Lapsu Ikm Ispa
description
Transcript of Lapsu Ikm Ispa
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 1/37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu
masalah kesehatan yang ada di negara berkembang dan negara maju. Hal ini
dikarenakan masih tingginya angka kesakitan dan angka kematian karena ISPA
khususnya pneumonia, terutama pada bayi dan balita.1
Pedoman kerja puskesmas membagi ISPA menjadi kelompok besar, yaitu
ISPA berat atau pneumonia berat ditandai oleh adanya tarikan dinding dada bagian
ba!ah ke dalam !aktu inspirasi. ISPA sedang atau pneumonia bila frekuensi nafas
menjadi "epat. #an ISPA ringan atau bukan pneumonia, ditandai dengan batuk
pilek tanpa nafas "epat, tanpa tarikan dinding dada bagian ba!ah ke dalam,
seperti misalnya nasofaringitis, faringitis, rinofaringitis, dan lain sebagainya.
$husus untuk bayi diba!ah % bulan hanya dikenal ISPA berat dan ISPA ringan.%
ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien ke saranakesehatan, dari angka&angka di 'umah sakit Indonesia didapatkan bah!a *
sampa +* anak yang berobat di 'umah sakit adalah penderita ISPA (#epkes,
1-). Sebanyak *&/* kunjungan pasien ISPA berobat ke puskesmas dan
1*&* kunjungan pasien ISPA berobat ke bagian ra!at jalan dan ra!at inap
rumah sakit (#epkes,%).1
0enurut laporan H2 tahun %, sekitar 1* atau berkisar 1,/&%,% juta
anak meninggal dunia tiap tahun akibat pneumonia. 0enurut sur3ei kematian
balita tahun %, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan sebagian besar disebabkan karena
pneumonia %,/*. Angka kesakitan diperkirakan men"apai % hingga % per
1 anak balita setiap tahunnya.
4ingginya mortalitas bayi dan balita karena ISPA&Pneumonia
menyebabkan penanganan penyakit ISPA&Pneumonia menjadi sangat penting
artinya kondisi ini disadari oleh pemerintah sehingga dalam program
1
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 2/37
Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (P% ISPA) telah
menggariskan untuk menurunka angka kematian balita akibat pneumonia dari
51 balita pada tahun % menjadi 51 pada tahun % dan menurunkan
angka kesakitan pneumonia balita dari 1&%* menjadi -&1/* pada tahun %.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA baik se"ara
langsung maupun tidak langsung, menurut Sutrisna (1) faktor resiko yang
menyebabkan ISPA pada balita adalah sosio&ekonomi (pendapatan, perumahan,
pendidikan orang tua), status gi6i, tingkat pengetahuan ibu dan faktor lingkungan
(kualitas udara). Sedangkan #epkes (%%) menyebutkan bah!a faktor penyebab
ISPA pada balita adalah berat badan bayi lahir rendah (778'), status gi6i buruk,
imunisasi yang tidak lengkap, kepadatan tempat tinggal dan lingkungan fisik.1
8ingkungan yang berpengaruh dalam proses terjadinya ISPA adalah
lingkungan perumahan dimana kualitas rumah berdampak terhadap kesehatan
anggotanya. $ualitas rumah dapat dilihat dari jenis atap, jenis lantai, jenis
dinding, kepadatan hunian, jenis bahan bakar masak yang dipakai. 9aktor&faktor
diatas diduga sebagai penyebab terjadinya ISPA (#epkes 'I, %).1
1.2 Tujuan Dan Manfaat Studi Kasus
Prinsip pelayanan dokter keluarga pada pasien ini adalah menatalaksana
masalah kesehatan dengan memandang pasien sebagai indi3idu yang utuh terdiri
dari unsur biopsikososial, serta penerapan prinsip pen"egahan penyakit promotif,
pre3entif, kuratif dan rehabilitatif. Proses pelayanan dokter keluarga dapat lebih
berkualitas bila didasarkan pada hasil penelitian ilmu kedokteran terkini (evidence
based medicine).
1.2.1 Tujuan Umum
4ujuan dari penulisan laporan Studi $asus ini adalah untuk dapat
menerapkan pelayanan dokter keluarga se"ara holistik sesuai dengan Standar
$ompetensi #okter Indonesia (S$#I), berbasis e3iden"e based medi"ine (:70)
pada pasien dengan mengidentifikasi faktor risiko dan masalah klinis serta prinsip
penatalaksanaan pasien ISPA berdasarkan kerangka penyelesaian masalah pasien
( problem oriented ).
1.2.2 Tujuan Khusus
2
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 3/37
a. 0engetahui "ara penegakan diagnosa klinis infeksi saluran pernafasan
akut (ISPA) di fasilitas pelayanan primer
b. 0engindentifikasi permasalahan yang didapatkan dalam keluarga dan
lingkungan sosial berkaitan dengan penyakit infeksi saluran pernafasan
akut (ISPA)
". 0engidentifikasi faktor resiko yang berhubungan dengan infeksi
saluran pernafasan akut (ISPA)
d. 0engetahui terapi infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dengan
pendekatan holistik pada fasilitas pelayanan dokter layanan primer.
1.2.. Manfaat Studi Kasus
1. 7agi Institusi pendidikan.
#apat dijadikan a"uan (referensi) bagi studi kasus lebih lanjut sekaligus
sebagai bahan atau sumber ba"aan di perpustakaan.
%. 7agi Penderita (Pasien).
0enambah !a!asan akan ISPA yang meliputi proses penyakit dan
penanganan menyeluruh ISPA sehingga dapat memberikan keyakinan
untuk tetap berobat se"ara teratur.
. 7agi tenaga kesehatan.
Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pemerintah
daerah dan instansi kesehatan beserta paramedis yang terlibat di
dalamnya mengenai pendekatan diagnosis holistik penderita ISPA.
. 7agi Pembelajar Studi $asus (0ahasis!a)
Sebagai pengalaman berharga bagi penulis sendiri dalam rangka
memperluas !a!asan dan pengetahuan mengenai e3iden3e based dan
pendekatan diagnosis holistik ISPA serta dalam hal penulisan studi kasus.
3
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 4/37
BAB II
TIN!AUAN PUSTAKA
2.1 D"finisi
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan
akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru&paru yang berlangsung
kurang lebih 1 hari, ISPA mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi
kebanyakan penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan ba!ah se"ara stimulan
atau berurutan.
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih
dari saluran pernafasan mulai dari hidung hingga al3eoli termasuk jaringan
adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
;adi disimpulkan bah!a ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat
infeksi yang terjadi disetiap bagian saluran pernafasan atau struktur yang
berhubungan dengan pernafasan yang berlangsung tidak lebih dari 1 hari.
2.2 E#id"mi$%$&i
#ata epidemiologi kasus ISPA5pneumonia di Indonesia berdasarkan hasil
'iskesdes tahun %+, menunjukan pre3alensi nasional ISPA %,* (1/ pro3insi
di atas angka nasional yaitu <ad, Sumatra utara, Sumatra barat, 'iau, ;ambi,
Sumatra selatan, 7engkulu, 8ampung, 7angka belitung, $epulauan 'iau, #$I
;akarta, ;a!a barat, <44, =orontalo, Papua barat, Sula!esi tengah. Angka
kesakitan (morbiditas) pneumonia bayi %,%*, angka kesakitan (morbiditas)
pneumonia balita *, kematian bayi karena pneumonia (mortalitas) %,-* atau
kematian balita karena pneumonia (mortalitas) 1,*.
#i dunia dari juta kematian balita lebih dari % juta balita meninggal
setiap tahunnya akibat pneumonia atau sama dengan balita meninggal setiap
menitnya. #ari lima kematian balita satu diantaranya disebabkan pneumonia.
$ondisi di tahun % tidak berbeda jauh dengan kondisi pada tahun %+, dan
berdasarkan 'iset $esehatan #asar ('iskesdes) penyebab kematian umur 1&
tahun adalah pneumonia (ISPA) 1,*, diare %,%*, "ampak ,-*, dan #7#
/,-*.
4
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 5/37
Insidensi ISPA di Sula!esi Selatan menunjukan angka berfluktuasi setiap
tahun. Insidensi pneumonia pada bayi dan balita di sula!esi selatan pada tahun
%1 sebanyak -,51 bayi dan balita dengan angka >ase 9etality 'ate (>9')
pneumonia , tahun %11 sebanyak 1,51 bayi dan balita dengan angka
>9' ,1. Adapun insidensi bayi dan balita penderita batuk bukan pneumonia
tahun %1 sebanyak ,51 bayi dan balita tahun %11 sebanyak %/,+51 bayi
dan balita.
2. Eti$%$&i
:tiologi ISPA terdiri lebih dari jenis bakteri, 3irus dan riketsia. 7akteri
penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptokokus, Stafilokokus,
Pneumokokus, Hemofillus, Bordetelia dan Korinebakterium. ?irus penyebab ISPA
antara lain adalah golongan Miksovirus, Adnovirus, Koronavirus, Pikornavirus,
Mikoplasma, Herpesvirus dan lain&lain./
ISPA disebabkan oleh bakteri atau 3irus yang masuk kesaluran nafas.
Salah satu penyebab ISPA yang lain adalah asap pembakaran bahan bakar kayu
yang biasanya digunakan untuk memasak. Asap bahan bakar kayu ini banyak
menyerang lingkungan masyarakat, karena masyarakat terutama ibu&ibu rumah
tangga selalu melakukan aktifitas memasak tiap hari menggunakan bahan bakar
kayu, gas maupun minyak. 4imbulnya asap tersebut tanpa disadarinya telah
mereka hirup sehari&hari, sehingga banyak masyarakat mengeluh batuk, sesak
nafas dan sulit untuk bernafas. Polusi dari bahan bakar kayu tersebut mengandung
6at&6at seperti Dry basis, Ash, Carbon, Hidroen, Sulfur, !itroen dan "#yen
yang sangat berbahaya bagi kesehatan.+
2.' K%asifi(asi
$lasifikasi penyakit ISPA dibedakan untuk golongan umur di ba!ah % bulan dan
untuk golongan umur % bulan& tahun @
a. =olongan mur $urang % 7ulan
1) Pneumonia 7erat
7ila disertai salah satu tanda tarikan kuat di dinding pada bagian ba!ah atau
napas "epat. 7atas napas "epat untuk golongan umur kurang % bulan yaitu
/B per menit atau lebih.
5
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 7/37
Seseorang yang menderita ISPA ringan apabila ditemukan gejala batuk, pilek
dan sesak.
b. ISPA sedang
ISPA sedang apabila timbul gejala sesak nafas, suhu tubuh lebih dari >
dan bila bernafas mengeluarkan suara seperti mengorok.
". ISPA berat
=ejala meliputi@ kesadaran menurun, nadi "epat atau tidak teraba, nafsu
makan menurun, bibir dan ujung nadi membiru (sianosis) dan gelisah.
2.) Pat$fisi$%$&i
Gam*a+ 1 , #"+ja%anan #"n-a(it ISPA
A. Periode Prepatogenesis @ Penyebab telah ada tapi belum menunjukan reaksi
Interaksi antara agen & en3ironment
Sebagai daerah tropis, Indonesia memiliki potensi daerah endemis,
beberapa penyakit infeksi yang setiap saat dapat menjadi an"aman bagi
kesahatan masyarakat. Pengaruh geografis dapat menyebabkan mudahnya
agen berkembang. Perubahan "ua"a yg begitu "epat juga menjadi
penyebab penyebaran 3irus dan bakteri
Interaksi antara host E en3ironment
Pen"emaran lingkungan seperti asap karena kebakaran hutan, gas buang
sarana transportasi dan polusi udara dalam rumah dapat menimbulkan
penyakit ISPA jika terhirup oleh host
7. Periode patogenesis
4ahap inkubasi
Agen penyebab penyakit ISPA telah merusak lapisan epitel dan lapisan
mukosa saluran pernapasan, akibatnya tubuh menjadi lemah apalagi
diperparah dengan keadaan keadaan gi6i dan daya tahan tubuh yang
sebelumnya rendah.
4ahap penyakit dini
4ahap ini mulai dengan mun"ulnya gejala&gejala klinis dapat karena
adanya interaksi.
4ahap penyakit lanjut
7
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 8/37
0erupakan tahap dimana penyakit memerlukan pengobatan yang tepat
untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik
4ahap penyakit akhir
#apat sembuh sempurna, sembuh dengan atelektasis, menjadi kronis, dan
dapat meninggal akibat pneumonia.
2./ 0a(t$+ R"si($
9aktor resiko timbulnya ISPA menurut #harmage (%) @-
A. 9aktor #emografi
9aktor demografi terdiri dari aspek yaitu @
1) ;enis kelamin
7ila dibandingkan antara orang laki&laki dan perempuan, laki&lakilah yang
banyak terserang penyakit ISPA karena mayoritas orang laki&laki
merupakan perokok dan sering berkendaraan, sehingga mereka sering
terkena polusi udara.
%) sia
Anak balita dan ibu rumah tangga yang lebih banyak terserang penyakit
ISPA. Hal ini disebabkan karena banyaknmya ibu rumah tangga yang
memasak sambil menggendong anaknya.
) Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam
kesehatan, karena lemahnya manajemen kasus oleh petugas kesehatan
serta pengetahuan yang kurang di masyarakat akan gejala dan upaya
penanggulangannya, sehingga banyak kasus ISPA yang datang kesarana
pelayanan kesehatan sudah dalam keadaan berat karena kurang mengerti
bagaimana "ara serta pen"egahan agar tidak mudahterserang penyakit
ISPA.
7. 9aktor 7iologis
9aktor biologis terdiri dari % aspek yaitu @
1) Status gi6i
0enjaga status gi6i yang baik, sebenarnya bisa juga men"egah atau
terhindar dari penyakit terutama penyakit ISPA. 0isal dengan
8
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 9/37
mengkonsumsi makanan sehat sempurna dan memperbanyak minum
air putih, olah raga yang teratur serta istirahat yang "ukup. $arena dengan
tubuh yang sehat maka kekebalan tubuh akan semakin menigkat, sehingga
dapat men"egah 3irus ( bakteri) yang akan masuk kedalam tubuh.
%) 9aktor rumah
Syarat&syarat rumah yang sehat @/
7ahan bangunan
a. 8antai @ bin atau semen adalah baik. Syarat yang penting disini
adalah tdak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada
musim hujan. ntuk memperoleh lantai tanah yang padat (tidak
berdebu) dapat ditempuh dengan menyiram air kemudian dipadatkan
dengan benda&benda yang berat, dan dilakukan berkali&kali. 8antai
yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit gangguan
pernapasan.
b. #inding @ 4embok adalah baik, namun disamping mahal tembok
sebenarnya kurang "o"ok untuk daerah tropis, lebih&lebih bila
3entilasinya tidak "ukup. #inding rumah di daerah tropis khususnya di
pedesaan lebih baik dinding atau papan. Sebab meskipun jendela tidak
"ukup, maka lubang&lubang pada dinding atau papan tersebut dapat
merupakan 3entilasi, dan dapat menambah penerangan alamiah.
". Atap =enteng @ Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah
perkotaan maupun pedesaan. #isamping atap genteng "o"ok untuk
daerah tropis, juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan bahkan
masyarakat dapat membuatnya sendiri. <amun demikian, banyak
masyarakat pedesaan yang tidak mampu untuk itu, maka atap daun
rumbai atau daun kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng ataupun
asbes tidak "o"ok untuk rumah pedesaan, di samping mahal juga
menimbulkan suhu panas didalam rumah.
d. 8ain&lain (tiang, kaso dan reng) $ayu untuk tiang, bambu untuk kaso
dan reng adalah umum di pedesaan. 0enurut pengalaman bahan&
bahan ini tahan lama. 4api perlu diperhatikan bah!a lubang lubang
9
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 10/37
bambu merupakan sarang tikus yang baik. ntuk menghindari ini "ara
memotongnya barus menurut ruas&ruas bambu tersebut, maka lubang
pada ujung&ujung bambu yang digunakan untuk kaso tersebut ditutup
dengan kayu.
?entilasi
?entilasi rumah mempunyai banyak fungsi. 9ungsi pertama adalah untuk
menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti
keseimbangan 2% yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga.
$urangnya 3entilasi akan menyebabkan 2% (oksigen) didalam rumah yang
berarti kadar >2% (karbondioksida) yang bersifat ra"un bagi penghuninya
menjadi meningkat. 4idak "ukupnya 3entilasi akan menyebabkan kelembaban
udara didalam ruangan naik karena terjadinya proses penguapan dari kulit dan
penyerapan. $elembaban ini akan merupakan media yang baik untuk bakteri&
bakteri, patogen (bakteri&bakteri penyebab penyakit)
>ahaya
'umah yang sehat memerlukan "ahaya yang "ukup, tidak kurang dan tidak
terlalu banyak. $urangnya "ahaya yang masuk kedalam ruangan rumah,
terutama "ahaya matahari di samping kurang nyaman, juga merupakan media
atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit&bibit penyakit.
Sebaliknya terlalu banyak "ahaya didalam rumah akan menyebabkan silau,
dam akhirnya dapat merusakan mata.
>. 9aktor Polusi
Adapun penyebab dari faktor polusi terdiri dari % aspek yaitu @1
1) >erobong asap
>erobong asap sering kita jumpai diperusahaan atau pabrik&pabrik industri
yang dibuat menjulang tinggi ke atas (3ertikal). >erobong tersebut dibuat
agar asap bisa keluar ke atas terba!a oleh angin. >erobong asap sebaiknya
dibuat hori6ontal tidak lagi 3ertikal, sebab gas (asap) yang dibuang melalui
"erobong hori6ontal dan dialirkan ke bak air akan mudah larut. Setelah larut
debu halus dan asap mudah dipisahkan, sementara air yang asam bisa
dinetralkan oleh media $reated !atural %eolid (4<F) yang sekaligus bisa
10
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 11/37
menyerap ra"un dan logam berat. 8angkah tersebut dilakukan supaya tidak
akan ada lagi pen"emaran udara, apalagi hujan asam. >erobong asap juga
bisa berasal dari polusi rumah tangga, polusi rumah tangga dapat dihasilkan
oleh bahan bakar untuk memasak, bahan bakar untuk memasak yang paling
banyak menyebabkan asap adalah bahan bakar kayu atau sejenisnya seperti
arang.
%) $ebiasaan merokok
Satu batang rokok dibakar maka akan mengelurkan sekitar . bahan
kimia seperti nikotin, gas karbon monoksida, nitrogen oksida, hidrogen
"ianida, ammonia, acrolein, acetilen, ben&ol dehide, urethane, methanol,
conmarin, '(ethyl cathecol, ortcresorperyline dan lainnya, sehingga di
bahan kimia tersebut akan beresiko terserang ISPA.
#. 9aktor timbulnya penyakit
9aktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit menurut 7loom dikutip dari
:ffendy (%) menyebutkan bah!a lingkungan merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, sehat atau tidaknya
lingkungan kesehatan, indi3idu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung
pada perilaku manusia itu sendiri. #isamping itu, derajat kesehatan juga
dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya membuat 3entilasi rumah yang "ukup
untuk mengurangi polusi asap maupun polusi udara, keturunan, misalnya
dimana ada orang yang terkena penyakit ISPA di situ juga pasti ada salah satu
keluarga yang terkena penyakit ISPA karena penyakit ISPA bisa juga
disebabkan karena keturunan, dan dengan pelayanan seharihari yang baik maka
penyakit ISPA akan berkurang dan kesehatannya sedikit demi sedikit akan
membaik, dan pengaruh mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
2. Tanda dan &"ja%a
ISPA merupakan proses inflamasi yang terjadi pada setiap bagian saluran
pernafasan atas maupun ba!ah, yang meliputi infiltrat peradangan dan edema
mukosa, kongestif 3askuler, bertambahnya sekresi mukus serta perubahan struktur
fungsi siliare.
11
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 12/37
4anda dan gejala ISPA banyak ber3ariasi antara lain demam, pusing,
malaise (lemas), anoreksia (tidak nafsu makan), 3omitus (muntah), photophobia
(takut "ahaya), gelisah, batuk, keluar sekret, stridor (suara nafas), dyspnea
(kesakitan bernafas), retraksi suprasternal (adanya tarikan dada), hipoksia (kurang
oksigen), dan dapat berlanjut pada gagal nafas apabila tidak mendapat pertolongan
dan mengakibatkan kematian.
Sedangkan tanda gejala ISPA menurut #epkes 'I (%%) adalah @+
a. =ejala dari ISPA 'ingan
Seseorang anak dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu atau
lebih gejala&gejala sebagai berikut@
1. 7atuk
%. Serak, yaitu anak bersuara parau pada !aktu mengeluarkan suara (misal
pada !aktu berbi"ara atau menangis).
. Pilek, yaitu mengeluarkan lender atau ingus dari hidung.
. Panas atau demam, suhu badan lebih dari + > atau jika dahi anak
diraba.
b. =ejala dari ISPA Sedang
Seorang anak dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala dari
ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala&gejala sebagai berikut@
1. Pernafasan lebih dari kali per menit pada anak yang berumur kurang
dari satu tahun atau lebih dari kali per menit pada anak yang
berumur satu tahun atau lebih. >ara menghitung pernafasan ialah
dengan menghitung jumlah tarikan nafas dalam satu menit. ntuk
menghitung dapat digunakan arloji.
%. Suhu lebih dari > (diukur dengan termometer).
. 4enggorokan ber!arna merah.
. 4imbul ber"ak&ber"ak merah pada kulit menyerupai ber"ak "ampak.
. 4elinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga.
/. Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur).
+. Pernafasan berbunyi men"iut&"iut.
". =ejala dari ISPA 7erat
12
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 13/37
Seorang anak dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejala&gejala
ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala&gejala sebagai
berikut@
1. 7ibir atau kulit membiru.
%. 8ubang hidung kembang kempis (dengan "ukup lebar) pada !aktu
bernafas.
. Anak tidak sadar atau kesadaran menurun.
. Pernafasan berbunyi seperti orang mengorok dan anak tampak gelisah.
. Sela iga tertarik ke dalam pada !aktu bernafas.
/. <adi "epat lebih dari 1/ kali per menit atau tidak teraba.
+. 4enggorokan ber!arna merah.
2. P"nata%a(sanaan Kasus ISPA
Penemuan dini penderita pneumonia dengan penatalaksanaan kasus yang
benar merupakan strategi untuk men"apai dua dari tiga tujuan program (turunnya
kematian karena pneumonia dan turunnya penggunaan antibiotik dan obat batuk
yang kurang tepat pada pengobatan penyakit ISPA).
Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petunjuk standar
pengobatan penyakit ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan
antibiotik untuk kasus&kasus batuk pilek biasa, serta mengurangi penggunaan obat
batuk yang kurang bermanfaat. Strategi penatalaksanaan kasus men"akup pula
petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan
penunjang yang penting bagi pederita ISPA . Penatalaksanaan ISPA meliputi
langkah atau tindakan sebagai berikut @11
a. Pemeriksaan
Pemeriksaan artinya memperoleh informasi tentang penyakit anak dengan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada ibunya, melihat dan mendengarkan
anak. Hal ini penting agar selama pemeriksaan anak tidak menangis (bila
menangis akan meningkatkan frekuensi napas), untuk ini diusahakan agar
anak tetap dipangku oleh ibunya. 0enghitung napas dapat dilakukan tanpa
membuka baju anak. 7ila baju anak tebal, mungkin perlu membuka sedikit
untuk melihat gerakan dada. ntuk melihat tarikan dada bagian ba!ah, baju
13
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 14/37
anak harus dibuka sedikit. 4anpa pemeriksaan auskultasi dengan steteskop
penyakit pneumonia dapat didiagnosa dan diklassifikasi.
b. $lasifikasi ISPA
Program Pemberantasan ISPA (P% ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai
berikut @
1. Pneumonia berat@ ditandai se"ara klinis oleh adanya tarikan dinding dada
kedalam (chest indra)in ).
%. Pneumonia@ ditandai se"ara klinis oleh adanya napas "epat.
. 7ukan pneumonia@ ditandai se"ara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai
demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas "epat.
'inofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia.
". Pengobatan
1. Pneumonia berat @ dira!at di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral,
oksigen dan sebagainya.
%. Pneumonia @ diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. 7ila penderita
tidak mungkin diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian
kontrmoksasol keadaan penderita menetap, dapat dipakai obat antibiotik
pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain.
. 7ukan pneumonia@ tanpa pemberian obat antibiotik.
#iberikannpera!atan di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk
tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung 6at yang
merugikan seperti kodein,dekstrometorfan dan, antihistamin. 7ila demam
diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala
batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya ber"ak
nanah (eksudat) disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher,
dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman strepto"o""uss dan
harus diberi antibiotik (penisilin) selama 1 hari.
4anda bahaya setiap bayi atau anak dengan tanda bahaya harus diberikan
pera!atan khusus untuk pemeriksaan selanjutnya.
d. Pera!atan di rumah
14
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 16/37
e. ntuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan
diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan
benar selama hari penuh. #an untuk penderita yang mendapatkan
antibiotik, usahakan agar setelah % hari anak diba!a kembali ke
petugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang.
2.3 P"n4"&ahan ISPA
0enurut #epkes 'I, (%%) pen"egahan ISPA antara lain@
a. 0enjaga kesehatan gi6i agar tetap baik
#engan menjaga kesehatan gi6i yang baik maka itu akan men"egah kita
atau terhindar dari penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA.
0isalnya dengan mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna,
banyak minum air putih, olah raga dengan teratur, serta istirahat yang
"ukup, kesemuanya itu akan menjaga badan kita tetap sehat. $arena
dengan tubuh yang sehat maka kekebalan tubuh kita akan semakin
meningkat, sehingga dapat men"egah 3irus 5 bakteri penyakit yang akan
masuk ke tubuh kita.
b. Imunisasi
Pemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak&anak maupun
orang de!asa. Immunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh
kita supaya tidak mudah terserang berbagai ma"am penyakit yang
disebabkan oleh 3irus 5 bakteri*
". 0enjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
0embuat 3entilasi udara serta pen"ahayaan udara yang baik akan
mengurangi polusi asap dapur 5 asap rokok yang ada di dalam rumah,
sehingga dapat men"egah seseorang menghirup asap tersebut yang bisa
menyebabkan terkena penyakit ISPA. ?entilasi yang baik dapat
memelihara kondisi sirkulasi udara (atmosfer) agar tetap segar dan sehat
bagi manusia.
d. 0en"egah anak berhubungan dengan penderita ISPA
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) ini disebabkan oleh 3irus5 bakteri
yang ditularkan oleh seseorang yang telah terjangkit penyakit ini melalui
16
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 18/37
Pendekatan menyeluruh (holistic approach0, yaitu peduli bah!a pasien
adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental, sosial dan
spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan sosialnya. 1%
ntuk melakukan pendekatan diagnosis holistik, maka perlu kita melihat
dari beberapa aspek yaitu@
I. Aspek Personal @ $eluhan utama, harapan dan kekha!atiran.
II. Aspek $linis @ 7ila diagnosis klinis belum dapat ditegakkan "ukup
dengan diagnosis kerja dan diagnosis banding.
III. Aspek Internal @ $epribadian seseorang akan mempengaruhi perilaku.
$arakteristik pribadi amat dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi, kultur, etnis, dan lingkungan.
I?. Aspek :ksternal @ Psikososial dan ekonomi keluarga.
?. #erajat 9ungsi Sosial @
o #erajat 1@ 4idak ada kesulitan, dimana pasien dapat hidup mandiri
o #erajat %@ Pasien mengalami sedikit kesulitan.
o #erajat @ Ada beberapa kesulitan, pera!atan diri masih bisa
dilakukan, hanya dapat melakukan kerja ringan.
o #erajat @ 7anyak kesulitan. 4ak melakukan aktifitas kerja,
tergantung pada keluarga.
o #erajat @ 4ak dapat melakukan kegiatan
#asar&dasar dalam pengembangan pelayanan5pendekatan kedokteran
keluarga di layanan primer antara lain @
1. Pelayanan kesehatan menyeluruh (holistik) yang mengutamakan
upaya promosi kesehatan dan pen"egahan penyakit
%. Pelayanan kesehatan perorangan yang memandang seseorang sebagai
bagian dari keluarga dan lingkungan komunitasnya
18
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 19/37
. Pelayanan yang mempertimbangkan keadaan dan upaya kesehatan
se"ara terpadu dan paripurna (komprehensif).
. Pelayanan medis yang bersinambung
. Pelayanan medis yang terpadu 1%
Pelayanan komprehensif yaitu pelayanan yang memasukkan
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ( promotive), pen"egahan penyakit
dan proteksi khusus ( preventive 1 spesific protection), pemulihan kesehatan
(curative), pen"egahan ke"a"atan (disability limitation) dan rehabilitasi
setelah sakit (rehabilitation) dengan memperhatikan kemampuan sosial serta
sesuai dengan mediko legal etika kedokteran. 1%
Pelayanan medis yang bersinambung merupakan pelayanan yang
disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan bersinambung, yang
melaksanakan pelayanan kedokteran se"ara efisien, proaktif dan terus
menerus demi kesehatan pasien. 1%
Pelayanan medis yang terpadu artinya pelayanan yang disediakan dokter
keluarga bersifat terpadu, selain merupakan kemitraan antara dokter dengan
pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga merupakan kemitraan
lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang pelayanan
kedokteran, baik dari formal maupun informal. 1%
19
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 20/37
BAB III
MET6D6L6GI STUDI KASUS
.1 L$(asi dan 7a(tu m"%a(u(an Studi Kasus.
Studi kasus dilakukan pertama kali saat penderita datang berobat di
puskesmas 0inasa pa pada tanggal #esember %1. Selanjutnya dilakukan
home 3isit untuk mengetahui se"ara holistik keadaan dari penderita.
.2 P"n&um#u%an data 8inf$+masi
Semua yang berkaitan dengan penyakit atau permasalahan kesehatan
penderita informasinya dikumpulkan dengan melakukan komunikasi personal
dengan pasien dan atau keluarganya dan analisis data.
. 9a+a P"n&um#u%an data8inf$+masi
#ilakukan dengan komunikasi personal dengan pasien5keluarganya se"ara
langsung dengan menggunakan pertanyaan !hat, !hy, !ho, !here, !hen dan
ho!.
20
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 22/37
BAB I:
HASIL DAN PEMBAHASAN
'.1 Id"ntifi(asi
'.1.1 Id"ntitas Pasi"n
Nama : An. Kaisar
Umur : 1 Tahun
Jenis Kelamin : LakiLaki
!an"sa#suku : $akassar
A"ama : %slam
&eker'aan :
Alama( : Jl. Ji)an" *a+a
Tan""al &emeriksaan : 9 ,esem-er 2015
'.1.2 Anamn"sis
K"%uhan Utama , 7atuk G Pilek
Ri;a-at P"n-a(it S"(a+an&,
Seorang anak umur 1 tahun diba!a ke Puskesmas dengan keluhan
batuk G pilek yang #ialami sejak hari yang lalu, terus menerus. Ibu
pasien juga mengeluh anaknya demam sejak tadi malam. 'i!ayat
minum obat sebelumnya tidak ada. Pasien malas makan sejak hari
lalu. Pasien juga re!el beberapa hari terakhir. Sesak nafas tidak ada.
0ual dan muntah tidak ada. 7A7 <ormal, 7A$ lan"ar. 'i!ayat batuk
lama pada lingkungan rumah (&) 'i!ayat merokok dalam keluarga ()
Ayah.
Ri;a-at P"n-a(it S"*"%umn-a ,
#alam bulan ini os sering menderita batuk dan pilek sebelumnya, 2s
biasanya datang ke puskesmas dan berobat ke dokter dan diberi obat
untuk meredakan batuknya dan pileknya. #alam beberapa bulan
kemudian, 2s berobat kembali dengan keluhan yang sama bisa sampai
tiga sampai empat kali
Ri;a-at K"%uhan -an& sama da%am ("%ua+&a, ibu dari pasien
mengalami batuk dan pilek yang sama kurang lebih sejak 1 minggu
yang lalu.
22
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 23/37
Ri;a-at Imunisasi , 8engkap (sampai umur bulan)
'.1. P"m"+i(saan 0isis
$eadaan mum @ sakit sedang5"omposmentis5gi6i "ukup
4inggi 7adan @ + "m
7erat 7adan @ -,% kg
I04 @ 77547 @ berada diantara E % S# s5d % S# D <ormal
775 @ berada diantara E % S# s5d % S# D =i6i
7aik
475 @ berada diantara E % S# s5d % S# D <ormal
4anda 3ital @
4ekanan darah @ tidak dilakukan pemeriksaan
<adi @ 1% kali per menit'' @ / kali per menit
Suhu @ +,- >
K"#a%a 8 L"h"+,
0ata @ $onjungti3a anemis (&), ikterus (&), pupil isokor %,5%,
mm.
Hidung @ Septum de3iasi (&), sekret 5
8eher @ 4idak tampak pembesaran $=7 regional, kel tiroid tidak
tampak membesar
4enggorok @ 9aring @ #inding faring @ hiperemis (), permukaan li"in
4onsil @ 41&41 tenang, hiperemis &5&Th$+a<,
9$+ ,
Inspeksi@ i"tus "ordis tidak tampak
Palpasi@ i"tus "ordis di I>S I?&? mid"la3i"ular line sinistra
Perkusi@ batas jantung kesan normal
Auskultasi@ S1 S% regular, murmur tidak ada
Pu%m$,
Inspeksi@ retraksi otot&otot pernapasan (&)
Palpasi@ gerak napas simetris kiri sama dengan kanan
Perkusi@ sonor5sonor
Auskultasi@ suara paru bronko3esikuler 5, 'honki &5&, hee6ing &5&
A*d$m"n,
Inspeksi @ #atar, ikut gerak napas
Palpasi @ hepar dan lien tidak teraba
Perkusi @ timpani
Auskultasi@ peristaltik ada kesan <ormal
E(st+"mitas,
23
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 24/37
Peteki (&), Purpura (&), :dema (&)
ji rumpelede (&)
'.1.' P"m"+i(saan P"nunjan&
#arah rutin @ tidak dilakukan
rin rutin @ tidak dilakukan
Serologi lainnya @ pemeriksaan hapusan nasofaring, tidak dilakukan
'.2 Hasi% Kunjun&an Rumah
$unjungan rumah dilaksanakan untuk melihat keadaan lingkungan sekitar
pasien dan hubungan antara lingkungan dengan penyakit yang diderita.
#engan demikian pasien dan keluarga dapat memahami bagaimana pengaruh
lingkungan terhadap suatu penyakit dan sebaliknya bagaimana suatu penyakit
dapat mempengaruhi lingkungan
'.2.1. P+$fi% K"%ua+&a
$arakteristik #emografi $eluarga
o
Identitas $epala keluarga @ 4n. $ o Identitas Pasangan @ <y. S
o Alamat @ $omp. Anggrek
o 7entuk $eluarga @ !uclear -amily
4abel 1@ Anggota $eluarga yang 4inggal Serumah
N$
.Nama
Status
K"%ua+&a
!"nis
K"%aminUsia P"ndidi(an P"("+jaan
1 $amaruddin$epala
keluarga8aki&laki thn S0A 7uruh
2 Sarah Istri Perempuan
thnS0A
Ibu
'umah
4angga
IkhsanAnak
pertama8aki&laki
1
thnS# Pelajar
' $aisar Anak
kedua8aki&laki 1 thn & &
24
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 25/37
Pasien tersebut tinggal bersama Ibu dan ayahnya. Ayahnya berumur
tahun bekerja sebagai buruh dan Ibunya berumur tahun merupakan Ibu
'umah 4angga. Pasien memiliki satu orang saudara dimana saudara petama
berjenis kelamin laki&laki berumur 1 tahun dan sebagai pelajar pada sekolah
dasar.
'.2.2. P"ni%aian Status S$sia% dan K"s"jaht"+aan Hidu#
8ingkungan tempat tinggal
Status kepemilikan rumah @ mi%i( s"ndi+i
#aerah perumahan @ #adat
$arakteristik 'umah dan 8ingkungan $esimpulan
8uas rumah @ B / m% $eluarga 4n. $ tinggal di
rumah dengan kepemilikian
milik sendiri. 4n. $ tinggal
dalam rumah yang sehat
dengan lingkungan rumah
yang padat dan 3entilasi yang
memadai yang dihuni oleh 2rang. #engan penerangan
listrik !att. Air PA0
umum sebagai sarana air
bersih keluarga.
;umlah penghuni dalam satu rumah @ orang
8uas halaman rumah @ &
4idak bertingkat
8antai rumah dari @ semen
#inding rumah dari @ tembok
;amban keluarga @ ada
4empat bermain @ tidak ada
Penerangan listrik @ !att
$etersediaan air bersih @ ada4empat pembuangan sampah @ ada
'.2.. K"#"mi%i(an *a+an& = *a+an& *"+ha+&a
4n.< memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain
yaitu, satu buah tele3isi ber!arna yang terletak di ruang tamu, satu
buah kipas angin yang terletak di kamar tidur, satu buah kompor gas
yang terletak di dapur. Satu buah kulkas yang terletak di dapur 4n. $
juga memiliki satu buah sepeda motor.
'.2.'. P"ni%aian P"+i%a(u K"s"hatan K"%ua+&a
& ;enis tempat berobat
25
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 27/37
'.2./. Status S$sia% dan K"s"jaht"+aan K"%ua+&a
Pendapatan keluarga 4n.$ setiap bulannya "ukup dan bisa untuk
membiayai kebutuhan sehari&hari keluarganya. Pasien ini tinggal di
rumah pribadi yang terletak di jl. ;ipang 'aya 'umah pasien dalam
kondisi padat dan tidak tertata rapi. 'umah terdiri dari % kamar tidur
dan 1 kamar mandi. Sekitar rumah yaitu bagian samping kiri dan
kanannya berbatasan dengan rumah batu, dan berada di lingkungan
perumahan yang "ukup padat.
'.2.. P$%a K$nsumsi Ma(anan K"%ua+&a
& $ebiasaan makan @ $eluarga 4n. $ dan <y. S memiliki
kebiasaan makan antara %& kali dalam sehari, sedangkan anak&
anaknya yaitu An. I dan An. $ biasa diberi makan kali dalam
sehari.
& 0enerapkan pola gi6i seimbang @ $eluarga 4n. $ selalu
menerapkan pola makan dengan gi6i yang seimbang, dengan
makan sehat sempurna. 0ereka makan dengan lauk&pauk seperti nasi, ikan dan tempe.
'.2.. Psi($%$&i Da%am Hu*un&an Anta+ An&&$ta K"%ua+&a
#engan seluruh anggota keluarga, terjalin komunikasi yang baik dan
"ukup lan"ar. $edua orang tua pasien sangat menyanyangi anak&
anak mereka.
'.2.3. Lin&(un&an
8ingkungan tempat tinggal sudah "ukup baik meskipun lingkungan
sekitar rumah "ukup padat dan lembab disebabkan sekitar rumah
berada dalam gang yang sempit dan mendapatkan pen"ahayaan yang
kurang. ?entilasi dalam rumah juga kurang. 4etapi, tata pemukiman
di sekitar rumah tertata dengan baik dan rapi. $ebersihan lingkungan
rumah terjaga, begitu juga dengan lingkungan rumah para tetangga
disekitar rumah 4n. $.
'..1 G"n$&+am
27
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 28/37
'..1. B"ntu( ("%ua+&a ,
7entuk keluarga ini adalah keluarga ke"il yang terdiri dari 4n. $
sebagai kepala keluarga dan <y. S sebagai seorang istri dan ibu
dari anaknya. #ari hasil pernikahan 4n. < dan <y. 0 mereka
dikarunai dua orang anak laki&laki dan yang satu lagi masih balita.
Seluruh anggota keluarga ini tinggal dalam satu rumah.
'..2. Taha#an Si(%us K"%ua+&a ,
An. $ terlahir dari pasangan 4n. $ dan <y. S. An. $ memiliki satu
orang kakak laki&laki yaitu An I. #iakui oleh ibunya bah!a
penyakit yang diderita An. $ pernah juga dialami seluruh penghunirumah mulai dari <y. S sendiri dan 4n. $.
'... 0ami%- Ma# ,
Gam*a+ '. =enogram Pasien
$eterangan @
@ $epala keluarga (ayah penderita)
@ isteri (ibu penderita)
@ Anak ke&1
@ Anak ke&% (Penderita)
'.' P"nata%a(sanaan
'.'.1. P+$m$tif ,
• agar selalu men"u"i tangan sebelum makan supaya terhindar dari
infeksi
'.'.2. P+"@"ntif ,
28
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 30/37
o #erajat @ 7anyak kesulitan. 4ak melakukan aktifitas kerja,
tergantung pada keluarga.
o #erajat @ 4ak dapat melakukan kegiatan
Penegakan diagnosis pada pasien ini berdasarkan anamnesis se"ara holisti"
yaitu, aspek personal, aspek klinik, aspek resiko internal, dan aspek resiko
eksternal serta pemeriksaan penunjang dengan melakukan pendekatan
menyeluruh dan pendekatan diagnosis holistik.
A. Anamnesa
Identifikasi permasalahan yang didapatkan dalam keluarga
0asalah lingkungan
8ingkungan tempat tinggal An. $ merupakan lingkungan yang padat
penduduk dan letak rumah yang satu dengan rumah yang lainnya saling
menempel. 'umah penderita juga "ukup padat dan lembab disebabkan
sekitar rumah berada dalam gang yang sempit dan mendapatkan
pen"ahayaan yang kurang ditambah lagi 3entilasi dalam rumah juga
kurang dan ayah dari penderita sering merokok didalam rumah.
7. #iagnosis Holistik
ntuk melakukan diagnostik holistik yang komprehensif maka
diperlukan tinjauan dari beberapa aspek antara lain @
1 Aspek personal
Seorang anak umur 1 tahun diba!a ke Puskesmas dengan keluhan
batuk G pilek yang dialami sejak hari yang lalu, terus menerus. Ibu
pasien juga mengeluh anaknya demam sejak tadi malam. 'i!ayat
minum obat sebelumnya tidak pernah. Pasien malas makan sejak
hari lalu. Pasien juga re!el beberapa hari terakhir. Sesak nafas tidak
ada. 0ual dan muntah tidak ada. 7A7 normal , 7A$ lan"ar.
% Aspek klinik
7erdasarkan hasil anamnesa yang didapatkan pasien datang dengan
keluhan batuk G pilek yang dialami sejak hari yang lalu, demam
sejak sehari sebelumnya dan dari pemeriksaan fisis didapatkan
adanya se"ret yang bening, dan faring yang tampak hiperemis.
30
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 31/37
Aspek risiko internal
Penyakit ISPA dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor internal antara
lain jenis kelamin, usia, pendidikan dan status gi6i.
Pada faktor jenis kelamin ISPA lebih sering dialami oleh laki&laki
yang banyak terserang penyakit ISPA karena mayoritas orang laki&
laki merupakan perokok dan sering berkendaraan, sehingga mereka
sering terkena polusi udara.
#ilihat dari faktor usia Anak balita dan ibu rumah tangga yang lebih
banyak terserang penyakit ISPA. Hal ini disebabkan karena
banyaknmya ibu rumah tangga yang memasak sambil menggendong
anaknya
#ilihat dari tingkat pendidikan kurangnya pengetahuan di
masyarakat akan gejala dan upaya penanggulangannya, sehingga
banyak kasus ISPA yang datang kesarana pelayanan kesehatan sudah
dalam keadaan berat karena kurang mengerti bagaimana "ara serta
pen"egahan agar tidak mudah terserang penyakit ISPA
#ilihat dari aspek status gi6i dimana status gi6i yang baik,
sebenarnya bisa juga men"egah atau terhindar dari penyakit terutama
penyakit ISPA . $arena dengan tubuh yang sehat maka kekebalan
tubuh akan semakin menigkat, sehingga dapat men"egah 3irus
( bakteri) yang akan masuk kedalam tubuh.
Aspek psikososial keluarga
#i dalam keluarga terdapat faktor&faktor yang dapat menghambat
dan mendukung kesembuhan pasien. #i antara faktor&faktor yang
dapat menghambat kesembuhan pasien yaitu, kurangnya
pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita pasien, serta
kurangnya kesadaran keluarga untuk hidup sehat. Sedangkan faktor
yang dapat mendukung kesembuhan pasien yaitu, adanya dukungan
dan moti3asi dari anggota keluarga baik se"ara moral dan materi
untuk An. $.
31
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 32/37
ntuk rumah An. $ disini termasuk rumah yang kurang sehat
dimana jumlah 3entilasi kurang baik sehingga siklus udara di dalam
rumah yang sangat minim dan rumah tidak mendapat pen"ahayaan
sinar matahari yang "ukup. 4erlebih lagi keadaan rumah dengan
polusi udara yang tidak baik dikarenakan asap rokok dalam rumah.
Aspek fungsional
Se"ara aspek fungsional, pasien tidak ada kesulitan dan masih
merasa mampu dalam hal fisik dan mental untuk melakukan aktifitas
di dalam maupun di luar rumah. (#erajat 1).
'./ P"nata%a(sanaan
0enurut #epkes 'I, (%%) pen"egahan ISPA antara lain@
a. 0enjaga kesehatan gi6i agar tetap baik
#engan menjaga kesehatan gi6i yang baik maka itu akan men"egah kita
atau terhindar dari penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA.
b. Imunisasi
Pemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak&anak maupunorang de!asa. Immunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh kita
supaya tidak mudah terserang berbagai ma"am penyakit yang disebabkan
oleh 3irus 5 bakteri*
". 0enjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
0embuat 3entilasi udara serta pen"ahayaan udara yang baik akan
mengurangi polusi asap dapur 5 asap rokok yang ada di dalam rumah,
sehingga dapat men"egah seseorang menghirup asap tersebut yang bisa
menyebabkan terkena penyakit ISPA.
d. 0en"egah anak berhubungan dengan penderita ISPA
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) ini disebabkan oleh 3irus5 bakteri
yang ditularkan oleh seseorang yang telah terjangkit penyakit ini melalui
udara yang ter"emar dan masuk ke dalam tubuh.
7erdasarkan program pemberantasan ISPA (P% ISPA) mengklasifikasi ISPA
sebagai berikut @
32
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 33/37
1. Pneumonia berat@ ditandai se"ara klinis oleh adanya tarikan dinding dada
kedalam (chest indra)in ).
%. Pneumonia@ ditandai se"ara klinis oleh adanya napas "epat.
. 7ukan pneumonia@ ditandai se"ara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai
demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas "epat.
'inofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia
#imana pengobatan ISPA disesuaikan dengan klasifikasi tersebut, yaitu @
1. Pneumonia berat @ dira!at di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral,
oksigen dan sebagainya.
%. Pneumonia @ diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. 7ila penderita
tidak mungkin diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian
kontrmoksasol keadaan penderita menetap, dapat dipakai obat antibiotik
pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain.
. 7ukan pneumonia@ tanpa pemberian obat antibiotik. #iberikannpera!atan
di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat
batuk lain yang tidak mengandung 6at yang merugikan seperti
kodein,dekstrometorfan dan, antihistamin. 7ila demam diberikan obat
penurun panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila
pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya ber"ak nanah (eksudat)
disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai
radang tenggorokan oleh kuman strepto"o""uss dan harus diberi antibiotik
(penisilin) selama 1 hari.
Penatalaksanaan se"ara holistik pada pasien ini meliputi pen"egahan primer,
pen"egahan sekunder ( terapi untuk pasien dan keluarga pasien )
A. Pen"egahan primer diperlukan agar orang sehat tidak terinfeksi penyakit ISPA
melalui "ara yaitu @
1 4indakan dari orang yang sehat dengan menjaga kesehatan gi6i yang baik
misalnya dengan mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna,
banyak minum air putih, olah raga dengan teratur, serta istirahat yang
"ukup, kesemuanya itu akan menjaga badan kita tetap sehat.
33
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 34/37
% Pemberian imunisasi pada anak. Imunisasi dilakukan untuk menjaga
kekebalan tubuh supaya tidak mudah terserang berbagai ma"am penyakit
yang disebabkan oleh 3irus 5 bakteri* 0isalnya imunisasi influen6a,
imunisasi #P4&Hib 5#aP4&Hib, dan imunisasi P>?.
0embuat 3entilasi udara serta pen"ahayaan udara yang baik untuk
mengurangi polusi asap dapur 5 asap rokok yang ada di dalam rumah.
0enghindari anak dari penderita ISPA karena ISPA disebabkan oleh
3irus5 bakteri yang ditularkan oleh seseorang yang telah terjangkit
penyakit ini melalui udara yang ter"emar dan masuk ke dalam tubuh.
0isalnya pada penderita ISPA dianjurkan untuk memakai masker jika
ingin berada di dekat anak&anak.
7. Pen"egahan sekunder
1. 4erapi farmakologis @
Pada pasien ini diketahui menderita ISPA dan sesuai klasifikasi termasuk
dalam 7ukan Pneumonia maka dari itu diberikan pengobatan se"ara
simptomatik yaitu Puyer B 1 (1 puyer) yang berisi l+/er+l
uaia/la(e 30 m", &ara/e(aml 100 m", &renisn 15
m".
%. 4erapi non&farmakologis @
Penderita ISPA diharapkan untuk menjaga asupan makanan yang bergi6i
dan sehat serta menghindari asap rokok, debu yang dapat merangsang
batuk dan pilek.
34
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 35/37
BAB :
PENUTUP
:.1K"sim#u%an
7erdasarkan hasil studi kasus ISPA yang dilakukan di Puskesmas 0inasa
pa mengenai penatalaksanaan penderita ISPA dengan pendekatan
dianose holistik , dapat diambil kesimpulan sebagai berikut@
1. 7erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis yang dilakukan, maka
pasien atas nama An. $ menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut
2. Permasalahan yang didapat ditinjau dari beberapa fungsi diantaranya @
8ingkungan tempat tinggal An. $ merupakan lingkungan yang padat
penduduk dan letak rumah yang satu dengan rumah yang lainnya
saling menempel. 'umah penderita juga "ukup padat dan lembab
disebabkan sekitar rumah berada dalam gang yang sempit dan
mendapatkan pen"ahayaan yang kurang ditambah lagi 3entilasi dalam
rumah juga kurang dan ayah dari penderita sering merokok didalam
rumah.
. 9aktor resiko yang berhubungan dengan infeksi saluran pernafasan
akut (ISPA) ditinjau dari beberapa aspek diantaranya @• Aspek risiko internal
Penyakit ISPA dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor internal
antara lain jenis kelamin, usia, pendidikan dan status gi6i.
• Aspek psikososial keluarga
9aktor&faktor yang dapat menghambat kesembuhan pasien yaitu,
kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita
pasien, serta kurangnya kesadaran keluarga untuk hidup sehat.
Sedangkan faktor yang dapat mendukung kesembuhan pasien
yaitu, adanya dukungan dan moti3asi dari anggota keluarga baik
se"ara moral dan materi.
• Aspek fungsional
35
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 36/37
Se"ara aspek fungsional, pasien tidak ada kesulitan dan masih
merasa mampu dalam hal fisik dan mental untuk melakukan
aktifitas di dalam maupun di luar rumah. (#erajat 1)
. Penatalaksanaan se"ara holistik pada pasien ini meliputi pen"egahan
primer, pen"egahan sekunder (terapi untuk pasien dan keluarga
pasien). Pen"egahan primer diperlukan agar orang sehat tidak
terinfeksi penyakit ISPA, sedangkan Pen"egahan sekunder meliputi
terapi farmakologis sesuai klasifikasi dan terapi non&farmakologis
berupa edukasi untuk penderita ISPA itu sendiri.
:.2Sa+an
$epada anak yang menderita ISPA agar selalu menjaga kesehatan dan pola
makan yang baik dan sehat untuk meningkatkan imunitas pasien. 0enjaga
agar pasien tidak kontak dengan penderita batuk sehingga pasien tidak
tertular dan menjadi sakit. Hal ini perlu peran anggota keluarga juga, agar
bila anggota keluarga sedang sakit dapat menggunakan masker untuk
menghindari penularan. Peranan keluarga dalam memelihara kesehatan
dan lingkungan sehat sebaiknya lebih ditingkatkan lagi. Promosi
kesehatan kepada masyarakat di !ilayah kerja puskesmas berkaitan
dengan gaya hidup, sanitasi dan lingkungan sekitar akan sangat membantu
dalam penanggulangan penyakit ISPA. Pemerintah setempat sebaiknya
memberikan perhatian lebih terhadap masyarakat yang tinggal di !ilayah&
!ilayah yang rentan terhadap serangan penyakit ISPA.
36
7/21/2019 Lapsu Ikm Ispa
http://slidepdf.com/reader/full/lapsu-ikm-ispa 37/37
DA0TAR PUSTAKA
1. Permatasari >A:. 9aktor 'esiko $ejadian ISPA. ;akarta @ 9akultas
$esehatan 0asyarakat ni3ersitas Indonesia %
%. Anonim. Pedoman $erja Puskesmas jilid III. ;akarta @ #epartemen
$esehatan 'epublik Indonesia.%1
. o3ita 'S. :3aluasi Program Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Akut di Puskesmas kelurahan tanjung duren selatan periode
9ebruarin % E ;anuari %1. ;akarta @ kepanitraan I$0 9akultas
$edokteran $'I#A J %1
. 0uttaKin A. 7uku Ajar Asuhan $epera!atan dengan =angguan Sistem
Pernapasan. ;akarta. Salemba medika.%-
. <elson. Ilmu $esehatan Anak. ;akarta. :=>. %
/. Suhandayani I. 9aktor&faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA
pada balita di Puskesmas Pati I kabupaten Pati tahun %/. Skripsi
I$09I$<<:S. Semarang.
[email protected]".id5gsdl5"olle"t5skripsi5ar"hi3es5HASH15+1%b++
-.dir5do".pdf
+. #epartemen $esehatan 'I. 8aporan Hasil 'iset $esehatan #asar ('iskesdas) Indonesia tahun %+. #epkes 'I @ ;akarta
-. #harmage, >handrika ', 8alani 9, #ulitha <. 'isk 9a"tors of A"ute 8o!er
'espiratory 4ra"t Infeksion in >hildren nder 9i3e ears of age.
Southeast Asian ;ournal of 4rop. 0ed Publi" Health. %. P @ 1+&11
. <otoatmodjo, S. $esehatan dan ilmu perilaku. >etakan pertama. ;akarta.
'ineka "ipta. %+. P @ 1&1/
1. 8amsidi A. Hubungan kondisi kesehatan lingkungan pemondokan dengan
kejadian ISPA di Pondok Pesantren Sabilal 0uhtadin #esa ;aya $aret
ke"amatan 0entaya Hilir Selatan Pro3insi $alimantan 4engah (skripsi).
Semarang @ Pas"asarjana, <#IP.
11. Smelt6er, S G 7are, =. 7uku ajar kepera!atan medikal bedah edisi -
3olume . ;akarta @ :=>. %%
12. Prasetya!ati, Arsita. Kedokteran Keluara dan 6a)asannya*
Surakarta @ ni3ersitas <egeri Surakarta, %1.