Status Ujian Ispa Ikm

54
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ISPA adalah infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan yaitu organ tubuh yang di mulai dari hidung ke alveoli beserta adneksa (Romelan, 2006).Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak di negara berkembang.Pada akhir tahun 2000, ISPA mencapai enam kasus di antara 1000 bayi dan balita. Tahun 2003 kasus kesakitan balita akibat ISPA sebanyak lima dari 1000 balita (Oktaviani, 2009). Setiap anak balita diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya dan proporsi kematian yang disebabkan ISPA mencakup 20-30% (Suhandayani, 2007).Untuk meningkatkan upaya perbaikan kesehatan masyarakat, Departemen Kesehatan RI menetapkan 10 program prioritas masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat untuk mencapai tujuan Indonesia Sehat 2010, dimana STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 1

description

status ujian ikm tentang ispa

Transcript of Status Ujian Ispa Ikm

Page 1: Status Ujian Ispa Ikm

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

ISPA adalah infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan yaitu organ tubuh yang di

mulai dari hidung ke alveoli beserta adneksa (Romelan, 2006).Infeksi Saluran Pernapasan Akut

(ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak di negara

berkembang.Pada akhir tahun 2000, ISPA mencapai enam kasus di antara 1000 bayi dan balita.

Tahun 2003 kasus kesakitan balita akibat ISPA sebanyak lima dari 1000 balita (Oktaviani,

2009). Setiap anak balita diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya dan

proporsi kematian yang disebabkan ISPA mencakup 20-30% (Suhandayani, 2007).Untuk

meningkatkan upaya perbaikan kesehatan masyarakat, Departemen Kesehatan RI menetapkan

10 program prioritas masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat untuk mencapai tujuan

Indonesia Sehat 2010, dimana salah satu diantaranya adalah Program Pencegahan Penyakit

Menular termasuk penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Depkes RI, 2002).

Sebagai kelompok penyakit, ISPA juga merupakan salah satu penyebab utama kunjungan

pasien ke sarana kesehatan.Sebanyak 40%-60% kunjungan berobat di Puskesmas dan 15%-30%

kunjungan berobat di bagian rawat jalan dan rawat inap rumah sakit disebabkan oleh ISPA

(Suhandayani, 2007).Penyebab ISPA paling berat disebabkan infeksi Streptococus pneumonia

atau Haemophillus influenzae.Banyak kematian yang diakibatkan oleh pneumonia terjadi di

rumah, diantaranya setelah mengalami sakit selama beberapa hari.Program pemberantasan ISPA

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 1

Page 2: Status Ujian Ispa Ikm

secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan berupaya untuk menurunkan angka

kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balita yang disebabkan oleh ISPA,

namun kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi (Rasmaliah,

2004).

Di negara berkembang berkisar 30 – 70 kali lebih tinggi dari negara maju dan diduga 20%

bayi yang lahir di negara berkembang gagal mencapai usia 5 tahun dan 25 – 30% dari kematian

anak disebabkan oleh ISPA. ISPA ini menyebabkan empat dari 15 juta perkiraan kematian pada

anak berusia di bawah lima tahun pada setiap tahunnya. (WHO, 2003)

ISPA di Indonesia menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan

balita.ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak. Survei mortalitas yang

dilakukan, ISPA sebagai penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan presentasi

22,30% dari seluruh kematian balita. Kematian balita karena ISPA secara nasional diperkirakan

6 orang per 100 balita per tahun atau sekitar 150.000 balita per tahun. (Depkes RI, 2008)

Berdasarkan hasil laporan Riskesdas 2010, ISPA menempati prevalensi tertinggi pada

balita yaitu lebih dari 35%.Prevalensi ISPA juga cenderung terjdo lebih tinggi pada kelompok

ibu dengan pendidikan dan tingkat pendapatan rumah tangga yang rendah.

Tingginya angka kejadian ISPA pada bayi di Indonesia, salah satunya disebabkan oleh

pengetahuan ibu yang sangat kurang tentang ISPA.Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini

terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu sehingga dari

pengetahuan tersebut dapat mempengaruhi tindakan ibu terhadap penyakit ISPA. Dengan

meningkatnya pengetahuan ibu tentang ISPA maka akan langsung berhubungan dalam

menurukan angka kejadian ISPA (Notoatmodjo, 2007).

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 2

Page 3: Status Ujian Ispa Ikm

Ibu memiliki peranan yang cukup penting dalam usaha untuk meningkatkan kesehatan

bagi anaknya.Pengetahuan ibu mengenai penyakit ISPA, yang merupakan salah satu penyebab

kematian tersering, sangat diperlukan.Oleh karena itu, untuk mengetahui tingkat pemahaman

pada ibu-ibu tentang penyakit ISPA, makaperludiketahui bagaimana pengetahuan, sikap dan

perilaku ibu terhadap segala sesuatu yang ada kaitannya dengan penyakit ISPA ini (Purnomo,

2001).

ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini diadaptasi dari

istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur

yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut:

1. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisma ke dalam tubuh manusia dan

berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.

2. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ

adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis

mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk

jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan

paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract)

3. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari

diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat

digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.

Penyakit infeksi ini dapat menyerang semua umur, tetapi bayi dan balita paling rentan

untuk terinfeksi penyakit ini.Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 3

Page 4: Status Ujian Ispa Ikm

seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak

akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati.

ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang

mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.Infeksi saluran

pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada cuaca

dingin.ISPA yang berlanjut dapat menjadi pneumonia.Hal ini sering terjadi pada anak-anak

terutama apabila terdapat gizi kurang dan keadaan lingkungan yang kurang bersih.

Karena banyak gejala ISPA yang tidak spesifik dan tes diagnosis cepat tidak selalu

tersedia, maka etiologi kadang sering tidak diketahui dengan segera. Dengan demikian fasilitas

pelayanan kesehatan, terutama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai lini pertama,

menghadapi tantangan untuk memberikan pelayanan kepada pasien ISPA dengan etiologi dan

pola penularan yang diketahui atau pun tidak diketahui. Penting bagi petugas kesehatan untuk

melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat saat menangani pasien ISPA

untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya penyebaran infeksi.

Puskesmas memiliki 21 Upaya Pokok Puskesmas yang terdiri dari 7 Upaya dasar yang

dikenal dengan “Basic Seven” dan Program-program “Inovatif” yaitu:

1. Upaya Promosi Kesehatan

2. Upaya Kesehatan lingkungan

3. Upaya Perbaikan Gizi

4. Upaya Kesehatan Ibu dan anak serta Keluarga Berencana

5. Keluarga Berencana

6. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

7. Upaya Pengobatan

8. Upaya kesehatan Sekolah

9. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 4

Page 5: Status Ujian Ispa Ikm

10. Upaya P2M

11. Upaya Kesehatan Usila

12. Upaya Kesehatan Olahraga

13. Pemberdayaan Masyarakat

14. Upaya Kesehatan Kerja

15. Upaya Kesehatan Jiwa

16. Upaya Kesehatan Indera

17. Upaya Kesehatan Mata

18. Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

19. Upaya Pelayanan Rawat Inap

20. Laboratorium

21. Administrasi Kesehatan

Karena banyak gejala ISPA yang tidak spesifik dan tes diagnosis cepat tidak selalu

tersedia, maka etiologi kadang sering tidak diketahui dengan segera. Dengan demikian fasilitas

pelayanan kesehatan, terutama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai lini pertama,

menghadapi tantangan untuk memberikan pelayanan kepada pasien ISPA dengan etiologi dan

pola penularan yang diketahui atau pun tidak diketahui. Penting bagi petugas kesehatan untuk

melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat saat menangani pasien ISPA

untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya penyebaran infeksi kepada diri sendiri, petugas

kesehatan yang lain, pasien maupun pengunjung.

Tingginya kasus ISPA dapat menyebabkan “burden of disease”, dalam hal ini penurunan

tingkat ekonomi dan disabilitas fungsional dapat terjadi di masyarakat.Beberapa kasus ISPA

dapat juga menyebabkan Kejadian Luar Biasa dengan angka mortalitas dan morbiditas yang

tinggi, sehingga menyebabkan kondisi darurat pada kesehatan masyarakat dan menjadi masalah

internasional.

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 5

Page 6: Status Ujian Ispa Ikm

Dengan menyadari pentingnya penanggulangan ISPA di Indonesia, maka penting bagi para

petugas kesehatan untuk menggalakan program dalam menanggulangi masalah kesehatan

tersebut.Untuk itu sebaiknya program pengendalian kasus ISPA dimulai dari tingkat primer

seperti di Puskesmas.

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping

memberikan pelayanan secara menyeluruh (preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif) dan

terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Dalam rangka

meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sudah selayaknya fungsi dan peranan

Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu

perlu dilakukan pembinaan secara terus menerus, berkesinambungan, terarah, terpadu dan

terpantau.

Penyakit infeksi saluran pernafasan akut merupakan penyakit yang sering dijumpai di

Puskesmas Kelurahan Ciracas sepanjang tahun 2012 terdapat 10192 dengan angka penyakit

terbanyak 51% .Kejadian ISPA yang banyak terjadi di masyarakat, khususnya di Kelurahan

Ciracas dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor tersebut yang mempengaruhi

tingginya angka kejadian penyakit ISPA di masyarakat adalah faktor lingkungan dan juga faktor

perilaku, persepsi serta pengetahuan masyarakat. Pentingnya pencegahan untuk terhindar dari

penyakit dapat dilakukan dengan pemberian informasi dan pengetahuan tentang penyakit ISPA

tersebut sehingga masyarakat dapat melakukan pola hidup sehat.

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 6

Page 7: Status Ujian Ispa Ikm

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN MASYARAKAT

MENURUT HENDRIK L BLUM

Jika dilihat dari skema Hendrick L Blum tentang factor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan

masyarakat maka terjadinya ISPA dapat dinyatakan dalam bagan berikut:

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 7

KETURUNAN

PELAYANAN KESEHATAN ISPA LINGKUNGAN

Lingkungan Fisik

-lingkungan rumah

- tempat pembuangan sampah

- daerah padat penduduk atau

tidak

- luas rumah

- jumlah penghuni rumah

- ventilasi udara

- kamar tidur

Lingkungan Biologik

1. Virus

2. Bakteri

3. Alergen (debu ru

PERILAKU

Pengetahuan1. Pengertian ISPA2. Penyebab ISPA3. Penyebaran4. Cara mencegah ISPA

Sikap1. Menghindari pencetus2. Mencegah terjadinya

penularan

Gaya Hidup1. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.2. Makan yang begizi3. Bila sakit segera berobat

Promotif

1.Memberikan pengetahuan

tentang ISPA

2. Pemberian penyuluhan kepada

masyarakat.

Preventif

melakukan imunisasi DPT,

campak, HIV

Aktifnya para petugas

puskesmas dengan mengujungi

rumah para warga dan

mengingatkan tentang cara

hidup bersih dan sehat, pola

makan yang baik.

Kuratif

Menyarankan masyarakat yang

sudah terkena penyakit ISPA, untuk

segera berobat ke dokter

Rehabilitatif

Melakukan semua anjuran dokter

dan meminum obat yang sudah

diberikan

Page 8: Status Ujian Ispa Ikm

1. Lingkungan

a. Fisik

Faktor fisik yang berpengaruh dalam proses terjadinya ISPA adalah

lingkungan perumahan, di mana kualitas rumah berdampak terhadap

kesehatan anggotanya. Kualitas rumah dapat dilihat dari jenis atap, jenis

lantai, jenis dinding, kepadatan hunian dan jenis bahan bakar masak yang

dipakai, kualitas udara

b. Biologis

Ada banyak agen penyebab penyakit ISPA, antara lain:

a. Virus

b. Bakteri

Faktor biologis antara lain, Infeksi saluran pernafasan akut merupakan

kelompok penyakit yang komplek dan heterogen, yang disebabkan oleh

berbagai etiologi. Etiologi ISPA terdiri dari 300 lebih jenis virus, bakteri dan

riketsia serta jamur. Virus penyebab ISPA antara lain golongan miksovirus

(termasuk di dalamnya virus influensa, virus para-influensa dan virus

campak), dan adenovirus. Bakteri penyebab ISPA misalnya: Streptokokus

Hemolitikus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofilus Influenza, Bordetella

Pertusis, dan Korinebakterium Diffteria

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 8

Page 9: Status Ujian Ispa Ikm

c. Sosial Ekonomi Budaya

Status sosial ekonomi berpengaruh terhadap pendidikan dan faktor-faktor lain

seperti gizi, lingkungan dan penerimaan layanan kesehatan.Status ekonomi

yang rendah berkaitan dengan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan

gizi guna meciptakan daya tahan tubuh yang optimal.Selain itu seseorang

dengan status ekonomi yang rendah seringkali dikaitkan dengan kondisi

rumah yang tidak memenuhi standar rumah sehat. Menurut Soerjono (1981,

dikutip dari Ihsan 2003), pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi

manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal-hal baru dan

juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah. Tingkat pendidikan sangat

berhubungan dengan kemampuan baca tulis seseorang, sehingga seseorang

yang punya kemampuan baca tulis akan berpeluang menerima informasi dan

pengetahuan lebih. Selain itu tingkat pendidikan seseorang juga berpengaruh

pada perubahan sikap dan perilaku hidup sehat.

2. Perilaku

Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalamannya

yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan, sebagaimana

diketahui pengetahuan merupakan pangkal dari sikap, sedangkan sikap akan

mengamalkan tindakan seseorang.

Pengetahuan berpengaruh dalam terjadinya ISPA. Apabila pengetahuan seseorang

kurang terhadap apa itu ISPA, bagaimana terjadinya, bagaimana penularannya,

agen apa yang menyebabkannya, bagaimana cara mencegahnya, maka bisa saja

orang tersebut menjadi rentan terkena ISPA.

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 9

Page 10: Status Ujian Ispa Ikm

Gaya hidup dan sikap juga mempengaruhi dalam penyakit ISPA,

diantaranya adalah gaya hidup yang tidak bersih. Pada saat ini masih banyak

orang orang yang malas membersihkan lingkungan rumah dengan berbagai

alasan. Hal tersebut menjadi suatu kebiasaan beberapa orang, dan tanpa mereka

sadari lama kelamaan kebiasaannya tersebut akan membawa masalah kesehatan

untuk hidupnya. Dengan keadaan kebersihan yang kurang, kebiasaan seperti

kebiasaan merokok keluarga dalam rumah, membuang air liur sembarangan

dimana dapat mengakibatkan penularan penyakit ISPA

3. Pelayanan Kesehatan

Promotif

Tindakan promotif yang bisa dilakukan dalam hal mencegah ISPA adalah

dengan memberikan pengetahuan tentang apa itu ISPA. Pemberian

pengetahuan ini antara lain dapat dilakukan dengan cara pemberian

penyuluhan kepada masyarakat.

Preventif

Pelayanan kesehatan seperti status imunisasi merupakan faktor yang dapat

membantu mencegah terjadinya penyakit infeksi seperti gangguan pernapasan

sehingga tidak mudah menjadi parah.

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 10

Page 11: Status Ujian Ispa Ikm

Kuratif

Bagi masyarakat yang sudah terkena penyakit ISPA, di sarankan untuk segera

berobat ke dokter untuk mencegah agar tidak terjadi komplikasi dari penyakit

ISPA ini.

Rehabilitatif

Rehabilitatif dapat dilakukan dengan cara melakukan semua anjuran dokter

dan meminum obat yang sudah diberikan agar dapat cepat sembuh dari

penyakit ini.

4. Herediter

Faktor keturunan atau genetik tidak ada pengaruhnya terhadap terjadinya ISPA

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 11

Page 12: Status Ujian Ispa Ikm

DATA GEOGRAFI DAN DATA DEMOGRAFI

KECAMATAN CIRACAS, KELURAHAN CIRACAS.

A. DATA GEOGRAFI KECAMATAN CIRACAS

Keadaan Wilayah

Luas wilayah kecamatan Ciracas Kota Administrasi Jakarta Timur adalah 1.608,97

Ha yang terdiri dari Kelurahan, 49 RW dan 597 RT dengan perincian sebagai

berikut:

Kelurahan Ciracas : 10 RW, 136 RT (393,36 Ha)

Kelurahan Cibubur : 14 RW, 153 RT (450,90 Ha)

Kelurahan Kampung Rambutan : 6 RW, 87 RT (209,00 Ha)

Kelurahan Kelapa Dua Wetan : 12 RW, 132 RT (336,86 Ha)

Kelurahan Susukan : 7 RW, 89 RT (218,85 Ha)

TABEL 1. DATA LUAS WILAYAH KECAMATAN CIRACAS TAHUN 2013

NO KELURAHAN LUAS (Ha)

1. RAMBUTAN 209.00

2. SUSUKAN 218.85

3. CIRACAS 393.36

4. KELAPA DUA WETAN 336.86

5. CIBUBUR 450.90

JUMLAH 1.608.97

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 12

Page 13: Status Ujian Ispa Ikm

Dan terdiri dari rukun warga ( RW) 49, dan Rukun tetangga (RT) 597 dengan rincian

sebagai berikut :

Berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Laporan Tahunan Kelurahan

Rambutan 2012, dinyatakan luas wilayah Kelurahan Rambutan adalah 209,00 Ha atau

2.090 km2 yang terbagi habis dalam 6 rukun warga dan 87 rukun tetangga, dengan batas-

batas wilayah sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Jl. Raya Pondok Gede / Kali Cipinang

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 13

JUMLAH

NO KELURUHAN LUAS (Ha) RT RW RUMAH

1. RAMBUTAN 209.00 87 6 7.487

2. SUSUKAN 218.85 89 7 9,730

3. CIRACAS 393.36 136 10 15.244

4. KELAPA DUA WETAN

336.86 130 12 10.609

5. CIBUBUR 450.90 153 14 12.161

KECAMATAN CIRACAS I.608.97 597 49 55.231

Page 14: Status Ujian Ispa Ikm

- Sebelah Timur : Jln. Tol Jagorawi

- Sebelah Selatan : Jl. Penganten Ali / Kelurahan Ciracas

- Sebelah Barat ; Jl. Raya Bogor / Kali Baru

Status tanah

- Tanah Negara = 35.65 Ha

- Tanah milik adat = 87.12 Ha

- Tanah Wakaf = 9.00 Ha

- Tanah Sertifikat = 77.23 Ha

Keadaan Tanah

- Tanah Darat = 208.98 Ha

- Tanah Sawah = 0.75 Ha

- Tanah Rawa Setu = 0 Ha

- Tanah Lain-lain = 0 Ha

Peruntukan Tanah

- Perumahan = 164.98 Ha

- Perkantoran = 0.44 Ha

- Sawah = 0.005 Ha

- Fasilitas Umum = 4.05 Ha

- Sarana Ibadah = 12.5 Ha

- Pemakaman = 4.05 Ha

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 14

Page 15: Status Ujian Ispa Ikm

- Lain lain = 16.05 Ha

B. DATA DEMOGRAFI KECAMATAN CIRACAS

Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Ciracas Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun

2012 berjumlah 259,770 jiwa, terdiri dari 138.826 jiwa laki-laki dan 120.944 jiwa perempuan,

serta jumlah kepala keluarga 68.177 KK.

NO KELURAHAN WNI WNA JUMLAH

TOTAL

JUMLAH

KKL P

1. Ciracas 37.138 35.403 67 72.608 21.260

2. Cibubur 21.269 20.948 0 42.217 8.733

3. Kp. Rambutan 24.785 23.794 5 48.584 10.826

4. Kelapa Dua Wetan 21.280 19.790 4 41.074 11.735

5. Susukan 35.255 20.032 0 55.287 15.623

JUMLAH 139.727 119.967 76 259.770 68.177

Sumber: laporan tahunan puskesmas kecamatan Ciracas tahun 2012

No Kelompok

Umur

WNI WNA Jumlah

Seluruhnya

LK PR Jml LK PR Jml

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 15

Page 16: Status Ujian Ispa Ikm

1 0-9 26.700 20.216 46.916 10 4 14 46.930

2 10-19 21.502 20.061 41.563 9 5 14 41.577

3 20-29 24.672 22.297 46.969 6 9 15 46.984

4 30-39 21.626 19.925 41.551 12 6 18 41.569

5 40-49 19.974 17.765 37.739 3 0 3 37.742

6 50-59 13.848 11.387 25.235 6 4 10 25.245

7 60-69 7.280 5.391 12.671 0 2 2 12.673

8 >70 4.125 2.925 7.050 0 0 0 7.050

Jumlah 139.727 119.967 259.694 46 30 76 259.770

1. Data penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin.

Sumber: laporan tahunan puskesmas kecamatan Ciracas tahun 2012

2. Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan

a. Data Fasilitas Kesehatan

No

Nama

Fasilitas

Kesehatan

Kelurahan

TotalCiracas Susukan Cibubur Kelapa

Dua

Wetan

Rambutan

1 Dokter Praktek 9 5 7 6 5 32

2 Klinik 24 jam 2 1 1 1 1 6

3 Apotik 3 1 3 1 2 10

4 Toko obat 7 3 2 2 0 14

5 Ahli gigi 5 5 6 4 2 22

6 Bidan Praktek 16 7 11 10 8 52

7 Klinik Rontgen 2 1 1 0 0 3

8 Klinik swasta 8 6 4 6 3 26

9 Laboratorium

Klinik

1 0 0 0 0 1

10 Rumah bersalin 2 1 1 1 0 5

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 16

Page 17: Status Ujian Ispa Ikm

11 Posyandu 28 20 31 18 15 112

12 Puskesmas 1 1 2 1 1 6

13 Rumah Sakit 0 1 1 0 1 3

14 Praktek Dokter

Gigi

5 4 5 4 4 22

Sumber: laporan tahunan puskesmas kecamatan Ciracas tahun 2012

b. Data Sekolah

No Kelurahan TK SD/MI SLTP/MTs

SLTA/SMAK/Aliyah

Akademi/PT

TOTAL

1 Rambutan 14 9 6 7 2 38

2 Susukan 15 12 1 2 0 30

3 Ciracas 21 21 6 6 1 56

4 Kelapa Dua

Wetan

15 11 6 10 1 43

5 Cibubur 22 20 6 6 1 55

Jumlah 87 74 25 31 5 222

Sumber: laporan tahunan puskesmas kecamatan Ciracas tahun 2012.

A. DATA GEOGRAFI KELURAHAN CIRACAS

Kelurahan Ciracas merupakan salah satu dari lima kelurahan yang terletak di Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur dengan luas  393,36 Ha yang terdiri dari 10 Rukun Warga (RW) dan 139

Rukun Tetangga (RT).

Tabel 1.1 Jumlah RT dan Luas Wilayah tiap RW

RW Jumlah RT Luas ( HA)

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 17

Page 18: Status Ujian Ispa Ikm

01 12 39, 60

02 13 37, 60

03 16 40,30

04 16 38,60

05 9 39,50

06 13 41, 26

07 16 38,30

08 12 38, 90

09 17 39, 40

10 15 39, 90

JUMLAH 139 393, 36

Sumber: laporan tahunan puskesmas kecamatan Ciracas tahun 2012.

Batas wilayah :

Sebelah Utara : Jl. Pule. Kelurahan, susukan, Jl.P. Ali, Jl. Mahakam Kel. Rambutan

Sebelah Timur : Jl. TOL Jagorawi kelurahan. Cipayung

Sebelah Selatan : Jl. Raya Ciracas Kel. Kelapa Dua Wetan dan Jl. Raya Kiwi

Kelurahan Pekayon

Sebelah Barat : Jl. Kali Baru Kel. Cijantung

B. DATA DEMOGRAFI KELURAHAN CIRACAS

Jumlah penduduk kelurahan ciracas menurut sensus bulan Juli tahun 2012 adalah 42. 485

jiwa, terdiri dari 21, 410 penduduk laki- laki dan 21. 075 penduduk perempuan.

Jumlah penduduk tiap RW adalah sebagai berikut :

RW Jumlah KK Penduduk

laki – laki

Penduduk

Perempuan

Jumlah

01 1.286 2.244 1.651 3.895

02 1.399 2.325 2.812 5.137

03 1.301 1.954 2.283 4.237

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 18

Page 19: Status Ujian Ispa Ikm

04 1.228 2.153 1.997 4.150

05 1.135 2.209 1.858 4.067

06 1.330 2.122 2.156 4.278

07 1.198 2078 2.232 4.310

08 1.285 2.254 2.190 4.444

09 1.412 1.953 2.781 3.734

10 1.233 2.118 2.115 4.233

JUMLAH 13.108 21.410 21.075 42.485

Sumber :data kelurahan ciracas tahun 2012

Susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin :

Umur ( tahun ) Laki – laki Perempuan Jumlah

0 – 4 2.414 2.398 4.811

5 – 9 2.449 2.495 4.944

10 – 14 2.785 2.547 5.332

15 – 19 2.786 2.194 4.980

20 – 24 2.840 2.627 5.467

25 – 29 2.913 2.689 5.602

30 – 34 2.885 2.553 5.448

35 – 39 2.837 2.549 5.386

40 – 44 2.745 2.146 4.906

45 – 49 2.531 2.401 5.146

50 – 54 2.145 2.101 4.632

55 – 59 1.671 1.190 3.335

60 – 64 1.332 880 2.551

65 – 69 2.760 842 2.174

70 – 74 1.019 787 1.806

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 19

Page 20: Status Ujian Ispa Ikm

75 > 998 583 1.581

Jumlah 37.128 30.989 68.117

Sumber :data kelurahan ciracas tahun 2012

Mobilitas penduduk tahun 2012 adalah sebagai berikut :

o Lahir : 433 orang

o Datang : 947 orang

o Mennggal : 125 orang

o Pindah : 703 orang

o Data Pola penyakit berdasarkan kunjungan pasien ke BP umum didapatkan data 10

penyakit terbanyak sebagai berikut :

NO. Kode C Jenis penyakit Jumlah presentase

1 1302 Infeksi akut pada saluran pernafasan

bagian atas

10192 50,18%

2 22 Penyakit lainnya 4170 20,53%

3 2001 Penyakit kulit infeksi 950 4,68%

4 12 Penyakit tekanan darah tinggi 873 4,08%

5 21 Penyakit pada sistem otot dan jaringan

pengikat

829 4,00%

6 802 Gangguan neurotic 812 3,43%

7 104 Penyakit infeksi saluran pencernaan 697 3,20%

8 1303 Tonsilitis 649 3,15%

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 20

Page 21: Status Ujian Ispa Ikm

9 1301 Pada saluran pernafasan bagian atas 639 3,15%

10 2002 Penyakit kult alergi penyakit lainnya 500 2,46%

Sumber : data kelurahan ciracas tahun 2012

51%

21%

5%

4%

4% 3%

3%3% 3% 2%

10 Penyakit TerbanyakISPA Penyakit lainnya

Penyakit klit infeksi Hipertensi

Penyakit pada Jar. Otot Gangguan Neurotik

Tonsilitis Penyakit saluran napas bagian atas

Penyakit infeksi saluran pencernaan Penyakit kulit alergi lainnya

Sumber : data kelurahan ciracas tahun 2012

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 21

Page 22: Status Ujian Ispa Ikm

Sumber : data kelurahan ciracas tahun 2012

II. DIAGNOSIS MASALAH

Masalah Kesehatan : Infeksi Saluran Pernapasan Akut

Wilayah Masalah : RT 01 / RW 08 Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas,Jakarta

Timur

Sasaran : Warga RT 01 / RW 08 Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas,

Jakarta Timur

Jumlah Sasaran : 20 orang

Jumlah KK : 32 Kepala Keluarga

Jumlah penduduk : 134 orang

Melakukan pre-test tentang pengetahuan warga RT 01 / RW 08 Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas, Jakarta Timur yang berhubungan dengan penyakit ISPA.

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 22

Page 23: Status Ujian Ispa Ikm

1. HASIL PRETEST

Jumlah Orang yang Menjawab Benar

No.

Pertanyaan

Sebelum Intervensi

N %

1. Yang mengetahui kepanjangan dari ISPA 15 75%

2 Yang mengetahui penyebab ISPA 16 80%

3. Yang mengetahui cara penularan ISPA 16 80%

4. Yang mengetahui cara pencegahan ISPA 17 85%

5. Yang mengetahui gejala dari ISPA 18 90%

6. Yang mengetahui cara penanganan ISPA 15 75%

7. Yang mengetahui kondisi rumah seharusnya agar terhindar dari ISPA

16 80%

8. Yang mengetahui hubungan konsumsi sayur dan buah terhadap ISPA

16 80%

9. Yang mengetahui polusi yang mempengaruhi terjadinya ISPA

15 75%

10. Yang mengetahui siapa yang dapat terserang ISPA 18 90%

III. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan hasil pre-test, pengetahuan warga masyarakat RT 01/ RW 08 Kelurahan

Ciracas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai ISPA cukup baik.

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 23

Page 24: Status Ujian Ispa Ikm

IV. PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH

1. Masalah yang diintervensi : ISPA

2. Rencana Intervensi : Penyuluhan mengenai ISPA

3. Tujuan :

Tujuan Umum :

Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 01/RW 08 Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur terhadap ISPA

Tujuan Khusus :

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 01/RW 08 Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur mengenai penyebab ISPA

2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 01/RW 08 Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai cara penularan ISPA

3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 01/RW 08 Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai Faktor Resiko ISPA.

4. Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 01/RW 08 Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai cara penananganan ISPA.

4. Sasaran : Warga RT 01/RW 08 Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 24

Page 25: Status Ujian Ispa Ikm

5. Target Peserta yang hadir: 25 orang.

6. Rencana Kegiatan :

Hari/Tanggal : Jumat, 13 Desember 2013

Waktu : 09.00 – 11.00 WIB.

Tempat : Rumah Bapak RT 01 Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur

Acara : Penyuluhan tentang ISPA

7. Sumber Daya Manusia :

Dokter muda : 1 orang.

Kader : 1 orang

Alat presentasi : Power point, LCD, laptop dan leaflet

Biaya operasional :

No

.Keterangan Jumlah

1. Fotokopi pre-test dan post-test 4 x 25 lembar @

Rp.200,-

Rp. 20.000,-

2. Alat tulis ( pulpen ) 25 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 75.000,-

3. Snack 25 kotak x 5.000 Rp. 125.000,-

5. Fotocopi Leaflet 25 @ Rp.400,- Rp. 10.000,-

Total Rp. 230.000,-

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 25

Page 26: Status Ujian Ispa Ikm

8. Kegiatan : Penyuluhan tentang ISPA disertai dengan pengisian pre test dan post test.

9. Evaluasi : Membandingkan nilai pre test dan post test setelah melakukan

penyuluhan

V. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH

1. Pelaksanaan Intervensi

Hari / Tanggal : Jumat, 13 Desember 2013

Waktu : 09.30 – 10.30 WIB

Tempat :Rumah Bapak RT 01 Kelurahan Ciracas

Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur

2. Peserta yang hadir : 20 orang

3. Masalah yang di intervensi :

Pengertian ISPA

Penyebab ISPA

Gejala dari ISPA

Cara penularan ISPA

Polusi yang mempengaruhi terjadinya ISPA

Cara pencegahan ISPA

Cara penanganan ISPA

Kondisi tempat tinggal seharusnya agar terhindar dari ISPA

Hubungan konsumsi sayur dan buah terhadap ISPA

Siapa yang dapat terserang ISPA

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 26

Page 27: Status Ujian Ispa Ikm

4. Sumber Daya Manusia :

Dokter muda : 1 orang

Dokter Puskesmas : 1 orang

Ibu kader : 1 orang

Peralatan Presentasi : LCD, laptop dan leaflet

Biaya Operasional :

No

.Keterangan Jumlah

1. Fotokopi pre-test dan post-test 4 x 25 lembar @

Rp.200,-

Rp. 20.000,-

2. Alat tulis ( pulpen ) 25 buah @ Rp. 2.000,- Rp. 50.000,-

3. Snack 25 kotak x 5.000 Rp. 125.000,-

5. Fotocopi Leaflet 25 @ Rp.400,- Rp. 10.000,-

Total Rp. 205.000,-

1. Evaluasi : Membandingkan nilai pre test dan post test setelah melakukan

Penyuluhan ISPA

Hasil Pretest

Tabel 1. Jumlah Orang Yang Menjawab Benar tentang Pengetahuan

No.

Pertanyaan

Sebelum Intervensi

N %

1. Yang mengetahui kepanjangan dari ISPA 15 75%

2 Yang mengetahui penyebab ISPA 16 80%

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 27

Page 28: Status Ujian Ispa Ikm

3. Yang mengetahui cara penularan ISPA 16 80%

4. Yang mengetahui cara pencegahan ISPA 17 85%

5. Yang mengetahui gejala dari ISPA 18 90%

6. Yang mengetahui cara penanganan ISPA 15 75%

7. Yang mengetahui kondisi rumah seharusnya agar terhindar dari ISPA

16 80%

8. Yang mengetahui hubungan konsumsi sayur dan buah terhadap ISPA

16 80%

9. Yang mengetahui polusi yang mempengaruhi terjadinya ISPA

15 75%

10. Yang mengetahui siapa yang dapat terserang ISPA 18 90%

Berdasarkan hasil wawancara pada 20 responden, didapatkan :

1. Didapatkan (15) dari (20) responden (75%) yang mengetahui kepanjangan dari ISPA

2. Didapatkan (16) dari (20) responden (80%) yang mengetahui penyebab ISPA

3. Didapatkan (16) dari (20) responden(80%) yang mengetahui cara penularan ISPA

4. Didapatkan (17) dari (20) responden (85%) yang mengetahui cara pencegahan ISPA

5. Didapatkan (18) dari (20) responden (90%) yang mengetahuigejala dari ISPA

6. Didapatkan (15) dari (20) responden (75%) yang mengetahui cara penanganan ISPA

7. Didapatkan (16) dari (20) responden (80%) yang mengetahuikondisi rumah seharusnya

agar terhindar dari ISPA

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 28

Page 29: Status Ujian Ispa Ikm

8. Didapatkan (16) dari (20) responden (80%) yang mengetahui hubungan konsumsi sayur

dan buah terhadap ISPA

9. Didapatkan (15) dari (20) responden (75%) yang mengetahui polusi yang mempengaruhi

terjadinya ISPA

10. Didapatkan (18) dari (20) responden (90%) yang mengetahui siapa yang dapat terserang

ISPA

Tabel 2 . Hasil Pre Test

NO

RES.

NILAI

PRE TEST

NO

RES.

NILAI

PRE TEST

NO

RES

.

NILAI

PRE TEST

NO

RES.

NILAI

PRE TEST

1 70 6 90 11 80 16 80

2 80 7 90 12 90 17 80

3 90 8 70 13 80 18 60

4 80 9 80 14 70 19 60

5 90 10 70 15 90 20 70

JUMLAH 1570

RATA-RATA 78,5

Keterangan :

Tingkat pengetahuan dilihat dari nilai rata –rata responden

Nilai rata – rata = Jumlah nilai responden

Jumlah responden

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 29

Page 30: Status Ujian Ispa Ikm

= 6(90)+7(80)+5(70)+2(60)

20

= 540+560+350+120

20

= 1570 = 78,5

20

Kriteria Penilaian

No. Nilai Kategori

1. < 60 Kurang

2. 60 – 75 Cukup

3. > 75 Baik

Keterangan : Pengetahuan Warga RT 01 /RW 08 Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas ,Jakarta Timur mengenai ISPA adalah Baik

VI. EVALUASI

INPUT

SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda Ni Putu Paramithasari Kusuma,

S.Ked sebagai Presentan dan narasumber, dan dibantu 1 Dokter dari Puskesmas dan

1 ibu kader sebagai pengawas.

Penyuluhan diberikan dengan menggunakan presentasi power point sesuai dengan

perencanaan.

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 30

Page 31: Status Ujian Ispa Ikm

Penyuluhan dilakukan di Rumah Ibu RT 01 Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas,

Jakarta Timur tentang ISPA sesuai dengan perencanaan.

Biaya berubah menjadi lebih hemat dari Rp. 230.000,- menjadiRp. 205.000,- karena

beberapa anggaran mendapat harga yang lebih murah dan tidak terdapat kekurangan

sesuai dengan perencanaan.

PROSES

Kegiatan penyuluhan yang dijalankan tidak sesuai jadwa yang direncanakan yaitu

dimulai pada pukul 09.30-10.30 WIB. Kegiatan ini berlangsung sekitar 60 menit

dengan perincian yaitu pembukaan 5 menit, pretest 10 menit, presentasi 20 menit,

tanya jawab 10 menit, post test 10 menit, penutupan 5 menit.

Jumlah peserta tidak sesuai dengan target yang direncanakan yaitu 25 orang dan

peserta yang hadir 20 orang. Hal ini dikarenakan beberapa peserta yang harus

mengantarkan anaknya ke sekolah.

Pelaksanaan kegiatan berupa pre test, penyuluhan mengenai ISPA dilanjutkan

dengan sesi tanya jawab kemudian diakhiri post test untuk mengetahui keberhasilan

intervensi sesuai dengan perencanaan dan di akhiri dengan pemberian konsumsi

sesuai dengan perencanaan.

Penyuluhan dapat berjalan sesuai rencana dan peserta mengikuti penyuluhan dengan

antusias.

OUTPUT

RESPONDEN NILAI NILAI

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 31

Page 32: Status Ujian Ispa Ikm

NO PRE TEST POST TEST

1 70 90

2 80 100

3 90 100

4 80 90

5 90 100

6 90 100

7 90 100

8 70 100

9 80 100

10 70 100

11 80 100

12 90 100

13 80 100

14 70 100

15 90 100

16 80 100

17 80 90

18 60 100

19 60 100

20 70 100

JUMLAH 1570 1.970

RATA-RATA 78,5 98,5

Tabel Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test

Keterangan : Pengetahuan Warga RT 01 /RW 08 Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas ,Jakarta Timur mengenai ISPA adalah Baik

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 32

Page 33: Status Ujian Ispa Ikm

Tabel Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test

Kriteria Penilaian

No. Nilai Kategori

1. < 60 Kurang

2. 65 – 75 Cukup

3. > 75 Baik

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai ISPA hasil pretest rata - rata dari 20

responden adalah 78,5. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari 20

responden adalah 98,5. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar .

Hal ini menandakan penyuluhan mengenai dermatitis alergika yang diberikan telah berhasil

menambah pengetahuan responden. Jadi selisih nilai pretest dan post test warga RT 01 /RW 08

Ciracas, Jakarta Timur adalah:

{(Post test–Pretest ) / pretest } x 100% = {(1970-1570)/1570} x 100%

= 25,47%

Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal

No PengetahuanPre Test Post Test Kenaikan

N % N % N %

1 Yang mengetahui kepanjangan dari ISPA

15 75 20 100 5 25

2 Yang mengetahui penyebab ISPA 16 80 19 95 3 15

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 33

Page 34: Status Ujian Ispa Ikm

3 Yang mengetahui cara penularan ISPA

16 80 20 100 4 20

4 Yang mengetahui cara pencegahan ISPA

17 85 20 100 3 15

5 Yang mengetahui gejala dari ISPA

18 90 20 100 2 10

6 Yang mengetahui cara penanganan ISPA

15 75 19 95 4 20

7 Yang mengetahui kondisi rumah seharusnya agar terhindar dari ISPA

16 80 19 95 3 15

8 Yang mengetahui hubungan konsumsi sayur dan buah terhadap ISPA

16 80 20 100 4 20

9 Yang mengetahui polusi yang mempengaruhi terjadinya ISPA

15 75 20 100 5 25

10 Yang mengetahui siapa yang dapat terserang ISPA

18 90 20 100 2 10

Jumlah responden 20 orang

Jumlah pertanyaan 10 soal

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Angka kejadian ISPA di wilayah kerja puskesmas Kelurahan Ciracas masih sangat

tinggi sebagai peringkat pertama dari sepuluh penyakit terbanyak.dengan jumlah kasus

sebanyak 10192 kasus selama tahun 2012.

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 34

Page 35: Status Ujian Ispa Ikm

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai ISPA di RT 01, RW 08 Kelurahan

Rambutan, Kecamatan Ciracas hasil pretest rata - rata dari responden adalah 78,5 masuk

dalam kategori Baik. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari

responden adalah 98,5 yang masuk dalam kategori Baik. Hal ini berarti penyuluhan

mengenai ISPA yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden.

B. Saran

1. Kepadamasyarakat RT 01 /RW 08 Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta

Timur :

- Agar lebih peduli terhadap kesehatan terutama untuk menjaga kesehatan Saluran

Pernapasan

- Selain memeriksakan kesehatan, masyarakat juga di anjurkan untuk melakukan

pencegahan dan lebih memperhatikan kebersihan diri, kebersihan lingkungan dan

kesehatan sekitarnya

- Masyarakat ikut aktif dalam kegiatan kesehatan ataupun penyuluhan sehingga

bisa menambah wawasan tentang berbagai penyakit dan juga membagikan

informasi yang sudah didapatkan kepada keluarga maupun tetangga.

2. Kepada Petugas Kesehatan Setempat

- Para petugas dapat memberikan bimbingan atau penyuluhan kepada warga setempat

mengenai penyakit penyakit yang sering timbul di daerah tersebut.

- Para petugas juga memotivasi masyarakat agar selalu menjaga kebersihan diri dan

lingkungan agar terhidar dari berbagai penyakit termasuk ISPA

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 35

Page 36: Status Ujian Ispa Ikm

VIII. LAMPIRAN

Lampiran1. Pertanyaan data primer

PRE TEST & POST TEST

ISPA

NO .KUISIONER :

NILAI:

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 36

Page 37: Status Ujian Ispa Ikm

PETUNJUK :

1. Berikantandasilang (X) padasalahsatupilihanjawaban yang sesuaidenganjawaban yang

menurutrespondenbenar

2. Bilaada yang kurangmengertidapatditanyakankepadapresentan

Data Responden

1. Nama Responden (orang tua) :

2. Alamat Lengkap :

3. Umur :

4. Pendidikan terakhir :

5. Pekerjaan :

PENGETAHUAN:

1. Apakah kepanjangan dari ISPA?a. Infeksi Saluran Pencernaan Akutb. Infeksi Saluran Pernapasan Akut

c. Bukan salah satu diatas

2. Apakah yang menyebabkan infeksi akut saluran napas bagian atas?a. Bakterib. Virusc. Semua benar

3. Bagaimankah cara penularan infeksi akut saluran napas bagian atas ?a. Melalui udarab. Melalu airc. Melalu kontak kulit

4. Bagaimakah cara mencegah penularan infeksi akut saluran napas bagian atas?a. Tidak mengkonsumsi makanan berlemakb. Memakai masker

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 37

Page 38: Status Ujian Ispa Ikm

c. Bukan salah satu di atas

5. Apakah gejala dari infeksi akut saluran napas bagian atas?a. Batuk dan pilekb. Demamc. Semua benar

6. Bagaimanakah penanganan infeksi akut saluran napas bagian atas?a. Minum air dinginb. Istirahat yang cukup dan minum obatc. Makan-makanan yang pedas

7. Bagaimanakah kondisi rumah yang seharusnya supaya tidak terkena infeksi akut saluran napas bagian atas ?

a. Ventilasi cukup dan rutin dibersihkanb. Rumah luas dan besarc. Rumah terang benderang

8. Bagaimanakah hubungan konsumsi sayur dan buah terhadap infeksi akut saluran napas bagian atas?

a. Tidak berhubunganb. Konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakitc. Konsumsi buah dan sayur dapat mencegah penularan

9. Jenis polusi apakah yang mempengaruhi infeksi akut saluran napas bagian atas ?a. Polusi udarab. Polusi suarac. Polusi air

10. Siapa sajakah yang dapat terserang infeksi akut saluran napas bagian atas?a. Anak-anakb. Dewasac. Semua benar

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 38

Page 39: Status Ujian Ispa Ikm

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 39

Page 40: Status Ujian Ispa Ikm

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Page 40