DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T...

35
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA BADAN ANGGARAN DPR RI DENGAN PEMERINTAH YANG DIWAKILI MENTER! KEUANGAN, MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS DAN GUBERNUR BANK INDONESIA DALAM RANGKA PEMBAHASAN RUU TENTANG APBN TA. 2012 T ahun Sidang Masa Persidangan Rapat Ke Jenis Rapat Sifat Rapat Hari/T anggal Waktu Tempat Acara Ketua Rapat Sekretaris Rapat Hadir 2011-2012 4 Rapat Kerja Terbuka Kamis, 13 Oktober 2011 Pukul 14.00. WIS s.d 16.30 WIS Ruang Rapat Sadan Anggaran DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 1, Senayan, Jakarta Pusat Postur sementara RAPBN Tahun 2012 Melchias Markus Mekeng Mirwan Amir Olly Dondokambey, SE T amsil Lin rung Ora. Nurul Faiziah Nando, SE, ME A. Anggota DPR RI 69 dari 85 Angota Sadan Anggaran S. Pemerintah - Wakil Menteri Keuangan beserta jajarannya C. Kementerian/Lembaga 1

Transcript of DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T...

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT KERJA BADAN ANGGARAN DPR RI DENGAN PEMERINTAH

YANG DIWAKILI MENTER! KEUANGAN, MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS DAN GUBERNUR BANK INDONESIA

DALAM RANGKA PEMBAHASAN RUU TENTANG APBN TA. 2012

T ahun Sidang

Masa Persidangan

Rapat Ke

Jenis Rapat

Sifat Rapat Hari/T anggal

Waktu

Tempat

Acara

Ketua Rapat

Sekretaris Rapat

Hadir

2011-2012

4

Rapat Kerja

Terbuka Kamis, 13 Oktober 2011

Pukul 14.00. WIS s.d 16.30 WIS

Ruang Rapat Sadan Anggaran DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 1, Senayan, Jakarta Pusat

Postur sementara RAPBN Tahun 2012

Melchias Markus Mekeng Mirwan Amir Olly Dondokambey, SE T amsil Lin rung

Ora. Nurul Faiziah Nando, SE, ME

A. Anggota DPR RI 69 dari 85 Angota Sadan Anggaran

S. Pemerintah - Wakil Menteri Keuangan beserta jajarannya

C. Kementerian/Lembaga

1

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

JALANNYA RAPAT:

KETUA RAPAT/MELCHIAS MARCUS MEKENG:

Tahun Anggaran 2012.

LAURENS BAHANG DAMAIF·PAN/KOMISI XI:

lnterupsi sebentar Ketua.

Pak Menteri dan seluruh jajaran.

Karena apa yang kita putuskan pada Rapat Kerja kan ini tentu melahirkan Undang-undang APBN sementara ada surat dari Mensesneg itu kan bahwa para menteri untuk sementara tidak boleh melakukan kebijakan. Kami mohon Pak Menteri Keuangan untuk bisa menjelaskan biar nanti jangan sampai nanti justru ini akan berdampak pada menghasilkan undang-undang. ltu Ketua.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Saya persilahkan Pemerintah untuk menjawabnya.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENKEU RI:

Perihal surat edaran terkait dengan jajaran dilingkungan kabinet Indonesia bersatu kedua, untuk sementara ini tidak mengambil kebijakan atau memutuskan kebijakan yang bersifat strategis kami ingin sampaikan bahwa betul namun terkait dengan pembahasan RAPBN 2012 tetap di minta untuk dapat dijalankan karena ini merupakan agenda nasional dan agar dilaksanakan dengan sebaik­baiknya dan Presiden juga siap berkonsultasi apabila ada hal-hal yang memerlukan konsultasi dengan Presiden. Jadi kami siap untuk mendiskusikan hari ini. Kami kembalikan kepada Menteri Keuangan.

KETUA RAPAT:

Jadi Menteri Keuangan masih mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan di RAPBN ini mesti jelas nanti kita ambil keputusan dibilang tidak mempunyai wewenang lagi. Saya persilahkan kepada Pemerintah.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENKEU RI:

Yang kami hormati Bapak Ketua, Bapak·bapak Wakil Ketua, Bapak/lbu Anggota Badan Anggaran DPR RI, Yang kami hormati rekan-rekan atas nama Pemerintah dan hadirin sekalian.

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat Siang, Salam Sejahtera untuk kita semua.

Bapak·bapak/lbu yang kami hormati,

2

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

Pertama-tama kami ucapkan terima kasih atas undangan pada siang hari ini sehingga kita bisa menyelenggarakan Rapat Kerja Sadan Anggaran dengan Pemerintah dimana Pemerintah diberi kesempatan untuk menyajikan postur sementara hasil kesepakatan Panja A dan dalam kesempatan ini kami akan gunakan untuk menyampaikan dari Pemerintah juga hal-hal terkait dengan postur yang akan di usulkan. Kami dalam kesempatan yang baik ini ingin menyampaikan bahwa untuk postur sementara hasil kesepakatan Panja A akan kami mulai dengan melaporkan hal-hal yang juga kita sudah berhasil wujudkan dan ini dimulai dengan dana hasil optimalisasi dimana dana hasil optimalisasi didalam pembahasan di Panja A terkait dengan penerimaan terkait dengan subsidi, asumsi dan pembiayaan itu berhasil dirumuskan dana optimalisasi sejumlah bruto 19,4 triliun. Dan 19,4 triliun itu intinya adalah dari penerimaan pajak tambahan 13,2 triliun, penerimaan negara bukan pajak tambahan 5,3 triliun dan penghematan bunga utang sebesar 900 milyar sehingga total optimalisasi bruto 19,4 triliun. Selanjutnya dari optimalisasi bruto 19,4 triliun itu harus digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran yang bersifat otomatis karena ada penerimaan pajak otomatis akan meningkatkan DAU dan adanya penerimaan negara bukan pajak tambahan langsung akan membuat pagu penggunaan PNBP juga meningkat dan dana bagi hasil juga meningkat. Dengan adanya penerimaan negara yang meningkat, DAU meningkat otomatis dana otsus juga meningkat dan juga demikian dengan anggaran pendidikan. Sehingga optimalisasi bruto yang 19,4 triliun apabila dikeluarkan pengeluaran yang bersifat otomatis 7,8 triliun terdapat optimalisasi netto 11,6 triliun. Optimalisasi netto 11,6 triliun kemudian apabila kita lihat di postur, postur itu ada dihalaman, di slide, kami teruskan dulu, optimalisasi netto sebesar 11,6 triliun kami dalam kesempatan ini ingin menyampaikan bahwa optimalisasi netto 11,6 triliun ini idealnya apabila akan dialokasikan dalam program dan kegiatan kiranya kita bisa menggunakan kriteria penggunaan optimalisasi dengan rincian sebagai berikut:

Penggunaan optimalisasi yang gross itu akan tentu digunakan untuk pengeluaran yang bersifat otomatis sesuai dengan formula pagu penggunaan PNBP, dana perimbangan untuk Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Otsus sesuai dengan formula, sesuai dengan Undang-undang PKPD No. 33 tahun 2004. Anggaran pendidikan harus dialokasikan 20% dari APBN dengan formulasi sesuai dengan putusan MK. Kemudian optimalisasi kiranya dapat digunakan untuk resiko fiskal, untuk antisipasi dampak ketidakpastian ekonomi global. Kiranya optimalisasi juga bisa digunakan untuk penurunan devisit anggaran dan digunakan untuk belanja Kementerian Lembaga terbatas untuk prioritas yang selama ini tergolong prioritas tapi belum memperoleh alokasi dalam RAPBN 2012 dan juga kiranya dapat penggunaan untuk Kementerian Lembaga itu sesuai dengan ketentuan dalam PP No. 90 tahun 2010 tentang penyusunan RKAKL dan pengalokasian ke Kementerian Lembaga secara konsisten mengacu pada criteria yang telah ditetapkan. Selanjutnya apabila penggunaan optimalisasi itu akan digunakan untuk daerah kiranya digunakan untuk OAK dengan berbasis OAK percepatan infrastruktur pelayanan daerah. Catatan, dalam rangka transparansi kiranya pengalokasian hasil optimalisasi dapat diselesaikan dalam pembahasan didalam panja dan dimuat dalam laporan Panja dalam Raker Banggar DPR RI dengan Pemerintah dan nantinya tentu akan dimasukan sebagai hasil pembahasan pada akhir pembahasan tingkat I.

Bapak/lbu yang kami hormati,

Apabila dana optimalisasi itu akan digunakan untuk Kementerian Lembaga, Pemerintah dengan ini mengusulkan bahwa hasil optimalisasi digunakan untuk mendanai program kegiatan Kementerian Lembaga yang harus:

1. Terukur target dan sasarannya dalam mendukung pencapaian sasaran pembangunan tahun 2012.

2. Program kegiatan yang diusulkan oleh Kementerian Lembaga yang bersangkutan sudah diterima di Kementerian Keuangan dan

3. Memenuhi paling tidak salah satu kriteria sebagai berikut:

3

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

a. Memperkuat pencapaian target dan sasaran prioritas pembangunan nasional dalam RPJM 2010-2014, RKP 2012, MP3EI dan program-program cluster 4. Program­program cluster 4 terdiri dari 6 program utama rumah sangat murah, kendaraan angkutan umum murah, air bersih untuk rakyat, listrik murah dan hemat, peningkatan kehidupan nelayan, peningkatan kehidupan masyarakat miskin perkotaan juga dapat dipakai untuk 3 program prioritas. Prioritas untuk mencapai surplus beras 10 juta ton dalam 5-10 tahun mendatang, penciptaan lapangan kerja guna mengurangi pengangguran 1 juta jiwa per tahun dan pembangunan transportasi Jakarta.

b. Kegiatan prioritas sudah dibahas dan disetujui dalam trilateral meeting sidang cabinet atau sesuai directive Presiden namun belum dialokasikan di RAPBN 2012.

lni adalah kriteria-kriteria yang diusulkan oleh Pemerintah apabila dana optimalisasi itu akan digunakan untuk belanja Kementerian Lembaga. Apabila dana optimalisasi itu akan digunakan untuk kriteria pemanfaatan dana optimalisasi melalui transfer ke daerah atau ke daerah Pemerintah mengusulkan agar hasil optimalisasi yang dimanfaatkan sebagai transfer ke daerah akan dimasukan ke dalam kelompok dana penyesuaian dengan nomenklatur dana percepatan pembangunan infrastruktur pelayanan dasar daerah atau DP21PD2 dengan criteria sebagai berikut:

1. Perhitungan alokasi per daerah didasarkan pada kriteria yang digunakan dalam pengalokasian OAK.

2. Daerah penerima DP21PD2 tidak diwajibkan menganggarkan dana pendamping. 3. DP21PD2 digunakan untuk mendanai infrastruktur pelayanan dasar kesehatan, jalan,

jembatan, irigasi, air minum dan sanitasi sesuai prioritas nasional dalam RKP 2012. 4. DP21PD2 dilaksanakan berdasarkan dokumen petunjuk teknis yang ditetapkan oleh

Kementerian Lembaga yang bersangkutan.

Apabila kriteria pemanfaatan tambahan adalah untuk anggaran pendidikan, kiranya tambahan anggaran pendidikan yang terbentuk karena adanya dana optimalisasi dimanfaatkan untuk kegiatan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Komite Pendidikan Nasional yaitu menuntaskan rehabilitasi gedung SD, Madrasah lbtidaiyah dan SMP dan Madrasah Tsanawiyah sampai dengan tahun 2014 juga untuk menjaga kesinambungan kegiatan yang telah dibiayai dalam APBNP 2011 dan program kegiatan telah dibahas dan disetujui oleh Komite Pendidikan Nasional.

Bapak/lbu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang kami hormati,

T adi ad al ah kriteria untuk apabila dialokasikan ke Kementerian Lembaga, apabila akan dialokasikan kepada daerah atau ada penggunaan yang akan digunakan untuk anggaran pendidikan kiranya hal ini bisa nanti dibahas di Panja atau ingin diputuskan di Raker tentu kami kembalikan kepada kesepakatan dan keputusan daripada Bapak/lbu sekalian. Selanjutnya kami dalam kesempatan ini ingin menyampaikan adanya dana optimalisasi 11,6 triliun yang merupakan hasil pembahasan di Panja A kami dalam kesempatan ini membawa mandat dari Pemerintah hasil keputusan Rapat Kabinet tanggal 23 September tahun 2011 ingin mengusulkan kepada Bapak/lbu sekalian yaitu dana 11,6 triliun kiranya dapat dipertimbangkan untuk dapat dipakai untuk mengurangi devisit dan dipakai untuk membentuk cadangan resiko fiskal. Karena kita memahami ada asumsi­asumsi dalam kita menyusun RAPBN ada hal-hal yang perlu kita perhatikan sehingga kita memerlukan cadangan resiko fiscal antara lain di pertumbuhan ekonomi di asumsi lifting, asumsi ketahanan pangan dan juga harga minyak. Adapun pengaruh krisis yang ada di Amerika dan Eropa diperkirakan juga akan berpengaruh kepada Indonesia sehingga kami dalam kesempatan ini ingin mengusulkan kepada Bapak/lbu sekalian kiranya dana optimalisasi itu bisa digunakan untuk mengurangi devisit anggaran atau membentuk cadangan resiko fiskal.

4

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

Bapak/lbu yang kami hormati,

Mungkin ini yang kami ingin sampaikan di awal dan kiranya mendapatkan pembahasan dari Bapak/lbu.

T erima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih Pak Menteri.

Bapak/lbu sekalian,

Kita sudah mendengarkan pemaparan dari Pemerintah tentang hasil pembahasan sementara tentang postur APBN dan dana hasil optimalisasi dan ada beberapa kriteria-kriteria tentang penggunaan dana optimalisasi. Oleh karena itu kami persilahkan kepada Bapak/lbu sekalian kalau ingin memperdalam tentang pemaparan yang disampaikan oleh Pemerintah.

Saya persilahkan. Silahkan Pak Hasrul dulu deh.

DRS. HASRUL Al.WAR, H.MM/F·PPP/KOMISI VIII:

Pak Menteri yang saya hormati, Pimpinan Rapat yang saya hormati,

Pak Menteri, saya ingin mengelaborasi dihalaman terakhir tentang optimalisasi untuk anggaran pendidikan. Di anggaran pendidikan itu sasarannya penggunaannya sepertinya dibatasi pada kegiatan­kegiatan yang sudah ditetapkan oleh Komite Pendidikan Nasional. Jadi sepertinya tidak bisa bergerak lagi dari sasaran yang telah ditetapkan oleh Komite Pendidikan Nasional. Jadi bagaimana dengan nasib atau upaya yang kami lakukan apakah di Komisi VIII bidang pendidikan agama saya tidak tahu apakah juga Komisi IX bahwa ada pembahasan-pembahasan yang dilakukan oleh Komisi VIII yang berkaitan dengan pendidikan agama dengan menteri terkait yang bisa saja itu diluar dari sasaran atau kriteria yang ditetapkan oleh Pendidikan Nasional, apakah itu sama sekali memang tidak bisa dicover. lni perlu klarifikasi Pak Menteri jadi sepertinya kalau itu dibatasi untuk Komite Pendidikan saja yang menetapkan sepertinya tidak ada artinya rapat-rapat dengan komisi dengan Pemerintah dalam soal pendidikan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Pak Charles.

DR. CHARLES J MESANG/F·PG/KOMISI IX:

Terima kasih, Pimpinan.

Teman-teman Anggota Panja yang saya hormati, Pak Menteri dan seluruh jajarannya yang juga saya hormati.

Kaitan tentang dana pendidikan saya menyambung, kami dari Komisi IX khususnya bidang kesehatan, tupoksi utama daripada kesehatan yaitu pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, kaitannya dengan pendidikan maka kita harus melakukan terobosan-terobosan agar

s

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

benar-benar pelayanan kesehatan ini bisa merata untuk seluruh Indonesia khususnya masalah pendidikan dokter spesialis. Kita sangat-sangat kekurangan dokter spesialis disamping jumlahnya distribusinya yang tidak merata sehingga bagi kami khususnya di Indonesia timur sangat-sangat meresahkan. Sakit-sakit yang simple saja harus kita berangkat ke Jawa dan ke Denpasar minimal.

Pak Menteri, khusus untuk pendidikan dokter spesialis ini memerlukan fasilitas yang perlu ditambah dalam arti untuk memenuhi pemerataan pelayanan kesehatan sehingga kalau disini sudah ada pedoman tentang dana pendidikan kami minta kami belum tahu isi pedomannya itu apa tapi kami mohon untuk faktor kesehatan dimasukan itu yang pertama. Yang kedua, mengenai masalah optimalisasi tadi dikatakan bahwa untuk mengurangi devisit anggaran dan juga cadangan resiko fiskal. Pak Menteri, kami sekarang sedang membahas masalah BPJS kaitan dengan awal 2014 ini harus ada pelayanan gratis untuk seluruh rakyat Indonesia. Kondisi sekarang Rumah Sakit kelas Ill yang ada itu baiknya tidak hampir 100.000 dengan jumlah penduduk yang demikian maka walaupun undang­undang ini jadi pelaksanaannya dilapangan tidak akan terlaksana. Kami mohon agar juga kami diperhatikan untuk menambah fasilitas terutama fasilitas puskesmas untuk rawat inap dan juga fasilitas Rumah Sakit untuk kelas Ill sehingga bisa menampung masyarakat kita yang berobat gratis sesuai dengan amanat undang-undang yang kita selesaikan nanti.

T erima kasih.

KETUA RAPAT:

Pak Koster.

DR. IR. WAY AN KOSTER,MM/F·PDIP/KOMISI X:

Terima kasih, Pak Ketua. Sebelum membahas soal optimalisasi ini kan judulnya postur sementara dengan pemanfaatan

hasil optimalisasi tapi posturnya ini belum ada ini bagaimana ini maksudnya. Posturnya belum ditayangkan. Sebenarnya yang pokok pembicaraan kita kan postur itu sebenarnya.

KETUA RAPAT:

Bisa ditayangini disini?

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENKEU RI:

T olong dikeluarkan postur. Dari Kementerian Keuangan tolong di copy untuk dilampirkan kayaknya ketinggalan tadi copynya itu. Mohon maaf nanti kami sampaikan kita sekarang mohon dapat melihat ke slide Pak. Mohon dicetak ya untuk disampaikan.

KETUA RAPAT:

Cuma itu Pak Koster? Cuma minta postur saja. Ya, Pak Ali Kastela.

ALI KASTELAIF·HANURA/KOMISI VII:

Ya, baik terima kasih Pak Ketua.

Bapak Menteri berserta jajaran yang kami hormati,

6

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

Tadi sudah dijelaskan tentang pemanfaatan dana optimasi untuk beberapa program prioritas. Kalau boleh kami usulkan untuk juga mempertegas tentang posisi lingkungan dalam penganggaran optimasi. Karena masalah lingkungan itu juga identik dengan masalah kemiskinan Pak jadi kalau masyarakat miskin juga faktor lingkungan yang memang tidak terurus dan lingkungan sendiri masuk dalam 9 prioritas utama saya pikir ini harus kita cantumkan secara tegas bahwa dana optimasi dapat digunakan untuk membiayai komponen prioritas dalam hal lingkungan hidup. Saya pikir demikian, Pak Ketua.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Cukup pendek Pak Ali Kastela. Ya Pak Said.

M. SAID ABDULAH/F·PDIP/KOMISI VIII:

Bapak Menteri yang saya hormati beserta seluruh jajaran.

lni masih berkisar pada kriteria pemanfaatan tambahan anggaran pendidikan. Dari Pak Hasrul dari Komisi VIII sudah menyampaikan sedemikian rupa pertanyaan saya ketika kemudian ada 3 kriteria penuntasan itu apakah ini tidak kemudian akan dinilai diskriminatif karena mengabaikan terhadap sekolah-sekolah pendidikan keagamaan lainnya. Ketika ditulis SMP, MTs bagaimana dengan sekolah­sekolah agama dari saudara kita yang Katolik, Kristen, Hindu, Budha itu sama sekali sampai hari ini tidak pernah tertampung di Komisi VIII. Padahal dalam Raker itu menjadi salah satu kesimpulan padahal politik anggaran kita tidak boleh bersikap seperti itu, satu.

Yang kedua, ini menurut kawan-kawan antara hidup dan mati perguruan tinggi dibawah naungan Departemen Agama itu hanya berhak hidup dengan PNBP saja. Bagaimana nasibnya ketika komite tidak mengindahkan itu.

Terima kasih, Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Baik, Pak Roem Kono. DRS. H. ROEM KONO/F·PG/KOMISI V:

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Yang saya hormati Pak Menteri, Pimpinan dan rekan-rekan sekalian,

Saya hanya ingin menyampaikan masalah kebijakan untuk pemanfaatan dana optimalisasi melalui transfer daerah. Saya kira ini perlu suatu kajian yang mendalam dan betul-betul di bicarakan secara matang dan sesuai dengan undang-undang apakah kriteria-kriteria sekarang ini sudah sesuai dengan undang-undang yang menyangkut masalah transfer daerah ini atau tidak. Saya kira ini perlu kita bicarakan tidak hanya dibicarakan satu dua hari ini tetapi perlu suatu sikap bersama Pak karena ini menjadi sorotan masyarakat padahal ini untuk kepentingan kita untuk membantu daerah tetapi malah sebaliknya ini seolah-olah ini kepentingan daripada khususnya lembaga Sadan Anggaran ini. Oleh karena itu kita perlu menunda masalah kebijakan optimalisasi transfer daerah ini dan diperlukan suatu kajian yang mendalam bukan hanya melibatkan Sadan Anggaran dan Menteri Keuangan saya kira juga kita harus melibatkan beberapa institusi yang menyangkut masalah ini. Saya kira demikian dari saya Pak.

7

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENKEU RI:

Bapak, mohon maaf, menunda transfer ke daerah.

DRS. H. ROEM KONO/F-PG/KOMISI V:

Ya, saya kira perlu karena perlu kajian Pak. Jangan sampai satu kebijakan yang kita ambil nampaknya akan negative buat kita saya kira ini perlu kita kajian mungkin nanti pada APBNP berikutnya kita akan kalau kajian sudah selesai kita bisa membuatkan. Kemudian yang kedua, saya juga ingin menyampaikan masalah pemanfaatan optimalisasi kepada pengurangan devisit anggaran. Saya kira dalam situasi ekonomi kita sekarang ini tidak tepat kalau hasil optimalisasi itu untuk pengurangan devisit anggaran. Justru sebaliknya kita harus menambah devisit anggaran itu untuk pembangunan sebagai stimulus pembangunan infrastruktur. Sebagaimana kita ketahui infrastruktur sekarang itu backlocknya sampai 30 triliun, bagaimana kita membangun Pak kita mengharapkan pertumbuhan sampai 67% tetapi anggaran-anggaran ini hanya untuk kepentingan-kepentingan menutupi devisit anggaran. Kalau menurut saya itu tidak perlu harus menutupi devisit anggaran tetapi kembalikan kepada rakyat pembangunan infrastruktur pedesaan umpamanya kita bagi anggarannya ke desa-desa sebagaimana yang telah dilakukan melalui Kementerian PU itu sasarannya sangat tepat dan itu akan membangun suatu stimulus perekonomian di pedesaan. Saya kira ini perlu kita pikirkan bersama, Pak.

KETUA RAPAT:

Pak Zulkamaen.

DRS. H. ZULKARNAEN DJABARIF·PG/KOMISI VIII:

Terima kasih, Pimpinan.

Bapak Menteri beserta jajaran yang saya hormati,

Pertama yang berkaitan dengan kriteria penggunaan optimalisasi dimana pada awal-awal pembicaraan kita ada usaha untuk melakukan pendidikan gratis kalau memungkinkan di 2012 ini. Salah satu persoalan yang menjadi masalah itu adalah tingginya PNBP yang dikenakan kepada para pendidikan. Konsekuensi dari itu maka berarti kitab Negara harus menyiapkan solusi terhadap masalah pendidikan ini. Pada halaman 3, pertama yang saya mau koreksi ada pengeluaran-pengeluaran yang bersifat otomatis sesuai formula, pagu pengguna PNBP, dana perimbangan dan ketiga anggaran pendidikan (20%). Saya kira kalau kita baca Undang-undang Dasar 45 ada kata-kata didepannya sekurang-kurangnya 20%. Jadi pertama kita tidak boleh merevisi UUD 45 jadi 20% itu bukan 20% itu sekurang-kurangnya 20%. Artinya memungkinkan apabila Negara tidak terbebani itu bisa lebih tapi sekurang-kurangnya tidak dia klik angka 20%. Sejalan dengan pandangan yang disampaikan oleh teman kami dari PDIP tadi. Dibidang pendidikan khususnya di Komisi VIII pendidikan keagamaan itu tidak hanya Madrasah lbtidaiyah tidak hanya Madrasah Tsanawiyah. Ada staken sekolah tinggi yang berkaitan dengan Agama Kristen, ada yang berkaitan dengan hindu dan sebagainya. Perjuangan untuk mengoptimalisasikan kualitas pendidikan keagamaan ini itu dilakukan dalam Raker tetapi karena Komite Nasional Pendidikan telah menentukan angka yang tidak boleh diganggu gugat kasihan semuanya. Termasuk kalau seandainya PNBP itu kita keluarkan kita tarik darimana kita menguatkan kualitas pendidikan. Jadi sangat kurang tepatlah angka program kegiatan yang disetujui oleh Komite Pendidikan Nasional tidak boleh sepertinya diadakan perubahan yang terkait dengan halaman terakhir

8

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

tadi itu. Untuk itu kehapusan Raker kami dan ini tugas kami menyampaikan dalam Raker ini karena memang permintaan dari Komisi VIII harus ada ruang gerak untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang tidak hanya dibahas dalam Komite Nasional Pendidikan itu adalah semangat MD3 bahwa masalah pendidikan itu difinalkan antara DPR dengan Pemerintah bukan final kepada Pemerintah. Sehingga dengan demikian komisi kami bisa mengatur persoalan-persoalan yang berhubungan dengan pendidikan lbtidaiyah, Tsanawiyah, Perguruan Tinggi dan non Islam yang sama sekali masih terabaikan. Jadi kriteria ketiga ini Pak kami ingin tambahkan, program kegiatan telah dibahas dan disetujui oleh Komite Pendidikan Nasional dan yang dibahas dalam Raker Komisi terkait. Jadi aspirasi raker itu harus ditampung. Sehingga dengan demikian memungkinkan kami untuk melakukan hal-hal yang sama bahkan juga bisa meningkatkan fungsi-fungsi keagamaan untuk rumah ibadah dan seterusnya dan sebagainya baik Islam, Kristen dan sebagainya. Tapi kalau dikunci dengan kata-kata ini maka tidak ada ruang gerak bagi Raker komisi untuk melakukan sesuai dengan semangat MD3 bahwa MD3 mengatakan kewenangan rapat komisi itu adalah melakukan pembahasan, penambahan, penyempurnaan dan menetapkan anggarannya. Jadi ini jangan sampai semangat MD3 ini ya dikebiri dengan persoalan mengebiri kalau istilahnya Pak Darner kata-kata harus disetujui oleh Komite Pendidikan Nasional. Saya kira pada tingkat Pemerintah boleh komite ini final tetapi pada saat dilakukan di Raker dengan komisi harus ditampung apa yang berkembang dalam raker komisi.

Terima kasih, Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Sebelah kanan, ada lagi? lbu Wa Ode.

WA ODE NURHAYATI, 5. 505/F·PAN/KOMl51 VII:

Baik.

Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Rekan-rekan Sadan Anggaran, Pimpinan yang saya hormati. Bapak Menteri Keuangan bersama jajarannya.

T erkait dengan pemanfaatan dana optimalisasi Pak Menteri, melalui kebijakan transfer daerah hemat saya penting dipertimbangkan tentang agenda pemerataan pembangunan tidak sekedar keadilan sosial semata karena hemat saya ketika bicara pemerataan pembangunan kita masuk kepada perimbangan kita akan masuk kepada tentang indikator tentang potensi lokal daerah itu dan tentang maksimalisasi sumber daya manusia lokal daerah tersebut. T entu dalam hal ini Pak Menteri saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh Pak Roem Kono bahwa kajian yang mendalam yang bisa dipertanggungjawabkan sebagai Anggota Sadan Anggaran maupun Pemerintah dan juga kajian yang bisa dipertangungjawabkan kehadapan publik tentu penting menjadi pertimbangan Pemerintah dan kita semua dalam hal ini. Karena hemat saya Pak Menteri ketika bicara agenda pemerataan pembangunan kita bicara tentang indikator fiskal kita bicara tentang kriteria, kita bicara tentang maksimalisasi angka yang bisa didapatkan oleh daerah-daerah tertentu misalkan. Tetapi kalau kita bicara keadilan sosial Pak Menteri tentu kita pukul rata. Sementara keadilan sosial itu masih juga menjadi tanggung jawab Pemerintah provinsi misalkan dalam hal ini misalkan ketika sebuah provinsi dianggap telah berkapasitas fiskal tinggi, indikatornya telah sejahtera lalu bagian dari kabupaten kotanya masih ada yang miskin dan tertinggal kalau ini kemudian diasumsikan juga menjadi tugas Pemerintah pusat untuk memperhatikan, hemat saya kok akhirnya agenda kesejahteraan dan pemerataan pembangunan nasional dalam bingkai NKRI dari Sabang sampai Merauke itu tidak pernah tercapai. Kita tidak akan

9

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

mampu mengukur indikatomya. Tetapi ketika kita bicara agenda pemerataan tentu kita bicara tingkat kemiskinan, tentu kita bicara daerah yang membutuhkan dan tentu kita bicara berapa maksimal angka yang berhak mereka dapatkan tidak sekedar bicara semua harus dapat. ltu saja dari saya Pak Menteri.

Terima kasih.

Wabillahiwataufik wa/hidayah. Wa'alaikum salaam warahmatullaahi wabarakaatuh.

KETUA RAPAT:

Waalaikumsalam.

Sebelah kiri, Pak Dolfie.

IR. DOLFIE OFP/F·PDIP/KOMISI XI:

Terima kasih, Pimpinan. Mengenai kriteria penggunaan optimalisasi yang terkait dengan resiko fiskal dan penurunan

devisit anggaran, untuk resiko fiskal ini sekarang kan yang sudah tersedia 15 triliun. Saya kira dengan kebutuhan disampaikan teman-teman tadi saya kira juga perlu dipertimbangkan untuk teman-teman yang tadi menyampaikan dari tempat tidur di Puskesmas kemudian perluasan target kualitas di SD dan SMP yang lebih beragam dan sebagainya ini lebih saya rasa ini lebih diprioritaskan karena resiko fiskal ini sudah 15 triliun Pak dari 10 koma sekian ini mau diambil berapa lagi kan sudah. Kecuali mau diambil semua itu baru signifikan sebagai resiko fiskal ini. Kemudian mengenai penurunan devisit anggaran kalau memang Pemerintah sejak awal punya rencana menurunkan devisit anggaran kita mainkan evaluasi dari proyek-proyek hutang itu Pak sehingga kita tidak perlu ada penarikan hutang yang sangat banyak itu. Toh kalau kita lihat program-program hutang itu banyak yang monitoring, evaluasi, monitoring, evaluasi, kehumasan pun ada yang dibiayai oleh hutang. Jadi kalau memang Pemerintah bemiat mengurangi devisit anggaran harus berawal dari sana tidak dari optimalisasi yang memang dipakai untuk memperkuat kebutuhan infrastruktur itu. ltu saja Pimpinan.

Terima kasih.

ANDI RAHMAT, SE/F·PKS/KOMISI XI:

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Berkaitan dengan yang sudah disampaikan oleh teman-teman tadi yang terakhir oleh Pak Dolfie sebenamya ini saya juga ingin mengajak Pemerintah untuk berfikir lebih jauh berkaitan dengan beberapa permintaan baik resiko fiskal maupun penurunan devisit anggaran. Sebab sebenamya Pak di RUU Pemerintah ini luar biasa. Saya mencatat penggunaan sal ini diluar yang sudah kita putuskan 5 triliun kemarin itu ada penggunaan sal tambahan lagi walaupun posisinya itu standby. Satu itu 10 triliun untuk lagi-lagi untuk mitigasi resiko ya itu bisa dipergunakan oleh Pemerintah itu di RUU nya begitu mitigasi resiko 10 triliun kalau TTL ini diputuskan tidak naik, itu satu Pak. Yang kedua, ada sal yang di carry over itu juga ada dalam RUU, sal yang tidak dipergunakan tahun ini bisa di carry over kan pada tahun berikutnya dan kita tahu bersama bahwa sal untuk resiko fiskal berkaitan dengan TTL atau berkaitan dengan listrik itu kan masih ada kemungkinan menjadi sal itu sekitar 4 triliun lebih kan ya jadi kalau kita luncurkan itu sudah ada sendiri 4 triliun ini diluar resiko fiskal yang sudah 15 triliun. Jadi sebetulnya kalau kita hitung-hitung, total resiko fiskal baik yang sudah proven maupun yang sifatnya standby itu kira-kira 15 tambah 14 itu 29 triliun sudah dalam APBN. Jadi menurut saya memang sudah tidak tempatnya ya.

10

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

Lalu yang kedua karena penggunaan sal ini itu pasti berakibat pada devisit jadi sebetulnya kalau kita kembali ke RUU devisitnya bukan 1,5 lagi de facto itu kalau undang-undang ini kita sah kan dan kemudian kita jalankan itu sudah 1,8 devisit itu Pak. Darimana ya karena berdasarkan keterangan dari Pemerintah satu basis point itu kan kira-kira nilainya 8 triliun kan. Satu basis point kan 8 triliun devisit itu. Jadi kalau kita tambahkan hampir 30 triliun ke dalam system kita ini dan itu kemudian di eksekusi oleh Pemerintah maka pada bulan April bulan Mei itu secara faktual devisit kita sudah menyentuh angka 1,9% begitu dari total PDP. Jadi saya merasa bahwa sebetulnya tidak ada alasan bagi kita untuk mengatakan bahwa ini penting untuk penurunan devisit anggaran karena sebenarnya cuma sumir ya ini cuma buat moles-moles buku saja padahal sebenamya de facto tidak begitu semangatnya. Jadi saya kira itu tidak pada tempatnya lah kalau kita mau menggunakan 1,6 triliun atau berapa untuk kemudian kita pergunakan untuk memoles buku devisit ini.

Lalu yang kedua saya kira juga konsepsi OAK khusus atau OAK percepatan infrastruktur pelayanan dasar ini mesti dikaji secara mendalam juga oleh Pemerintah karena sebetulnya kita sudah pernah berdebat perkara ini pada tahun 2010 karena waktu itu Badan Anggaran sebenamya sudah mengajukan ada beberapa anggota waktu itu mengajukan suatu konsepsi mengenai OAK tidak terlalu mengikat bagi Pemerintah Daerah dan Pemerintah Daerah punya ruang gerak tapi waktu itu kita sampai pada satu kesimpulan terutama dari pihak Pemerintah mengatakan bahwa model semacam ini tidak sesuai dengan struktur Undang-undang 33. Oleh karena itu saya minta kalau bisa memang konsepsi kita mengenai seluruh moda transfer daerah ini juga perlu kita perbaiki. Mudah-mudahan pada waktu APBNP bisa kita lihat secara paripurna. Kita juga mesti mempertimbangkan apa yang berkembang ditengah-tengah masyarakat. Saya juga agak kaget ya DPD ini secara resmi dalam Rapat Kerja itu menyerahkan bahwa mereka ini mendukung sepenuhnya Dana Penyesuaian lnfrastruktur Daerah. Tapi baru saja saya dengar katanya didalam Rapat Kerja Menteri Keuangan mereka mengatakan bahwa mereka tidak setuju dengan ini. Jadi secara formil mereka mengatakan mereka setuju dan mengirimkan surat resmi kepada DPR tapi dalam bentuk pemyataan, sikap yang mereka sampaikan mereka mengatakan mereka tidak setuju Pak. lni kan tidak masuk akal lembaga yang plin plan kaya DPD itu.

Jadi menurut saya ini kita juga lihat yang kalau tidak kerjaan yang begitulah lembaga ini kan DPD ini kan tidak ada kerjaan. Jadi karena tidak ada kerjaan tidak jelas apa keputusannya dia kirim surat habis itu dia ngomong sembarangan kan begitu jadi ini juga tidak sehat bagi suatu lembaga yang mestinya juga konsisten. Kalau sudah putus ditingkat paripurnanya kirim ke kita juga yang firm jangan kirim ke DPR ini apa yang tidak firm. Jadi saya kira itu Pimpinan.

Terima kasih.

Wa'alaikum salaam warahmatullaahi wabarakaatuh.

KETUA RAPAT:

Waa/aikumsalam.

Sebelah kiri.

CAPT. H. EPYARDI ASDA, M,MARIF·PPP/KOMISI V:

Terima kasih, Pimpinan.

Teman-teman, Pak Menteri Keuangan beserta seluruh jajarannya.

11

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

Pertama, terima kasih ini kepada teman-teman dan Pemerintah yang telah bekerja hampir 1 minggu lebih dalam rangka membahas APBN ini. Saya melihat ini walaupun disela-sela terjadinya reshuffle Pak Menteri tetap semangat saja terus ini. Hasil kinerja kita sebagaimana biasanya setiap tahun kita membahas ini kita selalu berjuang bagaimana untuk mengoptimalisasikan pendapatan negara ini. Dan kita bekerja siang dan malam bahkan ada sampai 4 hari kita tidak pulang-pulang kita tidur di Kopo sana walaupun animo masyarakat mengatakan kita bermacam-macam. Tetapi saya senang, Pimpinan dan kawan-kawan beserta Pemerintah tetap kita kokoh bahwa kita adalah menjalankan konstitusi. Sebagai yang diamanatkan disini saya melihat bahwa ada optimalisasi atas kinerja kita dan biasanya itu dibagi dengan 2 panja tetapi mengingat seperti ini kita juga tidak ingin ada hal-hal yang tidak mengenakan bagi kita. Supaya transparansi ini semuanya terjalin dan ini bukan hanya dari luar saja. Dari dalam pun ada juga yang mau mencari popularitas disini. Untuk itu demi kebersamaan dan transparansi ini semua saya melihat disini ada 11,6 dan ini masih diluar daripada undang-undang yang 20% untuk itu saya harap yang sisanya ini kita pakaikan kemana yang betul-betul lebih dibutuhkan oleh masyarakat. Saya setuju bahwa saat ini bukan karena saya di Komisi V. lnfrastruktur jalan itu tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan kendaraan bermotor Pak Ketua. Sebagai pandangan Pak Pimpinan dan teman-teman saja menurut data Kementerian PU jalan baru di Indonesia ini satu tahun, tahun 2009 hanya 27 km, tahun 2011 itu baru cuma 47 km saja dan 2012 ini dianggarkan hanya untuk 71 km. Coba dibayangkan apa yang akan terjadi kalau seandainya pertumbuhan infrastruktur tidak seiring dengan pertumbuhan ekonomi sehingga investor juga akan ragu-ragu dan yang kedua, pertumbuhan kendaraan bermotor juga tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan jalan. Untuk itu saya usulkan bagaimana dan apapun metodenya saya minta kepada Pemerintah dana optimalisasi hasil kerja kita yang sungguh-sungguh ini diberikan kepada 3 saja Pak Ketua, yang pertama, pendidikan. Yang kedua, kesehatan jika perlu kita bikin pendidikan gratis itu. yang kedua, kesehatan kata usulan Pak Dokter tadi ini bagaimana diluar tidak kurang, dokternya jadi Anggota DPR iya tidak Pak Dokter. Kesehatan gratis sangat diperlukan masyarakat dan yang ketiga infrastruktur jalan ini bagaimana metodenya silahkan kita ini kan bersama begitu Pak Ketua.

Terima kasih.

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT:

Pak Djoko.

IR. DJOKO UDJIANTO/F-PD/KOMISI IV:

Terima kasih, Ketua. Apapun bahwa dana optimalisasi ini memang sangat dirindukan dan dibutuhkan di daerah

namun barangkali itu perlu ada kajian yang dalam sehingga betul-betul dana optimalisasi ini bisa dimanfaatkan dengan baik didaerah. Karena apapun ini akan mempercepat pertumbuhan perekonomian didaerah terutama untuk meningkatkan infrastruktur, irigasi apalagi kita akan menghadapi tantangan masalah pangan ini barangkali ketahanan pangan merupakan salah satu bagian yang mesti harus dipikirkan dalam rangka untuk penggunaan dana optimalisasi ini. Mungkin kajiannya barangkali nanti lebih dalam setelah Pemerintah mengkaji dan akan dibicarakan di APBNP. Saya rasa itu.

Terima kasih, Ketua.

GOE SUMARJAYA LINGGIH, SE/F·PG/KOMISI VI:

Terima kasih, Pimpinan.

12

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

T adi banyak teman mengomentari pad a optimalisasi dimana kriteria-kriteria yang tadi Pak Epi bilang hanya di 3 kriteria. Terus terang pada posisi ini kami di komisi terutama di Komisi VI ini ada hal yang sangat penting yang kita anggap perlu prioritas adalah dimana kalau kita melihat sekarang ini kita perang kita itu adalah perang ekonomi dimana semua Negara ingin menguasai Negara melalui perekonomiannya. Tentunya ini terkait dengan arus barang, arus uang, kurs dan lain sebagainya. Maka di Komisi VI ada hal yang sekarang ini kami sulit bertahan yaitu di pasar tradisionil terdesak oleh pasar­pasar modem, infrastruktur pasar sangat memerlukan untuk mereka minimum bisa mencapai standar bersih. Hal ini maka kami minta untuk dana optimalisasi ini juga menambahkan kriteria untuk di infrastruktur pasar. Disamping itu yang penting juga hal yang lain yang sering kami bahas dalam rangka survivenya pengusaha kita adalah peningkatan daya saing. Jadi kalau bisa ada 2 hal nomenklatur lagi yang mesti ditambahkan yaitu infrastruktur pasar dan peningkatan daya saing. Kalau tidak maka kami sangat mendukung dengan apa yang disampaikan oleh Pak Zul bahwasanya itu biarkanlah toh di komisi itu yang ada adalah Pemerintah dengan DPR. Raker-raker di komisi itu adalah Raker Pemerintah dengan DPR maka biarkanlah apa yang berkembang di Raker di komisi yang menjadi prioritas daripada komisi itu menjadi acuan kita.

ltu saja Pimpinan. Terima kasih.

LAURENS BAHANG DAMA/F·PAN/KOMISI XI:

Teman-teman Anggota Anggaran, Pak Menteri dan lbu Wamen dan seluruh jajarannya.

Yang pertama, apa yang disampaikan oleh Pak Menteri soal dana optimalisasi kalau bisa dipakai untuk mengurangi devisit dan cadangan resiko fiskal yang kemarin kalau tidak salah diusulkan 1,6 triliun. Tapi kita lihat situasi perekonomian dunia sekarang ini kan lagi tergoncang tentu sementara disisi lain kita juga mendorong supaya pertumbuhan ekonomi naik walaupun ini akan dampaknya kalau kita tidak melakukan investasi bisa pertumbuhan ini bisa terkoreksi dan tentu yang kita harapkan mestinya dana ini dana optimalisasi bagaimana supaya bisa masuk di belanja yang berimpliksi pada investasi walaupun apa yang diusulkan oleh Pak Menteri soal 1,6 untuk bisa masuk didalam apakah itu mengurangi devisit anggaran atau cadangan resiko fiskal tapi justru ini nanti kalau kita melihatkan bahwa dari tahun ke tahun penyerapan anggaran kita juga rendah sehingga devisit kita juga belum tentu bisa mencapai itu. Biasanya dibawah 1 % juga. Oleh karena itu tentu yang kita harapkan bagaimana ini supaya mendorong dana optimalisasi ini untuk ke belanja yang menggerakan roda ekonomi apakah itu mau masuk belanja infrastruktur lewat Kementerian Lembaga atau ke daerah tapi yang panting bagaimana supaya ya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita. ltu yang pertama.

Yang kedua, yang kita mohonkan juga supaya penyerapan ini bisa tinggi apabila persoalan­persoalan administrasi di Kementerian baik itu di Kementerian lembaga atau di Kementerian Keuangan ini bisa dipercepat karena itu juga mempengaruhi kalau ini mempengaruhi juga penyerapan anggaran kita selama administrasi proses administrasi di kementerian lembaga juga lama. Oleh karena itu yang kita harapkan APBN 2012 kalau bisa setelah di sahkan proses-proses yang menyangkut administrasi kalau bisa, bisa dipercepat sehingga penyerapan anggaran juga akan mempengaruhi dipercepat, akan tinggi. ltu Ketua.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Pak Yoseph.

DRS. YOSEPH UMAR HADI, MSl/F·PDIP/KOMISI V:

13

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

Terima kasih, Pak Ketua.

Pak Menteri saya hormati, Pimpinan dan Bapak/lbu sekalian Anggota Panggar,

Pertama saya ingin menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada Pemerintah dan Panja A yang telah menyampaikan kepada kita bahwa berhasil untuk melakukan penghimpunan dana optimalisasi yang kiranya mungkin mengawali dari proses pembahasan kita selanjutnya saya kira Pemerintah dan Pimpinan perlu memberikan suatu penjelasan kepada masyarakat bahwa ini adalah hasil yang baik. lni bukan mark up bukan penggelembungan karena yang selama ini masyarakat melihat bahwa seakan-akan itu adalah penggelembungan ini yang saya kira mis leading ini harus kita sampaikan secara transparan. Panting saya memberikan apresiasi karena dari optimalisasi terhimpun adalah dari optimalisasi penerimaan pajak sebesar 13,2 triliun. lni prestasi kalau nanti bisa tercapai ini bagus sekali artinya policy kita untuk semakin mengajak masyarakat taat pajak, wajib pajak itu semakin baik dan itu akan kita gunakan nanti kembalikan kepada rakyat nantinya adalah untuk pembangunan. Kemudian optimalisasi dari PNBP 5,3 ini suatu hal yang pantas diapresiasi ini harus dijelaskan kepada masyarakat. Karena akan mis leading kemarin kan membuat kita lalu tidak enak malah. Pengehematan bunga utang ini juga suatu hal yang baik. Jadi itu mulai saya dari pernyataan saya sebagai suatu bentuk apresiasi dengan suatu permohonan kepada Pemerintah dan Pimpinan untuk ini disampaikan bahwa ini adalah hal yang sangat baik dalam rangka untuk meningkatkan pembangunan. Sekarang persoalannya bagaimana pemanfaatannya inilah pemanfaatannya harus tepat sasaran dan tepat guna artinya dari rakyat kembali kepada rakyat dalam rangka pembangunan itu kan karena kan diambil dari pajak rata-rata. Meskipun dari satu sisi PNBP saya masih sedikit agak belum puas karena dibandingkan tahun yang lalu 2011 itu malah menurun perolehan PNBP nya. Dari postur pajak kan kita memperoleh gambaran tahun yang lalu sekitar 286 triliun tetapi tahun 2012 hanya 278 turun kan sebenarnya. ltu pun sebenarnya saya juga agak kurang puas dalam hal ini meskipun tadi naik dalam arti optimalisasinya tapi kalau dibandingkan dari tahun ke tahun semakin turun ini kenapa ada apa dan bagaimana, ini bisa terjadi supaya kita tidak hanya mengandalkan kepada masyarakat untuk membayar pajak saja tetapi upaya dari Pemerintah sendiri melalui BUMN-BUMN melalui PSC, melalui Pertamina, melalui ini kan PNBP termasuk penghasilan tambang minyak maupun tambang umum ini harus kita tekan terus. Saya sudah 2 kali menekankan hal ini karena apa efisiensi optimalisasi untuk perolehan PNBP ini hendaknya Pak kalau ini saya melihat Pemerintah berhasil kalau itu bisa meningkatkan PNBP ini dari tahun ke tahun melalui efisiensi terutama dari cost and recovery misalnya cost recovery di sektor pertambangan.

Kemudian berbicara soal untuk apa kriterianya Pemerintah mengajukan seperti ini dalam rangka untuk supaya optimalisasi ini betul-betul optimal didalam membangun meningkatkan pembangunan. Di dalam kriteria yang diajukan tadi beberapa teman telah menyampaikan antara lain Pemerintah mengusulkan untuk diantaranya dimasukan ke dalam resiko fiskal maupun juga didalam penurunan devisit anggaran. Ya oke ini mungkin sebagai salah satu upaya Pemerintah nanti mengantisipasi terhadap hal-hal yang tidak bisa kita prediksi untuk kali ini. Tetapi sejauh seberapa menakutkankah krisis global yang akan terjadi tahun 2012 ini sehingga Pemerintah menginginkan supaya ini sebagian dimasukan ke resiko fiskal. Seberapa menakutkankah krisis global kita 2012 ini sehigga Pemerintah ingin sekali supaya sebagian tolong dimasukan ke resiko fiskal supaya masyarakat dan kita semua mengetahui oh itu toh tentu dengan berbagai hal-hal yang saya juga meskipun saya tidak terlalu tahu ekonomi makro dalam arti tapi paling tidak memang ada ketidakmampuan perbankan internasional yang tidak bisa membayar utang antara lain mungkin akan terpengaruh ke Indonesia bisa juga demikian nantinya. Tetapi kalau kita berfikir secara logis sebenarnya optimalisasi kan kita berbicara ketika Panja A dan Pemerintah itu berbicara soal asumsi makro yang telah disepakati dan didiskusikan sedemikian matang sehingga mencapai pertumbuhan berapa, inflasi berapa dan seterusnya sehingga kita memerlukan ketika ketemu angka itu. lni kalau tidak dikembalikan kepada

14

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

pembangunan kepada suatu modal untuk belanja modal dalam arti begitu maka asumsi makro yang kita putuskan itu secara logis tidak akan tercapai kalau itu dikembalikan ke resiko fiskal maksud saya begitu. Jadi saya kira sesuai dengan apa yang disampaikan kawan-kawan ini saya kira lebih baik dikembalikan dalam rangka untuk pembangunan untuk belanja modal istilahnya begitu lah supaya ada pertumbuhan ekonomi supaya ada lapangan kerja dibuka dan seterusnya. ltu untuk apa saja nanti silahkan teman-teman di dalam belanja pusat nanti apakah untuk kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan sebagainya ini tentu masing-masing memiliki suatu itu.

lni juga sebenarnya saya ingin mengapresiasi Pemerintah telah mencoba menurunkan devisit anggaran dari postur yang kita lihat disitu dari 2,09 ditahun 2011 Pemerintah dan kita sepakat untuk di 2012 ini akan 1,4 ini saya bergembira sekali dan saya merinding ini tangan saya ini karena saya senang sekali 1,4 bisa ini. Sekarang mau diturunkan lagi dengan memasukan optimalisasi ini. Saya kira dengan 1,4 sudah baik menurut saya kalau cukup lah itu coba kita mempertahankan angka itu sehingga nantinya kembali lagi dimasukanlah ke belanja modal saja dalam rangka untuk membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menggairahkan kehidupan sektoril itu lebih tepat. Jadi saya kira ini menyetujui teman-teman tadi untuk kriteria yang bapak usulkan saya kira mungkin untuk resiko fiskal dan devisit anggaran sementara mungkin pada ini kita bahas nanti didalam APBNP saja. Saya kira demikian Pak Ketua.

Satu lagi Pak, yang terakhir mengenai kalau memang nanti diputuskan ada OAK, OP2, IP02 yang tadi disana ingin kawan-kawan untuk dikaji kembali tentu kita berpikir karena ini adalah OAK yang OAK kalau begitu dikasi juga yang dulu-dulu juga akhirnya tidak kan. Hanya saya tidak sependapat kalau tidak didampingi dengan anggaran daerah. Menurut pertimbangan saya apa, pertimbangan saya kalau ini ada anggaran daerah maka terpaksa DPRD itu harus mengawasi itu Pak sebab inilah lahan yang tidak pernah terkontrol baik oleh pusat maupun daerah. Oana-dana penyesuaian atau dana DP21P2 itu kalau tidak masuk dalam APBD tinggal 2. lni yang bagi saya, saya agak prihatin selama ini karena kontrolnya dilapangan seperti apa ini kita lemah dalam hal ini karena pusat terlalu jauh jangkauannya karena perlu ada dana daerah. Dana daerah maka dengan demikian maka APBD dan oleh karena itu dikontrol oleh DPRD kalau itupun nanti disetujui bahwa akan ada kesana tapi saya tidak berbicara setuju atau tidak setuju ini hanya sebagai saran. Saya kira demikian Pak Ketua.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Sebelah kanan,Vera.

HJ. VERA FEBYANTHY/F·PD/KOMSI XI:

Terima kasih, Ketua. Saya dari tadi banyak juga Pak yang memang disampaikan oleh teman-teman itu memang

tidak tersampaikan didalam kriteria atau pemanfaatan hasil optimalisasi. Saya kira kriteria ataupun anggaran untuk optimalisasi tersebut agar bersifat fleksibel. Memang selama itu masih ada dalam pembahasan atau terkatup didalam RKP Pemerintah 2012 ada 12 prioritas namun saya tidak melihat · 12 prioritas itu masuk dalam penegasan disini. lni 12 prioritas itu yang termasuk tadi Bapak-bapak sampaikan mengenai peningkatan rumah sakit dari kelas 3 atau yang sebagainya dan beberapa saya menyarankan sebaiknya itu dimasukan saja nanti toh juga teknisnya juga akan dibicarakan didalam komisi terkait. Kalau kita membicarakan setiap komisi Pak itu memang agak luas sifatnya. Selama memang itu masuk dalam RKP 2012 jangan kita dikunci disini Pak. lni akan kesulitan jadi saya memohon kepada Pemerintah agar bisa lebih fleksibel kalau memang ini terkunci disini akhirnya nanti perencananaan pembangunan nasional yang akan dibahas pada Panja RKP itu akhirnya bisa dimentahkan karena memang tidak ada. lni yang saya sangat sayangkan saya kira memang ini sudah bagus namun memang belum rinci. Saya juga kalau mau membicarakan masalah Komisi XI Pak itu

15

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

didalam Kementerian Pak Menteri sendiri itu mengenai sensus pajak. Nah itu kan memang sangat detail. ltu adalah salah satu dalam rangka optimalisasi perpajakan. ltu harus digalangkan dan itu harus adanya peningkatan. Kalau kita bicara mengenai reformasi birokrasi ini juga tidak terlihat disini padahal itu masuk didalam cluster Pemerintah ataupun program prioritas Pemerintah yang 12 tersebut. Ada 12 item yang memang saya masih ingat waktu itu adalah salah satunya yang ada disini dan yang tidak saya lihat adalah daerah perbatasan. ltu ada didalam Komisi I yang sekarang ini isuenya memang sangat masuk didalam permukaan mengenai daerah perbatasan. Saya ingat sekali pada saat itu 2012 kita di Komisi XI itu walaupun saya bukan dari Komisi I tapi kami memang sangat concern dengan daerah perbatasan. Peningkatan terhadap daerah perbatasan itu tidak termaktub didalam pembahasan yang pada saat ini Bapak sampaikan.

Begitu juga dengan kebudayaan ataupun kreatifitas itu juga didalam Komisi X. jadi saya kira sangat luas Pak. ltu sangat teknis. Jadi sebaiknya kita masih tetap mengacu kepada RKP 2012. Nanti ketika Panja sudah disahkan akhirnya ketika kita membahas RKP dianggap itu kita menyalahi aturan. Nanti seakan-akan itu muncul program yang tiba-tiba. ltu intinya padahal 12 prioritas itu sudah masuk didalam penyamapaian Presiden pada saat itu di nota keuangan. Jadi saran saya sebaiknya karena 6 program utama dan 3 program prioritas apa yang kita harapkan didalam program 12 prioritas nasional yang ... dalam RKP itu tidak terlihat pada penyampaian Pak Menteri pad a siang hari ini.

Saya ingin mendapat penjelasan didalam point 8, ada pembahasan yang belum disetujui dalam three lateral meeting. ltu kira-kira apa saja Pak pembahasan tersebut pada sidang kabinet yang memang belum dibahas, apakah itu pembahasan yang memang itu didalam RKP 2012 sehingga itu belum disetujui itu akan masuk did al am ... atau memang hanya ini saja yang memang sudah disetujui. Saya jadi memang agak rancu Pak. Karena banyak sekali program-program Pemerintah reformasi birokrasi, peningkatan ketahanan pangan memang secara eksplisit Bapak sampaikan 10 juta ton beras. Namun di komisi-komisi terkait lain juga memang banyak sekali program yang memang belum dijelaskan. Saya agak khawatir ketika nanti kita membahas seakan-akan nanti ada penggelembungan program yang tidak terencana. Selama program tersebut didalam RKP Tahun 2012 saya kira jangan kita permasalahkan. lni kan ada perbedaan tafsir kedepannya. Jadi ya kita sesuaikan saja walaupun teknisnya seperti apa selama itu masuk didalam cluster. 4 yang Bapak sampaikan dan ataupun masuk dalam 12 program prioritas.

Sekian dari saya.

KETUA RAPAT:

Pak Ecky.

H. ECKY AWAL MUCHARAM, SEIF·PKS/KOMISI VI:

Terima kasih Pimpinan.

Jadi saya melihat pembahasan yang lalu bahwa Panja A ini fokus menetapkan dulu hasil optimalisasi dan postumya. Pada pembahasan sekarang cukup ada pengembangan langsung membicarakan hasil optimalisasi untuk apa. Decission making ... bisa dibagi 2 sebetulnya. Disepakati dulu, diketok hasil optimalisasi dan postur yang tadi ketok baru nanti kita diskusi lagi. Jadi ada hasilnya. Hasil Panja yang cukup lama di puncak itu, yang buahnya adalah postur APBN diketok dulu. Sedangkan pengguna optimalisasi saja bisa sekarang secara over viewnya tapi tidak mengambil keputusan karena bagaimana mungkin kita mengambil keputusan tanpa ada pendalaman makhluk apa KL-KL itu yang sudah dibahas di Komisi-komisi dan makhluk apa transfer daerah itu yang nanti akan dibahas di Panja C kalau tidak salah.

Jadi menurut saya mesti integrated. Terintigrasikan. Guide lines-nya itu tidak sekarang. lni over views saja. Guide lines-nya itu pada saat nanti. Kenapa tahu kita guide lines ketika kita membahas KL-

16

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

KL yang sudah dibahas di Komisi. Tahu tentang transfer daerah ya tentu kita bahas di Panja. Kalau kita sudah mematoki sekarang ini maka kasihanlah yang berada di Panja A, 8 dan C itu semuanya sudah diambil oleh Panja A ini. ltu satu. Namun sebagai sebuah wacana dan sebuah orientasi dari Pemerintah bisa kita bicarakan. Karena Pemerintah mengajukan bahan yang seperti ini ya walaupun saya menginginkan sebetulnya ketoknya disini adalah optimalisasinya dulu dan postur tapi saya perlu mencatat dan memberikan catatan-catatan agar teman-teman nanti Kementerian Keuangan juga sudah bisa, kira-kira viewnya seperti apa nanti ketika dipembahasan KL dan pembahasan ditransfer daerah.

Bapak-lbu sekalian,

Ada yang menurut saya belum. Kalau bahasa sundanya "nyekruk" ya, apa nyekruk itu. Klop gitu ya. Ya ketemu antara baut dan mur. Pak Andi itu bagaimana, bayangin saja. Pas begitu. Jadi kita ini kan membahas Undang-Undang. Pembahasan Undang-Undag ini tentu hasil daripada yang pembahasan yang serius ya dan berdasarkan aspirasi-aspirasi baik yang diterima oleh Pemerintah dan diterima oleh Anggota DPR. Saya agak bingung ketika dalam pembahasan Undang-Undang ini Pemerintah sudah mematok dengan sebuah kalimat tentang pengguna optimalisasi belanja KL terbatas. Untuk prioritas yang belum memperoleh alokasi dalam RAPBN 2012. ltu kita mau membahas Undang-Undang tapi ini sudah ada sebuah pembatasan-pembatasan hak konsitutusi yang dimiliki oleh Anggota Dewan ini. kenapa saya katakan demikian? Karena status PP ini dibawah Undang-Undang. Jadi kalau ada prioritas-prioritas lain selama dalam koridor yang memang digarisbawahi oleh Presiden yang tidak ada masalah sebetulnya.

Yang kedua, kalimat terbatas untuk prioritas apalagi ... ditambah yang belum memperoleh alokasi dalam RAPBN 2012 harusnya Bapak Presiden marah. Kenapa? Berarti seolah-olah kalau melihat kalimat ini saja ada prioritas-prioritas yang belum di allowance didalam RAPBN. Dan diharapkan bisa ditutupi dari hasil optimalisasi padahal saya yakin tidak demikian. Pasti semua yang diprioritaskan itu sudah ada allowance-nya. Jadi kalau menurut saya pembatasan-pembatasan ini tidak perlu disampaikan. Dalam konteks guide lines-nya kita sepakat misalnya yang diprioritaskan didalam tadi sudah disampaikan lbu Vera, oleh Presiden dalam nota keuangan seperti itu. Kita sepakat.

Yang berikutnya adalah tentang cukup banyak sekali disini. Tapi kata kuncinya adalah sekarang diketok dululah optimalisasi dan postur. Karena bagaimana mungkin membuat suatu guide lines apalagi yang demikian rinci padahal pembahasannya belum, tidak intergeted tentunya. Tapi secara over view, misalnya ada kesepahaman bahwa ya oke kita akan berusaha untuk sebagian untuk cadangan fiskal misalnya. Atau kita sepakat misalnya yang kita gunakan untuk KL semuanya karena DP21PD itu legal standingnya ada yang mempertanyakan. Misalnya akan diteliti dulu oleh Pemerintah. Nanti akan dibahas di APBNP misalnya. Ya kita ... tapi belum sampai pada keputusan. Kenapa? Nanti di Panja Daerah keputusannya. Ya sebagai bahan diskusi atau mungkin disampaikan kepada pihak Pemerintah yang lain bisa saja demikian.

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Disebelah kanan, sudah tidak ada lagi ya? Sebelah kiri? Pak Jhoni.

DRH. JHONI ALLEN MARBUN,MM/F-PD/KOMISI VII:

Terima kasih Pimpinan.

Pertama saya ingin mengucapkan terima kasih ya. lni semangat kita luar biasa. Karena ... Panja terpanjang dan Raker terbanyak. Biasanya Raker itu awal dan akhir. Tapi gak apa-apa, ini adalah untuk mencari. Jadi apa yang dikatakan oleh teman sebelah kanan saya itu betul. Sebetulnya

17

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

acara kita pada hari ini adalah untuk menyepakati postur yang kita sudah putuskan di puncak bersama Pemerintah. Baru yang kedua kira-kira view hasil optimalisasi apa. Nah semua secara teknis dan ini nya itu adanya di bah as di Panja. Setelah itu selesai barulah kita nanti Raker secara . . . didalam pembentukan Undnag-Undang. Saya kira pointnya disitu. Jadi kalau Pimpinan membuka semua bicara Komisi, semua akan bicara kepentingan komisi. Tapi point kali ini untuk mempercepat saya kira postur dan hasil optimalisasi. Pointnya cuma itu. Setelah itu kita bekerja setelah itu kita Raker kembali.

Demikian Pimpinan. Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Ya Pak Jhoni, Anggota DPR kalau gak dikasih ngomong nanti tidur soalnya. Jadi biarkan saja silakan bicara dan saya rasa pasti ada point-point juga yang bisa menjadi pengayaan. Pak Menteri, memang pada agenda kita hari ini adalah kita ingin mengesahkan hasil optimalisasi kita. Dan hasil optimalisasi kita ini tadi sudah dibacakan brutonya 19,4 Triliun dan nettonya11 ,6 Triliun. Dari neto ini sendiri nanti akan dikurangi lagi ya otomatis pendidikan 20%. Dari usulan Pemerintah untuk menurunkan defisit anggaran. Ada juga usulan dari Pemerintah untuk menambah cadangan resiko fiskal setelah itu baru kita akan coba putuskan, sisanya ini mau dibelanjakan di pusat dan atau masih mau dibelanjakan didaerah. Oleh karena itu kita putuskan dulu ini nanti soal belanja dan pusat daerah dibahas di Panja. Bisa disetujui ya? Pak Menteri?

AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN RI:

Setuju Pak.

KETUA RAPAT:

Baik, nanti kita sepakati. Karena tadi ada masukan-masukan juga dan Pemerintah juga mempunyai directive dari Presiden yang harus dibahas dulu oleh Pemerintah. Nah mungkin Pak Menteri tolong sampaikan masukan-masukan dari dewan untuk bisa dijadikan acuan ke pembahasan supaya besok kita mulai sudah ada guide lines yang jelas antara Pemerintah dan DPR.

Saya persilakan Pemerintah.

AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN RI:

Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua, Bapak-lbu Anggota Badan Anggaran DPR yang kami hormati,

Kami dalam kesempatan ini juga secara khusus ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak-lbu sekalian khususnya tadi secara spesifik disampaikan oleh Pak Ketua, Pak Epy, Pak Yoseph, kemudian juga lbu Vera. Bahwa yang kita lakukan pada hari ini adalah sebenarnya sepenuhnya untuk menjalankan konstitusi. Dan bahwa pada saat hari ini kita bisa mendiskusikan optimalisasi bruto akan digunakan untuk apa optimalisasi itu. Menjadi optimalisasi netto sebesar 11,6 Triliun itu adalah sesuatu yang memang merupakan bagian dari tugas kita. Pemerintah mengajukan nota keuangan RAPBN 2012 tanggal 16 Agustus 2012. Bapak-bapak, lbu membentuk Panja dilakukan pengkajian penambahan penerimaan negara, penerimaan negara bukan pajak, pembahasan makro sehingga kita mendapatkan 19,4 Triliun optimalisasi gross, dan 11 ,6 Triliun optimalisasi netto. Hal itu adalah bagian daripada fungsi dan tugas kita. Tentu Bapak-lbu kita harus tegar untuk menjawab kepada publik bahwa ini adalah proses sesuai dengan konstitusi dan memang tugas kita. Kita harus mengatakan bahwa ini tidak ada bentuk proses yang lakukan penggelembungan atau tidak transparan. Justru yang kita lakukan ini sejalan dengan komitmen Ketua Banggar dan kami mewakili Pemerintah 1 tahun yang lalu.

18

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

Ketika setahun yang lalu kita bisa dengan senang dan bersyukur bisa menyelesaikan APBN T ahun 2011 tepat waktu tanggal 26 Oktober 2010. Dan kita juga bisa menyelesaikan APBNP tepat waktu. Nah sekarang kita mencatat 1 langkah lebih jauh. Yaitu kita mendikusikan hasil Panja yang mungkin kemarin tidak bisa selesai dibawa ke Raker diputuskan selesai. Dikembalikan kepada Panja dan hari ini dilaporkan. Bahkan jumlah optimalisasinya kita ungkapkan dan optimalisasi harus dikurangi dengan pengeluaran-pengeluaran otomatis dan akhirnya mendapat optimalisasi netto. lni semua transparan dan kita berkeyakinan. Kalau ada Pejabat yang nakal. Dalam ini bisa Pejabat Negara, dalam arti Pejabat Pemerintah ataupun Pejabat Negara di Anggota DPR itu adalah mereka yang nakal. Kita niatnya adalah kita transparan, kita proses, dan selama kita menjalankan tugas kita dan kita tidak ada konflik of interest kita tidak perlu gentar. Kita tidak perlu tidak percaya diri. Yang kita mesti jaga adalah bisa terjadi pejabat negara baik itu di Pemerintah, ataupun di DPR, ataupun di Pemerintah Daerah yang konflik of interest yang tidak bisa menjaga tugasnya, menyalah gunakan kewenangannya. Dan kita mesti hati-hati karena ada pengusaha yang menghalalkan segala cara, mencoba membujuk pejabat negara, pejabat negara Anggota DPR. lni yang mau kami sampaikan bahwa Bapak-lbu yang dilakukan ini kadang-kadang kalau dengar kata optimalisasi disangka penggelembungan. Padahal ini adalah bagian daripada tugas kita.

Bapak·lbu sekalian,

Kalau tadi ada 11,6 Triliun kami harus katakan seperti yang kami jelaskan tadi. Kami mendapat mandat dari Pemerintah dalam hal ini dari Presiden di dalam Sidang Kabinet untuk mengharapkan 11.6 Triliun ini dijadikan pengurangan defisit dan pembentukan cadangan resiko fiskal. Tapi apa yang tadi Bapak-lbu sampaikan kami catat, kami dengar tentu kami akan timbang.

Bapak·lbu,

Tadi disampaikan bangun puskesmas, bangun rumah sakit kelas Ill, membangun infrastruktur, membangun pasar tradisional, itu semua menjadi notification kita. Dan bahkan Bapak-lbu mengatakan bahwa untuk supaya menjaga agar ekonomi Indonesia bisa baik tumbuhnya itu dilakukan pembelanjaan yang efektif. Jadi hal itu tentu kami catat karena didalam pembahasan Pemerintah. Pemerintah ingin mengurangi defisit jug a tujuannya baik. T api yang ingin kami sampaikan. Memang kalau kami ingin mengurangi defisit itu adalah karena didalam postur anggaran primary balance kita itu negative Pak dan primary balance yang negative itu kan menunjukkan Pemerintah menarik hutang untuk sebagian dipakai membayar bunga. Dan itu tidak sehat. Makanya kita ingin supaya itu dikurangi dengan, defisit dikurangi dengan menggunakan dana optimalisasi ini. tapi kami yakin Bapak mengerti sehingga Bapak tidak langsung men-chalange ketika kami mengusulkan 11,6 Triliun digunakan untuk mengurangi defisit dan membentuk cadangan resiko fiskal. T api kami juga mencatat ketika Bapak-lbu mengatakan bahwa cadangan resiko fiskal kan sudah 15,7 Triliun. Kalau ditambah lagi apa gak berlebih justru sedangkan SAL dan SILPA pun masih bisa dipakai untuk cadangan.

Tapi Bapak-lbu sekalian, kami tentu akan kembali untuk konsultasi karena kami juga tidak ingin. Seperti tadi Pak Ecky, Pak Ecky kan mengatakan bahwa Pemerintah jangan mengatur seperti itu. Memang kalau kebetulan di DPR Bapak-lbu mengawasi dan mempunyai hak budget. Dan nanti menyetujui dengan dasar kolektif di Sidang Paripurna. T api di kami kalau kami tidak lakukan sesuai dengan proses sedikit anak-anak kami akan kena penegakan hokum. Jadi makanya mesti menyakinkan prosesnya harus sesuai dengan PP, tapi itu maksudnya untuk mengingatkan di intern kami bagaimana prosesnya.

lbu Vera, yang tadi disampaikan kami mengusulkan agar dana optimalisasi ini digunakan untuk project-project atau program yang sudah disetujui di three lateral meeting. Maksudnya pada saat Musrenbangnas, Musrenbang Pusat itu Kementerian Lembaga menyusun bersama dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan akhirnya kita punya project-project. Tapi project-project itu tidak semua

19

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

yang mendapatkan anggaran karna anggarannya terbatas. Jadi ini bukannya three lateral meeting yang belum disetujui tapi sudah disetujui tapi tidak bisa mengalokasi dana. Kemudian tadi yang dikatakan RKP 11 prioritas plus 3 itu sebetulnya semua yang ada di pemikiran Bapak-lbu itu ada di situ. Jadi kita gak perlu ragu karena memang itu misalnya reformasi birokrasi, kesehatan, pendidikan, itu ada semua. Tapi kan kita tidak mau misalnya mendadak kita mau bikin program untuk mengirim roket ke bulan. Kan itu sesuatu yang lain. Nah itu yang kita maksud bahwa itu sebetulnya itu sudah ada dan proses yang sudah sehat dan transparan ini karena Pak Ketua kan ingat ya. lni pertama kali kita membahas dana optimalisasi di publik raker ini. Dan ini juga karena aspirasi daripada masyarakat menginginkan keterbukaan. Oleh karena itu kami juga ingin mengatakan, Pak dalam kesempatan ini memang kami harus sampaikan ekonomi global sedang sangat memprihatinkan dan bahkan ekonomi global yang kita tadinya perkirakan 4,4. 4,3% itu sekarang diperkirakan cuma 4%. Ada spekulasi bahwa nanti ini kalau kondisinya terus memburuk terutama karena Eropa memang belum sampai didasamya bisa-bisa dikurangi 3%. Nah hal seperti ini yang kita mesti antisipasi kalau dampaknya kepada Indonesia dan kita memang khawatir dengan asumsi seperti lifting minyak kita yang 950.000 barel per day dan asumsi lain.

Oleh karena itu kalau Bapak-lbu seandainya merasa 11,6 Triliun kalau kita gunakan untuk cadangan resiko kami perlu waktu untuk lakukan konsultasi. Dan yang kami sekarang coba tawarkan dan belum final karena perlu kami konsultasikan dan agar kami juga secara proses jangan dianggap menyalahi. Kami itu ingin mengusulkan bagaimana kalau dari 11,6 Triliun itu 1,6 Triliun kita gunakan untuk mengurangi defisit 1,6 Triliun. Kemudian 1,6 Triliun dipakai untuk cadangan resiko fiskal dan 2 Triliun digunakan untuk pendidikan karena memang mesti kita mengeluarkan pendidikan. Jadi 1,6+1,6=3,2+2=5,2 itu kita gunakan untuk kepentingan yang kami sebutkan. Tetapi berkurang dari 11,6 menjadi itu. Sedangkan sisanya kurang lebih 6,4 Triliun tentu kami kembalikan kepada Bapak-lbu bagaimana mau di taruh dipusat atau mau ditaruh didaerah tapi ini menunjukkan bahwa kita ada satu upaya pembahasan dan titik temu. Kami memang menyampaikan tentang kriteria-kriteria kalau itu mau digunakan di Kementerian Lembaga dan kriteria kalau itu mau digunakan di transfer daerah. Tentu ini bisa didiskusikan tetapi yang paling utama adalah kita ingin governance terjaga. Karena kita takut sekali kalau seandainya spirit Undang-Undang itu dianggap kita tidak jalankan padahal kita sebetulnya Pemerintah itu perlu mengkaji, perlu mengusulkan dan nanti Bapak-lbu di Dewan yang akan menyetujui. Di forum ini kita bisa bahas dan apa yang kita putuskan disini adalah sesuai dengan Undang-Undang APBN 2012 yang lnsya Allah nanti kita akan setujui. Jadi kita itu dasar hukumnya jelas.

Jadi Bapak-lbu tapi kami mohon ada kesempatan untuk Wakil Menteri dan mungkin Eselon I kami untuk menambahkan apa-apa penjelasan kami. Kami undang Wakil Menteri Keuangan.

KETUA RAPAT:

Silakan.

ANNY RA TNAWATl/WAKIL MENTERI KEUANGAN RI:

Kita percaya bahwa Yang Maha Kuasa menetapkan yang terbaik untuk kita pada setiap saatnya Bapak. Amin. Jadi dimana pun kitar berada pasti itu yang terbaik.

Baik, lbu-Bapak,

Menambahkan saja apa yang disampaikan Bapak Menteri Keuangan tadi. Pada dasamya kriteria itu adalah kriteria yang coba kita sampaikan untuk kemudian nanti akan dibahas lebih lanjut didalam Panja Belanja Pusat dan Panja Belanja Daerah. Memang kami juga paham bahwa di Kementerian akan ada diskusi dengan Kementerian terkait karena memang komisi-komisi ini bekerja

20

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

dengan Kementerian yang dibawah Komisi tersebut. Dan memang disitulah dibahas program-program yang mungkin memang menjadi prioritas. Mekanisme didalam Pemerintah adalah setelah putusan didalam Komisi terkait dengan Kementerian ada mekanisme melaporkan kembali Bapak didalam Pemerintah untuk di konsolidasikan. Jadi governance-nya ini dari 2 sisi dari Komisi terkait dan Pemerintah untuk melihat kembali dokumennya. lni untuk mencatat saja seluruh dokumen-dokumen itu terdokumentasikan dengan baik dan untuk menghindari apabila di kemudian hari ada yang mengatakan bahwa kami tidak pemah mengusulkan tapi kenapa kemudian kami mendapat alokasi. Jadi ini pengalaman saya sebetulnya waktu jadi Dirjen Anggaran karena kita pemah mendapat hal seperti itu.

Dan yang kedua, terkait dengan usulan Bapak Menteri Keuangan tadi 1,6 kepada resiko fiskal dan 1,6 kepada pengurangan defisit, betul bahwa kami mencatat cadangan resiko fiskal sudah cukup besar. Dan ada SAL yang bisa digunakan berdasarkan pasal didalam Undang-Undang. Tapi juga memang melihat ekonomi ini luar biasa didunia. Mereka sudah mengkoreksi pertumbuhan ekonomi 0,5% Pak sementara kita masih di posisi 6,7. lni sangat-sangat optimis sehingga itu menjadi perhatian dan concern. Betul pilihannya apakah mengurangi defisitnya apakah untuk mengurangi ekonomi? Stimulus, maka itu perlu kita perbincangkan kembali tapi bahwa kami mampunyai angka 1,6 tentunya sudah menghitung dengan cermat bahwa setelah dikurangi 1,6 dan 1,6 untuk cadangan resiko fiskal dan 1,6 untuk defisit masih ada belanja sekitar 8,4 yang 20%-nya mau tidak mau pasti harus masuk kepada alokasi anggaran pendidikan.

Kemudian juga kami mencatat sebetulnya kenapa pengurangan defisit itu menjadi penting Bapak. Kalau andaikata semester 1 besok betul-betul terkoreksi sehingga diperlukan kegiatan yang sifatnya mendorong ekonomi maka bisa meningkatkan defisit pada saat mekanisme APBNP. Jadi itu dasar Pemerintah untuk mencapaikan usulannya. Tapi memang kami menangkap spirit ini justifikasi­nya menjadi bisa dilihat juga dari sisi mendorong stimulus atau kita lebih pruden, lebih hati-hati didalam mengelola ekonomi.

Jadi mohon itu saja yang disampaikan. Dan terkait dengan anggaran pendidikan Bapak. Tadi ada catatan, terkait dengan Komite Pendidikan Nasional memang mekansime yang dilakukan adalah Bapak-lbu sekalian. Alokasi optimasi itu Kementerian-kementerian yang memiliki anggaran fungsi pendidikan akan coba melihat kepentingan atau prioritas dari program-programnya. Dan agar ini betul­betul tidak terjadi tumpang tindih dan lain sebagainya maka dikonsolidasikan di Komite Pendidikan Nasional yang biasanya dilakukan setelah ada postur. Kami akan lihat postur ini kemudian sudah ada prakiraan anggaran pendidikan akan naik sekian persen maka ini dikomunikasikan ke Komite Pendidikan untuk melihat program-program mana yang harus diselesaikan berdasarkan prioritas tertinggi. Nanti akan dilihat Kementerian mana yang mendapatkan dan Kementerian mana yang mungkin prioritasnya dibawah. lni sebetulnya juga kaitannya dengan governance. Dan kenapa tadi gedung sekolah rusak itu menjadi proritas. Memang ada keinginan untuk mempercepat membereskan yang rusak berat Bapak-lbu sekalian. Terutama yang rusak berat karena ini bisa membahayakan jiwa anak didik. Dan yang rusak berat itu meliputi tidak hanya di Kementerian Pendidikan Nasional tapi juga yang ada di Kementerian Agama. Jadi juga termasuk sekolah-sekolah yang bukan dari Madrasah, atau Tsanawiyah maupun lptidaiyah. Jadi mekanismenya sehingga memang komite pendidikan menjadi perlu harus melihat seluruh proses yang nanti akan dilaporkan oleh kementerian-kementerian yang terkait dengan fungsi pendidikan. Jadi ini mekanismenya Pak kami sampaikan apa yang dilakukan di Pemerintah. Kami ada regulasinya, ada governancenya sehingga kami juga harus menjaga tapi tidak juga menutup bahwa komunikasi di komisi dan kementerian tekait juga pasti terjadi.

Jadi terima kasih Bapak. ltu saja yang bisa saya tambahkan.

AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN RI:

ljin mungkin dari Pak Kepala BKF mau menambahkan.

21

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

BAMBANG S. BROJONEGORO/BKF:

Bapak·lbu Anggota Banggar yang kami hormati,

Mungkin tambahan informasi yang mungkin tadi tidak terpapar dengan clear bahwa dengan adanya proses optimalisasi ini terutama ditingkat optimalisasi bruto sebenarnya secara otomatis dana perimbangan atau transfer ke daerah itu sudah bertambah dan pertambahannya cukup besar. Totalnya sekitar 6, 1 Triliun. Yang terdiri dari dana alokasi umum bertambah 4,3 Triliun, dana bagi hasil 1,6 Triliun

. dan dana otonomi khusus untuk Aceh dan Papua 0,2 Triliun. lni diluar 11,6 yang belum teralokasi. lnformasi ini kami anggap penting karena untuk menunjukkan juga bahwa proses optimalisasi ini juga akan membantu perkembangan perekonomian didaerah.

Demikian Pak Menteri. Terima kasih.

IR. FAYAKHUN ANDRIADI, M.KOM/F·PG/ KOMISI I:

Terima kasih Pimpinan.

Rekan·rekan semua, Pihak Pemerintah yang saya hormati,

Saya mau menambahkan saja Pak. T adi yang disampaikan oleh Pak Barn bang memang untuk optimalisasi neto ini Pak kami minta bantuan Pemerintah memberikan kajian tentang DPID ini, kajian yang komprehensif, holistik yang mengedepankan asas pemerataan dan keadilan. Nah kita berharap kajian ini bisa selesai sebelum APBNP Pak sehingga dengan itu baik pihak Pemerintah maupun pihak Legislatif sama-sama firm dalam menjalankan.

Nah selanjutnya Pak, tadi saya masih mencoba exercise yang mengenai optimalisasi neto ini Pak. Karena pertumbuhan yang kita sepakati bersama 6,7% itu bukan hal yang mudah. Dan itu harus bisa bergerak pembangunan ini kalau dalam pendapat saya adalah optimalisasi ini adalah sepenuhnya digunakan untuk pembangunan karena kalau itu kemudian sudah dikoreksi itu saya khawatir target 6,7% yang kita canangkan bersama sulit untuk bisa terpenuhi.

Oleh karena itu Pimpinan, saya meminta agar optimalisasi neto ini sepenuhnya digunakan untuk pembangunan.

Terima kasih.

H. ECKY AWAL MUCHARAM, SE/F·PKS/KOMISI VI:

Saya ingin mengklarifikasi. Mungkin saya keliru mendengar tadi bahwa dari optimalisasi neto itu akan dipotong pengeluaran wajib pendidikan 20% 2 Triliun. Dari 11,6. Pertanyaannya kalau memang itu otomatis kenapa kalau itu mandatory. Kenapa tidak dari bruto. Kenapa tidak masuk kolom yang 7,8 itu. Tolong dijelaskan supaya clear dan publik juga tahu kan, ini kan terbuka. Jadi untuk memperlihatkan keberpihakan kita kepada pendidikan.

Yang kedua, kalimat governance itu bukan hanya milik Pemerintah. Kita di DPR juga governance. Salah satu good governance itu kita sangat mendorong. Buktinya semua rapat-rapat Banggar kita terbuka. ltu salah satu bentuk daripada governance. Jangan ada seolah-olah bahwa keputusan politik itu tidak governance kemudian eksekusinya harus governance. Tidak demikian. Keputusan politik itu sebuah produk daripada good governance. ltu harus dipahami bahwa kami juga mengadakan rapat-rapat, mengambil sebuah termasuk menyampaikan aspirasi-aspirasi berdasarkan sebuah proses governance. Kalau dikumpulkan hasil-hasil daripada kita kunjungan kerja, kita reses bahkan kalau saya sendiri reses hampir tiap minggu ke Dapil saya tidak dibiayai. ltu nyambung dengan

22

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

apa yang kita aspirasikan kepada Pemerintah yang bisa jadi oleh Pemerintah belum ketat. Jadi semua itu adalah governance.

Saya rasa terima kasih Pimpinan.

CAPT. H. EPYARDI ASDA, M,MAR/F·PPP/KOMISI V:

Pimpinan, tadi kembali kepada pembicaraan teman-teman bahwa ini hari kan kita telah menyetujui postur. Ada pun usulan Pemerintah kita bisa memahami. Dan teman-teman juga banyak yang mengusulkan. Karena didalam agenda kita kan kita telah membagi 2 Panja nanti. Menurut saya, beri kesempatan kepada Pemerintah untuk berpikir, kita juga akan melihat karena ini kalau masing­masing komisi kan juga ingin di komisi dia dengan argument dan alasan masing-masing. ltu menurut saya kita bicarakan di Panja Pak Ketua. Toh Panja nanti kita akan membahas disitu, apa yang akan kita lakukan. Sesuai dengan tugas konstitusional karena sudah dibagi 2 Panja ya silakan kita bicara di Panja saja Pak Ketua. Jadi gak usah kita perpanjang disini lagi. Adapun masukan Pemerintah ya kita bisa jgua memberikan masukan kepada Beliau. Berarti akan terjadi interaksi kan. Nah untuk itu sebaiknya kita lanjutkan di Panja Pak Ketua.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Pemerintah ada yang mau ditanggapi?

AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN RI:

Sedikit untuk Pak Ecky, Pak Bambang silakan.

BAMBANG S. BROJONEGORO/BKF:

Bapak-lbu Anggota Sadan Anggaran yang kami hormati,

Mungkin kami ingin menjelaskan sedikit flow dari diagram didepan ini. Jadi dalam proses optimalisasi di Panja A terjadi kenaikan penerimaan pajak yang terdiri dari pajak itu sendiri, kemudian bea cukai, dan PPh Migas. Dan PPh Migas adalah hasil juga dari peningkatan atau efisiensi dalam cost recovery. Selain itu ada peningkatan PNBP sebesar 5,3 Triliun utamanya berasal dari PNBP Sumber Daya Alam, baik itu migas maupun non migas seperti minerba, kehutanan maupun perikanan. Dan terakhir ada efisiensi dari penghematan bunga hutang yang besarnya 900 Miliar.

Bapak-lbu sekalian,

Kalau ada peningkatan penerimaan pajak maka otomatis DAU akan meningkat karena DAU rumusnya adalah 26% dikali pendapatan dalam negeri netto dan penerimaan pajak otomatis akan meningkatkan pendapatan dalam negeri neto. Demikian juga peningkatan PNBP juga akan berkontribusi terhadap peningkatan dalam negeri neto. Hingga totalnya ada peningkatan DAU sebesar 4,3 Triliun. Begitu masuk DAU artinya belanja karena DAU adalah bagian daripada transfer daerah. Dia ada dari sisi belanja, sedangkan pajak PNBP ada disisi penerimaan.

Konsekuensi lainnya adalah dengan adanya peningkatan PNBP terutama yang berasal dari sumber daya alam. Maka sesuai Undang-Undang 33 perimbangan keuangan pusat dan daerah ada yang harus dialokasikan kedalam dana bagi hasil yang totalnya adalah 1, 6Trilun. Sekali lagi DBH ini adalah bagian dari transfer daerah. Artinya masuk belanja. Karena DAU meningkat 4,3 Triliun sesuai

23

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

Undang-Undang 33 bahwa ada dana Otsus besarnya 2% dikali total DAU maka terjadilah peningkatan dana Otsus sebesar 0,2 Triliun ini untuk Aceh dan Papua.

Kemudian didalam peningkatan PNBP meskipun tidak banyak ada peningkatan PNBP KL Kementerian Lembaga yang otomatis karena sebagian besar dari PNBP tersebut kembali ke KL itu akan meningkatkan pagu belanja KL tersebut. Besarnya sebesar Rp0,5 Triliun, ini sekali lagi masuk belanja sehingga total belanja tambahan karena ada peningkatan penerimaan itu adalah sekitar Rp6,5 triliun, 6,5 triliun untuk tambahan belanja Pak Ecky itu akan mengakibatkan konsekuensi anggaran pendidikan meningkat 20% dikali tambahan belanja yang 6,5 triliun alias Rp1 ,3 triliun. Jadi demikian ceritanya dan ketika sud ah kita hitung pengeluaran otomatis 7 ,8 T ini yang akan mengurangi optimalisasi bruto menjadi optimalisasi netto Rp11,6 triliun. 11 ,6 triliun dihasilkan ini belum punya pos karena belum tahu mau ditaruh dimana. Jadi parkirnya istilahnya sementara ada di pembiayaan, jadi seolah-olah posisi hari ini, posisi pada detik ini RAPBN 2012 kalau postur dan optimalisasi disetujui adalah RAPBN 2012 mengalami kelebihan pembiayaan 11,6 triliun. Nah sehingga tadi yang saya ingat Pak Yoseph bicara mengenai defisit 1,4 itu karena 11 ,6-nya masih belum punya pos. Namun kalau nanti bapak ibu sudah memutuskan bersama Pemerintah bahwa dari 11,6 ini masuk belanja misalkan maka otomatis ini akan naik ke atas masuk ke kategori belanja, begitu masuk kategori belanja 20% dari berapapun yang masuk belanja sekali lagi harus dikasihkan untuk pendidikan. Nah jadi begitu, makanya ada dana pendidikan yang dipotong seolah-olah dipotong diawal ada yang belum terpotong karena kita belum tahu nanti berapa yang masuk belanja.

Mungkin itu yang bisa kami sampaikan Pak Menteri, terima kasih.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Terima kasih.

Bapak·bapak ibu sekalian,

T adi misalnya Pak Ecky ngomong tentang governance, Pak Ecky justru di forum kita ini sekarang Pemerintah menyampaikan bahwa kalau kita pun ada proses penyusunan anggaran dari masing-masing kementerian, dari daerah masuk ke trilateral nanti didiskusikan dibawa sampai ke Nota Keuangan itu proses terus dijalani, tadi kami itu menunjuk kepada yang Pak Ecky mengatakan oo tidak perlu merujuk pada PP, kami perlu PP itu supaya semua prosesnya sehat. Tetapi kalau kita ..

H. ECKY AWAL MUCHARAM, SEIF·PKS/KOMISI VI:

Pimpinan.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Tunggu-tunggu jangan diputus dulu, jangan diputus Pak jangan diputus.

H. ECKY AWAL MUCHARAM, SEIF·PKS/KOMISI VI:

Pimpinan sebentar.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Saya bisa jelaskan.

H. ECKY AWAL MUCHARAM, SE/F·PKS/KOMISI VI:

24

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

Saya tidak mengatakan bahwa proses sebelum Nota Keuangan tidak ..... bukan.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Saya mau jelaskan gini. Pak justru saya mau katakan hari ini itu untuk kita itu kita bahagia sekali karena atas inisiatif Pimpinan dan kami hal ini kita bisa bicarakan di depan publik dan publik tahu dan kami juga menekankan bahwa menyusun optimalisasi ini tidak ada yang salah, ini adalah proses yang memang diharuskan bagi kita sesuai dengan konstitusi, jadi yang kita lakukan kalau kita mau sampai bisa harus naik itu proses yang governance dan governance itu terjadi bapak ibu di DPR maupun di Pemerintah yang kita kecam adalah kalau ada pejabat baik itu pejabat DPR atau pejabat Pemertntah yang melakukan conflict of interest, ada tujuan untuk mencari project dibelakang uang ini gitu.

Jadi itu Pak jadi saya maksudnya justru kalau dibandingkan dengan tahun lalu enggak seperti ini, jadi ini kan menjawab kebutuhan dan ini menunjukan kita adalah orang yang bermartabat gitu, jadi maksudnya gitu Pak Ecky, jadi jangan disalahkan kemudian kami seolah-olah mengatakan Pemertntah governance dan DPR tidak, tidak dan saya juga katakan bahwa kita memang menjalankan tugas negara gitu, kalau bisa Pak Ecky kita enggak perlu respon karena tujuan saya adalah mengatakan yang baik untuk kita bersama.

Kami kembalikan kepada Ketua.

KETUA RAPAT:

Baik bapak ibu sekalian.

H. ECKY AWAL MUCHARAM, SE/F·PKS/KOMISI VI:

Pimpinan ini perlu ditulis ya, enggak sedikit sebentar, bukan, soal governance saya oke tidak ada masalah artinya sepakat kita, tapi bahwa saya mengatakan bahwa Pemerintah tidak perlu mengikuti PP 90 itu salah, jadi proses PP 90 harus dilakukan di Pemerintah, cuma PP 90 itu mengikat Pemerintah dan ketika pembahasan hasil optimalisasi ini kita tidak dengan DPR ini tidak diikat oleh PP 90 ini, bahwa nanti di KIL setelah optimalisasi penggunaan untuk apa terikat siklus kepada PP 90 iya betul gitu loh, bisa dipahami Pak. Jadi PP 90 itu silakan nanti prosesnya di Pemerintah sebagaimana biasa mengajukan RKAKL tapi ketika pembahasannya disininya ya itu di ...... bukan otomatis did al am pembahasan undang-undang sud ah .... Di PP 90, PP 90 itukan aturan mengenai mekanisme sebuah proses kan dan proses itu adanya di Pemerintah begitu, jadi bukan kita saya mengatakan tidak, itu memang harus tapi itu domainnya Pemertntah bukan cerita tentang pembahasan diskusi tentang di pembahasan undang-undang di DPR, gitu loh Pimpinan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Oke Pak Ecky, pokoknya kita mau tegakan governance aja itu aja intinya di semua institusi yang ada di Negara ini, governance itu perlu gitu. Oleh karena itu kita enggak usah perpanjang lagi lah ininya apa tafsir dartpada governance ini.

Bapak ibu sekalian,

25

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

Kalau tidak ada lagi mari kita ketok sama-sama hasil apa postur, hasil postur sementara hasil kesepakatan Panja A ya. Saya bacakan, penerimaan pajak penambahan penerimaan pajak itu 13,2 triliun bisa disetujui bapak ibu sekalian? Pemerintah? Setuju ya.

(RAPAT: SETUJU)

Penambahan PNBP 5,3 triliun setuju? Pemerintah?

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

· Setuju bapak.

KETUA RAPAT:

Setuju ya.

(RAPAT: SETUJU)

Penambahan penghematan bunga hutang 0,9 trilun, setuju? Setuju ya.

(RAPAT: SETUJU)

Optimalisasi bruto itu penambahan 19,4 triliun, setuju? Pemerintah setuju ya.

(RAPAT: SETUJU)

Hasil dari optimalisasi bruto untuk pengeluaran otomatis sebesar 7,8 triliun terdiri dari pagu penggunaan PNBP sebesar 0,5 triliun, setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Pemerintah setuju ya. Untuk Dana Bagi Hasil 1,6 triliun, setuju? Pemerintah setuju?

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Setuju Pak.

(RAPAT: SETUJU)

Untuk DAU 4,3 triliun, setuju? Pemerintah setuju.

(RAPAT: SETUJU)

Untuk Dana Otsus 0,2 triliun setuju? Setuju Pemerintah ya.

(RAPAT: SETUJU)

Untuk anggaran pendidikan penambahannya 1,3 triliun, setuju?

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

26

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

Setuju Pak.

(RAPAT: SETUJU)

KETUA RAPAT:

Dan kita mendapatkan optimalisasi neto penambahannya adalah 11,6 triliun, setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Bapak ibu sekalian,

lni hasil postur sementara kesepakatan Panja A dan kita akan bahas untuk Belanja Pusat dan Daerah di Panja yang kami akan tunggu hasil koordinasi konsultasi Pemerintah, kira-kira kapan Pak?

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Saya akan sangat akan mengharapkan itu kalau bapak ibu bisa setuju dengan usulan kami tadi 1,6 untuk mengurangi defisit, 1,6 untuk cadangan resiko fiskal, 2 untuk pendidikan, 6,4 dialokasikan untuk Belanja Pusat dan Transfer Daerah sehingga kami pada saat bicara di Pemerintah itu bisa disepakati gitu. Jadi Pak Ketua kami dari posisi awal yang kami sampaikan tadi kan sebetulnya 11,6 dimaksudkan untuk mengurangi defisit tapi didalam diskusi ini kami coba untuk mengusulkan ini dan ini yang kami mau bawa untuk bisa kemudian kita antara DPR dan Pemerintah sepakat, jadi mungkin hal itu bisa diberikan guidance untuk Bapak Pimpinan dan bapak ibu anggota saya sendiri memerlukan waktu 24 jam untuk merespon tentang pandangan Pemerintah, tapi tentu atas dasar yang kami usulkan tadi. Bagaimana Bapak Ketua kami kembalikan kepada Bapak Ketua.

KETUA RAPAT:

Bapak ibu sekalian,

Tadi saya dengar belum ada yang setuju terhadap usulan Pemerintah 1,6 untuk defisit, 1,6 untuk cadangan resiko fiskal dan 2 untuk pendidikan, nah ini belum ada belum ada satu fraksi pun yang saya lihat disini mengatakan setuju gitu. Jadi kalau minta itu disepakati kita akan melalui satu proses pembahasan yang cukup panjang Pak Menteri, jadi kalau misalnya begitu ya kita harus lakukan ini sekarang, kalau misalnya tidak ya kita bawa ke Panja tapi paling tidak stand still daripada DPR disini adalah belum menyetujui atas usulan Pemerintah untuk menambah defisit, mengurangi defisit 1,6 triliun, menambah cadangan resiko fiskal 1,6 triliun dan belanja pendidikan 2 triliun. Nah ini stand still­nya semua pada belum sepakat Pak Menteri, jadi posisinya itu.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Kalau kita lihat Ketua, ijin. Yang 2 triliun kan pasti kita harus keluarkan ya itu kan demi undang­undang jadi yang ada adalah 3,6 eh 3,2 untuk belanja fiskal eh untuk fiskal dan cadangan resiko fiskal dan 6,4 untuk belanja pusat dan daerah. Nah 3,2 itu kira-kira 1/3 dari 3/2 itu setengah dari 6,4, mungkin dari sisi itu bapak ibu harusnya nyaman itu tapi karena ini panting ya karena kita mau cepat bergerak tetapi kami melihat bahwa yang tadi yang 11,6 sepenuhnya untuk mengurangi fiskal kami dapat pahami untuk itu mungkin kita akan bicarakan di Pemerintah tapi porsi itu harus dibagi antara asas kehati-

27

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

hatian karena kondisi global dan stimulus yang direkomen oleh bapak ibu sekalian, tentu kita harus cari keseimbangan ya.

Kami kembalikan kepada Ketua.

KETUA RAPAT:

Jadi proses mencari keseimbangannya itu ada di Panja Pak Menteri, kalau 20% dari hasil optimalisasi netto kembali ke penilaian itu sudah otomatis lagi, itu bisa kita setujui gitu tapi kalau yang apa defisit sama yang apa resiko fiskal itu saya tidak mendengar ada usulan untuk disepakati gitu. Jadi supaya lebih pembahasannya lebih mendetik dan komprehensif kita bahas di panja itu supaya bisa kita teruskan pembahasannya kalau tidak ya kita musti bahas lagi di forum ini dan saya sih silakan kalau memang ingin dibahas gitu.

Pak Andi silakan.

ANDI RAHMAT,SE/F·PKS/KOMISI XI:

Ketua, kalau melihat usulan Pemerintah ini sebetulnya kedalaman persoalannya itu agak serius Pak ya sebab kan nanti ujung dari pembahasan kita ini kita musti menyusun RUU-nya Pak, dan seperti yang sudah sampaikan sebelumnya bahwa didalam RUU sendiri itu ada beberapa persoalan yang terkait dengan beberapa usulan Pemerintah gitu. Jadi ya memang saya kira kalau usulan ini Pemerintah hendak mendapatkan persetujuan saya kira waktu tidak bisa, kami juga berada pada posisi tidak bisa memberikan persetujuan pada hari ini karena ini ada banyak sekali persoalan yang menurut saya juga agak penting begitu Pak ya.

Lalu sekali lagi mengenai defisit, ini juga perlu ada satu satu penjelasan yang lebih dalam dari Pemerintah karena posisi sebenarnya posisi kami ya, saya tidak bicara soal Badan Anggaran saya bicara sebagai fraksi barangkali ada Pak Melky dan Pak ...... ini bukan soal kita me tidak setuju pada pengurangan utang Pak bukan itu intinya tapi kita ingin kebijakannya itu betul-betul berangkat pada suatu persepsi yang mendalam terhadap apakah pengurangan defisit kita itu merupakan pengurangan deficit yang substansial atau dia Cuma sekedar polesan buku. Dalam persepsi kami usulan Pemerintah ini polesan buku, persepsi kami. Oleh karena itu saya kira ini perlu kita tunda begitu, Pak Menteri tadi mengatakan 1 X 24 jam tanpa satu keputusan dan kami juga usulan Pemerintah yang minta 6 triliun lalu apa 1 koma eh 3,2 triliun untuk dipergunakan untuk beberapa perkara persoalan itu juga kami akan pelajari secara lebih mendalam begitu Ketua.

Nah way out-nya memang saya kira adalah sebaiknya ini didelegasikan ke Panja karena saya khawatir juga Menteri Keuangan akan kesulitan, kita akan berhadapan dengan soal kerangka waktu Pak, tanggal 17 sampai tanggal 21 ini semua hasil pembahasan kita ini musti kita kirim kepada komisi­komisi dan komisi-komisi akan melakukan pengesahan terhadap RKAKL dan belanja-belanja yang terkait dengan domain komisi-komisi sehingga saya khawatir kalau kita men-delay waktu ini berarti kita musti menggeser lagi waktu reses yang sebenarnya sudah digeser dari tanggal 25 menjadi tanggal 28, jadi akan ada pergeseran baru lagi dan ini butuh Bamus baru lagi dan saya kira tidak akan mungkin lagi menggeser itu karena kita akan masuk ke bulan November nanti, November itu sudah ada banyak tugas yang terikat juga kepada undang-undang begitu di komisi-komisi, kalau kami di Komisi XI tentu saja ada persoalan dan tidak mungkin juga kita putuskan tanggal 28 Pak karena 2 bulan sebelum berakhir sebelum pelaksanaan anggaran musti kita putus paling lambat 30 Oktober Pak.

Jadi ini ada varian kedalaman persoalan dan juga ada varian teknikal yang saya kira perlu kita cari solusinya dan solusinya terbaiknya memang begitu proposal Pemerintah silakan dibawa ke panja yang 6 triliun tadi itu nanti kita perdebatkan toh itu juga terbuka mungkin tempatnya saja yang berbeda begitu uangnya dan pesertanya begitu tapi prinsipnya adalah kesepakatan kita kan juga nanti harus kita tuangkan ke dalam RUU dan akan kita bawa ke raker begitu, ini Cuma pengesahan teknisnya aja.

Terima kasih.

28

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

KETUA RAPAT:

Pemerintah silakan.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Pak Andi, yang mungkin kami tidak sependapat adalah ungkapan bahwa penurunan defisit itu untuk memoles buku ya, karena memang betul kita berupaya untuk sesedikit mungkin menarik hutang dan kalau kita berhasil dalam forum yang terhormat kita bisa meningkatkan penerimaan Negara dan meningkatkan penerimaan dari PNBP itu sedianya memang kita gunakan untuk yang prioritas membantu stimulus ekonomi dan mengurangi hutang karena primary balance kita negative. Tetapi forum ini juga sangat baik karena kita bicarakan secara terbuka bahwa kalau seandainya kami mendapat dukungan dari bapak ibu tentang usulan 3,2 untuk mengurangi deficit dan cadangan resiko fiskal 6,4 untuk stimulus ini kami akan merespon dalam waktu 24 jam tapi kalau 11,6 triliun akan digunakan untuk stimulus dan untuk pengurangan fiskal tidak ada tentu akhirnya memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi ini kan dinamika, dan kita memang tahu kualitas kita tidak akan korbankan walaupun target waktu selesai tanggal 24 Oktober kita akan coba capai dan ini adalah bentuk integritas kita bahwa kita akan bisa selesaikan sesuai dengan jadwal waktu, namun yang ingin kami sampaikan mungkin bapak ibu anggota DPR yang kami hormati bisa memberikan ruang kepada kami agar proposal kami itu bisa kami bawa kalau seandainya dikurangi ya apa posisi dari bapak ibu di DPR tapi kalau posisinya 11,6 dan seperti sekarang ini agak sulit dan akhimya kita musti membentuk panja begitu. Tapi mungkin kalau misalnya Pemerintah diberikan ruang satu, bapak ibu juga setujui bahwa kriteria yang tadi kami utus yang kami sampaikan kriteria untuk belanja di kementerian lembaga, kriteria untuk belanja ditransfer daerah itu disepakati itu adalah bentuk-bentuk ruang untuk kami untuk kami bisa bawa ke Pemerintah dan merespon dengan cepat Pak karena disaat yang lalu kan mungkin kriteria enggak sempat didiskusikan di publik padahal kita tahu itu pakai kriteria gitu.

Tapi itu merupakan nilai tambah sehingga proses ini bisa lebih cepat, jadi bapak ibu mungkin bisa dikaji apa contra over untuk Pemerintah sehingga Pemerintah bisa lebih cepat mensepakati dan melakukan proses internal yang perlu kami lalui.

Mungkin hal itu yang kami ingin, kami kembalikan

ANDI RAHMAT,SE/F·PKS/KOMISI XI:

Ketua boleh sedikit aja Ketua.

KETUA RAPAT:

Begini ini, ini kalau mau ringkas saya putar masing-masing fraksi ya, masing-masing fraksi usulnya bagaimana terhadap usulan Pemerintah untuk menggunakan optimalisasi neto itu 1,6 untuk apa 1,6 untuk penurunan deficit, 1,6 untuk resiko fiskal dan 2 untuk pendidikan, untuk pendidikan itu kan otomatis itu kita enggak bisa ini. Pendidikan kita setuju ya 20%.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

20% dari jumlah.

KETUA RAPAT:

29

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

Ya 20% terhadap 11,6 Pak. Setuju ya? Pendidikan dulu ini pendidikan.

DRS. YOSEPH UMAR HADI, MSl/AF·PDIP/KOMISI V:

Saya mau tanya prosentase di postur seluruhnya nanti pendidikan jadi berapa persen totalnya itu Pak.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Pendidikan 20% dari yang masuk belanja, kalau semua masuk deficit enggak ada untuk pendidikan, ya kan.

KETUA RAPAT:

Jadi 20% dari ..

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Dari belanja.

KETUA RAPAT:

Dari belanja ya, nah ini dari optimalisasi netto ini, kita supaya ini angkanya kan sudah ketahuan ini optimalisasi neto ini kan 11,5, 20%-nya itu harus diambil untuk pendidikan. Setuju ya? Dari belanja?

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Dari yang nanti disebutkan belanja.

KETUA RAPAT:

Oo gitu, berapa?kita coba Pak tolong sampaikan angkanya supaya jangan ini.

CAPT. H. EPYARDI ASDA, M,MAR/F·PPP/KOMISI V:

Presentasenya yang justru kita patok karena itu undang-undang, jumlah angkanya berapa tergantung nanti kesepakatan kita berapa yang masuk belanja.

KETUA RAPAT:

Tadi Pemerintah sudah mengusulkan 2 triliun, nah itu kan kita mau tahu.

CAPT. H. EPYARDI ASDA, M,MARIF·PPP/KOMISI V:

Begini Ketua, 2 triliun itu, 2 triliun koma sekian itu dari asumsi yang 3,2 itu untuk defisi dan cadangan devisa, tetapi itu kan kita belum sepakat, nah itu, untuk itu jumlahnya berapa kita belum tahu, tapi 20%-nya iya itu undang-undang.

KETUA RAPAT:

30

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

20% dari belanja itu kan sudah undang-undang, ya kan, jadi sudah otomatis.

CAPT. H. EPYARDI ASDA, M,MAR/F·PPP/KOMISI V:

Tapi angkanya belum. KETUA RAPAT:

Jadi sekarang kita, saya minta persetujuan dari masing-masing fraksi terhadap yang 1 ,6 untuk deficit dan 1 ,6 untuk cadangan resiko fiscal.

Saya persilakan Fraksi Demokrat.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Mohon direnungkan dulu loh Pak kalau mau di, tolong dipertimbangkan begitu loh.

IR. DJOKO UDJIANTO/F·PD/KOMISI IV:

Sikap Partai Demokrat memberikan waktu kepada Bapak Menteri untuk membicarakan lebih jauh dengan Presiden. Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Dari PDIP, Golkar, siapa ini?

DRS. H. ZULKARNAEN DJABAR/F-PG/KOMISI VIII:

Pimpinan.

Dari Partai Golkar berpandangan bahwa hasil daripada optimalisasi sepenuhnya kita gunakan untuk pembangunan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Oke, PDIP. DRS. YOSEPH UMAR HADI, MSl/AF·PDIP/KOMISI V:

Dari POI Perjuangan kami setuju untuk diprioritaskan kepada mendorong pertumbuhan ekonomi usulan Pemerintah kita pertimbangkan kita dalami di Panja.

KETUA RAPAT:

Baik, PKS.

H. ECKY AWAL MUCHARAM, SE/F·PKS/KOMISI VI:

Baik.

31

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

Pimpinan Pemerintah sudah mendengar usulan-usulan yang disampaikan oleh DPR dan sebagaimana tadi dari Demokrat kakak tua untuk memberikan waktu untuk mengkomunikasikan kepada Pemerintah stake holder lainnya, jadi kita nanti detilnya akan di panja.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Pendalaman di Panja, iya, habis PKS, PPP ya? Oo PAN.

WA ODE NURHAYATI, S. SOS/F·PAN/KOMISI VIII:

Baik, dari Fraksi PAN mempersilakan kepada Pemerintah untuk berkonsultasi dan tentunya untuk exercise-nya akan kita teruskan di Panja Pak.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

PPP.

CAPT. H. EPYARDI ASDA, M,MARIF·PPP/KOMISI V:

Ya kami sangat paham dengan gejolak ekonomi dan usulan Pemerintah tetapi kita kan tidak bisa mengambil keputusan suddenly seperti ini, untuk itu menurut sebaiknya kita beri ruang waktu untuk melihat mana yang terbaik untuk bangsa dan Negara ini. Untuk itu saya menyarankan ya kita akan mempertimbangkan apa usulan Pemerintah itu dan kita akan kaji, mungkin kami adakan rapat fraksi dulu, untuk itu kita akan membicarakan di Panja saja Pak Ketua.t

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Tapi kalau Pak Ketumnya dipanggil ke Cikeas gimana fraksi? Habis PPP, ya PKB.

CHUSNUNIAIF·PKB/KOMISI IX:

Prinsipnya sama dengan Pak Joko memberi waktu kepada Pak Menkeu untuk berkonsultasi dengan Pemerintah yang lain gitu.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Gerindra.

FARY DJEMY FRANCIS/F-GERINDRAIKOMISI V:

lya Pak Ketua, secara khusus untuk kepentingan kita dalam rangka pengurangan utang ini menjadi pemahaman kami, ini menjadi pertimbangan kami tapi keputusannya kita akan menunggu konsultasi Pemerintah, tapi pemahaman berkaitan dengan pengurangan hutang itu menjadi concern kami.

Terima kasih Pimpinan.

32

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

KETUA RAPAT:

Hanura. Ya jadi Pak Menteri ini lebih banyak minta untuk dikonsultasikan, jadi dari DPR juga akan mencermati dulu apa yang disampaikan oleh Pemerintah, Pemerintah juga mencermati apa yang disampaikan DPR, nanti kita akan bahas di Panja besok malam, kalau misalnya 24 jam sekarang kan besok sore baru dapat kabar, jadi ..

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

lni masih akan dibahas di Panja A kan?

KETUA RAPAT:

lya Panja A, baru habis itu lari ke Panja B dan C.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Atau Panja B dan C sebagai start, saya rasa di Panja A.

KETUA RAPAT:

lya di Panja A.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Bapak ibu saya mendengar arahan dan pandangan fraksi tapi betul-betul kami akan perhatikan aspirasi dari bapak ibu sekalian, kami juga tadi telah menyampaikan kriteria mohon kriteria itu bisa dikaji yang terkait dengan belanja kementerian lembaga dan kriteria transfer daerah, kami juga akan menyampaikan daftar dari kegiatan dan program yang sudah dibahas di bilateral meeting dan sesuai dengan Komisi I sampai XI apa yang sudah ada didalam list Pemerintah untuk pertimbangan, jadi kami akan bagikan sehingga bapak ibu bisa melihat karena kalau itu bisa itu akan sangat konsisten dan itu transparan tapi kami akan sampaikan list daripada project yang sudah di-review oleh masing-masing kementerian lembaga secara trilateral dan siap untuk dikaji oleh Komisi I sampai XI.

Jadi kami kembalikan kepada Ketua, kita enggak kembali dalam waktu 24 jam mungkin ya tapi lebih cepat lebih baik.

OLLY DONDOKAMBEY, SE/WAKIL KETUAIF·PDIP:

Pimpinan, kita tunggu kesiapan Pemerintah aja, besok, tapi agenda kita kan besok malam ya.

H. ECKY AWAL MUCHARAM, SE/F-PKS/KOMISI VI:

Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Ya Pak Ecky.

H. ECKY AWAL MUCHARAM, SE/F·PKS/KOMISI VI:

33

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

Jadi tadi trilateral meeting itu kan dari Pemerintah ya, yang kita terima saja. Tapi musti diingat juga sebetulnya pembahasan masing-masing kementerian dengan komisi-komisi sudah terjadi, nah artinya komisi itu juga sudah bisa jadi dengan sudah bersepakat dengan kementerian-kementerian, ada program-program yang bisa jadi belum tentu ada bilateral meeting, mungkin program-program yang ada di sudah dibicarakan di komisi itu juga bisa menjadi masukan Pemerintah juga untuk di apa namanya di-adopt dan direnungkan juga.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

lya, jadi baik bapak ibu sekalian, kita sudah, kenapa Bu Ani?

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Ada yang menyampaikan bahwa Panja A sudah.

KETUA RAPAT:

Kan bisa dibuka lagi.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Panja A sudah tutup, ya dibuka lagi.

KETUA RAPAT:

Kalau enggak besok di raker, di raker itu.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Oo besok di raker ya. Jadi raker tetapi kita adakan di Kopo gitu.

KETUA RAPAT:

Sekalian habis itu langsung masuk ke Panja B dan C.

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

Tetapi kebetulan malam ini harus ada dinas ke luar negeri, kami akan diwakili oleh Wakil Menteri Keuangan dan ini sebetulnya merupakan kelanjutan daripada raker hari ini, jadi kita tidak perlu tutup kita skors aja iya.

lni sudah belajar Pak Rahmat, ini sudah jadi Menteri Keuangan 1 tahun masak enggak belajar, iya buktinya kan sekarang lebih rapi ya Pak Ecky, iya.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Jadi sudah pasti Pak ya, sudah pasti aman ya.

34

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20190813...2019/08/13  · DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA

PEMERINTAH/AGUS MARTOWARDOYO/MENTERI KEUANGAN:

ltu saya kalau sampai ya jadi LSM aja lah.

KETUA RAPAT: Jadi bapak ibu sekalian besok kita raker lagi jam berapa? Pemerintah kira-kira bisa? Mau kita

sore mau malam? Kalau begitu malam aja, kita mulai raker besok malam jam 7 di Kopo untuk menyelesaikan masalah ini dan setelah itu kita lanjutkan dengan rapat panja. Bisa disetujui ya? Jadi kita setujui raker besok jam 7 di Kopo ya, setuju ya.

(RAPAT: SETUJU)

Baik bapak-bapak sekalian, saya sudahi rapat ini.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 16.31 WIB)

35

Jakarta, 13 Oktober 2011 a.n. Ketua Rapat Sekretaris Rapat,

D . NURUL FAIZI NIP 19"50220 199103