STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G...

38
i STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. G DI DESA GUMUKREJO KECAMATAN SIWALAN KABUPATEN BOYOLALI Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan DI SUSUN OLEH : YOFIE ADI PRAMANA NIM. P. 10137 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013 SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Transcript of STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G...

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G DENGAN

HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. G DI DESA

GUMUKREJO KECAMATAN

SIWALAN KABUPATEN

BOYOLALI

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH :

YOFIE ADI PRAMANA

NIM. P. 10137

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

ii

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Yofie Adi Pramana

NIM : P.10137

Program Studi : PRODI D111 KEPERAWATAN

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G DENGAN

HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. G DIDESA

GUMUKREJO KECAMATAN SIWALAN

KABUPATEN BOYOLALI

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar – benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakaan, maka saya bersedia menerima sanksi atau perbuatan tersebut

sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, 10 Juni 2013

Yang membuat pernyataan

YOFIE ADI PRAMANA

NIM. P. 10137

LEMBAR PERSETUJUAN

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

iii

Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan :

Nama : Yofie Adi Pramana

NIM : P.10137

Progam Studi : DIII Keperawatan

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G DENGAN

HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. G DI DESA

GUMUKREJO KECAMATAN SIWALAN KABUPATEN

BOYOLALI

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis

Ilmiah Prodi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta.

Ditetapkan : Surakarta

Hari/Tanggal : Jum’at, 07 Juni 2013

Pembimbing : Nurma Rahmawati, S.Kep., Ns ( )

NIK : 201186076

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : Yofie Adi Pramana

NIM : P. 10137

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul :

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/Tanggal : Sabtu, 22 Juni 2013

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Nurma Rahmawati, S.Kep., Ns (………………..…) NIK : 201186076

Penguji II : Amalia Agustin, S.Kep., Ns (………………......)

NIK : 201289111

Penguji III : Joko Kismanto, S.Kep., Ns (………………......)

NIK : 200670020

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKES Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S.Kep., Ns NIK. 20104050

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G DENGAN

HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. G DI DESA

GUMUKREJO KECAMATAN SIWALAN KABUPATEN

BOYOLALI

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G

DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. G DIDESA GUMUKREJO

KECAMATAN SIWALAN KABUPATEN BOYOLALI.’’

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat :

1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan yang

telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma

Husada Surakarta.

2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII

Keperawatan Di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

3. Nurma Rahmawati, S.Kep., Ns, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan saran dan kritik yang bermanfaat bagi penulis selama ujian

berlangsung dan demi sempurnanya penulisan karya tulis ini.

4. Amalia Agustin, S.Kep.,Ns, selaku dosen Penguji II yang telah memberikan

saran dan kritik yang bermanfaat bagi penulis selama ujian berlangsung dan demi

sempurnannya penulisan karya tulis ini.

5. Joko Kismanto, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji III yang telah memberikan

kritik dan saran bagi penulis untuk menyempurnakan karya tulis ini.

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

vi

6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta, yang telah memberikan bimbingan baik berupa materi, wawasan

serta ilmu yang bermanfaat dengan begitu sabar.

7. Pihak Puskesmas Gondangrejo Surakarta beserta staf keperawatan, telah

memberikan ijin dan kesempatan bagi penulis untuk pengambilan data guna

penyelesaian karya tulis ini.

8. Ayah dan Ibu, yang selalu menjadi sumber inspirasi dan memberikan

dukungan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

9. Saudara serta keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan

semangat dalam setiap proses yang dilalui oleh penulis.

10. Teman-teman mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta, dan berbagai pihak yang tidak dapat deisebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan moral dan spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, 10 Juni 2013

Penulis

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING............. ................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Tujuan Penulisan ......................................................................... 5

C. Manfaat Penulisan ....................................................................... 6

BAB II : LAPORAN KASUS

A. Data Umum Keluarga.................................................................... 7

B. Pengkajian ..................................................................................... 8

C. Diagnosa Keperawatan .................................................................. 9

D. Intervensi ....................................................................................... 10

E. Implementasi ................................................................................. 11

F. Evaluasi Keperawatan ................................................................... 12

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

viii

BAB III : PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ..................................................................................... 13

B. Simpulan .......................................................................................... 27

C. Saran ................................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

ix

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yofie Adi Pramana

Tempat/ tanggal lahir : Surakarta, 08 Februari 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat Rumah : Perumahan BGI Jl. Merak No. 39, Jaten, Karanganyar

Riwayat Pendidikan :

1. TK : TK Pertiwi lulus tahun 1998

2. SD : SD Negeri Bejen 2 Karanganyar

lulus tahun 2004

2. SMP : SMP Negeri 1 Karanganyar lulus

tahun 2007

3. SMA : SMA Negeri 1 Karanganyar tahun

2010

Riwayat Pekerjaan : -

Riwayat Organisasai : Karang taruna, Osis, Pramuka

Publikasi : -

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sehat adalah suatu kondisi dimana terbebasnya seseorang dari

gangguan pemenuhan dasar manusia atau komunitas. Menurut Undang-Undang

no.23 Tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera dari tubuh (jasmani), jiwa

(rohani), dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara

sosial dan ekonomis. Definisi sakit menurut Perkin’s adalah suatu keadaan tidak

menyenangkan yang menimpa seseorang, sehingga menimbulkan gangguan dalam

beraktivitas sehari-hari, baik aktivitas jasmani, rohani, maupun sosial. Jadi, sakit

berarti suatu keadaan yang mempelihatkan adanya keluhan dan gejala secara

subjektif dan objektif (Wahit, 2009)

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu

keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal

yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic)

pada pemeriksaan tensi menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang

berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya. Penyakit

ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita tidak mengetahui

dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Penyakit

darah tinggi atau hipertensi dikenal dengan 2 jenis klasifikasi, diantaranya

hipertensi primary dan hipertensi Secondary. Apabila hipertensinya berat atau

menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala seperti sakit kepala, mual muntah,

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

2

2

kelelahan, sesak nafas, dan pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya

kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal. Pasien hipertensi mempunyai

risiko yang meningkat untuk terjadinya penyakit jantung (gagal jantung, kematian

mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal ginjal. Resiko

untuk terjadi satu atau lebih dari kondisi diatas, sebanding dengan peningkatan

tekanan darahnya (Rudianto, 2013)

Menurut AHA (American Heart Association) dalam Rusdianto (2013),

Tekanan darah tinggi ditemukan satu dari setiap tiga orang atau 65 juta orang dan

28 persen atau 59 juta mengidap prehipertensi. Semua orang yang terkena

hipertensi hanya satu pertiganya yang mengetahui keadaannya dan hanya 61

persen medikasi. Dari penderita yang mendapat medikasi hanya satu - pertiga

mencapai target darah yang optimal atau normal. Sedangkan untuk presentase di

Indonesia dari sumber data departemen dalam negeri, unit pengamatan provinsi.

Hasil penelitian ini menunjukkan presentase hipertensi di Pulau Jawa 41,9 persen,

dengan kisaran di masing-masing provinsi 36,6 persen-47,7 persen. Presentase di

perkotaan 39,9 persen (37,0 persen-45,8 persen) dan di perdesaan 44,1 persen

(36,2 persen-51,7 persen). Sehingga di Indonesia masih sedikit sekali yang

menjalani pengobatan. Sedangkan data yang penulis dapatkan di puskesmas

Gondangrejo, kabupaten Karanganyar dari bulan Desember 2012 sampai April

2013 didapatkan jumlah data penduduk total 73992 jiwa, dengan penderita

hipertensi mencapai 752 jiwa. Dengan presentase 1,0 persen penduduk

Gondangrejo terkena hipertensi.

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

3

3

Peran keluarga dalam merawat anggota yang sakit sangatlah penting

karena memberikan keperawatan anggota keluarga yang sakit atau tidak dapat

membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda. Keluarga dapat

mencegah sebelum terjadinya sakit yang lebih parah terjadi dalam salah satu

anggota keluarga. Keluarga merupakan bagian terkecil dalam masyarakat. Dalam

keperawatan, keluarga merupakan salah satu sasaran asuhan keperawatan.

Keluarga memegang peranan penting dalam promosi kesehatan dan pencegahan

terhadap penyakit pada anggota keluarganya. Nilai yang di terapkan keluarga dan

latar belakang etnik atau kultur yang berasal dari nenek moyang akan

mempengaruhi interpretasi keluarga terhadap suatu penyakit. Masalah kesehatan

dan adanya krisis perkembangan dalam suatu keluarga dapat mempengaruhi

anggota keluarga yang lain karena keluarga merupakan satu kesatuan (Suprajitno,

2004)

Pengertian Keluarga akan berbeda. Hal ini bergantung pada orientasi

yang digunakan dan orang yang mendefinisikannya. Friedman (1998)

mendefinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan keluarga atau lebih yang hidup

bersama dengan keterikatan dan emosional dan individu mepunyai peran masing –

masing yang merupakan bagian dari keluarga. Pakar konseling keluarga dari

Yogyakarta, Sayekti (1994) mendifinisikan keluarga adalh suatu ikatan atau

persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan

jenis yang hidup bersama atau seorang laki – laki atau seorang perempuan yang

sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan

tinggalm dalam sebuah rumah tangga (Suprajitno, 2004)

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

4

4

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai

tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan. Freeman, 1981

membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus dilakukan, (Setiadi,

2008) yaitu Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya adalah perubahan

sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi

perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka apabila menyadari adanya

perubahan adanya perubahan perlu segera dicatat kapan terjadinya, perubahan apa

yang terjadi dan seberapa besar perubahannya.

Kedua mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi

keluarga adalah tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari

pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan

siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk

menentukan tindakan keluarga maka segera dikurangi atau bahkan teratasi. Jika

keluarga mempunyai keterbatasan seyoganya meminta bantuan orang lain

dilingkungan sekitar keluarga.

Ketiga memberikan keperawatan anggotanya yang sakit atau yang tidak

dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda

adalah perawatan ini dapat dilakukan dirumah apabila keluarga memiliki

kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama atau kepelayanan

kesehatan untuk pertolongan tindakan lanjutan agar masalah yang lebih parah

tidak terjadi.

Keempat mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan

kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga. Kelima

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

5

5

mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan

(pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada)

Dari latar belakang itulah, penulis tertarik untuk menulis karya tulis

ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn.G Dengan

Hipertensi Pada Keluarga Tn.G Di Desa Gumukrejo, Kecamatan Siwalan,

Kabupaten Boyolali” karena dari pihak pembimbing klinik menyarankan untuk

mengambil studi kasus pada TN. G dengan hipertensi.

B. Tujuan Penulisan

Terdiri dari 2 (dua) hal yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan Umum:

Melaporkan asuhan keperawatan keluarga pada Tn. G dengan Hipertensi

pada keluarga Tn. G di desa Gumukrejo Kecamatan Siwalan<, Kabupaten

Boyolali.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Tn. G dengan Hipertensi

pada keluarga Tn. G

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. G dengan

Hipertensi pada keluarga Tn. G

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Tn. G

dengan Hipertensi pada keluarga Tn. G

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Tn. G dengan Hipertensi

pada keluarga Tn. G

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

6

6

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Tn. G dengan Hipertensi pada

keluarga Tn. G

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan

tentang karya tulis ilmiah.

2. Bagi Institusi

a. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan pemberian pelayanan

pada pasien Hipertensi.

b. Bagi pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan ilmu bagi institusi

keperawatan keperawatan keluarga dalam penanganan kasus Hipertensi.

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

7

BAB II

LAPORAN KASUS

Pada bab ini akan dibahas tentang hasil dari pelaksanaan asuhan

keperawatan keluarga yang dimulai dengan pengkajian, diagnosa keperawatan

keluarga,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada keluarga Tn.G dengan

Hipertensi pada Tn. G Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 April 2013 sampai

27 April 2013.

A. Data Umum Keluarga

Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 April 2013 jam 08.45 WIB dengan

metode alloanamnesa dan autoanamnesa didapatkan data umum nama Kepala

Keluarga yaitu Tn.G, umur 62 tahun, pekerjaan buruh, pendidikan, dengan alamat

Gumukrejo, Siwalan Boyolali. Komposisi keluarga yaitu Ny. W yaitu istri Tn G,

An. B jenis kelamin laki-laki pendidikan SMP dan pekerjaan buruh, An.P laki-

laki, pendidikan SMP dan bekerja sebagai buruh dan An. K tidak bersekolah dan

bekerja sebai buruh. Tipe keluarga Tn. G ialah niddle age dengan suami sebagai

pencari uang, dan anak-anaknya sudah bekerja, Status ekonomi Tn. G

berpendapatan satu bulan Rp 700.000,- untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

bersama istrinya. Genogram pada keluarga Tn. G ialah Tn. G anak ketiga dari

empat bersaudara sedangkan Ny. W anak keenam dari tujuh bersaudara, Tn. G

mempunyai tiga orang anak laki-laki yang semuanya telah bekerja dan

mempunyai istri masing-masing, Tn. G hanya tinggal dirumah dengan Ny. W

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

8

8

saja, anak-anaknya sudah meninggalkan rumah dan mempunyai rumah sendiri

diluar daerah. Genogram pada Tn. G dapat dilihat pada gamabar dibawah ini :

Gambar 2.1

Genogram pada keluarga Tn. G

Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Garis Perkawinan

: Tinggal Serumah

: Meninggal

: Klien

B. Pengkajian

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan

keluarga lanjut usia, terbagi menjadi 4 tahap yaitu penyesuaian tahap massa

pensiun dengan cara merubah cara hidup sedangkan Tn. G bukan termasuk

An. K

24 tahun

An. P

26 tahun

Tn. G

68 tahun

An. B

30 tahun

Ny. W

58 tahun

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

9

9

Pegawai Negeri Sipil (PNS) Tn. G hanya bekerja sebagai buruh kayu, yang

kedua menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian

sedangkan pada Tn. G belum siap menerima kematian dirinya dan kawannya

karena Tn. G masih ingin melihat cucunya tumbuh dewasa, yang ketiga

mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat sedangkan dalam

keluarga Tn. G sudah mampu mempertahankan keakraban pasangan dan

saling menyayangi istri dan anggota keluarga lainya, yang terakir melakukan

life review masa lalu dalam keluarga Tn. G sering melakukan life review

tentang masa-masa sulit dulu dengan istrinya.

Tahap perkembangan keluarga Tn. G saat ini yang belum terpenuhi

adalah membuat anak dan cucunya tinggal dekat dengan Tn. G dan Ny. W

karena ingin keluarganya berkumpul bersama-sama setiap hari karena ingin

melihat anak dan cucunya. Riwayat keluarga inti Tn. G dan Ny. W menikah

sudah 44 tahun yang lalu dikarunia 3 orang anak laki-laki. Semua anak-anak

sudah menikah dan mempunyai anak. Pada pengkajian Tn. G mengeluh nyeri

disebabkan (P) Provocate peningkatan tekanan darah, nyeri yang dirasakan

setelah aktivitas berat, (Q) Quality nyeri seperti dipukul, (R) Region nyeri

dirasakan dikepala belakang, (S) Scale skala nyeri yang dirasakan skala 5, (T)

Time nyeri di kepala dirasakan hilang timbul. Tn. G tampak pucat dan lemas.

Sedangkan Ny. W keadaan sehat tidak ada keluhan apapun.

Pada riwayat keluarga sebelumnya Tn.G mempunyai riwayat keturunan

penyakit dari ayah Tn. G yaitu dengan penyakit hipertensi tapi Tn. G tidak

mempunyai penyakit menular. Fungsi keluarga yang bermasalah pada

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

10

10

keluarga Tn. G adalah dalam mengenal masalah dimana keluarga Tn. G

mengatakan belum mengetahui tentang pengertian dan tanda gejala penyakit

hipertensi.

Hasil pemeriksaan fisik dan penilaian pemeriksaan fisik pada Tn. G

tanggal 26 April 2013 didapatkan data untuk tanda- tanda vital didapatkan

berat badan 65 kilogram, tinggi badan 160 centimeters, hasil tekanan darah

200/170 mmHg, nadi 85 kali per menit, pernafasan 24 kali per menit. Keluhan

nyeri kepala belakang, nyeri dirasakan setelah aktivitas berat, nyeri seperti

dipukul, skala nyeri 5 atau sedang, nyeri dirasakan hilang timbul.

C. Diagnosa Keperawatan

Hasil pengkajian secara wawancara dan observasi, penulis menemukan

masalah yang dikeluhkan pasien dan menjadi prioritas diagnosa keperawatan

yaitu nyeri akut pada Tn. G berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

Tn. G dalam mengenal masalah tentang penyakit hipertensi. Dikarenakan

didapatkan keluhan Tn. G mengatakan (R) Region pusing atau nyeri di kepala

belakang, (P) Provocate nyeri disebabkan peningkatan tekanan darah, (Q)

Quality nyeri seperti dipukul, (S) Scale skala nyeri 5 atau nyeri sedang, (T)

Time nyeri dirasakan hilang timbul, Tn. G dan keluarga mengatakan tidak

mengetahui tentang pengertian hipertensi dan tanda gejalanya. Data obyektif

didapatkan hasil Tn. G tampak pucat dan lemas, tekanan darah 200/170

MmHg, nadi 87 kali per menit. Skoring untuk diagnosa diatas dapat dilihat

pada tabel dibawah ini ;

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

11

11

Tabel 2.1 hasil penghitungan skoring diagnosa pada keluarga Tn. G

Kriteria Skore Bobot

1. Sifat masalah : Aktual 3/3 x 1 1

2. Kemungkinan masalah dapat

diubah : sebagian

1/2 x 2 1

3. Kemungkinan masalah dapat

dicegah : cukup

2/3 x 1 2/3

4. Menonjolnya masalah : masalah

dirasakan dan harus segera ditangani

2/2 x 1 1

Total score 3 2/3

D. Intervensi

Tujuan umum adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2

kali kunjungan rumah diharapkan nyeri berkurang dari skala 5 menjadi skala

dua (ringan), dan tujuan khususnya setelah dilakukan tindakan selama 2 kali

kunjungan rumah keluarga mampu mengetahui 1. Pengertian hipertensi,

2. Tanda gejala hipertensi, 3. Membuat obat tradisional hipertensi (jus

blimbing).

Intervensi atau rencana keperawatan yang akan dilakukan yaitu 1.

Observasi tanda-tanda vital dengan rasional untuk mengetahui status

kesehatan Tn. G, 2. Kaji karakteristik nyeri dengan rasional untuk mengetahui

karakteristik nyeri, 3. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam dengan rasionalnya

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

12

12

untuk mengurangi nyeri pada Tn. G. 4. Beri pendidikan kesehatan dengan

rasional agar keluarga Tn. G dapat mengetahui pengertian hipertensi, dan

gejala hipertensi. 5. Ajarkan cara pembuatan obat tradisional untuk hipertensi,

dengan rasionalnya agar keluarga Tn. G dapat secara mandiri membuat obat

tradisional untuk mencegah hipertensi.

E. Implementasi

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 26 April 2013 jam

09.00 WIB. Mengobservasi tanda-tanda vital, di dapatkan data subyektif Tn.

G bersedia diukur tekanan darahnya dan data obyektifnya tekanan darah

200/170 mmHg, Nadi 87 kali per menit. Jam 09.30 memberi pendidikan

kesehatan tentang hipertensi, di dapatkan data subyektif keluarga Tn. G

mendengarkan pendidikan kesehatan yang diberikan dan data obyektif

keluarga Tn. G sudah paham tentang hipertensi. Jam 10.15 mengkaji kualitas

nyeri, di dapatkan data subyektif Tn. G mengatakan nyeri, lemas, (P)

Provocate peningkatan tekanan darah, (Q) Quality nyeri seperti dipukul, (R)

Region nyeri dibagian kepala belakang, (S) Scale skala 5, (T) Time hilang

timbul, di dapatkan data obyektif Tn. G tampak meringis nyeri dan tampak

lemas.

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 27 April 2013 jam

09.00, yaitu mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam data subyektifnya Tn.

G bersedia diajarkan teknik relaksasi nafas dalam dan data obyektif Tn. G

tampak dapat mengikuti dengan baik. Jam 09.45 mengajarkan cara pembuatan

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

13

13

obat tradisional untuk hipertensi (jus blimbing) data subyektif keluarga Tn. G

bersedia diajarkan pembuatan obat tradisional untuk hipertensi dan data

obyektif keluarga Tn.G tampak dapat mengikuti dengan baik. Jam 10.15

mengkaji kualitas nyeri, data subyektif Tn. G (P) Provocate mengatakan nyeri

berkurang tekanan darah menurun, (Q) Quality nyeri berkurang, (S) Scale

skala 3, (T) Time nyeri dirasakan hilang timbul dan data obyektif Tn. G

tampak rileks, tekanan darah 170/110 mmHg, nadi 85 kali per menit.

F. Evaluasi Keperawatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan pada

tanggal 26 April 2013 jam 11.00 WIB dengan menggunakan metode SOAP.

Evaluasi hari kedua tanggal 27 April 2013 yaitu didapatkan data subyektif (P)

Provocate tekanan darah sudah menurun menjadi 170/110 mmHg, (Q) Quality

nyeri seperti dipukul sudah berkurang, (S) Scale skala nyeri 3, (T) time nyeri

hilang timbul, keluarga Tn. G sudah mengetahui tentang pengertian hipertensi,

keluarga Tn. G mengetahui tanda dan gejala hipertensi, keluarga Tn. G dapat

membuat secara mandiri obat tradisional pencegah hipertensi, Tn. G

mengatakan sudah dapat melakukan tehknik relaksasi nafas dalam secara

mandiri dan data obyektifnya tekanan darah 170/110 mmHg, Tn. G tampak

rileks dan sudah tidak terlalu pusing. Dan akhirnya didapatkan hasil

Assesment adalah masalah teratasi dan planning lanjutkan intervensi.

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

14

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan

Bab ini akan dibahas mengenai hasil dari pelaksanaan asuhan

keperawatan keluarga yang dimulai dengan pengkajian, diagnosa

keperawatan keluarga, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada keluarga

Tn.G ditinjau berdasarkan teori

1. Pengkajian

Pengkajian juga disebut sebagai pengumpulan data adalah langkah awal

dalam berpikir kritis dan pembuatan keputuhan yang mengarah pada

diagnosis keperawatan (Wilkinson, 2006).

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu

keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas

normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka

bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi menggunakan alat pengukur

tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer)

ataupun alat digital lainnya. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent

disease karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi

sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Penyakit darah tinggi atau

hipertensi dikenal dengan 2 jenis klasifikasi, diantaranya hipertensi

primary dan hipertensi Secondary. Apabila hipertensinya berat atau

menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala seperti sakit kepala, mual

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

15

muntah, kelelahan, sesak nafas, dan pandangan menjadi kabur yang terjadi

karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal. Pasien

hipertensi mempunyai risiko yang meningkat untuk terjadinya penyakit

jantung (gagal jantung, kematian mendadak, kardiomiopati), stroke,

penyakit jantung koroner, gagal ginjal. Resiko untuk terjadi satu atau

lebih dari kondisi diatas, sebanding dengan peningkatan tekanan darahnya

(Rudianto, 2013).

Menurut Rudianto (2013), World Health Organization (WHO)

menetapkan bahwa tekanan darah normal bila tekanan sistolik 130 mmHg

dan tekanan diastolic 85 mmHg. Dikatakan menderita tekanan darah

normal tinggi apabila tekanan sistolik 130 sampai 139 mmHg dan tekanan

diastolic 85 sampai 89 mmHg, hipertensi ringan tekanan sistolik 140

sampai 159 dan diastolic 90 sampai 99 mmHg, hipertensi sedang tekanan

sistolik 160 sampai 179 mmHg dan diastolic 100 sampai 109 mmHg,

hipertensi berat tekanan sistolik 180 sampai 209 mmHg dan diastolic 110

sampai 119 mmHg, hipertensi maligna 200 mmHg atau lebih dan diatolic

120 mmHg atau lebih.

Berdasarkan teori tersebut penulis mendapatkan pada Tn. G di

dapatkan tekanan darah 200 sampai 170 mmHg, mengeluh nyeri kepala

belakang, lemas dan termasuk hipertensi berat.

Tanda gejala hipertensi yaitu, yang pertama sakit kepala, kelelahan,

mual, muntah , sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur karena

adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal (Rudianto, 2013).

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

16

Berdasarkan teori diatas dilihat dari tanda gejala hipertensi sesuai yang

dirasakan Tn. G dimana Tn. G mengeluh nyeri kepala, kelelahan.

Penyebab hipertensi di antaranya yaitu, yang pertama genetik individu

yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi beresiko lebih tinggi

untuk mendapatkan penyakit ini dibanding mereka yang tidak. Kedua

yaitu, jenis kelamin dan usia laki-laki berusia 35 sampai 50 tahun dan

wanita pasca menopause beresiko tinggi untuk mengalami hipertensi.

Ketiga yaitu, diet konsumsi diet tinggi garam atau kandungan lemak secara

langsung berkaitan dengan berkembangnya penyakit hipertensi. Keempat

yaitu, berat badan atau obesitas 25 persen lebih berat di atas berat badan

ideal juga sering dikaitkan dengan berkembangnya hipertensi. Dan yang

kelima yaitu, gaya hidup merokok dan konsumsi alkohol dapat

meningkatkan tekanan darah bila gaya hidup yang tidak sehat tersebut

tetap diterapkan (Ardiansyah, 2012).

Berdasarkan teori diatas sesuai Tn. G termasuk penyebab hipertensi

genetik dimana orang tua Tn. G juga mempunyai riwayat hipertensi.

Salah satu penyebab hipertensi disebabkan oleh kerusakan vaskuler

pembuluh darah sehingga terjadi penyumbatan pembuluh darah dan

menyebabkan gangguan sirkulasi, salah satunya gangguan sirkulasi ke

otak sehingga menyebabkan resistensi pembuluh darah otak meningkat

dan akhirnya menyebabkan nyeri pada kepala (Nanda,2012)

Nyeri merupakan campuran reaksi fisik, emosi, dan perilaku. Cara yang

paling baik untuk memahami pengalaman nyeri akan membantu untuk

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

17

menjelaskan tiga komponen fisiologis berikut, yaitu resepsi, persepsi, dan

reaksi. Stimulus penghasil nyeri mengirimkan impuls melalui serabut saraf

perifer. Serabut nyeri memasuki medulla spinalis dan menjalani salah satu

dari beberapa rute saraf dan akhirnya sampai di dalam massa berwarna

abu-abu di medulla spinalis. Terdapat pesan nyeri dapat berinteraksi

dengan sel-sel saraf inhibitor, mencegah stimulus nyeri sehingga tidak

mencapai otak atau ditransmisi tanpa hambatan ke kortek serebral. Sekali

stimulus nyeri mencapai korteks serebral, maka otak menginterpretasi

kualitas nyeri dan pengetahuan yang lalu serta asosiasi kebudayaan dalam

upaya mempersepsikan nyeri (Potter dan Perry, 2006).

Berdasarkan teori diatas sesuai pada pengkajian Tn. G mengeluh nyeri

disebabkan (P) Provocate peningkatan tekanan darah, nyeri yang

dirasakan setelah aktivitas berat, (Q) Quality nyeri seperti dipukul, (R)

Region nyeri dirasakan dikepala belakang, (S) Scale skala nyeri yang

dirasakan skala 5, (T) Time nyeri di kepala dirasakan hilang timbul.

Menurut Suprajitno (2004), mendefinisikan bahwa keluarga adalah

kumpulan keluarga atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan dan

emosional dan individu mepunyai peran masing – masing yang merupakan

bagian dari keluarga. Sayekti (1994) mendefinisikan keluarga adalah suatu

ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa

yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki – laki atau

seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik

anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

18

Menurut teori Setiadi (2008), keluarga lanjut usia mempunyai tugas

perkembangan yaitu penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara

merubah cara hidup, menerima kematian pasangan, kawan dan

mempersiapkan kematian, mempertahankan keakraban pasangan dan

saling merawat, melakukan life review masa lalu. Berdasarkan teori di atas

dari hasil pengkajian didapatkan keluarga Tn. G merupakan tahap

perkembangan usia lanjut dikarenakan umur Tn. G sudah 62 tahun dan

anak-anaknya sudah menikah dan Tn. G sudah mempunyai cucu.

Pada riwayat keluarga sebelumnya Tn.G mempunyai keturunan dari

orang tuanya yaitu ayah dari Tn. G dengan hipertensi. Menurut Rusdianto

(2013), faktor pemicu terjadinya hipertensi yaitu faktor keturunan, pada 70

sampai 80 persen kasus hipertensi, didapatkan riwayat hipertensi di dalam

keluarga. Hipertensi juga dapat dijumpai pada penderita kembar

monozigot (satu telur).

Menurut Wilkinson (2006), Ketidakmampuan keluarga yaitu perilaku

orang terdekat bagi pasien (anggota keluarga atau orang terdekat lainnya)

yang membuat ketidakmampuan kapasitas mereka dan kapasitas klien

untuk secara efektif melaksanakan tugas yang esensial baik untuk adaptasi

pasien terhadap kesehatan. Menurut Setiadi (2008), fungsi pemeliharaan

kesehatan, keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yaitu mengenal

masalah kesehatan setiap anggotanya perubahan sekecil apapun yang

dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian dan

tanggung jawab keluarga, maka apabila menyadari adanya perubahan

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

19

perlu segera dicatat kapan terjadinya perubahan apa yang terjadi dan

seberapa besar perubahannya.. Berdasarkan lima fungsi keluarga yaitu,

yang pertama ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah apabila

keluarga tidak mengetahui tentang persepsi terhadap keparahan penyakit,

pengertian, tanda gejala.

Berdasarkan teori diatas dari hasil pengkajian didapatkan keluarga Tn.

G dalam mengenal masalah, keluarga Tn. G belum mengetahui pengertian,

penyebab, tanda dan gejala hipertensi.

2. Diagnosa Keperawatan

Menurut Wilkinson (2006), diagnosis keperawatan adalah sebuah label

singkat menggambarkan kondisi pasien yang diobservasi di lapangan.

Kondisi ini dapat berupa masalah-masalah aktual.

Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang

didapatkan pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan

(problem/P) yang berkenaan pada individu dalam keluarga yang sakit

berhubungan dengan etiologi (E) yang berasal dari pengkajian fungsi

perawatan keluarga. Diagnosa keluarga mengacu pada P-E-S dimana

untuk problem (P) dapat digunakan tipologi dari NANDA maupun

Doengoes sebagai masalah individu yang sakit dan etiologi (E) (Murahim,

2012). Berdasarkan teori tersebut, dari hasil pengkajian pada keluarga Tn.

G didapatkan diagnosa keperawatan keluarga nyeri akut pada Tn. G

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. G dalam mengenal

masalah kesehatan tentang penyakit hipertensi. Berdasarkan diagnosa

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

20

keperawatan keluarga tersebut dapat dilihat problem (P) adalah nyeri akut

dan etiologi (E) ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah

keluarga tentang penyakit hipertensi.

Langkah diagnosis keperawatan yang harus dilakukan secara efektif

dalam menghasilkan rencana asuhan keperawatan. Yaitu data fokus yang

penulis dapatkan adalah peningkatan tekanan darah,lemas dan didapatkan

data subyektif keluhan Tn. G mengatakan (R) Region pusing atau nyeri di

kepala belakang, (P) Provocate nyeri disebabkan peningkatan tekanan

darah, (Q) Quality nyeri seperti dipukul, (S) Scale skala nyeri 5 atau nyeri

sedang, (T) Time nyeri dirasakan hilang timbul. Menurut Rusdianto (2013)

yang pertama sakit kepala, kelelahan, mual, muntah , sesak nafas, gelisah,

pandangan menjadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata,

jantung dan ginjal.

Diagnosis keperawatan yang penulis tegakkan yaitu nyeri akut pada Tn.

G berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn . G dalam mengenal

masalah kesehatan tentang penyakit hipertensi. Berdasarkan diagnose

keperawatan diatas penulis merumuskan etiologi tentang ketidakmampuan

keluarga Tn. G dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit

hipertensi. Menurut Setiadi (2008), fungsi pemeliharaan kesehatan,

keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yaitu mengenal masalah

kesehatan setiap anggotanya perubahan sekecil apapun yang dialami

anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian dan tanggung

jawab keluarga, maka apabila menyadari adanya perubahan perlu segera

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

21

dicatat kapan terjadinya perubahan apa yang terjadi dan seberapa besar

perubahannya. Sedangkan pada kasus keluarga Tn. G fungsi keluarga

dalam mengenal masalah mengatakan belum mengetahui pengertian,

penyebab, tanda dan gejala hipertensi.

3. Intervensi

Intervensi adalah rencana keperawatan yang akan penulis rencanakan

kepada klien sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan sehingga kebutuhan

klien dapat terpenuhi (Wilkinson, 2006). Dalam teori intervensi dituliskan

sesuai dengan rencana dan kriteria hasil berdasarkan NIC (Nursing

Intervension Clasification) dan NOC (Nursing Outcome Clasification).

Tujuan yang dibuat penulis yaitu setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2 kali kunjungan rumah diharapkan nyeri berkurang

dari skala 5 menjadi skala 2 (ringan), dan tujuan khususnya setelah

dilakukan tindakan selama 2 kali kunjungan rumah keluarga mampu

mengetahui pengertian hipertensi, tanda gejala hipertensi, dan membuat

obat tradisional hipertensi (jus blimbing).

Intervensi atau rencana keperawatan pertama yang dilakukan yaitu

observasi tanda-tanda vital dengan rasional untuk mengetahui status

kesehatan Tn. G. Hasil pemeriksaan fisik dan penilaian pemeriksaan fisik

pada Tn. G tanggal 26 April 2013 didapatkan data untuk tanda- tanda vital

didapatkan tekanan darah 200 sampai 170 mmHg. Menurut Rusdianto

(2013), penyakit darah tinggi atau hipertensi (hypertension) adalah suatu

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

22

keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas

normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka

bawah (diastolic). Dianggap hipertensi apabila tekanan darah sistolik

seseorang 120 sampai 139 mmHg. Hipertensi tahap I jika tekanan darah

sistolik seseorang 140 sampai 159 mmHg atau tekanan darah diastoliknya

90 sampai 99 mmHg

Intervensi kedua yang yaitu beri pendidikan kesehatan dengan rasional

agar keluarga Tn. G dapat mengetahui pengertian hipertensi, dan dan

gejala hipertensi. Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan

keluarga salah satu memberikan pendidikan kesehatan. Menurut

Notoatmodjo (2007), pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep

pendidikan dalam bidang kesehatan. Konsep dasar pendidikan kesehatan

adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi

proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih

dewasa lebih baik dan lebih matang pada diri, individu kelompok atau

masyarakat. Menurut Muhlisin (2012) tujuan dari pendidikan kesehatan

kepada keluarga adalah agar keluarga dapat melakukan program asuhan

kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap masalah

kesehatan keluarga

Ajarkan teknik relaksasi nafas dengan rasionalnya untuk mengurangi

nyeri pada Tn. G. Menurut Poter & Perry (2005), latihan relaksasi

progresif meliputi kombinasi latihan pernafasan yang terkontrol dan

rangkaian seta relaksasi kelompok otot, klien mulai latihan bernafas

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

23

dengan perlahan dan menggunakan diafragma, sehingga memungkinkan

abdomen terangkat perlahan dan dadat mengembang penuh. Saat klien

melakukan pola pernafasan yang teratur. Kegiatan ini menciptakan sensasi

melepaskan ketidaknyamanan dan stres. Secara bertahap klien dapat

merealisasikan otot tanpa harus terlebih dahulu menegangkan otot-otot

tersebut. Saat klien mencapai relaksasi penuh maka persepsi nyeri

berkurang dan rasa cemas tehadap pengalaman nyeri menjadi minimal.

Intervensi ketiga yaitu ajarkan cara pembuatan obat tradisional untuk

hipertensi, dengan rasionalnya agar keluarga Tn. G dapat secara mandiri

membuat obat tradisional (jus blimbing) untuk mencegah hipertensi.

Menurut Rudianto (2013), belimbing manis (avverhoa carambola L) atau

starfruit memiliki banyak manfaat sebagai obat tradisional atau obat

alternatif. Kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah belimbing manis

bermanfaat sebagai antioksidan yang berfungsi untuk memerangi radikal

bebas dan mencegah penyebaran sel-sel kanker, meningkatkan daya tahan

tubuh. Pektin yang yang terdapat dalam buah belimbing mampu mengikat

kolesterol dalam darah dan melancarkan pencernaan. Sedangkan kalium

yang tinggi dan natrium yang rendah sangat memungkinkan belimbing

manis dijadikan sebagai obat anti hipertensi dengan cara dimakan biasa

atau dijadikan juice.

Kaji karakteristik nyeri dengan rasional untuk mengetahui karakteristik

nyeri. Menurut Poter & Perry (2005), perawat perlu melakukan

pendekatan penatalaksanaan nyeri secara sistematis sehingga dapat

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

24

memahami nyeri yang klien rasakan dan dapat memberikan terapi yang

sesuai.

4. Implementasi

Menurut Kozier (2004), implementasi adalah fase ketika perawat

mengimplementasikan intervensi keperawatan berdasarkan terminologi

NIC. Implementasi terdiri atas melakukan dan mendokumentasikan

tindakan yang merupakan tindakan keperawatan khusus yang diperlukan

untuk melaksanakan internvensi (program keperawatan).

Dalam menentukan implementasi yang akan diberikan pada keluarga

Tn. G penulis mengambil data yaitu dengan menyesuaikan pada intervensi

yang telah di rencanakan meliputi, mengobservasi tanda-tanda vital

adapun rasionalnya untuk mengetahui status kesehatan Tn. G. Mengkaji

karakteristik nyeri adapun rasionalnya untuk mengetahui karakteristik

nyeri. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pengertian hipertensi,

adapun rasionalnya yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan keluarga

Tn. G tentang hipertensi. Mengkaji dengan keluarga tentang tanda dan

gejala hipertensi, adapun rasionalnya yaitu rasionalnya dengan

memberikan pendidikan kesehatan agar keluarga Tn. G dapat mengetahui

pengertian hipertensi, dan gejala hipertensi. Mengajarkan teknik relaksasi

nafas dalam adapun rasionalnya untuk mengurangi nyeri pada Tn. G.

Mengajarkan cara membuat obat tradisional (jus belimbing) untuk

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

25

hipertensi adapun rasionalnya agar keluarga Tn. G dapat secara mandiri

membuat obat tradisional untuk mencegah hipertensi.

Pada langkah implementasi peneliti tidak mengalami hambatan

dikarenakan didukung keluarga Tn. G sangat kooperatif sehingga

didukung dengan data subyektif keluarga Tn. G mendengarkan pendidikan

kesehatan yang diberikan, di dapatkan data obyektif keluarga Tn. G

tampak paham tentang hipertensi.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi adalah proses keperawatan mengukur respon klien terhadap

tindakan keperawatan dan kemajuan klien kearah pencapaian tujuan

(Potter dan Perry, 2005).

Adapun komponen SOAP untuk memudahkan perawat melakukan

evaluasi atau memantau perkembangan klien. Menurut Muhlisin (2012),

SOAP secara operasional S yaitu hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga

secara subyektif setelah dilakukan intervensi keperawatan. Obyektif (O)

yaitu hal-hal yang ditemui oleh perawat secara obyektif setelah dilakukan

intervensi keperawatan, A yaitu Analisa dari hasil yang telah dicapai

dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa keperawatan, P

yaitu perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga

pada tahap evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan pada

tanggal 26 April 2013 jam 11.00 WIB dengan menggunakan metode

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

26

SOAP. Evaluasi hari kedua tanggal 27 April 2013 yaitu didapatkan data

subyektif (P) Provocate tekanan darah sudah menurun, (Q) Quality nyeri

bekurang, (S) Scale skala nyeri 3, (T) time nyeri hilang timbul, keluarga

Tn. G sudah mengetahui tentang pengertian hipertensi, keluarga Tn. G

mengetahui tanda dan gejala hipertensi, keluarga Tn. G dapat membuat

secara mandiri obat tradisional pencegah hipertensi, Tn. G mengatakan

sudah dapat melakukan tehknik relaksasi nafas dalam secara mandiri dan

data obyektifnya tekanan darah 170/110 mmHg, Tn. G tampak rileks dan

sudah tidak terlalu pusing. Dan akhirnya didapatkan hasil Assesment

adalah masalah teratasi dan planning intervensi dihentikan.

B. Simpulan dan Saran

1. Kesimpulan

a. Pengkajian didapatkan data umum nama Kepala Keluarga yaitu Tn.G,

umur 62 tahun, pekerjaan buruh, pendidikan, dengan alamat

Gumukrejo, Siwalan Boyolali. Komposisi keluarga yaitu Ny. W yaitu

istri Tn G, An. B jenis kelamin laki-laki anak Tn. G pendidikan SMP

dan pekerjaan buruh, An.P anak laki-laki, pendidikan SMP dan bekerja

sebagai buruh dan An. K anak laki-laki Tn. G. Tahap perkembangan

keluarga Tn. G saat ini yang belum terpenuh yaitu membuat anak dan

cucunya tinggal dekat dengan Tn. G dan Ny. W. Riwayat keluarga inti

Tn. G dan Ny. W menikah sudah 44 tahun yang lalu dikarunia 3 orang

anak laki-laki. Semua anak-anak sudah menikah dan mempunyai anak.

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

27

Pada pengkajian Tn.G mengeluh pusing, lemas, nyeri dibagian kepala

belakang. Nyeri dirasakan setelah aktivitas berat, nyeri seperti dipukul.

Pada riwayat keluarga sebelumnya Tn.G mempunyai keturunan dari

orang tuanya yaitu hipertensi tapi Tn. G tidak mempunyai penyakit

menular. Ny. W tidak mempunyai penyakit Keturunan dan idak

mempunyai penyakit menular.

b. Diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut pada Tn. G berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga Tn. G dalam mengenal masalah tentang

penyakit hipertensi.

c. Intervensi atau rencana keperawatan yang akan dilakukan yaitu

observasi tanda-tanda vital, Kaji karakteristik nyeri, Ajarkan teknik

relaksasi nafas. Beri pendidikan kesehatan, Ajarkan cara pembuatan

obat tradisional untuk hipertensi,

d. Implementasi dalam asuhan keperawatan keluarga pada Tn. G dengan

hipertensi telah disesuai dengan intervensi yang dibuat oleh penulis.

e. Evaluasi tindakan yang dilakukan oleh penulis menggunakan metode

SOAP (Subyektif, Obyektif, Assesment, Planning)Evaluasi hari pertama

yaitu Tn. G mengatakan mengerti tentang pengertian, tanda gejala

hipertensi. Evaluasi hari kedua yaitu didapatkan (P) Provocate tekanan

darah sudah menurun, (Q) Quality nyeri bekurang, (S) Scale skala nyeri

3, (T) time nyeri hilang timbul. Keluarga Tn. G dapat membuat secara

mandiri. Tn.G mengatakan sudah dapat melakukan teknik relaksasi

nafas dalam secara mandiri. Di dapatkan data obyektif tekanan darah

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

28

170/110 mmHg, Nadi 85 kali per menit, Tn. G tampak rileks dan sudah

tidak terlalu pusing. Assesment masalah teratasi, Planning intervensi

dihentikan.

2. Saran

a. Bagi Penulis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman dan

pengetahuan tentang karya tulis ilmiah khususnya asuhan keperawatan

keluarga dengan hipertensi.

b. Bagi Institusi

1) Bagi Puskesmas

Diharapkan hasil dari studi kasus dapat digunakan sebagai bahan

masukan dalam meningkatkan pemberian pelayanan pada pasien

Hipertensi.

2) Bagi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan ilmu bagi

institusi keperawatan keperawatan keluarga dalam penanganan

khsusunya asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi.

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-yofieadipr... · mendadak, kardiomiopati), stroke, penyakit jantung koroner, gagal

29

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, 2012. Medikal Bedah. Yogyakarta: Diva Press

Muhlisin, A, 2012, Keperawatan Keluarga; Gosyen Publishing, Sleman,

Yogyakarta

Notoatmojo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nanada, 2012. Diagnosa Keperawatan . Jakarta: Peneerbit Buku Kedokteran EGC

Poter & Perry, 2006. Buku ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Rudianto, 2013, Menaklukan Hipertensi Dan Diabetes; Sakkhakusuma, Bantul,

Yogyakarta

Setiadi, 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Grahailmu

Suprajitno, 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktik. Jakarta:

EGC

Wahid, M. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta:

Salemba Medika

Wilkinson, J. M, 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC