DEWAN PERWAKIL.AN RAKYAT R.I. untuk bersama-sama...

6
DEWAN PERWAKIL.AN RAKYAT R.I. FRAKSI KKI PEMANDANGAN UMUM FRAKSI KESATUAN KEBANGSAAN INDONESIA ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 SERTA NOTA KEUANGANNYA Disampaikan pada Rapat Paripurna DPR-RI Tanggal 22 Agustus 2002 Oleh F.X. SUMITRO No.Anggota: A- 280 Yang terhormat, Saudara Pimpinan, para Anggota Dewan, Saudara Menteri Keuangan yang mewakili Pemerintah, serta hadirin dan hadirat sekalian yang berbahagiai Assalamu'alaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya kita semua ,dapat berkumpul dalam persidangan ini, dalam keadaan sehat wal'afiat 2 untuk bersama-sama menyampaikan dan mendengarkan Pemandangan Umum Fraksi-fraksi atas Rancangan Undang- Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2003. Sidang Dewan yang terhormat, Sebagai pendahuluan perkenankanlah FKKI menyampaikan hal- halsebagai Menurut FKKI, sudah seharusnya meninggalkan paradigma teori kapitalis yang berupa indikator pertumbuhan ekonomi untuk menilai keadaan ekonomi nasional dewasa ini. Sebab apabila dilihat dari perbandingan indikator asurrisi dasar ekonomi makro nasional sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu Realisasi 2002 dan RAPBN 2003 1. Pertumbuhan ekonomi 4% 5% 2. Tingkat inflasi 9,5% 8% 3. Nilai tukar rupiah Rp 9.500,- Rp 8.700,- 4. Suku bunga SBI 3 bulan 16% 13% . 5. Harga minyak/barrel (USD) 22 20,5 6. Produk minyak (juta barreljhari) 1,26 1,2

Transcript of DEWAN PERWAKIL.AN RAKYAT R.I. untuk bersama-sama...

Page 1: DEWAN PERWAKIL.AN RAKYAT R.I. untuk bersama-sama ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-010509-1124.pdf · kapitalis yang berupa indikator pertumbuhan ekonomi untuk

DEWAN PERWAKIL.AN RAKYAT R.I. FRAKSI KKI

PEMANDANGAN UMUM FRAKSI KESATUAN KEBANGSAAN INDONESIA

ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

TAHUN ANGGARAN 2003 SERTA NOTA KEUANGANNYA

Disampaikan pada Rapat Paripurna DPR-RI Tanggal 22 Agustus 2002 Oleh F.X. SUMITRO No.Anggota: A- 280

Yang terhormat,

Saudara Pimpinan, para Anggota Dewan,

Saudara Menteri Keuangan yang mewakili Pemerintah,

serta hadirin dan hadirat sekalian yang berbahagiai

Assalamu'alaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha

Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya kita semua ,dapat

berkumpul dalam persidangan ini, dalam keadaan sehat wal'afiat

2

untuk bersama-sama menyampaikan dan mendengarkan

Pemandangan Umum Fraksi-fraksi atas Rancangan Undang­

Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Tahun 2003.

Sidang Dewan yang terhormat,

Sebagai pendahuluan perkenankanlah FKKI menyampaikan hal­

halsebagai be~kut:

Menurut FKKI, sudah seharusnya meninggalkan paradigma teori

kapitalis yang berupa indikator pertumbuhan ekonomi untuk

menilai keadaan ekonomi nasional dewasa ini. Sebab apabila

dilihat dari perbandingan indikator asurrisi dasar ekonomi

makro nasional sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu

Realisasi 2002 dan RAPBN 2003

1. Pertumbuhan ekonomi 4% 5%

2. Tingkat inflasi 9,5% 8%

3. Nilai tukar rupiah Rp 9.500,- Rp 8.700,-

4. Suku bunga SBI 3 bulan 16% 13% . 5. Harga minyak/barrel (USD) 22 20,5

6. Produk minyak (juta barreljhari) 1,26 1,2

Page 2: DEWAN PERWAKIL.AN RAKYAT R.I. untuk bersama-sama ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-010509-1124.pdf · kapitalis yang berupa indikator pertumbuhan ekonomi untuk

3

Dikaitkan dengan indikator pertumbuhan perekonomian dunia

2002-2003 dari 218°/o diperkirakan akan menjadi 4°1o1 memberi

gambaran bahwa sebenarnya Indonesia telah masuk kedalam

negara yang tidak mengalami krisis. Namun gambaran itu

bertentangan dengan kondisi riil yang terjadi, dimana

sesungguhnya sampai sekarang bangsa Indonesia belum

mampu keluar dari krisis ekonomi moneter yang sudah

memakan waktu 4 (em pat) tahun, bahkan kita dihadapkan

kepada kondisi ketidakpastian kapan kita akan keluar dari krisis

tersebut, karena justru kita dihadapkan pada kondisi riil adanya

tanda-tanda perlambatan pemulihan ekonomi yang sangat serius

dan fundamental sebagaimana tersebut di bawah ini:

1. Dalam Pemandangan Umum FKKI tentang Rancangan

APBN TA 2002 di tempat ini pula FKKI menyampaikan

informasi kepada Pemerintah bahwa kurang lebih "40 juta

rakyat Indonesia dalam keadaan menganggur dan tidak

tahu apa yang harus dilakukan karena lapangan kerja

baginya sangat tertutup rapat bahkan puluhan juta yang

bekerja pun diselimuti rasa ketakutan karena kondisi

tempat kerjanya tidak mampu memberikan jam1nan

terhadap kelangsungan hidupnya yang layak sebagaimana

4

diamanatkan oleh UUD 1945. Kondisi yang demikian ini

sekarang masih belum berubah bahkan semakin bertambah

karena pengangguran semakin membengkak dan

kemiskinan semakin bertambah besar, sehingga dalam

-- Sidang Tahunan MPR-RI yang baru lalu dikeluarkan

Rekomendasi Kebijakan Untuk Mempercepat Pemulihan

Ekonomi Nasional dengan Ketetapan MPR-RI Nomor

II/M PR/2002.

2. Keterlambatan pemulihan ekonomi juga terlihat pada

adanya kemerosotan ekspor non migas dimana penurunan

ekspor non migas terus berlangsung dan pada 5 bulan

pertama tahun ini ekspor non migas merosot menjadi 5,4°/o

dibandingkan dengan 5 bulan pertama tahun 2001.

Pertumbuhan ekspor non migas yang negatif disebabkan

semakin berkurangnya daya saing produk-produk ekspor

Indonesia terhadap negara-negara Asia lainnya disamping

semakin banyak industri ekspor Indonesia yang hijrah ke

luar negeri karena biaya produksi yang mahal dan

keamanan yang belum stabil disamping tidak adanya

kepastian hukum sehingga hanya meninggalkan

pengangguran yang semakin membengkak. _ C -~ -- ---~---- -•- ------------------

Page 3: DEWAN PERWAKIL.AN RAKYAT R.I. untuk bersama-sama ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-010509-1124.pdf · kapitalis yang berupa indikator pertumbuhan ekonomi untuk

Permasalahannya adalah Mengapa Pemerintah tidak

memiliki kebijakan yang secara proaktif dapat mencegah

pelarian investasi ke luar negeri.

3. Keterlambatan pemulihan ekonomi juga didorong adanya

kemerosotan investasi baik dalam maupun luar negeri yang

selama ini terjadi misalnya : selama semester pertama

tahun ini investasi dari luar anjlok 42 °/o dibandingkan

dengan semester I Tahun 2000. Dan untuk penanaman

modal dalam negeri untuk periode yang sama anjlok

sebesar 72 °/o.

Hal ini terjqdi karena Indonesia sudah termasuk negara

Asia dengan biaya produksi yang sangat tinggi sehingga

tidak menarik bagi investor .

4. Keterlambatan pemulihan ekonomi me!)jadi makin kentara

karena mulai adanya perlambatan pertumbuhan sektor

retail yang selama ini menjadi kebanggaan kita bersama.

Penurunan dari pada pertumbuhcin sektor.retail disebabkan

disamping sifatnya yang konsumtif yang tidak mampu

bertahan lama karena tidak memiliki akar yang kuat, tetapi

juga disebabkan karena adanya kenaikan biaya-biaya BBM;

listrik, upah kerja dan rental, serta pajak pusat dan daerah:

Sidang Dewan yang terhormat,

- Berdasarkan uraian tersebut di atas, menurut FKKI sudah

waktunyalah kita mengukur keberhasilan ekonomi nasional

dengan menggunakan parameter yang berupa indikator ekonomi

yang paling penting yaitu menciptakan lapangan kerja dari

angka pengangguran yang menjadi masalah bangsa, sebab

hanya orang yang berkerjalah yang mampu meningkatkan

kesejahteraan. Oleh karena itu dalam menyusun RAPBN harus

mampu me·nciptakan kebijakan di bidang ekonomi yang secara

komprehensif dapat menstimulus terjadinya program-program

pembangunan dan pemulihan ekonomi yang mampu

menggerakkan seluruh anggota masyarakat untuk terlibat

kedalamnya.

Sidang Dewan yang terhormat,

Setelah kami menyampaikan gambaran umum,

perkenankanlah kami menyampaikan beberapa indikator penting <.

pada RAPBN Tahun Anggaran 2003 sebagai berikut: -

Page 4: DEWAN PERWAKIL.AN RAKYAT R.I. untuk bersama-sama ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-010509-1124.pdf · kapitalis yang berupa indikator pertumbuhan ekonomi untuk

7

1. Indikator ekonomi makro dalam RAPBN 2003 yang

disampaikan pemerintah yaitu : pertumbuhan ekonomi 5°/o,

tingkat inflasi 8°/o, nilai tukar rupiah per US $ Rp. 8.700,-,

suku bunga SBI 3 (tiga) bulan 13°/o.

Sekalipun hal tersebut belum mampu menyerap tenaga

kerja yang menjadi permasalahan nasional, FKKI tidak

yakin bahwa hal itu dapat dicapai tanpa adanya reformasi

birokrasi yang harus dilakukan oleh pemerintah

sebagaimana kami usulkan dalam Pemandangan Umum

APBN Tahun Anggaran 2002 karena tanpa adanya '

reformasi birokrasi, kita tidak akan mampu menyelesaikan

masalah yang kita hadapi.

2. Menurut Ringkasan APBN Tahun Anggaran 2002 dan

RAPBN Tahun Anggaran 2003 Pendapatan Negara dari Rp

301,9 triliyun meningkat menjadi Rp 327,8 Triliyun.

Kenaikan pendapatan negara tersebut terletak pada

peningkatan pajak sebesar Rp. 51,2 Triliyun. Peningkatan

pajak secara signifikan dengan cara intensifikasi yang tidak

diimbangi adanya · pelayanan publik yang lebih baik

sebagaimana yang ,(.'jtharapkan ol~h · masyarakat akan

menimbulkan ketidakadilan sosial, Oleh karena itu

8

pemerintah harus memiliki kebijakan yang arif terhadap

pelaksanaan perpajakan.

3. Disamping kenaikan pendapatan negara tersebut terdapat

-:: pula kenaikan belanja negara dari Rp. 344 Triliyun menjadi

Rp. 354, 1 Triliyun, kenaikan belanja negara sebesar Rp.

10,1 Triliyun. Kenaikan tersebut bila dibandingkan dengan

tingkat inflasi justru merupakan kemunduran, hal ini terjadi

karena pemerintah hanya memperbaiki anggaran dengan

memperkecil defisit anggaran dari Rp. 42,1 Triliyun menjadi

Rp. 26,3 Triliyun. Daripada berpihak kepada tuntutan

kebutuhan hidup rakyat. FKKI setuju prinsip memperkecil

defisit namun tidak boleh mengorbankan kepentingan

rakyat sebagai pemegang kedaulatan negara, oleh karena

itu pemerintah harus mampu meningkatkan pendapatan

negara dari Rp . 327, 8 Triliyun menjadi Rp. 375

Triliyun.

4. Anggaran Belanja Daerah Tahun 2003 direncanakan

mencapai Rp. 113,2 Triliyun atau kurang lebih 30°/o dari

belanja negara, dana tersebut tidefk menanggung beban

utang seperti · halnya dana yang dianggarkan untuk cf •---------------------------~~---

Page 5: DEWAN PERWAKIL.AN RAKYAT R.I. untuk bersama-sama ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-010509-1124.pdf · kapitalis yang berupa indikator pertumbuhan ekonomi untuk

keperluan pemerintah pusat yang sebagian besar

digunakan untuk membayar utang, baik utang pokok

maupun bunga.

Oleh karena itu dana APBD tersebut harus dapat

menstimulus pembangunan daerah-daerah yang terkait dan

hal ini hanya dapat terjadi apabila pemerintah pusat

mampu secepatnya menciptakan standar supervisi di

daerah dan standar pelayanan publik yang baik pada

daerah tersebut, sehingga dapat mendorong peran serta

masyarakat dalam pembangunan daerahnya. Disamping hal

tersebut hendaknya pemerintah mengkaji ulang masalah

pemeliharaan jalan-jalan di daerah yang sebagian menjadi

beban pemerintah pusat,

pemerintah daerah.

agar dibebankan kepada

5. Tentang subsidi BBM FKKI dapat menyetujui program

pemerintah untuk menghapuskan subsidi BBM · kecuali

minyak tanah kepada rakyat yang miskin. Namun

hendaknya pemerintah harus memindahkan subsidi BBM

yang selama ini diberikan kepada Pertamina dibagikan

kepada masyarakat melalui peningkatan program

pendidikan dan kesehatan rakyat, sehingga kenaikan harga

yang terjadi sebagai akibat hal tersebut tidak memberatkah

rakyat kecil. Disamping itu agar sistem pembiayaan

program sektor pendidikan yang selama ini diberlakukan

:: ditinjau kern bali dengan memberi prioritas utama pada

pencapaian sasaran yaitu dapat dipenuhinya kewajiban

belajar 9 tahun yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab

Pemerintah.

6. Pengeluaran Rutin sektor Pertahanan dan Keamanan dari

Rp. 15, 4 Triliyun menjadi Rp. 18,8 Triliyun termasuk di

dalamnya komponen Gaji TNI/ Polri, menurut FKKI

seharusnya komponen tersebut dimasukkan ke dalam

Belanja Pegawai pada butir 1, yaitu gaji dan pensiun. Hal

ini sangat penting dan sangat substansial.

7. Belanja pegawai dari Rp 41,3 triliun untuk Tahun Anggaran

2002 menjadi Rp 51,5 triliun untuk Tahun Anggaran 2003

hendaknya ditinjau kembali dalam rangka pelaksanaan

ref6rmasi birokrasi, sebab mempertahankan sistem

penggajian yang sekarang berlaku bagi Pegawai Negeri

Sipil maupun TNI-Polri yang jauh dibawah standar

Page 6: DEWAN PERWAKIL.AN RAKYAT R.I. untuk bersama-sama ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-010509-1124.pdf · kapitalis yang berupa indikator pertumbuhan ekonomi untuk

'

kehidupan yang layak baginya hanya akan meningkatkan

budaya KKN yang dapat menghancurkan moral bangsa.

Dengan beberapa hal yang kami sampaikan di atas FKKI

sec~ra prinsip dapat menerima dan menyetujui RUU tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran

2003 untuk dibahas pada tahap berikutnya.

Demikian Pemandangan Umum FKKI ini kami sampaikan,

semoga Tuhan yang Maha Pengasih senantiasa membimbing

kita dalam menjalankan tugas yang telah dipercayakan kepada

kita.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

FRAKSI KESATUAN KEBANGSAAN INDONESIA DPR-RI

Wakil Ketua

Drs. H. A. HAMID MAPPA A-279

F.X. SUMITRO A-280