sosis udang
-
Upload
soraya-yaguzy -
Category
Documents
-
view
100 -
download
7
description
Transcript of sosis udang
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang sangat melimpah, serta
kekayaan jenis-jenis ikan yang mempunyai ekonomis tinggi, seperti dari kelas
crustacean yaitu udang, rajungan dan kepiting (Martati, 2002).
Hasil perikanan sarat akan protein dan beberapa mineral penting yang
sangat diperlukan tubuh, dilain pihak mempunyai kandungan lemak yang rendah.
Dengan alasan ini ikan sering digunakan sebagai pengganti daging, yang umumnya
mengandung lemak dan kolesterol dalam jumlah banyak (Astawan dan Astawan,
1989). Ditambahkan oleh Afrianto dan Liviawaty (1989), protein ikan sangat
diperlukan oleh manusia karena selain mudah dicerna juga mengandung asam
amino dengan pola yang hampir sama dengan pola asam amino yang terdapat di
dalam tubuh manusia. Ikan segar mempunyai sifat-sifat yang masih sama dengan
ikan hidup, baik mengenai rupa, bau, rasa maupun tekstur.
Salah satu usaha untuk meningkatkan nilai dan mengoptimalkan
pemanfaatan produksi hasil tangkapan laut adalah dengan pengembangan produk
bernilai tambah, baik olahan tradisional maupun modern. Namun produk bernilai
tambah yang diproduksi di Indonesia masih dari ikan ekonomis seperti tuna/udang
kaleng, tuna steak, loin dan lain sebagainya yang memiliki nilai jual meski tanpa
dilakukan proses lanjutan. Sedangkan apabila ingin merubah nilai jual ikan non
ekonomis maka salah satu cara yang bisa ditempuh adalah melalui pengembangan
produk hasil perikanan agar lebih bisa diterima oleh masyarakat dan sesuai dengan
selera pasar dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, aman, sehat
2
melalui asupan gizi/vitamin/protein dari produk hasil perikanan dan ketahanan
pangan (Huseini, 2007).
Jenis udang yang biasa diprioritaskan adalah jenis udang windu yang
merupakan jenis yang sering diminta pasar dunia. Udang yang mempunyai nilai
ekonomis tinggi biasanya ditangkap di daerah lautan yang tidak begitu dalam, tetapi
banyak pula yang dibudidayakan sebagai udang tambak misalnya udang galah
(Dadang, 1998).
Sosis merupakan salah satu produk olahan daging yang sangat digemari
masyarakat Indonesia sejak tahun 1980-an. Istilah sosis berasal dari bahasa Latin
yaitu “salsus”, yang artinya garam. Hal ini merujuk pada artian potongan atau
hancuran daging yang diawetkan dengan penggaraman. Makanan ini dibuat dari
daging atau ikan yang telah dicincang kemudian dihaluskan, diberi bumbu,
dimasukkan ke dalam selonsong berbentuk bulat panjang simetris, baik yang terbuat
dari usus hewan maupun pembungkus buatan (casing). Sosis merupakan makanan
asing yang sudah akrab dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena rasanya
enak (Dini, 2008).
Jenis-jenis ikan yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat sosis
ikan adalah ikan kakap, tenggiri, ekor kuning, taking-talang dan ikan remang. Di
samping itu ada beberapa jenis ikan dasar yang merupakan hasil samping
tangkapan udang (golongan trasfish) seperti bloso, selanget, kuniran, mata besar,
tigawaja, dll. Jenis-jenis ikan tersebut termasuk ikan yang harganya relatif murah,
berkulit keras tetapi dagingnya mengandung protein yang sama dengan jenis ikan
lain. Ikan yang berwarna putih/krem, bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan sosis ikan. Daging ikan dari golongan trasfish biasanya diolah menjadi
surimi yang dapat digunakan sebagai bahan baku sosis ikan (Anonymous, 2009a).
3
Selain ikan produk hasil perikanan yang dapat diambil menjadi produk diversifikasi
adalah sosis udang dengan bahan baku daging udang.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk
mengetahui secara langsung proses pembuatan sosis udang vannamei
(Litopenaeus vannamei) di UD Mina Lestari Food, Kelurahan Pegirian Kecamatan
Semampir, Kota Surabaya - Jawa Timur.
Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini adalah:
1. Mempelajari dan memperoleh keterangan-keterangan yang bersifat teknis
mengenai proses pembuatan sosis udang vannamei (Litopenaeus vannamei)
mulai dari bahan baku sampai produk akhir yang siap dipasarkan.
2. Mempelajari peralatan serta fasilitas yang digunakan sehingga mendapat
gambaran tentang kondisi, tata letak, dan tempat usaha pembuatan sosis udang
vannamei (Litopenaeus vannamei) serta keadaan sanitasi dan hygiene yang
diterapkan.
3. Mengetahui komposisi gizi pada sosis udang vannamei (Litopenaeus vannamei).
1.2.1 Kegunaan
Dari hasil Praktek Kerja Lapang ini diharapkan mahasiswa dapat
meningkatkan keterampilan di lapangan dengan memadukan antara teori yang
didapatkan di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada, sedangkan laporan
diharapkan dapat berguna bagi :
1. Lembaga akademis atau perguruan tinggi, sebagai informasi keilmuan dan
pedoman untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.
4
2. Pengusaha pembuat sosis udang vannamei (Litopenaeus vannamei), sebagai
bahan informasi dan pertimbangan bagi pengembangan usahanya di masa yang
akan datang.
3. Sebagai informasi kepada masyarakat luas mengenai proses pembuatan
pembuatan sosis udang vannamei (Litopenaeus vannamei).
3.1 Tempat dan Waktu
Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di UD Mina Lestari Food,
Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir, Kota Surabaya - Jawa Timur pada
tanggal 30 Mei - 4 Juni 2011.