Sl - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-074746-6139.pdf ·...
Transcript of Sl - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-074746-6139.pdf ·...
FllAKSI BIN'fANG PEL()POR DEMOl<ll,t\Sl DEWAN PERWAKILAN RAKYAT IU~PUBLll( INDONESIA
SEKRETARl/\T: Gedung Nusantara I Lanini 21 Ruang 21. J l. Jendcn.11 Gatot Subroto, Sc11aya11 - Jakarta I 0270
'fl' 021 - 5755898, 5755858 Fax. 021 - 5755859
PENDAP AT AKHIR FRAKSI BINTANG PELOPOR DEMOKRASI
TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG
TENT ANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG N0.36 TAHUN 2004
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 2005.
Disampaikan oleh :
MUHAMMAD TONAS, SE Anggota No. A - 05
pada
RAPAT PARIPURNA DEW AN PERW AKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Jakarta, 28 Juni 2005
PENDAPAT AKIIIR FRAKSI BINTANG PELOPOR DEMOKRASI
TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG
TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NO. 36 TAHUN 2004
TENT ANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 2005
-----------------~------------------------------------------·~------Disampaikan Oleh :
Muhammad Tonas, SE. - Anggota No.A-OS
Bismillahirralzmanirrahim Assalamu'alaikum Warahmatullalzi Wabarakatuh.
Yth, Sdr, Pimpinan Sidang dan Para Anggota Yth, Sdr, Menteri Koordinaator Bi<lang Perekonomian dan Staf Yth, Sdr, Mentcri Keuangan dan Staf Yth, Sdr, Gubernur Bank Indonesia clan Staf Para Hadirin yang kami hormati, ..
Dengan senantiasa mengharapkan limpahan taufiq dan hidayah dari
Allah SWT, izinkanlah kami mcngucapkan tcrimakasih yang sebesar
besarnya Kepada pimpinan Sidang atµs kesempatan yang diberikan Kepada
kami dari Fraksi Bintang Pelopor Dcmokrasi (F.BPD) untuk menyampaikan
pendapat melalui forum yang terhormat atas Rancangan Undang-Undang
Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 36 Tahun 2004 Tentang
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2005.
Ada 3 hal pokok yang melatar belakangi perlunya Pembahasan
Tentang Rancangan Undang-Undang Tentang Perubahan Atas Undang-'"
Undang No. 36 Tahun 2004 Tcnlang Anggaran Pcndapatan clan I3elanja
Negara Tahun 2005 yakni ;
1. Adanya perubahan dan perkembangan keadaan yang sangat mendasar di
Dalam Negeri dan Luar Negeri, yang mengakibatkan perubahan pokok-
pokok kebijakan fiscal yang berdampak signifikan terhadap pelaksanaan
APBN 2005 meliputi pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah, intlasi,
tingkat suku bunga dan harga minyak mentah Indonesia. Peningkatan
investasi yang cukup signifikan di tahun 2004 di perkirakan akan
meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi di tahun 2005 yang
diperkirakan akan mencapai sekitar 6,0% dari 5,4 % perkiraan semula.,
sedangkan nilai tukar terhadap dollar Amerika diperkirakan tidak menguat
secara signifik:an di angka Rr: 8.600, melainkan masih bertengger
disekitar Rp. 9.300. Tingkat inflasi tahun 2005 yang semula di perkirakan
5,5 % menjadi 7,5 %. Harga Minyak mentah naik menjadi USD 45.0 per
barrel dari sebelumnya USd 24,0 perbarrel.
2. Adanya bencana alam dan tsunami di penghujung tahun 2004 yang telah
meluluh lantakan wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan
sebagian Sumatera Utara menyebabkan perlunya dilakukan langkah
langkah darurat, rehabilitasi dan rekontruksi Nanggroe Aceh Darussalam
(NAD) dan Sumatera Utara yang memcrlukan pcmbiayaan yang cukup '·
besar, maka pengajuan perubahan terhadap APBN-P 2005 untuk
menampung anggaran bantuan daerah NAD dan SUMUT.
3 Pelaksanaan Pemilihan Kepala Dacrah langusng yang dimulai dari bulan
Juni 2005, membutuhkan dukungan kelancaran pelaksanaanya, bantuan
pendanaan Pemilihan Kepala daerah secara langsung ini belum
tertampung dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2004
padahal· amanat dari Undag-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah, khususnya untuk pelaksanan Pemilihan Kepala
Daerah sccara langsung tahun 2005 scbag.atpcndanaanya dibiayai mclalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Mengingat bantuan sosial untuk. program konvensasi pengurangan
BBM (PKPS-BBM) dari konsekuensi dinaikan harga BBM dalam Negeri
maka perlu dilakukan konpensasi terhadap pengurangan subsidi BBM
tersebut. PKPS BBM diarahkan untuk mengalihkan bentuk subsidi harga
menjadi program-program yang bcrmanfaat langsung bagi masyarakat
khususnya masyrakat miskin guna ;
a. Meringankan biaya hidup niasayarakat miskin melalui bantuan ;
pendidikan gratis~t>Jaminan pemeliharaan Kesehatan, dan ketersedian
pangan atau makauan pokok.
b. Memberikan insentif dan peluang usaha produktif pada masyarakat
dengan membangun berbagai prasarana pedesaan yang bersifat padat
karya (al. jalan, jembatan desa clan perbaikan lingkungan desa miskin).
Maka untuk itu PKPS BBm memprioritaskan pada 3 bidang meliputi ;
1. Pendidikan,
2. Kesehatan,
3. Pembangunan infrastruktur Pedesaan.
ad. I. PKPS-BBM Bidang Pendidikan
PKPS-BB.tv1 Bidang pendidikan di fokuskanuntuk meberikan bea '·
siswa dan pelayanan pendidikan dasar bagi anak dari keluarga
miskin, baik yang masih sekolah, siswa putus sekolah maupun
yang belum pcrnah .sckolah. Program ini dibcikan dalam bcntuk
bea siswa regular, bea siswa retrieval dan bea siswa transisi
bagikeluarga miskin. Sasaran PKPS BBM adalah ;
- Sekolah gratis melalui bantuan biaya operasional sekolah I
madradsah (BOS) SD/SDLB/MI/ Salafiah, SMP/SMPLB/MTs/
Sa!afiah.
- Bea siswa. melalui bantuan khusus murid (BKM)
SMA/SMK/SMLB/MA
Alokasi PKPS-BBM bidang pcndidikan yang disepakati sebesar
Rp. 6.271,9 Milyar.
ad.2. PKPS-BBM Bidang Kesehatan
PKPS-BBM Bidang Kcsehatan merupakan upaya untuk
meningkatkan pdayarfim Kcsehatan bagi masyarakat, dalam
bentuk pelayanan Kesehatan gratis di Puskesmas dan jaringannya,
serta kelas tiga rumah sakit pemerintah dan Rumah Sak.it swasta
yang ditunjuk.
Pelayanan Kesehatan gratis antara lain meliputi ;
Rawat jalan tingkat pertama, rawat inap tingkat pertama,
pelayanan gawat darurat termasuk ambulans, persalinan gratis.
Rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan di
ruang rawat kelas tiga rumah sakit pemerintah dan rumah sakit
swasta yang ditunjuk pemerintah dan pelayanan gawat darurat
termasuk ambulans.
Sedangkan sasaran pelayanan Keschatan gratis ;
- Seluruh penduduk yang membutuhkan pelayanan Kesehatan
Puskesmas dan jaringannya. '-
- Seluruh penduduk yang membutuhkan pelayanan rumah sakit
kelas tiga di rukah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta
yang ditunjuk oleh pemerintah.
- Pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas dan jaringannya bagi
seseluruh pendLiduk Indonesia
Alokasi PKPS-BBM Bidang Kesehatan sebesar Rp. 3.778,5
· Milyar, atau lebih tinggi Rp. 96,7 Milyar dari yang diusulkan
dalam RAPBN-P 2005 sebcsar Rp. 2.875, 2 Milyar.
ad.3. PKPS-BBM Bidang Tnfrastruktur Pedcsaan
PKPS-BBM Bidang Infrastruktur Pedesaan dimaksudkan untuk
mengurang1 beban masyarakat miskin di pedesaan dalam
memenuhi kebutuhan jalan desa, titian dan jembatan desa,
tamabatan perahu, irigasi desa (kecil dan sederhana) dan air
bersih dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, melalui
program ini diharapkan produklivitas rnasyarakat mcningkat.
Pembangunan infrastruktur pedesaan meliputi ;
Prasarana yang mendukung aksebtabilitas serta mengurang1
keterisolasian, yaitu ; jalan desa, titian dan jembatan desa serta
tambatan perahu.
- Prasarana yang mendukung kegiatan peningkatan produksi
pangan yaitu irigasi desa (kecil dan sederhana).
Prasarana untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat
pedesaan yaitu penyediaan air bersih.
PKPS-BBM bidang infrastruktur pedesaan ditetapkan sebesar Rp.
3.342.l Milyar.
Saudara Ketua, Saudara wakil-wakil ketua, serta anggota dewan yang
terhormat,
Dari uraian kami kernukakan diatas mengenai pendapat rancangan
undang-undang Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 36 Tahun 2004
Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2005.
Dengan ini kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut ;
1. Dengan tetap memperhatikan perlunya perubahan Undang-Undang No. 36
Tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2005. Dirasakan sudah sangat mendesak.
2. Kamipun rncnyadari pcrlunya pcrubahan Undang-Undang yang mengatur
anggaran pendapatan clan bclanja Negara sebagai bagian dari pengclolaan
kcuangan Negara yangjuga dirasakan sudah sangal mcndcsak.
3. Perlunya pengawasan dan tr?n_s~ransi dari semua pihak yang terlibat
dalam bantuan PKPS-BBM dari pusat sampai ke desa.
i;I); •' ,''
Oleh karenanya melalui forum yang terhormat ini kami dari Fraksi Bintang
Pelopor Demokrasi (FBPD) mcnyutakan mcndukung dan menyctujui
Rancangan Perubahan Undang-Undang No. 36 Tahun 2004 Tentang
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2005. AlUI?)'~-: uu
Demikianlah pendapat dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (FBPD)
semoga Allah SWT akan senantiasa mcrnbcrkahi rencana dan kerja yang
mulia ini. Kami pun tak lupa mengucapkan terima kasih atas segala perhatian
dan kerjasama segenap pihak.
Billahitaufiq walhidayah Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
K.etua,
ttd
JAMALUDDIN KARIM, S.H
Jakarta, 28 Juni 2005
DRS. IDEALISMAN DACHI
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI
PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI
TERHADAP RUU tentang Perubahan Atas
UU No. 36 Tahun 2004 tentang APBN T.A. 2005
JAKARTA, 28 JUNI 2005
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI
PENDAPAT AKHIR FRAKSI PART Al BINT ANG REFORMASI
TERHADAP RUU tentang Perubahan Atas
UU No. 36 Tahun 2004 tentang APBN Tahun Anggaran 2005
Disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR-RI Tanggal : 28 Juni 2005 Juru Bicara : Lalu Gede Syamsul Mujahidin1 SE Nomor Anggota : A-294
Saudara pimpinan dan para anggota Dewan yang terhormat, Segenap hadirin yang kami hormati.
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua
Rancangan Undang-undang tentang Perubahan atas UU Nomor 3" Tahun 2004 tentang APBN Tahun Anggaran 2005 (selanjutnya disebut RAPBN-P 2005) diajukan Pemerintah pada 23 Maret 2005. Pengajuan RAPBN-P 2005 ini pada awalnya menimbulkan pro-kontra karena dilakukan Pemerintah sebelum Laporan Realisasi Semester I dan Prognosa Semester II. lni tidak lazim dan menyimpang dari siklus pembahasan APBN 2005. Setelah melalui perdebatan di Panitia Anggaran, percepatan pengajuan RAPBN-P 2005 ini dapat dipahami mengingat ada situasi dan perubahan keadaan yang sangat mendasar, yakni:
a. Diperlukan biaya sangat besar untuk menanggulangi kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi dan tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam dan Pulau Nias .. Padahal dalam APBN 2005 belum ada alokasi anggaran untuk mendukung kegiatan tersebut.
b. Asumsi harga minyak mentah pada APBN 2005 sebesar US$24 per barel ternyata meleset jauh. Pada Januari s/d Maret 2005 rata-rata harga minyak mentah di pasar dunia mencapai US$46,7 per barel dan saat ini sudah di atas US$50 per barel. Subsidi BBM diperkirakan mencapai Rp100 triliun, padahal APBN 2005 hanya mengatokasikan anggaran sebesar Rp19 triliun. Untuk menekan jumlah subsidi itu, pada 1 Maret 2005 Pemerintah telah menaikkan harga BBM -untuk dalam negeri. Kenaikan harga BBM memicu kenaikan harga barang dan bisa menambah jumlah orang misk!n di Indonesia, sehinga perlu ada program konpensasi untuk menekan dampak tersebut. Karena itu1 ada kebutuhan untuk segera mengubah APBN 2005 .
c. Untuk mendukung pelaksanaan PILKADA di 11 Provinsi dan 215 Kabupaten/Kota pada tahun 2005, sebagian pembiayaannya (berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemda) bersumber dari APBN. Padahal APBN 2005 belum mengalokasikan anggaran untuk keperluan tersebut.
Dalam pembicaraan tingkat I I pembahasan RAPBN-P 2005 antara Panitia Anggaran dan Pemerintah (yang diwaki!i Gubernur Bl dan Menteri Keuangan) telah disepakati bahwa pembahasan RAPBN-P 2005 bersifat parsial dan hanya diprioritaskan pada tiga faktor utama seperti tersebut di atas. Beberapa kesepakatan yang perlu digarisbawahi, antara lain adalah:
1. Dengan asumsi harga minyak mentah US$45 per barel, jumlah produksi 1, 125 juta bare! per hari. dan nilai tukar Rp9.300 per US$, penerimaan dalam negeri disepakati sebesar Rp484, 512 triliun atau meningkat sekitar Rp105 triliun dibandingkan APBN 2005. Peningkatan tersebut tidak seluruhnya dapat digunakan untuk penibangunan, karena subsidi BBM juga naik menjadi Rp76,514 triliun. Asumsi-asumsi dasar yang disepakati dalam pembahasan RAPBN-P 2005 tetap memliki kemungkinan meleset karena banyak perkembangan dapat terjadi sampai Desember 2005. Karena itu, Pemerintah dan Panitia Anggaran DPR sepakat untuk menambah pasal 17 A pada RUU APBN-P 2005 ini, agar dalam hal terjadi perkembangan dan/atau perubahan maka Pemerintah mengajukan perubahan kedua atas APBN 2005 setelah disampaikannyq Laporan Realisasi Semester kesatu dan Prognosa semester kedua.
2. Untuk mendukung kegiatan rehabilitasi & rekonstruksi NAO dan Nias disepakati sebesar Rp13, 260 triliun. Panitia Anggaran telah mengusu!kan untuk membentuk panitia ad-hoc guna mengawasi pelaksanaan anggaran ini agar dapat berjalan tepat sasaran dan tidak menjadi sumber KKN di tengahtengah penderitaan rakyat NAO dan Nias.
3. Untuk program Kompensasi KE1-naikan Harga BBM disepakati sebesar Rp11,02 triliun dan difokuskan untuk tiga kegiatan, yakni pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur pedesaan. Sektor pendidikan memperoleh alokasi terbesar yakni Rp6,271 triliun untuk program sekolah gratis dan beasiswa bagi sekitar 39 juta siswa setingkat SD hingga setingkat SMA. Program ini akan mulai dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2005/2006. Pemda dilarang mengurangi alokasi biaya pendidikan yang ditetapkan, dan bagi sekolah/madrasah/salafiyah penerima biaya operasional sekolah (BOS) harus membebaskan iuran-iuran sekolah kepada para mu rid.
4. Mengenai Subsidi BBM, di atas telah disinggung bahwa beban subsidi BBM dalam APBN-P 2005 disepakati mencapai Rp76,514 triliun atau sekitar 3 x Hpat dibandingkan pagu dalam APBN 2005 sebesar Rp19 triliun. Berkaitan dengan masalah BBM ini, Fraksi Partai Bintang Reformasi sangat kecewa kepada Pemerintah karena belum juga menyerahkan hasil perhitungan biaya pokok per jenis BBM oleh konsultan independen seperti yang telah disepakati dalam pembahasan APBN 2005. Perhitungan biaya pokok, ditambah dengan audit BPK tentang subsidi BBM, diperlukan banyak pihak untuk menjadi pintu masuk bagi upaya mengatasi berbagai kebocoran dan inefisiensi di Pertamina yang selama ini disebut-sebut menjadi "negara dalam negara" dan sarang koruptor.
Dengan memahami pentingnya alasan untuk segera melakukan perubahan terhadap APBN 2005 dan disertai dengan catatan-catatan di alas, Fraksi Partai Bintang Reformasi Menyetujui RUU tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 36 Tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2005 untuk ditetapkan menjadi Undang-undang.
Demikianlah pendapat akhir Fraksi Partai Bintang Reformasi. Semoga Allah SWT meridhoi amal ibadah kita dan senantiasa melimpahkan rahmat-NY A yang tiada terbatas.
Billahit Taufik Walhidayah
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
PIMPINAN FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI
Bursah Zarnubi, SE I A-292
Ketua ·~~~--'-,~.~~
-· Sekretaris