Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

32
Ny.S (63) DM,HT Tn.Su (62) sehat Tn.D (32) sehat Ny. Y (30) sehat An. R (19) sehat Tn. M (29) sehat DM ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN I. PENGKAJIAN KELUARGA A. Data umum 1. Nama KK : Tn. Su 2. Umur KK : 62 th 3. Alamat : Jl. Klampok Kasri RT 10 RW 02 Kelurahan Gading Kasri 4. No. Telephon : - 5. Pekerjaan : Pasukan kuning 6. Pendidikan : SD 7. Susunan Anggota Keluarga : No Nama Umur Sex (L/ P) Hub Dg KK Gol Dara h Pendidika n Pekerjaan Masalah Kesehata n 1 Ny. S 63 th P Istri - SD IRT Diabetes , hiperten si 2 An. R 19 P Anak - SMK pelajar - Genogram

description

,,,,

Transcript of Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

Page 1: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

Ny.S(63)DM,HT

Tn.Su(62)sehat

Tn.D(32)sehat

Ny. Y(30)sehat

An. R(19)sehat

Tn. M(29)sehat

DM

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN

I. PENGKAJIAN KELUARGA

A. Data umum

1. Nama KK : Tn. Su

2. Umur KK : 62 th

3. Alamat : Jl. Klampok Kasri RT 10 RW 02 Kelurahan Gading Kasri

4. No. Telephon : -

5. Pekerjaan : Pasukan kuning

6. Pendidikan: SD

7. Susunan Anggota Keluarga :

No Nama UmurSex

(L/P)

Hub

Dg KK

Gol

DarahPendidikan Pekerjaan

Masalah

Kesehatan

1 Ny. S 63 th P Istri - SD IRT Diabetes,

hipertensi

2 An. R 19 P Anak - SMK pelajar -

Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal dalam 1 rumah

X : meninggal

Page 2: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

8. Tipe Keluarga

Jenis tipe keluarga : Keluarga inti, dimana dalam satu rumah terdapat sepasang

suami istri dengan 1 orang anak.

9. Latar belakang kebudayaan (etnik)

a) Asal suku bangsa: Suku Jawa

b) Bahasa yang digunakan: Bahasa Jawa

c) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan: keluarga tidak memiliki

praktik atau kepercayaan tertentu yang berhubungan dengan kesehatan

d) Kebiasaan Diit dan berpakaian : keluarga mengkonsumsi makanan pokok

yang biasanya orang jawa makan yaitu nasi. Pakaian yang digunakan seperti

pakaian yang digunakan adalah pakaian modern: kaos, celana, daster.

e) Dekorasi rumah / tanda-tanda budaya : di rumah Tn. Su barang-barang

berantakan dan kotor.

10. Identifikasi religius

a. Agama : seluruh anggota keluarga Tn. S beragama Islam. Tn. Su mengikuti

kegiatan tahlilan, sedangkan Ny. S tidak pernah lagi mengikuti kegiatan semenjak

sakit.

b. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: Apabila ada anggota

keluarga yang sakit berusaha di obati dan berdoa kepada Allah SWT semoga

cepat diberikan kesembuhan.

11. Status kelas sosial

a. Status kelas sosial : Kurang mampu

b. Anggota keluarga yang mencari nafkah: Tn. Su

c. Sumber pendapatan perbulan : Nafkah dari Tn. Su bekerja menjadi pasukan

kuning

d. Penghasilan: sebesar ± Rp ≥ 300.000,- perbulan

e. Upaya lain: terkadang berjualan hasil rajutan.

f. Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) : TV, radio

12. Mobilitas kelas sosial

Tn. S sudah lama menjadi pasukan kuning di RW 2 Gadingkasri. Dulu Tn. Su

menjadi pasukan kuning sendiri, namun sekarang berdua sehingga gaji yang

didapatkan berkurang. Sebelum sakit, Ny. S biasanya berjualan gorengan. Namun

setelah sakit tidak pernah lagi. Keluarga Tn. Su menempati rumah yang sekarang di

Page 3: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

tempati sejak menikah. Keluarga Tn. Su dititipi rumah oleh saudaranya, yang terletak

di belakang rumah Tn. Su. Saat ini dua anak laki-laki Tn. Su yang menempati rumah

tersebut. Kedua anak laki-laki Tn. Su terkadang juga membantu ekonomi keluarga

jika memiliki uang. Sedangkan anak perempuan Tn. Su yang sudah menikah juga

sering membawakan beras jika berkunjung ke rumah.

13. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Keluarga Tn. Su mengisi waktu luang dengan menonton TV dan mendengarkan

radio. Ny. S mengisi waktu luang dengan merajut.

B. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan

14. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga ini dalam tahap keluarga melepas anak usia dewasa, dengan satu orang

anak yang sudah menikah, dua orang anak yang belum menikah namun sudah

bekerja sendiri dan tidak satu rumah, dan masih ada satu anak yang masih remaja

akhir.

15. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan sudah terpenuhi, yaitu mempertahankan suasana kehidupan

rumah tangga yang saling membahagiakan pasangan, adaptasi dengan perubahan

yang akan terjadi, mempertahankan keakraban pasangan, dan memasukkan

anggota keluarga baru yaitu menantu dan cucu.

16. Riwayat keluarga inti

Tn.Su dan istri menikah atas dasar saling menyayangi satu sama lain dan atas

persetujuan kedua belah keluarga. Mereka sudah menikah selama 35 tahun, dan

dikaruniai anak pertama saat tahun kedua pernikahan. Mereka dikaruniai 2 orang

anak perempuan dan 2 orang anak laki-laki. Sejak menikah keluarga Tn. Su sudah

menempati rumah yang sekarang ditempati.

17. Riwayat keluarga asal

Keluarga Tn. Su dan Ny S berasal dari Suku Jawa. Baik Tn. Su maupun Ny. S

berasal dari satu daerah, yaitu Purwosari. Tn. Su merupakan anak tunggal. Kedua

orangtua Tn. Su sudah meninggal karena usia tugas. Ny. S merupakan anak terakhir

dari tiga bersaudara. Kedua orangtua Ny. S sudah meninggal karena usia tua .Kakak

Ny. S yang pertama sudah meninggal karena DM dengan infeksi berat di kaki. Ny. S

Page 4: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

mengatakan baik kedua orang tuanya maupun kedua orangtua Tn. Su tidak memiliki

riwayat penyakit Diabetes Mellitus maupun hipertensi.

C. Data Lingkungan

18. Karakteristik rumah

a. Luas rumah: 2 x 4

b. Type rumah: rumah kecil 1 lantai

c. Kepemilikan: milik sendiri

d. Jumlah dan ratio kamar/ruangan: 1 kamar tidur, 1 ruang tamu, dapur dan kamar

mandi di luar

e. Ventilasi/Jendela: memiliki jendela kecil di ruang tamu yang bisa dibuka lebar

sehingga sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah.

f. Pemanfaatan ruangan: penataan barang tidak rapi dan lantai rumah kotor.

g. Septic tank: ada, letak di samping rumah, jarak rembesan tinja dengan sumber air

bersih < 10 meter.

h. Sumber air minum: sumur, air digunakan untuk keperluan sehari-hari yaitu untuk

memasak, minum, mandi serta cuci pakaian adalah air yang bersih, tidak

berwarna, dan tidak berbau.

i. Kamar mandi/WC: ada, terletak di samping rumah

j. Sampah: dibuang di tempat sampah

k. Kebersihan lingkungan: kotor

Denah rumah

RT K D

KM

19. Karakteristik lingkungan tempat tinggal dan masyarakat

Tipe lingkungan: termasuk daerah perkotaan, rumah berada pada daerah

pemukiman padat, kondisi jalan aspal.

Kebiasaan: tetangga sering berkunjung ke rumah Ny. S untuk mengobrol

Kelas sosial : jenis pekerjaan masyarakat sekitar bermacam-macam, yaitu

pedagang, kuli bangunan, buruh, pertukangan, wiraswasta dan pegawai negri.

Aturan/kesepakatan: tidak ada aturan/ kesepakatan

Keterangan :

KM : Kamar mandi

K :Kamar

RT : Ruang Tamu

D : Dapur

Page 5: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

Budaya: Mayoritas masyarakat menggunakan budaya jawa dalam setiap

kegiatan

20. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn.Su sudah tinggal di Kelurahan Gadingkasri, RW 02 RT 10 semenjak

menikah. Alat transportasi yang digunakan keluarga Tn. Su adalah angkutan kota.

21. Hubungan sosial keluarga dengan masyarakat

Tn. S mengikuti acara tahlilan yang ada di RT 10 RW 2. Sedangkan Ny. S sudah

tidak lagi mengikuti tahlilan, pengajian, maupun PKK semenjak sakit. Namun,

hubungan Ny. S dengan warga sekitar baik karena tetangga sering mampir untuk

mngobrol. Anak Tn. S tidak mengikuti kegiatan karang taruna di RW 2 dikarenakan

sudah mengikuti banyak kegiatan di sekolahnya.

D. Struktur Keluarga

22. Pola dan Komunikasi Keluarga

Komunikasi dengan anggota keluarga serumah baik dan dua arah. Cara

berkomunikasi orang serumah menggunakan komunikasi langsung.

23. Struktur Kekuatan

Segala keputusan dalam keluarga adalah hasil diskusi antara Tn.S dan Ny.S. Namun

semua keputusan tertinggi ada pada Tn.S sebagai kepala rumah tangga.

24. Struktur Peran

Tn. S sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai

pendidik, mengurus rumah tangga, pelindung dan pemberi rasa aman. Sebagai

kepala keluarga, Tn. S merupakan anggota dari kelompok sosialnya serta

sebagai anggota masyarakat dan lingkungannya.

Ny. R sebagai istri dan ibu bagi anak- anaknya, memiliki peran untuk mengurus

rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya.

An. R sebagai pelajar dan sebagai anak, memiliki peran untuk belajar dan juga

merawat ibunya yang sakit. An. R seringkali harus membantu mengurus

keperluan rumah tangga.

25. Nilai-Nilai Keluarga

Keluarga mengajarkan bahwa sesulit apapun keadaan keluarga tetap berusaha

menghadapi. Tn.S selalu menerapkan nilai-nilai kekeluargaan dalam keluarganya.

Kedua anak laki-laki Tn. S sangat perhatian terhadap kondisi kesehatan Ny. S.

Page 6: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

Kedua anak laki-laki Tn. S juga sering membantu keuangan, walaupun

penghasilannya juga tidak seberapa. Anak perempuan Ny. S yang sudah menikah

juga biasanya mengunjungi ke rumah.

E. Fungsi Keluarga

26. Fungsi Afektif

Tn. Su dan anak R. Sangat menyayangi Ny. S. Hal ini dibuktikan dengan keluarga

yang dengan sabar merawat Ny. S selama sakit. Ny. S menyatakan bahwa beliau

sangat menyayangi anak-anaknya. Ny. S mengatakan merasa kepikiran dan

khawatir saat anak perempuannya yang sudah menikah tidak segera mengunjungi

ke rumah. Anak laki-laki Ny. S selalu melihat kondisi ibunya setiap pulang dari

bekerja, dan mengantarkan ke rumah sakit untuk kontrol setiap bulan.

27. Fungsi Sosialisasi

Keluarga Tn. Su bersosialisasi dengan baik dengan masyarakat. Tn Su dan Ny. S

mengijinkan anaknya untuk mengikuti kegiatan OSIS dan PMR di sekolahnya.

Namun, Ny. S selalu mengontrol dan mengingatkan anaknya jika berbuat salah

dalam bersosialisasi.

28. Fungsi Perawatan Kesehatan

Keluarga mengatakan bahwa jika terdapat anggota keluarga yang sakit, maka akan

dibawa berobat ke puskesmas. Keluarga biasanya memeriksakan Ny. S ke rumah

sakit setiap bulannya. Bagi keluarga, definisi sehat adalah saat badan terasa tidak

sakit dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Keluarga mengetahui mengenai

kondisi Ny. S yang mengalami diabetes dan hipertensi. Keluarga biasanya makan

sehari-sehari dengan nasi, sayur, dan lauk-pauk yang sering adalah tempe dan tahu.

Keluarga makan tiga kali sehari. Keluarga mengetahui bahwa Ny. S memiliki

pantangan makanan, dan selama ini selalu melarang Ny. S memakan makanan

pantangan tersebut. Namun, Ny. S sulit untuk dilarang. Keluarga Ny. S jarang makan

bersama karena waktu pulang ke rumah yang tidak bersamaan. Namun, biasanya

keluarga Ny. S masih sering makan bersama saat sore hari. Keluarga Ny. S

berbelanja keperluan sehari-hari di toko terdekat dan penjual sayur keliling. Setiap

hari yang biasanya berbelanja dan menyiapkan makanan adalah anak R. Keluarga

biasanya tidur malam selama 6-8 jam, dan jarang tidur siang hari. Keluarga biasanya

melakukan olahraga hanya dengan jalan-jalan di lingkungan sekitar. Selama ini Ny. S

jarang melakukan aktivitas fisik karena takut terjatuh. Keluarga biasanya mengisi

waktu luang dengan menonton TV atau mendengarkan radio dan Ny. S biasanya

Page 7: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

mengisi waktu luang dengan merajut. Keluarga tidak mengkonsumsi alkohol, tidak

merokok, dan tidak ada yang pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Biasanya

saat sakit keluarga hanya mengkonsumsi obat dari dokter. Ny. S selama ini rutin

minum obat, namun tidak pernah menggunakan insulin karena merasa sakit saat

disuntik. Keluarga mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri masing-masing.

Biasanya Tn. Su dan An. R membantu kebutuhan perawatan diri Ny. S yang

kesulitan untuk dilakukan seperti berdandan. Menurut Ny. S, kedua orangtuanya

tidak ada yang menderita diabetes, namun kakak Ny. S ada yang menderita diabetes

dan meninggal karena komplikasi infeksi luka di kakinya. Keluarga merasa cukup

puas dengan pelayanan kesehatan yang ada, walaupun terkadang merasa lelah saat

harus menunggu antrian. Keluarga telah menggunakan BPJS sehingga tidak terlalu

memikirkan biaya pengobatan. Namun, keluarga terkadang merasa kesulitan dalam

pembiayaan transportasi ke rumah sakit.

29. Terapi Komplementer dan Alternatif

Ny. S menyatakan sering mendapatkan saran untuk terapi alternatif, namun beliau

tidak berani mencoba.

30. Sumber Pembiayaan

Sumber pembiayaan keluarga ini adalah dari gaji Tn.Su

F. Stress dan Koping Keluarga

31. Stressor jangka pendek

Ny. S merasa sedih karena anak perempuannya tidak segera datang berkunjung.

Masalah teratasi setelah anak berkunjung beberapa hari sebelum hari raya.

32. Stressor jangka panjang

Ny. S sakit Diabetes Mellitus

33. Strategi koping keluarga

Anggota keluarga berperan sebagai peran masing-masing. Apabila ada masalah

dalam keluarga diselesaikan dan dimusyawarahkan bersama-sama.

34. Adaptasi keluarga

Tn.Su dan An. R mengambil alih semua peran yang tidak bisa dilakukan oleh Ny. S,

keluarga saling memberi penguatan dan perhatian satu sama lain.

Page 8: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

G. Harapan Keluarga

Dengan adanya mahasiswa yang berkunjung ke rumah, keluarga Tn.Su berharap jika

kunjungan tersebut bisa bermanfaat dan silahturahmi dapat terjalin.

H. Pemeriksaan Fisik :

Tanggal : 24 Juni 2015

No Jenis

pemeriksaanTn. Su Ny. S

An. R

1. TTV :

Tensi :

Suhu :

Nadi :

Nafas :

110/70 mmhg

36,5 C

80 x/menit

17 x/menit

130/90 mmhg

36,5 C

88 x/menit

18 x/menit

100/70 mmhg

36,5 C

82 x/menit

16 x/menit

2. Kulit, rambut

dan kuku.

- Kulit berwarna

kuning langsat

- Penyebaran rambut

merata, berwarna

putih, lurus dan

pendek.

- Kuku tangan

terpotong rapi.

- CRT <2 detik

- Kulit berwarna kuning

langsat. Kulit klien

kering.

- Penyebaran rambut

merata, rambut

berwarna hitam dan

putih, lurus dan

pendek.

- Kuku tangan dan kaki

tidak terpotong rapi.

- CRT < 2detik

- Kulit berwarna

kuning langsat.

- Penyebaran rambut

merata, rambut

berwarna hitam,

lurus dan pendek.

- Kuku tangan dan

kaki terpotong rapi.

- CRT < 2detik

3. Kepala, leher - Tidak terdapat

pembesaran limfe,

pembesaran tyroid,

dan tidak ada nyeri

telan.

- Lesi kepala dan

leher (-)

- Tidak terdapat

pembesaran limfe,

pembesaran tyroid,

dan tidak ada nyeri

telan.

- Lesi kepala dan leher

(-)

- Tidak terdapat

pembesaran limfe,

pembesaran tyroid,

dan tidak ada nyeri

telan.

- Lesi kepala dan

leher (-)

4. Thoraks dan

paru

Paru-paru

Inspeksi:

Paru-paru

Inspeksi: Pergerakan

Paru-paru

Inspeksi:

Page 9: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

I :

P :

P :

A :

Pergerakan dinding

dada simetris

Palpasi: nyeri tekan

(-)

Perkusi: sonor

Auskultasi: Rhonchi

(-), Wheezing (-),

Vesikular (+)

Jantung

Inspeksi: Ictus

cordis tidak

tampak

Palpasi: Ictus

cordis teraba di

ICS V

midklavikula

sinistra

Perkusi: Dullness

Auskultasi: S1 S2

tunggal

dinding dada simetris

Palpasi: nyeri tekan

(-)

Perkusi: sonor

Auskultasi: Rhonchi

(-), Wheezing (-),

Vesikular (+)

Jantung

- Inspeksi: Ictus cordis

tidak tampak

- Palpasi: Ictus cordis

teraba di ICS V

midklavikula sinistra

- Perkusi: Dullness

- Auskultasi: S1 S2

tunggal

Pergerakan dinding

dada simetris

Palpasi: nyeri tekan

(-)

Perkusi: sonor

Auskultasi: Rhonchi

(-), Wheezing (-),

Vesikular (+)

Jantung

- Inspeksi: Ictus cordis

tidak tampak

- Palpasi: Ictus cordis

teraba di ICS V

midklavikula sinistra

- Perkusi: Dullness

- Auskultasi: S1 S2

tunggal

5. Abdomen

I :

P :

P :

A :

Inspeksi: Bentuk

Flat

Auskultasi: Bising

Usus:

12x/m

enit

Perkusi: Timpany

Palpasi: Nyeri

tekan

(-)

Inspeksi: Bentuk

buncit

Auskultasi: Bising

Usus:

12x/men

it

Perkusi: Timpany

Palpasi: Nyeri tekan

(-)

Inspeksi: Bentuk

buncit

Auskultasi: Bising

Usus:

12x/me

nit

Perkusi: Timpany

Palpasi: Nyeri tekan

(-)

6. Ekstremitas

atas + refleks

fisiologis

Kekuatan otot 5 5

Pergerakan sendi:

bebas, lesi (-),

kekakuan otot (-),

edema (-), nyeri tekan

(-), deformitas (-)

Kekuatan otot: 5 5

Pergerakan sendi:

bebas, bekas luka (+),

kekakuan otot (-),

edema (-), nyeri tekan

(-), deformitas (-)

Kekuatan otot: 5 5

Pergerakan sendi:

bebas, bekas luka

(+), kekakuan otot (-),

edema (-), nyeri

tekan (-), deformitas

Page 10: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

(-)

7. Ekstremitas

bawah +

refleks

fisiologis

Kekuatan otot

5 5

Pergerakan sendi:

bebas, lesi (-),

kekakuan otot (-),

edema (-), nyeri

tekan (-), deformitas

(-)

Kekuatan otot:

4 4

pergerakan sendi bebas,

lesi (-), edema (+),

kekakuan otot (-), nyeri

tekan (+), deformitas (-)

CRT > 2 detik.

Kekuatan otot:

5 5

Pergerakan sendi:

bebas, lesi (-),

kekakuan otot (-),

edema (-), nyeri

tekan (-), deformitas

(-)

II. Analisa Data

Data Masalah Keperawatan

Data Subyektif

Ny. S mengatakan jika sudah menderita

DM sejak 6 tahun yang lalu

Ny. S mengatakan rutin kontrol dan minum

obat tapi tidak memakai insulin dari dokter.

Ny. S mengatakan jika memiliki kebiasaan

minum teh manis

An. R mengatakan bahwa Ny. S susah

untuk dilarang mengkonsumsi banyak nasi

dan makanan-makanan pantangan lainnya.

Keluarga mengatakan ingin Ny. S segera

sembuh

Data Objektif

CRT ekstremitas bawah Ny.S lebih dari 2

detik dan kedua kaki bengkak

TD: 130/90 mmHg.

GDP: 400 mg/dL

GD 2 jam PP: 512 mg/dl

Ketidakefektifan menejemen terapeutik

keluarga b.d kerumitan regimen

terapeutik pada keluarga Tn.S Rw 02/RT

10 Kelurahan Gadingkasri.

Data Subyektif

Ny.S mengatakan tidak pernah berolah

raga

Ny. S mengatakan memiliki kebiasaan

Perilaku kesehatan cenderung berisiko

b.d kurangnya pengetahuan tentang

perawatan Diabetes Mellitus pada

keluarga Tn.Su RW02/RT 10 Kelurahan

Page 11: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

minum teh manis karena tidak terlalu suka

air putih

An. R mengatakan bahwa Ny. S sulit untuk

dilarang makan-makanan yang tidak boleh

dimakan

Ny. S mengatakan jika suka minum banyak

walaupun sudah dibatasi oleh dokter

Data Objektif:

Kaki Ny. S bengkak

Berat badan Ny. S berlebih

Gadingkasri.

III. Diangnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga b.d kerumitan regimen

terapeutik

2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko b.d kurangnya pengetahuan tentang

perawatan Diabetes Mellitus.

Skoring

Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga b.d ketidakefektifan

fungsi perawatan kesehatan keluarga.

No Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah: aktual 3 -->

3x3/1= 1

Keadaan dapat memburuk jika

klien tidak mengikuti anjuran

dari dokter

2. Kemungkinan masalah untuk

dapat diubah: sebagian

1 -->

1/2x2= 1

Dukungan keluarga sangat

berperan dalam hal ini untuk

memotivasi klien meminum

obat secara teratur setiap hari,

berolah raga, dan melakukan

diet untuk menjaga kadar gula

darah mendekati batas

normal.

3. Potensial masalah untuk

dicegah: tinggi

2-->

3/3 x 1 = 1

Dengan motivasi dan

pembenaran persepsi terkait

pentingnya mengkonsumsi

obat dan diet pada penderita

Page 12: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

DM, klien akan melakukan

pengobatan dan mengontrol

kadar gula darah agar

mendekati batas normal

4. Menonjolnya masalah: ada

masalah dan perlu segera

ditangani

2-->

2/2 x 1 = 1

Masalah kesehatan yang

terjadi (DM) dirasakan perlu

segera ditangani karena dapat

menyebabkan kompikasi yang

lebih parah

Total: 4

Skoring

Perilaku kesehatan cenderung berisiko b.d kurangnya pengetahuan tentang

perawatan Diabetes Mellitus.

No Kriteria Skor Pembenaran

Sifat masalah: aktual 3 -->

3x3/1= 1

Keadaan ini merupakan

ancaman jika klien dan keluarga

karena apabila penderita

penyakit DM tidak mengontrol

kadar gula darah dengan

melakukan diet dan aktivitas fisik

kemungkinan dapat

menimbulkan komplikasi lain.

2 Kemungkinan masalah untuk

dapat diubah: sebagian

1 -->

1/2x2= 1

Manajemen dan modifikasi gaya

hidup sehat pada klien (diet,

olahraga, menghindari luka)

diperlukan kesadaran dan

dukungan dari orang terdekat

untuk selalu memotivasi

keluarganya yang sakit.

3 Potensial masalah untuk

dicegah: cukup

2-->

2/3x1= 2/3

Pencegahan dapat dilakukan jika

klien dan keluarga berkomitmen

secara bersama-sama untuk

merubah perilaku yang lebih

sehat (diet, olahraga,

menghindari luka).

Page 13: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

4 Menonjolnya masalah: ada

masalah dan perlu ditangani

2-->

2/2 x 1 = 1

Perilaku kesehatan yang

beresiko pada klien dirasakan

perlu segera ditangani karena

dapat menyebabkan kompikasi

yang lebih parah

Total: 3 2/3

Daftar Diagnosa berdasarkan prioritas

1. Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga b.d ketidakefektifan fungsi

perawatan kesehatan keluarga.

Page 14: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

IV. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

No TglDX

keperawatanTujuan Umum

Tujuan KhususKriteria Evaluasi

Rencana TindakanKriteria Standart

1 Rabu, 24 Juni 2015

Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga b.d kerumitan regimen terapeutik pada keluarga Tn.Su di RT 10 RW 02 Gadingkasri.

Keluarga memiliki manajemen kesehatan yang adaptif.

TUK 1 : Setelah dilakukan kunjungan rumah sebanyak 2x 30 menit, keluarga Tn.Y mampu mengenal tentang : Penyakit Dabetes

dan hipertensi (pengertian, penyebab, tanda dan gejala, penyebab, pengobatan, dan komplikasi).

Diet DM dan hipertensi

Kognitif dan Afektif

1. Keluarga mampu mengenal - NOC : Knowledge :

disease process. Dengan indikator : Keluarga dapat

menjelaskan tentang pengertian hipertensi, penyebab, tanda gejala, pengobatan dan komplikasi dari DM dan hipertensi.

- NOC : Knowledge : Treatment regimen.

Dengan Indikator : a. Keluarga mampu

menjelaskan rasional dari pengobatan DM

b. Keluarga mampu menjelaskan tentang diet DM dan hipertensi

* Keluarga mampu mengenal

1. Teaching : Disease Process- Nilai tingkat pengetahuan klien tentang penyakit DM dan hipertensi- jelaskan pengertian DM dan hipertensi, penyebab, tanda gejala, pengobatan dan komplikasinya- diskusikan dengan klien apa yang telah dilakukan untuk mengelola gejala penyakit yang di alami.- identifikasi perubahan kondisi klien- jelaskan pada klien jika ada tanda dan gejala yang lebih parah untuk melaporkan kepada penyedia layanan kesehatan.

2.Teaching : prescribed medication- kaji riwayat pengobatan masa lalu yang berkaitan dengan kondisi saat ini- kaji perawatan terapi saat ini untuk masalah kesehatan yang dihadapi.- diskusikan pilihan terapi atau pilihan pengobatan - diskusikan mengenai dampak ketidakpatuhan dalam pengobatan.

Page 15: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

TUK 2 : setelah dilakukan kunjungan keluarga sebanyak 1x 30 menit keluarga dapat mengambil keputusan untuk mengatasi manajemen kesehatan didalam keluarganya, yaitu terkait penggunaan insulin

TUK 3 : setelah kunjungan keluarga sebanyak 3x 30 menit keluarga dapat menunjukan perilaku yang

Kognitif dan Afektif

Afektif dan Psikomotor

2. Keluarga mampu memutuskan - NOC : Knowledge:

Treatment Management

Berpastisipasi dalam memutuskan perawatan kesehatan

Dengan Indikator : keluarga dapat mengambil keputusan dan menentukan pilihan untuk menangani masalah kesehatan

3. Keluarga mampu merawat - NOC :

Knowledge : Diabetes Management

- identifikasi perawatan non farmakologis (seperti olahraga, diit) yang di indikasikan untuk masalah kesehatan saat ini.

* Keluarga mampu memutuskan 1. Teaching : prescribed medication- Kaji pengetahuan keluarga tentang pengobatan diabetes dan insulin- Jelaskan pada pasien dan keluarga terkait tujuan dari pengobatan insulin

* Keluarga mampu merawat1 Foot Care

- Anjurkan kepada klien untuk memakai alas kaki

- Anjurkan kepada klien untuk menjaga kelembaban kulit kaki (memakai lotion)

Page 16: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

adaptif dalam merawat anggota keluarga yaitu perawatan kaki dan senam kaki, serta melakukan diet diabetes

keluarga mampu memberi perawatan kesehatan fisik.

Dengan Indikator : Keluarga dapat

membantu merawat pasien dalam merawat kaki dan melakukan diet DM

- Ajarkan kepada klien bagaimana cara memotong kuku kaki yang baik dan benar

- Jelaskan kepada klien dan keluarga pentingnya foot care

2. Teaching: Prescribed Activity/Excercise- Jelaskan kepada klien dan

keluarga tentang manfaat senam kaki bagi penderita DM

- Ajarkan kepada klien dan keluarga senam kaki diabetes

- Berikan klien dan keluarga media (leafleat) tentang senam kaki diabetes

- Anjurkan kepada klien dan keluraga untuk mempraktikkan kembali senam kaki yang telah diajarkan

Teaching: Prescribed Diet- Nilai tingkat pengetahuan klien

dan keluarga tentang diet bagi penderita DM

- Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang tujuan diet

- Ajarkan kepada klien dan kleuarga bagaimana cara mengatur diet pada penderita DM

- Anjurkan kepada klien untuk selalu mematuhi diet

Page 17: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

TUK 4 : setelah kunjungan keluarga 1x 30 menit keluarga mampu memodifikasi lingkungan, yaitu dengan mendukung monitoring gula darah dan tekanan darah dan membantu menyimpan obat

TUK 5 : Setelah kunjungan keluarga 1 x 30 menit, keluarga dapat mempertahankan penggunaan fasilitas kesehatan

Afektif dan Psikomotor

Afektif dan Psikomotor

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

- NOC : Keluarga mampu mengontrol faktor resiko pada anggota keluarga yang menyandang DM dan hipertensi

Dengan indikator :memonitor efek medikasi obat terhadap pengaruh gula darah dan tekanan darah.

5. Keluarga mampu

mempertahankan penggunaan layanan kesehatan

- NOC : Keluarga mampu mempertahankan akses kepada sumber pemberi perawatan

Dengan indikator :

* Keluarga mampu memodifikasi lingkungan1. Vital sign Monitoring- mendorong pasien untuk mempertahankan upaya memonitor gula darah dan tekanan darah minimal 1 bulan sekali- menyarankan keluarga untuk datang ke posbindu- mendorong keluarga untuk menyediakan tempat obat khusus untuk obat DM dan hipertensi

* Keluarga mampu mempertahankan penggunaan layanan kesehatan1. admission care- Menentukan pilihan untuk pasien mendatangi pelayanan kesehatan- Mengkaji kemampuan keluarga dalam mengakses pelayanan kesehatan- Beri informasi kepada klien tentang pentingnya akses kepelayanan kesehatan- Beri pujian dan dukungan kepada

Page 18: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

Mampu berkoordinasi atau menggunakan sumber perawatan kesehatan terkait regimen terapi (obat).

keluarga terhadap upaya akses kepelayanan kesehatan sebelumnya.

CATATAN PERKEMBANGAN

1. Tanggal Kunjungan : Jumat, 3-07-2015

Pukul : 09.00 – 10.00 WIB

NoDiagnosa

KeperawatanImplementasi Evaluasi

1 Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga b.d kerumitan regimen terapeutik pada keluarga Tn.Su di RT 10 RW 02 Gadingkasri.

TUK 1 :

- Membina hubungan saling percaya- Nilai tingkat pengetahuan klien tentang penyakit DM dan hipertensi- jelaskan pengertian DM dan hipertensi, penyebab, tanda gejala, pengobatan dan komplikasinya- diskusikan dengan klien apa yang telah dilakukan untuk mengelola gejala penyakit yang di alami.- identifikasi perubahan kondisi klien- jelaskan pada klien jika ada tanda dan gejala yang lebih parah untuk melaporkan kepada penyedia layanan kesehatan.- kaji riwayat pengobatan masa lalu yang berkaitan dengan

S : keluarga mulai mengenal tentang penyakit diabetes, penyebab, tanda gejala, pengobatan dan komplikasi dari diabetes dan hipertensiO : keluarga tampak senang dikunjungi oleh tenaga kesehatan, keluarga juga tampak antusias disaat mendiskusikan tentang kesehatan keluarga. A : Masalah teratasi sebagianP : - Mendiskusikan tentang meminum obat dengan teratur - mengajarkan kepada keluarga tentang kemungkinan

efek samping dan efek terapeutik obat. - mendiskusikan tempat khusus untuk penyimpanan obat - mendiskusikan tujuan dari pengobatan insulin- mendiskusikan pentingnya olahraga dan diet

Page 19: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

NoDiagnosa

KeperawatanImplementasi Evaluasi

kondisi saat ini- kaji perawatan terapi saat ini untuk masalah kesehatan yang dihadapi.- diskusikan pilihan terapi atau pilihan pengobatan - diskusikan mengenai dampak ketidakpatuhan dalam pengobatan.- identifikasi perawatan non farmakologis (seperti olahraga, diit) yang di indikasikan untuk masalah kesehatan saat ini.

2. Tanggal Kunjungan : Senin, 6- 07- 2015

Pukul : 12.00 – 13.00 WIB

NoDiagnosa

KeperawatanImplementasi Evaluasi

1 Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga b.d kerumitan regimen terapeutik pada keluarga Tn.Su di RT 10 RW 02 Gadingkasri.

TUK 2- Kaji pengetahuan keluarga tentang pengobatan diabetes dan insulin- Jelaskan pada pasien dan keluarga terkait tujuan dari pengobatan insulin

TUK 3- Anjurkan kepada klien untuk memakai alas kaki- Anjurkan kepada klien untuk menjaga kelembaban

kulit kaki (memakai lotion)- Ajarkan kepada klien bagaimana cara memotong

kuku kaki yang baik dan benar

S : klien mengatakan takut untuk disuntik insulin dan tidak mau disuntik insulin, karena terasa sakit baik saat disuntik maupun setelahnya. Keluarga sudah memotivasi Ny. S untuk mau menggunakan insulin, namun Ny. S tetap menolak. Keluarga mengerti pentingnya perawatan kaki, dan resiko yang dapat terjadi jika kaki klien terluka. O : kaki klien masih bengkak dan kuku panjang dan kotorNy.S TD : 150/90 mmHg RR : 20 x/menit N : 80 x/menitA : Masalah teratasi sebagianP : - mendiskusikan dengan keluarga pentingnya

Page 20: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

NoDiagnosa

KeperawatanImplementasi Evaluasi

- Jelaskan kepada klien dan keluarga pentingnya foot care

perawatan non farmakologis dalam mengontrol tekanan darah- mendiskusikan dengan keluarga tentang manajemen diet hipertensi, manfaat melakukan aktivitas dan olahraga rutin (senam kaki).

3. Tanggal Kunjungan : Rabu, 8-07-2015

Pukul : 11.00 – 12.00 WIB

NoDiagnosa

KeperawatanImplementasi Evaluasi

1 Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga b.d kerumitan regimen terapeutik pada keluarga Tn.Su di RT 10 RW 02 Gadingkasri.

TUK 3 : - - Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang

manfaat senam kaki bagi penderita DM- Ajarkan kepada klien dan keluarga senam kaki

diabetes- Berikan klien dan keluarga media (leafleat) tentang

senam kaki diabetes- Anjurkan kepada klien dan keluraga untuk

mempraktikkan kembali senam kaki yang telah diajarkan

.

S : Keluarga mengerti pentingnya aktivitas fisik untuk pengelolaan DM. Keluarga dapat melakukan senam kaki diabetes dan dapat membantu Ny. S untuk melakukan senam kaki diabetes.O : keluarga tampak bersemangat berlatih senam kaki. Kuku kaki Ny. S sudah dipotong rapiTn.Y TD : 140/100 mmHgNy.R TD : 180/100 mmHgA : Masalah teratasi sebagianP :

- - mengajarkan tentang diet bagi penderita DM- Mengajarkan kepada klien dan kleuarga

bagaimana cara mengatur diet pada penderita DM

4. Tanggal Kunjungan : Sabtu, 11-07-2015

Pukul : 12.30 – 13.30 WIB

Page 21: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

NoDiagnosa

KeperawatanImplementasi Evaluasi

1 Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga b.d kerumitan regimen terapeutik pada keluarga Tn.Su di RT 10 RW 02 Gadingkasri.

TUK 3 : - Nilai tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang

diet bagi penderita DM dan HT- Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang tujuan

diet- Ajarkan kepada klien dan kleuarga bagaimana cara

mengatur diet pada penderita DM dan HT- Anjurkan kepada klien untuk selalu mematuhi diet

S : keluarga memahami pentingnya diet untuk mengontrol gulah darah dan tekanan darah yang tinggi, keluarga memahami bagaimana mengatur diet untuk Ny. S.O : keluarga tampak bersemangat mendiskusikan tentang diet DM dan HT.Tn.Su TD : 110/70 mmHgNy.R TD : 140/90 mmHgA : Masalah teratasi sebagianP :-mendorong pasien untuk mempertahankan upaya memonitor gula darah dan tekanan darah minimal 1 bulan sekali- -melakukan terminasi dan evaluasi akhir

5. Tanggal Kunjungan : Rabu, 29 Juli 2015

Pukul : 09.00 – 10.00 WIB

NoDiagnosa

KeperawatanImplementasi Evaluasi

1 Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga b.d kerumitan regimen

TUK 4 : mendorong pasien untuk mempertahankan upaya memonitor tekanan darah minimal 1 bulan sekali- menyarankan keluarga untuk datang ke posbindu- mendorong keluarga untuk menyediakan tempat obat khusus untuk obat DM dan hipertensiTUK 5 :

S : Klien mau datang ke posyandu jika ada yang mengantar karena takut jatuh jika berangkak sendiri. Selama ini klien sudah rutin untuk periksa ke dokter. Klien mengerti pentingnya untuk menyendirikan obat DM dan HT.O : keluarga tampak bersemangat mendiskusikan tentang akses pelayanan kesehatan.

Page 22: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

NoDiagnosa

KeperawatanImplementasi Evaluasi

terapeutik pada keluarga Tn.Su di RT 10 RW 02 Gadingkasri.

- Menentukan pilihan untuk pasien mendatangi pelayanan kesehatan- Mengkaji kemampuan keluarga dalam mengakses pelayanan kesehatan- Beri informasi kepada klien tentang pentingnya akses kepelayanan kesehatan- Beri pujian dan dukungan kepada keluarga terhadap upaya akses kepelayanan kesehatan sebelumnya.

Tn.Y TD : 110/70 mmHgNy.R TD : 130/90 mmHgA : Masalah teratasiP :hentikan intervensi

Page 23: Asuhan Keperawatan Keluarga Binaan

V. EVALUASI AKHIR/TERMINASI

KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA

Kesimpulan

1. Menerima petugas puskesmas

2. Menerima yankes sesuai rencana

3. Menyatakan maslaah kesehatan secara benar

4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran

5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran

6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif

7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif

□ Kemandirian I : Jika

memenuhi kriteria 1&2

□ Kemandirian II : jika

memenuhi kriteria 1 s.d 5

□ Kemandirian III : jika

memenuhi kriteria 1 s.d 6

□ Kemandirian IV : Jika

memenuhi kriteria 1 s.d 7

Dokumentasi