STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA...

33
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. S DI DESA SADON KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR DI SUSUN OLEH : MEYLIA PUSPITA CANDRA DEWI P.10037 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Transcript of STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA...

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

PADA KELUARGA TN. S DI DESA SADON KELURAHAN WONOREJO

KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN

KARANGANYAR

DI SUSUN OLEH :

MEYLIA PUSPITA CANDRA DEWI

P.10037

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

PADA KELUARGA TN. S DI DESA SADON KELURAHAN WONOREJO

KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN

KARANGANYAR

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH :

MEYLIA PUSPITA CANDRA DEWI

P.10037

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Meylia Puspita Candra Dewi

NIM : P 10037

Program Studi : D III Keperawatan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, Juni 2013

Yang Membuat Pernyataan

Meylia Puspita Candra Dewi

NIM. P10037

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : MEYLIA PUSPITA CANDRA DEWI

NIM : P 10037

Jurusan : DIPLOMA III Keperawatan

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L

DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. S DI DESA

SADON WONOREJO KECAMATAN GONDANGREJO

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi

D III Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Tanggal : 7 Juni 2013

Pembimbing : Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns ( ) NIK. 200179001

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : MEYLIA PUSPITA CANDRA DEWI

NIM : P 10037

Jurusan : DIPLOMA III Keperawatan

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L

DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. S DI DESA

SADON WONOREJO KECAMATAN GONDANGREJO

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi

D III Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Tanggal : 13 Juni 2013

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Diyah Ekarini, Skep., Ns ( .......................................... )

NIK. 200179001

Penguji II : Nurma Rahmawati, S.Kep.,Ns ( .......................................... )

NIK. 201186076

Penguji III : Setiyawan, S.Kep.,Ns ( .......................................... )

NIK. 201084050

Mengetahui

Ketua Prodi D III Keperawatan

Stikes Kusuma Husada Surakarta

SETIYAWAN, S. Kep., Ns

NIK. 201084050

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA

NY. L DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA TN. S DI DESA SADON

WONOREJO KECAMATAN GONDANGREJO ”.

Dalam penyusunan karya Tulis ilmiah ini, banyak mendapat bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang

terhormat :

1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program studi D III Keperawatan

STIKES Kusuma Husada Surakarta.

2. Erlina Windyastuti, S. Kep., Ns, selaku Sekretaris Ketua Program studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu

di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

3. Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai

penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi sempurnanya studi kasus ini.

4. Nurma Rahmawati, S.Kep.,Ns, Selaku dosen penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

5. Setiyawan, S.Kep.,Ns, Selaku dosen penguji yang telah membimbing dengan

cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam

bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

6. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

7. Ibu dan Bapak tercinta yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, perhatian,

dukungan dan do`a serta dorongan yang tulus iklas dan penuh kasih.

8. Kakak-adikku tercinta yang selalu memberikan semangat dan do`a.

9. N. A. Candra Aritonang yang selalu memberikan api semangat dan

memberikan dukungan yang luar biasa, dengan sabar dan setia mendengarkan

keluh kesah karya ilmiah saya dan selalu memberi motivasi.

10. Sahabat-sahabatku dan teman-teman kost Dynda, Meycha, Lilis, Marchel,

Ana, Mitha, yang memberikan bantuan dan semangat dalam pengerjaan karya

ilmiah ini, dan semua teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII

Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta.

11. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan karya ilmiah ini.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, Juni 2013

Meylia Puspita Candra Dewi NIM. P10037

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... .. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ................................................................. 4

C. Manfaat Penulisan................................................................ 5

BAB II LAPORAN KASUS

A. Data Umum Keluarga .......................................................... 6

B. Pengkajian ........................................................................... 6

C. Analisa Data ....................................................................... 7

D. Intervensi ............................................................................ 8

E. Implementasi ...................................................................... 9

F. Evaluasi .............................................................................. 11

BAB III PEMBAHASAN

A. Pembahasan ......................................................................... 13

B. Simpulan ............................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Daftar Riwayat Hidup

2. Lampiran Log Book

3. Lampiran Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

4. Lampiran Asuhan Keperawatan

5. Lampiran Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara

fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit maupun

kelemahan. Sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang

dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau

sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian diri manusia, sakit juga bisa

dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi yang normal dimana individu

sebagai totalitas dari keadaan organisme sebagai sistem biologis dan adaptasi

sosial (Aziz, 2008).

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan sistole dan diastole

mengalami kenaikan yang melebihi batas normal (tekanan sistole diatas 140

mmHg, diatas 90 mmHg) (Arita, 2011). Hipertensi disebabkan oleh 2 jenis

yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer yaitu

keturunan, umur, psikis. Sedangkan hipertensi sekunder yaitu penyakit ginjal,

tumor dalam rongga kepala, penyakit syaraf. Sedangkan tanda dan gejala dari

hipertensi adalah peninggian tekanan darah, badan lemas, nyeri kepala. Bila

demikian gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata,otak

atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala, marah,

telinga berdengung, rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang

dan pusing. Untuk komplikasi hepertensi yaitu pada ginjal terjadi hematuri

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

dan kencing sedikit, pada otak terjadi stroke, pada mata terjadi retinapati

hipertensi, pada jantung terjadi pembesaran ventrikel kiri dengan tanpa payah

jantung, infark jantung. Penatalaksaan dari hipertensi bertujuan untuk

menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler dan mortalitas serta morbiditas

yang berkaitan. Tujuan terapi adalah mencapai dan mempertahankan tekanan

sistolik dibawah 140 mmHg dan tekanan diastolik dibawah 90 mmHg dan

mengontrol faktor resiko. Hal ini dapat dicapai melalui modifikasi gaya hidup

atau dengan obat anti hipertensi (Mansjoer, 2004).

Menurut Susalit (2004) di Amerika Serikat, 15 persen golongan kulit

putih dewasa dan 25-30 persen golongan kulit hitam dewasa adalah pasien

hipertensi. Menurut laporan National Health and Nutrition Examination

Survey II / dalam dua dekade terakhir ini terjadi kenaikan prosentase

kewaspadaan masyarakat terhadap hipertensi dari 51 persen menjadi 84

persen, presentase pasien hipertensi yang mendapat pengobatan dari 36

persen menjadi 73 persen, dan presentase pasien hipertensi yang tekanan

darahnya terkendali dari 16 persen menjadi 55 persen. Dalam periode yang

sama angka mortalitas stroke menurun 57 persen dan penyakit jantung

koroner menurun 50 persen. Disimpulkan bahwa selain perubahan pola

makan dan pengurangan kebiasaan merokok, deteksi dan pengelolaan

hipertensi yang lebih baik berperan dalam penurunan morbiditas dan

mortalitas kardiofaskuler tersebut. Di Indosnesia, sampai saat ini belum

terdapat penyelidikan yang bersifat nasional, multisenter, yang dapat

menggambarkan privalensi hipertensi secara tepat. Banyak penyelidikan

dilakukan terpisah dengan metodologi yang belum baku. Boedhi Darmojo

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

dalam tulisannya yang dikumpulkan dari berbagai penelitian melaporkan

bahwa 1,8-28,6 persen penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah pasien

hipertensi pada umumnya prevalensi hipertensi berkisar antara 8,6-10 persen.

Prevelansi terendah yang dikemukakan dari data tersebut berasal dari desa

Kalirejo, Jawa Tengah, yaitu sebesar 1,8 persen sedangkan di daerah Arun,

Aceh, Sumatra Utara, sebesar 5,3 persen. Data lain yang dikemukakan

Gunawan S, yang menyelidiki masyarakat terisolasi di lembah Baliyem, Irian

Jaya, mendapatkan prevalensi hipertensi 0,65 persen. Berdasarkan data dari

Puskesmas Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar pada bulan

Januari-April 2013 terdapat 809 kasus hipertensi (89 persen).

Keluarga merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang hidup

bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai

peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Keadaan ini

perlu kita sadari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan bagiannya dan

di keluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti

(Suprajitno, 2012).

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai

tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan meliputi

mengenal masalah kesehatan keluarga, memutuskan tindakan kesehatan yang

tepat bagi keluarga, merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan,

memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga,

memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.

(Suprajitno, 2012).

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

Dari hasil pengkajian penulis mendapatkan keluarga Tn. S tidak tahu

tanda dan gejala, penatalaksanaan, komplikasi, diit, faktor pencetus pada

hipertensi, maka penulis tertarik untuk melakukan pengelolaan kasus Asuhan

Keperawatan yang dituangkan dengan penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan

judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. L Dengan Hipertensi Pada

Keluarga Tn. S di Desa Sadon, Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar ”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan asuhan keperawatan keluarga pada Ny. L dengan hipertensi

pada keluarga Tn. S di Desa Sadon, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan

Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

2. Tujuan khusus

a. Penulis mampu melaksanakan pengkajian pada Ny. L dengan hipertensi

pada keluarga Tn. S di desa Sadon, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan

Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. L dengan

hipertensi pada keluarga Tn. S di Desa Sadon, Kelurahan Wonorejo

Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny. L

dengan hipertensi pada keluarga Tn. S di Desa Sadon, Kelurahan

Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. L dengan hipertensi

pada keluarga Tn. S di Desa Sadon, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan

Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. L dengan hipertensi pada

keluarga Tn. S di Desa Sadon, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan

Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi pendidikan

Menambah masukan dan sumber bacaan diperpustakaan khususnya

mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi.

2. Manfaat bagi penulis

Menambah wawasan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga

Tn. S terutama pada Ny. L dengan hipertensi.

3. Manfaat bagi Puskesmas

Sebagai bahan pertimbangan oleh pihak puskesmas untuk membuat

kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan asuhan

keperawatan pada Ny. L dengan hipertensi.

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

BAB II

LAPORAN KASUS

Pada bab ini penulis membahas tentang resume kasus dengan judul

“Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S khususnya Ny. L dengan hipertensi Di

Desa Sadon Kelurahan Wonorejo kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar” yang telah dilakukan pada tanggal 22 April 2013 sampai dengan 24

April 2013. Asuhan Keperawatan ini dimulai dari pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi, dengan metode

alloanamnesa dan autoanamnesa.

A. Data Umum Keluarga

Pengkajian dilakukan pada hari senin, tanggal 22 April 2013 di rumah

keluarga Tn. S yang beralamat di Desa Sadon, Kelurahan Wonorejo

Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Komposisi keluarga Tn. S

terdiri dari 4 anggota keluarga yaitu Tn. S 46 tahun sebagai kepala keluarga,

Ny. L sebagai istri berusia 48 tahun, dan anak pertama An. M yang berusia 20

tahun, dan anak kedua An. T berusia 12 tahun. Tipe keluarga Tn. S adalah

tipe keluarga inti (Nuklear Family), dimana keluarganya terdiri dari ayah, ibu

dan anak.

B. Pengkajian

Keluarga Tn. S saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga

dengan anak remaja. Tahap perkembangan keluarga Tn. S yang sudah

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

terpenuhi yaitu berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak,

memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab. Tahap

perkembangan keluarga Tn. S yang belum tercapai saat ini adalah perlu

memberikan figur yang baik bagi anak remaja, seperti mempersiapkan

perubahan sistim peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi

kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga. Hasil dari pengkajian pada

keluarga Tn. S, khususnya Ny. L menderita penyakit hipertensi. Ny. L

mengeluh nyeri kepala skala 5, nyeri senut-senut, nyeri timbul setiap saat dan

bertambah berat saat beraktivitas. lemas, sukar tidur. Biasanya jika sakit Ny.

L langsung periksa ke Puskesmas. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan nyeri

kepala skala 5, badan lemas, sukar tidur, tekanan darah 180/100 mmHg, nadi

88 kali per menit, respirasi 20 kali per menit, terdapat nyeri pada leher.

Pada pengkajian fungsi keperawatan keluarga didapatkan pengkajian

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah. Didapatkan data, Ny. L

mengatakan belum mengerti tentang tanda dan gejalanya, makanan yang

tidak boleh dikonsumsi, penatalaksanaan hipertensi, faktor pencetus

hipertensi, komplikasi hipertensi serta obat tradisional untuk hipertensi.

Menurut Ny. L penyakit hipertensi itu kenaikan tekanan darah, Ny. L waktu

periksa ke Puskesmas pada tanggal 22 April 2013 mendapatkan obat captopril

2 x 12,5 mg dan antalgin 2 x 500 mg.

C. Analisa Data

Berdasarkan hasil pengkajian yang sudah dilakukan penulis pada

tanggal 22 April 2013, didapatkan data subjektif : Ny. L mengatakan nyeri

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

kepala skala 5, nyeri timbul setiap saat dan bertambah berat saat beraktivitas,

lemas dan sukar tidur. Ny. L juga mengatakan tidak mengetahui tentang tanda

dan gejala hipertensi, diit hipertensi, penatalaksanaan hipertensi, komplikasi

hipertensi, faktor pencetus hipertensi serta obat tradisional untuk penderita

hipertensi. Dan untuk data obyektifnya tekanan darah Ny. L 180/100 mmHg.

Sehingga penulis menegakkan diagnosa keperawatan nyeri akut pada Ny. L

dengan Hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal

masalah.

Berdasarkan hasil scoring didapatkan masalah utama adalah nyeri akut

pada Ny. L dengan hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah (skor 2 2/3).

D. Intervensi

Pada diagnosa keperawatan nyeri akut pada Ny. L dengan hipertensi

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah. Pada

tujuan umum : setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 1

minggu diharapkan nyeri berkurang menjadi 3. Sedangkan tujuan khususnya :

setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 x 45 menit

diharapkan keluarga dapat mengetahui tanda dan gejala dari hipertensi.

Keluarga mengetahui penatalaksanaan hipertensi. Keluarga mengetahui diit

untuk hipertensi. Keluarga mengetahui komplikasi dari hipertensi. Keluarga

mengetahui faktor pencetus dari hipertensi. Keluarga mampu

mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional dengan membuat jus

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

mentimun. Oleh karena itu Intervensi keperawatan keluarga yang penulis

lakukan adalah ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam rasionalnya untuk

mengurangi skala nyeri. Anjurkan pasien minum obat antalgin 2 x 500 mg

dan captopril 2 x 12,5 mg rasionalnya untuk mengurangi nyeri dan

menurunkan tekanan darah. Jelaskan tanda dan gejala dari hipertensi

rasionalnya agar keluarga mengetahui tanda dan gejala dari hipertensi.

Jelaskan penatalaksanaan hipertensi rasionalnya agar keluarga mengetahui

penatalaksanaan dari penyakit hipertensi. Jelaskan diit hipertensi rasionalnya

agar keluarga tau diit yang baik untuk penderita hipertensi. Jelaskan

komplikasi dari hipertensi rasionalnya supaya keluarga tau komplikasi dari

penyakit hipertensi. Jelaskan faktor pencetus dari hipertensi rasionalnya agar

keluarga mengetahui faktor pencetus penyakit hipertensi. Dan

demonstrasikan cara membuat obat tradisional dengan membuat jus

mentimun rasionalnya supaya keluarga mengerti obat tradisional untuk

penderita hipertensi yaitu dengan membuat jus mentimun.

E. Implementasi

Implementasi yang penulis lakukan pada hari pertama Selasa tanggal 23

April 2013 jam 13.00 yaitu mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam, respon

subyektifnya Ny. L bersedia dan respon obyektifnya Ny. L dapat

mempraktekan tehnik relaksasi nafas dalam. Menjelaskan tanda dan gejala

dari hipertensi, respon subyektifnya keluarga bersedia dan respon obyektifnya

keluarga menyimak dengan baik. Menjelaskan faktor pencetus hipertensi,

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

respon subyektifnya keluarga bersedia dan respon obyektifnya keluarga

memperhatikan. Menjelaskan diit untuk penderita hipertensi, respon

subyektifnya keluarga bersedia dan respon obyektifnya keluarga mengerti diit

untuk hipertensi. Menjelaskan penatalaksanaan untuk penderita hipertensi,

respon subyektifnya keluarga bersedia dan respon obyektifnya keluarga

menyimak penjelasan. Menjelaskan komplikasi dari penyakit hipertensi,

respon subyektifnya keluarga bersedia dan respon obyektifnya keluarga

memperhatikan. Mendemonstrasikan cara membuat obat tradisional dengan

membuat jus mentimun, respon subyektifnya keluarga bersedia dan respon

obyektifnya keluarga mempraktekan cara membuat obat tradisional dengan

cara membuat jus mentimun.

Implementasi hari kedua pada hari Rabu 24 April 2013 jam 14.15 yaitu

mengobservasi tingkat nyeri dan menganjurkan tehnik relaksasi nafas dalam,

Ny. L bersedia dan mempraktekan nafas dalam. Mengulang kembali

menjelaskan tentang tanda dan gejala hipertensi, keluarga bersedia dan

menjelaskan kembali tanda dan gejala hipertensi. Menjelaskan faktor

pencetus dari hipertensi, keluarga bersedia dan dapat menyebutkan kembali

faktor pencetus hipertensi. Menjelaskan penatalaksanaan hipertensi, keluarga

bersedia dan dapat menjelaskan kembali. Menjelaskan komplikasi dari

penyakit hipertensi, keluarga bersedia dan mengerti. Mengulang kembali

tentang diit untuk penderita hipertensi, keluarga bersedia dan mengerti.

Menganjurkan keluarga untuk membuat obat tradisional dengan membuat jus

mentimun satu hari satu kali, keluarga bersedia dan mempraktekan.

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

F. Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada hari Selasa 23 April 2013 didapatkan respon

subjektif Ny. L mempraktekan tehnik relaksasi nafas dalam dan mengatakan

nyeri belum berkurang, masih pusing, nyeri senut-senut, nyeri dikepala, skala

nyeri 5 nyeri timbul setiap saat dan bertambah berat saat beraktivitas.

Keluarga mengatakan tanda dan gejala dari hipertensi adalah kepala pusing

dan lemas, keluarga mengatakan faktor pencetus dari hipertensi adalah

kelelahan. keluarga mengatakan komplikasi dari penyakit hipertensi adalah

stroke. keluarga mengatakan diit untuk penderita hipertensi adalah rendah

garam. keluarga mengatakan mengerti cara membuat jus mentimun. Respon

obyektif yaitu Ny. L tampak menahan nyeri, keluarga menyimak dengan baik

penjelasan tentang penyakit hipertensi, keluarga berusaha menjawab

pertanyaan yang diajukan.

Analisanya keluarga sudah mengetahui tentang tanda dan gejala

hipertensi, penatalaksanaan hipertensi, diit hipertensi, komplikasi hipertensi,

faktor pencetus hipertensi dan mengetahui cara pembuatan obat tradisional

dengan membuat jus mentimun. Planing yang dapat di buat adalah

pertahankan intervensi, anjurkan Ny. L untuk melakukan relaksasi nafas

dalam, anjurkan untuk kontrol tekanan darah secara teratur dua minggu

sekali, jelaskan kembali tentang tanda dan gejala hipertensi, faktor pencetus

dari penyakit hipertensi, penatalaksanaan penyakit hipertensi, komplikasi dari

penyakit hipertensi, diit untuk penderita hipertensi, dan anjurkan untuk

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

membuat jus mentimun, dan minum obat yang di dapat dari puskesmas yaitu

captopril 2 kali 12,5 mg, dan antalgin 2 kali 500 mg.

Evaluasi hari kedua pada hari Rabu, tanggal 24 April 2013, didapatkan

respon subyektif keluarga yaitu Ny. L nyeri sudah berkurang, skala nyeri 3.

Keluarga mengatakan tanda dan gejala dari hipertensi adalah kepala pusing

dan lemas, keluarga mengatakan faktor pencetus dari hipertensi adalah

kelelahan, keluarga mengatakan komplikasi dari penyakit hipertensi adalah

stroke, keluarga mengatakan diit untuk penderita hipertensi adalah rendah

garam, keluarga mengatakan mengerti cara membuat jus mentimun. Respon

obyektif yaitu Ny. L tampak lebih rileks, keluarga menyimak dengan baik

penjelasan tentang penyakit hipertensi, keluarga mampu menjelaskan kembali

tentang hipertensi. Analisanya keluarga sudah mengetahui tentang tanda dan

gejala hipertensi, penatalaksanaan hipertensi, diit hipertensi, komplikasi

hipertensi, faktor pencetus hipertensi dan mengetahui cara pembuatan obat

tradisional dengan membuat jus mentimun. Planing yang dapat di buat adalah

pertahankan intervensi, anjurkan untuk kontrol tekanan darah secara teratur

sebulan sekali, dan anjurkan untuk membuat obat tradisional dengan

membuat jus mentimun satu hari satu kali.

BAB III

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN SARAN

A. Pembahasan

Pada bab ini membahas tentang proses telaah antara data pendukung

yang terjadi antara teori dengan kenyataan yang ada pada kasus nyata yang

dilakukan Asuhan Keperawatan tanggal 22 April 2013 sampai tanggal 24

April 2013. Pada pembahasan ini dimulai dari pengkajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

1. Pengkajian

Pengkajian secara teori adalah suatu tahapan dimana perawat

mengambil data secara terus menerus terhadap keluarga yang dibinanya

(Padila, 2012). Penulis melakukan pengkajian pada keluarga Tn. S

berdasarkan pengkajian 32 data menurut Friedman (1998) dan

diaplikasikan dalam proses pengkajian melalui proses wawancara dengan

keluarga, observasi lingkungan dan pemeriksaan fisik.

Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan pada keluarga Tn. S

terutama pada Ny. L ditemukan data : Ny. L sering mengeluhkan nyeri

kepala skala 5, nyeri senut senut, nyeri timbul setiap saat dan bertambah

berat saat beraktivitas. Tanda dan gejala yang muncul pada penderita

hipertensi antara lain pusing, sakit kepala, sesak nafas, gelisah, kelelahan,

nyeri bagian perut, mual, gelisah, muntah, pandangan menjadi kabur

(Padila, 2012).

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

Hal ini sesuai dengan teori nyeri menurut (Setyohadi, 2009) pada

umumnya intensitas nyeri dipakai rating scale dengan analogi visual atau

dikenal sebagai Visual Analogue Scale (VAS). Mintalah pasien membuat

rating terhadap rasa nyerinya (0-10) baik yang dirasakan saat ini, kapan

nyeri yang paling buruk dirasakan atau yang paling ringan dan pada

tingkatan mana rasa nyeri masih dapat diterima. Kualitas nyeri

menggunakan terminologi yang dikemukakan oleh pasien itu sendiri

seperti nyeri tajam, seperti terbakar, seperti tertarik, nyeri tersayat dan

sebagainya.

Sementara karakteristik dari nyeri adalah yang pertama P adalah

tenaga kesehatan harus mengkaji tentang penyebab terjadinya nyeri pada

penderita, dalam hal ini perlu dipertimbangkan bagian-bagian tubuh mana

yang mengalami cidera termasuk menghubungkan antara nyeri yang di

derita dengan faktor psikologisnya, karena biasanya terjadi nyeri hebat

karena dari factor psikologis bukan dari lukanya, selanjutnya Q adalah

Quality, kualitas nyeri merupakan sesuatu yang subyektif yang

diungkapkan oleh klien, seringkali klien mendeskripsikan nyeri dengan

kalimat nyeri seperti ditusuk, terbakar, sakit dalam atau superfisial, atau

bahkan seperti di gencet. R adalah Region, untuk mengkaji lokasi, tenaga

kesehatan meminta penderita untuk menunjukkan semua bagian atau

daerah yang dirasakan tidak nyaman. Untuk melokalisasi lebih spesifik

maka sebaiknya tenaga kesehatan meminta penderita untuk menunjukkan

daerah yang nyerinya minimal sampai ke arah nyeri yang sangat. Hal ini

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

akan sulit dilakukan apabila nyeri yang dirasakan bersifat menyebar atau

difuse, S adalah Severe, tingkat keparahan merupakan hal yang paling

subyektif yang dirasakan oleh penderita, karena akan diminta bagaimana

kulitas nyeri, kualitas nyeri harus bisa digambarkan menggunakan skala

yang bersifat kuantitas. T adalah Time, tenaga kesehatan mengkaji tentang

awitan, durasi dan rangkaian nyeri, berapa lama menderita, seberabapa

sering untuk kambuh dan lain lain (Judha, 2012).

Terapi obat yang diberikan pada penderita hipertensi antara lain

reserpin 0,1-0,25 mg sehari sebagai dosis tunggal, propanolol mulai dari

10 mg dua kali sehari yang dapat dinaikan 20 mg dua kali sehari, nifedipin

mulai dari 5 mg dua kali sehari, bisa dinaikan 10 mg dua kali sehari, dan

captopril 12,5 mg – 25 mg sebanyak dua sampai 3 kali sehari (Ardiansyah,

2012). Pada Ny. L waktu periksa ke puskesmas diberi obat captopril 2 x

12,5 mg dan antalgin 2 x 500 mg. Hal ini sesuai dengan teori bahwa salah

satu obat hipertensi adalah captopril.

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga

mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan,

tugas keluarga tesebut antara lain : pertama mengenal masalah kesehatan

keluarga. Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh

diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan

karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana

keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan

perubahan yang dialami keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang

dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat

kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar

perubahannya (Suprajitno, 2012).

Pada pengkajian fungsi kesehatan keluarga terutama dalam

mengenal masalah kesehatan, maka perlu dikaji sejauh mana keluarga

mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan, meliputi pengertian, tanda

dan gejala, faktor penyebab, dan yang mempengaruhinya serta persepsi

keluarga terhadap masalah (Padila, 2012).

. Berdasarkan etiologi masalah yang terdapat pada keluarga Tn. S

khususnya Ny. L didapatkan data keluarga mengatakan belum tau tentang

tanda dan gejala, penatalaksanaan, faktor pencetus, komplikasi, diit dan

obat tradisional untuk penderita hipertensi, hal ini sesuai dengan teori.

2. Diagnosa Keperawatan

Definisi diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan masalah

keperawatan yang didapat dari data-data pada pengkajian yang

berhubungan dengan etiologi yang berasal dari data-data pengkajian fungsi

perawatan keluarga (Padila, 2012)

Masalah keperawatan sampai saat ini masih menggunakan daftar

masalah keperawatan yang dibuat oleh asosiasi perawat Amerika

(NANDA), yang meliputi masalah aktual, resiko atau resiko tinggi, dan

potensial (untuk keadaan wellness/sejahtera). Penyebab merujuk kepada

tugas keluarga dibidang kesehatan, yaitu mengenal masalah kesehatan,

mengambil keputusan untuk tindakan, merawat anggota keluarga,

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

memodifikasi lingkungan, atau memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan

sesuai data yang telah dikumpulkan dalam pengkajian, sedang tanda dapat

dituliskan atau tidak karena telah diidentifikasi pada langkah awal

(Suprajitno, 2004).

Data yang muncul pada klien yaitu data subyektifnya nyeri kepala

skala 5, nyeri senut-senut, nyeri timbul setiap saat dan bertambah berat

saat beraktivitas, serta etiologinya ketidakmampuan keluarga mengenal

masalah dengan data subyektif keluarga mengatakan belum mengetahui

tentang tanda dan gejala, penatalaksanaan, faktor pencetus, komplikasi,

diit dan obat tradisional untuk penderita hipertensi, dan data obyektif

tekanan darah Ny. L 180/100 mmHg.

Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan,

maka perlu dikaji sejauh mana keluarga mengetahui fakta-fakta dari

masalah kesehatan, meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab

dan yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah

(Padila, 2012).

3. Intervensi

Intervensi keperawatan adalah bagian dari tahap proses keperawatan

yang meliputi tujuan perawatan, penetaan kriteria hasil, penetapan rencana

tindakan yang akan diberikan kepada klien untuk memecahkan masalah

yang dialami klien serta rasional dari masing-masing rencana tindakan yang

akan diberikan (Hutahaean, 2010). Perencanaan keperawatan keluarga

terdiri dari penetapan tujuan, mencangkup tujuan umum dan tujuan khusus,

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

rencana intervensi serta dilengkapi dengan rencana evaluasi yang memuat

criteria dan standar (Padila, 2012)

Tujuan jangka umum setelah dilakukan tindakan asuhan

keperawatan selama 1 minggu diharapkan nyeri berkurang menjadi 3,

sedangkan tujuan kususnya setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan

selama 3 x 45 menit diharapkan keluarga dapat mengetahui tanda dan

gejala dari hipertensi, keluarga mengetahui penatalaksanaan hipertensi,

keluarga mengetahui diit untuk hipertensi, keluarga mengetahui komplikasi

dari hipertensi, keluarga mengetahui faktor pencetus dari hipertensi, serta

keluarga mampu mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional

dengan membuat jus mentimun satu hari satu kali.

Intervensi ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam rasionalnya untuk

mengurangi skala nyeri, anjurkan pasien minum obat captopril 2 x 12,5 mg

dan antalgi 2 x 500 mg, untuk mengurangi tekanan darah tinggi dan

mengurangi nyeri, jelaskan tanda dan gejala dari hipertensi rasionalnya

agar keluarga mengetahui tanda dan gejala hipertensi, jelaskan

penatalaksanaan hipertensi agar keluarga mengetahui penatalaksanaan

hipertensi, jelaskan diit hipertensi rasionalnya agar keluarga mengetahui

diit untuk penderita hipertensi, jelaskan komplikasi dari hipertensi

rasionalnya agar keluarga mengetahui komplikasi dari penyakit hipertensi,

jelaskan faktor pencetus dari hipertensi rasionalnya agar keluarga

mengetahui faktor pencetus hipertensi, dan demonstrasikan cara membuat

obat tradisional dengan membuat jus mentimun satu kali sehari rasionalnya

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

agar keluarga mengetahui cara membuat obat tradisional dengan membuat

jus mentimun.

4. Implementasi

Implementasi adalah serangkaian tindakan perawat pada keluarga

berdasarkan perencanaan sebelumnya (Padila, 2012).

Mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam, relaksasi nafas dalam

merupakan metode yang efektif untuk mengatasi nyeri, relaksasi yang

sempurna dapat mengurangi ketegangan otot, kejenuhan, dan ansietas

sehingga dapat mencegah peningkatan intensitas nyeri (Kusyati, 2013),

menganjurkan pasien minum obat captopril 2 x 12,5 mg untuk mengurangi

tekanan darah tinggi, kaptopril 12,5 mg – 25 mg sebanyak dua sampai tiga

kali sehari (Ardiansyah, 2012), menjelaskan tanda dan gejala dari

hipertensi, menjelaskan penatalaksanaan hipertensi, menjelaskan diit

hipertensi, menjelaskan komplikasi dari hipertensi, menjelaskan faktor

pencetus dari hipertensi (Arita, 2011), dan mendemonstrasikan cara

membuat obat tradisional dengan membuat jus mentimun, penulis

menganjurkan untuk dibuat jus agar lebih mudah dikonsumsi, mentimun

memiliki banyak khasiat, diantaranya mampu menurunkan tekanan darah

tinggi karena mentimun mengandung potassium, magnesium, dan fosfor

(Nisa, 2012).

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

5. Evaluasi

Definisi evaluasi adalah tahap akir dari proses keperawatan dan

merupakan tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan

yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan,

dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai (Hutahaean, 2010). Evaluasi

dilakukan dengan pendekatan pada SOAP, yaitu: S adaalah data subjektif

yaitu data yang diutarakan klien dan pandangannya terhadap data tersebut

(jika pasien afasia, penulisan datanya adalah 0/X), kemudian O adalah

objektif yaitu data yang didapat dari hasil observasi perawat, termasuk

tanda-tanda klinik dan fakta yang berhubungan dengan penyakit klien

(meliputi data fisiologi, dan informasi dari pemeriksaan tenaga kesehatan),

A adalah analisa yaitu analisa ataupun kesimpulan dari data subjektif dan

data objektif, P adalah perencanaan yaitu pengembangan rencana segera

atau yang akan datang untuk mencapai status kesehatan klien yang optimal

(Hutahaean, 2010).

Dari hasil evaluasi didapatkan data subyektif Ny. L mengatakan

nyeri berkurang skala 3, keluarga mengatakan tanda dan gejala hipertensi

adalah pusing dan lemas, keluarga mengatakan faktor pencetus hipertensi

adalah kelelahan, stres, keluarga mengatakan komplikasi dari hipertensi

yaitu stroke, keluarga mengatakan diit untuk penderita hipertensi adalah

rendah garam, keluarga mengatakan mengerti cara membuat jus

mentimun, dan data obyektifnya Ny. L tampak rileks, keluarga menyimak

dengan baik penjelasan hipertensi, keluarga dapat menjelaskan kembali

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

tentang hipertensi., dan analisanya keluarga sudah mengetahui tentang

tanda dan gejala hipertensi, penatalaksanaan hipertensi, diit hipertensi,

komplikasi hipertensi, faktor pencetus hipertensi dan mengetahui cara

pembuatan obat tradisional dengan membuat jus mentimun, planingnya

adalah pertahankan intervensi, anjurkan periksa tekanan darah setiap 2

minggu sekali, anjurkan membuat jus mentimun.

B. Simpulan Dan Saran

1. Simpulan

a. Pengkajian pada keluarga Tn. S khususnya Ny. L dengan hipertensi

primer atau esensial pada tanggal 22 April 2013 di rumah keluarga Tn.

S didapatkan bahwa Ny. L mengatakan pusing dan nyeri dikepala,

provocate: Ny. L mengatakan pusing, quality : nyeri senut-senut,

region : nyeri dirasakan di kepala, skala : 5, time : nyeri timbul setiap

saat dan bertambah berat saat beraktifitas. Ny. L mengatakan belum

mengetahui cara perawatan hipertensi. Keluarga Tn. S mengatakan

tidak mengetahui cara merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi.

b. Diagnose keperawatan yang dirumuskan oleh penulis adalah nyeri akut

pada Ny. L berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S

mengenal masalah.

c. Setelah dilakukan 2 kali kunjungan rumah, nyeri berkurang dengan

kriteria hasil skala nyeri 3, ekspresi wajah rileks ,dan tujuan khususnya

adalah setelah dilakukuan 2 kali kunjungan rumah keluarga mampu

mengenal masalah dan keluarga mengetahui cara membuat obat

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

tradisional. Tindakan keperawatan yang penulis lakukan untuk

tercapainya tujuan di atas antara lain mengajarkan tehnik relaksasi

nafas dalam untuk mengurangi nyeri. Untuk mengatasi masalah

ketidakmampuan keluarga Tn. S mengenal masalah kesehatan penulis

menyusun rencana keperawatan setelah dilakukan 2 kali kunjungan di

rumah keluarga Tn. S diharapkan nyeri pada Ny. L berkurang skala 3,

dan keluarga Tn. S mampu mengenal masalah kesehatan dengan

kriteria hasil keluarga Tn. S mengerti tentang tanda dan gejala, diit,

komplikasi, serta mampu membuat obat tradisional.

d. Implementasi hari pertama selasa tanggal 23 April 2013 jam 13.00

yaitu mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam��menjelaskan tanda dan

gejala dari hipertensi rasionalnya agar keluarga mengetahui tanda dan

gejala dari hipertensi, menjelaskan faktor pencetus hipertensi,

menjelaskan diit untuk penderita hipertensi rasionalnya agar keluarga,

menjelaskan penatalaksanaan untuk penderita hipertensi, menjelaskan

komplikasi dari penyakit hipertensi, mendemonstrasikan cara membuat

obat tradisional dengan membuat jus mentimun. Hari kedua pada hari

rabu 24 April 2013 jam 14.15 yaitu mengobservasi tingkat nyeri dan

menganjurkan tehnik relaksasi nafas, mengulang kembali menjelaskan

tentang tanda menjelaskan faktor pencetus dari hipertensi, menjelaskan

komplikasi dari penyakit hipertensi, Serta menganjurkan keluarga

untuk membuat obat tradisional dengan membuat jus mentimun

e. Evaluasi hari kedua pada hari rabu, tanggal 24 April 2013, di dapatkan

respon subyektif keluarga yaitu Ny. L nyeri sudah berkurang, skala

nyeri 3. Keluarga mengatakan tanda dan gejala dari hipertensi adalah

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

kepala pusing dan lemas, keluarga mengatakan faktor pencetus dari

hipertensi adalah kelelahan, keluarga mengatakan komplikasi dari

penyakit hipertensi adalah stroke, keluarga mengatakan diit untuk

penderita hipertensi adalah rendah garam, keluarga mengatakan

mengerti cara membuat jus mentimun. Respon obyektif yaitu Ny. L

tampak lebih rileks, keluarga menyimak dengan baik penjelasan

tentang penyakit hipertensi, keluarga mampu menjelaskan kembali

tentang hipertensi. Analisanya keluarga sudah mengetahui tentang

tanda dan gejala hipertensi, penatalaksanaan hipertensi, diit hipertensi,

komplikasi hipertensi, faktor pencetus hipertensi dan mengetahui cara

pembuatan obat tradisional dengan membuat jus mentimun. Planing

yang dapat di buat adalah pertahankan intervensi, anjurkan untuk

kontrol tekanan darah secara teratur sebulan sekali, dan anjurkan untuk

membuat obat tradisional dengan membuat jus mentimun.

2. Saran

a. Bagi institusi Pendidikan

Dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih

berkualitas, dan menciptakan perawat-perawat yang profesional

b. Bagi institusi pelayanan kesehatan (Puskesmas)

Hal ini diharapkan puskesmas dapat memberikan pelayanan kesehatan

yang lebih baik lagi dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

c. Bagi penulis

Hal ini diharap kan penulis dapat lebih maksimal lagi dalam

memberikan asuhan keperawatan keluarga.

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-meyliapusp... · STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. L DENGAN HIPERTENSI

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Muhamad. 2012. Medikal Bedah. Yogyakarta : Divapress

Hidayat, Aziz. 2008. Konsep Dasar Keperawatan, Edisi 2 Jakarta: Salemba

Medika

Hutahaean, Serri. 2010. Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan.

Yogyakarta : TIM, 2010

Judha, Mohamad. 2012. Teori Pengukuran Nyeri. Yogyakarta : Nuha Medika

Kusyati, Eni. 2013. Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC, 2012

Murwani, Arita. 2011. Perawatan Pasien Penyakit Dalam, Yogyakarta : Gosyem

Publishing

Nisa, Intan. 2012. Terapi Herbal. Jakarta : Dunia Sehat

Padila. 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha Medika

Setiyohadi, Bambang. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Interna Publishing

Suprajitno, 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga, Jakarta : EGC, 2004