Stroke Iskemik
-
Upload
afifmuhadi -
Category
Documents
-
view
592 -
download
0
Transcript of Stroke Iskemik
CASE REPORTS tro k e Isk e m ikPresentator : Afif Muhadi Azhari Hsb (0701000 29) Dedi Irwansyah Hsb ( 070100365 ) Indah Triana Sari Pohan ( 070100359 ) Rini Maimunah Nasution ( 070100357 ) Abdul Ghaffar Hamzah ( 070100220 ) Supervisor : dr . S . Irwansyah , Sp . S
DEPARTMENT OF NEUROLOGY MEDICAL FACULTY RS TK II PUTRI HIJAU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2011
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PRIBADI
IDENTITAS PRIBADI
Nama
: Salimun Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 72 tahun Suku Bangsa : Jawa Agama : Islam Alamat : Singgasana 3 Perumahan Kodam, Kec. Medan Sunggal Status : Menikah Pekerjaan : Purnawirawan TNI- AD Tanggal Masuk : 21 Mei 2011
ANAMNESA
Keluhan Utama :
Lemah kedua tungkai Telaah : Hal ini dialami pasien sejak setahun yang lalu, secara tiba-tiba, saat ini tungkai bawah lemah bila digerakkan. Pasien memiliki riwayat hipertensi. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Riwayat muntah dan kejang tidak dijumpai. Riwayat penyakit terdahulu : Hipertensi Riwayat penggunaan obat terdahulu : Pasien tidak ingat nama obat
ANAMNESA TRAKTUS
Traktus sirkulatorius : Hipertensi Traktus respiratorius : Dalam Batas Normal Traktus digestivus : Dalam Batas Normal Traktus urogenitalis : Dalam Batas Normal Penyakit Terdahulu dan Kecelakaan : (-) Intoksikasi dan Obat-obatan : (-)
ANAMNESA KELUARGA: (-) : (-) : (-) : : : : : Normal Tidak jelas SMA Purnawirawan TNI AD Menikah
Faktor herediter Faktor familier Lain-lain
ANAMNESA SOSIAL
Kelahiran dan Pertumbuhan Imunisasi Pendidikan Pekerjaan Perkawinan dan Anak
PEMERIKSAAN JASMANI
PEMERIKSAAN UMUM
Tekanan darah : 140/80 mmHg Nadi : 80 x/ menit Frekuensi Nafas : 22 x/menit Temperatur : 36,5C Kulit dan Selaput Lendir : Normal Kelenjar dan Getah Bening : Normal Persendian : Normal
KEPALA DAN LEHER Bentuk dan Posisi : Pergerakan : Kelainan Panca Indera : Rongga Mulut dan Gigi Kelenjar Parotis : Desah : Dan lain-lain :
Bulat, medial Normal (-) : Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal (-) (-)
RONGGA DADA DAN ABDOMENInspeksi Perkusi Palpasi Auskultasi Rongga Dada Simetris Sonor SF ka = ki Vesikuler Rongga Abdomen Normal Timpani Supel Peristaltik (+) normal
GENITALIA Toucher : Tidak dilakukan pemeriksaan
STATUS NEUROLOGI
SENSORIUM : Compos mentis
KRANIUM Bentuk : Bulat Fontanella : Tertutup Palpasi : Teraba pulsasi arteri temporalis dan arteri karotis Perkusi : Cracked pot sign (-) Auskultasi : Tidak ada desah arteri Transiluminasi : Tidak dilakukan pemeriksaan PERANGSANGAN MENINGEAL Kaku kuduk : (-) Tanda Kernig : (-/-) Laseque : (-/-) Brudzinski I : (-) Brudzinski II : (-)
PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL Muntah : (-) Sakit Kepala: (-) Kejang : (-) SARAF OTAK/ NERVUS KRANIALIS
NERVUS INormosmia Anosmia Parosmia Hiposmia
Meatus Nasi Dextra Meatus Nasi Sinistra+ + -
NERVUS II Visus Lapangan Pandang Normal Menyempit Hemianopsia Scotoma
Okuli Dextra (OD) 6/6 Dalam Batas Normal
Okuli Sinistra (OS) 6/6 Dalam Batas Normal
Refleks Ancaman Fundus Okuli Warna Batas Ekskavasio Arteri Vena
+ Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan
+ Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan
NERVUS III, IV, VIGerakan Bola Mata Nistagmus Pupil
Okuli Dextra (OD)Dalam Batas Normal -
Okuli Sinistra (OS)Dalam Batas Normal 3 mmbulat (+) (+) 7 mm (-) Tidak dilakukan (-)
Lebar 3 mm Bentuk bulat Refleks Cahaya Langsung (+) Refleks Cahaya Tidak Langsung (+) Rima Palpebra 7 mm Deviasi conjugate (-) Fenomena Dolls Eyes Tidak dilakukan Strabismus (-)
NERVUS VMotorik Membuka dan Menutup Mulut Palpasi Otot dan Masseter & Sensorik Temporalis Kulit Kekuatan gigitan Selaput Lendir Refleks Kornea Langsung Tidak Langsung Refleks Masseter Refleks Bersin
KananDalam batas normal Dalam batas normal Dalam batas normal Dalam batas normal Dalam batas normal (+) (+) Dalam batas normal Tidak dilakukan
KiriDalam batas normal Dalam batas normal Dalam batas normal
(+) (+) Dalam batas normal Tidak dilakukan
NERVUS VIIMotorik Mimik Kerut Kening Menutup Mata Meniup Sekuatnya Memperlihatkan Gigi Tertawa Sensorik Pengecapan 2/3 Depan Lidah Produksi Kelenjar Ludah Hiperakusis Refleks Stapedial
KananDalam batas normal (+) (+) (+) Dalam batas normal (+) Dalam batas normal Dalam batas normal Sulit dinilai Tidak dilakukan pemeriksaan
KiriDalam batas normal (+) (+) (+) Dalam batas normal (+) Dalam batas normal Dalam batas normal Sulit dinilai Tidak dilakukan pemeriksaan
NERVUS VIIIAuditorius Pendengaran Tes Rinne Tes Weber Tes Schwabach Vestibularis Nistagmus Reaksi Kalori Vertigo Tinnitus
KananDalam batas normal Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan -
KiriDalam batas normal Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan -
NERVUS IX, XPallatum Mole Uvula Disfagia Disartria Disfonia Refleks Muntah Pengecapan 1/3 Belakang Lidah Dalam batas normal medial Tidak dilakukan pemeriksaan Dalam batas normal
NERVUS XIMengangkat Bahu Fungsi Otot Sternokleidomastoideus
KananDalam batas normal Dalam batas normal Dalam batas normal
KiriDalam batas normal Dalam batas normal Dalam batas normal
NERVUS XIILidah Tremor Atrofi Fasikulasi Ujung Lidah Sewaktu Istirahat Ujung Lidah Sewaktu Dijulurkan Medial Medial
SISTEM MOTORIK
Trofi : Eutrofi Tonus Otot : Normal
Kekuatan Otot : ESD :
55555 55555 EID : 33333 33333
ESS : 55555 55555 EIS : 33333 33333
Sikap (Duduk- Berdiri- Berbaring) : normal sulit dinilai normal
Gerakan Spontan Abnormal Tremor : (-) Khorea : (-) Ballismus: (-) Mioklonus : (-) Atetosis : (-) Distonia : (-) Spasme : (-) Tic : (-) Dan lain-lain : (-)
TES SENSIBILITAS: Dalam batas normal : Dalam batas normal
Eksteroseptif Proprioseptif
Fungsi Kortikal Untuk Sensibilitas
Stereognosis : Dalam batas normal Pengenalan 2 Titik : Sulit dinilai Grafestesia : Sulit dinilai
REFLEKS
Refleks Fisiologis Biceps Triceps Radioperiost APR KPR Strumple
Kanan (+) (+) (+) (+) (+) (+)
Kiri (+) (+) (+) (+) (+) (+)
Refleks Patologis Babinski Oppenheim Chaddock Gordon Schaefer Hoffman-Tromner Klonus Lutut Klonus Kaki
(-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-)
(-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-)
Refleks Primitif
(-)
KOORDINASI: Tidak Dilakukan Pemeriksaan :-
Lenggang Bicara Menulis
:Percobaan Apraksia : Dalam Batas Normal Mimik : Dalam Batas Normal Tes Telunjuk- Telunjuk : Sulit dinilai Tes Telunjuk- Hidung : Sulit dinilai Diadokhokinesia : Sulit dinilai Tes Tumit- Lutut : Sulit dinilai Tes Romberg : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
VEGETATIF Vasomotorik : Dalam batas normal Sudomotorik : Dalam batas normal Pilo-Erektor : Dalam batas normal Miksi : Dalam batas normal Defekasi : Dalam batas normal Potensi dan Libido : Sulit dinilai VERTEBRA Bentuk Normal : (+) Skoliosis : (-) Hiperlordosis : (-) Pergerakan Leher : Dalam batas normal Pinggang : Dalam batas normal
TANDA PERANGSANGAN RADIKULER Laseque : (-) Cross Laseque : (-) Tes Lhermitte : (-) Tes Naffziger : (-)
GEJALA-GEJALA EKSTRAPIRAMIDAL
Tremor : (-) Rigiditas : (-) Bradikinesia : (-) Dan Lain-lain : (-)
GEJALA-GEJALA SEREBELLAR Ataksia : (-) Disartria : (-) Tremor : (-) Nistagmus : (-) Fenomena Rebound : (-) Vertigo : (-) Dan Lain-lain : (-)
FUNGSI LUHUR
Kesadaran Kualitatif : Compos Mentis Ingatan Baru : Dalam batas normal Ingatan Lama : Dalam batas normal Orientasi Diri : Dalam batas normal Tempat : Dalam batas normal Waktu : Dalam batas normal Situasi : Dalam batas normal Intelegensia : Dalam batas normal Daya Pertimbangan : Dalam batas normal Reaksi Emosi : Dalam batas normal
Afasia Ekspresif : Dalam batas normal Represif : Dalam batas normal Apraksia : (-) Agnosia Agnosia Visual : (-) Agnosia Jari-jari : (-) Akalkulia : Dalam batas normal Disorientasi Kanan-kiri : (-)
KESIMPULAN DAN PEMERIKSAAN
Pasien datang dengan keluhan lemah pada kedua tungkai. Hal ini dialami pasien sejak setahun yang lalu, secara tiba-tiba, saat ini tungkai bawah lemah bila digerakkan. Pasien memiliki riwayat hipertensi. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Riwayat muntah dan kejang tidak dijumpai.
Status Presens
Sensorium : CM Tekanan Darah : 140/70 mmHg Nadi : 80x/i Frekuensi Nafas : 22x/i Temperatur : 36,50 C
Perangsangan Meningeal
Kaku Kuduk : (-) Tanda Kernig : (-) Tanda Laseque : (-) Tanda Brudzinski I : (-) Tanda Brudzinski II : (-)
Peningkatan Tekanan Intrakranial
Muntah : (-) Sakit Kepala : (-) Kejang : (-)
Saraf KranialisI : normosmia II, III : refleks cahaya +/+, pupil isokor III, IV, VI : gerak bola mata (+) normal V : membuka mulut (+) VII : dalam batas normal VIII : pendengaran (+) IX, X : uvula medial XI : angkat bahu (+) XII : lidah dijulurkan medial
N N N N N N N N N
Refleks Fisiologis Kanan Kiri Biceps/Triceps : (+) (+) KPR/APR : (+) (+) Refleks Patologis Kanan Kiri H/T : (-) (-) Babinski : (-) (-) Kekuatan Motorik : ESD : 55555 ESS : 55555 55555 55555 EID : 33333 EIS : 33333 33333 33333
DIAGNOSA : DIAGNOSA FUNGSIONAL : Paraparese DIAGNOSA ETIOLOGIK : Trombosis DIAGNOSA ANATOMIK : Medula Spinalis DIAGNOSA KERJA : Stroke Iskemik + Paraparese ec dd Koksiti-Spondilitis
Penatalaksanaan : Tirah baring IVFD Ringer Laktat Aspilet 1 x 1 Sohobion 2 x 1 PCT 3 x 1 Rencana Pemeriksaan : Darah Lengkap RFT dan LFT Lipid profile EKG Foto thorax CT Scan kepala
FOLLOW UP
23 Mei 2011 Keluhan Utama
24 Mei 2011
Status Presens
Lemah lengan dan tungkai kanan Sens: CM TD: 130/80 mmHg HR: 88 x/menit RR: 24 x/menit Temp:36,5CKejang :(-) Muntah : (-) Sakit Kepala : (-)
Lemah lengan dan tungkai kanan Sens: CM TD: 120/80 mmHg HR: 82 x/menit RR: 24 x/menit Tempt:36CKejang : (-) Muntah : (-) Sakit Kepala : (-) Kaku Kuduk : (-) Kernig : (-) Brudzinski I : (-) Brudzinski II : (-)
Peningkatan Tekanan Intrakranial
Perangsanga Kaku Kuduk : (-) Kernig : (-) n meningeal Brudzinski I : (-)Brudzinski II : (-)
Nervus Kranialis
N I: Normosomia N II: reflex cahaya (+/+). Pupil isokor N III, IV, VI: gerakan bola mata (+) normal N V: buka tutup mulut (+) N VII: sudut mulut tertarik normal N VIII: pendengaran normal N IX, X : uvula istirahat medial N XI: angkat bahu (+) N XII: lidah terjulur ke medial
N I: Normosomia N II: reflex cahaya (+/+). Pupil isokor N III, IV, VI: gerakan bola mata (+) normal N V: buka tutup mulut (+) N VII: sudut mulut tertarik normal N VIII: pendengaran normal N IX, X : uvula istirahat medial N XI: angkat bahu (+) N XII: lidah terjulur ke medial
Refleks Fisiologis Kanan kiri Refleks Patologis Kanan kiri
Biceps/ triceps +/+ +/+ APR/ KPR +/+ +/+ Babinski -/H/T -/-
Biceps/ triceps +/+ +/+ APR/ KPR +/+ +/+ Babinski -/H/T -/-
Kekuatan Motorik Diagnosa
55555 55555 33333 33333
55555 55555 33333 33333
Stroke Iskemik + Paraparese ec Stroke Iskemik + Paraparese ec dd dd Koksitis Koksitis - Spondilitis - Spondilitis Tirah baring IVFD RL 20 gtt/menit Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam Aspilet 1x1 Sohobion 2 x 1 Tirah baring IVFD RL 20 gtt/menit Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam Sohobion 2 x 1
Terapi
DISKUSI KASUS
TEORI
KASUS
Di negara maju, stroke iskemik lebih sering dijumpai Pasien adalah laki-laki berusia pada pasien laki-laki dibandingkan perempuan 72 tahun. dengan umur rata-rata penderita 69 tahun. Di negara berkembang, usia rata-rata penderita stroke iskemik lebih muda 15 tahun dibandingkan dengan penderita stroke iskemik di negara maju. Faktor risiko stroke iskemik adalah hipertensi, DM, Pasien mempunyai riwayat merokok, hiperkolesterolemia dan penyakit jantung. hipertensi. Gejala klinis pada stroke iskemik bergantung pada lokasi iskemik yang terjadi. Gejala yang sering timbul adalah hemiparesis, disfasia-afasia, diplopia, gangguan pengelihatan dan fasialis parese. Pasien masuk rumah sakit tanpa penurunan kesadaran. Pasien mengeluhkan kelemahan pada kedu tungkai kanan.
Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan hasil head CT-Scan. Selain itu, gejala klinis, perjalanan penyakit dan hasil pemeriksaan fisik juga dapat membantu diagnosis sementara pasien sebelum ada hasil head CT-Scan. Pemeriksaan fisik membantu menentukan lokasi kerusakan otak selain itu juga dilakukan pemeriksaan penunjang seperti darah lengkap, kadar gula darah, elektrokardiografi, profil lipid dan foto toraks.
Pasien datang dengan keluhan lemah pada kedua tungkai kanan. Hal ini dialami pasien secara tiba-tiba saat beristirahat. Riwayat muntah dan kejang tidak dijumpai. Pasien memiliki riwayat hipertensi. Belum ada hasil dari pemeriksaan penunjang.
Penatalaksanaan stroke iskemik Pengobatan umum(suportif) untuk stabilisasi sistem pernafasan, sirkulasi, stabilisasi kadar gula darah dan suhu serta mencegah munculnya komplikasi lain. Antihipertensi diberikan setelah fase akut. Pemberian antihipertensi pada fase akut dilakukan jika tekanan sistolik>220 mmHg atau diastolik>120 mmHg. Pengobatan spesifik dengan tujuan reperfusi dan neuroproteksi Prognosis untuk stroke iskemik cenderung baik jika dibandingkan dengan stroke hemoragik. Sebagian besar pasien dapat sembuh, namun seringkali masih terdapat gejala sisa.
Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien adalah:
Tirah baring IVFD RL 20 gtt/ menit Inj. Ranitidin 1 amp/ 12 jam Aspilet 1 x 1 Sohobion 2 x 1 PCT 3 x 1
Prognosis pada kasus ini: Ad vitam : dubia ad bonam Ad functionam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam
PERMASALAHAN
Apakah diagnosis pada kasus ini sudah benar?
Menurut penulis, diagnosis kasus ini sudah benar. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan neurologi, serta perhitunganSiriraj Stroke Score (-4,5) pada hari pertama pasien masuk ke rumah sakit, pasien cenderung mengarah kepada stroke iskemik. Pada kasus, pasien datang tanpa penurunan kesadaran dan mengeluhkan kelemahan kedua tungkai sebelah kanan secara tiba-tiba. Terdapat riwayat hipertensi. Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan CT-scan kepala.
Apakah penatalaksanaan pada kasus ini sudah
benar?
Dari gejala klinik dan pemeriksaan penunjang, diagnosis pasien ini mengarah ke stroke iskemik dan untuk penatalaksanaan yang diberikan sesuai dengan protokol penatalaksanaan stroke iskemik yang bertujuan untuk menjaga fungsi vital otak, mengusahakan reperfusi dan memulihkan metabolisme otak. Bagaimana prognosis pada kasus ini? Prognosis pada kasus ini: Ad vitam : dubia ad bonam Ad functionam : dubia ad dubiosan
KESIMPULAN
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan neurologi, pasien laki-laki berusia 72tahun didiagnosis dengan strokeiskemik dan paraparese. Pada kasus ini, pasien mengalami kelemahan pada kedua tungkai. Pasien juga memiliki riwayat hipertensi. CT-scan merupakan baku emas dalam mendiagnosis stroke dan membedakan antara stroke iskemik dan hemoragik. Namun, hasil CTscan pasien pada kasus ini belum dapat diperoleh. Diagnosis ditegakkan hanya berdasarkan anamnesis, gejala klinis dan Siriraj Stroke Score. Terapi pada kasus ini adalah terapi umum (suportif) untuk stabilisasi sistem pernafasan dan sirkulasi, stabilisasi kadar gula darah dan suhu serta mencegah munculnya komplikasi lain. Pemberian antihipertensi dilakukan setelah fase
SARAN
Nasehat yang perlu diberikan pada pasien ini adalah:
Pasien dianjurkan mengatur pola hidup yang
sehat, harus seimbang antara asupan nutrisi dengan aktivitas.Tekanan
darah,
kadar
gula
darah
dan
temperatur harus dikontrol.Pemeriksaan
kesehatan
teratur
dan
taat
nasihat dokter dalam hal diet dan obat.Melatih
anggota
gerak
yang
mengalami
TERIMA KASIH