SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK...

168
SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK USIA (4-6 TAHUN) PRASEKOLAH DI TK MARGOBHAKTI KELURAHAN SUKOSARI KECAMATAN KARTOHARJO KOTA MADIUN Diajukan Oleh : DESTIANA PRATIWI 201502086 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2019

Transcript of SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK...

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

SKRIPSI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN

SECARA FISIK PADA ANAK USIA (4-6 TAHUN) PRASEKOLAH DI TK

MARGOBHAKTI KELURAHAN SUKOSARI KECAMATAN KARTOHARJO

KOTA MADIUN

Diajukan Oleh :

DESTIANA PRATIWI

201502086

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT

KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK USIA (4-6 TAHUN)

PRASEKOLAH DI TK MARGOBHAKTI KELURAHAN SUKOSARI

KECAMATAN KARTOHARJO KOTA MADIUN

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Diajukan Oleh :

DESTIANA PRATIWI

201502086

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

iii

Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

iv

Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT skripsi ini dapat diselesaikan tepat

waktu dengan penuh perjuangan dan iringan doa. Skripsi ini dipersembahkan

penulis untuk para orang tua dan anak prasekolah (4-6Tahun) dengan tingkat

kemandirian secara fisik. Penulis juga mempersembahkan skripsi yang berjudul

“Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Anak Secara

Fisik Usia (4 – 6 Tahun) Prasekolah Di Taman Kanak-Kanak Margobhakti

Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun” antara lain :

1. Teruntuk Kedua Orang tua yang luar biasa mengiringi proses skripsi ini yaitu

bapak Bambang Slamet Supranto serta seorang wanita terhebat yang telah

melahirkan saya ibu Suminah selalu memberi dorongan, do’a dan semangat

tanpa henti.

2. Untuk Guru-guru, karyawan, murid-murid serta wali murid di Taman Kanak-

Kanak Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun

yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penyelesaian penelitian ini.

3. Teruntuk Ikhsanul Angga Fidyono dan teman-teman saya Aprilia Nurul

Khotimah, Nur Elina, Intansih, dan teman-teman Angkatan 2015 terutama

teman-teman keperawatan kelas C (kalian yang terbaik) yang telah memberi

dorongan dan bantuan berupa apapun dalam penyusunan tugas skripsi ini.

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

vi

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Destiana Pratiwi

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Madiun, 22 Desember 1996

Agama : Islam

Alamat : Perumahan Cempaka Raya Regency No. 23 Jln.

Cempaka Kelurahan Munggut Kecamatan Wungu

Kabupaten Madiun

No. HP : 082144997872

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : 1. Lulus SDN Sukosari Kota Madiun Tahun 2009

2. Lulus Dari SMPN 13 Madiun Tahun 2012

3. Lulus Dari SMAN 4 Madiun Tahun 2015

4. STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun 2015-

sekarang

Riwayat Pekerjaan : Belum Pernah Bekerja

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT

KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK USIA (4-6 TAHUN)

PRASEKOLAH DI TK MARGOBHAKTI KELURAHAN SUKOSARI

KECAMATAN KARTOHARJO KOTA MADIUN

Destiana Pratiwi

201502086

Kemandirian adalah suatu kemampuan individu untuk mengatur dirinya

sendiri dan tidak tergantung kepada orangtua. Tumbuh kembangnya kepribadian

anak terutama kemandirian dipengaruhi oleh pola asuh orangtua yang diterapkan

dalam keluarga. Pola asuh yang tepat akan meningkatkan kemandirian anak

begitupun sebaliknya. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalis adanya

hubungan antara pola asuh orangtua dan tingkat kemandirian anak secara fisik

pada usia (4-6 tahun) prasekolah di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

Jenis penelitian ini adalah Analitik Korelasional, dengan pendekatan Cross

Sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 25 responden siswa di TK

Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun. Tehnik

sampling yang digunakan adalah Total Sampling. Metode pengumpulan data

menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Chi Square dengan α 0,05.

Hasil penelitian ini diketahui bahwa tingkat kemandirian secara fisik

kategori kurang mandiri (64%) dengan pola asuh permisif (48%) dan pola asuh

otoriter (16%). Hasil analisa Chi Square diperoleh ρ value = 0,000 <α = 0,05

artinya ada hubungan pola asuh orangtua dan tingkat kemandirian anak secara

fisik pada usia (4-6 tahun) prasekolah di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun dengan keeratan hubungan 0,707 yang

artinya keeratan hubungan dikategorikan kuat.

Dari hasil penelitian orangtua mampu menerapkan pola asuh yang tepat

pada anaknya sehingga dapat meningkatkan kemandirian secara fisik pada anak.

Kata kunci : pola asuh orangtua, kemandirian fisik

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

ix

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN PATTERNS OF PARENTING WITH

PHYSICAL INDEPENDENCE LEVELS IN PRESCHOOL-AGE

CHILDREN (4-6 YEARS) AT MARGOBHAKTI KINDERGARTEN OF

SUKOSARI KARTOHARJO DISTRICT MADIUN

Destiana Pratiwi

201502086

Independence was an individual's ability to regulate himself and not

dependent on parents. The growth and development of children's personality,

especially independence, influenced by parenting practices that applied in their

family. Proper parenting will increase children's independence and vice versa. The

purpose of this study was to analyze the relationship between patterns of parenting

with physical independence levels in preschool-age children (4-6 years) at

Margobhakti Kindergarten, Sukosari, Kartoharjo District, Madiun.

The type of this research was Correlational Analytics study, with Cross

Sectional approach. The population in this study was 25 students at Margobhakti

Kindergarten of Sukosari, Kartoharjo District, Madiun. The sampling technique

that used in this study was total sampling. The data collected by using a

questionnaire. The statistical test that used in this study was Chi Square test with α

0.05.

The results of this study showed that the level of physical independence

with lack of independence (64%) with permissive patterns of parenting (48%) and

authoritatative patterns of parenting (16%). The result of Chi Square analysis

showed ρvalue 0,000 <α 0.05 which means that there is a relationship between

patterns of parenting with physical independence levels in preschool-age children

(4-6 years) at Margobhakti Kindergarten, Sukosari, Kartoharjo District, Madiun

with a correlational coeficient 0.707 means that the correlational relationship is

considered strong.

From the results of this research parents should be able to apply the right

patterns of parenting to their children so it can increase the physical independence

in children.

Keywords: pattern of parenting, physical independence

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

x

DAFTAR ISI

Sampul Depan ....................................................................................................... i

Dampul Dalam ...................................................................................................... ii

Lembar Persetujuan ............................................................................................... iii

Lembar Pengesahan ............................................................................................. iv

Lembar Persembahan ............................................................................................ v

Lembar Keaslian Penelitian .................................................................................. vi

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................... vii

Abstrak .................................................................................................................. viii

Abstract ................................................................................................................. ix

Daftar Isi................................................................................................................ x

Daftar Tabel .......................................................................................................... xiii

Daftar Gambar ....................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran .................................................................................................... xv

Daftar Singkatan dan Istilah .................................................................................. xiv

Kata Pengantar ...................................................................................................... xvii

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 8

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 9

1.3.1Tujuan Umum ................................................................................ 9

1.3.2Tujuan Khusus ................................................................................ 9

1.4Manfaat Penelitian .................................................................................. 9

1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................................. 9

1.4.2 Manfaat Praktis .............................................................................. 10

1.5 Keaslian Penelitian ................................................................................ 11

BAB 2 Tinjauan Pustaka

2.1 Anak Prasekolah ................................................................................... 15

2.1.1Fase Prasekolah (Usia Taman Kanak-Kanak) ................................ 15

2.1.2Perkembangan Sosial Fase Prasekolah ........................................... 16

2.1.3Perkembangan Emosional Fase Prasekolah ................................... 18

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

xi

2.2 Pola Asuh Orangtua .............................................................................. 23

2.2.1 Definisi Pola Asuh Orang Tua ...................................................... 23

2.2.2 Tipe – Tipe Pola Asuh Orang Tua ................................................ 24

2.2.3 Fungsi Dan Peran Serta Orang Tua .............................................. 31

2.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orangtua ........................ 32

2.2.5 Peran Orangtua Dalam Menumbuhkembangkan Kemandirian .... 34

2.2.6 Perilaku Orangtua Yang Bisa Menimbulkan Ketidakmandirian .. 38

2.3Tingkat Kemandirian ............................................................................. 39

2.3.1 Definisi Kemandirian Anak .......................................................... 39

2.3.2 Aspek-Aspek Kemandirian Anak ................................................. 40

2.3.3 Ciri-Ciri Kemandirian Anak ......................................................... 41

2.3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Anak ......................... 46

2.3.5 Upaya Mengembangkan Kemandirian Anak ................................ 48

2.3.6 Faktor Yang Mendorong Tumbuhnya Kemandirian Anak ........... 50

2.3.7 Faktor Yang Menghambat Kemandirian Anak ............................. 52

2.3.8 Macam – Macam Kemandirian Anak ........................................... 53

2.3.9 Indikator Kemandirian Anak ........................................................ 54

BAB 3 Kerangka Konseptual Dan Hipotesis

3.1Kerangka Konseptual ............................................................................. 56

3.2Hipotesis ................................................................................................ 57

BAB 4 Metodelogi Penelitian

4.1 Desain Penelitian .................................................................................. 58

4.2 Populasi Dan Sampel ............................................................................ 59

4.2.1 Populasi ......................................................................................... 59

4.2.2 Sampel ........................................................................................... 59

4.2.3 Kiteria Sampel .............................................................................. 59

4.3 Teknik Sampling ................................................................................... 60

4.4 Kerangka Kerja Penelitian .................................................................... 61

4.5 Variabel Dan Definisi Operasional Variabel ........................................ 62

4.5.1 Variabel ......................................................................................... 62

4.5.2 Definisi Operasional Variabel ...................................................... 62

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

xii

4.6 Instrumen Penelitian ............................................................................. 66

4.6.1 Uji Validitas ................................................................................... 67

4.6.2 Uji Reliabelitas .............................................................................. 68

4.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................... 69

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ................................................................. 69

4.9 Pengolahan Data ................................................................................... 70

4.10 Teknik Analisa Data ........................................................................... 76

4.10.1 Analisa Univariat ........................................................................ 76

4.10.2 Analisa Bivariat .......................................................................... 77

4.11 Etika Penelitian ................................................................................... 78

BAB 5 Hasil Penelitian Dan Pembahasan

5.1 Gambaran Dan Lokasi Penelitian .......................................................... 80

5.2 Hasil Penelitian ...................................................................................... 81

5.2.1 Data Umum .................................................................................... 81

5.2.2 Data Khusus ................................................................................... 84

5.3 Pembahasan ........................................................................................... 87

5.3.1 Pola Asuh Orangtua Pada Anak Usia (4-6 Tahun) Prasekolah Tk

Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota

Madiun ............................................................................................ 87

5.3.2 Tingkat Kemandirian Secara Fisik Pada Anak Usia (4-6 Tahun)

Prasekolah Tk Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun................................................................. 94

5.3.3 Hubungan Pola Asuh Orangtua Dengan Tingkat Kemandirian

Anak Secara Fisk Pada Usia (4-6 Tahun) Prasekolah Tk

Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota

Madiun ............................................................................................ 99

Bab 6 Kesimpulan Dan Saran

6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 104

6.2 Saran ..................................................................................................... 105

Daftar Pustaka ............................................................................................................ 106

Lampiran ..................................................................................................................... 109

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sikap atau Perlakuan Orang Tua dan Dampaknya Terhadap

Kepribadian Anak...................................................................... 25

Tabel 2.2 Pengaruh “Parenting Style” Terhadap Perilaku Anak............... 29

Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian................................................... 57

Tabel 4.2 Rumus Perhitungan Kategori...................................................... 75

Tabel 4.3 Interval Koefesien Korelasi Chi Square...................................... 78

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Kelas Anak................................................................................... 81

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Usia Orangtua.............................................................................. 81

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Usia Anak..................................................................................... 82

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin...............................................................................

82

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan Orangtua.................................................................... 83

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pekerjaan Orangtua......................................................................

83

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orangtua.................................... 84

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemandirian Secara Fisik............. 84

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Indikator Tingkat Kemandirian Secara

Fisik.............................................................................................. 85

Tabel 5.10 Distribusi Silang Frekuensi Hubungan Pola Asuh Orangtua

Dengan Tingkat Kemandirian Secara Fisik................................. 86

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Hubungan Pola Asuh

Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Secara Fisik

Pada Anak Usia (4-6 Tahun) Prasekolah Di Taman

Kanak-Kanak Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun................................... 56

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Pola Asuh Orang

Tua Dengan Tingkat Kemandirian Anak Secara Fisik Usia

(4 – 6 Tahun) Prasekolah Di Taman Kanak-Kanak

Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo

Kota Madiun........................................................................ 61

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Ijin Pengambilan Data Awal............................ 109

Lampiran 2 : Surat Rekomendasi Penelitian Badan Kesatuan

Bangsa Dan Politik................................................... 110

Lampiran 3 : Surat Keterangan Pengambilan Data Awal............... 111

Lampiran 4 : Surat Ijin Validitas Dan Reliabelitas......................... 112

Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian.................................................. 113

Lampiran 6 : Surat Keterangan Izin Penelitian............................... 114

Lampiran 7 : Surat Keterangan Selesai Penelitian.......................... 115

Lampiran 8 : Lembar Permohonan Menjadi Responden................ 116

Lampiran 9 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden.................. 117

Lampiran 10 : Uji Validitas Dan Uji Reliabelitas Kuesioner Pola

Asuh Orangtua........................................................... 118

Lampiran 11 : Uji Validitas Dan Uji Reliabelitas Kuesioner

Tingkat Kemandirian Secara Fisik............................ 126

Lampiran 12 : Kisi-Kisi Kuesioner Pola Asuh Orang Tua............... 133

Lampiran 13 : Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Kemandirian Secara

Fisik........................................................................... 134

Lampiran 14 : Lembar Kuesioner Pola Asuh Orangtua.................... 135

Lampiran 15 : Lembar Kuesioner Tingkat Kemandirian Secara

Fisik............................................................................ 140

Lampiran 16 : Tabulasi Pola Asuh Orangtua.................................... 141

Lampiran 17 : Tabulasi Tingkat Kemandirian Secara Fisik............. 143

Lampiran 18 : Output SPSS.............................................................. 145

Lampiran 19 : Jadwal Kegiatan Penelitian........................................ 148

Lampiran 20 : Dokumentasi Penelitian............................................. 149

Lampiran 21 : Lembar Konsultasi..................................................... 150

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

xvi

DAFTAR ISTILAH

Acceptance : Penerimaan

Asertif : Ketegasan Diri

Authoritarian : Pola Asuh Otoriter

Authoritattive : Pola Asuh Demokratis

Autonomi : Autonomi

Benefit : Manfaat

Confidentiality : Kerahasiaan

Critical Periode : Periode Kritis

Curiosity : Keingintahuan

Domination : Dominasi

Favorable : Pernyataan Positif

Follower : Pengikut

Friendly : Bersahabat

Golden Periode : Periode Emas

Healthy Personality : Kepribadian Sehat

Homesic : Sakit

Inform Consent : Lembar Persetujuan

Kooperatif : Mau Bekerjasama

Limit : Batas

Neglectful : Lalai

Overdiscipine : Disiplin Yang Berlebihan

Overprotection : Perlindungan Berlebihan

Parenting Style : Gaya Pengasuhan Anak

Peer Group : Kelompok Sebaya

Permissiveness : Pola Asuh Permisif

Praise : Pujian

Protective Emotion : Emosi Pelindung

Punitteveness : Kekasaran

Rejection : Penolakan

Respect For Justice And Inclusiveness: Menghormati Keadilan Dan Inklusivitas

Scientific Attitude : Sikap Ilmiah

Self Control : Mengendalikan Diri

Selfish : Egois

Struktur : Struktur

Survival : Bertahan Hidup

Toilet Training : Pelatihan Toilet

Trouble Maker : Pembuat Masalah

Unfavorable : Pernyataan Negatif

Window Opportunity : Peluang Jendela

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

xvii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Anak Secara

Fisik Usia (4 – 6 Tahun) Prasekolah Di Taman Kanak-Kanak Margobhakti

Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun” dengan baik.

Tersusunnya skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, saran dan dukungan

moral kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Hariyati S.pd selaku Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Margobhakti

Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

2. Zainal Abidin, SKM., M.Kes (Epid) selaku ketua STIKes Bhakti Husada

Mulia Madiun, yang telah memberikan kesempatan menyusun skripsi ini.

3. Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana

Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulai Madiun yang telah

memberikan kesempatan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Kartika, S.Kep., Ns., M.K.M selaku dosen pembimbing 1 yang selalu

membimbing dengan penuh ketelatenan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

5. Asrina Pitayanti, S.Kep., Ns., M.Kes selaku dosen pembimbing 2 yang

selalu membimbing dengan penuh kesabaran sehinggga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

xviii

6. Kedua Orang tua dan keluarga besar saya yang selalu memberi dorongan,

do’a dan semangat tanpa henti.

7. Keluarga dan teman-teman yang selalu mendukung dan mendo'akan

penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin

Madiun, 16 Agustus 2019

Penulis

Destiana Pratiwi

NIM. 201502086

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa prasekolah sering disebut juga sebagai golden periode, window

opportunity, atau critical periode. Pada periode ini merupakan otak manusia

dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, kebutuhan

tumbuh kembang adalah salah satu hak dasar anak sesuai Undang-Undang Nomor

23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak dan Konvensi Hak-Hak Anak tahun

1989/1990. Ketika memasuki usia prasekolah, kemampuan anak untuk

beradaptasi sudah dapat dimanfaatkan dengan baik. Pada kenyataannya sering

ditemukan keterlambatan penyesuaian sosial dan mandiri terutama diusia awal

sekolah (Suana & Firdaus, 2014).

Masalah tersebut diantaranya kemampuan yang kurang dalam proses

sosial mandiri di lingkungan. Dalam hal ini anak belum mampu untuk mandiri

dalam bersosialisasi dengan baik dalam hal berinteraksi dengan teman sebaya.

Sehingga anak dalam prosesnya mengalami kendala kesiapan yang ditunjukkan

dengan perilaku menyimpang seperti takut ditinggal ibunya, bermain sendiri, anak

yang terlalu impulsif atau hiperaktif (Suana & Firdaus, 2014). Pada tahap

perkembangan anak usia prasekolah, anak akan memiliki rasa percaya diri untuk

mengeplorasikan kemandiriannya dengan menguasai berbagai keterampilan fisik,

bahasa (Rochwidowati & Widyana, 2016).

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

2

Kemandirian adalah suatu kemampuan individu untuk mengatur dirinya

sendiri dan tidak tergantung kepada orang lain. Kemandirian anak pada usia

prasekolah sudah disukai sejak ia kecil yang diekspresikan dengan rasa ingin tahu

yang besar dan tidak takut dengan kesulitan. Kemandirian anak usia prasekolah

merupakan modal dari kemajuan dan kreativitasnya, serta modal daya

keberlangsungan hidup (survival). Ketidakmandirian itu akan menghambat

kemajuan dengan cara bergantung pada orang lain. Pada anak usia prasekolah

yang tidak dilatih untuk mandiri sejak kecil, maka anak akan tumbuh menjadi

individu follower (pengekor) yang memiliki rasa takut ketika berada jauh dengan

pengasuhnya atau orang tua dan sulit untuk mengambil keputusan sendiri (Dewi,

et.al , 2018).

Kemandirian pada anak usia prasekolah dibagi menjadi 2, yakni

kemandirian fisik dan kemandirian psikologis. Kemandirian fisik adalah

kemampuan individu seorang anak di usia prasekolah untuk mengurus dirinya

sendiri. Sedangkan kemandirian psikologis adalah kemampuan individu di usia

prasekolah untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah sendiri. Ciri–ciri

perilaku kemandirian secara fisik pada anak usia prasekolah dapat dilihat seperti

anak mampu melakukan kegiatan makan dan minum sendiri, anak tidur tanpa

didampingi, anak dapat merapikan tempat tidur sendiri anak mampu melakukan

kegiatan memakai pakaian dan sepatu sendiri, anak mampu merawat diri sendiri

dalam hal mencuci tangan dan/atau anak mampu menggunakan toilet, anak

mampu mengambil/meletakkan sendiri alat tulis yang dibutuhkan, anak tidak

menangis ketika ditinggal orangtua selama sekolah berlangsung, anak mampu

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

3

bermain bersama teman sebaya tanpa ditunggui, anak mampu melakukan tugas

seperti merapikan tas ketika akan pulang sekolah, dan anak dapat memilih

kegiatan yang disukai seperti menari, menulis, menggambar, bermain boneka,

serta anak tidak lagi ditunggui oleh orangtua atau pengasuhnya (Rochwidowati &

Widyana, 2016).

Efek ketidakmandirian pada anak dapat menimbulkan kerugian pada anak

yaitu anak tidak bisa secara optimal mengembangkan kepribadian, kemampuan

sosialisasi dan keadaan emosionalnya akan terhambat. ketidakmandirian fisik di

tandai dengan ketidakmampuan anak dalam mengurus dirinya sendiri.

Kemandirian anak berperan penting dalam membangun kepercayaan diri dan

harga diri pada anak karena kedua hal tersebut berdampak pada kemampuan

bersosialisasi, kemauan untuk berprestasi dan daya saing anak di masa depan

(Asnida & Madantia, 2014).

Kemandirian anak dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendorong

kemandirian menjadi dua macam yaitu faktor internal (dari dalam individu) dan

faktor eksternal (dari luar individu). Faktor internal terdiri dari dua kondisi yaitu

kondisi fisiologis dan kondisi psikologis. Faktor yang kedua adalah faktor

eksternal. Faktor eksternal meliputi lingkungan, rasa cinta dan kasih saying

orangtua kepada anaknya, pola asuh orangtua dalam keluarga, dan faktor

pengalaman dalam kehidupan (Utami, 2016).

Pola asuh orang tua sebenarnya sangat berpengaruh terhadap kunci

kesuksesan pada anak usia prasekolah untuk menjadi individu yang mandiri

sedangkan menjadi individu mandiri tidak bisa dibentuk begitu saja. Pola asuh

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

4

orang tua sangat mempengaruhi terbentuknya karakter anak pada usia prasekolah.

Sehingga pola asuh yang berbeda – beda tersebut akan menghasilkan karakter dan

kemandirian anak usia prasekolah yang berbeda – beda pula. Pola asuh orang tua

terbagi menjadi tiga yakni otoriter, permisif dan demokratis (Mantali, et.al, 2018).

Pravelensi pada anak-anak usia prasekolah dengan tingkat kemandirian

anak usia prasekolah di negara berkembang maupun negara maju adalah 53%

mandiri tidak tergantung pada orang lain dan 9% masih tergantung pada orang tua,

anak prasekolah 38% yang tergantung sepenuhnya pada orang tua maupun pada

pengasuh mereka dan 17% cukup mandiri. Prevalensi stimulasi orang tua terhadap

kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak prasekolah di Indonesia mencapai

58,09% untuk orang tua yang belum melakukan stimulasi anak secara optimal.

Pravelensi masalah kesehatan perkembangan anak di Jawa Timur pada tahun 2009

yaitu jumlah anak sebanyak 3.634.505 jiwa dan 54,03% anak dideteksi memiliki

kemampuan sosialisasi dan kemandirian yang baik, cakupan tersebut masih di

bawah cakupan 90%. Data analisa stimulasi orang tua dan anak di Dinas

Kesehatan Tingkat I Propinsi Jawa Timur 2008 untuk deteksi kemampuan

sosialisasi dan kemandirian anak di Jawa Timur ditetapkan 80% tetapi cakupan

diperiksa 40-69% dan mengalami perkembangan yang tidak optimal sebanyak

47,5% (Ismiriyam, et.al, 2017).

Dari teori di atas dapat diketahui bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi kemandirian adalah pola asuh orangtua. Pada dasarnya semua

orang tua harus memberikan hak anak untuk tumbuh mandiri. Semua anak harus

memperoleh yang terbaik agar dapat tumbuh mandiri sesuai dengan apa yang akan

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

5

dicapainya dan sesuai dengan kemampuan tubuhnya. Untuk itu perlu perhatian

dan dukungan orang tua. Seorang anak yang diasuh dengan pola asuh demokratis

maka akan membentuk tumbuh kembang anak yang lebih baik dengan cara orang

tua selalu memberikan kebebasan beraktivitas tetapi tetap diarahkan orang tuanya,

akan cenderung bebas melakukan aktivitas pembelajaran dalam dirinya tetapi

bertanggung jawab akan akibat yang diterima kelak, pemberani, mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi, tidak tergantung pada orang tuanya dan riang gembira.

Jika pola asuh orang tua yang diterapkan otoriter maka anak akan

cenderung takut untuk melakukan sesuatu perkembangannya yang lebih baik

karena apapun aktivitas anak selalu dikekang dan orang tuanya terlalu takut

membebaskan anaknya beraktivitas. Anak akan cenderung penakut, tidak percaya

diri, tergantung kepada orang tua, cenderung pendiam, pemurung, tidak mudah

tersenyum dan tidak gembira. Dan yang sering diterapkan selain pola asuh

demokratis dan otoriter yaitu pola asuh permisif. Dalam pola asuh permisif, orang

tua memberikan kebebasan sepenuhnya dan anak diijinkan membuat keputusan

sendiri tentang langkah apa yang akan dilakukan, orangtua tidak pernah

memberikan pengarahan dan penjelasan kepada anak tentang apa yang sebaiknya

dilakukan anak, dalam pola asuh permisif hampir tidak ada komunikasi antara

anak dengan orangtua serta tanpa ada disiplin sama sekali (Jojon, et.al, 2017).

Pola asuh dipengaruhi oleh beberapa faktor mempengaruhi pola asuh anak

dengan baik adalah usia orangtua, keterlibatan orangtua, pendidikan orangtua,

pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak, stres orangtua dan hubungan

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

6

suami istri. Masing-masing pola asuh ada kaitannya dengan tingkah laku anak

(Utami, 2016).

Berdasarkan hasil penelitian Suana dan Firdaus (2014) yang bejudul “Pola

Asuh Orangtua Akan Meningkatkan Adaptasi Sosial Anak Prasekolah Di Ra

Muslimat Nu 202 Assa’adah Sukowati Bungah Gresik” menjelaskan orangtua

yang menerapkan pola asuh demokratis, menghasilkan perkembangan adaptasi

sosial anak baik. Orangtua disarankan menerapan pola asuh yang tepat dan sesuai

dengan usia anak. Anak dengan pola asuh demokratis ini akan diberikan

kebebasan oleh orangtuanya untuk mengemukakan pendapat, perasaan dan

keinginannya. Jadi dalam pola asuh ini terdapat komunikasi yang baik antara

orang tua dan anak.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada senin, 14 Januari

2019 terhadap 10 anak beserta orangtuanya ditemukan pada kelompok TK A dan

kelompok TK B di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo

Kota Madiun. Studi pendahuluan yang dilakukan terhadap anak ditemukan

terdapat 3 anak (30%) yang belum mampu memakai pakaian dan sepatu sendiri

terdapat pada anak usia 4 tahun, terdapat 4 anak (40 %) yang minta diantar ke

toilet, terdapat 3 anak (30%) yang belum mampu merawat diri dalam hal mencuci

tangan. Studi pendahuluan yang dilakukan terhadap orangtuanya ditemukan

terdapat 5 orangtua (50%) yang masih muda diantaranya berumur < 21 tahun,

orangtua yang memiliki usia yang masih muda kurang mampu menjalankan

peran-peran orangtua secara optimal dan belum memiliki pengalaman dalam

mengasuh karena orangtua muda pada umumnya baru memiliki anak pertama.

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

7

Terdapat 3 anak (30%) yang diasuh oleh neneknya karena orangtua yang sibuk

bekerja sehingga nenek cenderung berlebihan dalam mengasuh anak. Terdapat 2

anak (20%) yang memiliki kedudukan sebagai anak bungsu karena anak dianggap

yang paling muda sehingga anak tidak pernah diberi tanggung jawab. Dengan

hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di TK Margobhakti

Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun terdapat anak-anak usia

prasekolah yang memiliki tingkat kemandirian yang kurang mandiri atau pasif di

lingkungan sekolahnya seperti anak yang tidak berani sekolah sendiri atau anak

yang sekolah di tunggu orang tua/pengasuhnya dikarenakan khawatir dan tidak

tega meninggalkan anaknya menangis, anak yang merasa minder, anak yang pasif

terhadap lingkungan disekitarnya (contohnya : anak yang hanya berdiam diri

dikelas saat pelajaran maupun saat bermain, anak yang tidak tertarik oleh

permainan disekitarnya ), anak yang sulit bergaul dengan teman sebayanya, dan

anak yang menarik diri dari lingkungan tersebut, anak yang minta diantar ketika

ke toilet.

Kemandirian anak di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun tersebut juga dapat dipengaruhi oleh pola asuh orangtua.

Orangtua yang menunggu anaknya selama sekolah berlangsung dikarenakan

orangtua atau pengasuh yang tidak bekerja dan orangtua atau pengasuh yang tidak

memiliki kegiatan dirumah sehingga memilih untuk menunggu anaknya sambil

bersosialisasi dengan orangtua atau pengasuh yang lain. Namun, terdapat pula

orangtua yang sibuk bekerja dan memiliki sosial ekonomi yang tinggi. Sehingga,

pengasuhan pada anak dilibatkan pada kakek/neneknya maka berdampak pada

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

8

anak menjadi manja dan kurang displin karena anak diasuh berlebihan oleh

neneknya dan terpenuhinya kebutuhan.

Berbeda dengan TK yang lainnya seperti TK YWKA Kelurahan Oro-Oro

Ombo Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun, di TK tersebut orangtua tidak

diizinkan untuk menunggu anaknya di sekitar lingkungan sekolah. Orangtua

hanya diizinkan untuk mengantar atau menjemput saja di depan gerbang sekolah.

Hal tersebut bertujuan agar anak bisa mandiri ketika berada di sekolah. Meskipun

di TK tersebut banyak orangtua yang bekerja dan memiliki kebutuhan sosial

ekonomi yang tinggi.

Maka dari data – data tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “ Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian

Secara Fisik Pada Anak Usia (4-6 Tahun) Prasekolah di Taman Kanak-kanak

Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas maka rumusan masalah

penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan

tingkat kemandirian anak secara fisik pada usia (4 – 6 tahun) prasekolah di Taman

Kanak-kanak Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota

Madiun ?

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

9

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalis adanya hubungan antara pola asuh orang tua dan tingkat

kemandirian anak secara fisik pada usia (4-6 tahun) prasekolah di Taman

Kanak-kanak Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota

Madiun.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik pola asuh orang tua di Taman Kanak-

kanak Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota

Madiun.

2. Mengidentifikasi tingkat kemandirian secara fisik anak pada usia (4-6

Tahun) prasekolah di Taman Kanak-kanak Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

3. Menganalisis adanya hubungan antara pola asuh orang tua dengan

tingkat kemandirian secara fisik anak pada usia (4-6 Tahun)

prasekolah di Taman Kanak-kanak Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

pembaca dan pihak-pihak yang bersangkutan tentang pola asuh orang

tua dengan tingkat kemandirian anak secara fisik pada usia (4-6

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

10

Tahun) di Taman Kanak-kanak Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Taman Kanak-Kanak Margobhakti Kelurahan

sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

Diharapkan dapat membuat program parenting untuk para orang

tua murid terkait pendidikan untuk orang tua supaya para orang tua

lebih mengerti dan memahami bagaimana menjadi orang tua yang

baik untuk anak-anak di rumah dan guru bisa membuat kegiatan-

kegiatan disetiap pembelajaran sehari-hari disekolah untuk

menanamkan sikap mandiri di sekolah membantu anak untuk

melakukan semuanya secara mandiri disesuaikan dengan umur anak

didik tersebut.

1.4.2.2 Bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Diharapkan institusi untuk dapat menjadi referensi – referensi

untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2.3 Bagi Peneliti

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat melanjutkan

penelitian dengan tingkat kemandirian secara psikologis pada anak

usia prasekolah.

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

11

1.5 Keaslian Penelitian

No. Judul Penulis

dan

Tahun

Metode Penelitian Hasil

1. Hubungan

pola asuh

orangtua

dengan

tingkat

kemandiri

an anak

usia

prasekolah

di TK

Desa

Argosari

Priyani

Haryanti

(2016)

Desain penelitian ini

adalah deskriptif

korelasional dengan

pendekatan cross

sectional. Populasi

205 orang tua anak

usia prasekolah di

TK Desa Argosari.

Sampel 56 dengan

teknik Cluster

Sampling. Analisis

menggunakan uji

Chi Square Yate’s

Correction.

Hasil penelitian

menunjukkan ada hubungan

antara pola asuh orangtua

dengan tingkat kemandirian

anak usia prasekolah di TK

Desa Argosari. Dengan hasil

46 (82,1%) orangtua

menerapkan pola asuh

otoritatif,5 (8,9 %) orangtua

menerapkan pola asuh

permisif dan 5 (8,9%) orang

tua menerapkan pola asuh

otoriter. 36 (64,3 %) anak

dengan tingkat kemandirian

tinggi, 15 (26,8%) anak

dengan tingkat kemandirian

sedang dan 5 (8,9%) anak

tingkat kemandirian rendah.

2. Pengaruh

pola asuh

orang tua

terhadap

kemandiri

an anak

usia 3-4

tahun

kelas

Wayang di

Kelompok

Bermain

(KB)

Strawberr

y Sekip,

Kadipiro,

Banjarsar,

Tiwuk Sri

Sulasmi

dan Lydia

Ersta K

(2016)

Penelitian ini adalah

jenis penelitian

kuantitatif, populasi

dalam penelitian ini

adalah keseluruhan

siswa kelas Wayang

yang berjumlah 20

anak teknik

pengambilan sampel

dalam penelitian ini

adalah Total

Sampling yaitu

pengambilan sampel

secara keseluruhan

karena jumlah

populasi hanya 20

anak (sampel total).

Berdasarkan hasil analisis

data dengan statistik r

product moment diperoleh

nilai rxy sebesar ± 0,7138

selanjutnya dikonsultasikan

dengan r tabel dengan N=

20 dalam taraf signifikansi

5% dan 1% yaitu 0,444 dan

0,561. Dapat disimpulkan

bahwa r hitung lebih besar

dari r tabel atau 0,444 <±

0,7138 > 0,561. Dengan

demikian, hipotesis yang

menyatakan “Ada Pengaruh

Pola Asuh Orang Tua

terhadap Kemandirian Anak

Usia 3-4 tahun di kelas

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

12

Surakarta. Analisis data yang

digunakan adalah

korelasi Product

Moment.

Wayang KB Strawberry

Kadipiro, Surakarta tahun

ajaran 2015/2016” diterima

karena teruji kebenarannya

baik pada taraf signifikansi

5% dan 1%.

3. Pola asuh

orangtua

akan

meningkat

kan

adaptasi

sosial

anak

prasekolah

di Ra

Muslimat

Nu 202

Assa’adah

Sukowati

Bungah

Gresik.

Suana dan

Firdaus

(2014).

Desain penelitian

menggunakan

metode analitik

dengan desain

penelitian kohort

retrospektif.

Populasi ini seluruh

orangtua beserta

anak di RA

Muslimat NU 202

Assa’adah Sukowati

Bungah Gresik

sebesar 40

responden. Sampel

diambil

menggunakan

probability

sampling,

teknik simple

random sampling.

Besar sampel 36

responden. Data

diperoleh melalui

kuesioner dan

lembar observasi dan

dianalisis

menggunakan uji

korelasi Rank

Spearman dengan

tingkat signifikan α

= 0,05.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

sebagian besar (55,6%)

responden menerapkan pola

asuh demokratis, hampir

seluruh (80%) responden

memiliki perkembangan

adaptasi sosial baik. Hasil

uji korelasi Rank Spearman

didapatkan nilai ρ (0,000)

<α = 0,05 maka H0 ditolak

berarti ada hubungan Pola

Asuh Orangtua dengan

Perkembangan Adaptasi

Sosial Anak Prasekolah di

RA Muslimat NU 202

Assa’adah Sukowati Bungah

Gresi

4. Hubungan

pola asuh

Cahyani

Hayyu

Penelitian ini

menggunakan

Dari hasil penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

13

autoritatif

dengan

kemandiri

an anak

tk di

banjararu

m

kalibawan

g kulon

progo

Utami

(2016)

pendekatan

kuantitatif dengan

metode korelasional.

Sampel yang diteliti

adalah 158 anak dan

158 ibu dari anak

tersebut.

Pengambilan data

dilakukan dengan

menggunakan

kuesioner. Kuesioner

kemandirian anak

diisi oleh guru kelas

dan kuesioner pola

asuh autoritatif diisi

oleh orangtua.

Teknik analisis data

yang digunakan

adalah korelasi

product moment

untuk pengujian

hipotesis

terdapat hubungan yang

positif antara pola asuh

autoritatif dengan

kemandirian anak TK di

Banjararum, Kalibawang,

Kulon Progo.

5. Gambaran

perkemba

ngan

sosial dan

kemandiri

an pada

anak

prasekolah

usia 4-6

tahun di

Tk Al-

Islah

Ungaran

Barat.

Fiktina

Vifri

Ismiriyam,

Anggun

Trisnasari

dan Desti

Endang

Kartikasar

i (2017)

Desain penelitian ini

menggunakan

penelitian deskriptif.

Populasi yang

digunakan dalam

penelitian ini adalah

anak prasekolah usia

4-6 tahun sebanyak

84 responden.

Tehnik pengambilan

sampel

menggunakan total

sampling jumlah 84

responden. Analisis

data yang digunakan

analisis univariate

menggunakan

Pada perkembangan sosial

dan kemandirian pada anak

prasekolah usia 4-6 tahun

menunjukkan umur 4 tahun

yaitu 43 anak (51,2%), umur

5 tahun yaitu 19 anak

(22,6%), dan umur 6 tahun

22 anak (26,2%). Anak yang

berjenis kelamin laki-laki 38

anak (45,2%), dan yang

perempuan 46 anak (54,8%).

Responden yang mandiri

sebanyak 39 anak (46,6%),

dan tidak mandiri sebanyak

45 responden (53,6%). Hasil

yang didapatkan Sebagian

anak prasekolah tidak

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

14

persentase dan

distribusi frekuensi.

mandiri dalam

perkembangan sosial dan

kemandirian

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anak Prasekolah

2.1.1 Fase PraSekolah (Usia Taman Kanak-Kanak)

Anak usia prasekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar

2-6 tahun, ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dririnya sebagai

pria atau wanita, dapat mengatur diri dalam buang air (toilet training), dan

mengenal beberapa hal yang dianggap barbahaya (mencelakakan dirinya)

(Yusuf, 2017).

Menurut Yusuf (2017), pada masa prasekolah ini dapat diperinci lagi

menjadi dua masa, yaitu masa vital dan masa estetik.

1. Masa Vital

Pada masa ini, individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk

menemukan berbagai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar, Freud

menamakan tahun dalam kehidupan individu itu sebagai masa oral (mulut),

karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan ketidaknikmatan.

Anak mamasukkan apa saja yang dijumpai ke dalam mulutnya itu, tidaklah

karena mulut merupakan sumber kenikmatan utama, tetapi karena waktu itu

mulut merupakan alat untuk melakukan eksplorasi (penelitian dan belajar).

Pada tahun kedua anak telah belajar berjalan, dengan mulai berjalan

anak akan mulai belajar menguasai ruang. Mula-mula ruang tempatnya saja,

kemudian ruang dekat dan selanjutnya pembiasaan terhadap kebersihan

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

16

(kesehatan). Melalui latihan dorongan-dorongan yang datang dari dalam

dirinya (umpamanya, buang air kecil dan air besar).

2. Masa Estetik

Pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan.

Kata estetik disini dalam arti bahwa pada masa ini, perkembangan anak

yang terutama adalah fungsi panca inderanya. Kegiatan eksploitasi dan

belajar anak juga terutama menggunkan pancainderanya. Pada masa ini,

indera masih peka, karena itu Montessori menciptakan bermacam-macam

alat permainan untuk melatih panca inderanya.

2.1.2 Perkembangan Sosial Fase Prasekolah

Menurut Yusuf (2017), pada usia prasekolah (terutama mulai usia 4

tahun), perkembangan sosial anak sudah tampak jelas, karena mereka sudah

mulai aktif berhubungan dengan teman sebayanya. Tanda-tanda

perkembangan sosial pada tahap ini adalah :

1. Anak mulai mengetahui aturan-aturan, baik di lingkungan keluarga

maupun dalam lingkungan bermain.

2. Sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk pada peraturan.

3. Anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain.

4. Anak mulai dapat bermain bersama anak-anak lain, atau teman

sebaya (peer group).

Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh iklim sosio-

psikologis keluarganya. Apabila di lingkungn keluarga tercipta suasana

harmonis, saling memperhatikan, saling membantu (bekerja sama) dalam

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

17

menyelesaikan tugas-tugas keluarga atau anggota keluarga, terjalin

komunikasi antar anggota keluarga, dan konsisten dalam melaksanakan

aturan, maka anak akan memiliki kemampuan, atau penyesuaian sosial

dalam hubungan dengan orang lain.

Kematangan penyesuaian sosial anak akan sangat terbantu, apabila

anak diamasukkan ke Taman Kanak-Kanak. TK sebagai “jembatan bergaul”

merupakan tempat yang memberikan peluang kepada anak untuk belajar

memperluas pergaulan sosialnya, dan menaati peraturan (kedisiplinan). TK

dipandang mempunyai konstribusi yang baik bagi perkembangan sosial

anak, karena alasan-alasan berikut :

1. Suasana TK sebagian masih seperti suasana keluarga.

2. Tata tertibnya masih longgar, tidak terlalu mangikat kebebasan

anak.

3. Anak berkesempatan untuk aktif bergerak, bermain, dan riang

gembira yang kesemuanya mempunyai nilai pedagogis.

4. Anak dapat mengenal dan bergaul dengan teman sebaya yang

beragam (multi budaya), baik etnis, agama, dan budaya.

Untuk memfasilitasi perkembangan sosial anak, maka guru-guru TK

hendaknya melakukan hal-hal berikut :

1. Membantu anak agar memahami alasan tentang diterapkannya

aturan, seperti keharusan memelihara ketertiban di dalam kelas, dan

larangan masuk atau keluar kelas saling mendahului.

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

18

2. Membantu anak untuk memahami, dan membiasakan mereka untuk

memelihara persahabatan, kerja sama, saling membantu, dan saling

menghargai/menghormati.

3. Memberikan informasi kepada anak tentang adanya keragaman

budaya, suku, dan agama di masyarakat, atau di kalangan anak

sendiri, dan perlunya saling menghormati di antara mereka. Sangat

menarik apabila penyajiannya dibantu dengan gambar-gambar (alat

peraga).

2.1.3 Perkembangan Emosional Fase Prasekolah

Menurut Yusuf (2017), pada usia 4 tahun, anak sudah mulai

menyadari akunya, bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan bukan aku

(orang lain atau benda). Keasadaran ini diperoleh dari pengalamannya,

bahwa tidak setiap keinginannya dipenuhi oleh orang lain atau benda lain.

Bersamaan dengan itu, menurut Karso sebagaimana dikutip oleh Yusuf

(2017), berkembang pula perasaan harga diri yang menuntut pengakuan dari

lingkunganya. Jika lingkungannya (terutama orangtuanya) tidak mengakui

harga diri anak, seperti memperlakukan anak secara keras, atau kurang

menyayanginya, maka pada diri anak akan berkembang sikap-sikap :

1. Keras kepala/menentang

2. Menyerah menjadi penurut yang diliputi rasa harga diri kurang

dngan sifat pemalu

Beberapa jenis emosi yangberkembang pada masa anak, yaitu sebagai

berikut :

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

19

1. Takut

Perasaan terancam oleh suatu objek yang dianggap membahayakan. Rasa

takut terhadap sesuatu berlangsung melalui tahapan :

a) Mula-mula tudak takut, karena anak belum sanggup melihat

kemungkinan bahaya yang terdapat dalam objek.

b) Timbul rasa takut setelah mengenal adanya bahaya, dan

c) Rasa takut bisa hilang kembali setelah mengetahui cara-cara

menghindar dari bahaya.

2. Cemas

Perasaan takut yang bersifat khayalan, yang tidak ada objeknya.

Kecemasan ini muncul mungkin dari situasi-situasi yang dikhayalkan,

berdasarkan pengalaman yang diperoleh, baik perlakuan orangtua,

buku-buku bacaan/komik, radio, atau film. Contoh perasaan cemas :

anak takut berada di dalam kamar yang gelap, takut hantu, dan

sebagainya.

3. Marah

Perasaan tidak senang, atau benci baik terhadap orang lain, diri sendiri,

atau objek tertentu, yang diwujudkan dalam bentuk verbal (kata-kata

kasar/makian/sumpah serapah), atau nonverbal (seperti mencubit,

memukul, menampar, menendang, dan merusak). Perasaan marah ini

merupakan reaksi terhadap situasi frustasi yang dialaminya, yaitu

perasaan kecewa atau perasaan tidak senang karena adanya hambatan

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

20

terhadap pemenuhan keinginannya. Pada masa ini rasa marah sering

terjadi karena :

a) Banyak stimulus yang menimbulkan rasa marah

b) Banyak anak yang menemukan bahwa marah merupakan cara

yang baik untuk mendapatkan perhatian atau memuaskan

keinginannya. Berbagai stimulus yang menimbulkan perasaan

marah, diantaranya : rintangan atas kebutuhan jasmaniah,

gangguan terhadap gerakan-gerakan anak yang ingin

dilakukannya, rintangan terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung, rintangan terhadap keinginan-keinginannya, atau

kejengkelan-kejengkelan yang menumpuk. Sumber perasaan

marah bisa berasal dari diri sendiri (seperti, ketidakmampuan

dan kelemahan/kecacatan diri), atau orang lain ( orangtua,

saudara, guru, dan teman sebaya).

4. Cemburu

Perasaan tidak senang terhadap orang lain yang dipandang telah merebut

kasih sayang dari seseorang yang telah mencurahkan kasih sayang

kepadanya. Sumber yang menimbulkan rasa cemburu selalu bersifat

situasi sosial, hubungan dengan orang lain. Seperti kakak cemburu

kepada adiknya, karena dia telah merebut kasih sayang orangtuanya.

Perasaan cemburu ini diikuti dengan ketegangan, yang biasanya dapat

diredakan dengan reaksi-reaksi :

a) Agresif atau permusuhan terhadap saingan

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

21

b) Regresif, yaitu perilaku kekanak-kanakan, seperti ngompol,

atau mengisap jempol

c) Sikap tidak peduli

d) Menjauhkan diri dari saingan

5. Kegembiraan, kesenangan, kenikmatan

Perasaan yang positif, nayaman, karena terpenuhi keinginannya. Kondisi

yang melahirkan perasaan gembira pada anak, diantaranya

terpenuhinya kebutuhan jasmaniah (makan dan minum), keadaan

jasmaniah yang sehat, diperolehnya kasih sayang, ada kesempatan

untuk bergerak (bermain secara leluasa), dan memiliki mainan yang

disenanginya.

6. Kasih sayang

Perasaan senang untuk memberikan perhatian, atau perlindungan terhadap

orang lain, hewan atau benda. Perasaan ini berkembang berdasarkan

pengalamannya yang menyenangkan dalam berhubungan dengan

orang lain (orangtua, saudara, dan teman), hewan (seperti, kucing dan

burung), atau benda (seperti mainan). Kasih sayang anak kepada

orangtua atau saudaranya, amat dipengaruhi oleh iklim emosional

dalam keluarganya. Apabila orangtua dan saudaranya menaruh kasih

sayang kepada anak, maka dia pun akan menaruh kasih sayang kepada

mereka.

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

22

7. Phobia

Perasaan takut terhadap objek yang tidak patut ditakutinya (takut yang

abnormal) seperti takut ulat, takut kecoa, dan takut air. Perasaan ini

muncul akibat perlakuan orangtua yang suka menakut-nakuti anak,

sebagai cara orangtua untuk menghukum, atau menghentikan perilaku

anak yang tidak disenanginya.

8. Ingin tahu (curiosity)

Perasaan ingin mengenal, mengetahui segala sesuatu atau objek-objek,

baik yang bersifat fisik maupun nonfisik. Perasaan ini ditandai dengan

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anak. Seperti anak bertanya

tentang : dari mana dia berasal, siapa Tuhan, dan dimana Tuhan

berada. Masa bertanya (masa haus nama) ini dimulai pada usia 3 tahun

dan mencapai puncaknya pada usia sekitar 6 tahun.

Perkembangan emosi yang sehat sangat membantu bagi keberhasilan

anak belajar. Oleh karena itu, dalam rangka mengembangkan emosi anak

yang sehat, guru-guru (di taman kanak-kanak) seyogianya memberikan

bimbingan kepada mereka, agar mereka dapat mengembangkan hal-hal

berikut :

1. Kemampuan untuk mengenal, menerima, dan berbicara tenatng

perasaan-perasaannya.

2. Menyadari bahwa ada hubungan antara emosi dengan tingkah laku

sosial.

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

23

3. Kemampuan untuk menyalurkan keinginannya tanpa mengganggu

perasaan orang lain.

4. Kemampuan untuk peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang

lain.

2.2 Pola Asuh Orang Tua

2.2.1 Definisi Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia, pola berarti corak, model, system, cara kerja,

bentuk (struktur) yang tetap. Ketika pola diberi arti sebuah bentuk (struktur)

yang tetap, maka hal ini semakna dengan istilah “kebiasaan”. Asuh yang

berarti mengasuh, satu bentuk kata kerja yang bermakna menjaga (merawat

dan mendidik) anak kecil dan membimbing (membantu, melatih dan

sebagainya) supaya dapat berdiri sendiri serta memimpin (mengepalai,

menyelenggarakan) suatu badan kelembagaan (Sulasmi & Ersta, 2016).

Pola asuh orang tua dapat diartikan sebagai perlakuan orangtua

terhadap anak dalam bentuk merawat, memelihara, mengajar, mendidik,

membimbing, melatih, yang terwujud dalam bentuk pendisiplinan,

pemberian tauladan, kasih sayang, hukuman, ganjaran, dan kepemimpinan

dalam keluarga melalui ucapan-ucapan dan tindakan-tindakan orangtua

(Sunarty, 2016).

Menurut Shochib (2014) Pola asuh orangtua dalam membantu anak

untuk mengembangkan disiplin diri ini adalah upaya orangtua yang

diaktualisasikan terhadap penataan :

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

24

1. Lingkungan fisik

2. Lingkungan sosial internal dan eksternal

3. Pendidikan internal dan eksternal

4. Dialog dengan anak-anaknya

5. Suasana psikologis

6. Sosiobudaya

7. Perilaku yang ditampilkan pada saat terjadinya “pertemuan” dengan

anak-anak

8. Kontrol terhadap perilaku anak-anak

9. Menentukan nilai-nilai moral sebagai dasar berperilaku dan yang

yang diupayakan kepada anak-anak.

2.2.2 Tipe – Tipe Pola Asuh Orang Tua

Setiap keluarga biasanya memiliki pola asuh terhadap anak yang

berbeda-beda. Pendidikan dalam keluarga merupakan yang pertama dan

utama, karena disinilah seorang anak dimulai. Didalam keluarga inilah

tingkah laku seorang anak mulai terbentuk. Pendidikan keluarga tercermin

dalam intensitas hubungan dalam pola asuh orangtua dalam mendidik

anaknya yang diwujudkan dalam bentuk sikap dan perilaku orangtua kepada

anak (Jojon, et.al, 2017).

Peran keluarga menjadi penting untuk mendidik anak baik dalam

sudut tinjauan agama, tinjauan sosial kemasyarakatan maupun tinjauan

individu. Jika pendidikan keluarga dapat berlangsung dengan baik maka

mampu menumbuhkan perkembangan kepribadian anak menjadi manusia

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

25

dewasa yang memiliki sikap positif terhadap agama, kepribadian yang kuat

dan mandiri, potensi jasmani dan rohani serta intelektual yang berkembang

secara optimal. Kemandirian pada anak umumnya dikaitkan dengan

kemampuan anak untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Anak yang

mempunyai sikap mandiri akan mampu menyesuaikan diri dengan keadaan

lingkungan dan dapat mengatasi kesulitan yang terjadi (Jojon, et.al, 2017).

Hurlock, Schaneiders, dan Lore, sebagaimana dikutip oleh Yusuf

(2017) mengemumakan terdapat beberapa pola sikap atau perlakuan

orangtua terhadap anak yang masing-masing mempunyai pengaruh

tersendiri terhadap kepribadian anak. Pola-pola tersebut dapat disimak pada

tabel berikut :

Tabel 2.1 Sikap atau Perlakuan Orang Tua dan Dampaknya Terhadap

Kepribadian Anak

No Pola Perlakuan

Orang Tua Perilaku Orang Tua

Profil Tingkah Laku

Anak

1. Overprotection

(terlalu

melindungi)

1. Kontak yang berlebihan

pada dengan anak.

2. Perawatan/pemberian

bantuan kepada anak yang

terus-menerus, meskipun

anak sudah mampu

merawat dirinya sendiri.

3. Mengawasi kegiatan anak

secara berlebihan.

4. Memecahkan masalah

1. Perasaan tidak aman.

2. Agresif dan dengki.

3. Mudah merasa gugup.

4. Melarikan diri dari

kenyataan.

5. Sangat tergantung.

6. Ingin menjadi pusat

perhatian.

7. Bersikap menyerah.

8. Lemah dalam “ego

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

26

anak. strength” Aspiratif dan

toleransi terhadap

frustasi.

9. Kurang mampu

mengendalikan emosi.

10. Menolak tanggung

jawab.

11. Kurang percaya diri.

12. Mudah terpengaruh.

13. Peka terhadap kritik.

14. Bersikap “Yes Men”.

15. Egois/selfish.

16. Trouble maker

17. Sulit dalam bergaul.

18. Mengalami“homesic”

2. Permissiveness

(pembolehan)

1. Memberikan kebebasan

untuk berpikir atau

berusaha.

2. Menerima

gagasan/pendapat.

3. Membuat anak merasa

diterima dan merasa kuat.

4. Toleran dan memahami

kelemahan anak.

5. Cenderung lebih suka

memberi yang diminta anak

daripada menerima.

1. Pandai mencari jalan

keluar.

2. Dapat bekerjasama.

3. Percaya diri.

4. Penuntut dan tidak

sabaran.

3. Rejection

(penolaka)

1. Bersikap masa bodoh.

2. Bersikap kaku.

3. Kurang memperdulian

1. Aagresif (mudah

marah, gelisah, tidak

patuh/keras kepala,

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

27

kesejahteraan anak.

4. Menampilkan sikap

permusuhan atau dominasi

terhadap anak.

suka bertengkar dan

nakal).

2. Submissive (kurang

dapat mengerjakan

tugas, pemalu, suka

mengasingkan diri,

mudah tersinggung,

dan penakut).

3. Sulit bergaul

4. Pendiam

5. Sadis

4. Acceptance

(penerimaan)

1. Memberikan perhatian dan

cinta kasih yang tulus

kepada anak.

2. Menempatkan anak dalam

posisi yang penting di

dalam rumah.

3. Mengembangkan hubungan

yang hangat dengan anak.

4. Bersikap respek terhadap

anak.

5. Mendorong anak untuk

menyatakan perasaan atau

pendapatnya.

6. Berkomunikasi dengan

anak secara terbuka dan

mau mendengarkan

masalahnya.

1. Mau bekerjasama

(kooperatif)

2. Bersahabat (Friendly)

3. Loyal

4. Emosinya stabil

5. Ceria dan bersikap

optimis

6. Mau menerima

tanggung jawab

7. Jujur

5. Domination

(dominasi)

Mendomin

asi

1. Bersikap sopan dan

sangat berhati-hati

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

28

anak 2. Pemalu, penurut,

inferior dan mudah

bingung

3. Tidak dapat bekerja

sama

6. Submtssion

(penyerahan)

1. Senantiasa memberikan

sesuatu yang diminta anak.

2. Membiarkan anak

berperilaku semaunya di

rumah.

1. Tidak patuh

2. Tidak bertanggung

jawab

3. Agresif dan teledor

4. Bersikap otoriter

5. Terlalu percaya diri

7. Punitteveness/Ov

erdiscipine

(terlalu disiplin)

1. Mudah memberikan

hukuman.

2. Menanamkan kedisipinan

secara keras.

1. Impulsif

2. Tidak dapat mengambil

keputusan

3. Nakal

4. Sikap bermusuhan atau

agresif

Dari ketujuh sikap atau perlakuan orangtua itu, tampak bahwa sikap

“acceptance” merupakan yang baik untuk dimiliki atau dikembangkan oleh

orangtua. Sikap seperti ini ternyata telah memberikan konstribusi kepada

pengembangan kepribadian anak yang sehat.

Menurut Diana Baumrind sebagaimana dikutip oleh Yusuf (2017)

mengemukakan hasil penelitiannya melalui observasi dan wawancara

terhadap siswa taman kanak-kanak. Penelitiannya ini dilakukannya, baik di

rumah maupun di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya

perlakuan orang tua (parenting style) dan kontribusinya terhadap

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

29

kompetensi sosial, emosional dan intelektual siswa. Dalam penelitian ini

ditemukan :

1. Empat gaya perlakuak orang tua, yaitu : Authoritarian, Permissive,

Authoritative, dan Neglectful.

2. Dampak gaya perlakuan orang tua terhadap perilaku anak (kompetensi

emosional, sosial, dan intelektual).

Dari keempat gaya perlakuan tersebut, hanya tiga yang dilaporkan

Braumrind. Untuk memperoleh kejelaan tentang gambaran hasil penelitian

tersebut, dapat disimak dalam tabel berikut :

Tabel 2.2 Pengaruh “Parenting Style” Terhadap Perilaku Anak

No

Pola

Perlakuan

Orang Tua

Perilaku Orang Tua Profil Tingkah Laku

Anak

1. Authoritarian

( Otoriter )

1. Sikap “acceptance” rendah,

namun kontrolnya tinggi.

2. Suka menghukum secara

fisik.

3. Bersikap mengomando

(mengharuskan/memerintah

anak untuk melakukan

sesuatu tanpa kompromi).

4. Bersikap kaku (keras).

5. Cenderung emosional dan

bersikap menolak.

1. Mudah tersinggung

2. Pemurung, tidak

bahagia

3. Mudah terpengaruh

4. Mudah stress

5. Tidak mempunyai arah

masa depan yang jelas

6. Tidak bersahabat

7. Penakut

2. Permissivenes

s

(Pembolehan)

1. Sikap “acceptance” tinggi,

namun kontrolnya rendah

2. Memberi kebebasan kepada

1. Bersikap impulsif dan

agresif

2. Suka memberontak

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

30

anak untuk menyatakan

dorongan/keinginannya

3. Kurang memiliki rasa

percaya diri dan

pengendalian diri

4. Suka mendominasi

5. Tidak jelas arah

hidupnya

6. Prestasinya rendah

3. Authoritattive

(Demokratis)

1. Sikap “acceptance” dan

kontrolnya tinggi

2. Bersikap responsif terhadap

kebutuhan anak

3. Mendorong anak untuk

menyatakan pendapat atau

pertanyaan

4. Memberikan penjelasan

tentang dampak perbuatan

yang baik dan yang buruk

1. Bersikap bersahabat

2. Memiliki rasa percaya

diri

3. Mampu mengendalikan

diri (self control)

4. Bersiap sopan

5. Mau bekerja sama

6. Memilki rasa ingin

tahunya tinggi

7. Mempunyai tujuan/arah

hidup yang jelas

8. Berorientasi terhadap

prestasi

Sedangkan menurut Jojon, et. al (2017) terdapat 3 macam pola asuh

orang tua adalah sebagai berikut :

1. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh orangtua yang menerapkan

apapun aktivitas anak selalu dikekang oleh orangtuanya dan orang tuanya

terlalu takut membebaskan anaknya untuk melakukan aktivitas. Dampaknya

anaknya akan cenderung takut untuk melakukan sesuatu perkembangannya

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

31

yang lebih baik. Anak akan cenderung penakut, tidak percaya diri,

tergantung kepada orangtua, cenderung pendiam, pemurung, tidak mudah

tersenyum dan tidak gembira.

2. Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis merupakan pola asuh orangtua yang selalu

memberikan kebebasan beraktivitas kepada anak yang masih dalam arahan

orangtuanya dan anak akan cenderung bebas melakukan aktivitas

pembelajaran dalam dirinya. Dampaknya anak akan lebih bertanggung

jawab akan akibat yang diterimanya kelak, pemberani, mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi, tidak tergantung pada orangtuanya dan riang

gembira. Sehingga tumbuh kembang anak akan lebih baik.

3. Pola Asuh Permisif.

Pola asuh permisif merupakan pola asuh orangtua yang memberikan

kebebasan sepenuhnya kepada anak dan anak diijinkan membuat keputusan

sendiri tentang langkah apa yang akan dilakukan serta orangtua tidak pernah

memberikan pengarahan maupun penjelasan kepada anak tentang apa yang

sebaiknya dilakukan anak. Dampak yang terjadi dalam pola asuh permisif

yaitu anak menjadi lebih manja, hampir tidak ada komunikasi antara anak

dengan orangtua serta anak menjadi tidak disiplin sama sekali.

2.2.3 Fungsi Dan Peran Serta Orang Tua

Bimbingan pola asuh orangtua menentukan perkembangan sosial dan

emosionalnya, kedekatan orang tua sangat mempengaruhi bagaimana anak

bersosialisai dengan orang lain, berakhlak, mengendalikan emosi,

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

32

bagaimana anak bertindak dan bertingkah laku, menyelesaikan masalah,

bertanggung jawab, mandiri, serta menumbuhkan percaya diri yang sangat

berguna untuk kehidupannya di masyarakat. Peran keluarga juga sangat

penting dalam pembentukan kepribadian anak, oleh sebab itu bimbingan

dari orangtua sangat dibutuhkan untuk menuntun anak dalam berbuat dan

bersikap. Disini orangtua hendaknya menjadi teladan yang baik untuk

anaknya, tentu juga perlu didasari komitmen yang kuat (Jannah, 2017).

Menurut Crow dalam Shochib (2014: 21) keterlibatan orang tua dalam

bimbingan dan pendidikan anak sangat diperlukan. Peran orang tua yang

dapat diberikan pada anak usia prasekolah meliputi :

1) Melatih

2) Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai

berdasarkan acuan moral

3) Perlu adanya kontrol orang tua untuk mengembangkannya.

2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orangtua

Faktor yang mempengaruhi penerapan pola asuh orang tua. Menurut

Yoga (2016) ada beberapa faktor yang mempengaruhi orang tua dalam

menerapkan pola asuh kepada anak-anaknya, yaitu :

a. Usia orang tua

Pasangan orang tua yang masih dalam usia muda lebih cenderung

menerapkan pola asuh demokratis dan permisif kepada anak-anaknya.

Hal ini karena orang tua muda lebih bisa terbuka dan berialog dengan

baik pada anak-anaknya. Pasangan dengan usia yang lebih tua biasanya

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

33

cenderung lebih keras dan bersikap otoriter terhadap anak-anaknya,

dimana orang tua lebih dominan dalam mengambil keputusan karena

orang tua merasa sangat berpengalaman dalam memberikan pengasuhan

dan penilaian pada anak-anak mereka.

b. Status ekonomi keluarga

Kondisi ekonomi keluarga kelas menengah ke bawah cenderung lebih

keras terhadap anak dan lebih sering menggunakan hukuman fisik.

Keluarga ekonomi kelas menengah cenderung lebih memberi

pengawasan dan perhatian sebagai orang tua. Sementara keluarga

ekonomi kelas atas cenderung lebih sibuk untuk urusan pekerjaannya

sehingga anak sering terabaikan.

c. Tingkat pendidikan

Orang tua yang telah mendapatkan pendidikan yang tinggi, dan

mengikuti kursus dalam mengasuh anak lebih menggunakan teknik

pengasuhan demokratis dibandingkan dengan orang tua yang tidak

mendapatkan pendidikan dan pelatihan dalam mengasuh anak.

d. Usia anak

Orang tua cenderung otoriter terhadap anak yang sudah remaja

dibanding anak yang masih kecil karena pada umumnya anak kecil

masih begitu patuh terhadap orang tua, dibanding remaja yang

mendesak untuk mandiri sehingga menyebabkan kesulitan dalam

pengasuhan

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

34

e. Jenis kelamin anak

Orang tua cenderung bersikap protektif terhadap anak perempuan.

Remaja perempuan lebih mudah terpengaruh dari lingkungan yang

buruk dan banyak bahaya yang mengancam.

2.2.5 Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkembangkan Kemandirian

Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam

menumbuhkembangkan kemandirian anak usia prasekolah karena orang tua

selain sebagai pemimpin juga sebagai guru pertama, pembimbing, pengajar,

fasililator, dan sebagai teladan bagi anak-anaknya. Dalam perannya sebagai

guru pertama, orang tua harus memerhatikan masa depan anak-anak agar

dapat menjadi penerus bangsa. Bagi orang tua yang mengirimkan anak-anak

ke sekolah merupakan sebuah kewajiban yang disertai harapan-harapan agar

anak memperoleh wawasan, dunia baru, hidup bersosial, dan ilmu-ilmu

yang diterima guna mempersiapkan masa depan dengan baik. Sekolah bagi

anak merupakan dunia baru, suatu aktivitas baru, dan lingkungan baru.

Orang tua sebagai pendidik memiliki kewajiban dalam memberikan

bekal dan landasan bagi pendidikan serta kehidupan anak di masa depan.

Dengan memberikan suasana yang baik dalam kehidupan keluarga dapat

membuat anak mudah untuk mengembangkan pola-pola dasar yang

diperlukan bagi pendidikan dan pengembangan diri yang merupakan fungsi

esensial keluarga sebagai lembaga pendidikan. Keluarga memberikan

pengaruh besar terhadap seluruh angggotanya karena keluarga merupakan

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

35

proses terjadinya primer interaksi yang paling bermakna, dengan nilai-nilai

yang sangat mendasar dan sangat intim (Sutanto, 2018)

Orang tua selain sebagai pendidik, juga berperan sebagai contoh yang

baik bagi anak-anaknya. Artinya, apa pun yang dilakukan orang tua dapat

memiliki arti penting dalam menumbuhkan kemandirian sehingga menjadi

pelajaran yang berharga bagi anak-anaknya untuk kehidupan selanjutnya.

Untuk itu, menurut Sochib (2014: 25) segala upaya yang dilakukan orang

tua dalam membantu anak mutlak didahului dengan menunjukkan sikap-

sikap yang menjadi tauladan, sebagai berikut:

1. Perilaku yang patut dicontoh, yaitu perilaku yang didasarkan pada

kesadaran bahwa perilakunya akan dijadilkan bahan peniruan dan

identifikasi bagi anak-anaknya, tidak hanya sekadar perilaku yang

bersifat mekanik, yang tidak bermakna dan sia-sia saja.

2. Kesadaran akan perilaku yang baik dengan mendorong mereka agar

perilaku kesehariannya taat kepada nilai-nilai moral.

3. Komunikasi dialogis yang terjadi antara orang tua dan anak-anaknya,

terutama yang berhubungan dengan upaya membantu mereka untuk

memecahkan permasalahan dan berkenaan dengan sikap kemandirian.

4. Upaya untuk menyuburkan ketaatan anak-anak terhadap nilai-nilai

moral dapat diaktualisasikan dalam menata lingkungan fisik yang

disebut momen fisik. Hal ini dapat mendukung terciptanya iklim yang

mengundang anak berdialog terhadap nilai-nilai moral yang dapat

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

36

mempengaruhi anak dalan memiliki dan mengembangkan dasar-dasar

disiplin diri.

5. Penataan lingkungan fisik yang melibatkan anak-anak berangkat dari

dunianya akan menjadikan anak semakin kokoh dalam kepemilikan

terhadap nilai-nilai moral.

6. Penataan lingkungan sosial dapat menghadirkan situasi kebersamaan

anak dengan orang tua.

7. Penataan lingkungan pendidikan.

8. Penataan suasana psikologis.

Upaya menumbuhkembangkan kemandirian anak yang perlu

dilakukan orang tua dapat dilakukan berupa pujian atau dukungan yang

diberikan kepada anak ketika anak melakukan sesuatu yang baik, atau pada

saat anak berhasil dalam suatu pekerjaan yang telah diupayakannya. Ini

penting dilakukan orang tua untuk mendukung tumbuhnya kebiasaan-

kebiasaan baik dalam diri anak. Bacharuddin Musthafa dalam Ahmad

Susanto (2018: 56-57), memberikan tips dalam menumbuhkembangkan

kemandirian anak melalui pujian atau dukungan yang dapat dilakukan

sebagai berikut :

1. Memberikan pujian yang tulus ketika anak melakukan sesuatu yang

baik. Misalnya, ketika anak-anak menunjukkan keuletannya dalam

melakukan sesuatu, berlaku konsisten sesuai aturan yang telah

disepakati bersama, ketika anak menunjukan perilaku terpuji seperti

bertindak mandiri (dalam melakuhan sesuatu yang baik seperti

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

37

mengerjakan pekerjaan rumah secara terus-menerus tanpa harus

disuruh), dan menunjukkan inisiatif dengan melakukan sesuatu yang

diinginkannya.

2. Mendukung anak-anak ketika mereka melakukan sesuatu yang baik.

Ketika menyaksikan anak melakukan atau mengatakan sesuatu yang

baik, sempatkan orang tua mengomentarinya dengan ucapan yang

menunjukkan dukungan. Hal ini penting dilakukan orang tua untuk

mendukung tumbuhnya kebiasaan-keblasaan bailk lebih lanjut.

3. Memperlihatkan dukungan ketika anak berhasil mencapai sesuatu

yang baik dan ketika gagal mencapai sesuatu yang dinginkannya

setelah berusaha keras meraihnya.

4. Menunjukkan kegembiraan ketika melihat anak-anak mendapatkan

sesuatu yang telah diupayakannya dengan keras. Misalnya, ketika

anak membeli alat mainan dari uang tabungannya sendiri.

5. Menatap dengan penuh perhatian ketika berbicara dengan anak dan

mendengarkan baik-baik apa yang dikatakannya. Dengan kata lain

berbicara dengan anak sebagaimana layaknya berbicara dengan orang

penting.

6. Melakukan komunikasi dengan baik. Komunikasi yang tulus

menunjukkan secara konkret kepada anak-anak, benar-benar peduli

terhadap apa yang terjadi dengan mereka. Pola komunikasi dialogis

yang ditumbuhkan sejak di rumah karena akan membuat anak merasa

kehadirannya berarti dan pendapat-pendapatnya dihargai. Hal ini akan

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

38

membuatnya percaya diri dalam menyampaikan perasaan dan

pikirannya dan pada gilirannya dapat membantu mengembangkan

keterampilan sosialnya.

7. Menyadarkan anak bahwa anda benar-benar ingin memahami

pendapat- pendapatnya.

Kemandirian sangat terkait dengan keberanian dan percaya diri. Anak

yang berani dan percaya diri akan mudah dalam memilih dan mengambil

keputusan dan bersedia menerima konsekuensi yang dipilihnya.

Kepercayaan diri pada anak-anak perlu ditumbuhkembangkan sehingga

timbul kemandirian pada anak (Susanto, 2018).

2.2.6 Perilaku Orang Tua yang Bisa Menimbulkan Ketidakmandirian

Hassan Syamsi dalam Susanto (2018), mengemukakan bahwa perilaku

orang tua sangat berpengaruh terhadap munculnya problematika kejiwaan

anak yang menimbulkan rasa takut dan tidak percaya diri sehingga akhirnya

dapat menimbulkan ketidakmandirian. Berikut ini perilaku orang tua yang

bisa menimbulkan ketidakmandirian pada anak :

1. Over protektif

Dalam hal ini, orang tua selalu ikut campur tangan dalam setiap masalah

anak baik masalah kecil maupun besar. Biasanya anak menjadi pribadi

yang lemah dan mungkin ia akan terkena problematika kejiwaan.

2. Lepas kontrol

Artinya orang tua selalu menuruti keinginan dan kemauan anaknya.

Dengan sikap ini, anak menjadi tidak percaya diri.

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

39

3. Tidak peduli

Anak disepelekan dan dibiarkan saja, tetapi tidak diberi apresiasi atau

motivasi saat mencapai suatu keberhasilan dan tidak ada teguran

ketika menemui kegagalan.

4. Memanjakan anak

Orang tua yang memanjakan anaknya dengan memenuhi segala

keinginannya sehingga anak tumbuh dengan lepas kontrol.

5. Keras

Orang tua melakukan kekerasan fisik atau psikis sehingga anak tumbuh

menjadi penakut dan ragu.

6. Gamang

Perbuatan anak semestinya mendapat hadiah malah sebaliknya kena

hukuman. Dalam kondisi ini anak tumbuh dalam keraguan,

kepribadian ganda, selalu cemas, dan tidak mampu membedakan

antara benar dan salah.

7. Pilih kasih

Sikap ini akan mengakibatkan kecemburuan, kebencian, dan dendam.

2.3 Tingkat Kemandirian Anak

2.3.1 Definisi Kemandirian Anak

Kemandirian (autonomi) harus mulai diperkenalkan kepada anak

sedini mungkin. Dengan menanamkan kemandirian akan menghindarkan

anak dari sifat ketergantungan pada orang lain, dan yang terpenting dalam

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

40

menumbuhkan keberanian anak untuk terus mengetahui pengetahuan-

pengetahuan baru melalui pengawasan orang tua (Susanto, 2018).

Kemandirian merupakan kemampuan untuk mengambil pilihan dan

menerima konsekuensi yang menyertainya. Kemandirian pada anak-anak

terlihat ketika anak menggunakan pikirannya sendiri dalam mengambil

berbagai keputusan dari memilih perlengkapan belajar yang ingin

digunakannya, memilih teman bermain, sampai dengan memutuskan hal-hal

yang relatif lebih rumit, dan menyertakan konsekuensi-konsekuensi tertentu

yang lebih serius. Tumbuhnya kemandirian pada anak-anak bersamaan

dengan munculnya rasa takut (kekhawatiran) dalam berbagai bentuk dan

intensitasnya yang berbeda-beda. Rasa takut dalam hal yang wajar dapat

berfungsi sebagai "emosi perlindungan" (protective emotion) bagi anak-

anak, yang memungkinkannya mengetahui kapan waktunya meminta

perlindungan kepada orang dewasa atau orang tuanya (Susanto, 2018).

Kemandirian merupakan karakteristik dari kepribadian yang sehat

(healthy personality). Kemandirian individu tercermin dari cara berpikir dan

bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan

mengembangkan diri, serta menyesuaikan diri secara konstruktif dengan

norma yang berlaku di lingkungannya (Susanto,2018).

2.3.2 Aspek-Aspek Kemandirian Anak

Menurut Lamman dalam jurnal Rochwidowati & Widyana (2016) terdapat

aspek-aspek dalam kemandirian anak yang dibagi menjadi lima bagian,

yaitu :

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

41

1. Kebebasan yaitu dapat menentukan keinginan sendiri tanpa

bergantung terhadap orang lain.

2. Pengambilan keputusan yaitu kemampuan mengambil alternatif

tindakan yang akan dilakukan.

3. Kontrol diri yaitu kemampuan menguasai emosi diri tanpa bantuan

orang lain.

4. Ketegasan diri (asertif) yaitu dapat menyampaikan suatu keinginan

terhadap orang lain.

5. Tanggungjawab yaitu kemampuan dalam menyelesaikan tugas

tanpa bantuan orang lain serta dapat menerima resiko atas

kesalahan yang dilakukan.

2.3.3 Ciri-Ciri Kemandirian Anak

Anak yang mandiri adalah anak yang memiliki kepercayaan diri dan

motivasi yang tinggi sehingga dalam setiap tingkah lakunya tidak banyak

menggantungkan diri pada orang lain, biasanya pada orang tuanya. Anak

yang kurang mandiri selalu ingin ditemani atau ditunggui oleh orang tuanya

baik pada saat sekolah maupun pada saat bermain, kemana-mana harus

ditemani orang tuanya atau saudaranya. Berbeda dengan anak yang

memiliki kemandirian, yang berani memutuskan pilihannya sendiri, tingkat

kepercayaan dirinya lebih tampak, serta mudah menyesuaikan diri dengan

lingkungannya dan teman bermain maupun orang asing yang baru

dikenalnya (Susanto, 2018).

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

42

Anak mandiri itu adalah anak yang mampu menggabungkan motivasi

dan kognitifnya sekaligus. Artinya, dapat dikatakan bahwa menjadi anak

yang mandiri tergantung pada kepercayaan terhadap diri sendiri dan

motivasinya. Pada aspek motivasi anak yang mandiri, biasanya ditandai

dengan kemauannya yang keras, tidak cepat putus asa bahkan tidak cepat

bosan sebelum mampu mengetahui dan mencapai sesuatu yang dicarinya.

Sementara pada aspek kognitif, anak telah memiliki banyak pengetahuan

dan perbendaharaan kata atau kalimat yang diutarakannya. Anak melalui

pengetahuan dan perbendaharaan kata tersebut maka akan terbentuk sikap

mandiri dan keberanian yang tinggi baik sikap maupun perbuatannya,

maupun dalam menetapkan keputusan yang diambilnya (Susanto, 2018).

Beberapa ciri khas anak mandiri, yaitu mempunyai kecenderungan

memecahkan masalah daripada berkutat dalam kekhawatiran bila terlibat

masalah, tidak takut mengambil resiko karena sudah mempertimbangkan

baik-buruknya, percaya terhadap penilaian sendiri sehingga tidak sedikit-

sedikit bertanya atau meminta bantuan, dan mempunyai kontrol yang lebih

baik terhadap hidupnya (Susanto, 2018).

Menumbuhkan sikap percaya diri anak-anak, salah satunya adalah

senang melihat keberhasilan anak dan tidak kecewa melihat sikap buruk

mereka. Cara ini dianggap sebagai alat yang paling efektif dalam

menerapkan disiplin pada anak. Cara lain yaitu adakalanya orang tua perlu

meninggikan nada suara dan bersikap tegas dalam memberikan batasan

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

43

kepada anak agar rasa percaya diri bisa tumbuh dalam diri anak (Susanto,

2018).

Setiap anak itu cenderung untuk mandiri atau memiliki potensi

mandiri. Hal tersebut karena setiap anak dikarunia perasaan, pikiran,

kehendak sendiri, yang kesemuanyaitu merupakan totalitas psikis dan sifat-

sifat, serta struktur yang berlainan pada tiap-tiap fase perkembangannya.

Selain itu, kemandirian anak juga dipengaruhi oleh perlakuan orang tua atau

saudara-saudaranya dalam keluarga. Anak yang selalu diawasi secara ketat,

banyak dicegah atau selalu dilarang dalam setiap aktivitasnya dapat

berakibat patahnya kemandirian seseorang. Sikap yang bijak dan perlakuan

yang wajar pada anak dapat memicu tumbuhnya kemandirian anak. Orang

tua yang terlalu protektif pada anaknya, terlalu mengawasi anak, anak

banyak dicegah, dengan alasan takut kotor, takut merusak, atau

kekhawatiran terjadi kecelakaan, pada akhirnya bisa berakibat fatal.

Bermaksud untuk melindungi atau menjaga anak dari kecelakaan,

kebersihan, dan kerusakan, akan tetapi, malah membuat anak menjadi

penakut, kurang percaya diri, serta serba ketergantungan pada orang lain

(Susanto, 2018).

Ciri-ciri kemandirian anak usia dini menurut Susanto (2018) adalah

sebagai berikut :

1. Kepercayaan pada diri sendiri

Rasa percaya diri, atau dalam kalangan anak muda biasa disebut

dengan istilah ‘PD’ ini sengaja ditempatkan sebagai ciri pertama dari

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

44

sifat kemandirian anak. Oleh karena itu, memang rasa percaya diri ini

memegang peran penting bagi seseorang, termasuk anak usia dini,

dalam bersikap dan bertingkah laku atau dalam beraktivitas sehari-hari.

Anak yang memiliki kepercayaan diri lebih berani untuk melakukan

sesuatu, menentukan pilihan sesuai keehendaknya sendiri, dan

bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang ditimbulkan karena

pilihannya. Kepercayaan diri sangat terkait dengan kemandirian anak.

Dalam kasus tertentu, anak yang memiliki percaya diri yang

tinggidapat menutupi kekurangan dan kebodohan yang melekat pada

dirinya. Untuk itu, dalam berbagai kesempatan sikap percaya diri

perlu ditanamkan dan dipupuk sejak awal pada anak usia dini.

2. Motivasi intrinsik yang tinggi.

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang tumbuh dalam diri

untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik biasanya lebih kuat dan

abadi dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik, walaupun kedua

motivasi ini kadang berkurang, tetapi kadang juga bertambah.

Kekuatan yang datang dari dalam akan mampu menggerakkan untuk

melakukan sesuatu yang diinginkan. Keingintahuan seseorang yang

murni merupakan salah satu contoh motivasi intrinsik. Dengan adanya

keingintahuan yang mendalam ini dapat mendorong sesorang untuk

melakukan sesuatu yang memungkinkan ia memperoleh apa yang

dicita-citakannya.

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

45

3. Mampu dan berani menentukan pilihan sendiri.

Anak mandiri memiliki kemampuan dan keberanian dalam

menentukan pilihan sendiri. Misalnya, dalam memilh alat bermain

atau alat belajar yang akan digunakanya.

4. Kreatif dan inovatif.

Kreatif dan inovatif pada anak usia dini merupakan ciri anak

yang memiliki kemandirian, seperti dalam melakukan sesuatu atas

kehendak sendiri tanpa disuruh oleh orang lain, tidak ketergantungan

kepada orang lain dalam melakukan sesuatu, menyukai pada hal-hal

baru yang semula dia belum tahu dan selalu ingin mencoba hal-hal

yang baru.

5. Bertanggung jawab menerima konsekuensi yang menyertai pilihannya.

Di dalam mengambil keputusan atau pilihan tentu ada

konsekuensi yang melekat pada pilihannya. Anak yang mandiri akan

bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya apa pun yang

terjadi, tetapi tentu saja bagi anak Taman Kanak-Kanak

tanggungjawab pada taraf yang wajar. Misalnya, tidak menangis

ketiha ia salah mengambil alat mainan, dan senang mengganti dengan

alat mainan yang lain yang diinginkannya.

6. Menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Lingkungan sekolah (Taman Kanak-Kanak) merupakan

lingkungan baru bagi anak-anak. Hal ini, sering dijumpai anak

menangis ketika pertama masuk sekolah karena mereka merasa asing

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

46

dengan lingkungan di taman kanak-hanak bahkan tidak sedikit yang

ingin ditunggui oleh orang tua ketika anak sedang belajar. Namun,

bagi anak yang memiliki kemandirian dia akan cepat menyesuaikan

diri dengan lingkungan yang baru.

7. Tidak ketergantungan kepada orang lain.

Anak mandiri selalu ingin mencoba sendiri dalam melakukan

sesuatu, tidak bergantung pada orang lain dan anak tahu kapan

waktunya meminta bantuan orang lain. Setelah anak berusaha

melakukannya sendiri, tetapi tidak mampu untuk mendapatkannya,

baru anak meminta bantuan orang lain. Misalnya, mengambil alat

mainan yang berada di tempat yang terjangkau oleh anak.

2.3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Anak

Faktor-faktor yang mendorong kemandirian anak dalam Utami (2016)

menjadi dua macam yaitu faktor internal (dari dalam individu) dan faktor

eksternal (dari luar individu). Faktor internal terdiri dari dua kondisi yaitu

kondisi fisiologis dan kondisi psikologis. Berikut adalah penjelasan dari

kedua macam faktor tersebut yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

2.3.4.1 Faktor internal meliputi kondisi fisiologis dan kondisi

psikologis yaitu sebagai berikut :

1. Kondisi Fisiologis

Ada beberapa kondisi fisiologis yang mempengaruhi

kemandirian anak di antaranya:

a. Keadaan tubuh dan kesehatan jasmani.

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

47

Pada umumnya anak yang sakit lebih bersikap tergantung

daripada anak yang sehat.

b. Jenis kelamin.

Pada anak perempuan terdapat dorongan untuk melepaskan

diri dari ketergantungan kepada orangtuanya, akan tetapi karena

statusnya sebagai anak perempuan mereka dituntut untuk

bersikap pasif, berbeda dengan anak laki-laki yang agresif dan

ekspansif.

2. Kondisi Psikologis

Kecerdasan atau kemampuan kognitif berpengaruh

terhadap pencapaian kemandirian seorang anak. Hal ini terjadi

karena kemampuan bertindak dan mengambil keputusan hanya

bisa dilakukan oleh anak yang mampu berpikir dengan seksama.

2.3.4.2 Faktor yang kedua adalah faktor eksternal yaitu sebagai

berikut :

1. Pola Asuh Orangtua dalam Keluarga

Pembentukan karakter kemandirian tidak lepas dari peran

orangtua dan pengasuhan terhadap anaknya. Toleransi

yang berlebihan, pemeliharaan yang berlebihan, atau

orangtua yang terlalu keras terhadap anaknya dapat

menghambat pencapaian kemandirian anak tersebut.

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

48

2. Lingkungan

Lingkungan dapat mempengaruhi kemandirian anak.

Lingkungan yang baik dapat mendorong tercapainya

kemandirian. Lingkungan yang paling berperan dalam hal

ini adalah keluarga.

3. Rasa Cinta dan Kasih Sayang

Rasa cinta dan kasih sayang orangtua kepada

anaknya dapat mempengaruhi mutu kemandirian anak.

Apabila rasa cinta dan kasih sayang diberikan secara

berlebihan, anak akan menjadi kurang mandiri.

4. Pengalaman dalam Kehidupan

Pengalaman kehidupan anak yang dapat

mempengaruhi kemandirian meliputi pengalaman di

lingkungan sekolah dan pengalaman di lingkungan

masyarakat. Di lingkungan sekolah terdapat hubungan

antarteman sebaya dan juga hubungan dengan guru yang

berpengaruh terhadap kemandirian.

2.3.5 Upaya Mengembangkan Kemandirian Anak

Pada prinsipnya, upaya mengembangkan kemandirian pada anak

dengan memberikan kesempatan untuk terlibat dalam berbagai aktivitas.

Semakin banyak kesempatan yang diberikan pada anak maka anak akan

semakin terampil mengembangkan skill-nya sehingga lebih percaya diri.

Untuk itu, upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mengembangkan

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

49

kemandirian anak ini, sebagaimana yang disarankan oleh Ratri Sunar Astuti

dalam Susanto (2018), yaitu sebagai berikut.

1. Anak-anak didorong agar mau melakukan sendiri kegiatan sehari-hari

yang ia jalani, seperti mandi sendiri, gosok gigi, makan sendiri,

bersisir, dan berpakaian segera setelah mereka mampu melakukan

sendiri.

2. Anak diberi kesempatan sesekali mengambil keputusan sendiri, seperti

memilih baju yang akan dipakai.

3. Anak diberi kesempatan untuk bermain sendiri tanpa ditemani

sehingga terlatih untuk mengembangkan ide dan berpikir untuk

dirinya. Anak agar tidak terjadi kecelakaan maka atur ruangan tempat

bermain sehingga tidak ada barang yang membahayakan.

4. Biarkan anak mengerjakan segala sesuatu sendiri walaupun sering

membuat kesalahan.

5. Ketika bermain bersama bermainlah sesuai keinginan anak. Akan

tetapi, apabila anak tergantung pada kita maka beri dorongan untuk

berinisiatif dan dukung keputusannya.

6. Dorong anak untuk mengungkapkan perasaan dan idenya.

7. Melatih anak untuk mensosialisasi diri sehingga anak belajar

menghadapi problem sosial yang lebih kompleks. Apabila anak ragu-

ragu atau takut cobalah menemaninya terlebih dahulu sehingga anak

tidak terpaksa.

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

50

8. Anak yang lebih besar, mulai ajak anak untuk mengurus rumah tangga,

seperti menyiram tanaman, membersihkan meja, dan menyapu

ruangan.

9. Ketika anak mulai memahami konsep waktu dorong mereka untuk

mengatur jadwal pribadinya, seperti kapan akan belajar, dan bermain.

Orang tua bisa mendampingi dengan menanyakan alasan-alasan

pengaturan waktunya.

10. Anak-anak juga perlu diberi tanggung jawab dan konsekuensinya jika

tidak memenuhi tanggung jawabnya. Hal ini akan membantu anak

mengembangkan rasa keberartian sekaligus disiplin.

11. Kesehatan dan kekuatan biasanya berkaitan juga dengan kemandirian

sehingga perlu memberikan menu yang sehat pada anak dan ajak anak

untuk berolah raga atau melakukan aktivitas fisik.

2.3.6 Faktor Yang Mendorong Tumbuhnya Kemandirian Anak

Kemandirian sangat dipengaruhi oleh kepercayaan diri. Dalam riset

terbaru mengenai perkembangan kepercayaan diri dan kepercayaan antara

anak dengan orang tua ditemukan bahwa anak merasa aman maka anak akan

lebih mau melakukan penjelajahan sendiri, lebih mampu mengelola stress,

mempelajari keterampilan baru, dan berhubungan dengan orang lain, serta

memiliki kepercayaan lebih bahwa mereka cukup kompeten untuk

menghadapi lingkungan yang baru (Susanto,2018).

Susanto (2018) menjelaskan mendorong pertumbuhan dan

kemandirian anak adalah sebagai berikut :

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

51

1. Menahan diri orang tua dapat mengumpulkan banyak informasi

dengan memperhatikan, mendengarkan, dan menyerap seluruh gambar

untuk menentukan karakter anak sehingga orang tua dapat

mengantisipasi kebutuhan dan memahami proses respons anak

tersebut pada lingkungan sekitar. Dengan menahan diri, orang tua juga

dapat mengirimkan sinyal bahwa anak kompeten dan orang tua

mempercayai anak melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya.

2. Mendorong anak untuk bereksplorasi merupakan upaya menunjukan

pada anak untuk percaya pada kemampuannya dalam menghadapi

kehidupan di lingkungan sosialnya.

3. Mengarahkan anak untuk bereksperimen dengan benda-benda, orang,

dan pada akhirnya muncul ide-ide yang baru. Dengan demikian anak

akan lebih terdorong untuk melakukan semua tindakan tanpa merasa

takut dihantul oleh orang-orang di sekitarnya.

4. Kegiatan membatasi (limit) yaitu orang tua melakukan dengan benar

perannya sebagai orang dewasa, menjaga anak dalam batas aman,

membantunya membuat pilihan yang tepat, dan melindungi anak

tersebut dari situasi berbahaya baik secara fisik maupun secara

emosional. Kegiatan ini merupakan cara orang tua untuk memberikan

contoh kepada anak agar dapat menjalani kehidupan.

5. Pujian (praise) dapat memberikan pembelajaran yang telah diberikan

pertumbuhan, dan perilaku yang bermanfaat bagi anak ketika

memasuki dunia dan berinteraksi dengan anak-anak, serta orang

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

52

dewasa lainnya. Hasil riset menunjukkan bahwa anak-anak yang

diberikan pujian dengan benar, ia semakin terdorong untuk belajar

lebih, dan dapat menikmati kerja sama yang terjalin antara dirinya

dengan orang tuanya. Anak yang biasa diberikan pujian dengan benar

dapat lebih menerima masukan dari orang tuanya. Pujian hanya

diberikan jika anak telah melakukan perkerjaan dengan baik. Tujuan

pujian, bukanlah untuk membuat anak senang, melainkan untuk

menekankan bahwa pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik.

Dengan pujian, anak akan tahu ia telah melakukan sesuatu dengan

benar dan baik. Kasih sayang dan cinta merupakan unsur penting

menjadi orang tua. Rasa dicintai dan disayangi membuat anak merasa

aman dan ingin menyenangkan orang tuanya.

2.3.7 Faktor Yang Menghambat Kemandirian Anak

Beberapa faktor yang dapat penghambat kemandirian anak dalam

Utami (2016), yaitu:

1. Kedudukan Anak dalam Keluarga

Kedudukan anak seperti anak tunggal, anak sulung, dan anak

bungsu memiliki pengaruh yang berbeda terhadap kemandirian anak.

Anak tunggal sering diperhatikan secara berlebihan oleh orang tuanya.

Sedangkan pada anak sulung orang tua sering memberikan tanggung

jawab berlebihan sehinga anak akan memperlihatkan sikap penolakan.

Karena orangtua merasa bersalah, akhirnya sikap pemanjaan dari

orangtua muncul. Sementara anak bungsu biasanya selalu dianggap

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

53

tidak mampu oleh orangtuanya karena ada anak lain yang lebih besar,

sehingga anak bungsu tidak pernah diberi tanggung jawab.

2. Anak yang Sering Ditinggal oleh Orangtuanya

Orangtua yang sering meninggalkan anak biasanya cenderung

untuk mengganti perhatiannya yang kurang pada anak itu dengan jalan

memperbolehkan apapun yang dikehendaki anak. Sebaliknya, juga

mungkin terjadi dari anak itu sendiri. Karena merasa tidak

diperhatikan oleh orangtuanya, maka anak banyak menuntut dan

biasanya tuntutannya dipenuhi oleh orangtua.

3. Sikap Ibu, Ayah atau Keluarga

Sikap keluarga yang terlalu menyayangi dan melindungi serta

memberikan kasih sayang berlebihan akan menimbulkan sikap kurang

mandiri pada anak. Keluarga yang penyanyang biasanya menuruti

semua keinginan anaknya.

4. Penerapan Disiplin yang Tidak Tegas

Penerapan disiplin yang tidak tegas akan menyebabkan anak

menjadi bingung antara yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan.

Dalam keadaan demikian si anak akan mudah tersinggung dan cepat

marah bila keinginannya tidak dituruti.

2.3.8 Macam – Macam Kemandirian Anak

Kemandirian pada anak usia prasekolah menurut Rochwidowati &

Widyana (2016) dibagi menjadi 2, yakni kemandirian fisik dan kemandirian

psikologis :

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

54

1. Kemandirian fisik adalah kemampuan individu seorang anak di usia

prasekolah untuk mengurus dirinya sendiri.

2. Kemandirian psikologis adalah kemampuan individu di usia

prasekolah untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah

sendiri.

2.3.9 Indikator Kemandirian Anak

Menurut Rochwidowati & Widyana (2016), indikator dalam

kemandirian anak pada usia prasekolah ada 2 yaitu kemandirian anak

secara fisik dan kemandirian anak secara psikologis.

2.3.9.1 Indikator kemandirian anak secara fisik pada usia prasekolah

anak mampu melakukan beberapa kegiatan sendiri, yaitu :

1. Makan dan minum,

2. Memakai pakaian dan sepatu,

3. Anak tidur tanpa didampingi,

4. Anak dapat merapikan tempat tidur sendiri,

5. Merawat diri sendiri dalam hal mencuci tangan dan/atau

menggunakan toilet,

6. Mengambil/meletakkan sendiri alat tulis yang dibutuhkan,

7. Anak tidak menangis ketika ditinggal orangtua selama

sekolah berlangsung,

8. Mampu bermain bersama teman sebaya tanpa ditunggui,

9. Mampu melakukan tugas seperti merapikan tas ketika akan

pulang sekolah, dan anak dapat memilih kegiatan yang

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

55

disukai seperti menari, menulis, menggambar, bermain

boneka, serta anak tidak lagi ditunggui oleh orang tua atau

pengasuhnya.

2.3.9.2 Indikator kemandirian anak secara psikologis pada usia

prasekolah anak yaitu sebagai berikut :

1. Anak mampu membuat keputusan sendiri,

2. Anak mampu memecahkan masalah yang dihadapinya

sendiri,

3. Tidak takut mengambil resiko karena sudah

mempertimbangkan baik-buruknya,

4. Percaya terhadap penilaian sendiri sehingga tidak sedikit-

sedikit bertanya atau meminta bantuan.

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

56

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Gambar 3.1: Kerangka Konseptual Penelitian Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Dengan Tingkat Kemandirian Secara Fisik Pada Anak Usia (4-6

Tahun) Prasekolah Di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun

Beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi pola asuh

orangtua :

1. Usia orangtua

2. Status ekonomi keluarga

3. Tingkat pendidikan

4. Usia anak

5. Jenis kelamin anak

Tingkat kemandirian anak :

Tingkat Kemandirian

Anak Secara Psikologis

Tingkat Kemandirian

Anak Secara Fisik

Keterangan :

Faktor internal yang

mempengaruhi tentang

kemandirian anak :

1. Faktor Fisiologis

Keadaan tubuh dan

kesehatan jasmani

Jenis kelamin

2. Faktor Psikologis

Faktor eksternal yang

mempengaruhi tentang

kemandirian anak :

1. Pola asuh

2. Lingkungan

3. Rasa Cinta Dan Kasih

Sayang

4. Pengalaman Dalam

Kehidupan

Pola Asuh Orangtua Dalam

Keluarga : Demokratis,

Permisif, Otoriter

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

57

Pada gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa tingkat kemandirian anak

dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Pada faktor interrnal terdapat

jenis kelamin, keadaan tubuh dan kesehatan jasmani dan kondisi psikologis. Dan

faktor lain yang mempengaruhi dilihat dari faktor eksternal terdapat pola asuh

orangtua dalam keluarga, lingkungan, rasa cinta dan kasih sayang dan pengalaman

dalam kehidupan. Beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh orangtua yaitu

usia orangtua, status ekonomi orangtua, tingkat pendidikan orangtua, usia anak,

jenis kelamin anak. Dengan tingkat kemandirian anak secara fisik dan

kemandirian anak secara psikologis. Di dalam keluarga pola asuh orang tua

terdapat 3 tipe pola asuh asuh yaitu pola asuh demokratis, pola asuh otoriter, pola

asuh permisif yang berhubungan dengan tingkat kemandirian anak secara fisik.

3.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual penelitian maka hipotesa yang diajukan

dalam penelitian adalah :

H1 : Ada hubungan pola asuh orangtua dengan tingkat kemandirian

secara fisik pada anak usia (4-6 tahun) prasekolah.

Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

58

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan pengambaran secara jelas tentang hubungan

antara variabel, pengumpulan data, dan analisa data, sehingga dengan desain yang

baik peneliti maupun orang lain yang berkepentingan mempunyai gambaran

tentang bagaimana antar variabel (Wiratna, 2014). Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Analitik Korelasional.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional, dimana pada

penelitian ini peneliti hanya melakukan observasi dan pengukuran variabel pada

satu saat tertentu saja. Pengukuran variabel tidak terbatas harus tepat pada satu

waktu bersamaan, namun mempunyai makna bahwa setiap subjek hanya dikenai

satu kali pengukuran, tanpa dilakukan tindak lanjut atau pergulangan pengukuran

(Saryono & Mekar, 2013).

Peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang maksud dan

tujuan serta inform consent. Responden yang terpilih diminta untuk mengisi

kuesioner tentang pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian anak secara

fisik pada usia (4-6 tahun) prasekolah. Setelah mendapatkan persetujuan dari

responden peneliti membagikan kuesioner pada responden dan menjelaskan cara

pengisian kuesioner serta tiap item pernyataan pada kuesioner. Kuesioner yang

telah diisi secara lengkap selanjutnya diserahkan kepada peneliti untuk

pengolahan data.

Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

59

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Dalam penelitian ini, populasi yang akan digunakan adalah seluruh

anak di Taman Kanak-Kanak Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun sebanyak 25 anak.

4.2.2 Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 anak

dari populasi seluruh anak usia 4-6 tahun di TK Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun sejumlah 25 anak .

4.2.3 Kriteria Sampel

Sampel didapat dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi. Adapun kiteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Anak usia 4-6 tahun dan wali murid di TK Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun yang bersedia

menjadi responden.

b. Semua anak usia 4-6 tahun dan wali murid di TK Margobhakti

Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun yang

dipilih menjadi responden.

c. Semua anak usia 4-6 tahun dan wali murid di TK Margobhakti

Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun yang

tidak termasuk dalam studi pendahuluan.

Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

60

2. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Anak usia 4-6 tahun dan wali murid di TK Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun yang tidak bersedia

menjadi responden.

b. Anak usia 4-6 tahun dan wali murid di TK Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun yang sedang

mengalami sakit atau izin.

c. Anak yang bukan berusia 4-6 tahun dan wali murid yang bukan

dari TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo

Kota Madiun.

Dimana nanti yang menjadi subjek penelitian adalah anak usia 4-6

tahun dan wali murid yang bersedia menjadi responden serta tidak termasuk

dalam studi pendahuluan dan bukan sebagai subjek penelitian adalah anak

usia 4-6 tahun dan wali murid yang tidak bersedia menjadi responden dan

yang sedang mengalami sakit atau izin serta anak yang bukan berusia 4-6

tahun dan wali murid yang bukan dari TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling

yaitu teknik pengambilan sampel secara keseluruhann di TK Margobhakti

Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun. Peneliti menggunakkan

teknik Total Sampling karena jumlah populasi di TK Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun sebanyak 25 anak.

Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

61

Sampel

Anak usia 4-6 tahun di TK Margobhakti Sukosari Kartoharjo Kota

Madiun sejumlah 25 anak

Teknik Sampling

Total Sampling

Jenis Penelitian / Desain Penelitian

Correlation Analytic With Cross Sectional Design

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

editing, coding, scoring, tabulating, entry data lalu dientry dengan SPSS

versi 16.00

Hasil dan Pembahasan

Analisis Data

Chi Square

Pelaporan

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Dengan Tingkat Kemandirian Anak Secara Fisik Usia (4 – 6

Tahun) Prasekolah Di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun

Kota Madiun

Populasi

Seluruh anak usia 4-6 tahun di TK Margobhakti Sukosari Kartoharjo

Kota Madiun sejumlah 25 anak

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

62

4.5 Variabel dan Definisi Operasional Variabel

4.5.1 Variabel

Variabel dalam penelitian ini yaitu :

1. Variabel Independen (Variabel bebas)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh orang tua.

2. Variabel Dependen (Variabel terikat)

Variabel terikat pada penelitian ini adalah tingkat kemandirian anak

secara fisik pada usia (4-6 tahun) prasekolah.

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional pada penelitian ini ada pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 4.1 Definisi operasional penelitian hubungan pola asuh orang

tua dengan tingkat kemandirian anak secara fisik usia (4 – 6

tahun) prasekolah di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

Variabel Definisi Parameter Cara Ukur Alat Ukur Skala Skor

Pola Asuh

Orangtua

Perlakuan

orangtua

terhadap

anak dalam

bentuk

merawat,

memelihara,

mengajar,

mendidik,

membimbing

, melatih,

1. Pola Asuh

Otoriter

a. Sikap

“acceptanc

e” rendah,

namun

kontrolnya

tinggi.

b. Suka

menghuku

m secara

Kuesioner

terdiri atas 18

pertanyaan

tentang pola

asuh orang

tua yang

dinilai dalam

1 bulan

terakhir.

Kuesioner Nominal Penilaian Pola

Asuh Orang

Tua menurut

Sugiono dalam

Maruf (2014)

dikategorikan

menjadi :

a. Dominan

pilihan

jawaban

>A : Pola

Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

63

yang

terwujud

dalam bentuk

pendisiplinan

, pemberian

tauladan,

kasih sayang,

hukuman,

ganjaran, dan

kepemimpina

n dalam

keluarga

melalui

ucapan-

ucapan dan

tindakan-

tindakan

orangtua.

fisik.

c. Bersikap

mengoman

do

(mengharu

skan/meme

rintah anak

untuk

melakukan

sesuatu

tanpa

kompromi)

.

d. Bersikap

kaku

(keras).

e. Cenderung

emosional

dan

bersikap

menolak.

2. Pola Asuh

Permisif

a. Sikap

“acceptance

” tinggi,

namun

kontrolnya

rendah

b. Memberi

kebebasan

kepada anak

untuk

Penilaian

pengaruh

terhadap pola

asuh orang tua

diukur dengan

ketentuan

Nominal

sebagai

berikut :

a. Pilihan

jawaban a :

Pola asuh

otoriter

b. Pilihan

jawaban b :

Pola asuh

permisif

c. Pilihan

jawaban c :

Pola asuh

demokratis

Asuh

Otoriter

Jika A >

33,3% :

Pola asuh

otoriter

Jika A<

33,3% :

Tidak

pola asuh

otoriter

b. Dominan

pilihan

jawaban

>B : Pola

Asuh

Permisif

Jika B >

33,3% :

Pola asuh

permisif

Jika B <

33,3% :

Tidak

pola asuh

permisif

c. Dominan

pilihan

jawaban >

C : Pola

Asuh

Demokratis

Jika C >

Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

64

menyatakan

dorongan/kei

nginan-nya

3. Pola Asuh

Demokratis

a. Sikap

“acceptanc

e” dan

kontrolnya

tinggi

b. Bersikap

responsif

terhadap

kebutuhan

anak

c. Mendoron

g anak

untuk

menyataka

n pendapat

atau

pertanyaan

d. Memberika

n

penjelasan

tentang

dampak

perbuatan

yang baik

dan yang

buruk

33,3% :

Pola asuh

demokrat

is

Jika C <

33,3% :

Tidak

pola asuh

demokrat

is

d. Pola asuh

campuran :

bila jawaban

pengasuh

sama di dua

pola asuh

atau tiga

pola asuh.

Tingkat

kemandiri

Kemandirian

anak secara

1. Makan dan

minum

Kuesioner

terdiri atas 13

Kuesioner Ordinal Tingkat

kemandirian

Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

65

an anak

secara

fisik

fisik adalah

kemampuan

individu

seorang anak

di usia

prasekolah

untuk

mengurus

dirinya

sendiri.

2. Memakai

pakaian dan

sepatu

3. Anak tidur

tanpa

didampingi

4. Anak dapat

merapikan

tempat tidur

sendiri

5. Merawat diri

sendiri

dalam hal

mencuci

tangan

dan/atau

menggunaka

n toilet

6. Mengambil/

meletakkan

sendiri alat

tulis yang

dibutuhkan

7. Anak tidak

menangis

ketika

ditinggal

orangtua

selama

sekolah

berlangsung

8. Mampu

bermain

pertanyaan

tentang

kemandirian

anak secara

fisik, dengan

bentuk

pilihan

jawaban :

a. STS: Sangat

Tidak

Setuju

b. TS : Tidak

Setuju

c. S : Setuju

d. SS : Sangat

Setuju

Penilaian

pengaruh

terhadap

tingkat

kiemandirian

secara fisik

diukur dengan

ketentuan

Ordinal

sebagai

berikut :

STS:Kode 1

anak secara

fisik

ditentukan

menggunakan

rumus menurut

Azwar (2013)

sebagai

berikut :

a. Rendah : X

< (- 1,0 )

b. Sedang : (-

1,0 )≤ X <

(+ 1,0 )

c. Tinggi : (+

1,0 )≤ X

Dengan hasil

pengkategoria

n sebagai

berikut :

a. Rendah : X

< 26

b. Sedang : 26

≤ X < 39

c. Tinggi : 39 ≤

X

Dengan

kategori

penilaian

adalah sebagai

berikut :

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

66

bersama

teman

sebaya tanpa

ditunggui

9. Mampu

melakukan

tugas seperti

merapikan

tas ketika

akan pulang

sekolah,

anak dapat

memilih

kegiatan

yang

disukai.

TS:Kode 2

S: Kode 3

SS: Kode 4

a. Rendah:

Tidak

Mandiri

b. Sedang:

Kurang

Mandiri

c. Tinggi :

Mandiri

4.6 Instrumen Penelitian

Di dalam penelitian diperlukan instrumen-instrumen penelitian yang telah

memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu

instrumen penelitian minimal ada dua macam, yaitu validitas dan reliabilitas. Pada

instrumen pola asuh orang tua dan tingkat kemandirian anak secara fisik ini

dilakukan uji validitas dan uji reliabelitas di TK Dharma Wanita II Kelurahan

Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun.

Peneliti memilih melakukan uji instrumen di TK Dharma Wanita II

Kelurahan Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun karena berdasarkan

permasalahan di TK Dharma Wanita II Kelurahan Manisrejo Kecamatan Taman

Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

67

Kota Madiun dan di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo

Kota Madiun merupakan TK dalam kategori taman kanak-kanak umum dan

memiliki karakteristik gaya pengasuhan orangtua/pengasuh yang sama seperti

pola asuh demokratis, pola asuh permisif dan pola asuh otoriter. Pola asuh

tersebut sama dengan TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun. Subjek yang digunakan dalam uji instrumen tersebut

adalah orangtua atau pengasuh dari peserta didik di TK Dharma Wanita II

Kelurahan Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun sebanyak 10 orangtua atau

pengasuh dari peserta didik tersebut.

4.6.1 Uji Validitas

Data hasil uji coba instrumen pola asuh orang tua dan tingkat

kemandirian secara fisik pada anak usia prasekolah diolah menggunakan

SPSS 16.0 dengan menggunakan program korelasi Pearson Product

Moment. Item dikatakan valid apabila nilai hasil perhitungan atau sering

disebut dengan rhitung lebih besar dari rtabel yang bernilai 0,632 dengan n = 10

responden (Saryono, Anggraeni, 2013).

Dalam penyusunan instrumen peneliti menggunakan uji validitas,

instrumen penelitian berupa kuesioner pola asuh orang tua berjumlah 29

item pertanyaan yang berupa pertanyaan favorable dan pertanyaan

unfavorable. Sedangkan kuesioner tingkat kemandirian anak secara fisik

yang masing-masing berjumlah 22 item pertanyaan yang berupa pertanyaan

favorable dan pertanyaan unfavorable.

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

68

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen pola asuh orang tua dan

tingkat kemandirian secara fisik di TK Dharma Wanita II Kelurahan

Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun, diketahui yaitu terdapat 18

nomor pernyataan yang valid dan 11 nomor pernyataan yang tidak valid.

Pada instrumen pola asuh orangtua terdapat 18 nomor yang valid

diantaranya nomor 1,3,5,7,9,11,13,15,17,19,21,23,24,25,26,27,28,29.

Sedangkan 11 nomor yang tidak valid diantaranya nomor

2,4,6,8,10,12,14,16,18,20,22. Nomor pertanyaan tersebut dikatakan tidak

valid karena nilai rhitung < rtabel.

Berdasarkan hasil uji validitas pada instrumen tingkat kemandirian

anak secara fisik terdapat 13 nomor yang valid diantaranya nomor

1,3,5,6,7,8,9,10,12,14,15,20,22. Sedangkan 9 nomor yang tidak valid

diantaranya nomor 2,4,11,13,16,17,18,19,21. Nomor pertanyaan tersebut

dikatakan tidak valid karena nilai rhitung < rtabel.

4.6.2 Uji Reliabelitas

Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas, kuesioner tersebut akan

dilkukan uji reliabilitas untuk mengukur suatu kestabilan dan konsistensi

responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk

pertanyaan yang merupan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk

kuesioner (Wiratna, 2014).

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data

yang sama. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

69

Cronbach Alpha Coefficient dengan bantuan program SPSS versi 16.0.

Kedua instrumen dikatakan reliabel jika rhitung lebih besar dari rtabel yang

bernilai 0,632 (Saryono, Anggraeni, 2013).

Berdasarkan hasil uji reliabelitas di TK Dharma Wanita II Kelurahan

Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun dengan bantuan program SPSS

versi 16.0 maka diperoleh hasil reliabelitas pada instrumen pola asuh

orangtua memiliki nilai sebesar 0.917 dan pada instrumen tingkat

kemandirian secara fisik memiliki nilai sebesar 0.903. Kedua nilai tersebut

lebih besar dari nilai rtabel yaitu 0.632, maka dapat dikatakan bahwa kedua

instrumen tersebut reliabel.

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Taman Kanak-Kanak

Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada tanggal Desember sampai

Agustus 2019.

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Beberapa langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam pengumpulan data

adalah sebagai berikut :

1. Mengurus ijin penelitian dengan membawa surat dari Stikes Bhakti Husada

Mulia Madiun untuk ditujukan Bakesbangpol Kota Madiun.

Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

70

2. Setelah mengurus surat dari Bangkesbapol Kota Madiun kemudian

ditembuskan Kepada Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Margobhakti

Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun..

3. Setelah mendapatkan ijin dari pihak Taman Kanak-Kanak Margobhakti

Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun. Sebelum

melakukan penelitian peneliti mencari tahu lebih dulu jumlah populasi di

Taman Kanak-Kanak Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun.

4. Setelah mendapat ijin dari kepala sekolah kemudian peneliti memberikan

penjelasan kepada responden tentang maksud dan tujuan serta melakukan

inform consent.

5. Setelah mendapatkan persetujuan dari responden peneliti membagikan

kuesioner pada kelompok subjek penelitian kemudian menjelaskan cara

pengisian kuesioner kepada responden.

6. Kuesioner yang telah diisi secara lengkap selanjutnya diserahkan kepada

peneliti untuk pengolahan data.

4.9 Pengelolaan Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data perlu diproses dan

dianalisis secara sistematis supaya bisa terdeteksi. Data tersebut di tabulasi dan

dikelompokkan sesuai dengan variabel yang diteliti.

Langkah-langkah pengolahan data (Notoatmodjo, 2012) meliputi :

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

71

1. Editing

Editing adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk melihat

kembali apakah isian pada lembar pengumpulan data sudah cukup

baik sebagai upaya menjaga kualitas data agar dapat di proses lebih

lanjut. Pada saat melakukan penelitian, apabila ada soal yang belum

diisi oleh responden maka responden diminta untuk mengisi kembali.

2. Coding

Coding atau pengkodean yaitu mengubah data yang berbentuk

kalimat menjadi bentuk angka. Pada penelitian ini diberikan kode

antara lain yaitu :

a) Data Umum

1) Kelas

A1 : 1 B1 : 4

A2 : 2 B2 : 5

A3 : 3 B3 : 6

B4 : 7

2) Umur Orang Tua

17-25 tahun diberi kode 1

26-35 tahun diberi kode 2

36-45 tahun diberi kode 3

46-55 tahun diberi kode 4

56-65 tahun diberi kode 5

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

72

3) Umur Anak

4 tahun : 1

5 tahun : 2

6 tahun : 3

4) Jenis kelamin

Laki –laki : 1

Perempuan : 2

5) Pendidikan orang tua

Tidak sekolah : 1

SD : 2

SLTP : 3

SLTA : 4

Diploma/Sarjana : 5

6) Pekerjaan

Tidak bekerja : 1

Pedagang : 2

Petani : 3

Pegawai negeri : 4

Swasta : 5

a) Data Khusus

1) Dalam Kuesioner Pola Asuh Orang Tua

a. Pilihan jawaban A yaitu kode 1 : Pola Asuh Otoriter

b. Pilihan jawaban B yaitu kode 2 : Pola Asuh Permisif

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

73

c. Pilihan jawaban C yaitu kode 3 : Pola Asuh Demokratis

Yang nantinya dapat di simpulkan menjadi :

a. Dominan pilihan jawaban >A: Pola Asuh Otoriter

b. Dominan pilihan jawaban >B : Pola Asuh Permisif

c. Dominan pilihan jawaban >C : Pola Asuh Demokratis

2) Dalam kuesioner Tingkat Kemandirian Anak Secara Fisik

a. Kode 1 yaitu STS : Sangat Tidak Setuju

b. Kode 2 yaitu TS : Tidak Setuju

c. Kode 3 yaitu S : Setuju

d. Kode 4 yaitu SS : Sangat Setuju

Yang nantinya dapat di simpulkan menjadi :

a. Kode 1 yaitu Rendah = Tidak Mandiri

b. Kode 2 yaitu Sedang = Kurang Mandiri

c. Kode 3 yaitu Tinggi = Mandiri

3. Scoring

Untuk mengetahui skor kategorisasi pada variabel pola asuh orangtua,

maka perlu dilakukan kategorisasi sesuai dengan data yang telah diperoleh.

Menurut Sugiono dalam Maruf, (2014) menjelaskan langkah-langkah

pengkategorisasian tiap variabel adalah sebagai berikut :

Jumlah skor tertinggi = skor tertinggi x jumlah item per pola asuh

= 3 x 6

= 18

Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

74

Prosentase skor tertinggi = 18 x 100%

18

= 100%

Jumlah skor terendah = skor terendah x jumlah item per pola asuh

= 0 x 6

= 0

Prosentase skor tertinggi = 0 x 100%

18

= 0%

R = skor tertinggi – skor terendah

= 100 % - 0%

= 100%

I = R : K

= 100% : 3

= 33,3%

Keterangan :

I : Interval

R : Range

K : Kategori penilaian ( terdapat 3 pola asuh )

Maka dari hasil perhitungan tersebut dapat ditentukan kategorisasi

pada variabel pola asuh orang tua, sebagai berikut :

1. Dominan pilihan jawaban >A : Pola Asuh Otoriter

Jika jawaban A > 33,3% : Pola asuh otoriter

Jika jawaban A < 33,3% : Tidak pola asuh otoriter

2. Dominan pilihan jawaban >B : Pola Asuh Permisif

Jika jawaban B > 33,3% : Pola asuh permisif

Page 93: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

75

Jika jawaban B < 33,3% : Tidak pola asuh permisif

3. Dominan pilihan jawaban >C : Pola Asuh Demokratis

Jika jawaban C > 33,3% : Pola asuh demokratis

Jika jawaban C < 33,3% : Tidak pola asuh demokrstis

Sedangkan, untuk mengetahui skor pada tingkat kemandirian secara

fisik pada anak usia prasekolah, maka perlu dilakukan kategorisasi sesuai

dengan data yang telah diperoleh. Menurut Azwar (2013), menjelaskan

langkah-langkah pengkategorisasian tiap variabel adalah sebagai berikut :

a. Menentukan skor tertinggi dan terendah

1. Skor tertinggi = 4 x jumlah item

2. Skor terendah = 1 x jumlah item

b. Menghitung Mean Ideal (M)

1. M = 1/2 (Skor tertinggi + Skor terendah)

c. Menghitung Standar Deviasi (SD)

1. SD = 1/6 (Skor tertinggi - Skor terendah)

Menurut Utami (2016), hasil perhitungan tersebut digunakan untuk

menentukan kategorisasi variabel dengan menggunakan ketentuan sebagai

berikut :

Tabel 4.2 : Rumus Perhitungan Kategori

No. Rumus Kategori

1 X < (- 1,0 ) Rendah

2 (- 1,0 ) ≤ X < (+ 1,0 ) Sedang

3 (+ 1,0 ) ≤ X Tinggi

Keterangan :

X = Jumlah skor nilai tes

µ = Mean Ideal

= Standar Deviasi

Page 94: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

76

Maka dari hasil perhitungan tersebut dapat ditentukan kategorisasi

pada variabel tingkat kemandirian secara fisik yaitu, sebagai berikut :

1. X < 26 yaitu Rendah : Tidak Mandiri

2. 26 < X < 39 yaitu Sedang : Kurang Mandiri

3. 39 < X yaitu Tinggi : Mandiri

4. Entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

ke dalam master tabel atau data komputer, kemudian membuat distribusi

frekuensi.

5. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan perlu di cek kembali untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi.

6. Tabulating

Tabel yang akan ditabulasi adalah tabel yang berisikan data yang

sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.

4.10 Teknik Analisa Data

4.10.1 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmojo, 2012). Analisis

univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi karakteristik

Page 95: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

77

responden dari data demografi (kelas, umur, jenis kelamin, pendidikan,

pekerjaan, hubungan dengan anak), variabel dependen, dan variabel

independen. Dalam analisis univariat ini yaitu mendiskripsikan pola asuh

orang tua dengan tingkat kemandirian anak secara fisik pada usia (4-6

tahun) prasekolah.

4.10.2 Analisis Bivariat

Metode analisis statistik ini untuk mengetahui korelasi hubungan

antara pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian anak secara fisik pada

usia (4-6 tahun) prasekolah dengan uji Chi Square yang termasuk non

parametric test dengan bantuan program SPSS versi 16.0. Menurut Saryono &

Mekar (2013), Analisa data yang dilakukan dengan menggunakan uji statistik

chi square harus memenuhi syarat, sebagai berikut :

a. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau di sebut juga actual

count sebesar 0.

b. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 x 2 maka tidak boleh ada 1 cell saja

yang memiliki frekuensi harapan kurang dari 5.

Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misal 2 x 3 maka jumlah cell

dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20 %.

Hasil analisa disimpulkan sevagai berikut:

1) Menolak Ho (menerima H1) bila diperoleh nilai p < 0,05.

2) Menerima Ho (menolak H1) bila diperoleh nilai p > 0,05.

Page 96: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

78

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefesien Korelasi

Tabel 4.3 Interval Koefesien Korelasi Chi Square

Interval Koefesien Korelasi Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat (Sugiyono, 2012).

4.11 Etika Penelitian

Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan atau kelompok apapun, manusia

tidak terlepas dari etika atau moral. Demikian juga dalam kegiatan keilmuan yang

berupa penelitian manusia sebagai pelaku penelitian dengan manusia lain sebagai

objek penelitian juga tidak terlepas dari etika atau sopan santun. Dalam

hubungannya antara kedua belah pihak masing-masing terikat dalam hak dan

kewajibannya. Pelaku penelitian atau peneliti dalam menjalankan tugas meneliti

atau melakukan penelitian hendaknya memegang teguh sikap ilmiah (scientific

attitude) serta berpegang teguh pada etika penelitian meskipun mungkin

penelitian yang dilakukan tidak akan merugikan atau membahayakan bagi subjek

penelitian (Nugroho, 2012).

1. Prinsip Kerahasiaan (Confidentiality)

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan indivudu dalam memberikan informasi. Setiap orang berhak untuk

tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu,

peneliti tidak menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan

Page 97: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

79

identitas subjek. Peneliti cukup menggunakan coding sebagai pengganti

identitas responden.

2. Prinsip Keadilan dan Keterbukaan (Respect for Justice and inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga dengan kejujuran,

keterbukaan, dan kehati-hatian.Untuk itu, lingkungan perlu dikondisikan,

sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan menjelaskan prosedur

penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua subjek peneliti

memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan jender,

agama, etnis, dan sebagainya. Peneliti memberikan intervensi kepada calon

responden meski tidak memenuhi kriteria inklusi penelitian.Jadi peneliti

memberi keadilan terhadap subjek.

3. Prinsip Manfaat (Benefit)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin

bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada khususnya.Oleh

sebab itu, pelaksanaan penelitian ini harus dapat mencegah atau paling tidak

mengurang rasa sakit, cidera, stress, maupun kematian subjek penelitian.

Page 98: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

80

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai

hubungan antara pola asuh orangtua dengan tingkat kemandirian secara fisik pada

anak usia (4-6 tahun) prasekolah di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun. Pengumpulan data dilakukan selama 1 hari

yaitu pada tanggal 1 Juli 2019 dengan jumlah responden sebanyak 25 responden.

Penyajian data dibagi menjadi dua yaitu data umum dan data khusus. Data umum

terdiri dari karakteristik responden di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun meliputi usia, pendidikan, dan pekerjaan

responden. Data khusus yang disajikan berdasarkan hasil pengukuran variabel,

yaitu pola asuh orangtua dengan tingkat kemandirian secara fisik pada anak usia

(4-6 tahun) prasekolah.

5.1 Gambaran Dan Lokasi Penelitian

Gambaran tempat penelitian ini berada di TK Margobhakti. Berdiri pada

tahun 1976 dengan alamat Jl. Sri Widodo No. 35 Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun. Terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok A terdapat satu

kelas dan kelompok B satu kelas dengan jumlah siswa 35 anak, dengan 4 orang

pengajar. Beberapa prestasi yang pernah diraih TK Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun adalah juara 1 lomba mewarnai di

SDN Sukosari tahun 2019, juara harapan 3 lomba dingklik tingkat Kota Madiun

tahun 2019.

Page 99: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

81

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Data Umum

5.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas Anak

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas

Anak Di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun

No. Kelas Frekuensi (f) Prosentase (%)

1. A 14 56

2. B 11 44

Jumlah 25 100

(Sumber : Lembar kuesioner responden di TK Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun pada bulan Juni 2019 )

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo

Kota Madiun kelas A sebanyak 14 responden (56%) dan sebagian kecil

responden kelas B sebanyak 11 responden (44%).

5.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Orangtua

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Orantua TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun

No. Usia Orangtua Frekuensi (f) Prosentase (%)

1. 17-25 Tahun 5 20

2. 26-35 Tahun 15 60

3. 36-45 Tahun 5 20

4. 46-55 Tahun 0 0

5. 56-65 Tahun 0 0

Jumlah 25 100

(Sumber : Lembar kuesioner responden di TK Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun pada bulan Juni 2019 )

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo

Kota Madiun berusia 26-35 tahun sebanyak 15 responden (60%) dan

Page 100: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

82

sebagian kecil responden berusia 17-25 tahun dan 36-45 tahun masing-

masing sebanyak 5 responden (20%).

5.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Anak

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Anak Di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun

No. Usia Anak Frekuensi (f) Prosentase (%)

1. 4 tahun 8 32

2. 5 tahun 12 48

3. 6 tahun 5 20

Jumlah 25 100

(Sumber : Lembar kuesioner responden di TK Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun pada bulan Juni 2019 )

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo

Kota Madiun berusia 5 tahun sebanyak 12 responden (48%) dan sebagian

kecil responden berusia 6 tahun sebanyak 5 responden (20%).

5.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Anak

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin Anak Di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun

No. Jenis Kelamin Frekuensi (f) Prosentase ( % )

1. Laki – Laki 10 40

2. Perempuan 15 60

Jumlah 25 100

(Sumber : Lembar kuesioner responden di TK Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun pada bulan Juni 2019 )

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo

Kota Madiun berjenis kelamin laki-laki sebanyak 10 responden (40%) dan

sebagian kecil responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 15

responden (60%).

Page 101: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

83

5.2.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orangtua

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan Orangtua Di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun

No. Pendidikan Frekuensi (f) Prosentase (%)

1. Tidak Sekolah 0 0

2. SD 2 8

3. SLTP 5 20

4. SLTA 11 44

5. Diploma/Sarjana 7 28

Jumlah 25 100

(Sumber : Lembar kuesioner responden di TK Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun pada bulan Juni 2019 )

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar

pendidikan di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo

Kota Madiun berpendidikan SMA sebanyak 11 responden (44%) dan

sebagian kecil berpendidikan SD sebanyak 2 responden (8%).

5.2.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pekerjaan Orangtua Di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

No. Pekerjaan Frekuensi (f) Prosentase (%)

1. Tidak Bekerja 2 8

2. Pedagang 0 0

3. Petani 0 0

4. Pegawai Negeri 7 28

5. Swasta 16 64

Jumlah 25 100

(Sumber : Lembar kuesioner responden di TK Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun pada bulan Juni 2019 )

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar pekerjaan

orangtua di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo

Kota Madiun bekerja swasta sebanyak 16 responden (64%) dan sebagian

kecil tidak bekerja sebanyak 2 responden (8%).

Page 102: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

84

5.2.2 Data Khusus

5.2.2.1 Pola Asuh Orangtua Pada Anak Usia (4-6 Tahun) Prasekolah

TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo

Kota Madiun.

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orangtua Di TK Margobhakti

Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

No. Pola Asuh Orangtua Frekuensi (f) Prosentase (%)

1. Otoriter 4 16

2. Permisif 12 48

3. Demokratis 9 36

Jumlah 25 100

(Sumber : Lembar kuesioner responden di TK Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun pada bulan Juni 2019 )

Tabel 5.7 menunjukkan pola asuh orangtua di TK Margobhakti

Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun sebagian besar

yaitu pola asuh permisif sebanyak 12 responden (48%) dan sebagian kecil

yaitu pola asuh otoriter sebanyak 4 responden (16%).

5.2.2.2 Tingkat Kemandirian Secara Fisik Pada Anak Usia (4-6

Tahun) Prasekolah TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemandirian Secara Fisik Pada

Anak Usia (4-6 Tahun) Prasekolah Di TK Margobhakti

Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

No. Tingkat Kemandirian Secara Fisik Frekuensi (f) Prosentase (%)

1. Tidak Mandiri 0 0

2. Kurang Mandiri 16 64

3. Mandiri 9 36

Jumlah 25 100

(Sumber : Lembar kuesioner responden di TK Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun pada bulan Juni 2019 )

Tabel 5.8 menunjukkan tingkat kemandirian secara fisik pada anak

usia (4-6 tahun) prasekolah di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun sebagian besar menunjukkan kurang

mandiri sebanyak 16 responden (64%) dan sebagian kecil menunjukkan

Page 103: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

85

mandiri sebanyak 9 responden (36%). Sedangkan dalam kategori tidak

mandiri tidak terdapat responden.

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Indikator Tingkat Kemandirian Secara Fisik

Pada Anak Usia (4-6 Tahun) Prasekolah Di TK Margobhakti

Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun

No. Indikator

Tidak

Mandiri

Kurang

Mandiri Mandiri

F % F % F %

1. Makan dan minum - - 52 9,6 32 8,5

2. Memakai pakaian, kaos kaki dan sepatu - - 79 14,5 63 16,8

3. Anak tidur tanpa didampingi - - 34 6,3 26 6,9

4. Anak dapat merapikan tempat tidur

sendiri - - 33 6,1 30 8

5. Merawat diri sendiri dalam hal mencuci

tangan dan/atau menggunakan toilet - - 80 14,7 55 14,7

6. Mengambil/meletakkan sendiri alat tulis

yang dibutuhkan - - 50 9,2 33 8,8

7. Anak tidak menangis ketika ditinggal

orangtua selama sekolah berlangsung - - 74 13,6 60 16

8. Mampu bermain bersama teman sebaya

tanpa ditunggui - - 38 7 21 5,6

9.

Mampu melakukan tugas seperti

merapikan tas ketika akan pulang

sekolah, dan anak dapat memilih

kegiatan yang disukai seperti menari,

menulis, menggambar, bermain boneka,

serta anak tidak lagi ditunggui oleh orang

tua atau pengasuhnya

- - 103 19 55 14,7

Total - - 543 100 375 100

Tabel 5.9 menunjukkan indikator tingkat kemandirian secara fisik

pada anak usia (4-6 tahun) prasekolah di TK Margobhakti Kelurahan

Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun sebagian besar dalam

kategori mandiri pada indikator mampu melakukan tugas dengan jumlah

skor 103 (19%) dan sebagian kecil dalam kategori mandiri pada indikator

mampu bermain bersama teman sebaya tanpa ditunggui dengan jumlah skor

21 (5,6%).

Page 104: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

86

5.2.2.3 Tabulasi Silang Pola Asuh Orangtua Dengan Tingkat

Kemandirian Anak Secara Fisk Pada Usia (4-6 Tahun)

Prasekolah TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun

Tabel 5.10 Distribusi Silang Frekuensi Hubungan Pola Asuh Orangtua

Dengan Tingkat Kemandirian Secara Fisik Pada Anak Usia (4-6

Tahun) Prasekolah Di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

Pola Asuh

Orangtua

Tingkat Kemandirian Secara Fisik Total

Tidak mandiri Kurang Mandiri Mandiri

N % N % N % N %

Otoriter 0 0 4 16 0 0 4 16

Permisif 0 0 12 48 0 0 12 48

Demokratis 0 0 0 0 9 36 9 36

Total 0 0 16 64 9 36 25 100

α = 0, 05 CC = 0,707 ρ value = 0,000

(Sumber : Olah Data Program SPSS Versi 16.0)

Berdasarkan tabel 5.10 diatas menunjukkan bahwa hasil tabulasi

silang pola asuh orangtua dengan tingkat kemandirian secara fisik diketahui

dari 25 responden terdapat 9 siswa (36%) dengan tingkat kemandirian

secara fisik dalam kategori mandiri, 16 siswa (64%) dengan tingkat

kemandirian secara fisik dalam kategori kurang mandiri dan tidak terdapat

siswa yang memiliki tingkat kemandirian secara fisik dalam kategori tidak

mandiri.

Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistik Chi

Square dengan program SPSS versi 16.0 didapatkan ρ value = 0,000 < α =

0,05, artinya Ho ditolak dan H1 diterima menunjukkan bahwa ada hubungan

pola asuh orangtua dengan tingkat kemandirian secara fisik pada anak usia

(4-6 tahun) prasekolah di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun. Hasil uji statistik Chi Square bahwa Contigency

Page 105: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

87

Coeffisient sebesar 0,707 diinterpretasikan bahwa kekuatan hubungan antara

variabel pada tingkat kuat (0,60-0,799).

5.3 Pembahasan

5.3.1 Pola Asuh Orangtua Pada Anak Usia (4-6 Tahun) Prasekolah TK

Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota

Madiun

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.7 menunjukkan bahwa

sebagian besar pola asuh orang tua di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun mempunyai pola asuh permisif. Hal

tersebut dapat dilihat dari presentase hasil penelitian yang menunjukkan

bahwa sebanyak 16 % atau 4 dari 25 responden memilih item jawaban yang

menunjukkan pola asuh otoriter. Sebanyak 48 % atau 12 dari 25 responden

memilih item jawaban yang menunjukkan pola asuh orangtua permisif. Dan

sebanyak 9 responden (36%) dari 25 responden memilih item jawaban yang

menunjukkan pola asuh demokratis.

Pada hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 16 %

memiliki pola asuh otoriter. Menurut teori Jojon et.al (2017) pola asuh

otoriter merupakan pola asuh orangtua yang menerapkan apapun aktivitas

anak selalu dikekang oleh orangtuanya dan orang tuanya terlalu takut

membebaskan anaknya untuk melakukan aktivitas. Dampaknya anaknya

akan cenderung takut untuk melakukan sesuatu perkembangannya yang

lebih baik. Anak akan cenderung penakut, tidak percaya diri, tergantung

kepada orangtua, cenderung pendiam, pemurung, tidak mudah tersenyum

Page 106: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

88

dan tidak gembira. Menurut Hassan Syamsi dalam Susanto (2018) perilaku

otoriter orang tua yang bisa menimbulkan ketidakmandirian yaitu yang

melakukan kekerasan fisik atau psikis sehingga anak tumbuh menjadi

penakut dan ragu. Sedangkan orangtua selalu ikut campur tangan dalam

setiap masalah anak baik masalah kecil maupun besar. Biasanya anak

menjadi pribadi yang lemah dan mungkin ia akan terkena problematika

kejiwaan. Menurut Munnawaroh (2016) dampak pola asuh otoriter dari

segi positif dari bentuk pola asuh ini yaitu anak cenderung disiplin menaati

peraturan. Jadi anak dengan pola asuh seperti ini cenderung memiliki

kedisiplinan dan kepatuhan yang semu.

Peneliti berpendapat pola asuh otoriter dapat menyebabkan anak

menjadi kurang mandiri karena perilaku dan sikap orangtua yang ditandai

seperti mengekang karena terlalu takut untuk membebaskan anak dan sikap

orangtua yang keras dan overprotektif berdampak pada perkembangan

psikologis sehingga anak cenderung penakut, bergantung pada pengasuh

atau orang lain, pendiam dan cemas. Namun dampak positif dari pola asuh

ini yaitu anak menjadi lebih disiplin dan patuh terhadap orangtua.

Pada hasil penelitian didapatkan sebanyak 48 % yang menunjukkan

pola asuh orangtua permisif. Menurut teori Jojon et.al (2017) pola asuh

permisif merupakan pola asuh orangtua yang memberikan kebebasan

sepenuhnya kepada anak dan anak diijinkan membuat keputusan sendiri

tentang langkah apa yang akan dilakukan serta orangtua tidak pernah

memberikan pengarahan maupun penjelasan kepada anak tentang apa yang

Page 107: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

89

sebaiknya dilakukan anak. Dampak yang terjadi dalam pola asuh permisif

yaitu anak menjadi lebih manja, hampir tidak ada komunikasi antara anak

dengan orangtua serta anak menjadi tidak disiplin sama sekali. Menurut

Hassan Syamsi dalam Susanto (2018) perilaku permisif orangtua yang bisa

menimbulkan ketidakmandirian yaitu anak disepelekan dan dibiarkan saja,

tetapi tidak diberi apresiasi atau motivasi saat mencapai suatu keberhasilan

dan tidak ada teguran ketika menemui kegagalan. Namun, orangtua yang

memanjakan anaknya dengan memenuhi segala keinginannya sehingga anak

tumbuh dengan lepas kontrol artinya orangtua selalu menuruti keinginan

dan kemauan anaknya. Dengan sikap ini, anak menjadi tidak percaya diri.

Menurut Munnawaroh (2016) dampak positif dari pola asuh permisif yaitu

apabila anak mampu menggunakan kebebasan tersebut secara bertanggung

jawab, maka anak akan menjadi seorang yang mandiri, kreatif, inisiatif dan

mampu mengaktualisasi diri.

Peneliti berpendapat orangtua yang memiliki pola asuh permisif

ditandai dengan sikap dan perilaku tidak peduli, memanjakan anak dan lepas

kontrol dapat menyebabkan anak menjadi kurang mandiri. Karena sikap

tidak peduli orangtua menyebabkan anak tidak dapat membedakan benar

dan salah. Selain itu sikap memanjakan anak yang berlebihan dengan

menuruti semua keinginan anak dapat menyebabkan anak selalu bergantung

pada orangtuanya. Sikap anak yang selalu bergantung pada orangtua atau

pengasuhnya dapat menyebabkan anak menjadi kurang mandiri. Tetapi

apabila anak mampu mengendalikan diri dalam menggunakan kebebasan

Page 108: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

90

tersebut maka anak akan menjadi seorang yang mandiri dan

mengaktualisasikan diri.

Pada hasil penelitian didapatkan sebanyak 36% yang menunjukkan

pola asuh demokratis. Menurut teori Jojon et.al (2017) pola asuh demokratis

merupakan pola asuh orangtua yang selalu memberikan kebebasan

beraktivitas kepada anak yang masih dalam arahan orangtuanya dan anak

akan cenderung bebas melakukan aktivitas pembelajaran dalam dirinya.

Dampaknya anak akan lebih bertanggung jawab akan akibat yang

diterimanya kelak, pemberani, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi,

tidak tergantung pada orangtuanya dan riang gembira. Sehingga tumbuh

kembang anak akan lebih baik. Menurut Munnawaroh (2016) dampak

negatif dari pola asuh demokratis yaitu anak cenderung mengganggu

kewibawaan otoritas orang tua, kalau segala sesuatu harus dipertimbangkan

anak dengan orang tua.

Peneliti berpendapat bahwa pola asuh demokratis berdampak pada

anak akan cenderung percaya diri lebih bertanggung jawab dan mandiri.

Tetapi pada pola asuh ini anak akan kurang sopan pada orangtua karena

kedekatan orangtua dan anak yang membuat anak merasa tidak ada batasan

atau seperti pada temannya sendiri.

Pola asuh orangtua dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor menurut

Yoga (2016) beberapa faktor diantaranya yang dapat mempengaruhi pola

asuh orangtua yaitu usia orangtua, status ekonomi keluarga, tingkat

pendidikan, usia anak, jenis kelamin anak.

Page 109: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

91

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa terdapat 11 responden

berusia 17 tahun sampai dengan 40 tahun dengan pola asuh permisif.

Menurut teori Sukaesih (2017) masa dewasa awal dimulai pada usia 18

tahun sampai kira-kira umur 40 tahun dimana perubahan fisik dan

psikologis telah mencapai kematangannya. Batasan usia 18 tahun diambil

karena di usia ini seseorang dianggap telah dewasa. Tugas dewasa awal

yaitu mulai bekerja, memilih pasangan, mulai membina keluarga, mengasuh

anak dan mengelola rumah tangga.

Peneliti berpendapat bahwa berdasarkan hasil penelitian orangtua

dengan usia 18-40 tahun dengan pola asuh permisif sebanyak 11 responden.

Maka usia orangtua di TK Margobhakti termasuk pada dewasa awal,

sehingga orangtua dengan usia dewasa awal cenderung menerapkan pola

asuh permisif.

Sesuai dengan teori Yoga (2016) bahwa pasangan orangtua yang

masih dalam usia muda lebih cenderung menerapkan pola asuh demokratis

dan permisif kepada anak-anaknya. Hal ini karena orangtua muda lebih bisa

terbuka dan berdialog dengan baik pada anak-anaknya. Pasangan dengan

usia yang lebih tua atau pada dewasa tengah biasanya cenderung lebih keras

dan bersikap otoriter terhadap anak-anaknya, dimana orang tua lebih

dominan dalam mengambil keputusan karena orang tua merasa sangat

berpengalaman dalam memberikan pengasuhan dan penilaian pada anak-

anak mereka.

Page 110: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

92

karena sikap orangtua yang terbuka, bebas dan mampu memberikan

komunikasi yang hangat terhadap anaknya. Komunikasi yang hangat

biasanya bisa berupa tolenransi yang berlebihan dan memanjakan anak.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa

pekerjaan orangtua adalah swasta sebanyak 10 responden dengan pola asuh

permisif dan orangtua sebagai PNS sebanyak 5 responden dengan pola asuh

demokratis. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori Yoga (2016)

kondisi ekonomi keluarga kelas menengah ke bawah cenderung lebih keras

terhadap anak dan lebih sering menggunakan hukuman fisik. Keluarga

ekonomi kelas menengah cenderung lebih memberi pengawasan dan

perhatian sebagai orang tua. Sementara keluarga ekonomi kelas atas

cenderung lebih sibuk untuk urusan pekerjaannya sehingga anak sering

terabaikan. Menurut Nurjanah (2014) bahwa pekerjaan akan menentukan

status sosial ekonomi karena dari bekerja segala kebutuhan akan dapat

terpenuhi. Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi kemampuan

ekonominya, untuk itu bekerja merupakan suatu keharusan bagi setiap

individu sebab dalam bekerja mengandung dua segi, kepuasan jasmani dan

terpenuhinya kebutuhan hidup.

Peneliti berpendapat bahwa tingkat sosial ekonomi dapat

mempengaruhi pola asuh karena pada budaya timur peran pengasuhan

dipegang oleh ibu, perubahan wanita atau ibu sebagai wanita karir dapat

mempengaruhi tugas ini. Sekarang ini banyak wanita yang bekerja untuk

membantu suaminya atau keluarga dan banyak juga wanita yang

Page 111: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

93

berpendidikan tinggi. Sehingga orangtua yang sibuk bekerja dengan tingkat

sosial ekonomi menengah dan atas cenderung mampu memenuhi kebutuhan

dan keinginan anak karena tingkat sosial ekonomi yang mereka miliki dan

waktu kebersamaan dengan anak yang kurang sehingga orangtua yang

ketika meluangkan waktu untuk anak lebih memanjakan anak dengan

memenuhi keinginan dan lebih perhatian dengan anak.

Pola asuh orangtua juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,

berdasarkan tabel 5.5 tingkat pendidikan SLTA sebanyak 7 responden

dengan pola asuh permisif, sedangkan tingkat pendidikan SD sebanyak 2

responden dengan pola asuh otoriter. Menurut teori Yoga (2016) orangtua

yang telah mendapatkan pendidikan yang tinggi, dan mengikuti kursus

dalam mengasuh anak lebih menggunakan teknik pengasuhan demokratis

dibandingkan dengan orang tua yang tidak mendapatkan pendidikan dan

pelatihan dalam mengasuh anak.

Peneliti berpendapat bahwa pendidikan dan pengalaman orangtua

dalam perawatan anak akan mempengaruhi kesiapan mereka menjalankan

peran pengasuhan. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin mudah

mereka menerima serta mengembangkan pengetahuan. Orangtua melakukan

semua hal agar menjadi lebih siap dalam menjalankan peran pengasuhan.

Pola asuh orangtua juga dipengaruhi oleh usia anak, berdasarkan tabel

5.3 usia anak dengan pola asuh permisif pada usia 4 tahun sebanyak 6

responden dan usia 5 tahun sebanyak 6 responden. Sedangkan, pada pola

asuh otoriter terdapat 3 responden dengan usia 5 tahun. Menurut teori Yoga

Page 112: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

94

(2016) bahwa orangtua cenderung otoriter terhadap anak yang sudah remaja

dibanding anak yang masih kecil karena pada umumnya anak kecil masih

begitu patuh terhadap orang tua, dibanding remaja yang mendesak untuk

mandiri sehingga menyebabkan kesulitan dalam pengasuhan. Peneliti

berpendapat bahwa orangtua akan lebih perhatian dan memperhatikan anak

yang usianya masih kecil. Karena orangtua akan lebih sering membantu

anak yang dianggapnya usia masih kecil.

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa sebanyak 9 responden

berjenis kelamin perempuan dengan pola asuh permisif. Menurut teori Yoga

(2016) orang tua cenderung bersikap protektif terhadap anak perempuan.

Anak perempuan lebih mudah terpengaruh dari lingkungan yang buruk dan

banyak bahaya yang mengancam. Peneliti berpendapat jika seorang anak

berjenis kelamin perempuan maka anak perempuan akan dituntut untuk

bersikap pasif daripada anak laki-laki yang lebih agresif. Orangtua akan

lebih menjaga anak perempuannya.

5.3.2 Tingkat Kemandirian Secara Fisik Pada Anak Usia (4-6 Tahun)

Prasekolah TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa

sebagian besar tingkat kemandirian secara fisik di TK Margobhakti

Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun mempunyai

tingkat kemandirian secara fisik yang kurang mandiri. Hal tersebut dapat

Page 113: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

95

dilihat dari presentase hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak

terdapat responden dengan tingkat kemandirian secara fisik yang tidak

mandiri, sebanyak 64 % atau 16 dari 25 responden memilih item jawaban

yang menunjukkan tingkat kemandirian secara fisik yang kurang mandiri.

Dan memiliki tingkat kemandirian secara fisik yang mandiri sebanyak 36 %

atau 9 dari 25 responden.

Menurut teori Utami (2016) bahwa tingkat kemandirian dipengaruhi

oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya

ialah jenis kelamin, sedangkan faktor eksternal salah satunya pola asuh

orangtua atau keluarga. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.4 didapat

jumlah jenis kelamin anak laki-laki sebanyak 10 responden (40%) dan jenis

kelamin anak perempuan sebanyak 15 responden (60%). Menurut teori

Utami (2016) bahwa pada anak perempuan terdapat dorongan untuk

melepaskan diri dari ketergantungan kepada orangtuanya, akan tetapi karena

statusnya sebagai anak perempuan mereka dituntut untuk bersikap pasif,

berbeda dengan anak laki-laki yang agresif dan ekspansif.

Peneliti berpendapat bahwa laki-laki lebih mandiri daripada

perempuan. Perbedaan tersebut bukan karena faktor lingkungan semata akan

tetapi karena orang tua dalam memperlakukan anak dalam kehidupan

sehari-hari lebih cenderung memberikan perlindungan yang besar pada anak

perempuan. Akibatnya anak perempuanberada lebih lama dalam

ketergantungan daripada anak laki-laki.

Page 114: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

96

Sedangkan pada faktor eksternal berdasarkan hasil penelitian tabel 5.9

didapatkan sebanyak 16 anak (64%) dalam kategori kurang mandiri dengan

pola asuh otoriter sebanyak 4 orangtua (16%) dan pola asuh permisif

sebanyak 12 orangtua (48%). Menurut teori Utami (2016) bahwa

pembentukan karakter kemandirian tidak lepas dari peran orangtua dan

pengasuhan terhadap anaknya. Toleransi yang berlebihan, pemeliharaan

yang berlebihan, atau orangtua yang terlalu keras terhadap anaknya dapat

menghambat pencapaian kemandirian anak tersebut.

Peneliti berpendapat bahwa kemandirian dapat dipengaruhi oleh sikap

dan perilaku orangtua terhadap anak. Selain itu kemandirian anak juga

disebabkan dari lingkungan sekitar anak. Perilaku dan sikap orangtua seperti

pemanjaan yang berlebihan dan pengabaian orang tua terhadap anak

mengakibatkan terhambatnya kemandirian dalam mengasuh anak. Sehingga

kejiwaan anak terganggu seperti anak menjadi kurang percaya diri, anak

mudah takut dan cemas serta anak yang tergantung pada pengasuhnya.

Lingkungan yang paling berperan penting terhadap anak adalah keluarga.

Hal ini sesuai dengan teori Hassan Syamsi dalam Susanto (2018),

mengemukakan bahwa perilaku orang tua sangat berpengaruh terhadap

munculnya problematika kejiwaan anak yang menimbulkan rasa takut dan

tidak percaya diri sehingga akhirnya dapat menimbulkan ketidakmandirian.

Berikut ini perilaku orang tua yang bisa menimbulkan ketidakmandirian

pada anak yaitu over protektif, lepas kontrol, tidak peduli, memanjakan

anak, keras, gamang, pilih kasih. Orang tua yang memanjakan anaknya

Page 115: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

97

dengan memenuhi segala keinginannya sehingga anak tumbuh dengan lepas

kontrol.

Terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat kemandiriaan

secara fisik diantaranya kelas A dan B. Berdasarkan tabel 5.1 kelas A

sebanyak 8 responden dengan pola asuh permisif. Menurut teori Jannah

(2017) bahwa Sesuai dengan perkembangan anak dan seiring dengan

bertambahnya umur, anak yang berusia 6 tahun, dan pada usia itu anak

semakin menunjukkan sikap kemandiriannya bahkan banyak anak yang

bersekolah sudah tidak diantar dan ditunggui lagi bahkan mereka berangkat

ke sekolah dengan naik sepeda. Peneliti berpendapat bahwa kelas A

sebanyak 8 responden yang kurang mandiri dengan pola asuh permisif. Hal

tersebut dikarenakan orangtua yang memberikan perhatian lebih terhadap

anak yang usianya lebih muda.

Berdasarkan tabel 5.9 hasil kuesioner tingkat kemandirian secara fisik

anak usia prasekolah dari 9 indikator, dilihat dari jumlah total jawaban pada

setiap indikator bahwa jumlah total jawaban terendah sebanyak 21 (5,6%)

dengan kategori mandiri pada indikator kemampuan bermain bersama

teman sebaya tanpa ditunggu. Sedangkan jumlah total jawaban tertinggi

sebanyak 103 (19%) dengan kategori kurang mandiri yaitu terdapat pada

indikator kemampuan melakukan tugas seperti merapikan tas ketika akan

pulang sekolah, dan anak dapat memilih kegiatan yang disukai seperti

menari, menulis, menggambar, bermain boneka, serta anak tidak lagi

ditunggui oleh orang tua atau pengasuhnya.

Page 116: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

98

Pada hasil kuesioner tingkat kemandirian secara fisik anak usia

prasekolah dengan kategori kurang mandiri skor tertinggi terdapat pada

indikator kesembilan mengenai mengenai kemampuan melakukan tugas

seperti merapikan tas ketika akan pulang sekolah, dan anak dapat memilih

kegiatan yang disukai seperti menari, menulis, menggambar, bermain

boneka, serta anak tidak lagi ditunggui oleh orang tua atau pengasuhnya

didapatkan skor sebanyak 103 (19%). Skor tertinggi kedua dengan kategori

kurang mandiri terdapat pada indikator kelima mengenai kemampuan

merawat diri sendiri dalam hal mencuci tangan dan/atau menggunakan toilet

didapatkan skor sebanyak 80 (14,7%). Selanjutnya skor tertinggi ketiga

terdapat pada indikator kedua mengenai memakai pakaian, kaos kaki dan

sepatu didapatkan skor sebanyak 79 (14,5%).

Pada hasil kuesioner tingkat kemandirian secara fisik anak usia

prasekolah dengan kategori mandiri skor tertinggi terdapat pada indikator

kedua mengenai kemampuan merawat diri sendiri dalam hal mencuci tangan

dan/atau menggunakan toilet didapatkan skor sebanyak 63 (16,8%). Skor

tertinggi kedua terdapat pada indikator ketujuh mengenai anak tidak

menangis ketika ditinggal orangtua selama sekolah berlangsung didapatkan

skor sebanyak 60 (16%). Selanjutnya skor tertinggi ketiga terdapat pada

indikator kelima dan kesembilan mengenai kemampuan merawat diri sendiri

dalam hal mencuci tangan dan/atau menggunakan toilet dan kemampuan

melakukan tugas seperti merapikan tas ketika akan pulang sekolah, dan anak

dapat memilih kegiatan yang disukai seperti menari, menulis, menggambar,

Page 117: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

99

bermain boneka, serta anak tidak lagi ditunggui oleh orang tua atau

pengasuhnya didapatkan masing-masing indikator dengan jumlah skor yang

sama yaitu sebanyak 55 (14,7%).

Hal ini sesuai dengan teori Rochwidowati & Widyana (2016),

indikator dalam kemandirian secara fisik pada usia prasekolah anak mampu

melakukan beberapa kegiatan sendiri, yaitu makan dan minum, memakai

pakaian dan sepatu, anak tidur tanpa didampingi, anak dapat merapikan

tempat tidur sendiri, merawat diri sendiri dalam hal mencuci tangan

dan/atau menggunakan toilet, mengambil/meletakkan sendiri alat tulis yang

dibutuhkan, anak tidak menangis ketika ditinggal orangtua selama sekolah

berlangsung, mampu bermain bersama teman sebaya tanpa ditunggui,

mampu melakukan tugas seperti merapikan tas ketika akan pulang sekolah,

dan anak dapat memilih kegiatan yang disukai seperti menari, menulis,

menggambar, bermain boneka, serta anak tidak lagi ditunggui oleh orang

tua atau pengasuhnya.

5.3.3 Hubungan Pola Asuh Orangtua Dengan Tingkat Kemandirian

Anak Secara Fisk Pada Usia (4-6 Tahun) Prasekolah TK

Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota

Madiun

Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan pola

asuh orangtua dengan tingkat kemandirian anak secara fisk pada usia (4-6

tahun) prasekolah TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun. Berdasarkan tabel 5.10 diatas menunjukan tingkat

Page 118: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

100

kemandirian secara fisik dalam kategori kurang mandiri dengan pola asuh

orangtua permisif sebanyak 12 responden (48 %) dan tingkat kemandirian

secara fisik dalam kategori kurang mandiri dengan pola asuh orangtua

otoriter sebanyak 4 responden (16 %). Sedangkan pada pola asuh orangtua

demokratis dengan tingkat kemandirian secara fisik dalam kategori mandiri

sebanyak 9 responden (36 %).

Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistik Chi

Square dengan program SPSS versi 16.0 didapatkan ρ value = 0,000 < α =

0,05, artinya Ho ditolak dan H1 diterima menunjukkan bahwa ada hubungan

pola asuh orangtua dengan tingkat kemandirian secara fisik pada anak usia

(4-6 tahun) prasekolah di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun. Hasil uji statistik Chi Square bahwa Contigency

Coeffisient sebesar 0,707 diinterpretasikan bahwa kekuatan hubungan antara

variabel pada tingkat kuat (0,60-0,799).

Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Priyani Haryanti (2016)

yang berjudul “Hubungan Pola Asuh Orangtua Dengan Tingkat

Kemandirian Anak Usia Prasekolah Di TK Desa Argosari” dengan hasil

penelitian ada hubungan antara pola asuh orangtua dengan tingkat

kemandirian anak usia prasekolah di TK Desa Argosari. Selanjutnya dengan

penelitian Tiwuk Sri Sulasmi dan Lydia Ersta K (2016) yang berjudul

“Pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia 3-4 tahun

kelas Wayang di Kelompok Bermain (KB) Strawberry Sekip, Kadipiro,

Banjarsar,Surakarta” dengan hasil penelitian Ada Pengaruh Pola Asuh

Page 119: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

101

Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia 3-4 tahun di kelas Wayang KB

Strawberry Kadipiro, Surakarta tahun ajaran 2015/2016.

Pola asuh orang tua dapat diartikan sebagai perlakuan orangtua

terhadap anak dalam bentuk merawat, memelihara, mengajar, mendidik,

membimbing, melatih, yang terwujud dalam bentuk pendisiplinan,

pemberian tauladan, kasih sayang, hukuman, ganjaran, dan kepemimpinan

dalam keluarga melalui ucapan-ucapan dan tindakan-tindakan orangtua

(Sunarty, 2016). Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi kemandirian anak dan yang saat ini haruslah ditingkatkan

adalah cara dalam mendidik anak terutama dalam meningkatkan perilaku

sosial anak, agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan

perkembangannya terutama perkembangan kemandirian anak. Sikap

memanjakan membuat anak bersikap egois dan menuntut perhatian dan

pelayanan dari orangtua yang menyebabkan penyesuaian yang buruk baik

dirumah maupun luar rumah (Dewi, et.al. 2015).

Peneliti berpendapat bahwa cara orangtua mengasuh atau mendidik

anak akan mempengaruhi perkembangan kemandirian anak, orangtua yang

menciptakan suasana aman dalam interaksi keluarganya akan dapat

mendorong kelancaran perkembangan anak.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan bahwa pola asuh

permisif dan pola asuh otoriter sebagian besar menghasilkan tingkat

kemandirian secara fisik dalam kategori kurang mandiri sebanyak 16

responden (64%) pada indikator kesembilan mengenai mengenai

Page 120: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

102

kemampuan melakukan tugas seperti merapikan tas ketika akan pulang

sekolah, dan anak dapat memilih kegiatan yang disukai seperti menari,

menulis, menggambar, bermain boneka, serta anak tidak lagi ditunggui oleh

orang tua atau pengasuhnya didapatkan skor sebanyak 103 (19%).

Sedangkan pola asuh demokratis menghasilkan menghasilkan tingkat

kemandirian secara fisik dalam kategori mandiri sebanyak 9 responden

(36%) pada indikator kedua mengenai kemampuan merawat diri sendiri

dalam hal mencuci tangan dan/atau menggunakan toilet didapatkan skor

sebanyak 63 (16,8%). Menurut teori Asnida & Madantia (2014) pola asuh

orang tua sangat mempengaruhi terbentuknya karakter anak pada usia

prasekolah. Sehingga pola asuh yang berbeda-beda tersebut akan

menghasilkan karakter dan kemandirian anak usia prasekolah yang berbeda

– beda pula. Efek ketidakmandirian pada anak dapat menimbulkan kerugian

pada anak yaitu anak tidak bisa secara optimal mengembangkan kepribadian,

kemampuan sosialisasi dan keadaan emosionalnya akan terhambat.

Ketidakmandirian fisik di tandai dengan ketidakmampuan anak dalam

mengurus dirinya sendiri.

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa orangtua yang memiliki pola

asuh permisif dan otoriter dapat mempengaruhi tingkat kemandirian secara

fisik dalam kategori kurang mandiri. Dan sebaliknya orangtua yang

memiliki pola asuh demokratis dapat mempengaruhi tingkat kemandirian

secara fisik dalam kategori mandiri. Sehingga dapat disimpulkan adanya

Page 121: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

103

hubungan pola asuh orangtua dengan tingkat kemandirian anak secara fisk

pada usia (4-6 tahun) prasekolah.

Hal tersebut sesuai dengan teori Mantali et.al (2018) bahwa ada

beberapa hal yang mempengaruhi kemandirian anak salah satunya sistem

pendidikan disekolah, jadi di sekolah anak diajarkan mandiri oleh gurunya,

misalnya saat anak mau makan anak diberi kesempatan atau diajarkan untuk

makan sendiri oleh gurunya.

Page 122: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

104

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini peneliti akan menyampaikan tentang hubungan antara pola

asuh orangtua dengan tingkat kemandirian secara fisik pada anak usia (4-6 tahun)

prasekolah di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota

Madiun.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebagian besar (48%) pola asuh orangtua pada anak usia (4-6 tahun)

prasekolah di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun adalah pola asuh permisif.

2. Sebagian besar (64%) tingkat kemandirian secara fisik pada anak usia

(4-6 tahun) prasekolah di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari

Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun adalah kurang mandiri pada

indikator kemampuan melakukan tugas seperti merapikan tas ketika

akan pulang sekolah, dan anak dapat memilih kegiatan yang disukai

seperti menari, menulis, menggambar, bermain boneka, serta anak

tidak lagi ditunggui oleh orang tua atau pengasuhnya.

3. Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orangtua dan tingkat

kemandirian secara fisik pada anak usia (4-6 tahun) prasekolah di TK

Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

Page 123: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

105

6.2 Saran

1. Bagi TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo

Kota Madiun

Diharapkan guru-guru dapat berperan dalam penyuluhan pola asuh

pada anak dengan memperhatikan kebiasaan anak dirumah dan

disekolah, serta menanamkan nilai-nilai kemandirian secara fisik pada

anak, sehingga diharapkan anak terbiasa dalam berperilaku mandiri.

2. Bagi Orangtua

Diharapkan orangtua mampu menanamkan nilai-nilai kemandirian

secara fisik pada anak dirumah. Hal ini diharapkan dapat

meningkatkan kemandirian secara fisik pada anak.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini hanya menganalisis adanya hubungan pola asuh

orangtua dan tingkat kemandirian secara fisik pada anak usia (4-6

tahun) prasekolah di TK Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat

melanjutkan penelitian pada indikator tingkat kemandirian secara

psikologis..

4. Bagi Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun

Menambah informasi didalam perpustakaan tentang pola asuh

orangtua dan tingkat kemandirian secara fisik bagi pembaca tentang

hubungan pola asuh orangtua dan tingkat kemandirian secara fisik.

Page 124: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

106

DAFTAR PUSTAKA

Amini, M. 2015. Profil Keterlibatan Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Usia Tk:

Jurnal Ilmiah VISI PPTK PAUDNI - Vol. 10, No.1: 9-20.

Asnida, ZO & Madantia, A. 2014. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Otoriter

Dengan Kemandirian Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Ners dan Kebidanan,

Volume 1, No. 1 : 75-81.

Azwar, S. 2010 . Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya Edisi 2. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Dahlan, MS. 2015. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehaatan Deskriptif,

Bivariat, Dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS. Edisi 6.

Jakarta : Epidemiologi Indonesia.

Dewi A, SK., Herawati, HI. & Halimah, L. 2018. Meningkatkan Kemandirian

Anak Udia Dini Melalui Metode Sosiodrama Berbasis Ctl (Contextual

Teaching Learning). Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 7, Nomor

2.

Dewi, AR., Murtini & Pratiwi, K. 2015. Pola Asuh Orangtua Dengan

Kemandirian Anak. Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume III, Nomor 3 : 105-112.

Ismiriyam, FV.,Trinasari, A.. & Kartikasari, DE. 2017. Gambaran Perkembangan

Sosial Dan Kemandirian Pada Anak Prasekolah Usia 4-6 Tahun Di Tk Al-

Islah Ungaran Barat. Seminar Nasional & Internasioanal : 172-176.

Jannah,MM. 2017. Identifikasi Pola Asuh Orangtua Di Taman Kanak-Kanak Aba

Jogokaryan Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 6:547-552.

Jojon, Wahyuni, TD. & Sulasmini. 2017. Hubungan Pola Asuh Over Protective

Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Usia Sekolah Di Sdn Tlogomas 1

Kecamatan Lowokwaru Malang : Nursing News Volume 2, Nomor 2 : 524-

535.

Mantali, R., Umboh, A. & Bataha, YB. 2018. Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Degan Kemandirian Anak Usia Prasekolah Di Tk Negeri Pembina Manado.

E-Journal Keperawatan (E-Kp) Volume 6 Nomor 1: 1-8.

Maruf. A. 2014. BAB III Metode Penelitian. http://eprints.ung.ac.id/5078/7/2012-

1-13201-811408011-bab3-12082012043916.pdf. Diakses pada 05 Agustus

2019.

Page 125: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

107

Munawwaroh, Bidayyatul. 2016. Dampak Pola Asuh Orangtua Terhadap

Perkembangan Sosial Terhadap Anak Tunagrahita Di Slb Negeri Pembina

Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurjanah, Siti L. 2014. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Dengan

Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anak Di PAUD Smart Kid Dan PAUD

Sahabat Ananda. Pendidikan Psikologi. Universitas islam negeri maulana

malik ibrahim. Malang.

Pratama, Yoga. 2016. Hubungan Pola Asuh Orangtua Dengan Perilaku Bullying

Remaja Di Smpn 4 Gamping Sleman. Ilmu Keperawatan. Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Jendral Achmad Yani. Yogyakarta.

Rahmawati, S., Novianti, R. & Risma, D. 2018. Hubungan Antara Konsep Diri

Dengan Kemandirian Anak Usia 4-5 Tahun Di Paud Bening Kids

Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru : JOM FKIP – UR VOLUME 5

EDISI 2 JULI : 1-13.

Rahmawati. E. 2015. “Perbedaan Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun Ditinjau

Dari Subyek Pengasuh (Orangtua Dan Grandparent) Di Tk Kartini 1 Dan

Tk Kartini 2 Wonoketingal Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak”.

Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Semarang

Rochwidowati, NS. & Widyana, R. 2016. Peningkatan Kemandirian Anak Usia

Prasekolah Dengan Pemberian Pengukuh Positif : InSight, Tahun

XIII/Nomor 1 : 49-65.

Saryono & Anggraeni, MD. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif Dan

Kuantitatif Dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika

Sochib, M. 2014. Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Mengembangkan

Disiplin Diri Sebagai Pribadi Yang Berkarakter. Jakarta : Rineka Cipta.

Sopiah. 2014. Hubungan Tipe Pola Asuh Pengganti Ibu : Keluarga Terhadap

Perkembangan Psikososial Anak Usia Prasekolah Di Kecamatan

Sukalarang Kabupaten Sukabumi. Ilmu Keperawatan. Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Suana, & Firdaus. 2014. Pola Asuh Orangtua Akan Meningkatkan Adaptasi Sosial

Anak Prasekolah Di Ra Muslimat Nu 202 Assa’adah Sukowati Bungah

Gresik : Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 7, No 2 : 180-185.

Page 126: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

108

Sujarweni, VW. 2014. Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta : Gava

Media.

Sukaesi, T. 2017. Pengertian Usia Dewasa Secara Etimologi.

http://Repository.Radenintan.Ac.Id/91/6/Bab_III.Pdf. Diakses Pada 18

Agustus 2019

Sulasmi, TS. &Ersta K., L. 2016. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap

Kemandirian Anak Usia 3-4 Tahun. Jurnal Audi, Volume 1, Nomor 2 : 54 –

59.

Sunarty, K. 2016. Hubungan Pola Asuh Orangtua Dan Kemandirian Anak.

Journal Of Est, Volume 2, Nomor 3 : 152-160.

Susanti, E. 2017. Korelasi Tingkat Pendidikan Orang Tua Dan Pola Asuh

Terhadap Kemandirian Anak Dalam Keluarga : Jurnal Pendidikan Luar

Sekolah Edisi Vol VI Nomor 01 : 13-23.

Susanto, Ahmad. 2018. Pendidikan Anak Usia Dini (Konsep dan Teori). Jakarta :

Bumi Aksara.

Utami, CH. 2016. Hubungan Pola Asuh Autoritatif Dengan Kemandirian Anak Tk

Di Banjararum Kalibawang Kulon Progo. Jurnal Pendidikan Anak Usia

Dini Edisi 9: 904-917.

Utami, CH. 2016. Hubungan Pola Asuh Autoritatif Dengan Kemandirian Anak Tk

Di Banjararum Kalibawang Kulon Progo. Ilmu Pendidikan. Universitas

Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Utami, W., Nurlaila & Qistiana, R. 2017. Hubungan Tipe Pola Asuh Orang Tua

Dengan Perkembangan Psikososial Anak Usia Prasekolah Di Tk Pertiwi 1

Desapurbowangi Kecamatan buayan Kabupaten Kebumen : Jurnal Ilmiah

Kesehatan Keperawatan, Volume13, No. 1 : 23-34.

Yusuf, Syamsu. 2017. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Page 127: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

109

Lampiran 1

Page 128: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

110

Lampiran 2

Page 129: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

111

Lampiran 3

Page 130: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

112

Lampiran 4

Page 131: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

113

Lampiran 5

Page 132: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

114

Lampiran 6

Page 133: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

115

Lampiran 7

Page 134: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

116

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan hormat,

Saya sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun,

Nama : Destiana Pratiwi

NIM : 201502086

Bermaksud melakukan penelitian tentang “Hubungan Pola Asuh Orang

Tua Dengan Tingkat Kemandirian Anak Secara Fisik Usia (4-6 Tahun)

Prasekolah Di Taman Kanak-Kanak Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan

Kartoharjo Kota Madiun”. Sehubungan dengan ini, saya memohon kesediaan

bapak/ ibu/ saudara/ saudari untuk menjadi responden dalam penelitian yang akan

saya lakukan. Kerahasiaan data bapak/ ibu/ saudara/ saudari akan sangat kami

jaga dan informasi yang kami dapatkan akan saya gunakan untuk kepentingan

penelitian ini.

Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saudara saya

ucapkan terima kasih.

Madiun, 01 Juli 2019

Peneliti

Destiana Pratiwi

NIM. 201502086

Lampiran 8

Page 135: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

117

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Setelah saya mendapatkan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, jaminan

kerahasiaan dan tidak adanya resiko dalam penelitian yang akan dilakukan oleh

mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

yang bernama Destiana Pratiwi mengenai “Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Dengan Tingkat Kemandirian Anak Secara Fisik Usia (4-6 Tahun) Prasekolah Di

Taman Kanak-Kanak Margobhakti Kelurahan Sukosari Kecamatan Kartoharjo

Kota Madiun” saya mengetahui bahwa informasi yang akan saya berikan ini

sangat bermanfaat bagi pengetahuan keperawatan di Indonesia. Untuk itu saya

akan memberikan data yang diperlukan dengan sebenar-benarnya. Demikian

pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sesuai keperluan.

Peneliti

(....................................)

Madiun, 01 Juli 2019

Responden

(.......................................)

Lampiran 9

Page 136: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

118

Uji Validitas Dan Uji Reliabelitas Pada Variabel Pola Asuh Orangtua

Correlations

pola1

pola 2

pola 3

pola 4

pola 5

pola 6

pola 7

pola 8

pola 9

pola

10

pola

11

pola

12

pola

13

pola

14

pola

15

pola

16

pola

17

pola

18

pola

19

pola

20

pola

21

pola

22

pola

23

pola

24

pola

25

pola

26

pola

27

pola

28

pola

29 total

pola1

Pearson Correlation 1

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .895**

-.22

0 .75

6*

-.42

4 .75

6*

-.42

4 .885**

-.04

7

1.000*

*

-.04

7 .885**

-.04

7

1.000*

*

-.22

0

1.000*

* .75

6* .65

9* .895**

1.000*

*

1.000*

* .75

6* .860**

Sig. (2-tailed)

.89

7 .01

1 .89

7 .01

1 .89

7 .01

1 .89

7 .00

0 .54

2 .01

1 .22

2 .01

1 .22

2 .00

1 .89

7 .00

0 .89

7 .00

1 .89

7 .00

0 .54

2 .00

0 .01

1 .03

8 .00

0 .00

0 .00

0 .01

1 .00

1

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 2

Pearson Correlation

-.04

7 1

-.28

3

1.000*

*

-.28

3

1.000*

*

-.28

3

1.000*

*

-.13

6 .65

9*

-.28

3

-.54

5

-.28

3

-.54

5

-.20

1

-.13

6

-.04

7

1.000*

*

-.20

1 .773**

-.04

7 .65

9*

-.04

7

-.28

3

-.36

4

-.13

6

-.04

7

-.04

7

-.28

3 .17

0

Sig. (2-tailed)

.897

.42

9 .00

0 .42

9 .00

0 .42

9 .00

0 .70

7 .03

8 .42

9 .10

3 .42

9 .10

3 .57

8 .70

7 .89

7 .00

0 .57

8 .00

9 .89

7 .03

8 .89

7 .42

9 .30

2 .70

7 .89

7 .89

7 .42

9 .63

9

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 3

Pearson Correlation

.756*

-.28

3 1

-.28

3 .75

6*

-.28

3 .75

6*

-.28

3 .65

9*

-.22

0 .75

6*

-.18

8 .75

6*

-.18

8 .885**

-.04

7 .75

6*

-.28

3 .885**

-.04

7 .75

6*

-.22

0 .75

6* .75

6* .65

9* .65

9* .75

6* .75

6* .75

6* .70

8*

Sig. (2-tailed)

.011

.429

.42

9 .01

1 .42

9 .01

1 .42

9 .03

8 .54

2 .01

1 .60

2 .01

1 .60

2 .00

1 .89

7 .01

1 .42

9 .00

1 .89

7 .01

1 .54

2 .01

1 .01

1 .03

8 .03

8 .01

1 .01

1 .01

1 .02

2

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 4

Pearson Correlation

-.04

7

1.000*

*

-.28

3 1

-.28

3

1.000*

*

-.28

3

1.000*

*

-.13

6 .65

9*

-.28

3

-.54

5

-.28

3

-.54

5

-.20

1

-.13

6

-.04

7

1.000*

*

-.20

1 .773**

-.04

7 .65

9*

-.04

7

-.28

3

-.36

4

-.13

6

-.04

7

-.04

7

-.28

3 .17

0

Sig. (2-tailed)

.897

.000

.429

.42

9 .00

0 .42

9 .00

0 .70

7 .03

8 .42

9 .10

3 .42

9 .10

3 .57

8 .70

7 .89

7 .00

0 .57

8 .00

9 .89

7 .03

8 .89

7 .42

9 .30

2 .70

7 .89

7 .89

7 .42

9 .63

9

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 5

Pearson Correlation

.756*

-.28

3 .75

6*

-.28

3 1

-.28

3 .75

6*

-.28

3 .895**

.024

1.000*

* .04

7

1.000*

* .04

7 .885**

.188

.756*

-.28

3 .885**

-.28

3 .75

6* .02

4 .75

6*

1.000*

* .895**

.659*

.756*

.756*

1.000*

* .860**

Lampiran 10

Page 137: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

119

Sig. (2-tailed)

.011

.429

.011

.429

.42

9 .01

1 .42

9 .00

0 .94

7 .00

0 .89

7 .00

0 .89

7 .00

1 .60

2 .01

1 .42

9 .00

1 .42

9 .01

1 .94

7 .01

1 .00

0 .00

0 .03

8 .01

1 .01

1 .00

0 .00

1

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 6

Pearson Correlation

-.04

7

1.000*

*

-.28

3

1.000*

*

-.28

3 1

-.28

3

1.000*

*

-.13

6 .65

9*

-.28

3

-.54

5

-.28

3

-.54

5

-.20

1

-.13

6

-.04

7

1.000*

*

-.20

1 .773**

-.04

7 .65

9*

-.04

7

-.28

3

-.36

4

-.13

6

-.04

7

-.04

7

-.28

3 .17

0

Sig. (2-tailed)

.897

.000

.429

.000

.429

.42

9 .00

0 .70

7 .03

8 .42

9 .10

3 .42

9 .10

3 .57

8 .70

7 .89

7 .00

0 .57

8 .00

9 .89

7 .03

8 .89

7 .42

9 .30

2 .70

7 .89

7 .89

7 .42

9 .63

9

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 7

Pearson Correlation

.756*

-.28

3 .75

6*

-.28

3 .75

6*

-.28

3 1

-.28

3 .65

9*

-.22

0 .75

6*

-.18

8 .75

6*

-.18

8 .885**

-.28

3 .75

6*

-.28

3 .885**

-.28

3 .75

6*

-.22

0 .75

6* .75

6* .65

9* .895**

.756*

.756*

.756*

.693*

Sig. (2-tailed)

.011

.429

.011

.429

.011

.429

.42

9 .03

8 .54

2 .01

1 .60

2 .01

1 .60

2 .00

1 .42

9 .01

1 .42

9 .00

1 .42

9 .01

1 .54

2 .01

1 .01

1 .03

8 .00

0 .01

1 .01

1 .01

1 .02

6

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 8

Pearson Correlation

-.04

7

1.000*

*

-.28

3

1.000*

*

-.28

3

1.000*

*

-.28

3 1

-.13

6 .65

9*

-.28

3

-.54

5

-.28

3

-.54

5

-.20

1

-.13

6

-.04

7

1.000*

*

-.20

1 .773**

-.04

7 .65

9*

-.04

7

-.28

3

-.36

4

-.13

6

-.04

7

-.04

7

-.28

3 .17

0

Sig. (2-tailed)

.897

.000

.429

.000

.429

.000

.429

.70

7 .03

8 .42

9 .10

3 .42

9 .10

3 .57

8 .70

7 .89

7 .00

0 .57

8 .00

9 .89

7 .03

8 .89

7 .42

9 .30

2 .70

7 .89

7 .89

7 .42

9 .63

9

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 9

Pearson Correlation

.895**

-.13

6 .65

9*

-.13

6 .895**

-.13

6 .65

9*

-.13

6 1

-.04

7 .895**

-.09

1 .895**

-.09

1 .804**

.318

.895**

-.13

6 .804**

-.13

6 .895**

-.04

7 .895**

.895**

.773**

.773**

.895**

.895**

.895**

.902**

Sig. (2-tailed)

.000

.707

.038

.707

.000

.707

.038

.707

.89

7 .00

0 .80

3 .00

0 .80

3 .00

5 .37

0 .00

0 .70

7 .00

5 .70

7 .00

0 .89

7 .00

0 .00

0 .00

9 .00

9 .00

0 .00

0 .00

0 .00

0

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 10

Pearson Correlation

-.22

0 .65

9*

-.22

0 .65

9* .02

4 .65

9*

-.22

0 .65

9*

-.04

7 1 .02

4 .04

7 .02

4 .04

7

-.15

6 .18

8

-.22

0 .65

9*

-.15

6 .65

9*

-.22

0

1.000*

*

-.22

0 .02

4

-.04

7

-.28

3

-.22

0

-.22

0 .02

4 .25

3

Sig. (2-tailed)

.542

.038

.542

.038

.947

.038

.542

.038

.897

.94

7 .89

7 .94

7 .89

7 .66

7 .60

2 .54

2 .03

8 .66

7 .03

8 .54

2 .00

0 .54

2 .94

7 .89

7 .42

9 .54

2 .54

2 .94

7 .48

0

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Page 138: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

120

pola 11

Pearson Correlation

.756*

-.28

3 .75

6*

-.28

3

1.000*

*

-.28

3 .75

6*

-.28

3 .895**

.024 1

.047

1.000*

* .04

7 .885**

.188

.756*

-.28

3 .885**

-.28

3 .75

6* .02

4 .75

6*

1.000*

* .895**

.659*

.756*

.756*

1.000*

* .860**

Sig. (2-tailed)

.011

.429

.011

.429

.000

.429

.011

.429

.000

.947

.89

7 .00

0 .89

7 .00

1 .60

2 .01

1 .42

9 .00

1 .42

9 .01

1 .94

7 .01

1 .00

0 .00

0 .03

8 .01

1 .01

1 .00

0 .00

1

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 12

Pearson Correlation

-.42

4

-.54

5

-.18

8

-.54

5 .04

7

-.54

5

-.18

8

-.54

5

-.09

1 .04

7 .04

7 1 .04

7

1.000*

*

-.30

2 .59

1

-.42

4

-.54

5

-.30

2

-.31

8

-.42

4 .04

7

-.42

4 .04

7 .13

6

-.31

8

-.42

4

-.42

4 .04

7

-.24

3

Sig. (2-tailed)

.222

.103

.602

.103

.897

.103

.602

.103

.803

.897

.897

.89

7 .00

0 .39

7 .07

2 .22

2 .10

3 .39

7 .37

0 .22

2 .89

7 .22

2 .89

7 .70

7 .37

0 .22

2 .22

2 .89

7 .49

9

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 13

Pearson Correlation

.756*

-.28

3 .75

6*

-.28

3

1.000*

*

-.28

3 .75

6*

-.28

3 .895**

.024

1.000*

* .04

7 1 .04

7 .885**

.188

.756*

-.28

3 .885**

-.28

3 .75

6* .02

4 .75

6*

1.000*

* .895**

.659*

.756*

.756*

1.000*

* .860**

Sig. (2-tailed)

.011

.429

.011

.429

.000

.429

.011

.429

.000

.947

.000

.897

.89

7 .00

1 .60

2 .01

1 .42

9 .00

1 .42

9 .01

1 .94

7 .01

1 .00

0 .00

0 .03

8 .01

1 .01

1 .00

0 .00

1

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 14

Pearson Correlation

-.42

4

-.54

5

-.18

8

-.54

5 .04

7

-.54

5

-.18

8

-.54

5

-.09

1 .04

7 .04

7

1.000*

* .04

7 1

-.30

2 .59

1

-.42

4

-.54

5

-.30

2

-.31

8

-.42

4 .04

7

-.42

4 .04

7 .13

6

-.31

8

-.42

4

-.42

4 .04

7

-.24

3

Sig. (2-tailed)

.222

.103

.602

.103

.897

.103

.602

.103

.803

.897

.897

.000

.897

.39

7 .07

2 .22

2 .10

3 .39

7 .37

0 .22

2 .89

7 .22

2 .89

7 .70

7 .37

0 .22

2 .22

2 .89

7 .49

9

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 15

Pearson Correlation

.885**

-.20

1 .885**

-.20

1 .885**

-.20

1 .885**

-.20

1 .804**

-.15

6 .885**

-.30

2 .885**

-.30

2 1

-.20

1 .885**

-.20

1

1.000*

*

-.20

1 .885**

-.15

6 .885**

.885**

.804**

.804**

.885**

.885**

.885**

.838**

Sig. (2-tailed)

.001

.578

.001

.578

.001

.578

.001

.578

.005

.667

.001

.397

.001

.397

.57

8 .00

1 .57

8 .00

0 .57

8 .00

1 .66

7 .00

1 .00

1 .00

5 .00

5 .00

1 .00

1 .00

1 .00

2

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 16

Pearson Correlation

-.04

7

-.13

6

-.04

7

-.13

6 .18

8

-.13

6

-.28

3

-.13

6 .31

8 .18

8 .18

8 .59

1 .18

8 .59

1

-.20

1 1

-.04

7

-.13

6

-.20

1 .09

1

-.04

7 .18

8

-.04

7 .18

8 .09

1

-.13

6

-.04

7

-.04

7 .18

8 .14

1

Page 139: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

121

Sig. (2-tailed)

.897

.707

.897

.707

.602

.707

.429

.707

.370

.602

.602

.072

.602

.072

.578

.89

7 .70

7 .57

8 .80

3 .89

7 .60

2 .89

7 .60

2 .80

3 .70

7 .89

7 .89

7 .60

2 .69

9

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 17

Pearson Correlation

1.000*

*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .895**

-.22

0 .75

6*

-.42

4 .75

6*

-.42

4 .885**

-.04

7 1

-.04

7 .885**

-.04

7

1.000*

*

-.22

0

1.000*

* .75

6* .65

9* .895**

1.000*

*

1.000*

* .75

6* .860**

Sig. (2-tailed)

.000

.897

.011

.897

.011

.897

.011

.897

.000

.542

.011

.222

.011

.222

.001

.897

.89

7 .00

1 .89

7 .00

0 .54

2 .00

0 .01

1 .03

8 .00

0 .00

0 .00

0 .01

1 .00

1

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 18

Pearson Correlation

-.04

7

1.000*

*

-.28

3

1.000*

*

-.28

3

1.000*

*

-.28

3

1.000*

*

-.13

6 .65

9*

-.28

3

-.54

5

-.28

3

-.54

5

-.20

1

-.13

6

-.04

7 1

-.20

1 .773**

-.04

7 .65

9*

-.04

7

-.28

3

-.36

4

-.13

6

-.04

7

-.04

7

-.28

3 .17

0

Sig. (2-tailed)

.897

.000

.429

.000

.429

.000

.429

.000

.707

.038

.429

.103

.429

.103

.578

.707

.897

.57

8 .00

9 .89

7 .03

8 .89

7 .42

9 .30

2 .70

7 .89

7 .89

7 .42

9 .63

9

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 19

Pearson Correlation

.885**

-.20

1 .885**

-.20

1 .885**

-.20

1 .885**

-.20

1 .804**

-.15

6 .885**

-.30

2 .885**

-.30

2

1.000*

*

-.20

1 .885**

-.20

1 1

-.20

1 .885**

-.15

6 .885**

.885**

.804**

.804**

.885**

.885**

.885**

.838**

Sig. (2-tailed)

.001

.578

.001

.578

.001

.578

.001

.578

.005

.667

.001

.397

.001

.397

.000

.578

.001

.578

.57

8 .00

1 .66

7 .00

1 .00

1 .00

5 .00

5 .00

1 .00

1 .00

1 .00

2

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 20

Pearson Correlation

-.04

7 .773**

-.04

7 .773**

-.28

3 .773**

-.28

3 .773**

-.13

6 .65

9*

-.28

3

-.31

8

-.28

3

-.31

8

-.20

1 .09

1

-.04

7 .773**

-.20

1 1

-.04

7 .65

9*

-.04

7

-.28

3

-.36

4

-.13

6

-.04

7

-.04

7

-.28

3 .17

0

Sig. (2-tailed)

.897

.009

.897

.009

.429

.009

.429

.009

.707

.038

.429

.370

.429

.370

.578

.803

.897

.009

.578

.89

7 .03

8 .89

7 .42

9 .30

2 .70

7 .89

7 .89

7 .42

9 .63

9

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 21

Pearson Correlation

1.000*

*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .895**

-.22

0 .75

6*

-.42

4 .75

6*

-.42

4 .885**

-.04

7

1.000*

*

-.04

7 .885**

-.04

7 1

-.22

0

1.000*

* .75

6* .65

9* .895**

1.000*

*

1.000*

* .75

6* .860**

Sig. (2-tailed)

.000

.897

.011

.897

.011

.897

.011

.897

.000

.542

.011

.222

.011

.222

.001

.897

.000

.897

.001

.897

.54

2 .00

0 .01

1 .03

8 .00

0 .00

0 .00

0 .01

1 .00

1

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Page 140: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

122

pola 22

Pearson Correlation

-.22

0 .65

9*

-.22

0 .65

9* .02

4 .65

9*

-.22

0 .65

9*

-.04

7

1.000*

* .02

4 .04

7 .02

4 .04

7

-.15

6 .18

8

-.22

0 .65

9*

-.15

6 .65

9*

-.22

0 1

-.22

0 .02

4

-.04

7

-.28

3

-.22

0

-.22

0 .02

4 .25

3

Sig. (2-tailed)

.542

.038

.542

.038

.947

.038

.542

.038

.897

.000

.947

.897

.947

.897

.667

.602

.542

.038

.667

.038

.542

.54

2 .94

7 .89

7 .42

9 .54

2 .54

2 .94

7 .48

0

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 23

Pearson Correlation

1.000*

*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .895**

-.22

0 .75

6*

-.42

4 .75

6*

-.42

4 .885**

-.04

7

1.000*

*

-.04

7 .885**

-.04

7

1.000*

*

-.22

0 1 .75

6* .65

9* .895**

1.000*

*

1.000*

* .75

6* .860**

Sig. (2-tailed)

.000

.897

.011

.897

.011

.897

.011

.897

.000

.542

.011

.222

.011

.222

.001

.897

.000

.897

.001

.897

.000

.542

.01

1 .03

8 .00

0 .00

0 .00

0 .01

1 .00

1

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 24

Pearson Correlation

.756*

-.28

3 .75

6*

-.28

3

1.000*

*

-.28

3 .75

6*

-.28

3 .895**

.024

1.000*

* .04

7

1.000*

* .04

7 .885**

.188

.756*

-.28

3 .885**

-.28

3 .75

6* .02

4 .75

6* 1 .895**

.659*

.756*

.756*

1.000*

* .860**

Sig. (2-tailed)

.011

.429

.011

.429

.000

.429

.011

.429

.000

.947

.000

.897

.000

.897

.001

.602

.011

.429

.001

.429

.011

.947

.011

.00

0 .03

8 .01

1 .01

1 .00

0 .00

1

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 25

Pearson Correlation

.659*

-.36

4 .65

9*

-.36

4 .895**

-.36

4 .65

9*

-.36

4 .773**

-.04

7 .895**

.136

.895**

.136

.804**

.091

.659*

-.36

4 .804**

-.36

4 .65

9*

-.04

7 .65

9* .895** 1

.545

.659*

.659*

.895**

.726*

Sig. (2-tailed)

.038

.302

.038

.302

.000

.302

.038

.302

.009

.897

.000

.707

.000

.707

.005

.803

.038

.302

.005

.302

.038

.897

.038

.000

.10

3 .03

8 .03

8 .00

0 .01

7

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 26

Pearson Correlation

.895**

-.13

6 .65

9*

-.13

6 .65

9*

-.13

6 .895**

-.13

6 .773**

-.28

3 .65

9*

-.31

8 .65

9*

-.31

8 .804**

-.13

6 .895**

-.13

6 .804**

-.13

6 .895**

-.28

3 .895**

.659*

.545 1

.895**

.895**

.659*

.741*

Sig. (2-tailed)

.000

.707

.038

.707

.038

.707

.000

.707

.009

.429

.038

.370

.038

.370

.005

.707

.000

.707

.005

.707

.000

.429

.000

.038

.103

.00

0 .00

0 .03

8 .01

4

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 27

Pearson Correlation

1.000*

*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .895**

-.22

0 .75

6*

-.42

4 .75

6*

-.42

4 .885**

-.04

7

1.000*

*

-.04

7 .885**

-.04

7

1.000*

*

-.22

0

1.000*

* .75

6* .65

9* .895** 1

1.000*

* .75

6* .860**

Page 141: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

123

Sig. (2-tailed)

.000

.897

.011

.897

.011

.897

.011

.897

.000

.542

.011

.222

.011

.222

.001

.897

.000

.897

.001

.897

.000

.542

.000

.011

.038

.000

.00

0 .01

1 .00

1

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 28

Pearson Correlation

1.000*

*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .75

6*

-.04

7 .895**

-.22

0 .75

6*

-.42

4 .75

6*

-.42

4 .885**

-.04

7

1.000*

*

-.04

7 .885**

-.04

7

1.000*

*

-.22

0

1.000*

* .75

6* .65

9* .895**

1.000*

* 1 .75

6* .860**

Sig. (2-tailed)

.000

.897

.011

.897

.011

.897

.011

.897

.000

.542

.011

.222

.011

.222

.001

.897

.000

.897

.001

.897

.000

.542

.000

.011

.038

.000

.000

.01

1 .00

1

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

pola 29

Pearson Correlation

.756*

-.28

3 .75

6*

-.28

3

1.000*

*

-.28

3 .75

6*

-.28

3 .895**

.024

1.000*

* .04

7

1.000*

* .04

7 .885**

.188

.756*

-.28

3 .885**

-.28

3 .75

6* .02

4 .75

6*

1.000*

* .895**

.659*

.756*

.756* 1

.860**

Sig. (2-tailed)

.011

.429

.011

.429

.000

.429

.011

.429

.000

.947

.000

.897

.000

.897

.001

.602

.011

.429

.001

.429

.011

.947

.011

.000

.000

.038

.011

.011

.00

1

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

total

Pearson Correlation

.860**

.170

.708*

.170

.860**

.170

.693*

.170

.902**

.253

.860**

-.24

3 .860**

-.24

3 .838**

.141

.860**

.170

.838**

.170

.860**

.253

.860**

.860**

.726*

.741*

.860**

.860**

.860** 1

Sig. (2-tailed)

.001

.639

.022

.639

.001

.639

.026

.639

.000

.480

.001

.499

.001

.499

.002

.699

.001

.639

.002

.639

.001

.480

.001

.001

.017

.014

.001

.001

.001

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Page 142: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

124

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of

Items

.917 29

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

pola1 742.000 105.733 .842 .909

pola 2 743.000 115.789 .106 .921

pola 3 742.000 107.956 .675 .912

pola 4 743.000 115.789 .106 .921

pola 5 742.000 105.733 .842 .909

pola 6 743.000 115.789 .106 .921

Page 143: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

125

pola 7 742.000 108.178 .658 .912

pola 8 743.000 115.789 .106 .921

pola 9 743.000 104.678 .888 .908

pola 10 742.000 114.622 .194 .919

pola 11 742.000 105.733 .842 .909

pola 12 745.000 122.056 -.302 .926

pola 13 742.000 105.733 .842 .909

pola 14 745.000 122.056 -.302 .926

pola 15 741.000 106.767 .820 .910

pola 16 743.000 116.233 .077 .921

pola 17 742.000 105.733 .842 .909

pola 18 743.000 115.789 .106 .921

pola 19 741.000 106.767 .820 .910

pola 20 743.000 115.789 .106 .921

pola 21 742.000 105.733 .842 .909

pola 22 742.000 114.622 .194 .919

pola 23 742.000 105.733 .842 .909

pola 24 742.000 105.733 .842 .909

pola 25 743.000 107.344 .693 .911

pola 26 743.000 107.122 .709 .911

pola 27 742.000 105.733 .842 .909

pola 28 742.000 105.733 .842 .909

pola 29 742.000 105.733 .842 .909

Page 144: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

126

Uji Validitas Kuesioner Tingkat Kemandirian Anak Secara Fisik

Correlations

mandiri 1

mandiri 2

mandiri 3

mandiri 4

mandiri 5

mandiri 6

mandiri 7

mandiri 8

mandiri 9

mandiri 10

mandiri 11

mandiri 12

mandiri 13

mandiri 14

mandiri 15

mandiri 16

mandiri 17

mandiri 18

mandiri 19

mandiri 20

mandiri 21

mandiri 22 total

mandiri 1

Pearson Correlation

1 -.248 .813** -.196 .763* .681* 1.000

** .670* .813** 1.000

** -.111 .813** -.111 1.000

** .813** .444 -.111 -.318 .207 .323 .040 .813** .851**

Sig. (2-tailed)

.489 .004 .587 .010 .030 .000 .034 .004 .000 .760 .004 .760 .000 .004 .198 .760 .371 .567 .363 .912 .004 .002

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 2

Pearson Correlation

-.248 1 -.364 -.292 -.519 -.554 -.248 .214 .218 -.248 -.248 -.364 -.248 -.248 -.364 -.373 .248 .395 -.092 -.328 -.090 -.364 -.289

Sig. (2-tailed)

.489

.302 .412 .124 .097 .489 .552 .545 .489 .489 .302 .489 .489 .302 .289 .489 .259 .799 .355 .805 .302 .418

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 3

Pearson Correlation

.813** -.364 1 .287 .923** .815** .813** .795** .619 .813** -.163 1.000

** -.163 .813** .619 .488 -.163 -.052 .061 .644* .059 .619 .902**

Sig. (2-tailed)

.004 .302

.421 .000 .004 .004 .006 .056 .004 .653 .000 .653 .004 .056 .153 .653 .887 .868 .044 .872 .056 .000

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 4

Pearson Correlation

-.196 -.292 .287 1 .176 .473 -.196 .150 -.287 -.196 -.196 .287 .458 -.196 .096 -.114 -.196 .582 .122 .656* .189 .096 .259

Sig. (2-tailed)

.587 .412 .421

.627 .167 .587 .679 .421 .587 .587 .421 .184 .587 .793 .753 .587 .077 .738 .039 .601 .793 .470

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 5

Pearson Correlation

.763* -.519 .923** .176 1 .776** .763* .639* .534 .763* .100 .923** -.232 .763* .534 .763* -.232 -.243 -.062 .499 .084 .534 .824**

Sig. (2-tailed)

.010 .124 .000 .627

.008 .010 .047 .112 .010 .784 .000 .519 .010 .112 .010 .519 .499 .866 .142 .818 .112 .003

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Lampiran 11

Page 145: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

127

mandiri 6

Pearson Correlation

.681* -.554 .815** .473 .776** 1 .681* .516 .453 .681* .062 .815** .371 .681* .815** .371 -.248 .079 .345 .719* .201 .815** .899**

Sig. (2-tailed)

.030 .097 .004 .167 .008

.030 .127 .189 .030 .865 .004 .291 .030 .004 .291 .490 .829 .328 .019 .577 .004 .000

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 7

Pearson Correlation

1.000** -.248 .813** -.196 .763* .681* 1 .670* .813**

1.000** -.111 .813** -.111

1.000** .813** .444 -.111 -.318 .207 .323 .040 .813** .851**

Sig. (2-tailed)

.000 .489 .004 .587 .010 .030

.034 .004 .000 .760 .004 .760 .000 .004 .198 .760 .371 .567 .363 .912 .004 .002

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 8

Pearson Correlation

.670* .214 .795** .150 .639* .516 .670* 1 .795** .670* -.287 .795** -.287 .670* .421 .351 -.287 .091 -.178 .329 -.127 .421 .717*

Sig. (2-tailed)

.034 .552 .006 .679 .047 .127 .034

.006 .034 .421 .006 .421 .034 .226 .320 .421 .802 .622 .353 .727 .226 .020

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 9

Pearson Correlation

.813** .218 .619 -.287 .534 .453 .813** .795** 1 .813** -.163 .619 -.163 .813** .619 .325 -.163 -.052 .061 .129 .059 .619 .713*

Sig. (2-tailed)

.004 .545 .056 .421 .112 .189 .004 .006

.004 .653 .056 .653 .004 .056 .359 .653 .887 .868 .723 .872 .056 .021

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 10

Pearson Correlation

1.000** -.248 .813** -.196 .763* .681*

1.000** .670* .813** 1 -.111 .813** -.111

1.000** .813** .444 -.111 -.318 .207 .323 .040 .813** .851**

Sig. (2-tailed)

.000 .489 .004 .587 .010 .030 .000 .034 .004

.760 .004 .760 .000 .004 .198 .760 .371 .567 .363 .912 .004 .002

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 11

Pearson Correlation

-.111 -.248 -.163 -.196 .100 .062 -.111 -.287 -.163 -.111 1 -.163 -.111 -.111 -.163 .444 -.111 -.318 -.207 -.264 -.361 -.163 -.147

Sig. (2-tailed)

.760 .489 .653 .587 .784 .865 .760 .421 .653 .760

.653 .760 .760 .653 .198 .760 .371 .567 .461 .305 .653 .686

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Page 146: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

128

mandiri 12

Pearson Correlation

.813** -.364 1.000

** .287 .923** .815** .813** .795** .619 .813** -.163 1 -.163 .813** .619 .488 -.163 -.052 .061 .644* .059 .619 .902**

Sig. (2-tailed)

.004 .302 .000 .421 .000 .004 .004 .006 .056 .004 .653

.653 .004 .056 .153 .653 .887 .868 .044 .872 .056 .000

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 13

Pearson Correlation

-.111 -.248 -.163 .458 -.232 .371 -.111 -.287 -.163 -.111 -.111 -.163 1 -.111 .488 -.389 -.111 .389 .620 .323 .441 .488 .147

Sig. (2-tailed)

.760 .489 .653 .184 .519 .291 .760 .421 .653 .760 .760 .653

.760 .153 .267 .760 .267 .056 .363 .202 .153 .686

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 14

Pearson Correlation

1.000** -.248 .813** -.196 .763* .681*

1.000** .670* .813**

1.000** -.111 .813** -.111 1 .813** .444 -.111 -.318 .207 .323 .040 .813** .851**

Sig. (2-tailed)

.000 .489 .004 .587 .010 .030 .000 .034 .004 .000 .760 .004 .760

.004 .198 .760 .371 .567 .363 .912 .004 .002

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 15

Pearson Correlation

.813** -.364 .619 .096 .534 .815** .813** .421 .619 .813** -.163 .619 .488 .813** 1 .163 -.163 -.052 .545 .473 .294 1.000

** .833**

Sig. (2-tailed)

.004 .302 .056 .793 .112 .004 .004 .226 .056 .004 .653 .056 .153 .004

.653 .653 .887 .104 .168 .410 .000 .003

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 16

Pearson Correlation

.444 -.373 .488 -.114 .763* .371 .444 .351 .325 .444 .444 .488 -.389 .444 .163 1 -.389 -.495 -.413 -.044 -.060 .163 .396

Sig. (2-tailed)

.198 .289 .153 .753 .010 .291 .198 .320 .359 .198 .198 .153 .267 .198 .653

.267 .146 .235 .904 .869 .653 .257

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 17

Pearson Correlation

-.111 .248 -.163 -.196 -.232 -.248 -.111 -.287 -.163 -.111 -.111 -.163 -.111 -.111 -.163 -.389 1 .389 .620 .323 .441 -.163 -.059

Sig. (2-tailed)

.760 .489 .653 .587 .519 .490 .760 .421 .653 .760 .760 .653 .760 .760 .653 .267

.267 .056 .363 .202 .653 .872

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Page 147: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

129

mandiri 18

Pearson Correlation

-.318 .395 -.052 .582 -.243 .079 -.318 .091 -.052 -.318 -.318 -.052 .389 -.318 -.052 -.495 .389 1 .460 .551 .498 -.052 .121

Sig. (2-tailed)

.371 .259 .887 .077 .499 .829 .371 .802 .887 .371 .371 .887 .267 .371 .887 .146 .267

.181 .099 .143 .887 .738

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 19

Pearson Correlation

.207 -.092 .061 .122 -.062 .345 .207 -.178 .061 .207 -.207 .061 .620 .207 .545 -.413 .620 .460 1 .601 .672* .545 .382

Sig. (2-tailed)

.567 .799 .868 .738 .866 .328 .567 .622 .868 .567 .567 .868 .056 .567 .104 .235 .056 .181

.066 .033 .104 .276

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 20

Pearson Correlation

.323 -.328 .644* .656* .499 .719* .323 .329 .129 .323 -.264 .644* .323 .323 .473 -.044 .323 .551 .601 1 .519 .473 .705*

Sig. (2-tailed)

.363 .355 .044 .039 .142 .019 .363 .353 .723 .363 .461 .044 .363 .363 .168 .904 .363 .099 .066

.124 .168 .023

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 21

Pearson Correlation

.040 -.090 .059 .189 .084 .201 .040 -.127 .059 .040 -.361 .059 .441 .040 .294 -.060 .441 .498 .672* .519 1 .294 .318

Sig. (2-tailed)

.912 .805 .872 .601 .818 .577 .912 .727 .872 .912 .305 .872 .202 .912 .410 .869 .202 .143 .033 .124

.410 .371

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

mandiri 22

Pearson Correlation

.813** -.364 .619 .096 .534 .815** .813** .421 .619 .813** -.163 .619 .488 .813** 1.000

** .163 -.163 -.052 .545 .473 .294 1 .833**

Sig. (2-tailed)

.004 .302 .056 .793 .112 .004 .004 .226 .056 .004 .653 .056 .153 .004 .000 .653 .653 .887 .104 .168 .410

.003

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

total Pearson Correlation

.851** -.289 .902** .259 .824** .899** .851** .717* .713* .851** -.147 .902** .147 .851** .833** .396 -.059 .121 .382 .705* .318 .833** 1

Sig. (2-tailed)

.002 .418 .000 .470 .003 .000 .002 .020 .021 .002 .686 .000 .686 .002 .003 .257 .872 .738 .276 .023 .371 .003

N

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Page 148: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

130

Reliability Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of

Items

.903 22

Page 149: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

131

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

mandiri 1 72.20 130.844 .836 .894

mandiri 2 72.50 148.722 -.341 .914

mandiri 3 72.50 121.167 .883 .888

mandiri 4 72.60 137.822 .173 .908

mandiri 5 72.70 123.567 .792 .891

mandiri 6 72.80 120.178 .878 .888

mandiri 7

72.30 124.900 .827 .891 mandiri 8

72.90 125.656 .667 .894 mandiri 9

72.50 126.056 .664 .895 mandiri 10

72.20 130.844 .836 .894 mandiri 11

72.20 145.956 -.198 .910 mandiri 12

72.50 121.167 .883 .888 mandiri 13

72.10 142.322 .121 .904 mandiri 14

72.30 124.900 .827 .891 mandiri 15

72.50 122.944 .803 .891

Page 150: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

132

mandiri 16

73.40 132.933 .302 .906 mandiri 17

72.10 143.878 -.085 .906 mandiri 18

72.90 141.433 .039 .910 mandiri 19

72.50 136.278 .319 .903 mandiri 20

72.90 124.544 .649 .895 mandiri 21

72.90 137.433 .250 .904 mandiri 22

72.50 122.944 .803 .891

Page 151: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

133

Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Pola Asuh Orangtua

Tipe-Tipe

Pola Asuh

Orangtua

Indikator

Pilihan Jawaban

Jumlah Favorable Unfavorable

Pola Asuh

Authoritaria

n (Otoriter)

Sikap “acceptance” rendah,

namun kontrolnya tinggi. 4 1 2

Suka menghukum secara

fisik. 3 - 1

Bersikap mengomando

(mengharuskan/memerintah

anak untuk melakukan

sesuatu tanpa kompromi).

6 - 1

Bersikap kaku (keras) 2 - 1

Cenderung emosional dan

bersikap menolak. 5 - 1

Pola asuh

Permissiven

ess

( Permisif )

Sikap “acceptance” tinggi,

namun kontrolnya rendah. 9,10,11 - 3

Memberi kebebasan kepada

anak untuk menyatakan

dorongan/keinginannya.

7,8 12 3

Pola Asuh

Authoritatti

ve

(Demokrati

s)

Sikap “acceptance” dan

kontrolnhyaa tinggi. 13,17 - 2

Bersikap responsif terhadap

kebutuhan anak. 14 - 1

Mendorong anak untuk

menyatakan pendapat atau

pertanyaan.

15 - 1

Memberikan penjelasan

tentang dampak perbuatan

yang baik dan yang buruk.

16 18 2

Total 15 3 18

Lampiran 12

Page 152: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

134

Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Tingkat Kemandirian Anak Secara Fisik

No. Indikator No. Pertanyaan

Jumlah Favorable Unfavorable

1. Makan dan minum 1 - 1

2. Memakai pakaian, kaos kaki dan

sepatu 2,3 - 2

3. Anak tidur tanpa didampingi 4 - 1

4. Anak dapat merapikan tempat

tidur sendiri 5 - 1

5. Merawat diri sendiri dalam hal

mencuci tangan dan/atau

menggunakan toilet

6 7 2

6. Mengambil/meletakkan sendiri

alat tulis yang dibutuhkan 8 - 1

7. Anak tidak menangis ketika

ditinggal orangtua selama sekolah

berlangsung

9,10 - 2

8. Mampu bermain bersama teman

sebaya tanpa ditunggui - 11 1

9. Mampu melakukan tugas seperti

merapikan tas ketika akan pulang

sekolah, dan anak dapat memilih

kegiatan yang disukai seperti

menari, menulis, menggambar,

bermain boneka, serta anak tidak

lagi ditunggui oleh orang tua atau

pengasuhnya

13 12 2

Total 10 3 13

Lampiran 13

Page 153: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

135

KUESIONER POLA ASUH ORANGTUA

Berikut ini ada beberapa pernyataan mengenai sikap anda sebagai orang tua.

Untuk pilihan pendidikan, penghasilan, dan jumlah anak, anda cukup

memberi tanda (√) pada kotak yang telah disediakan.

Anda diminta memilih salah satu dari sikap orangtua yang paling sesuai

atau mendekati dengan kehidupan anda sehari-hari, dengan cara member

tanda silang huruf di depannya. Usahakan tidak ada satupun pernyataan

yang terlewatkan.

Kode Responden : ........... (diisi peneliti)

Biodata Responden :

Nama Responden : Ny. .... (inisial)

Umur :

Pendidikan : (…)Tidak Sekolah (…)SD (…)SMP (…)SMA (…)D3/S1

Pekerjaan : Tidak Bekerja(…) Pedagang (…) Petani(…) PNS (…)

Swasta (…)

Nama anak : An. .... (inisial)

Umur anak :

Jenis kelamin :

Pertanyaan

1. Ketika anak tidak menerapkan peraturan sehari-hari yang saya

tetapkan, maka :

a. Saya memarahi anak saya

Lampiran 14

Page 154: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

136

b. Saya membiarkan saja

c. Saya menasehati anak tentang peraturan tersebut

2. Ketika anak melanggar keinginan saya yang harus dipatuhi, maka :

a. Saya memarahi anak saya

b. Saya membiarkan anak saya

c. Saya menasehati anak saya

3. Ketika saya menghukum fisik anak kemudian ia menangis maka, :

a. Saya membiarkan saja

b. Saya menenangkan anak

c. Saya menasehati alasan saya

4. Ketika anak membantah saat saya suruh mandi sendiri, maka saya :

a. Saya memarahi anak saya

b. Saya memandikan anak saya

c. Saya menasehati agar mandi sendiri

5. Ketika saya menolak anak bermain dengan teman-temannya, maka

saya akan :

a. Saya memarahi anak saya

b. Saya membiarkan saja

c. Saya menasehati untuk bermain tepat waktu

6. Ketika saya menyuruh anak memakai baju/sepatu sendiri kemudian

anak tidak bisa, maka saya :

a. Saya memarahi anak saya

Page 155: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

137

b. Saya memakaikan baju/sepatu

c. Saya mengajari/membimbingnya

7. Saat saya sibuk bekerja kemudian anak membutuhkan saya, maka

saya :

a. Saya memarahi anak saya

b. Saya membiarkan anak saya

c. Saya menasehati anak saya

8. Ketika anak saya menginginkan sesuatu tanpa meminta, maka saya :

a. Saya membiarkan anak saya

b. Saya memenuhi tanpa anak minta

c. Saya menawarkan yang anak minta

9. Ketika anak minta ditemani saat BAK/BAB, maka saya :

a. Saya menyuruh anak untuk BAK/BAB sendiri

b. Saya menemani anak BAK/BAB

c. Saya menasehati dan mengajari anak untuk BAK/BAB sendiri

10. Ketika anak memilih kegiatan yang dia sukai, maka saya :

a. Saya memilihkan untuk anak saya

b. Saya menuruti kegiatan yang anak pilih

c. Saya menasehati kegiatan yang seharusnya dipilih

11. Ketika saya membela anak saat dalam masalah dengan temannya,

maka saya :

a. Saya memarahi teman anak saya

Page 156: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

138

b. Saya terus membela anak saya

c. Saya menasehati anak saya dan temannya

12. Saya tidak akan membiarkan anak pulang sekolah sendiri, jika anak

pulang sekolah sendiri, maka saya :

a. Saya memarahi anak saya jika pulang sendiri

b. Saya selalu menjemput anak saya

c. Saya menasehati anak saya jika pulang sendiri

13. Saat saya beri kesempatan anak untuk merapikan tempat tidurnya

maka saya akan :

a. Saya membiarkan anak saya

b. Saya membantu anak saya

c. Saya mengajari/membimbing anak saya

14. Ketika mengajarkan anak saya yang sulit makan/minum sendiri maka

saya akan :

a. Saya memarahi anak saya

b. Saya menyuapi anak saya

c. Saya menasehati anak saya

15. Ketika anak cukup beralasan saat meminta ditemani tidur, maka saya

akan :

a. Saya menolak anak saya

b. Saya menemani anak saya

c. Saya menasehati anak saya

Page 157: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

139

16. Ketika anak dapat memutuskan pakaian yang akan dia pakai, maka

saya :

a. Saya memarahi anak saya

b. Saya menuruti anak saya

c. Saya menasehati yang seharusnya dipakai anak saya

17. Ketika saya memberikan kebebasan anak saya berpendapat maka saya

akan :

a. Saya menolak pendapat anak

b. Saya menuruti pendapat anak

c. Saya menasehati baik dan buruk pendapat anak

18. Ketika anak tidak berani sekolah sendiri saat saya tinggal maka saya :

a. Saya memarahi anak saya

b. Saya menemani anak saya

c. Saya menasehati anak saya

Page 158: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

140

Kuesioner Kemandirian Anak Secara Fisik

No. Responden :

Nama Orangtua : Nama Anak :

Usia Orangtua : Usia Anak :

Mohon dijawab sesuai dengan situasi yang sebenarnya, dengan cara memberi

tanda centang (V) pada jawaban yang saudara pilih.

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju.

No. Pertanyaan Jawaban

SS S TS STS

1. Anak mau melakukan kegiatan makan/minum tanpa

bantuan orang lain.

2. Anak sudah bisa memakai baju/seragam tanpa

bantuan orang lain

3. Anak sudah bisa memakai sepatu sendiri tanpa

bantuan orang lain

4. Anak sudah berani tidur tanpa ditemani pengasuhnya

5. Anak membereskan tempat tidurnya

6. Anak sudah bisa BAB sendiri tanpa didampingi

7. Anak masih didampingi ketika BAK

8. Anak mau mengambil/meletakkan alat tulis yang

dibutuhkan

9. Anak sudah berani ditinggalkan orangtua selama

sekolah berlangsung

10. Anak berangkat sekolah sendiri bersama teman-

temannya

11. Anak tidak berani bermain sendiri, hanya bergantung

kepada pengasuhnya

12. Anak melakukan kegiatan jika dipilihkan oleh guru

13. Anak memilih mainannya sendiri dengan

keinginannya

Lampiran 15

Page 159: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

141

Tabulasi Pola Asuh Orangtua

No. Nama Usia Pendidikan Pekerjaan

Pertanyaan

Hasil Total

Tipe

Pola Asuh

Kode

SPSS

A B C

F % F % F % F %

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1. Ny. M 1 2 1 a b a a b c a a a c a a b a b b a a 11 61,1 5 27,8 2 11,1 18 100 Otoriter 1

2. Ny. D 1 2 5 a a a c b a a b c a b c b a a a a a 11 61,1 4 22,2 3 16,7 18 100 Otoriter 1

3. Ny. L 2 4 5 b b a a b b c b c c b b b b c a b b 3 16,7 11 61,1 4 22,2 18 100 Permisif 2

4. Ny. H 2 3 5 a b a b b c a b a b b c b b c b b b 4 22,2 11 61,1 3 16,7 18 100 Permisif 2

5. Ny. C 2 4 5 b c a a c c a a a b c c c c c c c c 5 27,8 2 11,1 11 61,1 18 100 Demokratis 3

6. Ny. S 2 5 4 a b c c a c a a b c c c b c c a c c 5 27,8 3 16,7 10 55,5 18 100 Demokratis 3

7. Ny. D 2 5 4 a a b b b c c b c c c c c b c c c c 2 11,1 5 27,8 11 61,1 18 100 Demokratis 3

8. Ny. Y 2 4 5 a b c c a c a a b c c c c b c c b c 4 22,2 4 22,2 10 55,5 18 100 Demokratis 3

9. Ny. L 2 4 5 a b a b c c a c b c c c b a c b c c 4 22,2 5 27,8 9 50 18 100 Demokratis 3

10 Ny. D 3 3 5 b b b c b a c b a b a b c b c b b b 3 16,7 11 61,1 4 22,2 18 100 Permisif 2

11 Ny. H 2 3 5 b b a a b a a c a a a a c a a a a a 13 72,2 3 16,7 2 11,1 18 100 Otoriter 1

12 Ny. P 2 5 4 c a c c c c a b c c c c c c c c c c 2 11,1 1 5,6 15 83,3 18 100 Demokratis 3

13 Ny. W 1 3 5 b b b c b b c b b a c b b b c b a b 2 11,1 12 66,7 4 22,2 18 100 Permisif 2

14 Ny. P 1 3 1 b b b b b b b b b a a c c b c c b b 2 11,1 12 66,7 4 22,2 18 100 Permisif 2

15 Ny. E 2 5 4 b b b c b b c b b a b c b b a a b b 3 16,7 12 66,7 3 16,7 18 100 Permisif 2

16 Ny. A 2 4 5 b b b a b b a b b a c b b b c b b b 3 16,7 13 72,2 2 11,1 18 100 Permisif 2

17 Ny. J 2 4 5 b b b c b b c b b a a b c b b b b b 2 11,1 13 72,2 3 16,7 18 100 Permisif 2

18 Ny. R 1 4 5 a b a a a a c a a a a a c b c b a a 12 66,7 3 16,7 3 16,7 18 100 Otoriter 1

19 Ny. A 2 4 5 b b b a b b c b b a b b a b a c b b 4 22,2 12 66,7 2 11,1 18 100 Permisif 2

20 Ny. P 3 5 4 a b c c c c a c c c a c c c a a b b 5 27,8 3 16,7 10 55,5 18 100 Demokratis 3

Lampiran 16

Page 160: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

142

21 Ny. S 3 5 4 b b c b c c a c c c c c b c c b a a 3 16,7 5 27,8 10 55,5 18 100 Demokratis 3

22 Ny. A 2 5 4 b b b b a c c c c c c c c c c c a a 3 16,7 4 22,2 11 61,1 18 100 Demokratis 3

23 Ny. S 2 4 5 a a c c c a b b b b b b b b b b a b 4 22,2 11 61,1 3 16,7 18 100 Permisif 2

24 Ny. H 3 4 5 c c a c a a b b b b b b b b b b b a 4 22,2 11 61,1 3 16,7 18 100 Permisif 2

25. Ny. M 3 4 5 a a a a c c b b b b b b b b b b c b 4 22,2 11 61,1 3 16,7 18 100 Permisif 2

Total 118 26,2 187 41,6 145 32,2 450 100

Keterangan :

Indikator Pilihan Jawaban :

Pilihan jawaban A : Otoriter

Pilihan jawaban B : Permisif

Pilihan jawaban C : Demokratis

Indikator pola asuh :

Indikator 1 : Otoriter

Indikator 2 : Permisif

Indikator 3 : Demokratis

Usia :

17-25 tahun : 1

26-35 tahun : 2

36-45 tahun : 3

46-55 tahun : 4

55-65 tahun : 5

Pendidikan :

Tidak Sekolah : 1

SD : 2

SMP : 3

SMA : 4

D3/S1 : 5

Pekerjaan :

Tidak bekerja : 1

Pedagang : 2

Petani : 3

PNS : 4

Swasta : 5

Tipe Pola Asuh Orangtua:

Otoriter : 1

Permisif : 2

Demokratis : 3

Page 161: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

143

Tabulasi Tingkat Kemandirian Secara Fisik

No. Nama Usia Jenis

Kelamin Kelas

No. Indikator

Total Tingkat

Kemandirian

Kode

SPSS

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. E 2 2 1 4 4 1 1 3 3 3 4 4 2 2 4 3 38 Kurang Mandiri 2

2. F 2 1 1 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 38 Kurang Mandiri 2

3. N.I 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 37 Kurang Mandiri 2

4. I 2 2 1 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 38 Kurang Mandiri 2

5. R 2 2 1 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 44 Mandiri 3

6. A 3 1 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 1 3 4 44 Mandiri 3

7. I 2 2 1 4 3 4 1 3 3 3 4 4 4 4 1 4 42 Mandiri 3

8. R 3 1 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 1 3 4 44 Mandiri 3

9. A 2 1 2 4 4 4 1 4 2 4 4 4 2 2 4 3 42 Mandiri 3

10. M 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 37 Kurang Mandiri 2

11. S 1 2 1 3 2 3 2 1 3 1 2 2 2 2 3 3 29 Kurang Mandiri 2

12. C 1 1 1 2 4 2 4 1 4 4 3 4 2 4 3 4 41 Mandiri 3

13. A 1 1 1 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 4 33 Kurang Mandiri 2

14. N 1 1 1 3 2 2 2 2 2 4 3 2 2 4 3 4 35 Kurang Mandiri 2

15. M 1 2 1 3 3 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 33 Kurang Mandiri 2

16. A 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 31 Kurang Mandiri 2

17. A 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 31 Kurang Mandiri 2

18. R 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 3 1 2 4 4 3 29 Kurang Mandiri 2

19. W 2 2 2 4 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 3 3 31 Kurang Mandiri 2

20. M 3 1 2 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 2 2 2 40 Mandiri 3

Lampiran 17

Page 162: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

144

Keterangan :

Usia :

4 tahun : 1

5 tahun : 2

6 tahun : 3

Jenis kelamin :

1 : Laki-laki

2 : Perempuan

Kelas :

TK A : 1

TK B : 2

Tingkat kemandirian secara fisik :

Tidak Mandiri : 1

Kurang Mandiri : 2

Mandiri : 3

21. N 3 2 2 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 2 2 2 39 Mandiri 3

22. C 3 2 2 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 4 3 39 Mandiri 3

23. A 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 2 3 2 3 4 34 Kurang Mandiri 2

24. N 2 1 2 4 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 3 35 Kurang Mandiri 2

25. A 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 3 4 34 Kurang Mandiri 2

Total 84 74 68 60 63 64 71 83 71 63 59 74 84 918

Page 163: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

145

Frequencies Statistics

Kelas usia orangtua usia anak jenis kelamin pendidikan pekerjaan pola asuh mandiri

N Valid 25 25 25 25 25 25 25 25

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0

kelas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TK A 14 56.0 56.0 56.0

TK B 11 44.0 44.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

usia orangtua

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 17-25 tahun 5 20.0 20.0 20.0

26-35 tahun 15 60.0 60.0 80.0

36-45 tahun 5 20.0 20.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

usia anak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4 tahun 8 32.0 32.0 32.0

5 tahun 12 48.0 48.0 80.0

6 tahun 5 20.0 20.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 10 40.0 40.0 40.0

perempuan 15 60.0 60.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Lampiran 18

Page 164: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

146

pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 2 8.0 8.0 8.0

SMP 5 20.0 20.0 28.0

SMA 11 44.0 44.0 72.0

DIPLOMA/SARJANA 7 28.0 28.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tdak bekerja 2 8.0 8.0 8.0

swasta 16 64.0 64.0 72.0

pegawai negeri 7 28.0 28.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

pola asuh

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid otoriter 4 16.0 16.0 16.0

permisif 12 48.0 48.0 64.0

demokratis 9 36.0 36.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

mandiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak mandiri 0 .0 0.0 0.0

kurang mandiri 16 64.0 64.0 64.0

mandiri 9 36.0 36.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pola asuh * mandiri 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

Page 165: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

147

pola asuh * mandiri Crosstabulation

mandiri

Total tidak mandiri kurang mandiri mandiri

pola asuh otoriter Count 0 4 0 4

% within pola asuh .0% 100.0% .0% 100.0%

% within mandiri .0% 25.0% .0% 16.0%

% of Total .0% 16.0% .0% 16.0%

permisif Count 0 12 0 12

% within pola asuh .0% 100.0% .0% 100.0%

% within mandiri .0% 80.0% .0% 48.0%

% of Total .0% 48.0% .0% 48.0%

demokratis Count 0 0 9 9

% within pola asuh .0% .0% 100.0% 100.0%

% within mandiri .0% .0% 100.0% 36.0%

% of Total .0% .0% 36.0% 36.0%

Total Count 16 9 25

% within pola asuh .0% 64.0% 36.0% 100.0%

% within mandiri .0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total .0% 64.0% 36.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 25.000a 2 .000

Likelihood Ratio 32.671 2 .000

Linear-by-Linear Association 18.000 1 .000

N of Valid Cases 25

a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.44.

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .707 .000

N of Valid Cases 25

Page 166: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

148

Jadwal Penelitian Kegiatan

No Kegiatan

Bulan

Januari

2019

Februari

2019

Maret

2019

April

2019

Mei

2019

Juni

2019

Juli

2019

Agu

stus

2019

1 Pembuatan

dan konsul

judul

2 Bimbingan

proposal

3 Penyusunan

proposal

4 Ujian

proposal

5 Revisi

proposal

6 Pengambilan

data

7 Bimbingan

penelitian

8 Penyusunan

skripsi

9 Ujian skripsi

10 Revisi skripsi

Lampiran 19

Page 167: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

149

DOKUMENTASI PENELITIAN

Lampiran 20

Page 168: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN SECARA FISIK PADA ANAK ...repository.stikes-bhm.ac.id/647/1/1.pdf · 2020. 1. 22. · penulis untuk para orang tua dan

150

LEMBAR KONSULTASI

Lampiran 21