St Meningitis
description
Transcript of St Meningitis
Status Pasien Ruangan
STATUS PASIEN RUANGAN
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. H
Umur : 45 Tahun
Alamat : Desa Ilie
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Suku : Aceh
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk RSUZA : 17 Juli 2006
Tanggal Pemeriksaan : 21 Juli 2006
II. ANAMNESA
1. Keluhan Utama : Penurunan kesadaranKeluhan Tambahan : Demam
2. Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien datang ke ruang saraf atas rujukan dari ruang penyakit dalam
karena mengalami penurunan kesadaran sejak 2 hari sebelum masuk ruang saraf.. Sebelumnya pasien mengalami demam dan muntah sejak 6 hari SMRS dan dirawat di ruang penyakit dalam. Demam naik turun, namun tidak sampai ke suhu normal, muntah tidak menyembur. Pasien pernah mengalami kejang sebanyak 4 kali sejak 1 bulan SMRS. Pasien memiliki riwayat batuk berdahak sejak 5 bulan yang lalu. Batuk tidak disertai sesak nafas dan belum pernah mendapatkan pengobatan untuk batuknya. Pasien tidak dapat mengurus diri lagi sejak 3 tahun yang lalu dan juga sulit berkomunikasi dan mengenal anggota keluarganya lagi.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat trauma kepala, stroke, hipertensi dan Diabetes Melitus disangkal
oleh keluarga.
Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf FK-UNSYIAHBanda Aceh, Juli 2006
1
Status Pasien Ruangan
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Dalam keluarga pasien tidak ada yang sakit seperti ini.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
- Keadaan Umum : Lemah
- Kesadaran : Koma
- Tekanan Darah : 100/70 mmHg
- Nadi : 70 x/menit
- Suhu : 38,5 oC
- Pernafasan : 22 x/menit
- Keadaan Gizi : Cukup
Status Internusa. Kulit
Warna : Sawo matang
Turgor : Cepat kembali
Sianosis : (-)
Ikterus : (-)
Udema : (-)
Anemia : (-)
b.Kepala
Rambut : Hitam, sukar dicabut
Wajah : Simetris, edema (-), deformitas (-)
Mata : Conjunctiva pucat (-/-), ikterik (-/-),
Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf FK-UNSYIAHBanda Aceh, Juli 2006
2
Status Pasien Ruangan
sekret (-/-), RCL (+/+), RCTL (+/+), pupil isokor
Telinga : Serumen (-/-)
Hidung : Sekret (-/-), NCH (-/-)
Mulut : Bibir Pucat(-),mukosa basah(+),sianosis (-)
a. Leher : Simetris, nodul (-)
c. Thorax
Inspeksi
Statis : Simetris, Cardic Bulging (-), Bentuk Normochest
Dinamis : Pernafasan thoracoabdominal, retraksi Suprasternal (-), Retraksi Intercostal (-) Retraksi Epigastrium (-)
Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : redup
Auskultasi :Ronkhi (+) di seluruh lapangan paru, wheezing (-)
e. Abdomen
o Inspeksi : Simetris, distensi (-), tumor (-), vena kolateral (-)
o Palpasi : Lemas, nyeri Tekan (-), defans muscular (-)Hepar : tidak teraba
Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf FK-UNSYIAHBanda Aceh, Juli 2006
3
Status Pasien Ruangan
Lien : tidak terabaGinjal : Ballotement tidak teraba
o Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
o Auskultasi : Peristaltik (normal)
f. Genetalia : Tidak diperiksa
g. Anus : Tidak diperiksa
h. Tulang Belakang : Kesan simetris
i. Kelenjar Limfe : Pembesaran KGB (-)
j. Ekstremitas : Superior Inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
- Sianosis - - - -
- Oedema - - - -
- Fraktur - - - -
V. STATUS NEUROLOGIS
A. G C S : E1 M1 V1 = 3
Pupil Isokor : 3 mm / 3 mm
Reflek Cahaya langsung : + / +
Reflek cahaya tidak langsung : + / +
Tanda Rangsang Maningeal : +
Peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK) : +
B. Nervus Cranialis
Kelompok Optik Kanan Kiri
Nervus II (visual) :
Visus sulit dinilai sulit dinilai
Lapangan Pandang sulit dinilai sulit dinilai
Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf FK-UNSYIAHBanda Aceh, Juli 2006
4
Status Pasien Ruangan
Melihat warna sulit dinilai sulit dinilai
Nervus III (otonom) :
Ukuran pupil 3 mm 3 mm
Bentuk Pupil bulat bulat
Reflek cahaya langsung + +
Reflek cahaya tidak langsung + +
Nistagmus sulit dinilai sulit dinilai
Strabismus - -
Nervus III, IV, VI (gerakan okuler)Pergerakan bola mata :
Kanan Kiri Lateral sulit dinilai sulit dinilai
Atas sulit dinilai sulit dinilai
Bawah sulit dinilai sulit dinilai
Medial sulit dinilai sulit dinilai
Diplopia sulit dinilai sulit dinilai
Kelompok Motorik
Nervus V (fungsi motorik)
Membuka Mulut : sulit dinilai
Menggigit dan mengunyah : sulit dinilai
Nervus VII (fungsi motorik)
Mengerutkan dahi : sulit dinilai
Menutup Mata : sulit dinilai
Menggembungkan pipi : sulit dinilai
Memperlihatkan gigi : sulit dinilai
Sudut bibir : simetris
Nervus IX (fungsi motorik)
Bicara : sulit dinilai
Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf FK-UNSYIAHBanda Aceh, Juli 2006
5
Status Pasien Ruangan
Reflek menelan : sulit dinilai
Nervus XI (fungsi motorik)
Mengangkat bahu : sulit dinilai
Memutar kepala : sulit dinilai
Nervus XII (fungsi motorik)
Artikulasi lingualis : sulit dinilai
Menjulurkan lidah : sulit dinilai
Kelompok Sensoris :
Nervus I (fungsi penciuman) : sulit dinilai
Nervus V (fungsi sensasi wilayah) : sulit dinilai
Nervus VII (fungsi pengecapan) : sulit dinilai
Nervus VIII (fungsi pendengaran) : sulit dinilai
C. Badan
Motorik
Gerakan Respirasi : Thoraco Abdominal
Gerakan Columna Vertebralis : sulit dinilai
Bentuk kolumna vertebralis : kesan simetris
Reflek kulit superfisial : sulit dinilai
Sensibilitas
Rasa Suhu : sulit dinilai
Rasa nyeri : sulit dinilai
Rasa Raba : sulit dinilai
D. Anggota Gerak Atas
Motorik
Pergerakan : sulit dinilai
Kekuatan : sulit dinilai
Tonus : + / +
Trofi : - / -
Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf FK-UNSYIAHBanda Aceh, Juli 2006
6
Status Pasien Ruangan
Reflek
Bisceps : + / +
Trisceps : + / +
Hoffman Tromner : - / -
E. Anggota Gerak Bawah
Motorik
Pergerakan : sulit dinilai
Kekuatan : sulit dinilai
Tonus : +/ +
Trofi : - / -
Reflek
Patella : + / +
Achilles : + / +
Babinski : - / -
Chaddok : - / -
Gordon : - / -
Oppenheim : - / -
Klonus
Paha : - / -
Kaki : - / -
Tanda Laseque : (+/+)
Tanda Kernig : (-/-)
Tanda Patrick : (-/-)
Tanda Kontra Patrick : (-/-)
Sensibilitas
Rasa Suhu : sulit dinilai
Rasa nyeri : sulit dinilai
Rasa Raba : sulit dinilai
F. Koordinasi, Cara berjalan dan Keseimbangan
Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf FK-UNSYIAHBanda Aceh, Juli 2006
7
Status Pasien Ruangan
Tidak diperiksa
G. Gerakan Abnormal : -
H. Fungsi Vegetatif
Miksi : Inkontinensia Urine (+)
Defekasi : Inkontinensia Alvi (+)
V. RENCANA DIAGNOSA
Pemeriksaan penunjang :
1 Laboratorium lengkap
2 Foto thorak AP
3 CT Scan
4 Pemeriksaan Paps TB
1. Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 17 Juli 2006
Haemoglobin : 12,5 gr/dl
Leukosit : 12.100/ul
LED : 100
Bilirubin Direct : 0,44 mg/dl
SGOT : 57 u/l
SGPT : 54 u/l
Alkali phospatase : 57 u/l
Creatinin : 1,2 mg/dl
KGD random : 179 mg/dl
2. CT Scan tanggal 25 Juli 2006
Severe hidrosefalus dengan periventrikular edema
3. Pemeriksaan paps TB tanggal 27 Juli 2006
Tidak ditemukan kuman TB
Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf FK-UNSYIAHBanda Aceh, Juli 2006
8
Status Pasien Ruangan
4. Thorak AP
Suspek pneumonia
VI. RESUME1. Identifikasi
Pasien Ny. H, usia 45 tahun
2. Pemeriksaan
Anamnesa
Pasien datang ke ruang saraf atas rujukan dari ruang penyakit dalam karena mengalami penurunan kesadaran sejak 2 hari sebelum masuk ruang saraf.. Sebelumnya pasien mengalami demam dan muntah sejak 6 hari SMRS dan dirawat di ruang penyakit dalam. Demam naik turun, namun tidak sampai ke suhu normal, muntah tidak menyembur. Pasien pernah mengalami kejang sebanyak 4 kali sejak 1 bulan SMRS. Pasien memiliki riwayat batuk berdahak sejak 5 bulan yang lalu. Batuk tidak disertai sesak nafas dan belum pernah mendapatkan pengobatan untuk batuknya. Pasien tidak dapat mengurus diri lagi sejak 3 tahun yang lalu dan juga sulit berkomunikasi dan mengenal anggota keluarganya lagi
Vital SignKU : LemahKesadaran : komaTekanan Darah : 100/70 mmHgNadi : 70 x/menitSuhu : 38,5 oCPernafasan : 22 x/menit
Status Internus : dbn
. Thorax
Inspeksi : dbn
Palpasi : fremitus melemah di seluruh lapangan paru
Perkusi : redup
Auskultasi :Ronkhi (+) di seluruh lapangan paru
Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf FK-UNSYIAHBanda Aceh, Juli 2006
9
Status Pasien Ruangan
Status NeurologisG C S: E1 M1 V1 = 3, pupil isokor 3 mm/3 mm, reflek cahaya langsung
(+/+), reflek cahaya tidak langsung (+/+), TRM (+), ↑ TIK (+).
Nervus Cranialis : Sulit dinilai
Fungsi Motorik Kanan Kiri
Pergerakan Sulit dinilai Sulit dinilai
Kekuatan Sulit dinilai Sulit dinilai
Tonus N / N N / N
Trofi - / - - / -
Refleks Fisiologis N / N N / N
Refleks Patologis - / - - / -
Koordinasi dan Kesembangan : Sulit dinilai
Gerakan Abnormal : Sulit dinilai
VII. DIAGNOSA
Diagnosa Klinis : Demam, kejang
Diagnosa Etiologi : Infeksi Streptococcus pneumonia
Diagnosa Topis : Selaput meningeal
Diagnosa Patologis : Edema otak
VIII. TERAPI
Non Farmakologis
Elevasi kepala 30∙
O2 2 liter/menit
Farmakologi
IVFD RL 500 cc
Analgetik : Metampiron 500mg amp di drip dengan RL
Antibiotik : cefotaxime 2 gr/8 jam
Kortikosteroid : Deksamethason 10 mg amp/8 jam
H2 reseptor : Ranitidin 1 amp/12 jam
Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf FK-UNSYIAHBanda Aceh, Juli 2006
10
Status Pasien Ruangan
Mukolitik : Bromhexine HCl 1 ampul/ 8 jam
Roboransia : Asam folat 2x 1 tab
Fenobarbital 3x 100 mg bila kejang
Diazepam 5mg iv bila kejang
XI. PROGNOSISQuo ad vitam : dubiaQuo ad functionam : dubiaQuo ad sanactionam : dubia
Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf FK-UNSYIAHBanda Aceh, Juli 2006
11