SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf ·...

132
SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA LEBAK AYU KECAMATAN SAWAHAN KABUPATEN MADIUN Oleh: IRA WIDYA KURNIA SARI NIM: 201502057 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2019

Transcript of SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf ·...

Page 1: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

S K R I P S I

KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP

INSOMNIA PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA

DESA LEBAK AYU KECAMATAN SAWAHAN

KABUPATEN MADIUN

Oleh:

IRA WIDYA KURNIA SARI

NIM: 201502057

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 2: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

ii

SKRIPSI

KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP

INSOMNIA PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA

DESA LEBAK AYU KECAMATAN SAWAHAN

KABUPATEN MADIUN

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persayaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh:

IRA WIDYA KURNIA SARI

NIM: 201502057

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 3: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

iii

Page 4: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

iv

Page 5: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Bismilahhirohmannirohim.......

Atas rahmat dan hidayahnya dari allah SWT skripsi ini dapat diselesaikan

dengan penuh perjuangan dan iringan doa. Dan dukungan dari orang-orang

tercinta, oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia saya haturkan rasa

syukur dan terimakasih daya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya yang begitu besar yang telah

memberikan kemudahan, kelancaran dan kekuatan yang luar biasa kepada

saya. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagi saya untuk

dapat meraih cita-cita saya.

2. Bapak Dan Ibu, saya persembahkan karya sederhana ini yang saya buat

dengan sepenuh hati, sekuat tenaga dan pikiran untuk kedua orang yang saya

sayangi. Dan juga yang memberikan dukungan moril ataupun materi Serta

doa.semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan kebahagian untuk

mereka.

3. Dosen Pembimbing, untuk bapak Priyoto, S.Kep.,Ns.,M.Kes dan Ibu Retno

Widiarini, Skm.,M.,Kes yang telah memberikan bimbingan dan masukan

dalam penyusunan proposal dan skripsi dengan penuh kesabaran dan

ketelatenan. Semoga Allah memberikan balasan atas kebaikan yang telah

diberikan oleh bapak dan ibu. Dan untuk semua dosen STIKES Bhakti Husada

Mulia Madiun terimakasih yang telah mendidik dan membimbing saya selama

ini. Semogga Allah membalah semua kebaikan dan ilmu yang telah diajarkan.

4. Sahabatku tercinta, “Lusi, Annisa, Denis, Leny, Dini Kartika dan semua

Kelas B Keperawatan “, terimakasih atas bantuan kalian, penyemangat kalian

dan dukungan kalian dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah selalu

melindungi dan memberikan kesehatan untuk kalian semua Aamiin.

Page 6: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

vi

MOTTO

“JADILAH SEPERTI KARANG DI LAUTAN YANG KUAT

DIHANTAM OMBAK DAN KERJAKANLAH HAL YANG

BERMANFAAT UNTUK DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN,

KARENA HIDUP HANYALAH SEKALI. INGATLAH HANYA

PADA ALLAH APAPUN DAN DIMANAPUN KITA BERADA

KEPADA DIA-LAH TEMPAT KITA MEMINTA DAN

MEMOHON”

“BERANGKAT DENGAN PENUH KEYAKINAN, BERJALAN

DENGAN PENUH KEIKLASAN, ISTIQOMAH DALAM

MENGHADAPI COBAAN. YAKIN, IKLAS, ISTIQOMAH”

Page 7: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

vii

Page 8: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri :

Nama : Ira Widya Kurnia Sari

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tempat dan Tanggal Lahir : Madiun, 31 Agustus 1996

No. HP : 085651034016

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. 2001– 2003 : Lulus Dari Pendidikan Tk Lebak Ayu 01

2. 2003 – 2009 : Lulus Dari Sekolah Dasar Negeri 01 Lebak Ayu

3. 2009 – 2012 : Lulus Dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 01

Sawahan

4. 2013 – 2015 : Lulus Dari Sekolah Menengah Atas Smk

Kesehatan Aditapa Madiun

5. 2015 –2019 : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Riwayat Pekerjaan : Belum pernah bekerja

Page 9: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

ix

ABSTRAK

Keefektifan Pemberian Aroma terapi Lavender Terdahap Insomnia Pada

Lansia di Posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan Sawahan

Kabupaten Madiun

IRA WIDYA KURNIA SARI

201502057

Lanjut usia merupakan salah satu fase hidup yang akan dialami oleh setiap

manusia, meskipun usia bertambah dengan diiringi penurunan fungsi organ tubuh

tetapi lansia tetap dapat menjalani hidup sehat.salah satu hal paling penting adalah

merubah kebiasaan.dengan pemberian aroma terapi lavender ini untuk

mengurangi tingkat gangguan tidur pada lansia, dan Penelitian ini bertujuan untuk

membuktikan Keefektifan Pemberian Aroma terapi Lavender Terdahap Insomnia

Pada Lansia Di Posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan Sawahan

Kabupaten Madiun.

Desain penelitian ini mengunakan pre-eksperimen, dengan desain rancangan

yang gidunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest-postest.Sampel

dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami insomnia di Posyandu Lansia

Desa Lebak Ayu Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun dengan jumlah 25

orang responden. Total sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana

jumlah sampel sama dengan populasi. Pengujian hipotesis menggunakan analisis

Data analisis dengan menggunakan ujiPaired Sampel T Test dengan derajat

kemaknaan α= 0,05 denganbantuan program SPSS versi 17.

Hasil penelitian ini menunjukkan setelah diberikan aroma terapi lavender

terhadap insomnia pada lansia Di Posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan

Sawahaan Kabupaten Madiun mengalami penurunan untuk gangguan insomnia

pada lansia, aroma terapi lavender dapat memberikan efek relaksasi untuk lansia

yang mengalami insomnia dan membuat keadaan tenang.

Kesimpulan dari penelitian ini Sebelum diberikan pemberian aroma terapi

lavender didapatkan diketahui bahwa pre pemberian aroma terapi lavender

didapatkan rerata 17,04, dan Setelah diberikan pemberian aroma terapi lavender

dapat diketahui bahwa pada kelompok post didapatkan rerata 9,96 yang artinya

responden mengalami penurunan tingkat insomnia

Kata kunci: Lansia, Insomnia, Aroma Terapi Lavender

Page 10: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

x

ABSTRACT

The Effectiveness of Lavender Aromatherapy For Insomnia In Elderly At the

Elderly Community Health Care Lebak Ayu Village Sawahan District Madiun

IRA WIDYA KURNIA SARI

201502057

Elderly is one phases of life that will be experienced by every human being,

even though age increases which accompanied by decreased of their organ

function, but the elderly can still lead a healthy life. One of the most important

things is to change their habits by giving the lavender aromatherapy to reduce the

level of sleep disturbance in the elderly. The aims of this study is to prove The

Effectiveness of Lavender Aromatherapy For Insomnia In Elderly At the Elderly

Community Health Care Lebak Ayu Village Sawahan District Madiun.

This study used a pre-experiment, with one group pretest-posttest design.

The sample of this study was the elderly who experienced insomnia at the Elderly

Community Health Care Lebak Ayu Village, Sawahan District, Madiun with 25

respondents as total sample.and Total sampling is a sampling technique where the

number of samples is equal to the population. Hypothesis testing using data

analysis with Paired Sample T Test with significance level α=0.05 with SPSS

version 17 assistance.

The results of this study indicate that after giving the lavender

aromatherapy for insomnia in the elderly At the Elderly Community Health Care

Lebak Ayu Village Sawahan District Madiun has decreased insomnia in the

elderly, the lavender aromatherapy can provide a relaxing effect for the elderly

who experience insomnia and create a calm state.

The conclusion of this study before being given the scent of lavender

theraphy it was found that the pre giving of the scent of lavender therapi obtained

an average of 17,04, and after being given the scent of lavender therapy it was

know that in the post group the mean of 9,96 was obtained which meant that the

respondent experienced a devrease in insomnia.

Keywords: Elderly, Insomnia, Lavender Aromatherapy.

Page 11: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

xi

DAFTAR ISI

Sampul Depan .......................................................................................................... i

Sampul Dalam ........................................................................................................ ii

Lembar Persetujuan ................................................................................................ iii

Lembar Pengesahan ............................................................................................... iv

Persembahan ............................................................................................................ v

Motto ...................................................................................................................... vi

Pernyataan Keasliaan Penelitian ........................................................................... vii

Daftar Riwayat Hidup .......................................................................................... viii

Abstrak ................................................................................................................... ix

Abstract .................................................................................................................... x

Daftar Isi................................................................................................................. xi

Daftar Tabel ......................................................................................................... xiv

Daftar Gambar ........................................................................................................ xv

Daftar Lampiran ................................................................................................... xvi

Daftar Singkatan ................................................................................................. xvii

Daftar Istilah....................................................................................................... xviii

Kata Pengantar ..................................................................................................... xix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 6

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................. 6

1.3.1 Tujuan Umum .................................................................... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ..................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................... 7

1.4.2 Manfaat Praktisi ................................................................... 7

1.5 Keaslian Penelitian ........................................................................... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Insomnia Lansia ............................................................... 10

2.1.1 Pengertian Insomnia .......................................................... 10

2.1.2 Etiologi Dan Patofisiologi ................................................. 10

2.1.3 Faktor-faktor Penyebab Insomnia ...................................... 11

2.1.4 Jenis-jenis Insomnia .......................................................... 12

2.1.5 Tanda dan Gejala Insomnia ............................................... 13

2.1.6 Komplikasi Insomnia ......................................................... 14

2.1.7 Klasifikasi Insomnia ........................................................... 15

2.1.8 Penatalaksanaan Insomnia Pada Lansia.............................. 15

2.1.9 Intervensi Keperawatan Insomnia Pada Lansia .................. 16

2.1.10 Alat Ukur Insomnia ............................................................ 17

2.2 Konsep Dasar Lanjut Usia .............................................................. 23

2.2.1 Pengertian Lanjut Usia ....................................................... 23

Page 12: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

xii

2.2.2 Batasan-batasan Lanjut Usia............................................... 25

2.2.3 Ciri-ciri Lansia .................................................................... 25

2.2.4 Tipe-tipe Lansia ................................................................. 26

2.2.5 Tugas Perkembangan Lansia .............................................. 28

2.2.6 Karakteristik Lansia ............................................................ 28

2.2.7 Proses Menua (Aging proces) ............................................. 29

2.2.8 Teori-teori Proses Menua ................................................... 30

2.2.9 Permasalahan yang Terjadi Pada Lansia ............................ 32

2.2.10 Perubahan yang Terjadi Pada Lansia .................................. 33

2.3 Konsep Aroma Terapi Lavender .................................................... 38

2.3.1 Pengertian Aroma terapi ..................................................... 38

2.3.2 Macam-macam Minyak Aroma Terapi .............................. 38

2.3.3 Mekanisme Aroma Terapi .................................................. 39

2.3.4 Manfaat Minyak Aroma Terapi .......................................... 40

2.3.5 Teknik Pemberian Aroma Terapi ....................................... 42

2.4 Kerangka Teori ............................................................................... 43

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep ........................................................................... 47

3.1.1 Kerangka Konseptual.......................................................... 48

3.2 Hipotesa Penelitian ......................................................................... 49

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ............................................................................ 50

4.2 Populasi Sampel ............................................................................. 51

4.2.1 Populasi .............................................................................. 51

4.2.2 Sampel ................................................................................ 51

4.2.3 Kriteria Sampel ................................................................... 51

4.3 Teknik Sampling ............................................................................ 52

4.4 Kerangka Kerja Penelitian .............................................................. 53

4.5 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Variabel ................. 54

4.5.1 Identifikasi Variabel ........................................................... 54

4.5.2 Definisi Operasional Variabel ............................................ 55

4.6 Intrumen Penelitian ........................................................................ 56

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 56

4.7.1 Lokasi Penelitian ................................................................ 56

4.7.2 Waktu Penelitian ................................................................. 56

4.8 Teknik Analisa Data ....................................................................... 57

4.8.1 Pengolahan Data ................................................................. 57

4.8.2 Analisa Data ....................................................................... 59

4.9 Etika Penelitian ............................................................................... 60

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 62

5.2 Hasil Penelitian ............................................................................... 63

5.2.1 Karakteristik Responden ..................................................... 63

Page 13: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

xiii

5.3 Penyajian Data Khusus ................................................................... 65

5.3.1 Mengidentifikasi Tingkat Insomnia Pada Lansia

Sebelum Diberikan Aroma Terapi Lavender ...................... 66

5.3.2 Mengidentifikasi Tingkat Insomnia Pada Lansia

Sesudah Diberikan Aroma Terapi Lavender ...................... 66

5.3.3 Menganalisis Pengaruh Pemberian Aroma Terapi

Lavender Terhadap Insomnia Pada Laansia ...................... 67

5.4 Pembahasan .................................................................................... 68

5.4.1 Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Lavender Terhadap

Insomnia Pada Lansia Di Posyandu Lansia Desa Lebak

Ayu Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun ................... 68

5.4.2 Pengaruh sesudah pemberian aroma terapi lavender

terhadap insomnia pada lansia di posyandu Lansia Desa

Lebak Ayu Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun ........ 73

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 77

6.2 Saran ............................................................................................... 77

Daftar Pustaka ........................................................................................................ 79

Lampiran-lampiran ................................................................................................. 81

Page 14: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ................................................................. 8

Tabel 4.1 Skema penelitian One Group Pretest-Posttest ........................ 50

Tabel 4.2 Definisi Operasional ............................................................... 55

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur ................... 63

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin ...... 64

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan ........... 64

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan ............. 65

Tabel 5.5 Hasil Sebelum Diberikan Aroma Terapi Lavender

Terhadap Insomnia Pada Lansia di Posyandu Lansia Desa

Lebak Ayu Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun ............ 66

Tabel 5.6 Hasil Sesudah Diberikan Aroma Terapi Lavender

Terhadap Insomnia Pada Lansia di Posyandu Lansia Desa

Lebak Ayu Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun ............ 66

Tabel 5.7 Hasil Analisis Pengaruh Pemberian Aroma Terapi

Lavender Terhadap Insomnia Pada Lansia di Posyandu

Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan Sawahan Kabupaten

Madiun ................................................................................... 67

Page 15: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Teori Virginia Henderson (1966) ...................................... 45

Gambar 2.2 Kerangka Teori Aroma Terapi Lavender .......................... 46

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Keefektifan Pemberian Aroma

Terapi Lavender Terhadap Insomnia Pada Lansia ............ 48

Gambar 4.1 Kerangka Kerja .................................................................. 53

Page 16: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Pengambilan Data Awal ......................................... 81

Lampiran 2 Lembar Permohonan Menjadi Responden .............................. 84

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ............................... 85

Lampiran 4 SOP Pemberian aroma Terapi Lavender ................................ 86

Lampiran 5 Kuesioner Insomnia Rating Scale ........................................... 87

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian ................................................................ 90

Lampiran 7 Hasil Tabulasi Data Responden .............................................. 91

Lampiran 8 Hasil Tabulasi Pre Pemberian Aroma Terapi Lavender ......... 92

Lampiran 9 Hasil Tabulasi Post Pemberian Aroma terapi Lavender ......... 93

Lampiran 10 Lembar Konsul ....................................................................... 94

Lampiran 11 Distribusi Frekuensi Data Umum Responden ........................ 96

Lampiran 12 Hasil Uji Normalitas ............................................................... 98

Lampiran 13 Hasil Uji Paired Sample t-test ................................................ 99

Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian .......................................................... 100

Page 17: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

xvii

DAFTAR SINGKATAN

WHO : World Health Organization

DINKES : Dinas kesehatan

RI : Republik Indonesia

KSPBJ-IRS : Kelompok Studi Psikiatri Biologik Jakarta- Insomnia Rating

Scale

Page 18: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

xviii

DAFTAR ISTILAH

Insomnia indeopati : Gangguan tidur yang terjadi seumur hidup

Insomnia rating scale : Alat ukur insomnia

Insomnia : Gejala kelainan tidur

Lavendula vera officinals : Minyak aroma terapi lavender

Mentha piperita : Minyak mint

Page 19: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

xix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Keefektifan Pemberian Aroma Terapi Lavender Terhadap Insomnia

Pada Lansia di Posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan Sawahan

Kabupaten Madiun” dengan baik. Tersusunnya skripsi ini tentu tidak lepas dari

bimbingan, saran dan dukungan moral kepada penulis, untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bu. Hartini, A.md.Keb selaku Kepala Posyandu Lansia Desa Lebak Ayu

Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun yang telah memberikan izin serta

kerja sama selama proses penelitian.

2. Zaenal Abidin, S.KM.,M.Kes (Epid) selaku ketua STIKES Bhakti Husada

Mulia Madiun.

3. Mega Arianti Putri, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana

Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun.

4. Priyoto, S.Kep., Ns., M.Kes selaku dosen pembimbing 1 yang selalu

membimbing dengan penuh kesabaran dan ketelatenan.

5. Retno Widyarini., S.KM., M.Kes selaku dosen pembimbing 2 yang selalu

membimbing dengan penuh kesabaran dan ketelatenan.

6. Segenap Jajaran Staf dan Karyawan Akademik dan Perpustakaan Stikes

Bhakti Husada Mulia Madiun yang telah banyak membantu dalam pengadaan

referensi-referensi sebagai bahan rujukan skripsi.

7. Teruntuk kedua orang tuaku yang senantiasa selalu memberikan dukungan

baik materil maupun spiritual serta do’a yang selalu mengiringi di setiap

langkahku sehingga peneliti dapat menyelesaikan pendidikan pada jenjang

perguruan tinggi.

Page 20: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

xx

8. Teman-teman seperjuangan Program Studi S-1 Keperawatan yang tidak dapat

peneliti sebutkan satu persatu. Terimakasih atas dukungan, semangat, dan

kebersamaan yang telah terjalin begitu indah dan tak terlupakan.

9. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Terimakasih

atas segala bantuannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin

Wassalamualaikum Wr.Wb

Madiun, 02 September 2019

Peneliti

Ira Widya Kurnia Sari

NIM. 201502057

Page 21: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lanjut usia merupakan salah satu fase hidup yang akan dialami oleh

setiap manusia, meskipun usia bertambah dengan diiringi penurunan fungsi

organ tubuh tetapi lansia tetap dapat menjalani hidup sehat.salah satu hal

paling penting adalah merubah kebiasaan. Tidak hanya meningalkan

kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan, tetapi beberapa pola

hisup sehat seperti olahraga dan menjaga pola makan memang harus

dilaksanakan (PKPU Lembaga Kemanusiaan Nasional, 2015). Seiring

dengan bertambahnya usia, kebutuhan tidur pada lansia cenderung

berkurang. Lansia membutuhkan waktu tidur 6-7 jam sehari, sedangkan

pada usia dewasa waktu tidur diperlukan sekitar 7-8 jam sehari.

Lansia yang mengalami insomnia yaitu dengan pemasalahan gejala

kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau

mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk tidur. Gejala

tersebut biasanya diikuti dengan gangguan fungsional saat bangun.

Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya

permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medias atau psikologis

diperlukan (Hariana, 2014)

Menurut organisasi kesehatan dunia, WHO (World Health

Organization) seseorang disebut lanjut usia (eldery) jika berumur 60-74

Page 22: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

2

tahun. populasi lansia yang berusia diatas 60 tahun diperkirakan menjadi

dua kali lipat dari 11% pada tahun 2000 penduduk lansia populasinya

berjumlah 605 juta jiwa dan akan bertambah menjadi 2 miliar pada tahun

2050. tahun 2015 di indonesia sekitar 10%. Artinya kurang lebih 28 juta

dari total 238 juta penduduk indonesia menderita insomnia, 30% terjadi

pada usia lebih dari 50 tahun (lansia). Di jawa timur sebanyak 45% dari

jumlah lansia juga mengalami kesulitan tidur dimalam hari sedangkan di

Kota madiun jumlah lansia laki-laki dan permepuan berjumlah 118.560

lansia, dan di puskesmas sawahan jumlah lansia laki-laki sebanyak 1.959

dan perempuan sebanyak 2.285 lansia (Dinkes Madiun, 2019). Dari hasil

studi pendahuluan yang yang dilakukan dengan wawancara dengan lansia

yang mengalami insomnia di posyandu lansia desa lebak ayu kecamatan

sawahan kabupaten madiun di dapatkan lansia yang mengalami insomnia

sebanyak 10 lansia

Menurut penulis (Hartika,2017) dari hasil penelitian pengaruh

pemberian aroma terapi lavender di Panti Werdha Guna Budi Bhakti

Medan, maka diperoleh kesimpulan mayoritan responden ssebelum

diberikan aroma terapi lavender mayoritas penderita insomnia sdang yaitu

sebanyak 14 orang (93,33%) dan mayoritas menderita insomnia berat

sebanyak 1 orang (6,67%), setelah diberikan aroma terapi lavender

mayoritas responden mengalami insomnia ringan yaitu sebanyak 13 orang

(66,67%), sedangkan minoritas responden mengalami insomnia sedang

yaitu sebanyak 2 orang (13,33%). Berdasarkan uraian diatas dapat

Page 23: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

3

disimpulkan pemberian aroma terapi lavender di Panti Werdha Guna Budi

Bhakti Medan pemberian aroma terapi tersebut cukup mengurangi resiko

susah tidur pada lansia, menurut saya penelitian yang dilakukan peneliti

tersebut cukup efesien untuk menurunkan insomnia pada lansia.

Berdasarkan hasil penelitian (Dian, 2018) di Wisma Cinta Kasih

pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia dapat

disimpulkan frekuensi kualitas tidur lansia sebelum diberikan aroma terapi

lavender adalah 30 (100%) kualitas tidur buruk, dan frekuensi kualitas tidur

lansia sesudah diberikan aroma terapi lavender adalah 12 (40%) kualitas

tidur baik dan lansia yang mengalami insomnia berkurang. dapat

disimpulkan bahwa pemberian aroma terapi lavender pada lansia i Wisma

Cinta Kasih mengalami perubahan yang segnifikan, lansia sebelum

diberikan aroma terapi lavender mengalami susah tidur dan gelisah, dan

setelah diberikan aroma terapi lavender dengan cara minyak aroma terapi

lavender diteteskan pada tisu dan dihirupsecara inhalasi dengan frekuensi

waktu 5-10 menit, setelah dilakukan pemberian tersebut lansia yang

mengalami insomnia berkurang dan lansia didapatkan frekuensi tidur baik.

Berdasarkan hasil penelitian (Wahyu, 2017) di Panti Werdha Nirwana

Puri Samarinda pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada

lansia dapat disimpulkan lansia yang mengalami kualitas tidur sebelum

diberikan aroma terapi lavender adalah 7.42 dan setelah diberikan aroma

terapi lavender adalah 4.00. dari penelitian tersebut dapat disimpulkan

pemberian aroma terapi lavender di Panti Werdha Nirwana Puri Samarinda

Page 24: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

4

tidak efektik karena kurangnya pengetahuan insomnia pada penyakit

insomnia maka didapatkan penelelitian tersebut kurang mengurangi resiko

insomnia pada lansia.

Insomnia merupakan gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan

berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan

untuk itu. Insomnia dapat menyebabkan gangguan pada kemampuan

intelektual, motivasi yang rendah, ketidakstabilan emosianal, depresi dan

insomnia pada lansia adalah berupa kelelahan, nyeri otot, memperparah

hipertensi, penglihatan menjadi kabur dan konsentrasi berkurang dan dapat

juga mengalami tidak fokus dengan adanya gangguan tidur ( insomnia )

dapat menyebabkan tidak terpenuhinya kualitas tidur pada lansi (Yuli

Aspiarini, 2014).

Dampak insomnia pada lansia dapat mengakibatkan perubahan pada

kehidupan sosial, psikologi dan fisik. Selain itu juga akan berdampak pada

ekonomi dimana hilangnya produktifitas serta biaya pengobatan pada

pelayanan kesehatan. Insomnia dapat meningkatkan resiko penyakit

generatif seperti hipertensi dan jantung, depresi dan stres juga merupakan

manifestasi dari insomnia pada lansia (Ghaddafi, 2014).

Aroma terapi adalah salah satu cara pengobatan penyakit dengan

mengunakan bau-bauan yang umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan serta

berbau harum,gurih dan enak yang disebut minyak isiri. Aroma terapi suatu

cara perawatan tubuh dan penyembuhan penyakit dengan minyak essensial

(essensial oil). Beberapa minyak atsiri yang umum digunakan dalam aroma

Page 25: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

5

terapi karena sifatnya yang serbaguna diantaranya adalah Langon Kleri

(Salvia Scarea), Eukalipus (Eucalyptus Globulus), Geranium (Pelargonium

Graveolens), Lavender (Lavendula Vera Officinals), Lemon (Citrus

Linonem), Pappermint (Mentha piperita), dari minyak-minyak tersebut,

minyak Lavender merupakan minyak essensial yang paling populer (Andria,

2014).

Aroma terapi lavender juga memiliki kandungan utama yaitu linalol

asetat yang mampu mengendorkan dan melemaskan sistem kerja urat-urat

sraf dsdan otot-otot yang teggang. Menghirup lavender meningkatkan

frekuensi gelombang alfa dan keadaan ini di asosiasikan dengan bersantai

(relaksasi) sehingga dapat mengobati insomnia.

Intervensi keperawatan yang dapat diberikan pada penderita insomnia

yaitu dengan farmakologi dan non farmakologi. farmakologi bisa diberikan

terapi obat seperti obat-obatan hipnotik sedativ seperti Zolpidem, Tradoson,

Lorazepam, Fenobarbital, Klonazepam dan Amitripilin yang akan memiliki

efek samping seperti gangguan koordinasi berfikir, gangguan fungsi mental,

amnesia, ketergantungan dan bersifat racun ( Wiria, 2008). Sedangkan

Terapi non farmakologi bisa diberikan terapy aroma lavender.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Keefektifan Pemberian Aromaterapy Lavender Terdahap

Insomnia Pada Lansia Di Posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan

Sawahan Kabupaten Madiun”.

Page 26: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

6

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada Keefektifan Pemberian Aromaterapy Lavender Terdahap

Insomnia Pada Lansia Di Posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan

Sawahan Kabupaten Madiun?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektifitas Pemberian

Aromaterapy Lavender Terdahap Insomnia Pada Lansia Di

Posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan Sawahan Kabupaten

Madiun.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah diketahuinya:

1. Mengidentifikasi insomnia sebelum dilakukan tindakan

Pemberian Aromaterapy Lavender Terdahap Insomnia Pada

Lansia Di Posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan

Sawahan Kabupaten Madiun.

2. Mengidentifikasi insomnia sesudah dilakukan tindakan

Pemberian Aromaterapy Lavender Terdahap Insomnia Pada

Lansia Di Posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan

Sawahan Kabupaten Madiun.

3. Menganalisa keefektifan Pemberian Aromaterapy Lavender

Terdahap Insomnia Pada Lansia Di Posyandu Lansia Desa

Lebak Ayu Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun.

Page 27: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

7

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan

informasi bagi pengembangan ilmu keperawatan. Dan juga

menambah wawasan dan pengetahuan khususnya di bidang gerontik

1.4.2 Manfaat Praktisi

1. Bagi Insitusi pendidikan

Untuk menambah kepustakaan di Stikes Bhakti Husada Mulia

Madiun khususnya tentang keefektifan pemberian aroma terapi

lavender terhadap insomnia pada lansia dan sebagai bahan

pertimbangan bagi mahasiswa yang akan dan sedang melakukan

penelitian kperawatan gerontik.

2. Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan pada lansia di Desa Lebak Ayu Kecamatan

Sawahan Kabupaten Madiun.

3. Bagi Responden

Memberikan informasi serta pengetahuan tentang penanganan

insomnia selain mengunakan teknik farmakologi (obat), yaitu

dengan cara non farmakologis (aroma terapi lavender).

4. Bagi Masyarakat

Di harapkan masyarakat mampu mengetahui tanda dan gejala

insomnia.

Page 28: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

8

5. Bagi Peneliti

Di harapkan peneliti mampu membuktikan secara ilmiah tentang

keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia

pada lansia di posyandu lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan

Sawahan Kabupaten Madiun.

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Penulis; Judul

Artikel; Tahun

Metode (Desain, Sampel,

Instrumen, Analis) Hasil Penelitian

1. P : Dian Sari

J : Pengaruh Aroma

terapi lavender

terhadap kualitas

tidur lansia di wisma

cinta kasih.

T : 2018

D : Pre-eksperimental menggunakan

one group pretst-postest design

S : 30 Responden

I : Koesioner

A : Uji T-test dependen

Terdapat pengaruh

pemberian terapi lavender

terhadap kualitas tidur pada

lansia di wisma cinta kasih

padang.

2. P : Hartika Samgryce

Siagian

J : pengaruh aroma

tarapi lavender

terhadap insomnia

pada lansia di panti

werdha guna budi

bhakti medan

T : 2018

D : one group pretest-postest

S : 13

I : koesioner

A : uji statistik wilcoxon signed

ranks test

Terdapat pengaruh

aromaterapi lavender

terhadap penurunan

insomnia pada lanjut usia

3. P : Stepany Audietha

Taulaby.

D : one group pretest-posttest Ada pengaruh pemberian

aroma terapi lavender

terhadap insomnia pada

Page 29: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

9

No Penulis; Judul

Artikel; Tahun

Metode (Desain, Sampel,

Instrumen, Analis) Hasil Penelitian

J : pengaruh aroma

terapi lavender

terhadap lansia di

panti tresna werda

ilomata kota

gorontalo.

T : 2014

S : 15 respoden

I : Kuesioner

A : Uji Wilcoxon

lansia di pantai tresna werda

ilomata kota gorontalo.

Page 30: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Insomnia Lansia

2.1.1 Pengertian Insomnia

Insomnia adalah salah satu fenomena umum dalam gangguan

pola tidur. Jangka panjang dapat menyebabkan menderita gejala

somatik dan perkembangan penyakit. Dan bahkan dapat

menimbulkan penyakit mental dengan dimensi (Siregar, 2011).

Insomnia pada lansia merupakan keadaan dimana individu

mengalami suatu perubahan dalam kuantitas dan kualitas pola

istirahatnya yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu

gaya hidup yang diinginkan. Gangguan tidur pada lansia jika tidak

segera ditangani akan berdampak serius dan akan menjadi gangguan

tidur yang kronis. Secara fisiologis, jika seseorang tidak

mendapatkan tidur yang cukup untuk mempertahankan kesehatan

tubuh dapat terjadi efek-efek seperti pelupa, konfusi dan disorientasi

(Asmadi, 2008).

2.1.2 Etioloogi dan Patofisiologi

Tidur merupakan suatu ritme biologis yang berkerja 24 jam

yang bertujuan untuk mengembalikan stamina untuk kembali

beraktivitas. Tidur dan terbangun diatur oleh batang otal, thalamus,

hypotalamus dan beberapa neurohormon dan neurotransmitter juga

Page 31: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

11

dihubungkan dengan tidur, hasil yang diproduksi oleh mekanisme

selebral dalam batang otak yaitu seronin. Seronin ini merupakan

neurotranmiter yang berperan sangat penting dalam menginduksi

rasa kantuk, juga sebagai medula kerja otak (Guyton & Hall, 2010).

Dalam tubuh seroni diubah menjadi melatonin yang merupakan

hormone ketolamin yang diproduksi secara alami oleh tubuh.

Adanya lesi pada pusat pengatur tidur di hypotalamus juga dapat

mengakibatkan keadaan siaga tidur.

Stress juga merupakan salah satu faktor pemicu, didalam

keadaan stress atau cemas, kadar hormon ketolamin akan meningkat

dalamdarah yang akan merangsang sistem saraf simpatik sehingga

seseorang akan terus terjaga (Perry, dalamIswari & Wahyuni, 2013).

2.1.3 Faktor-faktor Penyebab Insomnia

Penyebab insomnia atau susah tidur umumnya dialami oleh

lanjut usia stres atau kecemasan dan kegelisahan yang dalam,

biasanya karena memikirkan masalah yang sedang dihadapi. Depresi

bisa menyebabkan insomnia pada lansia dan sebaliknya insomnia

bisa menyebabkan depresi.

Beberapa penyebab insomnia pada lansia :

1. Kondisi fisik

Yaitu kondisi yang menyakitkan atau tidak menyenangkan,

sindrom apnea tidur, sakit kepala atau migrain, kulit dibawah

mata tampak kehitaman.

Page 32: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

12

2. Usia lanjut

Insomnia lebih sering terjadi pada orang berusia diatas 60 tahun.

Gangguan tidur atau insomnia pada kelompok usia lanjut cukup

tinggi, waktu normal orang tidur pada orang dewasa adalah 7-8

jam, namun bagi orang tua/lansia orang yang berusia 60 tahun

keatas durasi tidur cinderung memendek sekitar 6 jam sehari

(Prayitno, 2002).

3. Riyawat depresi/penurunan

a. Stres.

b. Suasana ramai/berisik.

c. Perubahan lingkungan sekitar.

d. Efek samping pengobatan.

4. Masalah lingkungan

Penyebab ini terkait dengan lingkungan ketika tidur, bisa seperti

suara denguran pasangan, suasana pencahayaan dikamar, tempat

tidur yang kurang nyaman, lingkungan yang ribut, dll.

2.1.4 Jenis-jenis Insomnia (Purwanto, 2008).

1. Insomnia Sementara

Yakni insomnia yang berlangsung beberapa malam dan biasanya

berhubungan dengan kejadian tertentu yang berlangsung

sementara dan biasanya menimbulkan stres dan dapat dikenali

dengan mudah lansia sendiri yaitu sulit tidur dimalam hari,

Page 33: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

13

bangun pada malam hari, bangun lebih awal dari yang

diinginkan.

2. Insomnia Jangka Pendek

Yakni gangguan tidur yang terjadi dalam jangka waktu dua

sampai tiga minggu kedua jenis Insomnia ini biasanya

menyerang orang yang sedang mengalami stres, berada

dilingkungan yang ramai. Gejala yang dialami Insomnia jangka

pendek adalah merasa lelah setelah tidur semalam, mengantuk

seharian, cepat marah, cemas, tidur yang tidak nyenyak dan

sering terganggu pikiran seolah dipenuhi berbagai hal.

3. Insomnia Kronis

Yaitu kesulitan tidur yang dialami hampir setiap malam selama

sebulan atau lebih. Salah satu penyebab Insomnia ini ditandai

dengan sulit untuk jatuh dalam tidur, sering mudah marah dan

emosi, sering terbangun dan tidak bisa tidur lagi, terasa letih dan

mengantuk.

2.1.5 Tanda dan Gejala Insomnia

Beberap gejala bagi penderita insomnia menurut (Yates, 2004).

Adalah sebagai berikut :

1. Lansia sering tidak dapat tidur, tidur tidak nyenyak ataupun

bangun terlalu dini.

2. Lansia takut menghadapi malam hari karena susah tidur.

3. Lansia muah tersinggung dalamhal yang tidak penting.

Page 34: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

14

4. Lansia mengkonsumsi obat tidurdalam beberapa bulan terakhir.

5. Mudah marah.

6. Meta merah.

7. Mengantuk disiang hari.

2.1.6 Komplikasi Insomnia

Komplikasi yang ditimbulkan akibat pwnyakit insomnia sebagai

berikut (Raknowledge, 2004) :

1. Penurunan konsentrasi

Pola tidur yang baik berperan penting untuk berfikir dan

berkonsentrasi. Kurang tidur dapat mempengaruhi beberapa hal.

Yang pertama adalah terganggunya kewaspadaan, konsentrasi,

penalaran dan pemecahan masalah.

2. Masalah kesehatan yang serius

Gangguan tidur dan kurang tidur kronis dapat menyebabkan

resiko serius seperti penyakit jantung, denyut jantung tidak

teratur, tekanan darah tinggi dan diabetes.

3. Kecelakaan

Kurang tidur adalah faktor bencana besar, harus diakui bahwa

kurang tidur juga berdampak pada keselamatan saat berkendara

di jalan. Kelelahan adalah penyebab utama human error dari

kecelakaan mobil, dan resikonya setara dengan mengemudi

sambil mabuk. Kurang tidur atau memiliki kualitas tidur yang

Page 35: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

15

buruk juga dapat menyebabkan kecelakaan dan ciderai tempat

kerja.

2.1.7 Klasifikasi Insomnia

1. Insomnia Akut

Insomnia dapat dijumpai dan sebagaian besar individu sering

mengalami insomnia akut ini, dimana insomnia ini ditandai

dengan keadaan stress terhadap pekerjaan maupun masalah

hidup atau gagal ujian, teteapi tidak disertai komplikasi yang

dapat terganggu aktivitas sehari-hari.

2. Insomnia Kronik

Insomnia kronik yaitu insomnia yang dapat menganggu kualitas

hidup, gangguan mental atu fisik. Dimana penderita

insomniakronikini rawan mengalami kecelakaan akibat

insomnia yang menganggu aktivitas sehari-hari.

2.1.8 Penatalaksanaan Insomnia Pada Lansia

Ada beberapa kegiatan yang membantu mendapatkan tidur yang

higienis, menurut (Rafknowledge, 2004) :

1. Tentukan jadwal teratur untuk tidur dan bangun pagi.

2. Usahakan mendapat tidurnyang cukup, biasanya sekitar8 jam.

3. Tidurlah diruang dan tempat tidur yang sama setiap malam.

4. Jaga agar tempat tidur bebas dari bisingan dan gangguan, seperti

telepon atau televisi.

Page 36: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

16

5. Jangan minum-minuman cafein dan minuman keras, atau

merokok.

6. Lakukan olahraga di pagi hari.

7. Cobalah untuk mendengarkan music sebelum tidur.

8. Bila anda terus menjaga di malam hari, hindari waktu yang

terang.

2.1.9 Intervensi Keperawatan Insomnia Pada Lansia

Setelah mengetahui beberapa data lansia mengalami insomnia

maka tindakan yang dapat dilakukan keluarga ataupun perawat

antara sebagai berikut (Asmadi, 2008) :

1. Tidur hanya disaat sudah mengantuk hal ini bisa mengurangi

saat-saat terjaga ditempat tidur.

2. Mandilah dengan air hangat.

3. Istirahat dan rilaks merupakan cara yang sangat baik. Tetapi

jangan berlebihan.

4. Lakukan pemijatan, guna memijat sebelum tidur supaya

menghilangkan ketegangan pada otot-otot dan memudahkan

tidur.

5. Minum susu gangat sebelum tidur dapat menengkan saraf, dan

membuat rilaks.

6. Makanlah makanan ringan, dengan sedikit makan ringan yang

rendah protein dan tinggi karbohidrat, dan kue yang

Page 37: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

17

disantapkira-kira sejam sebelum waktu tidur, akan membantu

anda tertidur lebih segera.

7. Hindaro cofein, alkohol, dan tembakau ini sudah sangat jelas.

8. Mengongsumsi cofein, alkohol, dan tembakau dapat menganggu

usaha tidur.

9. Tidur diruangan yang berventilasi baik, udara segar dan ruangan

yang bersuhu normal memberi kontribusi pada perolehan tidur

yang baik.

10. Tidur dengan posisi yang benar tidur terlentang mungkin posisi

untuk rilaks.

11. Jaga jadwal tidur teratur.

12. Jangan tidur terlalu lama, bangunlah pada jam yang sama setiap

hari.

13. Membuat rilaks jari-jemari kaki. Keadaan tubuh yang rilaks

adalah hal yang penting untuk memperoleh tidur yang nyenyak.

2.1.10 Alat Ukur Insomnia

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur (insomnia) dari

subjek adalah menggunakan KSPBJ-IRS (Kelompok Studi Psikiatri

Biologik Jakarta Insomnia Rating Scale). Alat ukur ini mengatur

masalah insomnia secara terperinci, misalnya masalah gangguan

masuk tidur, lamanya tidur, kualitas tidur, serta kualitas setelah

bangun. Berikut merupakan butir-butir dari KSPBJ Insomnia Rating

Page 38: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

18

Scale dan nilai skoring dari item yang ipilih oleh subjek adalah

sebagai berikut (Siti A, 2013) :

1. Lamanya tidur

Butir ini untuk mengevaluasi jumlah jam tidur total, nilai butir

ini tergantung dari lamanya subjek tertidur dalam satu. Untuk

subjek normal tidur biasanya lebih dari 6,5 jam, sedangkan pada

penderita insomnia memiliki lama tidur lebih sedikit. Nilai yang

diperoleh untuk setiap jawaban adalah :

Nilai 0 : Untuk jawaban tidur lebih dari 6,5 jam

Nilai 1 : Untuk jawaban tidurantara 5,5-6,5 jam

Nilai 2 : Untuk jawaban tidur antara 4,505,5 jam untuk

insomnia sedang

Nilai 3 : Untuk jawaban tidur antara 4,5 jam untuk insomnia

berat

2. Mimpi

Subjek normal biasanya tidak bermimpi atau megingat bila ia

mimpi, sedangkan penderita insomnia mempunyai mimpi yang

lebih banyak. Nilai yang diperoleh untuk setiap jawaban :

Nilai 0 : Untuk jawaban tidakada mimpi

Nilai 1 : Untuk jawaban terkadang mimpi yang menyenangkan

atau mimpi biasa saja

Nilai 2 : Untuk jawaban selalu bermimpi

Nilai 3 : Untuk jawaban mimpi buruk

Page 39: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

19

3. Kualitas tidur

Kebanyakan subjek normal tidurnya dalam, sedangkan penderita

insomnia biasanya tidur dangkal. Nilai yang diperoleh dalam

setiap jawaban :

Nilai 0 : Untuk jawaban dalam satu sulit terbangun

Nilai 1 : Untuk jawaban terhitung tidur yang baik, tetapi sulit

terbangun

Nilai 2 : Untuk jawaban terhitung tidur yang baik, teteapi

mudah terbangun

Nilai 3 : Untuk jawaban tidur dangkal, mudah terbangun

4. Masuk tidur

Subjek normal biasanya dapat tidur dalam waktu 5-15 menit

atau rata-rata kurang dari 30 menit. Penderita insomnia biasanya

lebih lama dari30 menit. Nilai yang diperoleh dalam setiap

jawaban adalah :

Nilai 0 : Untuk jawaban kurang dari ½ jam

Nilai 1 : Untuk jawaban antara ½ jam sampai 1 jam untuk

insomnia ringan

Nilai 2 : Untuk jawaban antara 1 samapi 3 jam untuk insomnia

sedang

Nilai 3 : Untuk jawaban lebih dari 3 jam untuk insomnia berat

Page 40: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

20

5. Terbangun malam hari

Subjek normal dapat memperthankan tidur sepanjang malam,

kadang-kadang terbangun 1-2 jam kali, tetapi penderita

insomnia terbangun lebih dari 3 kali. Nilai yang diperoleh dalam

setiap jawaban :

Nilai 0 : Untuk jawaban tidak terbangun sama sekali

Nilai 1 : Untuk jawaban 1-2 kali terbangun untuk insomnia

ringan

Nilai 2 : Untuk jawaban 3-4 kali terbangun untuk insomnia

sedang

Nilai 3 : Untuk jawaban lebih deri 4 kali terbangun untuk

insomnia berat

6. Waktu untuk tertidur kembali

Subjek normal mudah sekali untuktidur kembali setelah

terbangun dimalam hari, biasanya kurang dari 5 menit ½ jam

mereka dapat tidur kembali. Penderita insomnia memerlukan

waktu panjang untuk tidur kembali. Nilai yang diperoleh dalam

setiap jawaban :

Nilai 0 : Untuk jawaban kurang dari 5/ ½ jam

Nilai 1 : Untuk jawaban antara ½- 1 jam untuk insomnia

ringan

Nilai 2 : Untuk jawaban antara 1- 3 jam untuk insomnia sedang

Page 41: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

21

Nilai 3 : Untuk jawaban lebih deri 3jam atau tidak dapat tidur

lagi untuk insomnia berat

7. Lamanya tidur setelah bangun

Subjek normal biasanya dapat tertidur kembali setelah bangun,

sedangkan penderita insomnia tidak dapat tidur kembali atau

tidur hanya ½ jam. Nilai yang diperoleh dalam setiap jawaban :

Nilai 0 : Untuk jawaban lama tidur lebih dari 3 jam

Nilai 1 : Untuk jawaban lama tidur antara 1 – 3 jam

Nilai 2 : Untuk jawaban lama tidur ½ - 1 jam

Nilai 3 : Untuk jawaban lama tidur kurang dari ½ jam

8. Lamanya gangguan tidur terbangun pada malam hari

Subjek normal biasanya tidak mengalami gangguan tidur

terbangun malam hari atau hanya 1 malam, tetapi penderita

insomnia biasanya mengalami gangguan tidur selama 7 hari,

sebelum tergantung dari insomnianya. Nilai yang diperoleh

dalam setiap jawaban :

Nilai 0 : Untuk jawaban lama gangguan tidur terbangun dini

hari tidak sama sekali atau pagi

Nilai 1 : Untuk jawaban 2 -7 hari untuk insomnia ringan

Nilai 2 : Untuk jawaban 2 – 4 minggu untuk insomnia sedang

Nilai 3 : Untuk jawaban lama gangguan sudah lebih dari 4

minggu untuk insomnia berat

Page 42: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

22

9. Terbangun dinihari

Subjek normal dapat bangun kapan ia ingin bangun, tetapi

penderita insomnia biasanya bangun lebih cepat (misal 1-2 jam

sebelum waktu untuk bangun). Biasanya rata-rata subjek normal

terbangun 4.30 wib. Nilai yang diperoleh dalam setiap jawaban

adalah :

Nilai 0 : Untuk jawaban bangun 4.30

Nilai 1 : Untuk jawaban bangun jam 04.00 untuk insomnia

ringan

Nilai 2 : Untuk jawaban bangun jam 3.30 dan tidak dapat tidur

lagi untuk insomnia sedang

Nilai 3 : Untuk jawaban bangun sebelum 3.30 dan tidak dapat

tidur lagi untuk insomnia berat

10. Lamanya perasaan tidak segar setiap bangun pagi

Subjek normal merasa segar setelah tidur malam hari, akan

tetapi penderita insomnia biasanya bangun segar atau lesu dan

perasaan ini biasanya di alami selama 7 hari sebulan, bahkan

berbulan-bulan tergantung berat insomnianya. Nilai yang

diperoleh dalam setiap jawabanya :

Nilai 0 : Untuk jawaban lamanya perasaan tidak segar setiap

bangun pagi tidak ada

Nilai 1 : Untuk jawaban 2- 7 hari untuk insomnia ringan

Nilai 2 : Untuk jawaban 2 -4 minggu untuk insomnia sedang

Page 43: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

23

Nilai 3 : Untuk jawaban lama gangguan sudah lebih dari 4

minggu untuk insomnia berat

Menurut Iskandar dan Setyonegoro (1985), setelah semua nilai

terkumpul kemudian di hitung dan di golongkan kedalam tingkat

insomnia :

1. Tidak insomnia : 0-9

2. Insomnia ringan : 10-16

3. Insomnia sedang : 17-23

4. Insomnia berat : 24-30

Hasil yang didapat dihitung kemudian menghasilkan Scoring :

1. Nilai minimal : jumlah minimal mendapatkan nilai 0

2. Nilai maximal : jumlah maximal mendapatkan nilai 30

2.2 Konsep Dasar Lanjut Usia

2.2.1 Pengertian Lanjut Usia

Lanjut usia adalah fase menurunya kemampuan akal dan fisik,

yang dimulai dengan adanya beberapa perubahn dalam hidup.

Sebagaimana diketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia

akan mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak.

Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan

fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian

meninggal.bagimanusia yang normal, siapa orangnya, tentu telah

siap menerima keadaan baru dalam setiapfase hidupnya dan

Page 44: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

24

mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya

(Daemojo, 2004).

Proses menua adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan

tahapan-tahapan menurunya berbagai fungsi organ tubuh, yang

ditandai dengan semakin rentanya tubuh terhadap berbagai serangan

penyakit yang dapat menyebabakan kematian misalnya pada sistem

kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, pencernaan,

endokrin dan lain sebagainya. Hal tersebut disebabkan seiring

meningkatnya isia sehingga terjadi perubahan dalam struktur dan

fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut pada

umumnya mengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis

yang pada akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi dan sosial

lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada activitu of

daily living (Fatimah, 2012).

Menua atau menjadi tua adalah salah satu keadaan yang terjadi

di dalam kehidupan manusia. Proses menuamerupakan prose

sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu,

tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan

proses ilmiah yang berarti seseorang telah memalui tiga tahap

kehidupan, yaitu anak, dewasa, dam tua (Nugroho, 2012).

Page 45: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

25

2.2.2 Batasan-Batasan Lanjut Usia

Usia yang dijadikan patokan untuk lanjut usia berdeda-beda

umumnya berkisar antara 60-65 tahun, beberapa para ahli tentang

batasan usia lansia adalah sebagai brikut :

1. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) ada empat yaitu :

a. Usia pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun.

b. Lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun.

c. Lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun.

d. Usia sangat tua (very old) usia >90 tahun.

2. Menurut kesehatan RI (2015) membagi lansia menjadi :

a. Kelompok menjelang usia lanjut (45-54) sebagai masa

virilitas.

b. Kelompok usia lanjut (55-65) sebagai masa presenium.

c. Kelompok usia lanjut lebih dari (65 tahun) sebagai senium.

2.2.3 Ciri-ciri Lansia

menurut Hurlock (1980) terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut

usia, yaitu :

1. Usia lanjut merupakan periode kemunduran

Sebagai pemicu terjadinya kemunduran pada lansia adalah

faktor fisik dan faktor psikologis. Dampak dari kondisi ini dapat

mempengaruhi psikologis lansia. Sehingga, setiap lansia

membutuhkan adanya motivasi. Motivasi berperan penting

dalam kemunduran pada lansia. Mereka akan mengalami

Page 46: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

26

kemunduran semakin cepat apabila memiliki motivasi yang

rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat makan

kemunduran itu akan lama terjadi.

2. Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas

Pandangan-pandangan negatif akan lansia dalam

mesyarakat sosial secara tidak langsung berdampak pada

terbentuknya status kelompok minoritas pada lansia.

3. Menua membutuhkan perubahan peran

Kemunduran yang terjadi pada lansia berdampak pada

perubahan peran mereka dalam masyarakat sosial ataupun

keluarga. Namun demikian, perubahan peran ini sebaiknya

dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan

dari lingkungan.

4. Penyesuaian yang buruk pada lansia

Perilaku buruk lansia terbentuk karena perlakuan buruk

yang mereka terima, perlakuan buruk tersebut secara tidak

langsung membuat lansia cendurung mengembangkan konsep

diri yang buruk.

2.2.4 Tipe – tipe Lansia

Maryam, dkk. (2008) mengelompokan tipe lansia dalam

beberapa poin, antara lain :

Page 47: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

27

1. Tipe arif bijaksana

Tipe ini didasarkan pada orang lanjut usia yang memiliki

banyak pengalaman, kaya dengan hikmah, dapat menyesuaikan

diri dengan perubahan zaman, mempunyai kesibukan, ramah,

memiliki kerendahan hati, sederhana, dermawan, dan dapat

menjadi panutan.

2. Tipe mandiri

Yaitu lansia dapat menyesuaikan perubahan pada dirinya.

Mereka menganti kegiatan yang hilang dengan yang baru,

selektif dalam mencari pekerjaan, dan dapat bergaul dengan

lainsia yang lainya.

3. Tipe tidak puas

Lansia yang selalu mengalami konflik lahir batin. Mereka

cinderung menentang proses penuaan sehingga menjadi

pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani,

pengkritik, dan banyak menuntut.

4. Tipe pasrah

Lansia tipe ini memiliki kecenderungan menerima dan

menunggu nasib baik, rajin mengkikuti kegiatan agama, dan

mau melakukan pekerjaan apasaja dengan ringan tangan.

5. Tipe binggung

Lansia tipe ini terbentuk akibat mereka mengalami syok

akan berubahan status dan peran. Mereka mengalami

Page 48: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

28

keterkejutan, yang membuat lansia mengasingkan diri, minder,

menyesal, pasif, dan acuh tak acuh.

2.2.5 Tugas Perkembangan Lansia

Menurut pabila tahun 2013 kesepian lansia untuk beradaptasi

terhadap tugas perkembangan lansia dipengaruhi oleh proses tumbuh

kembang pada tahap sebelumnya. Tugas perkembangannya adalah

sebagai berikut :

1. Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun.

2. Mempersiapkan diri untuk pensiun.

3. Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya.

4. Mempersiapkan kehidupan baru.

5. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan masyarakat secara

santai.

6. Mempersiapkan diri untuk kematianya dan kematian pasangan.

2.2.6 Karakteristik Lansia

Menurut Pusat Data dan Informasi, Kementrian Kesehatan RI

(2016), karakteristik lansia dapat dilihat berdasarkan kelompok

berikut ini :

1. Jenis kelamin

Dalam data Kemenkes RI (2015), lansia lebih didominasi oleh

jenis kelamin perempuan. Artinya, ini menunjukan bahwa

harapan hidup paling tinggi adalah perempuan.

Page 49: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

29

2. Status perkawinan

Berdasarkan Badan Pusat Statistik RI, SUPAS 2015, penduduk

lansia ditilik dari status perkawinannya sebagian besar berstatus

kawin (60%) dari cerai mati (37%). Adapun perincianya yaitu

lansia perempuan yang berstatus cerai mati sekitar 56,04 persen

dari keseluruhan yang cerai mati, dan lansia laki-laki yang

berstatus kawin ada 82,84 persen. Hal ini disebabkan usia

harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan

harapan hidup laki-laki, sehingga persentase lansia perempuan

yang berstatus cerai mati lebih banyak dibandingkan dengan

lansia laki-laki. Sebaliknya, lansia laki-laki yang bercerai

umumnya segera kawin lagi.

3. Living arrangement

Angak beban tanggungan adalah angka yang menunjukan

perbandingan banyaknya orang tidak produktif (umur<15 tahun

dan > 65 tahun) dengan orang berusia produktif (umur 15-64) .

angka tersebut menjadi cermin besarnya beban ekonomi yang

harus ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayi

penduduk usia non produktif.

2.2.7 Proses Menua (Aging Proces)

Menjadi tua (menua) adalah suatu keadaan yang menjadi di

dalam kehidupan manusia. Proses menua adalah proses sepanjang

hidup yang tidak hanya dimulai dari satu waktu tertentu, tetapi

Page 50: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

30

dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses

ilmiah yang berarti seseorang telah memulai tahap-tahap kehidupan

yang neonatus, toddler, pra school, school, remaja, dewasa dan

lansia. Tahapan berbeda ini dimulai baik secara biologis maupun

psikologis (Padila, 2013).

2.2.8 Teori-teori Proses Menua

Nugroho (2006) mengelompokan teori proses menua dalam dua

bidang, yakni biologi dan sisiologis. Masing-masing bidang tersebut

kemudian dipecah lagi kedalam beberapa bagian sebagai tersebut :

1. Teori biologis

a. Teori genetik clock

Teori ini merupakan teori instrinsik yang menjelaskan

bahwa ada jam biologis di dalam tubuh yang berfungsi

untuk mengatur gen dan menentukan proses penuaan.

Proses ini telah terprogram secara genetik untuk spesies-

spesies tertentu. Umumnya, di dalam inti sel setiapspesies

memiliki suatu jam genetik/jam biologis sndiri dan setiap

dari mereka mempunyai batas usia yang berbeda-beda yang

telah diputar menurut replika tertentu.

b. Teori rantai silang (cross link theory)

Teori ini menjelaskan bahwa lemak, protein, karbohidrat,

dan asam nekleat (molekul kolagen) yang bereaksi dengan

zat kimia dan radiasi, mengubah fungsu jaringan. Hal

Page 51: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

31

tersebut menyebabkan adanya perubahan pada membran

plasma yang mengakibatkan terjadinya jaringan yang kaku,

kurang elastis, dan hilangnya fungsi pada proses menua.

c. Teori radikal bebas

Adalah radikal bebas merusak membrane sel yang

menyebabkan kerusakan dan kemunduran secara fisik.

d. Teori immunologi

Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi

zat ksusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak dapat

tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi

lemah.

e. Teori stres adaptasi

Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan

tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan

kestabilan lingkungan.

2. Teori psikososial

a. Teori intergritas ego : teori perkembangan ini

mengidentifikasi tugas-tugas yang dicapai dalam tiap tahap

perkembangan.

b. Teori stabilitas personal : kepribadian seseorang terbentuk

pada masa kanak-kanak dan tetap bertahan secara stabil,

perubahan yang radikal pada usia tua bisa jadi

mengidentifikasi penyakit otak.

Page 52: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

32

3. Teori sosiokultural

a. Teori pembebasan : teori ini menyatakan bahwa dengan

bertambahnya usia, seseorang berangsur mulai melepaskan

diri dari kehidupan sosialnya, atau menarik diri dari

pergaulan sekitarnya.

b. Teori aktivitas : teori ini menyatakan penuaan sukses

tergantung dari bagaimana usia lanjut merasakan kepuasan

beraktifitas dan mempertahankan aktifitas tersebut selama

mungkin.

4. Teori konsekuensi fungsional

a. Teori ini mengatakan tentang konsekuensi fungsional usia

lanjut yang berhubungan dengan perubahan-perubahan

karena usia dan faktor resiko tambahan.

b. Tampa intervensi maka beberapa konsekuensi

fungsionalakan negatif, dengan intervensi menjadi positif.

2.2.9 Permasalahan yang Terjadi Pada Lansia

Menurut sunaryo (2016) berbagai permasalahan yng berkaitan

dengan pencapaian kesejahteraan lanjut usia antara lain :

1. permasalahan umum

a. makin besar jumlah lansiayang berada di bawah garis

kemiskinan

Page 53: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

33

b. makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga

anggotakeluarga yang berusia lanjut kurang diperhatikan,

dihargai dan dihormati.

c. Lahirnya kelompok masyarakat industri

d. Masih rendahnya kuantutas dan kualitas tenaga profesional

pelayanan lanjut usia

2. Pemasalahan khusus

a. Perdasarkan proses menua yang berakibat timbulnya

masalah baik fisik, mental maupun sosial.

b. Berkurangnya integrasi sosial lanjut usia.

c. Rendahnya produktifitas kerja lanjut usia.

d. Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada

tantanan masyarakat individualistik.

e. Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang

dapat mengganggu kesehatan fisiklansia.

2.2.10 Perubahan-perubahan yang Terjadi Pada Lansia menurut

(Azizah, 2011).

Semakin bertambahnya umur manusia, akaan terjadi proses penuaan

secara degeneratif yang akan berdampak pada perubahan-perubahan

pada diri manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga kognitif,

perasaan, sosial dan sexual (Azizah, 2011).

Page 54: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

34

1. Perubahan fisik

a. Sistem indra

Sistem pendengaran; prebiakusis (gangguan pada

pendengaran) oleh karena hilangnya kemampuan (daya)

pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi

suara atau tanda-tanda yang tinggi, suara yang tidak jelas,

sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada lansia usia

diatas 60 tahun.

b. Sistem integumen

Pada lansia kulit mengalami atropi, kendur, tidak elastis

kering dan berkerut. Kulit akan kekurangan cairan sehingga

terjadi tipis dan berbecak. Kekeringan kulit disebabkan

atropi grandula sebasea dan glandula sudoritera, timbul

pigmen berwarna coklat pada kulit dikenal dengan liver

spot.

c. Sistem muskuloskeletal

Perubahan sistem muskuloskeletal pada lansia antara lain

jaringan penghubung (kolagen dan elastin). Kolagen

sebagai pendukung utama kulit, tandon, tulang, kartilago

dan jaringan pengikat mengalami perubahan menjadi

bentangnya yang tidak teratur.

Page 55: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

35

d. Kartilago

Jaringan kartilago pada persendian lunak dan mengalami

granulasi dan akhirnya permukaan sendi menjadi rata,

kemudian kemampuan kartilago untuk regenerasi berkurang

dan degenerasi yang terjadi cenderung kearah progesif,

konsekuensinya kartilago pada persendiaan menjadi rentang

terhadap gesekan.

e. Tulang

Berkurangnya kepadatan tulang setelah di obserfasi adalah

bagian dari penuaan fisiologis akan mengakibatkan

osteoporosis lebih lanjut mengakibatkan nyeri, deformitas

dan fraktur.

f. Otot

Perubahan struktur otot pada penuaan sangat berfariasi,

penurunan jumlah dan ukuran serabut otot, peningkatan

jaringan penghubung dan jaringan lemak pada otot

mengakibatkan efek negatif.

g. Sendi

Pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon,

ligamen an fasia mengalami penuaan elastisitas.

2. Sistem kardiovaskuler dan Respirasi

Perubahan sisitem kardiovaskuler dan respirasi mencangkup :

Page 56: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

36

a. Sisitem kardiovaskuler

Masa jantung bertambah, vertikel kiri mengalami hipertropi

dan kemampuan jantung berkurang karena perubahan pada

jaringan ikat dan penumpukan lipofusin dan klasifikasi sa

nude dan jaringan konduksi berubah menjadi jaringan ikat.

b. Sistem respirasi

Pada penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru, kapasitas

total paru tetap, tetapi volume cadangan paru bertambah

untuk mengompensasi kenaikan ruang rugi paru, udara yang

mengalir ke paru berkurang. Perubahan pada otot, kartilago

dan sendi torak mengakibatkan gerakan pernapasan

terganggu dan kemampuan peregangan toraks berkurang.

c. Pencernaan dan metabolisme

Perubahan yang terjadi pada sistem penbernaan seperti

penurunan produksi sebagai kemunduran fungsi yang nyata:

hilangnya gigi, indra pengecap menurun, rasa lapar

menurun, liver (hati) makin mengecil dan menurunya

tempat penyimpanan, berkurangnya aliran darah.

d. Sistem perkemihan

Pada sistem perkmihan terjadi perubahan yang signifikan

banyak fungsi yang mengalami kemunduran, contohnya laju

filtrasi, ekskresi, dan reabsobsi oleh ginjal.

Page 57: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

37

e. Sistem saraf

Sistem susunan saraf mengalami perubahan anatomi dan

atropi yang progesif pada serabut daraf lansia. Lansia

pengalami penurunan koordinasi dan kemampuan dalam

melakukan aktifitas sehari-hari.

f. Sistem reproduksi

Perubahan sistem reproduksi lansia ditandai dengan

menciutnya ovary dan uterus. Terjai atropi peyudara, pada

laki-laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa,

meskipun adanya penurunan secara beransur-ansur.

3. Perubahan kognitif

a. Memory (daya ingat)

b. IQ (Intellegent Quocient)

c. Kemampuan Belajar (Learning)

d. Kemampuan Pemahaman (Comprehension)

e. Pemecahan Masalah (Problem Solving)

f. Pengambilan Keputusan (Decission Making)

g. Kebijaksanaan (Wisdom)

h. Kinerja (Performance)

i. Motivasi

Page 58: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

38

2.3 Konsep Aroma Terapi Lavender

2.3.1 Pengertian Aroma Terapi

Lavender adalah tumbuhan pendek bercabang yang tumbuh

hingga ketinggian sekitar 60 sentimeter. Habitus semak, daun

bertulang sejajar, bungga berwarna ungu kebiruan di ujung cabang.

Bungga lavender memiliki aroma yang sangat harum (Dini Nuris

Nuraini, 2014).

Aromaterapi adalah terapi atau pengobatan dengan mengunakan

bau-bauan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, bungga, pohon yang

berbau harum dan enak. Minyak atsiri digunakajn untuk

mempoertahankan dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan,

seiring diganbungkan untuk menenangkan sentuhan penyembuhan

dengan sifat terapeutik dari minyak atsiri (Craig Hospital, 2013).

2.3.2 Macam-macam Minyak Aroma Terapi

Aroma terapi dapat juga didefinisikan sebagai pengunaan

terkendali esensial tanaman untuk tujuan terapeutik (Posazki et al,

2012).

1. Minyak lavender (Lavender Oil)

2. Minyak Rosemary (Rosemary Oil)

3. Minyak Tea Tree (Tea Tree Oil)

4. Minyak Geranium (Geranium Oil)

5. Minyak Peppermint

6. Minyak Jeruk Lemon (Lemon Oil)

Page 59: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

39

7. Minyak Chamomile roman

8. Minyak Clary Sage (Clary Sage Oil)

9. Minyak ylang-ylang (Ylang-ylang Oil)

10. Minyak Eukaliptus

2.3.3 Mekanisme Aroma Terapi

Efek fisiologis dari aroma terapi dapat dibagi menjadi dua jenis

mereka yang bertindak melalui simulasi sistem saraf dan organ-

organ yang bertindak langsung pada prgan atau jaringan melalui

efektor-efektor mekanisme (Hongratanaworakit, 2014)

Aroma terapi didasarkan berdasarkan pada teori bahwa inhalasi

atau penyerapan minyak esensial memicu perubahan dalam sistem

limbik, bagian dari otak yang berhubungan engan memori dan

emosi, endokrin atau sistem kekebalan tubuh, yang mempengaruhi

denyut jantung, tekanan darah, pernafasan, aktifitas gelombang otak

dan pelepasan berbagai hormon di seluruh tubuh. Efek pada otak

dapat menjadikan tenang atau merangsang sistem saraf, serta

mungkin membantu dalam menormalkan sekresi hormon.

Menghirup minyak esensial dapat meredakan gejala pernafasan,

sedangkan aplikasi lokal minyak yang diencerkan dapat membantu

untuk kondisi tertentu. Pijat dikombinasikan dengan minyak esensial

memberikan relaksasi, serta bantuan dari nyeri, kekuatan otot dan

kejang. Beberapa minyak esensial yang diterapkan pada kulit dapat

menjadi anti mikroba, antiseptik, anti jamur, dan anti inflamasi.

Page 60: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

40

2.3.4 Manfaat Minyak Aroma Terapi

1. Lavender

Diangap paling bermanfaat dari semua minyak atsiri. Lavender

dikenal untuk membantu meringakankan nyeri, sakit kepala,

insomnia, ketegangan dan stres (depresi) melawan kelelahan dan

mendapatkan untuk relaksasi, merawat agar tidak tidak infeksi

paru-paru, sinus, termasuk jamur vaginal, radang tenggorokan,

asma, kista dan peradangan lain. Meningkatkan daya tahan

tubuh, regenerasi sel, luka terbuka, infeksi kulit dan sangat

nyaman untuk kulit bayi.

2. Jasmine

Pembangkit gairah cinta, baik untuk kesuburan wanita,

mengobati impotensi, anti depresi, pegal linu, sakit menstruasi

dan radang selaput lendir.

3. Orange

Baik untuk kulit berminyak, kelenjar getah bening tak lancar,

debar jantung tak teratur dan tekanan darah tinggi.

4. Papermint

Membasmi bakteri, virus dan parasit yang bersarang di

pencernaan. Melancarkan penyumbatan sinus dan paru,

mengaktifkan produksi minyak dikulit, menyembuhkan gatal-

gatal karena kadas/kurap, herpes, kudis karena tumbuhan

beracun.

Page 61: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

41

5. Rosemary

Salah satu aroma yang manjur memperlancar peredaran darah,

menurunkan kolestrol, mengendorkan otot, reumatik,

menghilangkan ketombe, kerontokan rambut, membasmi

mengatasi kulit kusam sampai dilapisan terbawah, mencegah

kulit kering, berkerut yang menampakan urat-urat kemerahan.

6. Sandalwood

Menyembuhkan infeksi saluran kencing dan alat kelamin,

mengobati radang dan luka bakar, masalah tenggorokan,

membantu mengatasi sulit tidur dan menciptakan ketenangan

hati.

7. Green tea

Berberan sebagai tonik kekebalan yang baik mengobati penyakit

paru-patu, alat kelamin, vagina, sinus, infeksi mulut, infeksi

jamur, cacar air serta melindungi kulit karena radiasi bakar

selama tearpi kanker.

8. Kenanga (ylang-ylang)

Bersifat menenangkan, melegakan sesak nafas, berfungsi

sebagai tonik rambut sekaligus untuk pembangkit rasa cinta.

9. Lemon

Selain baik untuk kulit berminyak, berguna pula sebagai zat

antioksidan, antiseptik, melawan virus dan infeksi bakteri,

mencegah hipertensi, kelenjar hati dan limpa yang tersumbat,

Page 62: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

42

memberbaiki metabolisme, menunjang system kekebalan tubuh

serta memperlambat kenaikan berat badan.

10. Kamboja (Frangipani)

Bermanfaat untuk pengobatan gangguan pencernaan, radang

hati, radang saluran nafas, jantung berdebar, TBC, cacingan,

sembelit, kencing nanah, beri-beri, sakit gigi dan dapat juga

digunakan untuk meditasi dan memberikan suasan hening yang

mendalam.

11. Vanilla

Dengan aroma yang lembut dan hangat mampu menenangkan

pikiran.

2.3.5 Teknik Pemberian Aroma Terapi

Menurut (Craig Hospital, 2013) ada beberapa pemberian aroma

terapi yang bisa digunakan dengan cara :

1. Inhalasi

Biasanya dianjurkan untuk masalah dengan pernafasan dan

dapat dilakukan dengan menjatuhkan beberapa tetes minyak

esensial ke dalam mangkuk air mengepul. Uap tersebut

kemudian dihirup selama beberapa saat, dengan efek yang

ditingalkan dengan menempatkan handukdiatas kepala dan

mangkuk sehingga membentuk tenda untuk menangkap udara

yang dilembabkan dan bau.

Page 63: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

43

2. Massage/pijat

Mengunakan minyak esesial aromatik dikombinasikan dengan

minyak dasar yang dapat menenangkan atau merangsang.

Tergantung pada minyak yang digunakan, pijat minyak esensial

dapat diterapkan ke area masalah tertentu atau keseluruh tubuh.

3. Difusi

Digunakan untuk menenangkan saraf atau mengobati beberapa

masalah pernafasan an dapat dilakukan dengan penyembprotan

senyawa yang mengandung minyak ke udara dengan caea yang

sama dengan freshener. Hal ini juga dapat dilakukan dengan

menempatkan beberapa tetes minyak esensial dalam difuser dan

menyalakan sumber panas. Duduk dalam jarak tiga kaki dari

difuser, pengobatan biasanya berlangsung sekitar 30 mkenit.

4. Kompres

Panas atau dingin mengandung minyak esensial dapat digunakan

untuk nyeri otot dan segala nyeri, memar dan sakit kepala.

5. Perendaman

Mandi yang mengandung minyak esensial dan berlangsung

selama 10-20 menit yang direkomendasikan untuk masalah kulit

dan menenangkan saraf.

2.4 Kerangka Teori

Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi

keperawatan). Definisi mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar

Page 64: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

44

belakang pendidikanya. Ia mengatakan bahwa definisi keperawatan harus

menyertakan prinsip keseimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh

persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama Atackpole.

Heardeson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan

yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah

membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui

upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan

penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat

dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan,

kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu (Priyoto, 2018)

Kebutuhan dasar manusia terdiri dari 14 komponen yang merupakan

komponen penanganan perawatan (Priyoto, 2018)

1. Bernafas secara normal

2. Makan dan minum dengan cukup.

3. Membuang kotoran tubuh.

4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.

5. Tidur dan istirahat.

6. Memilih pakaian yang sesuai.

7. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan

pakaian dan mengubah lingkungan.

8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen.

9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.

Page 65: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

45

10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,

kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.

11. Beribadah sesuai keyakinan.

12. Berkerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.

13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.

14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun

pada perkembangan moral dan kesehatan serta mengunakan failitas

yang tersedia.

Gambar 2.1 Teori Virginia Henderson (1966)

Keperawatan

Individu Dapat melakukan

aktivitas sehari-

hari

Melakukan

kegiatan :

a. Kenyamanan

b. prefentif

Melalui pelaksanaan

aktifitas kehidupan,

menyamankan dan

komponen ketergantungan

keperawatan agar klien

Koping

terhadap

ketergantunga

n esensial.

Pemulihan

kesehatan

Kehidupan dan

kesehatan

Page 66: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

46

Teori keperawatn menurut Virgenia Handerson (1966) individu

melakukan kegiatan kenyamanan dan prefentif dengan melalui pelaksanaan

aktivitas kehidupan, menyamankan dan komponen ketergantungan

keperawatan agar klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan kegiatan

tersebut juga dapat mempengaruhi kehidupan dan kesehatan, pemulihan

kesehatan dan koping terhadap ketergantungan esensial.

Gambar 2.2 Kerangka Teori Penelitian

Faktor-faktor penyebab

insomnia :

Faktor internal :

a. Usia lanjut.

b. Stres

Faktor eksternal :

a. Suasana

ramai/berisik.

b. Perbedaan suhu.

c. Perubahan

lingkungan

sekitar.

insomnia

Terapi non farmakologis

a. Usahakan mendapat

tidur yang cukup.

b. Hindari tempat tempat

tidur dari kebisingan.

c. Jangan minum-minuman

cofein,alkohol.

d. Hindari merokok

e. Tentukan jadwal tidur

yang teratur.

f. Aroma terapi lavender

Terapi farmakologi

a. Zolpidem

b. Tradoson

c. Lorazepam

d. Fenobarbital

e. Klonazepam

f. Amitripilin

Gangguan tidur

menurun

Page 67: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

47

BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konseptual adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan

atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya, atau antara

variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang diteliti

(Notoatmodjo, 2012).

Kerangka konseptual adalah menjelaskan secara teoritis model

konseptual variabel-variabel penelitian, tentang bagaimana peraturan teori-

teori yang berhebungan dengan variabel-variabel penelitian yang diteliti,

yaitu variabel bebas atau terikat (Iskandar, 2008).

Page 68: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

48

3.1.1 Kerangka Konseptual

Keterangan :

: Tidak diteliti : Berhubungan

: Diteliti : Mempengaruhi

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Keefektifan Pemberian Aroma Terapi

Lavender Terhadap Insomnia Pada Lansia.

Lansia dalam hal ini sering mengalami insomnia, faktor-faktor yang

mempengaruhi insomnia terbagi menjadi dua yaitu, faktor internal dan

eksternal. Faktor internal mempengaruhi usia lanjut dan tingkat

kecemasan/stress, sedangkan faktor eksternal yaitu meliputi suasana ramai,

perbedaan suhu, perubahan lingkungan sekitar, jadwal tidur dan bangun

Faktor yang mempengaruhi

insomnia :

Faktor internal

a. Lanjut Usia

b. Stres dan cemas.

Faktor eksternal

a. Suasana ramai/berisik.

b. Perbedaan suhu.

c. Perubahan lingkungan

sekitar.

d. Jadwal tidur dan bangun

yang tidak teratur.

e. Efek samping obat.

Insomnia Penurunan

Insomnia

Terapi non farmakologi

a. Usahakan mendapat

tidur yang cukup.

b. Hindari tempat tempat

tidur dari kebisingan.

c. Jangan minum-

minuman

cofein,alkohol.

d. Hindari merokok

e. Tentukan jadwal tidur

yang teratur.

f. Aroma Terapi

Lavender

Terapi farmakologi

a. Zolpidem b. Tradoson c. Lorazepam d. Fenobarbital e. Klonazepam f. Amitripilin

Page 69: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

49

tidak teratur, efek samping obat. Penatalaksanaan insomnia yaitu dengan

terapi farmakologi dan non-farmakologi. Terapi farmakologi bisa

diberikan obat sebagai seperti Zolpidem, Tradoson, Lorazepam,

Fenobarbital, Klonazepam, Amitripilin, dan sedangkan terapi non-

farmakologi bisa diberikan seperti, usahakan mendapat waktu tidur yang

cukup, hindari tempat tidur dari kebisingan, jangan minum-minuman

cofein dan alkohol, menghindari merokok, tentukan jadwal tidur yang

teratur, olahraga yang cukup. Peneliti memilih keefektifan pemberian

aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia.

3.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual penelitian maka Hipotesa yang

diajukan dalam penelitian ini adalah :

H1 : Ada pengaruh pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia

pada lansia.

Page 70: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

50

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini mengunakan pre-eksperimen, dengan desain

rancangan yang gidunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest-

postest.pada desain ini tidak ada kelompok pembanding (kontrol). Satu

kelompok adalah kelompok perlakuan. Sebelum perlakuan pada kelompok

perlakuan dilakukan pengukuran awal (pre test) untuk menentukan

kemampuan atau nilai awal responden sebelum (uji coba). Selanjutnya pada

kelompok perlakuan dilakukan intervensi sesuai dengan protocol uji coba

yang direncanakan. Selain perlakuan dilakukan pengukuran akhir (post test)

pada kelompok perlakuan untuk menentukan efek perlakuan pada

responden.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keefektifan

pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia di Di

Posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun.

Bentuk rancangan ini sebagai berikut :

Tabel 4.1 skema penelitian One Group Pretest-Posttest

Subjek Pre Perlakuan Pasca tes

P O1 X O2

Keterangan :

P : Perlakuan

O1 : Pengukuran awal sebelum dilakukan perlakuan (pretest)

Page 71: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

51

X : Perlakuan (Aroma Terapi)

02 : Pengukuran kedua setelah dilakukan perlakuan (posttest)

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah lansia usia 55 tahun ke atas

yang mengalami insomnia di Posyandu Desa Lebak Ayu Kecamatan

Sawahan Kabupaten Madiun sebanyak 25 lansia yang menderita

insomnia.

4.2.2 Sampel

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nuesalam,

2016).

Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami

insomnia di Posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan Sawahan

Kabupaten Madiun dengan jumlah 25 orang responden.

4.2.3 Kriteria Sampel

Dalam penelitian ini peneliti memberikan kriteria khusus dalam

pengambilan sampel. Penentuan kriteria sampel sangat membantu

peneliti untuk mengurangi bias hasil penelitian. Kriteria sampel

dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu inklusi dan ekslusi

(Nursalam, 2013).

Page 72: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

52

1. Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subjek peneliti dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti

(Nursalam, 2013).

Kriteria Inklusi pada penelitian ini adalah :

a. Lansia penderita insomnia.

b. Bersedia menjadi responden.

c. Usia 55 tahun ke atas (Menurut Kesehatan RI, 2013)

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek

yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai

sebab (Nursalam, 2013).

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :

a. Lansia yang mengonsumsi obat-obat untuk meningkatkan

kualitas tidur.

b. Lansia yang tidak mau diberikan aroma terapi lavender.

4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan proses menyeleksi porsi dari populasi

untuk dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang

ditempuh dalam pengambilan sampel memperoleh sampel yang benar sesuai

dengan keseluruhan subyek penelitian (Nursalam, 2016).

Page 73: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

53

Pada penelitian ini menggunakan teknik penelitian total sampling. Total

sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel

sama dengan populasi (Sugiono, 2007).

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Gambar 4.1 Kerangka Kerja

Populasi

Semua lansia yang mengalami insomnia di Posyandu Lansia Desa Lebak Ayu

Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun sebanyak 25 lansia.

Sampel

Sampel pada penelitian ini mengunakan total sampling yang berjumlah 25 lansia

yang mengalami insomnia.

Teknik sampling

Total sampling

Desain penelitian

One group pre-post test design

Pengumpulan data

Kuesioner insomnia

Aroma terapi lavender

Pre aroma terapi Post aroma terapi

Pengolahan data

Editing, Coding, Scoring, Cleaning, Tabulasi

Uji statistik Paired T test

Hasil dan kesimpulan

Page 74: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

54

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

4.5.1 Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Variabel independen (variabel bebas)

Variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel

lain. Suatu kegiatan stimulus yang imanipulasi oleh peneliti

menciptakan suatu dampak pada variabel dependen. Variabel

bebas biasanya dimanipulasi,diamati, dan diukur untuk

mengetahui variabel bebas biasanya merupakan stimulus atau

intervensi keperawatan yang diberikan kepala klien untuk

mempengaruhi tingkat laku klien, dan variabel bebas dalam

penelitian ini adalah aroma terapi lavender.

2. Variabel dependen (variabel terikat)

Variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel

lain.variabel respon akan muncul sebagai akibat dari manipulasi

vriabel-variabel lain. Dalam ilmu perilaku, variabel terikat

adalah aspek tingkah laku diamati dari satu organisme yang

dikenal stimulus. Dengan kata lain, variabel terikat adalah faktor

yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya

hubungan atau pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah insomnia pada lansia.

Page 75: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

55

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut, sehingga

kemungkinan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Pada definisi

operasional dirumuskan untuk kepentingan akurasi, komunikasi dan

replikasi (Nursalam, 2008)

Tabel 4.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi

operasional Parameter

Alat ukur Skala

ukur Skor

1 Variabel

independen

Aroma terapi

lavender

Aroma terapi

untuk lansia

merupakan

teknik

relaksasi yang

berfokus pada

ketenangan

dan

mengurangi

stres pada

lansia

sehingga

kualitas tidur

lansia baik,

yang akan

dilakukan oleh

peneliti selama

1 minggu ( 7

hari berturut-

turut ) selama

30 menit dan

diberikan 2

jam sebelum

tidur.

SOP

pemberian

aroma terapi

lavender

- - -

Page 76: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

56

2 Variabel

dependen

insomnia

pada lansia

Insomnia pada

lansia adalah

salah satu

gangguan tidur

yang ditandai

dengan

kesulitan

memulai tidur

atau kesulitan

dalam

mempertahank

an tidur yang

terjadi pada

lansia.

1. lamanya

tidur

2. mimpi

3. kualitas tidur

4. masuk tidur

5. terbangun

malam hari

6. waktu untuk

tidur

kembali

7. terbangun

dini hari

8. perasaan

waktu

bangun

Koesioner

IRS

(insomnia

rating

scale)

Interval Total skor atau

pernyataan

berupa angka

atau numerik

a. Tidak

insomnia 1-8

b. Insomnia

ringan 9-13

c. Insomnia

sedang 14-18

d. Insomnia

berat 19-24

4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data padawaktu penelitian mengunakan suatu metode

(Arikunto, 2010). Instrumen yang digunakan kuesioner KSPBJ-IRS dengan

8 butir soal (Sari, 2016)

4.7 Lokasi dan waktu penelitian

4.7.1 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di posyandu Lansia Desa Lebak

Ayu Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun.

4.7.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini akan dilakukan pada bulan januari 2019 – juli

2019

Page 77: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

57

4.8 Teknik Analisa Data

4.8.1 Pengolaan Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data perlu

diprosesdan dianalisa secara sistematis supaya bisa terdeteksi. Data

tersebut di tabulasi dan dikelompokan sesuai dengan variabel yang

diteliti. Langkah-langkah pengolaan data (Notoatmodjo, 2012)

meliputi :

1. Editing

Editing adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk melihat

kembali apakah isian pada lembar pengumpulan data sudah

cukup baik sebagai upaya menjaga kualitas data agar dapat di

proses lebih lanjut. Pada saat melakukan penelitian, apabila ada

soal yang belum diidi oleh responden maka responden diminta

untuk mengisi kembali.

2. Coding

Coding atau pengodean yaitu mengubah data yang berbentuk

kalimat menjadi bentuk angka. Pada penelitian ini diberikan

kode antara lain (Kesehatan RI, 2013) :

a. Umur

Usia lanjut 55-64 tahun : 1

Usia lanjut lebih 65 tahun keatas : 2

b. Jenis kelamin

Laki-laki : 1

Page 78: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

58

Perempuan : 2

c. Pendidikan

Tidak sekolah : 1

SD : 2

SMP : 3

SMA/SMK : 4

Diploma/Sarjana : 5

d. Pekerjaan

Tidak bekerja : 1

Pedagang : 2

Petani : 3

Pegawai negeri : 4

Swasta : 5

TNI/Polri : 6

3. Entry

Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master tabel atau data komputer,

kemudian membuat distribusi frekuensi.

4. Cleaning

Apabila semua data setiap sumber data atau responden

selesai dimasukan perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

Page 79: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

59

5. Tabulating

Tabulating adalah penyajian data dalam bentuk tabel

sehingga memudahkan para pembaca memahami laporan

penelitian tersebut. Tahap akhir dari proses pengolahan data.

4.8.2 Analisa Data

Tahap analisa data merupakan bagian penting untuk mencapai

tujuan penelitian, dimana tujuan pokok penelitian yaitu dengan

menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang mengungkapkan

suatu fenomena. Data mentah yang didapat tidak dapat

mengambarkan informasi yang diinginkan untuk menjawab masalah

penelitian tersebut (Nursalam, 2016).

1. Analisis univariat

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karekteristik setiap variabel penelitian

(Notoatmodjo, 2012). Analisa unirivat atau variabel yang

dianalisi dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan pemberian

aroma terapi lavender dengan insomnia pada lansia.penyajian

dalam penelitian ini dalam bentuk distribusi seperti : jenis

kelamin, pendidikan, pekerjaan, suku dam variabel penelitian

pemberian aroma terapi lavender dan insomnia pada lansia.

2. Analisis bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui adanya keefektifan

pemberian aroma terapi pada lavender terhadap insomnia pada

Page 80: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

60

lansia.Pengelolaan analisa biviriat ini menggunakan uji statistik

Paired T test.

4.9 Etika Penelitian

Masalah etika pada penelitian yang mengunakan subjek manusia

menjadi isu sentral yang berkembang saat ini. Penelitian hampir 90% subjek

yang dipergunakan adalah manusia, maka peneliti harus memahami prinsip-

prinsip etika penelitian. Apabila hal ini tidak dilaksanakan, maka peneliti

akan melanggar hak-hak (otonomi) manusia yang sebagai klien. Peneliti

sering memperlakukan subjek peneliti seperti memperlakukan klienya,

sehingga subjek harus menurut semua anjuran yang diberikan. Padalah pada

kenyataanya hal ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip etika

penelitian (Nursalam, 2016) dalam melakukan penelitian ini, masalah etika

meliputi :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia

Peneliti mempertimbangkan hak-hak subjek untuk mendapatkan

informasi yang terbuka berkaitan dengan jalanya penelitian sarta

memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk

berpatisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy)

2. Kerahasiaan

Setiap subjek mempunyai hak-hak dasar termasuk privasi dan

kebebasan dalam memberikan informasi. Subjek berhak untuk tidak

memberikan apa yang diketahunya kepada orang lain. Oleh sebab itu,

peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan

Page 81: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

61

kerahasiaan identitas subjek. Peneliti cukup mengunakan coding

sebagai penganti identitas responden.

3. Keadilan dan keterbukaan

Menurut peneliti di dalam hal ini menjamin bahwa semua subjek

penelitian memperoleh perlakuan dan kuntungan yang sama, tanpa

membedakan jander, agama, etnis dan sebagainya serta perlunya prinsip

keterbukaan dan adil pada kelompok. Keadilan dalam penelitian ini

pada setiap calon responden semua diberi intervensi.

Page 82: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

62

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan hasil dan pembahasan dari pengumpulan data

dengan kuesioner yang telah diisi oleh responden mengenai pengaruh

pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia di posyandu

Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun. Hasil

penelitian akan dijabarkan mulai dari gambaran umum tempat penelitian,

analisa univariat yang terdiri dari karakteristik responden, tingkat pengetahuan

dan usia, serta analisa bivariat yaitu pengaruh pemberian aroma terapi lavender

terhadap insomnia pada lansia di posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan

Sawahan Kabupaten Madiun

5.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian

Penelitiaan ini tentang pemberian aroma terapi lavender terhadap

insomnia pada lansia di ponsyandu lansia desa lebak ayu kecamatan

sawahan kabupaten madiun, posyandu lansia ini terletak di desa lebak ayu

kecamatan sawahan kabupaten madiun. Batasan-batasan desa lebak ayu

sebelah utara desa cabean, sebelah timur desa mbagi, sebelah selatan desa

krokrh dan sebelah barat desa ngebong, luas ponsyandu lansia tersebut

sekitar ±62 meter dan disebelah utara terdapat rumah warga tidak jauh

dari posyandu lansia tersebut, kemudian sebelah timur posyandu lansia

terdapat lapangan bola voli yang setiap hari dilakukan kegiatan bola voli

tersebut, kemudian disebelah selatan posyandu lansia terdapat taman

kanak-kanak (TK) dan disebalah barat posyandu lansia terdapat rumah

Page 83: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

63

warga. Di posyandu lansia sendiri memiliki ketua posyandu lansia dan

memiliki beberapa anggota untuk mmbantu kegiatan layanan kesehatan di

posyandu lansia tersebut, di posyandu lansia juga terdapat berbagai macam

kegiatan kesehatan yaitu cek tekanan darah kemudian gula darah,

kolestrol, asam urat dan disana juga dilakukan promkes untuk penyakit-

penyakit yang rentang untuk lansia. Di posyandu lansia sendiri setiap pada

hari minggu dilakukan kegiatan senam lansia yang dihadiri oleh semua

lansia dan ibu-ibu PKK, kegiatan tersebut dilakukan secara rutin. Dan

selesai senam kemudian diadakan cek kesehatan gratis bagi lansia yang

ingin mengecek kesehatan.

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden meliputi umur, jenis kelamin,

pendidikan, dan jenis pekerjaan di Puskesmas Balerejo Kabupaten

Madiun.

1. Umur

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur

Umur Frekuensi Prosentase

Usia lanjut (55 – 64 tahun) 10 40 %

Usia lanjut lebih > 65 ke atas 15 60 %

Jumlah 25 100,0 % Sumber Data: Data primer diolah

Data tersebut di atas dapat dilihat bahwa responden yang

berusia 55 - 64 tahun sebanyak10 orang atau 40 %, sedangkan yang

berusia lebih dari > 65 Tahun sebanyak 15 orang atau 60 %.

Page 84: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

64

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian

besar lansia di posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan

Sawahan Kabupaten Madiun yang menjadi responden dalam

penelitian ini berusia di atas 65 tahun.

2. Jenis Kelamin

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 11 44 %

Perempuan 14 66 %

Total 25 100,0 %

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui sebagian kecil lansia

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 11 responden (55 %) dan

sebagian besar lansia berjenis kelamin perempuan sebanyak 14

responden (66 %).

3. Pendidikan

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan

Jenjang Pendidikan Jumlah Prosentase

Tamat Sarjana 0 0,0 %

Tamat SMA Sederajat 0 0,0 %

Tamat SMP 2 8%

Tamat SD 11 44 %

Tidak Sekolah 12 48%

Jumlah 25 100,0 %

Sumber Data: Data Primer diolah

Data tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menamatkan sampai dengan jenjang pendidikan Sarjana tidak ada

atau 0%, yang menamatkan jenjang pendidikan SMA Sederajat tidak

ada atau 0%, yang menamatkan jenjang pendidikan SMP sebanyak 2

orang atau 8%, yang menamatkan jenjang pendidikan SD sebanyak

Page 85: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

65

11 orang atau 44 % sedangkan yang tidak bersekolah sebanyak 12

orang atau 48 %. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa

sebagian besar lansia di posyandu Lansia Desa Lebak Ayu

Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun yang menjadi responden

dalam penelitian ini menamatkan jenjang pendidikan SD.

4. Pekerjaan

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Frekuensi Prosentase

TNI/Polri 0 0,0 %

Swasta 0 0,0 %

Pegawai Negeri 0 0,0 %

Petani 11 44 %

Pedagang 5 20 %

Tidak Bekerja 9 36 %

Jumlah : 25 100,0 %

Sumber Data: Data Primer diolah

Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 25 orang yang

menjadi responden dalam penelitian ini terdapat 11 orang atau 44 %

yang bekerja bekerja sebagai Petani, sebanyak 5 orang atau 20 %

bekerja sebagai Pedagang dan sebanyak 9 orang atau 36 % berstatus

sebagai tidak bekerja. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan

bahwa sebagian besar lansia di posyandu Lansia Desa Lebak Ayu

Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun yang menjadi responden

dalam penelitian ini memiliki pekerjaan sebagai Petani.

5.3 Penyajian Data Khusus

Setelah mengetahui dari data umum dalam penelitian ini maka akan

ditampilkan hasil penelitian berdasarkan dengan data khusus yang

Page 86: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

66

meliputi: kemampuan toilet training pada anak retardasi mental dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi tentang variabel independent dan variabel

dependent.

5.3.1 Mengidentifikasi Tingkat Insomnia Pada Lansia Sebelum Diberikan

Aroma Terapi lavender

Berikut adalah hasil dari uji paired t-test sebelum diberi aroma terapi

lavender.

Tabel 5.5 Hasil sebelum diberikan aroma terapi lavender terhadap tingkat

insomnia pada lansia di posyandu Lansia Desa Lebak Ayu

Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun.

Pre Mean Median Modus

Minimum –

Maksimum

17,04 17 18 12-21

Sumber:Olahan Data SPSS

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa pre pemberian aroma

terapi lavender didapatkan rerata 17,04 yang artinya responden memiliki

perilaku insomnia, 17 yang artinya nilai tengah, nilai yang sering muncul

yaitu 18, nilai minimum adalah 12 dan nilai maksimum adalah 21.

5.3.2 Mengidentifikasi Tingkat Insomnia Pada Lansia Sesudah Diberikan

Aroma Terapi lavender

Berikut adalah hasil dari uji paired t-test sesudah diberi aroma terapi

lavender.

Tabel 5.6 Hasil sesudah diberikan aroma terapi lavender terhadap tingkat

insomnia pada lansia di posyandu Lansia Desa Lebak Ayu

Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun.

Post Mean Median Modus

Minimum –

Maksimum

9,96 10 10 5-18

Sumber:Olahan Data SPSS

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa pada kelompok post

didapatkan rerata 9,96 yang artinya responden mengalami penurunan

Page 87: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

67

tingkat insomnia, 10 yang artinya nilai tengah, nilai yang sering muncul

yaitu 10, nilai minimum adalah 5 dan nilai maksimum adalah 18.

5.3.3 Menganalisis Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Lavender terhadap

Tingkat Insomnia pada Lansia

Berikut adalah hasil analisis dari pengaruh pemberian aroma terapi

lavender terhadap tingkat insomnia pada lansia.

Tabel 5.7 Hasil Analisis pengaruh pengaruh pemberian aroma terapi

lavender terhadap tingkat insomnia pada lansia di posyandu

Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan Sawahan Kabupaten

Madiun. Analisa N Corelation Sig (2-tailed)

Pre pemberian aroma terapi

lavender 25 0.339 0.008

Post pemberian aroma terapi

lavender Sumber:Olahan Data SPSS

Berdasarkan tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa pemberian aroma

terapi lavender memiliki pengaruh terhadap tingkat insomnia pada lansia.

Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistic paired t-

test sample ber pasangan dengan program SPSS versi 16.0 didapatkan ρ

value = 0,008 < α = 0,05, artinya Ha diterima berarti ada pengaruh

pemberian aroma terapi lavender memiliki pengaruh terhadap insomnia

pada lansia di posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan Sawahan

Kabupaten Madiun. Hasil uji statistik paired t-test sample berpasangan

bahwa r hitung = 0,339 yaitu positif yang berarti semakin sering deberikan

aroma terapi levender maka ada keberhasilan untuk penurunan insomnia

itu tersendiri juga semakin meningkat.

Page 88: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

68

5.4 Pembahasan

5.4.1 Pengaruh sebelum pemberian aroma terapi lavender terhadap

insomnia pada lansia di posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan

Sawahan Kabupaten Madiun

Berdasarkan hasil penelitian tabel 5.4 terhadap 25 responden lansia

tingkat insomnia sebelum diberikan aroma terapi lavender didapatkan hasil

mean (17,04) dan, median (17) dan modus didapatkan nilai (18), skor

minimum dan maksimum (12-21) lansia yang mengalami insomnia

kebanyakn dipicu dengan faktor stres, dan pola tidur yang tidak teratur

biasanya lansia tidur pada pagiatau siang hari kemudian tidak bisa tertidur

pada malam hari, dan kebanyakan lansia jarang memakukan aktifitas fisik dan

belum mengetahui terapi yang dapat menurunkan insomnia baikdengan obat-

obatan farmakologi maupun non farmakologi

Menurut Adiyati (2017) Lansia mengalami penurunan efektifitas tidur

pada malam hari 70% sampai 80% dibandingkan dengan usia muda.

Prosentase penderita insomnia lebih tinggi dialami oleh orang yang lebih tua,

dimana 1 dari 4 pada usia 60 tahun atau lebih mengalami sulit tidur yang

serius. Setelah dilakukan skrining dari 42 orang lansia yang tinggal di PSTW

(Panti Sosial Tresna Werdha) unit Budi Luhur Kasongan Bantul didapatkan

32 lansia mengalami insomnia. Lansia beresiko mengalami gangguan tidur

yang disebabkan oleh banyak faktor misalnya pensiunan dan perubahan pola

sosial, kematian pasangan hidup atau teman dekat, peningkatan penggunaan

obat-obatan, penyakit yang dialami, dan perubahan irama sirkadian3.

Gangguan mood, ansietas, kepercayaan terhadap tidur, dan perasaan negatif

Page 89: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

69

merupakan indikator terjadinya insomnia. Aromaterapi merupakan salah satu

terapi komplementer yang dapat digunakan untuk mengatasi insomnia.

Aromaterapi memiliki efek menenangkan atau rileks untuk beberapa

gangguan misalnya mengurangi kecemasan, ketegangan dan insomnia. Terapi

komplementer dan Alternatif mempunyai hubungan dengan nilai praktek

keperawatan, hal tersebut dimasukkan dalam kepercayaan holistik manusia

yaitu keperawatan secara menyeluruh bio, psiko, sosial, spiritual, dan kultural

yang tidak dipandang pada keadaan fisik saja tetapi juga memperhatikan

aspek lainnya yang bertujuan untuk penekanan dalam penyembuhan,

pengakuan bahwa penyedian hubungan klien sebagai partner, dan berfokus

terhadap promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Teori keperawatan

sunrise model yang mempunyai tujuan dasar yaitu menggunakan

pengetahuan relevan dalam menyediakan kultur spesifik dan kultur yang

kongruen untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Perspektif

diatas menggambarkan pemberian asuhan keperawatan yang memandang

aspek psikososial dan peran budaya seorang individu untuk mndapatkan hasil

yang maksimal dan berkualitas Dari gambaran diatas peneliti ingin

mengetahui apakah aromaterapi memiliki pengaruh terhadap insomnia pada

lansia.

Menurut Angraini (2016) Sebagian besar lansia mempunyai risiko tinggi

mengalami gangguan tidur akibat berbagai faktor. Luce dan Segal

mengungkapkan bahwa faktor usia merupakan faktor terpenting yang

berpengaruh terhadap kualitas tidur (3). Dikatakan bahwa keluhan terhadap

Page 90: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

70

kualitas tidur meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pada usia di atas

55 tahun terjadi proses penuaan secara alamiah yang menimbulkan masalah

fisik, mental, sosial, ekonomi, dan psikologis. Orang lanjut usia yang sehat

sering mengalami perubahan pada pola tidurnya yaitu memerlukan waktu

yang lama untuk dapat tidur. Mereka menyadari lebih sering terbangun dan

hanya sedikit waktu yang dapat digunakan untuk tahap tidur dalam sehingga

mereka tidak puas terhadap kualitas tidurnya.

Saat ini, di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500

juta dengan usia ratarata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan

mencapai 1,2 milyar (3). Pada tahun 2010 diperkirakan jumlah penduduk

lanjut usia di Indonesia, sebesar 24 juta jiwa atau 9,77% dari total jumlah

penduduk. Di Indonesia pada kelompok usia empat puluh tahun hanya

dijumpai 7% yang mengeluh masalah tidur. Sedangkan pada kelompok usia

tujuh puluh tahun dijumpai 22% mengalami gangguan tidur waktu malam

hari.

Gangguan tidur dapat menyebabkan gangguan pada kemampuan intelektual,

motivasi yang rendah, ketidakstabilan emosional, depresi bahkan resiko

gangguan penyalahgunaan zat. Pilihan untuk mengatasinya antara lain latihan

tidur higienis, latihan relaksasi dan terapi pengontrolan stimulus yang

kesemuanya dapat dipadukan dengan pengobatan bila diindikasikan.

Beberapa golongan obat yang memiliki kemampuan untuk memodifikasi

irama sirkardian meliputi kolinergik, kortikosteroid, antidepresan, anti manik

dan agen anastesi, seperti anastesi lokal dan hipnotis.

Page 91: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

71

Penggunaan obat-obatan untuk induksi tidur memiliki kerugian atau

keterbatasan, meliputi harga, efek samping dan toleransi terhadap obat tidur

berkembang dengan cepat (4). Trisiklik antidepresan dan biasanya diberikan

untuk mengatasi gangguan tidur, tetapi memiliki efek menurunkan dan fase

REM pada tidur (5). Penggunaan Flurazepam yang merupakan obat golongan

hipnotik meningkatkan insiden efek samping toksik dengan bertambahnya

usia. Obat antidepresan meskipun menjadi yang paling berefek dan paling

sering digunakan untuk mengatasi gangguan tidur pada depresi adalah

kolinergik yang paling kuat dan seharusnya dihindari oleh sebagian besar

pasien lansia.

Menurut Wahyudi (2015) mengungkapkan bahwa faktor usia merupakan

faktor yang terpenting yang berpengaruh terhadap kualitas tidur. Efisiensi

tidur (jumlah waktu tidur berbanding dengan waktu berbaring di tempat tidur)

semakin berkurang. Sementara kebutuhan tidur pun semakin menurun, karena

dorongan homeostatik untuk tidur pun berkurang. Perubahan perubahan ini

berbarengan dengan perubahan fisik lain (Stiabudhi, 2008). Insomnia

merupakan salah satu gangguan utama dalam memulai dan mempertahankan

tidur di kalangan lansia. Insomnia didefinisikan sebagai suatu keluhan tentang

kurangnya kualitas tidur yang disebabkan oleh satu dari sulit memasuki tidur,

sering terbangun malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun

terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak (Joewana, 2005). Insomnia sedikit

banyak memberi dampak pada kualitas tidur, sehingga menyebabkan tidur

tidak berkualitas. Akibat yang dapat dirasakan adalah menurunya kualitas

Page 92: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

72

hidup, produktivitas dan keselamatan serta dapat mempengaruhi kualitas

kerja (Amirta, 2009). Kurang tidur, dapat pula mengakibatkan masalah dalam

keluarga dan perkawinan, karena kurang tidur dapat membuat orang cepat

marah dan lebih sulit dalam bergaul. Bila tidur kurang lelap, maka tubuh akan

merasa letih, lemah, dan lesu pada saat bangun (Lacks & Morin, 1992).

Olahraga terbukti memperbaiki kualitas tidur pada lanjut usia. Dengan

berolah raga, diharapkan dapat tidur lebih cepat, lebih jarang terbangun dan

tidur lebih dalam. Salah satu jenis olahraga yang bisa dilakukan pada lansia

yaitu senam bugar lansia. Aktivitas olahraga ini akan membantu tubuh tetap

bugar dan segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja

optimal, dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di

dalam tubuh. Senam bugar lansia disamping memiliki dampak positif

terhadap peningkatan fungsi organ tubuh juga berpengaruh dalam

meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur (Depkes,

1995).

Menurut Richy Ramadhan (2017) Insomnia adalah gangguan pola tidur

yang menjadi masalah kesehatan baik di negara maju maupun berkembang.1

Penyakit ini menjadi masalah pada anak-anak, remaja, dewasa, maupun usia

lanjut. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) kurang lebih

18% penduduk dunia mengalami gangguan tidur atau diperkirakan 1 dari 3

orang mengalami insomnia. Sedangkan prevalensi insomnia di Indonesia

kurang lebih 28% dari total 238 juta penduduk Indonesia atau berkisar sekitar

10%.2

Page 93: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

73

Faktor dominan yang mempengaruhi insomnia adalah depresi dan

ansietas.3,4 Penderita biasanya mengeluh kesulitan dalam tidur sehingga

mengurangi kualitas hidup penderita. Penatalaksanaan insomnia dibagi

menjadi 2 yaitu penatalaksaan farmakologi dan non-farmakolgi. Terapi

farmakologi dengan menggunakan obat-obatan dari golongan obat

benzodiazepin, non-benzodiazepin dan miscellaneoussleep promoting agent.

Akan tetapi, efek samping yang kurang menguntungkan. Oleh sebab itu,

salah satu terapi dengan efek samping yang minimal yaitu terapi non-

farmakologi dengan menggunakan aromaterapi bunga lavender.

5.4.2 Pengaruh sesudah pemberian aroma terapi lavender terhadap

insomnia pada lansia di posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan

Sawahan Kabupaten Madiun

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh

pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia. di

posyandu Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan Sawahan Kabupaten

Madiun.responden yang mengalami penurunan insomnia yaitu sebanyak 7

orang responden sudah tidak insomnia, kemudian responden yang

mengalami penurunan insomnia ringan sebanyak 16 responden insomnia

sedang menjadi insomnia ringan, dan untuk insomnia sedang sebanyak 2

responden yang mulanya insomniaa sedang selama diberi aroma terapi

lavender tetap mengalami insomnia sedang.

Aromaterapi adalah terapi atau pengobatan dengan mengunakan bau-

bauan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, bungga, pohon yang berbau

harum dan enak. Minyak atsiri digunakajn untuk mempoertahankan dan

Page 94: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

74

meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, seiring diganbungkan untuk

menenangkan sentuhan penyembuhan dengan sifat terapeutik dari minyak

atsiri.

Aroma terapi didasarkan berdasarkan pada teori bahwa inhalasi atau

penyerapan minyak esensial memicu perubahan dalam sistem limbik,

bagian dari otak yang berhubungan engan memori dan emosi, endokrin

atau sistem kekebalan tubuh, yang mempengaruhi denyut jantung, tekanan

darah, pernafasan, aktifitas gelombang otak dan pelepasan berbagai

hormon di seluruh tubuh. Efek pada otak dapat menjadikan tenang atau

merangsang sistem saraf, serta mungkin membantu dalam menormalkan

sekresi hormon. Menghirup minyak esensial dapat meredakan gejala

pernafasan, sedangkan aplikasi lokal minyak yang diencerkan dapat

membantu untuk kondisi tertentu. Pijat dikombinasikan dengan minyak

esensial memberikan relaksasi, serta bantuan dari nyeri, kekuatan otot dan

kejang. Beberapa minyak esensial yang diterapkan pada kulit dapat

menjadi anti mikroba, antiseptik, anti jamur, dan anti inflamasi.

Aroma terapi Lavender membantu dalam memenuhi kebutuhan tidur

pada lansia baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Lee, Gihyun (2017)

mengungkapkan bahwa terapi nonfarmakologi lebih baik dari pada

farmakologi pada lansia. Kemampuan tubuh lansia yang sudah menurun

dalam metabolisme dan proses degeneratif merupakan alasan penting

dalam menggunakan terapi nonfarmakologi seperti aroma terapi Lavender.

Page 95: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

75

Aroma terapi yang diberikan memberi rangsangan pada korteks

olfaktorius yang menstimulasi otak dan impuls mencapai sistem limbik

sehingga mempengaruhi suasana hati. Pemberian terapi ini dapat membuat

seseorang menjadi rileks dan mempengaruhi suasana hati sehingga adanya

pengaruh tersebut membuat lansia mudah untuk tertidur dengan nyenyak

dan kualitas tidur akan menjadi baik (Sharma, 2011). Lavender

aromatherapy dapat menurunkan insomnia. Dengan mencium aroma

minyak dari esensia indra penciuman dapat merangsang daya ingat kita

yang bersifat emosional dengan memberikan reaksi fisik berupa tingkah

laku. Sehingga terapi ini bisa digunakan untuk salah satu cara untuk

menurunkan insomnia pada lanjut usia

Penelitian oleh Sari dan Leonard (2018) tentang pengaruh pemberian

aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia Di Wisma Cinta

Kasih Padang menunjukkan hasil bahwa pemberian aroma terapi lavender

dapat diaplikasikan sebagai alternatif untuk mengatasi insomnia dan

sebagai salah satu terapi aktivitas untuk mengisi waktu luang pada lanjut

usia di Wisma Cinta Kasih Padang. Asumsi peneliti terapi aroma lavender

dapat dilakukan 1 kali dalam satu minggu dengan bantuan perawat panti

akan dapat meningkatkan kualitas tidur para lansia yang mengalami

insomnia, selain itu juga dapat membuat suasana jadi tenang dan nyaman.

Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Yeni Tri

Lestari tentang pengaruh pemberian lavender aroma terapi terhadap

penurunan insomnia pada lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit

Page 96: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

76

Mojokerto dimana menunjukkan hasil dengan menggunakan uji wilcoxon

sign test bahawa p=0,000 < 0,05 dengan demikian artinya ada pengaruh

pemberian lavender aromaterapi terhadap penurunan insomnia pada lansia.

Hasil penelitian lain yaitu penelitian yang di lakukan oleh Wardhani

&Rusca (2009) tentang pengaruh aroma terapi lavender terhadap kualitas

tidur lansia di Panti Werdha Griya Asih Lawang dan Usia Tresno Mukti

Turen Malang dimana menunjukan data skor kualitas tidur pada kelompok

kontrol sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi bunga lavender

selama satu minggu menunjukkan penurunan yang sangat sedikit, tidak

signifikan (p=0,317). Sebaliknya pada kelompok perlakuan menunjukkan

penurunan yang signifikan, p=0.007.

Page 97: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

77

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang berjudul keefektifan pemberian aroma

terapi lavender terhadap insomnia pada lansia di posyandu lansia desa lebak

ayu kecamatan sawahan kabupaten madiun. Dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Sebelum diberikan pemberian aroma terapi lavender didapatkan

diketahui bahwa pre pemebrian aropa terapi lavender didapatkan rerata

17,04.

2. Setelah diberikan pemberian aroma terapi lavender dapat diketahui

bahwa pada kelompok post didapatkan rerata 9,96.

3. Terdapat pengaruh pemberian aroma terapi lavender terhadap tingkat

insomnia pada lansia. Hal ini berdasarkan hasil analisa dengan

menggunakan uji statistic paired t-test sample ber pasangan dengan

program SPSS versi 16.0 didapatkan ρ value = 0,008 < α = 0,05.

6.2 Saran

1. Bagi institusi pendidikan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi

bagi mahasiswa tentang masalah yang berhubungan dengan insomnia

pada lansia serta teknik pemberian aroma terapi dalam menguranginya.

Page 98: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

78

2. Bagi institusi kesehatan

Untuk tenaga kesehatan terutama perawat dapat menjadikan terapi

aroma lavender sebagai salah satu alternatif terapi dalam upaya

mengurangai lansia yang menderita insomnia.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan

mengembangkan penelitian lain mengenai pemberian aroma terapi

lavender untuk menurunkan tingkat insomnia pada lansia, dari segi

variabel yang berbeda agar dapat mengembangkan penelitian di masa

akan datang.

4. Bagi responden

Memberikan informasi tentang manfaat pemberian aroma terapi

lavender untuk mengurangi insomnia pada lansia selain mengunakan

obat.

5. Bagi keluarga

Untuk keluarga yaitu untuk menjadikan terapi aroma lavender sebagai

salah satu alternatif terapi dalam upaya mengurangai lansia yang

menderita insomnia.

6. Bagi saran operasional

Memberikan informasi tentang manfaat pemberian aroma terapi

lavender untuk mengurangi insomnia pada lansia selain mengunakan

obat.

Page 99: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

79

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian, Jakarta :Reneka cipta.

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep Dan Aplikasi

Kebutuhan Klien. Jakarta : Salemba Medika.

Aspiarini, Yuli. 2014. Pengaruh aroma terapi lavender terhadap kualitas tidur

lansia di wisma cinta kasih.Padang: Stikes Landbauw Padang.

Aspuah Siti. 2013. Kumpulan Koesioner Dan Instrumen Penelitian Kesehatan.

Jakarta : Medika Book.

Darmojo. 2004. Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) Edisi ke-3. Jakarta :

penerbit.Balai Penerbit FKUL.

Dinas Kesehatan Provinsi. 2018. Data Pravalensi Lansia.

Fatihah. 2012. Gizi Usia Lanjut. Jakarta : Penerbit Erlangga.

M.Ricky Ramadhan, 2018. Aroma Terapi Bungga Lavender Dalam Menurunkan

Insomnia.Http://Juke.Kedokteran.Unila.Ac.Id/Index.Php/Majority/Article/V

iew/1089=Aromaterapi Bungga Lavender+(Lavandula Angustifolia) Dalam

Menurunkan Rsiko Insomnia.( Di Akses Pada 11 Januari Pukul 13.30 WIB.)

Wanda Siti Wardana, 2017.Hubungan Antara Kecemasan Dengan Insomnia Pada

Lansia Di Uptd Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri

Samarinda.Https://Scholar.Google.Co.Id/Scholar?Hl=Id&As_Sdt=0%2C5&

Q=Hubungan+Antara+Tingkat+Kecemasan+Dengan+Insomnia+Pada+Lans

ia+Di+Uptd+Panti+Sosial+Tresna+Werdha+Nirwana+Puri+Samarinda+Tah

un+2017&Btng=.(Di Akses Pada Tanggal 15 Januari Pukul 18.00 WIB).

Hartika Samgrynce Siagian, 2018. Pengaruh Aroma Terapi Lavender Terhadap

Insomnia Pada Lanjut Usia Di Panti Werdha Guna Bhakti

Medan.Https://Scholar.Google.Co.Id/Scholar?Hl=Id&As_Sdt=0%2C5&Q=

Pengaruh+Aroma+Terapi+Lavender+Terhadap+Penurunan+Insomnia+Pada

+Lanjut+Usia+Di+Pnti+Werdha+Guna+Bhakti+Medan&Btng=.(Di Akses

Pada Tanggal 20 Desember Pukul 20.00 WIB).

Stephani Audhieta Taulaby, 2014. Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap

Insomnia Pada Lansia Di Panti Tresna Werdha Ilomata Kota

Gorontalo.Http://Kim.Ung.Ac.Id/Index.Php/Kimfikk/Article/View/10434/1

0313.(Di Akses Pada 16 Mei 2019 Jam 12.00 Wib)

Kaefani Ulfa. 2013. Bungga Sakti. Jakarta : Dunia Sehat.

Page 100: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

80

Maryani Herti. 2006. Tanaman Obat Untuk Mengatasi Penyakit Pada Usia

Lanjut. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Notoatmodjo,S. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Reneka.

Nugroho, W.H. 2012. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Edisi ke 3. Jakarta :

EGC.

Nuris.dini. 2014. Aneka Manfaat Bungga Untuk Kesehatan. Jakarta :Gava Media.

Nursalam. 2016. Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta : Salemba Medika.

Potter & perry. 2005. Fundamental of nursing conceps, procces and practive.

Jakarta : buku kedokteran EGC.

Priyoto. 2018. Ilmu Keperawatan Komunitas. Jogyakarta: Pustaka Panasea.

Rafknowledge. 2004. Insomnia dan Gangguan tidur lainya. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo.

Ratnawati Emmelia. 2015. Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakrta : Pustaka Baru

Press.

Sunaryo, dkk. 2016. Asuhan Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Edisi ke 3.

Jakarta : EGC.

Sugiono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa

Beta.

Page 101: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia
Page 102: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

81

Lampiran 1

Surat Ijin Pengambilan Data Awal

Page 103: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

82

Page 104: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

83

Page 105: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

84

Lampiran 2

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Calon Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Progam Studi

Ilmu Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun,

Nama : Ira Widya Kurniasari

NIM : 201502057

Bermaksud melakukan penelitian tentang berjudul “Keefektifan

Pemberian Aromaterapi Lavender Trerhadap Insomnia Pada Lansia di Posyandu

Lansia Desa Lebak Ayu Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun”. Sehubungan

dengan ini, saya mohon kesediaan saudara untuk bersedia menjadi responden

dalam penelitian yang akan saya lakukan. Kerahasiaan data pribadi saudara akan

sangat kami jaga dan informasi yang akan saya gunakan untuk kepentingan

penelitian.

Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saudara saya

ucapkan terima kasih.

Madiun, Juni 2019

Peneliti,

Ira Widya Kurniasari

NIM. 201502057

Page 106: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

85

Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Informed Consent)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah saya mendapatkan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, jaminan

kerahasiaan dan tidak adanya resiko dalam penelitian yang akan dilakukan oleh

mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

yang bernama Ira Widya Kurniasari mengenai “Keefektifan Pemberian

Aromaterapi Lavender Trerhadap Insomnia Pada Lansia di Posyandu Lansia Desa

Lebak Ayu Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun”. Saya mengetahui bahwa

informasi yang akan saya berikan ini sangat bermanfaat bagi pengetahuan

keperawatan di Indonesia. Untuk itu saya akan memberikan data yang diperlukan

dengan sebenar-benarnya. Demikian penyataan ini saya buat untuk dipergunakan

sesuai keperluan.

Madiun, - - 2019

Peneliti Responden

Ira Widya Kurniasari

Page 107: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

86

Lampiran 4

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER

No Jenis tindakan

1. Persiapan alat :

a. Minyak aroma terapi lavender

b. Tisu

c. Pipet

2. Persiapan alat :

a. Memperkenalkan diri

b. Menjelaskan maksud dan tujuan

c. Menyiapan peralatan yang digunakan

3. Prosedur pelaksanaan :

a. Memberi salam

b. Anjurkan responden duduk dengan tenang

c. Mengambil tisu dan pipet

d. Teteskan minyak aroma terapi lavender dengan mengunakan pipet

ke tisu yang telah disediakan dan diberikan 2 jam sebelum tidur.

e. Kemudian teteskan sebanyak 2-3 tetes minyak aroma terapi

lavender.

f. Kemudian arahkan tisu yang sudah di tetesi minyak esensial ke arah

hidung kemudian hirup secara inhalasi dengan cara perlahan-lahan.

g. Anjurkan kepada responden untuk relaks dan menenangkan fikiran.

h. Menganjurkan responden menghirup aroma terapi tersebut dengan

durasi waktu sekitar 30 menit.

i. Jika sudah letakan tisu di atas meja atau tempat lainya

j. Membereskan alat

k. Dokumentasi

Page 108: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

87

Lampiran 5

KOESIONER/CHECKLIST

INSOMNIA RATING SCALE

A. Identitas Responden

Jawaban beberapa pertanyaan ini sebagai identitas diri anda, yaitu sebagai

berikut :

1. Inisial nama :

2. Umur :

55-64 tahun

≥ 65 tahun

3. Jenis kelamin

Laki-laki perempuan

4. Pendidikan

Tidak sekolah SD SMP SLTA Diploma/Sarjana

5. Pekerjaan

Tidak bekerja pedagang petani pegawai swasta

Wiraswasta TNI/POLRI

B. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Isilah kuesioner dengan jujur sesuai dengan apa yang paling anda

rasakan saat ini, Apapun jawaban anda akan dijamin kerahasiaanya.

2. Berilah tanda ( √ ) pada salah satu kolom yang menurut anda cocok

atau anda

setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Untuk kerjasama dan perhatianya, peneliti mengucapkan terimakasih

Keterangan total skor pertanyaan di numerik :

Page 109: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

88

No Indikator Pertanyaan Ceklist Skor

1. Berapa lama/ jam anda

tidur dalam sehari?

Lebih dari 6 jam 30

menit

Antara 5 jam 30 menit

– 6 jam 30 menit

Antara 4 jam 30 menit

– 5 jam 30 menit

Kurang dari 4 jam 30

menit

2. Apakah anda sering

mimpi

buruk/menyengangkan?

Tidak bermimpi

Terkadang bermimpi

dan mimpi

menyenangkan

Selalu mimpidan

mimpi menganggu

Menyenangkan

3. Bagaimana dengan

kualitas tidur anda?

Sangat lelap

Tidur lelap tapi mudah

terbangun

Tidur tidak nyenyak

dan sering terbangun

4. Berapa lama anda

memulai tidur?

Kurang dari 5 menit

Antara 5-15 menit

Antara 16-29 menit

Antara 30-44 menit

Antara 45-60 menit

Kurang lebih 60 menit

5. Berapa banyak anda

terbangun pada malam

hari?

Tidak terbangun

Terbangun 1-2 kali

Terbangun 3-4 kali

Page 110: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

89

No Indikator Pertanyaan Ceklist Skor

Terbangun lebih dari 4

kali

6. Berapa lama waktu

untuk tidur kembali

setelah terbangun?

Kurang dari 5 menit

Antara 5-15 menit

Antara 16-60 menit

Lebih dari 60 menit

7. Apakah anda terbangun

lebih cepat dari waktu

biasanya anda

terbangun?

Terbangun sekitar

waktu bangun anda

Bangun 30 menit lebih

awal dan tidak dapat

tidur lagi

Bangun 1 jam lebih

awal dan tidak tertidur

lagi

Lebih dari 1 jam lebih

awal dan tidak dapat

tidur kembali

8. Bagaimana perasaan

waktu terbangun?

Badan terasa segar

Tidak terlalu baik

Sangat buruk

TOTAL

Page 111: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

90

Lampiran 6

Surat Ijin Penelitian

Page 112: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

91

Lampiran 7

Hasil Tabulasi Data Responden

Hasil Tabulasi Karakteristik Responden

No.

Resp Nama

Jenis

Kelamin Umur Pendidikan Pekerjaan

1 W 2 1 2 2

2 E 2 2 1 1

3 R 1 2 2 3

4 H 2 2 1 1

5 J 2 2 2 1

6 K 2 2 2 2

7 L 2 2 1 2

8 B 2 2 2 1

9 M 1 2 3 3

10 T 1 2 1 3

11 D 1 2 1 3

12 S 2 2 1 3

13 K 2 2 2 2

14 H 2 2 1 2

15 W 2 2 2 1

16 T 1 2 3 3

17 R 1 2 2 3

18 G 1 2 2 3

19 M 1 2 2 1

20 E 2 2 1 3

21 P 2 2 2 1

22 E 1 2 1 1

23 S 1 2 1 1

24 W 1 2 1 1

25 T 2 2 1 1

Page 113: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

92

Lampiran 8

Hasil Tabulasi Pre Pemberian Aroma Terapi Lavender

No.

Resp S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 TOTAL

1 3 2 2 1 3 3 2 2 18

2 2 1 1 1 2 2 1 2 12

3 2 2 2 1 2 2 2 2 15

4 2 2 2 1 2 2 2 2 15

5 3 2 2 1 3 3 2 2 18

6 3 2 1 1 3 3 2 1 16

7 3 2 2 1 3 3 2 2 18

8 2 2 1 1 2 2 2 2 14

9 3 2 2 1 3 3 2 2 18

10 3 3 2 3 3 3 2 2 21

11 2 2 2 2 2 2 1 2 15

12 2 2 2 2 2 2 2 2 16

13 2 2 2 2 2 2 2 2 16

14 3 3 2 3 3 3 2 2 21

15 2 1 2 3 3 3 2 1 17

16 2 2 2 3 3 3 2 2 19

17 2 2 2 2 2 2 2 2 16

18 3 3 2 3 3 3 2 2 21

19 3 2 2 1 3 3 2 2 18

20 3 3 2 3 3 3 2 2 21

21 3 2 2 1 3 3 2 2 18

22 2 1 1 1 2 2 1 2 12

23 2 2 2 1 2 2 2 2 15

24 2 1 2 3 3 3 2 1 17

25 2 2 2 3 3 3 2 2 19

Page 114: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

93

Lampiran 9

Hasil Tabulasi Post Pemberian Aroma terapi Lavender

No.

Resp S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 TOTAL

1 1 1 1 1 1 0 1 1 7

2 0 1 1 0 1 1 0 1 5

3 3 0 0 3 1 0 0 0 7

4 3 0 1 1 2 1 3 1 12

5 1 2 2 4 2 2 3 2 18

6 0 1 2 3 1 1 1 1 10

7 1 1 2 2 1 2 1 1 11

8 2 0 1 2 2 1 1 1 10

9 2 0 2 1 1 1 2 1 10

10 2 2 2 2 1 0 1 1 11

11 1 1 2 2 1 1 1 1 10

12 1 2 2 4 2 2 3 2 18

13 0 1 2 3 1 1 1 1 10

14 1 1 2 2 1 2 1 1 11

15 2 0 1 2 2 1 1 1 10

16 2 0 2 1 1 1 2 1 10

17 2 2 2 2 1 0 1 1 11

18 1 1 2 2 1 1 1 1 10

19 3 0 0 3 1 0 0 0 7

20 3 0 1 1 2 1 3 1 12

21 1 1 1 1 1 0 1 1 7

22 0 1 1 0 1 1 0 1 5

23 3 0 0 3 1 0 0 0 7

24 2 0 1 2 2 1 1 1 10

25 2 0 2 1 1 1 2 1 10

Page 115: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

94

Lampiran 10

Lembar Konsul

Page 116: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

95

Page 117: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

96

Lampiran 11

Distribusi Frekuensi Data Umum Responden

DISTRIBUSI FREKUENSI DATA UMUM RESPONDEN

JENIS_KELAMIN

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid LAKI-LAKI 11 44 44 44

PEREMPUAN 14 64 64 100.0

Total 25 100.0 100.0

USIA

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 55 - 64

TAHUN 10 40 40 40

< 65 TAHUN 15 60 60 100.0

Total 25 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tamat

Sarjana

0 0 0 0

Tamat SMA

Sederajat

0 0 0 0

Tamat SMP 2 8.0 8.0 8.0

Tamat SD 11 44.0 44.0 44.0

Tidak

Sekolah

12 48.0 48.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Page 118: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

97

Pekerjaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid TNI/Polri 0 0 0 0

Swasta 0 0 0 0

Pegawai

Negeri

0 0.0 0.0 0.0

Petani 11 44.0 44.0 44.0

Pedagang 5 20.0 20.0 20.0

Tidak

Bekerja

9 36.0 36.0 100.0

Tidak

Bekerja

25 100.0 100.0

Page 119: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

98

Lampiran 12

Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality

KELOM

POK

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

PEMBERIAN_TERAPI 1 .126 25 .200* .945 25 .188

2 .225 25 .102 .846 25 .101

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 120: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

99

Lampiran 13

Hasil Uji Paired Sample t-test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PRE 17.04 25 2.557 .511

POST 9.96 25 3.129 .626

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PRE & POST 25 .339 .008

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

PRE -

POST

7.080 3.303 .661 5.717 8.443 10.717 24 .000

Page 121: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

100

Lampiran 14

Dokumentasi Foto

Page 122: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

101

Page 123: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

102

Page 124: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

103

Page 125: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

104

Page 126: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

105

Page 127: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

106

Page 128: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

107

Page 129: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

108

Page 130: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

109

Page 131: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

110

Page 132: SKRIPSI KEEFEKTIFAN PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER ...repository.stikes-bhm.ac.id/679/1/1.pdf · skripsi keefektifan pemberian aroma terapi lavender terhadap insomnia pada lansia

111