Status Ujian Psikiatri

download Status Ujian Psikiatri

of 17

description

*Psiaktri

Transcript of Status Ujian Psikiatri

CASE REPORT

STATUS PSIKIATRII. IDENTITAS PASIEN

1. No. Rekam Medik

: xx-xxx-xx

2. Nama Lengkap

: Tn. BPB3. Nama Panggilan

: Tn. B4. Tempat dan Tanggal Lahir

: Ujung Pandang, 30 Desember 19695. Umur

: 43 tahun

6. Jenis Kelamin

: Laki-laki7. Status Perkawinan

: Sudah menikah8. Pendidikan Terakhir

: S19. Pekerjaan

: Tidak berkerja10. Bangsa/ Suku

: Indonesia/Batak11. Agama

: Kristen Protestan12. Alamat

: Pulo Gadung, Jakarta Timur13. Dokter yang Merawat

: dr. Galianti, Sp.KJ

14. Tanggal Masuk RSJSH

: 23 Juli 201315. Ruang Perawatan

: Nuri16. Rujukan/ Datang sendiri/ Keluarga: Diantar KeluargaRiwayat Perawatan:

1. Awal pertama kali berobat dan dirawat pada tanggal 26 September 2011 ke RSJ. Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta oleh dr. Ismoyo, SpKJ2. Pada tanggal 4 Februari 2012 dirawat di RSJ. Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta oleh dr.Galianti, Sp.KJ3. Pada tanggal 23 Juli 2013 dirawat di RSJ. Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta oleh dr.Galianti, Sp.KJII. RIWAYAT PSIKIATRIK

Autoanamnesis

Pada tanggal 11 Agustus 2013 di Bangsal Nuri RSJSH Pukul 16.00 WIB

Pada tanggal 12 Agustus 2013 di Bangsal Nuri RSJSH Pukul 10.00 WIBAlloanamnesis

Pada tanggal 12 Agustus 2013 dengan Tn.A kakak kandung pasien (via telepon).A. Keluhan Utama

Pasien datang dengan diantar keluarganya dengan keluhan pasien mengamuk sambil membawa linggis dan mengejar serta mengancam ibu kandung pasien 1 hari SMRS.B. Riwayat Gangguan Sekarang

Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan dengan diantar keluarga pada tanggal 23 Juli 2013 dengan keluhan mengamuk sambil membawa linggis dan mengejar serta mengancam ibu kandung pasien 1 hari SMRS. Karena dikejar-kejar pasien, ibu kandung pasien ketakutan dan bersembunyi di warung sekitar rumah. Menurut kakak kandung pasien, pasien juga sering keluyuran tidur di jalanan kemudian pulang ke rumah hanya untuk merusak barang-barang. Pasien merusak ruang tamu dengan membongkar ubin sampai berserakan tanah dan melempar barang-barang. Pasien juga sering memaki-maki saudara-saudara kandung pasien dengan nama-nama binatang, seperti anjing dan babi. Menurut kakak pasien, pasien juga sering bicara sendiri.

Sedangkan menurut pasien sendiri, pasien dibawa ke Rumah Sakit Jiwa karena difitnah telah merusak ubin ruang tamu oleh orang-orang yang mengaku sebagai keluarganya. Menurutnya, saat itu pasien sedang membetulkan stop kontak di ruang tamu kemudian tiba-tiba dibawa ke IGD Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan oleh orang-orang yang mengaku sebagai keluarganya. Menurut Pasien, Rumah Sakit Jiwa ini bukanlah tempat dia seharusnya karena pasien lulusan sarjana dan dia tidak gila. Pasien merasa hidupnya diatur-atur oleh orang lain untuk masuk ke Rumah Sakit Jiwa. Pasien menceritakan bahwa dia adalah anak kandung dari ibu Fatmawati dan ayahnya Soekarno, bahwa Ny.S dan Tn.B adalah orang tua angkatnya. Tetapi pada wawancara berikutnya pasien mengaku bahwa Ny.S dan Tn.B memang orang tua kandung pasien. Ketika ditanya siapa presiden saat ini, pasien menyebutkan bahwa pasien saat ini adalah SBY tetapi pasien juga menambahkan bahwa SBY adalah nama pengawalnya.

Pasien menyangkal dirinya mendengar bisikan-bisikan yang tidak dapat didengar oleh orang lain dan menyangkal melihat bayangan-bayangan. Pasien mengaku tidak mempunyai kemampuan membaca pikiran orang lain dan pikirannya dapat dibaca oleh orang lain. Pasien tidak pernah mendapat pesan-pesan khusus dari media. Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan yang menimbulkan kepala terbentur dan riwayat epilepsi. Pasien mengaku merokok sebanyak 4 batang sampai 2 bungkus rokok per hari sejak SMA kelas 2. Pasien mengaku pernah mengkonsumsi minuman alkohol selama setahun pada tahun 2004 kemudian berhenti. Pasien tidak pernah mengkonsumsi Narkoba. Pasien tidak merasa sedih atau murung sepanjang hari, nafsu makan tidak menurun atau meningkat, tidak sulit tidur dan tidak ada keinginan untuk bunuh diri. Pasien mengaku tidak takut ketika berada di tengah keramaian dan tidak takut tidak mendapat pertolongan dari orang-orang sekitarnya. Pasien mengaku tidak ada kaku dan tidak gemetar pada tangan dan kaki selama minum obat.C. Riwayat Gangguan Sebelumnya1. Riwayat Gangguan Psikiatrik

2011 2012 2013 pada tahun 2011dirawat dengan keluhan menyerang orang tua dan mengamuk tetapi pasien mengaku tidak sakit. Pasien mengaku masuk RSJ karena difitnah dan dijebak, sering keluyuran kemana-mana, mengaku melihat setan dan tuhan, berbicara sendiri, curiga terhadap orang lain, bersembunyi karena merasa dirinya dikejar oleh banyak orang. pada tahun 2012 dirawat dengan keluhan marah-marah, bicara kacau, banyak bicara, merasa dirinya difitnah dan dijebak untuk masuk ke RSJ oleh orang yang mengaku sebagai anggota keluarganya, curiga terhadap orang lain, bicara sendiri, keluyuran kemana-mana sampai tidur di jalanan. pada tahun 2013 dirawat dengan keluhan mengancam dan mengejar ibu kandung dengan membawa linggis, merusak barang-barang di rumah. pasien merasa dirinya difitnah dan dijebak untuk masuk ke RSJ oleh orang yang mengaku sebagai anggota keluarganya, banyak bicara, keluyuran tidur di jalan.2. Riwayat Gangguan Medik

Pasien dan keluarga mengaku pasien tidak pernah mengalami kejang, tidak pernah kecelakaan yang mengakibatkan kepala terbentur, tidak ada riwayat dirawat di rumah sakit umum karena penyakit lainnya.3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif

Pasien merokok sejak SMA kelas 2, banyaknya 4 batang sampai 1 bungkus perhari. Menurut keluarga pasien dan pasien sendiri, pasien pernah mengkonsumsi alkohol pada tahun 2004 selama satu tahun. Tidak pernah menggunakan obat-obat terlarang.D. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat Prenatal dan Perinatal

Tidak dapat diketahui karena orang tua pasien sudah wafat.2. Riwayat Perkembangan Kepribadian

a. Masa Kanak

i. Masa Kanak Awal (0-3 tahun)

Tidak dapat diketahui karena orang tua pasien sudah wafat.

ii. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)

Pasien merupakan anak yang pintar dan baik.iii. Masa Kanak Akhir (Pubertas dan Remaja)

Pasien adalah anak yang pintar dan bersikap baik dalam bergaul. Disekolah pasien dapat mengikuti pelajaran dan tidak pernah tinggal kelas.iv. Masa Dewasa

Interaksi pasien dengan tetangga dan lingkungan sekitar sebelumnya cukup baik. Pendidikan terakhir pasien S1 lulusan UI jurusan ilmu administrasi dan pekerjaan pasien adalah kontraktor. Menurut keluarga saat ini pasien tidak bekerja.3. Riwayat Pendidikan

SD (6-12 tahun):

Pasien SD di SDN 09 pagi di Jakarta. Prestasi akademik pasien cukup baik dan selalu naik kelas. Pasien memiliki hubungan baik dengan teman maupun guru.SMP(12-15 tahun):

Pasien melanjutkan sekolah di SMP 92 di Jakarta. Pasien selalu naik kelas dan tidak pernah bermasalah. Pasien memiliki hubungan baik dengan teman maupun guru.

SMA/ SMK(15-18 tahun):

Pasien bersekolah di SMA Advent Kramat Pulo di Jakarta. Prestasi pasien baik, selalu naik kelas dan tidak pernah bermasalah. Pasien memiliki hubungan baik dengan teman maupun guru.DIPLOMA/SARJANA

Pasien mengambil jurusan tekhnik sipil di akademi PU. Kemudian kuliah di Universitas Indonesia jurusan Ilmu administrasi. 4. Riwayat Pekerjaan

Pasien bekerja sebagai wiraswasta sebelumnya.5. Kehidupan Beragama

Pasien merupakan sosok yang taat beragama, pasien datang ke gereja setiap hari minggu bersama keluarganya.6. Kehidupan Perkawinan/ Psikoseksual

Pasien sudah menikah. Pasien mempunyai 2 orang anak dari pernikahannya.7. Riwayat Pelanggaran Hukum

Pasien tidak pernah berurusan dengan aparat penegak hukum, dan tidak pernah terlibat dalam proses peradilan yang terkait dengan hukum.

E. Riwayat Keluarga

Pasien merupakan anak dari pasangan Tn. B dan Ny. S. Pasien merupakan anak ketiga dari 5 bersaudara. Pasien memiliki 1 kakak laki-laki, 1 kakak perempuan dan 2 adik laki-laki. Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat gangguan jiwa.

GENOGRAM

KETERANGAN

: Laki - laki : Perempuan

: Keturunan : Pasien

: Perkawinan

: MeninggalIII. STATUS MENTAL ( Tanggal 11 Agustus 2013, pukul 16:00 WIB)

A. Deskripsi Umum1. Penampilan Umum

Pasien berjenis kelamin laki-laki usia 43 tahun dengan penampilan fisik sesuai usianya. Kerapihan diri baik dan perawatan diri baik. Pasien berambut pendek dan warna rambut hitam. Warna kulit kuning langsat Pada saat wawancara pasien mengenakan seragam pasien RSJSH berupa kaos lengan pendek berwarna biru dan celana pendek kotak-kotak warna biru oranye serta memakai alas kaki.

2. Kesadaran

Kesadaran Neurologis / Sensorium: Compos mentis2. Perilaku dan Aktivitas Motorik

Sebelum Wawancara

: Pasien awalnya sedang mondar-mandir kemudian duduk

dan mengobrol bersama pasien yang lain. Selama Wawancara : Pasien duduk dengan tenang di depan pemeriksa, terdapat kontak mata antara pasien dengan pemeriksa. Semua pertanyaan dapat dijawab dengan baik oleh pasien. Sesudah Wawancara: Pasien bersalaman mengakhiri percakapan dan mengobrol

dengan teman-temnnya.3. Sikap Terhadap Pemeriksa

Kooperatif wajar dan bersahabat.4. Pembicaraan

Lancar, pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa. Bicara pasien spontan tapi banyak bicara, intonasi jelas dan nada suara cukup. Jawaban pasien konsisten dan dapat mengikuti pada tiap wawancara terhadap pertanyaan yang diajukan. Tidak terdapat hendaya.B. Alam Perasaan (Emosi)

1. Suasana Perasaan (mood): Eutimik2. Afek / Ekspresi Afektif: Appropiate effectC. Gangguan Persepsi

a) Halusinasi

: Belum tereksploreb) Ilusi

: Tidak adac) Depersonalisasi: Tidak ada

d) Derealisasi

: Tidak adaD. Fungsi Intelektual1. Taraf PendidikanSesuai dengan tingkat pendidikan (S1)

2. Taraf Pengetahuan UmumBaik (pasien mengetahui nama lengkap Presiden Indonesia sekarang ini yaitu Susilo Bambang Yudhoyono)

3. Taraf KecerdasanRata-rata

4. Daya Konsentrasi Konsentrasi baik ( 100-7-7-7-7-7-7-7 )

5. Orientasi

Waktu

Baik (Pasien dapat menyebutkan hari, tanggal, bulan dan tahun saat itu dengan benar).

Tempat

Baik (Pasien menjawab dengan benar saat ditanyakan nama RS, kota dan Negara tempat ia berada)

OrangBaik ( Pasien mengenali temannya dengan benar dan mengetahui sedang diwawancara oleh dokter muda).

6. Daya Ingat

Jangka PanjangBaik ( Pasien dapat mengingat nama SD, SMP dan mengingat tanggal lahir ).

Jangka PendekBaik ( Pasien dapat mengingat menu sarapan pagi yang dimakan ).

Segera

Baik ( Pasien dapat mengingat nama dokter muda yang mewawancarai ).

7. Pikiran Abstrak

Baik (dapat mengartikan peribahasa berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian )

8. Visuospasial

Baik (dapat menggambar jam dan menggambar seperti contoh)

9. Bakat dan kreativitasBermain gitar

10. Kemampuan Menolong DiriBaik ( Pasien makan, mandi, dan berpakaian sendiri ).

E. Proses Pikir

1. Arus Pikir

a. Produktifitas

: Banyak bicara (Logorhoe)b. Kontinuitas

: Koheren

c. Hendaya Berbahasa: Tidak ada2. Isi Pikira. Waham

: Kejar dan Kebesaranb. Fobia

: Tidak ada

F. Pengendalian Impuls

Baik (Saat pemeriksaan, pasien terlihat tenang, sopan dan kooperatif)G. Daya Nilai

Daya Nilai Sosial

Baik (pasien tahu bahwa memukul orang lain itu tidak baik dan pasien bersikap sopan dengan teman-temannya di ruangan).

Daya Nilai Realita

TergangguH. Tilikan

Derajat 1 (Penyangkalan total terhadap penyakitnya).

I. Reliabilitas: Kurang dapat dipercayaIV. STATUS FISIK A. Status Internus

Keadaan Umum: BaikKesadaran

: Compos Mentis

Tanda Vital

Tekanan Darah: 120/80 mmHg

Nadi

: 100x/ menit

Suhu

: 36,8 oC

Pernafasan

: 24 x/ menit

Kulit: Kuning langsat, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik,

Kepala: Normocephali, rambut warna hitam, lurus, distribusi merata, tidak

mudah dicabutMata: Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya

tidak ...langsung +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/- Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-), sekret -/-.Mulut: Bibir kecoklatan, agak kering, sianosis (-) Leher: KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba .membesar, trakea .letak normalThorax

Paru

Inspeksi

Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis maupun dinamis, efloresensi primer/ sekunder dinding dada (-), pulsasi abnormal (-), gerak napas simetris, irama teratur, retraksi suprasternal (-)

Palpasi: Gerak napas simetris, vocal fremitus simetrisPerkusi: Sonor pada semua lapangan paru

Auskultasi: Suara nafas vesikuler pada seluruh lapang paru, rhonki -/-, wheezing -/- Jantung

Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak

Palpasi: Ictus cordis teraba

Perkusi: Tidak dilakukan

Auskultasi

: S1 S2 reguler, murmur -, gallop -

Abdomen

Inspeks: Bentuk datarAuskultasi

: Bising usus (+)

Perkusi

: Timpani pada keempat kuadran abdomen, shifting dullness (-), nyeri ketok CVA (-)

Palpasi

: Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar, balotemen (-)

Ekstremitas

Atas: Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)

Bawah: Akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas (-).

Genitalia: Tidak dilakukanB. Status Neurologis

1. Saraf kranial (I-XII)

: Baik

2. Tanda rangsang meningeal: Tidak dilakukan

3. Refleks fisiologis

: (+) normal

4. Refleks patologis

: Tidak ada

5. Motorik

: Baik

6. Sensorik

: Baik

7. Fungsi luhur

: Baik

8. Gangguan khusus

: Tidak ada

9. Gejala EPS

: akatisia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), tonus otot ...................................................(N), resting tremor (-), distonia (-).V. PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan Lab tanggal 23-07-2013Jenis Pemeriksaan Hasil

Hematologi

Haemoglobin13,3 g/dl

Eritrosit4,5 juta/mm3

Leukosit5.800 mm3

LED18 mm/1 jam

Hitung Jenis :

Basofil

Eosinofil

Batang

Segmen

Limfosit

Monosit0 %2 %2 %70 %23 %3 %

Trombosit271.000 U/L

Hematokrit40 g%

GDS 124mg/dl

SGOT22 U/L

SGPT13 U/L

Urinalisa

WarnaKuning

KejernihanJernih

Ph5.5

BJ1.010

Protein-

Reduksi-

Bilirubin-

UrobilinogenNormal

Urobilin+

Keton-

Eritrosit0 -1 /LPB

Leukosit0-1 /LPB

Epitel+

Bakteri-

Kristal-

Trichomonas-

Jamur-

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien laki-laki, 43 tahun datang ke RSJSH pada tanggal 23 Juli 2013 diantar oleh keluarga (kakak kandung pasien) dengan keluhan pasien mengamuk sambil membawa linggis dan mengejar serta mengancam ibu kandung pasien 1 hari SMRS. Menurut kakak kandung pasien, pasien juga sering keluyuran, merusak barang-barang, sering memaki-maki dan sering bicara sendiri. Sedangkan menurut pasien sendiri, pasien dibawa ke Rumah Sakit Jiwa karena difitnah telah merusak ubin ruang tamu oleh orang-orang yang mengaku sebagai keluarganya dan pasien dijebak untuk yang ketiga kalinya. Menurut Pasien, Rumah Sakit Jiwa ini bukanlah tempat dia seharusnya karena pasien lulusan sarjana dan dia tidak gila. Pasien merasa hidupnya diatur-atur oleh orang lain untuk masuk ke Rumah Sakit Jiwa. Pasien menceritakan bahwa dia adalah anak kandung dari ibu Fatmawati dan ayahnya Soekarno, bahwa Ny.S dan Tn.B adalah orang tua angkatnya. Tetapi pada wawancara berikutnya pasien mengaku bahwa Ny.S dan Tn.B memang orang tua kandung pasien serta menambahkan bahwa SBY adalah nama pengawalnya. Pasien menyangkal dirinya mendengar bisikan-bisikan yang tidak dapat didengar oleh orang lain dan menyangkal melihat bayangan-bayangan. Pasien mengaku merokok sebanyak 4 batang sampai 2 bungkus rokok per hari sejak SMA kelas 2.

Dari pemeriksaan psikiatri didapatkan kesadaran compos mentis, pasien banyak bicara atau logorhoe, motorik tenang, Suasana perasaan eutimik, Afek appropriate effect, Halusinasi belum tereksplore, fungsi intelektual baik, arus pikir cukup ide, isi pikir waham kejar dan kebesaran. Daya nilai realitas terganggu, Tilikannya derajat 1, Ekstrapiramidal syndrome (-). Pemeriksaan status internus dan neurologis dalam batas normal. pemeriksaan laboratorium dalam batas normal.VII. FORMULASI DIAGNOSTIK

Aksis I: Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus Perhatian Khusus

Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan kedalam:

1. Gangguan kejiwaan karena adanya :

Hendaya berupa gangguan dalam bekerja

2. Distress / penderitaan: marah-marah dan mengamuk, merusak barang dan memukul orang.3. Gangguan jiwa ini termasuk Gangguan Mental Non Organik ( GMNO), karena:

Tidak ada gangguan jiwa yang disebabkan oleh penyakit organik

Tidak ada gangguan kesadaran neurologik

Tidak ada gangguan kognitif (orientasi dan memori)

Tidak ada gangguan akibat penyalahgunaan obat dan psikoaktif yang berefek pada episode saat ini namun ada riwayat pemakaian sebelumnya.4. Gangguan Skizofrenia paranoid F.20.0 , karena: Terdapat waham kejar dan kebesaran Halusinasi belum tereksplore karena pasien menyangkal tetapi dari alloanamnesis didapatkan pasien sering bicara sendiri Aksis II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental

Tidak didapatkan diagnosis Aksis II . Aksis III : Kondisi Medis Umum

Tidak didapatkan diagnosis Aksis III. Aksis IV: Problem Psikososisal dan Lingkungan

Tidak ada masalah psikososial Aksis V: Penilaian Fungsi Secara Global

GAF : 40-31 (beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi)DIAGNOSIS BANDING

Gangguan Waham Menetap

yang mendukung :

waham yang berlangsung lama sebagai satu-satunya gejala klinis khas atau mencolok yang tidak mendukung : dulu pernah ada halusinasi auditorik

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I: F.20.0 Gangguan skizofrenia paranoid Aksis II: Tidak terdapat gangguan keperibadian dan retardasi mental Aksis III: Tidak ada diagnosis Aksis IV: Tidak ada masalah psikososial Aksis V: GAF 40-31IX. DAFTAR MASALAH

A. Organobiologi: Tidak ditemukan faktor herediter

Tidak ditemukan kelainan organik

B. Psikologik : Waham kejar dan waham kebesaran, iritabelC. Sosiobudaya : Tidak adaX. PROGNOSIS

Quo ad vitam: Ad bonamQuo ad functionam: Dubia ad bonam Quo ad sanationam: Dubia Faktor-faktor yang mempengaruhi

a. Faktor Yang Memperingan:

Dukungan dari keluarga

Pernah bersekolahb. Faktor Yang Memperberat:

Pasien menolak dirinya sakit

Pasien tidak bekerja

Pasien pernah putus obat selama 3 bulanXI. PENATALAKSANAAN

1. Rawat Inap

Dengan indikasi:

Keadaaan pasien yang membahayakan keluarga dan lingkungan sekitar.

Untuk tujuan diagnostik.

Untuk menstabilkan medikasi.

Perilaku emosi yang tidak stabil.

Keluarga tidak sanggup menangani pasien dirumah.

2. Psikofarmaka Risperidon 2x2 mg tab per oralRisperidon merupakan obat antipsikotik generasi kedua, yang bekerja pada reseptor D2 dan 5HT2Asebagai antagonis kuat dengan efek samping yang relatif lebih rendah daripada obat antipsikotik generasi pertama. Risperidone dapat diberikan selama masih ada gejala positif pada pasien. Dosis risperidon dapat diturunkan sampai gejala pada pasien hilang. Pemberian risperidon juga bisa diganti jika tidak efektif menurunkan gejala. Dosis optimal sebagai dosis terapi adalah antara 2-4 mg per hari. Dosis maksimal yang direkomendasikan adalah 6 mg karena melebihi dosis tersebut tidak dijumpai efikasi yang bermakna, malah lebih banyak efek samping yang timbul seperti distonia, akatisia, tardive dyskinesia.3. Psikoterapi

Dilakukan melalui:

Supportif :

Memberi dukungan dan perhatian kepada pasien dalam menghadapi masalah serta memberikan dukungan agar pasien lebih terbuka jika mempunyai masalah.

Melibatkan pasien ke dalam kegiatan di RSJHJ seperti kegiatan terapi kelompok.

Melibatkan pasien dalam kegiatan-kegiatan di Rumah Sakit, misalnya kegiatan yang sesuai dengan kemampuannya.

Melibatkan pasien agar dapat berinteraksi dengan pasien lain yang juga di rawat sehingga pasien dapat memahami keadaannya dan mau menjalani terapi dengan baik.

Memotivasi pasien agar lebih rajin beribadah.

Reedukatif

Memberikan informasi kepada pasien dan edukasi mengenai penyakit yang dideritanya, gejala-gejala, dampak, faktor-faktor penyebab, pengobatan, komplikasi, prognosis, dan risiko kekambuhan agar pasien tetap taat meminum obat dan segera datang ke dokter bila timbul gejala serupa di kemudian hari

Memberi nasihat kepada pasien untuk teratur minum obat. Memberikan edukasi kepada keluarga mengenai penyakit yang diderita pasien, agar keluarga ikut membantu mengawasi pasien untuk minum obat.

Status PsikiatriPage 1