jurnal tentang sosis hiu.pdf

download jurnal tentang sosis hiu.pdf

of 118

Transcript of jurnal tentang sosis hiu.pdf

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    1/118

    ex@.. YMEMPELAJARIPEMBUATAW P R O D B C I ~ T I RUNTUK SOSlS D G l M G IK W HIU

    OlehNUR W HlDF 24 451

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    2/118

    Nur Wahid. F24 0451 Mempelajari Pembuatauntuk Sosis Daging Ikan Hiu. Di bawah bimWirakartakusumah dan Djundjung Daulay.

    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatpembuatan produk antara ikan hiu yang ddalam pembuatan sosis serta untuk mengetahuiproduk antara dan sosis yang dihasilkannya.

    Produk antara yang dibuat meliputi tigmetode pembuatan yang berbeda-beda. Ketiga tersebut adalah daging giling beku produk kproduk kering granula

    Analisls yang dilakukan terhadap pmeliputi kada r air kadar protein kadar garam daya emulsi aktivitas emulsi stabidaya serap air dan daya serap minyak. dilakukan terhadap sosis meliputi kadarprotein kadar lemak kadar abu daya ikat akekenyalan da n uji organoleptik.

    Kandungan proteln produk antara berpengaruh terhadap sifat emulsi produk.

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    3/118

    56 6 ml/g aktivitas emulsi 33 43 dan sta9 6 9 , Daya serap air yang paling baik kering beku.

    sosis yang dihasilkan sangat dipenqarusifat produk antara yang digunakan temulsinya. Sifat fungsional protein berppenqikatan air dan lemak yanq berpengatekstur sosis yany dihasilkan.

    Sosis yang memiliki tekstur paling bdari produk beku dengan penambahan polifNamun disarankan agar dalam pembuatan sosisantara ini dilakukan proses pencucian yanlagi sehingga dihasilkan aroma yanq disukai

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    4/118

    MEMPEINARI PEMBUKIrAN PRODUK ANUNTUK SOSIS DAGING IKA N I IIU

    OlehN u r Wahid

    2 4 0 4 5 1

    S K R I P S I

    S e ba ga i s a l a h s a t u s y a r a t u n t u k memperoS A R JA N A T E K N O L O G I P E R T A N I A N

    p a d a j u r u s a n T E K N O L O G I P AN GA N DAN F A K U LT A S T E K N O L O G I P E R T A N I A N

    I N S T I T U T P E R T A N I A N BOGOR

    1 9 9 2

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    5/118

    INSTITUT PERTANIAhT BOGOR

    MEMPEWARI PEMI UATAN PRODUK ANTUNTU SOSIS D GING XKAN l l U

    Sebagai salah satu syaratUntuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI

    pada Jurusan TEKNOLOGI PANGAN DAN GFAKULTAS TEKNOLOG I PERTANIAN

    INSTITUT PERTANIAN OGOR

    OlehNur WahidF 24 0451

    Dilahirkan pada tanggal 8 Mei 196di Salatiga

    Tanggal lulus 26 Mei 1992

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    6/118

    KKI A PENG NT R

    Puji syukur saya panjatkan kehadirat Apetunjuk dan pertolongannya sehingga penmenyelesaikan skripsi ini.

    Terselesaikannya skripsi ini tidak lepserta dan bantuan beberapa pihak baik smaupun spiritual. Dalam kesempatan ini penulterimakasih kepada:

    1 Bapak Dr.Ir. R Aman Wirakartakusumahdosen pembimbing yang telah banyak memdan bimbingannya selama penulis penelitian dan menyusun skripsi

    2 Bapak Drh. Djundjunq Daulay MScpembimbing yang telah banyak memberika3 Bapak Direktur PAU Pangan dan Gizi I

    memberikan bantuan dan fasilitas smelakukan penelitian

    4 Bapak Ir. Sugiyono sebagai dosen pengberkenan menguji penulis dan memberikperbaikan terhadap skripsi ini

    5 Ayah Ibu dan dik Tri tercinta yang tedoronqan moral

    G Semua pihak yang telah membantu penulipenelitian maupun dalam menyusun skrip

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masempurna. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca senantiasa penulis harapkan.

    Semoqa tulisan ini bermanfaat.

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    7/118

    A T A P E N G A N T A RD A F T A R I SD A F T A R G A M B A RD A F T A R T A B E LD A F T A R L A M P I R A N

    P E N D A H U L U A NA LA TA R BELAKANGB T U J U A N

    T I N J A U A N P U S T A K AA I K A N H I UB P R O T E I N D AG IN G I K A N H I U

    S I S T E M EM UL S I S O S I SD PRODU K ANTARA

    M ET OD OL OG I P E N E L I T I A N A BAHAN DAN ALAT

    B a h a n 2 A l a t

    B M ET OD E P E N E L I T I A N A n a l i s i s D a q i n q Sega r

    2 Pembuatan P r o d u k A n t a r a

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    8/118

    V HASIL DAN PEMBAHAS AN A KARAKTERISTIK DAGING HIU SE GAR B KARAKTER ISTIK PRODUK ANTARA

    Kadar Air2 Protein

    Sifat Emulsi4 Daya Sera p Air dan Minyak

    C PRODUK SOSIS Daya Ika t Air

    2 Kadar Air3 Kadar Lemak 4 Kadar Abu 5 Kekerasa n dan Kekenyalan 6 Uji Organoleptik

    KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

    B SARAN

    DAFTAR PUSTAKAAMPIRAN

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    9/118

    Gambar 1. Morfologi eksterior dari ikan hGambar 2 Skema emulsi sosis denqan protlarut dan partikel lemak yang Gambar 3 Pengaruh ikatan silang proteindaya ikat air Gambar 4 Bagan proses pembuatan produk bGambar 5 Bagan proses pembuatan produk Gambar 6 Bagan proses pembuatan produk knula modifikasi Gambar 7. Bagan proses pembuatan sosisGambar 8 Grafik hasil analisa curdmeterGambar 9. Kadar air berbagai produk antarGambar 10 Grafik kadar protein dan proteilarut garam Gambar 11 Grafik daya emulsi Gambar 12 Grafik hubungan kadar protein ddaya emulsi Gambar 13. Grafik hubungan kadar protein lgaram denqan daya emulsiGambar 14. Grafik aktifitas dan stabilitasGambar 15. Grafik hubungan kadar proteindenqan aktivitas emulsi Gambar 16 Grafik hubungan kadar protein l

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    10/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    11/118

    DAFI AR TAB EL

    Tabel 1 Produksi ikan hiu d i IndonesiaTabel 2 Perbandingan rata rata bagian tubberbagai jenis ikan hiuTabel 3 Kandungan urea dari berbagai jeniTabel 4 Komposisi kimia daging ikan hiuTabel 5 Perbandingan komposisi protein daikan dan daging mamalia

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    12/118

    D FT R L MPIR N

    Lampiran 1 Data hasil pengamatan produkLampiran 2 Data hasil pengamatan produkLampiran 3 Analisis sidik ragam proteinLampiran 4 a Analisis sidik ragam proteingaramLampiran 4 b Uji Beda Nyata Terkecil protgaramLampiran 5 a Analisis sidik ragam daya emLampiran 5 b uji beda nyata terkecil dayaLampiran G a Analisis sidik ragam aktifitLampiran 6 b Uji beda nyata terkecil aktiemulsiLampiran 7 Analisis sidik ragam stabiliLampiran 8 a Analisis sidik ragam daya sLampiran 8 b Uji beda nyata terkecil dayaLampiran 9 a Analisis sidik ragam daya sLampiran 9 b Uji beda nyata terkecil dayaminyak Lampiran 10 a Analisis sidilc ragam daya iLampiran 10 b Uji beda nyata terkecil dayaair Lampiran 1l a Analisis sidik ragam kekeras

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    13/118

    L am pi r a n 1 3 a A n a l i s i s s i d i k ragam k a da r am pi ran 1 3 b U j i b e d a n y a t a t e r k e c i l k a d

    L a mp ir an 1 4 A n a l i s i s s i d i k ragam k a d a r s o s i s L am pi r a n 1 5 a ~ n a l i s i s i d i k ragam k a d a r ~ a m ~ i r a n5 b U j i b ed a n y a t a t e r k e c i l k a ds o s i s L am pi r an 1 6 a A n a l i s i s s i d i k ragam k a d a r L a m p i ra n 1 6 b U j i b ed a n y a t a t e r k e c i l k a dL a m pi r a n 1 7 a A n a l i s i s s i d i k ragam u j i t eL am pi r a n 1 7 b U j i beda n y a t a t e r k e c i l t e kL am p ir an 1 8 a A n a l i s i s s i d i k rag am u j i p en

    a m p ir an 1 8 b U j i b ed a n y a t a t e r k e c i l p en aL am pi r a n 1 9 a A n a l i s i s s i d i k r agam u j i r a sL a m pi ra n 1 9 b U j i b e d a n y a t a t e r k e c i l u j iL am p ir an 2 0 a A n a l i s i s s i d i k ragam u j i bauL a m p i ra n 2 0 b U j i beda n y a t a t e r k e c i l ba uL a m p i ra n 2 1 Gambar p r o d u k k e r i n g g r a n u l ap ro du k k e r i n g b ek u Lam pi r an 22 Gambar ma r in be e f L am p ir an 2 3 Gambar s o s i s d a r i d a g i n g h i uLa mp ira n 24 Gambar s o s i s d a r i p r od u k b e kL a m pi ra n 2 5 Gambar s o s i s d a r i p ro du k k e rbeku

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    14/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    15/118

    Urea ini akan terdegradasi menjadi amoniamati dan memberikan citarasa spesifik dyang tidak disukai. Meskipun telah bapenelitian tentang cara-cara penghilangakarena bentuk produk akhirnya kurang msekarang aplikasi penelitian ini digunakan.

    Disamping kekurangan yang ada sebenamemiliki potensi untuk dikembangkan molahan modern. Kandungan proteinnya yangselain dapat memberikan nilai gizi yanmemiliki sifat fungsional yang penting dalpangan. Kandungan protein larut garam yandapat berperan sebagai emulsifier yang baisistem emulsi. Dengan demikian bahandikembangkan menjadi produk pangan emulsiikan dan sosis.

    Penelitian tentang pembuatan sosis darsegar sudah banyak dilakukan dan didapatkcukup bagus. Hal ini disebabkan karenfungsional protein ikan masih utuh. Namundaging hiu diperlukan perlakuan-perlakua

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    16/118

    sehingga produksi tidak terlalu tergantusegar. Ketergantungan pada bahan baku ikmenyebabkan kendala produksi karena fluktcukup besar dan hasil ikan laut sangat dimusim.

    Beberapa jenis produk antara ikan sudoleh beberapa peneliti seperti konsentraatau marinbeef. Produk ini memiliki daya baik dan menghasilkan tekstur yang bagus.pembuatan sosis perlakuan yang diberikan produk antara tersebut menyebabkan sebterdenaturasi da n terkoagulasi sehingga mdalam pembentukan emulsi.

    Perlakuan garam etanol dan perlakuababkan terjadinya denaturasi koagulasi protein. Oleh karena itu diperlukan adaperlakuan guna mempertahankan sifat-sifprotein tersebut.

    B TUJU N

    Penelitian ini bertujuan untuk mend

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    17/118

    A IK N IU

    Ikan hiu termasuk ke dalam golongan irawan yang tidak memiliki tulang rusuk. Jalanqsung menempel pada kulit, sehingga smenjadi berserat dan kuat. Hal ini menyebsukar dikuliti Kreuzer dan Ahmed, 1978).

    Perbandingan rata-rata bagian tubuh jenis ikan hiu seperti yang terlihat pada Tjukkan bahwa daging merupakan bagian terbesnen-komponen lainnya, yaitu lebih dari 42

    Tabel 2 Perbandingan rata-rata bagianberbagai jenis ikan hiu *

    Bagian Tubuh Per

    BadanKepalaIsi perutHatiTulangSirip

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    18/118

    ~ o r f o l o g i k s t e r i o r i k an h i u d an b ag in ya yang d a p a t d i b u a t po to ng an d a p a t Gambar 1

    k e p a l a b ad an 1 moncong 6 . s i r i p p e2 c e l a h i n s a n g 7 . s i r i p b e3 s i r i p d a d a 8 . s i r i p p u4 s i r i p p u ng gu ng d e pa n 9 . s i r i p e k5 . d u r i l o s i r i p e kGambar 1 M o r fo l og i e k s t e r i o r d r i i ky an g t i d a k b e r g a r i s a d a l ab i s a d i b u a t f i l e t ) ( Be au mar

    D a r i ju m la h d a g i n g ya ng b e s a r t e r s e b un ya masih s a n g a t t e r b a t a s . Hal i n i d i sek an du ng an u r e a n y a y an g cu ku p t i n g g i .

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    19/118

    bulkan bau pesing pada daging ikan. Kanduberbagai jenis ikan hiu terlihat pada Tabe

    Tabel 3. Kandungan urea dari berbagai

    Spesies Kandungan u

    Spiny dog fishBlack tip sharkLasser spotted dog fishTiger sharkSmooth houndHammer head

    ) * sumber : Kreuzer dan Ahmed, 1978

    Cara-cara penghilangan urea telah bankan. Berhimpon 1982) menghilangkan ureadamnya pada larutan NaCl 1 dan asam ase30 menit, dimana urea dapat direduksi seGordievskaya 1973) mereduksinya dengan peblansir) atau perendaman air atau larutan

    disebutkan bahwa perlakuan panas ini kuSedangkan Priono et. al. 1984) menyebutkan

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    20/118

    B PROT EIN DAGING IKA N IU

    Ik a n merupak an bahan makanan yan g d u ng a n p r o t e i n c u ku p t i n g g i . K andungan i k a n h i u d a r i b e r b a g a i s p e s i e s d a p a t T a b e l 4 .

    T a b e l 4 K o m po s is i k i m ia d a g i n g i k...................................................S p e s i e s A i r P r o t .

    ( b e r

    H o r n S h a r k 7 9 . 6 1 7 . 7 K o r o t h o k h o s t a v a 7 5 . 8 1 8 . 9 W h i t e t i p s h a r k 7 6 . 9 1 9 . 9 Hammer head 7 5 . 6 2 1 . 6

    S i l k y S h a r k 7 3 . 6 2 1 . 7T i g e r s h a r k 7 9. 4 1 6 . 3

    * Sumber : Kreuzer dan Ahmed, 1 9 7 8

    M en u r u t S u zu k i 1 9 8 1 ) , p r o t e i n i kk a nd u ng a n asam -asam a mi no e s e n s i a l y a nm em pu ny ai p r o f i l a s am amino y ang b a i k u

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    21/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    22/118

    seling membentuk jaringan otot. Dari tersebut yang paling berperan dalam pembadalah miosin, karena mempunyai gugus lipofilik, sehingga dapat membentuk ikatanlemak Suzuki, 1981). Tetapi miosin ini mkerusakan oleh perlakuan fisik maupun kpengolahan yang dilakukan diarahkan agardunginya dari kerusakan.

    C SIST M MULSI SOSIS

    Emulsi merupakan campuran dari dua zyang tidak dapat larut satu dengan lainnyzat berfungsi sebagai fase terdispersidalam bentuk globula-globula atau butisedangkan yang lain berfungsi sebagai fakontinyu). ~ p a b i l a ase kontinyu terdir

    fase diskontinyu berupa minyak, maka terbentuk adalah emulsi minyak dalam air apabila air yang berfunysi sebagai fase didihasilkan emulsi air dalam minyak W1973).

    Meskipun berbeda fase, kedua zat

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    23/118

    babkan oleh adanya pengaruh tegangan interProduk makanan emulsi dapat berbentuk

    padat, dimana bentuk semi padat ini dapat mtur plastis atau elastis. Sosis merupakandengan tekstur elastis yang tergolong keemulsi minyak dalam air O / W ) . Lemak befase diskontinu, dan air sebagai fase kontprotein berfungsi sebagai bahan pengemulsi er alamiah Forrest et.al., 1975).

    Kramlich 1973) memberikan langkah-landilakukan dalam pembuatan adonan emulsi soadalah membuat larutan protein yang cukup ubungi .partikel-partikel lemak. Kemudianprotein tersebut secara mekanis pada palemak. Selama pembuatan dan pencampuran protein terlarut membentuk matriks yangpartikel lemak, sehingga terbentuk emulsi Pada gambar terlihat skema emulsi sosis dyang menyelubunqi partikel lemak.

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    24/118

    .2 . : Prote

    Gambar 2 Skema emulsi sosis dengan plarut dan partikel lemak ya(Kramlich 1973)

    ~ a s a l a h ang ring dihadapi dalam padalah pecahnya emulsi. Kramlich (197bahwa penggilingan yang berlebihan menyebapemecahan emulsi. Hal ini disebabkan kpartikel lemak semakin kecil dan permukaanlebih besar, sehingga protein tidak cukup bungi semua lemak yang ada. Partikel lemini akan membentuk kantung lemak, sehingkeluar dari sistem emulsi.

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    25/118

    partikel lemak tidak terselubungi protein 1973).

    Pemanasan yang terlalu cepat atau pepemanasan yang terlalu tinggi menyebabkan bang dengan cepat, sedangkan protein penyerung mengkerut. Akibatnya emulsi tersebut lemak keluar dari campuran Kramlich, 1973)

    Menurut Wilson et. al. 1981) dalam eprotein berfungsi sebagai emulsifier almempunyai sisi-sisi rantai asam amino lipofilik dan hidrofilik serta fleksibmengubah konformasinya dibawah kondisi tert

    Pada sistem emulsi daging i kan, proteiberperan sebagai emulsifier adalah proteindan protein larut air. Protein larut garaikan adalah protein miofibriler, yang terdimiosin, dan aktomiosin Suzuki, 1981).

    Lin dan Zayas 1987) mempelajari pembepada daging dengan menambahkan protein konsdengan sistem pre-emulsifikasi, yaitu dengaprotein tersebut k e dalam adonan lemak sebe

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    26/118

    kel lemak. Keadaan ini dapat mencegaglobula lemak yang lebih besar selama perl

    D PRO UX NT R

    Untuk keperluan industri pengolahasifat-sifat bahan baku yang seragam, tkontinyu dalam jumlah cukup, dan dapat waktu tertentu sebagai stok Soekartawi, 1

    Suzuki 1981) menyebutkan salah satuantara untuk pembuatan kamaboko adalah sini berupa daging ikan yang digiling dSifat-sifat fungsional yang diperlukan dakamaboko masih bisa dipertahankan, namukuraag praktis, karena memerlukan freezebesar selama penyimpanan.

    Produk antara lainnya yang disebutkan adalah konsentrat protein ikan atau marinini berupa daging ikan yang dihilangkan lemsehingga menjadi suatu bentuk makanan yanq tinggi dan awet. Tetapi masih ada beberapsional protein yang mengalami kerusakan pembuatan, antara lain kemampuan untuk memb

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    27/118

    kan sebagian protein ini larut, dan berubbentuk gel k e bentuk sol. Dalam bentuk inmudah terekstrak.

    Pada pembuatan kamaboko penambahan Na3 sehingga penggilingan dapat berlangsupurna dan bentuk miosin berubah dari gel sol. Pada pembuatan marinbeef konsentrdigunakan hanya 1 2 , sehingga hanya syang berubah menjadi sol (Suzuki, 1981).

    Bentuk gel dan sol ini menurut Demand(1971) akan mempengaruhi daya ikat air dagakhirnya akan berpengaruh terhadap dihasilkan. Bentuk gel dan sol ini diGambar 3.

    G e l t e r t u t u p e l t e r bu k a

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    28/118

    Pembentukan struktur ikatan silang ioleh adanya garam polifosfat yang akan sinergis dengan penambahan NaCl Demand 1971 .

    Ekstraksi oleh etanol dapat meredlemak daging dan menghasilkan tekstur pomudah dilakukan rehidrasi pada marinbeef.kuan etanol ini menyebabkan terjadinya koagulasi protein, dan menyebabkan kerusakfungsionalnya Suzuki, 1981 .

    Pengeringan sangat menentukan mutu prdikeringkan. Bila metode pengeringan yangtepat untuk produk yang bersangkutanmenyebabkan tingginya tingkat kerusakanbahan makanan tersebut. Untuk bahan makanpengeringan yang menggunakan suhu tinggi aterjadinya koagulasi yang dapat merusak siprotein Borgstrom, 1965

    Jason 1965) menyebutkan bahwa pememberikan tingkat kerusakan terendah padadalah dengan pengeringan beku. Namun pe

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    29/118

    111 METOD OLO GI PENELITIAN

    A B H N D N L T

    1 BahanBahan baku yang digunakan dalam p

    adalah daging ikan hiu jenis lanyamlimbatus), yang diperoleh dari Tempat PePelabuhan Ratu di Sukabumi. Bahan digunakan adalah lemak hewan bahan pengyang diperoleh dari pasar Anyar Bogolongsong sosis dari PT Indexim Jakarta.

    Bahan-bahan kimia yang digunakan Natrium bikarbonat etanol Kalium sulfafat buffer fosfat dan bahan-bahan untuk keperluan analisa. Bahan-bahan teleh dari laboratorium PAU Pangan dan laboratorium jurusan TPG Fateta IPB.

    2 lat

    Alat yang digunakan dalam penelitilain adalah blender alat penqqilinq

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    30/118

    B ME TO DE PENELITIAN

    Daging ikan hiu dibeli dari pelelanganhan Ratu pada pagi hari dan langsung dibawarium PAU Pangan dan Gizi dengan menggunakaberisi es. Daging tersebut disimpan k e pada suhu 7 Daging dalam bentuk beku nakan dalam penelitian.

    Penelitian dilakukan dalam tiga tahap,analisis daging segar, tahap I1 pembuatan dan tahap I pengolahan produk antara menj

    1 Analisis Daging Segar

    Analisis daging segar dilakukan untkandungan kimia dan sifat-sifat fungdaging segar sebagai pembanding terhadapra. Analisis yang dilakukan terhadap meliputi kadar air, kadar abu, kadar pkadar protein larut garam, daya emulemulsi dan stabilitas emulsi.

    2 ~embuatan produk ntara

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    31/118

    pembuatan produk antara dengan hasilbentuk

    A. 1 Produk BekuA 2 Produk Kering BekuA 3 Produk Kering Granula modifika

    Tahap proses untuk masing-masing mettersebut adalah sebagai berikut

    a. Produk Giling Beku

    Pembuatan produk qiling beku dilmenggunakan daging segar sebanyak 5 kdari freezer penyimpanan dalam bentuktersebut dipotong-potong dengan ukuradicuci menggunakan air bersih sampKemudian digiling menggunakan pengsampai didapatkan daging yang lumat pencucian lagi. Air cucian dipisahkapenyaringan dan diperoleh daging gilidan tidak berbau pesing.

    Daging giling tersebut ditambsebanyak 0.5 atau sampai pH adonan

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    32/118

    Proses pembekuan dilakukan tpada suhu -40 C selama 12 j a m ' ddengan penyimpanan pada suhu 7 C

    Secara keseluruhan proses pebeku dapat dilihat pada Gambar 4

    Daginq seqa r (tanpa tulang)4-dipotonq-potong

    dicuciJdigiling4

    dicuciNaHC03 0.5 (pH=7.5)Polyfosfat 0.3

    diadukJ.dibekukan pada suhu -40 Cjdisimpan pada suhu -7' C

    PRODUK GILING BEKU

    Gambar 4. Bagan proses pembuatan pro

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    33/118

    b. Produk Kering Beku

    Pembuatan produk kering beku dimenggunakan bahan produk beku. Prodibekukan dikondisikan pada suhu dikeringkan dengan menggunakan psampai terjadi keseimbangan suhu danair kurang dari 8 . Secara lpembuatan ini dapat dilihat pada Gam

    Produk giling bekudikondisikan suhu -40c)J.Dimasukkan dalam wadah freeze dry4Pengeringan4Produk kering beku

    Gambar 5. Bagan proses pembuatan pbeku

    c. Produk Kering Granula

    Pembuatan produk kering granudengan menggunakan daging segar yangsebanyak tiga kali seperti pada pem

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    34/118

    Produk dalam bentuk granula i

    menggunakan oven pada suhu 4 O C sedidapatkan produk kering dengan kaddari 1 . Secara ringkas proses pekering qranula ini dapat dilihat pad

    Daging seqardipotong-potong

    4dicuci4diqiling4

    dicucid+ NaHCO 0.5 (pH 7.5+ eganol 95 1:1diaduk

    Jdigilinqqranula

    jdikeringkan denganoven suhu 40'~jProduk kering

    Gambar 6. Bagan proses pembuatan progranula

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    35/118

    Analisis terhadap produk antuntuk mengetahui sifat-sifat fuberhubungan dengan pembuatan sostersebut meliputi analisis kadarprotein, kadar protein larut garaemulsi, aktivitas emulsi, stabilitaserap air dan daya serap minyak.

    3. Pembuatan Sosis

    Produk antara yang dihasilkan digunakan sebagai bahan baku pemPembuatan sosis dilakukan dengan metuntuk semua produk antara, sehingga peyang dihasilkan hanya disebabkan olkualitas produk antaranya.

    Produk antara yang berbentuk dagindisiapkan dengan cara thowing pada Sedangkan produk kering dilakukan prodengan menambahkan air selama 1 jam untproduk basah. Penambahan air dilakukan kadar air produk antara, dimana pada sa

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    36/118

    Produk beku Produk

    digilingIditambah bumbu

    ditambahtapioka dan polifosfat4 .ditambah lemak

    dicampur dan dihomoqenkandimasukkan selongsonq-1dimasak-penqukusan 6 c 3 menit-perebusan 7 5 O ~ 0 menit

    I;Sosis

    Gambar 7. Bagan proses pembuatan sAnalisis terhadap produk sosis dima

    mengetahui mutu masing-masing sosis yadari berbagai produk antara yang melikadar air kadar protein kadar abu kekerasan gaya retak daya ikat aorqanoleptik.

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    37/118

    C RANCANGAN PERCOBAAN

    Pembuatan produk antara dan sosis ditiga perlakuan, dengan model faktor tungglengkap dengan model sebagai berikut:

    Yij r EijY . . hasil pengukuran akibat perl

    3 nilai rata-ratai pengaruh perlakuani j pengaruh error

    Sesudah analisis sidik ragam dilakukan uTerkecil (BNT) dengan nilai

    BNT Beda nyata terkecilq nilai beda nyata pada tinn jumlah observasi

    BNT q (p,db galat)

    D METODE ANA LIS IS

    MS galatn

    1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1984

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    38/118

    ditentukan dengan rumusberat labu beratawal akhirKadar air = berat sampel

    2. Analisis kadar protein (AOAC, 1984)

    Daging ikan sebanyak 0.1-0.2 gram dalam labu kjeldahl 100 ml, lalu ditamK2S04 dan HgO 1 1) dan 2 5 ml Setelah itu didekstruksi selama 30 cairan berwarna hijau jernih. Kemudsampai dingin, lalu ditambah 35 ml airml NaOH pekat sampai warna coklat kedidestilasi. Hasilnya ditampung dalyang berisi 5 ml H3B03 dan indikator metilen blue 1:4, lalu dititrasi denga

    3. Analisis kadar abu

    Sampel ditimbang 2 3 gr, lalu dimasucawan porselen d an dibakar dalam pemba30 menit. Setelah itu dimasukkan k e

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    39/118

    4 Analisis kadar protein larut garam (S

    Ekstraksi protein larut garam dilametode Christian dan Saffle (1976) demodifikasi. ~kstraksi ilakukan padanyak 25 gr contoh daging ikan hiu ditNaCl 6 dan dihancurkan dengan blentinggi (t'ipe AM 3. 63-51-03, Japan) sedidiamkan 3 menit, dan dihancurkankecepatan yang sama selama menit. Hkemudian disentrifus dengan sentrifH-103N, Kiya Seisa Kusho, td. Tosupernatannya dianalisa dengan metode

    5 Analisis Kadar Lemak (Metode Soxhlet)

    Sebanyak 5.0 gram sampel yang telah kedengan kertas saring, lalu dimasukkan soxhlet. Sementara itu heksan dimasulabu lemak yang telah ditimbang beratnnya diekstrak selama 5 jam. Destilasiada di dalam labu lemak, lalu labu d

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    40/118

    6 . Daya E m u l si G a l l u z z o d a n R e g e n s t e i n ,

    S eb an ya k 1 . 0 g ra m s a m pe l b e r a t k e r i n gd e n g an b l e n d e r k e c e p a t a n t i n g g i t i p0 3 , J a p a n ) s e l a m a 2 m e n i t . U n tu k d i t am b ah k an a i r s am pa i m e nc ap ai k ad en ga n d a g in g s e g a r , y a i t u s e b e s a r 7 9d it am b ah ka n k e d al a m sam pe l s e d i k i t s am p ai t e r j a d i p ec ah ny a e m u l s i . d i n y a t a k a n d a la m m m i n y ak . y an g d i b u t us a m p e l .

    7 . A k t i v i t a s E m ul si m o d i f i k a s i S a t h e 1981

    S eb an ya k 1 0 g r c o n t o h d i s u s p e n s i k a n

    a i r l a l u pH-nya d i a t u r m e n j a d i 7d i ta m b a h d e ng a n a i r s am pa i 1 5 0 m lminyak j a g u n g s e b a n y a k 1 50 m l s e r t a b l e n d e r t i p e AM-3. 6 3- 51 -0 3, J a p a n ) sE m ul si d i t u a n g k e da la m t a bu n g s e n t r i fp a t k a n p ad a p e n an g a s a i r 2 5 O ~ 0 m et a b u n g i t u d i s e n t r i f u s K okusan H-103

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    41/118

    8. Stabilitas emulsi (modifikasi Sathe 1981

    Penetapan stabilitas emulsi mirip denaktivitas emulsi, tetapi penangas dsuhu 80c selama 30 menit dan disenkecepatan 1450 x G (Kokusan H-103 NKusho,Ltd. Tokyo, Japan). Emulsi ydiukur dan didapatkan nilai aktifitas pemanasan. Stabilitas emulsi diperolemembandingkan antara aktifitas emdipanaskan dengan sebelum dipanaskan dalam persen.

    9. Daya Serap Air (Beuchat, 1977

    Sebanyak 1 gr sampel dimasukkan ke sentrifus dan ditambah air destilatadengan kawat dan didiamkan 30 menit. fusi dengan alat sentrifus (Kokusan HSeisa Kusho,Ltd. Tokyo, Japan) seldengan kecepatan 5500 x G. Banyaknyyang bebas dan tidak terserap oleh

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    42/118

    10 Daya serap Minyak (Beuchat, 1977)

    Sebanyak 1 qr sampel dan 10 ml minyaksukkan ke dalam tabung sentrifus, kawat selama 1 menit, disentrifus (kokKiya Seisa Kusho,Ltd. Tokyo, Japan) pselama 30 menit. Volume minyak yanq tdiukur denqan qelas ukur.

    volumeminyak awal akhirDaya serap minyak =Berat sampel

    BJ = Berat Jeni s minyak yang besarnya

    11. Daya Ikat Air

    Sebanyak 0 5 gram sampel direbus padselama 15 menit, ditiriskan, ditaruhkertas sarinq, dan ditekan denqan peng(OTM, 80-P-4.2 Tabata Oil Machinary CoJapan) pada tekanan 50 kg/cm2 selLuasan basah pada kertas sarinq diukur

    12 Kekerasan Dan Daya Tahan Pecah

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    43/118

    aktupenusukan

    Gambar 8 Grafik hasil analisa curdme

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    44/118

    A 2 kKekerasan yne/cm 2

    FDaya tahan pecah x 980 dyne/cm2S

    Keterangan :A2 tinggi kurva pada waktu A = F A 2k konstanta sebesar 2 x 65L keliling pressure sensinS Luas pressure sensing ro

    tinggi puncak kurva

    13 Uji Organoleptik

    Uji organoleptik dilakukan terhapenampakan aroma dan rasa dengan menghedonik. Skala diberikan nilai 1 untusuka 2 untuk tidak suka 3 untuk agakuntuk netral 5 untuk agak suka untuntuk sangat suka. Uji dilakukan opanelis setengah terlatih.

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    45/118

    IV H SIL D N PEMB H S N

    A KARA KTEIS TIK DAGING HIU SEG AR

    Analisa terhadap daging segar dimamengetahui kandungan dan sifat-sifat fun

    Dengan demikian akan diketahui perubahan-pterjadi, terutama sifat-sifat fungsionapembuatan produk antara.

    Dari hasil pengamatan didapatkan nilikan segar sebesar 79.06 berat basah. hasil pengamatan Juwono 1989) terhadap prosebesar 78.70 . Sedangkan Kreuzer dan memberikan nilai kadar air untuk spesiesWhite tip Shark dan Tiger Shark masing-m79.60 , 76.90 , dan 79.4 . Keragamatersebut menurut Kreuzer dan Ahmed 1978) bruhi oleh umur ikan, waktu penangkapan, ikan, jenis makanan dan kesegaran ikan.

    Kandungan protein kasar dari hasil peniai 20.60 berat basah 89.8 berat ker1989) mendapatkan nilai kadar protein seb

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    46/118

    Protein larut garam daging segar dari sebesar 15.88 berat basah atau 71.28Jumlah protein larut garam atau Salt-sol(SSP) tersebut 79.4 dari total protein. 1981) protein larut garam ini identik d

    miofibriler yang larut dalam larutan gprotein miofibriler ini pada beberapa jenis7 79 dari total protein (Suzuki,tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi etein, terutama suhu, pH dan kecepatan pengaprotein miofibriler merupakan jenis yang padalam pembentukan emulsi (Forrest et.al., 11973).

    Daya emulsi daging segar mencapai 84.5sampel (berat kering), aktivitas emulsi sedan stabilitas emulsi sebesar 91.0 . Nilemulsi ini dipengaruhi oleh rusaknyapemanasan (Morisson et. al., 1971), sehingkemampuan pengikatan terhadap molekul lemak

    K R KTERISTIK PRODUK NT R

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    47/118

    kadar air daging segar, yaitu sebKeadaan ini terjadi karena pada produtidak dilakukan proses dehidrasi, sehmolekul air di dalam jaringan dipertahankan. Kadar air ini sangat mproduk antara sebagai bahan baku pekarena akan berpengaruh terhadapfungsional lainnya.

    Produk kering memiliki kadar air untuk produk kering beku A.Z.), 7.64granula A . 3 . ) Gambar 9). Sementaramarinbeef mencapai kadar air 9.391992). Kadar air tersebut dibuat agarstandar yang ditetapkan FA0 untuk tepkonsentrat protein ikan, yaitu harus kuFAO, 1975). Besarnya kadar air

    menentukan sifat-sifat fungsional produSecara teoritis pelepasan molek

    proses dehldrasi akan kembali pada kmelalui proses rehidrasi. Tetapi untumenurut Jason 1965) penetrasi air k e d

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    48/118

    A O A 1 A 2 Aampe l

    K e t e r a n g a n

    A0 Dagi ng segaA 1 = Produk bekuA = Produk ke r i n

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    49/118

    adalah dengan freeze drying . Prosterjadi dalam kondisi beku melalui prosehingga tingkat kerusakan yang terjaddan dapat mempertahankan bentuk asal.dihasilkan akan memiliki struktur yangsehingga mudah direhidrasi kembali (Wet. al., 1989; Jason , 1965).

    pengeringan konvensional dengapanas terjadi karena adanya proses pipindah massa. Panas yang diberikan dmenguapkan air yang ada pada bahan, semigrasi uap air dari dalam bahadisebabkan oleh penetrasi panas k eterutama untuk bahan pangan yang senpanas (seperti protein) dan terjadtekstur

    Pengeringan dengan berbagai mediusahakan agar mencapai kadar air akhsama. Dengan demikian perbedaan mutuhanya disebabkan oleh perbedaan metodbukan oleh perbedaan kadar air.

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    50/118

    s t r u k t u r n y a m en ja d i t e r b u k a . S e l a ib e r e a k s i denqan a i r d a n i r y an q l a r ut e r s e b u t d ip i s a h k a n d al am p r o s e s p e n y aq a t e r j a d i pe nqu ra nqan k a d a r a i r .

    2 . P r o t e i n

    P e nq u ku r an p r o t e i n d i d a s a r k a n a t at e r d a p a t p ad a s am p el , y an q k em ud ian d al am k a d a r p r o t e i n d e nq an f a k t o r ( F a r d i a z e t a l . , 1 9 8 9 ) .

    K a d ar p r o t e i n p ad a b e b e ra p a p ro du km en un ju kk an a da ny a p e r b e d a a n y a ng n y a t ad ala m b e r a t k e r i n q .

    G am baran k u a l i t a s p r od u k a n t a r a d i t e n t u k a n o l e h k an du nq an p r o t e i n M en ur ut W il so n e t . a l . ( 19 81 ) p r o t e i n ls a n q a t b e r p e r a n dala m p em be nt uk an e m u l

    D a r i h a s i l pe nq am at an t e r h a d a p d i d a p a t k a n n i l a i p r o t e i n l a r u t qaram sb e r a t k e r i n q . Sedangkan k a d a r p r o t e i n

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    51/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    52/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    53/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    54/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    55/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    56/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    57/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    58/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    59/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    60/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    61/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    62/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    63/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    64/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    65/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    66/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    67/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    68/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    69/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    70/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    71/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    72/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    73/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    74/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    75/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    76/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    77/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    78/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    79/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    80/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    81/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    82/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    83/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    84/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    85/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    86/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    87/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    88/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    89/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    90/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    91/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    92/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    93/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    94/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    95/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    96/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    97/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    98/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    99/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    100/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    101/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    102/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    103/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    104/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    105/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    106/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    107/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    108/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    109/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    110/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    111/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    112/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    113/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    114/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    115/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    116/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    117/118

  • 7/22/2019 jurnal tentang sosis hiu.pdf

    118/118