STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN...

37
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI PADA NY.W POST PARTUM PERSALINAN PERVAGINA DI RUANG BOUGENVIL RSUD SUKOHARJO DISUSUN OLEH : YENI WULANDARI NIM. P.09057 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Transcript of STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN...

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN

RASA NYAMAN NYERI PADA NY.W POST

PARTUM PERSALINAN PERVAGINA

DI RUANG BOUGENVIL RSUD

SUKOHARJO

DISUSUN OLEH :

YENI WULANDARI

NIM. P.09057

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN

RASA NYAMAN NYERI PADA NY.W POST

PARTUM PERSALINAN PERVAGINA

DI RUANG BOUGENVIL RSUD

SUKOHARJO

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

YENI WULANDARI

NIM. P.09057

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Yeni Wulandari

Nim : P. 09057

Proram Studi : DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI PADA

NY.W POST PARTUM PERSALINAN

PERVAGINA DI RUANG BOUGENVIL RSUD

SUKOHARJO

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar - benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, April 2012

Yang Membuat Pernyataan

Yeni Wulandari NIM P.09057

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Yeni Wulandari

Nim : P. 09057

Proram Studi : DIII Keperawatan

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RASA

NYAMAN NYERI PADA NY.W POST PARTUM

PERSALINAN PERVAGINA DI RUANG BOUGENVIL RSUD

SUKOHARJO

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Ditetapkan di : STIKes Kusuma Husada Surakarta

Hari/Tanggal : Kamis, 26 April 2012

Pembimbing : Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns (.....................................) NIK. 200179001

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Yeni Wulandari

Nim : P. 09057

Proram Studi : DIII Keperawatan

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RASA

NYAMAN NYERI PADA NY.W POST PARTUM

PERSALINAN PERVAGINA DI RUANG BOUGENVIL RSUD

SUKOHARJO

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperewatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : STIKes Kusuma Husada Surakarta

Hari/Tanggal : Sabtu / 12 Mei 2012

DEWAN PENGUJI

Penguji 1 : Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns (.....................................)

NIK. 200179001

Penguji II : Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns (.....................................)

NIK. 201187065

Penguji III : Amalia Senja, S.Kep.,Ns (.....................................)

NIK. 201189090

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKES Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S. Kep.,Ns

NIK. 201084050

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis

dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RASA

NYAMAN NYERI PADA NY.W POST PARTUM PERSALINAN

PERVAGINA DI RUANG BOUGENVIL RSUD SUKOHARJO.”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yangn terhormat:

1. Setiyawan, S.Kep.,Ns ,selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan yang

telah memberikan kesempatan untuk dapat membina ilmu di STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII

Keperawatan di STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah memotivasi dan

mendukung demi kesempurnaan studi kasus ini.

3. Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai

penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi sempurnanya studi kasus ini.

4. Amalia Senja, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai penguji

yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

vi

inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi

sempurnanya studi kasus ini.

5. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

6. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi, doa dan memberikan

semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

7. Kakakku tercinta, yang telah memberikan semangatnya untuk bisa

menyelasaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.,

Semoga amal dan kebajikan yang mereka berikan kepada penulis

mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya

tulis ilmiah ini jauh dari sempurnanya karya tulis ini dan semoga dengan segala

keterbatasan penulis dalam menyusun karya tulis ini, bermanfaat bagi semua

pihak terutama dalam bidang keperawatan.

Surakarta, April 2012

Penulis

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................. v

DAFTAR ISI ........................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Tujuan Penulisan .............................................................. 2

C. Manfaat Penulisan ............................................................ 3

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien. ................................................................. 4

B. Pengkajian ........................................................................ 4

C. Perumusan Masalah Keperawatan ..................................... 8

D. Perencanaan Keperawatan ................................................ 8

E. Implementasi Keperawatan ............................................... 9

F. Evaluasi Keperawatan ....................................................... 11

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

viii

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ...................................................................... 13

B. Simpulan .......................................................................... 20

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar Riwayat Hidup

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Genogram ............................................................................ 5

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 2 Format Pendelegasian Pasien

Lampiran 3 Log Book

Lampiran 4 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 5 Asuhan Keperawatan

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persalinan normal adalah proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan

membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Setelah melahirkan pasien akan

melewati masa nifas atau post partum, yang artiya masa pemulihan kembali,

mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti

sebelum hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu

(Prof.Dr.Rustam.M.2002).

Kebutuhan fisiologis Menurut Abraham Maslow merupakan kebutuhan

dasar atau pokok yang harus dipenuhi untuk memelihara homeostatis biologis,

salah satunya yaitu adanya gangguan rasa nyaman.

Nyeri merupakan suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik secara

sensori maupun emosional yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan

jaringan atau faktor lain (Asmadi, 2008)

Nyeri post partum setelah dilakukan tindakan episiotomi adalah dimana

terasa nyeri di daerah perineum yaitu daerah antara vagina dan anus. Jahitan,

robekan, atau luka akan sangat tidak nyaman. Episiotomi adalah insisi

pudendum / perineum untuk melebarkan orifisium ( lubang / muara) vulva

sehingga mempermudah jalan keluar bayi ( Benson, 2009).

Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri. Nyeri merupakan hal yang

kompleks banyak faktor yang mempengaruhi pengalaman seseorang terhadap

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

2

nyeri. Seorang perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam

menghadapi klien yang mengalami nyeri. Hal ini sangat penting dalam

pengkajian nyeri yang akurat dan memilih terapi nyeri yang baik. Seperti

setiap orang berbeda-beda dalam mengartikan nyeri, seperti nyeri dapat

membahayakan dan merusak. Persepsi nyeri merupakan penilaian yang sangat

subyektif yang dipengaruhi oleh faktor yang dapat memicu stimulus

nosiseptor (reseptor yang berespons terhadap stimulus yang membahayakan ).

Toleransi nyeri hubungannnya sangat erat dengan adanya intensitas

seseorang yang mampu menahan rasa nyeri yang dirasakan. Reaksi nyeri

merupakan bentuk respon seseorang terhadap nyeri seperti ketakutan, gelisah,

cemas, menangis ( Hidayat, 2006 )

Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik mengangkat studi kasus

asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman pada ibu post partum.

teori diatas dapat disimpulkan bahwa, respon nyeri pada individu dapat berupa

verbal maupun secara nonverbal, dan skala ataupun tingkat nyeri pada setiap

individu tidak sama, fenomena diatas mempunyai kesamaan dengan yang ada

dilapangan.

B. Tujuan penulisan

Terdiri atas 2 (dua) hal yaitu Tujuan umum dan Tujuan Khusus.

1. Tujuan Umum

Melaporkan kasus nyeri pada Ny.W dengan gangguan rasa nyaman nyeri

persalinan pervaginan di RSUD Sukoharjo.

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

3

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny.W dengan gangguan

rasa nyaman nyeri persalinan pervagina.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny.W

dengan gangguan rasa nyaman nyeri persalinan pervagina.

c. Penulis mampu melakukan penyusunan rencana asuhan pada Ny.W

dengan gangguan rasa nyaman nyeri persalinan pervagina.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. W dengan

gangguan rasa nyaman nyeri persalinan pervagina.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pad Ny. W dengan gangguan rasa

nyaman nyeri persalinan pervagina.

C. Manfaat Penulisan

1. Institusi pendidikan

Diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif untuk menambah

ilmu pengetahuan bagi pembaca dalam pengembangan teori nyeri

persalinan.

2. Rumah sakit

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi perawat, terutama

perawat maternitas post partum dengan episiotomi.

3. Bagi peneliti

a. Menambah pengalaman baru bagi peneliti sendiri.

b. Diharapkan dapat menjadi sumber peneliti selanjutnya.

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

4

BAB II

LAPORAN KASUS

Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 06 April 2012 jam 15.00 WIB.

Pengkajian dilakukan dengan metode Alloanamnesa dan Auto Anamnesa.

A. Identitas klien

Pasien bernama Ny.W, umur 34 tahun dan beragama islam. Pendidikan

terakhir klien adalah SMA dan sebagai ibu rumah tangga. Klien tinggal di

Klaten dan melahirkan dengan post partum normal. Nomer register klien

189496 dan dokter yang menangani Dr.A

Penanggungjawab klien adalah Tn.S, umur 36 tahun yang bekerja

sebagai buruh swasta. Tn.S tinggal di Klaten dan pendidikan terakhir adalah

SMP. Tn.S merupakan suami klien.

B. Pengkajian

Riwayat keperawatan merupakan keluhan utama nyeri di perineum

bekas luka jahitan episiotomi, provocate: nyeri di perineum karena ada luka

jahitan bekas episiotomi, quality: seperti tertusuk-tusuk, regio : di perineum,

scale : 5 dan time : setiap saat.

Riwayat kesehatan sekarang klien mengatakan tanggal 6 April 2012

jam 08.00 WIB mulai merasakan kencang – kencang, keluar lendir kecoklatan

dan dibawa oleh keluarga klien ke Rumah Bersalin (RB) pada jam 08.30 WIB

kemudian dari RB dirujuk ke RSUD Sukoharjo jam 09.30 WIB dibawa ke

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

5

UGD. Sampai di UGD diperiksa tanda-tanda vital klien tekanan darah :

170/100 mmHg, nadi: 83 kali per menit, respirasi : 22 kali per menit, suhu:

36,3 0

C. Dari UGD pasien dipindah ke VK pada jam 09.45 WIB. Kemudian

dari VK dilakukan pemeriksaan diketahui umur kehamilan sudah 38 minggu

dengan tinggi fundus uteri 33 cm, letak janin presentasi kepala dan sudah

masuk ke pintu atas panggul, punggung kiri. Pada saat kala fase laten ± 8 jam,

sampai pembukaan lengkap, kala II berlangsung 1 jam, bayi lahir normal

berjenis kelamin perempuan, sehat dengan APGAR SCOORE 7 - 9 dengan

presentasi kepala, kala III plasenta lahir 5 menit kemudian secara spontan

dengan cotiledon lengkap. Kala IV fase pengawasan selama 2 jam didapat

klien hanya mengalami perdarahan sebanyak ± 150cc.

Riwayat kesehatan dahulu klien mengatakan belum pernah

menggunakan KB. Riwayat kesehatan keluarga klien mengatakan sudah

menderita hipertensi sejak muda dan merupakan keturunan dari ibu klien.

Ny.S (HT )

Ny.W

Genogram Ny.W

Gambar 2.1. Genogram

Keterangan:

: laki-laki : pasien

: perempuan : tinggal satu rumah

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

6

Pola istirahat tidur pasien mengatakan sebelum melahirkan dapat

tidur ± 7-8 jam, setelah melahirkan pasien mengatakan tidur hanya ± 4-5 jam,

karena nyeri didaerah perineum bekas luka jahitan episiotomi. Pola kognitif

dan persepsi sensori sebelum melahirkan pasien mengatakan tidak mengalami

gangguan pendengaran dan penglihatan setelah melahirkan pasien mengatakan

juga tidak mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan tetapi pasien

merasakan nyeri, provocate: nyeri diperineum bekas luka jahitan

episiotomi, quality : nyeri seperti tertusuk-tusuk, regio : diperineum, scale : 5,

time : setiap saat, nyeri bertambah parah atau berat saat bergerak.

Pemeriksaan fisik meliputi keadaan umum klien terlihat lemah

kesadaran pasien Compos Mentis, GCS = E4 M6 V5. Tanda – tanda vital

klien, tekanan darah 140/110 mmHg, nadi 88 kali per menit, respirasi 24 kali

per menit, S 36.5 0C. Pada pemeriksaan head to toe, kepala : warna rambut

hitam , tidak ada kutu atau ketombe, muka : ekspresi meringis, mata :

simetris, konjungtiva anemis, palpebra kehitaman, seklera tidak ikterik,

penglihatan masih tajam, hidung : simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip,

tidak menggunakan alat bantu pernafasan, mulut : mukosa bibir lembab,

tidak ada stomatitis, gigi : jumlah gigi masih utuh, gigi bersih, telinga : bersih,

tidak ada serumen dan tidak ada gangguan pendengaran. Leher meliputi tidak

ada pembesaran kelenjar limfe dan tyroid, tidak kaku kuduk. Pada

pemeriksaan dada meliputi, jantung inspeksi : ictus cordis tidak tampak di

SIC 5, palpasi : ictus cordis teraba di SIC 5, teratur, dan tidak terlalu kuat,

perkusi : pekak, auskultasi : bunyi jantung I dan bunyi jantung II sama, murni,

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

7

dan tidak ada bising. Pemeriksaan paru-paru, inspeksi: simetris,

perkembangan paru-paru kanan kiri sama, palpasi : vocal fremitus kanan

dan kiri sama, perkusi : sonor, auskultasi : vesikuler. Pada pemeriksaan

abdomen inspeksi : datar, tidak ada jejas, dan umbilikus bersih, auskultasi :

bising usus 25 kali per menit, perkusi : tympani, palpasi : tidak ada nyeri

tekan. Pada pemeriksaan perineum ada bekas jahitan ± 3 cm, kemerahan,

tidak bengkak, dan terdapat lochea rubra berwarna merah muda, segar. Pada

pemeriksaan ekstremitas tidak ada odema pada tangan dan kaki kekuatan 5/5,

dan tangan kiri terpasang infus, capilary revill kurang dari 3 detik.

Pada pemeriksaan laboratorium tanggal 6 April 2012 data kreatinine

0,74 mg/dl (normal 0,5 – 0,9), glukosa 57,91 mg/dl (70 - 120),SGOT 14,60

U/l (normal 0 -21) SGPT 10,25 u/l (normal 0 - 22), urea 9,56 mg/dl,HBSAg

Negatif, Golongan darah B.

Pasien diberi terapi oleh dokter yaitu infus Dextrose 5% 20 tetes per

menit, Ringer Laktat 20 tetes per menit, obat oral nifedipine 10 mg (diminum

bila tekanan darah tinggi), injeksi intra vena ampicilin 1 gr / 8 jam.

Dari pengkajian-pengkajian yang sudah dilakukan pada Ny.W maka

diperoleh data-data pada tanggal 6 April 2012 jam 22.25 WIB diperoleh data

yaitu subyektif : Klien mengatakan nyeri, provocate: nyeri diluka bekas

jahitan episiotomi, quality : nyeri seperti tertusuk-tusuk, regio : di perineum,

scale : 5, time : setiap saat. Data obyektif : pasien tampak meringis, terdapat

luka jahitan episiotomi ± 3 cm, tanda-tanda vital tekanan darah :

140/110mmHg, nadi : 88 kali per menit, respirasi : 24 kali per menit, suhu :

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

8

360C. Dari data tersebut dapat diambil diagnosa keperawatan nyeri akut

berhubungan dengan agen injuri fisik.

C. Diagnosa Keperawatan

Dari permasalahan diatas bisa diprioritaskan diagnosa keperawatannya

Ny.W dari data-data yang didapat data subyektifnya pasien mengatakan

problem : nyeri di perineum bekas luka jahitan episiotomi, quality : seperti

tertusuk-tusuk , regio : perineum, scale : 5, time : setiap saat. Data obyektinya

yaitu tekanan darah 140/110 mmHg, nadi 88 kali per menit, respirasi 24 kali

per menit, suhu 36,5oC, ekspresi wajah klien tampak meringis, terdapat luka

jahitan ±3 cm. Sehingga dapat diambil diagnosa prioritasnya yaitu nyeri akut

berhubungan dengan agen injuri fisik.

D. Intervensi

Permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada Ny.W dengan

gangguan rasa nyaman nyeri disusun rencana keperawatan untuk mengatasi

permasalahan tersebut, tujuannya yaitu setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 x 24 jam, masalah nyeri klien dapat teratasi dengan

kriteria hasil : tanda-tanda vital dalam batas normal, tekanan darah : 120/90

mmHg, nadi : 60-80 kali per menit, respirasi : 24 kali per menit, suhu : 36,50

C – 370

C, ekspresi wajah pasien tampak tenang dan rileks, nyeri berkurang,

skala nyeri 4. Intervensi keperawatannya yaitu: observasi tanda-tanda vital

dengan rasionalisasi pasien respons autonomik meliputi perubahan pada

tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu, yang berhubungan dengan keluhan

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

9

nyeri. Abnormalitas tanda vital terus menurun memerlukan evaluasi lebih

lanjut, kaji skala nyeri pasien dengan rasionalisasi untuk mengetahui tingkat

skala nyeri pasien (0 -10), berikan posisi yang nyaman dengan

rasionalisasi dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi,

ajarkan teknik relaksasi nafas dalam dengan rasionalisasi lepaskan tegangan

emosional dan otot, motivasi pasien untuk melakukan teknik relaksasi saat

nyeri dengan rasionalisasi tetap bersedia melakukan teknik relaksasi saat

nyeri.

E. Implementasi

Pada tanggal 6 April 2012 dilakukan implementasi keperawatan pada

Ny.W dari rencana asuhan keperawatan yang sudah disusun. Tindakan

keperawatan disusun oleh penulis yaitu pada jam 22.15 WIB mengobservasi

tanda-tanda vital, respon klien : pasien mengatakan bersedia dilakukan

pemeriksaan, data obyektif : tekanan darah 140/110 mmHg, nadi 88 kali per

menit, respirasi 24 kali per menit, suhu 36,5oC. Jam 22.25 WIB, mengkaji

skala nyeri, respon klien : pasien mengatakan nyeri, provocate : Nyeri di

perineum bekas luka jahitan episiotomi, quality : nyeri seperti tertusuk-tusuk ,

regio : diperineum, scale : 5 , time : setiap saat, data obyektifnya terdapat luka

jahitan ± 3cm pada perineum, pasien tampak meringis kesakitan. Jam 22.40

WIB memberikan posisi yang nyaman, respon klien : pasien mengatakan

masih tetap merasakan nyeri, data obyektif : paien tidur dengan posisi semi

fowler, jam 22.45 WIB mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, respon

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

10

klien : pasien mengatakan luka bekas episiotomi masih terasa nyeri, pasien

tampak gelisah.

Implementasi pada tanggal 7 April 2012, dilakukan tindakan

keperawatan pada jam 08.00 WIB, mengobservasi tanda-tanda vital, respon

klien. Pasien mengatakan bersedia dilakukan pemeriksaan, data obyektinya :

tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 85 kali per menit, respirasi 22 kali per

menit, suhu 36,2 OC. Jam 08.15 WIB mengkaji skala nyeri, respon klien :

pasien mengatakan masih merasakan nyeri, provocate : nyeri di perineum

bekas luka jahitan episiotomi, quality : nyeri seperti tertusuk-tusuk, regio :

daerah jalan lahir atau perineum, scale : 5, time : setiap buang air kecil, data

obyektif terdapat luka jahitan ± 3 cm pada perineum, pasien tampak masih

gelisah, jam 09.45 WIB memotivasi pasien untuk melakukaan teknik relaksasi

saat nyeri, respon klien : pasien mengatakan nyeri tidak berkurang dengan

teknik relaksasi tersebut, data obyektifnya pasien tampak melakukan teknik

relaksasi. Jam 11.30 mengobsevasi tanda-tanda vital, respon klien: pasien

mengatakan bersedia diperiksa. Data obyektifnya tekanan darah 140/100

mmHg, nadi 82 kali per menit, respirasi 22 kali per menit, suhu 36 o

C. Jam

12.00 WIB memberikan obat oral nefidepin 10 mg dan injeksi ampicilin 1gr/8

jam, respon klien : pasien mengatakan bersedia, data obyektif : pasien

tampak minum obat nifedepin dan injeksi ampicilin masuk lewat intra vena.

Implementasi tanggal 8 April 2012 tindakan keperawatan yang

dilakukan yaitu jam 08.15 WIB mengobservasi tanda-tanda vital, respon

klien: pasien mengatakan bersedia diperiksa, data obyektinya tekanan darah

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

11

120/90 mmHg, nadi 80 kali per menit, respirasi 24 kali per menit, suhu

36o

C. Jam 08.30 WIB mengkaji skala nyeri, respon pasien : pasien

mengatakan nyeri masih belum berkurang, provocate : nyeri di perineum

bekas luka jahitan episiotomi, quality : nyeri seperti tertusuk-tusuk, regio :

perineum, scale : 5, time : saat bergerak atau berjalan, data data obyektif

terdapat luka jahitan ± 3 cm pada perineum, pasien tampak lebih rileks.

F. Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan-tindakan keperawatan pada Ny.W

selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan pada Ny.W.

Evaluasi dilakukan tanggal 6 April 2012.

Diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik

(episiotomi) ada jam 23.00 WIB. Subyektif : pasien mengatakan nyeri,

provocate : nyeri di perineum bekas luka jahitan episiotomi, quality : nyeri

seperti tertusuk-tusuk, regio : diperineum, scale : 5, time : setiap saat.

Obyektif : terdapat luka jahitan ± 3 cm pada perineum, pasien tampak

meringis, tanda-tanda vital tekanan darah: 140/110 mmHg, nadi : 88 kali per

menit, respirasi : 24 kali per menit, suhu: 36,50C. Analisis: masalah belum

teratasi, Planning : intervensi dilanjutkan yaitu observasi tanda-tanda vital,

kaji skala nyeri (provocate,quality,regio,scale,time), berikan posisi yang

nyaman.

Evaluasi pada tanggal 7 April 2012 pada jam13.45 WIB yaitu,

subyektif : Pasien mengatakan nyeri, provocate : nyeri karena luka bekas

jahitan episiotomi, quality : nyeri seperti tertusuk-tusuk, regio : di perineum,

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

12

scale : 5, time : saat buang air kecil. Obyektif : pasien masih tampak gelisah,

tanda-tanda vital, tekanan darah : 130/90mmHg, nadi: 85 kali per menit,

respirasi: 22 kali per menit, suhu : 36,20C. Analisis: masalah nyeri belum

teratasi, Planning : intervensi dilanjutkan yaitu observasi tanda-tanda vital,

kaji skala nyeri pasien (provocate, quality, regio, scale, time), berikan posisi

yang nyaman, motivasi pasien untuk melakukan teknik relaksasi.

Evaluasi tanggal 8 April 2012 jam10.00 WIB yaitu, subyektif : pasien

mengatakan, provocate : nyeri karena luka bekas jahitan episiotomi, quality :

nyeri seperti tertusuk-tusuk, regio : di perineum, scale : 5 , time : saat

bergerak atau berjalan. Obyektif : pasien tampak lebih rileks, tanda-tanda

vital, tekanan darah : 120/90mmHg, nadi : 80 kali per menit, respirasi : 24 kali

per menit, suhu : 360C. Analisis: masalah nyeri belum teratasi, Planning :

intervensi dilanjutkan dirumah (pasien pulang).

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

13

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan

Bab ini penulis membahas mengenai kesenjangan yang didapatkan

antara konsep dasar teori dan kasus nyata asuhan keperawatan dengan

gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny.W post partum persalinan pervaginan

Prinsip dari pembahasan ini memfokuskan pada kebutuhan dasar manusia

meliputi tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi keperawatan.

Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan,

verifikasi, dan komunikasi data tentang klien (Perry & Potter, 2005). Dalam

asuhan keperawatan pada Ny.W yang dilakukan pengkajian pada tanggal 6

April 2012, pukul 22.00 WIB didapatkan keluhan utama nyeri perineum bekas

jahitan episiotomi, pada pengkajian pola kognitif dan sensori didapatkan data

nyeri provocate : nyeri diperineum bekas luka jahitan episiotomi, quality :

tertusuk-tusuk, regio : di perineum, scale : 5, time : setiap saat.

Nyeri post partum setelah dilakukan tindakan episiotomi adalah

dimana terasa nyeri di daerah perineum yaitu daerah antara vagina dan anus.

Jahitan, robekan, atau luka akan sangat tidak nyaman dari pengkajian didapat

respon subyektif maupun respon obyektif yang terlihat pada pasien sama

dengan teori, reaksi nyeri berupa respon verbal, disebutkan pada teori bahwa

intensitas nyeri seseorang berbeda – beda pada setiap individu, yang

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

14

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, arti nyeri, penilaian nyeri dan

intensitas nyeri, respon non verbal dapat berupa kecemasan, gelisah, menangis

atau menjerit (Asmadi, 2008).

Episiotomi adalah insisi pudendum / perineum untuk melebarkan

orifisium (lubang / muara) vulva sehingga mempermudah jalan keluar bayi

(Benson, 2009). Pemeriksaan fisik pada Ny. W didapatkan ada bekas jahitan

± 3 cm diperineum, kemerahan, tidak bengkak, dan terdapat lochea rubra

berwarna merah muda, segar. Pada kasus ini Ny. W dilakukan tindakan

episiotomi atas indikasi sudah terjadinya ancaman robekan diperineum. Pada

keluhan utama saat dilakukan pengkajian adalah nyeri pada bekas luka jahitan

episiotomi. Persalinan seringkali mengakibatkan perlukaan jalan lahir. Luka-

luka biasanya ringan, tetapi kadang-kadang terjadi luka yang luas dan

berbahaya. Salah satunya luka setelah melahirkan yaitu dilakukan tindakan

episiotomi, karena robekan di perineum terjadi hampir pada semua persalinan

pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Episiotomi

dilakukan untuk menghindari terjadinya robekan yang tidak beraturan karena

dinding perineum yang sudah mulai menipis, sehingga sulit untuk dijahit

kembali, apalagi serviks seorang multipara berbeda daripada seorang yang

belum pernah melahirkan (Hanifa, 2005).

Pengkajian pada Ny.W selain adanya gangguan rasa nyaman nyeri juga

ditemukan gangguan lain pada pola istirahat tidur Ny.W yang mengatakan

setelah melahirkan mengalami perubahan atau terganggu yang disebabkan

oleh rasa nyeri selain itu lingkungan rumah sakit juga dapat mempengaruhi

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

15

pola istirahat klien. Setiap faktor yang mempengaruhi kuantitas tidur dan

kualitas tidur, seringkali faktor tunggal tidak hanya menjadi penyebab

masalah tidur. Faktor fisiologis, psikologis, dan lingkungan dapat mengubah

kualitas dan kuantitas tidur (Perry dan Potter, 2006). Istirahat dan tidur yang

sesuai adalah sama pentingnya bagi kesehatan, tiap individu membutuhkan

jumlah yang berbeda untuk istirahat dan tidur, kesehatan fisik dan emosi

tergantung pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia

(Perry dan Potter, 2006). Tidur adalah proses fisiologis yang bersiklus yang

bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan (Perry dan Potter,

2006).

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan

respons aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat

mempunyai lisensi dan kompeten untuk mengatasinya (Perry dan Potter,

2006). Pada diagnosa keperawatan prioritas yaitu nyeri akut b.d agen injuri

fisik yang disebabkan oleh tindakan episiotomi saat melahirkan. Definisi nyeri

akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan

yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual potensial atau

digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa dari yang tiba-tiba atau

lambat dari intensitas rigan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi

atau diprediksi dan berlangsung kurang dari 6 bulan (Nanda, 2011).

Diagnosa keperawatan ini ditegakkan berdasarkan data yang

didapatkan saat pengkajian tanggal 06 April 2012 jam 22.00WIB yaitu data

subyektif klien mengatakan nyeri, provocate: nyeri diluka bekas jahitan

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

16

episiotomi, quality : nyeri seperti tertusuk-tusuk, regio : di perineum, scale : 5,

time : setiap saat. Data obyektif : pasien tampak meringis, terdapat luka jahitan

episiotomi ± 3 cm, tanda-tanda vital tekanan darah : 140/110mmHg, nadi : 88

kali per menit, respirasi : 24 kali per menit, suhu : 360C.

Menetapkan prioritas diagnosa bukan semata-mata memberikan nomor

pada diagnosa keperawatan tetapi dengan dasar keparahan atau kepentingan

fisiologis. Sebaliknya, prioritas pemilihan adalah metode yang digunakan

untuk membuat peringkat diagnosa dalam urutan kepentingan yang didasarkan

pada keinginan, kebutuhan dan keselamatan (Potter dan Perry, 2005). Menurut

hirarki Maslow tentang kebutuhan, merupakan metode yang berguna untuk

merancang diagnosa keperawatan. Hirarki Maslow tentang kebutuhan manusia

mengatur kebutuhan dasar dalam 5 tingkatan yaitu : tingkat pertama,

kebutuhan fisiologis salah satunya yaitu terbebas dari rasa nyeri, tingkat kedua

mencakup tentang kebutuhan keamanan dan keselamatan, tingkat ketiga

mencakup tentang kebutuhan mencintai dan dicintai, tingkat keempat,

mencakup kebutuhan dihargai dan harga diri, yang meliputi rasa percaya diri,

kebergunaan, pencapaian, dan nilai diri, tingkat yang kelima adalah kebutuhan

aktualisasi diri (Asmadi, 2008).

Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan

yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan di tetapkan dan

intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Perry dan

Potter, 2005). Rencana tindakan dalam diagnosa keperawatan dan tujuan dari

tindakan keperawatan menggunakan kaidah sesuai dengan sistimatika ONEC,

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

17

yaitu observasi, nursing intervention, education, dan colaboration. Tujuan

pada tiap rencana asuhan keperawatan dilakukan selama 3 x 24 jam dengan

kriteria hasil: tanda-tanda vital dalam batas normal, tekanan darah : 120/90

mmHg, nadi : 60-80 kali per menit, respirasi : 24 kali per menit, suhu : 36,50

C – 370

C, ekspresi wajah pasien tampak tenang dan rileks, nyeri berkurang ,

skala nyeri 4, rencana tindakan yang dilakukan yang pertama observasi tanda-

tanda vital-vital, berdasarkan teori klien yang mengalami nyeri akan

mengalami peningkatan dalam tanda-tanda karena terstimulus oleh sistem

saraf simpatis, seperti denyut jantung, tekanan darah, frekuensi pernafasan

(Perry dan Potter 2006), yang kedua kaji skala nyeri, yang ketiga yaitu beri

posisi nyaman, berdasarkan teori yang ada dengan memberikan posisi yang

nyaman seperti duduk dengan posisi semi fowler atau berbaring ditempat

tidur dengan memberikan selimut yang ringan sering kali membantu

memberikan kenyamanan pada klien, posisi semi fowler dapat meningkatan

kenyamanan, mendukung ventilasi dan memberikan kesempatan beristirahat

menghalangi kecenderungan kemunduran tiba-tiba pada bagian yang sakit

(Perry dan Potter, 2006), yang keempat ajarkan teknik relaksasi, berdasarkan

teori dengan teknik relaksasi dapat memberikan individu kontrol diri ketika

terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri (Perry dan Potter, 2006), yang kelima

kolaborasi dalam pemberian terapi analgesik, berdasarkan teori yang ada

analgesik metode yang paling umum untuk mengatasi nyeri (Perry dan Potter,

2006). Penulis berjaga diruangan selama satu siff, tetapi penulis dapat

mendelegasikan intervensi yang belum dilaksanakan atau belum berhasil

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

18

kapada perawat jaga di ruang bougenvile, sehingga intervensi masih dapat

dilanjutkan sampai masalah klien teratasi.

Implementasi adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana

tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan

dari asuhan keperawatan diakukan dan diselesaikan (Perry dan Potter, 2011).

Pada diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen injuri

fisik tindakan yang dilakukan meliputi : mengobservasi tanda-tanda vital

untuk mengetahui respons autonomik meliputi perubahan pada tekanan darah,

nadi, pernapasan, suhu, yang berhubungan dengan keluhan nyeri.

Abnormalitas tanda vital terus menurun memerlukan evaluasi lebih lanjut,

mengkaji skala nyeri pasien (P, Q, R, S, T) untuk mengevaluasi skala nyeri

pasien (0 – 10), memberikan posisi yang nyaman untuk dapat mengurangi

rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi, mengajarkan teknik relaksasi nafas

dalam, teknik ini cocok untuk diberikan pada pasien nyeri karena melepaskan

tegangan emosional dan otot, memotivasi pasien untuk melakukan teknik

relaksasi saat nyeri untuk tetap bersedia melakukan teknik relaksasi saat

nyeri, pemberian terapi obat oral nifedipin 10mg untuk menurunkan tekanan

darah, injeksi ampicilin 1gr/8jam antibiotik.

Penulis hanya melakukan tindakan-tindakan yang tidak berkaitan

dengan kolaborasi dengan tim kesehatan lain, sehingga itu alasannya penulis

hanya memberikan kriteria hasil yang teratasi dalam skala nyeri pasien 4,

karena tindakan yang diberikan hanyalah teknik relaksasi yang dapat

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

19

memberikan manfaat sebagai pengontrol diri individu saat terjadi

ketidaknyamanan atau nyeri.

Evaluasi yaitu proses keperawatan yang mengukur respons klien

terhadap tindakan keperawatan dan kamajuan klien ke arah pencapaian tujuan

(Perry dan Potter, 2011). Tujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan

kemampuan klien dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan penulis.

Evaluasi yang dikerjakan penulis dilakukan dalam bentuk format catatan

perkembangan dengan membandingkan tujuan yang ingin dicapai dengan

hasil nyata.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada Ny.W selama 3 kali 24

jam maka didapatkan hasil bedasarkan SOAP dari diagnosa nyeri akut

berhubungan agen injuri fisik yaitu data subyektif : pasien mengatakan nyeri,

provocate : nyeri karena luka bekas jahitan episiotomi, quality : nyeri seperti

tertusuk-tusuk, regio : diperineum, scale : 5, time : saat bergerak atau

berjalan. Obyektif : pasien tampak lebih tenang dan rileks, tanda-tanda vital,

tekanan darah : 120/90mmHg, nadi : 80 kali per menit, respirasi : 24 kali per

menit, suhu : 360C. Analisis: Masalah nyeri belum teratasi, Planning :

intervensi dilanjutkan dirumah (pasien pulang).

Kekuatan dalam pelaksanaan rencana tindakan Ny.W kooperatif,

keluarga memberikan support, sedangkan kelemahannya lingkungan ramai

karena banyak pengunjung dan penulis kurang lengkap dalam mendapatkan

data pengkajian sehingga data-data yang menjadi pendukung dalam

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

20

pengambilan diagnosa nyeri kurang, dan pelaksanaan implementasinya kurang

efektif.

B. Simpulan dan Saran

1. Simpulan

Dari uraian bab pembahasan, maka penulis dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut:

a. Pengkajian data subyektifnya pasien mengatakan problem : nyeri

diperineum bekas luka jahitan episiotomi, quality : seperti tertusuk-

tusuk , regio : perineum, scale : 5, time : setiap saat. Data obyektinya

yaitu tekanan darah 140/110 mmHg, nadi 88 kali per menit, respirasi

24 kali per menit, suhu 36,5oC, ekspresi wajah klien tampak meringis,

terdapat luka jahitan ±3 cm. Sehingga dapat diambil diagnosa

prioritasnya yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik.

b. Diagnosa utama yang muncul saat dilakukan pengkajian pada Ny. W

adalah nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (episiotomi).

c. Intervensi asuhan keperawatan pada Ny. W dengan gangguan rasa

nyaman nyeri dilakuakn tindakan dengan tujuan selama 3 x 24 jam,

masalah nyeri pada Ny. W dapat teratasi dengan kriteria hasil : tanda-

tanda vital dalam batas normal tekanan darah 120/90mmHg, respirasi

24 kali per menit, nadi 60-80 kali per menit, suhu 36,5-37º C, ekspresi

wajah klien tampak rileks dan tenang, skala nyeri berkurang, skala

nyeri 4 dengan dilakukan tindakanyaitu observasi tanda-tanda vital,

kaji skala nyeri (P,Q,R,S,T), berikan posisi yang nyaman, ajarkan

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

21

teknik relaksasi, motivasi pasien untuk melakukan teknik relaksasi saat

nyeri.

d. Implementasi yang dilakukan pada Ny.W yaitu mengobservasi tanda-

tanda vital, mengkaji skala nyeri (P, Q, R, S, T), memberikan posisi

yang nyaman, mengajarkan teknik relaksasi, memotivasi pasien untuk

melakukan teknik relaksasi saat nyeri.

e. Evaluasi tindakan yang telah setelah melakukan implementasi pada

pasien dengan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah : pasien

mengatakan nyeri karena bakas jahitan masih nyeri, dengan kualitas

nyeri tidak berkurang pada daerah jalan lahir, dengan skala 5 dan

dirasakan saat bergerak atau berjalan.

2. Saran

Dengan memperhatikan kesimpulan di atas, penulis memberi saran

sebagai berikut:

a. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada pasien

seoptimal mungkin dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan prasarana

yang merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan dan ketrampilannya dalam melalui praktek klinik dan

pembuatan laporan.

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

22

c. Bagi Penulis

Diharapkan penulis dapat menggunakan atau memanfaatkan

waktu seefektif mungkin, sehingga dapat memberikan asuhan

keperawatan pada klien secara optimal.

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan

Dasar Klien, Penerbit : Salemba Medika.

Bobak, Irene M. Lowdermilk, Deitra Leonard dkk. (2005). Buku Ajar

Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Penerjemah Wijayarini, Maria A.

jakarta: EGC.

Doenges, ME, Moorhouse dan M.F. Geisster A. (2000). Rencana Asuhan

Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: EGC.

Herdman, Heather. (2009). Nanda Internasionl Diagnosis Keperawatan Definisi

dan Klasifikasi. Alih Bahasa: Sumarwati Made, Widiarti Dwi, Tiar Estu,

Translate: Ester Monica. Jakarta: EGC.

Nuraeini, Dini. (2009). Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan.

http://en.wikipedia.org/wikiisafety. diakses pada tanggal 10 April 2012.

Potter dan Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Volume 2.

Jakarta: EGC.

Potter dan Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses

dan Praktik. Edisi 2. Volume 2. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. (2005). Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Jakarta: YBPPSP.

Sulistyawti, Ari. Esti Nugraheny. (2010). Asuhan Kebidanan pada Ibu Berslin.

Jakarta: Salemba Medika.

Suzanne C. Smeltzer R.N, E.DD, FAAN, Biepda G. Bare, RN.MSN. (2002).

Brunner & Suddarth’s Text Book of Medical Surgical Nursing. Vol. 1.

Edisi 8. Penerjemah Agung Waluyo, SKp.,MSc. Dkk. Jakarta: EGC.

Uliyah, Musrifatul, Aziz Alimul Hidayat. 2006. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik

Kebidanan. Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika.

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

LAMPIRAN

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yeni Wulandari

Tempat, Tanggal Lahir : Sragen, 23 Juli 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Dempul Ngembatpadas Gemolong, Sragen

Riwayat pendidikan :

1. TK : TK Aisyah Dempul Lulus 1997

2. SD : MI Negeri Dempul Lulus 2003

3. SMP : MTS Negeri Gemolong Lulus 2006

4. SMA : SMA Negeri Gondangrejo Lulus 2009

Riwayat Pekerjaan : Tidak Ada

Riwayat Organisasi : Tidak Ada

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-yeniwuland... · penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,