STEMI fix

23
STEMI ST Elevasi Myocard Infarc

description

preskas

Transcript of STEMI fix

STEMIST Elevasi Myocard Infarc

Pendahuluan

• Infark miokard akut (IMA) merupakan salah satu diagnosis rawat inap tersering di negara maju.

• Laju mortalitas awal (30 hari) pada IMA adalah 30% dengan lebih dari separuh kematian terjadi sebelum pasien mencapai Rumah Sakit.

• Walaupun laju mortalitas menurun sebesar 30% dalam 2 dekade terakhir, sekitar 1 di antara 25 pasien yang tetap hidup pada perawatan awal, meninggal dalam tahun pertama setelah IMA

DEFINISI

• Infark miokard adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot jantung. Klinis sangat mencemaskan karena sering berupa serangan mendadak umumnya pada pria 35-55 tahun, tanpa gejala pendahuluan.

Klasifikasi

Faktor resiko SKA

• Underlying : Obesitas, Sedentary, Diet• Modify (Dislipidemia, DM, hipertensi, merokok),

Un-modify (Usia, Jenis Kelamin, Riwayat Keluarga)

PATOFISIOLOGI

Fatty plak (aterosklero

sis

Disfungsi endotel

VasokonstriktorEndotelin I

Angiotensin II

Penyempitan pembuluh

darah

Usia Genetik

Diet MerokokDM tipe IIHipertensi

Aliran darah koroner

O2 jaringan

Iskemik

Infark miokard

Diagnosis STEMI

Gambaran klinis

EKG

Biochemical Markers

Gejala Klinis

• Lokasi• Sifat nyeri• Penjalaran• Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat atau obat

nitrat• Sesak nafas• Faktor pencetus : latihan fisik, stress emosi, udara

dingin, dan sesudah makan• Gejala yang menyertai.

MANIFESTASI KLINIS• sakit dada :terutama dirasakan di daerah

sternum, dapat menjalar ke dada kiri atau kanan, rahang, bahu kiri dan kanan dan pada lengan. Penderita melukiskan seperti tertekan, terhimpit, diremas – remas atau kadang hanya sebagai rasa sakit tidak enak di dada.

EKG

• STEMI ST elevasi > 2mm minimal pada 2 sandapan prekordial yang berdampingan atau > 1mm pada 2 sandapan ekstremitas, LBBB baru atau diduga baru

EKG - STEMI

10

Lokalisasi Infark Berdasarkan Lokasi Letak Perubahan EKG

Lokasi Lead/Sadapan

Anterior V1-V4

Anteroseptal V1-V3

Anterior Ekstensif V1-V6

Posterior V1-V2

Lateral I, avL, V5-V6

Inferior II, III, avF

Ventrikel Kanan V4R-V5R

Perubahan enzim-enzim jantung

• Creatinine Kinase-Myocardial Band (CK-MB)

• Troponin I dan Troponin T

• Lactate Dehydrogenase (LDH)

Biochemical MarkerEnzim Meningkat Puncak Normal

CK-MB 6 jam 24 jam 36-48 jam

LDH 24 jam 48-72 jam 7-10 hari

Troponin T 3 jam 12-24 jam 7-10 hari

Troponin I 3 jam 12-24 jam 7-14 hari

Penatalaksanaan

PENATALAKSANAAN• Mengatasi nyeri dada dan perasaan takut

- O2 2-4L/I- Nitrat oral

• Menstabilkan hemodinamik- beta bloker (cardioselective dan noncardioselective)

- ACE Inhibitor (captopril) - Antagonis kalsium (diltiazem)• Reperfusi miokard

Trombolitik (Streptokinase)Antiplatelet (aspirin, clopidogrel)Antikoagulan (dalteparin, enoksaparin, heparin)

Penanganan di Instalasi Gawat Darurat

– Dalam 10 menit pertama harus selesai dilaksanakan adalah:

• Rawat diruang ICCU, penilaian rekaman EKG 12 sadapan, kemudian pasang infus IV: D5% atau NaCl 0,9%

• Pemeriksaan klinis/pantau tanda vital: tiap ½ jam sampai stabil, kemudian tiap 4 jam atau sesuai kebutuhan serta catat jika frekuensi jantung < 60mmHg kali/menit atau > 110 kali/menit, tekanan darah <90 atau 150mmHg, frekuensi nafas <5 atau >24 kali/menit

• Aktifitas bed rest total dengan posisi semi fowler apabila membaik kemudian dilakukan rehabilitasi secara bertahap

Penanganan di Instalasi Gawat Darurat

• Diet: puasa sampai nyeri hilang, kemudian diet cair, selanjutnya diet jantung (komplek karbohidrat 50-55% dari kalori, monosaturated dan unsaturated fat <30% dari kalori), termasuk makanan tinggi kalium (sayur, buah), magnesium (sayuran hijau, makanan laut dan serat (buah segar, sayur, sereal)

• Berikan segera: 02, infus NaCl 0,9% atau dekstrosa 5%,

• Oksigen nasal 2 liter/menit dalam 2-3 jam pertama, dilanjutkan jika saturasi oksigen arteri rendah (<90%)

• Pasang monitoring EKG secara kontiniu, Periksa enzim jantung CK/CKMB

Pemberian Obat

– Nitrat sublingual/transdermal/nitrogliserin intravena titrasi (kontraindikasi bila TD sistolik < 90 mmHg, bradikardia (< 50 kali/menit)

– Aspirin 160-325 mg: bila alergi/tidak responsif diganti dengan dipiridamol, tiklopidin atau klopidogrel, dan

– Mengatasi nyeri: morfin 2,5 mg (2-4 mg) intravena, dapat diulang tiap 5 menit sampai dosis total 20 mg atau petidin 25-50 mg intravena atau tramadol 25-50 mg intravena.

STEMI

ASA, beta blockers, antithrombin therapy

<12 hrs >12 hrs

Eligible forLytic therapy

Lytic C/I Not a candidateFor reperfusion

Persistentsymptoms

Thrombolysis Primary PCI no yes

Other medical therapy Consider reperfusion(ACEI, nitrates, beta blockers, antiplatelets, antithrombin,statins)

Komplikasi

Komplikasi tertinggi akut infark adalah aritmia, aritmia yang sering memberikan komplikasi adalah ventrikel vibrilasi. Ventrikel vibrilasi 95% meninggal sebelum sampai rumah sakit. Komplikasi lain meliputi disfungsi ventrikel kiri/gagal jantung dan hipotensi/syok kardiogenik.

Prognosis

• Prognosis pada sindrom koroner akut tergantung dari beberapa hal yaitu:

• Wilayah yang terkena oklusi• Sirkulasi kolateral• Durasi atau waktu oklusi• Oklusi total atau parsial• Kebutuhan oksigen miokard

TERIMA KASIH