SPK Singapura Kelp 1
-
Upload
rizka-nur-farida -
Category
Documents
-
view
21 -
download
3
description
Transcript of SPK Singapura Kelp 1
TUGAS HEALTH CARE SYSTEM
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
INDONESIA DAN SINGAPURA
Disusun oleh :
Rizka Nur Farida (125070300111016)
Bintang Kurniawan A. (125070300111018)
Cecilia Ayu Damayanti (125070300111019)
Anastasia Billin (125070300111020)
Wardatul Ashfia (125070300111022)
Rizki Satria A. (125070300111023)
Tita Ailul M. (125070300111024)
Devi Puspita Sari (125070300111025)
Haqqelni N. R. (125070300111026)
Septi Nur Rachmawati (125070300111027)
Dheastiana Citra Dewi (125070300111034)
Selvy Revitasari (125070300111038)
Claretta Saraswati (125070300111031)
PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN SINGAPURA
Singapura adalah sebuah negara pulau dengan populasi 5.2 juta, terkenal dengan
sistem kesehatannya yang efisien dan menyeluruh. Pelayanan kesehatan primer ada setelah
Singapura merdeka pada tahun 1965, dimulai dengan program imunisasi masal pencegahan
penyakit tropis endemik. Untuk menyediakan kenyamanan pasien yang datang, pemerintah
memperluas jaringan rumah sakit, termasuk RSU, klinik, dan klinik ibu dan anak. Pelayanan
kesehatan adalah prioritas kelima dari dana pemerintah.
Untuk memperkirakan dan mencegah masalah yang akan datang, pemerintah
mempromosikan program kesehatan nasional tahun 1983. Detailnya, rencana untuk 20 tahun
mendatang bersama dengan medisave. Tahun 1985, pembangunan rumah sakit umum dimulai
dengan menggabungkan bisnis dan finansial dengan pelayan kesehatan untuk menyediakan
pelayanan kesehatan yang maksimal dan biaya yang efisien (Lim, 1998). Pengeluaran untuk
pembiayaan pelayanan kesehatan 3% dari GDP selama periode 1980-1990. Dollar terus
meningkat setiap tahun dari tahun 1967-1995. Tahun 2002, pemerintah mengumumkan
perencanaan Eldershield untuk membantu manula dan penderita cacat parah.
A. Peraturan Sistem Pelayanan Kesehatan Singapura
Filosofi Sistem Pelayanan Kesehatan terdiri dari 3 pilar. Pertama, negara bertujuan
untuk membangun kesehatan masyarakat dengan pelayanan kesehatan preventif dan
mendorong gaya hidup sehat. Kedua, Singapura juga menekankan respon personal dalam
menghadapi hidup sehat melalui sistem 3M (Medisave, Medishield, dan Medifund). Yang
terakhir, pemerintah harus menghemat biaya pelayanan kesehatan dengan mengontrol
pemasukan pelayan kesehatan dan menyediakan subsidi besar untuk institusi pelayanan
kesehatan umum.
Ada 3 macam peraturan dalam sistem tersebut, Minister of Health/Menteri Kesehatan
(MOH), Central Provident Fund/Pembiayaan yang Tersentral (CPF) dan Monetary Authority
of Singapore/Pewenangan Moneter Singapura (MAS). MOH mengawasi ketentuan dan
kebijakan pelayanan kesehatan. Secara spesifik, ini termasuk pembiayaan edukasi promosi
kesehatan, mengawasi akses dan kualitas pelayanan kesehatan, mencegah dan mengontrol
penyakit, alokasi sumber daya dan spesialis serta lisensi kebutuhan administrasi untuk
mendirikan fasilitas pelayanan kesehatan.
CPF adalah perencanaan pemahaman dan kewajiban sistem keamanan sosial. Hal ini
menjamin orang yang bekerja di Singapura dan penduduk Singapura untuk membantu
mereka pada usia tua. CPF telah mengeluarkan dana untuk membantu kebutuhan masyarakat,
perumahan, perlindungan keluarga, peningkatan asset dan pelayanan kesehatan. Buruh dan
karyawan berkontribusi dalam tiga hal, simpanan biasa, simpanan spesial, dan simpanan
Medisave.
MAS, sebagai bank sentral Singapura, meregulasi aspek keuangan pada sektor
asuransi. Departemen Asuransi MAS bergerak dibidang pemegang polis asuransi dan
aktifitas yang meregulasi asuransi, termasuk registrasi dan kebutuhan lisensi. Secara periodik,
MAS menyediakan arah dan catatan kegiatan untuk meregulasi aktifitas asuransi.
B. Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Singapura
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Singapura menyediakan pelayanan kesehatan
primer, pelayanan rumah sakit, pelayanan jangka panjang, dan pelayanan terintegrasi lainnya
kepada masyarakat.
Singapura memiliki jaringan poliklinik dan klinik praktek dokter mandiri untuk
menyediakan pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan preventif sebaik edukasi
kesehatan. 80% pelayanan kesehatan primer disediakan lebih dari 2000 klinik kesehatan
mandiri.
Pelayanan rumah sakit terdiri dari pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan pelayanan
darurat. Berbeda dengan pelayanan kesehatan primer, pelayanan rumah sakit didominasi oleh
rumah sakit milik pemerintah (80%). Rumah sakit umum dibangun dalam 5 cluster:
Alexandra Health Pte Ltd (AHPL), Jurong Health Services (JHS), National University Health
System (NUHX) National Healthcare Group (NHG) dan Singapore Health Services (SHS).
Terdapat 2 rumah sakit privat yang menjadi rujukan utama yaitu Raffles Medical Group dan
Parkway Health.
Pada tahun 2010 terdapat 11,509 tempat tidur, dimana 8881 diantaranya dari sektor
rumah sakit umum dan 2628 tempat tidur berasal dari rumah sakit swasta. Jumlah dokter di
rumah sakit umum yang teregistrasi (tidak termasuk spesialis) 8819 dokter, dan jumlah
perawat 12994 orang. Sedangkan di rumah sakit privat jumlah dokter 3292 dan perawat 5140
orang. (Badan Statistik Singapura, 2011).
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN INDONESIA
A. Sistem Pelayanan Kesehatan dan Rujukan di Indonesia
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care)
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan
masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan.
Oleh karena jumlah kelompok ini didalam suatu populasi sangat besar (lebih kurang 85%),
pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan dasar (basic
health services) atau juga merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama (primary
health care). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah puskesmas, puskesmas pembantu,
puskesmas keliling, dan balkesmas.
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services)
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang
memerlukan perawatan nginap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan
kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit tipe C dan D, dan
memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis.
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services)
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang
sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah
kompleks dan memerlukan tenaga-tenaga super spesialis. Contoh di Indonesia : rumah
sakit tipe A dan B.
Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia meliputi pelayanan rujukan yang berupa:
1. Pelayanan kesehatan dasar
Pada umumnya pelayanan dasar dilaksanakan di puskesmas, Puskesmas pembantu,
Puskesmas keliling, dan Pelayanan lainnya di wilayah kerja puskesmas selain rumah
sakit.
2. Pelayanan kesehatan rujukan
Pada umumnya dilaksanakan di rumah sakit. Pelayanan keperawatan diperlukan, baik
dalam pelayanan kesehatan dasar maupun pelayanan kesehatan rujukan.
B. Sistem Rujukan (Referal System) Pelayanan Kesehatan Indonesia
Di negara Indonesia sistem rujukan telah dirumuskan dalam SK. Menteri Kesehatan RI
No.32 tahun 1972, yaitu suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada
unit yang lebih mampu atau secara horizontal dalam arti antara unit-unit yang setingkat
kemampuannya. Macam rujukan yang berlaku di negara Indonesia telah ditentukan atas dua
macam dalam Sistem Kesehatan Nasional, yaitu:
Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari :
1. Rujukan internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam
institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) ke puskesmas
induk.
2. Rujukan eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan
kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap)
maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).
Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari :
1. Rujukan medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya penyembuhan
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya, merujuk pasien puskesmas dengan
penyakit kronis (jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus) ke rumah sakit umum
daerah.
2. Rujukan kesehatan adalah rujukan pelayanan yang umumnya berkaitan dengan upaya
peningkatan promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Contohnya,
merujuk pasien dengan masalah gizi ke klinik konsultasi gizi (pojok gizi puskesmas),
atau pasien dengan masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA
Abeysinghe, Tilak., Himani, Jeremy Lim. 2010. Singapore’s Healthcare Financing: Some Challenges. Singapura: Departement of Economics, National University of Singapore.
Kepmenkes No. 374 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional
http://www.geocities.ws/klinikikm/manajemen-kesehatan/sistem-rujukan.htm
http://aamaulana96.blogspot.com/2013/03/sistem-pelayanan-kesehatan.html
http://nieszvirgo.blogspot.com/2012/11/sistem-pelayanan-kesehatan-di-
indonesia.html
http://bocahbancar.files.wordpress.com/2009/01/sistem-pely-kesehatan.ppt
http://courses.nus.edu.sg/course/ecstabey/Singapore%20health%20chapter-earlier
%20version.pdf
http://www.brookings.edu/~/media/press/books/2013/affordableexcellence/
affordableexcellencepdf.pdf