BAB I Skripsiku

download BAB I Skripsiku

of 31

Transcript of BAB I Skripsiku

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat, sebagaimana tersebut pada pasal 4 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) yaitu Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.1Pemberdayaandalamkontekssebagaimanadi atastermasuk keterampilanpesertadidikyaitu...sertaketerampilanyangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2 Pengembangan keterampilan agar mahir mengambil kesimpulan adalah merupakan salah satu yang termasuk ke dalam konsep pemberdayaan ini. Dan untuk melatih keterampilan inimenurut Hamzah B. Uno, diperlukan sebuah metode pembelajaran yang baik agar tujuan pembelajarantercapai sesuai yangdiharapkan. Lebihjauhmenurutnya manipulasi variabel metode pembelajaran dalaminteraksinya dengan 1Zainal Aqib,BelajardanPembelajarandiSekolahDasar,(Bandung: YramaWidya, 2009), Cet. Ke-1, hlm. 16.2Ibid.variabel kondisi pembelajaranakanmenentukankualitaspembelajaran atau lebih khusus kualitas hasil pembelajaran.3 Sehubungan dengan ini dalam Pendidikan Agama Islam dikenal banyakmetodeyangbaikdansalahsatunyaadalahmetodedrillyang dapat digunakan dan diterapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran lebih khusus lagi kualitas hasill pembelajaran.4Peneliti menemukan bahwakemampuan siswa kelas X MA Maariful Ulum Banyuasin masih rendah khususnya pada mata pelajaran Al-Quran Hadits.Setelah dilakukan observasi, tidak sampai separuh siswa kelas X MA Maariful Ulum Banyuasin yang telah mampu Mengambilkesimpulan dengan baik dan benar. Peneliti berasumsi bahwa kemampuan mengambil kesimpulan pada mata pelajaran Al-Quran Hadits dapat ditingkatkan. Asumsi tersebut jelas memerlukan metode yang jitu dan akurat dalam memacu siswa guna meningkatkan kemampuan proses belajar Al-Quran Hadits. Untuk menemukan metode pembelajaranyang efektif tersebut di atas, peneliti berupaya meneliti aplikasi metode drillkhususnya pada mata pelajaran Al-Quran Hadits di Kelas X MA Maariful Ulum Banyuasin.B. Perumusan Masalah3Hamzah B. Uno, Perencanaan Pengajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 17.4Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta:Ciputat Pers, 2002), hlm. 42, 174.Rumusan masalahyang diajukandalampenelitian ini adalah Apakah Penggunaan metodedrilldapat meningkatkan kemampuan siswa pada mata pelajaran Al-Quran Hadits di kelas X Madrasah Aliyah Maariful UlumBanyuasin? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Maka dengan adanya permasalahan tersebut di atassecara umum peneliti bertujuan :1. Untuk mengetahui efektifiitas metodedrilldalam meningkatkan kemampuansiswapadamateri keikhlasandalamberibadahdalam Q.S. Al-Anam Ayat 162-163Pelajaran Al Quran Hadits di Kelas X Ma Maariful Ulum Banyuasin.2. Untuk meningkatkan kemampuan siswa pada materi Keikhlasan dalamberibadahdalamQ.S. Al-AnamAyat162-163PelajaranAl-Quran Hadits di Kelas X MA Maariful Ulum Banyuasin.Adapun secara khusus penelitian ini diharapkan berguna bagi:a. Siswa :a) Meningkatkan hasil belajar siswa kelas X dalam pembelajaran Al-Quran Haditsb)Lebih aktif dalam pembelajaran Al-Quran Hadits.b.Guru :a)Meningkatkan kemampuan guru dalammenciptakan strategi pembelajaran dan mampu mengemas dalamkegiatan yang lebih menarik dan bervariatif.b)Meningkatkan profesionalisme guru.c. Sekolah :a) Membantu sekolah mengembangkan visi dan misinya.b) Dapat meningkatkan kinerja sekolah dengan adanya peningkatan profesionalisme guru.c) Menambah hasanah referensi karya ilmiah perpustakaan.D.Kajian PustakaKajianpustaka yangdimaksudkan di sini adalah mengkaji atau memeriksa daftar perpustakaan untuk mengetahui apakah permasalahan yang akan diteliti sudah ditelitiataudibahasolehmahasiswaterdahulu.Setelah dilakukan pemeriksaan pada daftar perpustakaan ternyata sudah ada yang membahas hal yang senada dengan yang akan peneliti angkat,namun permasalahan berbeda yang akan peneliti teliti. Melalui pemeriksaan dari perpustakaan fakultas tarbiyah, maka peneliti akan mengkajiterlebihdahuluskripsiyangadahubungannyadenganjudul yang akan peneliti bahas yaitu :1.Linda Kustiana Dewi dalam skripsinya pada tahun 1995 yang berjudulStudi Perbandingan Metode Ceramah dan Demonstrasi dalam Pengajaran PAI di SMP1 Yayasan Sultan Mahmud Badarudin II (YSMB), yang membahas tentang perbedaan daya serap siswa yang diajarkan dengan metode ceramah dengan sub pokok bahasan daya serap belajar siswa pada Pendidikan Agama Islan (PAI).52. Djumiati dalam skripsinya pada tahun 1999 yang berjudul Penerapan Metode Pengajaran dalammeningkatkan Prestasi Belajar Agama Islam di SLTP Nurul Amal Palembang, membahas penerapan metode pengajaran dalam meningkatkan prestasi belajar Agama Islam dengan sub pokok bahasan pengaruh penerapan metode pengajaran terhadap prestasi siswa pada bidang studiPendidikan Agama Islam (PAI).63. Siti Nurhayati dalamskripsinya pada tahun 2002 yang berjudulAplikasi Metode Pengajaran dan Pengaruhnya Terhadap KeberhasilanKegiatanBelajarAl-QurandanHadisBagi SiswaMTs Negeri Palembang,membahas tentang keberhasilan kegiatan belajar 5LindaKustianaDewi, StudiPerbandinganMetodeCeramahdanDemonstrasidalam Pengajaran PAI di SMP 1 Yayasan Sultan Mahmud Badarudin II (YSMB),Skripsi Sarjana Pendidikan, (Palembang: Pepustakaan FT IAIN Raden Fatah, 1995), t.d.6Djumiat, Penerapan Metode Pengajaran dalam meningkatkan Prestasi Belajar Agama Islam diSLTPNurul Amal Palembang,SkripsiSarjanaPendidikan,(Palembang:Pepustakaan FT IAIN Raden Fatah, 1999), t.d. matapelajaranAl-QuranHadisbagi siswaMTsdengansubpokok bahasan Aplikasi MetodePengajaranDanPengaruhnya Terhadap Kegiatan Belajar Mata Pelajaran Al-Quran Hadis.74. Sukarmandalamskripsinyapadatahun2008yangberjudul StudiKomparasi Pembelajaran Akuntansi Antara Metode Drill dengan MetodeKonvensional di SMANegeri I KarangdowoKlatenTahun Pelajaran2008/2009, membahastentangpenggunaanmetodedrill untuk mengaktifkan siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung khususnya pada mata pelajaran akuntansi.8 E. Kerangka Teori1.UpayaDalamKamusBesar BahasaIndonesia, kataupayaberarti usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dsb).9Berdasarkan makna dalam kamus Besar Bahasa Indonesia itu (KBBI), dapat disimpulkan bahwa kata upaya memiliki kesamaan arti7Siti Nurhayati,Aplikasi Metode Pengajaran dan Pengaruhnya Terhadap Keberhasilan Kegiatan Belajar Al-Quran dan Hadis Bagi Siswa MTs Negeri Palembang,Skripsi Sarjana Pendidikan, (Palembang: Pepustakaan FT IAIN Raden Fatah, 2002), t.d.8Sukarman, Studi Komparasi PembelajaranAkuntansi Antara Metode Drill dengan MetodeKonvensional di SMANegeri IKarangdowoKlatenTahunPelajaran2008/2009,SkripsiSarjana Pendidikan, (Surakarta: Perpustakaan IKIP UMS, 2008), hlm. 6, t.d.9HasanAlwi, et.al, (ed.), upaya,Kamus Besar BahasaIndonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), ed. 3, Cet. Ke- 4, hlm. 1250.dengan kata usaha, dan demikian pula dengan kata ikhtiar, dan upaya dilakukan dalam rangka mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya. Adapun yang dimaksudkan upaya disini adalah upaya penulis selakugurumerangkappeneliti untukmencobadanmencari cara terbaik dan bermanfaat agar dapat meningkatkan kemampuan (kognitif, afektif danpsikomotor) siswaKelasXMAMaariful Ulum Pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadits.2.MeningkatkanKata meningkatkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kata kerja dengan arti antara lain:1. Menaikkan (derajat, taraf, dsb); mempertinggi; memperhebat (produksi dsb);2. Mengangkat diri; memegahkan diri.10Sedang Menurut Moeliono seperti yang dikutipSawiwati, peningkatanadalahsebuahcaraatauusahayangdilakukanuntuk mendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik.11Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwadi dalammaknakatameningkatkan tersirat adanyaunsur 10 Ibid., hlm. 1197-1198.11 Sawiwati, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN 3 Makarti Jaya Tentang Ciri-Ciri MakhlukHidupMelalui MetodeDemonstrasi,Skripsi SarjanaPendidikan, (Palembang: Perpustakaan UT, 2009), hlm. 4, t.d.proses yang bertahap, dari tahapterendah, tahapmenengahdan tahap akhir atau tahap puncak.Sedangkan meningkatkanataupeningkatan yang penulis maksudkandalampenelitianini adalahmeningkatkanhasil belajar siswa yang mendapat nilai rendah, ditingkatkan agar hasil belajarnya lebih tinggi atau memuaskan dengan cara meningkatkan keterampilan belajarnya.3.KemampuanMenurut Robbins, seperti yang dikutip Yuliani Indrawati, Kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.12Menurut Gordon, seperti yang dikutip Ramayulius kemampuan(skill) adalahsesuatuyangdimiliki olehindividuuntuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.13Adapun kemampuan yang dimaksudkan dalamtulisan iniadalah penguasaan siswa kelas X MA Maariful Ulum Talang Keramat pada mata pelajaran Al-Quran dan Hadits, yang dijabarkan melaluiKompetensi Dasar(KD)yaituMampumenjelaskankandunganayatdan hadits Nabi tentang keikhlasan dalam beribadah.12Yuliani Indrawati, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Matematika dalamPelaksanaan KurikulumBerbasis Kompetensi (KBK) Pada SekolahMenengah Atas Kota Palembang, Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, Vo. 4, No. 3 (7 Juni, 2006), hlm. 47.13Ramayulius,Metode Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), Cet. Ke-5, hlm. 37, 43. 4. Metode DrillMetodedrillumumnyadigunakanuntukmemperolehsuatu ketangkasan atau keterampilan dari bahan yang dipelajari.14Metode drillmenurut Zuhairiniyang dikutip oleh ArmaiArief, adalahSuatu metodedalam pengajarandenganjalanmelatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.15 Menurut Roestiyah, metodedrilladalahSuatuteknikyang dapat diartikan dengan suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan latihan-latihan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.16Sedangkan menurut Zakiyah Darajat, penggunaan istilah Latihan, sering disamakan dengan istilah Ulangan, padahalmaksudnya berbeda. Latihan dimaksudkan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik dan dikuasai sepenuhnya. Sedangkan ulangan adalah hanya sekedar untuk mengukur sudah sejauh mana ia menyerap pelajaran tersebut.1714Ibid., hlm. 18.15Armai Arief,. Op. Cit. , hlm. 174. 16Ibid.17Ibid.a.Langkah-Langkah Metode DrillAdapun langkah-langkah penggunaan metode drill adalah:a) Drillhanyalah untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis.b) Latihan harus memiliki arti dalam rangka yang lebih luas.(1) Sebelumdiadakan latihan, anak didik perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu sendiri.(2) Siswaperlumenyadari bahwalatihan-latihanituberguna untuk kehidupan mereka selanjutnya.(3) Siswaharusmempunyai sikapbahwalatihan-latihanitu diperlukan untuk melengkapi belajar.c) Latihan-latihan itu pertama-tama harus ditekankan pada diagnosa:(1) Padataraf-taraf permulaanjangandiharapkanreproduksi yang menjurus.(2) Dalampercobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.(3) Respon yang benar artinya harus dikenal siswa, sedangkan respon yang salah harus diperbaiki.(4) Siswa memerlukan waktu untuk mewarisi latihan, perkembangan arti dan kontrol.(5) Di dalam latihan, pertama-tama ketetapan kemudian kecepatan dan pada akhirnya kedua-keduanya harus tercapai.d) Masa latihan harus relatif singkat, tetapi harus sering dilakukan pada waktu lain.e) Masa latihan harus menarik, gembira dan menyenangkan; (1) Agar hasil latihan memuaskan, minat intristif diperlukan(2) Setiap kemajuan siswa harus jelas(3) Hasil latihan terbaik, dengan sedikit menggunakan emosi.f) Pada waktu latihan harus mendahulukan proses yang esensial.g) Proses latihan dan kebutuhan harus disesuaikan dengan perbedaan individu:(1) Tingkat kecakapan yang diterima pada suatu saat tidak harus sama.(2) Latihan secara perseorangan sangat perlu untuk menambah latihan kelompok.b.Penilaian / PemeriksaanSebagaimanatelahdisinggungsebelumnya, bahwamateri pelajaran ada dua macam: yaitu secara teori dan praktek. Sementara penilaian (pemeriksaan) kedua-duanya adalah metode drill dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: 1. Secara klasikal, yaitu murid menukar pekerjaannya dengan pekerjaan teman- temannya yang lain.2. Secaraindividual, yaitugunamembuat jawabanyangbenar selanjutnya anak didik mencocokkannya dengan latihannya masing-masing.3. Anak didik mencocokkan dengan kunci jawaban yang telah tersedia terlebih dahulu.18Sedangkan manfaat adanya penilaian/pemeriksaan ini dilakukan terhadap guru dan anak didik antara lain:a)Untukmemberikanumpanbalikkepadagurusebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar.b) Untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar masing-masing anak didik.c) Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat.C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Drilla)Kelebihan Kelebihan metode drill adalah sebagai berikut:18Ibid, hlm. 177.(1)Dalam waktu yang relatif singkat, dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan.(2) Para murid akan memiliki pengetahuan yang siap pakai.(3) Akantertanampadasetiappribadi anakkebiasanbelajar secara rutin dan disiplin.b) KekuranganSedangkan kelemahan metode ini adalah sebagai berikut:(1)Bisa menghambat perkembangan daya inisiatif murid(2)Kurang memperhatikan relevansinya dengan lingkungan(3)Membentuk pengetahuan yang verbalis dan mekanis(4) Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang otomatis dan kaku.Dengan langkah-langkah di atas, latihan diharapkan dapat betul-betul bermanfaat bagi siswa untuk menguasai kecakapan tersebut serta dapat menumbuhkan pemahaman untuk melengkapi penguasaaan pelajaran yang diterima secara teori dan praktek.2. Al-Quran Menurut Ali bin Muhammad Al-Jarjani dalamAt-Tariifaat, Al-Quran adalah Kitab yang diturunkan kepada Ar-Rasul (Muhammad saw), yang tertulis dalammushaf-mushaf dinukil secaramutawatir tanpa keraguan.19MenurutAbdul Wahhab Khallaf dalam Ushul Fiqih, Al-Quran adalahkalam(diktum)AllahSwt yangditurunkanoleh-Nyadengan perantaraan malaikat Jibril ke dalam hati Rasulullah saw., Muhammad binAbdullahdenganlafazhbahasaArabdandenganmaknayang benar, agar menjadi hujjah Rasul saw. Dalam pengakuannya sebagaiRasulullah.20Menurut Maanna Khalil Qattan, Qaraa mempunyai arti mengumpulkandanmenghimpun, danqiraahberarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi. Quran pada mulanya seperti qiraah, yaitu masdar (infinitif) dari kata qaraa, qiraatan, quranan21Di dalam Al-Quran sendiri ada pemakaian kata quran dalam arti demikian sebagaimana tersebut dalam surah Al-Qiyamah ayat 17 dan 18 :19Ali bin Muhammad Al-Jarjani, At- Tariifaat, (Beirut: Darul Kutub Al- Ilmiyah, 1988), Cet. Ke-3, hlm. 174.20Abdul WahhabKhallaf,Kaidah-KaidahHukumIslam(Usahulul Fiqh),terj. Noer Iskandar Al-Barsany, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996), Cet.Ke-6, hlm. 22.21MannaKhalil Qattan,StudiIlmu-IlmuQuran, terj., Mudzakir. AS, (Jakarta: Litera AntarNusa, 1994), Cet. Ke-2, hlm. 15-16.Ep)4L^1U4N+OEu-+O4^-47O~4^_ -O)+O4^4O~;7)lE>+O4^-47O~ ^g .Artinya:SesungguhnyaatastanggunganKamilahmengumpulkannya(didadamu) dan(membuatmupandai) membacanya. Makaapabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. Q.S. Al-Qiyamah (75): 17-18Al-Quranadalahkitabsuci yangmerupakansumberutama dan pertama ajaran Islam menjadi petunjuk kehidupan umat manusia diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraanmalaikat Jibril sebagai salahsaturahmat yangtakada taranya bagi alam semesta. Al-Quran adalah kitab suci yang terakhir diturunkan oleh Allah SWT yang isinya mencakup segala pokok-pokok Syariat yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya. Karenaitu setiap orangyang mempercayai Al-Quran, akanbertambahcintakepadanya, cintauntukmembacanya, untuk mempelajari danmemahaminyasertapulauntukmengamalkannya dan mengajarkannya sampai merata rahmat-Nya dirasai dan dikecap olehpenghuni alamsemesta. SehubungandengancintaAl-Quran yang dimaksud di atas orang-orang yang suka membaca dalam pengertian yang sebenarnya membaca yang bukan sembarang membaca. Membaca untuk difahami, dimengerti, dan selanjutnya untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.Al-Quran jangan sekedar dijadikan mantra, atau hanya sebagai suatu syair yang diperlombakan. Siswa madrasah, seyogyanya merupakan sosok yang gemar membaca Al-Quran dalam pengertian yang sebenarnya yaitu untuk dijadikan tuntunan dan pedoman hidup3.Al-HaditsAl-Hadits adalah sumber kedua ajaran Islam. Menurut Ajaj al-Khatib dalam Al-Sunnah Qabla Al-Tadwinsepertidikutip Suyitno,al-haditssecara bahasa berartial-jadidu (sesuatu yang baru) lawan dari al-qadimuyangartinyahaditsal-binaimenunjukkankepadawaktu yang dekat atau waktu yang singkat.22Adapunsecaraistilahhaditsmemiliki duapengertianyaitu hadits dalam pengertian sempit dan hadits dalam pengertian luas.Haditsdalampengertiansempit adalahsebagaimanayang dikemukakan oleh para ahli hadits sebagai berikut:a. Hadits ditujukan kepada: Khabaran yang berisi ucapan, perbuatan, kelakuan, sifat atau kebenaran, yang orang katakan dari Nabi saw., maupun khabaran itu sah dari Nabi saw. atau tidak.2322Suyitno, Studi Ilmu-Ilmu Hadits, (Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2006), hlm. 1.23Abdul Qadir Hasan, Ilmu Mustalah Hadits, (Bandung: DIPONEGORO, 1994), Cet. Ke-6, hlm. 17.b. Ahmad Amin dalamFajr Al-Islamseperti dikutip Muhammad MustafaAzami berpendapat haditsadalahsabda, pekerjaandan ketetapan Nabi saw.24c. Menurutahli hadis,kata hadismenunjukkankepada maknaatau sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi saw., baik berupa prilaku, perkataan, persetujuan Beliau akan tindakan sahabat, atau deskripsi tentang sifat dan karakternya.25 Dari defenisi tersebut, dapat dilihat adanya empat unsur dalam suatu hadits. Pertama, unsur perkataan. Kedua, unsur perbuatan. Ketiga, unsur pernyataan. Keempat, unsur sifat-sifat atau keadaan Nabi Muhammad saw.Sedangkan hadits dalam pengertian luas adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli hadits sebagai berikut:a. Menurut Muhammad Mahfud al-Tirmisi seperti dikutip oleh Suyitno,Sesungguhnya hadits itu bukan hanya yang dimarfukan kepada Nabi saw, melainkan dapat juga disebutkan pada apa yang mauquf(dihubungkandenganperkataandensebagainyaparasahabat), 24Muhammad Mustafa Azami, Hadits Nabi dan Sejarah Kodifikasinya, (terj. Ali Mustafa Yaqub), (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994), Cet. Ke-1, hlm. 644.25MuhammadMustafa Azami,Metodologi KritikHadits, (terj., A. Yamin), (Jakarta: PUSTAKA HIDAYAH, 1992), Cet. Ke-1, hlm. 19.danpadayanggmaqthu (dihubungkandenganperkataandan sebagainya tabiin).26b. Menurut Imam Suyuti dalamtadrib al-Rawiseperti dikutip Muhammad Mustafa Azami bahwa hadits tidak hanya berartisabda, pekerjaan dan ketetapan Nabi saw. Saja, tetapi mencakup perkataan dan ketetapan sahabat dan tabiin.27Berdasarkan dua pengertian hadits dalampengertian luas tersebut bisa difahami bahwa jumlah hadits yang besar itu tidak selamanya berarti hadits Nabi saw. saja, tetapi juga mencakup pendapat-pendapatparasahabatdantabiin, danjumlahnyabanyak sekali.5. Mata Pelajaran Al-Quran Hadits di Kelas X Madrasah Aliyaha.PengertianMata pelajaran Al-Quran dan Hadits merupakan unsur mata pelajaranPendidikanAgama Islam(PAI) pada madrasahyang memberikanpendidikankepadapesertadidik untuk memahami dan mencintai Al-Quran dan Hadits sebagai sumber ajaran Islam dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.b.Tujuan26Suyitno, Op. Cit, hlm. 9.27Muhammad Mustafa Azami, Loc. Cit.Pembelajaran Al-Quran dan Hadits bertujuan agar peserta didik gemarmembaca Al-Quran danHadits dengan benar,serta mempelajarinya, memahami, meyakini kebenarannya, dan mengamalkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnyasebagai petunjukdanpedomandalamseluruhaspek kehidupannya.c. FungsiMata Pelajaran Al-Quran dan Hadits pada Madarasah Aliyah memiliki fungsi sebagai berikut:a). Pemahaman, yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan cara membaca dan menulis Al-Quran serta kandungan Al-Quran dan Hadits.b). Sumber Nilai, Yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.c). Sumber motivasi, yaitu memberikan dorongan untuk meningkatkankualitashidupbernegara, bermasyarakat dan bernegara.d). Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik dalam meyakini kebenaran ajaran Agama Islam, melamjutkan upaya yang telah dilaksanakan dalam lingkungan keluarga maupun jenjang pendidikan sebelumnya.e). Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran Islam peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.f). Pencegahan, yaitu menangkal hal-hal negatif dan lingkungan atau budaya lain yang dapat membahayakan diri peserta didik danmenghambat perkembangannyamenujumanusiayang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt.g). Pembiasaan, yaitumenyampaikanpengetahuan, pendidikan dan penanaman nilai-nilai Al-Quran dan Hadits pada peserta didik sebagai petunjuk dan pedoman dalam seluruh kehidupannya.d. Ruang LingkupMata pelajaran Al-Quran dan Hadits adalah mata pelajaran yang memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-Quran dan Hadits Nabi sebagai sumber ajaran IslamdanmengamalkanAl-QurandanHaditsdalamkehidupan sehari-hari.Adapun ruang lingkup materi/ bahan kajian mata pelajaran Al-Quran dan Hadits meliputi:a). UlumAl-QurandanUlumul Haditssecaragarisbesar yang disajikan secara ringkas dan jelas meliputi:(1). Pengetahuan Al-Quran dan wahyu(2). Al-Quran sebagai mukjizat Rasul(3). Kedudukan, fungsi dan tujuan Al-Quran(4). Cara-cara wahyu diturunkan(5). Hikmah Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur(6). Tema pokok Al-Quran(7)Cara mencari surat- surat dan ayat-ayat Al-Quran(8). Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar(9). Kedudukan dan Fungsi Hadits(10). Unsur-unsur Haditsb). Pengenalan beberapa kitab kumpulan Hadits:(1). Kitab Bulughul Maram(2). Kitab Subulussalam(3). Kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslimc). Ayat-ayat Al-Quran pilihan yang disajikan secara sistematis dan hadits-hadits yang mendukung ayat dengan topik-topik meliputi:(1). Kemurnian dan kesempurnaan Al-Quran(2). Al-Quran dan Hadits sebagai sumber nilai dan pemikiran tentang kebesaran dan kekuasaan Allah.(3). Al-Quransebagai sumber nilai dasar kewajibanibadah kepada Allah Swt(4).Nikmat Allah berdasarkan ayat Al-Quran dan Hadits serta syukur nikmat(5). Ajaran Al-Quran tentang pemanfaatan sumber alam dan memanfaatkannya.(6).Ajaran Al-Quran dan Hadits tentang pola hidup sederhana dan mengamalkannya(7).Pokok-pokok kebajikan(8).Prinsip-prinsip amar maruf dan nahy munkar(9).Hukum dan metode dakwah(10).Tanggung jawab manusia(11). Kewajiban berlaku adildan jujur(12). Larangan berbuat khianat(13). Pergaulan sesama manusia dan tidak berlebih-lebihan(14). Makanan yang baik dan halal(15). Ajaran Al-Quran dan Hadits yang berkaitan dengan pembangunan pribadi dan masyarakat(16). Ayat-ayat Al-Quran mengenai ilmu pengetahuan6. SK dan KD Kelas X, semester IIStandarKompetensi (SK) dalammateripenelitianini adalah Keikhlasan dalam beribadah,danKompetensi Dasar (KD) Mampu menjelaskan kandungan ayat dan hadits Nabi tentang keikhlasan dalam beribadah. 1. Membaca ayat dan Hadits tentang keikhlasan dalam beribadah.2. Menulis/menyalin ayat dan hadits tentang keikhlasan dalam beribadah3. Menerjemahkan ayat dan hadits tentang keikhlasan dalam beribadah4.Menyimpulkanisikandunganayatdan hadits tentangkeikhlasan dalam beribadah dengan benar5. Menerapkan sikap keikhlasan dalam beribadah menurut Al-Qurandanhaditsdalampraktikkehidupanberbangsadan bermasyarakat.Tabel 1SK dan KD Kelas X MA Maariful Ulum Banyuasin Semester IIStandar KompetensiKompetensi Dasar Indikator 1.Keikhlasan dalam beribadah1 Mampu menjelaskan kandungan ayat dan hadits Nabi tentang keikhlasan dalam beribadah1. Membaca ayat dan Hadits tentang keikhlasan dalam beribadah.2. Menulis/ menyalin ayat dan hadits tentang keikhlasan dalam beribadah3. Menerjemahkan ayat dan hadits tentang keikhlasan dalam beribadah4. Menyimpulkan isi kandungan ayat dan hadits tentang keikhlasan dalam beribadah dengan benar5. Menerapkan sikap keikhlasan dalam beribadah menurut Al-Quran dan hadits dalam praktik kehidupan berbangsa dan bermasyarakata. Ayat Al-Quran tentang ikhlasHIKIHKIIKKKKKYKKI\\KIKHKIY\ KIKKYKIIY\Y\HKKKKK\YI\KIKIK\KKIK Artinya :Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku,hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semestaalam. TiadasekutubagiNya; dandemikianItulahyang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri(kepada Allah)".Q.S. Al- Anam (6): 162-163.KKK\KHI\KKIIY\KHK\\YKII\I\KK IKHIKY\IKIKKKKHK\Y\KKHK\I\ KArtinya :Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. Q.S. Al-Bayyinah (98): 5.b. Hadits Nabi tentang ikhlas :): ).ArtinyaDari Umar binKhaththabra. Iaberkata: telahbersabda Rasulullah saw bersabda, Amal itu bergantung niyat, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niati.BarangsiapayanghijrahnyaitukarenaAllahdanRasul-Nya, maka hijrahnya akan tertuju kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapayanghijrahnyakarenaduniayangia inginkan, ataukarenawanitayangakanianikahi, maka hijrahnya akan tertuju kepada sesuatu yang ia hijrahi itu.(HR. Bukhari)F. Metodologi Penelitian1. Subjek Penelitiana. Lokasi PenelitianPenelitian iniberlokasidiMadrasah Aliyah MaarifulUlum Banyuasin Semester genap Tahun Pembelajaran 2009/2010. Subjek penelitiannya difokuskan di kelas X pada mata pelajaran Al-QuranHadits padamateri keikhlasandalamberibadahdalam Q.S. Al-Anam Ayat 162-163Pelajaran Al-Quran Hadits. b. WaktuWaktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian inidilangsungkan. Penelitian inidilaksanakan padabulanApril s/dJuni semester genaptahunpembelajaran 2009/2010.c. Subyek PenelitianSubyek penelitian adalah siswa Kelas X Madrasah Aliyah Maariful UlumBanyuasin tahun pembelajaran 2009/2010 yang berjumlah 18 orang, dengan rincian 7 laki-laki dan 11 perempuan pada pokok bahasan/KD; menyimpulkan isi kandungan ayat tentang keikhlasan dalam beribadah dengan benar.2. Deskripsi persiklusPenelitianini menggunakanPenelitianTindakanKelas(PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh gurudi dalamkelasnyasendiri melalui refleksi diri, dengantujuan untukmemperbaiki kinerjanyasebagai guru, sehinggahasil belajar siswa menjadi meningkat.28Adapuntujuanutamadari PTKadalahuntukmemecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya.29Sesuaidengan jenis penelitianyang dipilih,yaitupenelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan 28IGAK Wardhani, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), Cet. Ke-1, hlm. 1.4.29Kunandar,Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan ProfesiGuru, (Jakarta: RAJAGRAFINDO PERSADA, 2009), Cet. Ke-1, hlm. 44-45.dari Kemmis dan Teggart, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu kesiklusyangberikutnya. Setiapsiklusmeliputiplanning(rencana), action (tindakan), Observation (pengamatan), dan reflection (refleksi).Langkahpadasiklus berikutnya adalahperencanaanyang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun siklus dalam penelitian ini sebagai berikut :a) Rencana, sebelummengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.a) Pelaksanaan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode drill.b) Pengamatan/Pengumpulan Data, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.c) Refleksi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.Observasi dan AnalisisObservasi dan Analisis TindakanTindakan RefleksiRefleksiRefleksi

Rencana RencanaRencana Diagram. 1. Siklus dalam Penelitian TindakanG. Sistematika PembahasanAdapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :Bab Pertama : Pendahuluan, yang berisikantentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, hipotesis, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.Bab Kedua : Landasan teori yang berisikan tentang pengertian peningkatan kemampuan siswa, prestasi belajar, metodedrill,dan materi pelajaran Al-Quran Hadits kelas X Madrasah Aliyah Maariful Ulum Banyuasin.Bab Ketiga : Setting wilayah penelitian yang berisitentang subjek penelitian seperti tempat penelitian (kelas, sekolah), waktu, jadwal perbaikan persiklus (rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi, letakgeografisdansejarahberdiri Madrasah Aliyah Maariful Ulum Banyuasin, sarana dan prasarana, struktur organisasi, keadaan guru, dan keadaan siswa.Bab Keempat :Hasil penelitian dan pembahasan.Bab Kelima :Penutup, yaitu berisi kesimpulan dan saran.