STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT...

44
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN. Y DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANG BOUGENVILLE RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA DISUSUN OLEH: YULI PURWANTI NIM. P. 10069 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Transcript of STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT...

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN. Y

DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI

RUANG BOUGENVILLE RUMAH

SAKIT PANTI WALUYO

SURAKARTA

DISUSUN OLEH:

YULI PURWANTI

NIM. P. 10069

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN. Y

DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI

RUANG BOUGENVILLE RUMAH

SAKIT PANTI WALUYO

SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH:

YULI PURWANTI

NIM. P. 10069

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

i

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Yuli Purwanti

NIM : P. 10069

Program Study : D III Keperawatan

Judul Karya Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA

Tn. Y DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI

DI RUANG BOUGENVILLE RUMAH SAKIT PANTI

WALUYO SURAKARTA

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, 1 Juni 2013

Yang Membuat Pernyataan

YULI PURWANTI

NIM: P. 10069

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : Yuli Purwanti

NIM : P. 10069

Program Study : D III Keperawatan

Judul Karya Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA

Tn. Y DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI

DI RUANG BOUGENVILLE RUMAH SAKIT PANTI

WALUYO SURAKARTA

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/ Tanggal : Jum’at, 7 Juni 2013

Pembimbing: Noor Fitriyani, S.Kep., Ns ( )

NIK. 201187085

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : Yuli Purwanti

NIM : P. 10069

Program Study : D III Keperawatan

Judul Karya Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA

Tn. Y DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI

DI RUANG BOUGENVILLE RUMAH SAKIT PANTI

WALUYO SURAKARTA

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/ Tanggal : Senin, 24 Juni 2013

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Noor Fitriyani, S.Kep., Ns ( )

NIK. 201187085

Penguji II : Amalia Agustin, S.Kep., Ns., ( )

NIK. 201289111

Penguji III : Joko Kismanto, S.Kep., Ns., ( )

NIK. 200670020

Mengetahui,

Ketua Program Study DIII Keperawatan

STIKES Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S. Kep., Ns

NIK. 201084050

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, Rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah dengan Judul “ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN. Y

DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANG BOUGENVILLE

RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang

terhormat:

1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan yang telah

memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di

Stikes Kusuma Husada Surakarta

3. Noor Fitriyani, S.Kep., Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai penguji

yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi

sempurnanya studi kasus ini.

4. Amalia Agustin, S.Kep., Ns, selaku dosen penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

vi

5. Joko Kismanto S.Kep., Ns, selaku dosen penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

6. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan Stikes Kusuna Husada Surakarta

yang elah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu yang

bermanfaat.

7. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,

yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, 1 Juni 2013

Penulis

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................... v

DAFTAR ISI ............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ................................................................. 3

C. Manfaat Penulisan ............................................................... 4

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien ..................................................................... 6

B. Pengkajian .......................................................................... 6

C. Perumusan Masalah Keperawatan ....................................... 12

D. Perencanaan Keperawatan ................................................... 13

E. Implementasi Keperawatan ................................................. 13

F. Evaluasi Keperawatan ......................................................... 15

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

viii

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ........................................................................ 17

B. Simpulan ............................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar ..................................................................................................... 8

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsultansi

Lampiran 2. Log Book

Lampiran 3. Format Pendelegasian Pasien

Lampiran 4. Surat Selesai Pengambilan Data

Lampiran 5. Asuhan Keperawatan

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Appendiksitis merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi,

disebabkan adanya infeksi bakteri dan faktor makanan rendah serat. Insiden

appendiksitis di Negara maju lebih tinggi daripada Negara berkembang, faktor

resiko yang potensial adalah diet rendah serat dan tinggi gula, riwayat keluarga

dan infeksi (Sjamsuhidajat, 2005). Kasus appendiksitis di Amerika Serikat setiap

tahunnya tercatat sebanyak 11 kasus dari 10.000 kasus appendiksitis yang

dilakukan appendiktomi (Sulistiyawati, dkk, 2008).

Kasus appendiksitis di Indonesia pada tahun 2008 tercatat sekitar 32%

dari jumlah penduduk Indonesia (Michael, 2008). Sebagian besar kasus

appendiksitis mengenai kelompok umur 20 tahun sampai 30 tahun , dimana pada

pria (8,6%) lebih tinggi daripada wanita (6,7%). Kasus appendiksitis yang

menyebabkan kematian yaitu kurang dari 1% (Hanningsen, 2004).

Appendiksitis merupakan gangguan obstruksi pada appendiks. Salah

satu keluhan pada penderita appendiksitis yaitu nyeri viseral di daerah

epigastrium sekitar umbilicus. Nyeri akan berpindah ke kanan bawah ke titik

Mc. Burney (Sjamsuhidajat, 2010). Pada kasus appendiksitis yang memerlukan

tindakan pembedahan adalah bila terdapat tanda-tanda seperti adanya iritasi pada

peritonium, rasa sakit pada rektum yang menjalar ke abdomen (Morton, 2011).

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

2

Apabila sudah muncul tanda-tanda tersebut dan tidak segera dilakukan

pembedahan dapat mengakibatkan abses atau perforasi (Sjamsuhidajat, 2005).

Tindakan pembedahan pada appendiksitis disebut appendiktomi

(pengangkatan appendiks). Pada kasus pembedahan penderita akan mengeluh

nyeri. Nyeri pasca bedah disebabkan oleh luka operasi. Setiap trauma, termasuk

trauma bedah menyebabkan kerusakan jaringan yang bisa menimbulkan rasa

nyeri karena adanya spasme otot disekitar daerah cidera. Nyeri insisi umumnya

terasa tajam dan terlokalisasi dengan jelas karena kulit dan jaringan subkutis

memiliki banyak nosiseptor. Nosiseptor adalah saraf aferen primer untuk

menerima dan menyalurkan rangsangan nyeri. Apabila organ yang mengalami

cidera mengenai resptor nyeri yang lebih sedikit maka nyeri yang timbul

cenderung tumpul dan kurang terlokalisasi (Aziz, 2004).

Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang bersifat subyektif.

Meskipun nyeri bersifat subyektif, namun nyeri bisa dilihat diantaranya dengan

mengamati ekspresi wajah maupun perilaku, mendengar adanya tangisan atau

erangan. Berdasarkan lamanya nyeri dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu nyeri akut

dan nyeri kronis. Nyeri akut adalah nyeri yang berlangsung singkat, kurang dari

6 bulan. Nyeri kronis adalah nyeri yang menetap dan berulang, berlangsung

selama 6 bulan lebih (Price dan Wilson, 2006).

Terbebas dari nyeri merupakan kebutuhan dasar manusia secara

fisiologis. Kebutuhan fisiologis memilki prioritas tertinggi atau menjadi prioritas

utama daripada kebutuhan dasar manusia yang lain seperti keselamatan dan

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

3

keamanan, cinta dan rasa memiliki, harga diri serta aktualisasi diri. Apabila

kebutuhan ketidaknyamanan tidak terpenuhi bisa mengganggu aktivitas sehari-

hari seperti istirahat tidur, perilaku, psikososial dan lain-lain (Potter, 2005).

Hasil pengkajian yang dilakukan penulis di Ruang Bougenville Rumah

Sakit Panti Waluyo Surakarta pada Tn. Y dengan post operasi appendiktomi di

dapatkan data klien mengatakan nyeri setelah operasi pada perut kanan bawah,

nyeri bertambah saat digunakan untuk beraktivitas, nyeri seperti senut-senut

dengan skala nyeri 5 dan nyeri dirasakan ± 5 menit. Klien tampak meringis

menahan sakit saat beraktivitas dan terdapat balutan luka post operasi pada perut

kanan bawah sepanjang ± 10 cm garis horizontal dan balutan dalam keadaan

bersih. Berdasarkan masalah di atas maka penulis tertarik menyususun Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA

TN. Y DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANG

BOUGENVILLE RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan kasus nyeri pada Tn. Y post operasi appendiktomi di Rumah

Sakit Panti Waluyo Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Tn. Y dengan nyeri post

operasi appendiktomi.

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

4

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. Y dengan

nyeri post operasi appendiktomi.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Tn. Y

dengan nyeri post operasi appendiktomi.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Tn. Y dengan nyeri post

operasi appendiktomi.

e. Penulis mampu melakukan avaluasi pada Tn. Y dengan nyeri post

operasi appendiktomi.

f. Penulis mampu menganalisa nyeri yang terjadi pada Tn. Y dengan nyeri

post operasi appendiktomi.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan peniliti tentang masalah keperawatan nyeri post

operasi appendiktomi dan merupakan suatu pengalaman baru bagi penulis

atas informasi yang diperolah selama penelitian.

2. Bagi Institusi

a. Pendidikan

Sebagai tambahan informasi dan bahan kepustakaan dalam pemberian

asuhan keperawatan medikal bedah pada post operasi appendiktomi.

b. Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan khususnya untuk perawat dalam memberikan

asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien yang mengalami

penyakit appendiksitis dan sebagai pertimbangan perawat dalam

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

5

mendiagnosa kasus sehingga perawat mampu memberikan tindakan

yang tepat kepada pasien.

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

6

BAB II

LAPORAN KASUS

Pada bab ini penulis menjelaskan laporan kasus tentang Asuhan Keperawatan pada

Tn. Y dengan Post Operasi Appendiktomi di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta.

Pengelolaan asuhan keperawatan dilakukan pada tanggal 22 April sampai 25 April

2013. Asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, kemudian menegakkan diagnose

keperawatan, membuat intervensi keperawatan, memberikan tindakan atau

implementasi keperawatan serta melakukan evaluasi dari tindakan yang sudah

dilakukan.

A. Identitas Klien

Pasien berinisial Tn. Y, umur 36 tahun, jenis kelamin laki-laki, alamat

Sawit Boyolali. Pendidikan terakhir klien SMA dan bekerja sebagai karyawan

pabrik. Penanggung jawab klien selama di Rumah Sakit adalah Ny. S, umur 33

tahun, pendidikan terakhir SMA, bekerja sebagai karyawan pabrik. Hubungan

dengan klien adalah istri dan tinggal serumah.

B. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 22 April 2013, pukul 11.00 WIB

di Ruang Bougenville Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Pengkajian

dilakukan secara autoanamnese dan alloanamnese.

Keluhan utama, klien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah. Dalam

riwayat kesehatan sekarang, klien mengatakan 3 hari yang lalu sebelum dibawa

ke rumah sakit mengeluh nyeri pada perut kanan bawah, dan saat nyeri muncul

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

7

hanya digunakan untuk istirahat saja. Nyeri dirasakan klien semakin bertambah,

kemudian pada tanggal 19 April 2013 klien dibawa ke rumah sakit oleh keluarga.

Saat di IGD dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil tekanan

darah 130/80 mmHg, nadi 84 kali per menit dengan irama teratur dan teraba kuat,

pernafasan 24 kali per menit dengan irama teratur, suhu 36,6oc.

Pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan pada kuadran kanan bawah

dan hasil pemeriksaan USG adanya gambaran akut appendiksitis. Berdasarkan

hasil pemeriksaan tersebut dokter menganjurkan supaya klien menjalani operasi.

Kemudian pada tanggal 20 April 2013 pukul 10.15 WIB klien menjalani operasi

appendiksitis kemudian klien dirawat di Ruang Bougenville Rumah Sakit Panti

Waluyo Surakarta.

Riwayat kesehatan dahulu, klien mengatakan pernah mengalami batuk-

batuk, flu, demam dan hanya dibelikan obat dari warung atau berobat ke

Puskesmas setempat. Klien juga mengatakan sebelumnya tidak pernah

mengalami sakit seperti yang dirasakan saat ini dan belum pernah menjalani

operasi serta tidak ada alergi pada makanan maupun obat-obatan. Riwayat

kesehatan keluarga, klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang

memiliki riwayat penyakit keturunan seperti DM dan hipertensi.

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

8

GENOGRAM

`

Keterangan

= Laki-laki sudah meninggal

= Perempuan sudah meninggal

= Laki-laki

= Perempuan

T Tn. Y = Klien

= Tinggal serumah

Riwayat kesehatan lingkungan, klien mengatakan tinggal dilingkungan

yang bersih dan nyaman dengan sanitasi yang cukup dan air bersih terpenuhi.

Pengkajian pola kesehatan fungsional, pada pola persepsi dan

pemeliharaan kesehatan klien mengatakan sehat itu sangat penting, jika badan

sehat kita bisa melakukan aktivitas dengan lancar. Apabila sakit, klien berobat ke

dokter atau Puskesmas terdekat. Pola nutrisi dan metabolisme, klien mengatakan

36th

Tn. Y

36 Th

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

9

sebelum sakit makan 3 kali sehari, habis 1 porsi, makan dengan nasi, sayur, dan

lauk seadanya (tempe, tahu, telur) dan minum 8 gelas (1600 cc) per hari dengan

air putih, terkadang air teh atau kopi, sedangkan selama sakit klien mengatakan

makan 3 kali sehari, habis 1 porsi, menu dari rumah sakit dan minum 7 gelas

(1400 cc) per hari dengan air putih.

Pola eliminasi, klien mengatakan sebelum sakit BAB 1 kali sehari

dengan konsistensi lunak berwarna kuning dan berbau khas, BAK 4-6 kali per

hari berwarna kuning jernih dan berbau khas, sedangkan selama sakit BAB 1 kali

sehari konsistensi lunak, berwarna kuning, dan berbau khas, BAK ± 1200 cc per

hari (terpasang kateter), berwarna kuning jernih. Pada pola aktivitas dan latihan,

klien mengatakan selama sakit dalam melakukan aktivitas seperti: makan,

minum, berpakaian, dan berpindah dibantu oleh orang lain, klien mengatakan

dalam melakukan toileting dibantu orang lain dan menggunakan alat bantu

seperti BAB menggunakan pispot dan BAK (terpasang kateter). Saat ambulasi

atau ROM klien bisa mandiri.

Pola istirahat tidur, klien mengatakan sebelum sakit 7 – 8 jam per hari

dari pukul 21.00 – 04.30 WIB tanpa obat tidur dan saat bangun badan terasa

segar. Selama sakit klien tidur 7 jam per hari, bisa tidur dengan nyenyak karena

suasana tenang. Pola hubungan dan peran, klien mengatakan selama sakit

hubungan dengan keluarga dan tetangga baik, sedangkan selama sakit hubungan

dengan keluarga dan tetangga baik, banyak tetangga yang menjenguk klien di

Rumah Sakit Panti Waluyo. Pola konsep diri, meliputi body image: klien

mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya, klien juga menerima kondisi

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

10

sakitnya dengan ikhlas, identitas: klien mengatakan sebagai ayah dari 2 orang

anak, peran: klien melakukan kegiatan sehari-hari sebagai karyawan pabrik, ideal

diri: klien berharap cepat sembuh dan cepat pulang, harga diri: klien menerima

keadaannya dan percaya diri serta mensyukurinya.

Pola kognitif dan perpectual klien mengatakan selama sakit tidak ada

gangguan pengindraan dan komunikasi, namun ada gangguan ketidaknyamanan.

Klien mengatakan nyeri setelah operasi pada perut kanan bawah, nyeri bertambah

saat digunakan untuk beraktivitas, nyeri seperti senut-senut dengan skala nyeri 5

dan nyeri dirasakan ± 5 menit dan terdapat nyeri tekan pada pemeriksaan

abdomen. Pola toleransi dan koping stress klien mengatakan jika mempunyai

masalah selalu dibicarakan dengan keluarga. Pola seksual reproduktif, klien

adalah seorang laki-laki yang mempunyai seorang istri dan 2 orang anak. Pola

nilai dan keyakinan, selama sakit klien tidak bisa melakukan ibadah sholat 5

waktu dengan teratur karena klien tidak bisa melakukan aktivitasnya sendiri.

Hasil pemeriksaan, keadaan umum klien lemah, tingkat kesadaran klien

sadar penuh (compos mentis) dengan nilai Glasglow Coma Scale (GCS)= 15

(E4M6V5). Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil tekanan darah

110/70 mmHg, nadi 86 kali per menit dengan irama teratur dan teraba kuat,

pernafasan 22 kali per menit dengan irama teratur dan suhu 36,8oC.

Kepala yaitu bentuk kepala mesocephal, kulit kepala bersih dan rambut

sedikit beruban. Mata, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, sklera tidak

ikterik dan tidak menggunakan alat bantu penglihatan. Hidung simetris kanan

kiri, tidak ada sekret dan polip. Mulut simetris kanan dan kiri, mukosa bibir

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

11

lembab, tidak ada stomatitis. Telinga simetris kanan dan kiri, terdapat sedikit

serumen.

Leher, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid. Paru, untuk inspeksi

pengembangan dada kanan dan kiri sama, saat dipalpasi vokal premitus antara

kanan dan kiri sama, saat diperkusi bunyi paru-paru sonor, saat diauskultasi

bunyi paru-paru terdengar normal (versikuler) di semua lapang paru dan tidak

ada suara tambahan (ronkhi, wheezing). Jantung, untuk inspeksi ictus cordis tidak

tampak, saat dipalpasi ictus cordis teraba pada SIC ke V, saat diperkusi bunyi

jantung pekak, dan saat diauskultasi bunyi jantung I dan II terdengar murni (tidak

ada bising jantung).

Pada abdomen untuk inspeksi terdapat luka post operasi pada perut

kanan bawah dengan balutan sepanjang 10 cm, garis horizontal dan balutan

dalam keadaan bersih, saat diauskultasi terdengar bising usus 10 kali per menit

perkusi tidak dilakukan, saat dipalpasi terdapat nyeri tekan. Pada genetalia,

bersin dan tampak terpasang kateter, untuk ekstremitas pada tangan kanan

terpasang infus Ringer Laktat 20 tetes per menit, kedua kaki tidak ada

keterbatasan gerak dan tidak ada oedema, sedangkan kulit Tn. Y berwarna sawo

matang dan turgor kulit baik.

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pada klien sebelum

dilakukan operasi adalah pemeriksaan laboratorium darah rutin dan USG

abdomen. Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 19 April 2013 yaitu

Hemoglobin sebesar 14,7 g/dl (dengan nilai normal untuk laki-laki 14 – 18 g/dl,

untuk perempun 12 – 16 g/dl), Leukosit 9000/UL (dengan nilai normal 4000 –

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

12

11000/UL), Eritrosit sebesar 4,3 x106/UL (dengan nilai normal 4,5 – 55 x

106/UL), Hematokrit sebesar 42% (dengan nilai normal untuk laki-laki 40 – 54%

untuk perempuan 38 – 47 %), trombosit sebesar 220 x 103/UL (dengan nilai

normal 150 – 450 x 103/UL). GDS sebesar 125 mg/dl (dengan nilai normal <144

mg/dl).

Untuk USG abdomen diperoleh hasil cenderung adanya gambaran akut

appendiksitis. Untuk terapi obat yang diberikan post operasi pada tanggal 22

April 2013 yaitu infuse Ringer Laktat 20 tetes per menit, obat oral: gastridin 2 x

150 mg, obat injeksi melalui intra vena : broadced 2 x 1000 mg dan torasic 3 x

10 mg.

C. Daftar Perumusan Masalah

Pengkajian Tn. Y dilakukan pada tanggal 22 april 2013 pukul 11.00

WIB di Bangsal Bougenville Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Hasil

pengkajian ditemukan analisa data sebagai berikut: data subyektif yaitu klien

mengatakan nyeri setelah operasi pada perut kanan bawah, nyeri bertambah saat

digunakan untuk beraktivitas, nyeri seperti senut-senut dengan skala nyeri 5 dan

nyeri dirasakan ± 5 menit. Data obyektif klien tampak meringis menahan sakit

saat berktivitas. Berdasarkan analisa data dapat ditegakkan diagnosa keperawatan

nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik.

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

13

D. Perencanaan

Berdasarkan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen

cidera fisik dapat disusun perencanaan (intervensi keperawatan) yaitu dengan

tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan

nyeri berkurang dengan kriteria hasil: klien dapat mengontrol nyeri, wajah

tampak rileks, skala nyeri 2. Intervensi keperawatan untuk diagnosa keperawatan

nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik yaitu 1. Kaji nyeri dengan

rasional untuk mengetahui perubahan nyeri yang dialami klien. 2. Berikan posisi

yang nyaman (supinasi) dengan rasional untuk memberikan kenyamanan pada

klien. 3. Berikan terapi analgesik (torasic 3 x 10 mg melalui intra vena) dengan

rasional untuk mengurangi rasa nyeri. 4.Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam

dengan rasional untuk mengurangi nyeri yang dirasakan klien.

E. Implementasi

Implementasi dilakukan pada tanggal 22 April 2013 oleh penulis dimulai

pukul 11.20 WIB dengan diagnosa keperawatan yaitu nyeri berhubungan dengan

agen cidera fisik, dilakukan tindakan keperawatan yaitu mengkaji nyeri dengan

respon subyektif klien mengatakan nyeri setelah operasi pada perut kanan bawah,

nyeri bertambah saat digunakan untuk beraktivitas, nyeri seperti senut-senut

dengan skala nyeri 5 dan nyeri dirasakan ± 5 menit. Pada pukul 11.40 WIB

dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan respon subyektif klien

mengatakan bersedia untuk dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan respon

obyektif didapatkan hasil tekanan darah 110/70 mmHg, suhu 36,8oC, Nadi 86 x/

menit, pernafasan 22x/ menit. Pada pukul 12.15 WIB dilakukan tindakan

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

14

keperawatan yaitu mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam dengan respon

subyektif klien mengatakan lebih rileks, dan respon obyektif klien tampak

kooperatif saat diajarkan dan mampu memperagakan secara mandiri.

Pada tanggal 23 April 2013 pukul 08.00 WIB dilakukan tindakan

keperawatan yaitu mengkaji nyeri dengan respon subyektif klien mengatakan

nyeri setelah operasi pada perut kanan bawah, nyeri bertambah saat digunakan

untuk beraktivitas, nyeri seperti kaku dengan skala nyeri 4 dan nyeri dirasakan

± 5 menit. Pada pukul 08.20 memberikan terapi analgesik, dengan respon

subyektif klien mengatakan bersedia untuk injeksi dan respon obyektif injeksi

torasic 3 x 10 mg masuk melaui intra vena, dan reaksi terhadap kulit tidak ada

alergi. Pada pukul 08.45 WIB dilakukan tindakan keperawatan mengukur tanda-

tanda vital dengan respon subyektif klien mengatakan bersedia untuk diperiksa

tanda-tanda vitalnya dan respon obyektif diperoleh hasil tekanan darah 120/80

mmHg, suhu 36,6oC, nadi 86 kali per menit, pernafasan 22 kali per menit. Pada

pukul 10.05 WIB dilakukan tindakan keperawatan menganjurkan teknik relaksasi

dengan respon subyektif klien mengatakan bersedia utnuk melakukan teknik

relaksasi dan respon obyektif klien tampak kooperatif dalam memperagakan

relaksasi nafas dalam.

Pada tanggal 24 April 2013 pukul 07.50 WIB dilakukan tindakan

keperawatan yaitu mengkaji nyeri, dengan respon subyektif klien mengatakan

nyeri sudah berkurang, skala nyeri 2 dan respon subyektif obyektif klien tampak

lebih rileks. Pada pukul 08.00 WIB dilakukan tindakan keperawatan yaitu

memberikan terapi analgesik, dengan respon subyektif klien mengatakan

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

15

bersedia untuk diinjeksi dan respon obyektif injeksi torasic 3 x 10 mg masuk

melalui intra vena.

F. Evaluasi

Pada tanggal 22 April 2013 pukul 13.25 WIB, catatan perkembangan

Tn. Y pada diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera

fisik adalah sebagai berikut, hasil evaluasi subyektif klien mengatakan nyeri

setelah operasi pada perut kanan bawah, nyeri bertambah saat digunakan untuk

beraktivitas, nyeri seperti senut-senut dengan skala nyeri 5 dan nyeri dirasakan

± 5 menit. Hasil analisa nyeri akut belum teratasi. Intervensi keperawatan yang

dilanjutkan adalah kaji nyeri, anjurkan teknik relaksasi nafas dalam saat nyeri

muncul, berikan terapi analgesik sesuai advis dokter (torasic 3 x 10 mg)

Pada tanggal 23 Aril 2013 pukul 13.15 WIB, catatan perkembangan Tn.

Y pada diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik

adalah sebagai berikut, hasil evaluasi subyektif klien mengatakan nyeri setelah

operasi pada perut kanan bawah, nyeri bertambah saat digunakan untuk

beraktivitas, nyeri seperti kaku dengan skala nyeri 4 dan nyeri dirasakan ± 5

menit. Hasil evaluasi obyektif klien tampak sedikit lebih nyaman. Hasil analisa

nyeri akut belum teratasi. Intervensi keperawatan yang dilanjutkan adalah kaji

nyeri, berikan posisi yang nyaman (supinasi), berikan terapi analgesik (torasic 3

x 10 mg)

Pada tanggal 24 April 2013 pukul 10.20 WIB, catatan perkembangan

Tn. Y pada diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

16

fisik adalah sebagai berikut, hasil evaluasi subyektif klien mengatakan nyeri

setelah operasi pada perut kanan bawah, nyeri bertambah saat digunakan untuk

beraktivitas, nyeri seperti terpukul dengan skala nyeri 2 dan nyeri dirasakan ± 5

menit. Hasil evaluasi obyektif klien tampak rileks. Hasil analisa nyeri akut

teratasi. Intervensi keperawatan dipertahankan.

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

17

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Pada bab ini penulis akan membahas Asuhan Keperawatan pada Tn. Y

dengan Post Operasi Appendiktomi. Pengelolaan kasus dilakukan selama 3 hari

dari tanggal 22 – 24 April 2013 di Ruang Bougenville Rumah Sakit Panti

Waluyo Surakarta. Pembahasan Asuhan Keperawatn ini terutama membahas

tentang konsep kebutuhan dasar manusia dengan memperhatikan aspek proses

keperawatan, yang terdiri dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan,

perencanaan (intervensi keperawatan), implementasi (tindakan keperawatan) dan

evaluasi keperawatan. Pembahasan ini akan membahas adanya kesesuaian

maupun kesenjangan antara teori dan kasus.

1. Pengkajian

Tahap pertama yang dilakukan penulis adalah pengkajian kepada

klien. Pengkajian keperawatan adalah salah satu komponen dari proses

keperawatan yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali

permasalahan dari klien meliputi usaha pengumpulan data tentang status

kesehatan seorang klien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat, dan

berkesinambungan. Pengkajian keperawatan harus dirancang sesuai

kebutuhan klien (Muttaqin, 2010).

Riwayat penyakit sekarang, klien mengatakan 3 hari sebelum

dibawa kerumah sakit mengeluh nyeri pada perut kanan bawah. Hasil

pemeriksaan didapatkan adanya nyeri tekan pada perut kanan bawah dengan

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

18

hasil USG adanya gambaran akut appendiksitis. Kemudian klien disarankan

untuk melakukan operasi.

Appendiksitis merupakan gangguan obstruksi pada appendiks.

Salah satu keluhan pada penderita appendiksitis yaitu nyeri viseral di daerah

epigastrium sekitar umbilicus. Nyeri akan berpindah ke kanan bawah ke titik

Mc. Burney (Sjamsuhidajat, 2010). Pada kasus appendiksitis yang

memerlukan tindakan pembedahan adalah bila terdapat tanda-tanda seperti

adanya iritasi pada peritonium, rasa sakit pada rektum yang menjalar ke

abdomen (Morton, 2011). Operasi pada kasus appendiksitis disebut

appendiktomi atau pembedahan untuk pengangkatan appendiks (Michael,

2008). Sesuai dengan teori pada kasus Tn. Y juga dilakukan tindakan

pembedahan atau operasi untuk pengangkatan appendiks (appendikstomi).

Berdasarkan lamanya appendiksitis dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu

appendiksitis akut dan appendiksitis kronis. Appendiksitis akut adalah

appendiksitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan, dimana gejala klasiknya

adalah nyeri hebat periumbilikal yang berpindah kekuadran kanan bawah

disertai demam, anoreksia, mual dan muntah. Appendiksitis kronis dapat

ditegakan bila terdapat riwayat nyeri perut kanan bawah lebih dari 2 minggu,

dimana nyeri bersifat hilang timbul. Appendiksitis akut membutuhkan

pembedahan segera untuk mengurangi nyeri yang dirasakan dan mencegah

terjadinya abses atau perforasi (Sjamsuhidajat, 2005).

Keluhan utama, klien mengeluh nyeri pada perut kanan bawah

setelah operasi. Seseorang atau individu setelah melakukan tindakan

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

19

pembedahan pasti mengeluh nyeri, dimana setiap trauma bedah menyebabkan

kerusakan jaringan yang bisa menimbulkan rasa nyeri karena adanya spasme

otot di daerah cidera (Aziz, 2004). Pada kasus Tn. Y sudah sesuai dengan

teori yang ada, dimana dijelaskan setiap tindakan pembedahan pasti

menimbulkan nyeri.

Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang bersifat subyektif.

Meskipun nyeri bersifat subyektif, namun nyeri bisa dilihat diantaranya

dengan mengamati ekspresi wajah maupun perilaku, mendengar adanya

tangisan atau erangan (Price dan Wilson, 2006).

Pada pola kesehatan fungsional untuk pola aktivitas dan latihan,

klien dibantu oleh orang lain dan alat. Pada pola istirahat tidur, klien

mengatakan tidak ada gangguan istirahat tidur. Berdasarkan teori Maslow,

apabila kebutuhan dasar manusia tidak terpenuhi termasuk ketidaknyamanan

bisa mengganggu aktivitas sehari-hari seperti pola perilaku, psikososial,

istirahat tidur dan lain-lain (Potter, 2005). Pada kasus Tn. Y sudah sesuai

dengan teori, tetapi pada pola istirahat tidur terdapat kesenjangan. Dimana

pada kasus Tn. Y untuk pola istirahat tidur tidak terganggu, semua itu

dikarenakan adanya koping yang baik dari individu didukung dengan suasana

dan ruangan yang tenang (Potter, 2011).

Pada pola kognitif perceptual klien tidak ada gangguan pengindraan

dan komunikasi, namun ada gangguan kenyamanan. Klien mengatakan nyeri

setelah operasi pada perut kanan bawah, nyeri bertambah saat digunakan

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

20

untuk beraktivitas, nyeri seperti senut-senut dengan skala nyeri 5 dan nyeri

dirasakan ± 5 menit. Klien tampak meringis menahan sakit bila beraktivitas

dan pada pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan.

Penulis menggunakan pengkajian nyeri PQRTS dimana untuk

mengukur atau memeriksa nyeri secara komprehensif, P (Provocated) adalah

faktor yang menyebabkan nyeri bertambah parah, Q (Quality) adalah nyeri

seperti apa yang dirasakan (tertusuk, tertindih, senut-senut, perih, dan lain-

lain), R (Regio) adalah lokasi yang dirasakan nyeri, S (Scale) adalah ukuran

untuk menilai intensitas atau tingkat keparahan nyeri. Skala nyeri ada 2

macam yaitu skala numeric (angka) dan skala face (wajah). Skala numeric

biasa digunakan untuk anak atau orang dewasa yang bisa diajak komunikasi

dengan baik (tidak ada gangguan kognitif). Sedangkan skala face (wajah)

biasa digunakan untuk anak atau orang dewasa dengan gangguan kognitif. T

(Time) adalah waktu atau durasi (berapa lama nyeri dirasakan dan seberapa

sering nyeri muncul). (Price dan Wilson, 2006). Berdasarkan teori, pada

kasus Tn. Y penulis menggunakan pengkajian nyeri PQRST dan dalam

mengukur intensitas atau tingkat keparahan nyeri yang dialami Tn. Y penulis

menggunakan skala numeric dengan rentang angka 1 sampai 10, karena klien

tidak ada gangguan kognitif (bisa diajak komunikasi dengan baik).

Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah 110/

70 mmHg, nadi 86 x / menit dengan irama teratur dan teraba kuat, pernafasan

22x/ menit dengan irama teratur dan suhu 36,8oC. Berdasarkan teori, nyeri

nyeri akut sering mengaktifkan respon simpatis yang menyebabkan

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

21

meningkatnya kecepatan denyut jantung, pernafasan, tekanan darah, keringat

dan kepucatan (Potter, 2011). Sesuai dengan hasil pemeriksaan pada klien

terdapat kesenjangan dengan teori, dimana hasil pemeriksaan tanda-tanda

vital pada Tn. Y cenderung stabil. Setiap individu mempunyai koping yang

berbeda-beda, psikis dan sikap seseorang sangat berpengaruh terhadap respon

nyeri yang menyebabkan peningkatan pada tanda-tanda vital (Potter, 2005).

Pada pemeriksaan abdomen, terdapat luka setelah operasi pada perut

kanan bawah sepanjang 10 cm, garis horizontal dan balutan dalam keadaan

bersih serta terdapat nyeri tekan pada kuadran kanan atas dan kiri bawah.

Nyeri pasca bedah disebabkan oleh luka operasi karena setiap trauma bedah

menyebabkan kerusakan jaringan yang bisa menimbulkan rasa nyeri. Nyeri

insisi umumnya terasa tajam dan terlokalisasi dengan jelas karena kulit dan

jaringan subkutis memiliki banyak nosiseptor (Aziz, 2004). Hasil

pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan laboratorium yang dilakukan

sebelum operasi dengan hasil normal, dimana hasil laboratorium yang di

tandai dengan peningkatan leukosit atau sel darah putih, berarti menunjukkan

adanya suatu infeksi (Sulistiyawati,dkk, 2008) dan USG didapatkan hasil

adanya gambaran akut appendiksitis, sehingga dilakukan appendiktomi. USG

(Ultra Sonografi) adalah suatu teknik diagnostik pencitraan yang

menggunakan ultrasonik yaitu gelombang suara yang frekuensi lebih tinggi

dari kemampuan pendengaran manusia. Teknik ini digunakan untuk

mencitrakan organ internal dan otot ukuran serta strukturnya. Secara umum

kegunaan USG adalah membantu menegakkan diagnostik dalam berbagai

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

22

kelainan organ tubuh (Hanningsen, 2004). USG pada kasus appendiksitis akut

akan nampak adanya struktur yang aperistaltik, dinding appendiks nampak

jelas, diameter luar lebih dari 6 m, adanya appendikolik dan adanya timbunan

cairan periappendikular (Potter, 2005). Berdasarkan hasil pemeriksaan pada

Tn. Y sudah sesuai dengan teori yang ada, dimana hasil pemeriksaan USG

pada Tn. Y menunjukkan adanya gambaran akut appendiksitis.

2. Perumusan Masalah

Penetapan diagnosa keperawatan adalah tahap kedua dalam proses

keperawatan. Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis terhadap

resiko atau masih merupakan gejala. Penilaian ini didasarkan pada hasil

analisis data pengkajian dengan cara berpikir kritis. Diagnosa keperawatan

dibuat untuk mengefektifkan komunikasi antara tim kesehatan tentang

kebutuhan medis klien (Debora, 2011).

Berdasarkan hasil analisa data, ditegakkan diagnosa keperawatan

nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik. Hal ini dapat dilihat dari

keluhan yang dirasakan oleh Tn. Y yaitu nyeri setelah operasi pada perut

kanan bawah, nyeri bertambah saat digunakan untuk beraktivitas, nyeri

seperti senut-senut dengan skala nyeri 5 dan nyeri dirasakan ± 5 menit.

Berdasarkan ekspresi atau perilaku, klien tampak meringis menahan sakit saat

beraktivitas, terdapat balutan sepanjang ± 10 cm pada perut kanan bawah dan

terdapat nyeri tekan pada kuadran kanan atas dan kiri bawah.

Nyeri karena post operasi termasuk dalam tipe nyeri akut karena

nyeri bersifat mendadak atau secara tiba-tiba, berlangsung singkat (kurang

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

23

dari 6 bulan) dan muncul akibat adanya kerusakan jaringan (Wilkinson,

2006). Dikatakan nyeri akut ditandai dengan adanya perubahan tekanan

darah, nadi, pernafasan, dan selera makan. Mengekspresikan perilaku yang

menunjukkan respon nyeri, perilaku yang melindungi area nyeri dan

mengungkapkan nyeri secara verbal. Berdasarkan batas karakteristik maka

etiologi yang diambil penulis adalah agen cidera fisik dikarenakan adanya

kerusakan jaringan akibat dilakukan tindakan pembedahan (Nanda, 2010).

Penulis memprioritaskan masalah keperawatan nyeri sebagai

prioritas utama didasarkan pada teori hierarki Maslow dimana nyeri

memberikan efek ketidaknyamanan pada tubuh. Nyeri dapat mengganggu

aktivitas sehari-hari seperti istirahat tidur, pola perilaku, psikososial, dan lain-

lain. Oleh karena itu nyeri harus segera ditangani atau dibebaskan, terbebas

dari nyeri merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia secara fisiologis

(Potter, 2005).

3. Intervensi Keperawatan

Tujuan dan kriteria hasil mengacu pada SMART yaitu spesifik

(tidak ambigu, tidak samar/ jelas), Measurable (dapat diukur), Attainable

(cara pencapaian) Realistic (rasional/ masuk akal), Timely atau ada waktu

yang ditetapkan. Diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen

cidera fisik. Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24

jam diharapkan masalah keperawatan nyeri teratasi dengan kriteria hasil

adanya perilaku untuk mengendalikan nyeri, tingkat kenyamanan (perasaan

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

24

senang secara fisik maupun psikologi) dan tingkat karakteristik nyeri

(Wilkinson, 2006).

Pada kasus Tn. Y, penulis membuat tujuan dengan kriteria hasil

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri

berkurang dengan kriteria hasil klien dapat mengontrol, skala nyeri 2 dan

wajah tampak rileks. Tujuan dan kriteria hasil yang penulis buat sudah sesuai

dengan teori diatas.

Perencanaan adalah tahap ketiga dari proses keperawatan yang

merupakan aktivitas berorientasi pada tujuan dan sistematik dimana

rancangan intervensi keperawatan dituangkan dalam rencana keperawatan.

Menyusun rencana secara umum berarti merancang dasar bagaimana sesuatu

dapat dicapai atau diselesaikan dengan cara tertentu dan dengan waktu

tertentu (Basford, 2006).

Rencana tindakan keperawatan mengacu ONEC yaitu Observasi,

Nursing intervensi, Education, Colaborasi. Rencana tindakan keperawatan

yaitu pantau respon klien dan pemberian dukungan fisiologis yang

dibutuhkan, meringankan atau mengurangi nyeri pada tingkat kenyamanan

yang diterima oleh klien, bantu anagesia yang dikendalikan oleh klien dan

pemberian analgesik atau mengurangi nyeri (Wilkinson, 2006).

Rencana tindakan keperawatan yang penulis buat pada Tn. Y

dengan masalah keperawatan nyeri akut meliputi: kaji nyeri (Provocated,

Quality, Regio, Scale, Time) dengan rasional untuk mengetahui perubahan

nyeri. Pantau tanda-tanda vital dengan rasional mengetahui hemodinamik

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

25

klien. Berikan posisi yang nyaman (supinasi) dengan rasional memberikan

kenyamanan pada klien. Berikan terapi analgesik sesuai advis dokter. Ajarkan

teknik relaksasi nafas dalam dengan rasional mengurangi nyeri yang

dirasakan (Wilkinson, 2006). Intervensi yang penulis buat sesuai dengan teori

diatas.

4. Implementasi

Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplementasikan

intervensi keperawatan, implementasi terdiri atas melakukan dan

mendokumentasikan tindakan keperawatan dimana perawat melaksanakan

atau mendelegasikan tindakan keperawatan untuk intervensi yang disusun

dalam tahap perencanaan kemudian mengakhiri tahap implementasi dengan

mencatat tindakan keperawatan dan respon klien terhadap tindakan tersebut

(Kozier, 2010).

Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan oleh penulis pada Tn.

Y dengan masalah keperawatan nyeri akut adalah yang pertama mengkaji

nyeri, dalam hal ini didapatkan data klien mengatakan nyeri setelah operasi

pada perut kanan bawah, nyeri bertambah saat digunakan untuk beraktivitas,

nyeri seperti senut-senut dengan skala nyeri 5 dan nyeri dirasakan ± 5 menit.

Pengkajian nyeri dilakukan penulis selama 3 hari, pada hari kedua tanggal 23

April 2013 didapatkan hasil klien mengatakan nyeri setelah operasi pada

perut kanan bawah, nyeri bertambah saat digunakan untuk beraktivitas, nyeri

seperti kaku dengan skala nyeri 4 dan nyeri dirasakan ± 5 menit. Pada hari

ketiga tanggal 24 April 2013 didapatkan hasil nyeri sudah berkurang, nyeri

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

26

seperti terpukul dengan skala 2. Berdasarkan kasus Tn. Y dalam mengkaji

nyeri penulis sudah mengacu pada pengkajian nyeri PQRST, dimana dengan

berkurangnya skala nyeri dan respon dari klien menunjukkan adanya

perbaikan karakteristik nyeri yang dirasakan (Wilkinson, 2006).

Kedua, mengukur tanda-tanda vital, untuk mengetahui keadaan

umum klien, pemeriksaan tanda-tanda vital pada Tn. Y didapatkan hasil yang

stabil selama 3 hari perawatan yaitu tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 86 x/

detik, pernafasan 22x/ menit dan suhu 36,8oC. Pada kasus Tn.Y untuk

pemeriksaan atanda-tanda vital masih dalam batas normal. Seperti yang

sudah dijelaskan bahwa nyeri dapat meningkatkan denyut jantung, pernafasan

dan tekanan darah. Oleh karena itu penulis melakukan pengukuran tanda-

tanda vital untuk mengetahui hemodinamik klien, dikarenakan nyeri bisa

meningkatkan tekanan darah, kecepatan denyut jantung, pernafasan, keringat

dan kepucatan (Price dan Wilson, 2006)

Ketiga, memberikan posisi yang nyaman (supinasi). Sesuai dengan

anatomi abdomen dan lokasi dilakukannya pembedahan posisi yang baik

adalah supinasi (terlentang), selain itu posisi tersebut dapat memberikan

kenyamanan pada klien, serta mengurangi ketegangan otot akibat respon dari

nyeri (Sulistyowati,dkk, 2008).

Keempat, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, untuk

mengurangi nyeri yang dirasakan klien. Terdapat dua metode umum untuk

mengurangi nyeri yaitu farmakologi dan non farmakologi. Teknik relaksasi

nafas dalam termasuk dalam metode non farmakologi untuk mengurangi rasa

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

27

nyeri (Perry dan Potter, 2006). Relaksasi nafas dalam bisa mengurangi nyeri

karena akan terjadi vasodilatasi pembuluh darah yang dapat meningkatkan

sirkulasi, sehingga akan terjadi metabolisme aerob yang tidak menghasilkan

asam laktat sebagai penyebab nyeri (Andy Kurniawan dan Rio Suandi, 2006).

Kelima, memberikan injeksi torasic 3 x 10 mg dan broadced 2 x

1000 mg. Torasic adalah golongan analgesik non narkotik dengan kandungan

ketorolak trometamin 10 mg. Indikasi obat ini digunakan untuk terapi

simtomatik jangka pendek nyeri akut derajat sedang sampai berat (ISO,

2010). Setiap trauma bedah menyebabkan kerusakan jaringan yang bisa

menimbulkan rasa nyeri karena adanya spasme otot disekitar daerah cidera.

(Price dan Wilson, 2006). Broadced adalah golongan antibakteria dengan

kandungan seftriakson natrium 1000 mg/ vial. Indikasi obat ini digunakan

untuk septikemi, profilaksis bedah dan infeksi lainnya (ISO, 2010). Nyeri

akut pasca operasi biasanya menghilang seiring penyembuhan luka, oleh

karena itu diberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi dan

mempercepat penyembuhan luka (Perry dan Potter, 2006).

5. Evaluasi

Evaluasi adalah tahap kelima atau tahap akhir pada proses

keperawatan, yang mana merupakan aspek penting pada proses keperawatan

karena kesimpulan yang ditarik dari evaluasi menentukan apakah intervensi

keperawatan harus diakhiri, dilanjutkan, atau dirubah dan evaluasi berjalan

secara kontinu (Kozier, 2010).

Page 39: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

28

Hasil evaluasi dari tindakan keperawatan yang dilakukan penulis

pada tanggal 22 April 2013 WIB didapatkan hasil masalah keperawatan nyeri

akut pada Tn. Y belum teratasi karena klien masih mengeluh nyeri setelah

operasi pada perut kanan bawah, nyeri bertambah saat digunakan untuk

beraktivitas, nyeri seperti senut-senut dengan skala nyeri 5 dan nyeri

dirasakan ± 5 menit. Klien juga tampak meringis menahan sakit. Hasil

evaluasi dari tindakan keperawatan yang dilakuakan pada tanggal 23 April

2013 pukul 13.15 WIB didapatkan hasil masalah keperawatan nyeri akut

belum teratasi karena klien masih mengatakan nyeri setelah operasi pada

perut kanan bawah meskipun nyeri yang dirasakan sedikit berkurang. Nyeri

terasa kaku dengan skala nyeri 4. Nyeri pasca operasi biasanya menghilang

seiring dengan menyembuhnya luka (Perry dan Potter, 2006)

Hasil evaluasi dari tindakan keperawatan yang dilakukan oleh

penulis pada tanggal 24 April 2013 pukul 10.20 WIB didapatkan hasil

masalah keperawatan nyeri akut pada Tn.Y teratasi karena sudah sesuai

dengan kriteria hasil yang ditetapkan yaitu skala nyeri 2, wajah tampak rileks

dan klien dapat mengontrol nyeri. Penulis dalam melakukan evaluasi sudah

sesuai dengan teori yang ada yaitu mengacu pada SOAP (Subyektif, Obyektif,

Assesment, Planning). Subyektif yaitu pernyataan dari klien atau keluarga,

obyektif yaitu hasil dari pemeriksaan dan observasi, assesment yaitu

kesimpulan dari hasil tindakan dan planning yaitu rencana tindakan, apakah

tindakan dilanjutkan karena masalah keperawatan belum teratasi atau

Page 40: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

29

tindakan dipertahankan/ dihentikan karena masalah keperawatan sudah

teratasi (Debora, 2011).

B. Kesimpulan dan Saran

1. Simpulan

a. Pengkajian yang dilakukan pada Tn. Y didapatkan data klien mengatakan

nyeri setelah operasi pada perut kanan bawah, nyeri bertambah saat

digunakan untuk beraktivitas, nyeri seperti senut-senut dengan skala nyeri

5 dan nyeri dirasakan ± 5 menit. Klien tampak meringis menahan sakit

saat digunakan beraktivitas. Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi

tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 86x/menit dengan irama teratur,

pernafasan 22x/menit dengan irama teratur. Pada pemeriksaan abdomen

terdapat luka setelah operasi pada perut kanan bawah dengan balutan

sepanjang 10± cm, garis horizontal, balutan dalam keadaan bersih, dan

terdapat nyeri tekanan pada kuadran kanan atas dan kiri bawah.

b. Penulis memprioritaskan diagnosa keperawatan yang utama pada Tn. Y

adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik. Nyeri post

operasi termasuk dalam tipe nyeri akut karena bersifat mendadak atau

tiba-tiba, berlangsung singkat (kurang dari 6 bulan) dan muncul akibat

adanya kerusakan jaringan (Wilkinson, 2006). Etiologi yang diambil

penulis adalah agen cidera fisik karena didasarkan pada batasan

karakteristik yang ada.

c. Intervensi keperawatan pada kasus Tn. Y yaitu, kaji nyeri (provocated,

quantity, regio, scale, time) dengan rasional untuk mengetahui perubahan

Page 41: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

30

nyeri yang dirasakan klien. Pantau tanda-tanda vital dengan rasional

untuk mengetahui hemodinamik klien. Berikan posisi yang nyaman

(supinasi) dengan rasional memberikan kenyamanan pada klien. Ajarkan

tehnik relaksasi nafas dalam dengan rasional membantu mengurangi nyeri

yang dirasakan klien. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian

analgesik dengan rasional untuk mengurangi nyeri.

d. Implementasi yang dilakukan penulis pada tanggal 22 April – 24 April

2013 terhadap Tn. Y adalah mengkaji nyeri, memantau tanda-tanda vital,

memberikan posisi yang nyaman (supinasi), mengajarkan tehnik relaksasi

, dan memberikan injeksi torasic 3x 10 mg (analgesik) dan injeksi

antibiotik (broadced 2x 1000mg).

e. Evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan terhadap Tn. Y pada tanggal

22 April – 24 April 2013 sudah sesuai dengan SOAP (Subyektif, Obyektif,

Assesment, Planning). Dimana tujuan dan kriteria hasil yang sudah

penulis buat selama 3 hari pengelolaan asuhan keperawatan diperoleh

hasil masalah keperawatan nyeri akut teratasi. Nyeri berkurang dengan

skala nyeri 2, wajah tampak rileks dan klien dapat mengontrol nyeri.

f. Analisa Kondisi

Nyeri yang terjadi pada Tn. Y, klien mengeluh nyeri setelah operasi pada

perut kanan bawah. Pada pola aktivitas dan latihan klien dibantu oleh

orang lain dan alat, tetapi untuk pola istirahat tidur tidak ada gangguan.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah

keperawatan nyeri akut teratasi, sehingga intervensi dihentikan.

Page 42: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

31

2. Saran

a. Bagi Penulis

Diharapkan penulis dapat menggunakan atau memanfaatkan pengetahuan

, ketampilan dan waktu seefektif mungkin, sehingga dapat memberikan

asuhan keperawatan pada klien secara optimal.

b. Bagi Institusi

1) Pendidikan

Diharapkan dpat memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana

dan prasarana yang merupakan fasilitas mahasiswa untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilannya melalui

praktek klinik dan pembuatan laporan.

2) Rumah Sakit

Diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada klien seoptimal

mungkin dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

Page 43: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

DAFTAR PUSTAKA

Andy Kurniawan dan Rio Suandi. 2006. Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Terhadap

Pasien Post Operasi Appendiksitis.

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewfile/629/658um

mscientificjournal.pdf, diakses pada tanggal 25 Juni 2013 pukul 15.45 WIB.

Aziz, A.. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC

Basford, Lynn. (2006. Teori dan Praktek Keperawatan. Jakarta: EGC

Debora, Oda. 2011. Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Salemba

Medika.

Henningsen, Charllote. 2004. Clinical Guide to Ultrasonography. Jakarta: Erlangga.

NANDA. 2010. NANDA Internasional Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.

ISO. 2010. ISO : Informasi Spesialite Obat Indonesia. Jakarta: PT. ISFI

Kozier, Barbara. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Michael. 2008. Teks Atlas Kedokteran Kedaruratan, Jakarta: Erlangga.

Morton, Patricia. 2011. Keperawatan Kritis. Jakarta: EGC.

Muttaqin, Arif. 2010. Pengkajian Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinik.

Jakarta: EGC

Perry dan Potter. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 7. Jakarta: EGC.

Potter A, Patricia. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4, vol. 1.

Jakarta: EGC.

Potter A, Patricia. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4, vol. 2.

Jakarta: EGC.

Potter A, Patricia. 2011. Buku Ajar Fundamental of Nursing, Jakarta: Salemba

Medika.

Price A, Sylvia dan Wilson. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses

Penyakit. Jakarta: EGC.

Page 44: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yulipurwan... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk ... harga diri

Sjamsuhidajat, R.. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2. Jakrta: EGC

Sjamsuhidajat, R.. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3. Jakrta: EGC

Sulistiyawati, Yesi Hasneli dan Riri Novayelinda. 2008. Efektivitas Mobilitas Dini

Terhadap Penyembuhan Luka Post Operasi Appendiksitis.

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewfile/627/649um

mscientificjournal.pdf, diakses pada tanggal 25 April 2013 pukul 15.15 WIB.

Wilkinson M, Judith. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi

NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC.