Status Ujian Skabies (Yosua)

59
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650 Telp. (021) 95380533 STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 21 JULI 2014 – 04 OKTOBER 2014 Masalah Kesehatan : Skabies Wilayah masalah : RT 02 /RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur Hari/Tanggal pengambilan data : Kamis, 18 September 2014 Hari/ Tanggal Intervensi : Kamis, 19 September 2014 Hari/ Tanggal Ujian : Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Skabies di RT 02/ RW 05, Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo 2014” Nama : Yosua Siwabessy NIM : 1061050019 Tanda tangan :

description

ujian skabies

Transcript of Status Ujian Skabies (Yosua)

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650 Telp. (021) 95380533

Status UJIANILMU KESEHATAN MASYARAKATPeriode 21 JULI 2014 04 OKTOBER 2014

Masalah Kesehatan: SkabiesWilayah masalah: RT 02 /RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta TimurHari/Tanggal pengambilan data: Kamis, 18 September 2014Hari/ Tanggal Intervensi: Kamis, 19 September 2014Hari/ Tanggal Ujian:Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Nama: Yosua SiwabessyNIM: 1061050019Tanda tangan:

Nama: Made Sanitca IndahNIM: 0961050035Tanda tangan:Nama: Made Sanitca IndahNIM: 0961050035Tanda tangan:Nama: Made Sanitca IndahNIM: 0961050035Tanda tangan:

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGSkabies adalah suatu penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh parasit yaitu Sarcoptes scabiei. Pada orang dewasa, tempat predileksi dari penyakit ini yaitu pada lipatan-lipatan kulit, bagian kulit yang lembab. Pada bayi infeksi dapat terjadi pada seluruh permukaan kulit dikarenakan kulit bayi yang masih tipis sehingga memudahkan infeksi dari Sarcoptes scabiei. Prevalensi skabies diseluruh dunia diperkirakan 300 juta kasus per tahun, walaupun perkiraan ini mungkin terlalu tinggi. Skabies dapat menginfeksi seluruh golongan umur, pada kedua jenis kelamin, semua kelompok etnis, dan semua tingkat kelompok sosial ekonomi.Faktor yang menunjang perkembangan penyakit skabies antara lain: sosial ekonomi yang rendah, higine yang buruk, hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas, kesalahan diagnosis, dan perkembangan dermografik serta ekologik. Penyakit ini dapat dimasukan dalam PHS (Penyakit akibat Hubungan Seksual)Cara penularan (transmisi)1. Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual2. Kontak tak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal, dan lain-lain.Penularannya biasanya oleh Sarcoptes scabiei betina yang sudah dibuahi atau kadang-kadang oleh bentuk larva. EtiologiSarcoptes scabiei termasuk filum Artropoda, kelas Arachnida, ordo Ackarima, super famili Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes sabiei var. hominis. Selain itu terdapat S. scabiei yang lain, misalnya pada kambing dan babi.Secara morfologik merupakan tungau kecil, berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata. Tungau ini translusen, berwarna putih kotor, dan tidak bermata. Ukurannya, yang betina berkisar antara 330-450 mikron x 250-350 mikron, sedangkan yang jantan lebih kecil yakni 200-240 mikron x 150-200 mikron. Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang kaki di depan sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada yang jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan keempat kaki berakhir dengan alat perekat..Siklus hidup tungau ini sebagai berikut, setelah kopulasi (perkawinan) yang terjadi di atas kulit, yang jantan akan mati, kadang-kadang masih dapat hidup beberapa hari dalam terowongan yang digali oleh yang betina. Tungau betina yang telah dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum, dengan kecepatan 2-3 mm per sehari dan sambil meletakan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai jumlah 40 atau 50. Bentuk betina yang dibuahi ini dapat hidup sebulan lamanya. Telur akan menetas, biasanya alam waktu 3-5 hari, dan menjadi larva yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva ini dapat tinggal dalam morfologi Sarcoptes scabiei dewasasumber: Chosidow Olivier. Clinical practice scabies.nejm 2006terowongan, tetapi dapat juga nimfa yang mempunyai 2 bentuk, jantan dan betina, dengan 4 pasang kaki. Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antar 8-12 hari.PatogenesisKelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi juga oleh penderita sendiri akibat garukan. Gatal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi terhadap sekreta dan eksreta tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika, dan lain-lain. Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder.Gejala klinis Ada 4 tanda kardinal:1. Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau ini lebih tinggi pada malam hari.2. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. Begitu pula dengan sebuah perkampungan yang padat penduduknya, sebagian besar tetangga yang berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut. Dikenal keadaan hiposensitisasi, yang seluruh anggota keluarganya terkena. Walaupun mengalami infestasi tungau, tetapi tidak memberikan gejala. Penderita ini bersifat sebagai pembawa (carrier)3. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf (pustul, ekskoriasi, dan lain-lain). Tempat predileksinya biasanya merupakan tempat dengan stratum korneum yang tipis, yaitu: sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mame (wanita), umbilicus, bokong, genitalia eksterna (pria), dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki.4. Menemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostik. Dapat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini.Diagnosis dapat ditegakan dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardinal tersebut.Berdasarkan segitiga epidemiologi, terjadinya kejadian sakit dipengaruhi manusia itu sendiri (host), agen penyebab penyakit (agent), dan lingkungan (environment) (Mukono, 2000).Host

Agent Environment2. 1. Gambar Segitiga EpidemiologiFaktor host termasuk faktor intrinsik yang sangat dipengaruhi oleh sifat genetik manusia. Terjangkitnya seseorang oleh skabies dipengaruhi sistem imun orang tersebut. Semakin rendah imunitas orang tersebut, maka semakin besar resiko orang tersebut tertular skabies. Sedangkan faktor agent atau penyebab penyakit biasanya berlokasi pada lingkungan tertentu. S. scabiei sebagai penyebab skabies berhubungan dengan terjadinya skabies. Apabila agen penyebab penyakit jumlahnya semakin banyak maka resiko terjadinya penyakit juga semakin besar. Faktor lingkungan yang dibagi menjadi lingkungan fisik, biologi, dan sosial dapat menyebabkan penyakit. Lingkungan dengan sanitasi buruk merupakan faktor resiko terjadinya skabies (Mukono, 2000).

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN MASYARAKAT MENURUT HENDRIK L BLUM

Menurut Hendrick L Blum, terjadinya konjungtivitis dipengaruhi oleh beberapa faktor , yaitu:FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN MASYARAKAT MENURUT HENDRIK L BLUMSEHATFAKTOR LINGKUNGANFAKTOR PERILAKUFAKTOR PELAYANAN KESEHATAN

FAKTOR GENETIKA(HEREDITER)

Menurut Hendrik L Blum, terjadinya skabies dipengaruhi oleh beberapa faktor , yaitu:Faktor Genetika :Tidak berpengaruh

Pelayanan KesehatanPromotif : Penyuluhan tentang penyakit skabiesPreventif : Menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah skabiesKuratif : Melakukan pengobatan terhadap penyakit skabiesRehabilitatif : Kepatuhan mengikuti anjuran dokter

Faktor lingkungan : fisik : kebersihan lingkungan, kelembaban, biologi : hewan peliharaan, ada orang sekitar yang mengalami skabies sosio cultural:tinggal di panti atau pesantren, tempat tinggal padat penduduk

SKABIES

Faktor perilaku :1. Kebersihan diri2. Penggunaan alat pribadi secara bersama-sama (handuk, pakaian dll)

Menurut Hendrik L. Blum terjadinya skabies dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Lingkungan1. FisikFaktor fisik berpengaruh dalam transmisi dari penyakit skabies. Faktor fisik yang mempengaruhi penyakit skabies antara lain: kelembaban, kebersihan lingkungan, kepadatan penduduk. Sarcoptes scabiei yang merupakan etiologi dari penyakit skabies akan hidup dengan baik pada daerah yang kelembaban tinggi. berdasarkan penelitian yang dilakukan di Inggris kejadian skabies lebih tinggi pada musim dingin dibandingkan dengan musim panas, hal ini menunjukan angka kejadian skabies lebih tinggi jika kelembaban tinggi.Lingkungan yang kurang bersih dapat menjadi tempat yang baik bagi habitat Sarcoptes scabiei. sebaliknya lingkungan yang bersih merupakan habitat yang buruk bagi Sarcoptes scabiei, oleh karena itu kebersihan lingkungan mempengaruhi penyakit scabies.1. BiologisSemakin banyak di lingkungan sekitar banyak orang yang mengalami skabies maka semakin besar kemungkinan untuk tertular penyakit skabies. Selain penularan dari manusia ke manusia, penularan skabies juga dapat terjadi dari hewan ke manusia. 1. Sosio-KulturalSkabies akan lebih mudah menular pada tempat yang kepadatan penduduknya tinggi. Hal ini dapat terjadi karena dengan tempat yang padat penduduk maka akan memperbesar peluang terjadinya kontak antara orang yang mengalami skabies dengan orang yang sehat. Lingkungan asrama, pesantren, panti dengan jumlah orang yang banyak meningkatkan resiko menularnya penyakit skabies1. Perilaku1. SikapKebersihan diri dan lingkungan sangat berkaitan dengan penyakit skabies. Semakin kurang kebersihan seseorang maka semakin besar kemungkinan mengalami penyakit skabies. Penggunaan handuk atau baju yang berganti-gantian adalah suatu tindakan yang dapat menjadi media penularan skabies secara tidak langsung. Oleh karena itu dibutuhkan upaya-upaya dari individu atau masyarakat untuk menjalankan budaya bersih dan sehat dan ditunjang oleh pelayanan kesehatan yang baik khususnya tindakan promotif melalui penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya hidup bersih dan sehat

b. Gaya Hidupgaya hidup sangat mempengaruhi kesehatan seseorang. Skabies adalah salahsatu penyakit yang sangat dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang. Pola gaya hidup yang bersih tentu akan menghindarkan masyarakat dari penyakit skabies, oleh karena itu pola gaya hidup yang baik harus dijalankan sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan individu maupun masyarakat.

1. Pelayanan KesehatanTujuan Utama dari pelayanan kesehatan adalah:1. PromotifPromotif adalah salah satu upaya pencegahan yang dilakukan melalui pemberian informasi kepada masyarakat. Promosi kesehatan (promkes) adalah suatu cara yang dilakukan untuk membantu masyarakat untuk menjadikan gaya hidup masyarakat sehat. Salahsatu cara yang dilakukan dalam promosi kesehatan adalah penyuluhan kepada masyarakat. Melalui penyuluhan yang dilakukan kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan dapat merubah sikap dan perilaku masyarakat agar menjalankan pola hidup sehat.

1. PreventifPreventif adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit. Tindakan preventif penting dilakukan karena dengan melakukan tindakan preventif seseorang akan terhindar dari penyakit dan menurunkan biaya kesehatan. Tindakan preventif yang dilakukan untuk mencegah penyakit skabies antara lain: mandi teratur (dua kali dalam sehari), menjaga kebersihan lingkungan, tidak menggunakan pakaian atau handuk secara bergantian dan mengganti seprei secara berkala.1. KuratifKuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin. Tindakan kuratif yang dilakukan untuk mengatasi penyakit skabies ini adalah melakukan pengobatan menggunakan obat. Salahsatu tindakan yang dilakukan untuk mengatasi penyakit skabies ini adalah dengan cara mengobati semua penghuni rumah jika dalam rumah tersebut ada yang mengalami penyakit skabies. 1. RehabilitatifTindakan rehabilitatif yang dilakukan untuk penanganan penyakit skabies ini adalah dengan melakukan pengobatan dan kontrol secara teratur.

4. HerediterTidak ada pengaruh keturunan pada penyakit skabies

DATA GEOGRAFI KECAMATAN PASAR REBOKEADAAN WILAYAH DAN KEPENDUDUKANKeadaan WilayahDi wilayah Kecamatan Pasar Rebo terdapat enam puskesmas, yang terdiri dari : Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Puskesmas Kelurahan Kalisari Puskesmas Kelurahan Pekayon Puskesmas Kelurahan Cijantung Puskesmas Kelurahan Baru Puskesmas Kelurahan GedongLuas Wilayah 1.297, 70 Ha, dengan perincian luas perkelurahan sebagai berikut: Tabel 1. Luas Wilayah Kelurahan di Kecamatan Pasar ReboNOKELURAHANLUAS ( Ha )

1.2.3.4.5.GedongCijantungBaruKalisariPekayon263, 40 Ha238, 57 Ha188, 55 Ha289, 45 Ha317, 73 Ha

Jumlah1.297, 70 Ha

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013Batas Wilayah Gambar 2. Peta Kecamatan Pasar Rebo

Sebelah Utara Kecamatan Kramat Jati, Jakarta TimurSebelah Selatan Kabupaten Bogor, Jawa BaratSebelah TimurKecamatan Ciracas, Jakarta TimurSebelah Barat Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Keadaan Geografis Kelurahan KalisariKelurahan Kalisari terletak di Kecamatan Pasar Rebo wilayah Jakarta Timur Luas wilayah Kelurahan Kalisari adalah 289,45 ha atau 28,945 km2, terdiri dari 10 Rukun Warga dan terbagi menjadi 102 Rukun Tetangga.

Batas Wilayah Kelurahan Kalisari Sebelah utara: Kelurahan Cijantung dan Kelurahan Baru Sebelah selatan: Kelurahan Pekayon dan Kelurahan Palsi Gunung Selatan (Depok Jawa Barat) SebelahTimur: Kelurahan Pekayon Sebelah Barat: Kali Ciliwung (Pejaten- Jakarta Selatan)

DATA DEMOGRAFI KECAMATAN PASAR REBO

1. Keadaan Demografi Kecamatan Pasar ReboJumlah Penduduk Kecamatan Pasar Rebo pada tahun 2013 adalah 207.484 jiwa, dengan rincian jumlah penduduk Kecamatan Pasar Rebo adalah sebagai berikut :

Tabel 2.Distribusi Jumlah Penduduk 5 Kelurahan Di Kecamatan Pasar ReboNOKELURAHANJumlah

1.2.3.4.5.

PekayonKalisariBaruCijantungGedongJUMLAH46.49744.86125.33146.25241.658204.599

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013Tabel 3. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Umur di Kecamatan Pasar ReboNOKELOMPOK UMUR (TAHUN)JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

10 - 410.399 10.046 20.445

25 - 99.158 8.886 18.044

310 - 147.675 7.456 15.131

415 - 197.117 7.384 14.501

520 - 248.497 9.016 17.513

625 - 2910.569 10.643 21.212

730 - 3411.187 10.655 21.842

835 - 399.482 9.178 18.660

940 - 448.056 7.941 15.997

1045 - 496.817 6.603 13.420

1150 - 545.616 5.176 10.792

1255 - 593.925 3.592 7.517

1360 - 642.284 2.054 4.338

1465 - 691.361 1.267 2.628

1570 - 74720 712 1.432

1675+485 642 1.127

JUMLAH103.348101.251204.599

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013

Diagram 1. Piramida Penduduk Kecamatan Pasar Rebo Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Tabel 4. Distribusi Jumlah RT, RW, KK Setiap Kelurahan di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2013NOKELURAHANRTRWKK

1G e d o n g 1171211.683

2C i j a n t u n g1091113.097

3B a r u80108.186

4K a l i s a r i1021012.458

5P e k a y o n 1161013.467

TOTAL5245354.118

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013KEADAAN SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYATabel 5. Distribusi Jenis Mata Pencaharian di Kecamatan Pasar ReboNOMata PencaharianJumlah

1.Pegawai Negeri/Abri/Polri30.719 Orang

2.Dagang15.428 Orang

3.Tani3.460 Orang

4.Wiraswasta / Pengusaha8.375 Orang

5.Buruh1.974 Orang

6.Jasa dan Lain-lain52.913 Orang

Jumlah112.869 Orang

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013

Tabel 6. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Kecamatan Pasar ReboNoKelurahanIslamProtestanKatolikHinduBuddha

12345GedongCijantungBaruKalisari Pekayon27.45226.80124.18327.89241.1522.2503.2161.9673.2931.8581.6713.8591.439 7301.189932941.042841.14520342051523679

Jumlah147.48012.5848.8882.6051.840

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013

LINGKUNGAN FISIK DAN BIOLOGISTabel 7. Distribusi Jenis Perumahan Penduduk di Kecamatan Pasar ReboNoKelurahanPermanenSemi PermanenBiasa

1.2.3.4.5.PekayonKalisariCijantungBaruGedong4.9663.4063.9978392.875-1.5651661.9892.698--1.1771.4121.756

Jumlah16.0836.4184.345

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013

Tabel 8. Distribusi Fasilitas Peribadatan di Kecamatan Pasar ReboNoSaranaPekayonKalisariBaruCijantungGedongJml

123456MasjidMusholaGerejaPuraKlentengWihara142931--13381---5142---202851--17283---69137142--

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013

Tabel 9. Distribusi Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Pasar ReboNoSaranaPekayonKalisariBaruCijantungGedongJml

1Rumah Sakit----22

2Rumah Bersalin1---12

3Puskesmas211116

4Pos Kesehatan--221317

5BKIA11-1-3

6Apotik3114110

7Poliklinik2223110

8Praktek Dokter3585223

9Posyandu2321163015105

10Bidan8858-28

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013

Tabel 10. Distribusi Sarana Pendidikan di Kecamatan Pasar ReboNoNama PendidikanGedongCijantungBaruKalisariPekayon

1Taman Kanak-kanak7124108

2SD141681318

3SLTP56133

4SLTA/SMU612224

5SLB-2 ---

6UNIV/ST/Akademi111--

Jumlah3349162833

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013

0. Data Demografi Kelurahan Kalisari

Tabel 11. Distribusi Penduduk Kelurahan Kalisari Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013NoKelompokUmurWNIWNAJml

LkPrJmlLkPrJml

10-42.8272.9205.747---5.747

25-92.5731.8904.463---4.463

310-141.8691.8043.673---3.673

415-191.9031.9053.808---3.808

520-242.9351.8634.798---4.798

625-291.8311.6173.448---3.448

730-341.9091.8303.739---3.739

835-391.4871.9643.451---3.451

940-441.9201.9253.845---3.845

1045-491.9428962.838---2.838

1150-549066981.604---1.604

1255-597355681.303---1.303

1360-646256121.237---1.237

1465-69240154394---394

1570-74160141301---301

16>7565147212---212

Jumlah23.92720.93444.861---44.861

Sumber : Data Puskesmas Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013Tabel 12. Distribusi RT dan RW Kelurahan KalisariRukun Warga (RW)Rukun Tetangga (RT)

0114

0213

0313

044

058

069

075

085

0915

1013

RW10/ RT102

Sumber : Data Puskesmas Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013Tabel 13. Distribusi Jumlah KK dan Penduduk setiap RW Kelurahan KalisariRukun WargaJumlah Kepala keluarga (KK)Jumlah Penduduk

011.6815.670

021.3023.879

031.6234.894

045352.793

056172.910

061.5993.286

075481.860

087243.896

091.1275.750

101.2614.929

111.3124.994

Total12.32944.861

Sumber : Data Puskesmas Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013

Tabel 14. Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Kecamatan Pasar Rebo dan KalisariNONAMA PENYAKITPKCKALISARI

1ISPA147315119

2PENY. SISTEM OTOT & JAR.PENGIKAT37891081

3DARAH TINGGI2811738

4DIARE2490468

5PULPA & JAR.PERIAPIKAL1356700

6KULIT ALERGI2637475

7TONSILITIS2219650

8KULIT INFEKSI (TERMASUK SKABIES)1135535

9PENY.PD SAL.PERNAFASAN ATAS458215

10PENY.MATA LAINNYA79771

Sumber : Data Puskesmas Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013

Sumber : Data Puskesmas Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013

II. DIAGNOSIS MASALAHMasalah Kesehatan : SkabiesWilayah sasaran : RT 02/RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta TimurJumlah penduduk wilayah sasaran : 384 orangSasaran : Warga RT 02 / RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta TimurJumlah KK : 76 KK di RT 02/RW 05Target peserta : 30 orang Jumlah yang hadir : 19 orangMelakukan wawancara mencakup :Pengetahuan warga RT 02 / RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur yang berhubungan dengan penyakit Skabies

KuesionerTabel 15. Distribusi Orang Yang Menjawab Benar tentang PengetahuanNo.PertanyaanSebelum Intervensi

N%

1.Yang mengetahui arti dari penyakit skabies1157,89

2Yang mengetahui penyebab dari skabies1052,63

3.Yang mengetahui gejala dari penyakit skabies947,36

4.Yang mengetahui tempat predileksi penyakit skabies pada orang dewasa736,84

5.Yang mengetahui tempat predileksi penyakit skabies pada bayi1052,63

6.Yang mengetahui ciri kelainan kulit yang mengalami skabies1157,89

7.Yang mengetahui lama waktu hidup tungau di luar tubuh makhluk hidup1157,89

8.Yang mengetahui cara penularan penyakit skabies1157,89

9.Yang mengetahui penularan penyakit skabies melalui hubungan seksual1052,63

10.Yang mengetahui cara mencegah penyakit skabies

1263,15

11.Yang mengetahui pemeriksaan skabies, jika dalam satu rumah ada yang mengalami skabies947,36

12.Yang mengetahui pemeriksaan yang dilakukan untuk diagnosis skabies1157,89

13.Yang mengetahui jenis sabun yang baik untuk mengatasi skabies1263,15

14.Yang mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya skabies947,36

15.Yang mengetahui kebiasaan mandi yang baik dan benar947,36

Berdasarkan hasil wawancara pada 19 responden, didapatkan :1. Didapatkan (11) dari (19) responden (57,89%) yang mengetahui arti dari penyakit skabies1. Didapatkan (10) dari (19) responden (52,63%) yang mengetahui penyebab dari skabies.1. Didapatkan (9) dari (19) responden (47,36%) yang mengetahui gejala dari penyakit skabies1. Didapatkan (7) dari (19) responden (36,84%) yang mengetahui tempat predileksi penyakit skabies pada orang dewasa1. Didapatkan (10) dari 19) responden (52,63%) yang mengetahui tempat predileksi penyakit skabies pada bayi 1. Didapatkan (11) dari (19) responden (57,89%) yang mengetahui ciri kelainan kulit yang mengalami skabies 1. Didapatkan (11) dari (19) responden (57,89%) yang mengetahui lama waktu hidup tungau di luar tubuh makhluk hidup 1. Didapatkan (11) dari (19) responden (57,89%) yang mengetahui cara penularan penyakit skabies 1. Didapatkan (10) dari (19) responden (52,63%) yang mengetahui penularan penyakit skabies melalui hubungan seksual1. Didapatkan (12) dari (19) responden (63,15%) yang mengetahui cara mencegah penyakit skabies1. Didapatkan (9) dari (19) responden (47,36%) yang mengetahui pemeriksaan skabies, jika dalam satu rumah ada yang mengalami skabies1. Didapatkan (11) dari (19) responden (57,89%) yang mengetahui pemeriksaan yang dilakukan untuk diagnosis skabies1. Didapatkan (12) dari (19) responden (63,15%) yang mengetahui jenis sabun yang baik untuk mengatasi skabies1. Didapatkan (9) dari (19) responden (47,36%) yang mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya skabies1. Didapatkan (9) dari (19) responden (47,36%) yang mengetahui kebiasaan mandi yang baik dan benar

Tabel 16. Distribusi Pendidikan Terakhir RespondenPendidikan TerakhirJumlah%

SD421,05%

SLTP/ Sederajat526,31%

SLTA/ Sederajat736,84%

D3210,52%

S115,26%

Total19100%

Responden (36,84%) pendidikan terakhir adalah tamat SLTA/ sederajat, responden (26,31%) adalah tamat SLTP/ sederajat, responden (21,05%) adalah tamat SD, responden (10,52%) adalah tamat D3, responden (5,26%) adalah tamat/sedang mengambil S1.

Tabel 17. Distribusi Pekerjaan RespondenPekerjaan Jumlah %

Tidak Bekerja dan IRT1368,42%

Karyawan 210,52%

Pegawai Negeri/ Swasta--

Pedagang210,52%

Bersekolah210,52%

Total19100%

Hampir seluruh responden (68,42 %) tidak memiliki pekerjaan atau sebagai ibu rumah tangga, 10,52% responden bekerja sebagai karyawan (10,52 %) responden bekerja sebagai pedagang, dan (10,52%) responden masih bersekolah

Tabel 18. Distribusi Hasil Pre TestNOPRE TESTNILAI

173

260

346

440

553

626

753

860

960

1060

1153

1253

1360

1473

1546

1646

1746

1853

1960

JUMLAH1021

RATA-RATA53,73

Keterangan :Tingkat pengetahuan dilihat dari nilai rata rata respondenNilai rata rata = Jumlah nilai responden Jumlah responden = 102119 = 53,73

Tabel 19. Kriteria PenilaianNo.NilaiKategori

1.< 60Kurang

2.60 70Cukup

3.> 70Baik

III. PERUMUSAN MASALAH

Pengetahuan warga masyarakat RT 02/ RW 05 Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo tentang Penyakit Skabies terutama bagaimana gejala dari penyakit skabies, cara penularan penyakit skabies, faktor-faktor yang mempengaruhi skabies, kebiasaan-kebiasaan yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit skabies, pemeriksaan yang dilakukan untuk diagnosis skabies, dan cara pencegahan penyakit skabies masih kurang.

IV. PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH1. Masalah yang diintervensi: Skabies1. Rencana Intervensi: Penyuluhan mengenai Skabies1. Tujuan:2. Tujuan Umum : Menambah pengetahuan masyarakat RT 02/RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur terhadap Penyakit Skabies2. Tujuan Khusus :1. Menambah pengetahuan masyarakat RT 02/RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai gejala dari penyakit skabies1. Menambah pengetahuan masyarakat RT 02/RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai cara penularan penyakit skabies1. Menambah pengetahuan masyarakat RT 02/RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit skabies1. Menambah pengetahuan masyarakat RT 02/RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai kebiasaan-kebiasaan yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit skabies1. Menambah pengetahuan masyarakat RT 02/RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai pemeriksaan yang dilakukan untuk diagnosis skabies1. Menambah pengetahuan masyarakat RT 02/RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai cara mencegah penyakit skabies

1. Sasaran : Warga RT 02 / RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur1. Target Peserta: 30 orang1. Rencana Kegiatan: 5. Hari/Tanggal: 18 september 2014 19 september 20145. Waktu : 13.00 15.00 WIB5. Tempat : Rumah Ketua RT 02/ RW 05 Kelurahan Kalisari5. Acara : Penyuluhan Skabies1. Sumber Daya Manusia:6. Dokter muda: 1 orang.6. `Petugas Kesehatan: 1 orang6. Alat presentasi: flip chart, leaflet

Tabel 20. Rencana Biaya operasionalNo.KeteranganJumlah

1.Fotokopi pretest dan post-test 3 x 30 lembar @ Rp.150,-Rp. 13.500,-

2.Alat tulis ( pulpen ) 30 buah @ Rp. 1.500,-Rp. 45.000,-

3.Souvenir 30 x 3.000Rp. 90.000,-

4.Konsumsi Snack 30 box+air mineral @ Rp.5.500,-Rp 165.000,-

5Flip ChartRp. 14.000,-

6Fotocopi Leaflet 2x30 @ Rp.150,-Rp. 9.000,-

TotalRp. 336.500,-

6. Kegiatan: Penyuluhan tentang skabies disertai dengan pengisian pre test dan post test.1. Evaluasi: Membandingkan nilai pre test dan post test setelah melakukan penyuluhan.

V. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH1. Dilakukan intervensi mengenai : Skabies2. Pelaksanaan Intervensi Hari / Tanggal: 18 September 2014 19 September 2014 Waktu: 13.00 15.00 WIB7. Tempat: Rumah Ketua RT 02/ RW 05 Kelurahan Kalisari3. Peserta yang hadir: 19 orang4. Sumber Daya Manusia: Dokter muda: 1 orang Petugas Kesehatan : 1 orang Peralatan Presentasi: flip chart, leaflet Biaya Operasional:

Tabel 21. Biaya OperasionalNo.KeteranganJumlah

1.Fotokopi pretest dan post-test 3 x 30 lembar @ Rp.100,-Rp. 9.000,-

2.Alat tulis ( pulpen ) 30 buah Rp. 15.000,-

3.Souvenir 30 x 2.500Rp. 75.000,-

4.Konsumsi Snack 30 boks+air mineral @ Rp.5.000,-Rp 150.000,-

5Flip ChartRp. 11.000,-

6Fotocopi Leaflet 2x30 @ Rp.100,-Rp. 6.000,-

TotalRp. 266.000,-

Materi yang disampaikan :0. Definisi skabies0. Penyebab skabies0. faktor resiko terinfeksi skabies0. kebiasaan-kebiasaan yang meningkatkan resiko terinfeksi skabies0. gejala dari penyakit skabies0. cara penularan0. pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis skabies0. pencegahan skabies0. pengobatan skabies

VI. EVALUASIINPUT1. SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda Yosua Siwabessy, S.Ked sebagai presentan dan 1 orang petugas puskesmas yang mendampingi1. Biaya berubah menjadi lebih hemat dari Rp.336.500 menjadi Rp.266.000 karena beberapa anggaran mendapat harga yang lebih murah dan semua anggaran dana berasal dari uang pribadi dan tidak terdapat kekurangan sesuai dengan perencanaan.1. Penyuluhan diberikan dengan menggunakan sarana flip chart dan leaflet yang sesuai dengan perencanaan.1. Penyuluhan dilakukan di Rumah Ketua RT 02/ RW 05 Kelurahan Kalisari tentang pengertian, penyebab, faktor resiko, kebiasaan-kebiasaan yang meningkatkan resiko terinfeksi skabies, gejala penyakit skabies , pemeriksaan untuk diagnosis skabies serta pencegahan dan pengobatan skabies sesuai dengan perencanaan.

PROSES3. Kegiatan pretest Kegiatan pretest sesuai dengan perencanaan yaitu dilaksanakan pada hari kamis tanggal 18 september 2014 pada pukul 14.00 15.00 WIB. Jumlah peserta pretest sebanyak 19 orang, tidak sesuai dengan target yang direncanakan yaitu sebanyak 30 orang3. Kegiatan penyuluhan dan post test Tanggal dan waktu pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan post test dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yaitu pada hari jumat, 19 september 2014 pukul 13.00-15.00 Jumlah peserta tidak sesuai dengan target yang direncanakan, karena peserta yang datang sebanyak 19 orang sedangkan target peserta adalah sebanyak 30 orang. Penyuluhan dilakukan oleh 1 orang dokter muda, Yosua Siwabessy S.Ked sesuai dengan perencanaan Tidak ada masalah berarti selama penyuluhan. Penyuluhan dapat berjalan dengan baik dan masyarakat mengikuti penyuluhan dengan antusias.

OUTPUTTabel 22. Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test

NONILAI PRE TESTNILAI POST TEST

17393

26080

34673

44073

55373

62673

75380

86086

96080

106086

115373

125360

136080

147393

154680

164673

174673

185373

196086

JUMLAH10211488

RATA-RATA53,7378,31

Tabel 23. Kriteria PenilaianNo.NilaiKategori

1.< 60Kurang

2.60 70Cukup

3.> 70Baik

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai skabies hasil pretest rata - rata dari 19 responden adalah 53,73. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari 19 responden adalah 78,31. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 45,74%. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai skabies yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. Jadi selisih nilai pretest dan post test warga RT 02/RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur adalah:

{(Post testPretest ) / pretest } x 100% = {(53,73 78,31) / 53,73 } x 100%= 45,74%

VII. KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanAngka kejadian penyakit kulit infeksi di wilayah kerja puskesmas kelurahan kalisari masih tinggi sebagai peringkat ke delapan dari sepuluh penyakit terbanyak. Dengan jumlah kasus sebanyak 535 kasus untuk penyakit kulit infeksi yang salah satunya termasuk skabies. Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai skabies di RT 02, RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo hasil pretest rata - rata dari responden adalah 53,73 dan masuk dalam kategori kurang. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari responden adalah 78,31 dan menjadi kategori baik. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 45,74% . Hal ini menandakan penyuluhan mengenai skabies yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden.B. Saran 1. Kepada RT 02/RW 05 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur : Masyarakat harus lebih peduli terhadap kesehatan mereka yaitu dengan rutin memeriksakan kesehatannya. Selain memeriksakan kesehatan, masyarakat juga di anjurkan untuk lebih peduli terhadap kebersihan diri kebersihan lingkungan sekitarnya agar terhindar dari penyakit skabies. Supaya dapat menyebarkan informasi yang telah didapat kepada warga lain tentang skabies. Masyarakat ikut aktif dalam kegiatan kesehatan ataupun penyuluhan sehingga bisa menambah wawasan tentang berbagai penyakit.2. Kepada Petugas Kesehatan Setempat Para petugas dapat memberikan bimbingan atau penyuluhan kepada warga setempat mengenai penyakit skabies. Para petugas juga memotivasi masyarakat agar selalu menjaga kebersihan diri, dan lingkungan agar terhidar dari penyakit skabies. Mendorong masyarakat agar lebih peduli dan berperan aktif dalam menjaga kesehatan individu maupun masyarakat.VIII. DAFTAR PUSTAKA

1. Laporan Tahunan Kecamatan Pasar Rebo Tahun 20132. Laporan Tahunan Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo Tahun 20133. Handoko P Ronny: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed ke-6 Jakarta: FKUI 2010 4. Chosidow Olivier: Clinical Practice, Scabies. New England Journal of Medicine. Massachusetts 2006 5. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20352/4/Chapter%20II.pdf6. http://medicastore.com/penyakit/321/Skabies.html

IX. LAMPIRANA. KUISIONERPRE TEST & POST TEST NO .KUISIONER : NILAI: PENGETAHUAN MENGENAI SKABIES DI KELURAHAN KALISARI KECAMATAN PASAR REBO TAHUN 2014Identitas1. Nama :2. Jenis Kelamin : 3. Alamat :4. Umur :5. Pendidikan formal terakhir :a. Tidak sekolah atau tidak tamat SDb. SD/sederajatc. SLTP/sederajatd. Perguruan Tinggi S1e. Perguruan Tinggi S2f. Perguruan Tinggi S3a. Lain-lain.

6. Pekerjaan :a. PNSb. Swastac. Pensiunand. Tidak bekerjae. Lain-lain.

1. Apa itu penyakit skabies?a. Penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau/kutu badanb. Penyakit yang disebabkan oleh bakteric. Penyakit yang disebabkan oleh jamur

2. Apa penyebab dari penyakit skabies?a. Tungau/kutu badanb. Jamur dan debuc. Bakteri/kuman

3. Apa saja gejala dari penyakit skabies?a. rasa panas pada kulitb. kulit melepuh dan berwarna kemerahanc. gatal-gatal pada kulit

4. Pada orang dewasa, kulit tubuh bagian manakah yang sering terkena oleh penyakit scabies?a. Kulit kepalab. Lipatan kulitc. Bibir dan gusi

5. Pada bayi,bagian kulit yang diserang oleh penyakit skabies adalah?a. Lipatan kulitb. Seluruh tubuhc. Kulit kepala

6. Bagaimana ciri kelainan kulit yang terinfeksi scabies?a. Kemerahan, bintil-bintil, dan tampak ada terowonganb. Bersisik, kulit keringc. Bisul dan bernanah

7. Berapa lama tungau dapat hidup di luar tubuh makhluk hidup yang terinfeksi?a. 7 14 harib. 2 3 haric. 5 10 hari

8. Bagaimana cara penularan penyakit skabies?a. Melalui udarab. Melalui peralatan makanc. Bersentuhan dengan penderita/menggunakan handuk dan pakaian secara bergantian

9. Apakah skabies dapat menular melalui hubungan seksual?a. Dapat ditularkan melalui hubungan seksualb. Tidak tertular melalui hubungan seksualc. Tidak tahu

10. Bagaimana cara mencegah penyakit skabies?a. menjaga kebersihan diri dan lingkunganb. tidak membuka jendela rumahc. olahraga teratur

11. Jika dalam satu rumah hanya satu orang yang terkena skabies, siapa sajakah yang harus diperiksa?a. Seluruh penghuni rumahb. Hanya yang terkena penyakit scabiesc. Tidak perlu diperiksa

12. Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk diagnosis scabies?a. Kerokan kulitb. Pemeriksaan darahc. Pemeriksaan urin

13. Sabun apa yang baik digunakan untuk mencegah dan mengatasi scabies?a. Sabun yang mengandung sulfur/belerangb. Sabun yang mengandung ekstrak aloe vera/lidah buayac. Sabun deterjen

14. Dibawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit skabies KECUALIa. Kebersihan diri dan lingkunganb. Asupan makanan/gizic. Olahraga teratur

15. Bagaimana kebiasaan mandi yang baik dan benar?a. Menggunakan sabun mandi, mandi 2 kali sehari, menggunakan handuk khusus hanya untuk 1 orang.b. Menggunakan sabun mandi, mandi 2 kali sehari, menggunakan handuk yang juga digunakan orang lain.c. Menggunakan sabun mandi, mandi 1 kali sehari, menggunakan handuk yang juga digunakan orang lain.

B. FOTO INTERVENSI

Status Ujian Ilmu Kesehatan MasyarakatSkabies di RT 02/ RW 05, Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo 2014