan signifikan kompetensi kepribadian
Guru Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di
SMA Kota Yogyakarta.
Ha3 = Ada perbedaan signifikan kompetensi kepribadian Guru
Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di
SMA Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
b. Kriteria Pengujian Hipotesis 3
1) Jika z hitung < z tabel, maka H03 diterima dan Ha3 ditolak
2) Jika z hitung > z tabel, maka Ho3 ditolak dan Ha3 diterima
Atau
1) Jika Sig < 0,05, maka Ho3 ditolak dan Ha3 diterima
2) Jika Sig > 0,05, maka H03 diterima dan Ha3 ditolak
c) Hasil Pengujian Hipotesis 3
Pengujian hipotesis komparatif kompetensi Guru Ekonomi lulusan
FKIP dan lulusan non-FKIP ditinjau dari kompetensi kepribadian
menggunakan Uji Mann Whitney karena data tidak berdistribusi
normal. Berikut adalah hasil uji Mann Whitney kompetensi
kepribadian.
Tabel 5.15
Hasil Uji Mann Whitney Kompetensi Kepribadian
Guru EKonomi SMA
Test Statisticsa
Kompetensi_
Kepribadian
Mann-Whitney U 717.500
Wilcoxon W 2862.500
Z -6.546
Asymp. Sig. (2-
tailed) .000
a. Grouping Variable: Lulusan
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Z hitung untuk
variabel kompetensi kepribadian adalah -6,546 dengan probabilitas
0,00. Asymp. Sig <alpha 0,05 yaitu 0,00 < 0,05 maka Ho3 ditolak dan
Ha3 diterima. Artinya, dugaan yang menyatakan bahwa tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
perbedaan signifikan kompetensi kepribadian Guru Ekonomi lulusan
FKIP dan lulusan non-FKIP tidak diterima. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan kompetensi kepribadian
Guru Ekonomi lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP.
4. Kompetensi Guru ditinjau dari Kompetensi Sosial
a. Rumusan Hipotesis 4
Ho4 = Tidak ada perbedaan signifikan kompetensi sosial Guru
Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di
SMA Kota Yogyakarta.
Ha4 = Ada perbedaan signifikan kompetensi sosial Guru Ekonomi
SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA Kota
Yogyakarta.
b. Kriteria Pengujian Hipotesis 4
1) Jika t hitung < t tabel, maka H04 diterima dan Ha4 ditolak
2) Jika t hitung > t tabel, maka Ho4 ditolak dan Ha4 diterima
Atau
1) Jika Sig < 0,05, maka Ho4 ditolak dan Ha4 diterima
2) Jika Sig > 0,05, maka H04 diterima dan Ha4 ditolak
c. Hasil Pengujian Hipotesis 2
Pengujian hipotesis komparatif kompetensi Guru Ekonomi
lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP ditinjau dari kompetensi sosial
menggunakan Uji T, yaitu Independent Sample T-Test. Berikut adalah
hasil uji Independent Sample T-Test kompetensi sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tabel 5.16
Hasil Uji Independent Sample T Test Kompetensi Sosial
Guru Ekonomi SMA
Levene's Test
for Equality
of Variances
t-test for Equality of
Means
F Sig. t Df
Sig. (2-
tailed)
Kompetensi
_Sosial
Equal
variances
assumed
.377 .540 5.970 128 .000
Equal
variances not
assumed
5.970 125.74
5 .000
Sumber: data primer, diolah 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa varians
populasi kompetensi sosial Guru Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP
adalah identik atau sama. Dimana probabilitas > 0,05 (0,540 > 0,05)
maka Ho diterima. Oleh karena itu, hipotesis yang dipakai adalah
bahwa kedua varian sama, maka yang dijadikan pedoman dalam
pengujian hipotesis penelitian adalah Equal variances assumed.
Diketahui bahwa t hitung untuk variabel kompetensi
profesional adalah 5,970 dengan probabilitas 0,00. Sedangkan t tabel
dengan df 128, dan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 1,98. Oleh
karena t hitung > t tabel, di mana t hitung 5,970 > t tabel 1,98 dan Sig
< alpha 0,05 yaitu 0,00 < alpha 0,05 maka Ho2 ditolak dan Ha2
diterima. Artinya, dugaan yang menyatakan bahwa tidak ada
perbedaan signifikan kompetensi sosial Guru Ekonomi lulusan FKIP
dan lulusan non-FKIP tidak diterima. Dengan demikian, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan kompetensi sosial Guru
Ekonomi lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Sebagai tenaga pendidik, guru setidaknya memiliki seperangkat
kompetensi yang harus dimiliki dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
sebagai tenaga pendidik yang profesional. Kompetensi tersebut meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan
kompetensi sosial. Keempat kompetensi tersebut sebagai dasar bagi setiap
guru dalam mendidik, membimbing dan mengarahkan peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan dalam lingkungan sekitar. Setiap
guru memiliki kemampuan serta keterampilan yang berbeda satu dengan yang
lain, terlebih kemampuan guru yang berasal dari lulusan FKIP dan lulusan
non-FKIP. Berikut ini deskripsi mengenai perbedaan kompetensi yang
dimiliki oleh guru FKIP dan non-FKIP.
1. Perbedaan Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi Lulusan FKIP dan
Lulusan non-FKIP
Secara keseluruhan hasil analisis mengenai kompetensi pedagogik
Guru Ekonomi baik lulusan FKIP maupun non-FKIP adalah baik, karena
Guru Ekonomi dipersepsikan oleh responden memiliki kompetensi
pedagogik dengan kategori tinggi yaitu berada dalam rentang skor 82 –
100. Kompetensi pedagogik Guru Ekonomi baik lulusan FKIP maupun
lulusan non-FKIP yang dipersepsikan responden dengan kategori tinggi
berarti guru tersebut telah mampu menguasai karakteristik peserta didik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
merancang, melaksanakan, bahkan mengevaluasi kegiatan pembelajaran
dengan baik.
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru berkenaan dengan
penguasaan teoritis dan proses aplikasinya dalam pembelajaran.
Kemampuan ini sangat menentukan keberhasilan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran (Janawi, 2012: 65). Dengan
penguasaan kompetensi pedagogik oleh seorang guru, maka nantinya
tujuan pembelajaran tersebut akan tercapai.
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kompetensi pedagogik
Guru Ekonomi lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP.Diketahui bahwa
kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP
memiliki varians yang sama (Equal variances assumed), dimana t hitung >
t tabel yaitu nilai t hitung 7,611 > t tabel 1,98 dan Sig <alpha 0,05 yaitu
0,00 <alpha 0,05 maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Artinya, terdapat
perbedaan yang signifikan kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan
FKIP dan non-FKIP.Selain itu, dalam perhitungan tabel 5.2 dan 5.3
diketahui bahwa mean kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan FKIP
lebih besar dari mean kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan non-
FKIP (97,45 > 85,06) maka dapat disimpulkan berdasarkan persepsi
responden bahwa kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan FKIP
lebih tinggi dibandingkan kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan
non-FKIP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Perbedaan yang tampak dalam kompetensi pedagogik Guru
Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP tersebut disebabkan oleh beberapa
hal. Perbedaan latar belakang pendidikan menjadi penyebab utama
kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan FKIP lebih tinggi
dibandingkan kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan non-FKIP.
Guru Ekonomi lulusan FKIP telah mempelajari sebelumnya selama
perkuliahan mengenai kompetensi pedagogik yang meliputi penguasaan
karakteristik peserta didik dan penyelenggaraan pembelajaran yang
mendidik melalui praktik lapangan di sekolah, sedangkan Guru Ekonomi
lulusan non-FKIP mempelajari hal tersebut setelah menjadi seorang guru.
Umumnya Guru Ekonomi lulusan FKIP lebih menguasai prinsip-prinsip
pembelajaran dan teorinya karena Guru Ekonomi lulusan FKIP pada
dasarnya dipersiapkan untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional,
sedangkan Guru Ekonomi lulusan non-FKIP dipersiapkan untuk tenaga
profesional di bidang non-pendidikan.
2. Perbedaan Kompetensi Profesional Guru Ekonomi Lulusan FKIP dan
Lulusan non-FKIP
Kompetensi profesional merupakan kompetensi yang sangat
penting untuk dimiliki oleh guru sebagai tenaga pendidik. Kompetensi
profesional merupakan kemampuan dan kecakapan dasar yang harus
dikuasai dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Guru dikatakan
profesional apabila guru tersebut menguasai kemampuan secara teori
maupun praktik mengenai proses pembelajaran yang diampu. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
seseorang yang dikatakan profesional adalah orang yang memiliki
kompetensi dalam bidang yang ditekuninya dan menjadi pilihan pekerjaan
dalam hidupnya (Janawi, 2012: 101). Karena apabila seorang guru tidak
menguasai pengetahuan yang hendak disampaikan kepada siswa, maka
tugas guru dalam memberikan ilmu pengetahuan tidak akan tercapai
dengan baik.
Hasil analisis mengenai kompetensi profesional Guru Ekonomi
baik lulusan FKIP maupun non-FKIP adalah sangat baik dan baik. Guru
Ekonomi lulusan FKIP dipersepsikan oleh responden memiliki kompetensi
profesional dengan kategori sangat tinggi yaitu berada dalam rentang skor
41 - 50. Sedangkan kompetensi profesional Guru Ekonomi lulusan non-
FKIP dipersepsikan responden dengan kategori tinggi yaitu berada dalam
rentang skor 33 – 40. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
Guru Ekonomi lulusan FKIP maupun non-FKIP telah mampu menguasai
keahlian dan keterampilan teoritik dan praktik dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara kompetensi profesional Guru
Ekonomi lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP. Diketahui bahwa
kompetensi profeional Guru Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP
memiliki varians yang sama (Equal variances assumed), t hitung > t tabel,
di mana t hitung 7,937 > t tabel 1,98 dan Sig < alpha 0,05 yaitu 0,00 <
alpha 0,05 maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Artinya, terdapat perbedaan
yang signifikan kompetensi profesional guru ekonomi lulusan FKIP dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
non-FKIP. Selain itu, dalam perhitungan tabel 5.2 dan 5.3 diketahui bahwa
mean kompetensi profesional Guru Ekonomi lulusan FKIP lebih besar dari
mean kompetensi profesional Guru Ekonomi lulusan non-FKIP (41,14 >
35,94) maka dapat disimpulkan berdasarkan persepsi responden bahwa
kompetensi profesional Guru Ekonomi lulusan FKIP dikategorikan sangat
tinggi, dan kompetensi profesional Guru Ekonomi lulusan non-FKIP
dikategorikan tinggi.
Perbedaan tersebut secara umum dilihat dari penguasaan keahlian
maupun keterampilan yang dimiliki oleh Guru Ekonomi lulusan FKIP dan
lulusan non-FKIP. Pada dasarnya kedua lulusan Guru Ekonomi tersebut
telah menerima dan menguasai keahlian dan keterampilan yang diberikan
selama menempuh gelar sarjana, akan tetapi Guru Ekonomi lulusan FKIP
mempelajari dan menguasai keterampilan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik nantinya. Sedangkan guru lulusan non-FKIP mempelajari dan
menguasai materi serta keterampilan secara umum sesuai bidang yang
dikuasai sebelumnya yaitu bidang non-pendidikan. Perbedaan lain yang
nampak bahwa penguasaan keterampilan dan keahlian dalam
menyampaikan materi seorang Guru Ekonomi lulusan FKIP lebih baik
karena guru FKIP mempunyai pengalaman sebelumnya dalam pengajaran
mikro dan praktik di sekolah dalam perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
3. Perbedaan Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi Lulusan FKIP
dan Lulusan non-FKIP
Hasil analisis mengenai kompetensi kepribadian Guru Ekonomi
baik lulusan FKIP maupun non-FKIP adalah sangat baik dan baik. GURU
EKONOMI lulusan FKIP dipersepsikan oleh responden memiliki
kompetensi kepribadian dengan kategori sangat tinggi yaitu berada dalam
rentang skor 41 - 50. Sedangkan kompetensi kepribadian Guru Ekonomi
lulusan non-FKIP dipersepsikan responden dengan kategori tinggi yaitu
berada dalam rentang skor 33 – 40. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar Guru Ekonomi lulusan FKIP maupun non-FKIP telah
mampu bersikap dan berperilaku yang memberikan panutan dan teladan
baik kepada peserta didik.
Dalam penguasaan kompetensi kepribadian, menggambarkan
bahwa guru merupakan seorang panutan bagi peserta didik dalam
pencerminan tingkah laku serta sikap yang dimiliki oleh guru. Di sekolah
guru sebagai teladan bagi peserta didik, karena peserta didik akan
cenderung mengikuti apa yang dilihat dan didengarnya. Ketika seorang
guru tidak mampu mencermin seorang pribadi yang baik, maka peserta
didik juga akan mengikuti apa yang dilakukan oleh guru tersebut. Karena
pada masa ini, peserta didik memiliki sifat meniru bahkan mengikuti apa
yang dialami (Janawi, 2012: 50). Kompetensi kepribadian sangat
diperlukan oleh seorang guru dalam menjalankan tugasnya agar dapat
memberikan pengaruh positif bagi peserta didiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kompetensi kepribadian
Guru Ekonomi lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP. Diketahui bahwa
kompetensi kepribadian Guru Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP
memiliki Asymp. Sig <alpha 0,05 yaitu 0,00 < 0,05 maka Ho3 ditolak dan
Ha3 diterima. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi
kepribadian Guru Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP. Selain itu, dalam
perhitungan tabel 5.2 dan 5.3 diketahui bahwa mean kompetensi
kepribadian Guru Ekonomi lulusan FKIP lebih besar dari mean
kompetensi kepribadian Guru Ekonomi lulusan non-FKIP (42,03 > 36,48)
maka dapat disimpulkan berdasarkan persepsi responden bahwa
kompetensi kepribadian Guru Ekonomi lulusan FKIP dikategorikan sangat
tinggi, dan kompetensi kepribadian Guru Ekonomi lulusan non-FKIP
dikategorikan tinggi.
Kompetensi kepribadian Guru Ekonomi lulusan FKIP dan Guru
Ekonomi non-FKIP memiliki perbedaan bahwa Guru Ekonomi lulusan
FKIP lebih memiliki jiwa pendidik yang berwibawa, dewasa, stabil,
disiplin, tanggung jawab, dan terutama memiliki rasa bangga sebagai
tenaga pendidik. Sikap dan perilaku tersebut telah ditanamkan sejak dalam
masa perkuliahan oleh Guru Ekonomi lulusan FKIP sebagai calon guru.
Sedangkan Guru Ekonomi lulusan non-FKIP mempersiapkan sikap dan
perilaku tersebut bukan sebagai seorang guru. Dan Guru Ekonomi lulusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
non-FKIP menanamkan hal tersebut setelah menjadi guru bukan sebelum
menjadi guru.
4. Perbedaan Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Lulusan FKIP dan
Lulusan non-FKIP
Kompetensi sosial berkaitan dengan bagaimana seorang guru dapat
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya baik peserta didik, sesama guru,
wali murid, bahkan masyarakat. Cerminan kompetensi sosial guru
menunjukkan apakah guru dapat bertindak secara obyektif dan
komunikatif terhadap lingkungan sekitar. Guru profesional yang memiliki
kompetensi sosial, akan memiliki sikap adil dan bertanggung jawab
terhadap tugasnya. Adil berarti bahwa guru tidak membeda-bedakan satu
orang dengan yang lainnya baik itu peserta didik, sesama guru, wali murid,
serta masyarakat.
Hasil analisis mengenai kompetensi sosial Guru Ekonomi baik
lulusan FKIP maupun non-FKIP adalah baik. Guru Ekonomi lulusan FKIP
dan non-FKIP dipersepsikan oleh responden memiliki kompetensi sosial
dengan kategori tinggi yaitu berada dalam rentang skor 33 - 40. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa rata-rata Guru Ekonomi lulusan FKIP
maupun non-FKIP telah memiliki kemampuan guru dalam berinteraksi
dengan peserta didik, sesama guru, dan lingkungan sekitar. Interaksi dan
sosialisasi dengan seluruh warga sekolah dan lingkungan sekitar
merupakan cerminan guru yang memiliki kompetensi sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kompetensi sosil Guru
Ekonomi lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP. Diketahui bahwa
kompetensi sosial Guru Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP memiliki
varians yang sama (Equal variances assumed), t hitung > t tabel, di mana t
hitung 5,970 > t tabel 1,98 dan Sig < alpha 0,05 yaitu 0,00 < alpha 0,05
maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Artinya, terdapat perbedaan yang
signifikan kompetensi sosial Guru Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP.
Selain itu, dalam perhitungan tabel 5.2 dan 5.3 diketahui bahwa mean
kompetensi sosial Guru Ekonomi lulusan FKIP lebih besar dari mean
kompetensi sosial Guru Ekonomi lulusan non-FKIP (40,20 > 36,25) maka
dapat disimpulkan berdasarkan persepsi responden bahwa kompetensi
sosial Guru Ekonomi lulusan FKIP memiliki kompetensi sosial lebih
tinggi dibandingkan kompetensi sosial Guru Ekonomi lulusan non-FKIP
dikategorikan tinggi.
Perbedaan kompetensi sosial Guru Ekonomi lulusan FKIP dan
non-FKIP dilihat melalui bagaimana cara guru pada masing-masing
lulusan berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan peserta didik. Guru
Ekonomi lulusan FKIP telah dibekali hal-hal terkait dengan pendidikan.
Selama proses perkuliahan Guru Ekonomi lulusan FKIP dibekali dan telah
dipersiapkan kemampuan sosial terutama dengan peserta didik dan sesama
guru. Guru Ekonomi non-FKIP tidak dibekali mengenai kemampuan
sosial di dalam lingkungan sekolah. Kebanggaan menjadi seorang tenaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
pendidik atau guru mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam
menjalankan kewajibannya sebagai guru di sekolah. Guru lulusan FKIP
mempelajari keterampilan sosial sebagai guru pada saat mengikuti praktik
langsung di sekolah. Program mengajar bagi mahasiswa FKIP ini
memberikan banyak pengalaman serta keterampilan sebagai calon
pendidik. Sedangkan Guru Ekonomi lulusan non-FKIP tidak pernah
mengikuti dan melakukan praktik mengajar langsung sehingga
kemampuan sosial yang dimiliki ketika mengajar di sekolah diduga lebih
rendah dibandingkan dengan Guru Ekonomi lulusan FKIP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarakan analisis data yang telah diperoleh dalam penelitian, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Ada perbedaan signifikan kompetensi pedagogik Guru Ekonomi SMA
lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA Kota Yogyakarta berdasarkan
persepsi siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan nilai probabilitas
lebih kecil dai alpha. (sig. value = 0,00 < alpha = 0,05).
2. Ada perbedaan signifikan kompetensi profesional Guru Ekonomi SMA
lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA Kota Yogyakarta berdasarkan
persepsi siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan nilai probabilitas
lebih kecil dai alpha. (sig. value = 0,00 < alpha = 0,05).
3. Ada perbedaan signifikan kompetensi kepribadian Guru Ekonomi SMA
lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA Kota Yogyakarta berdasarkan
persepsi siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan nilai probabilitas
lebih kecil dai alpha. (sig. value = 0,00 < alpha = 0,05).
4. Ada perbedaan signifikan kompetensi sosial Guru Ekonomi SMA lulusan
FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA Kota Yogyakarta berdasarkan
persepsi siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan nilai probabilitas
lebih kecil dai alpha. (sig. value = 0,00 < alpha = 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
B. Keterbatasan
Peneliti telah berupaya semaksimal mungkin dalam melaksanakan
penelitian ini, namun demikian penelitian ini memiliki banyak keterbatasan
yang dapat mengakibatkan hasil penelitian ini belum menunjukkan
kompetensi guru yang sesungguhnya. Keterbatasan-keterbatasan tersebut
antara lain:
1. Peneliti tidak mengetahui secara pasti kesungguhan, ketelitian, dan
kejujuran para responden dalam mengisi kuesioner penelitian. Hal ini akan
menimbulkan hasil penelitian yang kurang memberikan cerminan pada
kenyataan yang sesungguhnya.
2. Keterbatasan jumlah sampel yang dimiliki oleh peneliti, yaitu hanya
membandingkan 2 Guru Ekonomi lulusan FKIP dan 2 Guru Ekonomi
lulusan non-FKIP.
C. Saran
Saran yang disampaikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian adalah:
1. Bagi Sekolah
a. Mengingat bahwa ada perbedaan kompetensi Guru Ekonomi lulusan
FKIP dan lulusan non-FKIP, maka sekolah dalam merekrut Guru
Ekonomi hendaknya memperhatikan hal tersebut dan berusaha
mengatasi keterbatasan Guru Ekonomi Lulusan non-FKIP.
b. Sekolah diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru dalam berbagai
aspek kompetensi Guru khususnya Guru Ekonomi melalui program
pengembangan profesionalisme guru sebagai upaya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
meningkatkan kualitas seorang Guru terlebih untuk Guru Ekonomi
lulusan non-FKIP.
c. Kepala sekolah diharapkan dapat mengamati secara langsung
kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh Guru agar dapat
mengetahui secara pasti kompetensi yang dimiliki oleh guru.
d. Sekolah yang memiliki Guru Ekonomi lulusan non-FKIP, diharapkan
dapat lebih meningkatkan kompetensi Guru dengan mengikutsertakan
guru ekonomi lulusan non-FKIP ikut serta dalam program
pengembangan profesionalisme guru, misalnya melalui seminar,
lokakarya, supervisi klinis, dan PPG.
2. Bagi Guru
a. Guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya dalam berbagai
kompetensi dengan mengikuti berbagai program pengembangan
profesionalitas guru.
3. Bagi peneliti Selanjutnya
a. Dalam penelitian selanjutnya, hendaknya peneliti tidak hanya
menggunakan satu jenis instrumen penelitian dalam mengumpulkan
data. Selain kuesioner penelitian, peneliti juga hendaknya melakukan
wawancara atau melakukan observasi sehingga semakin menguatkan
hasil penelitian yang diperoleh.
b. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat mengembangkan
penelitian tentang kompetensi guru ekonomi lulusan FKIP dan non-
FKIP pada sekolah dan daerah lain, untuk mengetahui bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
kualitas dan kompetensi guru yang dimiliki dalam upaya mencapai
tujuan pendidikan.
c. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat mengembangkan
penelitian ini dengan menambah variabel yang ada sehingga penelitian
mengenai perbedaan kompetensi Guru Ekonomi lulusan FKIP dan
non-FKIP mendapatkan hasil yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Ariyanti, Irma. 2013. Analisis Kompetensi Guru Di SMK Negeri 1 Watampone,
Kabupaten Bone. Skripsi. Universitas Hasanuddin.
Asmani, Jamal M. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional.
Yogyakarta: Power Books (IHDINA)
Danin, Sudarwan. 2010. Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta
Dewanti, Natalia Shara. 2013. Analisis Kompetensi Guru Ekonomi Yang
Bersertifikasi Berdasarkan Persepsi Siswa. Skripsi. Universitas Sanata
Dharma Yogakarta.
Hartono. 2008. SPSS 16.0, Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Janawi. 2012. Kompetensi Guru, Citra Guru Profesional. Bandung: Alfabeta
Kompas. 2015. PGRI: Moratorium CPNS Berdampak pada Krisis Guru. Online.
(http://edukasi.kompas.com/read/2015/07/05/14184321/PGRI.Moratorium.CP
NS.Berdampak.pada.Krisis.Guru, diakses 5 Juni 2016)
Payong, R Marselus. 2011. Sertifikasi Profesi Guru, Konsep Dasar,
Problematika, dan Implementasinya. Jakarta: Indeks
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius
Masri, Singarimbun & Sofyan, Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta:
LP2ES
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
--------------, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
--------------, E. 2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru, Melalui Pelatihan dan
Sumber Belajar Teori dan Praktek. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Napitulu, Ester L.2015. Mutu Guru Belum Menggembirakan. Kompas (online).
(http://print.kompas.com/baca//2015/07/07/Mutu-Guru-Belum-
Mengembirakan, diakses 8 Maret 2016)
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana
Permendikbud No 87 Tahun 2013 Tentang Pendidikan Profesi Guru Prajabatan
(PPG)
Permendiknas RI No 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru
Siregar, Sofyan.2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Dilengkapi Dengan
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS.Jakarta: Prenadamedia Grup
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta
-------------. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi Penelitian Ekonomi, Alat Statistik & Analisis
Output Komputer. Yogyakarta: CAPS
Suyanto & Jihad, Asep. 2002. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Erlangga
Trihendradi. 2005. Step by Step SPSS 16, Analisis Data Statistik. Yogyakarta:
ANDI
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian
Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Grup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Hal: Pengisian Kuesioner
Kepada:
Yth. Siswa-siswi kelas X SMA
Dengan Hormat,
Dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah pada saat ini saya
memohon kerelaan Saudara untuk meluangkan waktu dan berkenan menjawab
pernyataan pada angket atau kuesioner ini sesuai dengan pendapat dan
keadaan Saudara yang sebenarnya.
Perlu Saudara ketahui bahwa angket ini hanya untuk keperluan
penelitian atau untuk tujuan ilmiah serta untuk membantu meningkatkan
kualitas pembelajaran sehingga jawaban yang anda berikan tidak akan
mempengaruhi nilai Saudara. Jawaban Saudara saya sampaikan dalam bentuk
skripsi yang berjudul “STUDI KOMPARASI KOMPETENSI GURU
EKONOMI LULUSAN FKIP DAN LULUSAN NON FKIP DI SMA
KOTA YOGYAKARTA”
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara
menjadi responden penelitian ini. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan
menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban
tersebut semata-mata hanya digunakan untuk tujuan penelitian ini.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerja sama Saudara,
saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat Saya,
Cipluk Wido Rini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
KUESIONER
Petunjuk Pengisian Kuesioner:
1. Isilah identitas anda pada lembar kuesioner.
2. Berilah tanda (X) pada jawaban yang anda anggap sesuai dengan keadaan
yang anda alami dengan ketentuan sebagai berikut:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
TB = Tidak Berpendapat
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
3. Setelah selesai mengisi kuesioner, telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan
di dalam kuesioner ini telah diisi semua.
IDENTITAS
Nama : ………………………………………………………
Jenis Kelamin : ………………………………………………………
Kelas : ………………………………………………………
Guru Mapel Ekonomi : ………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
KUESIONER
1. Persepsi siswa terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Mata Pelajaran Ekonomi
No Pernyataan STS TS TB S SS
1. Guru mengenali dan memahami nama
serta karakteristik fisik peserta didik
yang ada di dalam kelas
2. Menurut saya, guru memahami sikap
dan perilaku masing-masing peserta
didik di dalam kelas
3. Guru memahami potensi yang dimiliki
masing-masing peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran
4. Guru tidak mengenali dan memahami
kesulitan belajar yang dialami siswa
5. Guru mengenali dan memahami latar
belakang masing-masing peserta didik
6. Menurut saya, guru tidak mengetahui
kemampuan ekonomi dan status sosial
peserta didik
7. Guru selalu merumuskan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai
dalam setiap pertemuan
8. Menurut saya, guru selalu
menggunakan metode pembelajaran
yang kreatif dan inovatif
9. Guru menyesuaikan materi/bahan ajar
sesuai dengan kurikulum yang
digunakan
10. Guru belum menggunakan sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
belajar yang sesuai/relevan dengan
materi pelajaran yang ajarkan
11. Guru memberikan materi pembelajaran
sesuai kebutuhan peserta didik
12. Guru tidak hanya memberikan
pengetahuan yang berkaitan dengan
materi pembelajaran namun meliputi
semua aspek termasuk sikap dan
perilaku
13. Guru menggunakan media
pembelajaran seperti laptop, viewer, dll
14. Menurut saya, guru tidak dapat
mengakses internet atau media online
lainnya dalam proses pembelajaran
untuk kepentingan memperdalam
pengetahuan peserta didik
15. Menurut saya, guru selalu memberikan
motivasi belajar kepada peserta didik
16. Menurut saya, guru sering melakukan
kegiatan pembelajaran di luar kelas
guna meningkatkan minat belajar siswa
17. Guru menggunakan bahasa yang santun
ketika berbicara dengan peserta didik
18. Guru menggunakan kalimat dan kata-
kata yang jelas serta mudah dipahami
oleh peserta didik dalam kegiatan
belajar mengajar
19.
Guru memberikan evaluasi dari
kegiatan pembelajaran untuk
mengetahui kemampuan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
2. Persepsi siswa terhadap Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran
Ekonomi
20. Guru bersikap subjektif dalam
memberikan penilaian hasil belajar
21. Saya merasa tidak puas atas hasil
penilaian dari guru
22. Guru selalu menginformasikan hasil
penilaian kepada peserta didik
23. Guru menginformasikan hasil penilaian
dan evaluasi peserta didik kepada wali
murid
24. Guru telah melaksanakan program
perbaikan nilai atau remedial
25. Guru selalu melakukan refleksi
bersama peserta didik di akhir kegiatan
pembelajaran
No. Pernyataan STS TS TB S SS
1. Menurut saya, guru terkadang kurang
menguasai materi pembelajaran yang
diajarkan kepada peserta didik
2. Menurut saya, guru sudah
melaksanakan proses pembelajaran
secara runtut dan mendidik
3. Guru selalu memberikan jawaban yang
tepat dan jelas atas pertanyaan dari
peserta didik
4. Guru selalu menjelaskan kompetensi
dasar mata pelajaran yang hendak
dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
3. Persepsi siswa terhadap Kompetensi Kepribadian Guru Mata Pelajaran
Ekonomi
5. Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan
kompetensi dasar yang ingin dicapai
6. Guru menjelaskan materi dengan
menghubungkan materi lain yang
relevan
7. Guru tidak menyampaikan materi
pembelajaran dengan kreatif dan
inovatif sesuai pemahaman siswa
8. Menurut saya, guru berusaha mengikuti
perkembangan zaman dengan belajar
dari berbagai sumber belajar
9. Menurut saya, guru memperoleh
banyak informasi melalui internet dan
alat komunikasi lainnya untuk kegiatan
pembelajaran
10. Guru tidak menguasai alat komunikasi
dan teknologi informasi untuk
berkomunikasi baik dengan sesama
guru maupun dengan peserta didik
No. Pernyataan STS TS TB S SS
1. Guru selalu menghargai peserta didik
dengan tidak membeda-bedakan
agama, suku, adat istiadat, gender dan
daerah asal
2. Menurut saya, guru sering memberikan
contoh untuk taat beragama, berbudi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
4. Persepsi siswa terhadap Kompetensi Sosial Guru Mata Pelajaran Ekonomi
pekerti baik serta berakhlak mulia
3. Guru berperilaku jujur dan tegas
4. Guru mampu menampilkan diri sebagai
pribadi yang teguh dalam pendirian
5. Menurut saya, guru selalu bersikap
disiplin saat mengajar
6. Menurut saya, guru memiliki sikap
bijaksana dan berwibawa dalam setiap
perkataan maupun perbuatan
7. Menurut saya, guru selalu
berpenampilan rapi dan sopan saat
mengajar di kelas
8. Guru memiliki rasa percaya diri dan
semangat yang tinggi
9. Menurut saya, guru kurang memiliki
sikap tanggung jawab dalam
melakukan kewajibannya sebagai
tenaga kependidikan
10. Guru berperilaku secara profesional
dan menaati peraturan yang berlaku
No. Pernyataan STS TS TB S SS
1. Guru tidak bersikap diskriminatif
terhadap peserta didik dan lingkungan
sekitar
2. Guru bersikap objektif terhadap siswa,
sesama guru, dan lingkungan sekitar
dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
3. Guru selalu bersikap santun dan adil
dalam bergaul di lingkungan sekolah
4. Guru mampu berkomunikasi dengan
baik dengan sesama pendidik, peserta
didik serta masyarakat
5. Guru tidak pernah melakukan tukar
pendapat dengan wali siswa
6. Guru selalu melakukan tukar pendapat
dengan sesama pendidik/guru
7. Guru mampu beradaptasi dengan
lingkungan sekolah dengan baik
8. Menurut saya, guru mengikuti program
atau kegiatan di lingkungan kerja untuk
meningkatkan kualitas pendidikan
9. Guru sering mengikuti kegiatan
musyawarah guru demi kelanjutan
proses pembelajaran yang baik
10. Guru berkomunikasi dengan sesama
guru mata pelajaran ataupun guru lain
untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran yang efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
LAMPIRAN II
UJI VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kompetensi Pedagogik
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 130 100.0
Excludeda 0 .0
Total 130 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.884 .886 25
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Item_1 87.80 113.820 .459 . .879
Item_2 87.75 111.679 .538 . .877
Item_3 87.68 115.628 .440 . .880
Item_4 87.84 113.284 .509 . .878
Item_5 88.07 119.615 .172 . .887
Item_6 87.76 117.470 .281 . .884
Item_7 87.42 112.043 .589 . .876
Item_8 87.76 110.602 .639 . .874
Item_9 87.21 116.476 .492 . .879
Item_10 87.22 116.159 .546 . .878
Item_11 87.24 116.974 .531 . .879
Item_12 87.44 115.861 .395 . .881
Item_13 87.17 113.568 .482 . .878
Item_14 87.43 114.604 .511 . .878
Item_15 87.66 108.458 .680 . .872
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Item_16 88.74 111.574 .483 . .879
Item_17 87.44 111.907 .624 . .875
Item_18 87.49 112.221 .599 . .875
Item_19 87.47 114.918 .476 . .879
Item_20 87.21 116.476 .492 . .879
Item_21 87.64 114.047 .442 . .880
Item_22 87.42 120.758 .158 . .886
Item_23 87.86 120.539 .143 . .887
Item_24 87.37 117.894 .364 . .881
Item_25 88.01 114.721 .418 . .880
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
91.25 124.020 11.136 25
B. Pengujian Ulang Validitas dan Reliabilitas Variabel Kompetensi
Pedagogik
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 130 100.0
Excludeda 0 .0
Total 130 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.894 .898 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Item_1 77.39 103.341 .479 . .890
Item_2 77.34 101.621 .540 . .889
Item_3 77.28 105.644 .428 . .892
Item_4 77.43 103.487 .493 . .890
Item_6 77.35 107.657 .256 . .897
Item_7 77.01 102.380 .568 . .888
Item_8 77.35 100.804 .629 . .886
Item_9 76.80 105.960 .514 . .890
Item_10 76.82 105.795 .558 . .889
Item_11 76.83 106.793 .526 . .890
Item_12 77.03 105.735 .391 . .893
Item_13 76.76 103.268 .493 . .890
Item_14 77.02 104.410 .514 . .889
Item_15 77.25 98.454 .687 . .884
Item_16 78.33 101.587 .481 . .891
Item_17 77.03 101.332 .658 . .886
Item_18 77.08 101.830 .621 . .887
Item_19 77.06 104.709 .479 . .890
Item_20 76.80 105.960 .514 . .890
Item_21 77.23 103.280 .476 . .891
Item_24 76.96 107.417 .377 . .893
Item_25 77.60 104.738 .408 . .892
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
80.85 113.480 10.653 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
C. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kompetensi Profesional
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 130 100.0
Excludeda 0 .0
Total 130 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.817 .834 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Item_26 34.68 16.125 .545 .370 .796
Item_27 34.54 17.646 .615 .434 .795
Item_28 34.85 16.720 .534 .430 .797
Item_29 34.60 17.405 .515 .411 .800
Item_30 34.54 17.553 .564 .457 .797
Item_31 34.68 17.504 .557 .413 .797
Item_32 35.02 16.038 .432 .354 .816
Item_33 34.63 16.576 .645 .561 .786
Item_34 34.68 17.833 .360 .295 .815
Item_35 34.62 17.291 .411 .265 .811
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
38.54 20.654 4.545 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
D. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kompetensi Kepribadian
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 130 100.0
Excludeda 0 .0
Total 130 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.884 .890 10
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Item_36 35.30 20.351 .637 .506 .874
Item_37 35.22 22.186 .689 .520 .869
Item_38 35.24 22.788 .665 .556 .871
Item_39 35.35 21.796 .682 .614 .868
Item_40 35.30 22.258 .619 .474 .873
Item_41 35.52 19.957 .764 .646 .861
Item_42 35.22 23.663 .465 .298 .883
Item_43 35.23 23.605 .585 .410 .877
Item_44 35.55 22.544 .454 .303 .887
Item_45 35.35 21.827 .716 .539 .866
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
39.25 26.935 5.190 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
E. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kompetensi Sosial
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 130 100.0
Excludeda 0 .0
Total 130 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.806 .808 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Item_46 34.27 14.121 .566 .416 .779
Item_47 34.34 15.435 .383 .234 .800
Item_48 34.43 13.860 .607 .504 .773
Item_49 34.35 14.540 .551 .409 .781
Item_50 34.64 14.806 .432 .275 .796
Item_51 34.55 15.365 .381 .278 .801
Item_52 34.25 15.493 .521 .347 .787
Item_53 34.32 14.745 .568 .384 .780
Item_54 34.40 15.699 .448 .307 .793
Item_55 34.45 15.552 .398 .254 .798
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
38.22 18.082 4.252 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
LAMPIRAN III
DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
DATA SKOR KOMPETENSI PEDAGOGIK
GURU EKONOMI SMA LULUSAN FKIP
No Butir Pernyataan
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 5 5 4 5 1 1 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 107
2 5 5 4 5 4 4 5 3 5 4 4 5 5 5 5 2 5 5 4 5 4 4 4 4 4 109
3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 2 4 4 5 104
4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 86
5 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 5 4 3 2 4 4 3 4 4 4 2 4 2 87
6 2 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 96
7 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 119
8 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 93
9 4 4 4 2 2 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 100
10 5 4 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 3 5 4 112
11 2 2 3 3 4 3 4 3 4 5 4 3 5 3 4 2 5 4 4 4 4 4 2 5 3 89
12 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4 3 4 4 99
13 2 2 2 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 5 4 2 4 4 91
14 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 1 5 5 4 4 2 4 4 4 2 92
15 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 1 4 101
16 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 3 4 97
17 4 4 4 3 2 4 4 3 5 5 4 4 5 5 3 3 5 4 4 5 3 4 3 5 3 98
18 5 4 4 2 2 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 4 4 4 3 4 4 100
19 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97
20 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 2 109
21 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 86
22 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 87
23 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 87
24 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 92
25 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 100
26 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 2 4 4 4 4 3 4 5 4 4 101
27 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 5 3 4 4 4 4 102
28 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 90
29 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 92
30 2 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 4 2 4 4 3 2 83
31 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 5 5 4 3 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 91
32 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
33 4 5 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 2 4 5 3 109
34 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 2 109
35 5 4 2 2 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 3 4 4 2 5 4 4 3 4 5 97
36 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 5 4 116
37 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 91
38 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 5 118
39 4 5 4 3 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 5 3 3 5 5 4 4 100
40 2 2 3 4 4 5 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 92
41 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 103
42 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 2 86
43 4 5 4 3 4 5 4 3 5 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 5 2 2 4 5 4 95
44 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 5 4 4 4 4 94
45 2 2 2 5 2 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 2 5 2 100
46 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 5 4 4 83
47 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 2 2 4 2 2 4 4 2 4 4 2 89
48 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 5 4 4 2 4 2 4 4 2 2 1 4 4 76
49 4 4 5 5 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 93
50 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93
51 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 95
52 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 86
53 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 5 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 93
54 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 101
55 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 97
56 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 5 2 4 4 100
57 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 93
58 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 96
59 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 98
60 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 1 5 5 4 2 5 5 4 4 5 4 3 4 2 98
61 4 4 4 5 2 1 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 101
62 4 1 1 2 1 2 2 2 5 4 4 5 5 4 2 2 4 2 4 5 2 4 4 4 2 77
63 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 121
64 4 5 4 2 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 2 4 5 3 107
65 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 2 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
DATA SKOR KOMPETENSI PEDAGOGIK
GURU EKONOMI SMA LULUSAN NONFKIP
No Butir Pernyataan
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
2 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 5 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 89
3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 87
4 3 2 2 2 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 83
5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99
6 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 88
7 3 3 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 93
8 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 5 3 4 4 3 4 4 4 3 91
9 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 86
10 3 2 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 2 4 5 4 5 4 4 3 3 3 98
11 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 86
12 2 2 3 2 3 3 5 3 5 5 2 1 5 4 2 2 4 3 4 5 2 4 3 5 5 84
13 2 2 2 2 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 2 2 77
14 3 3 3 3 3 3 5 3 5 5 5 5 5 3 4 2 5 5 5 5 5 4 3 5 4 101
15 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 2 5 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 87
16 3 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 4 5 4 3 5 4 5 3 98
17 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 4 5 4 3 5 4 4 3 99
18 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 4 5 4 3 5 4 4 3 99
19 3 2 3 2 2 3 2 2 4 4 4 2 5 2 2 2 4 4 2 4 3 4 2 4 3 74
20 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 96
21 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 5 4 4 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 73
22 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 87
23 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 2 2 4 3 93
24 3 3 3 2 2 3 2 1 4 3 4 3 4 2 2 1 2 3 2 4 3 3 4 3 3 69
25 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 4 3 4 3 2 5 5 4 3 87
26 3 4 3 3 2 4 1 2 5 2 2 2 2 4 1 1 2 3 5 5 5 4 3 3 4 75
27 3 4 3 2 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 2 5 5 4 2 85
28 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 3 4 4 4 3 2 4 4 4 85
29 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 84
30 4 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 63
31 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 88
32 4 5 4 4 4 4 4 4 2 2 4 5 2 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2 2 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
33 5 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 5 4 4 4 4 2 4 2 90
34 3 2 2 3 2 4 4 3 1 4 4 2 3 2 3 1 3 3 3 1 2 4 3 4 3 69
35 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 1 1 2 4 4 4 2 4 3 4 3 81
36 2 2 4 4 2 4 1 2 4 2 4 3 2 4 2 2 4 5 4 4 4 5 4 4 3 81
37 4 4 4 2 2 4 2 3 4 3 4 3 2 4 2 2 4 3 4 4 4 3 2 4 4 81
38 4 4 3 2 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 1 3 3 4 4 2 2 3 3 3 78
39 3 4 3 3 4 3 3 3 5 3 2 4 4 3 3 1 3 4 5 5 5 3 4 3 3 86
40 2 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 4 3 2 3 1 3 4 3 4 5 4 2 4 2 77
41 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 2 4 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 2 2 81
42 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 5 4 3 3 4 1 4 2 4 4 3 3 4 4 3 87
43 2 3 4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 2 3 2 2 4 4 3 4 4 5 4 4 4 84
44 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 86
45 3 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 1 2 4 3 4 4 2 4 4 4 83
46 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 3 4 2 4 2 1 2 2 4 4 3 4 3 2 2 68
47 2 2 3 2 2 2 3 1 3 4 3 2 3 2 1 1 2 2 3 3 1 4 3 3 1 58
48 1 2 4 2 5 5 2 3 3 4 3 3 4 2 4 5 2 2 1 3 1 4 4 4 2 75
49 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 84
50 4 2 4 3 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 2 3 4 3 4 2 4 2 83
51 4 4 4 3 5 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 2 86
52 3 3 5 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 3 4 4 3 4 3 84
53 2 4 5 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 3 1 3 2 5 4 3 4 3 85
54 3 3 4 4 4 3 5 3 3 4 5 5 2 3 1 4 4 2 4 3 2 4 4 4 3 86
55 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 5 5 3 89
56 4 2 3 4 4 5 4 2 4 4 5 4 4 3 2 2 3 4 4 4 4 5 4 4 4 92
57 3 3 2 4 4 4 3 3 5 5 3 4 3 3 3 2 3 3 4 5 3 4 3 4 4 87
58 2 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 5 4 3 1 4 5 3 5 2 4 4 3 5 92
59 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 3 3 4 2 1 2 4 3 4 4 3 3 3 2 82
60 4 2 3 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 4 2 1 3 3 2 4 3 4 3 4 3 85
61 4 3 4 2 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 90
62 3 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 88
63 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 85
64 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 5 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 5 4 3 89
65 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 2 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
DATA SKOR KOMPETENSI PROFESIONAL
GURU EKONOMI SMA LULUSAN FKIP
No Butir Pernyataan
Total 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 47
2 4 4 4 5 5 4 2 4 4 5 41
3 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 46
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
5 2 3 4 4 4 3 2 4 3 4 33
6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
7 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38
10 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 47
11 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 37
12 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 39
13 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 43
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
15 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 43
16 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38
17 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41
18 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 4 4 4 4 5 5 1 5 5 4 41
21 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 36
22 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 37
23 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 37
24 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38
25 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 43
26 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 38
27 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 42
28 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
29 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
30 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
32 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
33 5 5 4 5 5 4 1 5 4 5 43
34 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 47
35 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 40
36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
37 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 36
38 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 46
39 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 41
40 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
42 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 37
43 5 4 2 4 4 4 4 2 2 4 35
44 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 43
45 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
47 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 45
48 4 4 2 4 4 4 4 4 5 5 40
49 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 42
50 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 40
51 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 38
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
53 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
54 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 42
55 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
56 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 42
57 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 39
58 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 39
59 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
60 4 4 2 4 4 4 2 4 4 5 37
61 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 45
62 4 4 2 2 4 4 4 4 5 5 38
63 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
64 5 5 4 5 5 4 1 5 4 5 43
65 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
DATA SKOR KOMPETENSI PROFESIONAL
GURU SMA LULUSAN NONFKIP
No Butir Pernyataan
Total 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 37
3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 35
4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 35
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
6 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 36
7 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38
8 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 36
9 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 34
10 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 35
11 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 33
12 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
13 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
14 5 5 4 5 5 4 3 3 4 4 42
15 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 35
16 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 36
17 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
18 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
19 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 33
20 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 34
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
22 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 37
23 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 37
24 2 3 2 2 3 4 3 2 2 4 27
25 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 36
26 2 3 3 3 4 3 4 3 1 5 31
27 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
28 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 37
29 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 34
30 4 4 2 2 3 3 2 3 4 2 29
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
32 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2 30
33 4 4 4 4 5 4 4 4 2 2 37
34 4 3 2 2 4 4 3 3 2 2 29
35 2 4 2 3 3 3 2 4 4 4 31
36 4 4 2 4 5 3 2 3 2 4 33
37 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38
38 2 4 3 2 4 4 4 4 4 5 36
39 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 33
40 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 39
41 4 3 2 4 4 3 3 2 4 5 34
42 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 31
43 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
44 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 39
45 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 34
46 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 35
47 2 2 3 4 3 2 1 2 3 2 24
48 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 39
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
50 5 4 3 4 3 4 5 3 4 3 38
51 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38
52 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 39
53 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 34
54 4 3 4 4 5 2 4 3 5 5 39
55 5 3 5 4 4 4 4 4 3 3 39
56 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 38
57 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 39
58 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 40
59 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 36
60 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 35
61 4 5 3 4 4 4 3 4 3 3 37
62 2 4 3 4 4 4 3 4 3 5 36
63 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
64 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38
65 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
DATA SKOR KOMPETENSI KEPRIBADIAN
GURU SMA LULUSAN FKIP
No Butir Pernyataan
Total 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
1 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 45
2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46
3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 43
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5 5 4 4 3 4 4 4 4 2 4 38
6 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 5 4 4 5 5 5 5 4 2 3 42
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
11 5 4 4 4 4 4 5 3 2 4 39
12 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 40
13 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
14 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 43
15 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 48
16 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
17 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 44
18 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 46
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
21 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 33
22 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
23 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 32
24 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 33
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
29 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
30 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38
31 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 38
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
33 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49
34 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
35 4 5 3 3 3 4 4 4 5 3 38
36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
39 3 3 5 4 4 3 5 4 3 4 38
40 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
41 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 37
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
43 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 45
44 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
45 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
47 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
49 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 47
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
51 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 36
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
54 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
55 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38
56 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 41
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
58 3 4 4 4 5 5 3 4 3 3 38
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
60 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 43
61 5 5 4 2 4 3 4 4 5 5 41
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
64 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49
65 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
DATA SKOR KOMPETENSI KEPRIBADIAN
GURU EKONOMI SMA LULUSAN NONFKIP
No Butir Pernyataan
Total 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 36
3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 36
4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 36
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
8 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 40
9 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
10 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
11 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 34
12 5 4 4 4 2 2 5 5 2 3 36
13 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 36
14 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 45
15 5 4 3 4 3 4 4 4 2 4 37
16 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
17 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 40
18 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 40
19 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 38
20 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
21 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
22 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
23 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 38
24 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29
25 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 38
26 4 2 4 3 3 1 2 3 3 4 29
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
28 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 38
29 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 34
30 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 37
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
32 4 4 5 5 5 5 2 4 4 4 42
33 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 43
34 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 38
35 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38
36 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 36
37 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 36
38 5 4 4 4 3 4 4 4 2 4 38
39 4 4 5 5 4 5 3 5 3 4 42
40 3 5 4 4 5 4 3 3 4 3 38
41 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 38
42 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 36
43 4 4 4 4 3 5 3 4 3 4 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
45 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 34
46 1 4 3 2 2 2 4 5 4 2 29
47 1 1 1 1 2 1 4 3 3 1 18
48 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 34
49 2 3 4 4 4 2 4 3 4 2 32
50 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 35
51 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 36
52 4 4 4 4 5 2 4 3 3 3 36
53 2 3 5 3 4 2 3 4 4 2 32
54 2 2 3 4 3 1 4 4 2 4 29
55 1 3 4 3 2 3 4 4 3 3 30
56 3 4 3 4 5 4 4 4 4 3 38
57 3 3 4 4 3 4 5 4 4 4 38
58 4 4 3 3 3 3 4 5 3 3 35
59 2 4 4 3 4 3 4 4 4 2 34
60 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 35
61 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 35
62 1 4 4 2 5 3 4 4 4 4 35
63 2 3 4 4 4 2 4 4 3 4 34
64 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 35
65 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
DATA SKOR KOMPETENSI SOSIAL
GURU SMA LULUSAN FKIP
No Butir Pernyataan
Total 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
1 5 4 5 5 3 3 4 5 3 4 41
2 5 4 3 4 5 4 4 4 3 3 39
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 2 4 4 4 4 5 4 3 3 4 37
5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 40
6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
7 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 47
8 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38
9 4 4 4 4 3 5 5 5 3 4 41
10 5 5 5 3 3 3 5 5 3 5 42
11 5 5 4 3 3 3 4 4 4 4 39
12 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 37
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
15 5 1 4 5 3 4 4 5 5 5 41
16 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 36
17 5 5 5 5 3 4 4 4 3 3 41
18 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
19 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
20 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 46
21 4 3 4 5 3 4 4 5 4 4 40
22 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 36
23 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 34
24 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 36
25 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38
26 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 36
27 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
28 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 37
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
30 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 35
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
34 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 38
35 4 4 5 4 3 2 2 4 4 4 36
36 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 47
37 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
38 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49
39 4 4 5 3 5 4 4 5 3 3 40
40 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
41 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 36
42 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 37
43 5 5 5 4 5 2 4 4 4 4 42
44 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
45 5 5 5 5 3 3 5 5 3 3 42
46 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38
47 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 41
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
49 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 44
50 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 36
51 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 35
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38
53 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
55 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 41
56 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 37
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
58 4 2 4 4 4 5 5 3 4 4 39
59 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 38
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
61 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
62 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
64 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
65 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
DATA SKOR KOMPETENSI SOSIAL
GURU EKONOMI SMA LULUSAN NONFKIP
No Butir Pernyataan
Total 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 36
3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 36
4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 36
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
6 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
7 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38
8 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 38
9 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 37
10 5 3 4 4 4 3 4 4 3 3 37
11 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 34
12 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 42
13 2 2 4 4 3 3 4 2 3 3 30
14 5 5 5 5 3 3 4 3 4 3 40
15 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 36
16 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 43
17 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
18 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
19 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 34
20 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 38
21 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 29
22 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38
23 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 34
24 3 3 3 3 4 4 2 2 4 5 33
25 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 38
26 3 3 2 3 2 4 4 2 3 3 29
27 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 35
28 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 34
29 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 35
30 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 33
31 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 34
32 2 2 2 4 3 3 4 4 3 3 30
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
34 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 36
35 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 36
36 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 37
37 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 37
38 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 40
39 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 37
40 3 4 2 4 2 3 3 3 4 4 32
41 5 2 4 4 3 4 4 3 4 4 37
42 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 36
43 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
44 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 37
45 2 4 4 4 2 2 2 4 4 4 32
46 4 2 2 2 4 4 4 4 4 3 33
47 1 3 1 1 3 3 2 2 3 3 22
48 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 35
49 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38
50 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 33
51 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 37
52 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 39
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
54 4 4 3 4 5 5 3 4 4 4 40
55 3 5 2 4 4 3 4 4 4 4 37
56 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 35
57 5 4 3 4 4 2 4 2 4 2 34
58 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 39
59 3 3 4 4 4 3 5 3 4 4 37
60 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 39
61 4 4 4 3 3 5 4 4 3 4 38
62 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 35
63 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 36
64 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 38
65 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
LAMPIRAN IV
UJI NORMALITAS DATA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Pengujian Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pedagogik Profesional Kepribadian Sosial
N 130 130 130 130
Normal
Parametersa
Mean 91.25 38.54 39.25 38.22
Std. Deviation 11.136 4.545 5.190 4.252
Most Extreme
Differences
Absolute .083 .105 .145 .141
Positive .076 .105 .145 .141
Negative -.083 -.084 -.112 -.101
Kolmogorov-Smirnov Z .948 1.193 1.655 1.613
Asymp. Sig. (2-tailed) .330 .116 .008 .011
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
LAMPIRAN V
DISTRIBUSI FREKUENSI &
PERHITUNGAN PAP II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
ANALIS DESKRIPTIF MENGGUNAKAN PAP TIPE II
A. Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi FKIP dan non-FKIP
Tabel PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 153)
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Nilai Huruf Kategori
81% - 100% A Sangat Tinggi
66% - 80% B Tinggi
56% - 65% C Cukup
46% - 55% D Rendah
Dibawah 46% E Sangat Rendah
Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis dengan rumus
sebagai berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 5 x 25 = 125
Skor terendah yang diharapkan 1 x 25 = 25
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik Guru Ekonomi
lulusan FKIP dan non-FKIP berdasarkan PAP tipe II, dapat ditentukan sebagai
berikut:
Skor = persentase x jumlah skor tertinggi
1. Sangat Tinggi = 81% x 125 = 101,25 dibulatkan menjadi 101
100% x 125 = 125
Skor interval = 101 – 125
2. Tinggi = 66% x 125 = 82,5 dibulatkan menjadi 82
= 80% x 125 = 100
Skor interval = 82 – 100
3. Cukup = 56% x 125 = 70
= 65% x 125 = 81,25 dibulatkan menjadi 81
Skor Interval = 70 – 81
4. Rendah = 46% x 125 = 57,5 dibulatkan menjadi 57
= 55% x 125 = 68,75 dibulatkan menjadi 69
Skor Interval = 57 – 69
5. Sangat Rendah = <57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
a. Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi SMA Lulusan FKIP
Tabel interpretasi
Perhitungan Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
Penilaian
Kode
81% x 125 = 101
100% x 125 = 125
101 - 125 20 30,8% Sangat Tinggi 5
66% x 125 = 82
80% x 125 = 100
82 - 100 43 66,2% Tinggi 4
56% x 125 = 70
65% x 125 = 81
70 - 81 2 3,1% Cukup 3
46% x 125 = 69
55% x 125 = 57
57 - 69 0 0% Rendah 2
<46% <57 0 0% Sangat Rendah 1
Jumlah 65 100%
Berikut ini merupakan output pengolahan analisis deskriptif
frekuensi data variabel kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan
FKIP dengan menggunakan SPSS versi 16.0:
Statistics
Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi
Lulusan FKIP
N Valid 65
Missing 0
Mean 4.28
Std. Error of Mean .064
Median 4.00
Mode 4
Std. Deviation .516
Variance .266
Skewness .292
Std. Error of Skewness .297
Kurtosis -.466
Std. Error of Kurtosis .586
Range 2
Minimum 3
Maximum 5
Sum 278
Percentiles 25 4.00
50 4.00
75 5.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi Lulusan FKIP
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup 2 3.1 3.1 3.1
Tinggi 43 66.2 66.2 69.2
Sangat Tinggi 20 30.8 30.8 100.0
Total 65 100.0 100.0
b. Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi Lulusan non-FKIP
Tabel Interpretasi
Perhitungan Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
Penilaian
Kode
81% x 125 = 101
100% x 125 = 125
101 - 125 1 1,5% Sangat Tinggi 5
66% x 125 = 82
80% x 125 = 100
82 - 100 49 75,4% Tinggi 4
56% x 125 = 70
65% x 125 = 81
70 – 81 10 15,4% Cukup 3
46% x 125 = 69
55% x 125 = 57
57 – 69 5 7,7% Rendah 2
< 46% <57 0 0% Sangat Rendah 1
Jumlah 65 100%
Berikut ini merupakan output pengolahan analisis deskriptif
frekuensi data variabel kompetensi pedagogik Guru Ekonomi lulusan non-
FKIP dengan menggunakan SPSS versi 16.0:
Statistics
Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi Lulusan
non-FKIP
N Valid 65
Missing 0
Mean 3.71
Std. Error of Mean .078
Median 4.00
Mode 4
Std. Deviation .631
Variance .398
Skewness -1.612
Std. Error of Skewness .297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Kurtosis 2.084
Std. Error of Kurtosis .586
Range 3
Minimum 2
Maximum 5
Sum 241
Percentiles 25 4.00
50 4.00
75 4.00
Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi Lulusan non-FKIP
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Rendah 5 7.7 7.7 7.7
Cukup 10 15.4 15.4 23.1
Tinggi 49 75.4 75.4 98.5
Sangat Tinggi 1 1.5 1.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
B. Kompetensi Profesional Guru Ekonomi FKIP dan non-FKIP
Tabel PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 153)
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Nilai Huruf Kategori
81% - 100% A Sangat Tinggi
66% - 80% B Tinggi
56% - 65% C Cukup
46% - 55% D Rendah
Dibawah 46% E Sangat Rendah
Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis dengan rumus
sebagai berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 5 x 10 = 50
Skor terendah yang diharapkan 1 x 10 = 10
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi profesional Guru
Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP berdasarkan PAP tipe II, dapat
ditentukan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Skor = persentase x jumlah skor tertinggi
1. Sangat Tinggi = 81% x 50 = 40,5 dibulatkan menjadi 41
100% x 50 = 50
Skor interval = 41 - 50
2. Tinggi = 66% x 50 = 33
= 80% x 50 = 40
Skor interval = 33 - 40
3. Cukup = 56% x 50 = 28
= 65% x 50 = 32,5 dibulatkan menjadi 32
Skor Interval = 28 - 32
4. Rendah = 46% x 50 = 23
= 55% x 50 = 27,5 dibulatkan menjadi 27
Skor Interval = 23 - 27
5. Sangat Rendah = < 23
a. Kompetensi Profesional Guru Ekonomi Lulusan FKIP
Tabel interpretasi
Perhitungan Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
Penilaian
Kode
81% x 50 = 41
100% x 50 = 50
41 – 50 34 52,3% Sangat Tinggi 5
66% x 50 = 33
80% x 50 = 40
33 – 40 31 47,7% Tinggi 4
56% x 50 = 28
65% x 50 = 32
28 – 32 0 0% Cukup 3
46% x 50 = 23
55% x 50 = 27
23 – 27 0 0% Rendah 2
< 46% < 23 0 0% Sangat Rendah 1
Jumlah 65 100%
Berikut ini merupakan output pengolahan analisis deskriptif
frekuensi data variabel kompetensi profesional Guru Ekonomi lulusan
FKIP dengan menggunakan SPSS versi 16.0:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Statistics
Kompetensi Profesional Guru Ekonomi
Lulusan FKIP
N Valid 65
Missing 0
Mean 4.48
Std. Error of Mean .062
Median 4.00
Mode 4
Std. Deviation .503
Variance .253
Skewness .095
Std. Error of Skewness .297
Kurtosis -2.055
Std. Error of Kurtosis .586
Range 1
Minimum 4
Maximum 5
Sum 291
Percentiles 25 4.00
50 4.00
75 5.00
Kompetensi Profesional Guru Ekonomi Lulusan FKIP
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tinggi 34 52.3 52.3 52.3
Sangat Tinggi 31 47.7 47.7 100.0
Total 65 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
b. Kompetensi Profesional Guru Ekonomi Lulusan non-FKIP
Tabel interpretasi
Perhitungan Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
Penilaian
Kode
81% x 50 = 41
100% x 50 = 50
41 – 50 4 6,2% Sangat Tinggi 5
66% x 50 = 33
80% x 50 = 40
33 – 40 52 80% Tinggi 4
56% x 50 = 28
65% x 50 = 32
28 – 32 7 10,8% Cukup 3
46% x 50 = 23
55% x 50 = 27
23 – 27 2 3,1% Rendah 2
< 46% < 23 0 0% Sangat Rendah 1
Jumlah 65 100%
Berikut ini merupakan output pengolahan analisis deskriptif
frekuensi data variabel kompetensi profesional Guru Ekonomi lulusan
non-FKIP dengan menggunakan SPSS versi 16.0:
Statistics
Kompetensi Profesional Guru Ekonomi non-
FKIP
N Valid 65
Missing 0
Mean 3.89
Std. Error of Mean .066
Median 4.00
Mode 4
Std. Deviation .534
Variance .285
Skewness -1.379
Std. Error of Skewness .297
Kurtosis 4.478
Std. Error of Kurtosis .586
Range 3
Minimum 2
Maximum 5
Sum 253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Percentiles 25 4.00
50 4.00
75 4.00
Kompetensi Profesional Guru Ekonomi non-FKIP
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Rendah 2 3.1 3.1 3.1
Cukup 7 10.8 10.8 13.8
Tinggi 52 80.0 80.0 93.8
Sangat Tinggi 4 6.2 6.2 100.0
Total 65 100.0 100.0
C. Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi FKIP dan non-FKIP
Tabel PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 153)
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Nilai Huruf Kategori
81% - 100% A Sangat Tinggi
66% - 80% B Tinggi
56% - 65% C Cukup
46% - 55% D Rendah
Dibawah 46% E Sangat Rendah
Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis dengan rumus
sebagai berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 5 x 10 = 50
Skor terendah yang diharapkan 1 x 10 = 10
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian Guru
Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP berdasarkan PAP tipe II, dapat
ditentukan sebagai berikut:
Skor = persentase x jumlah skor tertinggi
1. Sangat Tinggi = 81% x 50 = 40,5 dibulatkan menjadi 41
100% x 50 = 50
Skor interval = 41 - 50
2. Tinggi = 66% x 50 = 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
= 80% x 50 = 40
Skor interval = 33 - 40
3. Cukup = 56% x 50 = 28
= 65% x 50 = 32,5 dibulatkan menjadi 32
Skor Interval = 28 - 32
4. Rendah = 46% x 50 = 23
= 55% x 50 = 27,5 dibulatkan menjadi 27
Skor Interval = 23 - 27
5. Sangat Rendah = < 23
a. Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi Lulusan FKIP
Tabel interpretasi
Perhitungan Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
Penilaian
Kode
81% x 50 = 41
100% x 50 = 50
41 – 50 33 50,8% Sangat Tinggi 5
66% x 50 = 33
80% x 50 = 40
33 – 40 31 47,7% Tinggi 4
56% x 50 = 28
65% x 50 = 32
28 – 32 1 1,5% Cukup 3
46% x 50 = 23
55% x 50 = 27
23 – 27 0 0% Rendah 2
< 46% < 23 0 0% Sangat Rendah 1
Jumlah 65 100%
Berikut ini merupakan output pengolahan analisis deskriptif
frekuensi data variabel kompetensi kepribadian Guru Ekonomi lulusan
FKIP dengan menggunakan SPSS versi 16.0:
Statistics
Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi
Lulusan FKIP
N Valid 65
Missing 0
Mean 4.49
Std. Error of Mean .066
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Median 5.00
Mode 5
Std. Deviation .534
Variance .285
Skewness -.286
Std. Error of Skewness .297
Kurtosis -1.251
Std. Error of Kurtosis .586
Range 2
Minimum 3
Maximum 5
Sum 292
Percentiles 25 4.00
50 5.00
75 5.00
Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi Lulusan FKIP
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup 1 1.5 1.5 1.5
Tinggi 31 47.7 47.7 49.2
Sangat Tinggi 33 50.8 50.8 100.0
Total 65 100.0 100.0
b. Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi Lulusan non-FKIP
Tabel interpretasi
Perhitungan Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
Penilaian
Kode
81% x 50 = 41
100% x 50 = 50
41 – 50 6 9,2% Sangat Tinggi 5
66% x 50 = 33
80% x 50 = 40
33 – 40 50 76,9% Tinggi 4
56% x 50 = 28
65% x 50 = 32
28 – 32 8 12,3% Cukup 3
46% x 50 = 23
55% x 50 = 27
23 – 27 0 0% Rendah 2
< 46% < 23 1 1,5% Sangat Rendah 1
Jumlah 65 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Berikut ini merupakan output pengolahan analisis deskriptif
frekuensi data variabel kompetensi kepribadian Guru Ekonomi lulusan
non-FKIP dengan menggunakan SPSS versi 16.0:
Statistics
Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi
Lulusan non-FKIP
N Valid 65
Missing 0
Mean 3.92
Std. Error of Mean .074
Median 4.00
Mode 4
Std. Deviation .594
Variance .353
Skewness -1.823
Std. Error of Skewness .297
Kurtosis 8.795
Std. Error of Kurtosis .586
Range 4
Minimum 1
Maximum 5
Sum 255
Percentiles 25 4.00
50 4.00
75 4.00
Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi Lulusan non-FKIP
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Rendah 1 1.5 1.5 1.5
Cukup 8 12.3 12.3 13.8
Tinggi 50 76.9 76.9 90.8
Sangat Tinggi 6 9.2 9.2 100.0
Total 65 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
D. Kompetensi Sosial Guru Ekonomi FKIP dan non-FKIP
Tabel PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 153)
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Nilai Huruf Kategori
81% - 100% A Sangat Tinggi
66% - 80% B Tinggi
56% - 65% C Cukup
46% - 55% D Rendah
Dibawah 46% E Sangat Rendah
Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis dengan rumus
sebagai berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 5 x 10 = 50
Skor terendah yang diharapkan 1 x 10 = 10
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi sosial Guru Ekonomi
lulusan FKIP dan non-FKIP berdasarkan PAP tipe II, dapat ditentukan sebagai
berikut:
Skor = persentase x jumlah skor tertinggi
1. Sangat Tinggi = 81% x 50 = 40,5 dibulatkan menjadi 41
100% x 50 = 50
Skor interval = 41 - 50
2. Tinggi = 66% x 50 = 33
= 80% x 50 = 40
Skor interval = 33 - 40
3. Cukup = 56% x 50 = 28
= 65% x 50 = 32,5 dibulatkan menjadi 32
Skor Interval = 28 - 32
4. Rendah = 46% x 50 = 23
= 55% x 50 = 27,5 dibulatkan menjadi 27
Skor Interval = 23 - 27
5. Sangat Rendah = < 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
a. Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Lulusan FKIP
Tabel interpretasi
Perhitungan Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
Penilaian
Kode
81% x 50 = 41
100% x 50 = 50
41 – 50 23 35,4% Sangat Tinggi 5
66% x 50 = 33
80% x 50 = 40
33 – 40 42 64,6% Tinggi 4
56% x 50 = 28
65% x 50 = 32
28 – 32 0 0% Cukup 3
46% x 50 = 23
55% x 50 = 27
23 – 27 0 0% Rendah 2
< 46% < 23 0 0% Sangat Rendah 1
Jumlah 65 100%
Berikut ini merupakan output pengolahan analisis deskriptif
frekuensi data variabel kompetensi sosial Guru Ekonomi lulusan FKIP
dengan menggunakan SPSS versi 16.0:
Statistics
Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Lulusan
FKIP
N Valid 65
Missing 0
Mean 4.35
Std. Error of Mean .060
Median 4.00
Mode 4
Std. Deviation .482
Variance .232
Skewness .626
Std. Error of Skewness .297
Kurtosis -1.660
Std. Error of Kurtosis .586
Range 1
Minimum 4
Maximum 5
Sum 283
Percentiles 25 4.00
50 4.00
75 5.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Lulusan FKIP
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tinggi 42 64.6 64.6 64.6
Sangat Tinggi 23 35.4 35.4 100.0
Total 65 100.0 100.0
b. Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Lulusan non-FKIP
Tabel interpretasi
Perhitungan Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
Penilaian
Kode
81% x 50 = 41
100% x 50 = 50
41 – 50 4 6,2% Sangat Tinggi
5
66% x 50 = 33
80% x 50 = 40
33 – 40 54 83,1 Tinggi 4
56% x 50 = 28
65% x 50 = 32
28 – 32 6 9,2% Cukup 3
46% x 50 = 23
55% x 50 = 27
23 – 27 0 0% Rendah 2
< 46% < 23 1 1,5% Sangat Rendah 1
Jumlah 65 100%
Berikut ini merupakan output pengolahan analisis deskriptif
frekuensi data variabel kompetensi sosial Guru Ekonomi lulusan FKIP
dengan menggunakan SPSS versi 16.0:
Statistics
Kompetensi Sosial Guru Ekonomi non-
FKIP
N Valid 65
Missing 0
Mean 3.92
Std. Error of Mean .067
Median 4.00
Mode 4
Std. Deviation .539
Variance .291
Kurtosis 13.638
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Std. Error of Kurtosis .586
Range 4
Minimum 1
Maximum 5
Sum 255
Percentiles 25 4.00
50 4.00
75 4.00
Kompetensi Sosial Guru Ekonomi non-FKIP
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Rendah 1 1.5 1.5 1.5
Cukup 6 9.2 9.2 10.8
Tinggi 54 83.1 83.1 93.8
Sangat Tinggi 4 6.2 6.2 100.0
Total 65 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
LAMPIRAN VI
PENGUJIAN HIPOTESIS
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
A. Pengujian Hipotesis Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi Lulusan FKIP dan Lulusan non-FKIP
T-Test
[DataSet0] Group Statistics
Lulusan N Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Kompetensi_Pedagogik FKIP 65 97.45 9.926 1.231
Non FKIP 65 85.06 8.577 1.064
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Differenc
e
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Kompetensi_Pedagogik
Equal variances assumed 2.183 .142 7.611 128 .000 12.385 1.627 9.165 15.604
Equal variances not assumed
7.611 125.360 .000 12.385 1.627 9.164 15.605
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
B. Pengujian Hipotesis Kompetensi Profesional Guru Ekonomi Lulusan FKIP dan Lulusan non-FKIP
T-Test
[DataSet0]
Group Statistics
Lulusan N Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Kompetensi_Profesional FKIP 65 41.14 3.848 .477
Non FKIP 65 35.94 3.618 .449
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Differenc
e
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Kompetensi_Profesional
Equal variances assumed .409 .524 7.937 128 .000 5.200 .655 3.904 6.496
Equal variances not assumed
7.937 127.516 .000 5.200 .655 3.904 6.496
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
C. Pengujian Hipotesis Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi Lulusan
FKIP dan Lulusan non-FKIP
NPar Tests
[DataSet0]
Mann-Whitney Test
Ranks
Lulusan N Mean Rank Sum of Ranks
Kompetensi_Kepribadian FKIP 65 86.96 5652.50
Non FKIP 65 44.04 2862.50
Total 130
Test Statisticsa
Kompetensi_Kepribadian
Mann-Whitney U 717.500
Wilcoxon W 2862.500
Z -6.546
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Lulusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
D. Pengujian Hipotesis Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Lulusan FKIP dan Lulusan non-FKIP
T-Test [DataSet0]
Group Statistics
Lulusan N Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Kompetensi_Sosial FKIP 65 40.20 4.020 .499
Non FKIP 65 36.25 3.514 .436
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Differenc
e
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Kompetensi_Sosial Equal variances assumed
.377 .540 5.970 128 .000 3.954 .662 2.643 5.264
Equal variances not assumed
5.970 125.745 .000 3.954 .662 2.643 5.264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
LAMPIRAN VII
TABEL STATISTIKA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Tabel R
N
Taraf Signifikan N
Taraf Signifikan N
Taraf Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 29 0,397 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306
7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286
9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278
10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263
12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181
17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097
22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086
24 0,404 0,515 48 0,284 o,368 1000 0,062 0,081
25 0,396 0,505 49 0,281 0,364
26 0,388 0,496 50 0,279 0,361
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
TABEL T
dk Probabilitas
0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01
1 1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657
2 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925
3 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841
4 0,741 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604
5 0,727 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032
6 0,718 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707
7 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499
8 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355
9 0,703 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250
10 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169
11 0,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106
12 0,695 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055
13 0,692 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012
14 0,691 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977
15 0,690 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947
16 0,689 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921
17 0,688 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898
18 0,688 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878
19 0,687 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861
20 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845
21 0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831
22 0,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819
23 0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807
24 0,685 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797
25 0,684 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787
26 0,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779
27 0,684 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771
28 0,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763
29 0,683 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756
30 0,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750
40 0,681 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704
60 0,679 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660
120 0,677 1,289 1,658 1,980 2,358 2,617
∞ 0,674 1,282 1,645 1,960 2,326 2,576
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
LAMPIRAN VIII
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
LAMPIRAN IX
GAMBARAN UMUM
SEKOLAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
A. STRUKTUR KURIKULUM KELOMPOK WAJIB
B. STRUKTUR KURIKULUM KELOMPOK PEMINATAN
MATA PELAJARAN KELAS
X XI XII
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam
I
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
II
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok C
(Peminatan)
per minggu
12 16 16
MATAPELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah
Raga, dan Kesehatan
3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
10. Bahasa Jawa ( Muatan Lokal ) 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A
dan B per minggu
26 26 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
C. STRUKTUR KURIKULUM LINTAS KELOMPOK PEMINATAN
MATAPELAJARAN KELAS
X XI XII
Pilihan Lintas Kelompok Peminatan
dan/atau pendalaman minat
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
I 1 Geografi 3 4 4
2 Ekonomi 3 - -
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
II 1 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Jepang 3 - -
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok Lintas
Minat per minggu 6 4 4
D. STRUKTUR KURIKULUM KELAS X, XI, DAN XII KURIKULUM 2013
MATAPELAJARAN
ALOKASI
WAKTU
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
1
0.
Bahasa Jawa ( Muatan Lokal ) 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B
per minggu
26 26 26
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
I
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
II
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok C per
minggu 12 16 16
Pilihan Lintas Kelompok Peminatan dan/atau pendalaman
minat
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
I 1 Geografi 3 4 4
2 Ekonomi 3 - -
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
II 1 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Jepang 3 - -
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok Lintas
Minat per minggu 6 4 4
JUMLAH TOTAL 44 46 46
E. DAFTAR ALAMAT GURU & KARYAWAN SMA NEGERI 2
YOGYAKARTA
NO NAMA JABATAN ALAMAT/TELEPON
1. Kusworo S.Pd.,
M.Hum.
Kepala Sekolah
Guru Bahasa
Inggris
Cambahan RT 03 RW 25
Nogotirto, Gamping,
Sleman
2. Drs. Timbul
Mulyono, M.Pd. Guru B.K
Kwarasan RT 02 RW 04
Nogotirto Gamping
Sleman 554153
3. Drs. Jumadi,
M.Si.
Wks. Kurikulum
Guru Matematika
Setan, Wijimulyo,
Nanggulan, Kulon Progo
Hp.08122736707
4. Drs. Prayitno,
MM.Akt.
Wks. Kesiswaan
Guru Ekonomi
Perum Salsabila Blok
G.1 Perengdawe,
Balecatur, Gamping, Jl.
Wates Km 9
Hp.08121562073
5. Drs. Rusman Wks. Sarpras
Guru Fisika
Danukraman, Sonosewu,
Ngestiharjo, Kasihan, Btl
Tep.415386
Hp.081578600642
6. Drs. Sugihadi
Wks. Humas
Guru Seni
Budaya
Beran Lor, Triadi,
Sleman
Hp.081578704686
7 Winarso, S.Pd. Wks. Manag. Jingin, Margomulyo,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Mutu
Guru Fisika
Seyegan, Sleman
081328734763
8 Dra. Singgih
Murwani, M.Pd Guru Biologi
Cepit, Soropadan,
Condongcatur, Depok,
Sleman Telp. 582710 Hp.
081578706152
9 Sri Mintarsih
Fatimah, SS.
Guru Bhs
Indonesia
Sidorejo Selomartani,
Kalasan Sleman
Hp. 081578704680
10 Sri Lestari, SPd Guru Bhs Inggris
Krandon, Sidomoyo,
Godean, Sleman
Hp. 081578704735
11 Sapto Wahyu
Pujiastuti, S.Sos Guru Sosiologi
Guyangan, Nogotirto,
Gamping, Sleman
Hp. 081904284424
12 Hadi Siswojo,
S.Pd Guru Fisika
Muja Muju UH II/972
RT.42 RW 12 .YK. Telp.
415701 Hp.
081328066690
13 Dadang Tri
Atmoko, SPd Guru Geografi
Graulan RT 01 Giripeni,
Wates, Kulon Progo
Hp.08175481212
14
Hetty
Purwaningrum,
S.Kom
Guru T.I
Nogosaren Rt 05 Rw 22
Nogotirto, gamping Hp.
081802575232
15 Jelly Eko
Purnomo, S.Pd Guru Seni Musik
Perum Margorejo Asri
C.25 Tempel, Sleman
Hp. 08562951816
16 Siti Kawiyah,
S.Pd Guru Matematika
Nitikan, UHVI/528,
Yogyakarta
Hp. 081578702037
17 Dra. Ratnawati Guru Sejarah
Jatimulyo Baru E/3
Yogyakarta Telp. 589005
Hp.081802788818
18 Drs. Widiyanto
Budi Santoso Guru Fisika
Jl. Mendungwarih 150
RT31 RW 11 Giwangan
Yogyakarta telp.
083687575000
19 Heri Purwanta,
SPd Guru Penjaskes
Watu, RT 04/17
Argomulyo, Sedayu,
Bantul 08121557596
20 Drs. Sudono Guru Kimia Beteng, Tridadi, Sleman
Hp. 08386844102
21 Dra. Tri Dewi
Setyarini Guru Matematika
Bener, Tegalrejo,
Yogyakarta
Hp (0274)626478
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
22
Drs. Endang
Sudiyaman, S.
Ag
Guru Agama
Islam
Jln Wonosari Km6,
Jomblangan,
Banguntapan
08179442181
23 Dra. Listiyarni.
M.Pd Guru PKN
Dukuh, Tridadi, Sleman
Telp.864385
Hp. 081578704730
24 Yulianta, SPd Guru Penjaskes
Perum Griya Citra Asri,
Blok H.09 Balecatur
Gamping
Hp.0816681209
25 Dra. Hj, Sri
Maryati, M.Pd Guru Biologi
Perum Green House, RL.
02 Karang Kajen
Yogyakarta Telp.
378218
26 Fitri Damayanti Guru Matematika Jl. Dagen 42 Yogyakarta
27
Dra. Tri
Indaryati. M
HUM
Guru Bhs. Inggris
Jl. Perkutut GK I/242,
Demanagan Yogyakarta
Telp. 565687 Hp.
08562869365
28 Dra. Rahayu
Handayani Guru Kimia
Jl Godean KM 7
Bantulan Blok II RT03
RW 04 Godean Sleman
Hp. 085228796465
29
Dra. Pudji
Respati
Wedyantini
Guru Biologi
Perum Candi Gebang
Permai, Blok P 13
Wedomartani,
Ngemplak, Sleman
Telp.883205 Hp.
0811255717
30
Hj.
Marsudiningsih,
SPd
Guru Bhs. Inggris
Mantrigawen Kidul 14
Yogyakarta
Telp371580
Hp.08121594331
31 Dra. Tita Retno
Susilowati Guru B.K
Perum Margorejo Asri
Blok L.4 Medari,
Sleman Tep.866379
Hp.081328475967
32 Dra. Nurbani
Sofiana DL Guru Kimia
Nganti Sendangadi Mlati
Sleman
Hp.(0274)3049578
33 Dra. Indra
Lestari Guru Sejarah
Perum Minomartani, Jl.
Belanak II/5 Sleman
Hp.08122781621
34 Margiyati, S.Pd Guru Geografi Jengkelingan, Sidoarum,
Godeam Sleman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Hp. 081328475967
35 Dra. Wahyu
Indriati
Guru Matematila
Tegalmulyo, Rt.05 RW.
01 No. 94 Yogyakarta
Telp.619201
36 Drs. Ustadi
Antara Guru B.K
Klodran Ngringinan RT
01 Palbapang, Bantul
Hp.08164275073
37 Wasana, S.Pd Guru Bhs. Jawa
Senoboyo, Banyurejo,
Tempel
Hp.08122796615
38 Riyanto, S.Pd Guru PKN
Kandangan, Rt 05/Rw
04, Margodadi, Seyegan,
Sleman Hp.
08128770926
39 Dra. M.C Rita
Septio raani F
Guru Bhs
Indonesia
Paingan Rt 06, Rw 05,
131 A Maguwoharjo,
Depok, Sleman
40 Fitrahadi
Muttaqin, SS Guru Bhs.Jepang
Lempuyangan, DN
II/301, Yogyakarta
HP. 081328824929
41 I Wayan
Suwarsana
Guru Agama
Hindu
Jln Karangsari Rt 15, Rw
05 Rejowinangun
Yogyakarta Hp.
081328821905
42 Yohanes Natalis Guru Agama
Katholik
Demakan, Tr. III / 646
Sudagaran, Ykarta Telp.
620503
43 Theresia Wiji
Astuti
Guru Agama
Kristen
Patran Tegal, RT 02 RW
021, No.42 A, Siduadi,
Sleman 081328044321
44 Eka Susilawati,
S.Si Guru Fisika
Pandowan, Dk 1,
Nomporejo, Galur, KP
45 Ismalia Tri R.,
S.Pd. Guru Matematika
Dipowinatan MG I /311
Yogyakarta
46 Sukinah, S.Pd. Guru Bhs
Indonesia
Bener RT 10 RW 03 No
34 Yogyakarta
HP. 081392149886
47 Muhammad
Istiqlal, S.Pd. Guru Matematika
Jl. Turi VIII No. 161
Karangaren, Gempol
Condongcatur, Sleman
085729356143
48 Zefri Yandra,
S.Pd. Guru Seni
Lojajar RT 01 RW 22
Sinduharjo, Ngaglik,
Sleman
49 Drs. Sadam
Fajar Guru PAI
Jl. Babarsari,
Kompl.PJKA No. 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
CTT, Depok , Sleman
HP. 08562846140.
50 Sigit Mulyono Guru Bahasa
Jawa
Kradenan Kalikuning
Baturono Salam
Magelang
51 Philipus Jiman Guru Ekonomi
Koperasi
Dukuhan, Sedangagung
Minggir Sleman
52
Sangidah
Rofi’ah, S.Ag.
M.Si.
Guru Agama
Islam
Nogotirto, Gamping,
Sleman
53 Nur Wulansari Guru Bahasa
Indonesia
Jl. Gabus 2 No. 25
Minomartani Ngaglik
Slm.
54 Sri Suryati. BA Guru Penjaskes Sendangrejo, Minggir
Sleman
55 Asti Winarsi, S.
Pd
Kepala Tata
Usaha
Jl Bimo Kunting 2
Yogyakarta
56 Wasito Staf TU
Karangpule,
Tirtonirmolo, Kasihan,
Bantul
Hp.081328098650
57 Harnani Staf TU Ngaglik, Sinduadi, Mlati,
Sleman
58 Syakir Staf TU
Babadan, Sendang
Agung, Minggir, Sleman
081328131558
081328880128
59 Sumardiyono Staf TU
Daengan Kidul MJ I /
1134 Yogyakarta
0815788772260
60 Marsudi Staf TU
Kaliduren 2
Sumberagung, Moyudan,
Slm.
61 Tri Astuti, SIP Staf TU
Kawedan Bangunkerto
Turi Sleman
Hp. 081328890077
62 Karti Nurjani Staf TU Pasekan, Balecatur,
Gamping Sleman
63 Klara Novian
Satria, A.Md Staf TU
Pemukti Baru No. 178,
Tlogo, Prambanan,
Klaten
Hp.085729815280
64 Karman Staf TU
Bener, Tr. IV / 106
Yogyakarta 626520
081741102079
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
65 Yanuanto Staf TU Kricak, Jatimulyo RT 07,
RW 02 Tegalrejo
66 Puguh
Kurniawan Staf TU
Krandon RT 02 RW14
Sidomoyo Godean
Sleman 081328759075
67 Windu Murbani Staf TU
Jl. Kenekan 31 RT
76/RT18, Yk
085292290112
68 Nurul Ahmadi Staf TU
Budegan 2 RT 05/RW
11,Piyaman, Wonosari,
Gunungkidul Hp.
087839127228
69 Suradi Staf TU Ngrenak lor, Sidomoyo,
Godean, Sleman
70 Jasman Staf TU
Ngewotan, RT 10,
Ngestiharjo, Kasihan
Bantul
71 Yosep
Suhartono Staf TU/Satpam
Bener TR IV/239,
Tegalrejo, Yk.
72 Sutriyanto Staf TU/Satpam Ngewotan, Ngestiharjo,
Kasihan, Bantul
73 Rupito Staf TU/Satpam Bener No. 74, Rt 07 Rw
02 Tegalrejo, YK
74 Eko Supriyanto Staf TU/Satpam
Gamping Kidul Rt 13
Rw 16 Ambarketawang,
Gamping, Slm
75 Wagiman Staf TU Bedilan, Maguwoharjo,
Depok, Slm.
76 Yoga Pratama Staf TU Jurug, Bangunharjo,
Sewon, Bantul
77 Yosron Staf TU Purwodiningratan Ng
I/850. Yk.
F. KEADAAN GEDUNG SEKOLAH SMAN 2 YOGYAKARTA
Ruang Jumlah Luas ( M² ) Keadaan ruang Ket.
Ruang Teori/Kelas 27 1692 Baik
Lab. Fisika 1 120 Baik
Lab. Biologi 1 120 Baik
Lab. Kimia 1 120 Baik
Lab. Komputer/TI 2 240 Baik
Lab. Bahasa 1 110 Baik
Lab.
AVA/Multimedia
1 84 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Ruang Kelas
Agama
Kristen/Katolik/Hi
ndu
1 28 Baik
Lab. Media
Pendidikan
1 192 Baik
Ruang
Perpustakaan
1 203 Baik
Ruang Kantor
OSIS
1 21 Baik
Ruang Koperasi
OSIS
1 21 Baik
Masjid 1 150 Baik
Ruang Aula 1 169 Baik
Ruang Kantor
BP/BK
1 56 Baik
Ruang Kantor
Guru
1 98 Baik
Ruang Kantor TU 1 105 Baik
Ruang Kantor
Kasek
1 56 Baik
Ruang Guru 1 144 Baik
Ruang Piket Guru 1 40 Baik
Ruang Agama
Katholik
1 20 Baik
Sanggar Pramuka
dan Pecinta Alam
1 9 Baik
Ruang Palang
Merah Remaja
1 20 Baik
Gudang
Ketrampilan
4 24 Baik
Gudang ATK, dll. 2 32 Baik
Ruang
Ketrampilan
Praktek Prakarya
2 16 Baik
Ruang UKS 1 21 Baik
Ruang Ganti OR 4 60 Baik
Gardu Jaga
Satpam
1 4 Baik
Barak Kendaraan 3 460 Baik
Kantin 4 142 Baik
Lapangan Volley 1 450 Baik
Lapangan Loncat
Jauh
1 350 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Rumah Penjaga
Sek
1 24 Baik
Ruang WC/KM 25 64 Baik
Ruang Data 1 35 Baik
Ruang Persiapan
Ulangan
1 56 Baik
Ruang Koperasi
Siswa
1 32 Baik
Ruang
Penggandaan
1 20 Baik
G. KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMAN 7 YOGYAKARTA
1. Struktur Program kelas X
Komponen
Alokasi Waktu
Standar
Isi
Semester I Semester II
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2. Pendidikan
kewarganegaraan
2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 5 5
6. Fisika 2 2
7. Biologi 2 2
8. Kimia 2 2
9. Sejarah 2 2
10. Geografi 1 1
11. Ekonomi 3 3
12. Sosiologi 2 2
13. Seni Budaya
a. Seni Lukis
b. Seni Musik
2 2
14. Pendidikan
Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan
2 2
15. Teknologi
Informasi dan
Komunikasi
2 2
16. Bahasa Asing
a. Bahasa Jepang
b. Bahasa Jerman
2
2
B. Muatan Lokal
1. Wajib:Bahasa 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Jawa
2. Pilihan:Seni
Tari/Batik
1
1
C. Pengembangan Diri
Jumlah 42 42
2. Struktur Program Kelas XI dan XII Program IPA
Komponen
Alokasi Waktu
Standar
Isi
Semester I Semester II
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2. Pendidikan
kewarganegaraan
2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 5 5
6. Fisika 5 5
7. Biologi 4 4
8. Kimia 4 4
9. Sejarah 2 2
10. Seni Budaya
a. Seni Lukis
b. Seni Musik
2 2
11. Pendidikan
Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan
2 2
12. Teknologi
Informasi dan
Komunikasi
2 2
13. Bahasa Asing
a. Bahasa Jepang
b. Bahasa Jerman
2
2
B. Muatan Lokal
1. Wajib:Bahasa
Jawa
2. Pilihan:Seni
Tari/Batik
2
1
2
1
C. Pengembangan Diri
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
3. Struktur Program Kelas XI dan XII Program IPS
Komponen
Alokasi Waktu
Standar
Isi
Semester I Semester II
B. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2. Pendidikan
kewarganegaraan
2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 4 4
6. Sejarah 3 3
7. Geografi 4 4
8. Ekonomi 6 6
9. Sosiologi 3 3
10. Seni Budaya
a. Seni Lukis
b. Seni Musik
2
2
11. Pendidikan
Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan
2 2
12. Teknologi
Informasi dan
Komunikasi
2 2
13. Bahasa Asing
4. Bahasa Jepang
5. Bahasa Jerman
2
2
C. Muatan Lokal
3. Wajib:Bahasa
Jawa
4. Pilihan:Seni
Tari/Batik
2
1
2
1
D. Pengembangan Diri
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
H. STRUKTUR ORGANISASI SMAN 7 YOGYAKARTA
Kepala sekolah
DINAS
PENDIDIKAN DAN
PENGAJARAN
Koordinator Tata Usaha
Wakasek Ur.
Kesiswaan Wakasek Ur.
Kurikulum
Wakasek Ur.
Sarana dan
Prasarana
Wakasek Ur.
Humas
Siswa
Guru-Guru Koordinator
Bimbingan dan
Konseling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI