DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT RAPAT KERJA SADAN ANGGARAN DPR RI DENGAN PEMERINTAH

DALAM PEMBICARAAN TK.l/PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN APBN TA 2016 Tahun Sidang

Masa Persidangan

Rapat ke

Jenis Rapat

Sifat Rapat

Hari/Tanggal

Waktu

Tern pat

Ketua Rapat

Acara

Sekretaris Rapat

Hadir

Rekaman Pembicaraan:

2016- 2017

v 31 (tiga puluh satu)

Rapat Kerja

Terbuka

Selasa, 18 Juli 2017

Pukul 13.40 WIB s.d. 14.05 WIB

Ruang Rapat Sadan Anggaran DPR RI

Lantai 1 Gedung Nusantara II

Dr. H. M. Azis Syamsuddin, SE, SH, MAF, MH

Penjelasan Pemerintah tentang Pokok-Pokok RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN TA 2016

Ora. Nurul Faiziah

51 dari 98 orang anggota Badan Anggaran DPR RI terdiri dari 10 Fraksi.

- Menteri Keuangan (Sri Mulyani lndrawati) dan jajaran;

RAPAT DIBUKA PUKUL 13.35 WIB.

KETUA RAPAT (DR. HM. AZIS SYAMSUDDIN, SH.):

Forum rapat kerja yang kami hormati, Bismillahirrohmanirrohim,

Assalamua/aikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pemerintah yang dalam kesempatan ini lbu Menteri Keuangan lbu Sri Mulyani beserta Bapak Sekjen, Pejabat Utama dan seluruh jajaran yang hadi r, rekan­rekan wartawan dan Bapak lbu Anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang kami hormati.

Pertama-tama kami mengajak forum rapat kerja ini untuk memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rakhmat dan perkenannya maka kita semua dalam kondisi sehat wal afiat. Berdasarkan catatan dan persyaratan dalam Pasal 266 Ayat 1 dalam hal menentukan kuorum rapat kerja di DPR berkaitan dengan jumlah kuorum anggota setengah plus satu dan fraksi setengah plus satu maka izinkan saya dalam mengambil keputusan dan mengambil rapat kuorum ini dengan berdasarkan Pasal 266 Ayat 2 berkenaan telah dihadiri oleh 38 Anggota Badan Anggaran dan 10 Fraksi telah hadir dalam kesempatan rapat kerja ini, serta didalam rapat kerja ini berdasarkan ketentuan Pasal 251 Ayat 1 untuk membuka rapat ini dengan dinyatakan sebagai terbuka kecuali ada permintaan dari pemerintah yang disetujui dalam forum rapat kerja ini . Kalau tidak ada hal-hal permintaan tertutup izinkan saya untuk membuka rapat ini dan kami nyatakan terbuka untuk umum.

(KETOK PALU SATU KALI)

Bapak lbu forum rapat kerja yang kami hormati, berkenaan tentang pertanggungjawaban APBN tahun 2016 ini adalah prosedur mekanisme yang harus kita lalui didalam rangka untuk mempertanggungjawabkan sesuai ketentuan MD3 Pasal 183 tentang pembahasan RUU ini maka didalam kesempatan ini pula dengan agenda tunggal kami meminta persetujuan dalam forum rapat ini kami minta nanti penjelasan dari pemerintah pemaparan mungkin sebatas point-pointnya saja karena secara tertulis lengkap ada dihadapan Bapak lbu forum rapat kerja yang kami hormati, bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU)

Setuju Bu Endang?

Mantap Boyolali ini.

Baik Bapak lbu sekal ian untuk mempersingkat waktu kami persi lahkan kepada yang terhormat lbu Menteri Keuangan Republik Indonesia waktu dan tempat kami persilahkan .

MENTERI KEUANGAN RI (SRI MULYANI INDRAWATI):

Bismillahirrohmanirrohim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh . Salam sejahtera bagi kita semua.

2

Bapak Pimpinan dan para Anggota Dewan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat yang kami hormati.

Kami telah menyiapkan penjelasan mengenai pokok-pokok RUU tentang pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN beserta dengan presentasinya untuk tentu saja kita akan sampaikan . Saya akan mencoba sesingkat mungkin karena sebagian sebenarnya telah kita sampaikan tadi didalam rapat paripurna.

Pimpinan dan para Anggota yang terhormat, pengajuan RUU tentang Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2016 ini adalah untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang Dasar yaitu Pasal 23 E Ayat 1 dan Pasal 30 Ayat 1 dari Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, juga memenuhi Undang-Undang Nomor 14 tahun 2015 tentang APBN Tahun Anggaran 2016 yang telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14 tahun 2015 tentang APBN Tahun Anggaran 2016. Untuk melaksanakan ketentuan perundangan tersebut pemerintah menyampaikan RUU tentang Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2016 kepada dewan melalui surat Presiden RI Nomor R2629/Pres/06/2017 pada tanggal 15 Juni. Kami juga telah menyampaikan pokok-pokok RUU P2 APBN tahun anggaran 2016 pada rapat paripurna dewan pada tadi pagi. Substansi dari RUU pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN tahun 2016 adalah laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) yang telah diperiksa oleh BPK. Berdasarkan pemeriksaan tersebut BPK memberi opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas LKPP tahun 2016. lni merupakan capaian pertama WTP sejak dua belas tahun LKPP disusun pemerintah . lni juga menggambarkan bahwa pengelolaan keuangan negara dilakukan dengan tatakelola yang baik dan berdasarkan pengelolaan keuangan yang baik atau best praktisis. Kami akan terus meningkatkan pengelolaan keuangan negara berdasarkan azas-azas transparansi akuntabilitas serta tatakelola yang baik.

Pimpinan dan Anggota Dewan yang terhormat, tahun 2016 bukanlah tahun yang mudah. Ekonomi dunia masih mengalami tekanan dan ini mempengaruhi harga komoditas maupun dari sisi eksport dan perdagangan internasional. Kondisi ini memperngaruhi kemapuan kita didalam mengumpulkan penerimaan negara. Meskipun suasana tidak mudah pemerintah mencapai beberapa pencapaian pembangunan di 2016. Kami sampaikan didalam gambar ini adalah pertumbuhan ekonomi kita membaik menjadi 5,02 dibandingkan tahun sebelumnya 4,8. Perkapita income meningkat menjadi 47,96 juta per tahun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 45,14 juta per tahun . Disini ratio kita membaik dari 0,402 menurun menjadi 0,39. lnflasi kita adalah terendah semenjak tahun 2010, pengangguran kita menurun dari 5,6 dan kemiskinan menurun menjadi 10,7 dibandingkan tahun 2015 sebesar 11 ,2. Dan nilai tukar rupiah kita mengalami stabilitas dan penguatan dengan peningkatan rating Indonesia mencapai invesment grade.

Bapak dan lbu sekalian , Pimpinan dan para Anggota Badan Anggaran kami ingin menambahkan sedikit mengenai 201 6 dari sisi konteks. Perlu diketahui bahwa APBN 2016 mengalami perubahan yang secara di undang-undangkan sekali namun kita melakukan perubahan yang cukup substansial karena dari sisi target pendapatan

3

negara pada saat itu diestimasi penerimaan harus dilakukan revisi menurun agar bisa lebih realistis . Dengan penurunan target pendapatan negara dari yang semula ditargetkan di APBNP kami juga melakukan perubahan dari sisi belanja negara. Dengan demikian APBN tetap bisa terjaga sesuai dengan ketetapan peraturan perundang-undangan. Dan perubahan ini lah yang menjadi salah satu hal yang menyebabkan APBN tahun 2016 dianggap sebagai kebijakan fiskal yang kredibel yang meningkatkan invesment grade Indonesia. Sesuai peraturan perundang-undangan pemerintah pusat menyusun dan menyajikan laporan keuangan berdasarkan standard akuntasi pemerintah yang berbasis aktual. LKPP tahun 2016 terdiri dari tujuh komponen yaitu laporan realisasi APBN , laporan perubahan saldo anggaran lebih, neraca, laporan operasional , laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan yang disertai dengan ikhtisar laporan keuangan perusahaan negara, badan layanan umum dan badan lainnya. Mengenai ringakasan dari masing­masing laporan kami bisa menjelaskan sebagai berikut. Untuk laporan rea lisasi APBN maka disajikan informasi mengenai anggaran APBN dan realisasinya. Realisasi pendapatan tahun 2016 adalah 1.555,9 triliun atau 87, 1 persen dari APBN Perubahan tahun 2016. Realisasi pendapatan negara 2016 meningkat 47,9 triliun atau 3,2 persen dibandingkan realisasi tahun anggaran 2015. Realisasi dari pendapatan negara tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar 1.284,9 triliun dan PNBP sebesar 261,9 triliun dan penerimaan hibah sebesar 8,9 triliun. Seperti yang telah kami sampaikan didepan lemahnya kondisi ekonomi global yang menyebabkan rendahnya harga komoditas dan lemahnya perdagangan internasional menyebabkan penerimaan perpajakan kita mengalami tekanan. Penerimaan pajak hanya meningkat sebesar 3, 7 persen. dan ini menggambarkan bahwa tantangan pemerintah untuk terus mengusahakan penerimaan perpajakan. Penerimaan perpajakan yang cukup lamban ini juga perlu diiringi dengan disiplin dari sisi belanja agar defisit anggaran kita tidak makin melebar. Oleh karena itu kami akan terus melaksanakan reformasi perpajakan yang akan dilakukan secara ambisius dan konsisten . Kami mengharapkan dukungan dari DPR untuk melaksanakan reformasi perpajakan tersebut. Pada saat yang sama pemerintah juga mendapatkan hasil dari program pengampunan pajak dimana yang dilaksanakan mulai Juni 2016 selama sembilan bulan. Total pendapatan dari penerimaan tax amnesty adalah 134,8 triliun . Harta yang dideklarasikan berjumlah 4.865,7 triliun . Hasil tax amnesty ini tentu akan diharapkan meningkatkan kepatuhan pembayaran pajak dan meningkatkan tax space. Dana repatriasi sebesar 147, 1 triliun telah meningkatkan kepercayaan investor dan memperkuat rupiah kita terhadap US dollar. Kami akan terus melakukan tax reform melalui berbagai macam upaya meningkatkan fokus penerimaan dari sektor unggulan, memerangi transfer prising dan ... melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi serta perbaikan IT sistem. Pemerintah juga didalam tahun 2016 terus meningkatkan pendapatan negara. Peningkatan realisasi PNBP sebesar 261,9 triliun atau 6,9 triliun diatas yang ditetapkan APBNP sebesar 245, 1 tri liun. lni terutama karena realisasi lifting minyak yang diatas target dan peningkatan deviden BUMN PNBP dari Kementerian Negara maupun PNBP BLU. Dari belanja, total rea lisasi belanja tahun 2016 adalah 1.864 ,3 triliun atau 89,5 persen dari target APBNP 2016. Realisasi belanja ini meningkat 57,8 triliun atau 3,2 persen dibanding realisasi tahun anggaran 2015. Belanja pemerintah pusat mencapai 1.154 triliun dan transfer ke daerah sebesar 71 0,3 triliun. Pemerintah akan menerapkan

4

kebijakan pengendalian belanja tahun 2016 dan tahun 2017. Untuk 2016 ini dilakukan secara cukup drastis akibat kita melakukan penyesuaian sehingga defisit tetap bisa terjaga dibawah 3 persen. Realisasi belanja tahun 2016 dapat ditekan pada level sesuai dengan target APBNP meskipun masih lebih tinggi dari tahun 2015 yaitu sebesar 57,8. Memang kita menyadari bahwa perubahan atau penyesuaian ini telah menyebabkan kontribusi pemerintah didalam PDB kita menjadi negatif, namun itu dilakukan agar APBN kita tetap sustainabel dan kredibel. Dan ini terbukti dari kemampuan kita menjaga defisit dibawah 3 persen, dan ini berakibat pada makin terkontrolnya kenaikan hutang supaya tidak terlalu berlebihan. Berdasarkan realisasi pendapatan dan belanja tersebut defisit untuk tahun 2016 adalah sebesar 308,3 triliun atau 2,49 persen terhadap PDB. Realisasi pembiayaan netto untuk menutup defisit adalah sebesar 334,5 triliun, dengan demikian terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran atau SILPA sebesar 26,2 triliun. Pemerintah akan terus mengendalikan defisit APBN , karena dalam hal ini diperlukan supaya defisit ini tetap produktif bagi perekonomian Indonesia. Defisit ditujukan untuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan human capital atau sumberdaya manusia dan kesejahteraan rakyat dalam bentuk belanja untuk pendidikan kesehatan dan didalam rangka untuk menciptakan kesempatan kerja. Kita akan menjaga defisit anggaran dari pemerintah agar tidak memicu krisis kepercayaan dan hutang tetap dapat dikelola pada tingkat yang aman sesuai dengan kemampuan untuk membayar kembali. Untuk kedepan didalam meningkatkan APBN yang kredibel dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sehat pemerintah akan terus mengendalikan defisit APBN tetap dibawah 3 persen sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Strategi inr adalah dengan meningkatkan penerimaan perpajakan dan PNBP dan melakukan disiplin anggaran kita.

lbu Bapak sekalian dalam laporan perubahan saldo anggaran lebih (LPSAL) kami sampaikan bahwa saldo anggaran lebih untuk tahun 2016 adalah sebesar 108,3 triliun. Pengguaan SAL tahun anggaran 2016 adalah sebesar 19 triliun dan SILPA tahun anggaran 2016 adalah 26,2 triliun. Disamping itu terdapat penyesuaian SAL sebesar minus 2,2 triliun. Dengan demikian saldo akhir SAL tahun 2016 adalah sebesar 113,2 triliun. Posisi keuangan pemerintah yang ditunjukan dalam neraca per 31 Desember 2016 adalah aset senilai 5.456,9 triliun. Kewajiban senilai 3.889,9 triliun , dan ekuitas sebesar 1.566,9 triliun. Aset pemerintah tersebut terdiri dari aset lancar sebesar 304,6 triliun dan aset non lancar sebesar 5.152,3 triliun . Kewaj iban pemerintah terdiri dari kewajiban jangka pendek 387,4 triliun dan kewajiban jangka panjang sebesar 3.502,5 triliun. Sebagai salah satu sumber pembiayaan APBN untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan rakyat pemerintah juga melakukan pinjaman baik yang bersumber dari surat berharga negara maupun pinjaman luar negeri. Dalam melakukan pinjaman tersebut pemerintah terus memperhatikan prinsip prudent fiskal sustainabel ity dan kemampuan untuk membayar kembali hutang tersebut. Tahun 2016 posisi hutang pemerintah masih cukup aman dan terkendali. Dengan mempertimbangkan bahwa ratio hutang pemerintah tahun 2016 adalah dibawah 28 persen, dibawah ketentuan sebesar 60 persen dari Undang-Undang 17 tahun 2003. Ratio hutang pemerintah terdapat GOB yang dibawah 28 persen ini lebih rendah dibanding dengan berbagai negara yang sekelas atau di atas kita, baik di G20 maupun Asean . Untuk defisit Indonesia APBN sebesar 2,49 dari GDP atau PDB ini

5

adalah defisit yang relatif masih sangat kecil. Dengan defisit 2,49 dan ekonomi tumbuh diatas lima persen artinya ekonomi Indonesia meningkat lebih besar dari kenaikan hutang, dan ini berarti hutang pemerintah digunakan sebagai salah satu instrumen stimulus dan juga tetap meningkatkan kemampuan kita untuk membayar kembali. Sebagai konsekwensi dari penerapan akuntasi berbasis akrual pemerintah menyusun laporan operasional. Laporan operasional menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban akrual serta surplus atau defisit laporan operasional. Laporan operasional ini menggambarkan kinerja keuangan pemerintah dalam menjalankan kegiatan sehari-hari termasuk didalam melayani masyarakat. Dalam laporan operasional dapat disampaikan bahwa pendapatan operasional tahun 2016 adalah sebesar 1.664,7 triliun. Sedangkan beban operasional tahun 2016 adalah 1.872 ,3 triliun . Dengan demikian saat ini terjadi defisit dari kegiatan operasional sebesar 207,6. Setelah dijumlahkan dengan surplus dari kegiatan non operasional sebesar 67,9 triliun maka defisit laporan operasional tahun 2016 adalah sebesar 139,7 triliun . Apabila dibandingkan dengan tahun 2015, tahun 2016 ini tel ah terjadi penurunan dari defis it laporan operasional sebesar 103,6 triliun atau penurunan yang sangat tajam sebesar 42,6 persen. Hal ini menunjukan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan kinerja keuangan pemerintah , terutama dalam menjalankan tugas pemerintah dan melayani masyarakat tanpa menanggung defisit operasional yang terlalu besar. Langkah-langkah untuk terus meningkatkan efisiensi akan terus dilakukan, dan langkah untuk meningkatkan pendapatan operasional juga akan dilakukan sehingga laporan operasional akan semakin seimbang. Laporan arus kas tahun 2016 juga memberikan informasi mengenai arus penerimaan dan pengeluaran kas negara. Arus kas bersih dari aktifitas operasi adalah sebesar minus 139 triliun . Sedangkan arus kas bersih dari aktifitas investasi adalah sebesar minus 258,2 triliun. Arus kas bersih dari aktifitas pendanaan adalah sebesar 423,3 triliun. Dan arus kas bersih dari aktifitas transitori sebesar minus 18,9 triliun . Dengan demikian arus kas bersih dari aktifitas investasi yang bernilai negatif mencerminkan upaya pemerintah untuk melakukan investasi terutama untuk mendukung berbagai proyek pembangunan infrastruktur.

Dalam laporan perubahan ekuitas, Bapak dan lbu sekalian para Anggota dan Pimpinan Sadan Anggaran yang kami hormati dapat kami sampaikan bawha ekuitas awal setelah penyesuaian tahun anggaran 2016 adalah sebesar 1.668,3 triliun . Setelah memperhitungkan defisit laporan operasional untuk tahun 2016 yang sebesar 139,7 triliun koreksi-koreksi yang langsung menambah dan mengurangi ekuitas sebesar 37, 1 triliun . Transaksi antar entitas sebesar minus 72,4 milyard dan reklasifikasi kewajiban keekuitas sebesar 1,4 triliun maka ekuitas akhir untuk tahun anggaran 2016 adalah sebesar 1.566,9 triliun . Tahun 2016 terdapat mutasi ekuitas pemerintah sebesar 102,9 triliun yang diakibatkan oleh peningkatan jumlah aset yang lebih rendah dan lebih lamban dibandingkan dengan peningkatan hutang pemerintah. lni disebebkan karena hutang yang dilakukan oleh pemerintah memang tidak hanya digunakan untuk mendanai pembangunan infrastruktur yang langsung menambah aset pemerintah pusat namun juga digunakan untuk mendanai transfer ke daerah dalam bentuk OAK fisik yang tidak terefleksikan didalam laporan keuangan ini dan dana desa yang menambah aset pemerintah daerah namun tidak masuk dalam laporan pemerintah keuangan pemerintah pusat. lni yang kemudian memberikan impresi seolah-olah

6

bahwa kenaikan aset lebih lamban dari kenaikan hutangnya. Disamping itu Pimpinan dan Sadan Anggaran yang kami hormati, anggaran pemerintah juga digunakan untuk kegiatan pengentasan kemiskinan, dan juga untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pendidikan serta kesehatan . Yang ini tidak tercatat sebagai kenaikan aset didalam neraca namun meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Dalam rangka meningkatkan ekuitas pemerintah akan terus melakukan langkah-langkah sebagai berikut. Satu, meningkatkan pendapatan negara terutama yang berasal dari perpajakan dan PNSP. Kedua, memprioritaskan anggaran belanja untuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahtaraan rakyat. Tiga, melakukan efisiensi anggaran belanja dan belanja perjalanan dinas tanpa mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat, dan ke empat menggunakan pinjaman untuk mendanai pengeluaran yang sifatnya produktif serta pembangunan infrastruktur serta penyertaan modal negara. Dan ke lima kami akan melakukan refaluasi aset pemerintah dan SUMN.

Pimpinan dan Anggota Sadan Anggaran yang kami hormati, berdasarkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) SPK atas LKPP 2016 terdapat enam belas temuan pemeriksaan yang perlu menjadi perhatian pemerintah , terdiri dari dua belas temuan pemeriksaan terkait sistem pengendalian intern dan empat temuan pemeriksaan terkait kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Temuan-temuan tersebut tidak signifikan sehingga tidak mempengaruhi kewajaran LKPP 2016. Terhadap temuan tersebut maka kami tetap memberikan perhatian dan komitmen tinggi untuk menyelesaikan dengan melakukan langkah-langkah, satu menyusun rencana aksi atau action plane untuk menyelesaikan temuan audit LKPP 2016 dengan target waktu pelaksanaan yang jelas dan terukur. Dua memonitor penyelesaian tindak lanjut secara berkala dengan melibatkan unit-unit terkait. Tiga, melakukan komunikasi dengan SPK secara periodik untuk memastikan penyelesaian tindak lanjut tersebut. Ke empat membentuk trust force pada KL yang mendapat opini audit disclaimer untuk menyelesaikan permasalahan audit sehingga tahun 2017 KL tersebut tidak mendapatkan opini disclaimer. Dan ke lima meningkatkan peranan aparat pengawas intern kementerian dan lembaga dalam pengelolaan keuangan mulai dari perencanaan, penganggaran , pelaksanaan dan pertanggungjawaban.

Demikian Pimpinan dan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sadan Anggaran yang kami hormati pokok-pokok pertanggungjawaban pelaksanaan APSN tahun anggaran 2016 yang merupakan rangkaian dari proses pembahasan RUU tentang Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan APSN tahun Anggaran 2016. Dalam proses pembahasan selanjutnya pemerintah telah menunjuk para pejabat yang akan mewakili pemerintah didalam panitia kerja perumus kesimpulan dan panitia kerja draft RUU yang akan secara lebih detail membahas draft RUU tersebut bersama dengan Panja dan Sadan Anggaran DPR. Pemerintah mengharap kerjasama yang terus terjalin dengan baik dan terus ditingkatkan sehingga tugas kita didalam menjalankan konstitusi dapat dilaksanakan dengan baik. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita dalam melaksanakan tugas tersebut.

Sekian dan terima kasih , Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

7

KETUA RAPAT:

Wa'a/aikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baik terima kasih kepada lbu Menteri Keuangan Republik Indonesia atas paparan yang telah diberikan dan kita dengar bersama dalam slide maupun dalam hard copy yang telah kami terima dan seluruh Bapak lbu Anggota Sadan Anggaran telah terima.

Bila tidak ada hal-hal lain yang ingin ditanggapi terhadap hal-hal ini maka saya ingin meminta persetujuan dalam rapat kerja ini untuk pembentukan tim perumus kesimpulan serta penyiapan draft Panja yang ke dua terhadap Rancangan Undang­Undang Atas Pelaksanaan APBN tahun Anggaran 2016 Bapak lbu sekalian. Karena ini nanti kita perdalam dalam Panja dan Bapak lbu kita bisa dalami, kalau perlu kalau nda ya jangan, jangan dipaksa paksa. Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU)

Pembentuak dua Panja ini ya , pertama Panja perumusan kesimpulan dan Panja draft RUU Pertanggungjawaban atas pelaksanaan tahun anggaran APBN tahun 2016.

(KETOK PALU SATU KALI)

Baik Bapak lbu sekalian, apabila tidak ada hal-hal lain yang ingin disampaikan dalam forum rapat kerja pada sore hari ini kami atas nama pimpinan mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf kalau ada classing statement dari pemerintah, kalau tidak ada jangan dipaksa juga Bu. MENTER! KEUANGAN RI (SRI MUL YANI INDRAWATI):

Terima kasih saja Bapak bahwa kami akan siap untuk menjadi partner dalam Panja tersebut, terima kasih .

8

KETUA RAPAT:

Baik terima kasih , Bapak lbu forum rapat kerja yang kami hormati khusus kepada lbu Menteri Keuangan Republik Indonesia, Bapak Sekjen, pejabat utama dan seluruh jajaran Kementerian Keuangan Republik Indonesia kami dari Badan Anggaran mengucapkan terima kasih dan kami akhiri rapat kerja pada sore hari ini dengan meng ucapka n Alkhamdu/il/ahirobilalamin.

(KETOK PALU TIGA KALI)

RAPAT DITUTUP PUKUL 14.05 WIB.

Jakarta, 18 Juli 2017 a.n. KETUA RAPAT

SEKRET ARIS RAP AT

ORA. N-URUL FAI AH NIP. 19650220 1991 3 2 002

9