Sop Terapi Insulin
-
Upload
desty-s-ika -
Category
Documents
-
view
721 -
download
42
Transcript of Sop Terapi Insulin
STIKES NAHDLATUL
ULAMA TUBAN
STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP)
PEMBERIAN TERAPI INSULIN
PROTAB
No.dokumen: No.revisi Halaman
Tanggal terbit Ditetapkan
ketua STIKES NU Tuban
(H.Miftahul Munir ,SKM.M.Kes)
NIP.19710412 1997303 1 004PENGERTIAN Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel beta di dalam
pankreas dan digunakan untuk mengontrol kadar glukosa dalam
darah. Insulin berperan dalam penggunaan glukosa oleh sel tubuh
untuk pembentukan energi, apabila tidak ada insulin maka sel tidak
dapat menggunakan glukosa sehingga proses metabolisme menjadi
terganggu.
TUJUAN
INDIKASI
1. Memberikan terapi insulin pada penderita Diabetes Mellitus
2. Mengontrol kadar gula dalam darah pada penderita Diabetes
Mellitus
a. Intra vena: bekerja sangat cepat yakni dalam 2-5 menit akan
terjadi penurunan glukosa darah.
b. Intramuskuler: penyerapannya lebih cepat 2 kali lipat daripada
subkutan.
c. Subkutan: penyerapanya tergantung lokasi penyuntikan,
pemijatan, kedalaman, konsentrasi. Lokasi abdomen lebih cepat
dari paha maupun lengan.
PETUGAS Perawat dan petugas kesehatan lainnya
PERSIAPAN ALAT Persiapan alat:
1. Vial Obat (insulin) yang akan diberikan
- Insulin sampai saat ini dikelompokkan menjadi beberapa
jenis antara lain:
a. Kerja cepat (rapid acting)
Contoh: Actrapid, Humulin R,Reguler Insulin (Crystal
Zinc Insulin. Bentuknya larutan jernih, efek puncak 2-4
jam setelah penyuntikan, durasi kerja sampai 6 jam.
Merupakan satu-satunya insulin yang dapat dipergunakan
secara intra vena. Bisa dicampur dengan insulin kerja
menengah atau insulin kerja panjang.
b. Kerja menengah (intermediate acting)
Contoh: Insulatard, Monotard, Humulin N, NPH, Insulin
Lente
Dengan menambah protamin (NPH / Neutral Protamin
Hagedom) atau zinc (pada insulin lente), maka bentuknya
menjadi suspensi yang akan memperlambat absorpsi
sehingga efek menjadi lebih panjang. Bentuk NPH tidak
imunogenik karena protamin bukanlah protein.
c. Kerja panjang ( long acting)
Contoh: Insulin Glargine, Insulin Ultralente, PZI
Insulin bentuk ini diperlukan untuk tujuan
mempertahankan insulin basal yang konstan.
- Spuit dan jarum steril
- Jenis alat suntik (syringe) insulin
Siring (syringe) dan jarum Siring
Pena insulin (Insulin Pen) Siring
Pompa insulin (Insulin Pump)
2. Kapas antiseptik steril 3. Handscoen 4. Bengkok
PERSIAPAN
KLIEN
Persiapan klien :
1. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan
prosedur.
PROSEDUR Pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Beri salam, panggil klien
b. Jelaskkan tujuan dan prosedur
2. Tahap Kerja
a. Cuci tangan.
b. Pakai handscoen bersih.
c. Bersihkanlah daerah injeksi dengan menggunakan kapas
antiseptik steril.
d. Tutup vial insulin harus diusap dengan kpas antiseptic steril
e. Untuk semua insulin, kecuali insulin kerja cepat, harus
digulung-gulung secara perlahan-lahan dengan kedua telapak
tangan. Hal ini bertujuan untuk melarutkan kembali suspensi.
(Jangan dikocok).
f. Ambillah udara sejumlah insulin yang akan diberikan. Lalu
suntikkanlah ke dalam vial untuk mencegah terjadi ruang
vakum dalam vial. Hal ini terutama diperlukan bila akan
dipakai campuran insulin.
g. Bila mencampur insulin kerja cepat dengan kerja cepat harus
diambil terlebih dahulu.
h. Setelah insulin masuk ke dalam alat suntik, periksa apakah
mengandung gelembung atau tidak. Satu atau dua ketukan
pada alat suntik dalam posisi tegak akan dapat mengurangi
gelembung tersebut. Gelembung yang ada sebenarnya
tidaklah terlalu membahayakan, namun dapat mengurangi
dosis insulin.
i. Penyuntikan dilakukan pada jaringan bawah kulit (subkutan).
Pada umumnya suntikan dengan sudut 90 derajad. Pada
pasien kurus dan anak-anak, kulit dijepit dan insulin
disuntikkan dengan sudut 45 derajat agar tidak terjadi
penyuntikkan otot (intra muskular).
j. Perlu diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan
tempat menyuntikkan insulin. Bila kadar glukosa darah
tinggi, sebaiknya disuntikkan di daerah perut dimana
penyerapan akan lebih cepat. Namun bila kondisi kadar
glukosa pada darah rendah, hindarilah penyuntikkan pada
daerah perut.
k. Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah
dari perut, lengan atas dan paha. Insulin akan lebih cepat
diserap apabila daerah suntikkan digerak-gerakkan.
Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat
mengurangi variasi penyerapan.
l. Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat
merangsang terjadinya perlemakan dan menyebabkan
gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikkan sebaiknya
berjarak 1 inchi (+ 2,5cm) dari daerah sebelumnya.
Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu minggu,
lalu baru pindah ke daerah yang lain.
m. Bila proses penyuntikkan terasa sakit atau mengalami
perdarahan setelah proses penyuntikkan, maka daerah
tersebut sebaiknya ditekan selama 5-8 detik. Untuk
mengurangi rasa sakit pada waktu penyuntikkan dapat
ditempuh usaha-usaha sebagai berikut:
- Menyuntik dengan suhu kamar
- Pastikan bahwa dalam alat suntik tidak terdapat
gelembung udara
- Tunggulah sampai alkohol kering sebelum menyuntik
- Usahakanlah agar otot daerah yang akan disuntik tidak
tegang
- Tusuklah kulit dengan cepat
- Jangan merubah arah suntikkan selama penyuntikkan
atau mencabut suntikan
- Jangan menggunakan jarum yang sudah tampak tumpul
n. Usap area injeksi dg kapas antiseptic steril
o. Bereskan alat dan rapikan klien.
p. Lepaskan sarung tangan.
q. Cuci tangan.
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi kegiatan
b. Akhiri kegiatan
c. Cuci tangan
d. Dokumentasi
REFERENSI http://riskytiara90.blog.com/2011/06/09/sop-perawatan-luka-
gangren-cara-pemberian-insulin/