STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA...
Transcript of STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA...
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI
PADA KELUARGA TN. S DI DESA SADON KELURAHAN WONOREJO
KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN
KARANGANYAR
DI SUSUN OLEH :
MEYLIA PUSPITA CANDRA DEWI
P.10037
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI
PADA KELUARGA TN. S DI DESA SADON KELURAHAN WONOREJO
KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN
KARANGANYAR
Karya Tulis Ilmiah
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
DI SUSUN OLEH :
MEYLIA PUSPITA CANDRA DEWI
P.10037
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Meylia Puspita Candra Dewi
NIM : P 10037
Program Studi : D III Keperawatan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan akademik yang berlaku.
Surakarta, Juni 2013
Yang Membuat Pernyataan
Meylia Puspita Candra Dewi
NIM. P10037
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :
Nama : MEYLIA PUSPITA CANDRA DEWI
NIM : P 10037
Jurusan : DIPLOMA III Keperawatan
Judul : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L
DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. S DI DESA
SADON WONOREJO KECAMATAN GONDANGREJO
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi
D III Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di : Surakarta
Tanggal : 7 Juni 2013
Pembimbing : Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns ( ) NIK. 200179001
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :
Nama : MEYLIA PUSPITA CANDRA DEWI
NIM : P 10037
Jurusan : DIPLOMA III Keperawatan
Judul : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L
DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. S DI DESA
SADON WONOREJO KECAMATAN GONDANGREJO
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi
D III Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di : Surakarta
Tanggal : 13 Juni 2013
DEWAN PENGUJI
Penguji I : Diyah Ekarini, Skep., Ns ( .......................................... )
NIK. 200179001
Penguji II : Nurma Rahmawati, S.Kep.,Ns ( .......................................... )
NIK. 201186076
Penguji III : Setiyawan, S.Kep.,Ns ( .......................................... )
NIK. 201084050
Mengetahui
Ketua Prodi D III Keperawatan
Stikes Kusuma Husada Surakarta
SETIYAWAN, S. Kep., Ns
NIK. 201084050
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA
NY. L DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. S DI DESA SADON
WONOREJO KECAMATAN GONDANGREJO ”.
Dalam penyusunan karya Tulis ilmiah ini, banyak mendapat bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang
terhormat :
1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program studi D III Keperawatan
STIKES Kusuma Husada Surakarta.
2. Erlina Windyastuti, S. Kep., Ns, selaku Sekretaris Ketua Program studi DIII
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu
di Stikes Kusuma Husada Surakarta.
3. Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai
penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-
masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi
demi sempurnanya studi kasus ini.
4. Nurma Rahmawati, S.Kep.,Ns, Selaku dosen penguji yang telah membimbing
dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman
dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
5. Setiyawan, S.Kep.,Ns, Selaku dosen penguji yang telah membimbing dengan
cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam
bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
6. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.
7. Ibu dan Bapak tercinta yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, perhatian,
dukungan dan do`a serta dorongan yang tulus iklas dan penuh kasih.
8. Kakak-adikku tercinta yang selalu memberikan semangat dan do`a.
9. N. A. Candra Aritonang yang selalu memberikan api semangat dan
memberikan dukungan yang luar biasa, dengan sabar dan setia mendengarkan
keluh kesah karya ilmiah saya dan selalu memberi motivasi.
10. Sahabat-sahabatku dan teman-teman kost Dynda, Meycha, Lilis, Marchel,
Ana, Mitha, yang memberikan bantuan dan semangat dalam pengerjaan karya
ilmiah ini, dan semua teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII
Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta.
11. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu
keperawatan dan kesehatan. Amin.
Surakarta, Juni 2013
Meylia Puspita Candra Dewi NIM. P10037
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... .. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ................................................................. 4
C. Manfaat Penulisan................................................................ 5
BAB II LAPORAN KASUS
A. Data Umum Keluarga .......................................................... 6
B. Pengkajian ........................................................................... 6
C. Analisa Data ....................................................................... 7
D. Intervensi ............................................................................ 8
E. Implementasi ...................................................................... 9
F. Evaluasi .............................................................................. 11
BAB III PEMBAHASAN
A. Pembahasan ......................................................................... 13
B. Simpulan ............................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran Daftar Riwayat Hidup
2. Lampiran Log Book
3. Lampiran Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
4. Lampiran Asuhan Keperawatan
5. Lampiran Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara
fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit maupun
kelemahan. Sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang
dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau
sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian diri manusia, sakit juga bisa
dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi yang normal dimana individu
sebagai totalitas dari keadaan organisme sebagai sistem biologis dan adaptasi
sosial (Aziz, 2008).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan sistole dan diastole
mengalami kenaikan yang melebihi batas normal (tekanan sistole diatas 140
mmHg, diatas 90 mmHg) (Arita, 2011). Hipertensi disebabkan oleh 2 jenis
yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer yaitu
keturunan, umur, psikis. Sedangkan hipertensi sekunder yaitu penyakit ginjal,
tumor dalam rongga kepala, penyakit syaraf. Sedangkan tanda dan gejala dari
hipertensi adalah peninggian tekanan darah, badan lemas, nyeri kepala. Bila
demikian gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata,otak
atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala, marah,
telinga berdengung, rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang
dan pusing. Untuk komplikasi hepertensi yaitu pada ginjal terjadi hematuri
dan kencing sedikit, pada otak terjadi stroke, pada mata terjadi retinapati
hipertensi, pada jantung terjadi pembesaran ventrikel kiri dengan tanpa payah
jantung, infark jantung. Penatalaksaan dari hipertensi bertujuan untuk
menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler dan mortalitas serta morbiditas
yang berkaitan. Tujuan terapi adalah mencapai dan mempertahankan tekanan
sistolik dibawah 140 mmHg dan tekanan diastolik dibawah 90 mmHg dan
mengontrol faktor resiko. Hal ini dapat dicapai melalui modifikasi gaya hidup
atau dengan obat anti hipertensi (Mansjoer, 2004).
Menurut Susalit (2004) di Amerika Serikat, 15 persen golongan kulit
putih dewasa dan 25-30 persen golongan kulit hitam dewasa adalah pasien
hipertensi. Menurut laporan National Health and Nutrition Examination
Survey II / dalam dua dekade terakhir ini terjadi kenaikan prosentase
kewaspadaan masyarakat terhadap hipertensi dari 51 persen menjadi 84
persen, presentase pasien hipertensi yang mendapat pengobatan dari 36
persen menjadi 73 persen, dan presentase pasien hipertensi yang tekanan
darahnya terkendali dari 16 persen menjadi 55 persen. Dalam periode yang
sama angka mortalitas stroke menurun 57 persen dan penyakit jantung
koroner menurun 50 persen. Disimpulkan bahwa selain perubahan pola
makan dan pengurangan kebiasaan merokok, deteksi dan pengelolaan
hipertensi yang lebih baik berperan dalam penurunan morbiditas dan
mortalitas kardiofaskuler tersebut. Di Indosnesia, sampai saat ini belum
terdapat penyelidikan yang bersifat nasional, multisenter, yang dapat
menggambarkan privalensi hipertensi secara tepat. Banyak penyelidikan
dilakukan terpisah dengan metodologi yang belum baku. Boedhi Darmojo
dalam tulisannya yang dikumpulkan dari berbagai penelitian melaporkan
bahwa 1,8-28,6 persen penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah pasien
hipertensi pada umumnya prevalensi hipertensi berkisar antara 8,6-10 persen.
Prevelansi terendah yang dikemukakan dari data tersebut berasal dari desa
Kalirejo, Jawa Tengah, yaitu sebesar 1,8 persen sedangkan di daerah Arun,
Aceh, Sumatra Utara, sebesar 5,3 persen. Data lain yang dikemukakan
Gunawan S, yang menyelidiki masyarakat terisolasi di lembah Baliyem, Irian
Jaya, mendapatkan prevalensi hipertensi 0,65 persen. Berdasarkan data dari
Puskesmas Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar pada bulan
Januari-April 2013 terdapat 809 kasus hipertensi (89 persen).
Keluarga merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai
peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Keadaan ini
perlu kita sadari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan bagiannya dan
di keluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti
(Suprajitno, 2012).
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai
tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan meliputi
mengenal masalah kesehatan keluarga, memutuskan tindakan kesehatan yang
tepat bagi keluarga, merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan,
memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga,
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.
(Suprajitno, 2012).
Dari hasil pengkajian penulis mendapatkan keluarga Tn. S tidak tahu
tanda dan gejala, penatalaksanaan, komplikasi, diit, faktor pencetus pada
hipertensi, maka penulis tertarik untuk melakukan pengelolaan kasus Asuhan
Keperawatan yang dituangkan dengan penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. L Dengan Hipertensi Pada
Keluarga Tn. S di Desa Sadon, Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar ”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melaporkan asuhan keperawatan keluarga pada Ny. L dengan hipertensi
pada keluarga Tn. S di Desa Sadon, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan
Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
2. Tujuan khusus
a. Penulis mampu melaksanakan pengkajian pada Ny. L dengan hipertensi
pada keluarga Tn. S di desa Sadon, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan
Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. L dengan
hipertensi pada keluarga Tn. S di Desa Sadon, Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny. L
dengan hipertensi pada keluarga Tn. S di Desa Sadon, Kelurahan
Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. L dengan hipertensi
pada keluarga Tn. S di Desa Sadon, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan
Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. L dengan hipertensi pada
keluarga Tn. S di Desa Sadon, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan
Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi pendidikan
Menambah masukan dan sumber bacaan diperpustakaan khususnya
mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi.
2. Manfaat bagi penulis
Menambah wawasan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga
Tn. S terutama pada Ny. L dengan hipertensi.
3. Manfaat bagi Puskesmas
Sebagai bahan pertimbangan oleh pihak puskesmas untuk membuat
kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan asuhan
keperawatan pada Ny. L dengan hipertensi.
BAB II
LAPORAN KASUS
Pada bab ini penulis membahas tentang resume kasus dengan judul
“Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S khususnya Ny. L dengan hipertensi Di
Desa Sadon Kelurahan Wonorejo kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar” yang telah dilakukan pada tanggal 22 April 2013 sampai dengan 24
April 2013. Asuhan Keperawatan ini dimulai dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi, dengan metode
alloanamnesa dan autoanamnesa.
A. Data Umum Keluarga
Pengkajian dilakukan pada hari senin, tanggal 22 April 2013 di rumah
keluarga Tn. S yang beralamat di Desa Sadon, Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Komposisi keluarga Tn. S
terdiri dari 4 anggota keluarga yaitu Tn. S 46 tahun sebagai kepala keluarga,
Ny. L sebagai istri berusia 48 tahun, dan anak pertama An. M yang berusia 20
tahun, dan anak kedua An. T berusia 12 tahun. Tipe keluarga Tn. S adalah
tipe keluarga inti (Nuklear Family), dimana keluarganya terdiri dari ayah, ibu
dan anak.
B. Pengkajian
Keluarga Tn. S saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga
dengan anak remaja. Tahap perkembangan keluarga Tn. S yang sudah
terpenuhi yaitu berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak,
memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab. Tahap
perkembangan keluarga Tn. S yang belum tercapai saat ini adalah perlu
memberikan figur yang baik bagi anak remaja, seperti mempersiapkan
perubahan sistim peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga. Hasil dari pengkajian pada
keluarga Tn. S, khususnya Ny. L menderita penyakit hipertensi. Ny. L
mengeluh nyeri kepala skala 5, nyeri senut-senut, nyeri timbul setiap saat dan
bertambah berat saat beraktivitas. lemas, sukar tidur. Biasanya jika sakit Ny.
L langsung periksa ke Puskesmas. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan nyeri
kepala skala 5, badan lemas, sukar tidur, tekanan darah 180/100 mmHg, nadi
88 kali per menit, respirasi 20 kali per menit, terdapat nyeri pada leher.
Pada pengkajian fungsi keperawatan keluarga didapatkan pengkajian
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah. Didapatkan data, Ny. L
mengatakan belum mengerti tentang tanda dan gejalanya, makanan yang
tidak boleh dikonsumsi, penatalaksanaan hipertensi, faktor pencetus
hipertensi, komplikasi hipertensi serta obat tradisional untuk hipertensi.
Menurut Ny. L penyakit hipertensi itu kenaikan tekanan darah, Ny. L waktu
periksa ke Puskesmas pada tanggal 22 April 2013 mendapatkan obat captopril
2 x 12,5 mg dan antalgin 2 x 500 mg.
C. Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian yang sudah dilakukan penulis pada
tanggal 22 April 2013, didapatkan data subjektif : Ny. L mengatakan nyeri
kepala skala 5, nyeri timbul setiap saat dan bertambah berat saat beraktivitas,
lemas dan sukar tidur. Ny. L juga mengatakan tidak mengetahui tentang tanda
dan gejala hipertensi, diit hipertensi, penatalaksanaan hipertensi, komplikasi
hipertensi, faktor pencetus hipertensi serta obat tradisional untuk penderita
hipertensi. Dan untuk data obyektifnya tekanan darah Ny. L 180/100 mmHg.
Sehingga penulis menegakkan diagnosa keperawatan nyeri akut pada Ny. L
dengan Hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah.
Berdasarkan hasil scoring didapatkan masalah utama adalah nyeri akut
pada Ny. L dengan hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah (skor 2 2/3).
D. Intervensi
Pada diagnosa keperawatan nyeri akut pada Ny. L dengan hipertensi
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah. Pada
tujuan umum : setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 1
minggu diharapkan nyeri berkurang menjadi 3. Sedangkan tujuan khususnya :
setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 x 45 menit
diharapkan keluarga dapat mengetahui tanda dan gejala dari hipertensi.
Keluarga mengetahui penatalaksanaan hipertensi. Keluarga mengetahui diit
untuk hipertensi. Keluarga mengetahui komplikasi dari hipertensi. Keluarga
mengetahui faktor pencetus dari hipertensi. Keluarga mampu
mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional dengan membuat jus
mentimun. Oleh karena itu Intervensi keperawatan keluarga yang penulis
lakukan adalah ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam rasionalnya untuk
mengurangi skala nyeri. Anjurkan pasien minum obat antalgin 2 x 500 mg
dan captopril 2 x 12,5 mg rasionalnya untuk mengurangi nyeri dan
menurunkan tekanan darah. Jelaskan tanda dan gejala dari hipertensi
rasionalnya agar keluarga mengetahui tanda dan gejala dari hipertensi.
Jelaskan penatalaksanaan hipertensi rasionalnya agar keluarga mengetahui
penatalaksanaan dari penyakit hipertensi. Jelaskan diit hipertensi rasionalnya
agar keluarga tau diit yang baik untuk penderita hipertensi. Jelaskan
komplikasi dari hipertensi rasionalnya supaya keluarga tau komplikasi dari
penyakit hipertensi. Jelaskan faktor pencetus dari hipertensi rasionalnya agar
keluarga mengetahui faktor pencetus penyakit hipertensi. Dan
demonstrasikan cara membuat obat tradisional dengan membuat jus
mentimun rasionalnya supaya keluarga mengerti obat tradisional untuk
penderita hipertensi yaitu dengan membuat jus mentimun.
E. Implementasi
Implementasi yang penulis lakukan pada hari pertama Selasa tanggal 23
April 2013 jam 13.00 yaitu mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam, respon
subyektifnya Ny. L bersedia dan respon obyektifnya Ny. L dapat
mempraktekan tehnik relaksasi nafas dalam. Menjelaskan tanda dan gejala
dari hipertensi, respon subyektifnya keluarga bersedia dan respon obyektifnya
keluarga menyimak dengan baik. Menjelaskan faktor pencetus hipertensi,
respon subyektifnya keluarga bersedia dan respon obyektifnya keluarga
memperhatikan. Menjelaskan diit untuk penderita hipertensi, respon
subyektifnya keluarga bersedia dan respon obyektifnya keluarga mengerti diit
untuk hipertensi. Menjelaskan penatalaksanaan untuk penderita hipertensi,
respon subyektifnya keluarga bersedia dan respon obyektifnya keluarga
menyimak penjelasan. Menjelaskan komplikasi dari penyakit hipertensi,
respon subyektifnya keluarga bersedia dan respon obyektifnya keluarga
memperhatikan. Mendemonstrasikan cara membuat obat tradisional dengan
membuat jus mentimun, respon subyektifnya keluarga bersedia dan respon
obyektifnya keluarga mempraktekan cara membuat obat tradisional dengan
cara membuat jus mentimun.
Implementasi hari kedua pada hari Rabu 24 April 2013 jam 14.15 yaitu
mengobservasi tingkat nyeri dan menganjurkan tehnik relaksasi nafas dalam,
Ny. L bersedia dan mempraktekan nafas dalam. Mengulang kembali
menjelaskan tentang tanda dan gejala hipertensi, keluarga bersedia dan
menjelaskan kembali tanda dan gejala hipertensi. Menjelaskan faktor
pencetus dari hipertensi, keluarga bersedia dan dapat menyebutkan kembali
faktor pencetus hipertensi. Menjelaskan penatalaksanaan hipertensi, keluarga
bersedia dan dapat menjelaskan kembali. Menjelaskan komplikasi dari
penyakit hipertensi, keluarga bersedia dan mengerti. Mengulang kembali
tentang diit untuk penderita hipertensi, keluarga bersedia dan mengerti.
Menganjurkan keluarga untuk membuat obat tradisional dengan membuat jus
mentimun satu hari satu kali, keluarga bersedia dan mempraktekan.
F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada hari Selasa 23 April 2013 didapatkan respon
subjektif Ny. L mempraktekan tehnik relaksasi nafas dalam dan mengatakan
nyeri belum berkurang, masih pusing, nyeri senut-senut, nyeri dikepala, skala
nyeri 5 nyeri timbul setiap saat dan bertambah berat saat beraktivitas.
Keluarga mengatakan tanda dan gejala dari hipertensi adalah kepala pusing
dan lemas, keluarga mengatakan faktor pencetus dari hipertensi adalah
kelelahan. keluarga mengatakan komplikasi dari penyakit hipertensi adalah
stroke. keluarga mengatakan diit untuk penderita hipertensi adalah rendah
garam. keluarga mengatakan mengerti cara membuat jus mentimun. Respon
obyektif yaitu Ny. L tampak menahan nyeri, keluarga menyimak dengan baik
penjelasan tentang penyakit hipertensi, keluarga berusaha menjawab
pertanyaan yang diajukan.
Analisanya keluarga sudah mengetahui tentang tanda dan gejala
hipertensi, penatalaksanaan hipertensi, diit hipertensi, komplikasi hipertensi,
faktor pencetus hipertensi dan mengetahui cara pembuatan obat tradisional
dengan membuat jus mentimun. Planing yang dapat di buat adalah
pertahankan intervensi, anjurkan Ny. L untuk melakukan relaksasi nafas
dalam, anjurkan untuk kontrol tekanan darah secara teratur dua minggu
sekali, jelaskan kembali tentang tanda dan gejala hipertensi, faktor pencetus
dari penyakit hipertensi, penatalaksanaan penyakit hipertensi, komplikasi dari
penyakit hipertensi, diit untuk penderita hipertensi, dan anjurkan untuk
membuat jus mentimun, dan minum obat yang di dapat dari puskesmas yaitu
captopril 2 kali 12,5 mg, dan antalgin 2 kali 500 mg.
Evaluasi hari kedua pada hari Rabu, tanggal 24 April 2013, didapatkan
respon subyektif keluarga yaitu Ny. L nyeri sudah berkurang, skala nyeri 3.
Keluarga mengatakan tanda dan gejala dari hipertensi adalah kepala pusing
dan lemas, keluarga mengatakan faktor pencetus dari hipertensi adalah
kelelahan, keluarga mengatakan komplikasi dari penyakit hipertensi adalah
stroke, keluarga mengatakan diit untuk penderita hipertensi adalah rendah
garam, keluarga mengatakan mengerti cara membuat jus mentimun. Respon
obyektif yaitu Ny. L tampak lebih rileks, keluarga menyimak dengan baik
penjelasan tentang penyakit hipertensi, keluarga mampu menjelaskan kembali
tentang hipertensi. Analisanya keluarga sudah mengetahui tentang tanda dan
gejala hipertensi, penatalaksanaan hipertensi, diit hipertensi, komplikasi
hipertensi, faktor pencetus hipertensi dan mengetahui cara pembuatan obat
tradisional dengan membuat jus mentimun. Planing yang dapat di buat adalah
pertahankan intervensi, anjurkan untuk kontrol tekanan darah secara teratur
sebulan sekali, dan anjurkan untuk membuat obat tradisional dengan
membuat jus mentimun satu hari satu kali.
BAB III
PEMBAHASAN DAN SIMPULAN SARAN
A. Pembahasan
Pada bab ini membahas tentang proses telaah antara data pendukung
yang terjadi antara teori dengan kenyataan yang ada pada kasus nyata yang
dilakukan Asuhan Keperawatan tanggal 22 April 2013 sampai tanggal 24
April 2013. Pada pembahasan ini dimulai dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
1. Pengkajian
Pengkajian secara teori adalah suatu tahapan dimana perawat
mengambil data secara terus menerus terhadap keluarga yang dibinanya
(Padila, 2012). Penulis melakukan pengkajian pada keluarga Tn. S
berdasarkan pengkajian 32 data menurut Friedman (1998) dan
diaplikasikan dalam proses pengkajian melalui proses wawancara dengan
keluarga, observasi lingkungan dan pemeriksaan fisik.
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan pada keluarga Tn. S
terutama pada Ny. L ditemukan data : Ny. L sering mengeluhkan nyeri
kepala skala 5, nyeri senut senut, nyeri timbul setiap saat dan bertambah
berat saat beraktivitas. Tanda dan gejala yang muncul pada penderita
hipertensi antara lain pusing, sakit kepala, sesak nafas, gelisah, kelelahan,
nyeri bagian perut, mual, gelisah, muntah, pandangan menjadi kabur
(Padila, 2012).
Hal ini sesuai dengan teori nyeri menurut (Setyohadi, 2009) pada
umumnya intensitas nyeri dipakai rating scale dengan analogi visual atau
dikenal sebagai Visual Analogue Scale (VAS). Mintalah pasien membuat
rating terhadap rasa nyerinya (0-10) baik yang dirasakan saat ini, kapan
nyeri yang paling buruk dirasakan atau yang paling ringan dan pada
tingkatan mana rasa nyeri masih dapat diterima. Kualitas nyeri
menggunakan terminologi yang dikemukakan oleh pasien itu sendiri
seperti nyeri tajam, seperti terbakar, seperti tertarik, nyeri tersayat dan
sebagainya.
Sementara karakteristik dari nyeri adalah yang pertama P adalah
tenaga kesehatan harus mengkaji tentang penyebab terjadinya nyeri pada
penderita, dalam hal ini perlu dipertimbangkan bagian-bagian tubuh mana
yang mengalami cidera termasuk menghubungkan antara nyeri yang di
derita dengan faktor psikologisnya, karena biasanya terjadi nyeri hebat
karena dari factor psikologis bukan dari lukanya, selanjutnya Q adalah
Quality, kualitas nyeri merupakan sesuatu yang subyektif yang
diungkapkan oleh klien, seringkali klien mendeskripsikan nyeri dengan
kalimat nyeri seperti ditusuk, terbakar, sakit dalam atau superfisial, atau
bahkan seperti di gencet. R adalah Region, untuk mengkaji lokasi, tenaga
kesehatan meminta penderita untuk menunjukkan semua bagian atau
daerah yang dirasakan tidak nyaman. Untuk melokalisasi lebih spesifik
maka sebaiknya tenaga kesehatan meminta penderita untuk menunjukkan
daerah yang nyerinya minimal sampai ke arah nyeri yang sangat. Hal ini
akan sulit dilakukan apabila nyeri yang dirasakan bersifat menyebar atau
difuse, S adalah Severe, tingkat keparahan merupakan hal yang paling
subyektif yang dirasakan oleh penderita, karena akan diminta bagaimana
kulitas nyeri, kualitas nyeri harus bisa digambarkan menggunakan skala
yang bersifat kuantitas. T adalah Time, tenaga kesehatan mengkaji tentang
awitan, durasi dan rangkaian nyeri, berapa lama menderita, seberabapa
sering untuk kambuh dan lain lain (Judha, 2012).
Terapi obat yang diberikan pada penderita hipertensi antara lain
reserpin 0,1-0,25 mg sehari sebagai dosis tunggal, propanolol mulai dari
10 mg dua kali sehari yang dapat dinaikan 20 mg dua kali sehari, nifedipin
mulai dari 5 mg dua kali sehari, bisa dinaikan 10 mg dua kali sehari, dan
captopril 12,5 mg – 25 mg sebanyak dua sampai 3 kali sehari (Ardiansyah,
2012). Pada Ny. L waktu periksa ke puskesmas diberi obat captopril 2 x
12,5 mg dan antalgin 2 x 500 mg. Hal ini sesuai dengan teori bahwa salah
satu obat hipertensi adalah captopril.
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga
mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan,
tugas keluarga tesebut antara lain : pertama mengenal masalah kesehatan
keluarga. Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh
diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan
karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana
keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan
perubahan yang dialami keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang
dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang
tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat
kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar
perubahannya (Suprajitno, 2012).
Pada pengkajian fungsi kesehatan keluarga terutama dalam
mengenal masalah kesehatan, maka perlu dikaji sejauh mana keluarga
mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan, meliputi pengertian, tanda
dan gejala, faktor penyebab, dan yang mempengaruhinya serta persepsi
keluarga terhadap masalah (Padila, 2012).
. Berdasarkan etiologi masalah yang terdapat pada keluarga Tn. S
khususnya Ny. L didapatkan data keluarga mengatakan belum tau tentang
tanda dan gejala, penatalaksanaan, faktor pencetus, komplikasi, diit dan
obat tradisional untuk penderita hipertensi, hal ini sesuai dengan teori.
2. Diagnosa Keperawatan
Definisi diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan masalah
keperawatan yang didapat dari data-data pada pengkajian yang
berhubungan dengan etiologi yang berasal dari data-data pengkajian fungsi
perawatan keluarga (Padila, 2012)
Masalah keperawatan sampai saat ini masih menggunakan daftar
masalah keperawatan yang dibuat oleh asosiasi perawat Amerika
(NANDA), yang meliputi masalah aktual, resiko atau resiko tinggi, dan
potensial (untuk keadaan wellness/sejahtera). Penyebab merujuk kepada
tugas keluarga dibidang kesehatan, yaitu mengenal masalah kesehatan,
mengambil keputusan untuk tindakan, merawat anggota keluarga,
memodifikasi lingkungan, atau memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan
sesuai data yang telah dikumpulkan dalam pengkajian, sedang tanda dapat
dituliskan atau tidak karena telah diidentifikasi pada langkah awal
(Suprajitno, 2004).
Data yang muncul pada klien yaitu data subyektifnya nyeri kepala
skala 5, nyeri senut-senut, nyeri timbul setiap saat dan bertambah berat
saat beraktivitas, serta etiologinya ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah dengan data subyektif keluarga mengatakan belum mengetahui
tentang tanda dan gejala, penatalaksanaan, faktor pencetus, komplikasi,
diit dan obat tradisional untuk penderita hipertensi, dan data obyektif
tekanan darah Ny. L 180/100 mmHg.
Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan,
maka perlu dikaji sejauh mana keluarga mengetahui fakta-fakta dari
masalah kesehatan, meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab
dan yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah
(Padila, 2012).
3. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah bagian dari tahap proses keperawatan
yang meliputi tujuan perawatan, penetaan kriteria hasil, penetapan rencana
tindakan yang akan diberikan kepada klien untuk memecahkan masalah
yang dialami klien serta rasional dari masing-masing rencana tindakan yang
akan diberikan (Hutahaean, 2010). Perencanaan keperawatan keluarga
terdiri dari penetapan tujuan, mencangkup tujuan umum dan tujuan khusus,
rencana intervensi serta dilengkapi dengan rencana evaluasi yang memuat
criteria dan standar (Padila, 2012)
Tujuan jangka umum setelah dilakukan tindakan asuhan
keperawatan selama 1 minggu diharapkan nyeri berkurang menjadi 3,
sedangkan tujuan kususnya setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan
selama 3 x 45 menit diharapkan keluarga dapat mengetahui tanda dan
gejala dari hipertensi, keluarga mengetahui penatalaksanaan hipertensi,
keluarga mengetahui diit untuk hipertensi, keluarga mengetahui komplikasi
dari hipertensi, keluarga mengetahui faktor pencetus dari hipertensi, serta
keluarga mampu mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional
dengan membuat jus mentimun satu hari satu kali.
Intervensi ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam rasionalnya untuk
mengurangi skala nyeri, anjurkan pasien minum obat captopril 2 x 12,5 mg
dan antalgi 2 x 500 mg, untuk mengurangi tekanan darah tinggi dan
mengurangi nyeri, jelaskan tanda dan gejala dari hipertensi rasionalnya
agar keluarga mengetahui tanda dan gejala hipertensi, jelaskan
penatalaksanaan hipertensi agar keluarga mengetahui penatalaksanaan
hipertensi, jelaskan diit hipertensi rasionalnya agar keluarga mengetahui
diit untuk penderita hipertensi, jelaskan komplikasi dari hipertensi
rasionalnya agar keluarga mengetahui komplikasi dari penyakit hipertensi,
jelaskan faktor pencetus dari hipertensi rasionalnya agar keluarga
mengetahui faktor pencetus hipertensi, dan demonstrasikan cara membuat
obat tradisional dengan membuat jus mentimun satu kali sehari rasionalnya
agar keluarga mengetahui cara membuat obat tradisional dengan membuat
jus mentimun.
4. Implementasi
Implementasi adalah serangkaian tindakan perawat pada keluarga
berdasarkan perencanaan sebelumnya (Padila, 2012).
Mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam, relaksasi nafas dalam
merupakan metode yang efektif untuk mengatasi nyeri, relaksasi yang
sempurna dapat mengurangi ketegangan otot, kejenuhan, dan ansietas
sehingga dapat mencegah peningkatan intensitas nyeri (Kusyati, 2013),
menganjurkan pasien minum obat captopril 2 x 12,5 mg untuk mengurangi
tekanan darah tinggi, kaptopril 12,5 mg – 25 mg sebanyak dua sampai tiga
kali sehari (Ardiansyah, 2012), menjelaskan tanda dan gejala dari
hipertensi, menjelaskan penatalaksanaan hipertensi, menjelaskan diit
hipertensi, menjelaskan komplikasi dari hipertensi, menjelaskan faktor
pencetus dari hipertensi (Arita, 2011), dan mendemonstrasikan cara
membuat obat tradisional dengan membuat jus mentimun, penulis
menganjurkan untuk dibuat jus agar lebih mudah dikonsumsi, mentimun
memiliki banyak khasiat, diantaranya mampu menurunkan tekanan darah
tinggi karena mentimun mengandung potassium, magnesium, dan fosfor
(Nisa, 2012).
5. Evaluasi
Definisi evaluasi adalah tahap akir dari proses keperawatan dan
merupakan tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan
yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan,
dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai (Hutahaean, 2010). Evaluasi
dilakukan dengan pendekatan pada SOAP, yaitu: S adaalah data subjektif
yaitu data yang diutarakan klien dan pandangannya terhadap data tersebut
(jika pasien afasia, penulisan datanya adalah 0/X), kemudian O adalah
objektif yaitu data yang didapat dari hasil observasi perawat, termasuk
tanda-tanda klinik dan fakta yang berhubungan dengan penyakit klien
(meliputi data fisiologi, dan informasi dari pemeriksaan tenaga kesehatan),
A adalah analisa yaitu analisa ataupun kesimpulan dari data subjektif dan
data objektif, P adalah perencanaan yaitu pengembangan rencana segera
atau yang akan datang untuk mencapai status kesehatan klien yang optimal
(Hutahaean, 2010).
Dari hasil evaluasi didapatkan data subyektif Ny. L mengatakan
nyeri berkurang skala 3, keluarga mengatakan tanda dan gejala hipertensi
adalah pusing dan lemas, keluarga mengatakan faktor pencetus hipertensi
adalah kelelahan, stres, keluarga mengatakan komplikasi dari hipertensi
yaitu stroke, keluarga mengatakan diit untuk penderita hipertensi adalah
rendah garam, keluarga mengatakan mengerti cara membuat jus
mentimun, dan data obyektifnya Ny. L tampak rileks, keluarga menyimak
dengan baik penjelasan hipertensi, keluarga dapat menjelaskan kembali
tentang hipertensi., dan analisanya keluarga sudah mengetahui tentang
tanda dan gejala hipertensi, penatalaksanaan hipertensi, diit hipertensi,
komplikasi hipertensi, faktor pencetus hipertensi dan mengetahui cara
pembuatan obat tradisional dengan membuat jus mentimun, planingnya
adalah pertahankan intervensi, anjurkan periksa tekanan darah setiap 2
minggu sekali, anjurkan membuat jus mentimun.
B. Simpulan Dan Saran
1. Simpulan
a. Pengkajian pada keluarga Tn. S khususnya Ny. L dengan hipertensi
primer atau esensial pada tanggal 22 April 2013 di rumah keluarga Tn.
S didapatkan bahwa Ny. L mengatakan pusing dan nyeri dikepala,
provocate: Ny. L mengatakan pusing, quality : nyeri senut-senut,
region : nyeri dirasakan di kepala, skala : 5, time : nyeri timbul setiap
saat dan bertambah berat saat beraktifitas. Ny. L mengatakan belum
mengetahui cara perawatan hipertensi. Keluarga Tn. S mengatakan
tidak mengetahui cara merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi.
b. Diagnose keperawatan yang dirumuskan oleh penulis adalah nyeri akut
pada Ny. L berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S
mengenal masalah.
c. Setelah dilakukan 2 kali kunjungan rumah, nyeri berkurang dengan
kriteria hasil skala nyeri 3, ekspresi wajah rileks ,dan tujuan khususnya
adalah setelah dilakukuan 2 kali kunjungan rumah keluarga mampu
mengenal masalah dan keluarga mengetahui cara membuat obat
tradisional. Tindakan keperawatan yang penulis lakukan untuk
tercapainya tujuan di atas antara lain mengajarkan tehnik relaksasi
nafas dalam untuk mengurangi nyeri. Untuk mengatasi masalah
ketidakmampuan keluarga Tn. S mengenal masalah kesehatan penulis
menyusun rencana keperawatan setelah dilakukan 2 kali kunjungan di
rumah keluarga Tn. S diharapkan nyeri pada Ny. L berkurang skala 3,
dan keluarga Tn. S mampu mengenal masalah kesehatan dengan
kriteria hasil keluarga Tn. S mengerti tentang tanda dan gejala, diit,
komplikasi, serta mampu membuat obat tradisional.
d. Implementasi hari pertama selasa tanggal 23 April 2013 jam 13.00
yaitu mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam��menjelaskan tanda dan
gejala dari hipertensi rasionalnya agar keluarga mengetahui tanda dan
gejala dari hipertensi, menjelaskan faktor pencetus hipertensi,
menjelaskan diit untuk penderita hipertensi rasionalnya agar keluarga,
menjelaskan penatalaksanaan untuk penderita hipertensi, menjelaskan
komplikasi dari penyakit hipertensi, mendemonstrasikan cara membuat
obat tradisional dengan membuat jus mentimun. Hari kedua pada hari
rabu 24 April 2013 jam 14.15 yaitu mengobservasi tingkat nyeri dan
menganjurkan tehnik relaksasi nafas, mengulang kembali menjelaskan
tentang tanda menjelaskan faktor pencetus dari hipertensi, menjelaskan
komplikasi dari penyakit hipertensi, Serta menganjurkan keluarga
untuk membuat obat tradisional dengan membuat jus mentimun
e. Evaluasi hari kedua pada hari rabu, tanggal 24 April 2013, di dapatkan
respon subyektif keluarga yaitu Ny. L nyeri sudah berkurang, skala
nyeri 3. Keluarga mengatakan tanda dan gejala dari hipertensi adalah
kepala pusing dan lemas, keluarga mengatakan faktor pencetus dari
hipertensi adalah kelelahan, keluarga mengatakan komplikasi dari
penyakit hipertensi adalah stroke, keluarga mengatakan diit untuk
penderita hipertensi adalah rendah garam, keluarga mengatakan
mengerti cara membuat jus mentimun. Respon obyektif yaitu Ny. L
tampak lebih rileks, keluarga menyimak dengan baik penjelasan
tentang penyakit hipertensi, keluarga mampu menjelaskan kembali
tentang hipertensi. Analisanya keluarga sudah mengetahui tentang
tanda dan gejala hipertensi, penatalaksanaan hipertensi, diit hipertensi,
komplikasi hipertensi, faktor pencetus hipertensi dan mengetahui cara
pembuatan obat tradisional dengan membuat jus mentimun. Planing
yang dapat di buat adalah pertahankan intervensi, anjurkan untuk
kontrol tekanan darah secara teratur sebulan sekali, dan anjurkan untuk
membuat obat tradisional dengan membuat jus mentimun.
2. Saran
a. Bagi institusi Pendidikan
Dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih
berkualitas, dan menciptakan perawat-perawat yang profesional
b. Bagi institusi pelayanan kesehatan (Puskesmas)
Hal ini diharapkan puskesmas dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang lebih baik lagi dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
c. Bagi penulis
Hal ini diharap kan penulis dapat lebih maksimal lagi dalam
memberikan asuhan keperawatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Muhamad. 2012. Medikal Bedah. Yogyakarta : Divapress
Hidayat, Aziz. 2008. Konsep Dasar Keperawatan, Edisi 2 Jakarta: Salemba
Medika
Hutahaean, Serri. 2010. Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan.
Yogyakarta : TIM, 2010
Judha, Mohamad. 2012. Teori Pengukuran Nyeri. Yogyakarta : Nuha Medika
Kusyati, Eni. 2013. Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC, 2012
Murwani, Arita. 2011. Perawatan Pasien Penyakit Dalam, Yogyakarta : Gosyem
Publishing
Nisa, Intan. 2012. Terapi Herbal. Jakarta : Dunia Sehat
Padila. 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha Medika
Setiyohadi, Bambang. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Interna Publishing
Suprajitno, 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga, Jakarta : EGC, 2004