KASUS SKABIES

22
LAPORAN KASUS SKABIES Pembimbing : dr. Bowo Wahyudi, SpKK Oleh : Zul Achmad Fauzan Lubis 2010730169

description

KASUS SKABIES

Transcript of KASUS SKABIES

Page 1: KASUS SKABIES

LAPORAN KASUSSKABIES

Pembimbing : dr. Bowo Wahyudi, SpKK

Oleh : Zul Achmad Fauzan Lubis

2010730169

Page 2: KASUS SKABIES

Identitas Pasien

Nama : Tn. DSUmur : 15 tahunJenis Kelamin : Laki - lakiAgama : IslamPekerjaan : PelajarAlamat : Pintu Singa, BanjarTanggal MRS : 7 Juli 2015

Page 3: KASUS SKABIES

Anamnesis• KU : Gelembung kecil kemerahan disertai gatal saat malam

hari di tangan dan perut sejak 2 minggu yang lalu.• RPS• Seorang laki - laki berusia lima belas tahun datang ke Poliklinik

Kulit Kelamin RSU Banjar dengan keluhan gelembung kecil kemerahan yang disertai dengan rasa gatal yang bertambah hebat ketika malam hari. gelembung ini berisi cairan berukuran kira-kira sebesar kepala jarum yang muncul pada telapak tangan, sela jari tangan, dan perut sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengaku sering menggaruk gelembung tersebut, dan karena keluhan semakin memberat dalam tiga hari terakhir, pasien sering tidak dapat tidur nyenyak dimalam hari. Keluhan saat ini sudah diobati dengan salep pengurang gatal yang dibeli di warung, namun tidak ada perbaikan

• Keluhan pertama kali dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Pasien awalnya mengeluh gatal di telapak tangan dan sela jari tangan. Pasien terus menggaruk tangannya hingga pada akhirnya muncul gelembung kecil berisi seperti air mulai dari telapak tangan hingga ke siku bagian luar. Gatal dirasakan terus menerus dan terasa lebih gatal pada malam hari. Pada kedua sela jari antara ibu jari dan jari telunjuk gelembung kecil berisi seperti air ini disertai lapisan kulit kering terkelupas berwarna putih, karena sering digaruk. Keluhan nyeri dan panas pada gelembung di telapak tangan tersebut disangkal. Keluhan demam, pusing, lemas dan menggigil sebelumnya disangkal. Menurut pasien, gejala pasien ini timbul setelah ia bermain ke rumah temannya yang baru pulang dari pondok pesantren 1 tahun yang lalu. Pasien sering bermain dengan temannya di rumah teman pasien tersebut. Pasien mengatakan temannya juga memiliki keluhan yang sama yang hingga saat ini juga belum sembuh

• Sebelumnya, pasien sempat berobat di puskesmas 6 bulan yang lalu. Keluhan gatal dan bintil sempat hilang selama 2 – 3 bulan. Namun keluhan tersebut muncul kembali 1 bulan yang lalu setelah pasien bermain bersama teman – temannya di rumah teman pasien yang bersekolah di pondok pesantren. Pasien sempat berjabat tangan dengan teman pasien tersebut.

• Pasien mengaku belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya dan pasien menyangkal terkena gigitan serangga atau alergi terhadap gigitan serangga ataupun sedang mengkonsumsi obat-obatan untuk jangka panjang. Pasien juga menyangkal memiliki alergi terhadap makanan seperti ; telur ayam dan ikan laut maupun tawar. Kontak dengan bahan iritan disangkal, riwayat trauma seperti terkena api atau air panas disangkal

• Pasien adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang tinggal satu rumah dengan kedua orangtuanya. Menurut pasien, tidak ada keluhan yang sama di dalam keluarga. Pasien selalu tidur sendiri. Setiap hari pasien tidur menggunakan kasur kapuk dan di ruang keluarga menggunakan karpet. Menurut pasien karpet dan kasur dirumahnya dijemur setiap sebulan sekali. Sehari-hari karpet hanya dibersihkan dengan sapu lidi. Pasien adalah seorang murid SMP kelas III di SMP N 5 Banjar, sedang menjalani liburan kenaikan kelas.

Page 4: KASUS SKABIES

Pemeriksaan Fisik• Kesadaran : Composmentis• Keadaan umum: Tampak sakit ringan• Tanda Vital• Nadi : 78 x/menit• RR : 18 x/menit• Suhu : 36,7⁰C

• Status Generalisata:Kepala : Normochepal, rambut hitam distribusi merataMata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-/-)Mulut : Mukosa bibir kering (-), stomatitis (-), tonsil T1-T1Leher : Pembesaran KGB (-)Thorax : Simetris, vesikuler (-/-), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-) Jantung : Ictus cordis teraba di ICS 4, BJ I dan II regulerAbdomen : Tampak datar, supel, BU normal, organomegali (-)Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT > 2 detikKGB : Tidak terjadi pembesaran

Page 5: KASUS SKABIES

Status Dermatologikus

Distribusi Regional

A/R Pergelangan, telapak , sela-sela jari, siku luar tangan kanan dan kiri, dan perut.

LesiMultiple, diskret, bentuk bulat, bilateral, batas tegas, menimbul dari permukaan kulit, Diameter 0,2cm-0.8cm, tampak kering.

Efloresensi Kunikulus, papul eritematosa, makula hiperpigmentosa, vesikel serosa, erosi.

Page 6: KASUS SKABIES
Page 7: KASUS SKABIES

Resume• Pasien laki - laki 15 tahun mengeluh gelembung kecil kemerahan yang disertai rasa gatal yang bertambah hebat ketika malam hari. Gelembung ini berisi cairan berukuran kira-kira sebesar kepala jarum yang muncul pada telapak tangan dan sela jari tangan sejak 2 minggu yang lalu. Sering menggaruk gelembung tersebut (+), keluhan memberat dalam 3 hari terakhir, pasien tidak dapat tidur nyenyak dimalam hari. Riwayat keluhan sama pada teman bermain pasien. Riwayat keluhan yang sama 1 tahun yang lalu. Berobat ke puskesmas 6 bulan yang lalu. Sempat sembuh 2 – 3 bulan namun keluhan muncul kembali 1 bulan yang lalu. Riwayat kontak dengan penderita dengan keluhan yang sama (+).

Status Dermatologikus: Distribusi : Regional A/R : Pergelangan, telapak , sela-sela jari, siku

luar tangan kanan dan kiri, dan perut. Lesi : Multiple, diskret, bentuk bulat, bilateral,

batas tegas, menimbul dari permukaan kulit, Diameter 0,2cm-0.8cm, tampak kering.

Efloresensi : Kunikulus, papul eritematosa, makula hiperpigmentosa, vesikel serosa, erosi.

Page 8: KASUS SKABIES

Diagnosis

•Diagnosis KERJA• Skabies•Diagnosis Banding• Skabies• Pedikulosis Korporis• Prurigo

Rencana Pemeriksaan Penunjang

• Uji Kerokan Kulit• Burrow ink test dengan bantuan lamp

wood.• Pemeriksaan Darah Rutin

Page 9: KASUS SKABIES

PenatalaksanaanNon-Medikamentosa :• Edukasi bahwa penyakit yang dideritanya disebabkan oleh

kutu dan bersifat menular.• Meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan• Pakaian, handuk, sprei, yang digunakan direndam dengan air

panas lalu dicuci, jemur dan disetrika.• Menjemur alat – alat tidur atau yang tidak bisa di cuci dan

jangan memakai pakaian & handuk bersama – sama. • Menghindari kontak dengan hewan ternak.• Jangan menggaruk bagian yang gatal.• Menghindari kontak erat dengan orang – orang yang terkena

penyakit ini dan memberitahu kepada mereka untuk pergi berobat ke dokter

Medikamentosa :Topikal :• Permethrin krim 5 % dioleskan pada seluruh

area tubuh hanya sekali pada kulit seluruh tubuh kecuali kulit muka (dari leher hingga ujung kaki), dibilas setelah 8-12 jam, dianjurkan pengolesan pada malam hari kemudian dicuci pada esok harinya.

Sistemik • Antihistamin : CTM (Chlorpheniramin maleat)

tablet 3 x 4 mg.

Page 10: KASUS SKABIES

Prognosis

Quo Ad Vitam : Ad BonamQuo Ad Functionam : Ad BonamQuo Ad Sanationam : Ad Bonam

Page 11: KASUS SKABIES

ANALISA KASUSSKABIES

Page 12: KASUS SKABIES

Skabies

• Skabies merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var hominis pada kulit yang penularannya melalui kontak langsung maupun tidak langsung.1,2

• Terdapat tanda-tanda kardinal dalam menegakkan skabies, yaitu:1,2

• Pruritus nokturnal • Menyerang manusia secara kelompok• Adanya terowongan (kunikulus) • Menemukan tungau

Diagnosis klinis dapat dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda cardinal diatas. 1,2,3

Page 13: KASUS SKABIES

Keluhan Gatal pada Malam Hari

• Faktor Kutu (S.scabiei) 1,5,6

AKTIVITAS MENINGKAT MALAM HARI

SEKRET PROTEASE DEGRADASI STR.

KORNEUM

SEKRET PROTEASE REAKSI

HIPERSENSITIVITAS

Faktor Hospes (pasien)

HIPERSENSITIVITAS TIPE LAMBAT6,7

TINGGAL DI DAERAH TROPIS

PASIEN SEDANG TIDAK BERAKTIVITAS

SUHU DAN KELEMBAPAN TINGGI : GATAL LEBIH

DIRASAKAN8

Page 14: KASUS SKABIES

Penularan• Pasien bermain dengan temannya yang menderita keluhan

yang sama penularan langsung.• Penularan langsung : kontak erat seperti berjabat tangan. 1,2

Page 15: KASUS SKABIES

Faktor Predisposisi1

• Sosial ekonomi yang rendah• Higiene yang buruk• Hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas.• Kesalahan diagnosis• Perkembangan demografik dan ekologik

• Faktor higiene yang buruk pada pasien dilihat dari keluarganya jarang menjemur karpet dan kasur walaupun tidak ada anggota keluarga yang terkena keluhan yang sama.

• Perkembangan demografik dan ekologik mungkin berpengaruh karena pasien bertempat tinggal di Kota Banjar yang mungkin pengetahuan akan penyakit skabies ini masih minim

Page 16: KASUS SKABIES

Relaps dan Penularan Kembali

• Skabies dapat terulang kembali pada orang yang sebelumnya sudah pernah menderita penyakit ini.

• Kasus kambuh ini dipicu oleh beberapa factor, dua yang paling sering diantaranya yaitu pengobatan sebelumnya yang tidak tuntas atau tidak adekuat dan pencegahan tidak dilakukan dengan benar.8

• Pasien sempat sembuh setelah berobat di puskesmas namun keluhan muncul kembali ketika pasien berjabat tangan dengan teman pasien yang memiliki keluhan yang sama.

• Teori : penularan skabies dapat terjadi dengan 2 cara yaitu kontak langsung dan tidak langsung. 1,2

Page 17: KASUS SKABIES

KETERANGAN PASIEN SKABIES

PRURIGO HEBRA

PEDICULOSIS CORPORIS

Penyakit yang disebabkan oleh kutu atau tungau

+ - +

Usia Segala Usia Bayi - anak Anak Tinggal daerah tropis

+ + +

Penularan : Kontak Langsung dengan berjabat tangan pada penderita

+ - +

Higiene kurang

+ + +

Menyerang kelompok

+ - +

Tempat predileksi pasien : kedua tangan hingga ke sela-

sela jarinya

+

Ekstensor ekstrimitas, muka & perut

(+)

Daerah pinggang, ketiak dan inguinal.

(-)

Lesi pada pasien : Multiple, diskret, bilateral, batas tegas, bentuk bulat, ukuran miliar sampai lentikuler diameter yang terkecil 0,3cm dan yang terbesar 1cm, menimbul dari permukaan kulit, kering.

+

Hanya papula eritema yang

menjadi vesikel (-)

+

Efloresensi pada pasien : Kunikulus Papul eritematosa, makula hiperpigmentosa, vesikel, pustule

+ Kunikulus (-) Kunikulus (-)

DIAGNOSA BANDING1,2

Page 18: KASUS SKABIES

Rencana Pemeriksaan Penunjang• Uji Kerokan Kulit1

• Pada kasus ini salah satu alat diagnostik penting adalah dengan menemukan tungau. Dapat dilakukan dengan 3 cara :• Menggunakan jarum yang ditusuk pada vesikel dan diletakkan pada

kaca objek lalu ditutup dengan kaca penutup dan dilihat di mikroskop.1,2,3,4

• Menyikat dengan sikat dan diletakkan di atas selembar kertas utih dan dilihat dengan kaca pembesar.1

• Biopsi irisan.1,2

• Burrow ink test dengan bantuan lamp wood5

Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan burrow ink test agar memudahkan melihat terowongan yang dibuat oleh tungau sarcoptes scabei, caranya oleskan gentian violet ke permukaan kulit yang terdapat lesi, lalu tinta akan terabsorbsi dan memudahkan melihat terowongan..

Page 19: KASUS SKABIES

Rencana Pemeriksaan Penunjang• Pemeriksaan darah rutin : Hemoglobin5

Pada kasus ini kenapa dilakukan juga pemeriksaan Hb dikarenakan menurut literatur pada kasus oleh karena infeksi kulit karena serangga sejenis tungau atau kutu dapat menyebakan anemia karena biasanya pada Pediculosis biasanya tungau menghisap darah pasien.

Page 20: KASUS SKABIES

Prognosis• Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat,

syarat pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi (antara lain higiene), maka penyakit ini dapat diberantas dan memberi prognosis yang baik.1,3

Page 21: KASUS SKABIES

Daftar Pustaka1. Handoko P Ronny. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi keenam. Penyakit kulit:

penyakit parasit hewani. Jakarta: FKUI; 2010. Hal. 122 – 1252. Kartowigno S. 10 Besar Kelompok Penyakit Kulit. Edisi Pertama. Palembang : Fakultas

Kedokteran Universitas Sriwijaya. 2011 : hal 167-173.3. Golant AK, Levitt J Scabies : A Review Diagnosis and Management Based on Mite

Biology. New York: Departemen of Dermatology, the mount sinai; 2012. Hal 1 – 12 4. Burns DA, Diseases Caused by Arthropod and Other Noxious Animals : 2004. Hal :

33.405. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA. Et al. Dermatology in General Medicine.

7th Ed. New York: McGraw-Hill, 2008; p 12056. Chosidow, Olivier. "Scabies." The New England Journal of Medicine 354(2006): p 1718-

1727.7. Wyatt EL, Sutter SH, Drake LA. Dermatological pharmacology. In: Hardman JG, Limbird

IE, eds. Goodman and Gillman’s the pharmacological basis of therapeutic. 10th ed. New York: McGraw Hill, 2001: p 1795-1814.

8. Burton. Pathophysiology of pruritus. Australian College of Veterinary Scientist Dermatology, 2006: 34(6): 18-25.

Page 22: KASUS SKABIES

TERIMAKASIH