Spondilosis Osteo

2
Spondilosis Spondilosis merupakan penyakit degeneratif pada column vertebrae dan diskus intervertrebalis. Penderita spondilosis umumnya merasakan adanya kekakuan dan fiksasi pada tulang belakang. Spondilosis dapat terjadi pada vertebrae cervical (leher), vertebrae thoracal (punggung) maupun vertebrae lumbar (punggung bawah). Umumnya terjadi pada T12-L3 karena merupakan tempat tumpuan berat tubuh. Etiologi dari penyakit ini umumnya dikaitkan pada usia. Terjadi degenerasi diskus intervertebralis dimana diskus intervertebralis mengalami kerapuhan. Penelitian menyebutkan tidak ada hubungan antara gaya hidup, berat badan, konsumsi alkohol, rokok, maupun riwayat reproduksi. Akan tetapi riwayat trauma pada tulang belakang juga dapat meningkatkan kejadian spondilosis. Gejala. Umumnya pasien mengeluhkan adanya nyeri punggung akibat kompresi saraf regional, kaku yang progresif. Keluhan bertambah berat setelah duduk atau berbaring. Penatalaksanaan. Perawatan yang dapat diberikan antara lain medikasi, olahraga dan fisioterapi maupun operasi. Medikasi termasuk pemberian analgesic NSAID seperti ibuprofen dan naproxen. Untuk mengurangi nyeri punggung kronik dapat digunakan antidepresan seperti amitriptyline dan doxepin. Operasi dapat dilakukan dengan discectomy (pengambilan diskus). Osteoporosis Osteoporosis merupakan penyakit metabolik tulang yang ditandai oleh menurunnya massa tulang akibat berkurangnya matriks dan mineral tulang yang disertai kerusakan mikro arsitektur. Pada osteoporosis terjadi abnormalitas bone turnover, yaitu terjadinya proses penyerapan tulang (oleh osteoklas) lebih banyak daripada pembentukan tulang (oleh osteoblast).

Transcript of Spondilosis Osteo

Page 1: Spondilosis Osteo

Spondilosis

Spondilosis merupakan penyakit degeneratif pada column vertebrae dan diskus intervertrebalis. Penderita spondilosis umumnya merasakan adanya kekakuan dan fiksasi pada tulang belakang. Spondilosis dapat terjadi pada vertebrae cervical (leher), vertebrae thoracal (punggung) maupun vertebrae lumbar (punggung bawah). Umumnya terjadi pada T12-L3 karena merupakan tempat tumpuan berat tubuh. Etiologi dari penyakit ini umumnya dikaitkan pada usia. Terjadi degenerasi diskus intervertebralis dimana diskus intervertebralis mengalami kerapuhan. Penelitian menyebutkan tidak ada hubungan antara gaya hidup, berat badan, konsumsi alkohol, rokok, maupun riwayat reproduksi. Akan tetapi riwayat trauma pada tulang belakang juga dapat meningkatkan kejadian spondilosis.

Gejala. Umumnya pasien mengeluhkan adanya nyeri punggung akibat kompresi saraf regional, kaku yang progresif. Keluhan bertambah berat setelah duduk atau berbaring.

Penatalaksanaan. Perawatan yang dapat diberikan antara lain medikasi, olahraga dan fisioterapi maupun operasi. Medikasi termasuk pemberian analgesic NSAID seperti ibuprofen dan naproxen. Untuk mengurangi nyeri punggung kronik dapat digunakan antidepresan seperti amitriptyline dan doxepin. Operasi dapat dilakukan dengan discectomy (pengambilan diskus).

Osteoporosis

Osteoporosis merupakan penyakit metabolik tulang yang ditandai oleh menurunnya massa tulang akibat berkurangnya matriks dan mineral tulang yang disertai kerusakan mikro arsitektur. Pada osteoporosis terjadi abnormalitas bone turnover, yaitu terjadinya proses penyerapan tulang (oleh osteoklas) lebih banyak daripada pembentukan tulang (oleh osteoblast).

Etiologi. Pada mayoritas kasus, abnormalitas bone turnover dipengaruhi oleh mediator-mediator yang kadarnya tergantung dari kadar estrogen. Penuaan diikuti dengan penurunan kadar estrogen terutama pada wanita menopause. Ketiadaan produksi estrogen menyebabkan peningkatan aktivitas osteoklas dan penurunan kerja osteoblas yang diikuti dengan perubahan sitokin. Penurunan kadar estrogen meningkatkan produksi IL-1, IL-6 dan TNF-α yang meningkatkan kerja osteoklas. Pembebanan berlebih pada tulang belakang juga meningkatkan resiko osteoporosis.

Gejala. Osteoporosis merupakan penyakit yang hening (silent) dimana sering tidak memberikan gejala spesifik. Diagnosa seringkali baru didapatkan setelah pasien mengalami fraktur tulang belakang maupun pergelangan tangan dan paha. Awalnya pasien sering megeluhkan sakit punggung yang para, kehilangan tinggi badan, dan kelainan bentuk tulang belakang (Dowager humps/kifosis)

Page 2: Spondilosis Osteo

Penatalaksanaan. Penanganan terkini bagi penderita osteoporosis adalah dengan medikasi, olahraga, maupun antibodi monoklonal. Medikasi termasuk didalamnya adalah terapi sulih hormon estrogen dan bifosfonat. Olahraga yang paling tepat adalah latihan pembebanan dengan skala yang tepat untuk mempertahankan postur tubuh, meningkatkan kebugaran, dan mengurangi risiko terjatuh. Peneliti juga mengembangkan terapi pemberian monoklonal antibodi (MAbs) dari RANK-L yang dikenal dengan denosumab. Antibodi ini menghambat kerja osteoklas.

Dapus

Kawiyana, I Ketut S. 2010. Osteoporosis Patogenesis Diagnosis dan Penanganan Terkini. Denpasar : Bagian Bedah FK UNUD.

Catherine Burt Driver. http://www.emedicinehealth.com/spondylosis/ (30 September 2012).