SPO Pelaporan Hasil Pemeriksaan Kritis

2
PUSKESMAS DOMPU KOTA PELAPORAN PEMERIKSAAN HASIL KRITIS No. Dokumen : Tanggal Pembuatan : Tanggal Revisi : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal Berlaku : Kepala UPTD Puskesmas Dompu Kota =Nasrullah, SKM= NIP. 197910202005011009 Pengertian Proses mengirim pesan yang dilakukan dua arah antara tenaga keperawatan dan dokter secara lisan atau via telepon untuk melaporkan hasil pemeriksaan medis yang dianggap kritis didukung dengan hasil pemeriksaan penunjang lainnya Tujuan 1. Meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien berorientasi kepada keselamatan pasien 2. Mencegah terjadinya kesalahan dalam melaporkan hasil pemeriksaan medis 3. Memastikan keakuratan pelaporan hasil pemeriksaan medis Kebijakan Setiap tenaga keperawatan harus melaksanakan pelaporan pasien yang dianggap kritis dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit berorientasi pada standar internasional Referensi 1. Kermenkes Nomor 370 Tahun 2007 tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan 2. Permenkes Nomor 1792 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik 3. Permenkes Nomor 43 Tahun 2013 Tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang baik Prosedur Kegiatan 1. Semua hasil pemeriksaan medis kritis harus ditulis secara lengkap oleh petugas

description

BERHASIL

Transcript of SPO Pelaporan Hasil Pemeriksaan Kritis

Page 1: SPO Pelaporan Hasil Pemeriksaan Kritis

PUSKESMASDOMPU KOTA

PELAPORAN PEMERIKSAAN HASIL KRITIS

No. Dokumen : Tanggal Pembuatan : Tanggal Revisi :

STANDAROPERASIONAL

PROSEDURTanggal Berlaku :

Kepala UPTD Puskesmas Dompu Kota

=Nasrullah, SKM=NIP. 197910202005011009

Pengertian Proses mengirim pesan yang dilakukan dua arah antara tenaga keperawatan dan dokter secara lisan atau via telepon untuk melaporkan hasil pemeriksaan medis yang dianggap kritis didukung dengan hasil pemeriksaan penunjang lainnya

Tujuan 1. Meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien berorientasi kepada keselamatan pasien

2. Mencegah terjadinya kesalahan dalam melaporkan hasil pemeriksaan medis

3. Memastikan keakuratan pelaporan hasil pemeriksaan medis

Kebijakan Setiap tenaga keperawatan harus melaksanakan pelaporan pasien yang dianggap kritis dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit berorientasi pada standar internasional

Referensi 1. Kermenkes Nomor 370 Tahun 2007 tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan

2. Permenkes Nomor 1792 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik

3. Permenkes Nomor 43 Tahun 2013 Tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang baik

Prosedur Kegiatan 1. Semua hasil pemeriksaan medis kritis harus ditulis secara lengkap oleh petugas

2. Semua hasil pemeriksaan medis kritis harus dibacakan kembali secara lengkap oleh petugas

3. Semua hasil pemeriksaan medis kritis harus dikonfirmasikan oleh dokter atau petugas yang menyampaikan hasil pemeriksaan

4. Penerima pesan boleh tidak melakukan pembacaan

Page 2: SPO Pelaporan Hasil Pemeriksaan Kritis

kembali ( read back ) bila tidak memungkinkan seperti dikamar situasi gawat darurat di IGD

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gadar2. Para dokter, perawat, petugas laboratorium, petugas