Spo Manajemen Nyeri

4
PROSEDUR TETAP Memfasilitasi pasien Dilakukan pada pasie I. PENGERTIAN : Menyiapkan pasien da kenyamanan yang dite II. TUJUAN : III. KEBIJAKAN : IV. PROSEDUR : 1. Lakukan pe onset/durasi, fr 2. Amati perl komunikasi efekt 3. Pastikan p 4. Gunakan st merasa menerima 5. Identifika 6. Evaluasi p kronik atau yang 7. Evaluasi b digunakan 8. Bantu pasi 9. Bersama ke merencanakan mon 10. Beri inform ketidaknyamanan 11. Ajarkan kep pasien mengalami 12. Mengajarkan presipitasi atau rendahnya penget 13. Pilih dan i interpersonal) u 14. Mengajarkan strategi penurun 15. Anjurkan pa 16. Ajarkan tek guided imagery, dingin/panas, da 17. Jelaskan te 18. Gunakan pen 19. Lakukan ver medik.

description

Nyeri

Transcript of Spo Manajemen Nyeri

Sheet1PROSEDUR TETAPMANAJEMEN NYERIdr. GEMPOL SUWANDONO, MM I. PENGERTIAN :Menyiapkan pasien dan keluarga tentang strategi mengurangi nyeri atau menurunkan nyeri ke level kenyamanan yang diterima oleh pasienII. TUJUAN :Memfasilitasi pasien untuk tindakan pengurangan nyeriIII. KEBIJAKAN :Dilakukan pada pasien yang mengalami nyeriIV. PROSEDUR :1. Lakukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri, termasuk lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor presipitasi2. Amati perlakuan non verbal yang menunjukkan ketidaknyamanan, khususnya ketidakmampuan komunikasi efektif3. Pastikan pasien menerima analgesik yang tepat4. Gunakan strategi komunikasi terapeutik yang dapat diterima tentang pengalaman nyeri dan merasa menerima respon pasien terhadap nyeri5. Identifikasi dampak pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup6. Evaluasi pasca mengalami nyeri termasuk riwayat individu dan keluarga mengalami nyeri kronik atau yang menimbulkan ketidakmampuan7. Evaluasi bersama klien tentang efektifitas pengukuran kontrol paska nyeri yang dapat digunakan8. Bantu pasien dan keluarga untuk memperoleh dukungan9. Bersama keluarga mengidentifikasi kebutuhan untuk mengkaji kenyamanan pasien dan merencanakan monitoring tindakan10. Beri informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama berakhir, antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur11. Ajarkan kepada pasien untuk mengontrol faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien mengalami ketidaknyamanan (misal: temperature ruangan, cahaya, kebisingan)12. Mengajarkan pada pasien bagaimana mengurangi atau menghilangkan faktor yang menjadi presipitasi atau meningkatkan pengalaman nyeri (misal: ketakutan, kelemahan, monoton, dan rendahnya pengetahuan)13. Pilih dan implementasikan berbagai pengukuran (misal: farmakologi, nonfarmakologi, dan interpersonal) untuk memfasilitasi penurun nyeri14. Mengajarkan kepada pasien untuk mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri ketika memilih strategi penurun nyeri15. Anjurkan pasien untuk memantau nyerinya sendiri dan intervensi segera16. Ajarkan teknik penggunaan nonfarmakologi (misal: biofeedback, TENS, hypnosis, relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, terapi bermain, terapi aktivitas, acupressure, terapi dingin/panas, dan pijatan)17. Jelaskan tentang penggunaan analgetik untuk penurun nyeri yang optimal18. Gunakan pengukuran control nyeri sebelum nyeri meningkat19. Lakukan verifikasi tingkat ketidaknyamanan dengan pasien, catat perubahan pada rekam medik.20. Evaluasi keefektifan pengukuran kontrol nyeri yang dilakukan dengan pengkajian terus-menerus terhadap pengalaman nyeri21. Modifikasi pengukuran kontrol nyeri pada respon pasien22. Dorong istirahat yang adekuat/tidur untuk memfasilitasi penurunan nyeri23. Anjurkan pasien untuk mendiskusikan pengalaman nyeri, sesuai keperluan24. Beri informasi yang akurat untuk mendukung pengetahuan keluarga dan respon untuk pengalaman nyeri25. Melibatkan keluarga dalam modalitas penurun nyeri, jika mungkin26. Pantau kepuasan pasien dengan manajemen nyeri pada rentang spesifikV. UNIT TERKAIT : Instalasi Rawat Inap ICU

Sheet2

Sheet3