DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA...

22
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA SADAN ANGGARAN DPR RI DENGAN PEMERINTAH YANG DIWAKILI MENTERI KEUANGAN PEMBAHASAN TENTANG RUU APBN TAHUN ANGGARAN 2012 T ahun Sidang Masa Persidangan RapatKe Jenis Rapat Sifat Rapat Hari/T anggal Waktu Tempat Acara Ketua Rapat Sekretaris Rapat Hadir 2011-2012 I 1 Rapat Kerja Terbuka Kamis, 8 September 2011 Pukul 14.00 WIS. s.d 16.47 WIS Ruang Rapat Sadan Anggaran DPR RI Lt. 1 Gd. Nusantara I DPR RI, Jakarta. Pembahasan RUU tentang APSN TA. 2012 - Melchias Markus Mekeng - Mirwan Amir - Olly Dondokambey, SE - Tamsil Linrung - Ora. Nurul Faiziah - Nanda, SE, ME A. Anggota DPR RI 70 dari 85 Anggota Sadan Anggaran S. Pemerintah Menteri Keuangan beserta jajarannya 1

Transcript of DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA...

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT KERJA SADAN ANGGARAN DPR RI DENGAN PEMERINTAH

YANG DIWAKILI MENTERI KEUANGAN PEMBAHASAN TENTANG RUU APBN TAHUN ANGGARAN 2012

T ahun Sidang

Masa Persidangan

RapatKe

Jenis Rapat

Sifat Rapat Hari/T anggal

Waktu

Tempat

Acara

Ketua Rapat

Sekretaris Rapat

Hadir

2011-2012

I

1

Rapat Kerja

Terbuka Kamis, 8 September 2011

Pukul 14.00 WIS. s.d 16.47 WIS

Ruang Rapat Sadan Anggaran DPR RI Lt. 1 Gd. Nusantara I DPR RI, Jakarta.

Pembahasan RUU tentang APSN TA. 2012

- Melchias Markus Mekeng - Mirwan Amir - Olly Dondokambey, SE - Tamsil Linrung

- Ora. Nurul Faiziah - Nanda, SE, ME

A. Anggota DPR RI 70 dari 85 Anggota Sadan Anggaran

S. Pemerintah Menteri Keuangan beserta jajarannya

1

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

JALANNYA RAPAT:

KETUA RAPAT/MELCHIAS MARCUS MEKENG/F·PG:

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat Pimpinan Badan Anggaran. Yang terhormat Bapak dan lbu Anggota Sadan Anggaran. Yang terhormat Saudara Menteri Keuangan beserta jajaran. Yang terhormat Saudara Menteri PPN, Kepala Bappenas beserta jajaran. Yang terhormat Saudara Gubernur Bank Indonesia beserta jajaran serta hadirin sekalian yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kita dapat menghadiri Rapat Kerja pada siang hari ini dalam rangka pembicaraan Tingkat I pembicaraan RUU tentang APSN tahun anggaran 2012. Karena kita masih dalam suasana hari ldul Fitri pada kesempatan ini mewakili Pimpinan Sadan Anggaran berserta Anggota Sadan Anggaran saya mengucapkan Selamat Hari Raya ldul Fitri 1432 H Mohon Maaf Lahir dan Satin.

Bapak·bapak dan lbu·ibu sekalian,

Serdasarkan catatan sekretariat daftar hadir telah ditandatangani oleh 47 Anggota dari 85 orang Anggota Sadan Anggaran dan lebih dari separuh unsure fraksi. Dengan demikian sesuai dengan Pasal 240 Ayat (1) dan Ayat (3) Peraturan DPR tentang Tata Tertib Rapat Kerja Sadan Anggaran DPR RI sah dan dapat mengambil keputusan. Selanjutnya berdasarkan Pasal 240 Ayat (1) dan Ayat (2) Peraturan DPR tentang Tata Tertib apakah rapat ini dapat kita buka dan dinyatakan terbuka untuk umum, setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Bapak·bapak dan lbu·ibu sekalian,

Sebelum kami memulai kita memulai acara ini kami juga ingin memperkenalkan Anggota Sadan Anggaran DPR RI yang baru pada masa persidangan ini dari Fraksi PPP, yang pertama Bpk. H. Syaifulah Tamliha, S.Pi, MS. Yang kedua, Bpk. H. lskandar Syaichu. Jadi ini Anggota Sadan Anggaran yang baru yang menggantikan teman-teman yang terdahulu.

Bapak-bapak dan lbu·ibu sekalian,

Untuk memenuhi Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara maka Pemerintah telah mengajukan RUU APBN tahun 2012 beserta nota keuangannya kepada DPR untuk dibahas dan diputuskan bersama dewan. RUU APBN tahun 2012 beserta nota keuangannya tersebut telah disampaikan oleh Presiden dalam Sidang Paripurna DPR RI pada tanggal 16 Agustus 2011 dalam rangka penyampaian RUU APBN tahun anggaran 2012. Fraksi-fraksi juga telah menyampaikan pemandangan umum atas RUU APSN 2012 besarta nota keuagannya dalam Rapat Paripurna tanggal 23 Agustus 2011. Selanjutnya Pemerintah juga sudah menyampaikan tanggapan terhadap pemandangan umum fraksi tersebut dalam Rapat Paripurna DPR RI pada hari Rabu tanggal 7

2

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

September 2011 melalui Surat Nomor R/44/PRES/08/2011 juga telah menugaskan Menteri Keuangan untuk mewakili dalam pembahasan atas dasar itulah maka Sadan Anggaran mengadakan Rapat Kerja dengan Pemerintah pada hari ini dalam rangka pembicaraan tingkat I pembahasan RUU tentang APBN tahun anggaran 2012.

Bapak-bapak dan lbu·ibu sekalian,

Agenda Rapat Kerja kita pada hari ini adalah : 1. Penetapan rancangan jadwal acara pembahasan RUU tentang APBN tahun anggaran

2012 2. Penyampaian pokok-pokok RUU tentang APBN tahun anggaran 2012 oleh Pemerintah

dan Bl 3. Pembentukan panja-panja dan Tim Perumus draft RUU dalam rangka pembahasan RUU

tentang APBN tahun anggaran 2012.

Sesuai agenda Rapat Kerja yang pertama rancangan jadwal pembahasan RUU tentang APBN tahun 2012 dalam masa persidangan pertama tahun sidang 2011-2012, apakah dapat kita setujui agenda Rapat Kerja kita pada siang hari ini, Bapak/lbu sekalian?

(RAPAT: SETUJU)

Baik.

Bapak·bapak dan lbu·ibu sekalian,

Kita masuk agenda yang kedua, kami persilahkan kepada Menteri Keuangan, Menteri Bappenas dan Gubemur Bank Indonesia untuk menyampaikan pokok-pokok RUU tentang APBN tahun anggaran 2012. Kami persilahkan Pak Menteri.

MENTER! KEUANGAN/AGUS MARTOWARDOYO:

Terima kasih, Bapak Ketua.

Yang kami hormati Bapak Ketua, Bapak-bapak Wakil Ketua, Bapak/lbu Anggota Badan Anggaran DPR RI, Yang kami hormati Gubernur Bank Indonesia, Yang kami hormati rekan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Ketua Bappenas dan hadirin sekalian.

Assa/ammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat Siang, Salam Sejahtera untuk kita semua.

Bapak Ketua, Bapak/lbu yang kami hormati,

Pada kesempatan siang hari ini kami atas nama Pemerintah dan Bank Indonesia mengucapkan terima kasih untuk jadwal yang kita jalankan pertemuan pada siang hari ini sesuai dengan rencana dan kami juga ingin mewakili rekan Pemerintah dan Bank Indonesia untuk menyampaikan Selamat Hari Raya ldul Fitri kepada Bapak/lbu yang menjalani dan Selamat 1 Syawal 1432 H Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

3

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

Bapak/lbu, kami dalam kesempatan ini akan membawakan presentasi ringkas terkait dengan pokok-pokok RAPBN tahun anggaran 2012 dan nanti tentu akan dilengkapi oleh Gubernur Bank Indonesia maupun Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Kami sebagaimana tadi disampaikan sesuai dengan halaman 4 basis undang-undang adalah terkait dengan Pasal 23 Undang­undang Dasar 1945 amandemen keempat, Undang-undang No. 17 tahun 2003, Undang-undang No. 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD kita menyelenggarakan pertemuan hari ini untuk membahas pokok-pokok RAPBN 2012. T erkait dengan asumsi dasar ekonomi makro RAPBN 2012 kami coba untuk membahas perkembangan ekonomi global sebagaimana terlihat dihalaman 7. Dihalaman 7 disini terlihat bahwa perekonomian dunia atau PDB dunia sesuai dengan wama biru ini bahwa tahun 2011 diperkirakan berdasarkan ekonomi organization PDB pertumbuhan akan mencapai 4,3% dan di 2012 akan mencapai 4,5%. Selanjutnya apabila kita soroti dihalaman 8 pertumbuhan ekonomi negara maju kelihatan disitu Amerika, Eropa dan Jepang terlihat kondisi yang sudah menunjukan sedikit lebih baik dibandingkan kondisi di tahun 2011. Adapun disebelah kanan terlihat pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN, Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Philipin terlihat bahwa kinerja perekonomian disejumlah kawasan menunjukan rate positif meskipun diperkirakan sedikit lambat. Selanjutnya dihalaman 9 kami ingin menjelaskan kondisi perekonomian dikawasan Eropa dan Amerika Serikat masih menghadapi ketidakpastian, tingkat pengangguran dikawasan Eropa masih tinggi bahkan tingkat pengangguran di Spanyol telah mencapai 21,2%. Bisnis confidence di Eropa mengalami penurunan pada Agustus dari 0,9 menjadi minus 2,9 seiring dengan melambatnya aktifitas produksi di Amerika yang ditunjukan oleh turunnya purchasing manager indeks dari 55,3 menjadi 50,9. Hingga Agustus 2011 tingginya harga komoditas bahan pangan dan energy mendorong peningkatan laju inflasi di China dan di Amerika. Tekanan inflasi ini juga telah menyebabkan beberapa negara di Asia menaikan suku bunganya hingga beberapa kali di tahun 2011. Selanjutnya dihalaman 10 ini adalah menunjukan indeks harga komoditas pang an dunia dan indeks harga komoditas pertambangan dunia terlihat bahwa harga pangan jagung, kedelai, gandum dan gula semua menunjukan ada tren peningkatan. Begitu pula dengan harga tambang sehingga hal ini perlu kita jadikan referensi terutama minyak tanah dan emas. Selanjutnya ada kekhawatiran kelemahan ekonomi Amerika dan masalah krisis hutang di Eropa akan berdampak terhadap kelemahan seluruh bursa saham di dunia. lni yang diatas adalah harga saham Amerika, Jepang dan China. Sedangkan yang dibawah adalah indeks harga saham negara-negara Asia.

Perkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus meningkat di tahun 2011 kuartal ke II itu telah tercapai pertumbuhan ekonomi 6,5% sedangkan di APBNP yang sudah disetujui kita juga mengasumsikan pertumbuhan ekonomi 6,5%. Selanjutnya di peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia apabila kita lihat product domestic bruto berdasarkan penggunaannya maka terlihat bahwa menunjukan kondisi perbaikan dan ini semua didukung oleh kinerja investasi dan kinerja ekspor. Selanjutnya inflasi, tentu nanti Bapak Gubernur Bl akan lebih mengelaborasi perihal inflasi tapi memang inflasi cenderung rendah dan terkendali ditahun 2011. lnflasi dibulan Agustus terlihat bahwa inflasi year to date itu 2,69% yaitu dari Januari-Agustus sedangkan year on year itu 4,79% inflasi bulan Agustus sendiri 0,93%.

Selanjutnya kita melihat disini perkembangan nilai tukar dan IHSG pasar modal. IHSG 4 September 2011 mencapai 3866 dan sekarang sudah kembali mencapai angka 4000 sedangkan KURS ada dikisaran Rp 8.539,- pada tanggal 4 September 2011 sebagaimana chart berwama biru. Neraca perdagangan disajikan seperti chart dihalaman 17 dan perkembangan cadangan devisa juga menunjukan kondisi yang menggembirakan dimana cadangan devisa Indonesia mencapai 122,7 milyar dolar dan diharapkan dapat menjadi penyanggah perekonomian domestic dalam mengantisipasi dampak krisis utang di Eropa dan Amerika. Selanjutnya disini dihalaman 18 terlihat perkembangan yealt surat utang negara tahun 2010-2011 kelihatan bahwa yealt masih cenderung terus menurun dan ini patut kita syukuri. Nett foreign buying Surat Utang Negara jug a terlihat masih positif.

Selanjutnya kepemilikan asing dalam Surat Berharga Negara Domestik cukup meningkat disini terlihat bahwa sekarang ini dari total Surat Berharga Negara sudah kurang lebih 35% yang dimiliki atau

4

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

dipegang oleh asing dan kita melihat secara umum Surat Berharga Negara yang sebelumnya dipegang oleh perbankan itu memang ada kecenderungan menurun dan yang membeli lebih banyak adalah asing. Tentu hal ini yang perlu kita waspadai karena ratio ini sudah cukup tinggi. Proyeksi beberapa indikator ekonomi makro tahun 2012 kami coba untuk jelaskan sebagai berikut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia ditahun 2012 diperkirakan akan mencapai 6,7% dan ini yang kami ingin sampaikan kepada Bapak/lbu yang kita gunakan sebagai asumsi kita untuk RAPBN 2012. Selanjutnya terkait dengan nilai tukar kita memakai asumsi bahwa nilai tukar di Rp 8.800,- per dolar dan hal ini adalah menunjukan sedikit pelemahan dibandingkan tahun 2011 yang Rp. 8.700,-. Selanjutnya perkembangan dan proyeksi inflasi, inflasi tahun 2012 diperkirakan 5,3%. Halaman 24 ini adalah tingkat suku bunga surat perbendaharaan negara 3 bulan ditahun 2012 diproyeksikan ada dikisaran 6,5% wama biru yang disebelah kanan. Sedangkan di tahun 2011 averagenya dari angka presentase yang rata-rata itu ada di 5,6%.

Mengenai perkembangan ICP harga ICP dan lifting kita disini lihat rata-rata harga minyak mentah ICP dalam tahun 2012 diperkirakan sebesar 90 dollar per barel. Sedangkan lifting minyak diperkirakan mencapai 950.000 barel per hari. Tentu nanti dengan pertemuan di Sadan Anggaran ini tindak lanjutnya kita juga akan bicarakan secara khusus dengan Komisi VII DPR RI tapi ini memang menjadi suatu angka yang nanti kita akan diskusikan secara lebih mendalam.

Asumsi dasar ekonomi makro 2012. Perdasarkan pembicaraan pendahuluan terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga, nilai tukar, harga minyak dan lifting yang kita bicarakan dipembicaraan pendahuluan masih dalam bentuk range sekarang sudah bisa kita tetapkan point nya RAPBN 2012 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi 6,7%, inflasi 5,3, suku bunga 6,5 sampai dengan lifting 950.000 barel per day. Arah kebijakan fiscal RAPBN 2012, disini adalah sebagaimana yang telah disampaikan ketika menyampaikan RAPBN 2012 ini tema RKP 2012 adalah percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, inclusive dan berkeadilan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Prioritas pembangunan nasional yang juga sudah disampaikan oleh lbu Ketua Bappenas, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional didukung dengan 3 prioritas lain yaitu dibidang politik, hukum, keamanan, bidang perekonomian dan bidang kesejahteraan. Sejalan dengan arah kebijakan fiscal tersebut RAPBN tahun 2012 dirancang untuk meningkatkan kualitas belanja negara dan devisit yang terjadi pada tahun 2012 nanti yang kita anggarkan adalah pada kisaran 1,5% terhadap PDB. Selain asumsi itu kita memegang sasaran strategis di RKP 2011-2012 dimana sasaran strategis itu target kemiskinan akan ada di 10,5% -11,5% pengagguran akan mencapai 6,4 % - 6,6% target penyerapan tenaga kerja setiap 1% pertumbuhan ekonomi 440.000 orang dan devisit ada dikisaran 1,5%.

Halaman 32 mungkin ini yang paling utama disini kami menjelaskan usulan daripada Pemerintah pendapatan negara dan hibah untuk tahun 2012 adalah 1.292,9 triliun atau meningkat 123 triliun dibandingkan dengan APBNP 2011 10,5%. Adapun belanja negara, belanja negara meningkat dengan jumlah yang lebih kecil menjadi 1.418,5 triliun yaitu meningkat 7,4% dibandingkan APBNP 2011. Penerimaan dikurang dengan belanja mengakibatkan kondisi devisit dan devisit itu adalah 125,6 triliun di RAPBN 2012 atau 1,5% dari GDP dan jumlah ini akan dibiayai dengan pembiayaan yang mayoritas pembiayaan dalam negeri.

lbu dan Bapak sekalian,

Kebijakan penerimaan perpajakan 2012 telah kami jelaskan dalam nota keuangan dalam kesempatan ini kami tidak uraikan secara rinci tapi dipenerimaan perpajakan 2012 dihalaman 34 terlihat bahwa jumlah penerimaan perpajakan ditahun 2012 akan mencapai 1.019,3 triliun meningkat 16% dibandingkan APBNP 2011. Dan komponen utamanya tentu pajak dalam negeri dan pajak perclagangan internasional. Pokok-pokok kebijakan penerimaan negara bukan pajak dihalaman 35 juga kami uraikan dan potensi untuk meningkatkannya karena asumsi yang kita gunakan adalah penurunan terjadi pada harga ICP dari 95 menjadi 90 terlihat disini bahwa target penerimaan negara bukan pajak

5

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

ada sedikit penurunan dibandingkan dengan 2011 yaitu target penerimaan negara bukan pajak mencapai 272,7 triliun menurut 4,8% dibandingkan tahun 2011 yang 286,6 triliun.

Arah kebijakan Belanja Pemerintah Pusat. Kebijakan umum, peningkatan belanja infrastruktur untuk mendukung upaya the bottle naking domestic connectivity, ketahanan pangan, ketahanan energy dan kesejahteraan masyarakat. Memberikan dukungan pada pendanaan kegiatan multiyears dan peningkatan kemampuan ketahanan menuju minimum essential forces, penguatan program pro rakyat dengan mengintrodusir cluster 4 sebagai tambahan dari 3 cluster yang sudah kita laksanakan di tahun­tahun sebelumnya. Selanjutnya dipostur belanja Pemerintah Pusat disini kalau dilihat di halaman 38 baris yang paling bawah di 2012 Belanja Pemerintah Pusat akan mencapai 954, 1 triliun meningkat dibandingkan tahun sebelumnya 908,2 triliun. Belanja modal, kita harapkan akan meningkat dari 141 triliun menjadi 168 triliun dibaris ketiga meningkat 27% dibandingkan tahun yang lalu. Memang masih ada unsure subsidi tetapi subsidi dibaris kelima itu menurun di APBNP 237,2 triliun turun menjadi 208,9 triliun. Kita disini mengusulkan kepada Bapak/lbu sekalian adanya penyesuaian Tarif Dasar Listrik dari sebelumnya meningkat rata-rata 10% dan ini kita harapkan bisa mengurangi subsidi karena Bapak/lbu sekalian mempunyai perhatian yang tinggi sekali kalau belanja modal kita ternyata kok bisa lebih rendah daripada subsidi tentu menjadi kurang sehat. Kita ingin supaya belanja modal ataupun belanja infrastruktur dapat lebih baik dan tentu akan memberikan manfaat pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

Kebijakan belanja pegawai, dihalaman 39 kami jelaskan akan ada kenaikan gaji pokok dan pensiun pokok bagi pegawai kurang lebih 10% ada pemberian gaji dan pensiun bulan ke 13 dan ringkasnya dibagian bawah kami sajikan takehome pay PNS Gol II yang sebelumnya adalah Rp. 1.820.000,- sekarang ditahun 2012 bisa meningkat menjadi Rp. 2,6 juta sedangkan takehome pay bagi PNS Gol. IVe itu meningkat dari tahun 2008 3,4 juta menjadi kurang lebih 5,2 juta. Kebijakan belanja barang kami akan lalui.

Kebijakan belanja modal di RAPBN 2012 yaitu kita akan meningkatkan anggaran belanja modal dalam rangka menjamin ketersediaan infrastruktur dasar termasuk infrastruktur energy, ketahanan pangan dan komunikasi. Kita juga meyakinkan bahwa kita mempersiapkan kapasitas mitigasi dan adaptasi terhadap dampak negative perubahan iklim atau climate change dengan meningkatkan kesiagaan dalam menghadapi bencana. lni selintas dihalaman 42 adalah sasaran -sasaran pembangunan infrastruktur di RAPBN 2012 apakah itu ditransportasi, apakah di energy dan di infrastruktur lainnya di pembangunan twin blok rumah susun, kami sajikan disini.

Selanjutnya program ketahanan pangan juga dianggarkan mencapai 69,6 triliun ditahun 2012 meningkat dibandingkan tahun 2011 57,6 triliun. Selanjutnya anggaran belanja subsidi telah kami jelaskan tadi tapi disini ada elaborasi yaitu total dibaris paling bawah 208,9 triliun ditahun 2012 menurun dibandingkan APBNP 237,2 triliun. Kita sama-sama ingat bahwa di APBNP terjadi peningkatan dibandingkan APBN yang cukup tinggi di pos subsidi khususnya karena subsidi energy di APBN yang kita sekarang jalani ketika dilakukan APBNP meningkat dari 136 triliun menjadi 195,3 triliun.

Selanjutnya dihalaman 45 kita sedikit mengelaborasi kebijakan subsidi energi, subsidi BBM 123,6 triliun, kita akan meneruskan program konversi minyak tanah ke LPG, meningkatkan pemanfaatan energy alternative baik itu nabati maupun BBG atau gas. Sedangkan subsidi listrik dibawah itu jumlahnya 44,9 triliun parameter yang kita gunakan sebagai asumsi adalah margin PLN 7% , turun dari sebelumnya 8% dan looses atau susut jaringan itu 8,5% dan tariff tenaga listrik akan naik 10% rata-rata per 1 April 2012. Tetapi untuk rakyat miskin tentu kita tidak melakukan penyesuaian tariff tenaga listrik sebagai bentuk dukungan kita kepada masyarakat the poor. Kebijakan subsidi energy didominasi oleh subsidi pangan, subsidi pupuk dan PSO (Public Service Obligation) baik untuk transportasi umum, pelayanan umum sampai ke LKBN Antara.

Subsidi non energy juga termasuk subsidi benih 0,3 triliun, subsidi bunga kredit program 1,2 triliun dan subsidi pajak terkait jumlah kurang lebih 4,2 triliun. Selanjutnya dihalaman 48 kebijakan belanja bantuan social juga mendapat perhatian dari Pemerintah baik itu untuk perfindungan social

6

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

Jamkesmas, Program Keluarga Harapan, Program BOS dan Bea Siswa untuk siswa maupun untuk Mahasiswa yang kurang mampu. Kita juga menganggarkan alokasi dana cadangan untuk penanggulangan bencana alam. Halaman 49-50 kami lalui karena ini ·adalah elaborasi daripada program bantuan social. Kebijakan belanja lain juga kami ingin jelaskan disini menampung alokasi anggaran untuk kebutuhan yang mendesak dan Satker yang belum mempunyai bagian anggaran sendiri. Kita juga mengantisipasi resiko fiscal terkait dengan deviasi, asumsi-asumsi makro dan pelaksanaan langkah-langkah kebijakan yang tidak sesuai dengan rencana. Disini juga kita menyediakan anggaran untuk program konversi BBM ke gas untuk transportasi umum dan menyediakan anggaran ketahanan pangan untuk cadangan beras Pemerintah.

Program transfer ke daerah dihalaman 54, disini terlihat bahwa transfer ke daerah itu meningkat dari 412,5 triliun di tahun 2011 APBNP menjadi 464,4 triliun meningkat 12,6%. Dana perimbangan meningkat dari 347 menjadi 394, 1 triliun dan dana otonomi khusus sesuai dengan komitmen kita juga akan naikan dari 65 menjadi 70,2 triliun.

Pokok-pokok kebijakan pembiayaan. Disini kami coba uraikan bahwa pembiayaan itu bisa melalui utang dan melalui non utang. Yang melalui utang kami mengutamakan penerbitan Surat Berharga Negara baik itu SUN baik Sukub rupiah di pasar domestic. Tentu nanti kita akan melakukan kerjasama yang semakin erat lagi dengan Bank Indonesia agar penerbitan daripada SBN ini dapat berjalan dengan baik dan senantiasa membuat ekonomi kita dapat stabil dan tumbuh secara berkesinambungan. Kita juga mempertimbangkan biaya yang rendah dan resiko yang minimal daripada utang dan kita tidak ingin menerima utang yang ada komitmen-komitmen yang tentu bisa membuat kita menjadi kurang mandiri dan kita mengupayakan pinjaman luar negeri yang diutamakan untuk membiayai kegiatan produktif dan mendorong perekonomian dan perbaikan kesejahteraan masyarakat. Pembiayaan anggaran tadi sudah dijelaskan bahwa dihalaman 56 total devisit anggaran itu 125,6 triliun sehingga devisitnya ditahun 2012 mencapai 1,5%. Pembiayaannya akan melalui pembiayaan dalam negeri dan pembiayaan luar negeri. Secara netto pembiayaan luar negeri itu akan menurun 0,3 triliun tetapi pembiayaan lebih banyak mengandalkan pada pembiayaan dalam negeri dan ditahun 2012 Surat Berharga Negara yang netto kita akan terbitkan itu 134,6 triliun penerbitan baru. Sedangkan totalnya termasuk untuk melunasi pinjaman-pinjaman atau Surat Berharga Negara yang jatuh tempo it tentu menjadi gross diatas 200 triliun.

Ratio utang Pemerintah terhadap PDB yang sebelumnya menjadi perhatian kita karena kita harus mengupayakan agar tidak terperangkap seperti dibeberapa negara yang sekarang ini sedang prihatin karena ratio utang Pemerintah terhadap PDB nya tinggi kita ditahun 2012 diharapkan ratio utang terhadap PDB Pemerintah akan bisa turun menjadi 24%. Dan mungkin hal ini yang kami ingin paparkan sebagai pemaparan yang lebih khusus terkait dengan nota keuangan dan RAPBN 2012.

Kami kembalikan kepada Ketua, dan terima kasih untuk perhatiannya.

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih, Pak Menteri Keuangan. Mungkin ada tambahan ada tambahan dari Kepala Bappenas dan Menteri PPN silahkan.

KEPALA BAPPENAS/ARMIDA ALISYAHBANA:

Assa/ammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat Siang, Salam Sejahtera untuk kita semua.

Yang kami hormati Bapak Pimpinan Badan Anggaran DPR RI, Bapak·bapak serta lbu·ibu Anggota Badan Anggaran DPR RI yang kami muliakan.

7

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

Bapak Pimpinan,

Perkenankan kami secara cepat saja karena ini sesungguhnya sudah juga disampaikan pada waktu pembicaraan pendahuluan mengenai RAPBN 2012 beberapa waktu yang lalu dimana kami ingin menyampaikan highlight saja dari Rencana Kerja Pemerintah atau RKP tahun 2012. Adapun dari beberapa highlight RKP 2012 termasuk tema serta sasaran prioritas terutama sekali dari prioritas nasional. mengenai tema sebagaimana juga yang sudah disampaikan oleh Bapak Presiden pada waktu pidato beliau tanggal 16 Agustus yang lalu di depan DPR tema dari RKP 2012 adalah percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas inclusive dan berkeadilan bagi peningatan kesejahteraan rakyat. Jadi tema ini lah yang kemudian diwujudkan atau diterjemahkan antara lain didalam RKP 2012. lntinya ada 2 yaitu bagaimana mempercepat serta memperluas pertumbuhan ekonomi tetapi juga yang berkualitas. Sehingga disini ada beberapa inisiatif baru yang juga sudah dicantumkan dalam RKP 2012 serta RAPBN 2012 antara lain yang mengenai ataupun yang terkait dengan masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia terutama sekali yang terkait dengan infrastruktur dasar yang kebetulan dibeberapa lokasi ataupun dibeberapa prioritas ini sama dengan RKP 2012. Serta yang terkait dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi yang inclusive dan berkeadilan yaitu melalui kebijakan dan program yang sifatnya avematif khususnya untuk percepatan penanggulangan kemiskinan baik penguatan atau perkuatan dari program 3 cluster maupun juga mulai diimplementasikannya cluster keempat dan tentu juga inisiatif baru tentang percepatan pembangunan khususnya provinsi Papua Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Adapun beberapa highlight dari sasaran kami tidak akan ulangi tadi sudah disampaikan oleh Bapak Menteri Keuangan. Terkait dengan pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat pengangguran serta. tingkat kemiskinan namun kami ingin sedikit menyampaikan kembali bahwa sasaran-sasaran pembangunan itu tidak hanya mengacu atau mengcover yang sasaran pembangunan ekonomi ataupun Kesra tetapi juga termasuk sasaran pembangunan misalkan untuk pencapaian atau pendalaman proses demokratisasi dan juga untuk tercapainya suasana dan kepastian keadilan melalui penegakan hukum. Jadi ini dari sisi tentu aspek rule of loah dan terjaganya ketertiban umum. Jadi ini sudah secara konsisten mulai 2010 sampai 2014 sudah ada beberapa sasaran-sasarannya yang kemudian juga tentu diterjemahkan ke dalam berbagai kebijakan dan program di RKP 2012. Selanjutnya kami langsung kepada kami tidak akan mengulang lagi mengenai prioritas nasional tetapi langsung kepada alokasi dari sisi pendanaan pada prioritas nasional khususnya 2012. Dari belanja KL sekitar 476 triliun maka yang dialokasikan untuk prioritas nasional 11 prioritas serta 3 prioritas lainnya dibidang Polhukam, Perekonomian serta Kesra total adalah 234,3 triliun dan ini tentu yang berupa khususnya berupa program-program termasuk proyek. Dan ini sudah diluar belanja pegawai.

Selanjutnya beberapa highlight saja dari prioritas yang 11 misalnya di prioritas 1 reformasi birokrasi dan tata kelola. Sebagai contoh adalah yang pertama, melanjutkan proses reformasi birokrasi dengan beberapa target 2012 misalkan 50% ini dari semua Kementerian lembaga juga sudah menjalani proses reformasi birokrasi jadi implementasinya yang sudah dilakukan serta juga termasuk beberapa pilot-pilot project implementasi reformasi birokrasi di daerah. Kedua yang sangat penting adalah peningkatan kualitas data kependudukan disini sudah ada target pencapaian pemberian NIK dan juga penerbitan e-KTP yang diharapkan 2012 ini sebagian besar ini sudah bisa rapuh dan 2013 betul-betul sudah tuntas. Prioritas kedua, pendidikan intinya adalah meningkatkan aksesibilitas dan juga meningkatkan kualitas sambil mengurangi kesenjangan. Jadi disini sudah ada beberapa target pencapaian mulai dari APM tingkat SD, tingkat SMP, APK tingkat SMA serta tingkat perguruan tinggi serta juga tentu dari anggaran pendidikan dijaga bahwa ini memenuhi amanat konstitusi minimal 20% dari total belanja negara.

Selanjutnya yang ketiga, kesehatan ini juga kami sampaikan bahwa ada penekanan secara khusus kepada upaya-upaya yang bersifat preventif dan promotif jadi ini yang diutamakan disamping tentu yang kuratif tentu juga di cover tetapi upaya untuk lebih memperbesar tapi fokus pada upaya preventif dan promotif ini menjadi perhatian utama dari Pemerintah. Beberapa program yaitu seperti

8

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

pemberian BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) ini sudah mengcover seluruh Puskesmas seluruh Indonesia. Program Jampresal intinya untuk menurunkan AKI Angka Kematian lbu melahirkan, program Jamkesmas juga ini masih dilanjutkan dan bahkan diperkuat. Prioritas keempat, penanggulangan kemiskinan yaitu intinya memperkuat atau melanjutkan dari program 3 cluster. Yang cluster pertama berbasis keluarga, perlindungan sosial berbasis keluarga, cluster kedua adalah program PNPM mandiri ini juga seluruh Indonesia. Cluster tiga adalah program pemberdayaan UMKM yang utamanya ada KUR bahkan akan diperluas serta juga tentu yang terkait dengan implementasi cluster keempat. Untuk ketahanan pangan yang merupakan prioritas kelima, intinya adalah bagaimana meningkatkan produksi dari sisi supply beberapa komoditi pangan strategis terutama beras tetapi tidak hanya beras juga ada 4 komoditi pangan strategis lainnya seperti jagung, kedelai dan daging sapi dan sebagainya melalui upaya-upaya peningkatan produktivitas atau intensifikasi dan juga ekstensifikasi dimana memungkinkan dan ini tentu yang prioritas kelima tidak terlepas juga dengan dukungan infrastruktur bagi peningkatan ketahanan pangan.

Selanjutnya untuk prioritas yang keenam, yaitu infrastruktur dimana infrastruktur khusus 2012 maka kami juga mulai mensinergikan, mengkaitkan dengan penyediaan infrastruktur dasar khususnya untuk mendukung inisiatif baru MP3EI. Jadi disini juga sebagian dari infrastruktur karena kebetulan juga berhimpit beberapa prioritas dari sisi lokasi maupun jenis infrastrukturnya berhimpit dengan yang menjadi prioritas di RKP sehingga ini kami sinergikan, kami integrasikan

...... (suara rekaman hilang ke kaset 3) ...•

Sesuatu yang positif tetapi kita perlu waspada ekonomi mesti dijaga dengan hati-hati supaya tidak ada resiko pembalikan dan untuk kita betul-betul harus berupaya menjaga kondisi ekonomi yang sehat, terus mengupayakan ekspor dan terus meningkatkan investasi di Indonesia agar betul-betul kita mempunyai daya tahan yang baik. Jadi secara umum kita dalam kondisi baik tetapi kita tetap harus waspada. Mungkin hal itu, kami undang Pak Gubernur Bank Indonesia untuk menjawab yang tadi ditanyakan oleh Pak Melky, Pak Melky mungkin saya sampaikan juga adalah kita sekarang menggunakan Surat Perbendaharaan Negara untuk asumsi tingkat bunga dan ini relevan karena kita membicarakan tentang anggaran jadi tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara ini yang dijadikan referensi. Kalau SBI yang nanti mungkin akan dijelaskan oleh Pak Gubernur Bank Indonesia itu akan relevan bila bicara tentang kredit tentang bunga dana masyarakat yang dihimpun. Jadi untuk itu langkah bahwa sekarang kita menggunakan Surat Perbendaharaan Negara sebagai basis menentukan tingkat bunga kami dari Pemerintah nyaman. Kami undang Pak Gubernur apabila ditambahkan.

GUBERNUR BANK INDONESIA/DARMIN NASUTION:

Terima kasih.

Pak Ketua, lbu dan Bapak yang terhormat,

Jadi kedua jenis surat berharga ini barangkali beda pasarnya kira-kira begini, kalau untuk SBI kami menahan agar asing tidak masuk terlalu banyak dengan cara kalau membeli SBI harus pegang 6 bulan, tidak boleh kurang. Memang kemudian

................. (suara rekaman hilang ke kaset 4) .................... ..

9

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

GUBERNUR BANK INDONESIA/DARMIN NASUTION:

Terutama asing yang membeli SBN itu jauh lebih banyak dan mereka jauh lebih berani sebenamya membayar dengan bunga yang lebih rendah. Namun demikian, kalau ini kita juga menyadari bahwa SBI itu bagaimana pun kita harus mendorong pelan-pelan ke arah penurunan, kita sepakat itu sepanjang faktor-faktor seperti inflasi bisa menurun. Kenapa hubungannya dengan inflasi karena seperti disinggung oleh Pak Menteri Keuangan tadi SBI itu terkait erat dengan biaya dana di masyarakat artinya deposito berapa bunganya, biasanya referensinya ke SBI dia. Kalau bunga SBI itu bergerak dibawah inflasi maka pemilik dana bisa akan menghindar untuk menabung. ltulah sebabnya kita selalu berusaha memelihara SBI itu jangan sampai inflasi jangan sampai lebih tinggi dari SBI. Karena itu akan sangat menentukan nanti masyarakat tertarik menabung atau tidak dan kalau masyarakat kurang tertarik menabung maka itu berarti dia akan lebih terdorong mengkonsumsi. Situasinya adalah seperti itu sehingga namun demikian kalau diperhatikan ada beberapa referensi lain di Bank Indonesia sebetulnya mengenai tingkat bunga yang selain bunga SBI ada tingkat bunga pinjaman uang antar bank yang kalau diperhatikan selama 3 bulan terakhir dia mulai bergerak turun. Dari yang tadinya mendekati bunga SBI 6,4 6,5 6,6 sekarang dia bergerak mendekati 6 kebawah. Dengan demikian dan kalau diperhatikan juga bunga untuk SBI 3 bulan itu juga mulai sedikit dibawah 6,75. Jadi sepanjang inflasi kita ini jelas bertahan makin rendah maka sebetulnya arah dari SBI itu adalah turun. Tapi memang kita tidak bisa misalnya otomatis mengikuti inflasi karena artinya begini Pak. Kalau begitu inflasi agak turun kita turunkan, begitu naik kita naikan ini bingung nanti pasamya bingung jadi kita betul. Sebetulnya kalau kita punya pegangan apakah Pemerintah misalnya menaikan harga BBM tahun depan kita tahu posisi kita dengan pasti. T etapi sepanjang kita tidak punya pegangan itu kita akan tunggu sampai dengan saatnya kita tahu oh ini akan terjadi inflasi akan sekian karena inflasi itu kita lihat 6 bulan sampai setahun kedepan untuk menentukan policy rate kita yang namanya tingkat bunga SBI. Jadi kita tidak bisa merubah dia begitu saja setiap 2 bulan atau 3 bulan itu akan membingungkan pasar. Saya kira demikian.

KETUA RAPAT:

Yang memiliki SBI lebih banyak asing atau lokal Pak.

GUBERNUR BANK INDONESIA/DARMIN NASUTION:

Bank kita Pak.

KETUA RAPAT:

Bank lokal ya, jadi idol uang yang ditaruh disitu.

ANDI RAHMAT, SE/F-PKS/KOMISI XI:

Pak Gubemur, saya mau klarifikasi saja ini, kalau dengan Depertemen Keuangan saya sudah sempat diskusi walaupun informal dengan Pak Dirjen Pengelolaan Utang soal ini. Tapi saya masih agak khawatir sebetulnya karena apakah karena Koran itu yang memprovokasi atau bagaimana begitu ya kalau kita di DPR ini sudah terbiasa di provokasi orang jadi suka terpengaruh juga cara berfikimya. Kalau di Bl ini kan lebih banyak lapisannya kalau kita ya lapisannya tidak ada jadi apa boleh buat. ltu saya baca Pak di akhir-akhir waktu ini banyak di media-media lntemasional itu banyak sekali central bankers yang sudah mengeluarkan pemyataan tentang resiko-resiko yang mungkin terjadi di Eropa. T erakhir saya baca ada Yoseph Akerman gitu ya dia bilang bahwa akan banyak bank-bank yang faild di Eropa karena mereka harus memperbaiki kualitas asetnya karena terlalu banyak eskposurenya di

10

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

bon obligasi. Yang jadi soal saya itu bukan soal kita terkoneksi dengan mereka atau tidak tapi saya masih khawatir dengan arbitrary tindakan arbitrase yang mungkin mereka lakukan terhadap surat utang kita karena kita punya suku bunga lebih bagus daripada mereka Pak. Saya khawatir nanti ini baru khawatir saja tapi kalau dilihat dari segi lonjakan pembelian surat baik instrument SBI dan SBN ini kan asing ini agak agresif Pak ya beberapa waktu terakhir ini yang menunjukan bahwa mereka juga sebetulnya cari daerah yang bisa memberikan kompensasi terhadap kerugian ditempat lain. Kalau Departemen Keuangan sudah siap ini kan kita akan pakai sal misalnya untuk incase ada persoalan. T api mudah-mudahan tidak terjadilah karena masa lalu tentang begini-begini selalu tidak baik buntutnya bagi pengambil kebijakan kan begitu Pak Darmin. Mudah-mudahan tidak perlu terjadi dan kalaupun harus terjadi semua proses itu mesti kita lewati itu secara ..... (suara hi/ang) .. arbitrase itu masih mungkin terjadi didalam sistem kita ini. Jadi kita itu bukan bobol dalam sistem tapi orang lain yang sakit ini datang kesini cari kesempatan lalu kabur begitu Pak. Kalau bahasa teman-teman di ekonomi itu kan biasanya dia bilang shutdown reversal tapi menurut saya bukan shutdown reversal tidak akan terjadi seperti itu karena shutdown reversal itu sangat sulitlah dilakukan sekarang ini karena orang juga sudah terlalu mengerti mengenai shutdown reversal itu tapi yang modelnya itu kasih kaya aresnik gitu loh Pak ke dalam sistem kita ini pelan-pelan kita mati dengan jalan mengkompensasikan bon itu. lni kira-kira saja Pak ini cara orang yang berfikir yang sedang diprovokasi oleh banyak tulisan orang-orang lain lah kira-kira gitu Pak. ltu saja Pak Darmin.

KETUA RAPAT:

Baik, Bapak/lbu sekalian,

lni kita nanti akan perdalam di Panja, ini sebetulnya kalau makanan itu entery nya appetizernya jadi jangan kita berpanjang-panjang toh nanti kita akan bah as hal yang sama. T olong kalau mau ini sampaikan yang singkat-singkat saja.

Silahkan.

Ors. AGUN GUNANJAR SUDARSAIF·PG/KOMISI II:

Terima kasih, Pimpinan.

Karena saya pikir masuk ke Panja saya sepakat tapi peluang ini hilang saya pikir karena sesungguhnya Rapat Kerja ini lah yang harus di jawab lebih dulu. Saya sebetulnya Rapat Kerja itu ingin berlama-lama tapi karena sudah diputuskan membentuk Panja. Kalau kita melihat Pak Menteri Keuangan, Menteri Bappenas, Gubemur Bl, dihalaman 26 penjelasan dari Kementerian Keuangan saya mengikuti pendapat Gubernur Bl bahwa pertumbuhan ekonomi kita yang diasumsikan 6,7 pada tahun 2012 ini yang sesungguhnya saya akan juga berbicara pada level panja apakah iya angka itu hanya pada angka 6,7 karena kami masih membutuhkan data-data real dilapangan. Pertumbuhan ekonomi pada saat ini sudah pada level berapa, pada bulan apa, ini menjadi penting karena apa yang dikatakan oleh Gubemur Bl terkait dengan penyerapan anggaran kami memberikan catatan tersendiri pada waktu pengesahan APBNP 2011 bahwa pada bulan Mei pada waktu itu pertumbuhan ekonomi kita sudah mencapai 6,5 pada tingkat penyerapan APBN kita baru mencapai angka 18%. Saya ngotot minta naik menjadi 6,6 atau 6,7 pada APBNP 2011. Saya juga ingin mengetahui data terakhir hari ini detik ini, pertumbuhan ekonomi itu sudah pada level berapa. lni penting bagi yang tentunya hal ini juga sangat terkait dengan halaman 38, ini panting Pak Ketua, karena politik anggaran kita ini mau dibawa kemana. Dalam kacamata saya politik anggaran 2012 tidak signifikan perubahannya kalau istilah normal itu jalan ditempatlah tapi memang kecepatannya jalan bagus pertumbuhan ekonomi laju inflasi, semuanya berjalan bagus tapi tidak signifikan yang sebetulnya menurut hemat saya kalau kita mau bekerja keras seluruh lembaga-lembaga ini bekerja lebih keras, pajaknya bekerja keras, pelayanan

11

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

publik lebih keras bisa termasuk politik anggarannya dibenahi secara signifikan. Pertumbuhan ekonomi ini menurut saya masih bisa ditingkatkan, pendapatan negara masih bisa ditambahkan lagi dikejar lagi. Salah satu contoh terkait yang saya katakan tadi pertumbuhan ekonomi dengan halaman 38 kalau kita melihat bagaimana postur belanja kita. Saya agak bingung Pak Menteri ketika di pidatokan dimana­mana soal moratorium CPNS. Tapi sementara belanja pegawainya naik. 32,9%. Sebetulnya menurut hemat saya kalau postumya masih belanja pegawai, belanja barang, belanja modalnya tetap urutannya masih seperti itu apa yang bisa kita berikan kepada rakyat dalam rangka menumbuhkan ekonomi yang lebih baik. Belum lagi bicara soal pemerataan, pemerataan ini akan lebih baik lagi kalau menurut saya kalau postur APBN kita disamping pertumbuhan pemerataan akan semakin terjadi kalau postur APBN kita juga sedikit dirubah. Misalkan belanja modal ditambah, kenapa belanja modal naiknya bisa kalah dengan belanja pegawai. Belanja modal cuma 27,2% sementara belanja pegawainya 32,9%. Yang 18% dengan 19% walaupun besar kenaikan dibelanja modal persentasenya tapi angkanya tidak juga, menurut hemat saya masih bisa ditingkatkan lebih dari ini. Apalagi kalau antara belanja pusat dengan transfer ke daerah itu dijungkir balikan Pak. Lebih banyak belanja transfer ke daerah itu yang menurut hemat saya jauh lebih mempercepat pertumbuhan dan pemerataan. Jadi sementara sekarang diramaikan soal DPID, soal ini segala macam. Yang orang tidak ngerti ada Undang-undang 32, ada Undang-undang 33. Menteri dipanggil Komisi IX itu politik policy kebijakan ada di kementerian. Tapi soal alokasi anggaran itu terikat dengan Undang-undang 32 itu urusan yang sudah di kedaerahkan tapi kan problem dewan kita hari ini juga tidak memahami tentang berbagai peraturan perundang-undangan yang menjadi ruang lingkup yang harus secara komprehensif kita pahami.

Terkait dengan ini menurut hemat saya sebetulnya saya masih ingin meminta Pak Ketua dalam rapat ini diputuskan postur disepakati bahwa belanja pegawai 32% masih bisa kita rubah-rubah. Belanja modal 27% masih bisa kita rubah-rubah ini menjadi panting Pak Ketua karena jangan sampai pengalaman pahit yang terjadi di APBNP sudah berbusa-busa 2 hari 2 malam kita dikunci oleh keputusan Komisi XI. Pemerintah kan mengasumsikannya begitu ini sudah disetujui dengan Komisi XI lalu buat apa kami di Badan Anggaran membahas itu. lni mesti di ketok dulu Pak Ketua. Saya tidak mau hadir di Rapat Panja Asumsi kalau sudah ada keputusan seperti itu. Wakil rakyat dibohongi namanya, tidak mau, ini harus ada keputusan dulu. Bagaimana mengatasi problem ini. Belum lagi kami berbicara soal subsidi, ini subsidi masih 208,9 triliun, bandingkan dengan belanja modal kita 59% penerima subsidi itu pemilik kendaraan roda empat Pak bukan kata saya itu data Dirjen minyak. Untuk transportasi dari data hanya 3% kenapa tidak subsidi itu diberikan kepada kendaraan umum yang jelas plat nomomya kuning, trayeknya ada, kasih sarana yang ngangkut pertanian, perkebunan, kelautan. Biarkanlah orang yang punya mobil roda 4 tidak usah lagi dikasih subsidi tidak perlu dengan biaya kampanye himbauan-himbauan yang terjadi selama ini saya yakin minimal bangsa 50 triliun bisa diambil Pak. 5 triliun berikan kepada rakyat. Kasih ke modal, apalagi Pak Menteri, ini penting Pak, saya sedih ketika lebaran kemarin 4 jam saya tertahan di Anyer hanya dalam jarak tempuh 3 km. Saya bisa memimpikan membayangkan kalau saya dari kampungnya Bapak Gubemur Bl dari Sumatera sana mau ke kampung saya ke Ciamis ke Cilacap sana Pak harus lewat Bakauheni saya bayangkan kalau dari Serang itu Pemerintah punya politik penyelesaian infrastruktur jalur selatan, betapa nikmatnya saya sebagai warga Indonesia. Tidak perlu semuanya masuk Jakarta, Tangerang-Jakarta­Bekasi-Cikampek-Cirebon semua numpuk Pak tapi kalau dia potong lewat Rangkas, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Tasik, Garut, Ciamis, Cilacap seluruh jembatannya sudah selesai Pak. Kenapa tidak uang subsidi itu kita ambil jadikan itu untuk kita semua Pak. Ketok palu sekarang ini setuju Pak ya, Anggota Dewan semuanya setuju bagus. Pemerintah juga setuju Pak jadi kalau ini setuju bisa kita geser-geser ini supaya infrastruktur diwilayah Selatan, tapi yang panting saya penyalur pejuang aspirasi sudah berjuang. Kadang-kadang keputusannya juga ya nelangsa.

Demikian.

Assa/ammualaikum Warahmatul/ahi Wabarakatuh.

12

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

KETUA RAPAT:

ltu disimpang saja nanti Pak, di Panja kita bisa rubah kalau di Panja. lni bukan harga mati selama argumentasinya masuk akal dan berguna untuk masyarakat. Tadi ada Pak Ali Kastela dulu.

DRS.M.ALI KASTELLAIF·HANURA/KOMISI VII:

Terima kasih, Pak Ketua.

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pak Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia dan Ketua Bappenas.

Saya ingin menyampaikan beberapa hal terkait dengan yang sudah disampaikan tadi, saya mulai dari Gubernur Bl tentang asumsi inflasi itu kan sudah disampaikan juga oleh Menteri Keuangan bahwa TDL diperkirakan akan naik 10%. Dalam inflasi apakah sudah termasuk dalam memperhitungkan faktor yang terkait dengan kenaikan TDL atau belum karena itu sangat berpengaruh selain tadi yang sudah Bapak sampaikan tentang kenaikan BBM. ltu yang pertama, lalu hal yang kedua tentang pengendalian dari pada Bank Indonesia terhadap operasional dari pada kebijakan SBI itu sendiri, saya melihat bahwa banyak sekali kebijakan perbankan itu memeras rakyat malah karena yang dia himpun dari masyarakat itu suku bunganya rendah, jadi tabungan itu dibawah 3% tetapi pembiayaan atau kredit itu rata-rata diatas 12% terutama kebijakan yang terkait dengan yang sudah disampaikan lbu Ketua Bappenas itu menyangkut penanggulangan kemiskinan pada cluster yang berhubungan dengan KUR, KUK, pembiayaan-pembiayaan kecil-kecil itu masih dipatok sebesar itu. Bagaimana control daripada Bank Indonesia terhadap kebijakan SBi disatu sisi tapi implementasi pelaksanaan dilapangan yang tidak sinkron. Saya melihat beberapa hal terkait dengan dana KUR, dana channeling yang diberikan kepada BPR-BPR itu mematok suku bunga 12,5% ini kebijakan harus dikontrol oleh Bl. Apapun alasannya kebijakan seperti itu kalau tidak dikontrol oleh Bl masyarakat menjadi alat pemeras padahal mereka sudah susah, sudah miskin. Kalau kita lihat seperti di Jakarta saja kalau kita lihat ini dijual, ini dijual kenapa kita tanya kenapa dijual, aduh suku bunganya terlalu mahal, terlalu tinggi kita tadinya ambil tergiur dengan kebijakan ini, kebijakan ini ternyata dinaikan suku bungannya sehingga mereka membuat kemampuan masyarakat untuk memberikan pinjaman-pinjaman itu tidak cukup baik. ltu yang pertama menyangkut kebijakan.

Lalu hal lagi yang terkat dengan kebijakan pengalokasian. Tadi disebutkan oleh Bappenas tentang kemiskinan, ini perlu memang dilihat peta kemiskinan itu ada pada kawasan-kawasan dan wilayah mana. Sehingga terkait dengan kebijakan penyediaan infrastruktumya dan kebijakan-kebijakan lain yang berbarengan kesana. Saya menyarankan juga perlu ada badan yang memang khusus menangani kemiskinan kan ada Sadan Penanggulangan Sencana Alama, ada Sadan Penanggulangan Narkotika, ada Sadan penanggulangan ini, tapi badan penanggulangan kemiskinannya tidak ada, kebijakan penanggulangannya ada. T api badan khusus untuk menanggulangi kemiskinan seperti kalau Menke Kesra kan banyak sekali yang ditangani. Perlu ada Sadan Penanggulangan Kemiskinan sehingga target itu bisa kita ukur dan dari badan itu. Kalau Bappenas kan membuat kebijakan makronya.

KETUA RAPAT:

Pak Kastela, jangan dihabisin sekarang.

13

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

DRS.M.ALI KASTELLAIF·HANURA/KOMISI VII:

Tapi paling tidak ini menjadi catatan karena pertemuan yang lalu pernah saya singgung. Jadi Badan Penanggulangan Kemiskinan perlu. Lalu yang terakhir Pak Ketua, ini menyangkut kebijakan dana otsus. Beberapa waktu terakhir ini orang Papua itu minta merdeka terus. Kenapa, kebijakan Otsus yang dibuat dananya besar itu bukan menyelesaikan persoalan karena Pemerintah Pusat tidak mengevaluasi dana Otsus untuk apa. Disana Otsus ditaruh untuk keuntungan kelompok tertentu. Sehingga orang lrian bilang semakin besar dana Otsus dinaikan semakin kita minta merdeka karena mereka tidak dapat apa-apa. lni perlu mendapat perhatian dari Bappenas jadi jangan hanya uangnya dinaikan Pak Ketua, tapi kebijakan evaluasi dan tepat sasaran target itu perlu menjadi ini karena isu merdeka disana semakin menjadi-jadi. Terima kasih, Pak Ketua. Maaf.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

lni masalah manajemen saja Pak Ali. Papua tidak punya duit ribut, dikasih duit ribut. lni manajemennya yang benar.

Pak Satya.

S.W. YUDHA,M.Sc/F-PG/KOMISI VII:

Terima kasih, Saudara Pimpinan.

Kepada Gubernur Bl, Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas yang saya hormati,

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Saya hanya ingin sama-sama mesikapi postur belanja kita itu sebetulnya kalau kita ajukan atau kita tunjukan kepada orang yang tahu mungkin agak sedikit memalukan karena sebetulnya terbentur dimasalah subsidi kita melihat subsidi sangat besar sekali dan mesti diingat bahwa pengajuan subsidi pada waktu kita putuskan kemarin kita membahas di puncak itu sebetulnya belum ada satu kajian yang mendalam terutama mengenai menyangkut masalah listrik Pak. Jadi waktu listrik itu sebetulnya tidak pemah Komisi VII membahas mengenai kenaikan 450-900 itu belum tetapi yang terjadi adalah memotong anggarannya dengan menggunakan asumsi akan naik 10%. Jadi kebetulan pada waktu yang sangat bersamaan saat ini di Komisi VII lagi dibahas dengan Pemerintah mengenai rencana tersebut. Dimana didalam pembahasannya nanti bisa kita setujui bisa juga tidak karena banyak sekali kajian yang kita minta agar seperti tadi yang disampaikan menyangkut inflasi dsb termasuk diperhitungkan. Lantas yang kedua, menyangkut daripada BBM kita jelas melihat memang ini ada ketakutan dari Pemerintah untuk menaikan harga karena saya melihat dari beberapa kementerian punya banyak ide tetapi begitu itu ditransfer menjadi uang tetap saja itu disediakan. Jadi kita minta sebetulnya kepada Departemen Teknis untuk segera mengkaji bagaimana kita bisa melakukan pengendalian. Karena salah satu opsi didalam bagaimana kita memanage masalah BBM itu kan cuma 2, satu adalah kita kendalikan, yang kedua adalah kita menaikan harga. Kalau mengendalikan ternyata membutuhkan persiapan infrastruktur yang cukup panjang itu tentunya kita akan kedodoran karena mau tidak mau kita harus menaikan tetapi Pemerintah kan sampai saat ini tidak mampu dan tidak mau untuk menaikan untuk alasan-alasan yang dikemukakan. 2 hal ini yang harusnya nanti didalam pembahasan akan lebih dipertajam. Karena kalau kita melihat angka yang tertera disini subsidi yang luar biasa besarnya ini sangat tidak masuk akal. Karena kemarin kebetulan saja kita punya sal. Kalau misalkan sal kita tidak mencukupi mungkin luar biasa devisit anggaran yang terjadi. Jadi mungkin

14

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

menjadi bahan pembahasan nanti Pimpinan pada waktu kita di Panja supaya kita lebih tajam lagi dan ada sinkronisasi dengan Komisi VII supaya hak-hak DPR yang harus dihargai oleh sektor dalam hal ini terutama membahas masalah TDL itu selesai dulu jadi jangan nanti uangnya dipotong terus mau tidak mau disana harus menyetujui. lni yang menjadi sesuatu yang menjadi pemikiran kita bersama. Saya rasa itu saja dari saya.

Terima kasih.

Wassa/ammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Silahkan Pak Yoseph.

DRS. YOSEPH UMAR HADI, Msi/F·PDIP/KOMISI V:

Pak Menteri, Bu Menteri yang saya hormati, Pak Gubernur, Pimpinan dan rekan·rekan sekalian.

Forum ini saya kira cukup penting karena kita juga ingin menyampaikan hal-hal yang sifatnya umum dan politional kalau Panja ini kan sudah memasuki tahap yang sifatnya lebih teknis. Jadi politional ini saya kira Pak Menteri dan Bu Menteri ingin mendengar juga feedback dari kita semua sebab kesempatan untuk bisa berbicara pada Pak Menteri, Bu Menteri pada saat Raker ya nanti Raker setelah Panja saya kira tidak ada lagi diskusi sudah langsung ketok palu persetujuan begitu jadi politional yang disampaikan oleh kawan-kawan ini saya kira perlu didengar. Dan tentu saya apa yang kita sampaikan lalu jangan masuk telinga kanan keluar telinga kiri karena lalu tidak bermanfaat berfaedah sama sekali juga jangan sampai juga. Kalau ada baiknya untuk nanti bisa merubah suatu policy yang baik tidak ada salah nya untuk ditindaklanjuti. Saya ingin menyoroti postur APBN kita terutama dari sisi penerimaan negara. Baik itu penerimaan pajak maupun bukan pajak. Coba kalau kita amati secara sekilas itu nampak adanya suatu ketidak, bukan ketidakadilan dalam tanda kutip ya tetapi bahwa ekstra effort yang kita berikan oleh Pemerintah itu tidak seimbang antara masyarakat yang berupa pajak menarik pajak itu Pemerintah ekstra effort untuk terus meningkatkan tax ratio tetapi ekstra effort kita untuk penerimaan negara bukan pajak itu tidak ada upaya-upaya itu yang keras. lni kesan saya lalu Pemerintah keras kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan pajak tetapi terhadap BUMN, terhadap SDA migas, terhadap SDA non migas, pertambahan umum, semuanya turun dari tahun ke tahun. Pendapatannya yang negara bukan pajak itu turun. Termasuk deviden BUMN pun stabil saja dari tahun ke tahun itu-itu saja. lni menunjukan bahwa ekstra effort untuk menekan pada penerimaan negara bukan pajak itu tidak nampak kepada Pemerintah. Nampaknya ada kalau ngejar masyarakat supaya membayar pajak, iya. Jadi Pemerintah kemana ketidakadilan yang saya rasakan disitu. Makanya saya tidak terlalu happy disini. Mudah-mudahan ini saya setuju dengan kebijakan-kebijakan yang disampaikan, dengan efisiensi cost recovery kemudian menaikan tarif diversifikasi sumber PNBP saya harapkan ini tidak hanya policy akan tapi sungguh-sungguh dilaksanakan pengawasan dan cost recovery itu dalam rangka meningkatkan SDA tadi termasuk pertambangan umum turun, SDA turun nanti jangan hanya akan bahwa ini suatu policy yang harus keras juga terhadap BUMN kita terhadap sumber-sumber yang dikerjakan oleh negara itu. Jangan hanya mengandalkan pajak rakyat saja yang terus dikejar-kejar tetapi juga ngejar-ngejar BUMN kita yang untuk meningkatkan pendapatan negara bukan pajak ini. lni lah saya kira komentar secara umum saya, mudah-mudahan mendapatkan respon dan perhatian dari Pemerintah untuk kita jabarkan nanti didalam teknis pendapatan negara bukan pajak nanti.

T erima kasih Pak Ketua.

15

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

KETUA RAPAT:

Baik, Bu Chusnunia.

CHUSNUNIAIF·PKB/KOMISI IX:

Terima kasih, Pimpinan. ljin sedikit saja, saya sudah baca yang dibahan hari ini dari prioritas nasional sektor tenaga

kerja tidak masuk tetapi mungkin bisa jadi di salah satunya penanggulangan kemiskinan mungkin atau saya baca ada dana maksudnya ada prioritas di pelayanan advokasi dan hukum TKI ini berkaitan dengan TKI tapi selebihnya tidak ada yang berkenaan dengan TKI.

Pimpinan dan seluruh perserta rapat,

Bahwa TKI ini kan selalu jadi persoalan dan miris kalau sudah terjadi persoalan. Maksud saya untuk mungkin tidak bisa masuk di prioritas nasional jadi judul besar ini tetap ditambahkan di kegiatan prioritas atau apapun bahasanya supaya ada perhatian lebih untuk TKI selain diluar kasus hukum. Kalau kasus hukum ini kan kalau sudah terjadi kasus mungkin diusulan saya ini sekedar usulan mungkin bisa di masuk di penanggulangan kemiskinan atau apapun kalau pra penempatan yang perbaikan, kualitas, CTKI atau di pasca penempatan, penanganan TKI pasca penempatan agar dia tidak kembali lagi menjadi TKI. Prinsipnya bukan sekedar penanganan persoalan ketika sudah terjadi

· persoalan hukum tetapi dari mulai pra atau pasca penempatan jika ada salah satu point saja tambahan begitu.

Terima kasih, Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Ya, silahkan Pak.

TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H./F·PDIP/KOMISI Ill:

Terima kasih, Saudara Ketua.

Gubernur Bl, Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas yang kami hormati,

Pertama sesungguhnya kami ingin menyambung apa yang disampaikan oleh Pak Agun, walaupun ini lebih spesifik kalau kita lihat RAPBN Pemerintah untuk tahun 2012 kalau kita kemudian menukik lagi apa yang menjadi agenda prioritas Pemerintah dibidang penegakan hukum sebenamya kalau yang kami lihat politik anggaran Pemerintah dibidang penegakan hukum tidak sesuai dengan apa yang menjadi semangatnya. Misalnya kalau kita lihat institusi-insitusi hukum, Mahkamah Agung, Kejaksaan Kepolisian memang Kepolisian memang kepolisian meningkat tetapi kan itu lebih banyak belanja pegawainya karena dengan populasi Polri sekitar 220.000 tentu belanja pegawainya cukup besar ya. Tetapi kalau kita lihat Mahkamah Agung, Kejaksaan itu minim sekali. Misalnya Jaksa Agung pada saat itu Hendarman Supandji di Komisi Ill menyampaikan bahwa mereka memerlukan anggaran 10 triliun untuk meningkatkan kinerja kejaksaan paling tidak walaupun undang-undang nya belum sesuai sebagaimana yang dimiliki oleh KPK tapi kinerjanya bisa lebih baik kalau anggarannya 10 triliun. T api apa yang terjadi sekarang ini kalau kami tidak salah mencatat paling tidak 2,3 triliun anggaran dari Kejaksaan Agung begitu juga Mahkamah Agung saya tidak tahu seperti apa ini apakah politik anggaran Pemerintah dibidang penegakan hukum ini masih mungkin kita rubah supaya sesuai dengan visinya itu sangat baik karena Mahkamah Agung juga sangat kesulitan. Bapak-bapak dari Bl, Kementerian

16

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

Keuangan, sejak 2004 terjadinya reformasi di Mahkamah Agung, satu atap Mahkamah Agung tidak menyatu lagi dengan menteri kehakiman. ltu sulit sekali bagi mereka untuk membangun institusinya. Misalnya 4 lingkungan peradilan yang mereka urusin peradilan militer misalnya, orangnya ditinggal, gedungnya diambil Pak, oleh tentara tentunya. Dan mereka harus membangun itu, peradilan-peradilan militer. Sementara anggaran yang diberikan kepada mereka masih jauh dari harapan mereka itu yang ingin kami sampaikan. Jadi kami ingin menyatakan kalau memang Pemerintah serius ingin menegakan hukum di republik ini politik anggarannya juga harus sesuai Pak. Jadi satu kata antara ucapan dengan perbuatannya.

Yang kedua, kami melihat bahwa dan itu disampaikan oleh Saudara Menteri Keuangan tadi bahwa terjadi peningkatan dalam belanja modal. Disatu sisi ini baik Pak, tapi disisi lain ini bisa malapetaka. Tumpak Hatorangan Panggabean bekas Ketua KPK menyampaikan 40% pengadaan barang itu di korup. Ya kalau kita mau jujur dalam kesempatan ini korupsi itu lebih banyak terjadi bukan di parlemen tapi di Pemerintah karena lebih banyak yang mengelola anggaran itu mereka. Sama dengan penanya sebelumnya, sebenamya bagaimana fungsi pengawasan ini dilakukan oleh Pemerintah tidak hanya menaikan belanja modal tetapi dipikirkan juga bagaimana pengawasan diintemalnya supaya tidak banyak lagi kementerian-kementerian yang terkena dengan masalah­masalah hukum. Kita baru tahu terakhir ini Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi kita tidak tahu kementerian yang mana lagi yang akan kena di masa yang akan datang ini. lni harus sesuai juga dan bisa juga disampaikan dalam kesempatan ini kepada kami sejauh mana fungsi pengawasan karena

. belanja modal ditingkatkan seperti itu dan tidak betul dan bisa kita counter statement yang disampaikan oleh Tumpak Hatorangan Panggabean Mantan Ketua KPK bawa 40% pengadaan barang dan jasa itu dikorup. ltu saja Saudara Ketua.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik. Ya silahkan.

Ir. DOLFIE OFP/F·PDIP/KOMISI XI:

Pimpinan, sedikit Pimpinan. Terima kasih Pimpinan. Terna RKP tahun 2012 yang saya baca disini percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi

yang berkualitas inclusive berkeadilan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Kalau kita lihat target, ukuran daripada kesejahteraan rakyat itu adalah pengurangan kemiskinan kalau kita masih menggunakan standar kemiskinannya BPS dimana 1 orang itu mampu membiayai hidupnya per hari 7.700 kemudian kalau kita menggunakan data BPS juga untuk orang yang hampir miskin kemampuan membiayai dirinya itu 9.300 hanya berbeda 1.500 dengan orang miskin temyata 3 tahun terakhir ini antara orang miskin dan hampir miskin tidak berubah. Tahun 2009 jumlah orang hampir miskin dan miskin 53 juta. Tahun 2010 53 juta, tahun 2011 57 juta naik jadi dimana peningkatan kesejahteraan itu jadi untuk target kemiskinan ini kita harus menggunakan data yang benar yang menggambarkan memang orang miskin jadi tidak ditutupi ada orang miskin ada orang hampir miskin. Orang miskin yang diberi Raskin jadilah dia hampir miskin tidak masuk didalam kategori miskin jadi ini data statistik yang digunakan menjadi target pengurangan kemiskinan ini angka akal-akalan kemudian. Didalam pembahasan sebelumnya catatan tentang angka kemiskinan ini sudah kita sampaikan untuk ada kajian yang lebih baik sehingga sasaran pembangunan terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat itu jelas siapa orang miskin yang mau ditingkatkan kesejahteraannya bukan dengan memanipulasi dengan memberikan Raskin orang menjadi hampir miskin tidak lagi masuk dalam kelompok orang miskin.

Demikian Pimpinan.

17

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

KETUA RAPAT:

Baik, Bapak/lbu sekalian, tidak ada lagi?

ANDI RAHMAT, SE/F-PKS/KOMISI XI:

Saya sedikit ketua, bukan nanya ini bukan nanya. lni Pak Menteri ya ini soal CDS ini 2 tahun terakhir Credit Default Swot. lni sudah 3 tahun terakhir ini masuk kedalam agenda-agenda pembahasan kita agak dalam. saya kok nganggap tidak perlu-perlu amat CDS ini kita masukan kedalam walaupun itu penting untuk ngitung yealt obligasi kita jadi variable. Tapi ini kok lama-lama ini yang eksotik begini mestinya tidak perlu lah sering-sering kita sindir-sindir apalagi untuk nakut-nakutin situasi lagi susah begitu CDS kita lagi naik padahal sebetulnya sudahlah Pak ini jangan terlalu banyak kita pertimbangkanlah dalam pengambilan kebijakan. Saya sampai sekarang tidak terlalu merasa tertarik itu dengan istilah kredit persoalan karena kenyataannya cuma investment banking saja yang senang dengan angka-angka seperti ini. lni pendapat saya Pak ya dan saya nganggap itu tidak perlu lah dalam halaman-halaman buku-buku kita, itu sekedar untuk intellectual exercise oke untuk menambah kekayaan wawasan kita tapi untuk membuat kita ini menjadi kan kita ini sebagai dasar keputusan juga saya kira terlalu berlebih-lebihan kalau kita terlalu banyak ngutik-ngutik didalam pembahasan-pembahasan kita di APBN ini. lni maaf Pak ya saya dari dulu tidak terlalu senang ini yang namanya exotis kaya Credit Default Swot ini.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Baik, Bapak/lbu sekalian,

Kalau tidak ada lagi saya persilahkan Pak Menteri Keuangan untuk memberikan tanggapan sebelum diperdalam di Panja. Saya persilahkan.

MENTERI KEUANGAN/AGUS MARTOWARDOYO:

Terima kasih, Ketua.

Bapak/lbu yang kam hormati,

Kami terima kasih untuk masukan-masukan dan pandangan yang benar didalam forum ini sangat baik apabila disampaikan dan tentu catatan dari Pak Andi Rahmat terkait dengan kekuatan daya tahan Indonesia kalau pada saat sekarang ini sedang banyak capital inflow bagaimana kita harus mempersiapkan diri, bagaimana antara Pemerintah dan Bank Indonesia bisa berkoordinasi. lni sangat penting dan terima kasih untuk persetujuan pada saat yang lalu dari Bapak/lbu di lingkungan legislative DPR dimana kita bahkan diberikan alokasi untuk by back sun untuk menggunakan sal dengan persetujuan dalam waktu 24 jam apabila diperlukan dan bahkan dalam pertanyaan ini Pak Andi Rahmat menanyakan bagaimana kesiapan Bank Indonesia. Nanti Pak Gubernur Bl akan menyampaikan. Pak Agun, tadi catatan tentang Belanja Modal harus naik, dan belanja modal itu bukan hanya naik tapi juga harus kualitas. Kita ingat bahwa di tahun 1998 itu mungkin belanja modal itu jauh lebih rendah. Sekarang sudah bisa sampai di 160 triliun dan ini masih dibawah dari belanja pegawai. Jadi tentu ini harus menjadi perhatian tapi memang tadi kenaikan belanja modal kurang lebih 19%, belanja pegawai naik 18%. Kita memang ada pegawai reformasi birokrasi yang sedang berjalan dan inisiatif untuk melakukan moratorium penerimaan Pegawai Negeri Sipil itu dilakukan dan semua kementerian harus bisa menyelesaikan rencana program reformasi birokrasi untuk bisa mencapai right sizing dan dengan right sizing itu nanti bisa kementerian-kementerian itu melakukan reformasi

18

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

birokrasi. Tetapi bagi kementerian yang sudah bisa menjalankan reformasi birokrasi memang akan diberikan tunjangan kinerja tambahan sehingga ini membuat tekanan kepada belanja pegawai. T etapi catatan tentang hal itu dan juga bagaimana kita bisa meningkatkan transfer daerah. Memang transfer daerah terus meningkat sampai diatas 400 trtliun tetapi sebetulnya belanja atau anggaran untuk kementrtan dan lembaga itu juga dengan dekonsentrasi dan PP itu turun juga secara vertical ke daerah. Tetapi ini tentu harus kita semakin tingkatkan kualitasnya.

Pak Ali Kastela, catatan tentang dana otsus tentang keefektifan diyakinkan bahwa itu jangan hanya dinikmati oleh sebagian kita juga kemarin mempelajari bahwa jatuhnya lebih banyak jatuh ke provinsi kurang jatuh ke kabupaten harusnya kita bisa membertkan guidance dan nanti dalam forum transfer daerah ataupun saat membahas tentang otsus kita tentu harus bisa lebih dalam. Kami sangat apresiasi Banggar ketika secara khusus memanggil Gubemur Provinsi Papua, Papua barat untuk mendapatkan laporan dari beliau. Jadi ini kita akan tingkatkan selama pembahasan di Panja. Pak Satya itu suatu ajakan yang simpatik sekali, kita sama-sama prihatin dengan besamya subsidi khususnya subsidi energy dilistrik dan di BBM kami memang mengetahui selain kita diforum Banggar ini kita juga akan membahas tentang asumsi ekonomi makro di Komisi XI tetapi pembahasan terkait dengan harga BBM ataupun harga listrik nanti akan ada di Komisi VII. Jadi tentu kami akan pesan kepada Menteri sector untuk bisa memberikan penjelasan yang baik karena sebetulnya DPR siap untuk mendengar apa argumentasi Pemertntah untuk melakukan aktivitas pengurangan subsidi dan mengalihkan dana itu ke lebih yang efektif. Saya rasa ini kita akan jadikan referensi sehingga tentu kedepan akan lebih baik.

Pak Yoseph terima kasih untuk masukan yang terkait dengan PNBP, PNBP memang betul kalau seandainya kemarini ini ada penurunan itu adalah karena asumsi kita ICP turun dari 95 ke 90 dan cost recovery itu meningkat menjadi kurang lebih di 14 milyar dollar. Tentu pos-pos penerimaan dart sektor-sektor harus kita perbaiki. Yang klasik misalnya Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam taut temyata dart kelautan kita hanya bisa menerima PNBP 100 milyar 1 tahun itu kan harus sesuatu ditingkatkan. Begitu pula dari sektor-sektor yang lain kita perlu gali dan bahkan dart sumber daya alam kita harus lebih menjaga kesiapan daripada perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan untuk bisa membangun industrt hilir sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi penertmaan Indonesia maupun ekonomi Indonesia. Terhadap BUMN memang kita mendapatkan diskusi yang panjang dengan Kementerian BUMN sehubungan dengan rencana ekspansi kegiatan daripada BUMN termasuk upaya mendukung MP3EI mereka memerlukan modal sehingga tidak bisa menyalurkan deviden secara cukup tinggi. Oleh karena itu nanti di sesi dengan Banggar dengan Komisi VI kita perlu meyakini BUMN itu betul-betul produktif dan betul-betul bisa membertkan nilai tambah bagi ekonomi. Bu Chusnunia terkait dengan TKI menjadi catatan kami karena memang kita tidak bisa hanya memberikan proteksi hukum, menjaga yang telah diputus secara hukum, tetapi kita justru mesti membertkan nilai tambah sehingga yang kita kirtmkan ke luar negeri itu adalah betul-betul tenaga kerja yang terdidik yang memiliki nilai tambah bukan tenaga kerja yang dengan pengetahuan atau ilmu dasar.

Pak Trimedya tertma kasih untuk catatan terkait dengan kepolisian betul meningkat karena ada faktor remunerasi yang cukup tinggi tetapi bagaimana dengan Mahkamah Agung, Jaksa Agung sampai di pengadilan-pengadilan yang ada diseluruh Indonesia termasuk pengadilan agama tentu kita harus bisa perhatikan kita akan bicarakan di sesi khusus dan tentu nanti akan dipandu oleh Badan Anggaran dan kita akan bicarakan juga dengan Komisi Ill. Terkait dengan sinyalir bahwa anggaran itu besar dan juga ada kebocoran yang besar itu tentu harus kita upayakan agar menjadi lebih berkualitas. Catatan­catatan yang kita pemah tahu adalah itu dimulai dart perencanaan dimana kementerian lembaga kalau seandainya membuat perencanaan harus diyakini project proposalnya betul-betul credible sehingga RAB tor nya betul-betul sehat sehingga tidak dimungkinkan ada pihak ketiga yang akan berusaha mencart manfaat dart project itu. Jadi tentu kapasitas dan kapabilitas dartpada Kementertan lembaga khususnya yang bergerak dibidang keuangan harus kita tingkatkan sehingga nanti pada saat kita mendiskusikan di DPR pun bisa semakin efektif. Kita akan perhatikan itu Pak Trtmedya.

19

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

Pak Dolfie, tentang catatan tentang orang miskin ini kita pemah diskusikan cukup dalam di Komisi XI kita harus perdalam. Jadi sehingga tidak nanti kriteria orang miskin, orang hampir miskin itu bisa bergerak dan akhimya bukan menjadi sesuatu target dengan program yang jelas untuk penurunannya. Nanti kita diskusikan secara lebih dalam mungkin Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional akan memberikan tanggapan tambahan dan juga Ketua BPS juga nanti akan memberikan tanggapan. Tetapi ini adalah bagian dari agenda kita. Mungkin hari ini yang ingin kami sampaikan kalau diijinkan kami mengundang Menteri Bappenas untuk menambahkan, Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Bu, mau menambah atau lebih enak melamun.

KEPALA BAPPENAS/ARMIDA ALISYAHBANA:

Terima kasih, Bapak Pimpinan. Sedikit saja Pak, karena ini kan masih akan didiskusikan lebih lanjut terutama yang terkait

dengan kemiskinan jadi ada beberapa concern disampaikan mengenai kemiskinan bahwa betul terutama di Komisi XI sudah ada diskusi-diskusi yang sangat mendalam dan juga saya rasa minggu depan ada kesempatan lagi di Komisi XI kita bertemu bisa kita lanjutkan diskusi tersebut. Namun dapat kami sampaikan bahwa dari sisi Pemerintah sudah ada PNP2K jadi Tim Nasional dari percepatan penanggulangan kemiskinan. Ketuanya langsung oleh Bapak Wakil Presiden dimana antara lain tugas dari Tim Nasional ini bersama-sama dengan para menteri terkait KL terkait yaitu terutama sekali melakukan verifikasi serta harmonisasi data. Jadi data yang tadi dikeluhkan tadi kemiskinan bahwa kalau programnya A lalu programnya B dan sebagainya database nya seringkali berbeda-beda. Justru dalam tahun ini ada PPLS 2011 data kemiskinan itu di update sedang dikerjakan oleh BPS sehingga diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama hanya akan ada satu database. Jadi data kemiskinan itu satu saja database nya satu, apakah itu nanti untuk program Raskin katakanlah untuk Jamkesmas, untuk program-program lain yang terkait dengan program pengentasan kemiskinan referensi databasenya satu ini yang sedang disiapkan kemudian juga tentu penajaman lebih lanjut dari berbagai kebijakan program ini agar kemiskinan ini lebih cepat lagi bisa dientaskan. 2 tahun terakhir penurunan kemiskinan ini memang kami catat dari data turunnya 0,8 percentage point padahal kami ingin sekitar 1 persentage point. lni juga dalam kaitan ini barangkali harus ada kombinasi kebijakan yang pas antara dari sisi ekonomi, percepatan pembangunan ekonomi tadi yang berkualitas berkeadilan lalu juga program-program availmadif itu. lni barangkali bisa kita perdalam lagi pertajam lagi dalam pembahasan berikutnya.

Yang selanjutnya mungkin kami ingin juga menambahkan terkait dengan TKI itu sebetulnya juga sudah ada secara prioritas tidak hanya di kementerian tenaga kerja transmigrasi lebih banyak policy tapi khususnya juga yang diimplementasikan oleh PNP2TKI jadi khusus yang TKI itu oleh PNP2TKI. Dan yang terakhir mengenai bidang hukum tadi menjadi konsen Pak Trimedya kami ingin menyampaikan tahun ini ada lnpres 9/2011 yaitu rencana aksi nasional untuk pemberantasan dan pencegahan korupsi. Salah satu antara lain salah satu untuk misalkan kejaksaan itu yang dikaitkan dengan anggaran juga jadi untuk penyidikan, penyeledikan dan sebagainya itu juga antara lain implikasinya ke anggaran yang akan diperkuat.

Demikian Bapak Pimpinan. Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih lbu Menteri. Pak Darmin ada yang mau disampaikan lagi tanggapan?

20

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

GUBERNUR 81/DARMIN NASUTION:

T adi terlanjut Pak Menteri bilang kalau dijawab Pak Andi Rah mat, sebetulnya kalau tidak saya akan bilang tidak ada Pak Ketua. Pak Ketua, ini khusus Pak Andi Rahmat, jadi SBI itu kita bisa atur seperti yang berlaku sekarang bahwa siapun yang membeli SBI tidak boleh kurang dari 6 bulan. Sehingga untuk alat spekulasi dia berkurang kenapa, kita atur seperti itu SBI itu adalah instrument moneter bukan alat investasi itu batasan itu kita buat kemudian kita atur. Sehingga niat tidak menarik digunakan sebagai alat albiterase menurut istilahnya Pak Andi Rahmat, alat spekulasi kata orang pasar. Yang kita lakukan justru adalah kita tahu bahwa dan itu sudah bagus sekali sat bisa dipakai untuk dana berjaga-jaga untuk melindungi kalau terjadi capital apa reversal untuk SBN. Pak Andi, Bl justru menyusun kebijakan untuk juga menahan itu nanti pembantu itu. Karena apa, kalau skalanya seperti skala bulan Pebruari tahun ini itu skala kira-kira 4 milyar, 5 milyar dolar itu berarti 40 triliun. Tetapi kalau skalanya seperti 2008 itu skala 10: 15 milyar dollar Pak itu berarti skala 120 triliun. Oleh karena itu kita juga dengan sadar membangun kebijakan apa itu instrument kebijakan karena kita yakin Departemen Keuangan punya hak limitasi-limitasi untuk menghadapi reversal yang besar sehingga kita menyusun kebijakan bahwa kita dalam situasi tertentu kita sudah punya aturan mainnya kalau terjadi outflow yang sebesar-besaran maka kita akan membuka lelang tiap hari tetapi dengan US dollar tidak perlu harus menukarkan uang dulu dan sebagainya kita akan mengatakan nilai tukar sekian, anda mau jual surat berharga apa surat berharga negara yang mana lelang. Harga terbaik kita beli dengan US dollar dan kita relative batasan limitasi kita menggunakan US dollar cukup longgar karena cadangan devisanya cukup besar jadi tidak usah khawatir dan kita punya kerjasama itu dengan Departemen Keuangan, kita punya SOP kapan harus turun pada waktu harga Surat Utang Negara turun berapa pada waktu outflow terjadi berapa tidak ada aturan main itu walaupun mungkin masih ada penghalusan SOP bersama yang harus kita selesaikan dalam waktu dekat ini. Saya kira begitu Pak.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik, Bapak-bapak sekalian, Saya rasa Pemerintah sudah mencatat semua yang disampaikan ada beberapa hal-hal yang

cukup strategis yang disampaikan oleh Pak Agun, Pak Satya Yudha dan teman-teman yang lain jadi itu akan kita perdalam lagi di Panja. Jadi saya berharap Bapak-bapak dan lbu-ibu tadi yang mengangkat itu tolong mempersiapkan lebih mendetail kalau ingin membuat suatu perubahan dan hadir di Panja. Jadi semua itu kita jadikan masukan buat Pemerintah untuk kita bahas. Oleh karena itu Bapak/lbu sekalian, kita masuk ke acara yang berikutnya adalah pembentukan panja yaitu pembentukan panja dalam rangka pembicaraan tingkat I pembahasan RUU APBN tahun anggaran 2012 yaitu:

1. Panja Asumsi Dasar, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan. 2. Panja Belanja Pemerintah Pusat. 3. Panja Transfer Daerah. 4. Tim Perumus Draft RUU.

Bisa disepakati Bapak-bapak sekalian, Pemerintah setuju ya?

(RAPAT: SETUJU)

Baik, Bapak/lbu sekalian,

Kami minta kepada masing-masing fraksi untuk menyampaikan Anggota Panjanya disetiap Panja yang ada dan juga Pemerintah untuk menyampaikan pejabat yang mewakili Pemerintah di

21

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813-022003-8480.pdfPerkembangan ekonomi domestik 2009-2011 kami coba untuk paparkan bahwa

· masing-masing Panja. Dan Bapak/lbu sekalian sesuai jadwal yang sudah disampaikan rapat-rapat Panja akan dimulai pada tanggal 20 September 2011 di Griya Shaba DPR RI Kopo. Dan saya ingin sampaikan kepada teman-teman media disini bahwa rapat ini dibuka untuk umum. Jadi kalau teman­teman media mau datang kesana ya kami persilahkan di Kopo ini semua supaya berjalan lebih efisien dan lebih optimal.

Demikian Bapak/lbu sekalian kalau tidak ada lagi yang ingin disampaikan saya persilahkan kepada Menteri Keuangan kalau ada yang ingin diberikan closing remaks.

MENTER! KEUANGAN/AGUS MARTOWARDOYO:

Terima kasih, Bapak Ketua.

Bapak Ketua, Bapak·bapak Wakil Ketua, Bapak/lbu Anggota Sadan Anggaran DPR RI yang kami hormati,

Kami terima kasih untuk pertemuan ini, kami setuju dengan putusan-putusan kami akan menyampaikan nama untuk daftar didalam Panja dan kami akan mengikuti jadwal seperti yang kita rencanakan. lnsya Allah kita bisa selesaikan proses penyesuaian RAPBN 2012 sesuai dengan rencana. Terima kasih. Kami kembalikan kepada Ketua.

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih kepada Menteri Keuangan, Menteri Bappenas dan Gubernur Bl beserta jajaran. Oleh karena itu rapat saya tutup.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 16.47 WIB)

22

Jakarta, 8 September 2011 a.n. Ketua Rapat Sekretaris Rapat,