STOOl APLiKASI PSA PADA FASILITAS INDUSTRI NON · PDF fileSTOOl APLiKASI PSA PADA FASILITAS...
Transcript of STOOl APLiKASI PSA PADA FASILITAS INDUSTRI NON · PDF fileSTOOl APLiKASI PSA PADA FASILITAS...
Prosiding Presentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nuklir VIIIfSSN No. 14fO-0533
STOOl APLiKASI PSA PADA FASILITAS INDUSTRI NON-NUKLIR
AndiSoftanyE., AnharR. Antariksawan,D.T. SonyT., PuradwiI.W., Sugiyanto,Giarno
ABSTRAK
STOOl APLiKASI PSA PADA FASILITAS INDUSTRI NON-NUKLIR. Telah dilakukan studi awalmengenai kemungkinan penggunaan metoda probabilistik dalam peningkatan keselamatan pada fasilitasindustri non-nuklir. Studi dilakukan dengan cara studi literatur clanbasil-basil penelitian terkait yang telahdilakukan. Kajian literatur mengenai aplikasi PSA pada fasilitas industri non-nuklir bertujuan untukmengetahui sejauh mana metode yang telah baku dilakukan pada industri nuklir telah diterapkan padaindustri proses non-nuklir. Aplikasi PSA pada industri proses non-nuklir lebih banyak dilakukan dalambentuk manajemen resiko. Konsep manajemen resiko meliputi kerangka sistematik yang harus dikerjakanuntuk mencegah terjadinya kecelakaan yaitu berupa proses kegiatan identifikasi potensi bahaya (hazards),perkiraan resiko, evaluasi resiko, perencanaan tindakan pencegahan, dan implementasinya. Bagianterpenting pada studi ini adalah identifikasi bahaya clanperkiraan resiko untuk mengkaji konsekuensi clanmengestimasi probabilitas kejadian. Metodologi yang berIaku baik pada pengkajian probabilitas padaindustri nuklir clannon-nuklir adalah secara kuantitatif clankualitatifyang dicapai dengan beberapateknikanalisis. Dari basil pengkajian literatur clan makalah yang ada terdapat 3 teknik analisis yang bisadiaplikasikan pada manajemen resiko industri non-nuklir yaitu analisis pohon kegagalan (FTA), analisispohon kejadian (ETA), clanHazardand Operability Studies (HAZOPS). Ditinjau dari jenis industri prosesterdapat beberapa potensi bahaya yang berIaku terhadap industri proses antara lain potensi bahayakebakaran (flammability), potensi bahaya racun (toxicity), potensi bahaya reaktivitas, clan potensi bahayakenaikan tekanan (elevated pressure). Teknik pohon kegagalan secara praktis telah diaplikasikan padaindustri perminyakan, kimia clan mungkin juga pada industri lain untuk memperbaiki keselamataninstalasi melalui modifikasi pada disain instalasi maupun prosedur operasi. Teknik pohon kejadiandigunakan secara terbatas pada industri proses kimia maupun industri proses lainnya. Pada aplikasi yanglain teknik HAZOPS bisa dikombinasikan dengan teknik pohon kejadian dengan pendekatan identifikasiskenario kecelakaan. Dari basil studi di atas, kombinasi teknik HAZOPS clan pohon kejadian bisadipertimbangkan untuk dimanfaatkan pada penelitian selanjutnya dengan memilih industri proses secaraspesifik.
ABSTRACT
STUDY ON THE APPLICATION OF PSA METHOD ON NON-NUCLEAR INDUSTRYFACILITIES. A preliminary study related to utilization of probabilistic method in non-nuclear industryfacilities has been conducted Thestudy has been performed by examining literature studies and results ofresearch paper related to the topic. The objective of this study is to know howfar the method, which is astandard in the nuclear industry, is applied in the non-nuclear fields. The PSA application in the non-nuclear process industry is mainly performed as risk management. The concept of risk managementenables a systematic and realisticframework to be estabishedfor accident prevention as a wholeprocessof hazard identification, risk estimation, risk evaluation, control measures establishment, itsimplemetation. The most important part of this study is indeed the hazard identification and riskestimation in order to assess the consequences and to estimate event probability. The risk assessmentmethodology, which is also used in the probabilistic assessment of nuclear and non-nuclear industry, isperformed both quantitatively and qualitatively approached by several technique analysis. Based onliteratur and research paper study, there are 3 main technique analysis, which can be applied in the riskmanagement of non-nuclear industry, which arefault tree analysis (FTA), event tree analysis (ETA), andHazard and Operability Studies (HAZOPS). The potential hazard arised in the non-nuclear processindustry are flammability hazard,' toxicity hazard; reactivity hazard,' and elevated pressure hazard Thefault tree analysis has been practically applied in the petroleum industry, chemical industry, and alsoother industry for improvement of safety installation by modification in the installation design oroperation procedures. The event tree analysis has been applied only limited in the chemical processindustry or other process industry. On the other application, HAZOPS technique can be combined withthe event tree analysis with approach of accident scenario identification. Based on the study result, theHAZOPS combined with event tree analysis will be considered in the next activity by selecting a specificprocess industry.
Serpong, 26 dan 27 Pebruari 2003118
Prosiding Presentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nuklir VIIIISSN No. 1410-0533
PENDAHULUAN
Kajian keselamatan suatu sistem tidak bisa
dilepaskan daTi istilah risk (resiko) maupun
hazard (bahaya). Dalam konteks manajemen
keselamatan, istilah resiko diterapkan pada arti
resiko terjadinya kecelakaan atau adanya
potensi bahaya. Manajemen resiko merupakan
bagian dari manajemen keselamatan yang
menekankan pada proses identifikasi, analisis,
clan pengkajian secara sistematis terhadap
serouR potensi bahaya dalam suatu kegiatan
sehingga suatu tindakan efektif bisa diterapkan
untuk mengendalikan resiko. Arti keselamatan
sendiri yang lebih merefleksikan realitas yaitu
suatu keadaan yang his; diterima secara relatif
dimana resiko dianggap bisa diterima lebih
banyak berkaitan dengan istilah resiko clan
bahaya.
Hazard diartikan sebagai potensi adanya
bahaya atau kerusakan pada manusia, harta
benda, atau lingkungan sebagai somber dari
resiko. Resiko berarti suatu ukuran
kemungkinan atau probabilitas clan ukuran
tingkat keparahan dari suatu akibat yang
ditimbulkan. Mengkaji resiko berarti mengkaji
seberapa besar kemungkinan suatu potensi
bahaya akan terjadi clan hila terjadi seberapa
parah akibat konsekuensi yang ditimbulkannya.
Dari pembahasan di alas, terdapat 2 kata
kunci yaitu kemungkinan / probabilitas clan
konsekuensi yang berhubungan dengan resiko.
Seberapa besar resiko kebakaran dalam suatu
instalasi proses bisa dihitung dengan
mengindahkan kedua faktor tersebut sebagai
oontoh. Konsep manajemen resiko meliputi
kerangka sistematik yang hams dikerjakan
untuk mencegah terjadinya kecelakaan yaitu
berupa proses kegiatan:. Identifikasi potensi bahaya / hazards
. Perkiraan resiko. Evaluasi resiko
. Perencanaan tindakan pencegahan. Implementasi tindakan pencegahan
Pada penelitian ini tidak akan dibahas
keseluruhan proses kegiatan seperti di atas.
Perhatian akan lebih diutamakan pada proses
kegiatan pertama clan kedua yaitu identifikasi
hazards clan perkiraan / pengkajian resiko
karena pada tingkatan ini dikerjakan
konsekuensi clanprobabilitas kejadian dari suatu
potensi bahaya yang telah diidentifikasi
sebelumnya. Terdapat berbagai macam
metodologi atau pun teknik tertentu dalam
pengkajian resiko. Metodologi yang dikenal
lOBS antara lain pengkajian resiko secara
kuantitatif clan kualitatif. Secara kuantitatif
berarti menghitung resiko dari faktor
probabilitas suatu kejadian dalam bentuk
&ekuensi kejadian per unit waktu clan
konsekuensinya dalam bentuk kerugian
finansial. Secara kualitatif dengan carR
penggunaan metode pengambil keputusan
tertentu seperti penyusunan matriks keputusan
untuk melakukan klasifikasi dan kategorisasi
resiko berdasarkan probabilitas kejadian clan
tingkat keparahan dari konsekuensinya.
Metodologi di atas direalisasikan dengan
beberapa teknik analisis yang dapat digunakan
dalam pengkajian resiko antara lain:
. Preliminary Hazard Analysis (PHA). Fault Tree Analysis. Event Tree Analysis
Serpong, 26 dun 27 Pebruari 2003 119
Prosiding Presentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nuklir VIIIISSN No. 1410-0533
. Job Safety Analysis (JSA)
. Failure Mode and Effects Analysis
(FMEA). Hazard and Operability Studies
(HAZOPS)
. clan lain-lain
Teknik analisis dengan menggunakan
pohon kegagalan clan pohon kejadian biasa
dikombinasikan dalam suatu analisis
keselamatan secara probabilistik yang disebut
dengan PSA. Teknik ini biasa dipergunakan
dalam pengkajian keselamatan pada industri
nuklir selain secara deterministik. Disebut
secara probabilistik karena resiko yang dikaji
memiliki unsur probabilitas clan konsekuensi
secara kuantitatif.
Dari kajian beberapa sumber literatur,
teknik-teknik analisis di atas hanya sebagian
dari banyak teknik yang ada dalam pengkajian
resiko. Bila dilihat secara terpisah teknik-teknik
Deviation
Prevention
. Potensi bahaya, berupa kebakaran,
bahaya racun, reaktivitas, dB:. Hazard bisa diantisipasi dengan
melakukan tindakan pencegahan
(prevention) berupa pembatas mekanik,
pengujian,
pencegahan,
inspeksi,
pelatihan
perawatan
operator,
perbaikan SDM, dB.. Penyebab, sebagai k~jadian pemicu
yang memulai terjadinya sekuensi
kecelakaan:
tersebut bisa dimanfaatkan dalam pengkajian
keselamatan industri proses non-nuklir.
Penelitian ini akan memberikan perhatian
terutama pada penggunaan teknik analisis
pohon kegagalan, analisis pohon kejadian, clan
HAZOPS berdasarkan studi literatur, makalah
ilmiah, clan laporan-laporan teknik terkait.
Diharapkan dengan penelitian ini metodologi
clanteknik analisis tersebut akan bisa dimengerti
clan dikuasai dalam pengkajian resiko clan
peningkatan keselamatan pada beberapa industri
proses non-nuklir sehingga bisa dimanfaatkan
secara luas di luar industri nuklir.
ANATOMI SUATU KECELAKAAN
Untuk lebih mendalami keterkaitan istilah-
istilah di anatomi akanberikutatas,
memperjelas elemen-elemen yang terkait pada
suatu proses terjadinya kecelakaan.(1)
Consequence
Protection Mitigation
. Cause bisa berupa kegagalan mekanik,
kesalahan prosedural, kejadian luar,
fouling yang diantisipasi dengan
melakukan tindakan kendali (control)
berupa sistem kendali proses
automatik, kendali manual, komponen
cadangan secara on-line, sistem
backup, clanlain-lain.. Deviasi, sebagai proses penyimpangan
dari disain atau batasan operasi:. Deviasi seperti tidak adanya aliran,
temperatur tinggi, level rendah,
Serpong. 26 dan 27 Pebruari 2003 120
Prosiding Presentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nuklir VIII/SSN No. 14/0-0533
kotoran, kesalahan material bisa
diantisipasi dengan tindakan proteksi
berupa alarm, intervensi dari operator,
interlock / trips, emergency shutdown,
emergency relief, ignition source
control, clan lain-lain.
. Konsekuensi, sebagai proses
kehilangan kontainmen dari material
atau energi. Konsekuensi bentuk api,dalam
ledakan, pelepasan material
berbahaya.bisa diantisipasi dengan
tindakan mitigasi berupa respon
darurat, sprinkler, parit, tembok anti
ledakan / barikade, layar air, pelaratan
pelindung personii, clan lain-lain. Akibat (impact), sebagai tingkat
keparahan dari konsekuensi atau
kerugian yang ditimbulkan
Model di atas sangat berguna dalam
menggambarkan bagian daTi kecelakaan clan
sekuensinya serta dalam mendefinisikan istilah
yang berkaitan dengan analisis potensi bahaya.
Mengenai potensi bahaya pada industri non-
nuklir akan dijelaskan di bawah ini.
POTENSI BAHAYAP ADA INDUSTRIPROSES NON-NUKLIR
Seperti halnya industri nuklir, industri
proses non-nuklir juga menyimpan potensi
bahaya yang memiliki konsekuensi baik
terhadap lingkungan, pekerja, maupun
operabilitas industri itu sendiri. Adalah venting
untuk mengidentifikasi potensi bahaya tersebut
baik pada tahap disain instalasi maupun pada
tahap operasi sehingga bisa diantisipasi dengan
tindakan pencegahan tertentu. Potensi bahaya
juga berkaitan dengan substansinya yang
didefinisikan sebagai serouR produk kimia
termasuk produk petroleum yang bersifut racun,
reaktif, mudah terbakar, asphyxiating, juga yang
merupakan somber bahaya bagi manusia,
lingkungan, atau properti akibat pengaruh
tekanan clan temperatur (2).Ditinjau daTijenis
industri proses terdapat beberapa potensi bahaya
yang berlaku terhadap industri proses secara
keseluruhan bukan pada sub-sistem di
dalamnya, antara lain:. Potensi bahaya
(flammability):. Potensi ini bisa terjadi pada instalasi
kebakaran
penyulingan minyak (refineries),
industri kimia, pembangkit ekstraksi
gas, depot bahan bakar, clan distribusi
propan yang melibatkan bahan kimia
dalam jumlah besar (3).. Potensi bahaya racun (toxicity):. Potensi ini umum terjadi pada industri
yang melibatkan bahan kimia dalam
jumlah kecil seperti sistem pendinginan
(refrigeration), kontainer penyimpan
pupuk, instalasi pemumian air, dB.. Potensi bahaya reaktivitas
. Potensi ini juga terjadi pada industri
kimia dimana pencampuran bahan-
bahan kimia yang tidak diinginkan bisa
terjadi. Potensi bahaya kenaikan tekanan
(elevated pressure). Masih banyak kemungkinan potensi
bahaya yang bisa terjadi pada industri
proses yang tidak disebutkan di sini.
Secara kuantitatif belum ditemukan
data yang akurat yang menunjukkan
prosentase masing-masing potensi
bahaya di atas terhadap snafu industri
Serpong, 26 dan 27 Pebruari 2003 121
Prosiding Presentasi I/miah Tekn%gi Kese/amatan Nuklir VllIISSN No. /4/0-0533
proses. Identifikasi potensi bahaya
akan bisa lebih mengena hila dilibatkan
industri proses yang lebih spesifik.
Potensi bahaya di atas bisa
diidentifikasi melalui beberapa cara
antara lain melalui catatan kejadian
yang lalu, teknik HAZOPS, FMEA, dU
untuk kemudian secara sistimatis
dianalisis, dievaluasi, daD
didokumentasi dengan menggunakan
teknik pabon kegagalan, teknik pabon
kejadian clanatau analisis konsekuensi.
Penggunaan teknik-teknik analisis yang
lebih memiliki prospek berdasarkan
studi literatur dalam pengkajian potensi
bahaya, sekuensi kecelakaan, clan
konsekuensinya akan diterangkan di
bawah ini.
PENGGUNAAN TEKNIK POHONKEGAGALAN, POHON KEJADIAN, DANHAZOPS
Teknik Pohon Kegagalan (FTA)
Teknik ini merupakan representasi dari
kombinasi logik dad beberapa penyebab yang
mengarah pacta suatu kejadian puncak atau
keadaan akhir yang tidak diinginkan. Contoh
kasus kejadian akhir antara lain kegagalan suatu
peralatan, pelepasan gas berbahaya, terputusnya
proses produksi, terjadinya kecelakaan pacta
seseorang, dB. Teknik ini bisa memberikan
gambaran bagaimana kombinasi kejadian dasar
(basic events) akan mengarah ke konsekuensi
yang serius seperti pacta kejadian puncak (top
event). Teknik ini memerlukan nilai perkiraan
probabilistik sejak dad kejadian dasar untuk
mendapatkan nilai probabilistik kejadian akhir
sehingga bisa memfokuskan pacta kejadian
dasar tertentu yang perlu mendapatkan perhatian
khusus.
Secara teoritis, teknik ini bisa digunakan
pacta manajemen resiko dari industri proses non-
nuklir. Pacta praktiknya, teknik ini telah
digunakan pacta industri perminyakan, kimia
clan mungkin juga pacta industri lain untuk
memperbaiki keselamatan instalasi melalui
modifikasi pada disain instalasi maupun
prosedur operasi. Analisis pabon kegagalan bisa
digunakan untuk mengidentifikasi kombinasi
kegagalan (basic events) yang mengarah pada
potensi bahaya suatu proses (top event). Dari
analisis tersebut, pengelola instalasi bisa
memperhatikan masalah potensial tertentu yang
mempengaruhi keselamatan clan kemungkinan
modifikasi sehingga bisa mengurangi
kemungkinan kondisi berbahaya daDterjadinya
kegagalan parah selanjutnya.
Teknik Pohon Kejadian (ETA)
Teknik pabon kejadian bisa dikatakan
berlawanan dengan pabon kegagalan. Pabon
kegagalan disusun dengan memilih kejadian
puncak yang tidak diinginkan untuk kemudian
turun ke bawah mengkaji kombinasi kejadian-
kejadian dasar. Pabon kejadian dimulai dengan
memilih kejadian pemicu untuk kemudian
menggambarkan kejadian-kejadian berikutnya.
Setiap bagian suatu kejadian selanjutnya
memiliki kemungkinan untuk sukses atau gagal.
Dari satu kejadian pemicu bisa dibuat beberapa
sekuensi kejadian dengan konsekuensi yang
berbeda. Teknik pabon kejadian memberikan
kemungkinan untuk membuat estimasi secara
probabilistik. Kejadian pemicu biasanya
diekspresikan sebagai trekuensi (jumlah
kejadian per taboo), sedangkan kemoogkinan
Serpong, 26 dan 27 Pebruari 2003 122
Prosiding Presentasi limiah Teknologi Keselamatan Nuklir VIIIISSN No. 1410-0533
sukses - gagal diekspresikan sebagai nilai
probabilitas (jumlah kegagalan per penggunaan
/ pengoperasian).
Teknik ini sudah merupakan teknik analisis
standard pada industri nuklir bersama dengan
pabon kegagalan. Teknik ini terbatas
penggunaannya pada industri proses kimia
maupun industri proses lainnya. Pada dasarnya
skenario kecelakaan pada industri proses non-
nuklir berbeda dengan industri nuklir sehingga
diperlukan modifikasi pada teknik ini untuk
menyesuaikan dengan karakter skenario
kecelakaan yang ada.
Teknik RAZO:PS
Teknik Hazard and Operability Studies
pada awalnya dikembangkan oleh Imperial
Chemical Industries (ICI) yang khusus
digunakan pada industri proses kimia terutama
pada sistem perangkat keras / instalasi kimia
Deviasi Peny:ebab Konsekuensi
Teknik RAZOPS kemudian diadopsi oleh
industri perminyakan yang memiliki potensi
bahaya yang sarna besamya dengan industri
kimia. Teknik ini telah diterima clan
dimanfaatkan oleh banyak industri clan badan
regulasi sejak 10 taboo terakhir clanmerupakan
teknik yang sangat khusus diterapkan ootuk
industri proses non-nuklir baik pada lahar
disain maupoo operasi.
CONTOH STUDI MANAJEMEN RESIKOPADA INDUSTRI PROSES NON-NUKLIR
Untuk lebih memperjelas penggooaan
teknik manajemen resiko pada industri proses,
berikut akan digambarkan beberapa contoh hasil
yang memiliki potensi bahaya Iedakan clan
pelepasan bahan kimia. HAZOPS merupakan
metode analisis hazard yang dikerjakan oleh
suatu tim penganalisis untuk mengidentifikasi
deviasi pada suatu pengoperasian instalasi,
mengkaji penyebab clan konsekuensi daTi
deviasi clan pada akhimyatersebut
mengidentifikasi hazard clan skenario
kecelakaan yang berkaitan. Dari kegiatan di alas
bisa dikembangkan tindakan-tindakan tertentu
untuk mengurangi resiko. Salah satu ciri khas
daTi teknik HAZOPS adalah penggunaan kala
pembimbing (guide words) untuk mengarahkan
kegiatan identifikasi deviasi yang potensial serta
kemungkinan penyebabnya. Hasilnya direkam
dalam bentuk format berikut:
Pencegahan Tindakan
penelitian yang berkaitan dengan teknik-teknik
yang telah dijelaskan sebelumnya
I. Manajemen Resiko terhadap Terminal
Penerima LNG (4)
Studi ini melakukan evaluasi
kuantitatifterhadap keandalan fasilitas
LNG berdasarkan metode pabon
kegagalan (FTA). Studi ini digooakan
untuk mengevaluasi terminal penerima
LNG yang telah ada (terminal A, B,
clanC) sehingga bisa mengurangi biaya
pendirian terminal yang baru. Metode
FTA digunakan ootuk menganalisa
keandalan sistem hidraulik, sistem
Serpong, 26 dan 27 Pebruari 2003123
Prosiding Presentasi IImiah Teknologi Keselamatan Nuklir VIIIISSN No. 14/0-0533
dukung daya listrik, daDsistem kontrol
yang ditunjukkan melalui process flow
diagram maupun sequence block
memproses LNG daD LPG dan sistem
bantunya.
diagram.
merupakan
Sistem yang dianalisa
sistem utama yang
~~.P¥i!T'l~'Mnr ~.,*~P<J"s r-;-.~. ~.<.o' . ':" oR
P..-UAU'...,.
\.N:J
.1I~...' ,e."I,
.
~MG
;!'!j""'~-4 ~B
Gambar I. Processflow diagram dati terminal penerima LNG (I)
Gambar I menunjukkan process flow
diagram yang dianalisa dengan pohon
kegagalan. Level puncak dari FTA
merupakan kombinasi logis dari unit
proses. Sedangkan setiap unit proses
merupakan kombinasi logis dati
beberapa komponen dan sistem bantu.
Modus kegagalan didefinisikan pada
level komponen. Hal terpenting dalam
penggunaan FTA adalah basis data
kegagalan komponen yang hams
tersedia. Untuk studi ini digunakan
basis data generik yang ada seperti
sendiri selama periode 30 tahun.
Evaluasi ketersediaan (availability)
sistem, keandalan (reliability) sistem,
dan lama penghentian operasi
(shutdown time) serta kombinasi
kegagalan diperoleh dati basil analisis
FTA dalam bentuk minimum cut-sets
IEEE std, 500-1984 (1983) maupun
basis data spesifik yang berhubungan
dengan perawatan fasilitas LNG itu
daDcomponent importances. Selain itu
juga dilakukan perhitungan
unavailability pada setiap terminal
sesuai dengan beban instalasi yang
berhubungan dengan lama waktu
terjadinya kondisi kegagalan (MTBF)
daD lama waktu perbaikan (MTTR).
HasH analisis akan menunjukkan
efektiftidaknya perencanaan perawatan
Serpong, 26 dan 27 Pebruari 2003 124
Prosiding Presentasi Ifmiah Teknologi Keselamatan Nuklir VIIIISSN No. 1410-0533
daTi setiap fasilitas. Secara umum
analisis yang telah dilakukan akan
memberikan kontribusi pengurangan
biaya pendirian terminal penerima
yang barn clan perbaikan keandalan
daTiterminal yang telah ada.
2. Studi HAZOP terhadap Sistem
Pengalir Fluida
Pada contoh ini akan dilakukan analisis
resiko dengan menggunakan teknik
HAZOP terhadap sistem sederhana
penakar fluida seperti yang terJihat
pada Gambar 2.
Mixer
DosingTankT1
V1
Pump P1
Gambar 2. Skematik sederhana sistem penakar fluida
HAZOPS dilaksanakan dengan
pada tangki VI". Sedangkan
konsekuensi daTi penyebab (kebuntuan
pada SI) bisa berupa "kavitasi pada
pompa PI yang bisa menjurus pada
kerusakan hila berJangsung lama".
Konsekuensi harus dinyatakan secara
eksplisit dengan memperhatikan
instrumentasi atau sistem proteksi
dalam disain.
Berdasarkan skematik di atas, teknik
mengidentifikasikan:. Deviasi:
Deviasi yang mungkin terjadi antara
lain FLOWINO yang berarti tidak
adanya aliran daTitangki penakar TI ke
tanki VI.
. Penyebab:
Potential cause dari deviasi tersebut
bisa karena penyaring atau strainer SI
mengalami kebuntuan akibat kotoran
dari tangki Tl.. Konsekuensi:
. Pencegahan:
Setelah itu dilakukan identifikasi
Konsekuensi yang timbul bisa berasal
daTideviasi atau daTipenyebab di atas.
Konsekuensi dari deviasi (tidak adanya
aliran) bisa berupa "Gangguan proses
penakaran daTitanki TI menghasilkan
proses pertukaran yang tidak sempurna
safeguard berupa semua peralatan
proteksi yang bisa mencegah peyebab
deviasi ataupun menghalangi
konsekuensi. Pada disain di atas,
pengukur tekanan setempat dapat
menunjukkan terjadinya permasalahan
di atas. Safeguard tidak hanya terbatas
pada komponen / peralatan, tetapi juga
Serpong, 26 dan 27 Pebruari 2003 125
Prosiding Presentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nuklir VIIIISSN No. 1410-0533
bisa dalam bentuk aspek prosedur
seperti inspeksi terencana.
. Tindakan:
Bila penyebab potensial mengarah
pada konsekuensi negatif, maka harns
ada tindakan tertentu yang harus
dilakukan. Terdapat 2 jenis tindakan
yang bisa dilakukan antara lain
tindakan untuk menghilangkan
penyebab daD tindakan untuk
mengurangi atau menghilangkan
konsekuensi. Pada penyebab bisa
dilakukan beberapa tindakan seperti:
0 Mencegah masuknya
kotoran ke dalam tangki T1
dengan memasang
0
penyaring tambahan pada
viva suplai ke tangki Tl
Pertimbangan untuk
melepas penyaring S1 pada
jalur masuk pompa, hila
kotoran yang ada
diperbolehkan masuk
melewati pompa tanpa
menimbulkan kerusakan.
Dengan melepad penyaring
SI, maka penyebab bisa
dihilangkan
Kemungkinan pemasangan
pengukur tekanan setelah
0
0
penyaring sehingga
kemungkin kebuntuan bisa
dideteksi lebih awal
Kemungkinan pemasangan
penyaring jenis duplex yang
bisa diganti atau dibersihkan
secara berkala
Dari contoh studi kasus di alas terlibat
bahwa salah satu hal terpenting dalam
pelaksanaan teknik HAZOPS adalah
penguasaan sistem yang akan dianalisis
termasuk komponen-komponen di dalamnya.
Pada prakteknya teknik HAZOPS dilaksanakan
oleh suatu too yang melaksanakan identifikasi
kegiatan di alas secara terencana.
KESIMPULAN
Berdasarkan kajian literatur yang
berhubungan dengan analisis resiko yang telah
dilakukan pada industri proses non-nuklir,
resiko yang timbul terutama yang dipengaruhi
oleh adanya potensi bahaya berupa potensi
bahaya kebakaran (flammability), racun
(toxicity), reaktivitas, daD kenaikan tekanan
(elevated pressure) pada industri pengilangan
minyak, pembangkit ekstraksi gas, depot bahan
bakar, daD industri kimia secara umum. Secara
kuantitatif daD kualitatif resiko yang timbul
hanya bisa ditentukan sesuai identifikasi potensi
bahaya di atas berdasarkan basis data yang
bersifat spesifik pada industri terkait atau
penggunaan basis data industri yang bersifat
generik. Terdapat beberapa teknik analisis yang
bisa dimanfaatkan pada pengkajian resiko.
Teknik yang telah dimanfaatkan secara khusus
untuk industri proses non-nuklir adalah teknik
HAZOPS yang juga bis~ dikombinasikan
dengan teknik pohon kejadian. Kombinasi
kedua teknik tersebut akan dicoba dimanfaatkan
pada kegiatan analisis resiko mendatang pada
industri proses yang lebih spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
1. JAMES C. BELKE, "Chemical AccidentRisks in u.S. Industry - A PreliminaryAnalysis of Accident Risk Data nom U.S.
Serpong, 26 dan 27 Pebruari 2003 126
Pl'osiding Pl'esentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nuklil' VIIIISSN No. 1410-0533
2.
Hazardous Chemical Facilities", UnitedStates Environmental Protection Agency,September 25'\ 2000MARY K. O'CONNOR, "Feasibility ofUsing Federal Incident Databases toMeasure and Improve Chemical Safety",Texas Engineering Experimental Station,April 2002FRED L. LEVERENZ, et ai, "ProcessEvent Tree Based HAZOP Studies",Battelle Memorial Institute, June 28, 1996
KAZUO KOYAMA, et aI, "ReliabilityAnalysis System for Risk Management ofLNG Receiving Terminals", ProductionEngineering Department, Tokyo Gas Co.Ltd., Oktober 2000
3.
4.
Serpong, 26 dan 27 Pebl'ual'i 2003127