Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

45
1 STATUS UJIAN DEPARTMENT KEDOKTERAN KOMUNITAS PERIODE 3 Desember 2012 – 2 Febuari 2013 Mata Ujian : Kedokteran Komunitas Hari/ Tanggal Pengambilan Data : Rabu, 19 Desember 2012 Hari / Tanggal Intervensi : Sabtu, 24 Januari 2013 Masalah kesehatan : ISPA Wilayah masalah : RT /RW Puskesmas Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung Hari / Tanggal ujian : / 2013 Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Nama : Frincia Bunga Rante Allo NIM : 0861050052 Tanda tangan :

description

status frincia

Transcript of Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

Page 1: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

STATUS UJIAN

DEPARTMENT KEDOKTERAN KOMUNITAS

PERIODE 3 Desember 2012 – 2 Febuari 2013

Mata Ujian : Kedokteran Komunitas

Hari/ Tanggal Pengambilan Data : Rabu, 19 Desember 2012

Hari / Tanggal Intervensi : Sabtu, 24 Januari 2013

Masalah kesehatan : ISPA

Wilayah masalah : RT /RW Puskesmas Kelurahan Cipayung, Kecamatan

Cipayung

Hari / Tanggal ujian : / 2013

Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Nama : Frincia Bunga Rante Allo

NIM : 0861050052

Tanda tangan :

Page 2: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama adalah ISPA (Infeksi

Saluran Pernapasan Akut) . Menurut depkes RI, ISPA meliputi tiga unsur yaitu infeksi saluran

pernapasan akut. Dengan infeksi adalah masuknya mikroorganisme atau kuman ke dalam

tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. Yang dimaksud

akut disini adalah sebelum 14 hari(1). Jadi yang dimaksud dengan ISPA adalah infeksi saluran

pernapasan yang dapat berlangsung sampai 14 hari, dimana secara klinis suatu tanda dan gejala

akut akibat infeksi yang terjadi di setiap bagian saluran pernapasan. Yang dimaksud dengan

saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-

organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.

ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara

berkembang maupun di negara maju dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena

penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-

anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa. (2) Sebagian besar dari infeksi

saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan

dengan antibiotik, namun anak dapat menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati

dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.

Di Indonesia, ISPA masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama karena

menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian

yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. Sekitar

40%-60% dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Berdasarkan laporan WHO

tahun 2003 didapatkan bahwa dari 15 juta perkiraan kematian pada anak berusia di bawah 5

tahun terdapat 4 juta (26,67%) kematian yang diakibatkan oleh penyakit ISPA setiap tahunnya.

Sebanyak dua pertiga kematian tersebut adalah bayi (khusus bayi muda). Berdasarkan hasil

laporan RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) pada tahun 2007, prevalensi ISPA tertinggi

terjadi pada baduta (>35%). ISPA terjadi lebih tinggi pada kelompok dengan pendidikan dan

tingkat rumah tangga yang rendah. Di Jawa Barat kejadian ISPA sebesar 24,73% dan untuk

Jawa Tengah sebesar 29,08%.(3)

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 3: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

Kematian akibat pneumonia di Indonesia atau Cause Spesific Mortality Rate (CSMR)

pada akhir tahun 2000 terdapat sebanyak 5 di antara 1.000 balita. Berarti, setiap tahun

sebanyak 150.000 balita meninggal atau 12.500 korban perbulan atau 416 kasus sehari atau 17

anak per jam atau seorang balita tiap lima menit. Hasil penelitian Djaja, dkk (2001) didapatkan

bahwa angka prevalensi penderita ISPA (pneumonia) di Indonesia sebesar 9,4%.

Hingga saat ini angka mortalitas ISPA yang berat masih sangat tinggi. Kematian

seringkali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam keadaan berat dan sering

disertai penyulit-penyulit serta kurang gizi. Program pemberantasan ISPA secara khusus telah

dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan

kematian khususnya pada bayi dan anak balita yang disebabkan oleh ISPA, namun

kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit ISPA baik secara langsung

maupun tidak langsung. Faktor resiko yang menyebabkan ISPA pada balita adalah sosio-

ekonomi (pendapatan, perumahan, pendidikan orangtua), status gizi, tingkat pengetahuan ibu

dan faktor lingkungan (kualitas udara)(3). Sedangkan menurut Depkes di tahun 2002

menyebutkan bahwa faktor penyebab ISPA pada balita adalah BBLR, status gizi buruk,

imunisasi yang tidak lengkap, kepadatan tempat tinggal dan lingkungan fisik.

Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2

golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya

penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis,

faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan

pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan

tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang

disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan

musim dingin. Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil

terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak

higiene. Sedangkan pada orang dewasa, ISPA yang tidak sembuh dalam 2 minggu dapat

dicurigai TB.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan / memilih masalah, yaitu:

1. Mendatangi Puskesmas Kecamatan Cipayung

2. Memilih salah satu Puskesmas Kelurahan yang nantinya menjadi tempat dilakukan

penelitian (saya memilih Puskesmas Kelurahan Cipayung)

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 4: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

3. Mendatangi Puskesmas Kelurahan Cipayung untuk meminta ijin melakukan

kegiatan penelitian dan meminta data sekunder.

4. Data sekunder yang kami peroleh dari Puskesmas Kelurahan Cipayung yaitu

berupa data demografi dan geografi serta data 10 penyakit terbanyak yang terdapat

di kelurahan tersebut 1 tahun terakhir.

5. Pemilihan masalah dipilih secara acak dari 3 penyakit terbanyak yang ada (saya

mendapat masalah “ISPA”.

6. Mengumpulkan data sekunder berupa status pasien dengan diagnosis “ISPA ” yang

terdapat di Puskesmas Kelurahan Cipayung dalam 6 bulan terakhir. Saya

mendapatkan data tersebut di ruang Medical Record.

7. Lalu saya mengolah data sekunder tersebut hingga didapatkan data mengenai angka

kejadian ISPA terbanyak di Puskesmas Kelurahan Cipayung.

8. Pemilihan lokasi tempat dan sasaran penelitian dipilih berdasarkan angka kejadian

ISPA yang tertinggi. (angka kejadian ISPA tertinggi terdapat di RT 06 / RW 01)

9. Persiapan pengambilan data primer berupa pembuatan pertanyaan untuk kuesioner

dan lembar observasi lingkungan tempat tinggal menurut pendekatan Hendrick L

Blumm.

10. Mendatangi Ketua RT untuk meminta daftar Kepala Keluarga (KK) di wilayahnya.

11. Dengan teknik random sampling tentukan jumlah sample, misalnya 10 KK.

12. Melakukan metode wawancara dengan instrumen kuesioner dan melakukan metode

observasi dengan instrumen check list, melalui pendekatan Hendrick L. Blumm.

Menurut Hendrick L. Blum terjadinya ISPA dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu(4) :

1. Lingkungan

a. Fisik

1) Kondisi Tempat Tinggal

Luas bangunan tempat tinggal

Menurut Kepmenkes RI (1999) luas ruangan tidur minimal 8 m2 dan tidak

dianjurkan lebih dari 2 orang. Bangunan yang sempit dan tidak sesuai dengan

jumlah penghuninya akan mempunyai dampak kurangnya oksigen dalam

ruangan sehingga daya tahan tubuh penghuninya menurun, kemudian cepat

timbulnya penyakit saluran pernafasan seperti ISPA. Ruangan yang sempit akan

membuat nafas sesak dan mudah tertular penyakit oleh anggota keluarga yang

lain. Kepadatan hunian rumah akan meningkatkan suhu ruangan yang

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 5: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

disebabkan oleh pengeluaran panas badan yang akan meningkatkan kelembaban

akibat uap air dari pernapasan tersebut. Dengan demikian, semakin banyak

jumlah penghuni rumah maka semakin cepat udara ruangan mengalami

pencemaran gas atau bakteri. Dengan banyaknya penghuni, maka kadar oksigen

dalam ruangan menurun dan diikuti oleh peningkatan CO2 ruangan dan dampak

dari peningkatan CO2 ruangan adalah penurunan kualitas udara dalam rumah.

Syarat rumah sehat adalah:

a) Bahan bangunan. Lantai ubin atau semen adalah baik namun tidak

baik untuk ekonomi pedesaan. Syarat yang penting disini adalah

tidak basah pada musim hujan dan tidak berdebu pada musim

kemarau.

b) Dinding. Rumah di daerah tropis lebih baik dinding atau papan,

sebab meskipun jendela tidak cukup maka lubang-lubang pada

ventilasi dinding atau papan tersebut dapat menjadi penambahan

penerangan alamiah.

c) Atap atau genteng cocok untuk daerah tropis juga terjangkau oleh

masyarakat.

d) Ventilasi

Ada dua macam ventilasi, yaitu:

(1).Ventilasi alamiah, dimana aliran udara dalam ruangan

tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela pintu lubang

angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Di pihak

lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan, karena

merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke

dalam runah.

(2).Ventilasi buatan, yaitu dengan menggunakan alat-alat khusus

dengan mengalirkan udara, misalnya kipas angin dan

penghisap udara. Ventilasi yang tidak memenuhi persyaratan

menyebabkan pertukaran udara tidak dapat berlangsung

dengan baik, akibatnya asap dapur dan asap rokok

dapat terkumpul dalam rumah, bayi dan anak yang

sering menghisap asap tersebut di dalam rumah lebih mudah

terserang ISPA

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 6: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

e) Cahaya.

Dapat dibedakan menjadi dua, yakni:

(1).Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya ini sangat penting

karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen dalam rumah,

misalnya baksil TBC. Oleh karena itu rumah yang sehat harus

memiliki jalan cahaya yan cukup, sekurang-kurangnya 15-20%

dari luas lantai pada ruangan dalam rumah. Sinar matahari dapat

masuk langsung ke dalam ruangan tanpa terhalang dengan

bangunan lain. Fungsi jendela disini selain untuk ventilasi juga

untuk jalan masuk cahaya.

(2).Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan

alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik dan sebagainya.

b. Biologis

ISPA dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus (influenza dan

adenovirus), bakteri (Streptococcus haemoliticus, Pneumococcus, staphylococcus. ISPA

sendiri merupakan penyakit menular yang dalam pengertiannya penyakit menular adalah

penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain, baik

secara langsung maupun melalui perantara). Penyakit menular ini ditandai dengan adanya

agen atau penyakit yang dapat hidup dan berpindah. Suatu penyakit dapat menular dari

orang yang satu ke yang lain karena 3 faktor:

1) Agen

2) Host

3) Route of transmission

Agen-agen infeksi dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok:

1) Golongan virus misalnya, influenza, trachoma,cacar dan sebagainya

2) Golongan riketsia, misaslnya tifus

3) Golongan bakteri,misalnya disentri

4) Golongan protozoa, misalnya malaria, filaria dsb

5) Golongan jamur, bermacam-macam panu dan kurap

6) Golongan cacing, misalnya bermacam-macam cacing perut seperti

asccaris, cacing kermi, cacing pita

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 7: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

Agar agen penular ini dapat hidup maka perlu persyaratan sebagai berikut:

1) Berkembang baik

2) Bergerak atau berpindah dari induk semang

3) Mencapai induk semang baru

4) Menginfeksi induk semang baru

c. Sosial dan ekonomi

Status sosial ekonomi berpengaruh terhadap pendidikan dan faktor-faktor lain

seperti gizi, lingkungan dan penerimaan layanan kesehatan. Status ekonomi yang rendah

berkaitan dengan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan gizi guna meciptakan daya

tahan tubuh yang optimal. Selain itu seseorang dengan status ekonomi yang rendah

seringkali dikaitkan dengan kondisi rumah yang tidak memenuhi standar rumah sehat.

Menurut Soerjono (1981, dikutip dari Ihsan 2003), pendidikan memberikan nilai-nilai

tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal-hal baru dan

juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah. Tingkat pendidikan sangat berhubungan

dengan kemampuan baca tulis seseorang, sehingga seseorang yang punya kemampuan baca

tulis akan berpeluang menerima informasi dan pengetahuan lebih. Selain itu tingkat

pendidikan seseorang juga berpengaruh pada sperubahan sikap dan perilaku hidup sehat.

2. Perilaku

a. Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas

organisme yang bersangkutan. Jadi, perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu

aktivitas dari manusia itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa yang

dikerjakan oleh organism tersebut, baik yang dapat diamati secara langsung atau

tidak langsung. Skinner (1983) seorang ahli perilaku mengemukakan bahwa

perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang, tanggapan dan respons.

b. Respon atau reaksi manusia baik bersifat pasif (persepsi dan sikap) maupun bersifat

aktif (tindakan nyata atau praktis) sedangkan stimulus atau rangsangan terdiri dari

4 unsur pokok, yakni: sakit dan penyakit dan sistem pelayanan kesehatan, dengan

perincian:

1) Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit. Bagaimana manusia berespon

baik secara pasif (mengetahui, bersikap dan mempersepsi penyakit dan rasa

sakit yang ada pada dirinya dan diluar dirinya, maupun aktif yang dilakukan

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 8: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

sehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut). Perilaku terhadap penyakit

dan sakit ini sesuai dengan tingkat pencegahan penyakit, yakni

a) Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan,

misalnya makan bergizi dan berolahraga.

b) Perilaku pencegahan penyakit, adalah suatu respon untuk melakukan

pencegahan penyakit. Misalnya tidur memakai kelambu untuk mencegah

gigitan nyamuk malaria, imunisasi, dan dalam kasus ISPA sendiri

menutup mulut ketika bersin dan batuk.

c) Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan, yaitu perilaku untuk

melakukan atau mencari pengobatan, misalnya berusaha mengobati

sendiri penyakitnya atau berusaha mencari pengobatan ke fasilitas-

fasilitas pengobatan modern maupun tradisional.

d) Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan, yaitu perilaku yang

berhubungan dengan usaha-usaha pemulihan kesehatan setelah sembuh

dari penyakit, misalnya melakukan diet, mamatuhi anjuran dokter dalam

pemulihan kesehatan.

2) Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan. Perilaku ini menyangkut

terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas keseahatan, dan obat-

obatan yang terwujud dalam pengetahuan, persepsi, sikap dan penggunaan

fasilitas, petugas dan obat-obatan.

3) Perilaku terhadap makanan, yakni respon seseorang terhadap makanan sebagai

kebutuhan vital bagi kehidupan. Perilaku ini meliputi pengetahuan, persepsi,

sikap dan praktik kita terhadap makanan serta unsur-unsur yang terkandung di

dalamnya, sehubungan kebutuhan tubuh kita.

4) Perilaku terhadap lingkungan kesehatan adalah respon seseorang terhadap

lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia. Perilaku ini antara lain

mencakup:

a) Perilaku sehubungan dengan air bersih, termasuk di dalamnya

komponen, manfaat, dan penggunaan air bersih untuk kepentingan

kesehatan

b) Perilaku sehubungan dengan pembuangan air kotor, yang menyangkut

segi-segi higien, pemeliharaan teknik dan penggunaannya.

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 9: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

c) Perilaku sehubungan dengan limbah, baik limbah padat maupun limbah

cair. Termasuk didalamnya sistem pembuangan sampah dan air limbah,

serta dampak pembuatan limbah yang tidak baik.

d) Perilaku sehubungan dengan rumah yang sehat, yang meliputi ventilasi,

pencahayaan, lantai, dan sebagainya

e) Perilaku sehubungan dengan pembersihan sarang nyamuk (vektor) dan

sebaginya. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan modal utama bagi

pencegahan penyakit ISPA. Perilaku hidup bersih dan sehat sangat dipen

garuhi oleh budaya dan tingkat pendidikan penduduk. Dengan makin me

ningkatnyatingkat pendidikan di masyarakat diperkirakan akan b

erpengaruh positif terhadappemahaman masyarakat dalam menjaga

kesehatan balita agar tidak terkena penyakit ISPA, yaitu melalui upaya

memperhatikan rumah sehat, desa sehat dan lingkungan sehat

3. Pelayanan kesehatan

Secara umum tujuan utama dari pelayanan kesehatan masyarakat adalah preventif

(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat.

Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak

melakukan pelayanan kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan).

4. Herediter

ISPA bukanlah suatu penyakit keturunan. Sehingga tidak ada kaitannya dengan herediter

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 10: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KELURAHAN CIPAYUNG

A. DATA GEOGRAFI DAN DATA DEMOGRAFI(5)

1. Keadaan Geografis Kelurahan Cipayung

Kelurahan Cipayung merupakan salah satu dari 8 kelurahan yang terletak di Kecamatan

Cipayung Kota Administrasi Jakarta Timur. Kelurahan Cipayung memiliki batas-batas

wilayah sebagai berikut:

a. Batas Utara : Jl. Samin Dempel, Jl. Mandor Hasan, Jl. Bambu Ampel/Bambu

Kuning

b. Batas timur : Jl. Cipayung Setu, Saluran Kubangan

c. Batas Selatan : Saluran Air (Kelurahan Munjul)

d. Batas Barat : Jalan Tol Jagorawi

Wilayah Kelurahan Cipayung mempunyai luas 308, 50 Ha.

2. Keadaan Demografi Kelurahan Cipayung

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 11: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

Tabel 1DATA PENDUDUK KELURAHAN RAMBUTAN MENURUT KELOMPOK UMUR

DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2012No Kelompok

Umur

WNI WNA Jml

Lk Pr Jml Lk Pr Jml

1 0-4 1.827 1.679 3.506 - - - 3.506

2 5-9 2.429 2.254 4.663 - 1 1 4.664

3 10-14 2.317 2.084 4.401 - - - 4.401

4 15-19 2.192 2.052 4.244 - - - 4.224

5 20-24 2.263 2.062 4.325 - - - 4.325

6 25-29 2.662 2.502 5.164 - 1 1 5.165

7 30-34 2.702 2.507 5.209 - - - 5.209

8 35-39 2.324 2.056 4.380 - 1 1 4.381

9 40-44 2.153 1.885 4.038 - - - 4.083

10 45-49 1.745 1.679 3.424 - - - 3.424

11 50-54 1.289 1.198 2.487 - - - 2.487

12 55-59 919 847 1.766 - - - 1.766

13 60-64 565 513 1.078 - - - 1.078

14 65-69 392 313 705 - - - 705

15 70-74 226 190 416 - - - 416

16 >75 142 182 324 - - - 324

Jumlah 14365 22531 36.896 - 3 3 36.896

Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Cipayung 2012

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 12: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

Tabel 2

Data RT dan RW Kelurahan Rambutan

Rukun Warga (RW) Rukun Tetangga (RT)

01 11

02 8

03 10

04 10

05 3

06 9

07 3

08 5

8 RW / 59 RT

Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Cipayung 2012

Tabel 3

DATA JUMLAH KK DAN PENDUDUK SETIAP RW KELURAHAN CIPAYUNG

No. RW KK JENIS KELAMIN JUMLAH

PENDUDUKJUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN

1

2

3

4

5

6

7

8

01

02

03

04

05

06

07

08

1028

1382

1462

1138

348

1465

285

794

2202

2141

2526

2195

553

2560

557

1536

2145

1226

2325

2225

473

1900

522

1552

4347

3367

4851

4420

998

4460

1029

3088

7418 14365 22531 36896

Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Cipayung 2012

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 13: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

3. Sosial Ekonomi

Untuk mengetahui secara lebih rinci tingkat sosial ekonomi penduduk di wilayah

kelurahan Cipayung, dapat dilihat pada data-data berikut:

Tabel 4

Sarana Pendidikan beserta Jumlah Siswa dan Pendidik di Wilayah Kelurahan Cipayung

Tahun 2012

NO Jenis Sekolah Jumlah Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Guru

1 TK 6 202 20

2 SD 14 4134 84

3 SMP 3 1400 44

4 SMA/SMK 5 1704 165

28 7449 313

Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Cipayung 2012

Tabel 5

Data Kepala Keluarga Menurut Mata Pencaharian

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah

1 Tani 450

2 Pedagang 580

3 Buruh 908

4 Pengusaha 825

5 PNS/TNI 2395

6 Pensiun 930

7 Lain-lain 4987

Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Cipayung 2012

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 14: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

Diagram 1

Data Kepala Keluarga Menurut Mata Pencaharian

Tabel 6

Data Hasil Tahapan Keluarga Sejahtera

No Pemegang Kartu Gakin Jumlah KK JIWA

1. Gakin 257 922

Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Cipayung 2012

4. Sarana dan Prasarana

Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan di wilayah Kelurahan Cipayung diarahkan untuk

menciptakan kondisi dimana masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk

memperoleh pelayanan kesehatan dengan biaya yang terjangkau. Pelayanan kesehatan

dilakukan terhadap semua golongan akan tetapi lebih diperhatikan lagi golongan masyarakat

yang berpenghasilan rendah dan lingkungan kumuh perkotaan. Adapun sarana dan prasarana

yang tersedia adalah sebagai berikut:

a. Puskesmas : 1

b. Praktek Dokter Umum : 7

c. Praktek Dokter Gigi : 4

d. Praktek Dokter Spesialis : 1

e. Bidan : 5

f. BKIA : 3

g. RB : 2

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 15: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

h. Apotek : 2

i. Klinik 24 Jam : 5

Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan:

a. Posyandu Madya : 5

b. Posyandu Mandiri : 14

c. Kader : 121

d. Kader yang telah terlatih : 80

e. Dokter kecil : 131

f. PMR : 156

g. Pendidikan

1) TK : 6

2) SD : 14

3) SLTP : 3

4) SLTA : 5

Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Cipayung 2012

5. Sumber Daya Puskesmas

a. Dokter Umum (2) : dr. Ratna Budiani, dr. Rahmawati Meilani

b. Dokterv Gigi (1) : drg. Herawati Aan Diana

c. Bidan (3) : Bd. Masnur Tambunan, Bd. Rosmani Simamora, Bd. Bernada

d. Perawat (3) : Zr. Sri Eti, Zr. Magdalena Barus, Zr. Dewi Sembiring

e. Staff (3) : Hadi Saputra, Mat Ali, Nimah

B. DATA PENYAKIT

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 16: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

Tabel 7

10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Kelurahan Cipayung periode Januari-Desember 2012

No Nama Penyakit Jumlah

1 Infeksi akut pada saluran pernapasan 5449

2 Penyakit lain pada saluran pernapasan 2191

3 Hipertensi 1991

4 Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat 1487

5 Penyakit Kulit infeksi 1214

6 Gastritis 1208

7 Gingivitis dan penyakit periodontal 1015

8 Penyakit kulit alergi 633

9 Diare 608

10 Bronkhitis 322

JUMLAH 16.118

Diagram 2

10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Kelurahan Cipayung periode Januari-Desember 2012

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 17: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

Tabel 8

Jumlah Penderita ISPA di Kelurahan Cipayung

RW Jumlah Penderita ISPA

01 1003

02 708

03 674

04 864

05 653

06 369

07 704

08 474

Jumlah 5449

Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Cipayung 201

Diagram 3

Distribusi Kejadian ISPA Berdasarkan Waktu di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cipayung

Bulan Juni - November 2012

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 18: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

Diagram 4

Distribusi Kejadian ISPA Berdasarkan Wilayah di Puskesmas Kelurahan Cipayung

Bulan Juni - November 2012

Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Cipayung 2012

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 19: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

III

DIAGNOSIS, PERUMUSAN& PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH

A. Topik Penelitian

Masalah Kesehatan : Infeksi Saluran Pernapasan Akut

Wilayah RT yang dipilih : Kelurahan Cipayung RT 06/ RW 01 Kecamatan Cipayung

Sasaran : Warga RT 07 RW 01 Kelurahan Cipayung

Jumlah KK : 35 Kepala Keluarga

Jumlah Sasaran : 275 orang

Jumlah Sampel :22 responden

Melakukan wawancara mencakup:

Pengetahuan warga RT 06/ RW 01 Kelurahan Cipayung Kecamatan Cipayung yang

berhubungan dengan ISPA

1. Hasil Wawancara

Tabel 9

Pengetahuan secara umum sebelum intervensi

No Pengetahuan N %

1. Kepanjangan ISPA 9 40,9

2. Pengertian ISPA 5 22,7

3. Penyebab terbanyak ISPA 10 45,4

4. Cara penularan ISPA 6 27,2

5. Gejala ISPA 6 27,2

6. Faktor yang mempengaruhi ISPA 17 77,2

7. Akibat lanjut dari ISPA yang tidak diobati 14 63,6

8. Tanda bahaya dari anak yang terkena ISPA 13 59,09

9. Perawatan bagi pasien ISPA di rumah 4 18,1

10. Pencegahan yang tepat untuk ISPA 15 68,1

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 20: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

Adapun hasil wawancara dapat disajikan sebagai berikut::

1. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 9 dari 22 responden (40,9 %) yang

mengetahui kepanjangan dari ISPA.

2. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 5 dari 22 responden (22,7 %) yang

mengetahui pengertian ISPA.

3. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 10 dari 22 responden (45,4%) yang

mengetahui penyebab terbanyak ISPA.

4. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 6 dari 22 responden (27,2 %) yang

mengetahui tentang cara penularan ISPA.

5. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 6 dari 22 responden (27,2 %) yang

mengetahui gejala ISPA.

6. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 17 dari 22 responden (77,2 %) yang

mengetahui faktor yang mempengaruhi ISPA.

7. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 14 dari 22 responden (63,6 %) yang

mengetahui akibat lanjut dari ISPA yang tidak diobati

8. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 13 dari 22 responden (59,09 %) yang

mengetahui tanda bahaya dari anak yang terkena ISPA

9. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 4 dari 22 responden (18,1 %) yang

mengetahui perawatan bagi pasien ISPA di rumah

10. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 15 dari 22 responden (68,1 %) yang

mengetahuipecegahan yang tepat bagi ISPA

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 21: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

Tabel 10.

Hasil Pre Test

No.Pre test

Nilai

1. 50

2. 60

3. 60

4. 50

5. 50

6. 50

7. 60

8. 60

9. 60

10. 70

11. 60

12. 50

13. 70

14. 50

15. 50

16. 50

17. 70

18. 70

19 80

20. 50

21. 50

22. 70

Rata-rata 47,7

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 22: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

Tabel 11.

Kriteria Nilai

Keterangan: Pengetahuan Warga RT 06 RW 01 Kelurahan Cipayung Kecamatan Cipayung tentang ISPA masih kurang.

B. Perumusan Masalah

Pada keluaran dari hasil pretest rata-rata skor yang didapat dari 22 responden adalah

47.7. Pengetahuan Warga RT 06 RW 01 Kelurahan Cipayung Kecamatan Cipayung tentang

ISPA masih kurang. Namun diharapkan hasil postest, yang akan dijadikan sebagai tolak ukur

dari keberhasilan penyuluhan, akan lebih baik daripada pretest setelah dilakukan penyuluhan

mengenai ISPA.

C. Perencanaan Perumusan Masalah

1. Masalah yang diintervensi : ISPA

2. Rencana Intervensi : penyuluhan tentang ISPA.

3. Tujuan

a. Tujuan Umum :

Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 06 RW 01, Kelurahan Cipayung ,

Jakarta Timur terhadap penyakit ISPA.

b. Tujuan Khusus:

1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 06 RW 01, Kelurahan

Cipayung , Jakarta Timur tentang pengertian dari ISPA.

2) Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 06 RW 01, Kelurahan

Cipayung , Jakarta Timur tentang keadaan lingkungan sekitar dapat

mempengaruhi terjadinya ISPA.

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

NO Nilai Kriteria

1 < 60 Kurang

2 60-80 Sedang

3 > 80 Baik

Page 23: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

3) Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 06 RW 01, Kelurahan

Cipayung , Jakarta Timur tentang perilaku hidup bersih dan sehat

sebagai pencegahan terhadap ISPA.

4) Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 06 RW 01, Kelurahan

Cipayung , Jakarta Timur tentang gejala ISPA.

5) Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 06 RW 01, Kelurahan

Cipayung , Jakarta Timur tentang ISPA yang berkelanjutan pada anak

dan dewasa.

4. Sasaran : masyarakat RT 06 RW 01, Kelurahan Cipayung

5. Target sasaran : 20 KK

6. Rencana Kegiatan

a. Hari / Tanggal : Jumat, 11 Januari 2012.

b. Waktu : 11.00 – 12.00 WIB.

c. Tempat : Ruang Tunggu Puskesmas Kelurahan Cipayung

7. SDM

a. Dokter muda : 1 orang.

b. Petugas Kesehatan : 1 orang.

c. Biaya Operasional :

Photocopy pretest- postest Rp. 125,- X 25 = Rp. 3.125,-

Photocopy leaflet Rp. 250,- X 25 = Rp. 6.250,-

Pulpen Rp. 10.000 X 2 = Rp. 20.000,-

Snack Rp. 5.000,- X 25 = Rp. 125.000,-

Aqua gelas Rp. 15.000 X 1 = Rp. 15.000,-

TOTAL = Rp,169.375,-

8. Evaluasi : membandingkan nilai pretest dan postest setelah penyuluhan

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 24: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

IV

HASILDAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Pelaksanaan Pemecahan Masalah

a. Pelaksanaan Intervensi

1) Hari / Tanggal : Sabtu, 24 Januari 2013.

2) Waktu : 11.00-12.00 WIB

3) Tempat : Ruang Tunggu Puskesmas Kelurahan Cipayung

b. Peserta yang Hadir : 22 orang

c. Materi

1) Pengertian tentang penyakit ISPA

2) Pengaruh keadaan lingkungan sekitar dengan terjadinya ISPA

3) Pengaruh pola hidup sebagai pencegahan ISPA

4) Cara peenularan ISPA

5) Gejala ISPA

6) ISPA yang berkelanjutan

d. Sumber Daya Manusia

1) Dokter Muda : 1 orang

2) Petugas Kesehatan : 1 orang

3) Biaya operasional :

Photocopy pretest- postest Rp. 125,- X 25 = Rp. 3.125,-

Photocopy leaflet Rp. 250,- X 25 = Rp. 6.250,-

Pulpen Rp. 10.000 X 2 = Rp. 20.000,-

Snack Rp. 5.000,- X 25 = Rp. 125.000,-

Aqua gelas Rp. 15.000 X 1 = Rp. 15.000,-

TOTAL = Rp,169.375,-

e. Evaluasi : Postest setelah penyuluhan

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 25: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

B. Pembahasan

1. Evaluasi

a. Input

1) SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda Frincia Bunga Rante

Allo, S.Ked sebagai narasumber dan dibantu 1 orang petugas kesehatan

sebagai pengawas,sesuai dengan perencanaan

2) Semua anggaran dana berasal dari uang pribadi dan tidak terdapat kekurangan

atau kelebihan,sesuai dengan perencanaan

3) Penyuluhan diberikan dengan menggunakan Laptop dan LCD, serta

pembagian leaflet sesuai dengan perencanaan

4) Telah dilakukan penyuluhan tentang pengertian, penularan, pencegahan ISPA,

hubugan antara pola hidup yang sehat dan keadaan lingkungan yang bersih

dengan ISPA dan ISPA yang berkelanjutan

b. Proses

1) Kegiatan penyuluhan yang dijalankan sudah sesuai dengan perencanaan dan

berlangsung sekitar 30 menit.

2) Jumlah peserta melebihi dari target yang direncanakan. Setiap peserta

penyuluhan diberikan snack setelah post test dilaksanakan.

3) Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan mengenai ISPA dilanjutkan dengan

sesi tanya jawab dan diakhiri dengan post-test untuk mengetahui keberhasilan

intervensi sesuai dengan perencanaan.

4) Masalah yang terjadi adalah ruangan sempit, peserta ada yang mendengarkan

sambil berdiri. Sehingga Dokter muda dan petugas kesehatan meminta peserta

untuk lebih tenang sehingga penyuluhan dapat berlangsung dengan baik.

5) Jumlah peserta sesuai dengan target yang direncanakan. Setiap peserta

penyuluhan diberikan konsumsi yang dibagikan setelah post test dilaksanakan

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 26: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

c. Output

Tabel 12

Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test

No. Pre test Post testNilai Nilai

1. 50 80

2. 60 80

3. 60 80

4. 50 80

5. 50 70

6. 50 70

7. 60 80

8. 60 80

9. 60 90

10. 70 90

11. 60 80

12. 50 80

13. 70 80

14. 50 70

15. 50 50

16. 50 80

17. 70 100

18. 70 100

19. 80 100

20. 50 90

21. 50 90

22. 70 90

Rata-rata 47,7 82,2

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai ISPA hasil pretest rata - rata dari 22

responden adalah 47,7. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari

22 responden adalah 82,2. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden

sebesar 34,5. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai ISPA yang diberikan telah berhasil

menambah pengetahuan responden. Jadi selisih nilai pretest dan post test warga RT 06 RW 01

Kelurahan Cipayung , Jakarta Timur adalah :

(Post test–Pretest ) / pretest } x 100% = {(82,2-47,7)/47,7}x100= 72,3 %

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 27: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

Tabel 13

Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal

No

.Pertanyaan

Pretest Posttest Kenaikan

N % N % N %

1. Kepanjangan ISPA 9 40,9 20 90,9 11 50

2. Pengertian ISPA 5 22,7 19 86,3 14 63,6

3. Golongan usia yang paling sering menderita ISPA

10 45,4 22 100 12 54,6

4. Penularan ISPA 6 27.7 22 100 7 31,9

5. Hubungan antara jumlah penghuni rumah dengan ISPA

6 27,2 18 81,8 12 54,6

6. Hubungan antara keadaan rumah dengan ISPA

17 77,2 22 100 5 22,8

7. Hubungan antara daya tahan tubuh dengan terkena ISPA

14 63,6 18 81,8 4 18,2

8. Pencegahan ISPA 13 59,09 20 90,9 7 31,81

9. ISPA bekerlanjutan pada anak 4 18,1 18 81,8 14 63,7

10. ISPA berkelanjutan pada orang dewasa

15 68,1 20 90,9 5 22,8

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 28: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Angka kejadian ISPA di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cipayung masih tinggi

sebagai peringkat pertama dari sepuluh penyakit terbanyak dengan jumlah kasus

sebanyak 1003 kasus dari seluruh penyakit yang ada selama tahun 2012 dari bulan

January sampai November 2012.

2. Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat RT 06 RW 01, Kelurahan

Cipayung , Jakarta Timur mengenai ISPA masuk dalam kategori kurang 47,7.

sedangkan setelah dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat meningkat menjadi

kategori baik 8 2,2. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai ISPA yang diberikan

telah berhasil menambah pengetahuan responden.

B. Saran

1. Kepada Masyarakat RT 06 RW 01, Kelurahan Cipayung , Jakarta Timur:

a. Agar dapat menyebarkan informasi yang telah didapat kepada warga lain ataupun

kepada anggota keluarga tentang ISPA yang sudah didapat, terutama pada mereka

yang beresiko terkena ISPA

b. Agar masyarakat mengikuti pola hidup yang sehat dan bersih juga menjaga

kebersihan lingkungan sekitar untuk mencegah terjadinya ISP

2. Kepada Petugas Kesehatan :

a. Agar dapat meningkatkan kegiatan promosi kesehatan yang berkaitan dengan

Infeksi Saluran Pernafasan akut

b. Meninjau secara langsung keadaan masyarakat sekitar tentang resiko penularan

ISPA sehingga dapat terhindar dari penyakit ISPA.

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 29: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

DAFTAR PUSTAKA

1. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mansyurhid-5396-2-babii.pdf

(judul: ISPA, tahun:

2. Sarwono Waspadji, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, Edisi 3, Jakarta, FK UI, 1993

3. http://www.docstoc.com/docs/32527898/KESEHATAN-LINGKUNGAN

4. Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.2007:Rineka Cipta

5. Profil Puskesmas Kelurahan Cipayung , Kecamatan Cipayung

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 30: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

LAMPIRAN 1

No Kuisoner:

I. Identitas Responden

Nama :

Jenis kelamin :

Umur :

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :

Alamat :

PRETEST-POST TEST ISPA

1. Apakah kepanjangan dari ISPA?

a. Infeksi Saluran Pencernaan Atas

b. Infeksi Saluran Pernafasan Atas

c. Infeksi Saluran Pernafasan Akut

d. Infeksi Saluran Pendarahan Akut

2. Apa pengertian dari ISPA?

a. Masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia melalui saluran

pernafasan dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit dan

berlangsung sampai 14 hari

b. Masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia ke dalam

peredaran darah dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit dan

berlangsung sampai dengan 14 hari

c. Masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia ke dalam tubuh

manusia melalui saluran pernafasan dan berkembang biak sehingga menimbulkan

gejala penyakit dan berlangsung sampai dengan 7 hari

d. Masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia melalui saluran

pencernaan dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit dan

berlangsung sampai dengan 14 hari

3. Apakah penyebab terbanyak dari ISPA?

a. Bakteri, virus

b. Jamur

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 31: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

c. Cacing

d. Parasit

4. Bagaimana cara penularan ISPA?

a. Keringat

b. Darah

c. Hubungan seksual

d. Percikan dahak

5. Apa saja gejala ISPA?

a. Batuk

b. Pilek

c. A dan B benar

d. Muntah

6. Berikut ini bukan faktor yang mempengaruhi ISPA:

a. Usia

b. ASI eksklusif

c. Ventilasi

d. Stress

7. Akibat lanjut dari ISPA yang tidak diobati, kecuali:

a. Pendengaran berkurang

b. Nafsu makan bertambah

c. Infeksi menyebar

d. Sakit kepala di daerah hidung

8. Berikut merupakan tanda bahaya dari anak yang terkena ISPA, kecuali:

a. Tidur nyenyak

b. Kejang

c. Anak tidak dapat minum

d. Berat badan menurun

9. Perawatan bagi pasien ISPA di rumah adalah:

a. Banyak beraktivitas

b. Makanan bergizi dan istirahat cukup

c. Merokok dan minum alkohol

d. Minum air dingin

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 32: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

10. Menurut Anda pencegahan apa yang tepat untuk ISPA?

a. Biasakan cuci tangan setelah kontak dengan penderita ISPA

b. Imunisasi lengkap

c. Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat atau tidur yang cukup

d. a, b dan c benar

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Page 33: Status Ujian Ikm Frincia Pak Sudung Final2

1

LAMPIRAN 2

STATUS UJIAN ISPA KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT