Skripsiku New

26
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini lemahnya pengelolaan lingkungan di Indonesia memberikan dampak negatif terhadap sektor air bersih dan sanitasi. Terbatasnya ketersediaan air baku menjadi salah satu masalah yang dihadapi dalam penyediaan layanan air  bersih di Indonesia. 1 Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. 2 Masih banyak penduduk dunia yang kekurangan air bersih. Berdasarkan Global Water Supply and Sanitation Assesment 2000 Report  yang dikeluarkan oleh WHO/UNICEF, terdapat sekitar 1,1 milyar penduduk dunia yang masih kekurangan air bersih serta hampir 2,5 milyar penduduk belum memiliki akses terhadap sarana sanitasi. Selain itu, sekitar 10.000 penduduk di negara  berkembang meninggal setiap harinya karena penyakit yang disebabkan minimnya air bersih dan sanitasi lingkungan. 2,3 Lebih dari 100 juta penduduk Indonesia kekurangan akses terhadap air bersih dan 150 juta sumber air yang terkontaminasi. 4 Berdasarkan data SUSE NAS 2010, baru 44,19% masyarakat Indonesia yang memiliki akses terhadap air bersih dan 55,54% yang tidak memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi dasar. 5  Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 sekitar 248 juta jiwa, dari jumlah tersebut berdasarkan hasil Riset

Transcript of Skripsiku New

BAB 1PENDAHULUANA. Latar BelakangDewasa ini lemahnya pengelolaan lingkungan di Indonesia memberikan dampak negatif terhadap sektor air bersih dan sanitasi. Terbatasnya ketersediaan air baku menjadi salah satu masalah yang dihadapi dalam penyediaan layanan air bersih di Indonesia.1 Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.2Masih banyak penduduk dunia yang kekurangan air bersih. Berdasarkan Global Water Supply and Sanitation Assesment 2000 Report yang dikeluarkan oleh WHO/UNICEF, terdapat sekitar 1,1 milyar penduduk dunia yang masih kekurangan air bersih serta hampir 2,5 milyar penduduk belum memiliki akses terhadap sarana sanitasi. Selain itu, sekitar 10.000 penduduk di negara berkembang meninggal setiap harinya karena penyakit yang disebabkan minimnya air bersih dan sanitasi lingkungan.2,3 Lebih dari 100 juta penduduk Indonesia kekurangan akses terhadap air bersih dan 150 juta sumber air yang terkontaminasi.4 Berdasarkan data SUSENAS 2010, baru 44,19% masyarakat Indonesia yang memiliki akses terhadap air bersih dan 55,54% yang tidak memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi dasar.5 Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 sekitar 248 juta jiwa, dari jumlah tersebut berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2010 sebanyak 110 juta jiwa (44,5%) belum memiliki akses terhadap sanitasi dan 55 juta jiwa (22,1%) belum memiliki akses terhadap air minum, penduduk pedesaan diperkirakan 153 juta jiwa (61,5%) yang belum memiliki akses terhadap sanitasi dan 77 juta jiwa (31%) yang tidak memiliki akses terhadap air minum. Sebagai dampaknya kurang lebih 2 juta orang meninggal setiap tahun karena diare yang umumnya adalah anak-anak dibawah lima tahun.6 Data Badan Pusat Statistik 2010 menunjukkan untuk Provinsi Sulawesi Utara terdapat 30,60% yang belum memiliki akses air bersih.7 Sedangkan untuk Kota Bitung data dari Dinas Kesehatan terdapat 20% dari penduduk tidak berlangganan air bersih PDAM dan menggunakan sumur gali untuk kebutuhan minum, mandi, dan mencuci yang hamper 50% dari sumur gali itu tidak memenuhi standar kesehatan.8 dari data di atas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbedaan Pada Uji Kualitas Air Sumur di Kelurahan Madidir Ure Kota Bitung Berdasarkan Parameter Fisika.

B. Perumusan Masalah Belum diketahui apakah terdapat perbedaan antara kualitas air sumur yang bejarak 0-100 meter dari tepi laut dengan kualitas air sumur yang berjarak 100-200 meter dari tepi laut yang digunakan oleh penduduk di Kelurahan Madidir Ure Kota Bitung.

C. Hipotesis Ho : Tidak terdapat perbedaan antara kualitas air sumur yang berjarak 0-100 meter dari tepi laut dengan kualitas air sumur yang berjarak 101-200 meter dari tepi laut.Ha : Terdapat perbedaan antara kualitas air sumur yang berjarak 0-100 meter dari tepi laut dengan kualitas air sumur yang berjarak 101-200 meter dari tepi laut.

D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas air sumur yang berjarak 0-100 meter dari tepi laut dan yang berjarak 101-200 meter dari tepi laut yang digunakan oleh penduduk di Kelurahan Madidir Ure kota Bitung menurut Kepmenkes No.479/Menkes/ Per/IV/2010.2. Tujuan Khusus :a. Melakukan pemeriksaan kualitas air sumur di kelurahan Madidir Ure Kota Bitung berdasarkan parameter fisika yang meliputi kekeruhan yang berjarak 0-100 meter dari tepi laut.b. Melakukan pemeriksaan kualitas air sumur di kelurahan Madidir Ure Kota Bitung berdasarkan parameter fisika yang meliputi kekeruhan berjarak 101-200 meter dari tepi laut.c. Membandingkan hasil pemeriksaan air sumur dengan standar yang berlaku menurut Kepmenkes No.492/Menkes/Per/IV/2010.

E. Manfaat Penelitian1. Manfaat Akademik a. Sebagai sumber data mengenai manfaat kualitas air sumur yang telah diuji berdasarkan parameter fisika. b. Sebagai sumber informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang pengujian kualitas air sumur secara fisik.

2. Manfaat Praktis Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang air sumur yang mereka gunakan apakah layak untuk dikonsumsi sebagai air minum atau tidak.

.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. AIR1. Definisi Air merupakan komponen yang paling sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup setelah udara, sekitar tiga perempat bagian tubuh kita terdiri dari air dan idak seorangpun yang dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa air minum.9 Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65 % dari total berat badannya. Apabila suatu saat tubuh kehilangan seluruh cadangan lemak dan setengah dari cadangan protein dalam tubuh maka hal ini tidak membahayakan bagi tubuh manusia, namun apabila terjadi kehilangan 20% air dalam tubuh maka dapat menyebabkan kematian.9,10Air merupakan unsur yang sangat penting dan begitu besar peranannya bagi kehidupan semua makhluk di bumi. Oleh sebab itu makhluk hidup tersebut berhak mendapatkan air untuk kelangsungan hidupnya. Air juga merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan digunakan masyarakat untuk berbagai kegiatan sehari-hari, termasuk kegiatan pertanian, perikanan, peternakan, industri, pertambangan, rekreasi, olah raga dan sebagainya.9,10Pengertian air bersih berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, pada bab 1 tentang pengembangan sistem penyediaan air minum, pasal 1, ayat1 yaitu air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.11 Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu kesehatan setiap orang memerlukan air minum hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum.11Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air tanah yang paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber-sumber lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil.11,12 Masalah utama sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik terus menurun khususnya untuk air minum. Hal ini terutama disebabkan karena kerusakan lingkungan. Mulai dari perambahan hutan, pengalihan fungsi lahan hijau yang merupakan daerah tangkapan air dan lahan pertanian menjadi pemukiman, kegiatan industri dan kegiatan lain yang berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air.10-122. Sumber-sumber air a. Air HujanMerupakan sumber utama air bersih dan pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih secara cenderung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer oleh partikel debu, mikroorganisme dan gas seperti karbondioksida, nitrogen dan amoniak. Air hujan adalah uap air yang sudah terkondensasi dan jatuh ke bumi. Air hujan bersumber dari air yang ada di angkasa sebagai uap air atau dalam bentuk awan yang berasal dari evaporasi air laut, air permukaan dan es yang ada di kutub. Sifat-sifat air hujan yaitu bersifat lunak karena tidak mengandung larutan garam dan zat-zat mineral. Air hujan umumnya bersifat bersih dan dapat bersifat korosif karena mengandung zat-zat yang terdapat di udara CO2 agresif, ataupun SO2.13 Adanya konsentrasi SO2 yang tinggi di udara yang bercampur dengan air hujan akan menyebabkan terjadinya hujan asam. Air hujan tergantung pada besar kecilnya curah hujan. Sehingga curah hujan tidak mencukupi untuk persediaan umum karena jumlahnya berfluktuasi. Begitu pula bila dilihat dari segi kontinuitasnya, air hujan tidak dapat diambil secara terus-menerus karena tergantung pada musim.14b. Air PermukaanAir permukaan adalah air yang terdapat di permukaan bumi baik dalam bentuk cair maupun padat. Air permukaan dapat bersumber dari air hujan, air tanah yang mengalir keluar permukaan bumi melalui sungai, danau, dan laut serta berasal dari buangan bekas aktivitas manusia. Air permukaan yang biasanya dimanfaatkan sebagai sumber atau bahan baku air bersih adalah air waduk yang berasal dari air hujan, air sungai yaitu air yang berasal dari air hujan dan mata air, serta air danau yang berasal yang berasal dari air hujan, air sungai atau mata air.15Pada daerah hulu pemenuhan kebutuhan air secara kuantitas dan kualitas dapat disuplai oleh air sungai. Tetapi didaerah hilir pemenuhan kebutuhan air sudah tidak dapat disuplai secara kualitas lagi karena pengaruh lingkungan seperti sedimentasi serta kontaminasi oleh zat-zat pencemar seperti Total Suspended Oil yang berpengaruh pada kekeruhan serta limbah industri.15,16c. Air Tanah Air tanah adalah air hujan atau air permukaan yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan dari air hujan yang masuk ke dalam tanah melalui pori-pori tanah atau air yang tersimpan sejak lama di dalam tanah yang berupa air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air. Air tanah banyak mengandung garam dan mineral yang pada waktu air melalui lapisan tanah. Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi dan mengadakan perlokasi atau penyerapan kedalam tanah serta mengalami proses filtrasi secara alamiah. Oleh karena itu air tanah lebih baik dan lebih murni dibandingkan dengan air permukaan. Bila ditinjau dari kedalaman air tanah maka air tanah dibedakan menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal mempunyai kualitas lebih rendah dibanding kualitas air tanah dalam. Hal ini disebabkan air tanah dangkal lebih mudah terkontaminasi dari luar dan fungsi tanah sebagai penyaring lebih sedikit. Adapun keuntungan dari air tanah biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu mengalami proses purifikasi atau penjernihan karena persediaan air cukup banyak untuk sepanjang tahun walaupun ketika musim kemarau tiba. Sedangkan kerugiannya, air tanah mengandung zat-zat mineral dengan konsentrasi tinggi seperti magnesium,kalsium,serta logam berat seperti besi sehingga menimbulkan kesadahan pada air, dan memerlukan alat pompa untuk mengisap dan mengalirkan air ke atas permukaan tanah.15-16 Berdasarkan munculnya kepermukaan air tanah terbagi atas 2 yaitu :1. Mata air (graviti spring) Merupakan air mengalir dengan gaya berat sendiri. Pada lapisan tanah yang permukaan tanah yang tipis, air tanah tersebut menembus lalu keluar sebagai mata air. Dari segi kualitas mata air adalah sangat baik bila dipakai sebagai air baku karena berasal dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan, sehingga belum terkontaminasi oleh zat-zat pencemar. 2. Mata air artesisAir artesis berasal dari lapisan air yang dalam posisi tertekan, berusaha untuk menembus lapisan rapat air dan keluar ke permukaan bumi. Ditinjau dari sudut kesehatan, ketiga macam air ini tidaklah selalu memenuhi syarat, karena ketiga-tiganya mempunyai kemungkinan untuk tercemar. Embun air hujan dan atau salju misalnya, yang berasal dari air angkasa, ketika turun ke bumi dapat menyerap abu, gas, ataupun meteri-materi yang berbahaya lainnya. Demikian pula air permukaan, karena dapat terkontaminasi dengan pelbagai zat-zat mineral ataupun kimia yang mungkin membahayakan kesehatan.10-12Adapun keuntungan dari air tanah biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu mengalami proses purifikasi dan penjernihan. Persediaan air cukup banyak untuk sepanjang tahunwalupun ketika musim kemarau tiba. Selain itu kerugian dari air tanah ini yaitu air tanah mengandung zat-zat mineral dengan konsentrasi tinggi seperti magnesium, kalsium serta logam berat seperti besi sehingga menimbulkan kesadahan pada air dan memerlukan alat pompa untuk mengisap dan mengalirkan air ke atas permukaan tanah.13

3. Siklus Hidrologi AirSiklus hidrologi merupakan salah satu aspek terpenting yang diperlukan pada proses analisa hidrologi. Siklus hidrologi menurut Suyono yaitu air yang menguap ke udara dari permukaan tanah dan laut kemudian berubah menjadi awan sesudah melalui beberapa proses dan jatuh sebagai hujan ke laut atau daratan. Sedangkan siklus hidrologi menurut Soemarto yaitu gerakan air laut ke udara, yang kemudian jatuh ke permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya mengalir ke laut kembali.14 Dalam siklus hidrologi ini terdapat beberapa proses yang saling terkait, yaitu antara proses hujan (presipitation), penguapan (evaporation), transpirasi, infiltrasi, perkolasi, aliran limpasan (runoff), dan aliran bawah tanah.15 Proses siklus hidrologi ini berlangsung terus-menerus yang membuat air menjadi salah satu sumber daya alam yang terbaharui.

1.1 Gambar Siklus Hidrologi air

4. Syarat-syarat Air Bersih a. Persyaratan Fisika :1. Jernih atau tidak keruh Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran koloid dari tanah liat. Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh.i. Tidak berwarnaAir untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain bagi kesehatan. 3. Rasanya Tawar Secar fisik, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukkan air tersebut tidak baik untuk digunakan. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik. 4.Tidak berbau Air yang baik memiliki cirri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organic yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.13,145. Temperaturnya normal Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran atau pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat pertumbuhan mikro organisme.

b. Persyaratan kimia Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun meliputi :1. pH atau Derajat KeasamanPenting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya disebabkan oleh gas oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan yaitu pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 yang dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racunyang sangat mengganggu kesehatan.

2. KesadahanKesadahan air merupakan kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsiumdan magnesium dalam bentuk garam karbonat.

3. Klorida (Cl)Klorida merupakan anion pembentuk natrium klorida yang menyebabkan rasa asin dalam air bersih terutama air sumur. Kadar klorida pada sampel air yang menggunakan metode argentometri didapatkan nilai kadar klorida 9,10 mg/liter, telah memenuhi persyaratan kualitas air minum.

4. AlkalinitasBanyak air yang bersifat alkaline karena garam-garam alkaline sangat umum berada di tanah. Alkalinitas dinyatakan dalam mg/liter equivalen kalsium karbonat. Ketidakmurnian air diakibatkan adanya karbonat dan bikarbonat dari kalsium, sodium, dan magnesium.

b. Syarat Mikrobiologisi. Tidak mengandung bakteri pathogen seperti golongan E.coli, Salmonela typhi, vibrio cholera, dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.ii. Tidak mengandung bakteri non pathogen seperti Actinomycetes, Phytoplankton, Cladocera dan lain-lain.

B. Sarana Air Bersih1. Jenis-Jenis SumurSumur merupakan sumber utama penyediaan air bersih bagi penduduk yang tinggal di daerah pedesaan dan kota di Indonesia. Secara teknis sumur dapat dibagi menjadi: a. Sumur Gali ( SGL)Sumur gali yaitu satu konstruksi sumur yang paling umum dan meluas dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah-rumah perorangan sebagai air minum dengan kedalaman 7-10 meter dari permukaan tanah. Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dari permukaan tanah, oleh karena itu dengan mudah terkena kontaminasi melalui rembesan.Umumnya rembesan berasal dari tempat buangan kotoran manusia kakus/jamban dan hewan, juga limbah dari sumur itu sendiri baik karena lantainya maupun saluran air limbahnya yang tidak kedap air.9Cara pengambilan air tanah yang paling tua dan sederhana adalah dengan membuat sumur gali dengan kedalaman lebih rendah dari posisi permukaan air tanah. Jumlah air yang dapat diambil dari sumur gali biasanya terbatas, dan air yang diambil adalah air tanah dangkal. Untuk pengambilan air yang lebih besar diperlukan luas dan kedalaman galian yang lebih besar. Kedalaman sumur gali tergantung lapiasan tanah, ketinggian dari permukaan air laut, dan ada tidaknya air bebas di bawah lapisan tanah. Sumur gali biasanya dibuat dengan kedalaman tidak lebih dari 5 8 meter dibawah permukaan tanah. Cara ini cocok untuk daerah pantai dimana air tawar berada diatas air asin.11,12b. Sumur borDengan cara pengeboran, lapisan air tanah yang lebih dalam ataupun lapisan tanah yang jauh dari tanah permukaan dapat dicapai sehingga sedikit dipengaruhi kontaminasi. Umumnya air ini bebas dari pengotoran mikrobiologi dan secara langsung dapat dipergunakan sebagai air minum. Air tanah ini dapat diambil dengan pompa tangan maupun pompa mesin.114. Sumur Dangkal Merupakan sumur yang berasal dari serapan air hujan diatas permukaan bumi terutama didaerah dataran rendah. Jenis sumur ini banyak terdapat di Indonesia dan mudah sekali terkontaminasi oleh air kotor yang bersal dari kegiatan MCK (mandi,cuci,kakus) sehingga persyaratan sanitasi perlu diperhatikan.12

5. Sumur Dalam Sumber airnya berasal dari proses purifikasi alamiah air hujan oleh lapisan kulit bumi sehingga menjadi air tanah dan tidak terkontaminasi serta memenuhi persyaratan sanitasi.116. Sumur SanitasiSumur sanitasi merupakan jenis sumur yang telah memenuhi persyaratan sanitasi dan terlindung dari kontaminasi air kotor. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun sumur antara lain :1. Lokasi Langkah pertama yaitu menentukan tempat yang tepat untuk mendirikan sumur. Jarak dari pencemaran, seperti kakus, kandang ternak, sampah dan lain-lain, minimal 15 meter dan terletak lebih tinggi dari sumber pencemaran.2. Dinding sumur Harus dilapisi dengan batu yang disemen dan paling tidak sedalam 6 meter dari permukaan tanah.3. Dinding ParapetMerupakan dinding yang berbatasan dengan dinding sumur dan harus dibuat setinggi 70-75 cm dari permukaan tanah serta merupakan satu kesatuan dengan dinding sumur.

4. Lantai Kaki LimaHarus terbuat dari semen dan lebih kurang 1 meter ke seluruh jurusan melingkari badan sumur dengan kemiringan sekitar 10 derajat ke arah tempat pembuangan air (drainage).5. DrainageSaluran tempat pembuangan air harus dibuat berhubungan dengan parit supaya tidak terjadi genanganair disekitar sumur.6. Tutup SumurSumur sebaiknya ditutup dengan penutup terbuat dari batu terutama pada sumur umum agar dapat mencegah kontaminasi langsung pada sumur.7. Pompa tangan/ListrikSumur harus dilengkapi dengan pompa tangan/listrik karena bila memakai ember/timba kemungkinan terjadinya kontaminasi yang cukup besar.8. Tanggung Jawab PemakaiPada sumur umum harus dijaga kebersihannya oleh masyarakat karena kontaminasi dapat terjadi setiap saat.9. Kualitas airKualitas air sumur perlu dijaga terus dengan pemeriksaan fisik, kimia dan bakteriologis secara teratur terutama pada saat terjadinya wabah muntaber atau penyakit saluran pencernaan lainnya.11-14

c. Kualitas Air SumurKualitas air sumur berdasarkan parameter fisika yaitu meliputi :1. TDS (Total dissolved solid)Tubuh kita terdiri dari 80% air, maka air memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan. Banyak diantara kita hanya mengetahui bahwa air yang layak konsumsi adalah air yang bebas bakteri dan virus, padahal kualitas air yang layak konsumsi lebih dari itu. Salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan bahwa air yang layak konsumsi adalah kandungan TDS (Total Dissolved Solids) atau kandungan unsur mineral dalam air.14 TDS adalah banyaknya total bahan-bahan padatan yang terlarut dalam suatu larutan (diameter 200meter dari tepi laut

Gambar 1. Kerangka Konsep PenelitianKeterangan : Variabel yang diteliti Variabel yang tidak diteliti

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan studi Cross sectional atau Potong lintang yang bersifat analitik yaitu membandingkan antara kualitas air sumur yang berjarak 100 meter dari tepi laut dengan air sumur yang berjarak 200 meter dari tepi laut berdasarkan parameter fisika.

B. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium fisika BTKL Manado, Sulawesi Utara mulai akhir bulan Oktober 2012 sampai bulan Desember 2012.

C. Subjek Penelitian Subjek penelitian yaitu air sumur berjumlah 40 sampel. Subjek ditentukan berdasarkan metode pengambilan sampel yang di survey di tempat penelitian. Subjek yang sudah ditentukan adalah subjek yang masuk dalam kriteria sebagai berikut:1. Air sumur yang berjarak 0-100 meter dari tepi laut2. Air sumur yang berjarak 100-200 meter dari tepi laut

D. Variabel Penelitian1. Variabel bebas adalah kualitas air sumur2. Variabel tergantung adalah uji parameter fisika yang meliputi :Kekeruhan ( NTU )

E. Definisi Operasional

1. Air sumur yaitu air yang diambil dari sumur yang berada disetiap rumah penduduk yang terletak di Kelurahan Madidir Kota Bitung untuk dimanfaatkan.2. Kualitas air merupakan keadaan mutu air yang memenuhi persyaratan kualitas air berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 492/Menkes/Per/IV/2010.3. Parameter fisika yaitu suatu pengukuran yang digunakan untuk menganalisis kualitas air berdasarkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 yang meliputi suhu, warna, kekeruhan, rasa, bau, daya hantar listrik, dan TDS.4. Kekeruhan adalah salah satu jenis variabel dengan menggunakan alat pengukur turbidimeter yang diukur di laboratorium fisika BTKL Manado.

F. Alat dan Bahan1. Alat: a. Turbidimeter

2. Bahan :b. Aquadesc. Sampel air sumurd. Botol plastik steril 200 ml

G. Prosedur Penelitiana. Teknik Pengambilan SampelPertama melakukan pengelompokkan air sumur yang terletak 0-100 meter dari tepi laut dan air sumur yang terletak 100-300 meter dari tepi laut kemudian masing-masing diambil 20 sampel dari setiap sampel yang terwakili yang berada di Kelurahan Madidir Kota Bitung, lalu dikomposit menjadi satu, sehingga air sumur yang dijadikan sampel sebanyak 40 sumur dihitung berdasarkan sistematik random sampling.

b. Pengambilan sampel air sumur 1. Ambil botol plastik steril 200 ml yang telah disiapkan kemudian dibilas terlebih dahulu.2. Air sumur diambil secara langsung sebanyak 200 ml dan dituangkan ke dalam botol plastik yang sudah disediakan.3. Setelah itu botol diberi label untuk jenis pengukuran.4. Ambil botol plastik 200 ml dan ulangi prosedur untuk pengukuran sampel berikutnya.5. Melakukan pengisian formulir, kemudian sampel air dibawa ke laboratorium BTKL untuk dianalisa berdasarkan parameter fisika.

c. Cara Kerja Kekeruhan : 1) Ambil sampel air dari botol plastik sebanyak 10 ml.2) Tuangkan ke dalam botol kecil yang akan dimasukkan ke dalam alat turbidimeter

DAFTAR PUSTAKA

1.Yamani, A. 2012. Meningkatkan akses air dan sanitasi masyarakat. The globe journal 2012. Available at: http://theglobejournal.com/opini/meningkatkan-akses-air-dan-sanitasi-masyarakat/index.php ( diakses tanggal 19-08-2012 )2. Ahmad, D.L., Roormini, D. 2006. Evaluasi penyediaan air bersih dan sanitasi linkungan sebagai dasar usulan perencanaan perbaikan: Kesehatan lingkungan. Seminar S1 teknik lingkungan ITB Indonesia. Bandung, 20 Agustus 2006.3. Trapsilowati,W.,Susanti., Pujiyanti A. 2007.Gambaran kemudahan memperoleh air dan sarana penyimpanan air terhadap kasus DBD di kota Semarang kabupaten Wonosobo dan Jepara. Balai Besar Penelitian & Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit. J.Vektoral. 2(1):2-4.4. Komalig, R. 2011. Analisis Kualitas Air Sumur di Manado Tua dan Bunaken. Available at: http://rino14.blogspot.com (diakses tanggal 20-9-2012).5. Gamawan, G. 2008. Krisis air bersih di Indonesia. J.LPPM Jogjakarta. 6. Thamrin, H., Alim, A., Putteri. 2010. Kualitas air yang berasal dari sarana air bersih yang digunakan penduduk desa Pasaka kecamatan Sibulue kabupaten Bone.7. Hakim, D.L. 2010. Aksesibilitas air bersih bagi masyarakat di pemukiman linduk kecamatan Pontang kabupaten Serang. Tesis pada Universitas Diponegoro Semarang.8. Karno. 2010. Peran istalasi pengolah air limbah domestik untuk memperbaiki kualitas air limbah. J.Penelitian Kesehatan Suara Forikes 1(2): 100-49. Suhartini. 2008. Pengaruh keberadaan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Piyungan terhadap kualitas air sumur penduduk sekitarnya. J.SAINTEK Jogjakarta.10. Chandra, B. 2009. Ilmu kedokteran pencegahan dan komunitas. EGC. Jakarta11. Anonim, 2006. Standar Nasional Indonesia. Jakarta12. Anonim, 2010. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.479/Menkes/Per/IV/201013. Anonim, 2009. Badan Pusat Statistik. Jakarta14. Prawati, E. 2011. Studi dan pemodelan air tanah akibat pengaruh pemompaan di kelurahan Imopuro Metro Pusat. J.Tapak 1(1):1-1115. Sapulete, M. 2010. Analisis perbandingan kualitas air yang didistribusikan dari instalasi pengolahan air konvensional dan Degretmont PT.Air Manado berdasarkan parameter bakteriologis dan sisa klor. Tesis pada Universitas Sam Ratulangi Manado.

1