repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN...

487
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “RMASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB PASCASALIN DI PMB NY. SITI ROHMANI, S.ST KABUPATEN MADIUN LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh: RENA NOVITA SARI NIM. 201601023 STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN TAHUN 2019

Transcript of repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN...

Page 1: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “R” MASA KEHAMILAN

TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

PASCASALIN DI PMB NY. SITI ROHMANI, S.ST

KABUPATEN MADIUN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Oleh:

RENA NOVITA SARI

NIM. 201601023

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

TAHUN 2019

Page 2: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN

TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

PASCASALIN DI PMB NY. SITI ROHMANI, S.ST

KABUPATEN MADIUN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli

Madya Kebidanan pada Program Studi DIII Kebidanan

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Oleh:

RENA NOVITA SARI

NIM. 201601023

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

TAHUN 2019

Page 3: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB
Page 4: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB
Page 5: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat dan

rahmatnya sehingga dapat terselesaikannya Laporan Tugas Akhir yang berjudul

“Asuhan Kebidanan Pada Ny.R Masa Kehamilan Trimester III, Bersalin, Nifas,

Neonatus, dan KB Pascasalin di PMB Ny. Siti Rohmani, S.ST Kab. Madiun"

sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada

Program Studi DII Kebidanan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,

karena itu pada kesempatan ini penulis megucapkan banyak terima kasih

kepada:

1. Zaenal Abidin, S.KM.M.Kes, selaku Ketua STIKES Bhakti Husada Mulia

Madiun, yang telah memberi kesempatan menyusun Laporan Tugas Akhir.

2. Mertisa Dwi Klevina, S.ST.,M.Kes, selaku Ketua Program Studi Kebidanan

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun, yang telah memberikan kesempatan

menyusun Laporan Tugas Akhir ini.

3. Yeni Utami, S.SiT.,M.Kes, selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

4. Assasih Villasari, S.SiT, selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

5. Cintika Yorinda S. S.SiT.,M.Kes, selaku ketua penguji yang telah

memberikan kesempatan menyusun Laporan Tugas Akhir ini.

Page 6: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

iv

6. Ny. R yang telah bersedia menjadi pasian dari mulai kehamilan hingga ber-

KB.

7. Siti Rohmani,.SST yang telah memberikan data di BPM.

8. Orang tua dan keluarga atas dukungan moral, materil dan doa yang selalu

diberikan sehingga Laporan Tugas Akhir ini selesai tepat pada waktunya.

9. Rekan seangkatan dan pihak-pihak terkait yang telah membantu dalam

penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala

amal baik yang telah diberikan dan semoga Laporan Tugas Akhir ini

berguna bagi semua yang memanfaatkan.

Madiun, 18 Juli 2019

Penulis

Page 7: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

v

ABSTRAK

Pada dasarnya proses kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB

merupakan suatu kejadian yang fisiologis atau alamiah, namun dalam prosesnya

dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat yang dapat

membahayakan jiwa ibu dan bayi. Oleh karena itu penulis menggunakan

penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan

berkelanjutan (Continuity Of Care) dan melakukan dokumentasi SOAP.

Metode yang digunakan penulis adalah asuhan kebidanan berkelanjutan

(Continuity Of Care) di PMB Ny. Siti Rohmani, S.ST dan melalui kunjungan

rumah. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny “R” berlangsung kurang

lebih 7 minggu dari selama masa kehamilan TM III, bersalin, nifas, neonatus

sampai KB. Dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak dua kali, kunjungan

persalinan sebanyak satu kali, kunjungan nifas sebanyak tiga kali, kunjungan

neonatus sebanyak tiga kali dan kunjungan KB sebanyak dua kali. Pada Ny “R”

proses kehamilan berjalan dengan fisiologis, adapun keluhan pada kunjungan

ANC pada usia 37 minggu adalah sering kencing dan pada kunjungan ANC pada

usia 38-39 minggu adalah kenceng-kenceng, namun penulis telah melakukan

penatalaksanaan sesuai teori sehingga dapat mengurangi keluhan ibu. Proses

persalinan berlangsung normal di PMB Ny. Siti Rohmani,S.ST dengan kala I

selama 5 jam, kala II 30 menit, kala III 10 menit dan kala IV 2 jam. Pada tanggal

27 April 2019 pukul 06.00 WIB telah lahir bayi berjenis kelamin perempuan,

langsung menangis, tonus otot baik, warna kulit merah, BB 3500 gr dan PB 51cm.

Pada asuhan kebidanan masa nifas ibu mengeluh nyeri pada bekas luka jahitan

Page 8: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

vi

dan perut terasa mulas namun sudah teratasi dengan asuhan kebidanan yang

diberikan. Kunjungan keluarga berencana dilakukan dua kali, ada kunjungan

pertama ibu mendapatkan penyuluhan mengenai macam-macam KB, dan pada

kunjungan kedua ibu sudah memutuskan akan menggunakan KB IUD setelah

diberi konseling tentang macam-macam KB, keuntungan KB, keterbatasan KB

serta efek samping metode KB dan pilihan ibu didukung oleh suami.

Hasil asuhan kebidanan menunjukan bahwa Ny “R” pada masa hamil

sampai KB terdapat kesenjangan antara teori dan kasus nyata. Kesenjangan

tersebut terletak pada masa kehamilan pada kunjungan ANC usia kehamilan 37

minggu pola istirahat ibu <8 jam, dan terdapat kenaikan BB 2 kg pada kunjungan

ANC ke 2. Pada masa persalinan terdapat kesenjangan mengenai lama kala I &

kala II yang terlalu cepat yaitun kala I berlangsung 5 jam dan kala II berlangsung

30 menit, dan pemeriksaan dalam dilakukan lebih dari 4 jam. Pada masa nifas

terdapat kesenjangan yaitu ibu tidak mendapatkan penyuluhan KB pada

kunjungan nifas yang pertama. Pada kunjungan neonatus terdapat kesenjangan

yaitu tidak dilakukan pemeriksaan lubang vagina pada bayi. Dalam memberikan

asuhan kebidanan KB ibu telah diberi konseling dan berencana untuk

menggunakan KB IUD.

Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yang telah dilakukan

pada Ny. "R" didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada

penyulit yang menyerta. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan

kebidanan berkelanjutan (Continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan

Page 9: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

vii

manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam

memberikan asuhan sesuai standar pelayanan.

Kata Kunci : Kehamilan, Persalinan, masa Nifas

Page 10: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

viii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul

Lembar Persetujuan .................................................................................................. i

Lembar Pengesahan ................................................................................................ ii

Kata Pengantar ....................................................................................................... iii

Abstrak.....................................................................................................................v

Daftar Isi............................................................................................................... viii

Daftar Tabel .......................................................................................................... xii

Daftar Gambar ...................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran ..................................................................................................... xv

Daftar Singkatan................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Pembatasan Masalah ........................................................................... 9

1.3 Tujuan Penyusunan LTA .................................................................... 9

1.4 Manfaat ............................................................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kehamilan ........................................................................................ 12

2.1.1 Konsep Dasar Kehamilan ........................................................ 12

A. Pengertian .......................................................................... 12

B. Fisiologi Kehamilan .......................................................... 12

C. Tanda Gejala Kehamilan ................................................... 19

D. Ketidaknyamanan Dalam Kehamilan............................... 24

E. Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan ............................. 28

F. Perubahan Psikologis Pada Kehamilan ............................. 33

G. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil .............................................. 34

H. ANC Terpadu ................................................................... 39

I. Kunjungan ANC ... ............................................................ 43

J. IMT pada Ibu Hamil ........................................................ 44

K. Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) .................................. 44

L. Tanda Bahaya Kehamilan ................................................. 45

M. Standar Pelayanan Kebidanan Pada Kehamilan ................ 47

2.1.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Kehamilan ................ 54

2.2 Persalinan ........................................................................................ 93

2.2.1 Konsep Dasar Persalinan ......................................................... 93

A. Pengertian .......................................................................... 93

B. Lima Benang Merah .......................................................... 93

C. Jenis Persalinan ................................................................. 99

D. Penapisan Dalam Persalinan ........................................... 100

E. Faktor yang Mempengaruhi Persalinan ........................... 101

F. Tanda-tanda Persalinan ................................................... 103

G. Mekanisme Persalinan ..................................................... 104

H. Perubahan Fisiologi Ibu Bersalin .................................... 117

I. Perubahan Psikologis Ibu Bersalin .................................. 124

Page 11: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

ix

J. Kebutuhan Dasar Selama Persalinan ............................... 127

K. Teori Partograf ............................................................... 128

L. Tanda Bahaya Dalam Persalinan ..................................... 138

M. Standart Pelayanan Kebidanan ........................................ 138

2.2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Persalinan Normal .......... 142

2.3 Nifas ................................................................................................ 179

2.3.1 Konsep Dasar Masa Nifas ..................................................... 179

A. Pengertian ........................................................................ 179

B. Tahapan Masa Nifas ........................................................ 179

C. Perubahan Fisiologis Masa Nifas .................................... 180

D. Perubahan Psikologis Masa Nifas ................................... 187

E. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas ............................................. 188

F. Tanda Bahaya dan Penyakit pada ibu Nifas .................... 191

G. Permasalahan dalam masa Nifas .................................... 193

H. Tujuan Asuhan Masa Nifas.............................................198

I. Kunjungan Masa Nifas....................................................199

J. Standart Pelayanan Kebidanan........................................200

2.3.2 Konsep Dasar Asuhan KebidananMasa Nifas ....................... 203

2.4 Bayi Baru Lahir atau Neonatus ................................................... 222

2.4.1 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir atau Neonatus ...................... 222

A. Pengertian ........................................................................ 222

B. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir ................................................. 222

C. Fisiologi Neonatus...........................................................223

D. Asuhan Segera Bayi Baru Lahir ...................................... 228

E. Mekanisme Kehilangan Panas ......................................... 232

F. Masalah pada Neonatus ................................................... 233

G. Tanda Bahaya Neonatus ................................................. 234

H. Pelayanan Kesehatan Neonatus.......................................236

I. Kebutuhan Dasar Neonatus.............................................237

J. Kunjungan Neonatus.......................................................240

K. Imunisasi..........................................................................242

L. Klasifikasi Neonatus........................................................243

M. Standar Pelayanan Kebidanan.........................................245

2.4.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir .............. 246

2.5 Keluarga Berencana ..................................................................... 257

2.5.1 Konsep Dasar Keluarga Berencana ....................................... 257

A. Pengetian ......................................................................... 257

B. Macam-macam Kontrasepsi Pascasalin .......................... 258

1. Metode Sederhana Tanpa Alat ..................................... 258

a. Metode Amenorea Laktasi (MAL) ........................ 258

b. Metode Kalender....................................................260

c. Metode Lendir servik.............................................261

d. Coitus Interuptus....................................................262

e. Suhu Basal..............................................................264

2. Metode Sederhana Dengan Alat .................................. 266

a. Kondom ................................................................ 266

Page 12: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

x

3. Metode Efektif ............................................................ 268

a. Pil KB ..................................................................... 268

b. KB Suntik ............................................................... 270

c. Susuk KB/implant (AKBK) ................................... 273

d. IUD/AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) ...... 276

4. Metode Kontap (KontrasepsiMantap) .......................... 279

a. Tubektomi/MOW (pada wanita) ............................ 279

b. Vasektomi/MOP (pada pria) .................................. 281

C.Tujuan Dari KB Pasca Salin..............................................281

D. Pemilihan Kontrasepsi yang Rasional..............................282

E. Waktu Untuk Memulai Kontrasepsi.................................282

F. Langkah-langkah Konseling SATU TUJU.......................283

G. Penapisan KB...................................................................286

2.5.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana ....... 289

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil............................................302

3.1.1 Kunjungan ANC I..................................................................302

A. Subjektif..............................................................................302

B. Objektif...............................................................................308

C. Analisa................................................................................312

D. Penatalaksanaan..................................................................312

3.1.2 Kunjungan ANC II.................................................................315

A. Subjektif..............................................................................315

B. Objektif...............................................................................315

C. Analisa................................................................................317

D. Penatalaksanaan..................................................................317

3.2 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin........................................319

3.2.1 Kala I Fase Aktif....................................................................319

A. Subjektif..............................................................................319

B. Objektif...............................................................................319

C. Analisa................................................................................323

D. Penatalaksanaan..................................................................323

3.2.2 Kala II....................................................................................324

A. Subjektif..............................................................................324

B. Objektif...............................................................................325

C. Analisa................................................................................326

D. Penatalaksanaan..................................................................326

3.2.4 Kala III..................................................................................329

A. Subjektif.............................................................................329

B. Objektif..............................................................................329

C. Analisa................................................................................330

D. Penatalaksanaan..................................................................330

Page 13: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

xi

3.2.4 Kala IV...................................................................................332

A. Subjektif..............................................................................332

B. Objektif...............................................................................332

C. Analisa................................................................................332

D. Penatalaksanaan..................................................................332

3.3 Asuhan Kebidanan Pada Nifas....................................................334

3.3.1 Kunjungan I...........................................................................334

A. Subjektif..............................................................................334

B. Objektif...............................................................................334

C. Analisa................................................................................338

D. Penatalaksanaan..................................................................338

3.3.2 Kunjungan II..........................................................................340

A. Subjektif..............................................................................340

B. Objektif...............................................................................341

C. Analisa................................................................................342

D. Penatalaksanaan..................................................................342

3.3.3 Kunjungan III........................................................................343

A. Subjektif.............................................................................343

B. Objektif..............................................................................344

C. Analisa................................................................................345

D. Penatalaksanaan..................................................................345

3.4 Asuhan Kebidanan Pada Neonatus.............................................346

3.4.1 Kunjungan Neonatus I...........................................................346

A. Subjektif..............................................................................346

B. Objektif...............................................................................349

C. Analisa................................................................................353

D. Penatalaksanaan..................................................................353

3.4.2 Kunjungan Neonatus II..........................................................355

A. Subjektif..............................................................................355

B. Objektif...............................................................................355

C. Analisa................................................................................356

D. Penatalaksanaan..................................................................356

3.4.3 Kunjungan Neonatus III........................................................357

A. Subjektif..............................................................................357

B. Objektif...............................................................................358

C. Analisa................................................................................358

D. Penatalaksanaan..................................................................359

3.5 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana...................................360

3.5.1 Kunjungan KB I.....................................................................360

A. Subjektif..............................................................................360

Page 14: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

xii

B. Objektif...............................................................................363

C. Analisa................................................................................366

D. Penatalaksanaan..................................................................366

3.5.2 Kunjungan KB II...................................................................368

A. Subjektif..............................................................................368

B. Objektif...............................................................................371

C. Analisa................................................................................372

D. Penatalaksanaan..................................................................372

BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................373

4.1 Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan................................................373

4.2 Asuhan Kebidanan Pada Persalinan.................................................377

4.3 Asuhan Kebidanan Pada Nifas.........................................................380

4.4 Asuhan Kebidanan Pada Neonatus..................................................382

4.5 Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana.................................384

BAB V PENUTUP.............................................................................................386

5.1 Kesimpulan......................................................................................386

5.2 Saran................................................................................................387

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................389

LAMPIRAN........................................................................................................392

SAP......................................................................................................................413

Page 15: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perkembangan Fungsi Organ Janin....................................................... 19

Tabel 2.2 Penambahan BB Selaam Kehamilan .................................................. 31

Tabel 2.3 Rekomendasi Penambahan BB berdasarkan IMT .............................. 44

Tabel 2.4 Imunisasi TT ....................................................................................... 67

Tabel 2.5 TFU menurut penambahan pertiga jari ................................................ 83

Tabel 2.6 Penapisan Ibu Bersalin…....................................................................100

Tabel 2.7 Pembukaan Serviks pada Primigravida dan Multigravida...................105

Tabel 2.8 Usia Kehamilan Dalam Minggu .........................................................159

Tabel 2.9 TBJ Normal untuk Usia Kehamilan Trimester III ..............................159

Tabel 2.10 Penurunan Kepala Janin Menurut Sistem Perlimaan ........................160

Tabel 2.11 Proses Involusi Uteri Pada Masa Nifas .............................................185

Tabel 2.12 Perkembangan Sistem Pulmonal .......................................................223

Tabel 2.13 Perhitungan Nilai APGAR ................................................................231

Tabel 2.14 Jadwal Imunisasi ...............................................................................237

Tabel 2.15 Kebutuhan Dasar Cairan dan Kalori Pada Neonatus ........................238

Tabel 2.16 Waktu untuk memulai kontrasepsi pada wanita menyusui................282

Tabel 2.17 Waktu untuk memulai kontrasepsi pada wanita yg tidak menyusui..283

Tabel 2.18 Penapisan KB Hormonal....................................................................286

Tabel 2.19 Penapisan Non Hormonal..................................................................287

Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu.........................304

Page 16: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses Terjadinya Fertilisasi Sampai Nidasi .................................... 16

Gambar 2.2 Kartu Skor Poedji Rochjati .............................................................. 45

Gambar 2.3 Penurunan Kepala Janin Melewati Gelang pelvic............................110

Gambar 2.4 Mekanisme Persalinan Normal ..................................................... 111

Gambar 2.5 Kelahiran Bahu...............................................................................111

Gambar 2.6 Melahirkan tubuh Bayi ................................................................... 111

Gambar 2.7 Sinklitismus .................................................................................... 113

Gambar 2.8 Asinklitismus Anterior ................................................................... 114

Gambar 2.9 Asinklitismus Posterior .................................................................... 114

Gambar 2.10 Kepala Janin Ekstensi .................................................................... 116

Gambar 2.11 Ekspulsi Kepala Janin ................................................................... 116

Gambar 2.12 Rotasi Eksternal.............................................................................. 117

Gambar 2.13 Lembar Depan Partograf................................................................131

Gambar 2.14 Lembar Belakang Partograf...........................................................136

Gambar 2.15 Jadwal Imunisasi Dasar Lengkap..................................................242

Gambar 2.16 Klasifikasi Bayi Baru Lahir Berdasarkan Berat Lahir dan UK.....244

Gambar 2.17 Urutan Pemilihan Kontrasepsi yang Rasional................................282

Page 17: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Permohonan ................................................................... 392

Lampiran 2 Lembar Informed Consent ............................................................ 393

Lampiran 3 Identitas Keluarga ......................................................................... 394

Lampiran 4 Catatan Kesehatan Ibu Hamil ....................................................... 395

Lampiran 5 Hasil USG.....................................................................................397

Lampiran 6 KSPR ............................................................................................ 398

Lampiran 7 Penapisan Ibu Bersalin ................................................................. 399

Lampiran 8 Partograf ....................................................................................... 400

Lampiran 9 Catatan Hasil Pelayanan ibu nifas ................................................ 402

Lampiran 10 Catatan kesehatan buli, bufas dan BBL........................................404

Lampiran Surat Keterangan Lahir................................................................. 405

Lampiran 11 Catatan Kesehatan Bayi Baru Lahir ............................................. 406

Lampiran 12 Lingkar Kepala.............................................................................407

Lampiran 13 Catatan Imunisasi .......................................................................... 408

Lampiran 14 Grafik Berat Badan ....................................................................... 409

Lampiran 15 Daftar Penapisan KB Hormonal ................................................... 410

Lampiran 16 Lembar Konsul Pembimbing ........................................................ 411

Lampiran 17 Dokumentasi ................................................................................. 412

Page 18: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

xvi

DAFTAR SINGKATAN

AC : Air Conditioning

ACOG : American College of obstretician and Gynaecologist

ACTH : Hormonadrejonotikotropik

ADH : Anti Diuretic Hormon

AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrom

AKB : Angka Kematian Bayi

AKBK : Alat Kontrasepsi Bawah Kulit

AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

AKI : Angka Kematian Ibu

ANC : Antenatal Care

APN : Asuhan Persalinan Normal

ASI : Air Susu Ibu

BAB ; Buang Air Besar

BAK : Buang Air Kecil

BB : Berat Badan

BBL : Bayi Baru Lahir

BBLR : Berat Badan Lahir Rendah

BBMK : Berat Bayi Masa Kehamilan

BCG : Bacille Calmette Guerin

BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

BMI : Body Mass Index

BMR : Basal Metabolik Rate

BPM : Bidan Praktik Mandiri

BTB : Break Through Bleeding

C : Celcius

Ca : Calsium

Cm : Centimeter

CO2 : Karbondioksida

COC : Continuity of Care

CPD : Cepalo Pelvic Disproposian

CVA : Cosrovertebral Angel

Dinkes : Dinas Kesehatan

DJJ : Denyut Jantung Janin

DM : Diabetes Militus

DMPA : Depomedroxyprogesteronasetat

DPT : Diphteria, Pertusis, Tetanus

DTT : Desinfeksi Tingkat Tinggi

FSH : Follicle Stimulating Hormone

G/IgG : Immunoglobulin

Hb : Hemoglobin

HBV : Virus Hepatitis B

HC : Hidro Carbon

HCG : Human Chorionic Gonadotropin

HIV : Human Immunodeficiency Virus

Page 19: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

xvii

HPL : Human Placental Lactogen

HPL : Hari Perkiraan Lahir

IDDM : Insulin Dependent Diabetes Mellitus

IM : Intramuscular

IMD : Inisiasi Menyusui Dini

IMT : Indexs Massa Tubuh

IU : International Unit

IUD : Intra Uterin Device

IUFD : Intra Uterin Fetal Death

IV : Intravena

K1 : Kunjungan Ibu Hamil Pertama Kali

K4 : Kunjungan Ibu Hamil Yang Ke-4

KB : Keluarga Berencana

KBA : Keluarga Berencana Alami

KEK : Kurang Energi Kronik

KH : Kelahiran Hidup

KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

KIE : Komunikasi Informasi Edukasi

KMS : Kartu Menuju Sehat

KN 1 : Kunjungan Neonatus Pertama

KPD : Ketuban Pecah Dini

KU : Keadaan Umum

LH : Luteinizing Hormone

LILA : Lingkar Lengan Atas

MAL : Matode Amenore Laktasi

MDG’s : Millenium Development Goals

Mg : Miligram

Ml : Milimeter

mmHg : milimeter Hemoragik

N : Nadi

Na : Natrium

NS : Normal Saline

Ny : Nyonya

O2 : Oksigen

Papiah : Para, Aterm, Prematur, Imatur, Abortus, Hidup

PAP : Pintu Atas Panggul

PF : Fasilitas Pelayanan Kesehatan

pH : Pangkat Hidrogen

PI : Pencegahan Infeksi

PMS : Penyakit Menular Seksual

Preskep : Presentasi Kepala

PRP : Platelet Rich lasma

Puka : Punggung Kanan

Puki : Punggung Kiri

Px : Processus Xifoideus

RBC : Red Blood Cell

Page 20: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

xviii

Resntra : Rencana Rtrategi

S : Suhu

SBR : Segmen Bawah Rahim

SC : Sectio Caesarea

SDG’s : Sustainable Development Goals

SDKI : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

SOAP : Subjektif, Objektif, Assesment, Planning

STD : Seksual Transmitted Deseases

TB : Tinggi Badan

TBC : Tuberkolosis

TBJ : Taksiran Berat Janin

TD : Tekanan Darah

TFU : Tinggi Fundus Uteri

TM : Trimester

TORCH : Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Virus

TSH : Thyrotropin, Thyroid, Stimulating Hormonet

TP : Taksiran Persalinan

TT : Tetanus Toksoid

TTV : Tanda-tanda Vital

UK : Usia Kehamilan

USG : Ultrasonografi

VDRL : Veneral Disease Research Laboratory

WHO : World Health Organization

Zn : Zink

Page 21: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses kehamilan, persalinan, nifas, neonatus dan pemilihan metode

keluarga berencana (KB) merupakan suatu rantai yang berkesinambungan.

Pada umumnya kehamilan, persalinan, nifas, dan neonatus merupakan suatu

kejadian fisiologis yang normal. Tapi terkadang tidak sesuai dengan harapan.

Sebelumnya sulit untuk diketahui bahwa kehamilan, persalinan, nifas dan

neonatus yang semula fisiologis berkembang menjadi keadaan patologis dan

dapat mengancam jiwa ibu serta bayi. Ibu hamil sebaiknya dianjurkan

mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin untuk mendapatkan

pelayanan atau asuhan atenatal yang bertujuan untuk memantau kemajuan

kehamilan, dan memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi

(Saifuddin, 2010).

Menurut Manuaba (2013), seorang wanita akan mengalami masa

reproduksi yaitu kehamilan, persalinan, nifas, perawatan bayi baru lahir dan

diharapkan mengikuti program keluarga berencana (KB) untuk kelangsungan

reproduksi sehat. Sepanjang siklus kehidupannya, secara fisiologis

kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas dan KB tidak bisa

dipungkiri bahkan terjadi hal-hal yang beresiko bagi ibu. Sehingga harus di

perhatikan beberapa masalah yang sedang dihadapi wanita saat ini yaitu

tingginya angka kematian ibu (AKI).

Page 22: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

2

Saat ini masalah kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu

masalah kesehatan yang menyita perhatian dunia. Hal ini disebabkan karena

Angka Kematian Ibu (AKI) maupun Angka Kematian Bayi (AKB)

merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat derajat

kesehatan dunia. Terdapat berbagai komponen yang berpengaruh terhadap

proses kematian ibu diantaranya kehamilan, persalinan atau komplikasinya,

dan masa nifas (Saifuddin, 2010).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dampak

kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), disamping Angka Kematian Bayi

(AKB). AKI dan AKB merupakan indikator keberhasilan pembangunan

daerah dan juga digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam

menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (Dinkes kabupaten

madiun, 2017).

Angka Kematian ibu, bayi dan balita di Indonesia masih cukup tinggi

dan merupakan salah satu masalah utama kesehatan. Target program

Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yaitu menekan angka kematian

ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 KH, dan Angka Kematian Bayi (AKB)

menjadi 23 per 1.000 KH. Program terbaru dari WHO, Sustainable

Development Goals (SDGs) 2030 yaitu menekan AKI sebesar 70 per 100.000

KH, AKB menjadi 12 per 1000 KH. Sedangkan AKI di Indonesia tahun 2015

sebesar 305 per 100.000 KH, AKB di Indonesia pada tahun 2015 sebesar

22,23 per 1.000 KH. Sehingga dapat disimpulkan AKI di Indonesia belum

memenuhi target MDGs maupun SDGs dan AKB di Indonesia sudah

Page 23: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

3

memenuhi target MDGs tetapi belum memenuhi target SDGs. (Kemenkes RI,

2017).

Sementara itu di Jawa Timur pada tahun 2017, AKI mencapai 91,92

per 100.000 kelahiran hidup dari target Jawa Timur 97,97 per 100.000

kelahiran hidup dan AKB mencapai 23,1 per 1.000 kelahiran hidup dari target

Jawa Timur 24 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Jatim, 2017). Sehingga

dapat disimpulkan AKI dan AKB di Jawa Timur sudah memenuhi target

provinsi jawa timur dan target MDGs, tetapi belum memenuhi target SDGs.

Kondisi Kabupaten Madiun untuk Angka kematian ibu (AKI) tahun

2017 adalah 157 per 100.000 KH, mengalami kenaikan secara signifikan dari

tahun 2016 yaitu 109 per 100.000 KH dari target Kabupaten Madiun 102 per

100.000 KH dan Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Madiun tahun

2017 sebesar 7,3 per 1.000 KH (9 kasus), menurun dibandingkan tahun

sebelumnya yaitu tahun 2016 sebesar 8,72 per 1000 KH dari target

Kabupaten Madiun 8 per 1000 KH (Dinkes Kabupaten Madiun, 2017).

Sehingga dapat disimpulkan untuk AKI kabupaten madiun mengalami

kenaikan dari tahun sebelumnya dan belum mencapai target yang telah di

tetapkan maupun target yang ditetapkan provinsi jawa timur dan target MDGs

maupun Target SDGs. Sedangkan AKB kabupaten madiun mengalami

penurunan dari tahun sebelumnya dan sudah mencapai target yang telah

ditetapkan kabupaten, provinsi jawa timur dan target MDGs maupun target

SDGs.

Page 24: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

4

Keberhasilan pelayanan kebidanan untuk meningkatkan derajat

kesehatan ibu dan anak serta menurunkan AKI dan AKB dapat dilihat dari

cakupan K1 (kunjungan pertama ibu hamil), K4 (kunjungan ke-4 ibu hamil),

Pertolongan Persalinan (PN), Kunjungan Neonatus (KN), Kunjungan Nifas

(KF) dan Pelayanan KB oleh nakes (Kemenkes RI, 2017).

Capaian cakupan ibu hamil K1 Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017

adalah 98,2%, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016

yaitu 97%. Capaian cakupan K4 Provinsi jawa Timur pada tahun 2017 adalah

89,9%, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016 yaitu

89,5%. Capaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN)

untuk Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017 mencapai 94,6 %, angka ini

mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 95,1%.

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan difasilitas kesehatan

(PF) pada tahun 2017 mencapai 94,1%, sedangkan pada tahun 2016 sebesar

94,2%. Cakupan pelayanan nifas (KF) Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017

sebesar 92,44%, angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016

yaitu 95%. Cakupan KN lengkap tahun 2017 sebesar 96,7%, angka ini

mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016 yaitu 97,75%. Cakupan

peserta KB Aktif provinsi jawa timur tahun 2017 sebesar 75,3%, angka ini

mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016 yaitu 68,79%. Sedangkan

untuk KB Baru mengalami penurunan dari tahun 2016 sebesar 10,4% menjadi

8,6% di tahun 2017 dan metode KB yang mendominasi adalah metode NON

MKJP/ Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang yaitu metode suntik dan pil

Page 25: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

5

(Dinkes Jatim,2017). Sehingga bisa diambil kesimpulan untuk kunjungan K1

dan K4 masih ada kesenjangan, dimana cakupan K1 lebih besar dari pada

cakupan K4. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN) bila

dibandingkan dengan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

di fasilitas kesehatan (PF) terjadi kesenjangan, dimana cakupan PF lebih

besar daripada cakupan PN. dan cakupan KF, KN lengkap dan KB baru

mengalami penurunan. Sedangkan cakupan peserta KB aktif mengalami

kenaikan.

Sementara itu di kabupaten Madiun Cakupan Pelayanan K1 pada

tahun 2017 sebesar 97,47% dari 10.167 ibu hamil hal ini mengalami

peningkatan dari tahun 2016 yaitu sebesar 97% dari 9.996 ibu hamil.

Sedangkan cakupan pelayanan K4 pada tahun 2017 sebesar 90,40% dari

10.167 ibu hamil hal ini mengalami penurunan dari tahun 2016 yaitu 91,1%

dari 9.384 ibu hamil. Cakupan pertolongan persalinan yang ditolong oleh

tenaga kesehatan (Linakes) pada tahun 2017 sebesar 8.855 kelahiran atau

sebesar 91,24%, hal ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun

2016 yaitu sebesar 93%. Cakupan pelayanan nifas di Kabupaten Madiun pada

tahun 2017 sebesar 91,3% , hal ini mengalami penurunan jika dibandingkan

dengan cakupan tahun 2016 yaitu sebesar 92,44%. Cakupan KN 1 pada tahun

2017 adalah sebesar 96.0% menurun dibanding tahun 2016 sebesar 98.0%,

sedangkan KN lengkap 2017 sebesar 94,4% menurun dibandingkan tahun

2016 sebesar 95,9%. Cakupan pelayanan KB aktif tahun 2017 sebesar

93,85%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 mengalami peningkatan yaitu

Page 26: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

6

sebesar 86,2% (Dinkes kabupaten Madiun, 2017). Sehingga bisa di simpulkan

bahwa cakupan kunjungan K1 dan K4 masih ada kesenjangan, dimana

cakupan K1 lebih besar dari pada cakupan K4, cakupan K1 mengalami

kenaikan dari tahun sebelumnya, namun cakupan K4 mengalami penurunan

dari tahun sebelumnya. Cakupan persalinan dan nifas mengalami kenaikan.

Sedangkan cakupan peserta KB aktif mengalami penurunan. Dan selisih

kunjungan KN 1 dan KN lengkap tidak terpaut jauh, sehingga dari jumlah

neonatus yang berkunjung di KN1 sebagian besar berkunjung di KN lengkap.

Terdapat banyak hal yang menyebabkan adanya kesenjangan antara

cakupan K1 dan K4 antara lain: Pemeriksaan antenatal sudah berdasarkan

kualitas pelayanan 10T, Mobilitas di daerah perkotaan yang tinggi, Penetapan

sasaran ibu hamil yang terlalu tinggi di beberapa kab/kota, Ada budaya

masyarakat pada saat menjelang persalinan pulang ke kampung halaman,

Pencatatan dan pelaporan masih belum optimal. Untuk cakupan persalinan

dan pelayanan nifas belum memenuhi target di sebabkan oleh tempat tinggal

ibu hamil di daerah yang tidak ada bidan atau jauh dari fasilitas pelayanan

kesehatan. Apabila sebab-sebab tersebut tidak segera diatasi maka akan

berdampak pada peningkatan AKI dan AKB (Kemenkes RI, 2017).

Upaya percepatan penurunan AKI dan AKB dapat dilakukan dengan

menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang

berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan

pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi

Page 27: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

7

komplikasi, kemudahan mendapatkan cuti hamil dan melahirkan, dan

pelayanan keluarga berencana. Pada tahun 2012 Kementerian Kesehatan

meluncurkan program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS)

dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan neonatal. Program EMAS

berupaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian neonatal

dengan cara : Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi

baru lahir minimal di 150 Rumah Sakit PONEK dan 300

Puskesmas/Balkesmas PONED) serta memperkuat sistem rujukan yang

efisien dan efektif antar puskesmas dan rumah sakit (Kemenkes RI,2017).

Upaya yang di lakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang

diberikan di antaranya, pemenuhan semua komponen pelayanan kesehatan

ibu hamil harus diberikan saat kunjungan. Dalam hal ketersediaan sarana

kesehatan, keberadaan puskesmas secara ideal harus didukung dengan

aksesibilitas yang baik. Hal ini tentu sangat berkaitan dengan aspek geografis

dan kemudahan sarana dan prasarana transportasi. Dalam mendukung

penjangkauan terhadap masyarakat di wilayah kerjanya, puskesmas juga

sudah menerapkan konsep satelit dengan menyediakan puskesmas pembantu

dan menyediakan rumah tinggal bagi tenaga kesehatan termasuk bidan

sehingga bidan siaga di tempat tugasnya dan dapat memberikan pertolongan

persalinan setiap saat (Kemenkes RI, 2017).

Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan

peladenan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan,

persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga

Page 28: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

8

berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khusunya

dan keadaan pribadi setiap individu (Humor et al, 2014).

Continuity of care memiliki tiga jenis pelayanan yaitu managemen,

informasi dan hubungan, kesinambungan managemen melibatkan komunikasi

antar perempuan dan bidan. Kesinambungan informasi menyangkut

ketersediaan waktu yang relevan. Kedua hal tersebut penting untuk mengatur

dan memberikan pelayanan kebidanan (Sandall, 2014).

Penulis telah melakukan study pendahuluan di PMB Ny Siti Rohmani,

S.ST diwilayah Kabupaten Madiun, diperoleh data pada tahun 2018

didapatkan jumlah pasien ANC sejumlah 100 orang, pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan sejumlah 45 orang yang dirujuk 5 orang, KN lengkap

sejumlah 45 bayi, KN sejumlah 45 orang, ibu yang menggunakan alat

kontrasepsi sejumlah 100 orang dalam satu tahun. Selain itu tidak ada

kematian ibu dan bayi ditahun 2018 (Data Primer, 2019).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan asuhan

kebidanan secara berkesinambungan Continuity Of Care (COC) untuk

melakukan study kasus dengan cara meningkatkan kualitas pada saat

kunjungan mulai masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, perawatan

bayi baru lahir sampai ber-KB.

Page 29: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

9

1.2 Pembatasan Masalah

Asuhan Kebidanan ini diberikan kepada ibu hamil normal trimester

III, ibu bersalin, neonatus, ibu masa nifas dan peserta KB pasca salin secara

continuity of care.

1.3 Tujuan Penyusunan LTA

1.3.1 Tujuan Umum

Mampu memberikan asuhan pelayanan kebidanan secara

Continuity of care pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, neonatus dan

KB pasca salin dengan menggunakan pendekatan manajemen

kebidanan

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan meliputi :

Pengkajian, merumuskan diagnose, merencanakan, melaksanakan

dan melakukan evaluasi.

2. Memberikan asuhan kebidanan pada persalinan meliputi :

Pengkajian, merumuskan diagnose, merencanakan, melaksanakan

dan melakukan evaluasi.

3. Memberikan asuhan kebidanan pada nifas meliputi : Pengkajian,

merumuskan diagnose, merencanakan, melaksanakan dan

melakukan evaluasi.

4. Memberikan asuhan kebidanan pada neonatus meliputi :

Pengkajian, merumuskan diagnose, merencanakan, melaksanakan

dan melakukan evaluasi.

Page 30: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

10

5. Memberikan asuhan kebidanan pada keluarga berencana meliputi

:Pengkajian, merumuskan diagnose, merencanakan,

melaksanakan dan melakukan evaluasi.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

Asuhan yang dilakukan secara contynuiti of care dan komprehensif

dapat dijadikan sebagai pedoman dalam proses pengambilan keputusan

dan tindakan yang dilakuan oleh bidan sesuai kewenangan dan ruang

lingkup praktik berdasarkan ilmu kebidanan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Pasien

Pasien memperoleh pelayanan optimal secara Continuity of care

pada saat hamil, bersalin, nifas, neonatus dan penggunaan KB.

Sehingga apabila terdapat komplikasi dapat dideteksi sedini mungkin.

2. Bagi Lahan Praktik PMB Siti Rohmani SST

Dapat dijadikan bahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), khususnya dalam memberikan

informasi tentang perubahan fisiologis dan asuhan yang diberikan

pada ibu hamil sampai dengan KB.

3. Institusi Pendidikan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Hasil laporan ini diharapkan dapat menambah referensi

penulisan laporan tugas akhir dan sebagai bahan acuan tugas akhir

selanjutnya.

Page 31: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

11

4. Mahasiswa Kebidanan

Laporan ini sebagai sarana belajar dan bekal bagi penulis

dalam memberikan asuhan kebidanan secara Continuity of care,

dalam menghadapi serta memecahkan masalah-masalah yang

mungkin timbul pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan

penggunaan KB.

Page 32: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

12

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini penulis menguraikan tentang konsep dasar teori asuhan

kebidanan pada ibu masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

Keluarga Berencana (KB) berdasarkan asuhan secara continuity of care.

2.1 Kehamilan

2.1.1 Konsep Dasar Kehamilan

A. Pengertian

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan

terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan

pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta

dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2013).

Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan

normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9

bulan menurut kalender internasional. Kehamilan dibagi menjadi 3

trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,

trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester

ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Saifuddin, 2009).

B. Fisiologi Kehamilan

1. Ovulasi

Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem

hormonal yang kompleks. Bila ovum dibuahi oleh spermatozoa maka

Page 33: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

13

korpus luteum akan dipertahankan oleh korionik gonadotropin yang

dihasilkan oleh trofoblas di sekitar blastokis menjadi korpus luteum

kehamilan (Saifuddin, 2009).

2. Spermatozoa

Setiap spermatozoa terdiri dari tiga bagian yaitu kaput atau kepala

yang berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nukleus,

ekor, dan bagian yang silindrik (leher) menghubungkan kepala dengan

ekor. Dengan gertaran ekornya spermatozoa dapat bergerak cepat

(Saifuddin, 2009).

Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya

beberapa ratus yang dapat mencapai tuba fallopii. Spermatozoa yang

masuk ke dalam alat genetalia wanita dapat hidup selama tiga hari,

sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi (Manuaba, 2010).

3. Konsepsi

Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau

fertilisasi. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh

korona radiata, yang mengandung persediaan nutrisi (Manuaba, 2010).

Pada ovum, dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah sitoplasma

yang disebut vitelus. Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang

pada zona pelusida. Nutrisi dialirkan ke dalam vitelus, melalui saluran

pada zona pelusida. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat

yang paling luas yang dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel yang

mempunyai silia (Manuaba, 2010).

Page 34: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

14

Ovum mempunyai waktu hidup terlama di dalam ampula tuba. Ovum

siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa

menyebar, masuk melalui kanalis servikalis. Pada kavum uteri, terjadi

pelepasan lipoprotein dari sperma. Spermatozoa hidup selama 3 hari di

dalam genitalia interna. Spermatozoa akan mengelilingi ovum serta

mengikis korona radiata dan zona pelusida. Melalui stomata, spermatozoa

memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk ke ovum, ekornya

terlepas di luar. kedua inti ovum dan inti spermatozoa akan membentuk

zigot (Manuaba, 2010).

Pada manusia terdapat 46 kromosom, ialah 44 kromosom otosom dan

2 kromosom kelamin, pada seorang laki-laki satu X dan satu Y. Sesudah

pembelahan kematangan, maka ovum matang mempunyai 22 kromosom

otosom serta 1 kromosom X dan 22 kromosom otosom serta 1 kromosom

Y. Zigot sebagai hasil pembuahan yang memiliki 44 kromosom otosom

serta 2 kromosom X akan tumbuh sebagai janin perempuan, sedangkan

yang memiliki 44 kromosom otosom serta 1 kromosom X dan 1

kromosom Y akan tumbuh sebagai janin laki-laki (Saifuddin, 2009).

Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa, terbentuk zigot

yang dalam beberapa jam telah mampu membelah dirinya menjadi dua

dan seterusnya. Berbarengan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus

berjalan menuju uterus. Hasil pembelahan sel memenuhi seluruh ruangan

dalam ovum disebut stadium morula. Pembentukan sel di luar morula

yang berasal dari korona radiata yang menjadi sel trofoblas. Sel trofoblas

Page 35: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

15

mampu mengeluarkan hormon korionik gonadotropin, yang

mempertahankan korpus luteum gravidarum (Manuaba, 2010).

Di dalam morula terbentuk ruangan yang mengandung cairan yang

disebut blastula. Perkembangan dan pertumbuhan berlangsung, blastula

dengan vili korealisnya yang dilapisi sel trofoblas telah siap mengadakan

nidasi. Pada fase sekresi, endometrium telah menebal dan mengandung

glikogen yang disebut desidua. Proses penanaman blastula yang disebut

nidasi terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi (Manuaba, 2010).

4. Nidasi

Pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium blastula disebut

blastokista atau blastocyst, suatu bentuk yang dibagian luarnya adalah

tropoblas dan dibagian dalamnya disebut massa inner cell. Massa inner

cell ini berkembang menjadi janin dan trofoblas akan berkembang

menjadpi plasenta (Saifuddin, 2009).

Untuk memperjelas keterangan di atas, berikut disajikan gambar

mengenai proses fertilisasi sampai dengan nidasi menurut Departement of

Health (2009).

Page 36: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

16

Gambar 2.1 Proses Terjadinya Fertilisasi Sampai Nidasi Sumber : Departement of Health. 2009. The Pregnancy Book.

5. Plasentasi

Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta.

Setelah nidasi embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada

manusia plasentasi berlangsung sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi.

Dalam 2 minggu pertama perkembangan hasil konsepsi, trofoblas invasif

telah melakukan penetrasi ke pembuluh darah endometrium.

Terbentuklah sinus intertrofoblas yaitu ruangan-ruangan yang berisi

darah maternal dari pembuluh-pembuluh darah yang dihancurkan

(Prawirohardjo, 2011).

Pertumbuhan ini berjalan terus, sehingga timbul ruangan interviler

di mana vili korialis seolah-olah terapung-apung di antara ruangan

tersebut sampai terbentuknya plasenta. 3 minggu pascafertilisasi

sirkulasi darah janin dini dapat diidentifikasi dan dimulai pembentukan

vili korialis. Sirkulasi darah janin ini berakhir di lengkung kapilar di

dalam vili korialis yang ruang intervilinya dipenuhi dengan darah

Page 37: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

17

maternal yang dipasok oleh arteri spiralis dan dikeluarkan melalui vena

uterina. Vili korialis akan tumbuh menjadi suatu massa jaringan yaitu

plasenta (Prawirohardjo, 2011).

Lapisan desidua yang meliputi hasil konsepsi ke arah kavum uteri

disebut desidua kapsularis, yang terletak antara hasil konsepsi dan

dinding uterus disebut desidua basalis, di situ plasenta akan dibentuk.

Desidua yang meliputi dinding uterus yang lain adalah desidua

parietalis. Hasil konsepsi sendiri diselubungi oleh jonjot-jonjot yang

dinamakan vili karialis dan berpangkal pada karion. Sel-sel fibrolas

mesodermal tumbuh di sekitar embrio dan melapisi pula sebelah dalam

trofoblas (Prawirohardjo, 2011).

Dengan demikian, terbentuklah chorionic membrane yang kelak

menjadi korion. Vili korialis yang berhubungan dengan desidua basalis

tumbuh dan bercabang-cabang dengan baik, disisi korion disebut korion

frondosum. Yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang

mendapat makanan, karena hasil konsepsi bertumbuh ke arah kavum

uteri sehingga lambat-laun menghilang, korion yang gundul ini disebut

korion laeve. Darah ibu dan janin dipisahkan oleh dinding pembuluh

darah janin dan lapisan korion. Plasenta yang demikian dinamakan

plasenta jenis hemokorial (Sarwono, 2009).

Plasenta merupakan akar janin untuk menghisap nutrisi dari ibu

dalam bentuk O2, asam amino, vitamin, mineral, dan zat lainnya ke janin

dan membuang sisa metabolisme janin CO2 (Manuaba, 2010).

Page 38: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

18

6. Pertumbuhan dan perkembangan janin.

Jantung janin mulai berdenyut sejak awal minggu keempat setelah

fertilisasi, tetapi baru pada usia kehamilan 20 minggu bunyi jantung janin

dapat dideteksi dengan stetoskop. Dengan menggunakan teknik

ultrasound atau sistem Doppler, bunyi jantung janin dapat dikenali lebih

awal (12-20 minggu usia kehamikan) (Saifuddin, 2009).

Gerakan janin juga bermula pada usia kehamilan mencapai 12

minggu, tetapi baru dapat dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan 16-20

minggu karena di usia kehamilan tersebut, dinding uterus mulai menipis

dan gerakan janin menjadi lebih kuat. Pada kondisi tertentu, ibu hamil

dapat merasakan gerakan halus hingga tendangan kaki bayi di usia

kehamilan 16-18 minggu. Bagian-bagian tubuh janin juga dapat dipalpasi

dengan mudah mulai usia kehamilan 20 minggu (Saifuddin, 2009).

Page 39: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

19

Tabel 2.1 Perkembangan Fungsi Organ Janin

Usia

Gestasi

(minggu)

Organ

6 Pembentukan hidung, dagu, palatum dan tonjolan paru. Jari-

jari telah berbentuk, namun masih tergenggam. Jantung

telah terbentuk penuh.

7 Mata tampak pada muka. Pembentukan alis dan lidah.

8 Mirip bentuk manusia, mulai pembentukan genetalia

eksterna. Sirkulasi melalui tali pusat dimulai. Tulang mulai

terbentuk.

9 Kepala meliputi separuh besar janin, terbentuk muka janin,

kelopak mata terbentuk namun tak akan membuka sampai

28 minggu.

13-16 Janin berukuran 15 cm. Ini merupakan awal dari trimester

ke-2. Kulit janin masih transparan, telah mulai tumbuh

lanugo (rambut janin). Janin bergerak aktif, yaitu menghisap

dan menelan air ketuban. Telah terbentuk mekonium (feces)

dalam usus. Jantung berdenyut 120-150x/menit.

17-24 Komponen mata terbentuk penuh, juga sidik jari. Seluruh

tubuh diliputi oleh verniks keseosa (lemak). Janin

mempunyai refleks.

25-28 Saat itu disebut permulaan trimester ke-3, di mana terdapat

perkembangan otak yang cepat. Sistem saraf mengendalikan

gerakan dan fungsi tubuh, mata sudah membuka.

Kelangsungan hidup pada periode ini sangat sulit bila lahir.

29-32 Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan untuk hidup (50-

70%). Tulang telah tebentuk sempurna, gerakan nafas telah

reguler, suhu relatif stabil.

33-36 Berat janin 1500-2500 gram. Bulu kulit janin (lanugo) mulai

berkurang, pada saat 35 minggu paru telah matur. Janin akan

dapat hidup tanpa kesulitan.

38-40 Sejak 38 minggu kehamilan disebut aterm, di mana bayi

akan memiliki seluruh uterus. Air ketuban mulai berkurang,

tetapi masih dalam batas normal. Sumber : Sarwono Prawirohardjo (ed), 2011, Ilmu Kebidanan, Jakarta, Halaman 158-

159.

C. Tanda Gejala Kehamilan

1. Tanda-tanda Dugaan Kehamilan

a Amenorea (berhentinya menstruasi)

Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat

menstruasi lagi (Wiknjosastro, 2011).

Page 40: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

20

b Nausea (mual) dan emesis (muntah)

Enek terjadi umumnya pada bulan bulan pertama kehamilan, di sertai

kadang kadang emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu.

Keadaan ini lazim disebut morning sickness (Wiknjosastro, 2011).

c Mengidam

Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu, terutama pada

trimester pertama. Akan tetapi menghilang dengan makin tuanya

kehamilan (Romauli, 2011).

d Pingsan

Sering dijumpai berada ditempat-tempat ramai yang sesak dan padat.

Dianjurkan tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulan-bulan pertama

kehamilan, dan akan hilang setelah usia kehamilan 16 minggu

(Romauli,2011).

e Quickening

Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama biasanya disadar oleh

wanita pada kehamilan 18-20 minggu (Romauli, 2011).

f Sering miksi

Sering kencing terjadi karena kandung kencing pada bulan bulan pertama

kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada akhir triwulan

gejala biasa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan

menekan kembali kandung kencing (Wiknjosastro, 2011).

Page 41: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

21

g Obstipasi

Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh

hormone steroid (Romauli, 2011).

h Pigmentasi kulit

Perubahan ini antara lain cloasma yakni warna kulit yang

kehitaman pada dahi, punggung hidung dan kulit pada daerah tulang pipi.

Pada daerah areola dan puting payudara, warna kulit menjadi lebih hitam.

Perubahan-perubahan ini disebabkan stimulasi MSH. Pada kulit daerah

abdomen dan payudara dapat mengalami perubahan yang disebut strie

gravidarum yaitu perubahan warna seperti jaringan parut (Romauli, 2011).

i Lelah (fatigue)

Kondisi ini disebabkan oleh menurunnya basal metabolic rate

(BMR) dalam trimester pertama kehamilan. Dengan meningkatnya

aktifitas metabolik produk kehamilan (janin) sesuai dengan berlanjutnya

usia kehamilan maka sering lelah yang terjadi selama trimester pertama

akan berangsur-angsur menghilang dan kondisi ibu hampir akan menjadi

lebih segar (Romauli, 2011).

j Perubahan Payudara

Mammae menjadi tegang dan membesar disebabkan oleh pengaruh

estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae

Glandula Monthgomery tampak lebih jelas (Wiknjosastro, 2007).

Selain yang tersebut diatas ada tanda gejala kehamilan lain menurut

Marmi (2011) antara lain :

Page 42: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

22

1) Weight gain

Pertambahan berat badan ibu tidak selalu berbanding lurus dengan

pertambahan berat janin. Umumnya pertambahan berat badan normal

selama kehamilan adalan 7-15 kg.

2) Nail sign

Umumnya umur 6 minggu wanita hamil mengeluh ujung kuku lunak

dan lebih tipis.

3) Fatigue

Perasaan lelah pada ibu hamil yang sulit diterangkan. Kerja jantung di

rasakan lebih berat pada umur 32 minggu.

4) Quikening

Perasaan gerakan janin pada minggu ke 18 atau ke 20 minggu

(primigravida) dan umur 14 atau 16 minggu pada multigravida.

Gerakan janin pertama kali dapat di gunakan untuk menentukan usia

kehamilan.

2. Tanda-tanda Kemungkinan Kehamilan

Menurut Wiknjosastro (2011), tanda-tanda kemungkinan kehamilan

adalah sebagai berikut :

a Perut membesar

Uterus membesar : terjadi perubahan dalam bentuk, dan konsitensi dari

rahim.

Page 43: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

23

b Tanda hegar

Konsistensi rahim dalam kehamilan menjadi lunak, terutama istmus

uteri, jika kita letakkan 2 jam dalam fornix posterior dan tangan satunya

pada dinding perut diatas simfisis, maka istmus ini tidak teraba seolah-

olah corpus uteri, sama sekali terpisah dari cervik.

c Tanda Chadwick

Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.

d Tanda piscasseck

Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan

makin lama makin bundar bentuknya. Kadang-kadang pembesaran

tidak rata tetapi didaerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya.

e Braxton hicks

Saat palpasi atau taucher rahim yang lunak menjadi keras karena

kontraksi.

f Teraba ballottement

Pada bulan IV dan V janin lebih kecil dan banyaknya air ketuban, jika

rahim didorong dengan sekonyong-konyong, maka anak melenting di

dalam rahim.

g Reaksi kehamilan positif

Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pertama pagi hari dapat

membantu membuat diagnosis kehamilan sedini dirinya.

Page 44: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

24

3. Tanda Pasti Hamil

Menurut Mochtar (2011), tanda pasti hamil adalah sebagai berikut:

a Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-

bagian janin.

b Denyut jantung janin

1) Didengar dengan steteskop monoral laennec.

2) Dicatat dan didengar dengan alat doppler.

3) Dicatat dengan fele-elektro kardiogram.

4) Dilihat pada ultrasonagrafi.

c Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen.

D. Ketidaknyamanan Dalam Kehamilan

Menurut Varney (2008) mengatakan macam-macam ketidaknyamanan

dalam kehamilan adalah sebagai berikut:

1. Mengidam

Mengidam merupakan suatu keadaan dengan kondisi psikologis ibu

hamil. Umumnya dialami oleh ibu hamil primi. Jelaskan kepada ibu

bahwa keadaan tersebut tidak perlu dikhawatirkan selama asupan nutrisi

terpenuhi serta jelaskan tentang makanan yang tidak bisa diterima

selama masa kehamilan mencakupan gizi yang diperlukan serta

memuaskan rasa mengidam.

Page 45: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

25

2. Petialisme (Salivasi Berlebihan)

Petialisme merupakan kondisi yang tidak lazim, yang disebabkan

oleh peningkatan keasaman didalam mulut atau peningkatan asupan zat

pati, yang menstimulasi kelenjar saliva pada wanita yang rentan

mengalami salivasi berlebihan.

3. Keletihan

Keletihan dialami pada trimester pertama namun alasanya belum

diketahui. Salah satu dugaan adalah bahwa keletihan diakibatkan

penurunan drastis laju metabolisme dasar awal kehamilan, tetapi alasan

hal ini terjadi masih belum jelas. Dugaan lain adalah bahwa

peningkatan progesterone memiliki efek menyebabkan tidur.

Untungnya keletihan merupakan ketidaknyamanan yang terbatas dan

biasanya hilang pada akhir trimester pertama. Keletihan dapat

meningkatkan intensitas respons psikologis yang dialami wanita pada

saat ini.

4. Nyeri Punggung

Nyeri punggung pada bagian atas terjadi selama trimester pertama

akibat peningkatan ukuran payudara, yang membuat payudara menjadi

berat. Hal ini merupakan salah satu tanda praduga kehamilan.

Pembesaran ini dapat mengakibatkan tarikan otot jika payudara tidak

dikosongkan adekuat.

Page 46: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

26

5. Leoukorea

Leoukorea adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan

konsistensi kental atau cair, yang dimulai pada trimester pertama.

Sekresi ini bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar glikogen

pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh basil doderlin.

6. Peningkatan Frekuensi Berkemih

Peningkatan frekuensi berkemih sebagai ketidaknyamanan

nonpatologis pada kehamilan sering terjadi pada dua kesempatan yang

berbeda selama trimester pertama terjadi akibat peningkatan berat pada

fundus uterus. Peningkatan berat uterus pada fundus uterus ini membuat

istmus menjadi lunak (tanda hegar), menyebabkan antefleksi pada

uterus yang membesar. Hal ini menimbulkan tekanan langsung pada

kandung kemih. Tekanan ini akan berkurang seiring uterus terus

membesar dan keluar dari panggul sehingga menjadi salah satu organ

abdomen, sementara kandung kemih tetap merupakan organ panggul.

7. Nyeri Ulu Hati

Nyeri ulu hati -ketidaknyamanan yang mulai timbul menjelang

akhir trimester kedua dan bertahan hingga trimester ketiga- adalah kata

lain untuk regurgitasi atau refleks isi lambung yang asam menuju

esophagus bagian bawah akibat peristaltis balikan.

8. Flatulen

Peningkatan flatulen diduga akibat penurunan motilitas gas

trointestinal. Hal ini kemungkinan merupakan akibat efek peningkatn

Page 47: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

27

progresteron yang merelaksasikan otot halus dan akibat pergeseran serta

tekanan pada usus halus karena pembesaran uteus.

9. Konstipasi

Wanita yang sebelumnya tidak mengalami konstipasi dapat

memiliki masalah ini pada trimester ke dua atau ke tiga. Konstipasi

diduga terjadi akibat penurunan peristaltis yang disebabkan relaksasi

otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah

progesterone. Pergeseran dan tekanan pada usus akibat pembesaran

uterus atau bagian presentasi juga dapat menurunkan motilitas pada

saluran gastrointestinal sehingga menyebabkan konstipasi. Salah satu

efek samping yang umum muncul pada penggunaan zat besi adalah

konstipasi.

10. Hemoroid

Hemoroid sering didahului oleh konstipasi. Oleh karena itu,

semua penyebab konstipasi berpotensi menyebabkan hemoroid.

Progresteron juga menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar.

Selain itu, pembesaran uterus mengakibatkan peningkatan tekanan,

secara spesifik juga secara umum pada vena hemoroid. Tekanan ini

menganggu sirkulasi vena dan mengakibatkan kongesti pada vena

panggul.

11. Kram Tungkai

Dasar fisiologi untuk kram tungkai belum diketahui dengan pasti.

Beberapa tahun kram kaki diperkirakan oleh gangguan asupan kalsium

Page 48: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

28

atau asupan kalsium tidak adekuat atau ketidakseimbangan rasio

kalsium dan fosfor dalam tubuh, namun penyebab-penyebab ini

sekarang tidak disertakan dalam literature terkini.

12. Insomnia

Baik pada wanita yang mengandung ataupun tidak, dapat

disebabkan oleh sejumlah penyebab, seperti khawatir, kecemasan,

terlalu gembira menyambut suatu acara ke esokan harinya.

E. Perubahan Fisiologi dalam Kehamilan

1. Uterus

Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau beratnya

30 gram akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi

seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot dalam rahim mengalami

hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti

pembesaran rahim karena pertumbuhan janin (Manuaba, 2010).

2. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan

folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat

ditemukan di ovarium, folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7

minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil

progesteron dalam jumlah yang relatif normal (Saifuddin, 2009).

Page 49: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

29

3. Vagina dan perineum

Menurut Djusar Sulin dalam buku Ilmu Kebidanan 2009 : Selama

kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada

kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan

terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwick.

Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan

ikat dan hipertrofi dari sel–sel otot polos. Dinding vagina mengalami

banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk mengalami

peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan

mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan hipertrofi sel otot polos.

Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnnya dinding vagina.

4. Kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi

kemerahan, kusam, dan terjadi pada daerah payudara dan perut,

perubahan ini dinamakan strie gravidarum. Pada banyak perempuan kulit

di garis pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam

kecoklatan yang disebut linea nigra. Bercak kecoklatan pada wajah dan

leher disebut cloasma gravidarum. Pada areola dan genetalia akan terlihat

pigmentasi yang berlebih. Pigmentasi yang berlebih ini akan hilang atau

berkurang setelah persalinan (Saifuddin, 2009).

Page 50: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

30

5. Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai

persiapan laktasi dan memproduksi ASI. Perkembang payudara tidak

terlepas dari hormon estrogen, progesteron dan somatomamotropin.

Perubahan payudara pada ibu hamil menurut Manuaba (2010) :

a) Payudara menjadi lebih besar.

b) Areola payudara makin hiperpigmentasi.

c) Glandula montgomery makin tampak.

d) Puting susu makin menonjol.

6. Perubahan Metabolik

Sebagai besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal

dari uterus dan isinya. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan

bertambah 12,5 kg. Pada TM 2 dan 3 dianjurkan untuk menambah berat

badan per minggu 0,4 kg. Hasil konsepsi, uterus, dan darah ibu secara

relatif mempunyai kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan lemak

dan karbohidrat (Saifuddin, 2009).

Page 51: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

31

Tabel 2.2 Penambahan berat badan selama kehamilan

Jaringan dan cairan 10 minggu 20 minggu 30 minggu 40 minggu

Janin 5 300 1500 3400

Plasenta 20 170 430 650

Cairan amnion 30 350 750 800

Uterus 140 320 600 970

Mammae 45 180 360 405

Darah 100 600 1300 1450

Cairan ekstraseluler 0 30 80 1480

Lemak 310 2050 3480 3345

Total 650 4000 8500 12500

Sumber : Sarwono Prawirohardjo (ed), 2011, Ilmu Kebidanan, Jakarta.

7. Sirkulasi Darah Ibu

a) Volume darah

Volume darah akan meningkat secara progresif mulai minggu 6-

8 kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke 32-34 dengan

perubahan kecil setelah minggu tersebut (Saifuddin, 2009).

b) Sel Darah

Eritropoetin ginjal akan meningkatkan jumlah sel darah merah

sebanyak 20-30%, tetapi tidak sebanding dengan peningkatan volume

plasma sehingga akan mengakibatkan hemodilusi dan penurunan

konsentrasi hemoglobin dari 15 g/dl menjadi 12,5 g/dl, dan pada

perempuan bisa mencapai di bawah 11 g/dl (Saifuddin, 2009).

Page 52: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

32

8. Sistem Respirasi

Selama kehamilan sirkumferensia torak akan bertambah 6 cm,

tetapi tidak mencukupi penurunan kapasitas residu fungsional dan

volume residu paru-paru karena pengaruh diafragma yang naik 4 cm

selama kehamilan. Frekuensi pernafasan hanya mengalami sedikit

perubahan selama kehamilan, tetapi volume tidak, volume ventilasi per

menit dan pengambilan oksigen per menit akan bertambah secara

signifikan pada kehamilan lanjut. Akan mencapai puncaknya pada

minggu ke 37 (Saifuddin, 2009).

9. Sistem Pencernaan

Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat

yang dapat menyebabkan:

a) Hipersalivasi (pengeluaran air liur yang berlebihan).

b) Mual di pagi hari.

c) Emesis dan hiperemesis gravidarum.

d) Obstipasi karena gerak usus berkurang.

(Manuaba, 2010)

10. Sistem Perkemihan

Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh

uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih.

Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus

keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin

Page 53: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

33

sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan timbul kembali

(Saifuddin, 2009).

11. Sistem muskuloskeletal

Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada

kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior,

lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai.

Sendi sakroilliaka, sakrokoksegis dan pubis akan meningkatkan

mobilitasnya, yang diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas

tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya

menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung

terutama pada akhir kehamilan (Saifuddin, 2009).

F. Perubahan Psikologis dalam kehamilan

1. Trimester I (1-3 bulan)

Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan

kehamilnannya, kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan,

dan kesedihan. Bahkan ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja. Ibu

akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini

dilakukan sekadar untuk meyakinkan dirinya. Setiap perubahan yang

terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama

(Sulityawati, 2009). Sedangkan menurut (Sunarsih, 2011) Hasrat untuk

melakukan hubungan seksual pada wanita trimester pertama ini

berbeda. Walaupiun beberapa wanita mengalami gairah seksual yang

lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama

Page 54: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

34

periode ini. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual,

pembesaran payudara, keprihatinan, dan kekhawatiran.

2. Trimester II (4-6 bulan)

Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik,

kondisi atau keadaan ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa

dengan perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga

belum menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan

mengerti tentang kehamilannya.

3. Trimester III (7-9 bulan)

Trimester ketiga sering disebut periode menunggu dan waspada

sebab saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinnya. Ibu

mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan

perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu

memerlukan keterangan dan dukungan suami, keluarga dan bidan.

Selain itu juga dikarean berat badan ibu meningkat, adanya tekanan

pada organ dalam, adanya perasaan tidak nyaman karena janinnya

semakin besar, adanya perubahan gambaran (konsep diri, tidak mantap,

merasa terasing, tidak dicintai, merasa tidak pasti juga senang karena

kelahiran sang bayi (Sunarsih, 2011).

G. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

1. Nutrisi

Menurut Saifuddin, 2009. nutrisi yang perlu ditambahkan pada saat

kehamilan:

Page 55: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

35

a) Kalori

Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap harinya

adalah 2.500 kalori. Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabkan

obesitas dan hal ini merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya

preeklamsia. Jumlah pertambahan berat badan sebaiknya tidak

melebihi 10-12 kg selama hamil.

b) Protein

Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per hari.

Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan

(kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur).

Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia dan

oedema.

c) Kalsium

Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium

dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan

otak dan rangka. Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah susu,

keju, yogurt, dan kalsium bikarbonat. Defisiensi kalsium dapat

menyebabkan riketsia pada bayi atau osteomalsia pada ibu (Sukarni,

2013).

d) Zat besi

Pemberian zat besi dimulai dengan memberikan satu tablet sehari

sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung

FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 µg, minimal

Page 56: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

36

masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama

teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan. Metabolisme yang

tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan oksigenasi jaringan yang

diperoleh dari pengikatan dan pengantaran oksigen melalui hemoglobin

di dalam sel-sel darah merah. Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin

normal, diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30

mg/hari terutama setelah trimester kedua. Sumber zat besi terdapat

dalam sayuran hijau, daging yang berwarna merah dan kacang-

kacangan. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan

anemia defisiensi zat besi.

e) Asam folat

Asam folat merupakan kelompok vitamin B paling utama selama masa

kehamilan karena dapat mencegah cacat tabung syaraf (neural tube

defects). Ibu hamil harus meningkatkan asupan folat sebelum dan pada

awal kehamilan dan mencegah dari 10 kasus cacat tabung syaraf. Asam

folat penting untuk pertumbuhan tulang, jaringan tisu dan darah, karena

ketiadaan amino cuka mencegah bayi mengalami kelainan (Margareth

ZH, 2013).

2. Eliminasi

a) Buang Air Kecil (BAK)

Peningkatan frekuensi berkemih pada TM III paling sering dialami oleh

wanita primigravida setelah lightening. Lightening menyebabkan

bagian presentasi (terendah) janin akan menurun masuk kedalam

Page 57: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

37

panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih

(Marmi, 2011).

b) Buang Air Besar (BAB)

Konstipasi diduga akibat penurunan peristaltik yang disebabkan

relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan hormon

progesteron. Konstipasi juga dapat terjadi sebagai akibat dari efek

samping penggunaan zat besi, hal ini akan memperberat masalah pada

wanita hamil (Marmi, 2011).

3. Istirahat

Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan.

Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu

yang sangat lama. Ibu hamil tidur malam kurang lebih sekitar 8 jam setiap

istirahat dan tidur siang kurang lebih 1 jam (Marmi, 2011).

4. Aktivitas

Senam hamil bertujuan mempersiapkan dan melatih otot-otot

sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam

persalinan normal. Senam hamil dimulai pada usia kehamilan sekitar 24-

28 minggu. Beberapa aktivitas yang dapat dianggap sebagai senam hamil

yaitu jalan-jalan saat hamil terutama pagi hari (Manuaba, 2012). Jangan

melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik

yang dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Saifuddin, 2009.

Page 58: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

38

5. Personal Hygiene

Menurut Marmi 2011, personal hygiene sangat diperlukan selama

kehamilan, karena kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi.

Kebersihan yang perlu diperhatikan selama kehamilan meliputi:

a) Pakaian yang baik untuk wanita hamil ialah pakaian yang enak dipakai

tidak boleh menekan badan. Penggunaan Bra yang dapat menopang

payudara agar mengurangi rasa tidak nyaman karena pembesaran

payudara.

b) Sepatu atau sandal hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit

pinggang akan bertambah.

c) Perawatan gigi, hamil sering terjadi karies yang berkaitan dengan

emesis, hyperemesis gravidarum, hypersalivasi dapat menimbulkan

timbunan kalsium di sekitar gigi. Pemeriksaan gigi saat hamil

diperlukan untuk mencari kerusakan gigi yang dapat menjadi penyebab

infeksi.

d) Pemeliharaan payudara

Mempersiapkan payudara untuk proses laktasi dapat dilakukan

perawatan payudara dengan cara membersihkan 2 kali sehari selama

kehamilan. Apabila puting susu masih tenggelam dilakukan pengurutan

pada daerah areola mengarah menjauhi puting susu untuk menonjolkan

puting susu menggunakan perasat Hoffman.

Page 59: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

39

e) Kebersihan genetalia

Kebersihan vulva harus dijaga betul-betul dengan lebih sering

membersihkannya, memakai celana yang selalu bersih, jangan

berendam dan lain-lain.

6. Riwayat seksual

Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila terdapat tanda

infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau akan hubungan

seksual panas, terjadi perdarahan saat hubungan seksual, terdapat

pengeluaran cairan (air) yang mendadak, hentikan pada mereka yang

sering mengalami keguguran, persalinan sebelum waktunya, mengalami

kematian dalam kandungan, sekitar dua minggu menjelang persalinan

(Manuaba 2012).

H. ANC Terpadu

1. Pengertian ANC Terpadu

Antenatal care merupakan suatu program yang terencana berupa

observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk

memperoleh suatu proses kehamilan dan persiapan persalinan yang aman

dan memuaskan (Mufdlilah, 2009).

Anc terpadu adalah program pelayanan antenatal komprehensif

dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil serta terpadu

dengan program lain yang memerlukan intervensi selama kehamilannya.

Page 60: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

40

Integrasi program dari ANC terpadu yaitu maternal neonatal

tetanus elimination (MNTE), antisipasi defisiensi gizi dalam kehamilan,

pencegahan malaria dalam kehamilan (PMDK), pencegahan penularan

HIV dari ibu ke bayi (PMTCT), perencanaan persalinan dan pencegahan

komplikasi (P4K), pencegahan dan pengobatan IMS/ISK dalam

kehamilan, eliminasi sifilis congenital (ESK/CSE) dan penatalaksanaan

TB dalam kehamilan (TB-ANC), serta pemeriksaan kesehatan gigi ibu

hamil.

2. Tujuan ANC terpadu

a) Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komperhensif dan

berkualitas, termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil,

konseling KB dan pemberian ASI,

b) Menghilangkan “missed opportunity” pada ibu hamil dalam

mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, komperhensif dan

berkualitas.

c) Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan pada ibu

hamil sedini mungkin.

d) Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan pada

ibu hamil sedini mungkin.

e) Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan social

dengan sistem rujukan yang ada. (Kemenkes, 2010).

Page 61: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

41

3. Standar Asuhan Minimal 10 T

a) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan : berat badan ibu hamil

harus diperiksa pada tiap kali kunjungan. Sejak bulan ke-4,

pertambahan BB minimal 1kg/bulan dan maksimal 2kg/bulan.

Tinggi badan diperiksa hanya pada kunjungan pertama (K1) untuk

mengetahui faktor resiko pada ibu hamil. Bila tinggi badan <145

maka ibu hamil mempunyai faktor resiko panggul sempit.

b) Ukur lingkar lengan atas : lingkar lengan atas diukur hanya pada

saat kunjungan pertama (K1). Pengukuran ini untuk menentukan

status gizi ibu hamil. LILA ibu hamil <23,5 cm menunjukkan

bahwa ibu hamil menderita kurang energi kronis.

c) Ukur tekanan darah : pengukuran dilakukan pada tiap kali

kunjungan. TD normal jika sistole 120 mmHg dan diastole 80

mmHg. TD tinggi, bila TD sistole 140 mmHg atau diatole 90

mmHg, dimana merupakan faktor resiko untuk hipertensi dalam

kehamilan.

d) Ukur tinggi fundus uteri : tinggi fudus uteri harus diukur tiap kali

kunjungan sejak kehamilan berusia 4 bulan, pertambahan tinggi

fundus harus sesuai dengan usia kehamilan, bila tidak sesuai maka

lakukan tes laboratorium yang dibutuhkan.

e) Tentukan presentasi janin dan DJJ : presentasi janin dilakukan

untuk mengetahui letak janin. Jika pada trimester III bagian bawah

janin bukan kepala, atau kepala janin belum mauk ke panggul

Page 62: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

42

berarti ada kelainan letak panggul, panggul sempit atau ada

masalah lain. Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan

selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal.

f) Tes laboratorium : tes laboratorium yang wajib dilakukan bagi ibu

hamil adalah tes hemoglobin darah (Hb) untuk mengetahui apakah

ibu menderita anemia dan golongan darah untuk mempersiapkan

donor bagi ibu hamil bila diperlukan nanti. Untuk daerah endemis

malaria, setiap ibu hamil wajib diperiksa darah

(RDT/Mikroskopis). Sedangkan penawaran tes HIV dilakukan

pada ibu hamil didaerah endemis meluas dan terkonsentrasi serta

pada daerah epidemi rendah pada ibu hamil dengan HIV dan IMS.

g) Berikan tablet tambah darah : tablet tambah darah diberikan

minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan yang berguna untuk

mencegah kekurangan darah selama kehamilan.

h) Pemberian imunisasi TT : sebelum imunisasi diberikan sebaiknya

sebelumnya dilakukan skrining status imunisasi tetanus toxoid ibu

hamil dan berikan imunisasi sesuai status imunisai tersebut. Jika

ibu hamil tidak dalam status terlindungi, maka harus diberikan.

i) Tata laksana kasus : apabila dari pemeriksaan ditemukan faktor

resiko segera dilakukan rujukan.

j) Temu wicara/konseling : tatap muka antara bidan dengan ibu hamil

dalam rangka melakukan konseling dari mulai hamil sampai

Page 63: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

43

dengan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi serta

KB pasca persalinan.

(Kemenkes RI, 2014).

I. Kunjungan ANC

1. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4x selama

kehamilan:

a) 1x pada triwulan pertama

b) 1x pada triwulan kedua

c) 2x pada triwulan ketiga

2. Jadwal Kunjungan Ulang

a) Kunjungan I pada TM I (UK 16 minggu) dilakukan untuk Penapisan

dan pengobatan anemia, perencanaan persalinan, pengenalan

komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan.

b) Kunjungan II pada TM II (UK 24-28 minggu) dan Kunjungan III

pada TM III (UK 32 minggu) dilakukan untuk komplikasi akibat

kehamilan dan pengobatan, penapisan preeklampsia, gamelli, infeksi

alat reproduksi dan saluran perkemihan, MAP, dan mengulang

perencanaan persalinan.

c) Kunjungan IV pada TM III (UK 36 minggu sampai persalinan)

dilakukan untuk mengenali adanya kelainan letak dan presentasi,

memantapkan rencana persalinan, mengenali tanda-tanda persalinan.

(Prawirohardjo, 2011).

Page 64: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

44

J. IMT Pada Ibu Hamil

Tabel 2.3 Rekomendasi penambahan berat badan berdasarkan Indeks Massa

tubuh

Kategori IMT Rekomendasi (kg)

Rendah < 19,8 12,5 – 18

Normal 19,8 – 26 11,5 – 16

Tinggi 26 – 29 7 – 11,5

Obesitas > 29 ≥ 7

Gemeli 16 – 20,5

Sumber : Saifuddin, Abdul Bahri, 2009, Ilmu kebidanan, Jakarta.

Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik

dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg,

sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan

menambah berat badan per minggu masing-masing sebesar 0,5 kg dan

0,3 kg (Prawirohardjo, 2011). Kenaikan berat badan >0,57 kg/minggu

merupakan faktor risiko timbulnya hipertensi dalam kehamilan.

Sedangkan primigravida yang mempunyai kenaikan berat badan rendah,

yaitu <0,34 kg/minggu, menurunkan resiko hipertensi tetapi menaikkan

resiko berat badan bayi rendah (Saifuddin, 2009).

K. Kartu Skor Poedji Rochjati

Kartu Skor Poedji Rochjati dapat digunakan untuk mengetahui

kehamilan termasuk resiko rendah, resiko tinggi atau resiko sangat tinggi.

Page 65: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

45

Gambar 2.2 Skor Poedji Rochjati Sumber : Kemenkes RI, 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu, Jakarta.

Keterangan: Jumlah skor 2 termasuk resiko rendah penolong

persalinan adalah bidan, skor 6-10 termasuk resiko tinggi penolong

persalinan adalah dokter dan bidan tempat persalinan adalah polindes atau

puskesmas atau rumah sakit, skor lebih dari 12 adalah resiko sangat tinggi

penolong persalinan adalah dokter, tempat persalinan adalah rumah sakit.

L. Tanda bahaya kehamilan

1) Perdarahan pervaginam

Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah,

banyak dan kadang-kadang tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan

semacam ini berarti plasenta previa. Plasenta previa adalah keadaan

Page 66: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

46

dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang abnormal yaitu segmen

bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri

interna. Penyebab lain adalah solusio plasenta dimana keadaan plasenta

yang letaknya normal, terlepas dari perlengkatannya sebelum janin lahir,

biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.

2) Sakit kepala hebat

Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, seringkali merupakan

ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang

menunjukkan masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang

menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan

sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami penglihatan

kabur. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-

eklamsia.

3) Penglihatan Kabur

Penglihatan yang kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit

kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan

resistensi otak yang mempengaruhi system saraf pusat, yang dapat

menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang) dan gangguan

penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur dapat menjadi

tanda pre-eklamsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan

yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak,

misalnya penglihatan kabur atau terbayang, melihat bintik-bintik (spot),

berkunang-kunang.

Page 67: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

47

4) Bengkak pada muka atau tangan

Hampir separuh ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada

kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkannya lebih

tinggi. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika muncul

pada permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan

diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini pertanda pre-eklamsia.

5) Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan adalah

tidak normal.

6) Bayi kurang bergerak seperti biasa

Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam).

Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 dan bulan ke-6.

Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine

Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin

didalam kandungan (Sulistyawati, 2009).

M. STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

Standar pelayanan Antenatal

STANDAR 3 : IDENTIFIKASI IBU HAMIL

1. Tujuannya :

Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan

masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan

memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu

untuk memerikasakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.

Page 68: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

48

2. Hasil dari identifikasi ini :

Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan Ibu, suami, anggota

masyarakat menyadari manfaat pemeriksaan kehamilan secara dini dan

teratur, serta mengetahui tempat pemeriksaan hamil.

Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum

kehamilan 16 minggu.

3. Persyaratannya antara lain :

Bidan bekerjasama dengan tokoh masyarakat dan kader untuk

menemukan ibu hamil dan memastikan bahwa semua ibu hamil telah

memeriksakan kandungan secara dini dan teratur.

4. Prosesnya antara lain :

Melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan masyarakat secara

teratur untuk menjelaskan tujuan pemeriksaan kehamilan kepada ibu

hamil, suami, keluarga maupun masyarakat.

STANDAR 4: PEMERIKSAAN DAN PEMANTAUAN

ANTENATAL

1. Tujuanya :

Memberikan pelayanan antenatal berkualitas dan deteksi dini

komplikasi kehamilan.

2. Pernyataan standar :

Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan

meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama

untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga

Page 69: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

49

harus mengenal kehamilan risti/ kelainan khususnya anemia, kurang

gizi, hipertensi, PMS/infeksi HIV ; memberikan pelayanan imunisasi,

nasehat, dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang

diberikan oleh puskesmas.

3. Hasilnya antara lain :

Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali selama

kehamilan. Meningkatnya pemanfaatan jasa bidan oleh masyarakat.

Deteksi dini dan komplikasi kehamilan. Ibu hamil, suami, keluarga dan

masyarakat mengetahui tanda bahaya kehamilan dan tahu apa yang

harus dilakukan. Mengurus transportasi rujukan jika sewaktu-waktu

terjadi kegawatdaruratan.

4. Persyaratannya antara lain :

Bidan mampu memberikan pelayanan antenatal berkualitas,

termasuk penggunaan KMS ibu hamil dan kartu pencatatan hasil

pemeriksaan kehamilan (kartu ibu).

5. Prosesnya antara lain :

Bidan ramah, sopan dan bersahabat pada setiap kunjungan.

STANDAR PELAYANAN 5 : PALPASI ABDOMINAL

1. Tujuannya :

Memperkirakan usia kehamilan, pemantauan pertumbuhan janin,

penentuan letak, posisi dan bagian bawah janin.

Page 70: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

50

2. Pernyataan standar :

Bidan melakukan pemeriksaan abdomen dengan seksama dan

melakukan partisipasi untuk memperkirakan usia kehamilan. Bila umur

kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah, masuknya

kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta

melakukan rujukan tepat waktu.

3. Hasilnya :

Perkiraan usia kehamilan yang lebih baik. Diagnosis dini kelainan

letak, dan merujuknya sesuai kebutuhan. Diagnosis dini kehamilan

ganda dan kelainan lain serta merujuknya sesuai dengan kebutuhan.

4. Persyaratannya :

a. Bidan telah di didik tentang prosedur palpasi abdominal yang benar.

b. Alat, misalnya meteran kain, stetoskop janin, tersedia dalam kondisi

baik.

c. Tersedia tempat pemeriksaan yang tertutup dan dapat diterima

masyarakat.

d. Menggunakan KMS ibu hamil/buku KIA, kartu ibu untuk pencatatan

e. Adanya sistem rujukan yang berlaku bagi ibu hamil yang

memerlukan rujukan.

f. Bidan harus melaksanakan palpasi abdominal pada setiap kunjungan

antenatal.

Page 71: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

51

STANDAR 6 : PENGELOLAAN ANEMIA PADA KEHAMILAN

1. Tujuan :

Menemukan anemia pada kehamilan secara dini, dan melakukan

tindak lanjut yang memadai untuk mengatasi anemia sebelum

persalinan berlangsung.

2. Pernyataan standar :

Ada pedoman pengolaan anemia pada kehamilan. Bidan mampu :

a. Mengenali dan mengelola anemia pada kehamilan

b. Memberikan penyuluhan gizi untuk mencegah anemia.

c. Alat untuk mengukur kadar HB yang berfungsi baik.

d. Tersedia tablet zat besi dan asam folat.

e. Obat anti malaria (di daerah endemis malaria).

f. Obat cacing.

g. Menggunakan KMS ibu hamil/ buku KIA, kartu ibu.

3. Proses yang harus dilakukan bidan :

Memeriksa kadar HB semua ibu hamil pada kunjungan pertama

dan pada minggu ke-28. HB dibawah 11gr% pada kehamilan termasuk

anemia, dibawah 8% adalah anemia berat. Dan jika anemia berat

terjadi, misalnya wajah pucat, cepat lelah, kuku pucat kebiruan,

kelopak mata sangat pucat, segera rujuk ibu hamil untuk pemeriksaan

dan perawatan selanjutnya sarankan ibu hamil dengan anemia untuk

tetap minum tablet zat besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan.

Page 72: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

52

STANDAR 7 : PENGELOLAAN DINI HIPERTENSI PADA

KEHAMILAN

1. Tujuan :

Mengenali dan menemukan secara dini hipertensi pada kehamilan

dan melakukan tindakan yang diperlukan.

2. Pernyataan standar:

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada

kehamilan dan mengenal tanda serta gejala pre-eklampsia lainnya,

serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

3. Hasilnya:

Ibu hamil dengan tanda preeklamsi mendapat perawatan yang

memadai dan tepat waktu. Penurunan angka kesakitan dan kematian

akibat eklampsi.

4. Persyaratannya :

a. Bidan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, pengukuran

tekanan darah.

b. Bidan mampu :

1) Mengukur tekanan darah dengan benar.

2) Mengenali tanda-tanda preeklmpsia.

3) Mendeteksi hipertensi pada kehamilan, dan melakukan tindak

lanjut sesuai dengan ketentuan.

Page 73: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

53

STANDAR 8 PERSIAPAN PERSALINAN

1. Pernyataan standar:

Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta

keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan

persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan

akan di rencanakan dengan baik.

2. Prasyaratan:

a. Semua ibu harus melakukan 2 kali kunjungan antenatal pada

trimester terakhir kehamilan.

b. Adanya kebijaksanaan dan protokol nasional/setempat tentang

indikasi persalinan yang harus dirujuk dan berlangsung di rumah

sakit.

c. Bidan terlatih dan terampil dalam melakukan pertolongan

persalinan yang aman dan bersih.

d. Peralatan penting untuk melakukan pemeriksaan antenatal tersedia.

e. Perlengkapan penting yang di perlukan untuk melakukan

pertolongan persalinan yang bersih dan aman tersedia dalam

keadaan DTT/steril.

f. Adanya persiapan transportasi untuk merujuk ibu hamil dengan

cepat jika terjadi kegawatdaruratan ibu dan janin.

g. Menggunakan KMS ibu hamil/buku KIA kartu ibu dan partograf.

h. Sistem rujukan yang efektif untuk ibu hamil yang mengalami

komplikasi selama kehamilan. (Sriyanti, 2016).

Page 74: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

54

STANDAR 16: PENANGANAN PERDARAHAN DALAM

KEHAMILAN PADA TRIMESTER III

1. Tujuan :

Mengenali dan melakukan tindakan cepat dan tepat perdarahan

dalam trimester 3 kehamilan.

2. Pernyataan standar:

Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan pada

kehamilan, serta melakukan pertolongan pertama dan merujuknya.

STANDAR 17: PENANGANAN KEGAWATAN DAN EKLAMPSIA

1. Tujuan :

Mengenali secara dini tanda-tanda dan gejala preeklamsi berat dan

memberiakan perawatan yang tepat dan segera dalam penanganan

kegawatdaruratan bila ekslampsia terjadi.

2. Pernyataan standar:

Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala eklampsia

mengancam, serta merujuk dan atau memberikan pertolongan pertama.

2.1.2 Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan

I. Pengkajian

a. Data Subyektif

1) Biodata

a) Nama

Page 75: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

55

Mengetahui nama klien dan suami berguna untuk memperlancar

komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab

(Walyani, 2015).

b) Umur

Umur perlu diketahui guna mengetahui apakah klien dalam

kehamilan yang beresiko atau tidak. Usia di bawah 16 tahun atau di atas

35 tahun merupakan umur-umur yang berisiko tinggi untuk hamil.

Umur yang baik untuk kehamilan maupun persalinan adalah 19-25

tahun (Walyani, 2015).

c) Pekerjaan

Menurut Anggraini (2010), pekerjaan digunakan untuk mengetahui

dan mengukur tingkat sosial ekonominya, karena ini juga

mempengaruhi dalam gizi pasien. Pekerjaan rutin (pekerjaan rumah

tangga) dapat dilaksanakan. Bekerja sesuai dengan kemampuan, dan

makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan (Manuaba, 2012).

Mengetahui pekerjaan klien penting untuk mengkaji pasien berada

dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelainan prematur dan

pajanan terhadap bahaya lingkungan kerja yang dapat merusak janin

(Marmi, 2011). Pajanan terhadap pelarut, radiasi ionisasi, dan gas

anestesi diketahui bersifat toksik dan berhubungan dengan efek sistem

saraf pusat, mikrosefali, dan peningkatan keguguran. Logam berat juga

diketahui bersifat toksik. Masalah juga ditemukan pada wanita yang

bekerja dengan Visual Display Unit (VDU) selama kehamilan, dan

Page 76: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

56

terdapat laporan adanya risiko keguguran atau cacat lahir (Fraser dan

Cooper, 2009).

d) Pendidikan, minat, hobi dan tujuan

Tingkat pendidikan yang rendah terutama jika berhubungan dengan

usia yang muda, berhubungan erat dengan perawatan prenatal yang

tidak adekuat (Walsh, 2007). Kurangnya pendidikan tetap berorientasi

pada pengobatan tradisional dan pelayanan tradisional mempengaruhi

kesejahteraan ibu (Manuaba, 2012). Pendidikan tertinggi klien juga

minat, hobi dan tujuan jangka panjang. Informasi ini membantu klinis

memahami klien sebagai individu dan memberi gambaran kemampuan

baca tulisnya. Kadang-kadang bahaya potensial dari hobi, seperti

melukis, memahat, mengelas, membuat mebel, pilot, menembak,

membuat keramik dan berkebun akan di identifikasi. Materi yang

digunakan dalam kegiatan seni dan kerajinan tangan dapat mengandung

silikon, talek, pelarut dan logam berat, semua ini berpotensi

membahayakan (Walyani, 2015).

e) Ekonomi

Ibu hamil yang lebih tinggi sosial ekonominya maka ibu akan

lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai seorang

ibu. Sementara ibu hamil yang lebih rendah sosial ekonominya maka ia

akan mendapat banyak kesulitan terutama masalah pemenuhan

kebutuhan primer (Jannah, 2012). Penghasilan yang terbatas sehingga

Page 77: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

57

kelangsungan kehamilan dapat menimbulkan berbagai masalah

kebidanan (Manuaba, 2012).

f) Agama

Agama dan berbagai praktik terkait agama yang harus di

observasi. Informasi ini dapat menuntut ke suatu diskusi tentang

pentingnya agama dalam kehidupan, tradisi keagamaan dalam

kehamilan dan kelahiran, perasaan tentang jenis kelamin tenaga

kesehatan dan pada beberapa kasus, penggunaan produk darah

(Walyani, 2015).

g) Alamat

Ibu yang tinggal di daerah yang terkena radiasi dapat berpengaruh

pada janin yaitu sebelum umur 18 minggu kehamilan radiasi dapat

menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat

bawaan lainnya (Manuaba, 2012).

2) Keluhan utama

Menurut Varney (2008), untuk mengetahui yang mendorong pasien/

klien datang ke petugas. Pada ibu hamil trimester III keluhan-keluhan yang

sering dijumpai yaitu:

a) Edema Dependen

Edema dependen pada kaki timbul akibat gangguan sirkulasi vena

dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Gangguan

sirkulasi ini disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar pada vena-

Page 78: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

58

vena panggul saat wanita tersebut duduk atau berdiri dan pada vena kava

inferior saat telentang.

b) Peningkatan frekuensi berkemih

Peningkatan frekuensi berkemih pada trimester III sering dialami

oleh primigravida. Bagian janin akan menurun masuk ke dalam panggul

dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih dan mengurangi

ruang untuk distensi kandung kemih, sehingga membuat wanita sering

buang air kecil.

c) Hemoroid

Hemoroid sering didahului oleh konstipasi. Progesteron juga

menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar. Selain itu

pembesaran uterus mengakibatkan peningkatan tekanan pada vena

hemoroid. Tekanan ini akan mengganggu sirkulasi vena dan

mengakibatkan kongesti pada vena panggul.

d) Konstipasi

Konstipasi diduga terjadi akibat penurunan peristaltik yang

disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan

jumlah progesteron. Pergeseran dan tekanan yang terjadi pada usus akibat

pembesaran uterus atau bagian presentasi juga dapat menyebabkan

motilitas pada susunan gastrointestinal sehingga menimbulkan kontipasi.

Page 79: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

59

e) Sesak nafas

Uterus telah mengalami pembesaran hingga terjadi penekanan

diafragma. Selain itu diafragma akan mengalami elevasi kurang lebih 4 cm

selama kehamilan.

f) Varises

Varises dapat diakibatkan oleh gangguan sirkulasi vena dan

peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Perubahan ini

diakibatkan oleh penekanan uterus yang membesar pada vena panggul saat

wanita duduk atau berdiri dan penekanan vena inferior saat berbaring.

Varises yang terjadi selama kehamilan paling menonjol pada area kaki dan

atau vulva.

g) Kram tungkai

Salah satu dugaan lainnya adalah bahwa uterus yang membesar

memberi tekanan baik pada pembuluh darah panggul, sehingga

mengganggu sirkulasi atau pada saraf, sementara saraf ini melewati

foramen obturator dalam perjalanan menuju ekstrimitas bagian bawah.

h) Nyeri punggung bawah

Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat intensitasnya

seiring dengan pertambahan usia kehamilan, hal ini dikarenakan

perubahan pada berat uterus yang semakin membesar. Pada ibu trimester

III, biasanya akan berjalan dengan ayunan tubuh kebelakang akibat

peningkatan lordosis. Lengkung ini akan meregangkan otot punggung dan

menimbulkan rasa sakit atau nyeri.

Page 80: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

60

i) Kecemasan menghadapi persalinan

Menurut Marmi (2011), keluhan psikologis pada ibu hamil trimester

III antara lain merasa cemas dengan kehidupan bayi dan dirinya sendiri,

mengalami proses duka karena hilangnya perhatian dan hak istimewa

khusus selama hamil, rasa kehilangan karena uterusnya yang penuh tiba-

tiba akan mengempis dan kosong, merasa canggung, jelek dan berantakan

menjelang akhir kehamilan.

3) Riwayat kesehatan

Kondisi medis tertentu berpotensi mempengaruhi ibu atau bayi atau

keduanya. Berikut ini adalah beberapa kondisi medis pada kategori ini:

a) Anemia

Anemia dalam kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi.

Bahaya anemia selama kehamilan yaitu terjadi abortus, persalinan

prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi

infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%), molahidatidosa,

hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini

(KPD) (Manuaba, 2012).

b) Asma

Penyakit asma yang berat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim melalui gangguan pertukaran O2 dan

CO2 (Manuaba, 2012). Wanita yang memiliki riwayat asma berat sebelum

hamil terbukti akan terus mengalaminya dan menjadi semakin buruk

selama masa hamil. Asma dihubungkan dengan hiperemesis gravidarum,

Page 81: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

61

kelahiran preterm, hipertensi kronis, pre eklampsia, dan perdarahan

pervaginam (Varney, 2008).

c) Infeksi TORCH

Semua infeksi TORCH meliputi komponen toksoplasmosis, rubella,

sitomegalovirus dan herpes simpleks dapat menimbulkan abortus,

prematuritas, dan pertumbuhan janin terhambat (Manuaba, 2012).

d) Penyakit jantung

Penyakit jantung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim. Keluhan utama yang dikemukakan

adalah cepat merasa lelah, jantung berdebar-debar, sesak nafas disertai

kebiruan, edema tungkai atau terasa berat saat kehamilan muda, mengeluh

tentang bertambah besarnya janin yang tidak sesuai usia kehamilan

(Marmi, 2011). Perubahan fisiologis normal pada masa hamil

meningkatkan curah jantung wanita hingga 40% melebihi curah

jantungnya ketika tidak hamil saat ia berada pada keadaan istirahat.

Peningkatan ini terjadi pada awal kehamilan dan mencapai puncaknya

pada usia kehamilan 20-24 minggu. Peningkatan curah jantung selama

kehamilan akan meningkatkan risiko dekompensasi jantung pada wanita

yang mempunyai riwayat penyakit jantung (Varney, 2008).

e) Epilepsi

Dibandingkan wanita bukan epilepsi, wanita epilepsi memiliki risiko

melahirkan bayi malformasi dua sampai tiga kali lebih tinggi

(Cunningham et al, 1993) dan risiko memiliki anak dengan gangguan

Page 82: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

62

kejang 2% sampai 3%. Mereka juga berisiko mengalami pre eklamsia dan

persalinan prematur. Wanita epilepsi sering mengkonsumsi obat

antikonvulsan saat mereka hamil. Fenitoin (Dilantin) adalah obat yang

paling sering dikonsumsi. Apabila obat ini diminum sebelum ibu hamil,

obat ini diasosiasikan dengan sindrom hidantoin janin, yakni retardasi

mental. Penyakit hemoragi dapat terjadi pada beberapa bayi yang baru

lahir dari ibu yang mengkonsumsi fenitoin. Vitamin K parenatal yang

diberikan kepada bayi segera setelah lahir akan mencegah efek koagulasi

(Varney, 2008).

f) Diabetes melitus-tergantung insulin (IDDM)

Wanita Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dapat

mengalami hipertensi berat, pre eklampsia, ketoasidosis dan bahkan

kebutaan serta gagal ginjal. Cairan amnion berlebih dapat terjadi. Janin

berisiko tinggi mengalami kelainan kongenital dan mungkin memiliki

ukuran besar atau berukuran sangat besar (makrosomia), kelainan

pervaginam dapat mengiritasi jaringan maternal (Varney, 2008).

g) Hipertensi

Wanita yang memiliki hipertensi kronis berisiko mengalami pre

eklampsia, persalinan prematur dan melahirkan bayi yang mengalami

retardasi pertumbuhan. Pemisahan prematur plasenta (abrupsio plasenta),

yang berpotensi mencetuskan morbiditas dan mortalitas ibu serta janin

cenderung terjadi (Varney, 2008).

Page 83: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

63

h) Penyakit tiroid

Penyakit hipotiroid dan hipertiroid dapat menimbulkan masalah pada

ibu dan bayi. Wanita hipertiroid berisiko mengalami pre eklamsia dan

gagal jantung. Bayi dapat mengalami tirotoksikosis neonatus dan

meninggal dalam rahim. Hipotiroid jarang terjadi pada masa kehamilan

jika wanita terus mendapat pengobatan tiroid, biasanya levotiroksin. Tanpa

obat-obatan yang tepat, bayi baru lahir dapat mengalami hipotiroidisme

dan kretinisme (Varney, 2008).

i) Penyakit paru

Gangguan fungsi paru-paru yang berat sebagai penyalur O2 dan CO2

dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin sampai dengan

keguguran (Manuaba, 2012).

j) Infeksi ginjal dan saluran kemih

Pengaruh infeksi ginjal dan saluran perkemihan terhadap kehamilan

karena demam yang tinggi dan menyebabkan terjadi kontraksi otot rahim

sehingga dapat menimbulkan keguguran dan persalinan prematuritas.

Kehamilan dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga makin

meningkatkan infeksi menjadi sepsis yang menyebabkan kematian ibu dan

janin (Manuaba, 2012).

k) Tuberkulosis

Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi tuberkulosis sangat

berisiko bagi janin dan neonatus, tapi terapi ini penting karena risiko

tuberkulosis lebih berat daripada risiko toksisitas obat (Varney, 2007).

Page 84: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

64

l) Hepatitis B

Kekhawatiran yang muncul saat seorang wanita hamil mengidap

penyakit hepatitis B ialah bayi akan terinfeksi saat dilahirkan dan

meninggal akibat karsinoma hepatoseluler atau sirosis atau menjadi

carrier kronis yang berpotensi menularkan penyakit ke orang lain

(Varney, 2008). 15% akan menimbulkan komplikasi usia muda dalam

bentuk hepatoma dan sirosi hepatis (Manuaba, 2012).

m) Infeksi virus herpes simpleks

Infeksi ini pada saat kehamilan tidak menembus plasenta tetapi

menimbulkan gangguan pada plasenta dengan akibat abortus dan missed

abortion atau prematuritas sampai lahir mati (Manuaba, 2012).

n) Gonorea

Gonorea dapat menyebabkan vulvovaginitis dalam kehamilan

dengan keluhan fluor albus dan disuria (Saifuddin, 2011).

o) Sifilis

Pengaruhnya terhadap kehamilan dalam bentuk persalinan

prematuritas atau kematian dalam rahim dan infeksi bayi dalam bentuk

plak congenital (pemfigus sifilitus, deskuamasi kulit telapak tangan dan

kaki, terdapat kelainan pada mulut dan gigi) (Manuaba, 2012).

4) Riwayat kesehatan keluarga

Menurut Manuaba (2013) anamnesis yang dilakukan pada riwayat

kesehatan keluarga dapat ditanyakan mengenai latar belakang kesehatan

keluarga antara lain :

Page 85: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

65

a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama

penyakit menular seperti TBC dan Hepatitis.

b) Penyakit keluarga yang dapat diturunkan seperti kencing manis,

kelainan pembekuan darah, jiwa, dan asma.

c) Riwayat kehamilan kembar.

5) Riwayat kebidanan

a) Menstruasi

Usia wanita pertama haid bervariasi, antara 12-16 tahun. Hal ini

dipengaruhi oleh keturunan, keadaan gizi, bangsa, lingkungan, iklim dan

keadaan umum (Walyani, 2015). Menurut Fraser dan Cooper (2009)

riwayat menstruasi dikaji untuk menentukan tanggal taksiran partus (TP).

Taksiran partus dihitung dengan menambahkan 9 bulan dan 7 hari pada

tanggal hari pertama haid terakhir yang dialami ibu. Metode ini

mengasumsikan bahwa ibu memiliki menstruasi dan jarak antar menstruasi

yang teratur.

Gambaran riwayat haid klien yang akurat biasanya membantu

penetapan tanggal perkiraan kelahiran, dengan menggunakan rumus

Neagle h+7 b-3 th+1 untuk siklus 28 hari, sedangkan untuk siklus 35 hari

dengan menggunakan rumus h+14 b-3 th+1. Siklus menstruasi lebih

pendek atau lebih panjang dari normal, kemungkinan wanita tersebut telah

hamil saat terjadi perdarahan. Data yang harus ditanyakan tentang haid

meliputi siklusnya, nyeri haid, dan kapan haid terakhirnya (Marmi, 2011).

b) Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Page 86: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

66

Anamnesis berupa jumlah kehamilan, perdarahan, hipertensi, dan

masalah-masalah selama kehamilan terdahulu (Saifuddin, 2011). Manuaba

(2013) menambahkan bila kehamilan yang lalu dijumpai keadaan

kehamilan dengan komplikasi atau penyakit, pernah mengalami

keguguran, persalinan prematur, kehamilan mati dalam rahim dapat

disimpulkan bahwa kehamilan mempunyai resiko yang lebih tinggi,

sehingga perlu dikirim ke rumah sakit. Persalinan yang lama juga

mencerminkan suatu masalah dapat berulang. Kemungkinan ini semakin

kuat jika persalinan yang lama merupakan pola yang berulang. Disproporsi

antara bagian presentasi dan pelvis ibu dapat terjadi. Interval antar

kehamilan yang kurang dari 1 tahun, ada kemungkinan risiko kelahiran

prematur dan anemia pada kehamilan berikutnya (Saifuddin, 2011).

c) Kehamilan sekarang

Menurut Saifuddin (2008) anamnesis riwayat kehamilan antara lain

perdarahan pervaginam, mual dan muntah, masalah atau kelainan pada

kehamilan sekarang. Jadwal pemeriksaan hamil dilakukan paling sedikit 4

kali selama kehamilan yaitu; satu kali pada triwulan pertama, satu kali

pada triwulan kedua, dua kali pada triwulan ketiga. Pelayanan asuhan

kehamilan standar minimal 10T yaitu; timbang, ukur tekanan darah, ukur

tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT lengkap (5x TT yaitu TT5),

Page 87: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

67

Tabel 2.4 Imunisasi TT

Antigen Interval (selang waktu

minimal)

Lama

Perlindungan

% Perlindungan

TT 1 Pada Kunjungan antenatal

pertama

- -

TT 2 4 Minggu setelah TT 1 3 tahun * 80

TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95

TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99

TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun atau

seumur hidup

99

Sumber : Saifuddin, Abdul Bari, 2009, Ilmu Kebidanan, Jakarta.

Pemberian tablet zat besi minimum 90 tablet selama kehamilan, tes

terhadap penyakit menular seksual, dan temu wicara dalam rangka

persiapan rujukan. Trauma abdomen atau cidera selama hamil dapat

menyebabkan perdarahan dan abrupsio plasenta (Saifuddin, 2011).

d) Kontrasepsi

Riwayat kontrasepsi diperlukan karena kontrasepsi hormonal dapat

mempengaruhi Estimated Date of Delivery (EDD). Ketika seorang wanita

menghabiskan pil berisi hormon dalam kaplet kontrasepsi oral, periode

menstruasi yang selanjutnya disebut “withdrawal bleed”. Menstruasi ini

bukan karena pengaruh hormon alami wanita tersebut, tapi karena

dukungan hormonal terhadap endometrium yang disuplai oleh kontrasepsi

telah dihentikan. Menstruasi spontan mungkin tidak terjadi, dan disebut

amenorea post-pil. Oleh karena ovulasi dapat terjadi sebelum mengalami

menstruasi lagi, konsepsi dapat terjadi selama amenorea, yang

menimbulkan kesulitan penentuan tanggal kehamilan yang akurat. Ada

kalanya kehamilan terjadi ketika IUD masih terpasang. IUD bisa dilepas

jika talinya tampak selama trimester pertama, tapi lebih baik dirujuk ke

Page 88: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

68

dokter bila kehamilan sudah berusia 13 minggu. Pelepasan IUD

menurunkan risiko keguguran, sedangkan membiarkan IUD tetap

terpasang meningkatkan aborsi septik pada pertengahan trimester. Riwayat

penggunaan IUD terdahulu meningkatkan risiko kehamilan ektopik

(Walyani, 2015).

6) Pola kebiasaan sehari-hari

a) Nutrisi

Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai

gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal. Gizi pada

waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori per hari, ibu hamil

harusnya mengonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan minum

cukup cairan (menu seimbang) (Walyani, 2015).

Penambahan berat badan dalam kehamilan kira-kira 10-12 kg selama

seluruh kehamilan. Hal ini penting sebagai tanda pertumbuhan anak yang

baik. Pada trimester III, janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan

yang sangat pesat. Perkembangan janin yang pesat ini terjadi pada 20

minggu terakhir kehamilan. Umumnya nafsu makan ibu akan sangat baik

dan ibu merasa cepat lapar (Romauli, 2011).

Tanyakan bagaimana porsi makan klien. Porsi makanan yang terlalu

besar kadang bisa membuat ibu hamil mual, terutama pada kehamilan

muda. Anjurkan klien untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering.

Tanyakan frekuensi makan klien per hari. Anjurkan klien untuk makan

Page 89: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

69

dengan porsi sedikit dan frekuensi sering. Tanyakan apakah klien

mempunyai pantangan makanan (Walyani, 2015).

b) Eliminasi

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup

lancar penyebabnya bagian terendah janin akan menurun masuk ke dalam

panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih (Marmi,

2011). Pada trimester III frekuensi BAK meningkat karena penurunan

kepala ke PAP (Pintu Atas Panggul), BAB sering obstipasi (sembelit)

karena hormon progesteron meningkat (Walyani, 2015). Sembelit dapat

terjadi secara mekanis. Efek progesteron terhadap usus besar

menyebabkan konstipasi karena waktu transit yang melambat membuat air

semakin banyak yang diabsorbsi serta penekanan pada rektum oleh bagian

terendah janin (Varney, 2008). Sembelit dapat menambah gangguan wasir

menjadi lebih besar dan berdarah (Marmi, 2011).

c) Istirahat dan tidur

Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena

istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan

rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin

(Manuaba, 2012). Apabila ternyata klien tidak terbiasa tidur siang,

anjurkan klien untuk mencoba tidur siang (Walyani, 2015). Ibu hamil tidur

malam kurang lebih sekitar 8 jam setiap istirahat dan tidur siang kurang

lebih 1 jam (Marmi, 2011). Posisi yang baik adalah ibu tidur melingkar

atau lurus pada salah satu sisi tubuh. Lebih dipilih kiri, dengan salah satu

Page 90: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

70

kaki menyilang di atas yang lainnya dan dengan bantal diapit di antara

kedua kaki (Manuaba, 2012).

d) Aktivitas

Menurut Manuaba (2012), olahraga dikurangi bila dijumpai sering

mengalami keguguran, persalinan belum cukup bulan, pada mereka yang

mempunyai riwayat persalinan sulit, pada kasus infertilitas, usia saat hamil

relatif tua (primi tua) dan hamil dengan perdarahan dan mengeluarkan

cairan.

Lakukan gerakan tubuh ringan misalnya dengan melakukan senam

hamil, berjalan kaki terutama pada pagi hari. Jangan melakukan pekerjaan

rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang dapat

menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Saifuddin, 2011). Jika kegiatan

pasien terlalu berat sampai dikhawatirkan dapat menimbulkan penyulit

masa hamil, maka kita dapat memberi peringatan sedini mungkin kepada

pasien untuk membatasi dahulu kegiatannya sampai sehat dan pulih

kembali. Aktivitas yang terlalu berat dapat menyebabkan abortus dan

persalinan prematur (Romauli, 2011). Senam hamil bertujuan

mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat dimanfaatkan untuk

berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Senam hamil dimulai

pada usia kehamilan sekitar 24-28 minggu. Beberapa aktivitas yang dapat

dianggap sebagai senam hamil yaitu jalan-jalan saat hamil terutama pagi

hari (Manuaba, 2011).

Page 91: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

71

e) Personal hygiene

Kebersihan atau hygiene terutama mengenai kebersihan tubuh,

pakaian dan lingkungan sangat diperlukan karena adanya peningkatan

fungsi ekskresi dan keringat pada ibu hamil.

(1) Kebersihan tubuh

Menurut Wiknjosastro (2011), kebersihan tubuh pada saat hamil perlu

dijaga diantaranya :

(a) Rambut dicuci bila sudah kotor atau 2-3 kali seminggu.

(b) Mandi 2 kali sehari (pagi dan sore hari), dianjurkan dengan shower

atau gayung.

(c) Untuk menghindari karies, berikan dorongan ibu untuk gosok gigi

secara teratur 2-3 kali sehari dan membilas mulut dengan air setelah

makan. Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkalid atau basa

untuk mengimbangi reaksi saliva yang bersifat asam.

(2) Payudara

Payudara yang dipersiapkan untuk dapat memberikan laktasi, perlu

perhatian yang seksama. Dengan pakaian dalam (bra) yang longgar, maka

perkembangan payudara tidak terhalang. Putting susu penting diperhatikan

agar tetap bersih. Puting susu perlu ditarik – tarik sehingga menonjol dan

memudahkan untuk memberikan ASI. Puting susu yang terlalu masuk

dikeluarkan dengan jalan operasi atau dengan pompa susu. Perawatan

payudara sebelum lahir (prenatal breast care) bertujuan memelihara

hygiene payudara, melenturkan/menguatkan putting susu, dan

Page 92: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

72

mengeluarkan putting susu yang datar atau masuk ke dalam (retracted

nipple) (Manuaba, 2012).

(3) Kebersihan vulva

Kebersihan vulva harus dijaga karena pengeluaran lendir keputihan

semakin banyak pada trimester III. Menurut Wiknjosastro (2011), vulva

merupakan pintu gerbang bagi kelahiran bayi, untuk itu harus lebih sering

dibersihkan, memakai celana dalam yang bersih dan kering dan

membersihkan tidak hanya luarnya saja, tetapi juga lipatan, labia minora

dan mayora serta vestibulum.

(4) Kebersihan pakaian

Pakaian harus disesuaikan dengan postur tubuh, mudah dicuci dan

longgar, sehingga tidak menyebabkan sesak. Pakaian yang tidak bersih

akan memberikan perasaan tidak enak bila dipakai, karena mengandung

kuman-kuman penyakit. Wanita hamil sebaiknya ganti pakaian setiap pagi

dan sore hari, terlebih bagi pakaian dalam, segera ganti bila basah atau

kotor, kalau tidak bisa, setidak-tidaknya ganti pakaian sekali sehari

(Wiknjosastro, 2011).

(5) Kebersihan lingkungan

Menurut Wiknjosastro (2011), bila lingkungan kurang bersih,

dengan sendirinya akan mengurangi kesehatan. Untuk itu kebersihan

lingkungan perlu dijaga.

Page 93: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

73

f) Rekreasi

Untuk rekreasi, dianjurkan wanita hamil tidak berpergian jauh

dengan menggunakan kendaraan yang banyak bergerak seperti jip, truk,

dokar dan lain-lain. Lebih-lebih bila melalui jalan yang rusak. Ini dapat

mempengaruhi keadaan dalam kandungan pada kehamilan muda, janin

dapat terlepas dari dinding uterus dan mengakibatkan keguguran/lahir

premature (Manuaba, 2012). Hindari pergi ke suatu tempat yang ramai,

sesak, dan panas serta berdiri terlalu lama di tempat karena akan dapat

menimbulkan sesak nafas sampai akhirnya jatuh pingsan. Wanita hamil

dapat mengendarai mobil maksimal 6 jam dalam sehari dan harus berhenti

selama 2 jam lalu berjalan selama 10 menit (Kuswanti, 2014).

g) Hubungan seksual

Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika

dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan terutama atau jika

kepala sudah masuk rongga panggul, koitus sebaiknya dihentikan karena

dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan (Walyani, 2015).

Keinginan seksual ibu hamil trimester III sudah berkurang karena

berat perut yang semakin membesar dan tekniknya pun sudah sulit

dilakukan. Posisi diatur untuk menyesuaikan pembesaran perut (Marmi,

2011). Menurut Manuaba (2012) hubungan seksual disarankan untuk

dihentikan bila terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai

rasa nyeri atau ikan hubungan seksual panas, terjadi perdarahan saat

hubungan seksual, terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak,

Page 94: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

74

hentikan pada mereka yang sering mengalami keguguran; persalinan

sebelum waktunya; mengalami kematian dalam kandungan; sekitar dua

minggu menjelang persalinan..

7) Riwayat ketergantungan

a) Merokok

Selain berisiko mengalami penyakit kardiovaskular, penyakit paru

obstruktif, dan kanker paru, wanita yang merokok selama hamil juga

berisiko terhadap janin. Janinnya mengalami penurunan perfusi

uteroplasenta dan penurunan oksigenasi. Bayi yang lahir dari wanita yang

merokok lebih dari ½ pak per hari cenderung lebih kurus daripada bayi

yang lahir dari wanita bukan perokok (Saifuddin, 2011).

b) Alkohol

Alkohol adalah teratogen, dan sindrom alkohol janin (Fetal Alkohol

Syndroma[FAS]), digunakan untuk menggambarkan malformasi

kongenital yang berhubungan dengan asupan alkohol yang berlebihan

selama hamil (Fraser dan Cooper, 2009). Sindrom alkohol janin atau Fetal

Alcohol Syndrome(FAS), suatu sindrom gambaran wajah yang abnormal,

pertumbuhan kerdil, masalah perilaku dan kecacatan intelektual dengan

berbagai tingkat keparahan merupakan akibat dari konsumsi alkohol

berlebihan selama hamil. Wanita hamil yang mengkonsumsi alkohol 1

gelas atau lebih per hari berisiko mengalami aborsi spontan sampai 2 kali

lipat dan setiap 2 gelas alkohol yang dikonsumsi di kehamilan tahap lanjut

akan membuat berat lahir berkurang sebesar 160 gram (Saifuddin, 2011).

Page 95: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

75

c) Obat-obatan

Penggunaan obat seperti heroin, kemudian metadon, kanabis, kokain,

dan amfetamin bila digunakan secara berlebihan pada kehamilan berkaitan

dengan keguguran, persalinan prematur, berat badan lahir rendah, lahir

mati, dan abnormalitas (Fraser dan Cooper, 2009).

8) Dukungan situasional

Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi wanita

hamil, terutama dari orang terdekat apalagi ibu yang baru pertama kali

hamil. Seorang wanita akan merasa tenang dan nyaman dengan adanya

dukungan dan perhatian dari orang-orang terdekat (Marmi, 2011).

9) Latar belakang sosial budaya

Mitos di masyarakat yang berkaitan dengan kehamilan yaitu

pantangan makanan, misalnya ibu hamil harus pantang terhadap makanan

yang berasal dari daging, ikan, telur, dan goreng-gorengan karena

kepercayaan akan menyebabkan kelainan pada janin. Adat ini akan sangat

merugikan ibu dan janin karena hal tersebut akan membuat pertumbuhan

janin tidak optimal dan pemulihan kesehatannya akan lambat (Romauli,

2011).

10) Riwayat psikososial

Trimester III sering disebut periode penantian dengan penuh

kewaspadaan. Ibu hamil tidak sabar menantikan kelahiran sang bayi,

berjaga-jaga atau menunggu tanda dan gejala persalinan, merasa cemas

dengan kehidupan bayinya dan dirinya sendiri, merasa canggung, jelek,

Page 96: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

76

berantakan, dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten

dari pasangannya, mengalami proses duka lain ketika mengantisipasi

hilangnya perhatian dan hak istimewa khusus selama hamil (Marmi,

2011). Respon suami dan keluarga terhadap kehamilan, respon ibu

terhadap kehamilan, hubungan ibu dengan anggota keluarga yang lain,

adat istiadat yang dianut (Kuswanti, 2014).

II. Data obyektif

1. Pemeriksaan umum`

a) Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis (Manuaba, 2012). Pada

saat ini diperhatikan pula bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung, dan

cara berjalan (Romauli, 2011). Lordosis yang progresif akan menjadi

bentuk yang umum pada kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran

uterus ke posisi anterior, lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang

ke arah 2 tungkai (Saifuddin, 2011). Tinggi badan, berat badan sebelum

hamil dan selama hamil, lingkar lengan atas (LILA) (Kuswanti, 2014).

b) Tanda-tanda vital

(1) Tekanan darah

Diukur setiap kali ibu datang atau berkunjung (Walyani, 2015).

Tekanan darah dalam batas normal, yaitu 100/70-130/90 mmHg (Romauli,

2011). Kenaikan tidak boleh lebih dari 30 mmHg sistolik atau 15 mmHg

pada diastolik, lebih dari batasan tersebut ada kemungkinan mulai terdapat

pre eklampsia ringan (Manuaba, 2012). Wanita yang tekanan darahnya

Page 97: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

77

sedikit meningkat di awal pertengahan kehamilan mungkin mengalami

hipertensi kronis atau jika wanita nulipara dengan sistolik > 120 mmHg, ia

berisiko mengalami preeklampsia (Marmi, 2011).

(2) Nadi

Dalam keadaan santai, denyut nadi ibu sekitar 60-80 x/menit (Romauli,

2011). Denyut nadi maternal sedikit meningkat selama hamil, tetapi jarang

melebihi 100 denyut per menit (dpm). Perlu dicurigai adanya

hipotiroidisme jika denyut nadi > 100 dpm (Marmi, 2011). Bila abnormal

mungkin ada kelainan paru-paru dan jantung (Walyani, 2015)

(3) Suhu

Suhu tubuh yang normal adalah 36-37,5oC. Bila suhu tubuh lebih dari

37,5oC perlu diwaspadai adanya infeksi (Romauli, 2011).

(4) Pernafasan

Untuk mengetahui sistem pernafasan, normalnya 16-24 kali per menit

(Romauli, 2011).

c) Pemeriksaan antropometri

(1) Tinggi badan

Tubuh yang pendek dapat menjadi indikator gangguan genetik.

Tinggi badan harus diukur pada saat kunjungan awal (Marmi, 2011).

Diukur dalam cm, tanpa sepatu. Tinggi badan kurang dari 145 cm ada

kemungkinan terjadi Cepalo Pelvic Disproposian(CPD) (Walyani, 2015)

dan tergolong risiko tinggi (Romauli, 2011).

Page 98: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

78

(2) Berat badan

Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 15 kg

selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg/minggu

(Manuaba, 2012). Ibu yang menurut kategori BMI berada pada rentang

obesitas lebih berisiko mengalami komplikasi kehamilan. Komplikasi

tersebut antara lain dibetes gestasional, hipertensi akibat kehamilan, dan

distosia bahu (Fraser dan Cooper, 2009).

Pada trimester II dan III pada perempuan dengan gizi baik

dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara

pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah

berat badan per minggu masing-masing sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg

(Saifuddin, 2011). Kenaikan berat badan >0,57 kg/minggu merupakan

faktor risiko timbulnya pre eklampsia (Saifuddin, 2011).

(3) Lingkar lengan atas (LILA)

Standar minimal ukuran LILA pada wanita dewasa atau usia

reproduksi adalah 23,5 cm. Jika LILA kurang dari 23,5 cm maka

interpretasinya adalah Kurang Energi Kronis (KEK) (Jannah, 2012).

Selain itu merupakan indikator kuat status gizi ibu yang kurang/buruk,

sehingga beresiko untuk melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).

Dengan demikian bila hal ini ditemukan sejak awal kehamilan, petugas

dapat memotivasi ibu agar lebih memperhatikan kesehatannya serta

jumlah dan kualitas makanannya (Romauli, 2011).

Page 99: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

79

2. Pemeriksaan fisik

a) Kepala

Bersih atau kotor, pertumbuhan, warna, mudah rontok atau tidak.

Rambut yang mudah dicabut menandakan kurang gizi atau ada kelainan

tertentu (Romauli, 2011).

b) Muka

Tampak cloasma gravidarum sebagai akibat deposit pigmentasi yang

berlebihan, tidak sembab. Bentuk simetris, bila tidak menunjukkan adanya

kelumpuhan (Romauli, 2011). Edema pada muka atau edema seluruh

tubuh merupakan salah satu tanda gejala adanya preeklampsia

(Saifuddin, 2011).

c) Mata

Bentuk simetris, konjungtiva normal berwarna merah muda, bila pucat

menandakan anemia. Sklera normal berwarna putih, bila kuning

menandakan ibu mungkin terinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan

ada konjungtivitis. Kelopak mata yang bengkak kemungkinan adanya

preeklampsia (Romauli, 2011).

(d) Mulut

Pemeriksaan pada mulut perlu dilihat adakah sariawan, bagaimana

kebersihannya dan dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan gingivitis

yang mengandung pembuluh darah dan mudah berdarah, maka perlu

perawatan mulut agar selalu bersih (Romauli, 2011).

Page 100: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

80

(e) Gigi

Adanya caries atau keropos yang menandakan ibu kekurangan

kalsium. Saat hamil sering terjadi caries yang berkaitan dengan emesis

atau hiperemesis gravidarum. Adanya kerusakan gigi dapat menjadi

sumber infeksi (Romauli, 2011).

(f) Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, tidak

ditemukan bendungan vena jugularis (Romauli, 2011). Kelenjar tiroid

sedikit membesar selama hamil akibat hiperplasia kelenjar dan

peningkatan vaskularitas. Namun perubahan anatomi ini tidak

menyebabkan tiromegali yang signifikan dan setiap pembesaran yang

signifikan perlu diteliti (Marmi, 2011).

(g) Dada

Tidak ada pembesaran kelenjar limfe pada ketiak, bentuk dada

simetris, ada hiperpigmentasi puting susu dan gelanggang susu, puting

susu menonjol dan bersih, kolostrum sudah keluar, pernafasan teratur,

tidak ada retraksi inter kostae, tidak ada wheezing dan ronchi. Murmur

jantung sistolik ditemukan pada 90% wanita hamil. Murmur terjadi karena

tekanan darah ibu selama hamil meningkat secara mencolok (Marmi,

2011).

(h) Payudara

Adanya hiperpigmentasi areola, puting susu bersih dan menonjol.

Pada minggu ke-12 kolostrum mulai keluar dari papila mammae pada

Page 101: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

81

pasien multigravida yang telah mantap menyusui pada masa kehamilan

sebelumnya. Wanita primigravida baru akan memproduksi kolostrum pada

masa akhir kehamilan (Romauli, 2011).

(i) Abdomen

Pembesaran abdomen ke depan atau ke samping (pada ascites

abdomen membesar ke samping), pembesaran sesuai usia kehamilan, tidak

ada bekas luka, tampak gerakan janin (Marmi, 2011). Pada kulit dinding

perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan dan kusam, yang

disebut striae gravidarum livide. Pada multipara selain striae kemerahan,

juga sering ditemukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan

sikatrik dari striae sebelumnya dan disebut striae alba. Pada kebanyakan

perempuan kulit di garis pertengahan perut akan berubah menjadi hitam

kecoklatan, yang disebut dengan linea nigra (Romauli, 2011).

(j) Genetalia

Pemeriksaan alat genetalia eksterna terdiri dari inspeksi vulva untuk

mengetahui pengeluaran cairan atau darah dari liang senggama, perlukaan

pada vulva/labium mayus, dan pertumbuhan abnormal (kondiloma

akuminata-lata, kista bartholini, abses bartholini, fibroma labium mayus).

Pada palpasi vulva akan teraba tumor pada vulva, teraba benjolan atau

penebalan labium mayus, dan teraba pembengkakan kelenjar Bartholini

(Manuaba, 2013). Leukorea (keputihan) merupakan sekresi vagina dalam

jumlah besar dengan konsistensi kental atau cair yang dimulai dari

trimester I, sebagai bentuk dari hiperplasi mukosa vagina (Marmi, 2011).

Page 102: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

82

(k) Anus

Tidak ada benjolan atau pengeluaran darah dari anus (Romauli, 2011).

Hemoroid sering didahului oleh konstipasi. Oleh karena itu, semua

penyebab konstipasi berpotensi menyebabkan hemoroid (Varney, 2008).

(l) Ekstremitas

Pada ibu hamil trimester III sering terjadi edema pada muka, tangan,

dan disertai proteinuria serta hipertensi perlu diwaspadai adanya pre

eklampsia (Marmi, 2011). Varises dapat diakibatkan oleh gangguan

sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian

bawah karena penekanan uterus yang membesar pada vena panggul saat

wanita duduk atau berdiri dan penekanan pada vena cava inferior saat ia

berbaring (Varney, 2008).

3. Pemeriksaan khusus

Palpasi

Pemeriksaan palpasi dilakukan dengan cara meraba. Tujuannya untuk

mengetahui adanya kelainan dan mengetahui perkembangan kehamilan

(Romauli, 2011).

a) Leopold I

Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian janin yang berada pada

bagian fundus (Sulistyawati, 2009).

Menurut Suliatyawati (2009) langkah-langkah pemeriksaan

Leopold I yaitu: Pemeriksa menghadap pasien. Kedua tangan meraba

bagian fundus dan mengukur berapa tinggi fundus uteri. Meraba bagian

Page 103: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

83

fundus. Jika teraba bulat melenting, mudah digerakkan, maka itu adalah

kepala. Namun jika teraba bulat, besar, lunak, tidak melenting, dan susah

digerakkan maka itu adalah bokong.

Tabel 2.5 TFU menurut penambahan pertiga jari

Usia Kehamilan TFU

12 minggu 3 jari di atas simpisis

16 minggu Pertengahan pusat simfisis

20 minggu 3 jari dibawah pusat

24 minggu Setinggi Pusat

28 minggu 3 jari diatas Pusat

32 minggu Pertengahan prosesus xipholdeus (px) –

pusat

36 minggu 3 jari di bawah pusat

40 minggu Pertengahan prosesus xipholdeus (px)–

pusat Sumber: Sulistyawati, 2009

Menurut APN (2008) mengatakan bahwa, penurunan bagian

terbawah dengan metode lima jari (perlimaan) yaitu :

(1) 5/5 jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba diatas simfisis pubis.

(2) 4/5 jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah memasuki pintu

atas panggul.

(3) 3/5 jika bagian (2/5) bagian terbawah janin telah memasuki rongga

panggul.

(4) 2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih berada

diatas simfisis dan (3/5) bagian telah turun melewati bidang tengah

rongga panggul (tidak dapat digerakkan).

(5) 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian terbawah janin

yang berada diatas simfisis dan 4/5 bagain telah masuk kedalam

rongga panggul.

Page 104: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

84

(6) 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari

pemeriksaan luar dan seluruh bagian terbawah janin sudah masuk

kedalam rongga panggul (APN, 2008).

b) Leopold II

Untuk mengetahui bagian janin yang ada di sebelah kanan atau kiri

ibu. Langkah-langkah pemeriksaan Leopold II yaitu : Kedua tangan

pemeriksa berada di sebelah kanan dan kiri ibu. Ketika memeriksa sebelah

kanan, maka tangan kanan menahan perut sebelah kiri ke arah kanan. Raba

perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian apa

yang ada di sebelah kanan (jika teraba benda yang rata, tidak teraba bagian

terkecil, teraba bagian-bagian yang kecil dan menonjol, maka itu adalah

bagian kecil janin (Sulistyawati, 2009).

c) Leopold III

Untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus. langkah-

langkah pemeriksaan Leopold III yaitu: Tangan kiri menahan fundus uteri.

Tangan kanan meraba bagian yang ada di bagian bawah uterus. Jika teraba

bagian yang bulat, melenting, keras, dan dapat digoyangkan, maka itu

adalah kepala. Namun jika teraba bagian yang bulat, besar, lunak dan sulit

digerakkan, maka ini adalah bokong. Jika di bagian bawah tidak

ditemukan kedua bagian seperti di atas, maka pertimbangankan apakah

janin dalam letak melintang. Pada letak sungsang (melintang) dapat

dirasakan ketika tangan kanan menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri

akan merasakan ballottement (pantulan dari kepala janin, terutama ini

Page 105: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

85

ditemukan pada usia kehamilan 5-7 bulan). Tangan kanan meraba bagian

bawah (jika teraba kepala, goyangkan, jika masih mudah digoyangkan,

berarti kepala belum masuk panggul, namun jika tidak dapat digoyangkan,

berarti kepala sudah masuk panggul), lalu lanjutkan pada pemeriksaan

Leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh kepala sudah masuk panggul

(Sulistyawati, 2009).

d) Leopold IV

Untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah dan untuk

mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum. Langkah-

langkah pemeriksaan Leopold IV yaitu: Pemeriksa menghadap kaki

pasien. Kedua tangan meraba bagian janin yang ada di bawah, Jika teraba

kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang berlawanan di

bagian bawah. Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti

kepala belum masuk panggul. Jika kedua tangan divergen (tidak saling

bertemu) berarti kepala sudah masuk panggul (Sulistyawati (2009).

Tafsiran Berat Janin (TBJ)

Menurut Manuaba (2007), TFU menentukan berat janin dalam

uterus. Untuk menentukan berat janin dalam uterus dapat digunakan rumus

Johnson : Berat janin = (TFU - 12) x 155 gram. Jika kepala janin telah

masuk PAP, pengurangannnya/rumusnya menjadi : Berat janin = (TFU –

11) x 155 gram.

Page 106: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

86

Auskultasi

Jumlah denyut jantung janin normal antara 120 sampai 160 denyut

per menit (Rumauli, 2011). Bila bunyi jantung kurang dari 120 per menit

atau lebih dari 160 per menit atau tidak teratur, maka janin dalam keadaan

asfiksia (kekurangan oksigen) (Marmi, 2011). Cara menghitung detak

jantung janin dilakukan dengan interval 5 detik, mulai dengan angka nol,

jumlah perhitungan 3x5 detik dikalikan empat dan dalam 5 detik

umumnya antara 10-13 denyutan dalam batas normal. Faktor yang

menentukan detak jantung janin adalah presentasi, posisi kedudukan

punggung, sikap anak/habitus terhadap dirinya dan kehamilan kembar

(Manuaba, 2013).

Pemeriksaan panggul

Menurut Marmi (2011) persalinan dapat berlangsung dengan baik

atau tidak tergantung pada luasnya jalan lahir yang terutama ditentukan

oleh bentuk dan ukuran-ukuran panggul. Maka untuk meramalkan apakah

persalinan dapat berlangsung biasa, pengukuran panggul diperlukan.

Pemeriksaan panggul dibagi menjadi 2, yaitu:

(1) Pemeriksaan panggul luar

(a) Distansia spinarum, jarak antara spina iliaka anteriorsuperior kiri dan

kanan (normalnya ± 23-26 cm).

(b) Distansia kristarum, jarak antara krista iliaka kanan dan kiri

(normalnya ± 26-29 cm).

Page 107: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

87

(c) Konjungata eksterna (baudeloque), jarak antara pinggir atas simpisis

dan ujung prosessus spinosus ruas tulang lumbal ke-V (normalnya ±

18-20 cm).

(d) Ukuran lingkar panggul, dari pinggir atas simphisis ke pertengahan

antara spina iliakaanterior superior dan trokantor mayor sepihak dan

kembali melalui tempat-tempat yang sama dipihak yang lain

(normalnya 80-90 cm).

(2) Pemeriksaan panggul dalam

Pemeriksaan dilakukan pada usia kehamilan 36 minggu. Dengan

pemeriksaan dalam kita dapat kesan mengenai bentuk panggul.

Didapatkan hasil normal bila promontorium tidak teraba, tidak ada tumor,

linea innominata teraba sebagian, spina iskhiadika tidak teraba, os.sacrum

mempunyai inklinasi ke belakang dan sudut arkus pubis >90° (Marmi

2011).

Perkusi

Pengetukan pada daerah patella untuk memastikan adanya refleks pada ibu

(Walyani, 2015). Normalnya tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika

tendon diketuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini

mungkin merupakan tanda pre eklampsia. Bila refleks patella negatif,

kemungkinan pasien mengalami kekurangan B1 (Romauli, 2011).

4. Pemeriksaan penunjang

Menurut Romauli (2011), pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada

ibu hamil antara lain:

Page 108: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

88

(a) Pemeriksaan yang rutin dilakukan

(1) Pemeriksaan haemoglobin

Tujuan pemeriksaan haemoglobin adalah untuk mengetahui kadar Hb

dalam darah dan menentukan derajat anemia. Kondisi haemoglobin

dapat digolongkan sebagai berikut : Hb 11 gr% : Tidak anemia, Hb 9-

10 gr% : Anemia ringan, Hb 7-8 gr% : Anemia sedang dan Hb < 7 gr%

: Anemia berat.

(2) Pemeriksaan golongan darah

Diambil dari darah perifer, bertujuan untuk mengetahui golongan

darah, dilakukan pada kunjungan pertama kehamilan.

(b) Pemeriksaan yang dilakukan atas indikasi

(1) Protein urin

Pemeriksaan urin dilakukan pada kunjungan pertama dan kunjungan

trimester III. Diperiksa dengan cara dibakar, dilihat warnanya,

kemudian ditetesi asam asetat 2-3 tetes, lalu dilihat warnanya lagi.

Cara menilai hasilnya: Tidak ada kekeruhan : (-), ada kekeruhan ringan

tanpa butir-butir : (+), kekeruhan mudah terlihat dengan butir-butir:

(++), kekeruhan jelas dan berkeping-keping : (+++) dan sangat keruh

berkeping besar atau bergumpal : (++++).

(2) Reduksi urin

Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urin, dilakukan pada

kunjungan pertama kehamilan. Cara menilai hasilnya: Hijau jernih/biru

: negative, hijau keruh : positif 1/+, hijau keruh, kekuningan, (1-1,5 %)

Page 109: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

89

: positif 2/++, jingga/kuning keruh (2-3,5 %) : glukosa dan merah

kekuningan, keruh/merah bata : 3,52 glukosa.

(3) USG

Pada minggu keenam sudah terlihat adanya kantong kehamilan. Pada

minggu keenam-tujuh katub janin, minggu ketujuh-delapan denyut

jantung janin, minggu kedelapan-sembilan gerakan janin, minggu

kesembilan-sepuluh plasenta, minggu keduabelas diameter biparietal.

Adanya 2 gestasional sac pada minggu keenam sudah dapat

menentukan adanya kehamilan kembar.

(4) Pemeriksaan WR dan VDRL

Diambil dari darah vena cubiti yang bertujuan untuk mengetahui

apakah ibu hamil terkena sifilis, dilakukan pada waktu pertama kali

periksa kehamilan dan dapat dilakukan di Rumah Sakit, puskesmas,

dan laboratorium klinik.

(5) Pemeriksaan HbSAg

Diambil dari darah vena, dilakukan pada pemeriksaan hamil yang

pertama, bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya virus hepatitis

B dalam darah, baik dalam kondisi aktif maupun sebagai carier.

(6) Pemeriksaan IMT, MAP, ROT

Overweight dan obesitas bisa diketahui dengan mengukur indeks

massa tubuh (IMT), yaitu dengan mengukur berat badan dan tinggi

badan. IMT dihitung dengan membagi berat badan (dalam kilogram)

dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Indeks massa tubuh ini

Page 110: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

90

adalah indikator yang paling sering digunakan dan praktis untuk

mengukur tingkat populasi overweight dan obesitas pada orang

dewasa. Berdasarkan klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut

kriteria Asia Pasifik, seseorang dikatakan overweight jika memiliki

IMT 23-24,9 dan seseorang dikatakan obesitas jika memiliki IMT ≥

25. Sedangkan menurut Depkes RI, Seseorang dikategorikan

overweight jika BMI > 25 dan obesitas jika BMI > 27 (Kemenkes RI

,2013).

Pemeriksaan tekanan darah dapat menggunakan metode Mean

Arterial Preassure (MAP), untuk menilai ambang batas nilai tekanan

darah, sebab tekanan darah lebih 140/90 mmHg beresiko terjadinya

eklampsia. Cara menghitung MAP yaitu, MAP = (Sistole+2 Diastole) :

3. Normal MAP adalah 70-100 mmHg. Apabila <70 atau >100 maka

tekanan rerata arteri itu harus diseimbangkan yaitu dengan

meningkatkan darah pasien.

Usaha untuk mecegah terjadinya preeklamsia yaitu dengan

pengawasan antenatal yang rutin dimana salah satunya adalah dengan

dilakukan uji kemungkinan preeklamsia dengan pemeriksaan

konvensional yaitu tekanan darah beserta protein urine dan

pemeriksaan Roll Over Test (ROT). Pemeriksaan Roll Over Test

(ROT) ini dilakukan dengan cara pasien berbaring dalam sikap miring

ke kiri, kemudian tekanan darah diukur dan dicatat, kemudian pasien

tidur terlentang dan diukur dan dicatat kembali tekanan darahnya. Tes

Page 111: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

91

dianggap positif bila selisih tekanan darah diastolik anatara posisi

baring ke kiri dan terlentang menunjukkan 20 mmHg atau lebih

(Rukiyah, 2010).

III. Analisa

Setelah ditentukan masalah dan masalah utamanya maka bidan

merumuskannya dalam suatu pernyataan yang mencakup kondisi, masalah,

penyebab dan prediksi terhadap kondisi tersebut. Prediksi yang dimaksud

mencakup masalah potensial dan prognosa. Hasil dari perumusan masalah

merupakan keputusan yang ditegakkan oleh bidan yang disebut diagnosa

kebidanan. Dalam menentukan diagnosa kebidanan, pengetahuan

keprofesionalan bidan diperlukan.

Diagnosa kebidanan menurut Kemenkes RI (2010) mencakup:

1. Kondisi pasien/klien yang terkait dengan masalah.

2. Masalah utama dan penyebab utamanya (tingkat resiko).

3. Masalah potensial.

4. Prognosa

Diagnosa: G1/>1 PAPIAH, usia kehamilan 28-40 minggu, janin hidup,

tunggal, intrauterin, situs bujur, habitus fleksi, posisi puka/puki, presentasi

kepala/bokong, kesan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik

(Manuaba, 2012). Kemungkinan masalah yang terjadi pada ibu hamil

trimester III menurut Varney (2008) adalah:

a Gangguan rasa nyaman karena sering BAK.

b Gangguan rasa nyaman karena konstipasi.

Page 112: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

92

c Gangguan rasa nyaman karena kram tungkai.

d Gangguan rasa nyaman karena edema dependen.

e Gangguan rasa nyaman karena nyeri punggung bawah.

f Gangguan rasa nyaman karena sesak napas.

g Hemoroid.

h Varises.

IV. Pelaksanaan tindakan

Merupakan tahap pelaksanaan dari semua bentuk rencana tindakan

sebelumnya. Tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan berdasarkan

standart asuhan kebidanan seperti menimbang berat badan, mengukur

tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, imunisasi TT, pemberian

tablet zat besi, tes terhadap PMS dan konseling untuk persiapan rujukan

(Moh.Wildan, 2008).

Page 113: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

93

2.2 Persalinan

2.2.1 Konsep Dasar Persalinan

A. Pengertian Persalianan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

plasenta yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan

melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)

(Manuaba, 2013).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks. Masa

kehamilan dimulai dari konsepsi, dan janin turun ke dalam jalan lahir.

Kelahiran adalah proses di mana janin dan ketuban didorong keluar

melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42

minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang

berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada

janin (Sukarni, Margareth, 2013).

B. Lima Benang Merah dalam Persalinan

1. Membuat Keputusan Klinik

Membuat keputusann klinik merupakan proses yang menentukan untuk

menyelesaikan masalah dan menentukan asuhan yang diperlukan oleh

klien. Keputusan itu harus akurat, komprehensif dan aman, baik bagi

pasien dan keluarganya maupun petugas yang memberikan pertolongan

(Wiknjosastro, 2011).

Page 114: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

94

Tujuh langkah dalam membuat keputusan klinik adalah :

a. Pengumpulan data utama dan relevan untuk membuat keputusan

b. Menginterpretasikan data dan mengidentifikasi masalah

c. Membuat diagnosis atau menentukan masalah yang terjadi/dihadapi

d. Menilai adanya kebutuhan dan kesiapan intervensi

e. Menyusun rencana pemberian asuhan

f. Melaksanakan asuhan/ intervensi terpilih

g. Memantau dan mengevaluasi efektifitas asuhan

2. Asuhan Sayang Ibu

Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan

dan keinginan sang ibu. Prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah dengan

mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan

kelahiran bayi.

a. Asuhan Sayang Ibu dalam Proses Persalinan

1) Panggil ibu sesuai dengan namanya, hargai dan jaga martabatnya.

2) Jelaskan semua asuhan kepada ibu sebelum memulai asuhan

tersebut.

3) Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarganya.

4) Anjurkan ibu bertanya dan membicarakan rasa takut atau khawatir.

5) Dengarkan dan tanggapi pertanyaan dan kekhawatiran ibu.

6) Berikan dukungan, besarkan dan tentramkan hatinya serta anggota-

anggota keluarganya.

Page 115: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

95

7) Anjurkan ibu untuk ditemani suami dan/ atau anggota keluarga lain

selama persalinan dan kelahiran bayinya.

8) Ajarkan suami dan anggota-anggota keluarga tentang bagaimana

mereka memperhatikan dan mendukung ibu selama persalinan dan

kelahiran bayinya.

9) Laksanakan praktik-praktik pencegahan infeksi yang baik secara

konsisten.

10) Hargai privasi ibu.

11) Anjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan dan

kelahiran bayi.

12) Anjurkan ibu untuk minum dan makan makanan ringan sepanjang ia

menginginkannya.

13) Hargai dan perbolehkan praktik-praktik tradisional yang tidak

merugikan kesehatan ibu.

14) Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya sesegera mungkin untuk

melakukan kontak kulit ibu-bayi, insiasi menyusu dini dan

membangun hubungan psikologis.

15) Membantu memulai pemberian ASI dalam satu jam pertama setelah

bayi lahir.

16) Siapkan rencana rujukan (bila perlu).

17) Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik dan

mencukupi semua bahan yang diperlukan. Siap untuk melakukan

resusitasi bayi baru lahir pada setiap kelahiran.

Page 116: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

96

b. Asuhan Sayang Ibu dan Bayi pada Masa Pasca Persalinan

1) Anjurkan ibu untuk selalu berdekatan dengan bayinya (rawat gabung).

2) Bantu ibu untuk menyusukan bayinya, anjurkan memberikan ASI

eksklusif pada bayinya.

3) Ajarkan ibu dan keluarganya tentang nutrisi dan istirahat yang cukup

setelah melahirkan.

4) Anjurkan suami dan keluarganya untuk memeluk bayi dan

mensyukuri kelahiran bayi.

5) Ajarkan ibu dan keluarganya tentang gejala dan tanda bahaya yang

mungkin terjadi dan anjurkan mereka untuk mencari pertolongan jika

timbul atau kekhawatiran.

3. Pencegahan Infeksi

Tindakan pencegahan infeksi (PI) harus diterapkan dalam setiap aspek

asuhan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, penolong persalinan dan

tenaga kesehatan lainnya untuk mengurangi infeksi karena bakteri, virus,

dan jamur. Dilakukan pula upaya untuk menurunkan risiko penularan

penyakit berbahaya yang kini belum ditemukan pengobatannya, seperti

misalnya Hepatitis dan HIV/AIDS (APN, 2008).

4. Pencatatan (Rekam Medik) Asuhan Persalinan

Pencatatan adalah bagian penting dari proses membuat keputusan klinik

karena memungkinkan penolong persalinan untuk terus menerus

memperhatikan asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan

kelahiran bayi.

Page 117: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

97

5. Rujukan

Jika ditemukan suatu masalah dalam persalinan, sering kali sulit untuk

melakukan upaya rujukan dengan cepat, hal ini karena banyak faktor yang

mempengaruhi. Penundaan dalam membuat keputusan dan pengiriman ibu

ke tempat rujukan akan menyebabkan tertundanya ibu mendapat

penatalaksanaan yang memadai, sehingga dapat menyebabkan tingginya

angka kematian ibu. Rujukan tepat waktu merupakan bagian dari asuhan

sayang ibu dan menunjang terwujudnya program Safe Motherhood. Di

bawah ini merupakan akronim yang dapat di gunakan petugas kesehatan

dalam mengingat hal-hal penting dalam mempersiapkan rujukan untuk ibu

dan bayi:

a. B (Bidan)

Pastikan bahwa ibu dan bayi baru lahir didampingi oleh penolong

persalianan yang kompeten untuk melaksanakan gawat darurat obstetri

dan BBL untuk dibawa ke fasilitas rujukan.

b. A (Alat)

Bawa perlengkapan dan alat-alat untuk asuhan persalinan, masa nifas,

dan BBL(tambung suntik, selang iv, alat resusitasi, dan lain-lain)

bersama ibu ke tempat rujukan. Perlengkapan dan bahan-bahan tersebut

meungkin diperlukan jika ibu melahirkan dalam perjalanan ke fasilitas

rujukan.

Page 118: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

98

c. K (Keluarga)

Beritahu Ibu dan Keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan bayi dan

mengapa ibu dan bayi perlu dirujuk. Jelaskan pada mereka alasan dan

tujuan merujuk ibu ke fasilitas rujukan tersebut.

d. S (Surat)

Berikan surat keterangan rujukan ke tempat rujukan. Surat ini

memberikan identifikasi mengenai ibu dan BBL cantumkan alasan

rujukan dan uraikan hasil penyakit, asuhan atau obat-obatan yang

diterima ibu dan BBL.

e. O (obat)

Bawa obat-obat esensial pada saat mengantar ibu ke fasilitas rujukan.

f. K (Kendaraan)

Siapkan kendaraan uyang paling memungkinkan untuk merujuk ibu

dalam kondisi cukup nyaman.

g. U (Uang)

Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup

untuk membeli obat-obatan yang diperlukan dan bahan-bahan

kesehatan lainnya selama ibu dan bayi di fasilitas rujukan.

h. Da (Darah dan Doa)

Persiapan darah baik dari anggota keluarga maupun kerabat sebagai

persiapan jika terjadi penyulit.

Page 119: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

99

C. Jenis Persalinan

Menurut Manuaba (2013), jenis persalinan dibagi menjadi :

1. Persalinan Spontan

Bila persalinan seluruhnya dengan kekuatan ibu sendiri.

2. Persalinan Buatan

Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar, misalnya dengan

tindakan forcep atau dilakukan seccio sesarea.

3. Persalinan Anjuran

Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar

dengan jalan rangsangan.

Beberapa istilah yang berkaitan dengan usia kehamilan dan berat

janin yang dilahirkan adalah sebagai berikut :

1. Abortus, terhentinya dan dikeluarkanya hasil konsepsi sebelum mampu

hidup diluar kandungan; usia kehamilan sebelum28 minggu; berat janin

kurang dari 1000 gr.

2. Persalinan prematuritas. Persalinan sebelum usia kehamilan 28 sampai 36

minggu; berat janin kurang dari 2499 gr.

3. Persalinan aterm. Persalinan antara usia kehamilan 37 dan 42 minggu;

berat janin diatas 2500 gr.

4. Persalinan serotinus. Persalinan melampaui usia kehamilan 42 minggu.

Pada janin terdapat tanda postmaturitas.

5. Persalinan presipitatus. Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam

(Manuaba, 2013).

Page 120: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

100

D. Penapisan dalam Persalinan

Bidan harus merujuk ibu bila didapati salah satu atau lebih penyulit seperti

berikut :

Tabel 2.6 Penapisan Ibu Bersalin

NO PENYULIT YA TIDAK

1 Riwayat bedah sesar

2 Perdarahan Per vaginam

3 Persalinan kurang bulan usia kehamilan kurang dari 37

minggu

4 Ketuban pecah disertai dengan mekonium yang kental

5 Ketuban pecah lama

6 Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan (usia

kehamilan kurang dari 37 minggu)

7 Ikterus

8 Anemia berat

9 Tanda/gejala infeksi

10 Pre-eklampsi/Hipertensi dalam kehamilan

11 Tinggi fundus 40 cm/lebih

12 Gawat janin

13 Primipara dalam fase aktif kala satu persalinan dan

kepala janin masih 5/5

14 Presentase bukan belakang kepala

15 Presentase ganda (majemuk)

16 Kehamilan ganda atau gemelli

17 Tali pusat menumbung

18 Syok

19 Suami TKI

20 Suami pelayaran

21 Suami/Bumil bertato

22 HIV/AIDS

23 PMS

24 Anak Mahal Sumber : Sriyanti, 2016, Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatab, Jakarta.

Page 121: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

101

E. Faktor yang Mempengaruhi Persalinan

Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan menurut Sumarah dkk

(2009), yaitu:

1. Passage (jalan lahir)

Jalan lahir terdiri dari:

a. Bagian keras : pelvis / panggul

1) Tulang panggul terdiri dari:

a) Os coxae (os ilium, os ischium dan os pubis)

b) Os sacrum

c) Os coccygis.

2) Jenis-jenis panggul:

a) Ginekoid: panggul perempuan, diameter anterio

posterior sama dengan diameter transversa.

b) Android: panggul pria, PAP segitiga, diameter transversa

dekat dengan sacrum.

c) Antropoid: PAP lonjong seperti telur, diameter

anteroposterior lebih besar dari pada diameter transversa.

d) Platipelloid: diameter transversal lebih besar dari pada

diameter anteroposterior (Sumarah, 2009).

b. Bagian lunak : otot, jaringan dan ligament

Bagian ini tersusun atas segmen bawah uterus, serviks uteri

vagina, muskulus dan ligamentum yang menyelubungi

dinding dalam dan bawah panggul (Sumarah dkk, 2009).

Page 122: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

102

2. Passanger (janin)

Selama janin dan plasenta berada dalam rahim belum tentu

pertumbuhannya normal, adanya kelainan genetik dan kebiasaan

ibu yang buruk dapat menjadikan pertumbuhannya tidak normal

antara lain:

a. Kelainan bentuk dan besar janin: anensefalus, hidrosefalus,

janin makrosomia.

b. Kelainan pada letak kepala: presentasi puncak, presentasi muka,

presentasi dahi dan kelainan oksiput.

c. Kelainan letak janin: letak sungsang, letak lintang, letak

mengolak, presentasi rangkap (kepala, tangan, kepala kaki,

kepala tali pusat) (Sujiyatini dkk, 2011).

3. Power (kekuatan)

Kekuatan terdiri dari kemampuan ibu melakukan kontraksi

involunter dan volunter secara bersamaan untuk mengeluarkan

janin dan plasenta dari uterus. Kontraksi involunter disebut juga

kekuatan primer, menandai dimulainya persalinan. Apabila

servik berdilatasi, usaha volunter dimulai untuk mendorong,

yang disebut kekuatan sekunder, dimana kekuatan ini

memperbesar kekuatan kontraksi involunter.

Kekuatan primer membuat serviks menipis dan

berdilatasi dan terjadi penurunan janin. Kekuatan sekunder

terjadi segera setelah bagian presentasi mencapai dasar panggul,

Page 123: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

103

sifat kontraksi berubah yakni bersifat mendorong keluar.

Sehingga wanita merasa ingin mengedan. Kekuatan sekunder

tidak mempengaruhi dilatasi servik, tetapi setelah dilatasi servik

lengkap (Sumarah dkk, 2009).

F. Tanda-tanda Persalinan

1. Terjadinya his persalinan

His persalinan mempunyai ciri khas pinggang terasa nyeri yang menjalar

ke depan, sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin

besar, makin beraktivitas (jalan) makin bertambah. Faktor yang

menyebabkan adanya his adalah terdapat dua hormon yang paling

dominan dalam kehamilan :

a. Estrogen

Meningkatkan sensitivitas otot rahim, memudahkan penerimaan

rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, prostaglandin dan

rangsangan mekanis.

b. Progesteron

Menurunkan sensitivitas otot rahim, menyulitkan penerimaan

rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, prostaglandin dan

rangsangan mekanis. Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron

menyebabkan oksitosin yang dikeluarkan oleh hipofisis posterior dapat

menimbulkan kontraksi dalam bentuk Braxton hicks. Kontraksi Braxton

Page 124: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

104

hicks akan menjadi kekuatan dominan saat dimulainya persalinan

(Manuaba, 2013).

2. Pengaluaran lendir dan darah (pembawa tanda).

Pembukaan menyebabkan lendir darah yang terdapat pada kanalis

servikalis lepas. Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.

3. Pengeluaran cairan.

Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan

pengeluaran cairan. Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang

pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan

berlangsung dalam waktu 24 jam (Manuaba 2013).

G. Mekanisme Persalinan

1. Kala I

Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan

nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kala pembukaan

tidak begitu kuat sehingga pasien masih dapat berjalan-jalan. Lamanya

kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam, sedangkan multigravida

sekitar 8 jam. Berdasarkan kurva Friedman, diperhitungkan pembukaan

primigravida 1cm/jam dan pembukaan multigravida 2 cm/jam. Dengan

perhitungan tersebut, maka waktu pembukaan lengkap dapat diperkirakan

(Manuaba, 2013).

Kala I persalinan terdiri atas 2 fase, yaitu:

Page 125: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

105

a Fase laten

Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai

mencapai ukuran diameter 3 cm.

b Fase aktif

Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap,

biasanya terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung

selama 40 detik atau lebih, dari pembukaan 4 cm hingga mencapai

pembukaan lengkap atau 10 cm akan terjadi dengan keceptan rata-rata

1 cm perjam untuk primigravida dan 2 cm untuk multigravida (Marmi

2012), Perbedaan pembukaan serviks pada primigravida dengan

multigravida dapat dilihat pada tabel 2.8

Tabel 2.7 Pembukaan serviks pada primigravida dan multigravida

Primi Multi

Serviks mendatar (effacement) dulu,

baru berdilatasi

Mendatar dan membuka dapat terjadi

bersamaan

Berlangsung 13-14 jam Berlangsung 6-7 jam Sumber: Marmi, 2012, Asuhan Kebidanan Pada Persalinan, Jakarta.

Fase aktif dibagi menjadi 3 subfase yaitu periode Akselerasi yang

berlangsung 2 jam dengan pembukaan menjadi 4 cm, periode Dilatasi

Maksimal yaitu selama 2 jam dan pembukaan berlangsung cepat menjadi 9

cm, periode Deselerasi berlangsung lambat dalam waktu 2 jam

pembukaan menjadi 10 cm (lengkap). Proses membukanya servik disebut

dengan berbagai istilah yaitu melembek (softening), menipis (thinned out),

terobliterasi (oblitrated), mendatar dan tertarik ke atas (effaced and taken

up) dan membuka (dilatation) (Sofian, 2011).

Sifat kontraksi otot rahim (his) kala I adalah:

Page 126: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

106

1) Kontraksi bersifat simetris.

2) Fundal dominan, artinya bagian fundus uteri sebagai pusat dan

mempunyai kekuatan yang paling besar.

3) Involunter artinya tidak dapat diatur oleh parturien (ibu).

4) Intervalnya makin lama makin pendek.

5) Kekuatannya makin besar dan pada kala II diikuti dengan refleks

mengejan.

6) Diikuti retraksi, artinya panjang otot rahim yang telah berkontraksi

tidak akan kembali ke panjang semula.

7) Setiap kontraksi mulai dari miring pace maker yang terletak di sekitar

insersi tuba, dengan arah penjalaran ke daerah serviks uteri dengan

kecepatan 2 cm per detik.

8) Kontraksi rahim menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut,

dan dapat menjalar ke arah paha.

Distribusi susunan otot rahim ke arah serviks yang semakin

berkurang menyebabkan serviks bersifat pasif, sehingga terjadi

keregangan (penipisan), seolah-olah janin terdorong ke arah jalan lahir.

Bagian rahim yang berkontraksi dengan yang menipis dapat diraba atau

terlihat, tetapi tidak melebihi batas setangah pusat-simfisis. Pada kala

pertama, amplitudo sebesar 40 mmHg, menyebabkan pembukaan serviks,

interval 3–4 menit dan lamanya berkisar antara 40–60 detik. Akhir kala

pertama ditetapkan dengan kriteria, yaitu pembukaan lengkap, ketuban

pecah, dan dapat disertai refleks mengejan (Manuaba 2013).

Page 127: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

107

2. Kala II

Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinasi, kuat, cepat dan lebih

lama. Kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Kepala janin telah turun dan

masuk ke ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar

panggul yang melalui lengkung refleks menimbulkan rasa mengejan.

Tekanan pada rektum menyebabkan ibu merasa seperti mau buang air

besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai

kelihatan, vulva membuka, dan perineum meregang. Dengan his dan

mengejan yang terpimpin, akan lahir kepala, diikuti oleh seluruh badan

janin. Kala II pada primi berlangsung 1½-2 jam, dan pada multi ½ -1 jam

(Sofian, 2011).

Persalinan kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap

(10 cm) sampai bayi lahir. Kala II juga disebut kala pengeluaran bayi

(Marmi, 2012:13). Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinasi, kuat,

cepat, dan lebih lama, kira-kira 2–3 menit sekali. Kepala janin telah turun

dan masuk ke ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot

panggul yang melalui lengkung refleks menimbulkan rasa mengedan. Oleh

karena tekanan pada rektum, ibu merasa seperti mau buang air besar,

dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan,

vulva membuka, dan perineum meregang. Dengan his dan mengedan yang

terpimpin, akan lahir kepala, diikuti seluruh badan janin. Kala II pada

primi berlangsung selama 1½–2 jam, sedangkan pada multi ½–1 jam

(Sofian, 2011).

Page 128: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

108

Kekuatan his pada akhir kala I atau permulaan kala II mempunyai

amplitudo 60 mmHg, interval 3–4 menit, dan durasi berkisar 60–90 detik.

Kekuatan his dan mengejan mendorong janin ke arah bawah dan

menimbulkan keregangan yang bersifat pasif. Kekuatan his menimbulkan

putar paksi dalam, penurunan kepala atau bagian terendah, menekan

serviks dimana terdapat pleksus Frankenhauser, sehingga terjadi refleks

mengejan. Kedua kekuatan his dan refleks mengejan makin mendorong

bagian terendah sehingga terjadilah pembukaan pintu, dengan crowning

dan penipisan perineum. Selanjutnya kekuatan his dan refleks mengejan

menyebabkan ekspulsi kepala, sehingga berturut-turut lahir ubun-ubun

besar, dahi, muka, dan kepala seluruhnya (Manuaba, 2013).

Gerakan utama saat janin melewati jalan lahir selama proses

persalinan menurut Marmi (2012) adalah :

a) Masuknya bagian presentasi (engagement)

Kepala dikatakan telah menancap (engager) pada pintu atas

panggul apabila diameter biparietal kepala melewati pintu atas panggul.

Pada Nulipara, hal ini terjadi sebelum persalinan aktif dimulai karena

otot–otot abdomen masih tegang sehingga bagian presentasi terdorong ke

dalam panggul. Pada multipara yang otot-otot abdomennya lebih kendur

kepala seringkali tetap dapat digerakkan di atas permukaan panggul

sampai persalinan dimulai (Marmi, 2012).

Page 129: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

109

b Turun (descent)

Pada primigravida, masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul

biasanya sudah terjadi pada bulan terakhir dari kehamilan, tetapi pada

multigravida biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan. Penurunan

kepala lebih lanjut terjadi pada kala I dan kala II persalinan. Hal ini

disebabkan karena adanya kontraksi dan retraksi dari segmen atas rahim,

yang menyebabkan tekanan langsung fundus pada bokong janin. Dalam

waktu yang bersamaan terjadi relaksasi dari segmen bawah rahim,

sehingga terjadi penipisan dan dilatasi servik. Keadaan ini menyebabkan

bayi terdorong kedalam jalan lahir (Marmi, 2012).

c Fleksi

Dengan majunya kepala biasanya juga fleksi bertambah hingga

ubun-ubun kecil jelas lebih rendah dari ubun-ubun besar. Fleksi ini

disebabkan karena bayi didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan

dari pinggir atas panggul, serviks, dinding panggul atau dasar panggul

(Marmi, 2012).

d Rotasi internal (putaran paksi dalam)

Putaran paksi dalam adalah pemutaran dari bagian depan memutar

ke depan ke bawah symphisis. Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk

kelahiran kepala karena putaran paksi merupakan suatu usaha untuk

menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya bentuk

bidang tengah dan pintu bawah panggul (Marmi, 2012).

Page 130: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

110

e Rotasi eksternal (putaran paksi luar)

Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah

punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena

putaran paksi dalam. Gerakan ini disebut putaran resusitasi. Selanjutnya

putaran diteruskan hingga belakang kepala berhadapan dengan tuber

ischiadicum sepihak (Marmi, 2012).

f Ekspulsi

Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah symphisis

dan menjadi hypomochlion untuk melahirkan bahu belakang. Kemudian

bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah

dengan paksi jalan lahir (Marmi, 2012).

Penurunan kepala janin melewati gelang pelvic dapat dilihat pada

gambar berikut ;

Gambar 2.3 : Penurunan Kepala Janin Melewati Gelang Pelvic. Sumber: Cooper, 2009, Buku Ajar Bidan Myles, Jakarta, Halaman:441.

Page 131: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

111

Mekanisme persalinan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.4 Mekanisme Persalinan Sumber : Manuaba dkk, 2012, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk

Pendidikan Bidan, Jakarta, Halaman 205.

Cara melahirkan bahu dapat dilihat dalam gambar berikut :

Gambar 2.5 Kelahiran bahu Sumber : Wiknjosastro, Gulardi, 2008, Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal,

Halaman:89-90.

Setelah bahu lahir, selanjutkan melahirkan tubuh bayi dengan sangga susur

dapat dilihat dalam gambar berikut :

Gambar 2.6 Melahirkan tubuh bayi Sumber : Wiknjosastro, Gulardi, 2008, Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal,

Hal:89-90

Page 132: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

112

3. Kala III

Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10 menit. Lama

kala III untuk primi maupun multigravida adalah 10 menit. Dengan

lahirnya bayi, mulai berlangsung pelepasan plasenta pada lapisan

Nitabush, karena sifat retraksi otot rahim. Lepasnya plasenta sudah dapat

diperkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda: uterus menjadi bundar,

uterus terdorong ke atas karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim,

tali pusat bertambah panjang, terjadi perdarahan (Manuaba, 2013).

Kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya

plasenta (Marmi, 2012). Setelah bayi lahir, kontraksi rahim beristirahat

sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi

plasenta yang menjadi 2 kali lebih tebal dari sebelumnya. Beberapa saat

kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5–10

menit, seluruh plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina, dan akan lahir

spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri.

Seluruh proses biasanya berlangsung 5–30 menit setelah bayi lahir.

Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200

cc (Sofian, 2011).

4. Kala IV

Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan

postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang

dilakukan meliputi tingkat kesadaran penderita, pemeriksaan tanda-tanda

vital: tekanan darah, nadi dan pernapasan, kontraksi uterus terjadinya

Page 133: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

113

perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak

melebihi 400 sampai 500 cc (Manuaba, 2013).

Mekanisme persalinan letak belakang kepala

a. Engagement

Engagement terjadi untuk posisi LOT dan ROT dengan sutura sagitalis

janin dalam diameter transversum pada pintu atas panggul dan diameter

biparietal janin dalam diameter anteroposterior pada pintu atas panggul

(Varney, 2007).

Gambar 2.7 Sinklitismus Sumber : Wiknjosastro, Gulardi H, dkk. 2008, Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan

Normal.

b. Descent

Pada tahap descent (penurunan kepala) terjadi peristiwa asinklitismus

posterior (Litzman) pada simfisis di mana apabila keadaan sebaliknya dari

asinklitismus anterior.

Page 134: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

114

Gambar 2.8 Asinklitismus anterior Sumber : Wiknjosastro, Gulardi H, dkk. 2008, Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan

Normal.

c. Fleksi

Pada tahap ini terjadi peristiwa asinklitismus anterior(Neagele) pada

promotorium, di mana apabila arah sumbu kepala membuat sudut lancip

ke depan dengan pintu atas panggul. Menurut Oxorn (2010),

menambahkan bahwa tahanan terhadap penurunan kepala menyebabkan

bertambahnya fleksi. Occiput turun mendahului sinciput, UUK lebih

rendah daripada bregma dan dagu janin mendekati dadanya. Efek dari

fleksi ini adalah untuk merubah diameter terendah dari occipitofrontalis

(11,0 cm) menjadi suboccipito bregmatika (9,5 cm) yang lebih kecil dan

lebih bulat.

Gambar 2.9 Asinklitismus posterior Sumber : Wiknjosastro, Gulardi H, dkk. 2008, Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan

Normal.

Page 135: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

115

d. Rotasi Internal

Terjadi putaran paksi dalam di dasar panggul. Menurut Oxorn (2010),

menambahkan bahwa sumbu panjang kepala janin harus sesuai dengan

sumbu panjang panggul ibu. Karenanya kepala janin yang masuk PAP

pada diameter transversa atau obliqua harus berputar ke diameter

anteroposterior supaya dapat lahir. Ini lah yang dimaksud dengan putaran

paksi dalam. Pada saat ini UUK masuk ke PTP tempat ia berhubungan

dengan dasar panggul (musculus dan facia levator ani). Di tempat ini

UUK berputar 45º ke kanan ke diameter anteroposterior panggul: LOA ke

OA. UUK mendekati simfisis pubis dan sinciput mendekati sacrum.

e. Ekstensi

Pada tahap ini terjadi moulage kepala janin, ekstensi, hipomoklion UUK di

bawah simfisis. Oxorn (2010) menambahkan pada dasarnya ekstensi

disebabkan oleh dua kekuatan yaitu :

1) Kontraksi uterus yang menimbulkan tekanan ke bawah

2) Dasar panggul yang memberikan tahanan. Oleh karena dinding depan

panggul (pubis) panjangnya hanya 4 sampai 5 cm sedangkan dinding

belakang (sacrum) 10 sampai 15 cm, dengan demikian sinciput harus

menempuh jarak yang lebih panjang daripada occiput. Dengan demikian

semakin turunnya kepala terjadilah penonjolan perineum diikuti dengan

kepala membuka pintu (Crowning). Occiput melewati PAP secara

perlahan dan tengkuk menjadi titik putar di angulus subpubicus, kemudian

dengan proses ekstensi yang cepat sinciput menelusuri sepanjang sacrum

Page 136: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

116

dan berturut-turut lahir lah bregma, dahi, hidung, mulut dan dagu melalui

perineum.

Gambar 2.10 Kepala janin ekstensi Sumber : Manuaba, 2010, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana

untuk Pendidikan Bidan, Jakarta.

1. Ekspulsi kepala janin

Terjadi peristiwa lahirnya secara berturut-turut UUB, dahi, muka, dan

dagu.

Gambar 2.11 Ekpulsi kepala janin Sumber : Manuaba, 2010, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana

untuk Pendidikan Bidan, Jakarta.

2. Rotasi Eksternal

Pada tahap ini terjadi putar paksi luar (restitusi). Menurut Oxorn (2010),

menambahkan pada waktu kepala mencapai dasar panggul maka bahu

Page 137: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

117

memasuki panggul. Oleh karena panggul tetap berada pada diameter

obliqua sedangkan kepala berputar ke depan, maka leher ikut terputar.

Begitu kepala dilahirkan dan bebas dari panggul maka leher berputar

kembali dan kepala mengadakan restitusi kembali 45º (OA menjadi LOA)

sehingga hubungannya dengan bahu dan kedudukannya dalam panggul

menjadi normal kembali

Gambar 2.12 Rotasi Eksternal Sumber : Manuaba, Ida Ayu Candradinata, dkk. 2010, Buku Ajar Penuntun Kuliah

Ginekologi.

H. Perubahan Fisiologi Ibu Bersalin

Persalinan dibagi menjadi tiga kala yang berbeda. Kala I persalinan

mulai ketika telah tercapai kontraksi uterus dengan frekuensi, intensitas,

dan durasi yang cukup untuk menghasilkan pendataran dan dilatasi serviks

yang progesif. Kala II persalinan dimulai ketika dilatasi serviks sudah

lengkap dan berakhir ketika janin sudah lahir. Kala III persalinan dimulai

segera setelah janin lahir, dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan

selaput ketuban janin (Saifuddin, 2011).

Selama persalinan akan terjadi perubahan fisiologis pada kala I dan

kala II.

Page 138: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

118

1. Perubahan fisiologis kala I

a. Perubahan tekanan darah

Tekanan darah meningkat selama kontraksi uterus dengan kenaikan

sistolik rata-rata sebesar 10-20 mmHg dan kenaikan diastolik rata-rata 5-

10 mmHg. Diantara kontraksi-kontraksi uterus, tekanan darah akan turun

seperti sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi bila terjadi kontraksi.

b. Perubahan metabolisme

Selama persalinan baik metabolisme karbohidrat aerobic maupun

anaerobic akan naik secara perlahan. Kenaikan ini sebagian besaar di

sebabkan karena kecemasan serta kegiatan otot kerangka tubuh. Kegiatan

metabolisme yang meningkat tercermin dengan kenaikan suhu badan,

denyut nadi, pernafasan, kardiak output dan kehilangan cairan.

c. Perubahan suhu badan

Suhu badan akan sedikit meninngkat selama persalinan, suhu

mencapai tertinggi selama persalinan dan segera setelah kelahiran. Suhu

badan yang naik sedikit merupakan keadaan yang wajar, namun bila

keadaan ini berlangsung lama, kenaikan suhu ini mengindikasikan adanya

dehidrasi.

d. Denyut jantung

Perubahan yang mencolok selama kontraksi dengan kenaikan denyut

jantung, penurunan selama acme sampai satu angka yang lebih rendah dan

angka antara kontraksi. Penurunan yang mencolok secara acme kontraksi

uterus tidak terjadi jika ibu berada dalam posisi miring bukan posisi

Page 139: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

119

terlentang. Denyut jantung diantara kontraksi sedikit lebih tinggi

dibanding selama periode persalinan atau sebelum masuk persalinan.

Denyut jantung yang sedikit naik merupakan keadaaan yang normal,

meskipun normal perlu dikontrol secara priode untuk mengidentifikasi

adanya infeksi.

e. Pernafasan

Pernafasan terjadi kenaikan sedikit dibanding dengan sebelum

persalianan kenaikan pernafasan ini dapat disebabkan karena adanya rasa

nyeri, kekawatiran serta penggunaan tehnik pernafasan yang tidak benar.

Untuk itu diperlukan tindakan untuk mengendalikan pernafasan (Untuk

menghindari hiperfentilasi) yang ditandai dengan adanya perasaan pusing.

f. Perubahan renal

Polyuri sering terjadi selama persalinan, hal ini disebabkan oleh

kardiak out put yang meningkat, serta disebabkan karna filtrasi glomelurus

serta aliran plasma ke renal. polyuri tidak begitu kelihatan dalam posisi

terlentang, yang mempunyai efek mengurangi aliran urin selama

kehamilan. kandung kncing harus sering di kontrol setiap 2 jam yang

bertujuan agar tidak menghambat penurunan bagian terendah janin dan

trauma ada kandung kemih serta menghindari retensi urin setelah

melahirkan.

g. Perubahan Gastrointestinal

Kemampuan pergerakan gastric serta penyerapan makanan padat

berkurang akan menyebabkan pencernaan hampir berhenti selama

Page 140: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

120

persalinan dan menyebabkan konstipasi. Lambung yang penuh dapat

menimbulkan ketidaknyamanan, oleh karena itu ibu dianjurkan tidak

makan terlalu banyak atau minum berlebihan, tetapi makan dan minum

semaunya untuk mempertahankan energi dan hidrasi.

h. Perubahan hematologis

Hemoglobin akan meningkat 1,2gr/100 ml selama persalinan dan

akan kembali ketika pra persalinan pada hari pertama setelah persalinan

apabila tidak terjadi kehilangan darah selama persalinan, waktu koogulasi

berkurang dan akan mendapat tambahan plasma selama persalinan. Jumlah

sel darah putih meningkat secara progresif selama kala satu persalinan

sebesar 5.000-15.000 WBC sampai dengan akhir pembukaan lengkap, hal

ini tidak berindikasi adanya infeksi. Setelah itu turun lagi kembali

kekeadaan semula.

i. Kontraksi uterus

Kontraksi uterus terjadi karna adanya rangsangan pada otot polos

uterus dan penurunan hormone progesteron yang menyebabkan keluarnya

hormone oksitosin. Kontraksi uterus dimulai dari fundus uteri menjalar

kebawah, fundus uteri bekerja kuat dan lama untuk mendorong janin

kebawah, sedangkan uterus bagian bawah pasif hanya mengikuti tarikan

dan segmen atas rahim, akhirnya menyebabkan servik menjadi lembek dan

membuka.

Page 141: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

121

j. Pembentukan segmen atas rahim dan segmen bawah rahim

Segmen atas rahim atau SAR (terbentuk pada uterus bagian atas

dengan sifat otot yang lebih tebal dan kontraktif. Pada bagian ini terdapat

banyak otot serong yang memanjang. SAR terbentuk dari fundus sampai

ishmusuteri. Segmen bawah rahim terbentang di uterus bagian bawah

antara ismus dengan servik, dengan sifat otot yang tipis dan elastic, bagian

ini banyak yang terdapat otot yang melingkar dan memanjang.

k. Perkembangan retraksi ring

Retraksi ring adalah batas pinggiran antara SAR dan SBR, dalam

keadaan persalinan normal tidak nampak dan akan kelihatan pada

persalinapn abnormal, karena kontraksi uterus yang berlebihan, retraksi

ring akan tampak sebagai garis atau batas yang menonjol di atas simpisis

yang merupakan tanda dan ancaman rupture uterus.

l. Penarikan servik

Pada akhir kehamilan otot yang mengelilingi Ostium Uteri Internum

(OUI) ditarik oleh SAR yang menyebabkan servik menjdi pendek dan

menjadi bagian SBR. Bentuk servik menghilang karena akanalis servikalis

membesar dan atas membentuk Ostium Uteri Eksterna (OUE) sebagai

ujung dan bentuk menjadi sempit.

m. Pembukaan ostium uteri interna dan ostium uteri externa

Pembukaan servik disebabkan oleh karna membesarnya OUE karna

otot yang melingkar disekitar ostium meregang untuk dapat dilewati

kepala. Pembukan uteri tidak saja karna penarikan SAR akan tetapi juga

Page 142: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

122

karna tekanan isi uterus yaitu kepala dan kantong amnion. Pada

primigravida dimulai dari ostium uteri internum terbuka lebih dahulu baru

ostium eksterna membuka pada persalinan terjadi. Sedangkan pada multi

grvida ostium uteri internum dan eksternum membuka secara bersama-

sama pada saat persalinan terjadi.

n. Show

Show adalah pengeluaran dari vagina yang terdiri dan sedikit lendir

yang bercampur darah, lendir ini berasal dan ekstrusi lendir yang

menyumbat kanalis servikalis sepanjang kehamilan, sedangkan darah

berasal dari desiduafera yang lepas.

o. Tonjolan kantong ketuban

Tonjolan kantong ketuban ini disebabkan oleh adanya regangan SBR

yang menyebabkan terlepasnya selabut korion yang menempel pada

uterus, dengan adanya tekanan maka akan terlihat kantong yang berisi

cairan yang menjol ke ostiumuteri internum yang terbuka. Cairan ini

terbagi menjadi dua yaitu forwater dan haindwater yang berfungsi untuk

melindungi selaput amnion agar tidak terlepas seluruhnya. Tekanan yang

diarahkan kecairan sama dengan tekanan yang ke uterus sehingga akan

timbul fluid pressure, bila selaput ketuban pecah maka cairan tersebut

akan keluar, sehingga plasenta akan tertekan akan menyebabkan fungsi

plasenta terganggu. Hal ini akan menyebabkan fetus kekurangan oksigen.

p. Pemecahan kantong ketuban

Page 143: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

123

Pada akhir kala satu pembukaan sudah lengkap dan tidak ada

tahanan lagi, ditambah dengan kontraksi yang kuat serta desakan janin

yang menyebabkan kantong ketuban pecah, di ikuti dengan proses

kelahiran bayi.

2. Perubahan fisiologis kala II persalinan

a. Kontraksi, dorongan otot-otot dinding

Kontraksi uterus pada persalinan mempunyai sifat tersendiri, yaitu

bersifat nyeri. Sifat khas kontraksi uterus ini adalah rasa nyeri dari

fundus merata ke seluruh uterus sampai berlanjut ke punggung bawah.

b. Perubahahn uterus

Dimana SAR dibentuk oleh korpus uteri dan bersifat memegang

peranan aktif (berkontraksi) dan dindingnya bertambah tebal dengan

majunya persalinan.

c. Effesment dan dilatasi servik

Effesment adalah pemendekan atau pendataran servik. Ketika effesment

panjang kanal servik menjadi semakin pendek dan akhirnya sampai

hilang/tidak teraba. Dilatasi adalah pelebaran ukuran ostium

uteriinternum (OUI) yang kemudian disusul dengan pelebaran ostium

uteriexternum (OUE).

d. Perubahan pada vagina dan dasar panggul

Setelah pembukaan lengkap dan ketuban telah pecah terjadi perubahan,

terutama pada dasar panggul yang di regangkan oleh bagian depan

janin sehingga menjadi saluran yang dinding– dindingnya tipis karena

Page 144: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

124

suatu regangan dan kepala sampai di vulva, lubang vagina menghadap

ke depan atas dan anus menjadi terbuka, perineum menonjol dan

kepala janin tampak pada vulva (Indrayani, 2013).

I. Perubahan Psikologi Ibu Bersalin

1. Perubahan psikologis pada kala I dipengaruhi oleh:

a) Pengalaman sebelumnya

b) Persiapan menghadapi persalinan (fisik, mental, materi dsb)

c) Lingkungan

d) Mekanisme koping

e) Sikap terhadap kehamilan

Kecemasan menghadapi persalinan intervensinya: kaji penyebab

kecemasan, orientasikan ibu terhadap lingkungan, pantau tanda vital

(tekanan darah dan nadi), ajarkan teknik-teknik relaksasi, pengaturan

nafas untuk memfasilitasi rasa nyeri akibat kontraksi uterus.

Kurang pengetahuan tentang proses persalinan intervensinya: kaji

tingkat pengetahuan, beri informasi tentang proses persalinan dan

pertolongan persalinan yang akan dilakukan, informed consent.

Kemampuan mengontrol diri menurun (pada kala I fase aktif)

intervensinya: berikan support emosi dan fisik, libatkan keluarga (suami)

untuk selalu mendampingi selama proses persalinan berlangsung

Page 145: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

125

2. Perubahan Psikologis pada Kala II

Kala II Persalinan di sebut juga kala pengeluaran yang merupakan

peristiwa

a) Sering timbul rasa jengkel, tidak nyaman, saat bersalin ibu merasakan

nyeri akibat kontraksi uterus yang semakin kuat dan semakin sering,

berkeringat dan mulas ini juga menyebabkan ketidaknyamanan.

b) Badan selalu kegerahan, karena saat ini metabolisme ibu meningkat,

denyut jantung meningkat, nadi, suhu, pernapasan meningkat ibu

berkeringat lebih banyak, akibatnya ibu merasa lelah sekali kehausan

ketika bayi sudah di lahirkan karena tenaga habis dipakai untuk

meneran.

c) Tidak sabaran, sehingga harmoni antara ibu dan janin yang

dikandungnya terganggu. Hal ini disebabkan karena kepala janin

sudah memasuki panggul dan timbul kontraksi-kontraksi pada uterus.

Muncul rasa kesakitan dan ingin segera mengeluarkan janinnya.

d) Setiap ibu akan tiba pada tahap persalinan dengan antisipasinya dan

tujuannya sendiri serta rasa takut dan kekhawatiran. Para ibu

mengeluh bahwa bila mampu mengejan “terasa lega”. Tetapi ibu lain

sangat berat karena intensitas sensasi yang dirasakan.Efek yang dapat

terjadi pada ibu karena mengedan, yaitu Exhaustion, ibu merasa lelah

karena tekanan untuk mengejan sangat kuat. Dua, Distress ibu merasa

dirinya distress dengan ketidaknyamanan panggul ibu karena terdesak

Page 146: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

126

oleh kepala janin. Tiga, panik ibu akan panik jika janinnya tidak

segera keluar dan takut persalinannya lama.

3. Perubahan Psikologis pada Kala III

a) Bahagia

Karena saat–saat yang telah lama di tunggu akhirnya datang juga

yaitu kelahiran bayinya dan ia merasa bahagia karena merasa sudah

menjadi wanita yang sempurna (bisa melahirkan, memberikan anak untuk

suami dan memberikan anggota keluarga yang baru), bahagia karena bisa

melihat anaknya.

b) Cemas dan Takut

Cemas dan takut kalau terjadi bahaya atas dirinya saat persalinan

karena persalinan di anggap sebagai suatu keadaan antara hidup dan mati.

Cemas dan takut karena pengalaman yang lalu. Takut tidak dapat

memenuhi kebutuhan anaknya.

4. Perubahan Psikologis pada Kala IV

a) Phase Honeymoon

Phase Honeymoon ialah Phase anak lahir dimana terjadi intimasi dan

kontak yang lama antara ibu – ayah – anak. Hal ini dapat dikatakan

sebagai “ Psikis Honeymoon “ yang tidak memerlukan hal-hal yang

romantik. Masing-masing saling memperhatikan anaknya dan menciptakan

hubungan yang baru.

Page 147: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

127

b) Ikatan kasih (Bonding dan Attachment)

Terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak antara ibu-ayah-anak,

dan tetap dalam ikatan kasih, penting bagi perawat untuk memikirkan

bagaimana agar hal tersebut dapat terlaksana partisipasi suami dalam

proses persalinan merupakan salah satu upaya untuk proses ikatan kasih

tersebut.

J. Kebutuhan Dasar Selama Persalinan

Menurut Sumarah dkk (2008), kebutuhan dasar ibu bersalin meliputi

1. Kebutuhan fisiologis

a Oksigen

b Makan dan minum

c Istirahat selama tidak ada his

d Kebersihan badan terutama genetalia

e Buang air kecil dan buang air besar

f Pertolongan persalinan yang berstandar

g Penjahitan perineum bila perlu

2. Kebutuhan rasa aman

a Memilih tempat persalinan

b Mendapatkan informasi tentang proses persalinan

c Posisi tidur yang dikehendaki ibu

d Pendampingan oleh keluarga

3. Kebutuhan dicintai dan mencintai

4. Kebutuhan harga diri

Page 148: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

128

5. Kebutuhan aktualisasi diri.

K. Teori Patograf

1. Pengertian

Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama persalinan (Sarwono,

2009).

2. Tujuan

Adapun tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk:

a) Mencatat kemajuan persalinan

b) Mencatat kondisi ibu dan janinnya

c) Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran

d) Menggunakan informasi yang tercatat untuk identifikasi dini penyulit

persalinan

e) Menggunakan informasi yang tersedia untuk membuat keputusan

klinik yang sesuai dan tepat waktu (JNPK-KR, 2014).

3. Penggunaan Patograf

a) Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan

elemen penting dari asuhan persalinan. Partograf harus digunakan untuk

semua persalinan, baik normal maupun patologis.

b) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah,

Puskesmas, klinik bidan swasta, rumah sakit, dll)

c) Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan

persalinan kepada ibu dan proses kelahiran bayinya (JNPK-KR, 2014).

Page 149: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

129

4. Pengisian Patograf

Pengisian partograf antara lain:

a) Pencatatan selama Fase Laten Kala I Persalinan

Selama fase laten, semua asuhan, pengamatan dan pemeriksaan harus

dicatat. Tanggal dan waktu harus dituliskan setiap kali membuat catatan

selama fase laten persalinan. Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan

dicatat dengan seksama, yaitu :

1) Denyut jantung janin : setiap 30 menit

2) Frekwensi dan lamanya kontraksi uterus : setiap 30 menit

3) Nadi : setiap 30 menit

4) Pembukaan serviks : setiap 4 jam

5) Penurunan bagian terbawah janin : setiap 4 jam

6) Tekanan darah dan temperatur tubuh : setiap 4 jam

7) Produksi urin, aseton dan protein : setiap 2 –4 jam

8) Pencatatan Selama Fase Aktif Persalinan (JNPK-KR, 2014).

b) Pencatatan selama fase aktif persalinan

Halaman depan partograf mencantumkan bahwa observasi yang dimulai

pada fase aktif persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk

mencatat hasil–hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan, meliputi:

Informasi tentang ibu :

1) Waktu pecahnya selaput ketuban

2) Kondisi janin:

(a) DJJ (denyut jantung janin)

Page 150: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

130

(b) Warna dan adanya air ketuban

(c) Penyusupan (moulase) kepala janin.

3) Kemajuan persalinan

(a) Pembukaan serviks

(b) Penurunan bagian terbawah janin atau persentase janin

(c) Garis waspada dan garis bertindak

4) Jam dan waktu

(a) Waktu mulainya fase aktif persalinan

(b) Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian.

5) Kontraksi uterus : frekuensi dan lamanya

6) Obat–obatan dan cairan yang diberikan:

(a) Oksitisin

(b) Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan.

7) Kondisi ibu :

(a) Nadi, tekanan darah, dan temperature

(b) Urin (volume , aseton, atau protein)

8) Asuhan, pengamatan, dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam

kolom tersedia di sisi partograf atau di catatan kemajuan persalinan)

(Sarwono, 2009).

c) Mencatat temuan pada patograf

Page 151: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

131

Lembar depan Partograf

Gambar 2. 13 Lembar Depan Partograf Sumber : Saifudin, SpOG, 2010.

1. Informasi Tentang Ibu

Lengkapi bagian awal (atas) partograf secara teliti pada saat memulai

asuhan persalinan. Waktu kedatangan (tertulis sebagai : jam atau pukul‟

pada partograf) dan perhatikan kemungkinan ibu datang pada fase laten.

Catat waktu pecahnya selaput ketuban.

Page 152: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

132

2. Kondisi Janin

Bagan atas grafik pada partograf adalah untuk pencatatan denyut jantung

janin (DJJ), air ketuban dan penyusupan (kepala janin).

a) Denyut jantung janin

Nilai dan catat DJJ setiap 30 menit (lebih sering jika ada tanda-tanda

gawat janin). Setiap kotak di bagian atas partograf menunjukan DJJ.

Catat DJJ dengan memberi tanda titik pada garis yang sesuai dengan

angka yang menunjukan DJJ. Kemudian hubungkan yang satu dengan

titik lainnya dengan garis tegas bersambung. Kisaran normal DJJ

terpapar pada patograf diantara 180 dan 100. Akan tetapi penolong

harus waspada bila DJJ di bawah 120 atau di atas 160.

b) Warna dan adanya air ketuban

Nilai air kondisi ketuban setiap kali melakukan pemeriksaan dalam dan

nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah. Catat semua

temuan-temuan dalam kotak yang sesuai di bawah lajur DJJ. Gunakan

lambang-lambang berikut ini :

U : Selaput ketuban utuh (belum pecah)

J: Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih

M: Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekonium

D : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah

K : Selaput ketuban sudah pecah tapi air ketuban tidak mengalir lagi

Page 153: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

133

c) Penyusupan (Molase) tulang kepala janin

Penyusupan adalah indikator penting tentang seberapa jauh kepala bayi

dapat menyesuaikan diri terhadap bagian keras (tulang) panggul ibu.

Gunakan lambang-lambang berikut ini :

0 : Tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat

dipalpasi

1 : Tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan

2 : Tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi masih dapat

dipisahkan

3: Tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih dan tidak dapat

dipisahkan (JNPK-KR, 2014).

d) Kemajuan persalinan

Kolom dan lajur kedua pada partograf adalah untuk pencatatan

kemajuan persalinan. Angka 0-10 yang tertera dikolom paling kiri

adalah besarnya dilatasi serviks. Perubahan nilai atau perpindahan lajur

satu ke lajur yang lain menunjukan penambahan dilatasi serviks sebesar

1 cm. Pada lajur dan kotak yang mencatat penurunan bagian terbawah

janin tercantum angka 1-5 yang sesaui dengan metode perlimaan. Setiap

kotak segi empat atau kubus menunjukan waktu 30 menit untuk

pencatatan waktu pemeriksaan, DJJ, kontraksi uterus dan frekwensi

nadi ibu.

Page 154: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

134

e) Pembukaan servik

Saat ibu berada dalam fase aktif persalinan, catat pada partograf setiap

temuan dari setiap pemeriksaan. Tanda “X‟ harus dicantumkan di garis

waktu yang sesuai dengan lajur besarnya pembukaan serviks.

Perhatikan :

(1) Pilih angka pada tepi kiri luar kolom pembukaan serviks yang sesuai

dengan besarnya pembukaan serviks pada fase aktif persalinan yang

diperoleh dari hasil pemeriksaan dalam.

(2) Untuk pemeriksaan pertama pada fase aktif persalinan, temuan

(pembukaan serviks dari hasil pemeriksaan dalam harus dicantumkan

pada garis waspada. Pilih angka yang sesuai dengan bukaan serviks

(hasil periksa dalam) dan cantumkan tanda „X‟ pada ordinat atau titik

silang garis dilatasi serviks dan garis waspada.

(3) Hubungkan tanda „X‟ dari setiap pemeriksaan dengan garis utuh (tidak

terputus) (JNPK-KR, 2014).

f) Penurunan bagian terbawah janin

Berikan tanda “O‟ yang ditulis pada garis waktu yang sesuai.

Sebagai contoh, jika hasil palpasi kepala diatas simfisis pubis adalah 4/5

maka tuliskan tanda “O” di garis angka 4. Hubungkan tanda „O‟ dari

setiap pemeriksaan dengan garis tidak terputus.

g) Garis waspada dan garis bertindak

Garis waspada dimulai pada pembukaan serviks 4 cm dan berakhir

pada titik dimana pembukaan lengkap diharapkan terjadi jika laju

Page 155: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

135

pembukaan adalah 1 cm per jam. Pencatatan selama fase aktif persalinan

harus dimulai di garis waspada. Jika pembukaan serviks mengarah ke

sebelah kanan garis waspada (pembukaan kurang dari 1 cm per jam),

maka harus dipertimbangkan adanya penyulit. Garis bertindak tertera

sejajar dan di sebelah kanan (berjarak 4 jam) garis waspada. Jika

pembukaan serviks telah melampaui dan berada di sebelah kanan garis

bertindak maka hal ini menunjukan perlu dilakukan tindakan untuk

menyelesaikan persalinan (JNPK-KR, 2014).

h) Jam dan waktu

Setiap kotak pada partograf untuk kolom waktu (jam) menyatakan

satu jam sejak dimulainya fase aktif persalinan (JNPK-KR, 2014).

i) Kontraksi uterus

Cara mengisi kotak kontraksi yang tersedia dan disesuaikan dengan

angka yang mencerminkan temuan dari hasil pemeriksaan kontraksi.

Sebagai contoh jika ibu mengalami 3 kontraksi dalam waktu satu kali

10 menit, maka lakukan pengisian pada 3 kotak kontraksi (JNPK-KR,

2014).

j) Obat-obatan dan cairan yang diberikan

(1) Oksitosin

Jika tetesan (drip) oksitosin sudah dimulai, dokumentasikan setiap

30 menit jumlah unit oksitosin yang diberikan per volume cairan IV

dan dalam tetes per menit.

Page 156: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

136

(2) Obat-obatan lain

Catat semua pemberian obat-obatan tambahan dan/atau cairan I.V

dalam kotak yang sesuai dengan kolom waktunya (JNPK-KR, 2014).

Halaman belakang

Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal-

hal yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran, serta tindakan–

tindakan yang dilakukan sejak persalinan kala I hingga IV (termasuk

bayi baru lahir) (JNPK-KR, 2014).

Gambar 2.14 Lembar Belakang Partograf

Sumber : Saifudin, SpOG, 2010.

Page 157: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

137

Cara pengisian lembar belakang partograf

a) Data dasar

Data dasar terdiri dari tanggal, nama bidan, tempat persalinan, alamat

tempat persalinan, catatan, alasan merujuk, tempat rujukan dan

pendamping pada saat merujuk. Isi data pada masing-masing tempat

yang telah disediakan, atau dengan cara memberi tanda pada kotak

disamping jawaban.

b) Kala 1

Terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tentang partograf saat melewati garis

waspada, masalah-masalah yang dihadapi, penatalaksanaan, dan hasil

penatalaksanaannya tersebut.

c) Kala II

Kala II terdiri dari episiotomy, pendamping persalinan, gawat janin,

distosia bahu , masalah penyerta dan penatalaksanaannya.

d) Kala III.

Kala III berisi lama kala III, pemberian oksitosin, penegangan tali pusat

terkendali, masase fundus uteri, plasenta lahir lengkap, plasenta tidak

lahir >30 menit, laserasi, atonia uteri, jumlah perdarahan, masalah

penyerta, penatalaksanaan dan hasilnya. Isi jawaban pada tempat yang

disediakan dan beri tanda pada kotak di samping jawaban yang sesuai.

e) Bayi baru lahir

Informasi tentang bayi baru lahir terdiri dari berat badan, panjang badan,

jenis kelamin, penilaian kondisi bayi baru lahir, pemberian ASI, masalah

Page 158: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

138

penyerta dan hasilnya. Isi jawaban pada tempat yang disediakan dan beri

tanda pada kotak di samping jawaban yang sesuai.

f) Kala IV.

Kala IV berisi data tentang tekanan darah, nadi, suhu tubuh, tinggi

fundus uteri, kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan.

pemantauan pada kala IV ini sangat penting terutama untuk menilai

apakah terdapat resiko atau terjadi perdarahan pasca persalinan.

Pengisian pemantauan kala IV dilakukan setiap 15 menit pada satu jam

pertama setelah melahirkan dan setia 30 pada satu jam beriktnya, kecuali

suhu tubuh, diukur setiap 1 jam 1 kali. Isi setiap kolom sesuai dengan

hasil pemeriksaan dan jawaban pertanyaan mengenai masalah kala IV

pada tempat yang telah disediakan (Depkes RI, 2008).

L. Tanda bahaya pada persalinan

1. Perdarahan lewat jalan lahir

2. Ibu mengalami kejang

3. Air ketuban keruh dan berbau

4. Tali pusar atau tangan bayi keluar dari jalan lahir

5. Ibu tidak kuat mengejan

6. Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat. (Buku KIA, 2016).

M. Standart pelayanan kebidanan

Standar Pertolongna Persalinan

STANDAR 9 : ASUHAN PERSALINAN KALA SATU

1. Tujuan :

Page 159: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

139

Untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam

mendukung pertolongan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan

bayi.

2. pernyataan standar:

Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai,

kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan

memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinan berlangsung.

3. Hasilnya:

a. Ibu bersalin mendapatkan pertolongan darurat yang memadai dan

tepat waktu bila diperlukan.

b. Meningkatkan cakupan persalinan dan komplikasi lainnya yang

ditolong tenaga kesehatan terlatih.

c. Berkurangnya kematian/ kesakitan ibu atau bayi akibat partus lama.

STANDAR 10: PERSALINAN KALA DUA YANG AMAN

1. Tujuan :

Memastikan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi

2. Pernyataan standar:

Mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan,

memperpendek dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta

dan selaput ketuban secara lengkap.

3. Persyaratan:

a. Bidan dipanggil jika ibu sudah mulai mulas/ ketuban pecah.

Page 160: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

140

b. Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menolong persalinan

secara bersih dan aman.

c. Tersedianya alat untuk pertolongan persalinan termasuk sarung

tangan steril

d. Perlengkapan alat yang cukup.

STANDAR 11: PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN

KALA III

1. Tujuan :

Membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput ketuban

secara lengkap untuk mengurangi kejadian perdarahan pasca

persalinan, memperpendek kala 3, mencegah atoni uteri dan retensio

plasenta.

2. Pernyataan standar:

Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk

membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.

STANDAR 12: PENANGANAN KALA II DENGAN GAWAT JANIN

MELALUI EPISIOTOMY

1. Tujuan :

Mempercepat persalinan dengan melakukan episiotomi jika ada

tanda-tanda gawat janin pada saat kepala janin meregangkan

perineum.

Page 161: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

141

2. Pernyataan standar :

Bidan mengenali secara tepat tanda tanda gawat janin pada kala II

yang lama, dan segera melakukan episiotomy dengan aman untuk

memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum. (Sriyanti,

2016).

STANDAR 18: PENANGANAN KEGAWATAN PADA PARTUS

LAMA

1. Tujuan :

Mengetahui dengan segera dan penanganan yang tepat keadaan

kegawatdaruratan pada partus lama/macet.

2. Pernyataan standar:

Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus lama serta

melakukan penanganan yang memadai dan tepat waktu atau

merujuknya.

STANDAR 19: PERSALINAN DENGAN PENGGUNAAN VAKUM

EKSTRAKTOR

1. Tujuan :

untuk mempercepat persalinan pada keadaan tertentu dengan

menggunakan vakum ekstraktor.

2. Pernyataan standar:

Bidan mengenali kapan di perlukan ekstraksi vakum,

melakukannya secara benar dalam memberikan pertolongan persalinan

dengan memastikan keamanannya bagi ibu dan janin / bayinya.

Page 162: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

142

2.2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Persalinan Normal

I. Pengkajian Data

1. Data Subyektif

a. Biodata

1) Nama

Mengetahui nama klien dan suami berguna untuk memperlancar

komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab

(Walyani, 2015).

2) Umur

Usia dibawah 16 tahun atau diatas 35 tahun mempredisposisi wanita

terhadap sejumlah komplikasi. Usia dibawah 16 tahun meningkatkan

insiden pre eklamsia. Usia diatas 35 tahun meningkatkan insiden diabetes

tipe II (yang menyebabkan peningkatan insiden diabetes kehamilan juga

diagnosis diabetes tipe II); hipertensi kronis (yang menyebabkan

peningkatan insiden pre-eklamsia dan abrupsio plasenta); persalinan yang

lama pada nulipara; seksio sesarea; pelahiran preterm; IUGR; anomali

kromosom; dan kematian janin (Varney, 2008).

3) Suku atau bangsa

Untuk menetahui kondisi sosial budaya ibu yang mempengaruhi

perilaku kesehatan (Ramauli, 2011).

4) Agama

Dalam hal ini berhubungan dengan perawatan penderita yang berkaitan

dengan ketentuan agama. Antara lain dalam keadaan yang gawat ketika

Page 163: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

143

memberi pertolongan dan perawatan dapat diketahui dengan siapa harus

berhubungan, misalnya agama islam memanggil ustad dan sebagainya

(Ramauli, 2011).

5) Pendidikan

Untuk mengetahui tingkat intelektual, tingkat pendidikan

mempengaruhi sikap perilaku keshatan seseorang (Romauli, 2011).

6) Alamat

Alamat ditanyakan untuk : mengetahui dimana ibu menetap, mencegah

kekeliruan, bila ada nama yang sama, memudahkan menghubungi

keluarga, dan dijadikan petunjuk pada waktu kunjungan rumah (Marmi,

2012).

7) Pekerjaan

Pekerjaan seorang ibu akan menggambarkan aktivitas dan tingkat

kesejahteraan ekonomi yang akan didapatkan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan

yang lebih baik daripada ibu yang tidak bekerja. Pada ibu yang bekerja

akan lebih memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain

sehingga lebih mempunyai banyak peluang juga untuk mendapatkan

informasi seputar keadaannya (Jannah,2012).

b. Keluhan utama

Menurut Manuaba (2013) tanda-tanda persalinan adalah:

1) Terjadinya his persalinan. His persalinan mempunyai ciri khas

pinggang terasa nyeri yang menjalar ke depan, sifatnya teratur, interval

Page 164: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

144

makin pendek, dan kekuatannya makin besar, mempunyai pengaruh

terhadap pembukaan serviks, makin beraktivitas (jalan) makin

bertambah.

2) Pengeluaran lendir dan darah (pembawa tanda). Dengan his persalinan

terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan pendataran dan

pembukaan. Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada

kanalis servikalis lepas. Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh

darah pecah.

3) Pengeluaran cairan. Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang

menimbulkan pengeluaran cairan. Sebagian besar ketuban baru pecah

menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan

persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.

Gejala utama pada kala II (pengusiran) menurut Manuaba (2013)

adalah:

a) His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit, dengan durasi 50

sampai 100 detik.

b) Menjelang akhir kala I, ketuban pecah dan ditandai dengan

pengeluaran cairan secara mendadak.

c) Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan

mengejan, karena tertekannya pleksus Frankenhauser.

d) Kedua kekuatan, his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi

sehingga terjadi kepala membuka pintu, suboksiput bertindak sebagai

Page 165: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

145

hipomoklion berturut-turut lahir ubun-ubun besar, dahi, hidung, dan

muka, dan kepala seluruhnya.

e) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu

penyesuaian kepala terhadap punggung.

f) Setelah putar paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi ditolong

dengan jalan: kepala dipegang pada os oksiput dan di bawah dagu,

ditarik curam ke bawah untuk melahirkan bahu depan, dan curam ke

atas untuk melahirkan bahu belakang, setelah kedua bahu lahir, ketika

dikait untuk melahirkan sisa badan bayi, bayi lahir diikuti oleh sisa air

ketuban

c. Riwayat kesehatan

1) Riwayat kesehatan dulu

a) Epilepsi

Dibandingkan wanita bukan epilepsi, wanita epilepsi memiliki risiko

melahirkan bayi malformasi dua sampai tiga kali lebih tinggi dan risiko

memiliki anak dengan gangguan kejang 2% sampai 3%. Mereka juga

berisiko mengalami preeklamsia dan persalinan premature (Wheeler,

2011).

b) Diabetes Mellitus

Pengaruh penyakit Diabetes Mellitus terhadap persalinan seperti,

gangguan kontraksi otot rahim yang menimbulkan persalinan lama atau

terlantar, janin besar dan sering memerlukan tindakan operasi, gangguan

pembuluh darah plasenta yang menimbulkan asfiksia sampai lahir mati,

Page 166: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

146

perdarahan postpartum karena gangguan kontraksi otot rahim, postpartum

rentan mengalami infeksi, bayi mengalami hipoglikemia postpartum dan

dapat menimbulkan kematian (Manuaba, 2013).

c) Hipertensi

Wanita yang memiliki hipertensi kronis beresiko mengalami

preeklamsia, persalinan prematur dan melahirkan bayi yang mengalami

retardasi pertumbuhan. Pemisahan prematur plasenta (abrupsio plasenta),

yang berpotensi mencetuskan morbiditas dan mortalitas ibu serta janin,

cenderung terjadi (Wheeler, 2011).

d) Hepatitis B

Penyakit hepatitis B bersifat infeksi menahun serta pengidapnya dapat

menjadi carrier. Pengidap yang pernah terinfeksi hepatitis B akan

mempunyai antibodi yang cukup dan dapat masuk menuju janinnya.

Dengan demikian janinnya mempunyai kekebalan yang cukup paling

sedikit untuk enam bulan lamanya. Penularan yang terjadi pada janinnya

dapat berlangsung secara vertikal (langsung terjadi intrauterin, melalui

minum air ketuban karena cairan tubuh ibunya telah terkontaminasi oleh

virus. Infeksi saat persalinan yang paling sering adalah infeksi langsung

terhadap bayi saat persalinan, atau melalui perlukaan kecil (Manuaba,

2013).

e) HIV/AIDS

Pada ibu yang positif terkena HIV dan memilih melahirkan per

vaginam, penggunaan elektroda kulit kepala dan penyampelan darah janin

Page 167: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

147

akan melukai kulit bayi dan dapat meningkatkan resiko infeksi, oleh sebab

itu prosedur ini harus dihindari. Tidak menyusui bayi juga mengurangi

total resiko infeksi hingga 50% (Chamberlain, 2010).

f) Jantung

Dalam kurun 50 tahun terakhir, penyakit demam reumatik, sebagai

penyebab kerusakan katup jantung, telah berkurang di Inggris karena

kondisi rumah yang baik dan penggunaan antibiotik. Akibat

perkembangan dalam bedah jantung pada tahun 70-an, banyak wanita

yang mengalami penyakit jantung kongenital dapat bertahan hidup hingga

usia subur. Terlepas dari keyakinan umum bahwa seksio sesaria

merupakan pilihan yang mudah untuk kasus tersebut, persalinan spontan

sederhana dengan pemberian analgesia epidural untuk mengurangi stres,

dan kala dua yang dibantu dengan baik, berperan mewujudkan angka

mortalitas dan morbiditas terendah (Chamberlain, 2010).

g) Asma

Wanita yang menderita asma berat dan mereka yang tidak

mengendalikan asmanya tampak mengalami peningkatan insiden hasil

maternal dan janin yang buruk, termasuk kelahiran dan persalinan

prematur, penyakit hipertensi pada kehamilan, bayi terlalu kecil, untuk

usia gestasinya, abruptio plasenta, korioamnionitis, dan kelahiran seksio

sesarea (Fraser, 2009).

Page 168: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

148

h) Anemia

Anemia sel sabit dapat memberikan efek bagi maternal dan janin.

Resiko maternal meliputi nyeri krisis antenatal dan pascanatal, infeksi,

komplikasi pulmoner, anemia, pre eklamsia, dan seksio sesarea.

Komplikasi janin dan neonatus meliputi kelahiran prematur, terlalu kecil

untuk usia gestasi, dan ikterik neonatus (Fraser, 2009).

2) Riwayat kesehatan sekarang

Penting untuk mengetahui apakah ibu memiliki kondisi medis yang

menyebabkan dirinya memerlukan pemantauan ketat selama persalinan,

seperti diabetes, hipertensi, atau infeksi. Ditanyakan juga apabila pernah

mengalami suatu kejadian tertentu yang menyebabkan ibu mencari

pertolongan dari bidan atau rumah sakit (Varney, 2008).

3) Riwayat kesehatan keluarga

Informasi tentang keluarga klien penting untuk mengidentifikasi

wanita yang beresiko menderita penyakit genetik yang dapat

mempengaruhi hasil akhir kehamilan atau beresiko memiliki bayi yang

menderita penyakit genetik. Misalnya riwayat penyakit psikiatri (termasuk

depresi), penyalahgunaan obat dan alkohol dan saudara perempuan atau

ibu yang pernah mengalami pre eklamsia.

d. Riwayat kebidanan

1) Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Informasi esensial tentang kehamilan terdahulu mencakup bulan dan

tahun kehamilan berakhir, usia gestasi pada saat itu, tipe persalinan

Page 169: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

149

(spontan, forsep, ekstraksi vakum, atau bedah sesar), lama persalinan

(lebih baik dihitung dari kontraksi pertama), berat lahir, jenis kelamin, dan

komplikasi lain, kesehatan fisik dan emosi terakhir harus diperhatikan

(Romauli, 2011).

Paritas mempengaruhi durasi persalinan dan insiden komplikasi. Pada

multipara jika persalinan sebelumnya serviks mengalami pembukaan

lengkap, pembukaan kali ini tidak akan sulit sehingga memperpendek

lama persalinan. Dominasi fundus uteri pada multipara lebih besar dengan

kontraksi lebih kuat dan dasar panggul yang relaks sehingga bayi lebih

mudah melalui jalan lahir dan mengurangi lama persalinan. Pada grande

multipara, semakin banyak jumlah janin, persalinan secara progresif

menjadi semakin lama. Semakin tinggi paritas, insiden abrupsio plasenta,

plasenta previa, perdarahan uterus, mortalitas ibu, dan mortilitas perinatal

juga meningkat (Varney, 2008).

2) Riwayat kehamilan sekarang

Pemeriksaan dilakukan sekurang-kurangnya empat kali selama masa

kehamilan, dengan distribusi waktu minimal satu kali pada trimester

pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), satu kali pada trimester kedua

(usia kehamilan 12-24 minggu), dan dua kali pada trimester ketiga (usia

kehamilan 24 minggu sampai persalinan.

3) Riwayat persalinan sekarang

Lama kala I primigravida 12 jam, multigravida 8 jam. Pembukaan

primigravida 1 cm/jam dan pembukaan multigravida 2 cm/jam. Lama kala

Page 170: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

150

II untuk primigravida 50 menit dan multigravida 30 menit. Kala III untuk

primigravida 30 menit dan multigravida 15 menit. Lama kala IV 2 jam

(Manuaba, 2013).

4) Riwayat KB.

Dikaji metode KB terakhir yang dipakai bagi akseptor KB lama untuk

mengetahui pengaruhnya pada kesuburan Ibu (Saifuddin, 2011).

e. Pola kehidupan sehari-hari

1) Nutrisi

Pastikan ibu untuk mendapatkan asupan (makanan ringan dan minum

air) selama persalinan dan kelahiran bayi. Makanan ringan dan cairan yang

cukup selama persalinan berlangsung akan memberikan lebih banyak

energi dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi ini bila terjadi akan

memperlambat kontraksi atau membuat kontraksi menjadi tidak teratur

(Marmi, 2012).

2) Eliminasi

Ibu dianjurkan untuk BAK sendiri minimal 2 jam sekali atau bila ibu

merasa kandung kemih sudah penuh, Kandung kemih dapat menghalangi

penurunan kepala janin ke dalam rongga panggul (Marmi, 2012).

3) Istirahat dan tidur

Posisi duduk atau setengah duduk dan berbaring miring ke kiri dapat

memberikan rasa nyaman bagi ibu dan memberinya kemudahan untuk

beristirahat di antara kontraksi (Marmi, 2012).

Page 171: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

151

4) Personal hygiene

Varney (2008) menjelaskan bahwa pada kala I, mengganti pakaian

yang basah oleh keringat dan perlak, menjaga perineum tetap kering,

membersihkan genetalia dari depan ke belakang dan mengganti pembalut

yang menyerap di antara bokong ibu dapat menekan terjadinya infeksi

intrauteri akibat kontaminasi pada introitus vagina. Mandi, menyikat gigi,

mengeringkan dengan handuk dapat membuat ibu merasa lebih nyaman.

Pada Kala 2, wanita mengalami hidrasi karena banyaknya cairan yang

hilang melalui kulit dalam bentuk keringat.

5) Aktivitas

Ibu bersalin harus diberikan kebebasan dalam melakukan gerakan dan

memilih posisi yang nyaman. Posisi terlentang mengakibatkan

berkurangnya aliran darah dari ibu ke janin dan ibu mengalami rasa nyeri

yang lebih hebat. Ibu yang lebih banyak bergerak dan dibiarkan memilih

posisi yang diinginkan mengalami proses persalinan lebih singkat, dan

kurang merasakan nyeri

f. Riwayat ketergantungan

Kebiasaan merokok, minum alkohol, dan kecanduan narkotika dapat

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dan menimbulkan

kelahiran dengan BBLR bahkan dapat menimbulkan cacat bawaan atau

kelainan pertumbuhan dan perkembangan mental (Manuaba, 2013).

Page 172: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

152

g. Psikososial dan spiritual

Seorang ibu dapat menyambut peristiwa ini dengan perasaan senang

karena sebentar lagi ia akan melihat bayinya. Ibu dapat merasa cemas

membayangkan bahwa melahirkan seorang anak akan terasa sangat sakit

dan khawatir tentang kemampuaannya mengendalikan rasa nyeri. Sejalan

dengan kemajuan persalinan, ibu dapat merasa kurang percaya diri

terhadap kemampuan kopingnya menghadapi sifat kontraksi yang kuat

yang mengendalikan tubuhnya (Fraser, 2009).

h. Kehidupan seksual

Aktivitas koitus tidak dihalangi, kecuali ada riwayat sering mengalami

abortus atau persalinan prematur, terdapat perdarahan pervaginam, pada

minggu akhir kehamilan harus dilakukan dengan hati-hati, dan apabila

ketuban sudah pecah, koitus dilarang. Orgasme pada kehamilan tua dapat

menyebabkan kontraksi uterus (Sofian, 2011).

II. Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum

Keadaan umum baik, kesadaran komposmetis, postur tubuh, pada saat ini

diperhatikan bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung, dan cara

berjalan. Apakah cenderung membungkuk, terdapat lordosis, kifosis,

skoliosis, atau berjalan pincang (Romauli, 2011).

Page 173: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

153

b. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah

Selama kontraksi uterus tekanan darah meningkat dengan kenaikan

sistolik rata-rata 10-20 mmHg dan kenaikan diastolik rata-rata 5-10

mmHg. Diantar kontraksi uterus, tekanan darah akan turun seperti

sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi bila terjadi kontraksi

(Marmi, 2012). Tekanan darah diukur setiap 2-4 jam, kecuali jika tidak

normal. Tekanan darah meningkat selama kontraksi disertai

peningkatan sistolik rata-rata 15 (10-20) mmHg dan diastolik rata-rata

5-10 mmHg. Pada waktu-waktu sebelum kontraksi, tekanan darah

kembali ke tingkat sebelum persalinan. Dengan mengubah posisi tubuh

dari terlentang ke posisi miring. Perubahan tekanan darah selama

kontraksi dapat dihindari. Nyeri, rasa takut, dan kekawatiran dapat

semakin meningkatkan tekanan darah (Varney, 2008).

2) Nadi

Untuk mengetahui fungsi jantung ibu, normalnya 80-90 X/menit

(Marmi, 2012).

3) Suhu

Sedikit meningkat selama persalinan, tertinggi selama dan segera

setelah melahirkan. peningkatan suhu yang tidak lebih dari 0,5–10C

dianggap normal, yang mencerminkan peningkatan metabolisme selama

persalinan (Varney, 2008).

Page 174: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

154

4) Pernapasan

Sedikit peningkatan frekuensi pernafasan masih normal selama

persalinan dan mencerminkan peningkatan metabolisme yang terjadi

(Varney, 2008). Normalnya pernafasan 16-24 X/menit (Marmi, 2012).

c. Pemeriksaan antropometri

1) Berat badan

Ditimbang waktu tiap kali ibu datang untuk kontrol kandungannya

(Marmi, 2012).

2) Tinggi badan

Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm pada tergolong

risiko tinggi (Romauli, 2011).

3) LILA

Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indikator untuk status gizi ibu

kurang/buruk, sehingga beresiko untuk melahirkan bayi BBLR

(Romauli, 2011).

d. Pemeriksaan fisik

1) Rambut

Bersih atau kotor, pertumbuhan, warna, mudah rontok atau tidak.

Rambut yang mudah dicabut menandakan kurang gizi atau ada kelainan

tertentu.

Page 175: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

155

2) Muka

Tampak sembab/tidak, pucat/tidak, bentuk simetris (Romauli, 2011).

Pada wajah perlu dilakukan pemeriksaan edema yang merupakan tanda

klasik pre eklampsia (Varney, 2008).

3) Mata

Bentuk simetris, konjungtiva normal warna merah muda, bila pucat

menandakan anemia. Sklera normal berwarna putih, bila kuning

menandakan ibu mungkin terinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan

ada konjungtivitis. Kelopak mata yang bengkak kemungkinan adanya

pre eklampsia (Romauli, 2011).

4) Mulut dan gigi

Wanita yang bersalin biasanya mengeluarkan bau napas yang tidak

sedap, mulut kering, bibir kering atau pecah-pecah, terutama jika ia

bersalin selama berjam-jam tanpa mendapat cairan oral dan perawatan

mulut (Varney, 2008).

5) Leher

Apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyakit jantung),

apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfa membengkak

(Marmi, 2011).

6) Payudara

Normal dan bentuknya simetris, hiperpigmentasi pada areola, puting

susu bersih dan menonjol, ada tidaknya benjolan atau masa pada

payudara (Romauli, 2011).

Page 176: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

156

7) Abdomen

Pada ibu bersalin perlu dilakukan pemeriksaan TFU, yaitu pada saat

tidak sedang kontraksi dengan menggunakan pita ukur. Kontraksi

uterus perlu dipantau mengenai jumlah kontraksi selama 10 menit, dan

lama kontraksi. Pemeriksaan DJJ dilakukan selama atau sebelum

puncak kontraksi pada lebih dari satu kontraksi. Presentasi janin, dan

penurunan bagian terendah janin juga perlu dilakukan pemeriksaan.

Sebelum melakukan pemeriksaan abdomen, anjurkan ibu untuk

mengosongkan kandung kemih (Wiknjosastro, 2011).

Perlu dikaji juga mengenai luka bekas operasi SC sebagai

informasi tambahan untuk melakukan tindakan selanjutnya

(Saifuddin, 2011). Perlu dikaji juga jaringan parut pada abdomen

untuk memastikan integritas uterus (Varney, 2008).

Menurut Varney, (2008), pemeriksaan abdomen pascapartum

dilakukan selama periode pascapartum dini (1 jam-5 hari) yang

meliputi tindakan berikut :

a) Pemeriksaan kandung kemih

Dalam memeriksa kandung kemih mencari secara spesifik distensi

kandung kemih yang disebabkan oleh retensi urin akibat

hipotonisitas kandung kemih karena trauma selama melahirkan.

Kondisi ini dapat merupakan predisposisi wanita mengalami infeksi

kandung kemih.

b) Pemeriksaan uterus

Page 177: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

157

Mencatat lokasi, ukuran, dan konsistensi. Penentuan lokasi uterus

dilakukan dengan mencatat apakah fundus berada diatas atau

dibawah umbilikus dan apakah fundus berada pada garis tengah

abdomen atau bergeser ke salah satu lokasi dan ukuran saling

tumpang tindih, karena ukuran ditentukan bukan hanya melalui

palpasi, tetapi juga dengan mengukur tinggi fundus uteri.

Konsistensi uterus memiliki ciri keras dan lunak.

c) Evaluasi tonus otot abdomen dengan memeriksa derajat diastasis.

Penentuan jumlah diastasis rekti digunakan sebagai alat obyektif

untuk mengevaluasi tonus otot abdomen. Diastasis adalah derajat

pemisahan otot rektus abdomen. Pemisahan ini diukur menggunakan

lebar jari ketika otot-otot abdomen kontraksi dan sekali lagi ketika

otot-otot tersebut relaksasi.

Memeriksa adanya nyeri tekan CVA (Costovertebral Angel)

Nyeri yang muncul di area sudut CVA merupakan indikasi penyakit

ginjal.

8) Genetalia

Tanda-tanda inpartu pada vagina terdapat pengeluaran

pervaginam berupa bloody slym, tekanan pada anus, perineum

menonjol, vulva membuka sebagai tanda gejala kala II (Manuaba,

2013). Pada genetalia dilakukan pemeriksaan adanya luka atau massa

termasuk kondilomata, varikositas vulva atau rektum, adanya

perdarahan pervaginam, cairan ketuban dan adanya luka parut di

Page 178: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

158

vagina. Luka parut di vagina mengindikasikan adanya riwayat

robekan perineum atau tindakan episiotomi sebelumnya

(Wiknjosastro, 2011).

9) Anus

Perineum mulai menonjol dan anus mulai membuka. Tanda ini

akan tampak bila betul-betul kepala sudah di dasar pangul dan mulai

membuka pintu (Wiknjosasto, 2011). Kemajuan kepala janin menjelang

persalinan akan menyebabkan penonjolan pada rektum (Varney, 2008).

10) Ekstremitas

Terutama pemeriksaan reflek lutut. Reflek lutut negatif pada

hipovitaminose dan penyakit urat saraf (Marmi, 2012). Edema

ekstremitas merupakan tanda klasik pre eklampsia, bidan harus

memeriksa dan mengevaluasi pada pergelangan kaki, area pretibia, atau

jari. Edema pada kaki dan pergelangan kaki biasanya merupakan edema

dependen yang disebabkan oleh penurunan aliran darah vena akibat

uterus yang membesar (Varney, 2008).

2. Pemeriksaan khusus

a) Palpasi

Palpasi adalah perabaan untuk menentukan seberapa besar bagian

kepala janin yang terpalpasi di atas pintu panggul untuk menentukan

seberapa jauh terjadinya engagement, mengindentifikasi punggung janin

untuk menentukan posisi, dan menentukan letak bokong dan kepala dan

presentasi janin. Dengan melakukan penekanan ringan oleh telapak tangan

Page 179: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

159

diatas uterus, pemeriksa dapat menentukan waktu dimulainya kontraksi.

Intensitas kontraksi diukur berdasarkan derajat ketegangan yang dicapai

uterus. Pada puncak kontraksi efektif, jari atau ibu jari tangan tidak dapat

menekan uterus (Fraser, 2009).

(1) Tinggi Fundus Uteri (TFU)

Menurut Sulistyawati (2009) perkiraan tinggi fundus uteri sesuai umur

kehamilan dalam minggu adalah seperti pada tabel berikut :

Tabel 2.8 Usia kehamilan dalam minggu

Usia kehamilan (minggu) Perkiraan tinggi fundus (cm)

28 28 cm ± 2 cm

32 32 cm ± 2 cm

36 36 cm ± 2 cm Sumber : Sulistyawati, Ari. 2009, Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Jakarta.

(2) Cara menentukan TBJ (Tafsiran Berat Janin)

Menurut Jannah (2012) untuk mengukur TBJ dalam gram, perlu

diketahui kepala sudah masuk pintu atas panggul /belum.

Rumusnya:

TBJ = (TFU dalam cm - n) x 155 = ......... gram

n : posisi kepala masih di atas spina ischiadika atau bawah. Bila di atas

(-12) dan bila di bawah (-11). Menurut Manuaba (2013) TBJ normal

untuk usia kehamilan Trimester III dapat dilihat di tabel 2.10 :

Tabel 2.9 TBJ Normal untuk Usia Kehamilan Trimester III

Usia Kehamilan (bulan) Berat Badan(gram)

7

8

9

10

1000

1800

2500

3000

Sumber : Sulistyawati, Ari. 2009, Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Jakarta.

Page 180: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

160

(3) Penurunan bagian terbawah janin

Menurut Wiknjosastro (2008) penilaian penurunan kepala janin

dilakukan dengan menghitung proporsi bagian terbawah janin yang

masih berada di atas tepi atas simfisis dan dapat diukur dengan lima

jari tangan pemeriksa (perlimaan).

Menurut Marmi (2012) dapat dilihat dalam tabel 2.11 :

Tabel 2.10 Penurunan Kepala Janin Menurut Sistem Perlimaan

Periksa Luar Periksa Dalam Keterangan

= 5/5

Kepala diatas PAP, mudah

digerakkan (konvergen)

= 4/5

H I – II

Sulit digerakkan, bagian terbesar

kepala belum masuk panggul

(konvergen)

= 3/5

H II – III

Bagian terbesar kepala belum masuk

panggul (sejajar)

= 2/5

H III+

Bagian terbesar kepala sudah masuk

panggul (divergen)

= 1/5

H III – IV

Kepala didasar panggul / di

perineum (divergen)

= 0/5

H IV

Di perineum

Sumber : Marmi. 2012, Asuhan Kebidanan Pada Persalinan, Yogyakarta, Halaman:149.

Page 181: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

161

Bidang hodge dipelajari untuk menentukan sampai mana bagian terendah

janin turun ke dalam panggul pada persalinandan terdiri dari empat bidang

(a) Hodge I : Bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian

atas simfisis dan promotorium.

(b) Hodge II : Bidang ini sejajar dengan hodge I terletak setinggi

bagian bawah simfisis.

(c) Hodge III : Bidang ini sejajar dengan hodge I dan II, terletak

setinggi spina iskiadika kanan dan kiri.

(d) Hodge IV : Bidang ini sejajar dengan Hodge I, II, dan III,

terletak setinggi os cocygis.

b) Auskultasi

Denyut jantung janin berbunyi ganda tetapi lebih cepat dibandingkan

bunyi jantung orang biasa. DJJ normal harus berada pada rentang 110-160

x/menit (Fraser dan Cooper, 2009). DJJ harus dihitung cukup lama untuk

menentukan perubahan pada frekuensi dan irama. Untuk menentukan nilai

dasar, DJJ harus didengarkan selama 60 detik penuh. Jika takikardia atau

bradikardia terdeteksi, auskultasi harus dilakukan lebih sering. Irama yang

tidak teratur harus dikaji lebih lanjut melalui ultrasonografi atau

kardiografi untuk menyingkirkan dugaan artifak atau menentukan tipe

disritmia yang terjadi (Kennedy, 2013).

c) His

Pada fase aktif, minimal terjadi 2x his dalam 10 menit selama 40 detik

atau lebih (Wiknjosastro, 2011). Pada kala pertama, his menyebabkan

Page 182: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

162

pembukaan serviks, interval 3-4 menit dan lamanya berkisar antara 40-60

detik. Kekuatan his pada akhir kala pertama atau permulaan kala kedua

memiliki interval 3-4 menit dengan durasi berkisar 60-90 detik. Setelah

istirahat sekitar 8-10 menit, rahim berkontraksi untuk melepaskan plasenta

(kala III) dan insersinya di lapisan nitabusch. Setelah plasenta lahir (kala

IV) kontraksi rahim tetap kuat (Manuaba, 2013).

d) d) Perkusi

Reflek patella normal bila tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika

tendon diketuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini

mungkin merupakan tanda pre eklampsi. Bila reflek patella negatif

kemungkinan pasien mengalami kekurangan B1 (Romauli, 2011).

e) Pemeriksaan dalam

Sebelum melakukan pemeriksaan dalam, cuci tangan dengan sabun

dan air bersih mengalir, kemudian keringkan dengan handuk kering dan

bersih. Minta ibu untuk berkemih dan mencuci area genetalianya dengan

sabun dan air. Pada pemeriksaan dalam evaluasi bagaimana keadaan

porsio, dilatasi serviks, presentasi, penurunan kepala, ketuban dan apakah

teraba bagian-bagian kecil (Indrayani, 2013).

(1) Pendataran serviks

Jika panjang serviks berkurang separuh, dikatakan 50 persen mendatar,

bila serviks menjadi setipis segmen uterus bawah di dekatnya, serviks

dikatakan telah mendatar penuh atau 100 persen (Indrayani, 2013).

Page 183: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

163

(2) Dilatasi serviks

Dilatasi serviks ditentukan dengan memperkirakan diameter rata-rata

bukaan serviks. Jari pemeriksa disapukan dari tepi serviks di satu sisi ke

sisi yang berlawanan, dan diameter yang dilintasi dinyatakan dalam

sentimeter. Serviks dikatakan membuka penuh bila diameternya 10 cm,

karena bagian terbawah ukuran bayi aterm biasanya dapat melewati

serviks yang membuka lebar (Indrayani, 2013).

(3) Posisi serviks

Hubungan antara os serviks dengan kepala janin dikategorikan sebagai

posterior, posisi tengah, atau anterior. Posisi posterior mengesankan

persalinan pretermm (Indrayani, 2013).

(4) Station

Ketinggian bagian terbawah janin di jalan lahir digambarkan dalam

hubungannya dengan spina iskhiadika yang terletak di tengah-tengah

antara pintu atas panggul dan pintu bawah panggul. Jadi, saat bagian

terbawah turun dari pintu atas panggul menuju spina iskhiadika, disebut

sebagai station -5, -4, -3, -2, -1 lalu 0. Di bawah spina iskhiadika, bagian

terbawah janin melewati station +1, +2, +3, +4 dan +5 untuk lahir.

Station +5 cm setara dengan kepala janin yang terlihat di introitus

(Indrayani, 2013).

(5) Deteksi pecahnya selaput ketuban

Suatu diagnosis pasti pecahnya selaput ketuban dibuat apabila cairan

amnion terlihat berada di forniks posterior atau cairan jernih mengalir

Page 184: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

164

dari kanalis servisis. Jika diagnosis tetap tidak pasti, metode lain yang

dapat digunakan adalah pengujian ph cairan vagina, ph sekret vagina

normalnya bekisar antara 4,5 dan 5,5, sementara cairan amnion biasanya

7,0 sampai 7,5 (Indrayani, 2013).

f) Pemeriksaan panggul dalam

Ukuran panggul dalam menurut Saifuddin (2011) :

(1) Bila promontorium teraba pada pemeriksaan dalam, berarti ada

kesempitan panggul.

(2) Normal linea irominata teraba dalam pemeriksaan dalam, bila teraba

sebagian atau keseluruhan berarti ada kesempitan panggul.

(3) Spina iskhiadika normal, tidak menonjol ke dalam. Bila menonjol

berarti ada kesempitan panggul.

(4) Sudut arkus pubis > 90°, bila kurang berarti ada kesempitan panggul.

g) Pemeriksaan penunjang

(1) Urine

Pemeriksaan yang dilakukan adalah reduksi urine dan kadar albumin

dalam urine sehingga diketahui apakah ibu menderita pre eklampsi/tidak

(Romauli, 2011).

Pada beberapa unit, sebuah spesimen urin yang diekskresikan

diperiksa kadar protein dan glukosanya. Spesimen urin diambil untuk

analisis protein hanya pada ibu hamil dengan hipertensi. Pasien yang

tidak menjalani perawatan prenatal harus dianggap mempunyai risiko

untuk sifilis, hepatitis B, dan HIV. Urine yang dikeluarkan selama

Page 185: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

165

persalinan harus diperiksa untuk adanya glukosa, keton dan protein.

Keton dapat terjadi akibat kelaparan atau distress maternal jika semua

energi yang ada telah terpakai. Jejak protein bisa jadi merupakan

kontaminan setelah ketuban pecah atau tanda infeksi urinaria, tetapi

proteinuria yang lebih signifikan dapat mengindikasikan adanya pre

eklampsia (Fraser and Cooper, 2009).

(2) Darah

Pemeriksaan golongan darah ibu, kadar hemoglobin dan HbsAg

(Romauli, 2011: 187). Terapi yang diberikan pada ibu nifas menurut

Bahiyatun (2009) yaitu:

(a) Pil zat besi 40 tablet harus diminum untuk menambah zat gizi

setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.

(b) Vitamin A 200.000 U agar bisa memberikan vitamin A kepada

bayinyamelalui ASInya.

III. Analisa

G1/>1P0/> UK 37 - 40 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, situs bujur,

habitus fleksi, puka/puki, preskep, HI-IV, kepala masuk PAP/belum,

keadaan jalan lahir normal, inpartu kala I fase laten/aktif

(akselerasi/dilatasi maksimal/deselerasi)/kala II/kala III/kala IV KU ibu

dan janin baik, dengan kemungkinan masalah adalah cemas, kurangnya

pengetahuan mengenai kemajuan persalinan, kurangnya volume cairan

tubuh sehubungan dengan penurunan asupan, gangguan mobilisasi fisik,

Page 186: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

166

resiko cidera (ibu dan janin), nyeri karena kontraksi rahim, perubahan

eliminasi urine, keletihan.

IV. Pelaksanaan tindakan

Bidan melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif,

efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien dalam

bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dilaksanakan

secara mandiri, kolaborasi dan rujukan (Kemenkes RI, 2011). Bidan

melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk

melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan

perubahan perkembangan kondisi klien. Evaluasi atau penilaian dilakukan

segera setelah selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien. Hasil

evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien dan/atau keluarga.

Hasil evaluasi harus ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien.

Kemenkes RI (2011).

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal. (APN, 2017)

I. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA

1. Mendengar dan melihat tanda kala dua persalinan :

a. Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran

b. Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan

vagina

c. Perineum tampak menonjol

d. Vulva dan spinter ani membuka

Page 187: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

167

II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN

2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk

menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi segera pada ibu dan

bayi baru lahir.

Untuk asuhan bayi baru lahir atau resusitasi -> Siapkan :

a. tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat.

b. 3 handuk atau kain bersih dan kering (termasuk ganjal bahu bayi).

c. alat penghisap lendir.

d. lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi.

Untuk ibu

a. Menggelar kain diatas perut ibu.

b. Menyiapkan oksitosin 10 unit.

c. alat suntik steril sekali pakai di dalam partus set.

3. Pakai celemek plastik yang bersih atau dari bahan yang tidak tembus

cairan.

4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan

dengan sabun dan air bersih yang mengalir kemudian keringkan tangan

dengan tisue /handuk pribadi yang bersih dan kering.

5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan di gunakan untuk

periksa dalam.

6. Masukan oksitosin kedalam tabung suntik (gunakan tangan yang

memakai sarung tangan DTT atau steril dan pastikan tidak terjadi

kontaminasi pada jarum suntik.

Page 188: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

168

III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP

7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari

anterior (depan) ke posterior (belakang) menggunakan kapas atau kasa

yang sudah di basahi air DTT

a. Jika Introitus vagina, perineum, atau anus terkontaminasi tinja,

bersihkan dengan seksama dari arah depan ke belakang.

b. Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yang

tersedia.

c. Jika terkontaminasi lakukan dekontaminasi, lepaskan dan rendam

sarung tangan dengan larutan klorin 0,9% -> langkah 9 pakai sarung

tangan DTT/Steril untuk melaksanakan langkah selanjutnya

8. Lakukan Periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap.

Bila selaput ketuban masih utuh saat pembukaan sudah lengkap maka

lakukan amniotomi.

9. Dekontaminasi sarung tangan (celupkan tangan yang masih memakai

sarung tangan ke dalam larutan korin 0,5% dan lepaskan sarung tangan

dalam keadaan terbalik dan rendam klorin 0,5% selama 10 menit). Cuci

tangan setelah sarung tangan dilepaskan dan setelah itu tutup kembali

partus set.

10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus mereda

(relaksasi) untuk memastikan DJJ masih dalam batas normal (120–

160x/menit)

a. Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal.

Page 189: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

169

b. Mendokumentasikan hasil-hasil periksa dalam DJJ, semua temuan

pemeriksaan dan asuhan yang diberikan ke dalam partograf.

IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU

PROSES MENERAN

11. Beritahukan pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin

cukup baik, kemudian bantu ibu menemukan posisi yang nyaman dan

sesuai dengan keinginannya.

a. Tunggu hingga timbul kontraksi atau rasa ingin meneran, lanjutkan

pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedoman

penatalaksanaan fase aktif) dan dokumentasikan semua temuan yang

ada.

b. Jelaskan pada anggota keluarga tentang peran mereka untuk

mendukung dan memberi semangat pada ibu dan meneran secara

benar.

12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran jika ada rasa ingin

meneran atau kontraksi yang kuat.

13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ingin meneran atau

timbul kontraksi yang kuat :

a. Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif.

b. Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara

meneran apabila caranya tidak sesuai.

c. Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (kecuali

posisi berbaring terlentang dalam waktu yang lama).

Page 190: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

170

d. Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.

e. Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibu.

f. Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum).

g. Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai.

h. Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah

pembukaan lengkap dan pimpin meneran >120 menit (2 jam) pada

primigravida atau > 60 menit (1 jam) pada multigravida.

14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang

nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam

selang waktu 60 menit.

V. PERSIAPAN UNTUK MELAHIRKAN BAYI

15. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut bawah ibu,

jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.

16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu.

17. Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan dan

bahan.

18. Pakai sarung tangan DTT/steril pada kedua tangan.

VI. PERTOLONGAN UNTUK MELAHIRKAN BAYI

Lahirnya Kepala

19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva

maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain

bersih dan kering, tangan yang lain menahan belakang kepala untuk

mempertahankan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.

Page 191: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

171

20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat (ambil tindakan yang sesuai

jika hal itu terjadi), segera lanjutkan proses kelahiran bayi.

Perhatikan !

a. Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lilitan lewat

bagian atas kepala bayi.

b. Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat

dan potong tali pusat di antara dua klem tersebut.

21. Setelah kepala lahir tunggu putaran paksi luar yang berlangsung secara

spontan.

Lahirnya Bahu

22. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara biparietal.

Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan

kepala kearah bawah dan distal hinggal bahu depan muncul di bawah

arkus pubis dan kemudian gerakkan kearah atas dan distal utuk

melahirkan bahu belakang.

Lahirnya badan dan Tungkai

23. Setelah kedua bahu lahir satu tangan menyangga kepala dan bahu

belakang dan tangan lain menelusuri lengan dan siku anterior bayi serta

menjaga bayi terpegang baik.

24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke

punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan

telunjuk diantara kedua kaki dan pegang kedua kaki dengan melingkarkan

Page 192: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

172

ibu jari pada satu sisi dan jari–jari lainnya pada sisi yang lain agar

bertemu dengan jari telunjuk.

VII. ASUHAN BAYI BARU LAHIR

25. Lakukan penilaian (selintas) :

a. Apakah bayi cukup bulan ?

b. Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan ?

c. Apakah bayi bergerak dengan aktif ?

Bila salah satu jawaban adalah “TIDAK” lanjutkan ke langkah resusitasi

pada bayi dengan asfiksia (Lihat Penuntun Belajar Resusitasi Bayi

Asfiksia)

Bila semua jwaban adalah “YA”, lanjut ke-26

26. Keringkan tubuh bayi

Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya

(kecuali kedua tangan) tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah

dengan handuk/kain yang kering. Pastikan bayi dalam posisi dan kondisi

aman di perut bagian bawah ibu.

27. Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir

(hamil tunggal) dan bukan kehamilan ganda (gemelli).

28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi

baik.

29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit (IM) di

1/3 distal lateral paha (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin).

Page 193: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

173

30. Setelah 2 menit sejak bayi (cukup bulan) lahir, jepit tali pusat dengan

klem kira kira 2-3 cm dari pusar bayi gunakan jari telunjuk dan tengah

tangan yang lain untuk mendorong isi tali pusat ke arah ibu dan klem tali

pusat pada sekitar 2 cm distal dari klem pertama.

31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat

a. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut

bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut.

b. Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril ada pada satu sisi kemudian

lingkarkan lagi benang tersebut dan tali pusat dengan simpul kunci pada

sisi lainnya.

c. Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan.

32. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu–bayi.

Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel di dada ibunya.

Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih

rendah dari putting susu atau aerola mamae ibu

a. Selimuti ibu–bayi dengan kain kering dan hangat, pasang topi di

kepala bayi.

b. Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit

1 jam.

c. Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui dini

dalam waktu 30–60 menit. Menyusu untuk pertama kali akan

berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu

payudara.

Page 194: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

174

d. Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah

berhasill menyusu.

VIII. MENEJEMEN AKTIF KALA TIGA PERSALINAN (MAK III)

33. Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.

34. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut bawah ibu (diatas simpfisis),

untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain memegang klem untuk

menegangkan tali pusat.

35. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil

tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso kranial)

secara hati-hati (untuk mencegah inversion uteri). Jika plasenta tidak lahir

setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga

timbul kontraksi berikutnya dan ulangi kembali prosedur diatas.

Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota

keluarga untuk melakukan stimulating putting susu.

Mengeluarkan plasenta

36. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus kearah dorsal

ternyata diikuti dengan pergeseran tali pusat kearah distal maka lanjutkan

dorongan kearah cranial hingga plasenta dapat dilahirkan

a. Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegangkan (jangan ditarik

secara kuat terutama jika uterus tak berkontraksi) sesuai dengan sumbu

jalan lahir (kearah bawah-sejajar lantai-atas).

b. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak

sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta.

Page 195: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

175

c. Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat :

1) Ulangi pemberian oksitosin 10 unit IM.

2) Lakukan kateterisasi (gunakan teknik aseptic) jika kandung kemih

penuh.

3) Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan.

4) Ulangi tekanan dorso cranial dan penegangan tali pusat 15 menit

berikutnya.

5) Jika plasenta tak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau terjadi

perdarahan maka segera lakukan tindakan plesenta manual.

37. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua

tangan. Pegang dan putar plsenta hingga selaput ketuban terpilin

kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wajah yang telah

disediakan. Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau

steril untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari

tangan atau klem ovum DTT/Steril untuk mengeluarkan selaput yang

tertinggal

Rangsangan Taktil (masase) uterus

38. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,

letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan

melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba

keras). Lakukan tindakan yang diperlukan (Kompresi Bimanual Internal,

Kompresi Aorta Abdominalis, Tampon Kondom-kateter) jika uterus tidak

berkontraksi dalam 15 detik setelah rangsangan takti/masase.

Page 196: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

176

IX. MENILAI PERDARAHAN

39. Evaluasi kemungkinan perdarahan dan laserasi pada vagina dan perineum.

Lakukan penjahitan bila terjadi laserasi derajat 1 atau 2 dan atau

menimbulkan perdarahan. Bila ada robekan yang menimbulkan

perdarahan aktif segera lakukan penjahitan.

40. Periksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal) pastikan plasenta telah

dilahirkan lengkap. Masukan plasenta ke dalam kantung plastik atau

tempat kusus.

X. ASUHAN PASCA PERSALINAN

41. Pastikan uterus berkotraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan

pervagina.

42. Pastikan kandung kemih kosong, Jika penuh lakukan kateterisasi.

43. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan

klorin 0,5%, bersihkan noda darah dan cairan tubuh dan bilas di air DTT

tanpa melepas sarung tangan kemudian keringkan dengan tissue atau

handuk pribadi yang bersih dan kering.

44. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai

kontraksi.

45. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik.

46. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

47. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-

60 kali/menit).

Page 197: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

177

a. Jika bayi sulit bernapas, merintih, atau retraksi, diresusitasi dan segera

merujuk ke rumah sakit.

b. Jika bayi napas terlalu cepat atau sesak napas, segera rujuk ke RS

rujukan.

c. Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat. Lakukan kembali

kontak kulit ibu bayi dan hangatkan ibu-bayi dalam satu selimut.

Kebersihan dan keamanan

48. Bersihkan ibu jari paparan darah dan cairan tubuh dengan menggunakan

air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah diranjang atau

disekitar ibu berbaring. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan

kering.

49. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan

keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkannya.

50. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk

dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah

didekontaminasi.

51. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.

52. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%.

53. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan

klorin 0,5 %, lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam

dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

54. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan

tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.

Page 198: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

178

55. Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk memberikan Vitamin K1 (1 mg)

intramuscular di paha kiri bawah lateral dan salep mata profilaksis infeksi

dalam satu jam pertama kelahiran.

56. Lakukan pemeriksaan fisik lanjutan (setelah satu jam kelahiran bayi).

Pastikan kondisi bayi tetap baik. (pernafasan normal 40-60 kali/menit)

dan temperature tubuh (normal 36,5 – 37,5⁰C) setiap 15 menit.

57. Setelah satu jam pemberian vitamin K₁ berikan suntikan imunisasi

Hepatitis B dipaha kanan bawah lateral. Letakkan bayi di dalam

jangkauan ibu agar sewaktu-waktu dapat disusukan.

58. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam didalam

larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan

dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.

Dokumentasi

60. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang).

Page 199: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

179

2.3 Nifas

2.3.1 Konsep Dasar Nifas

A. Pengertian

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir

ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil,

berlangsung kira-kira 6 minggu. (World Health Organization, 2013).

Masa nifas adalah masa dimulainya beberapa jam sesudah lahirnya

plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Marmi,2014).

Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai

sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas

yaitu 6-8 minggu (Handayani, 2011).

B. Tahapan Masa Nifas

Menurut Marmi (2014), nifas dibagi menjadi 3 tahap :

1. Puerperium dini

Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan

berjalan-jalan.

2. Puerperium intermedial

Suatu masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ reproduksi selama

kurang lebih enam sampai delapan minggu.

Page 200: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

180

3. Remote puerperium

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan

sempurna terutama bila ibu selama hamil atau waktu persalinan

mengalami komplikasi.

C. Perubahan Fisiologis Masa Nifas

Pada masa nifas terjadi perubahan-perubahan penting yang menyertainya,

antara lain sebagai berikut :

1. Payudara

Penurunan kadar progesteron secara cepat dengan peningkatan

hormon prolaktin setelah persalinan. Kolostrum sudah ada saat persalinan

produksi ASI terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 setelah persalinan. Payudara

menjadi besar dan keras sebagai tanda mulanya proses laktasi (Suprijati,

2014).

Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI

diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Masa laktasi

mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan

meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan

benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami (Ambarwati,

2008).

Menurut Manuaba (2012) pembentukan ASI dimulai sejak masa

hamil. Pada kehamilan korpus luteum berkembang terus dan mengeluarkan

hormon estrogen dan progesteron. Estrogen akan mempersiapkan kelenjar

Page 201: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

181

dan saluran ASI dalam bentuk deposit lemak, air dan elektrolit, mioepitel

di sekitar kelenjar mamae semakin membesar. Sedangkan progesteron

meningkatkan kematangan kelenjar mamae bersama dengan hormon

lainya. Hormon prolaktin sangat penting dalam pembentukan dan

pengeluaran ASI, hormon oksitosin juga berfungsi mengeluarkan ASI

akan tetapi fungsinya belum mampu mengeluarkan ASI karena terhalang

oleh hormon estrogen dan progesteron dan human placental lactogen

hormon. Segera setelah persalinan, hormon-hormon yang dikeluarkan

plasenta yang berfungsi untuk menghalangi peranan prolaktin dan

oksitosin menurun, dengan dilakukan inisiasi menyusu dini (IMD), bayi

langsung menghisap puting susu ibunya sehingga terjadi refleks

pengeluaran prolaktin dan oksitosin. Setelah plasenta lahir, prolaktin dapat

berfungsi membentuk ASI dan mengeluarkannya ke dalam alveoli bahkan

sampai duktus kelenjar ASI.

Laktasi dapat diartikan dengan pembentukan dan pengeluaran ASI,

yang merupakan makanan pokok terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah

(Suprijati, 2014). ASI ekslusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja

pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan

lain (Marmi,2012).

Proses pembentukan Laktogen Menurut Maritalia (2012)

Page 202: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

182

a) Laktogenesis I

Merupakan fase penambahan dan pembesaran lobus-alveolus. Terjadi

pada fase terakhir kehamilan. Pada fase ini payudara memproduksi

kolostrum, yaitu cairan kental berwarna sedikit kekuningan.

b) Laktogenesis II

Pengeluaran plasenta saat lahir menyebabkan menurunnya kadar

hormone progesterone, estrogen dan HPL. Akan tetapi kadar hormone

prolactin tetap tinggi. Hal ini menyebabkan terjadinya produksi ASI

secara besar-besaran.

c) Laktogenesis III

Sistem control hormone endokrin mengatur produksi ASI selama

kehamilan dan beberapa hari pertama setelah melahirkan. Ketika

produksi ASI mulai stabil, sistem control autokrin dimulai. Pada tahap

ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara juga memproduksi ASI

lebih banyak.

Proses pengeluaran ASI terdiri dari :

a) Kolostrum

Adalah cairan yang keluar dari payudara ibu segera setelah

melahirkan dan berwarna kuning. Kolostrum akan keluar selama 4-7

hari pertama, dimana terjadi peningkatan konsentrasi lemak dan

laktosa sementara konsentrasi mineral dan protein menurun

(Nugroho, 2014).

Page 203: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

183

b) ASI transisi (antara)

Adalah ASI antara, mulai berwarna putih bening dengan susunan

yang disesuaikan kebutuhan bayi, dan kemampuan mencerna usus

bayi (Manuaba, 2012).

c) ASI sempurna

Adalah pengeluaran ASI penuh sesuai dengan perkembangan usus

bayi, sehingga dapat menerima susunan ASI sempurna (Manuaba,

2012).

2. Uterus dan Serviks

Dalam masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan

berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan

alat genetalia ini dalam keseluruhannya disebut involusi. Proses involusi

uterus adalah sebagai berikut:

a) Autolysis

Proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot urine.

Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan otot yang telah

mengendur hingga panjangnya 10 kali panjang sebelum hamil dan

lebarnya 5 kali lebar sebelum hamil yang terjadi selama kehamilan.

Terdapat polymorph phagolitik dan macrophages di dalam system

vascular dan system limphatik.

b) Efek oksitosin (kontraksi)

Menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi otot uterus, sehingga

akan menekan pembuluh darah yang mengakibatkan berkurangnya

Page 204: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

184

suplai darah ke uterus. Proses ini membantu untuk mengurangi situs

atau tempat implantasi plasenta serta mengurangi perdarahan.

c) Iskemia myometrium

Pada myometrium terjadi perubahan-perubahan yang bersifat

proteolisis. Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah persalinan,

menjepit pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan setelah

plasenta dilahirkan.

Pada endometrium adalah timbulnya thrombosis, degenerasi dan

nekrosis di tempat implantasi plasenta. Pada hari pertama endometrium

yang kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar

akibat pelepasan desidua dan selaput janin. Setelah 3 hari, permukaan

endometrium mulai rata akibat lepasnya sel-sel dari bagian yang

mengalami degenerasi. Sebagian endometrium terlepas, regenerasi

endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua basalis yang memakan

waktu 2-3 minggu.

d) Atropi jaringan

Jaringan di tempat implantasi plasenta mengalami proses

degenerasi dan kemudian terlepas. Pelepasan jaringan degenerasi ini

berlangsung lengkap. Sehingga tidak ada pembentukan jaringan parut

pada bekas tempat implantasi plasenta (Suprijati, 2014).

Page 205: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

185

e) Proses Involusi

Proses kembalinya alat kandungan atau uterus dan jalan lahir

setelah bayi dilahirkan hingga mencapai keadaan seperti sebelum hamil.

Dapat Dilihat Pada

Tabel. 2.11 Proses Involusi Uterus

No Waktu Involusi TFU Berat

Uterus

Diameter

Uterus

Palpasi

Serviks

1 Bayi Lahir Setinggi Pusat 1000 gram 12,5 cm Lunak

2 Plasenta lahir 2 jari bawah pusat 750 gram 12,5 cm Lunak

3 1 Minggu Pertengahan

pusat- sympisis

500 gram 7,5 cm 2 cm

4 2 Minggu Tidak teraba 300 gram 5 cm 1 cm

5 6 Minggu Bertambah kecil 60 gram 2,5 cm Menyemp

it Sumber : Nurobhika, 2015, Buku Ajar Konsep Kebidanan, yogyakarta, Halaman: 5.

Perubahan pada serviks adalah segera setelah lahir bentuk serviks

akan menganga seperti corong. Ini disebabkan oleh korpus uteri yang

dapat mengadakan kontraksi, sedangkan serviks tidak berkontraksi.

Seolah-olah ada pembatas antara korpus dan serviks uteri terbentuk seperti

cincin. Konsistensinya lunak, tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan

ke dalam kavum uteri. Setelah dua jam hanya dapat dimasuki 2-3 jari, dan

setelah 1 minggu hanya dapat dimasukkan satu jari ke dalam kavum uteri.

Hal ini baik dalam menangani kala uri (Suprijati, 2014).

f) Lochea

Lochea merupakan ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea

mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam

uterus. Lochea mempunyai bau yang amis (anyir) meskipun tidak terlalu

menyengat dan volumenya berbeda-beda pada setiap wanita. Lochea

Page 206: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

186

mengalami perubahan karena proses involusi. Pengeluaran lochea dapat

dibagi menjadi lochea rubra, sanguinolenta, serosa dan alba (Suprijati,

2014).

Macam-macam lochea menurut Marmi (2012) sebagai berikut :

1) Lochea rubra

Berlangsung selama 1-3 hari, berwarna merah kehitaman. Lochea ini

terdiri dari sel desidua, verniks caseosa, rambut lanugo, sisa mekonium

dan sisa darah.

2) Lochea sanguinolenta

Berlangsung selama 3-7 hari, berwarna putih bercampur merah. Lochea

ini terdiri dari sisa darah bercampur lendir.

3) Lochea serosa

Berlangsung selama 7-14 hari, berwarna kekuningan/kecoklatan.

Lochea ini lebih sedikit darah dan lebih banyak serumen, juga terdiri

dari leukosit dan robekan laserasi plasenta.

4) Lochea alba

Berlangsung selama >14 hari, berwarna putih. Mengandung leukosit,

selaput lendir serviks dan serabut jaringannya.

5) Lochea Purulenta

Cairan berbau busuk dari vagina akibat dari infeksi

3. Vulva dan Vagina

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat

besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama

Page 207: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

187

sesudah proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama sesudah

proses tersebut kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur.

Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil

dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali

sementara labia menjadi lebih menonjol (Suprijati, 2014).

Ukuran vagina akan selalu lebih besar dibandingkan keadaan saat

sebelum persalinan pertama. Meskipun demikian, latihan otot perineum

dapat mengembalikan tonus tersebut dan dapat mengencangkan vagina

hingga tingkat tertentu. Hal ini dapat dilakukan pada akhir puerperium

dengan latihan harian (Marmi, 2012).

4. Perineum

Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena

sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada

post natal hari ke 5, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian bedar

tonusnya sekalipun tetap lebih kendur daripada keadaan sebelum

melahirkan (Suprijati, 2014).

D. Perubahan Psikologis Masa Nifas

Menurut Marmi (2015), membagi fase nifas menjadi 3 bagian yaitu:

1. Fase taking in

Periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai

hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu fokus perhatian ibu terutama

pada dirinya sendiri. Pengalaman selama proses persalinan sering berulang

Page 208: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

188

diceritakanya. Hal ini cenderung ibu menjadi pasif terhadap

lingkungannya.

2. Fase taking hold

Fase kedua masa nifas adalah fase taking hold berlangsung antara tiga

sampai sepuluh hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu merasa khawatir

akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat

bayi. Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan

kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam

merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri.

3. Fase leting go

Fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung

10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat

diri, dan bayinya sudah meningkat.

E. Kebutuhan Dasar Masa Nifas

Beberapa kebutuhan selama masa nifas dan menyusui:

1. Nutrisi

Menurut Saifuddin (2011) ibu menyusui harus :

a. Mengonsumsi tambahan 500 kalori perhari.

b. Makan dengan diet seimbang untuk mendapatkan protein, mineral,

vitamin yang cukup.

c. Minum air sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu minum setiap

kali menyusui).

Page 209: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

189

d. Pil zat besi di minum 1x1 tablet per hari, diminum selama 40 hari

pasca salin .

e. Minum kapsul vitamin A 200.000 IU di minum 1x1 tablet selama 2

hari agar bisa memberikan vitamin A pada bayi melalui ASInya.

2. Eliminasi

Dalam 6 jam pertama post partum, ibu sudah harus dapat buang air

kecil. Semakin lama urine tertahan dalam kandung kemih maka dapat

mengakibatkan kesulitan pada organ perkemihan, misalnya infeksi. Dalam

24 jam pertama, pasien juga harus sudah dapat buang air besar karena

semakin lama feses tertahan dalam usus maka akan semakin sulit baginya

untuk buang air besar secara lancar. Feses yang tertahan dalam usus

semakin lama akan semakin mengeras karena cairan yang terkandung

dalam feses akan selalu terserap oleh usus (Romauli, 2011).

3. Ambulasi Dini

Mobilisasi/ambulasi sangat bervariasi, sangat tergantung pada

komplikasi persalinan, nifas, atau sembuhnya jika ada luka. Pada ibu

dengan partus normal ambulasi dini dilakukan paling tidak 6-12 jam post

partum, sedangkan pada ibu dengan partus sectio secarea ambulasi dini

dilakukan paling tidak setelah 12 jam post partum setelah ibu sebelumnya

beristirahat (tidur).

Tahapan Ambulasi :

Page 210: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

190

Ambulasi dilakukan oleh ibu dengan tahapan miring kiri atau kanan

terlebih dahulu, kemudian duduk dan apabila ibu sudah cukup kuat berdiri

maka ibu dianjurkan untuk berjalan (mungkin ke toilet untuk berkemih).

Manfaat ambulasi dini diantaranya memperlancar sirkulsi darah dan

mengeluarkan cairan vagina (lochea) dan mempercepat mengembalikan

tonus otot dan vena (Asih, 2016).

4. Kebersihan diri

Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, ibu

nifas harus menjaga kebersiha diri. Kebersihan diri ibu membantu

mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan rasa nyaman pada ibu

dengan cara mandi secara teratur 2x sehari, mengganti pakaian dan alas

tempat tidur serta lingkungan tempat tinggal. Sebaiknya ibu menggunakan

pakaian yang terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena

produksi keringat akan meningkat pada masa nifas untuk menghilangkan

ekstra volume saat masa kehamilan. Ibu harus menjaga kebersihan alat

genetalia dengan benar dengan cara membasuh dari vagina sampai anus

setiap selesai BAB atau BAK dan dikeringkan menggunakan handuk

kering. Ganti pembalut apabila sudah penuh atau apabila celana dalam

basah (Romauli, 2011).

5. Istirahat

Keharusan ibu nifas beristirahat untuk memulihkan tenaga yang

terkuras saat proses persalinan, ibu juga harus beristirahat agar produksi

Page 211: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

191

asi tetap lancar. Insomnia merupakan salah satu tanda peringatan untuk

psikologi nifas (Romauli, 2011).

6. Seksual

Secara fisik aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah

merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam

vagina tanpa rasa nyeri. Ibu nifas boleh melakukan hubungan seksual

kembali setelah 6 minggu persalinan (Romauli, 2011).

7. Senam Nifas

Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan 6 jam setelah

melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama

kehamilan dan persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti

sebelum melahirkan dan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan

(Romauli, 2011).

F. Tanda- Tanda bahaya dan penyakit pada ibu nifas.

Menurut Kemenkes RI (2014), Infeksi adalah salah satu keadaan yang

perlu di waspadai oleh ibu pada masa nifas. Infeksi terjadi karena ibu

kurang teliti dalam melakukan perawatan pasca persalinan. Ibu takut

menyentuh luka yang ada sehingga memilih tidak membersihkannya.

Padahal, dalam keadaan luka sangat rentan didatangi kuman dan bakteri

sehingga mudah terinfeksi. Gejala–gejala infeksi yang dapat diamati

adalah :

1. Suhu tubuh melebihi 37,5°C, menggigil, pusing dan mual.

Page 212: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

192

2. Keputihan.

3. Keluar cairan seperti nanah dari jalan lahir. Cairan yang keluar disertai

bau yang menyengat keluarnya cairan disertai dengan rasa nyeri di

perut.

4. Perdarahan kembali banyak padahal sebelumnya sudah sedikit,

misalnya, seminggu sesudah melahirkan, perdarahan mulai berkurang

tapi tiba-tiba darah kembali banyak keluar.

Bila ada tanda-tanda seperti diatas, segera periksakan diri kebidan/dokter.

Infeksi vagina yang ringan biasanya ditindak lanjuti dengan penggunaan

antibotik yang cukup untuk membunuh kuman-kuman yang ada disitu.

Keadaan lain yang perlu diwaspadai adalah :

1. Bengkak dimuka, tangan, atau kaki, mungkin dengan sakit kepala dan

kejang-kejang.

2. Payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit.

3. Puting lecet.

4. Mengalami gangguan jiwa seperti perasaan sedih (depresi), marah dan

menjadi malas melakukan sesuatu, tidak mau menyusui, benci melihat

bayinya sendiri, merupakan reaksi terhadap stress yang sedang dialami

ibu pasca persalinan.

Page 213: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

193

G. Permasalahan Dalam Masa Nifas

1. Permasalahan atau Kelainan Payudara

a. Puting susu lecet (Abraded and or cracked nipple)

Puting susu lecet dapat disebabkan trauma pada puting susu saat menyusui,

selain itu dapat pula terjadi retak dan pembentukan celah-celah. Retakan

pada puting susu bisa sembuh sendiri dalam waktu 48 jam (Marmi, 2014).

Penyebab:

1) Teknik menyusui yang tidak benar.

2) Puting susu terpapar oleh sabun, krim, alkohol, ataupun zat iritan lain

saat ibu membersihkan puting susu.

3) Moniliasis pada mulut bayi yang menular pada puting susu ibu.

4) Bayi dengan lidah pendek (frenulum lingue).

5) Cara menghentikan menyusui yang kurang tepat (Marmi, 2014).

Penatalaksanaan:

1) Cari penyebab puting susu lecet.

2) Bayi disusukan lebih dulu pada puting susu yang normal atau lecet

sedikit.

3) Tidak menggunakan sabun, krim, alkohol ataupun zat iritan lain saat

membersihkan payudara.

4) Menyusui lebih sering (8-12 kali dalam 24 jam).

5) Posisi menyusui harus benar, bayi menyusu sampai kalang payudara

dan susukan secara bergantian diantara kedua payudara.

Page 214: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

194

6) Keluarkan sedikit ASI dan oleskan ke puting yang lecet dan biarkan

kering.

7) Pergunakan BH yang menyangga.

8) Bila terasa sangat sakit boleh minum obat pengurang rasa sakit.

b. Saluran susu tersumbat (Obstructed Duct)

Penyebab:

1) Air susu mengental hingga menyumbat lumen saluran.

2) Adanya penekanan saluran air susu dari luar.

3) Pemakaian bra yang terlalu ketat (Marmi, 2014).

Gejala:

1) Pada payudara terlihat jelas dan lunak pada perabaan (pada wanita

kurus).

2) Payudara terasa nyeri dan bengkan pada payudara yang tersumbat

(Marmi, 2014).

Penanganan:

1) Payudara dikompres dengan air hangat dan air dingin setelah

bergantian, setelah itu bayi disusui.

2) Lakukan massase pada payudara untuk mengurangi nyeri dan bengkak.

3) Menyusui bayi sesering mungkin.

4) Bayi disusui mulai dengan payudara yang salurannya tersumbat.

5) Gunakan bra yang menyangga payudara.

6) Posisi menyusui diubah-ubah untuk melancarkan aliran ASI.

(Marmi, 2014)

Page 215: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

195

c. Payudara bengkak (Engorgement)

Penyebab:

Payudara bengkak disebabkan karena menyusui yang tidak kontinyu,

sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus. Hal ini dapat terjadi pada

hari ketiga setelah melahirkan. Selain itu, pengunaan bra yang ketat serta

keadaan puting susu yang tidak bersih dapat menyebabkan sumbatan pada

duktus (Marmi, 2014).

Gejala:

Perlu dibedakan antara payudara bengkak dengan payudara penuh. Pada

payudara bengkak: payudara oedema, sakit, puting susu kencang, kulit

mengkilat walau tidak merah, dan ASI tidak keluar kemudian badan

menjadi demam setalah 24 jam. Sedangkan pada payudara penuh:

payudara terasa berat, panas dan keras. Bila ASI dikeluarkan tidak demam

(Marmi, 2014).

Pencegahan:

1) Menyusui bayi segera setalah lahir dengan posisi dan perlekatan yang

benar.

2) Menyusui bayi tanpa jadwal (non jadwal dan on demand).

3) Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi melebihi

kebutuhan bayi.

4) Jangan memberikan minuman lain pada bayi.

5) Lakukan perawatan payudara pasca persalinan (massase, dan

sebagainya) (Marmi, 2014).

Page 216: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

196

Penatalaksanaan:

1) Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek,

sehingga lebih mudah memasukkan ke mulut bayi

2) Bila bayi belum dapat menyusu, ASI dikeluarkan dengan tangan atau

pompa yang diberikan pada bayi dengan cangkir atau sendok.

3) Tetap mengeluarkan ASI sesering yang diperlukan sampai bendungan

teratasi.

4) Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan kompres hangat dan

dingin.

5) Bila ibu demam dapat diberikan obat penurun demam dan pengurang

sakit.

6) Lakukan pemijatan pada daerah payudara yang bengkak, bermanfaat

untuk membantu memperlancar pengeluaran ASI.

7) Pada saat menyusui, sabaiknya ibu tetap rileks.

8) Makan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan

perbanyak minum (Marmi, 2014).

d. Mastitis

Mastitis adalah peradangan pada payudara. Mastitis ini dapat terjadi kapan

saja sepanjang periode menyusui, tapi paling sering terjadi antara hari ke-

10 dan hari ke-28 setelah kelahiran (Marmi, 2014).

Penyebab:

1) Payudara bengkak yang tidak disusukan secara adekuat.

2) Bra yang terlalu ketat.

Page 217: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

197

3) Puting susu lecet yang menyebabkan infeksi.

4) Asupan gizi kurang, istirahat tidak cukup dan terjadi anemia (Marmi,

2014).

Gejala:

1) Bengkak dan nyeri.

2) Payudara tampak merah pada keseluruhan atau ditempat tertentu.

3) Payudara terasa keras dan berbenjol-benjol.

4) Ada demam dan rasa sakit umum (Marmi, 2014).

Penanganan:

1) Payudara dikompres dengan air hangat.

2) Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan pengobatan analgetika.

3) Untuk mengatasi infeksi diberikan antibiotika.

4) Bayi mulai menyusu dari payudara yang mengalami peradangan.

5) Anjurkan ibu selalu menyusui bayinya.

6) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat

cukup (Marmi, 2014).

e. Abses

Abses payudara berbeda dengan mastitis. Abses payudara terjadi apabila

mastitis tidak ditanganai dengan baik, sehingga memperberat infeksi

(Marmi, 2014).

Gejala:

1) Sakit pada payudara ibu tampak lebih parah.

2) Payudara lebih mengkilap dan berwarna merah.

Page 218: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

198

3) Benjolan terasa lunak karena berisi nanah (Marmi, 2014).

Penanganan:

1) Teknik menyusui yang benar.

2) Kompres payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian.

3) Meskipun dalam keadaan mastitis, harus sering menyusui bayinya.

4) Mulailah menyusu pada payudara yang sehat.

5) Hentikan menyusui pada payudara yang mengalami abses, tetapi ASI

harus tetap dikeluarkan.

6) Apabila abses bertambah parah dan mengeluarkan nanah berikan

antibiotik.

7) Rujuk bila keadaan tidak membaik (Marmi, 2014).

H. Tujuan asuhan masa nifas

Menurut Marmi (2014), tujuan dari asuhan masa nifas adalah sebagai

berikut :

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologisnya.

2. Melaksanakan skrining yang komprehensif, deteksi dini, mengobati

atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya.

3. Memberikan pendidikan kesehatan, tentang perawatan kesehatan diri,

nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi dan perawatan bayi sehari-

hari.

4. Memberikan pelayanan keluarga berencana.

5. Mendapatkan kesehaan emosi.

Page 219: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

199

I. Kunjungan Masa Nifas

Menurut Kemenkes RI (2017), pelayanan kesehatan ibu nifas adalah

pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standart, yang dilakukan

sekurang-kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan, kunjungan

masa nifas yaitu pada 6 jam-3 hari, 4-28 hari, 29-42 hari pasca persalinan.

1. KF 1 : masa 6 jam sampai 3 hari setelah persalinan, tujuannya untuk :

a. Mencegah perdarahan masa nifas karena antonia uteri.

b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan lain perdarahan

dan merujuk apabila perdarahan berlanjut.

c. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga

bagaimana cara mencegah perdarahan masa nifas karena antonia uteri.

d. Melanjutkan pemberian ASI (ASI ekslusif).

e. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir

f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hiportermi

g. Memeriksa status pemberikan Vit. K

2. KF 2 : hari ke-4 sampai hari ke-28 setelah persalinan, tujuannya untuk :

a Memastikan infolusi uteri berjalan normal, uterus berkontrasi, fundus

dibawah umbilicus, tidak ada perdaraahan abnormal, tidak bau.

b Memeriksa kemungkinan penyakit berat atau adanya infeksi.

c Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat.

d Memeriksa status imunisasi unijek.

3. KF 3 : hari ke- 29 sampai hari ke-42 setelah persalinan, tujuannya untuk

sama seperti diatas ( 4-28 hari setelah persalinan), ditambah :

Page 220: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

200

a Pemberian Vitamin A.

b Memeriksa keluhan ibu.

c Konseling pelayanan KB pasca salin.

J. Standar pelayanan kebidanan

STANDAR PELAYANAN MASA NIFAS

STANDAR 14: PENANGANAN PADA DUA JAM PERTAMA

SETELAH PERSALINAN

1. Tujuan :

Mempromosikan perawatan ibu dan bayi yang bersih dan aman

selama kala 4 untuk memulihkan kesehatan bayi, meningkatkan asuhan

sayang ibu dan sayang bayi, memulai pemberian IMD.

2. Pernyataan standar:

Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya

komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan

yang di perlukan.

STANDAR 15: PELAYANAN BAGI IBU DAN BAYI PADA MASA

NIFAS

1. Tujuan :

Memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah

persalinan dan penyuluhan ASI ekslusif.

Page 221: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

201

2. Pernyataan standar:

Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan

rumah pada hari ketiga, minggu ke dua dan minggu ke enam setelah

persalinan, untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui

penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini penanganan atau

rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta

memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum, kebersihan

perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI,

imunisasi dan KB (Sriyanti, 2016).

STANDAR 20: PENANGANAN RETENSIO PLASENTA

1. Tujuan :

mengenali dan melakukan tindakan yang tepat ketika terjadi retensio

plasenta total / persial.

2. Pernyataan standar:

Bidan mampu mengenali retensio plasenta, dan memberikan

pertolongan pertama termasuk plasenta manual dan penanganan

perdarahan, sesuai dengan kebutuhan.

STANDAR 21: PENANGANAN PERDARAHAN POSTPARTUM

PRIMER

1. Tujuan :

mengenali dan mengambil tindakan pertolongan kegawatdaruratan

yang tepat pada ibu yang mengalami perdarahan postpartum primer atau

atonia uteri.

Page 222: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

202

2. Pernyataan standar:

Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebihan dalam 24 jam

pertama setelah persalinan (perdarahan postpartum primer) dan segera

melakukan pertolongan pertama untuk mengendalikan perdarahan.

STANDAR 22: PENANGANAN PERDARAHAN POST PARTUM

SEKUNDER

1. Tujuan :

mengenali gejala dan tanda-tanda perdarahan postpartum sekunder

serta melakukan penanganan yang tepat untuk menyelamatkan jiwa ibu.

2. Pernyataan standar:

Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala

perdarahan post partum sekunder, dan melakukan pertolongan pertama

untuk penyelamatan jiwa ibu, atau merujuknya.

STANDAR 23: PENANGANAN SEPSIS PUERPERALIS

1. Tujuan :

mengenali tanda-tanda sepsis puerperalis dan mengambil tindakan yang

tepat.

2. Pernyataan standar:

Bidan mampu mengamati secara tepat tanda dan gejala sepsis

puerperalis, serta melakukan pertolongan pertama atau merujuknya.

Page 223: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

203

2.3.2 Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas

I. Data Subyektif

1. Biodata

a. Nama

b. Menurut Marmi (2014) mengatakan bahwa, Nama pasien dan

suaminya ditanyakan untuk mengenal dan memanggil, untuk

mencegah kekeliruan dengan pasien yang lain.

c. Umur

Untuk mengetahui masa reproduksi klien beresiko tinggi atau tidak, <

16 tahun atau > 35 tahun (Marmi, 2014).

d. Agama

Menurut Marmi (2014) mengatakan bahwa, Hal ini berhubungan

dengan perwatakan pasien yang berkaitan dengan ketentuan agama.

Misal dalam keadaan yang gawat saat memberi pertolongan dan

perawatan dapat diketahui dengan siapa harus berhubungan, misalnya

agama Roma Katolik memanggil Pastor dan sebagainya.

e. Pendidikan

Menurut Marmi (2014) mengatakan bahwa, ditanyakan untuk

mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan mempengaruhi

sikap perilaku seseorang untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

atau taraf kemampuan berfikir ibu, sehingga bidan bisa menyampaikan

atau memberikan penyuluhan atau KIE pada pasien dengan lebih

mudah.

Page 224: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

204

f. Suku/bangsa

Menurut Marmi (2014) mengatakan bahwa, dengan mengetahui suku/

bangsa, petugas dapat mendukung dan memelihara keyakinan yang

meningkatkan adaptasi fisik dan emosinya terhadap kehamilan dan

persalinan. Namun jika keyakinan diidentifikasi dapat membahayakan,

petugas harus berhati-hati dalam menggali keyakinan tersebut dalam

proses redukasi dan modifikasi.

g. Pekerjaan

Pekerjaan ibu yang berat bisa mengakibatkan ibu kelelahan secara tidak

langsung dapat menyebabkan involusi dan laktasi terganggu sehingga

masa nifaspun jadi terganggu pada ibu nifas normal (Marmi, 2014).

h. Penghasilan

Penghasilan yang terbatas dan putus kerja karena berbagai alasan dapat

menambah sulitnya masalah sosial ekonomi, sehingga mempengaruhi

kelangsungan masa nifas (Manuaba, 2013).

i. Alamat

Menurut Marmi (2014) mengatakan bahwa, alamat ditanyakan untuk: a)

mengetahui dimana ibu menetap, b) mencegah kekeliruan, bila ada

nama yang sama, c) memudahkan menghubungi keluarga, dan d)

petunjuk pada waktu kunjungan rumah.

Page 225: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

205

2. Keluhan utama

Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang berkaitan dengan

masa nifas, misalnya pasien merasa mules, sakit pada jalan lahir karena

adanya jahitan pada perineum (Ambarwati, 2010).

Menurut Varney (2008), keluhan yang sering dialami ibu masa nifas antara

lain sebagai berikut :

a. Nyeri setelah lahir

Nyeri setelah kelahiran disebabkan oleh kontraksi dan relaksasi

uterus berurutan yang terjadi secara terus menerus. Nyeri ini lebih

umum terjadi pada wanita dengan paritas tinggi dan pada wanita

menyusui. Nyeri yang lebih berat pada paritas tinggi adalah penurunan

tonus otot uterus, menyebabkan relaksasi intermitten (sebentar-

sebentar) berbeda pada wanita primipara yang tonus otot uterusnya

masih kuat dan uterus tetap berkontraksi tanpa relaksasi intermitten.

Nyeri setelah lahir akan hilang jika uterus tetap berkontraksi dengan

baik, yang memerlukan kandung kemih kosong (Varney, 2008).

b. Keringat berlebih

Wanita pascapartum mengeluarkan keringat berlebihan karena

tubuh menggunakan rute ini dan diuresis untuk mengeluarkan kelebihan

cairan interstisial yang disebabkan oleh peningkatan normal cairan

intraseluler selama kehamilan (Varney, 2008).

Page 226: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

206

c. Pembesaran payudara

Pembesaran payudara disebabkan kombinasi, akumulasi, dan

stasis air susu serta peningkatan vaskularitas dan kongesti. Kombinasi

ini mengakibatkan kongesti lebih lanjut karena stasis limfatik dan vena.

Hal ini terjadi saat pasokan air susu meningkat, pada sekitar hari ke 3

pascapartum baik pada ibu menyusui maupun tidak menyusui, dan

berakhir sekitar 24 hingga 48 jam. Nyeri tekan payudara dapat menjadi

nyeri hebat terutama jika bayi mengalami kesulitan dalam menyusu

(Varney, 2008).

d. Nyeri perineum

Beberapa tindakan kenyamanan perineum dapat meredakan

ketidaknyamanan atau nyeri akibat laserasi atau episiotomi dan jahitan

laserasi atau episiotomi tersebut. Sebelum tindakan dilakukan, penting

untuk memeriksa perineum untuk menyingkirkan kemungkinan adanya

komplikasi, seperti hematoma. Pemeriksaan ini juga mengindikasikan

tindakan lanjutan apa yang mungkin paling efektif (Varney, 2008).

e. Konstipasi

Konstipasi dapat menjadi berat dengan longgarnya dinding

abdomen dan oleh ketidaknyamanan jahitan robekan perineum derajat

tiga atau empat (Varney, 2008).

f. Hemoroid

Jika wanita mengalami hemoroid mereka mungkin sangat merasa

nyeri selama beberapa hari, jika terjadi selama kehamilan, hemoroid

Page 227: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

207

menjadi trauma dan menjadi edema selama wanita mendorong bayi

pada kala II persalinan karena tekanan bayi dan distensi saat melahirkan

(Varney, 2008)

3. Riwayat kesehatan

a. Anemia

Pada kehamilan yang tidak tertangani dengan baik akan berpengaruh

pada masa nifas yang menyebabkan : terjadi sub involusi uteri,

menimbulkan perdarahan post partum, memudahkan infeksi puerperium,

pengeluaran ASI berkurang, terjadi dekompensasi kordis mendadak

setelah persalinan, anemia kala nifas, mudah terjadi infeksi mammae

(Manuaba, 2013).

b. Penyakit TBC

Ibu dengan TBC aktif tidak dibenarkan untuk memberikan ASI

karena dapat menularkan pada bayi (Manuaba, 2013).

c. Jantung

Pengaruh penyakit jantung dalam masa pasca persalinan/nifas

menurut Manuaba (2013) :

1) Setelah bayi lahir penderita dapat tiba-tiba jatuh kolaps, yang

disebabkan darah tiba-tiba membanjiri tubuh ibu sehingga kerja

jantung sangat bertambah, perdarahan merupakan komplikasi yang

cukup berbahaya.

2) Saat laktasi kekuatan jantung diperlukan untuk membentuk ASI.

Page 228: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

208

3) Mudah terjadi infeksi post partum, yang memerlukan kerja tambahan

jantung.

d. Hipertensi

Ibu yang pernah mengalami episode hipertensi pada kehamilan dapat

terus mengalaminya hingga pascapartum (Fraser, 2009).

e. Sifilis

Dapat menyebabkan infeksi pada bayi dalam bentuk Lues Kongenital

(Pemfigus Sifilitus, deskuamasi kulit telapak tangan dan kaki, terdapat

kelainan pada mulut dan gigi (Manuaba, 2013).

f. Penyakit asma

Pada persalinan kala II, diafragma dan paru–paru dapat membantu

mempercepat persalinan dengan jalan mengejan dan menahan nafas.

Penyakit asma yang berat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim melalui gangguan pertukaran O2 dan

CO2 (Manuaba, 2013).

4. Riwayat kebidanan

a. Riwayat haid

Sebagian besar menstruasi kembali setelah 4 sampai 6 bulan. Dalam

waktu 3 bulan belum menstruasi, dapat menjamin bertindak sebagai

kontrasepsi (Manuaba, 2013). Biasanya wanita tidak akan menghasilkan

telur (ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi haidnya selama meneteki

(Saifuddin, 2010).

Page 229: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

209

b. Riwayat nifas yang lalu

Ibu dengan riwayat pengeluaran lokea purulenta, lokea stasis, infeksi

uterin, rasa nyeri berlebihan memerlukan pengawasan khusus. Dan ibu

meneteki kurang dari 2 tahun. Adanya bendungan ASI sampai terjadi

abses payudara harus dilakukan observasi yang tepat (Manuaba, 2013).

c. Riwayat nifas sekarang

Untuk mengetatui kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada

saat ini yang ada hubungannya dengan masa nifas dan bayinya

(Ambarwati, 2010).

d. Riwayat KB

Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia

mendapatkan lagi haidnya selama meneteki. Oleh karena itu, metode

amenorrhoe laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama kembali untuk

mencegah terjadinya kehamilan baru (Saifuddin, 2010).

Menurut Manuaba (2013), pemeriksaan postpartum merupakan waktu

yang tepat untuk membicarakan metode KB untuk menjarangkan atau

menghentikan kehamilan. Khusus untuk mendapatkan pelayanan kontap

wanita (Metode Operasi Wanita) sama sekali tidak diperlukan hamil.

Pelayanan kontap dapat dilayani setiap saat dikehendaki..

5. Pola kebiasaan sehari-hari

a. Nutrisi

Nutrisi yang dikonsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup

kalori untuk proses metabolisme, kerja organ tubuh dan proses

Page 230: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

210

pembentukan ASI. Ibu menyusui harus mengkonsumsi tambahan 500

kalori tiap hari, minum sedikitnya 3 liter air setiap hari, makanan yang

mengandung 50-60 % karbohidrat, dan tambahan protein sebanyak 10-

15% (Marmi, 2011).

b. Eliminasi

Miksi disebut normal bila dapat BAK spontan tiap 3-4 jam. Ibu

diusahakan mampu buang air kecil sendiri, bila tidak, maka dilakukan

tindakan seperti, dirangsang dengan mengalirkan air kran dekat pasien,

mengompres air hangat di atas simfisis, berendam air hangat (klien di

suruh BAK). Sedangkan untuk BAB, biasanya 2-3 hari postpartum masih

susah maka diberi laksan supositoria dan minum air hangat atau agar BAB

bisa teratur dapat dilakukan dengan diet teratur, pemberian cairan yang

banyak, makanan yang cukup serat dan olahraga (Ambarwati, 2010).

c. Personal hygiene

Payudara dibersihkan pada saat mandi, terutama sebelum menyusui

bila perlu kompres terlebih dulu dengan air hangat atau minyak agar

keropeng-keropeng terlepas dan payudara bersih (Roito, 2013).

Ibu disarankan untuk mengganti pakaian minimal dua kali sehari

sehabis mandi, bila perlu dan bila pakaian terasa lembab atau basah.

Pakaian sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat

karena produksi keringat menjadi banyak (selain urine). Pakaian agak

longgar terutama di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan. Daerah

perut tidak perlu diikat dengan kencang karena tidak akan mempengaruhi

Page 231: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

211

involusi. Pakaian dalam sebaiknya yang menyerap, sehingga lokea tidak

memberikan iritasi pada sekitarnya. Kassa pembalut sebaiknya dibuang

setiap saat terasa penuh dengan lokea (Manuaba, 2013).

Kebersihan tempat tidur harus juga diperhatikan. Beri alas perlak atau

kain di bawah bokong ibu sehingga darah nifas tidak langsung mengenai

alas kasur atau seprei diganti 2 minggu sekali, karena bila seprei yang

kotor dapat menjadi media perkembangbiakan kuman. Usahakan

menjemur kasur sekali dalam sebulan. Kebersihan lingkungan bukan

hanya di lingkungan dalam rumah, namun di luar rumah seperti kebersihan

peralatan dapur, peralatan rumah tangga, dan kebersihan halaman,

termasuk pembuangan air limbah dan sampah. ibu yang sedang menjalani

masa nifas harus juga memperhatikan kebersihan giginya dengan cara

menggosok gigi setelah makan, sebelum tidur malam, dan saat mandi.

Hindari kerusakan gigi dengan cara tidak makan atau minum yang terlalu

asam atau manis, memeriksakan gigi ke dokter setiap 6 bulan sekali,

gunakan sikat gigi serta pasta gigi atau odol yang mengandung chloride

dan fluoride (Roito, 2013).

Setiap 1x seminggu, kuku hendaknya dipotong pendek, rapi dan

mengikuti bentuk kuku karena melalui kuku, kuman bisa masuk ke dalam

tubuh dan menyebabkan penyakit (Roito, 2013). Vulva hygiene untuk ibu

nifas yaitu membersihkan daerah genital dengan sabun dan air bersih

setiap kali setelah berkemih dan defekasi. Pada waktu mencuci luka

(episiotomi), ibu harus mencucinya dari arah depan ke belakang dan

Page 232: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

212

mencuci daerah anusnya yang terakhir. Ibu harus mengganti pembalut

sedikitnya dua kali sehari. Perawatan perienum 10 hari, yaitu ganti

pembalut wanita yang bersih setiap 4-6 jam (Bahiyatun, 2009).

d. Istirahat

Anjurkan ibu beristirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang

berlebihan. Sarankan ibu untuk kembali menjalani kegiatan di rumah

tangga seperti biasa secara perlahan, serta untuk tidur siang atau istirahat

selagi bayi tidur (Ambarwati, 2010). Kebutuhan istirahat bagi ibu

menyusui minimal 8 jam/hari yang dapat dipenuhi melalui istirahat malam

dan siang (Nugroho, 2014).

e. Aktivitas

Mobilisasi segera setelah ibu melahirkan dengan membimbing ibu

untuk bangun dari tempat tidurnya. Klien sudah diperbolehkan bangun

dari tempat tidur dalam 24-48 jam postpartum (Ambarwati, 2010).

f. Seksual

Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu

darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke

dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak

merasa nyeri, aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri

kapan saja ibu siap (Ambarwati, 2010).

Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami

istri sampai masa waktu 6 minggu setelah persalinan, namun keputusan

tersebut bergantung pada pasangan yang bersangkutan (Roito, 2013).

Page 233: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

213

g. Senam nifas

Senam nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu setelah

persalinan, setelah keadaan ibu normal/pulih kembali. Senam nifas

merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan kondisi tubuh ibu dan

keadaan ibu secara fisiologis maupun psikologis. Senam nifas dapat

dimulai 24 jam setelah persalinan. Dengan melakukan senam nifas,

pemulihan ibu menjadi lebih cepat, dan ibu tidak lagi terlihat lesu (Marmi,

2011).

h. KB

Program KB sebaiknya dilakukan ibu setelah nifas selesai atau 40

hari (6 minggu), dengan tujuan menjaga kesehatan ibu (Nugroho, 2014).

Ibu dan suami dapat memilih alat kontrasepsi KB apa saja yang ingin

digunakan agar ibu tidak cepat hamil lagi (minimal 2 tahun) dan ibu

memiliki waktu untuk merawat kesehatan diri sendiri, anak dan keluarga

(Walyani, 2015).

6. Latar belakang sosial budaya

Menghindari makanan berprotein seperti ikan atau telur, karena ibu

telah menyusui perlu tambahan kalori sebesar 500 per hari. Penggunaan

bebat perut segera pada masa nifas (2-4 jam pertama) karena akan beresiko

menghambat keluarnya lokea secara lancar. Dimasa lampau perawatan

puerperium sangat konservatif. Wanita yang mengalami masa puerpurium

diharuskan tidur telentang selama 40 hari. Dampak sikap demikian pernah

Page 234: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

214

dijumpai di Surabaya, terjadi adhesi antara labia minor dan labia mayor

kanan dan kiri, dan telah berlalu hampir 6 tahun (Manuaba, 2013).

7. Psikososial dan Spiritual

Menurut Bahiyatun (2009) satu atau dua hari postpartum, ibu cenderung

pasif dan tergatung. Ia hanya menuruti nasihat, ragu-ragu dalam membuat

keputusan, masih berfokus untuk memnuhi kebutuhannnya sendiri, masih

menggebu membicarakan pengalaman persalinan.

II. Data obyektif

1. Keadaan umum : kesadaran komposmetis (Manuaba, 2013).

2. Tanda-tanda vital

a. Tekanan darah

Segera setelah melahirkan, banyak wanita mengalami peningkatan

sementara tekanan darah sistolik dan diastolik, yang kembali secara

spontan ke tekanan darah sebelum hamil selama beberapa hari (Varney,

2008). Tekanan darah biasanya tidak berubah. Tekanan darah tinggi pada

saat postpartum dapat menandakan terjadinya pre eklamsi postpartum.

(Ambarwati, 2010).

b. Nadi

Nadi normal pada ibu nifas adalah 60-80 x/menit. Denyut nadi

diatas 100 x/menit pada masa nifas mengindikasikan adanya suatu infeksi

(Ambarwati, 2010).

Page 235: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

215

c. Suhu

Suhu tubuh normal yaitu < 380C. Segera setelah persalinan dapat

terjadi peningkatan suhu tubuh tapi tidak lebih dari 380C. Bila terjadi

peningkatan melebihi 380C berturut-turut selama 2 hari, kemungkinan

terjadi infeksi (Manuaba, 2013). Setelah 12 jam post partum suhu tubuh

kembali normal (Ambarwati, 2010).

d. Pernafasan

Untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan. Normalnya 16-24 x/menit

(Romauli, 2011).

3. Pemeriksaan fisik

a. Mata

Bentuk simetris, konjungtiva normal warna merah muda, bila pucat

menandakan anemia. Sklera normal berwarna putih, bila kuning

menandakan ibu mungkin terinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan

ada konjungtivitis. Kelopak mata yang bengkak kemungkinan adanya

pre eklamsia (Romauli, 2011).

b. Leher

Normal bila tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada

pembesaran limfe dan tidak ditemukan bendungan vena jugularis

(Romauli, 2011).

c. Payudara

Pemeriksaan payudara pada periode awal pascapartum yaitu

penampilan dan integritas puting susu, memar atau iritasi jaringan

Page 236: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

216

payudara karena posisi bayi pada payudara, adanya kolostrum, apakah

payudara terisi air susu dan adanya sumbatan duktus, kongesti, dan

tanda-tanda mastitis potensial. Menunjukkan adanya kolostrum dan

penatalaksanan puting susu pada wanita menyusui (Varney, 2008).

Produksi ASI akan meningkat sesudah hari kedua dan ketiga hari pasca

persalinan (Mochtar, 2012).

d. Abdomen

Varney (2008) menjelaskan bahwa, pemeriksaan abdomen pascapartum

dilakukan selama periode pasca partum dini (1 jam-5 hari) yang

meliputi tindakan berikut :

1) Pemeriksaan kandung kemih

Mencari secara spesifik distensi kandung kemih yang disebabkan

oleh retensi urine akibat hipotonisitas kandung kemih karena trauma

selama melahirkan. Kondisi ini dapat mempredisposisi wanita

mengalami infeksi kandung kemih dan bertanggung jawab untuk

peningkatan perdarahan uterus (Varney, 2008).

2) Pemeriksaan uterus

Mencatat lokasi, ukuran, dan konsistensi. Penentuan lokasi uterus

dilakukan dengan mencatat apakah fundus berada diatas atau

dibawah umbilikus dan apakah fundus berada pada garis tengah

abdomen/bergeser ke salah satu lokasi dan ukuran saling tumpang

tindih, karena ukuran ditentukan bukan hanya melalui palpasi, tetapi

Page 237: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

217

juga dengan mengukur tinggi fundus uteri. Konsistensi uterus

memiliki ciri keras dan lunak (Varney, 2008)

3) Evaluasi tonus otot abdomen dengan memeriksa derajat distasis

Diastatis adalah derajat pemisahan otot rektus abdomen (rektus

abdominis). Pemisahan ini diukur menggunakan lebar jari ketika

otot-otot abdomen kontraksi dan sekali lagi ketika otot-otot tersebut

relaksasi (Varney, 2008).

e. Genetalia

Segera setelah kelahiran, vagina tetap terbuka lebar, mungkin

mengalami beberapa derajat edema dan memar, dan celah pada

interuptus. Setelah satu hingga dua hari pertama pascapartum, tonus

otot vagina kembali, celah vagina tidak lebar dan vagina tidak lagi

edema (Varney, 2008).

f. Ekstremitas

Flegmasia alba dolens yang merupakan salah satu bentuk

infeksi puerperalis yang mengenai pembuluh darah vena temoralis yang

terinfeksi dan disertai bengkak pada tungkai, berwarna putih, terasa

sangat nyeri, tampak bendungan pembuluh darah, suhu tubuh

meningkat (Manuaba, 2013). Pada pengkajian ekstremitas bawah,

dilakukan pemeriksaan kaki apakah ada oedema dan varises, oedema,

refleks patella kiri dan kanan (Saleha, 2009).

Page 238: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

218

4. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan dan pengawasan Haemoglobin (Hb) dapat

dilakukan dengan menggunakan alat Sahli. Hasil pemeriksaan Hb

dengan Sahli dapat digolongkan sebagai berikut : Tidak anemia jika Hb

11 gr%, anemia ringan jika Hb 9-10 gr%, anemia sedang jika Hb 7-8

gr%, anemia berat jika Hb < 7 gr% (Manuaba, 2013).

5. Terapi yang didapat

Terapi yang diberikan pada ibu nifas menurut Bahiyatun (2009) yaitu:

a. Pil zat besi besi 40 tablet diminum 1 kali satu hari

b. Vitamin A 200.000 U diminum 1 kali dalam waktu 24 postpartum.

III. Analisa

Diagnosa P...A... hari ... post partum normal dengan keadaan umum ibu

baik/tidak baik (Marmi, 2012:183). PAPIAH, post partum hari ke ...., laktasi

lancar, lokia normal, involusi noarmal, keadaan pskologis baik, keadaan

ibu baik, dengan kemungkinan masalah gangguan eliminasi, nyeri luka

jahitan perineum, after pain, pembangkakan payudara (Varney, Kriebs dan

Gegor, 2007).

IV. Penatalaksanaan

Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara

komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based

kepada klien/pasien dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan

(Kemenkes RI, 2011). Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan

Page 239: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

219

berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan yang sudah

diberikan, sesuai dengan perubahan perkembangan kondisi klien. Evaluasi

atau penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan

sesuai kondisi klien. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan

pada klien dan/atau keluarga. Hasil evaluasi harus ditindaklanjuti sesuai

dengan kondisi klien/pasien. Kemenkes RI (2011).

1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu. Ibu mengetahui keadaan dirinya

sehingga lebih kooperatif dengan tindakan yang akan dilakukan.

2. Jelaskan tentang fisiologi nifas yang meliputi laktasi, involusi dan

lochea. Ibu memahami perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi

pada masa nifas sehingga bila ditemukan keabnormalan, ibu dapat

mengetahui apa yang harus dilakukan.

3. Jelaskan pada ibu tentang kebutuhan dasar ibu nifas dan pemenuhannya

meliputi nutrisi, eliminasi, personal higiene, aktivitas, istirahat,

perawatan payudara, senam nifas, perawatan BBL, kehidupan seksual,

dan KB. Pada masa nifas organ-organ reproduksi mengalami pemulihan

sehingga ibu memiliki kebutuhan dasar yang berbeda selama masa nifas

tanpa komplikasi.

4. Jelaskan komplikasi atau tanda bahaya nifas, meliputi, infeksi masa

nifas, subinvolusi uteri, flegmasia albadolens, putting susu lecet,

payudara bengkak, abses payudara (mastitis). Ibu dapat mendeteksi dini

adanya komplikasi sehingga komplikasi dapat segera ditangai.

Page 240: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

220

5. Observasi TTV, kandung kemih, kontraksi uterus, TFU, laktasi, lochea.

Hal ini merupakan deteksi dini adanya kelainan, sehingga bisa segera

diatasi.

6. Lakukan kunjungan masa nifas sesuai dengan ketetapan Pemerintah

tahun 2014 adalah sebagai berikut:

a. 6 jam – 3 hari pasca persalinan

Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri,

mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan rujuk jika

perdarahan berlanjut, memberikan konseling pada ibu atau salah satu

anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena

atonia uteri, pemberian ASI awal, melakukan hubungan antara ibu dan

bayi baru lahir, menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah

hipotermia, jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus

tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah

kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil.

b. Hari ke 4 – 28 hari pasca persalinan

Memastikan involusi uterus untuk berjalan dengan normal,

uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan

abnormal, tidak ada bau, menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi

atau perdarahan abnormal, memastikan ibu menyusui dengan baik dan

tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit, memastikan ibu mendapat

cukup makanan, cairan dan istirahat, memberikan konseling pada ibu

mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan

Page 241: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

221

merawat bayi sehari-hari, 1 minggu setelah persalinan, tetap lakukan

pemantauan seperti 6 hari pasca persalinan.

c. Hari ke 29 – 42 hari pasca persalinan

Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami,

memberikan konseling KB secara alami. Mengukur laktasi, involusi dan

lochea sehingga bila ditemukan keabnormalan dapat segera ditangani.

7. Berikan tablet tambah darah dan vitamin 200.000 IU serta berikan

informasi tentang masukan informasi tentang masukan zat besi dan

vitamin.

Page 242: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

222

2.4 Neonatus

2.4.1 Konsep Dasar Neonatus

A. Pengertian

Bayi baru lahir adalah suatu organisme yang sedang tumbuh, yang

baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari

kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Vivian, 2010).

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur

kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 – 4000 gram

(Marmi, 2012).

B. Ciri-ciri BBL normal

Bayi baru lahir normal mempunyai ciri-ciri berat badan lahir 2500-

4000 gram, umur kehamilan 37-40 minggu, bayi segera menangis,

bergerak aktif, kulit kemerahan, menghisap ASI dengan baik, dan tidak

ada cacat bawaan (Kementerian Kesehatan RI, 2010).

Bayi baru lahir normal memiliki panjang badan 48-52 cm, lingkar

dada 30-38 cm, lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi denyut jantung 120-

160 x/menit, pernapasan 40-60 x/menit, lanugo tidak terlihat dan rambut

kepala tumbuh sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7,

refleks-refleks sudah terbentuk dengan baik (rooting, sucking, morro,

grasping), organ genitalia pada bayi laki-laki testis sudah berada pada

skrotum dan penis berlubang, pada bayi perempuan vagina dan uretra

Page 243: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

223

berlubang serta adanya labia minora dan mayora, mekonium sudah keluar

dalam 24 jam pertama berwarna hitam kecoklatan (Dewi, 2010).

C. Fisiologi neonates

Saat lahir, bayi mengalami perubahan fisiologis yang cepat dan hebat.

Kelangsungan hidup bergantung pada pertukaran oksigen dan

karbondioksida yang cepat dan teratur. Fisiologi neonatus adalah sebagai

berikut:

1. Sistem pernafasan

Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 menit

pertama sesudah lahir (Vivian, 2010).

Tabel 2.12 Perkembangan Sistem pulmonal

Umur kehamilan Perkembangan

24 hari Bakal paru-paru terbentuk

26-28 hari Kedua bronchus membesar

6 minggu Segmen bronchus terbentuk

12 minggu Lobus terdifferensiasi

24 minggu Alveolus terbentuk

28 minggu Surfaktan terbentuk

34-36 minggu Struktur paru matang Sumber : Vivian. 2010:12.

2. Sirkulasi darah

Pada masa fetus daerah dari plasenta melalui vena umbilikalis

sebagian ke hati, sedangkan langsung ke serambi kiri jantung, kemudian

ke bilik kiri jantung. Dari bilik kiri darah di pompa melalui aorta ke

seluruh tubuh. Dari bilik kanan darah di pompa sebagian ke paru dan

sebagian melalui duktus arteriosus ke aorta (Vivian, 2010).

Page 244: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

224

Setelah bayi lahir, paru akan berkembang mengakibatkan tekanan

arteriol dalam paru menurun. Tekanan dalam jantung kanan turun,

sehingga tekanan jantung kiri lebih besar daripada tekanan jantung kanan

yang mengakibatkan menutupnya foramen ovale secara fungisionil. Hal

ini terjadi pada jam-jam pertama setelah kelahiran. Oleh karena tekanan

dalam paru turun dan tekanan dalam aorta desenden naik dan karena

rangsangan biokimia duktus arteriosus akan berobliterasi, ini terjadi pada

hari pertama (Vivian, 2010).

Aliran darah dari plasenta berhenti pada saat tali pusat di klem.

Sebagian besar darah janin yang teroksigenasi melalui paru dan malah

mengalir melalui lubang antara atrium kanan dan kiri, yang disebut

foramen ovale. Darah yang kaya oksigen ini kemudian secara istimewa

mengalir ke otak melalui duktus arteriosus. Karena tali pusat di klem,

sistem bertekanan rendah yang ada pada unit janin-plasenta terputus.

Sistem sirkulasi bayi baru lahir sekarang merupakan sistem sirkulasi

tertutup, bertekanan tinggi dan berdiri sendiri (Varney, 2008).

3. Termoregulasi menurut Varney (2008) adalah sebagai berikut:

Bayi baru lahir memiliki kecenderungan menjadi cepat stres karena

perubahan suhu lingkungan. Karena suhu di dalam uterus berfluktuasi

sedikit, janin tidak perlu mengatur suhu. Suhu janin biasanya lebih tinggi

0,60C daripada suhu ibu. Pada saat lahir, faktor yang berperan dalam

kehilangan panas pada bayi baru lahir meliputi area permukaan tubuh

bayi baru lahir yang luas, berbagai tingkat insulasi lemak subkutan, dan

Page 245: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

225

derajat fleksi otot. Bayi baru lahir dapat kehilangan panas melalui 4

mekanisme, yaitu konveksi, konduksi, radiasi dan evaporasi. Tempat

kelahiran harus disiapkan dengan adekuat untuk meminimalkan

kehilangan panas pada neonatus. Neonatus dapat menghasilkan panas

dengan 3 cara, yaitu menggigil, aktivitas otot volunter, dan termogenesis

(produksi panas tubuh) tanpa menggigil. Termogenesis tanpa menggigil

mengacu pada 1 dari 2 cara berikut ini: peningkatan kecepatan

metabolisme atau penggunaan lemak coklat (brown fat) untuk

memproduksi panas. Pada cara kedua, lemak coklat dimobilisasi untuk

menghasilkan panas. Dianjurkan pada suhu rektal dan aksila tetap dalam

rentang 36,5-37,50C dan suhu kulit abdomen dalam rentang 36-36,5

0C.

4. Pengaturan glukosa

Segera setelah lahir, hati menunjukkan perubahan kimia dan

morfologis, yaitu kenaikan kadar protein dan penurunan kadar lemak dan

glikogen. Sel homopoetik juga mulai berkurang walaupun memakan

waktu agak lama. Enzim hati belum aktif benar pada waktu bayi baru

lahir, daya detoksifikasi hati pada neonatus juga belum sempurna,

contohnya pemberian obat kloramfenikol dengan dosis lebih rendah dari

50 mg/KgBB/hari dapat menimbulkan grey baby syndrome (Vivian,

2010).

Pada setiap bayi baru lahir, kadar glukosa turun selama periode

waktu yang singkat (1-2 jam setelah kelahiran). Sistem pada bayi baru

lahir yang sehat belajar untuk mengoreksi secara mandiri penurunan kadar

Page 246: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

226

glukosa fisiologis. Koreksi penurunan kadar glukosa darah dapat terjadi

dalam 3 cara: melalui penggunaan ASI atau susu formula, melalui

penggunaan cadangan glikogen, atau melalui pembuatan glukosa dari

sumber-sumber lain, khususnya lipid. Bayi baru lahir yang sehat

menghasilkan glukosa sebanyak 4-8 mg/kg/menit sebagai respon terhadap

kebutuhan (Varney, 2008).

5. Perubahan pada darah

Bayi baru lahir dilahirkan dengan hematokrit/hemoglobin yang

tinggi. Konsentrasi hemoglobin normal memiliki rentang dari 13,7-20,0

gr/dL. Selama beberapa hari pertama kehidupan, nilai hemoglobin sedikit

meningkat, sedangkan volume plasma menurun. Akibat perubahan dalam

volume plasma tersebut, hematokrit, yang normalnya dalam rentang 51

hingga 56% pada saat kelahiran, meningkat dari 3 menjadi 6%.

Hemoglobin kemudian turun perlahan, tapi terus-menerus pada 7-9

minggu pertama setelah bayi lahir. Nilai hemoglobin rata-rata untuk bayi

berusia 2 bulan ialah 12,0 gr/dL (Varney, 2008).

6. Sistem pencernaan

Kapasitas lambung 15-30 cc dan akan meningkat dalam minggu–

minggu pertama kehidupan. Sfingter kardiak lambung dalam matang

sehingga gumoh lazim terjadi. Pada saat lahir keasaman lambung tinggi

namun pada hari ke-10 hampir tidak ada asam lambung oleh karena itu

rentan terhadap terjadinya infeksi. Waktu pengosongan lambung adalah

2,5-3 jam (Marmi, 2012).

Page 247: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

227

6. Perubahan pada sistem imun

Sistem imun neonatus tidak matur pada sejumlah tingkat yang

signifikan. Ketidakmampuan fungsional ini membuat neonatus rentan

terhadap banyak infeksi dan respon alergi. Sistem imun yang matur

memberikan baik imunitas alami maupun yang didapat. Menurut Varney

(2008) terdapat 2 macam imunitas pada bayi baru lahir, yaitu:

a. Imunitas alami

Imunitas alami terdiri dari struktur tubuh yang mencegah atau

meminimalkan infeksi. Contohnya yaitu kolonisasi pada kulit dan usus

oleh mikroba pelindung.

b. Imunitas yang didapat

Janin mendapatkan imunitas melalui perjalanan transplasenta dari

imunoglobulin varietas IgG.

7. Keseimbangan air dan fungsi ginjal

Bayi baru lahir cukup bulan memiliki beberapa defisit struktural dan

fungsional pada sistem ginjal. Banyak dari defisit tersebut memperbaiki

dirinya sendiri pada bulan pertama kehidupan. Ginjal bayi baru lahir

menunjukkan penurunan aliran darah ginjal dan penurunan kecepatan

filtrasi glomerulus. Kondisi itu mudah menyebabkan retensi cairan dan

intoksikasi air. Bayi baru lahir mengekskresikan sedikit urine pada 48 jam

pertama kehidupan, sering kali hanya 30-60 ml. Seharusnya tidak terdapat

protein atau darah dalam urine bayi baru lahir (Varney, 2008).

Page 248: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

228

8. Keseimbangan asam basa

Tingkat keasamaan (PH) darah pada waktu lahir rendah karena

glikolisis anaerobik. Dalam 24 jam neonatus telah mengkompensasi

asidosis ini (Vivian, 2010).

D. Asuhan Segera Bayi Baru Lahir

Menurut Elizabeth dkk, 2015, adalah asuhan yang diberikan kepada

bayi baru lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar

BBL akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit

bantuan/gangguan. Oleh karena itu PENTING diperhatikan dalam

memberikan asuhan SEGERA, yaitu jaga bayi tetap kering dan hangat,

kontak antara kulit bayi dengan ibu sesegera mungkin.

1. Membersihkan jalan nafas.

2. Sambil menilai pernafasan secara cepat, letakkan bayi dengan handuk di

atas perut ibu. Bersihkan darah atau lendir dari wajah bayi dengan kain

bersih dan kering/kassa.

3. Periksa ulang pernafasan.

4. Pencegahan Infeksi

Bayi baru lahir sangat rentan terhadp infeksi yang disebabkan oleh p

aparan atau kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan

berlangsung maupun beberapa saat setelah lahir. Sebelum menangani bayi

baru lahir, penolong harus melakukan upaya pencegahan infeksi berikut:

a. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi.

Page 249: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

229

b. Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum

dimandikan.

c. Memastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama

klem, gunting, penghisap lendir Del ee dan benang tali pusat telah di

disinfeksi tingkat tinggi atau steril. Gunakan bola karet yang baru dan

bersih jika ingin melakukan penghisapan lendir dengan alat tersebut.

d. Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan

untuk bayi, sudah dalam keadaan bersih. Demikian pula halnya

timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop dan benda lain yang

akan bersentuhan dengan bayi juga bersihkan.

5. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya

dan membutuhakan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat.

Bayi baru lahir harus dibungkus hangat. Suhu bayi harus dicatat.

6. Membersihkan Jalan Nafas

Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila tidak

langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dengan

cara sebagai berikut:

a. Letakkan bayi pada posisi terlentang ditempat yang keras dan hangat.

b. Gulung sepotong kain dan letakkan dibawah bahu sehingga leher bayi

lebih lurus dan kepala tidak menekuk.

c. Besihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari

tangan yang dibungkus kassa steril.

Page 250: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

230

d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi

dengan kain kering.

e. Alat penghisap lendir mulut atau alat penghisap lainnya yang steril,

tabung oksigen dengan selangnya harus telah siap ditempat.

f. Segera lakukan usaha menghisap mulut atau hidung.

g. Petugas harus memantau dan mencatat usaha nafas yang pertama.

h. Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut

harus diperhatikan.

i. Bidan hendaknya melakukan resusitasi seteah 1 menit bayi tidak

bernafas.

7. Memotong dan Merawat Tali Pusat

Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu

menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang

bulan. Apabila bayi lahir tidak menangis, maka tali pusat segera dipotong

untuk memudahkan melakukan tidakan resusitasi pada bayi. Tali pusat

dipotong 3 cm dari dinding bayi dengan dibuat ikatan baru. Luka tali pusat

dibalut kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap hari atau setiap kali

basah atau kotor.

8. Penilaian Awal (APGAR SCORE)

Nilai APGAR akan membantu dalam menentukan tingkat keseriusan

dari depresi bayi baru lahir yang terjadi serta langkah segera yang akan

diambil.

Page 251: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

231

a. Klasifikasi Klinik:

1) Nilai 7-10: bayi normal

2) Nilai 4-6: bayi dengan asfiksia ringan dan sedang

3) Nilai 1-3: bayi dengan asfiksia berat

4) Penilaian bayi dilakukan secara APGAR:

Tabel 2.13 Perhitungan Nilai APGAR

Penilaian 0 1 2 Jumlah

A= Appearance

(warna kulit)

Biru atau

pucat

Tubuh

kemerahan,

ekstremitas biru

Seluruh tubuh

kemerahan

P= Pulse

(denyut nadi) Tidak ada < 100 x/menit > 100 x/menit

G= Grimace

(reflek)

Tidak

bereaksi Sedikit gerakan

Reaksi

melawan,

menangis

A= Aktivity

(tonus otot) Lumpuh

Ekstremitas

sedikit fleksi

Gerakan aktif,

ekstermitas

fleksi dengan

baik

R= Respiration

(usaha bernafas) Tidak ada

Lambat, tidak

teratur Menangis kuat

Sumber : Muslihatun.2010, Asuhan Neonatus Bayi dan Balita, Yogyakarta.

9. Inisiasi Menyusu Dini

Langkah Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

a. Bayi harus mendapat kontak kulit dengan kulit ibunya segera setelah

lahir selama paling sedikit 1 jam. Dianjurkan agar tetap melakukan

kontak kulit ibu-bayi selama 1 jam paertama kelahiran walaupun bayi

telah berhasil menghisap puting susu ibu dalam waktu kurang dai 1 jam.

b. Bayi harus menggunakan naluri alamiahnya untuk melakukan Inisiasi

Menyusu Dini dan ibu dapat mengenali bayinya siap untuk menyusu

serta memberi bantuan jika diperlukan.

Page 252: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

232

c. Menunda semua prosedur lainnya yang harus dilakukan kepada bayi

baru lahir hingga inisiasi menyusu selesai dilakukan, prosedur tersebut

seperti: menimbang, pemberian antibiotik salep mata, vitamin K, dan

lain-lain (APN, 2017).

10. Memberi Obat Tetes atau Salep Mata

Di daerah dimana prevalensi gonorhoe tinggi, setiap bayi baru lahir perlu

diberi salep mata sesudah liam jam bayi baru lahir. Pemberian obat mata

chloramphenicol 0,5% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena

klamidia.

11. Memberi Vitamin K

Kejadian perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir

dilaporkan cukup tinggi, berkisar antara 0,25-0,5%. Untuk mencegah

terjadinya perdarahan tersebut, diberi vitamin K parental dengan dosis 0.5-

1 mg secara IM.

12. Imunisasi

Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi Hepatitis B

terhadap bayi, terutama jalur penularan ibu-bayi. Imunisasi Hepatitis B

pertama diberikan 1 jam setelah pemberian Vitamin K, pada saat bayi baru

berumur 2 jam (APN, 2017).

E. Mekanisme Kehilangan Panas

Menurut APN (2017) bayi baru lahir dapat kehilangan panas tubuhnya

melalui cara-cara berikut:

Page 253: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

233

1. Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan nafas. Kehilangan panas

dapat terjadi karena penguapan cairan ketuban pada pemukaan tubuh oleh

panas tubuh bayai sendiri karena setelah lahir tubuh bayi tidak segera

dikeringkan.

2. Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara

tubuh bayi dengan permukan yang dingin.

3. Konveksi adalah kehilangan panas tubuh saat bayi terpapar udara sekitar

yang lebih dingin.

4. Radisi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditepatkan di

dekat benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu bayi.

F. Masalah pada Neonatus

Menurut Kemenkes RI (2012), masalah yang paling sering dijumpai pada

BBL:

1. Bayi rewel

Bayi menangis tidak selalu lapar. Rewel bisa disebabkan mengompol,

kepanasan/ kedinginan, terlalu lelah atau ingin tidur, ingin ditimang atau

mendengarkan suara ibunya, merasa sendiri, atau memang ada yang tidak

nyaman/ nyeri pada tubuhnya.

2. Gumoh

Gumoh normal dialami oleh sebagian besar bayi pada usia 0-12 bulan.

Gumoh terjadi karena lambung bayi masih berada dalam posisi agak

Page 254: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

234

mendatar, masih berada pada rongga dada, besar lambung yang relatif

kecil, fungsi penutup mulut lambung dan esofagus belum sempurna.

Cara mengatasi gumoh:

a. Menyendawakan bayi.

b. Setelah selesai menyusu, bayi diletakkan dengan posisi kepala lebih

tinggi dari kaki.

c. Tidak mengayun/memijat bayi (daerah perut) atau melakukan senam

bayi saat setelah bayi menyusu.

3. Hidung Tersumbat

Hidung tersumbat adalah keluhan yang umum dijumpai sehari-hari pada

usia 0-3 bulan. Bayi mutlak barnapas melalui hidung, sehingga sedikit saja

ada sumbatan dilubang hidungnya yang masih amat kecil itu, maka gejala

hidung tersumbat akan segera terdengar.

4. Mongolian Spot (Bercak Kebiruan)

Pada bayi bercak kebiruan kerap tampak pada daerah bokong, punggung

bagian bawah dan pundak. Bercak ini akan menghilang seiring dengan

pertambahnya usia.

5. Miliaria

Biang keringat terjadi karena penyumbatan keringat namun ini hanya

bersifat sementara.

G. Tanda Bahaya Neonatus

1. Menurut Varney, 2008, segera hubungi dokter anak atau perawat praktisi

anda jika:

Page 255: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

235

a. Bayi anda tampak lemah, tidak mau makan, atau bertingkah laku tidak

wajar.

b. Bayi tidak berkemih dalam 24 jam pertama.

c. Bayi tidak defekasi dalam 48 jam pertama.

d. Tali pusat berbau busuk atau terdapat pus yang keluar.

e. Suhu bayi dibawah 36 derajat atau diatas 37 derajat C, diukur pada

ketiak.

f. Bagian yang berwarna putih pada mata, berubah menjadi kuning dan

warna kulit juga tampak kuning, kecoklatan atau seperti buah persik.

2. Menurut APN, 2017, tanda-tanda bahaya bayi baru lahir. Bila ditemukan

tanda bahaya berikut, rujuk bayi ke fasilitas kesehatan:

a. Tidak dapat menyusu

b. Kejang

c. Mengantuk atau tidak sadar

d. Napas cepat (>60 per menit)

e. Merintih

f. Retraksi dinding dada bawah

g. Sianosis sentral

3. Tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir, menurut

Saiffuddin, 2012:

a. Pernapasan sulit atau lebih dari 60 kali per menit.

b. Kehangatan terlalu panas (>38°C atau terlalu dingin <36°C).

c. Warna kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat, memar.

Page 256: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

236

d. Pemberian makan: hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak

muntah.

e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau busuk, berdarah,

infeksi: suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (nanas). Bau

busuk, pernapasan sulit.

f. Tinja/kemih: tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau

tua, ada lendir atau darah pada tinja.

g. Aktifitas: menggigil, atau tangis tidak biasa, sangat mudah tersinggung,

lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa

tenang, menangis terus menerus.

Cari pertolongan medis segera jika timbul hal di atas.

H. Pelayanan Kesehatan Neonatus

1. Bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan dari bidan/dokter

/perawat minimal tiga kali, yaitu pada:

a. Hari pertama

b. Hari ketiga

c. Minggu kedua

2. Jika belum disuntik vitamin K1, mintalah pada petugas kesehatan.

3. Jika belum di imunisasi Hepatitis B, mintalah sebelum bayi berumur 7

hari (Buku KIA, 2009).

Page 257: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

237

Tabel 2.14 Jadwal Imunisasi

Umur Jenis Imunisasi

0-7 hari HB 0

1 bulan BCG, Polio 1

2 bulan DPT/HB 1, Polio 2

3 bulan DPT/HB 2, Polio 3

4 bulan DPT/HB 3, Polio 4

9 bulan Campak

Sumber : Kementerian Kesehatan RI

4. Menurut Rustam Mochtar, 2012, Perawatan bayi 2 pekan pertama:

a. Kebersihan

b. Buang air kecil dan buang air besar harus dijaga dan selalu dibersihkan,

popok diganti.

c. Tempat tidur dan pakaian bayi harus bersih dan hangat.

d. Menyusui bayi pada 12 jam pertama, bayi dipuasakan, kemudian baru

disusui.

e. Makanan tambahan, kalau ASI kurang.

f. Cara memandikan bayi dan merawat tali pusat harus diperhatikan.

I. Kebutuhan Dasar Neonatus

1. Nutrisi

Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari perubahan karbohidrat.

Pada hari kedua energy berasal dari pembakaran lemak setelah

mendapatkan susu kurang lebih hari ke 6 (Marmi, 2012).

Kebutuhan bayi pada tahun pertama sangat bervariasai menurut usia

dan berat badan. Taksiran kebutuhan selama dua bulan pertama sekitar

Page 258: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

238

120 kkal/kgBB/hari. secara umum selama 6 bulan pertama bayi

membutuhkan energi sebesar 115-120 kkal/kgBB/hari (Marmi, 2012).

Berikan ASI sesering mungkin sesuai dengan keinginan ibu (jika

payudara sudah penuh) atau sesuai kebutuhan bayi, yaitu setiap 2-3 jam

(paling sedikit tiap 4 jam). Berikan bayi ekslusif selama 6 bulan.

Selanjutnya pemberian asi diberikan sampai berusia 2 tahun, dengan

penambahan makanan lunak atau padat yang disebut makanan

pendamping asi (Vivian, 2013).

Kebutuhan dasar cairan dan kalori pada neonates dapat dilihat pada tabel

2.15 Sebagai berikut :

Tabel 2.15 Kebutuhan dasar cairan dan kalori pada neonatus

Hari kelahiran Cairan/KG/hari Kalori/kg/hari

Hari ke-1 60 ml 40 kal

Hari ke -2 70 ml 50 kal

Hari ke-3 80 ml 60 kal

Hari ke-4 90 ml 70 kal

Hari ke -5 100 ml 80 kal

Hari ke-6 110 ml 90 kal

Hari ke-7 120 ml 100 kal

Hari ke-10 150-200 ml >120 kal

Sumber : saifudin ,abdul bari ,2009, Ilmu Kebidanan, Jakarta.

2. Eliminasi

Pengeluaran mekonium biasanya dalam 10 jam pertama dan dalam 4

hari tinja sudah berbentuk dan berwarna biasa (marmi, 2012). Feses

pertama ini berwarna hijau kehitaman, lengket serta mengandung empedu,

asam lemak, lendir dan epitel. Sejak hari ketiga hingga hari kelima

kelahiran, feses mengalami tahap transisi dan menjadi berwarna kuning

kecoklatan (fraser coper, 2009). BAK bayi normalnya 6 sampai 10 kali

atau popok kotor per hari.

Page 259: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

239

Urine pertama dikeluarkan dalam 24 jam pertama dan setelahnya

dengan frekuensi yang semakin sering, sering meningkatnya asupan

cairan. Urin encer, berwarna kuning dan tidak berbau (Vivian, 2013)

3. Istirahat dan tidur

Dalam 2 minggu pertama setelah bayi lahir, bayi normalnya sering

tidur. Bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama 16 jam

sehari. Pada umunya bayi terbangun sampai malam hari pada usia 3 bulan

(Vivian, 2013).

4. Personal hygine

Bayi ditunda memandikan kira kira sedikitnya 4-6 jam setelah

kelahiran, setelah suhu bayi stabil. Mandi selanjutnya 2-3 kali sehari.

Mandi menggunakan sabun dapat menghilangkan minyak dari kulit bayi

yang sangat rentan untuk mengering. Pencucian rambut hanya perlu

dilakukan sekali atau dua kali dalam seminggu. Pemakian popok harus

dilipat sehingga puting tali pusat terbuka ke udara, yang mencegah urine

dan feses membasahi tali pusat. Popok harus diganti beberapa kali sehari

ketika basah (Saifudin, 2011).

Perawatan tali pusat ialah menjaga agar tali pusat tetap kering dan

bersih. Cuci tangan dengan sabun sebelum merawat tali pusat (Saifudin,

2011).

5. Aktifitas

Bayi normal melakukan gerakan gerakan tangan dan kaki yang

simetris pada waktu bangun. Adanya tremor pada bibir, kaki dan tangan

Page 260: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

240

pada waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal ini terjadi pada waktu

tidur, kemungkinan gejala kelainanan yang perlu dilakukan pemeriksaan

lebih lanjut (Saifudin, 2011).

Bayi dapat menangis sedikitnya sekitar 5 menit per hari sampai

sebanyak-banyaknya 2 jam perhari, bergantung pada tempramen individu.

Alasan paling umum untuk menangis adalah lapar, ketidaknyamanan

karena popok basah, suhu ektrim, dan stimulasi berlebihan (Vivian, 2013).

6. Psikososial

Kontak kulit dengan kulit membuat bayi lebih tenang sehingga

didapat pola tidur yang lebih baik (saifudin, 2011). Bayi baru lahir

waspada dan sadar terhadap lingkungan saat ia terbangun. Jauh dari pasif,

bayi bereaksi terhadap rangsangan dan mulai pada usia yang sangat dini

untuk mengumpulkan informasi tentang lingkungannya (fraser cooper,

2009).

J. Kunjungan Neonatus

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai

standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada

neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah

lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.

Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonates :

1. Kunjungan neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam

setelah lahir. Hal yang dilaksanakan :

Page 261: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

241

a. Jaga kehangatan tubuh bayi

b. Berikan ASI eksklusif

c. Rawat tali pusat

2. Kunjungan neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke-3

sampai dengan hari ke-7 setelah lahir.

a. Jaga kehangatan tubuh bayi

b. Berikan ASI eksklusif

c. Cegah infeksi

d. Rawat tali pusat

3. Kunjungan neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke-8

sampai dengan hari ke-28 setelah lahir.

a. Periksa ada/tidak tanda bahaya dan atau gejala sakit

b. Lakukan :

1) Jaga kehangatan tubuh bayi

2) Berikan ASI eksklusif

3) Rawat tali pusat (Walyani, 2014).

Tujuan asuhan neonatal

Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus

terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila

terdapat kelainan pada bayi atau mengalami masalah (Rismintari, 2009).

Page 262: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

242

K. Imunisasi

Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak

dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti

untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah bahan yang

dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke

dalam tubuh melalui suntikan, seperti vaksin BCG, DPT, campak dan

melalui mulut, seperti vaksin polio.

Gambar 2.15 Jadwal Imunisasi Dasar Lengkap

Sumber: Buku KIA 2017

Keterangan:

a. Imunisasi Hepatitis B : digunakan untuk mencegah kerusakan hati.

Diberikan pada saat usia 0-7 hari.

b. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin) : Ditujukan untuk

memberikan kekebalan bayi terhadap bakteri tuberkolosis (TBC).

Page 263: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

243

Diberikan segera setelah bayi lahir di tempat pelayanan kesehatan atau

mulai 1 bulan di posyandu.

c. Imunisasi DPT: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadapat penyakit

Dipteri, Pertusis (batuk rejan) dan tetanus. Imunisasi ini pertama kali

diberikan pada bayi berusia 2 bulan. Imunisasi selanjutnya berjarak 4

minggu atau bersamaan dengan Hepatitis B.

d. Imunisasi Polio: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadap penyakit

polio (kelumpuhan). Imunisasi polio diberikan 4 kali dengan selang

waktu 4 minggu.

e. Imunisasi Campak : Mencegah bayi terkena infeksi penyakit campak.

Diberikan pada usia 9 bulan.

L. Klasifikasi neonatus

Klasifikasi neonatus menurut (Muslihatun, 2010), dibedakan menjadi tiga

kategori :

1. Klasifikasi menurut gestasi

a) Neonatus kurang bulan (preterm infant) : kurang 259 hari (37

minggu).

b) Neonatus cukup bulan (aterm infant) : 259 sampai 294 hari (37-24

minggu).

c) Neonatus lebih bulan (posterm infant) : lebih dari 294 hari (42

minggu) atau lebih.

Page 264: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

244

2. Klasifikasi neonatus menurut berat lahir :

a) Neonatus berat lahir rendah : kurang dari 2500 gr.

b) Neonatus berat lahir cukup : antara 2500 sampai 4000 gr.

c) Neonatus berat lahir lebih : lebih dari 4000 gr.

3. Klasifikasi menurut berat lahir terhadap masa gestasi, dideskripsikan

dengan masa gestasi dan ukuran berat lahir yang sesuai untuk masa

kehamilannya, yaitu :

a) Bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK) (< persentil ke-10).

b) Sesuai masa kehamilan (SMK) (persentil ke-10 sampai ke-90).

c) Besar untuk sia kehamilan (BUK) (> persentil ke-90).

(Sinclair, 2009).

Gambar 2.16 Klasifikasi BBL berdasarkan berat lahir dan UK

Page 265: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

245

M. Standar pelayanan kebidanan

Standar Penanganan neonatal

STANDAR 13 : PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

1. Tujuan :

Menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu dimulainya

pernafasan serta mencegah hipotermi, hipokglikemia dan infeksi.

2. Pernyataan standar:

Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan

pernafasan spontan mencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan,

dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan

juga harus mencegah dan menangani hipotermia.

STANDAR 24: PENANGANAN ASFIKSIA NEONATURUM

1. Tujuan :

mengenal dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum,

mengambil tindakan yang tepat dan melakukan pertolongan

kegawatdaruratan bayi baru lahir yang mengalami asfiksia neonatorum.

2. Pernyataan standar:

Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia,

serta melakukan resusitasi secepatnya, mengusahakan bantuan medis

yang di perlukan dan memberikan perawatan lanjutan.

(Sriyanti, 2016).

Page 266: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

246

2.4.2 Asuhan Kebidanan Pada Neonatus

I. Data Subyektif

1. Identitas bayi dan orang tua

Identitas sangat penting untuk menghindari bayi tertukar, gelang identitas

tidak boleh dilepas sampai penyerahan bayi (Manuaba, 2013). Umur bayi

bayi baru lahir ialah dari lahir sampai usia 4 minggu (Marmi, 2012).

2. Riwayat antenatal

Bidan harus mencatat usia ibu, periode menstruasi terakhir, dan perkiraan

waktu kelahiran. Jumlah kunjungan pranatal dicatat bersama setiap

masalah pra natal yang ada. Semua hasil laboratorium dan pengujian

pranatal termasuk laporan ultrasonografi, harus ditinjau. Kondisi pranatal

dan kondisi intra partum yang dapat mempengaruhi kesehatan dan

kesejahteraan bayi baru lahir (Varney, 2008).

3. Riwayat natal

Bayi lahir aterm dengan berat 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir

langsung menangis, gerak aktif dan tidak ada kelainan kongenital (cacat

bawaan) dengan umur kehamilan 37-42 minggu (Sholeh dalam Marmi,

2012).

4. Riwayat post natal

Riwayat bayi sejak lahir harus ditinjau ulang, termasuk pola menyusui,

berkemih, defekasi, tidur, dan menangis. Tanda vital, medikasi yang

diberikan pada bayi baru lahir dan hasil laboratorium (Walsh, 2007).

Page 267: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

247

5. Pola kebiasaan sehari-hari

a. Nutrisi

Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari perubahan karbohidrat.

Pada hari ke dua energi berasal dari pembakaran lemak setelah mendapat

susu kurang lebih hari ke 6 (Indrayani, 2013).

b. Eliminasi

Dalam 3 hari pertama feses bayi masih bercampur mekonium dengan

frekwensi sebanyak 1 kali dalam sehari sedangkan untuk BAK umumnya

bayi cukup bulan akan mengeluarkan urine 15-16 ml/kg/hari. Untuk

menjaga bayi tetap bersih, hangat, dan kering maka setelah BAK dan

BAB harus diganti popoknya (Vivian, 2013).

c. Istirahat dan tidur

Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur. Bayi

baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama 16 jam sehari

(Vivian, 2013).

d. Personal hygiene

Kebersihan kulit bayi harus benar-benar dijaga terutama bagian muka,

bokong, dan tali pusat perlu dibersihkan secara teratur (Vivian, 2013).

e. Aktifitas

Bayi normal melakukan gerakan-gerakan tangan dan kaki yang simetris

pada waktu bangun. Adanya tremor pada bibir, kaki dan tangan pada

waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal ini terjadi pada waktu tidur,

Page 268: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

248

kemungkinan gejala kelainan yang perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut (Saifuddin, 2011).

f. Psikososial

Kontak kulit dengan kulit juga membuat bayi lebih tenang sehingga di

dapat pola tidur yang lebih baik (Saifudin, 2011).

2. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum

Melihat cacat bawaan yang jelas tampak seperti hidrosefal, mikrosefali,

anensefali, keadaan gizi dan maturitas, aktivitas tangis, warna kulit, kulit

kering atau mengelupas, vernik kaseosa, kelainan kulit karena fravina

lahir, toksium, tanda-tanda metonium, dan sikap bayi tidur (Marmi, 2012).

b. Tanda-tanda vital meliputi sebagai berikut:

1) Suhu : Dianjurkan bahwa suhu rektal dan axsila tetap dalam rentang

36,5-37,5°C (Vivian, 2013).

2) Pernafasan : Frekuensi rata-rata 40-60 kali per menit, tidak ada

wheezing dan ronki (Vivian, 2013).

3) Nadi : Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180 x/menit

yang kemudian turun sampai 140 x/menit-120 x/menit pada waktu bayi

berumur 30 menit (Wiknjosastro, 2011).

2. Pemeriksaan Antoprometri

a. Berat badan

Page 269: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

249

Meletakkan kain atau kertas pelindung dan atur skala penimbangan ke titik

nol sebelum penimbangan. Hasil timbangan dikurangi berat alas dan

pembungkus bayi (Marmi, 2012).

b. Panjang badan

Panjang bayi normal adalah 45 cm-55 cm. Panjang badan ini diukur dari

kepala sampai ke tumit. Jika panjang badan bayi lebih dari 45 cm - 55

cm, kemungkinan disebabkan faktor kromosom ataupun herediter

(Marmi, 2012).

c. Lingkar Kepala

Ukuran normal lingkar kepala (LK) BBL adalah 32 cm–36,8 cm. Kepala

yang <32 cm disebut mikrocephalus yang biasanya disebabkan oleh

rubella, toksoplasmosis, dan penyakit inklusi sitomegali. Jika ukuran LK

lebih dari 4 cm dari lingkar dada ini disebut hidrocephalus akibat

peningkatan tekanan intracranial (perdarahan, lesi yang memakan tempat).

Pada hidrocephalus sutura teregang biasanya terisi oleh cairan. Lingkar

kepala ini diukur pada diameter terbesar, yaitu lingkar oksipito frontalis

(Marmi, 2012).

d Lingkar Dada

Ukuran lingkar dada biasanya lebih kecil dari lingkar kepala, panjang rata-

ratanya sekitar 30 – 33 cm. Lingkar ini diukur pada buah dada (Marmi,

2012).

Page 270: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

250

e Lingkar Abdomen

Abdomen membesar setelah bayi diberi makan karena otot abdomen bayi

meregang. Ukuran abdomen biasanya sama dengan ukuran lingkar dada

yaitu sekitar 30 – 33 cm. Lingkar ini diukur dibawah umbilikus. Lingkar

abdomen biasanya jarang diukur kecuali jika ada indikasi khusus (Marmi,

2012).

3. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala

Raba sepanjang garis sutura dan fontanel, apakah ukuran dan

tampilannya normal. sutura yang berjarak lebar mengindikasikan bayi

preterm, moulding yang buruk atau hidrosefalus. Periksa adanya trauma

kelahiran misalnya ada edema pada kepala berisi cairan yang melampaui

sutura menandakan adanya caput succedanium, ada perdarahan pada

kepala namun tidak melewati batas sutura menandakan adanya sefal

hematoma, perdarahan sub aponeurotik atau fraktur tulang tengkorak.

Perhatikan adanya kelainan seperti anensefali, mikrosefali, kraniotabes

dan sebagainya (Marmi, 2012).

b. Mata

Katarak kongenital akan mudah terlihat yaitu pupil berwarna putih.

Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau

retina. Periksa adanya sekret pada mata, konjungtivitis oleh kuman

gonokokus dapat menjadi pnoftalmia dan menyebabkan kebutaan

(Marmi, 2012).

Page 271: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

251

c. Hidung

Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus

lebih dari 2,5 cm. Periksa adanya pernafasan cuping hidung, jika cuping

hidung mengembang menunjukkan adanya gangguan pernafasan (Marmi,

2012).

d. Mulut

Salivasi tidak terdapat pada bayi normal. Bila terdapat sekret yang

berlebihan, kemungkinan ada kelainan bawaan saluran cerna (Saifuddin,

2011). Periksa bibir dan langitan, sumbing, refleks hisap dinilai saat bayi

menyusui (Indrayani, 2013).

e. Telinga

Bentuk telinga berubah sejalan masa gestasi. Pada mula minggu ke-36

beberapa kartilago dan pinna atas yang tidak tertutup, dan pinna yang

dapat membuka kembali secara perlahan ketika dilipat. Untuk mengkaji

pantau bentuk telinga, lalu lipat ujung telinga ke arah depan, berlawanan

arah sisi kepala, lepaskan dan pantau hasilnya (Marmi, 2012).

f. Leher

Periksa adanya trauma leher yang dapat menyebabkan kerusakan pada

fleksus brakhialis. Adanya lipatan kulit yang berlebihan di bagian

belakang leher menunjukkan adanya kemungkinan trisomi 21 (Marmi,

2012).

Page 272: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

252

g. Dada

Gerakan dada simetris saat bernafas. Apabila tidak simetris kemungkinan

bayi mengalami pneumotoraks, paresis diafragma atau hernia

diafragma. Pernafasan yang normal dinding dada dan abdomen bergerak

secara bersamaan. Tarikan sternum atau interkostal pada saat bernafas

perlu diperhatikan. Pada bayi cukup bulan, puting susu sudah terbentuk

dengan baik dan tampak simetris (Marmi, 2012).

h. Punggung

Periksa spina dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-

tanda abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan, lesung atau

bercak kecil berambut yang menunjukkan adanya abnormalitas medula

spinalis atau kolumna vertebra (Marmi, 2012).

i. Abdomen

Penonjolan sekitar tali pusat saat menangis, perdarahan tali pusat, jumlah

pembuluh darah pada tali pusat, dinding perut dan adanya benjolan,

distensi, gastroskisis, omfalokel, bentuk simetris atau tidak, palpasi hati,

ginjal (Muslihatun, 2010). Abdomen harus tampak bulat dan bergerak

secara bersamaan dengan gerakan dada saat bernafas. Kaji adanya

pembengkakan (Marmi, 2012).

Jika perut cekung kemungkinan terdapat hernia diafragmatika. Abdomen

yang membuncit kemungkinan karena hepatosplenomegali atau tumor

lainnya. Jika perut kembung kemungkinan adanya enterokolitis vesikalis,

omfalokel atau duktus omfaloentriskuspersisten (Marmi, 2012).

Page 273: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

253

j. Genetalia

1) Laki-laki

Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm. Periksa

posisi lubang uretra. Prepusium tidak boleh ditarik karena

menyebabkan fimosis. Periksa adanya hipospadia dan epispadia

(Marmi, 2012). Pada bayi aterm testis sudah berada dalam skrotum

(Muslihatun, 2010).

2) Perempuan

Pada bayi cukup bulan, labia mayora menutupi labia minora. Lubang

uretra terpisah dengan lubang vagina (Marmi, 2012). Terkadang tampak

adanya sekret yang berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh

pengaruh hormon ibu (Withdrawl bledding) (Marmi, 2012).

k. Anus

Anus berlubang (Indrayani, 2013). Periksa adanya kelainan atresia ani,

kaji posisinya (Marmi, 2012).

l. Ekstremitas

Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki. Periksa panjang kedua kaki

dengan meluruskan keduanya dan bandingkan. Kedua tungkai harus

dapat bergerak bebas. Kurangnya gerakan berkaitan dengan adanya

trauma misalnya fraktur, kerusakan neurologis. Periksa adanya polidaktili

atau sindaktili pada jari kaki (Marmi, 2012).

Page 274: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

254

m. Kulit

Pada neonatus preterm kulit tampak tipis dan transparan, dengan vena

menonjol di abdomen pada awal masa kehamilan. Saat masa kehamilan

semakin dekat, kulit tampak buram karena peningkatan jaringan

subkutan, hilangnya pelindung verniks kaseosa meningkatkan

deskuamasi kulit (pengelupasan) (Marmi, 2012).

4. Pemeriksaan neurologis

Pemeriksaan neurologis merupakan indikator integritas sistem saraf. Baik

respons yang menurun (hipo) maupun yang meningkat (hiper) merupakan

penyebab masalah (Varney dkk, 2008). Beberapa reflek menurut

(Muslihatun,2010) yaitu:

a) Refleks gabella

Ketuk daerah pangkal hidung secara pelan-pelan dengan menggunakan

jari telunjuk pada saat mata terbuka. Bayi akan mengedipkan mata pada

4 sampai 5 ketukan pertama.

b) Refleks menghisap (sucking), yaitu areola puting susu tertekan gusi,

lidah, dan langit-langit sehingga sinus laktiferus tertekan dan dan

memancarkan ASI.

c) Refleks mencari (rooting), yaitu bayi menoleh ke arah sentuhan di

pipinya atau di dekat mulut, berusaha untuk menghisap.

d) Refleks menelan (swallowing), dimana ASI di mulut bayi mendesak

otot di daerah mulut dan faring sehingga mengaktifkan refleks

menelan dan mendorong ASI ke dalam lambung.

Page 275: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

255

e) Refleks genggam (Palmar gasp), bila jari menyentuh telapak tangan

bayi maka jari-jarinya akan langsung menggenggam sangat kuat.

f) Tonik neck refleks, yaitu gerakan spontan otot kuduk pada bayi

normal, bila ditengkurapkan akan secara spontan memiringkan

kepalanya.

g) Startle refleks, merupakan reaksi emosional berupa hentakan dan

gerakan seperti mengejang pada lengan dan tangan dan sering diikuti

dengan tangis.

h) Stapping refleks, merupakan reflek kaki secara spontan apabila bayi

diangkat tegak dan kakinya satu persatu disentuh pada suatu dasar

ma seolah-olah bayi berjalan

i) Moro refleks, reflek yang timbul diluar kemauan /kesadaran bayi.

Contohnya jika bayi diangkat/direnggut secara kasar dari gendongan

kemudian seolah-olah bayi melakukan gerakan yang mengangkat

tubuhnya pada orang yang mendekapnya.

j) Refleks Babinsky akan timbul jika telapak kaki bayi digores

menggunakan benda tumpul maka jari kaki bayi akan membuka.

3. Analisa

Neonatus normal, usia 2 jam-28 hari, aterm, lahir normal, jenis

kelamin laki-laki/perempuan, KU baik, dengan kemungkinan masalah

pada bayi baru lahir menurut Ladewig (2006) adalah hipoglikemi,

hipotermi, ikterik, dan potensial terjadi infeksi sehubungan dengan

Page 276: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

256

perawatan yang kurang bersih pada tali pusat (Wiknjosastro, 2011).

Prognosa baik.

Identifikasi Diagnosa dan masalah

Diagnosa : Neonatus normal, usia 2 jam-28 hari, aterm, lahir normal,

jenis kelamin laki-laki/perempuan, KU baik

Masalah : Hipoglikemi , Hipotermi, Ikterus dan infeksi.

4. Penatalaksanaan

Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif,

efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien

dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan (Kemenkes RI,

2011). Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan

untuk melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan

perubahan perkembangan kondisi klien. Evaluasi atau penilaian dilakukan

segera setelah selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien. Hasil

evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien dan/atau keluarga.

Hasil evaluasi harus ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien.

Kemenkes RI (2011)

1. Beritahu ibu tetang hasil pemeriksaan. Ibu mengetahui kondisi bayinya

dan kooperatif dengan petugas.

2. Jelaskan pada ibu dan keluarga mengenai perubahan fisiologis pada

Bayi usia 1-28 hari. Dengan diberikannya penjelasan mengenai

perubahan fisiologis, ibu mampu merawat bayinya.

Page 277: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

257

3. Jelaskan kebutuhan dasar pada bayi baru lahir seperti nutrisi, Eliminasi,

istirahat dan personal hygiene. Ibu dapat memenuhi kebutuhan dasar

pada bayi baru lahir.

4. Jelaskan tanda bahaya bayi pada orang tua. Jika ditemui tanda bahaya

orang tua segera merujuk untuk perawatan lebih lanjut.

5. Ajarkan pada orang tua perawatan sehari-hari untuk bayi baru Lahir

Orang tua mengerticara perawatan bayi sehari-hari

2.5 Keluarga Berencana

2.5.1 Konsep Dasar Keluarga Berencana

A. Pengertian

Keluarga berencana (family planning, planned parenthood) adalah

suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak

kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi (Marmi, 2016).

Keluarga berencana postpartum adalah melakukan tindakan KB ketika

wanita baru melahirkan atau keguguran di rumah sakit, atau memberi

pengarahan agar memilih KB efektif (melakukan sterilisasi wanita atau

pria, menggunakan AKDR, menerima KB hormonal dalam bentuk suntik

atau susuk) (Manuaba, 2013).

Pentingnya pelaksanaan KB pasca persalinan antara lain termasuk

kembalinya fertilitas dan resiko terjadinya kehamilan, jarak kehamilan

yang dekat, resiko terhadap bayi dan ibu serta ketidaktersediaan

kontrasepsi (Widyastuti, 2011).

Page 278: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

258

B. Macam-macam KB pascasalin

1. Metode Sederhana Tanpa Alat

a. Metode Amenorea Laktasi (MAL)

1) Pengertian

MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara

eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau

minuman apapun lainnya. MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila

menyusui secara penuh (lebih efektif bila pemberian >8x sehari), belum

haid, dan umur bayi kurang dari 6 bulan (Saifuddin, 2011). Menurut

Affandi (2013), MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan

pemberian ASI secara ekslusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa

tambahan makanan atau minuman apapun lainnya (Affandi, 2013).

2) Cara kerja kontrasepsi MAL

a) Menyusui secara penuh (full breast feeding), lebih efektif bila

pemberian >8 x sehari.

b) Belum haid

c) Umur bayi kurang dari 6 bulan

d) Efektif digunakan sampai 6 bulan, namun harus dilanjutkan dengan

pemakaian metode kontrasepsi lainnya (Saifuddin, 2011).

3) Efektivitas

Efektifitas metode amenorhe laktasi tinggi (keberhasilan 98% pada 6

bulan pertama pasca persalinan) (Handayani,2010).

4) Keuntungan

Page 279: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

259

a) Untuk ibu

(1) Mengurangi resiko perdarahan pasca persalinan

(2) Mengurangi resiko anemia, dapat

(3) Meningkatkan hubungan psikologi ibu dan bayi.

b) Untuk bayi

(1) Mendapat kekebalan pasif (mendapat antibody perlindungan lewat

ASI).

(2) Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh

kembang bayi yang optimal.

(3) Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain

atau formula atau alat minum yang dipakai.

(Handayani,2010)

5) Yang dapat menggunakan MAL

Menurut Saiffudin (2011) perempuan yang menyususi secara ekslusif,

bayinya berumur kurang dari 6 bulan dan belum mendapat haid setelah

melahirkan.

6) Yang seharusnya tidak boleh memakai MAL menurut (Saifuddin, 2011)

a) Perempuan yang sudah mendapat haid setelah bersalin.

b) Perempuan yang tidak menyusui secara eksklusif.

c) Perempuan yang bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan

d) Perempuan bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam.

Page 280: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

260

b Metode Kalender

Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/ metode kontrasepsi

sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak

melakukan senggama pada masa subur atau ovulasi (Handayani, 2010).

1) Cara Kerja

Cara kerja metode kalender yaitu dengan berpedoman pada kenyataan

bahwa wanita mengalami masa ovulasi (subur) satu bulan sekali.

Sebelum melakukan metode ini pasangan suami istri harus

mengetahui masa suburnya dengan cara menghitung siklus haid

selama 6 bulan. Dan cara untuk menghitung masa subur yaitu:

Hari pertama masa subur = (siklus haid terpendek-18)

Hari terakhir masa subur= (siklus haid terpanjang-11)

(Handayani, 2010).

2) Keuntungan

a) Ditinjau dari segi ekonomi : KB kalender dilakukan secara alami

tanpa biaya sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

membeli kontrasepsi.

b) Dari segi kesehatan : sistem kalender ini jelas jauh lebih sehat

karena bisa dihindari adanya efek samping yang merugikan seperti

halnya memakai alat kontrasepsi lainnya.

c) Dari segi psikologi yaitu sistem kalender ini tidak mengurangi

kenikmatan hubungan itu sendiri seperti bila memakai kondom

misalnya.

Page 281: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

261

3) Kerugian

a) Diperlukan banyak pelatihan untuk bisa menggunakan dengan

benar.

b) Memerlukan pemberi asuhan (non-medis) yang sudah terlatih.

c) Memerlukan penahan nafsu selama fase kesuburan untuk

menghindari kehamilan.

(Handayani, 2010)

4) Indikasi

a) Pasangan usia subur.

b) Pasangan dengan alas an religious sehingga tidak dapat

menggunakan metode kontrasepsi lain

(Handayani, 2010)

5) Kontraindikasi

a) Perempuan dengan siklus haid tidak teratur

b) Perempuan yang pasangannya tidak mau berpantang selama waktu

tertentu dalam siklus haid.

(Handayani, 2010).

c Lendir Servik

Metode kontrasepsi dengan menghubungkan pengawasan terhadap

perubahan lendir serviks wanita yang dapat dideteksi di vulva. Metode

ovulasi didasarkan pada pengenalan terhadap perubahan lendir serviks

selama siklus ovulasi yang menggambarkan masa subur dalam siklus dan

waktu vertilisasi maksimal.

Page 282: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

262

1) Cara Kerja

Lendir serviks pada masa subur memiliki tekstur dan PH yang sesuai,

sehingga bisa menjadi media yang aman untuk melindungi sperma

mencapai sel telur.

2) Keuntungan

a) Memberikan kesempatan pada pasangan menyentuh tubuhnya.

b) Meningkatkan kesadaran terhadap perubahan pada tubuhnya.

c) Memperkirakan lendir yang subur sehingga memungkinkan

kehamilan.

d) Dapat digunakan untuk mencegah kehamilan.

e) Dalam kendali wanita.

3) Kerugian

a) Membutuhkan komitmen.

b) Perlu diajarkan oleh spesialis KB alami.

c) Dapat membutuhkan 2-3 siklus untuk mempelajari metode.

d) Infeksi vagina dapat menyulitkan identifikasi lendir yang subur.

e) Beberapa obat yang digunakan mengobati flu, dapat menghambat

produksi lendir serviks.

f) Melibatkan sentuhan pada tubuh, yang tidak disukai beberapa

wanita.

d Coitus Interuptus

Coitus interuptus atau senggama terputus adalah penarikan penis dari

vagina sebelum terjadinya ejakulasi (Saifudin, 2011).

Page 283: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

263

1) Cara Kerja

Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma

tidak masuk ke dalam vagina, maka tidak ada pertemuan antara

sperma dan ovum, dan kehamilan dapat dicegah. Ejakulasi di luar

vagina untuk mengurangi kemungkinan air mani mencapai rahim

(Saifudin, 2011).

2) Efektivitas

Efektivitas metode ini umumnya dianggap kurang berhasil. Metode

coitus interuptus akan efektif apabila dilakukan dengan benar dan

konsisten. Angka kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan per

tahun (Saifudin, 2011).

3) Keuntungan

a) Keuntungan kontraseptif

(1) Tidak mengganggu produksi ASI.

(2) Tidak ada efek samping.

(3) Tidak membutuhkan biaya.

(4) Tidak memerlukan persiapan khusus.

(5) Dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.

(Saifudin, 2011)

b) Manfaat non kontrasepsi :

(1) Adanya peran serta suami dalam keluarga berencana dan

kesehatan reproduksi.

(2) Menanamkan sifat saling pengertian.

Page 284: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

264

(3) Tanggung jawab bersama dalam ber-KB.

(Saifudin, 2011)

4) Kerugian

a) Sulit mengontrol tumpahan sperma selama penetrasi, sesaat dan

setelah interupsi coitus.

b) Tidak melindungi dari penyakit menular seksual.

c) Kurang efektif untuk mencegah kehamilan.

(Saifudin, 2011)

5) Indikasi

a) Pria yang ingin berpartisipasi aktif dalam KB.

b) Pasangan yang tidak ingin memakai metode KB lainnya.

c) Pasangan yang memerlukan kontrasepsi dengan segera.

(Saifudin, 2011)

6) Kontraindikasi

a) Pria yang mengalami ejakulasi dini

b) Pria yang sulit melakukan senggama terputus

c) Pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus.

(Saifudin, 2011)

e Suhu Basal

Suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam

keadaan tidur. Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera

setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktifitas laiinya.

Page 285: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

265

1) Cara Kerja

Apabila hasil catatan suhu tubuh tidak terjadi kenaikan suhu tubuh,

kemungkinan tidak terjadi masa subur/ovulasi sehingga tidak terjadi

kenaikan suhu tubuh. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya korpus

luteum yang memproduksi progesteron. Begitu sebaliknya, jika terjadi

kenaikan suhu tubuh dan terus berlangsung setelah masa subur/ovulasi

kemungkinan terjadi kehamilan.

2) Keuntungan

a) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada pasangan suami

istri tentang masa subur/ovulasi.

b) Membantu wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur

mendeteksi masa subur/ovulasi.

c) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi ataupun meningkatkan

kesempatan untuk hamil.

d) Membantu menunjukkan perubahan tubuh lain pada saat

mengalami masa subur/ovulasi seperti perubahan lendir servik.

e) Metode suhu basal tubuh yang mengendalikan adalah wanita itu

sendiri.

3) Keterbatasan

a) Mmembutuhkan motivasi dari pasangan suami istri.

b) Memerlukan konseling dan KIE dari tenaga medis.

c) Suhu tubuh basal dapat dipengaruhi oleh penyakit, gangguan tidur,

merokok, alcohol, stress, penggunaan narkoba.

Page 286: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

266

d) Pengukuran suhu tubuh harus dilakukan pada waktu yang sama.

e) Tidak mendeteksi awal masa subur.

f) Membutuhkan masa pantang yang lama.

2. Metode Sederhana Dengan Alat

a. Kondom

1) Pengertian

Kondom merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari

berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastic (vinil), atau bahan

alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan

seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, terbentuk

silinder, dengan muaranya tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau

mempunyai bentuk seperti puting susu (Handayani, 2010).

2) Tipe Kondom

a) Kondom kulit

b) Kondom lateks

c) Kondom plastik (Handayani, 2010).

3) Cara kerja kondom

Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur

dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang

pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran

reproduksi perempuan. Mencegah penularan mikroorganisme (IMS

termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan

Page 287: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

267

yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil)

(Handayani, 2010).

4) Keuntungan

a) Memberi perlindungan terhadap IMS.

b) Tidak mengganggu kesehatan klien.

c) Murah dan dapat dibeli secara umum.

d) Tidak perlu pemeriksaan fisik.

e) Tidak mengganggu produksi ASI.

f) Mencegah ejakulasi dini.

g) Membantu mencegah terjadinya kanker serviks.

(Handayani, 2010 )

5) Kerugian

a) Angka kegagalan terlalu tunggi.

b) Perlu menghentikan sementara aktifitas & spontanitas hubungan seks

c) Perlu dipaki secara konsisten.

d) Haru selalu tersedia setiap kali hubungan seks.

e) Masalah pembuangan kondom bekas.

(Handayani, 2010)

6) Kondom dapat digunakan untuk:

a) Pria yang ingin berpartisipasi aktif dalam program KB.

b) Ingin segera mendapatkan kontrasepsi.

c) Ingin kontrasepsi tambahan.

(Saifuddin, 2013)

Page 288: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

268

7) Tidak dapat dipakai untuk

a) Pria dengan pengalaman ejakulasi dini.

b) Pria yang sulit melakukan senggama terputus.

c) Pria yang memiliki kelainan fisik atau psikologis.

d) Perempuan yang mempunyai pasangan yang sulit bekerja sama.

e) Pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi.

f) Pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus.

8) Efektivitas

Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali

berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom

tidak efektif karena tidak dipakai secara konsisten. Angka kegagalan

kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun (Saifuddin,

2010).

3. Metode Efektif

a. Pil KB

1) Pengerian

Pil progestin merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormon sitetis

progesteron (Handayani, 2010).

2) Cara kerja pil KB

a) Menekan ovulasi

b) Mencegah implatasi

c) Lendir servik mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma

Page 289: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

269

d) Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan

sendirinya akan terganggu pula.

(Handayani, 2010)

3) Manfaat

a) Memiliki efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektivitas

tubektomi), apabila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 1000

perempuan dalam tahun pertama penggunaan).

b) Risiko kesehatan sangat kecil.

c) Tidak mengganggu hubungan seksual.

d) Siklus haid menjadi teratur, jumlah darah haid berkurang

(mencegah anemia), dan tidak terjadi nyeri haid.

e) Metode ini dapat dgunakan untuk membantu mencegah hal berikut:

(1) Kehamilan ektopik

(2) Kanker ovarium

(3) Kanker endometrium.

4) Kerugian

Harus minum pil secara teratur, dalam waktu panjang dapat menekan

fungsi ovarium, penyulit ringan (berat badan bertambah, rambut

rontok, tumbuh akne, mual sampai muntah), mempengaruhi fungsi

hati dan ginjal (Manuaba dkk, 2010).

5) Indikasi

Minipil :

Page 290: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

270

Usia reproduksi, telah memiliki anak atau pun yang belum memiliki

anak, menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif

selama periode menyusui, pascapersalinan dan tidak menyusui,

pascakeguguran, perokok segala usia, mempunyai tekanan darah

tinggi (selama <180/110 mmHg) atau dengan masalah pembekuan

darah, tidak boleh menggunakan estrogen (Saifuddin, 2011).

b. KB suntik

1) Pengertian

Suntikan progestin Merupakan suntikan yang berisi hormon

progesteron (Handayani, 2010).

2) Cara Kerja KB Suntik

a) Mencegah ovulasi

b) Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan

penetrasi sperma.

c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi.

d) Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

(Saifudin, 2011)

e) Tidak mengganggu produksi ASI.

f) Efektif sampai laktasi berhenti

(Manuaba, 2010)

3) Keuntungan

a) Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun.

b) Pemberiannya sederhana setiap 8-12 minggu.

Page 291: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

271

c) Tingkat efektivitasnya tinggi.

d) Hubungan seks dengan suntikan KB bebas.

e) Pengawasan medis yang ringan.

f) Dapat diberikan pascapersalinan, pasca-keguguran atau

pascamenstruasi.

g) Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.

h) Suntikan KB cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta KB akan

mendapatkan menstruasi (Manuaba dkk, 2010).

4) Kerugian

a) Perdarahan yang tidak menentu.

b) Terjadi amenorea (tidak datang bulan) berkepanjangan.

c) Masih terjadi kemungkinan hamil.

d) Kerugian atau penyulit inilah yang menyebabkan peserta KB

menghentikan suntikan KB (Manuaba dkk, 2010).

5) Efek Samping

a) Amenorea

b) Mual/pusing/muntah.

c) Perdarahan/perdarahan bercak (spotting)

(Saifudin, 2011)

6) Yang boleh menggunakan

a) Hamil atau diduga hamil.

b) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.

c) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.

Page 292: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

272

d) Menggunakan obat tuberculosis (rifampisin), atau obat untuk

epilepsy (fenitoin dan barbiturat).

e) Kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

f) Sering lupa menggunakan pil.

g) Miom uterus. Progestin memicu pertumbuhan miom uterus.

h) Riwayat stroke. Progestin menyebabkan spasme pembuluh darah.

(Saifuddin, 2011)

7) Yang tidak boleh menggunakan

a) Hamil atau di duga hamil

b) Perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyebabnya

c) Usia >35 tahun yang merokok

d) Riwayat pebyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi

(>180/110 mmHg).

e) Keganasan pada payudara

(Saifudin, 2011)

8) Efektivitas

Kedua kontrasepsi suntik mempunyai efektivitas yang tinggi, dengan

0,3 kehamilan per 100 perempuan pertahun, asal penyuntikannya

dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan

(Saifuddin, 2011).

Page 293: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

273

c. Susuk KB/implant (AKBK)

1) Pengertian

Salah satu jenis alat kontrasepsi yang berupa susuk terbuat dari sejenis

karet silastik yang berisi hormon, dipasang pada lengan atas

(Handayani, 2010).

2) Macam-macam KB Implant

a) Norplant

Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,

dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan

lama kerjanya lima tahun.

b) Jadena dan Indoplant

Terdiri atas dua batang yang berisi 75 mg levonorgestrel dengan

lama kerja tiga tahun.

c) Implanon

Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm

dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan

lama kerjanya 3 tahun.

(Saifuddin, 2013).

3) Cara Kerja KB Implant

a) Lendir serviks menjadi kental.

b) Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit

terjadi implantasi.

c) Mengurangi transportasi sperma.

Page 294: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

274

d) Menekan ovulasi (Saifudin, 2011).

4) Keuntungan

Dipasang selama lima tahun, kontrol medis ringan, dapat dilayani

didaerah pedesaan, penyulit medis tidak terlalu tinggi biaya murah.

(Manuaba dkk, 2010). Menurut Saifudin (2011) keuntungan implan :

a) Daya guna tinggi.

b) Perlindungan jangka panjang (sampai lima tahun).

c) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.

d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.

e) Bebas dari pengaruh esterogen

5) Kerugian

a) Menimbulkan gangguan menstruasi, yaitu tidak mendapat

menstruasi dan terjadi perdarahan yang tidak teratur.

b) Berat badan bertambah.

c) Menimbulkan akne, ketegangan payudara.

d) Liang senggama terasa kering.

(Manuaba dkk, 2010).

6) Efek Samping

a) Amenorea.

b) Perdarahan bercak (spotting) ringan.

c) Ekspulsi.

d) Infeksi pada daerah isersi.

e) Berat badan naik/turun.

Page 295: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

275

(Saifuddin, 2011)

7) Yang boleh menggunakan

a) Usia reproduksi.

b) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang.

c) Ibu menyusui.

d) Pascakeguguran/abortus.

e) Tidak menginginkan anak lagi, tapi tidak mau menggunakan metode

kontrasepsi mantap.

f) Wanita dengan kontraindikasi hormone estrogen.

g) Sering lupa mengkonsumsi pil.

(Saifudin, 2011)

8) Yang tidak boleh menggunakan

a) Hamil atau diduga hamil.

b) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.

c) Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

d) Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.

e) Miom uterus dan kanker payudara.

f) Gangguan toleransi glukosa.

(Saifuddin, 2011)

9) Efektivitas

0,2 –1 kehamilan per 100 perempuan (Saifudin,2011).

Page 296: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

276

d. IUD/AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

1) Pengertian

Suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat

efektif, reversibel, dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua

perempuan usia reproduktif. (Handayani, 2010)

2) Cara Kerja KB IUD/AKDR

a) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.

b) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.

c) Mencegah sperma dan ovum bertemu.

d) Mencegah implantasi.

(Saifudin, 2011)

3) Jenis-jenis IUD/AKDR

a) AKDR CuT-380A

Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbetuk huruf T

diselubungi oleh kawat halus yang terbuat dari Tembaga (Cu)

b) NOVA T

(Saifudin, 2011)

4) Keuntungan

a) Efektivitasnya tinggi.

b) AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.

c) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari Cu-T380A dan tidak

perlu diganti).

d) Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.

Page 297: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

277

e) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.

f) Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk

hamil.

g) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.

h) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus

(apabila tidak terjadi infeksi).

i) Dapat digunakan sampai menopause ( 1 tahun atau lebih setelah haid

terakhir).

j) Tidak ada interaksi dengan obat-obatan.

k) Membantu mencegah kehamilan ektopik.

(Saifuddin, 2011 )

5) Kerugian

a) IUD tidak melindungi terhadap IMS

b) Masih terjadi kehamilan dengan AKDR in situ.

c) Terdapat perdarahan (spotting dan menometroragia)

d) Leukorea, sehingga menguras protein tubuh dan liang senggama

terasa lebih basah.

e) Dapat terjadi infeksi.

f) Tingkat akhir infeksi menimbulkan kemandulan primer atau

sekunder dan kehamilan ektopik.

g) Tali AKDR dapat menimbulkan perlukaan portio uteri dan

mengganggu hubungan seksual.

(Manuaba dkk, 2011)

Page 298: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

278

6) Efek Samping

a) Efek samping umum :

(1) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama akan

berkurang setelah 3 bulan).

(2) Haid lebih lama dan banyak.

(3) Perdarahan (spotting) antar menstruasi.

(4) Saat haid lebih sakit.

b) Komplikasi lain :

(1) Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah

pemasangan.

(2) Perdarahan berat pada waktu haid atau di antaranya yang

memungkinkan penyebab anemia.

(3) Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan

benar)

(Saifuddin, 2011)

7) Yang boleh menggunakan

Menurut( Saifudin, 2011) :

a) Usia reproduksi.

b) Keadaan nulipara.

c) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.

d) Perempuan menyusui yang menginginkan kontrasepsi.

e) Setelah menyusui dan tidak ingin menyusui bayinya.

f) Setelah abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.

Page 299: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

279

g) Perempuan dengan resiko rendah IMS.

h) Tidak menghendaki metode hormonal.

i) Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari.

j) Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama.

8) Yang tidak boleh menggunakan

a) Sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil).

b) Perdarahan vagina yang tidak diketahui (sampai dapat di evaluasi).

c) Sedang mederita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis).

d) Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP

atau abortus septik.

e) Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim

yang dapat mempengaruhi kavum uteri.

f) Penyakit trofoblas yang gans.

g) Diketahui menderita TBC pelvic.

h) Kanker alat genetal.

i) Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.

(Saifuddin, 2011)

4. Metode Kontap (Kontrasepsi Mantap)

a. Tubektomi/MOW (pada wanita)

1) Pengertian

Tubektomi adalah setiap tindakan pada saluran telur yang

mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkutan tidak akan

mendapatkan keturunan lagi. (Handayani, 2010)

Page 300: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

280

2) Mekanisme Kerja

Cara kerja dengan mengoklusi tuba falopi (mengikat, memotong atau

memasang cincin disaluran transportasi sperma terhambat dan proses

fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi (Saifuddin, 2011).

3) Yang boleh menggunakan

a) Wanita pada usia >26 tahun

b) Wanita dengan paritas >2

c) Wanita yang yakin telah mempunyai keluarga besar yang dikehendaki

d) Wanita yang pada kehamilannya akan menimbulkan resiko kesehatan

yang serius

e) Wanita pascapersalinan

f) Wanita pasca keguguran

g) Wanita yang paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini

(Handayani, 2010).

4) Yang tidak boleh menggunakan

a) Wanita yang hamil

b) Wanita dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas

c) Wanita dengan infeksi sistematik atau pelvik

d) Wanita yang tidak boleh menjalani proses pembedahan

e) Wanita yang kurang pasti mengenai keinginan fertilitas di masa depan

f) Wanita yang belum memberikan persetujuan tertulis

(Handayani, 2010)

Page 301: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

281

b. Vasektomi/MOP (pada pria)

1) Pengertian

Suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman,

sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan

tidak memerlukan anastesi umum (Handayani, 2011).

2) Efektifitas

Angka keberhasilan amat tinggi 99%, angka kegagalan 0–22%,

umumnya <1 % (Handayani, 2011).

3) Yang tidak boleh menggunakan

a) Umur klien >37 tahun

b) Tidak ada ovulasi

c) Infeksi pelvis yang masih aktif

d) Tuberkulosis genitalia interna.

(Saifudin, 2011).

C. Tujuan dari KB pasca salin

Menurut (Marmi, 2016) Tujuan dari KB pasca salin yaitu :

1. Menjaga jarak kehamilan, sehingga berkontribusi terhadap AKI

maupun AKB.

2. Berkontribusi secara tidak langsung terhadap pengendalian

pertumbuhan penduduk beserta dampaknya.

Page 302: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

282

D. Pemilihan Kontrasepsi yang Rasional

Gambar 2.17 Urutan pemilihan kontrasepsi yang rasional

Sumber: Affandi, Biran 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Konrasepsi. Jakarta, halaman U-9.

E. Waktu untuk Memulai Kontrasepsi

1. Waktu untuk memulai kontrasepsi pada wanita menyusui dapat

dilihat pada tabel 2.16 :

Tabel 2.16. Waktu untuk Memulai Kontrasepsi pada Wanita

Menyusui Metode Kontrasepsi Waktu yang Dianjurkan

MAL Segera setelah bayi lahir

AKDR 3 mgg pasca salin

AKDR Post plasenta Setelah plasent lahir

Kontap 6 minggu pasca salin

Kondom 6 minggu pasca salin

Kontrasepsi Progestin 6 minggu pasca salin

Kontrasepsi Kombinasi 6 bulan pasca salin

Sumber : Saifuddin Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.

Jarak antara dua kelahiran 2-4 tahun

Page 303: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

283

2. Untuk klien yang tidak menyusui dianjurkan menggunakan

kontrasepsi seperti tabel 2.17 :

Tabel 2.17 Waktu untuk Memulai Kontrasepsi Pada Wanita yang

Tidak Menyusui

Metode Kontrasepsi Waktu yang Dianjurkan

AKDR 3 minggu pasca salin

AKDRPost plasenta Setelah plasenta lahir

Kontap 6 minggu pasca salin

Kondom Setelah persalinan

Kontrasepsi Progestin Setelah persalinan

Kontrasepsi Kombinasi 3 bulan pasca salin

Sumber : Saifuddin Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.

E. Langkah–Langkah Konseling KB SATU TUJU

Dalam memberikan konseling. Khususnya bagi calon

klien KB yang baru hendaknya dapat diterapkan 6 langkah yang sedah

dikenal dengan kata kunci SATU TUJU. Penerapan SATU TUJU

tersebut tidak perlu dilakukan secara berurutan karena petugas harus

menyesuaikan diri dengan kebutuhan klien. Beberapa klien

membutuhkan lebih banyak perhatian pada langkah yang satu

dibandingkan dengan langkah lainnya. Kata kunci SATU TUJU adalah

sebagai berikut :

1. SA : sapa dan salam

Sapa dan salam kepada klien secara terbuka dan sopan.

Berikan perhatian sepenuhnya kepada mereka dan berbicara ditempat

yang nyaman serta terjamin privasinya. Yakinkan klien untuk

Page 304: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

284

membangun rasa percaya diri.Tanyakan kepada klien apa yang perlu

dibantu serta jelaskan pelayanan apa yang dapat diperolehnya.

2. T : Tanya

Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien

untuk berbicara mengenai pengalaman keluarga berencana dan

kesehatan reproduksi, tujuan, kepentingan, harapan, serta keadaan

kesehatan dan kehidupan keluarganya.Tanyakan konstrasepsi yan

diiginkan ole klien. Berikan perhatian kepada klien apa yang

disampaikan oleh klien ssuai dengan kata-kata, gerak isyarat dan

caranya.Coba tempatkan diri kita di dalam hati klien.Perlihatkan

bahwa kita memahami. Dengan memahami pengetahuan, kebutuhan

dan keinginan klien kita dapat membantunya.

3. U: Uraikan

Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa pilihan

reproduksi yang paling mungkin, termasuk pilihan beberapa jenis

kontrasepsi. Bantulah klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia

ingini, serta jelaskan pula jenis-jenis lain yang ada. Juga jelaskan

alternative kontrasepsi lain yang mungkin diingini oleh klien.Uraikan

jugamengenai risiko penularan HIV/ Aids dan pilihan metode ganda.

4. TU : Bantu

Bantulah klien menentukan pilihannya. Bantulah klien berfikir

mengenai apa yangpaling sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.

Page 305: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

285

Doronglah klien untuk menunjukkan keinginannya dan mengajukan

pertanyaan. Tanggapilah secara terbuka. Petugas membantu klien

mempertimbangkan criteria dan keinginan klien terhadap setiap jenis

kontrasepsi.Tanyakan juga apakah pasangannya akan memberikan

dukungan dengan pilihan tersebut. Jika memungkinkan diskusikan

mengenai pilihan tersebut pada pasangannya. Pada akhirnya yakinkan

bahwa klien telah membuat suatu keputusan yang tepat. Petugas dapat

menanyakan : Apakah anda sudah memutuskan pilhan jenis

kontrasepsi? Atau apa jenis kontrasepsi terpilih yang akan digunakan.

5. J : Jelaskan

Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi

pilihannya setelah klien memilih jenis kontrasepsinya, jika

diperlukan perlihatkan alat/obat kontrasepsinya.Jelaskan bagaimana

alat/obat kontrasepsi tersebut digunakan dan bagaimana cara

penggunaannya. Sekali lagi doronglah klien untuk bertanya dan

petugas menjawab secara jelas dan terbuka. Beri penjelasan juga

tentang manfaat ganda metode kontrasepsi, misalnya kondom yang

dapat mencegah infeksi menular seksual (IMS). Cek pengetahuan

klien tantang penggunaan kontrasepsi pilihannya dan puji klien

apabila dapat menjawab dengan benar.

6. U : Kunjungan Ulang

Perlunya dilakukan kunjungan ulang. Bicarakan dan buatlah

perjanjian, kapan klien akan kembali untuk melakukan pemeriksaan

Page 306: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

286

atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan. Perlu juga selalu

mengingatkan klien untuk kembali apabila terjadi suatu masalah.

E. Penapisan KB

1. Penapisan KB Hormonal

Tabel 2.18 Penapisan KB Hormonal

Metode hormonal (pil kombinasi, pil

progestin, suntikan dan susuk) Ya Tidak

Hari pertama haid terakhir 7 hari yang lalu

atau lebih

Menyusui dan kurang dari 6 minggu pasca

persalinan

Perdarahan/perdarahan bercak antara haid

setelah senggama

Ikterus pada kulit atau mata

Nyeri kepala hebat atau gangguan visual

Nyeri hebat pada betis, paha atau dada, atau

tungkai bengkak (odeme)

Tekanan darah diatas 160 mmHg (sistolik)

atau 90 mmHg (diastolik)

Massa atau benjolan pada payudara

Sedang minum obat-obatan anti kejang

(epilepsi)

Sumber : Affandi, 2014

Page 307: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

287

2. Penapisan KB Non Hormonal

Tabel 2.19 Penapisan KB Non Hormonal

AKDR(semua jenis pelapas tembaga dan progestin)

Ya

Tidak

Apakah hari pertama haid terakhir 7 hari yang lalu

Apakah klien (atau pasangan) mempunyai pasangan

seks lain

Apakah pernah mengalami infeksi menular seksual

(IMS)

Apakah pernah mengalami penyakit radang panggul

atau kehamilan ektopik

Apakah pernah mengalami haid banyak (lebih dari 1-2

pembalut tiap 4 jam)

Apakah pernah mengalami haid lama (lebih dari 8 hari)

Apakah pernah mengalami dismenore berat yang

membutuhkan anlgetik dan/atau istirahat baring

Apakah pernah mengalami perdarahan bercak antara

haid aatau setelah senggama

Apakah pernah mengalami gejala penyakit jantung

valvular atau congenital

Sumber : Affandi, 2014

Keterangan :

1) Apabila klien menyusui dari 6 minggu pasca persalinan maka pil

kombinasi adalah metode pilihan terakhir.

2) Tidak cocok untuk pil progestin (mini pil), suntikan (DMPA NET-ET)

atau susuk.

3) Tidak cocok untuk suntikan progestin (DMPA atau NET-ET)

Page 308: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

288

Jika semua keadaan diatas adalah “Tidak” (negative) dan tidak dicurigai

adanya kehamilan, maka dapat diteruskan dengan konseling metode

khusus. Bila respon banyak yang “Ya” (positif) berarti klien perlu

dievaluasi sebelum keputusan akhir dibuat.

Catatan :

Klien tidak selalu memberikan informasi yang benar tentang

kondisi diatas. Namun, petugas kesehatan harus mengetahui bagaimana

keadaan klien sebenarnya. Bila diperlukan, petugas dapat mengulang

pertanyaan dengan cara yang berbeda. Juga perlu diperhitungkan masalah

sosial, bidaya atau agama yang mungkin berperngaruh terhadap respon

klien tersebut (dan pasangannya) (Affandi, 2014).

Bagaimana menyakini pasien tidak hamil

Klien tidak hamil apabila

1) Tidak senggama sejak haid terakhir

2) Sedang memakaia metode efektif secara baik dan benar

3) Sekarang di dalam 7 hari pertama haid terakhir

4) Didalam 4 minggu pascapersalinan

5) Dalam 7 hari pasca keguguran

6) Menyusui dan tidak haid

Pemeriksaan fisik jarang dilakukan,kecuali untuk menyingkirkan

kehamilan yang lebih dari 6-8 minggu

Laboratorium

Page 309: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

289

Uji kehamilan yang biasa tidak selalu menolong, kecuali tersedia uji

kehamilan yang lebih sensitive, jika tidak tersedia tes kehamilan yang

sensitive, klien dianjurkan memakai kontrasepsi barier sampai haid

berikutnya (Affandi, 2014).

2.5.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

I. Pengkajian

a. Data subyektif

1) Biodata

a) Umur

Wanita usia < 20 tahun menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda

kehamilan, usia 20-35 tahun untuk menjarangkan kehamilan, dan usia

> 35 tahun untuk mengakhiri kesuburan (Saifuddin, 2011).

b) Pendidikan

Makin rendah pendidikan masyarakat, semakin efektif metode KB

yang dianjurkan yaitu kontap, suntikan KB, susuk KB atau AKBK

(Alat Susuk Bawah Kulit), AKDR (Manuaba, 2012).

c) Pekerjaan

Hal ini untuk mengetahui taraf hidup dan social ekonomi agar nasehat

kita sesuai. (Roumali, 2011). Tinggi rendahnya status social dan

ekonomi penduduk Indonesia akan memengaruhi perkembangan dari

kemajuan program KB (Handayani, 2010).

Page 310: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

290

d) Alamat

Wanita yang tinggal di tempat terpencil mungkin memilih metode

yang tidak mengharuskan mereka berkonsultasi secara teratur dengan

petugas keluarsga berencana (Handayani, 2010).

2) Keluhan utama

Keluhan utama pada ibu pascasalin menurut Saifuddin (2011) adalah:

a) Usia 20-35 tahun ingin menjarangkan kehamilan.

b) Usia >35 tahun tidak ingin hamil lagi.

3) Riwayat kesehatan

a) Penggunaan kontrasepsi hormonal tidak diperbolehkan pada ibu yang

menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara, diabetes

mellitus disertai komplikasi, penyakit hati akut, jantung, stroke

(Saifuddin, 2011).

b) Kontrasepsi implan dapat digunakan pada ibu yang menderita tekanan

darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau anemia

bulan sabit (sickle cell) (Saifuddin, 2011).

c) Penyakit stroke, penyakit jantung koroner/infark, kanker payudara tidak

diperbolehkan menggunakan kontrasepsi pil progestin (Saifuddin,

2011).

4) Riwayat Kebidanan

a) Riwayat Haid

Pada metode KB MAL, ketika ibu mulai haid lagi itu pertanda ibu

sudah subur kembali dan harus segera mulai menggunakan metode KB

Page 311: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

291

lainnya (Saifuddin, 2011). Meskipun beberapa metode KB mengandung

risiko, menggunakan kontrasepsi lebih aman, terutama apabila ibu

sudah haid lagi (Saifuddin, 2011). Penggunaan KB hormonal progestin

diperbolehkan pada ibu dengan riwayat haid teratur dan tidak ada

perdarahan abnormal dari uterus (Hartanto, 2014). Bagi ibu dengan

riwayat dismenorhea berat, jumlah darah haid yang banyak, haid yang

ireguler atau perdarahan bercak (spotting) tidak dianjurkan

menggunakan IUD (Hartanto, 2014).

b) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu

Bila miniPil gagal dan terjadi kehamilan, maka kehamilan tersebut jauh

lebih besar kemungkinannya sebagai kehamilan ektopik, ini serupa

dengan IUD, maka ibu tidak diperkenankan menggunakan KB pil

progestin dan IUD (Hartanto, 2015). Ibu dengan riwayat keguguran

septik dan kehamilan ektopik, tidak diperkenankan menggunakan KB

AKDR (Saifuddin, 2011). Pada ibu pasca keguguran ada infeksi

pemasangan AKDR ditunda 3 bulan sampai infeksi teratasi (Saifuddin,

2011). Apabila pada persalinan terjadi perdarahan banyak hingga Hb< 7

gr% maka penggunaan AKDR ditunda hingga anemia teratasi

(Safuddin, 2011).

c) Riwayat KB

Bila mini-Pil gagal dan terjadi kehamilan, maka kehamilan tersebut

jauh lebih besar kemungkinannya sebagai kehamilan ektopik, ini serupa

Page 312: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

292

dengan IUD, maka ibu tidak diperkenankan menggunakan KB pil

progestin dan IUD lagi (Hartanto, 2015).

5) Pola kebiasaan sehari-hari

a) Nutrisi

KB Hormonal (Implan, suntik, pil) merangsang pusat pengendali nafsu

makan dihipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak

daripada biasanya (Hartanto, 2015).

b) Personal Hygiene

Penggunaan kontrasepsi progestin dapat menimbulkan jerawat,

sehingga kebersihan wajah harus diperhatikan (Saifuddin, 2011).

Kebersihan perlu lebih diperhatikan karena pada pemakaian IUD

potensial PID lebih tinggi (Saifuddin, 2011).

c) Istirahat/tidur

Gangguan tidur yang dialami ibu pemakai kontrasepsi hormonal

dikarenakan pada awal pemakaian dapat memberikan efek samping dari

(mual, pusing, nyeri payudara, perubahan perasaan) (Saifuddin, 2011).

d) Kehidupan seksual

Pada penggunaan jangka panjang kontrasepsi hormonal dapat

menimbulkan kekeringan vagina, menurunkan libido (Saifuddin, 2011).

6) Riwayat ketergantungan

Untuk penggunaan KB hormonal tidak dianjurkan oleh ibu yang

menggunakan obat-obatan dalam jangka panjang. Bagi ibu yang perokok

dapat menggunakan kontasepsi suntikan progestin begitu juga dengan ibu

Page 313: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

293

yang menggunakan obat epilepsy (fenitoin dan barbiturat) atau obat

tuberculosis (rifampisin) (Saifuddin,2011).

7) Latar belakang sosial budaya

Kontrasepsi suntik dipandang dari sudut agama baik itu Islam, Kristen,

Katolik, Budha, Hindu diperbolehkan asal bertujuan untuk mengatur

kehamilan bukan untuk mengakhiri kehamilan (Hartanto, 2015).

II. Data Obyektif

a Pemeriksaan umum

1) Tekanan darah

Suntikan progestin dan implant dapat digunakan untuk wanita yang

memiliki tekanan darah <180/110 mmHg (Saifuddin, 2011).

2) Nadi

Denyut nadi ireguler (aritmia) menunjukkan klien kemungkinan mengidap

kelainan jantung (Saifuddin, 2011).

3) Suhu

Suhu normal36-37oC, pada akseptor IUD dengan PID akan terjadi

kenaikan suhu mencapai 38oC atau lebih (Hartanto, 2015).

b Pemeriksaan antropometri

Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara

kurang dari 1–5 Kg dalam tahun pertama. Penyebab pertambahan berat

badan tidak jelas. Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh

(Hartanto, 2010: 171). Salah satu keterbatasan kontrasepsi hormonal yaitu

Page 314: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

294

terjadi peningkatan/penurunan berat badan. Ibu dengan obesitas tidak

diperbolekan menggunakan kntraepsi hormonal (Saifuddin, 2011).

c Pemeriksaan fisik

1) Muka

Akan timbul hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan di daerah muka)

pada penggunaan kontrasepsi progestin, namun keterbatasan ini jarang

terjadi (Saifuddin, 2011).

2) Mata

Kehilangan penglihatan atau pandangan kabur merupakan peringatan

khusus untuk pemakai pil progestin (Saifuddin, 2011). Kontrasepsi

hormonal dapat digunakan dengan konjungtiva palpebra pucat (anemis),

sklera putih (tidak ikterus), pandangan mata tidak kabur (Saifuddin, 2011)

Anemia merupakan kontraindikasi dari penggunaan kontrasepsi IUD,

karena salah satu efek samping dari IUD adalah perdarahan. Jika ibu

dengan anemia menggunakan IUD itu akan memperparah anemia itu

sendiri (Saifuddin, 2011).

3) Leher

Tidak ditemukan penegangan vena jugularis, tidak pembengkakan pada

kelenjar tyroid dan limfe (Saifuddin, 2011).

4) Payudara

a) Kontrasepsi suntikan tidak menambah risiko terjadinya karsinoma

seperti kasinoma payudara atau cervix, malah progesterone termasuk

Page 315: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

295

DMPA dapat digunakan untuk mengobati karsinoma endometrium

(Hartanto, 2011).

b) Keterbatasan pada penggunaan KB progestin dan implant akan timbul

nyeri pada payudara (Saifuddin, 2011).

c) Terdapat benjolan/kanker payudara/riwayat kanker payudara tidak

boleh menggunakan implan maupun progestin (Saifuddin, 2011).

5) Abdomen

a) Dapat terjadi kram abdomen sesaat setelah pemasangan AKDR.

Pastikan dan tegaskan adanya penyakit radang panggul dan penyebab

lain dari kekejangan. Apabila klien mengalami kejang yang berat,

lepaskan AKDR (Safuddin, 2011).

b) Bila ditemukan pengguna implan disertai nyeri perut bagian bawah

yang hebat kemungkinan terjadi kehamilan ektopik (Saifuddin, 2011).

6) Genetalia

a) DMPA lebih sering menyebabkan perdarahan, perdarahan bercak dan,

amenorea (Hartanto, 2011).

b) Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan AKDR diantaranya

mengalami haid yang lebih lama dan banyak, perdarahan (spotting)

antar menstruasi, dan komplikasi lain dapat terjadi perdarahan hebat

pada waktu haid (Saifuddin, 2011).

c) Kondisi yang memerlukan perhatian khusus saat tindakan vasektomi

adalah adanya temuan berupa undensensus testikularis,

Page 316: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

296

hidrokel/varikokel, massa intraskrotalis atau hernia inguinalis

(Saifuddin, 2011).

7) Ekstremitas

Ibu dengan varises di tungkai dapat menggunakan AKDR (Saifuddin,

2011).

Lokasi yang biasanya digunakan untuk penanaman kapsul adalah

bagian dalam lengan atas yang tidak dominan, walaupun implan

sebenarnya dapat dimasukkan dibagian tubuh yang lain (misal: bokong,

abdomen bagian bawah, tungkai atas). Lengan atas bagian dalam

merupakan area tubuh yang terlindungi, mudah dijangkau untuk

memasang dan kembali melepas implan, tidak terlalu terlihat dan mudah

dijangkau oleh klien saat melakukan perawatan pascainsersi dan pasca

pelepasan (Varney, 2008).

III. Analisa

Diagnose : P APIAH umur 15-49 tahun, calon peserta KB pasca salin,

keadaan umum baik, tidak ada kontraindikasi untuk menggunakan

kontrasepsi pasca salin. Prognosa baik.

a. Masalah I : Amenorhea

Tujuan : Setelah diberikan asuhan, ibu tidak mengalami komplikasi

lebih lanjut

Kriteria : Ibu bisa beradaptasi dengan keadaanya

Intervensi menurut Saifuddin (2010):

Page 317: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

297

1) Kaji pengetahuan pasien tentang amenorrhea.

Rasional: Mengetahui tingkat pengetahuan pasien.

2) Pastikan ibu tidak hamil dan jelaskan bahwa darah haid tidak terkumpul

di dalam rahim.

Rasional: Ibu dapat merasa tenang dengan keadaan kondisinya.

3) Bila terjadi kehamilan hentikan penggunaan KB, bila kehamilan ektopik

segera rujuk.

Rasional: Penggunaan KB pada kehamilan dapat mempengaruhi

kehamilan dan kehamilan ektopik lebih besar pada pengguna KB.

b. Masalah II : Pusing

Tujuan : Setelah diberikan asuhan, pusing dapat teratasi dan ibu dapat

beradaptasi dengan keadaannya.

Kriteria : Tidak merasa pusing dan mengerti efek samping dari KB

hormonal.

Intervensi menurut Saifuddin (2011):

1) Kaji keluhan pusing pasien.

Rasional: Membantu menegakkan diagnosa dan menentukan langkah

selanjutnya untuk pengobatan.

2) Lakukan konseling dan berikan penjelasan bahwa rasa pusing bersifat

sementara.

Rasional: Akseptor mengerti bahwa pusing merupakan efek samping dari

KB hormonal.

Page 318: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

298

3) Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.

Rasional: Teknik distraksi dan relaksasi mengurangi ketegangan otot dan

cara efektif untuk mengurangi nyeri.

c. Masalah III : Perdarahan bercak/spotting

Tujuan : Setelah diberikan asuhan, ibu mampu beradaptasi dengan

keadaannya

Kriteria : Keluhan ibu terhadap masalah bercak/spotting berkurang

Intervensi menurut Saifuddin (2011) adalah:

1) Jelaskan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai, tetapi hal ini

bukanlah masalah.

Rasional: Klien mampu mengerti dan memahami kondisinya bahwa efek

menggunakan KB hormonal adalah terjadinya perdarahan

bercak/spotting.

2) Bila klien tidak dapat menerima perdarahan dan tidak ingin melanjutkan

kontrasepsi dapat diganti dengan kontrasepsi lainnya.

Rasional: Klien mengerti dan memahami kontrasepsi yang akan

digunakan.

d. Masalah IV : Perdarahan pervaginam yang hebat

Tujuan : Setelah diberikan asuhan, ibu tidak mengalami komplikasi

penggunaan KB

Kriteria : Perdarahan berkurang dan ibu tidak khawatir dengan

kondisinya

Page 319: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

299

Intervensi menurut Saifuddin (2011):

1. Pastikan dan tegaskan adanya infeksi pelvik dan kehamilan ektopik

Rasional: Tanda dari kehamilan ektopik dan infeksi pelvik adalah berupa

perdarahan yang banyak.

2. Berikan terapi ibuprofen (800 mg, 3 kali sehari selama 1 minggu) untuk

mengurangi perdarahan dan berikan tablet besi (1 tablet setiap hari

selama 1-3 bulan).

Rasional: Terapi ibuprofen dapat membantu mengurangi nyeri dan

karena perdarahan yang banyak maka diperlukan tablet tambah darah.

3. Lepasakan AKDR jika klien menghendaki.

Rasional: Perdarahan yang banyak merupakan komplikasi dari

penggunaan AKDR.

IV. Pelaksanaan tindakan

Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara

komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based

kepada klien/pasien dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan

(Kemenkes RI, 2011). Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan

berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan yang sudah

diberikan, sesuai dengan perubahan perkembangan kondisi klien. Evaluasi

atau penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan

sesuai kondisi klien. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan

Page 320: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

300

pada klien dan/atau keluarga. Hasil evaluasi harus ditindaklanjuti sesuai

dengan kondisi klien/pasien. Kemenkes RI (2011).

1. Kaji pengetahuan klien tentang KB. Makin rendah pendidikan klien,

semakin efektif metode KB yang dianjurkan.

2. Tanyakan pada klien rencana jumlah anak yang diinginkan dan tujuan

menggunakan KB. Menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada

usia muda, usia tua dan jarak kelahiran yang terlalu dekat.

3. Berikan pengetahuan kepada klien tentang KB pasca salin meliputi MAL,

progestin, AKDR, implant. Membantu klien memutuskan jenis kontrasepsi

yang akan digunakan dan meningkatkan keberhasilan KB.

4. Bantu klien menentukan krontrasepsi sesuai kebutuhan klien. Pengalaman

menunjukkan saat ini calin peserta memilih sendiri metode kontrasepsi

yang diinginkan

5. Lakukan penapisan sesuai dengan alat kontrasepsi yang dipilih klien.

Menilai apakah ibu masuk dalam kontra indikasi alat kontrasepsi yang

dipilih.

6. Persilahkan untuk klien dan suami mengisi informed consent. Setiap

tindakan medis yang mengandung resiko harus dengan persetujuan tertulis

yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan.

7. Memberikan konseling pra pelayanan. Meningkatkan pengetahuan ibu

tentang kontrasepsi yang ia pilih.

Page 321: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

301

8. Memberikan pelayanan kontrasepsi sesuai protap. Protap adalah prosedur

tindakan pelayanan yang disusun sesuai dengan kewenangan petugas

sehingga diharapkan pasien puas dengan tindakan yang diberikan.

9. Memberikan konseling pascapelayanan kontrasepsi. Meningkatkan

pengetahuan pasien.

10. Minta klien mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan.

Membantu klien untuk membuat suatu pilihan dan membantu klien untuk

mengerti dan mengingat.

11. Beri kesempatan klien mengajukan pertanyaan. Merupakan salah satu

teknik yang digunakan saat konseling agar kelangsungan pemakaian lebih

tinggi.

12. Jadwalkan klien untuk kunjungan ulang. Untuk memantau keadaan ibu

dalam mendeteksi dini bila terjadi komplikasi.

Page 322: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

385

Page 323: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

302

BAB 3

TINJAUAN KASUS

A. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

Tanggal Pengkajian : 14 April 2019

Waktu Pengkajian : Pukul 18.30 WIB

Tempat Pengkajian : PMB Ny. Siti Rohmani, SST

1. Data Subyektif

a. Identitas

Nama : Ny.”R” Tn.”L”

Umur : 23 tahun 24 tahun

Agama : Islam Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMA SMA

Pekerjaan : IRT Swasta

Alamat : Ds “P” Ds “P”

b. Keluhan Utama

Ibu mengatakan hamil anak pertama, umur kehamilan 9 bulan, datang ke

bidan untuk memeriksakan kehamilannya, keluhan sering kencing.

c. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit dengan gejala batuk

lama, mengeluarkan dahak disertai darah, berat badan menurun,

Page 324: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

303

hilang nafsu makan, berkeringat malam hari (Tuberculosis), banyak

makan, banyak minum, sering kencing (Diabetes Militus), nyeri perut

sebelah kanan, kuning pada kulit/anggota badan (hepatitis),

berkeringat berlebihan di telapak tangan dan jantung berdebar-debar

(jantung) dan tekanan darah tinggi, tidak pernah mengalami sesak

nafas berbunyi (asma), tidak mempunyai penyakit dengan gejala daya

tahan menurun, mudah jatuh sakit (HIV/AIDS), mengalami/merasa

lemah, letih, lesu, lunglai, lemas (anemia), tidak pernah keputihan

yang gatal dan berbau, tidak nyeri saat buang air kecil (Penyakit

Menular Seksual).

2) Riwayat Kesehatan Dahulu

Ibu mengatakkan tidak pernah menderita penyakit menular, menurun

dan menahun seperti hipertensi, Tuberculosis, Diabetes Militus,

hepatitis, jantung, hemofilia, asma, HIV/AIDS, anemia, dan Penyakit

Menular Seksual (PMS).

3) Riwayat kesehatan Keluarga

Keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit

dengan gejala batuk lama, mengeluarkan dahak disertai darah, berat

badan menurun, hilang nafsu makan, berkeringat malam hari

(Tuberculosis), banyak makan, banyak minum, sering kencing

(Diabetes Militus), nyeri perut sebelah kanan, kuning pada

kulit/anggota badan (hepatitis), berkeringat berlebihan di telapak

tangan dan jantung berdebar-debar (jantung) dan tekanan darah tinggi,

Page 325: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

304

tidak pernah mengalami sesak nafas berbunyi (asma), tidak

mempunyai penyakit dengan gejala daya tahan menurun, mudah jatuh

sakit (HIV/AIDS), mengalami/merasa lemah, letih, lesu, lunglai,

lemas (anemia). Keluarga tidak mempunyai riwayat kembar.

d. Riwayat Kebidanan

Menarche : 12 tahun

Lama : 7 hari

Siklus : 26 hari

Warna : merah segar

Jumlah : 2-3x ganti pembalut/ hari

HPHT : 25 Juli 2018

e. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu

Kehamilan Persalinan Bayi Nifas KB

Anak

ke

UK Penolong Jenis Tempat

Penyulit J

K

BB/PB Lama

Meneteki

Meto

de

1 H A M I L I N I

f. Riwayat keluarga berencana

Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.

g. Kehamilan sekarang

Kehamilan usia 37 minggu, Ibu mulai periksa saat usia kehamilan 5-6

minggu, selanjutnya rutin tiap bulan 1x. Saat kehamilan muda ibu

Page 326: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

305

mengalami mual muntah sampai umur kehamilan 3 bulan. Periksa

terakhir 2 minggu yang lalu, mendapat 15 tablet tambah darah dan 15

tablet multivitamin, obat habis. Ibu juga mendapat penyuluhan mengenai

gizi ibu hamil, kebersihan diri, istirahat dan tidur, perawatan payudara.

h. Pola kebiasaan sehari-hari

1) Nutrisi

a) Sebelum hamil

: Makan teratur, 3x sehari dengan komposisi

nasi, sayur (kecambah, kangkung, sawi,

buncis), lauk (ikan, daging, ayam, tahu),

minum air putih 7-8 gelas/hari

b) Selama hamil : Ibu makan 3-5x sehari, makanan lebih

beragam dengan komposisi makanan nasi,

sayur (bayam, kangkung, sawi, wortel), lauk

(tahu, tempe, daging) tidak ada pantangan

makanan, minum air putih 8-10 gelas/hari

ditambah minum susu Laktamil 1x/hari

dengan cara diseduh dengan air hangat.

2) Eliminasi

a) Sebelum hamil : BAB teratur 1 x sehari, konsistensi lunak,

warna kuning, tidak ada keluhan BAB. BAK

5-6 kali sehari, warna kuning jernih, tidak

ada keluhan BAK.

Page 327: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

306

b) Selama hamil : BAB teratur 1 x sehari, konsistensi lunak,

warna kuning, tidak ada keluhan BAB. BAK

7-9 kali sehari, urine warna kuning jernih

dan tidak ada keluhan saat BAK.

3) Istirahat

a) Sebelum hamil : Tidur siang ± 2 jam, tidur malam ± 7-8 jam

pukul 21.00-05.00 WIB

b) Selama hamil : Tidur siang ± 1 jam, tidur malam ± 5-6 jam

pukul 23.00-04.00 WIB.

4) Aktivitas

a) Sebelum hamil

: Ibu sebagai ibu rumah tangga melakukan

aktivitas dirumah seperti menyapu,

memasak dan menyuci.

b) Sebelum hamil

: Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga

yang ringan seperti menyapu,

membersihkan rumah dan memasak dibantu

suami.

5) Personal Hygiene

a) Sebelum hamil

:

: Mandi 2 kali sehari, keramas 3x seminggu,

menggosok gigi setiap kali mandi, genetalia

dibersihkan setiap kali BAB dan BAK dan

mandi, ganti baju atau pakaian dalam setelah

mandi dan jika kotor.

Page 328: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

307

b) Selama hamil

: Mandi 2 kali sehari, keramas 3x seminggu,

menggosok gigi setiap kali mandi, genetalia

dibersihkan setiap kali BAB dan BAK dan

mandi, ganti baju atau pakaian dalam

setelah mandi dan jika kotor.

7) Seksual

a) Sebelum hamil : Ibu melakukan hubungan seksual seminggu

3x. Saat berhubungan seksual ibu tidak ada

keluhan, tidak mengalami perdarahan.

b) Selama hamil

: Ibu tidak berani melakukan hubungan

seksual selama hamil

i. Riwayat Ketergantungan

Ibu mengatakan sebelum hamil dan saat hamil ibu dan suami tidak ada

riwayat ketergantungan terhadap obat-obatan, minuman beralkohol dan

jamu-jamuan.

j. Latar belakang sosial budaya

Ibu tidak pernah melakukan pijat perut, minum jamu-jamuan dan tidak

ada pantang terhadap makanan tertentu seperti telur, daging, ikan.

k. Psikososial dan spiritual

Ibu mengatakan bahwa ibu, suami dan keluarga sangat mendukung atas

kehamilannya. Ibu berharap kehamilannya lancar sampai bayi lahir.

Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami. Hubungan suami

Page 329: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

308

istri baik. Ibu selalu berdoa agar diberi kesehatan dan keselamatan

sampai proses persalinan nanti.

2. Data Obyektif

a. Pemeriksaan umum

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) TTV

TD : 110/70 mmHg N : 84 x/menit

R : 22 x/menit S : 36,30 C

4) HPL : 02 Mei 2019

5) Antropometri

BB sebelum hamil : 50 kg

BB sekarang : 61 kg

TB : 154 cm

LILA : 24,5 cm

IMT : 21,08

Score KSPR : 2

b. Pemeriksaan fisik

1) Kepala

Inspeksi : Bersih, simetris, rambut lurus, warna rambut hitam,

persebaran rambut merata, tidak ada benjolan

abnormal

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Page 330: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

309

2) Muka

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak sembab, tidak odema, tidak

terdapat cloasma gravidarum.

3) Mata

Inspekai : Simetris, bersih, tidak ada sekret, sklera berwarna

putih, konjungtiva merah muda, fungsi penglihatan

baik.

4) Hidung

Inspeksi : Simetris, tidak ada sekret dan polip, tidak ada

pernafasan cuping hidung.

5) Telinga

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada

serumen, tidak ada perdarahan. Fungsi pendengaran

baik.

6) Mulut dan Gigi

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada labioskisis, tidak ada

labiopalatoskisis, mukosa bibir lembab, tidak

cyanosis, tidak ada stomatitis, tidak ada perdarahan

gusi, tidak ada caries gigi, lidah bersih.

7) Leher

Inspeksi : Simetris, tidak tampak benjolan abnormal.

Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tyroid.

Tidak ada bendungan vena jugolaris.

Page 331: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

310

8) Aksila

Inspeksi : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

9) Dada

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada retraksi dinding dada.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Perkusi : - Paru-Paru : tidak ada wheezing dan ronchi.

- Jantung : suara jantung normal lup dup.

10) Payudara

Inspeksi : Simetris, bersih, kedua puting susu menonjol,

terdapat hiperpigmentasi pada areola mamae.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

abnormal, konsistensi keras, colostrum belum

keluar.

11) Abdomen

Inspeksi : Simetris, pembesaran perut sesuai usia kehamilan,

tidak ada bekas luka, terdapat linea nigra, tampak

gerakan janin.

12) Genetalia

Inspeksi : Bersih, tidak ada bekas luka pada perineum, tidak

ada odema dan varises, tidak ada condilomata, tidak

ada flour albus, tidak ada perdarahan pervaginam,

tidak ada tanda-tanda infeksi.

Page 332: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

311

13) Anus

Inspeksi : Tidak ada hemoroid, tidak ada perdarahan dari

anus.

14) Ekstremitas

Inspeksi : Simetris, kuku bersih tidak cyanosis, tidak ada

gangguan gerak, jumlah jari tangan dan kaki

lengkap, tidak ada sindactyl dan polidactyl.

Palpasi : Pada ekstermitas bawah tidak ada odema, tidak

ada varises.

Perkusi : Refleks patella +/+.

c. Pemeriksaan Khusus

1) Palpasi

Leopold 1 : TFU pertengahan pusat prosessus xyphoideus.

Pada fundus teraba bagian bundar, lunak, tidak

melenting (bokong).

Leopold 2 : Pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-

kecil janin (ekstermitas). Pada bagian kanan perut

ibu teraba bagian keras, memanjang seperti papan

(punggung janin).

Leopold 3 : Pada bagian bawah perut ibu teraba bagian,

bundar, keras (kepala), sulit di goyangkan (kepala

sudah masuk PAP).

Leopold 4 : Kedua tangan tidak saling menyatu (Divergen).

Page 333: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

312

Palpasi perlimaan : 4/5 bagian.

2) TFU Mc Donald : 29 cm

TBJ : (29-11) x 155 = 2.790 gram

3) DJJ : 142 x/menit, kuat, terdengar di bawah

pusat sebelah kanan

d. Pemeriksaan Penunjang

Tempat : Puskesmas Dagangan Tanggal : 15 April 2019

HB : 12,0 gr%

Golongan Darah : O

HbSAg : Negative

HIV : NR

Produksi Urine : Negative

Reduksi Urine : Negative

3. Analisa

G1P00000, umur kehamilan 37 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, situs

bujur, habitus fleksi, puka, presentasi kepala dan kepala sudah masuk PAP,

KU ibu dan janin baik, prognosa baik, dengan keluhan sering kencing.

4. Penatalaksanaan

Tanggal : 14 April 2019 Pukul : 19.00 WIB

a. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan

janin nya baik; ibu senang mengetahui hasil pemeriksaannya.

Page 334: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

313

b. Menjelaskan kepada ibu penyebab keluhan sering kencing adalah

dikarenakan perkembangan janin yang semakin membesar di dalam

rahim yang semakin menekan kandung kemih ibu. Sehingga kandung

kemih baru terisi sedikit saja, ibu hamil tersebut akan merasakan rasa

ingin buang air kecil; ibu mengerti penyebab keluhan sering kencing dan

mampu mengulangi penjelasan dari bidan.

c. Menjelaskan kepada ibu beberapa cara mengurangi keluhan sering

kencing adalah sebagai berikut: Mengurangi asupan cairan sebelum tidur

malam hari, Menganjurkan ibu untuk segera mengosongkan kandung

kemih saat terasa ingin berkemih, Menganjurkan ibu untuk banyak

minum di siang hari, Menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi miring

dengan kedua kaki ditinggikan, Menganjurkan ibu untuk mengurangi

mengkonsumsi minuman berdiuretik alamiah seperti teh, kopi, coca-cola

yang mengandung kafein; ibu mengerti dan akan mencoba beradaptasi

dengan keadaan tersebut.

d. Menjelaskan kepada ibu mengenai macam-macam persiapan persalinan

seperti: persiapan psikologis, tabungan, peralatan dll; ibu memahami dan

mampu megulangi penjelasan yang diberikan.

e. Menjelaskan pada ibu bahwa kategori IMT normal, ibu dianjurkan untuk

menjaga asupan nutrisi yang ibu konsumsi dan selama kehamilan

kenaikan berat badan ibu harus 11,5-16 kg ; ibu memahami dan mampu

mengulangi penjelasan bidan.

Page 335: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

314

f. Memberitahu kepada ibu bahwa kenaikan berat badannya saat ini adalah

11 kg sehingga ibu masih harus menaikan berat badannya minimal 0,5 kg

selama kehamilan; ibu mengerti dan mampu mengulangi penjelasan dari

bidan.

g. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara untuk

mempersiapkan pemberian ASI ekslusif; Ibu akan melakukannya.

h. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan pemeriksaan Hb ulang. Ibu

bersedia untuk melakukan pemeriksaan Hb.

i. Memberikan Arkavit 1x1, Etabion 1x1 tab serta menjelaskan cara minum

yang benar dan aturan minumnya; ibu dapat mengulangi penjelasan dari

bidan dan bersedia minum obat secara teratur.

j. Menyepakati kunjungan ulang 1 minggu lagi yaitu tanggal 21-04-2019

di PMB atau sewaktu-waktu jika ada keluhan; Ibu bersedia periksa

kembali tanggal 21-04-2019 atau sewaktu-waktu jika ada keluhan.

Rena Novita Sari

Page 336: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

315

(KUNJUNGAN II)

Tanggal Pengkajian : 21 April 2019

Waktu Pengkajian : Pukul 18.00 WIB

Tempat Pengkajian : PMB Ny. S, SST

1. Data Subyektif

a. Ibu mengatakan sudah melaksanakan ajuran yang diberikan bidan dan

sudah tidak sering kencing

b. Ibu mengatakan sudah melakukan perawatan payudara sesuai anjuran

yang diberikan bidan.

c. Ibu mengatakan sudah merasakan kenceng-kenceng tetapi jarang dan

tidak begitu kuat.

2. Data Obyektif

a. Pemeriksaan umum

1) Keadan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmetis

3) Tanda-tanda vital :

TD : 110/80 mmHg

N : 84 x/menit

S : 36,5 oC

RR : 24 x/menit

4) Antropometri

BB sekarang : 62 kg

Page 337: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

316

5) Pemeriksaan fisik

a) Payudara

Inspeksi : Simetris, bersih, kedua puting susu menonjol,

terdapat hiperpigmentasi pada areola mamae.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

abnormal, konsistensi keras, kolostrum sudah

keluar.

b) Abdomen

Inspeksi : Simetris, pembesaran perut sesuai usia kehamilan,

tidak ada bekas luka, terdapat linea nigra, tampak

gerakan janin.

6) Pemeriksaan khusus

a) Palpasi

Leopold I : TFU 2 jari dibawah px (Procesus xifoideus).

Pada fundus teraba bagian bundar, lunak, kurang

melenting (bokong).

Leopold II : Pada perut bagian kanan teraba bagian lurus,

keras dan memanjang seperti papan (punggung).

Pada perut bagian kiri teraba bagian kecil janin

(Ekstermitas janin).

Leopold III :Pada perut ibu bagian bawah teraba bagian janin

yang bundar, keras (kepala), sulit di goyangkan

(kepala sudah masuk PAP).

Page 338: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

317

Leopold IV : Kedua tangan tidak saling menyatu (Divergen).

Palpasi perlimaan : 4/5 bagian.

b) TFU Mc. Donald : 31 cm

TBJ : (31-11) x155 = 3.100 gram

c) Perkusi : DJJ 140 x/menit, kuat. Punctum maximum 2 jari kanan

bawah pusat.

3. Analisa

G1P00000 UK 38-39 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, situs bujur,

habitus fleksi, puka, presentasi kepala dan kepala masuk PAP, KU ibu dan

janin baik, prognosa baik.

4. Penatalaksanaan

Tanggal : 21 April 2019 Pukul : 18.30 WIB

a. Menjelaskan pada ibu mengenai hasil pemeriksaan, bahwa ibu dan janin

sehat; ibu mengerti dan merasa senang tentang hasil pemeriksaannya.

b. Menanyakan pada ibu apakah masalah sering kencing yang dialami

sudah teratasi; ibu mengatakan sudah teratasi.

c. Menjelaskan kepada ibu bahwa kenceng-kenceng yang dialaminya

merupakan hal yang wajar, sebab kehamilannya sudah tua dan

merupakan tanda-tanda dari persalinan; ibu mengerti dan mampu

mengulangi penjelasan bidan.

d. Menjelaskan mengenai tanda-tanda persalinan kepada ibu antara lain:

1) His persalinan mempunyai ciri khas pinggang terasa nyeri yang

menjalar kedepan, sifatnya teratur, interval makin pendek,

Page 339: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

318

kekuatannya makin besar, makin beraktivitas (jalan) kekuatan makin

bertambah.

2) Pengeluaran lendir dan darah.

3) Pengeluaran cairan (air ketuban); ibu dan suami akan segera

mendatangi petugas kesehatan jika terjadi tanda-tanda tersebut.

e. Menganjurkan pada ibu untuk mengobservasi gerakan janin setiap hari,

minimal 10 x dalam waktu 2 menit sampai 2 jam untuk mendeteksi dini

apabila ada kelainan pada janin, ibu akan selalu mengobservasi gerakan

janin nya setiap hari.

f. Menjelaskan kepada ibu kenaikan berat badannya saat ini adalah 12 kg

sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan berat badan ibu sudah

sesuai yang dianjurkan; Ibu mengerti dan mampu mengulangi penjelasan

dari bidan.

g. Memberikan Arkavit 1x1 tab, Etabion 1x1 serta menjelaskan cara minum

yang benar dan aturan minumnya; ibu dapat mengulangi penjelasan dari

bidan dan bersedia minum obat secara teratur.

h. Menyepakati kunjungan ulang 1 minggu lagi yaitu tanggal 28-04-2019

di PMB atau sewaktu-waktu jika ada keluhan; Ibu bersedia periksa

kembali tanggal 28-04-2019 atau sewaktu-waktu jika ada keluhan.

Rena Novita Sari

Page 340: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

319

B. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin

1. Kala I Fase Aktif

Tanggal : 27 April 2019 Pukul : 01.00 WIB

a. Data Subyektif

Ibu mengatakan kenceng-kenceng mulai tanggal 26-04-2019 pukul 19.00

WIB. Mengeluarkan lendir darah tanggal 26-04-2019 pukul 21.00 WIB.

Saat ini ibu meras kenceng-kenceng. Makan terakhir pukul 17.30 WIB,

minum terakhir pukul 22.00 WIB, BAK terakhir pukul 21.00 WIB.

b. Data Obyektif

1) Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) TTV

TD : 110/70 mmHg N : 82 x/menit

RR : 24 x/menit S : 36,2 C

d) Antropometri

BB sekarang : 62 kg

2) Pemeriksaan fisik

a) Kepala

Inspeksi : Bersih, simetris, rambut lurus, warna rambut

hitam, persebaran rambut merata, tidak ada benjolan

abnormal

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Page 341: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

320

b) Muka

Inspeksi : Simetris, tidak odema, tidak terdapat cloasma

gravidarum

c) Mata

Inspekai : Simetris, bersih, tidak ada sekret, sklera berwarna

putih, konjungtiva merah muda, tidak menggunakan

alat bantu penglihatan. Fungsi penglihatan baik.

d) Hidung

Inspeksi : Simetris, tidak ada sekret dan polip, tidak ada

pernafasan cuping hidung.

e) Telinga

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada

serumen, tidak ada perdarahan. Fungsi pendengaran

baik.

f) Mulut dan Gigi

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada labioskisis, tidak ada

labiopalatoskisis, mukosa bibir lembab, tidak ada

stomatitis, tidak ada perdarahan gusi, tidak ada

caries gigi, lidah bersih.

g) Leher

Inspeksi : Simetris, tidak tampak benjolan abnormal.

Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tyroid.

Tidak ada bendungan vena jugolaris.

Page 342: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

321

h) Aksila

Inspeksi : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

i) Dada

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada retraksi dinding dada.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Perkusi : - Paru-Paru : tidak ada wheezing dan ronchi.

- Jantung : suara jantung normal lup dup.

j) Payudara

Inspeksi : Simetris, bersih, kedua puting susu menonjol,

terdapat hiperpigmentasi pada areola mamae.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

abnormal, konsistensi keras, kolostrum sudah

keluar.

k) Abdomen

Inspeksi : Simetris, pembesaran perut sesuai usia kehamilan,

tidak ada bekas luka, terdapat linea nigra, tampak

gerakan janin.

l) Genetalia

Inspeksi : Bersih, terdapat perdarahan pervaginam, tidak ada

edema dan varises, tidak ada condiloma akuminata

dan matalata, tidak ada tanda-tanda infeksi.

Page 343: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

322

Palpasi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar bartholini dan

kelenjar skene.

m) Anus

Inspeksi : Tidak ada hemoroid, tidak ada perdarahan dari

anus.

n) Ektremitas

Inspeksi : Simetris, kuku bersih tidak cyanosis, tidak ada

gangguan gerak, jumlah jari tangan dan kaki

lengkap, tidak ada sindactyl dan polidactyl.

Palpasi : Pada ekstermitas bawah tidak ada odema, tidak

ada varises.

Perkusi : Refleks patella +/+.

3) Pemeriksaan Khusus

a) Palpasi

Leopold I : TFU pertengahan pusat px (prosessus xyphoideus),

pada fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting

(Bokong).

Leopold II : Pada sebelah kanan teraba keras panjang seperti

papan (Puka), pada sebelah kiri teraba bagian –

bagian kecil janin (Ekstremitas).

Leopold III : Pada bagian terendah, teraba bundar, keras (kepala),

sulit di goyangkan (kepala sudah masuk PAP).

Leopold IV : Kedua tangan tidak saling menyatu (Divergen).

Page 344: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

323

Palpasi perlimaan : 2/5 bagian.

b) TFU Mc Donald = 30 cm

TBJ = (30 - 11) x 155 = 2.945 gram.

c) Auskultasi : DJJ 142 x/menit, kuat, terdengar di bawah pusat

sebelah kanan.

d) His : 3 kali/10 menit, lamanya 40 detik

e) Tanggal/jam : 27-04-2019/ 01.00.

VT : blood slym, eff 50%, Ø 4 cm, ket (+), bagian terbawah

kepala, HII.

c. Analisa

G1P00000, umur kehamilan 39-40 minggu, inpartu kala 1 fase aktif.

Janin tunggal, hidup, intrauterin, situs bujur, habitus fleksi, posisi puka,

presentasi kepala.

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 27 April 2019 Pukul : 01.30 WIB

1) Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, bahwa

kondisi ibu dan janin baik, pembukaan jalan lahir sudah ada

pembukaan; Ibu merasa lega.

2) Meminta suami atau keluarga untuk mendampingi ibu menghadapi

proses persalinan. Ibu ditemani oleh ibunya karena suami sedang

perjalanan menuju tempat persalinan ibu.

Page 345: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

324

3) Memberitahu ibu untuk melakukan teknik relaksasi saat ada his yaitu

dengan mengambil nafas dalam dari hidung dan mengeluarkannya

melalui mulut; Ibu mempraktekkan teknik relaksasi saat ada his.

4) Memberitahu ibu untuk tidur miring kiri; Ibu bersedia tidur miring

kiri

5) Meminta ibu untuk tidak mengejan dulu sebelum pembukaan

lengkap; Ibu mengatakan bersedia

6) Melanjutkan observasi his, DJJ, nadi tiap 30 menit, tekanan darah

tiap 4 jam dan pembukaan tiap 4 jam atau sewaktu-waktu bila ada

indikasi; Hasil observasi dalam batas normal.

7) Memberikan nutrisi pada ibu, agar tenaga ibu kuat dalam proses

persalinan

Rena Novita Sari

2. Kala II

Tanggal : 27 April 2019 Pukul : 05.30 WIB

a. Data Subyektif

Ibu mengatakan kenceng-kenceng semakin sering dan semakin sakit dan

merasakan adanya dorongan untuk mengejan seperti ingin BAB yang

tidak dapat ditahan.

Page 346: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

325

b. Data obyektif

1) Ibu tampak kesakitan

2) Ibu ingin meneran.

3) Pemeriksaan Fisik:

a) Abdomen

Inspeksi : Simetris, pembesaran perut ke depan, pembesaran

perut sesuai usia kehamilan, tidak ada bekas luka,

terdapat linea nigra, tampak gerakan janin.

b) Genetalia

Inspeksi : Terdapat pengeluaran darah dan cairan semakin

banyak, vulva vagina membuka, tidak ada edema

dan varises, tidak ada condiloma akuminata dan

matalata.

c) Anus

Inspeksi : Terdapat tekanan pada anus, terdapat pengeluaran

tinja.

4) Pemeriksaan Khusus

a) Palpasi

Leopold I : TFU pertengahan antara prosessus xyphoideus, pada

fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (Bokong).

Leopold II : Pada sebelah kanan teraba keras panjang seperti

papan (Puka), pada sebelah kiri teraba bagian –

bagian kecil janin (Ekstremitas).

Page 347: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

326

Leopold III : Pada bagian terendah, teraba bundar, keras

(kepala), sulit di goyangkan (kepala sudah masuk

PAP).

Leopold IV : Kedua tangan tidak saling menyatu (Divergen).

Palpasi perlimaan : 0/5 bagian.

b) TFU Mc Donald = 30 cm.

TBJ = (30-11) x 155 = 2.945 gram.

c) Auskultasi : DJJ 142 x/menit, kuat, terdengar di bawah pusat

sebelah kanan.

d) His : 4-5 kali/10 menit, lamanya 45-50 detik

e) Tanggal/jam : 27-04-2019/05.30.

VT : blood slym, eff 100%, Ø 10 cm, ket (-) jernih, bagian

terbawah kepala, H4, UUK kanan depan, tidak ada bagian kecil

janin disamping kepala janin.

c. Analisa

Inpartu kala II, ku ibu dan janin baik.

d. Penatalaksanaan

Tanggal: 27 April 2019 Pukul : 05.35 WIB

1) Mendengar dan melihat tanda gejala kala II yaitu ibu merasakan ada

dorongan ingin meneran, tekanan pada anus, dan terlihat kondisi vulva

yang membuka dan perineum yang menonjol; sudah terlihat tanda

gejala kala II.

Page 348: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

327

2) Memastikan perlengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial

untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan

bayi baru lahir; alat sudah lengkap.

3) Memakai celemek plastik.

4) Mencuci tangan dengan sabun

5) Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk

periksa dalam.

6) Masukkan oksitosin ke dalam spuit.

7) Melakukan vulva hygien dengan menggunakan kapas atau kasa yang

dibasahi air DTT.

8) Melakukan pemeriksaan dalam (hati-hati) untuk memastikan

pembukaan sudah lengkap.

9) Mendekontaminasi sarung tangan.

10) Memeriksa denyut jantung janin (DJJ).

11) Memberitahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan

janin baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan

sesuai dengan keinginannya; ibu mengetahuinya.

12) Meminta keluarga untuk membantu menyiapkan posisi meneran;

suami membantu ibu untuk mengatur posisi.

13) Melaksanakan pimpinan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan

kuat untuk meneran.

Page 349: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

328

14) Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi

yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran

dalam 60 menit.

15) Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu,

jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.

16) Meletakkan kain yang bersih dan kering yang dilipat 1/3 nya di

bawah bokong ibu.

17) Membuka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat

dan bahan.

18) Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan. Melakukan

Episiotomi pada perineum ibu; terdapat luka episiotomi derajat 2.

19) Melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih

dan kering setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5–6 cm

membuka vulva.

20) Memeriksa kemungkin adanya lilitan tali pusat.

21) Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar

secara spontan.

22) Memegang kepala secara biparietal setelah kepala bayi melakukan

putaran paksi luar. Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi.

23) Menggeser tangan bawah untuk kepala dan bahu, setelah bahu lahir.

menggunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan

dan siku sebelah atas.

Page 350: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

329

24) Menelusuran tangan atas berlanjut ke punggung, bokong tungkai dan

kaki, setelah tubuh dan lengan lahir. Memegang kedua mata kaki

(memasukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing

mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya).

25) Melakukan penilaian bayi baru lahir.

Jam 06.00 WIB Bayi lahir spontan, cukup bulan, tangis kuat, gerak

aktif, warna kulit kemerahan, jenis kelamin perempuan.

26) Mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh

lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks.

Mengganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering.

membiarkan bayi di atas perut ibu.

Rena Novita Sari

3. Kala III

Tanggal : 27 April 2019 Pukul : 06.05 WIB

a. Data Subyektif

Ibu mengatakan perutnya masih mules.

b. Data obyektif

1) Keadaan umum ibu : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Kandung kemih kosong

Page 351: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

330

4) Tali pusat nampak di depan vulva

5) Darah keluar tiba-tiba

c. Analisa

Kala III, ku ibu baik, prognosa baik.

d. Penatalaksanaan

27) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi

dalam uterus; tidak ada bayi kedua.

28) Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin; ibu mengerti.

29) Menyuntikkan oksitosin 10 unit IM (intamuskuler) di 1/3 paha atas

bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan

oksitosin), dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir.

30) Menjepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.,

dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir.

31) Melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat.

32) Meletakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi. Menyelimuti

ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.

33) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari

vulva.

34) Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas

simfisis, untuk mendeteksi. Tangan lain menegangakan tali pusat.

35) Menegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain

mendorong uterus ke arah belakang-atas (dorso-kranial) secara hati-

hati, setelah uterus berkontraksi.

Page 352: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

331

36) Melakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta

terlepas.

37) Melahirkan plasenta dengan kedua tangan, saat plasenta muncul di

introitus vagina. Memegang dan putar plasenta hingga selaput

ketuban terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada

wadah yang telah disediakan; plasenta lahir spontan jam 06.15 WIB.

38) Melakukan masase uterus, segera setelah plasenta dan selaput

ketuban lahir; fundus teraba keras.

39) Memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan

pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke

dalam kantung plastik atau tempat khusus. Plasenta lahir spontan,

pada sisi maternal, kotiledon 20 (lengkap), diameter 20 cm, tebal 2

cm, sisi fetal selaput ketuban utuh, tidak ada pembuluh darah yang

putus, panjang tali pusat 40 cm, insersi tali pusat berada ditengah.

40) Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.

Melakukan penjahitan laserasi; terdapat robekan jalan lahir derajat 2

(mukosa vagina, kulit perineum, otot perineum) dan dijahit

menggunakan teknik jelujur dengan benang chromic dan jarum bulat

dan segitiga.

41) Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi

perdarahan pervaginam; uterus keras dan bundar

42) Memastikan kandung kemih kosong.

Page 353: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

332

Rena Novita Sari

4. Kala IV

Tanggal : 27 April 2019 Pukul : 06.40 WIB

a. Data Subyektif

Ibu merasa bahagia karena proses kelahiran bayinya berjalan dengan

lancar

b. Data Obyektif

1) KU : Baik

2) TTV : TD : 110/80 mmHg N : 82 x/menit

S : 36,40C RR : 24 x/menit

3) TFU : 2 jari bawah pusat

4) Kontraksi uterus baik

5) Perdarahan 1 pembalut ( 100 cc)

c. Analisa

Inpartu Kala IV

d. Penatalaksanaan

43) Mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam

larutan klorin 0,5%.

44) Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai

kontraksi.

45) Memeriksa nadi ibu dan memastikan keadaan umum ibu baik.

46) Mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

Page 354: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

333

47) Memantau tanda-tanda bahaya pada bayi setiap 15 menit.

48) Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. membersihkan sisa

cairan ketuban, lendir dan darah dan membantu ibu memakai pakaian

yang bersih dan kering

49) Memastikan ibu merasa nyaman. Membantu ibu memberikan ASI.

50) Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%

untuk dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan bilas peralatan setelah

di dekontaminasi.

51) Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang

sesuai.

52) Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%.

53) Menyelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%,

balikkan bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5%

selama 10 menit.

54) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir

55) Memakai sarung tangan bersih/DTT untuk memberikan K 1 (1 mg)

intramuscular di paha kiri bawah lateral dan salep mata profilaksis

infeksi dalam satu jam pertama kelahiran.

56) Melakukan pemeriksaan fisik lanjutan (setelah satu jam kelahiran

bayi).

57) Memberian suntikan imunisasi Hepatitis B dipaha kanan bawah lateral,

setelah satu jam pemberian vitamin K1. Meletakkan bayi di dalam

jangkauan ibu agar sewaktu-waktu dapat disusukan

Page 355: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

334

58) Melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam

didalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit

59) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.

60) Melengkapi partograf, periksa tanda vital dan asuhan kala IV.

Rena Novita Sari

C. Asuhan Kebidanan Nifas.

1. (Kunjungan I)

Tanggal : 27 April 2019, pukul : 21.00 WIB (15 Jam Post Partum)

Tempat : PMB Ny. S, SST

a. Data Subyektif

Ibu merasa nyeri luka jahitan dan mules di perut terutama saat menyusui

dan sudah dapat BAK spontan. Ibu sudah menyusui bayinya. Ibu dapat

miring kiri, miring kanan setelah 2 jam post partum. Dapat duduk pada 4

jam post partum. Ibu sudah dapat berdiri dan sudah dapat berjalan-jalan

disekitar ruangan pada 6 jam post partum. Ibu masih tergantung dengan

keluarga dan belum bisa merawat bayinya sendiri. Ibu ganti pembalut 3-

4x.

b. Data Obyektif

1) Keadaan umum ibu baik

2) Kesadaran composmetis

Page 356: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

335

3) Tanda-tanda vital :

TD : 110/70 mmHg

N : 80 x/menit

S : 36,5 oC

RR : 20 x/menit

4) Pemeriksaan fisik :

a) Kepala

Inspeksi : Bersih, simetris, rambut lurus, warna rambut

hitam, persebaran rambut merata, tidak ada benjolan

abnormal.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

b) Muka

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak odema, tidak terdapat

cloasma gravidarum.

c) Mata

Inspekai : Simetris, bersih, tidak ada sekret, sklera berwarna

putih, konjungtiva merah muda, Fungsi penglihatan

baik.

d) Hidung

Inspeksi : Simetris, tidak ada sekret dan polip, tidak ada

pernafasan cuping hidung.

Page 357: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

336

e) Telinga

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada

serumen, tidak ada perdarahan. Fungsi pendengaran

baik.

f) Mulut dan Gigi

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada labioskisis, tidak ada

labiopalatoskisis, mukosa bibir lembab, tidak

cyanosis, tidak ada stomatitis, tidak ada perdarahan

gusi, tidak ada caries gigi, lidah bersih.

g) Leher

Inspeksi : Simetris, tidak tampak benjolan abnormal.

Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tyroid.

Tidak ada bendungan vena jugolaris.

h) Aksila

Inspeksi : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

i) Dada

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada retraksi dinding dada.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Perkusi : - Paru-Paru : tidak ada wheezing dan ronchi.

- Jantung : suara jantung normal lup dup.

Page 358: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

337

j) Payudara

Inspeksi : Simetris, bersih, kedua puting susu menonjol,

terdapat hiperpigmentasi pada areola mamae.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

abnormal, konsistensi keras, colostrum sudah

keluar.

k) Abdomen

Inspeksi : Simetris, tidak ada bekas luka, terdapat linea

nigra.

Palpasi : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus teraba

bundar dan keras. Kandung kemih kosong.

l) Genetalia

Inspeksi : Bersih, terdapat pengeluaran cairan berwarna

merah (lokhea rubra), jumlah ±150 cc, luka jahitan

perineum tertaut baik masih basah, tidak ada tanda-

tanda infeksi.

m) Anus

Inspeksi : Tidak ada hemoroid, tidak ada perdarahan dari

anus.

n) Ekstremitas

Inspeksi : Simetris, kuku bersih tidak cyanosis, tidak ada

gangguan gerak, jumlah jari tangan dan kaki

lengkap, tidak ada sindactyl dan polidactyl.

Page 359: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

338

Palpasi : Pada ekstermitas bawah tidak ada odema, tidak

ada varises.

c. Analisa

P10001 15 jam post partum fisiologis.

d. Penatalaksanaan

Tanggal 27 April 2019 Pukul : 21.10 WIB

1) Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik, ibu

mengucap alhamdulillah.

2) Menjelaskan pada ibu bahwa mules saat menyusui adalah hal yang

normal karena uterus akan melakukan kontraksi, hal ini untuk

mencegah perdarahan pasca persalinan. Kontraksi ini didorong oleh

hormone oksitosin, yang dikeluarkan dari kelenjar hipofisis ibu.

Kontraksi uterus ini sering dirasakan tidak nyaman dan kadang

sampai nyeri. Bila ibu menyusui, oksitosin yang dikeluarkan lebih

banyak sehingga mules akan dirasakan lebih hebat: ibu memahami

dan mampu mengulangi penjelasan bidan

3) Menjelaskan kepada ibu bahwa nyeri pada luka jahitannya

merupakan hal yang fisiologis karena nyeri tersebut akibat

epysiotomi dan jahitan perineum; ibu mengerti dan mampu

mengulangi penjelasan dari bidan.

4) Menjelaskan mengenai vulva hygiene dan perawatan luka perineum,

yaitu dengan membersihkan daerah genitalia menggunakan air

bersih dari depan ke belakang dan mengganti pembalut 3x sehari

Page 360: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

339

atau jika terasa tidak nyaman, ibu mengerti dan akan melaksanakan

nya.

5) Menjelaskan tentang fisiologi nifas meliputi laktasi, involusi dan

lochea masa nifas, ibu mengerti dan mampu mengulangi penjelasan

dari bidan.

6) Mendiskusikan dengan ibu mengenai kebutuhan dasar masa nifas

meliputi nutrisi, eliminasi, aktivitas, istirahat/tidur, personal hygiene,

hubungan seksual dan perawatan payudara. Ibu mengerti dan akan

melaksanakannya.

7) Menjelaskan tentang tanda bahaya ibu masa nifas meliputi demam

tinggi, perdarahan berlebihan dari vagina, penglihatan kabur, pusing

berlebihan dan infeksi luka jahitan perineum. Ibu mengerti dan akan

segera datang ke petugas kesehatan terdekat jika mengalami tanda-

tanda tersebut.

8) Memberikan konseling pada ibu untuk mencegah perdarahan masa

nifas karena atonia uteri dengan mengajari menilai kontraksi uterus

dan melakukan masase uterus, ibu sudah bisa masase sendiri setelah

di ajarkan petugas.

9) Menganjurkan ibu untuk ASI eksklusif dan menyusui bayinya tiap 2

jam atau setiap saat bayi menangis (on demand), ibu sudah menyusui

bayi nya.

10) Memberitahu ibu jadwal kontrol ulang 1 minggu lagi atau sewaktu-

waktu ada keluhan, ibu akan datang kembali sesuai jadwal.

Page 361: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

340

Rena Novita Sari

2. (Kunjungan II)

Tanggal : 01 Mei 2019 pukul 07.00 WIB (4 hari Post Partum)

Tempat : Rumah Ny. “R”

a. Data Subyektif

1) Ibu mengatakan masih merasa sedikit mules dan nyeri pada luka bekas

jahitan.

2) Ibu lebih mandiri merawat bayinya sendiri.

3) ASI sudah keluar dan sudah menyusui anaknya setiap 2 jam sekali atau

jika bayi menangis.

4) Ibu makan 3 x/hari dengan komposisi nasi, sayur (bayam, kangkung,

daun ketela, kacang panjang), lauk (tempe, tahu, telur, ayam). Ibu

minum air putih 2 liter/hari. Ibu tidak ada pantangan makanan atau

minuman tertentu.

5) Ibu mulai BAB hari ke-2. ibu BAB 1 x/hari konsistensi lembek, warna

kuning. BAK 4-6 x/hari, warna kuning jernih. Tidak ada keluhan dalam

BAB dan BAK.

6) Ibu mandi 2 x/hari, ganti baju dan celana dalam tiap kali mandi, ganti

pembalut tiap merasa penuh, cebok tiap selesai BAB dan BAK

Page 362: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

341

menggunakan sabun dan air bersih dari arah depan ke belakang,

keramas 2 x/minggu.

7) Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, memasak

dan mencuci baju.

8) Ibu tidur ketika bayinya tidur. Saat malam hari ibu tiap 2 jam bangun

untuk menyusui.

9) Dalam keluarga tidak ada kebiasaan senden, minum jamu tradisional,

pantang makanan, menggunakan stagen yang terlalu ketat.

b. Data Obyektif

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmetis

3) Ibu tampak senang dan tersenyum.

4) Tanda-tanda vital :

TD : 100/70 mmHg

N : 82 x/menit

S : 36,2 oC

R : 22 x/menit

5) Pemeriksaan fisik :

a) Payudara

Inspeksi : Simetris, bersih, kedua puting susu menonjol, terdapat

hiperpigmentasi pada areola mamae.

Page 363: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

342

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal,

konsistensi keras, ASI sudah keluar.

b) Abdomen

Inspeksi : Simetris, tidak ada bekas luka, terdapat linea nigra.

Palpasi : TFU pertengahan pusat-simfisis, kontraksi uterus teraba

bundar dan keras, kandung kemih kosong.

c) Genetalia

Inspeksi : Bersih, terdapat pengeluaran cairan berwarna merah

kecoklatan (lokhea sanguinolenta) terdapat luka jahitan

masih sedikit basah, tidak terdapat tanda infeksi.

c. Analisa

P10001 4 hari post partum fisiologis.

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 01 Mei 2019 pukul : 07.10 WIB

1) Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik, ibu

mengucap alhamdulillah.

2) Menjelaskan kepada ibu bahwa mulas yang ia alami merupakan hal yang

normal yang disebabkan oleh uterus yang sedang berkontraksi untuk

kembali kekeadaan sebelum hamil; Ibu mengerti dan mampu mengulangi

penjelasan dari bidan.

3) Menjelaskan kepada ibu bahwa nyeri pada luka jahitannya merupakan

hal yang fisiologis karena nyeri tersebut akibat epysiotomi dan jahitan

perineum; ibu mengerti dan mampu mengulangi penjelasan dari bidan.

Page 364: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

343

4) Mengulangi penjelasan yang diberikan kepada ibu mengenai cara vulva

hygiene yang benar, ibu memahami dan bisa mengulangi penjelasan

bidan.

5) Menjelaskan senam nifas meliputi pengertian, tujuan melakukan senam

nifas dan langkah-langkah senam nifas; ibu akan melakukan senam nifas.

6) Menganjurkan pada ibu untuk ASI eksklusif dan menyusui bayinya tiap

2-3 jam. Ibu sudah memberikan asi setiap saat bayinya menangis.

7) Menjelaskan tentang keuntungan, kerugian dan efek samping KB

pascasalin; ibu berencana menggunakan KB IUD.

8) Menyepakati ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 23 Mei

2019 atau sewaktu-waktu jika ada keluhan, ibu menyepakati.

Rena Novita Sari

3. (Kunjungan lll)

Tanggal : 25 Mei 2019 pukul 16.00 WIB (29 hari Post Partum)

Tempat : PMB Ny. S, SST

a. Data Subyektif

1) Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

2) ASI keluar banyak dan sudah menyusui anaknya setiap 2 jam sekali

atau jika bayi menangis.

3) Ibu sudah melakukan senam nifas di rumah.

Page 365: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

344

b. Data Obyektif

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmetis

3) Ibu tampak senang dan tersenyum.

4) Tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg

N : 84 x/menit

S : 36,3 oC

RR : 22 x/menit

5) Pemeriksaan fisik :

a) Payudara

Inspeksi : Simetris, bersih, kedua puting susu menonjol,

terdapat hiperpigmentasi pada areola mamae.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal,

konsistensi keras, ASI sudah keluar lancar.

b) Abdomen

Inspeksi : Simetris, tidak ada bekas luka, terdapat linea nigra.

Palpasi : TFU tidak teraba.

c) Genetalia

Inspeksi : Bersih, luka jahitan sudah kering, pengeluaran

pervagina berwarna putih (lokhea alba), tidak ada

tanda-tanda infeksi.

Page 366: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

345

c. Analisa

P10001 29 hari post partum fisiologis.

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 25 Mei 2019 Pukul : 16.10 WIB

1) Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik, ibu

mengucap alhamdulillah karna ibu dalam kedaan sehat.

2) Memotivasi ibu untuk tetap melakukan senam nifas setiap hari sampai

6 minggu setelah melahirkan. Ibu melakukan senam kegel di rumah.

3) Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif sampai 6

bulan. Ibu akan tetap memberikan ASI.

4) Menganjurkan ibu menyusui tiap 2 jam atau on demand. Ibu mengerti

dan akan melakukannya.

5) Mendiskusikan kembali mengenai KB pascasalin yang akan

digunakan ibu; ibu berencana menggunakan KB IUD.

Rena Novita Sari

Page 367: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

346

D. Asuhan Kebidanan Pada Neonatus

1. Kunjungan Neonatus I

Tanggal : 27 April 2019 (15 Jam Post Bayi Baru Lahir)

Pukul : 20.15 WIB

a. Data Subyektif

1) Biodata

Nama : Bayi Ny. “R”

Tanggal lahir : 27 April 2019 jam 06.00 WIB

Umur : 15 jam

Jenis kelamin : Perempuan

Anak ke : Pertama

2) Keluhan utama

Bayi Ny. “R” nampak tenang.

3) Riwayat Kesehatan

a) Riwayat kesehatan sekarang

Bayi sejak lahir sampai sekarang belum pernah sakit

b) Riwayat kesehatan keluarga

Dalam keluarga ibu dan ayah tidak ada yang sedang atau pernah

menderita penyakit dengan gejala yang mengarah pada penyakit

seperti hipertensi, Tuberculosis, Diabetes Militus, hepatitis,

jantung, hemofilia, asma, HIV/AIDS, anemia, dan Penyakit

Menular Seksual. Keluarga tidak mempunyai riwayat kembar.

Page 368: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

347

4) Riwayat Kebidanan

a) Riwayat antenatal

Ibu mengatakan hamil yang pertama, usia kehamilan 9 bulan.

Selama hamil ibu tidak ada keluhan yang serius hanya mual-mual

pada kehamilan muda, ibu rutin periksa, mulai periksa saat usia

kehamilan 5-6 minggu, selanjutnya rutin tiap bulan 1 kali, ibu

periksa rutin sebanyak 10 kali. Selama hamil mendapat tablet

tambah darah, vitamin, kalk dan diminum rutin. Juga mendapat

penyuluhan tentang gizi ibu hamil, personal hygiene, perawatan

payudara, senam hamil, ibu berusaha melaksanakan semua yang

diberi tahu bidan. Selama hamil ibu setiap hari berusaha makan-

makanan bergizi untuk perkembangan bayinya.

b) Riwayat natal

Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya pada tanggal 27 April

2019 pukul 06.00 WIB. Bayi lahir spontan, menangis kuat dan

gerak aktif, jenis kelamin perempuan, BB = 3500 gram, PB = 51

cm, A-S: 8-9, tidak ada kelainan bawaan, tidak ada benjolan di

kepala, tidak ada perdarahan. Ibu mengatakan segera setelah lahir

bayi langsung disusukan dan melakukan IMD.

c) Riwayat postnatal

Ibu mengatakan bayinya setelah lahir dalam kondisi baik, bayi

lahir langsung menangis, IMD ± 1 jam, kolostrum ibu sudah

keluar, dan bayi langsung menyusu kuat. Bayi sudah BAK 2 kali,

Page 369: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

348

warna kuning jernih, lancar dan bayi sudah BAB 1 kali warna

kehitaman, konsistensi lunak, bayi sudah mendapatkan imunisasi

Hb 0 dan sudah mendapatkan vit K setelah lahir.

5) Pola kebiasaan sehari-hari

a) Nutrisi

Bayi diberi ASI saja, frekuensi sering setiap 2 jam sekali

b) Eliminasi

BAB 1 kali, konsistensi lunak, warna feses hitam kehijauan, bayi

BAK 2 kali, warna kuning jernih. Tidak ada keluhan saat BAK

dan BAB

c) Istirahat/ tidur

Bayi lebih banyak tidur, tidak rewel, menangis ketika lapar, BAK

dan BAB

d) Aktivitas

Bayi menangis kuat dan gerak aktif.

e) Personal hygiene

Ganti baju setiap kali basah, ganti popok tiap kali BAB/BAK.

6) Latar belakang sosial budaya

Setelah pulang nanti, bayi akan dirawat dan tinggal dirumah bersama

orang tua dan keluarganya. Dalam keluarga tidak ada kebiasaan

memberikan makanan tambahan selain susu pada bayi sesudah umur

6 bulan, ada kebiasaan brokohan, dan tidak ada kebiasaan merawat

tali pusat dengan ramuan tradisional.

Page 370: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

349

7) Psikososial dan spiritual

Bayi tampak nyaman ketika dekat dengan ibunya. Ketika bayi

menangis bayi langsung diam bila digendong. Orang tua dan

keluarga sangat senang atas kelahiran bayinya.

b. Data Obyektif

1) Pemeriksaan Umum

a) Keadaan umum baik dan kesadaran composmentis.

b) Tanda-tanda vital

Suhu: 36,5ºC, Nadi: 134x /menit, Respirasi: 40x /menit

c) Pengukuran antropometri

BB : 3500 gram SOB : 30 cm

PB : 51 cm MO : 31 cm

LK : 33 cm FO : 34 cm

LD : 31 cm

2) Pemeriksaan fisik

a) Kepala

Inspeksi : Rambut warna hitam, penyebaran merata.

Palpasi : Tidak ada caput succadaneum, cephal hematoma,

dan tidak ada tanda hidrosepalus.

b) Muka

Inspeksi : Simetris, tidak pucat, tidak ikterik, tidak sianosis

dan warna kemerahan.

Page 371: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

350

c) Mata

Inspeksi : Kedua mata simetris, konjungtiva merah muda,

sklera putih, tidak ikterus, tidak ada pengeluaran

sekret berlebih, tidak ada kelainan.

d) Hidung

Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada sekret pada hidung,

tidak ada pernapasan cuping hidung.

e) Mulut

Inspeksi : Bibir kemerahan, tidak ada labiopalatoschisis,

mukosa bibir lembab, ada reflek rooting dan sucking

serta reflek swallowing kuat, mulut tampak seperti

ingin minum.

f) Telinga

Inspeksi : Simetris, tidak ada pengeluaran serumen

Palpasi : Daun telinga cepat kembali.

g) Leher

Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar

limpa dan bendungan vena jugolaris.

h) Dada

Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada tarikan dinding dada.

Auskultasi : Pernapasan teratur, tidak ada wheezing dan ronchi,

tidak ada kelainan irama jantung.

Perkusi : Suara paru sonor, suara jantung pekak.

Page 372: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

351

i) Abdomen

Inspeksi : Dinding abdomen simetris, tali pusat masih basah,

tidak ada perdarahan pada tali pusat, tidak berbau

busuk, tali pusat dibungkus dengan kasa kering

steril.

Perkusi : Suara perut tympani.

j) Genetalia

Inspeksi : Jenis kelamin perempuan, labia mayor sudah

menutupi labia minora, uretra berlubang.

k) Anus

Inspeksi : Terdapat lubang anus.

l) Ektremitas

(1) Atas: simetris, normal, jumlah jari-jari lengkap, tidak ada

kelaianan, gerak aktif.

(2) Bawah: simetris, normal, jumlah jari-jari lengkap, tidak ada

kelainan, gerak aktif.

m) Kulit

Inspeksi : Warna kemerahan, tidak pucat, kulit halus, lembut,

tidak ada pengelupasan kulit, turgor kulit baik.

Page 373: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

352

2) Pemeriksaan neurologik

a) Reflek rooting

Baik. Bayi bereaksi jika mendapat rangsangan pada bibir atau pipi

bayi.

b) Reflek sucking

Baik. Bayi mampu mengisap puting dengan kuat.

c) Reflek swallowing

Baik. Bayi dapat menelan dengan baik

d) Reflek morro

Baik. Saat dikagetkan, bayi bergerak seperti memeluk.

e) Reflek graping

Baik. Saat jari pemeriksa diletakkan pada telapak tangan bayi,

bayi merespon dengan menggenggam jari tersebut.

f) Reflek babinsky

Baik. Saat jari pemeriksa menggores bagian telapak kaki bayi, jari

bayi akan membuka.

g) Reflek tonic neck

Baik. Ekstermitas pada satu sisi dimana kepala ditolehkan akan

ekstensi, dan ekstermitas yang berlawanan akan fleksi bila kepala

bayi ditolehkan ke satu sisi selagi istirahat.

h) Reflek glabela

Baik. Ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara dua alis

mata) menyebabkan mata bayi berkedip.

Page 374: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

353

i) Reflek Stepping

Baik. Ketika bayi digendong berdiri kaki bayi akan menapak

seperti berjalan dan melangkah.

c. Analisa

Bayi Ny. “R” neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan usia 15

jam.

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 27 April 2019 Pukul : 20.25 WIB

1) Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan bayinya

baik; Ibu mengerti penjelasan bidan.

2) Menjelaskan mengenai perawatan bayi sehari-hari meliputi menjaga

kehangatan bayi, perawatan tali pusat, mengganti popok yang basah

dan memandikan bayi; Ibu mengerti dan mampu mengulangi

penjelasan bidan.

3) Menjelaskan tentang tanda bahaya bayi meliputi bayi tidak dapat

menyusu, mengantuk atau tidak sadar, napas cepat (lebih dari 60

x/menit), merintih, tarikan dada bagian bawah, tampak biru pada

ujung jari tangan dan kaki atau bibir, kejang, badan bayi kuning,

kaki dan tangan terasa dingin, demam, tali pusat kemerahan sampai

dinding perut dan mata bayi bernanah banyak; Ibu mengerti tentang

tanda bahaya pada bayi dan bisa mengulangi penjelasan bidan.

Page 375: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

354

4) Menasehati ibu untuk membawa anaknya ke tempat bidan jika ibu

menjumpai tanda bahaya pada bayinya; Ibu mengerti dan akan

melaksanakannya.

5) Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya dengan adekuat; Ibu

selalu menyusui bayinya setiap bayi menangis atau setiap 2 jam

sekali.

6) Menganjurkan ibu untuk merawat dan selalu memperhatikan

kebutuhan bayinya serta memantau pertumbuhan dan perkembangan

bayinya; Ibu menjaga bayinya.

7) Memberitahu ibu untuk tetap menjaga suhu tubuh bayi agar tidak

kedinginan; Ibu membedong bayinya.

8) Menyepakati kunjungan neonatus pada usia 4 hari tanggal 1 Mei

2019 atau sewaktu-waktu bila ada keluhan atau tanda bahaya pada

bayi.

Rena Novita Sari

Page 376: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

355

2. Kunjungan Neonatus II

Tanggal : 1 Mei 2019 (4 Hari Post Bayi Baru Lahir)

Pukul : 07.20 WIB

a. Data Subyektif

Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat, bayi menangis kuat, bayi

tidur pulas dan menangis saat lapar, BAB, BAK dan saat dimandikan,

bayi minum ASI tiap kali menangis, bayi tidak rewel. BAK 6-8 kali

sehari, lancar warna kuning jernih. BAB 2 kali sehari warna kuning,

konsistensi lunak

b. Data Obyektif

1) Pemeriksaan Umum

a) Keadaan umum bayi baik, kesadaran composmentis

b) Suhu 36,5°, Nadi: 122 x/menit, Respirasi: 44 x/menit

2) Pemeriksaan Antopometri

BB : 3400 gram SOB : 30 cm

PB : 51 cm MO : 31 cm

LK : 33 cm FO : 34 cm

LD : 31 cm

3) Pemeriksaan Fisik

a) Kulit : Kemerahan, tidak ada pengelupasan pada kulit.

b) Muka

Inspeksi : Simetris, tidak pucat, tidak ikterik.

Page 377: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

356

c) Mata

Inspeksi : Kedua mata simetris, konjungtiva merah muda,

tidak ikterus, tidak ada pengeluaran sekret berlebih,

tidak ada kelainan.

d) Abdomen

Inspeksi : Dinding abdomen simetris, tali pusat sudah mulai

kering, tidak ada perdarahan pada tali pusat, tidak

berbau busuk, tali pusat dibungkus dengan kasa

kering steril.

Perkusi : suara perut tympani.

c. Analisa

By. “R” neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan umur 4 hari

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 01 Mei 2019 Pukul : 07.25 WIB

1) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan bayinya

baik; ibu mengerti penjelasan bidan.

2) Menjelaskan kepada ibu bahwa bayinya mengalami penurunan berat

badan 100 gr dan ini merupakan keadaan yang normal dialami oleh

bayi baru lahir sampai usia 10 hari, ibu mengerti dan mampu

mengulangi penjelasan dari bidan.

3) Menganjurkan ibu untuk menyusui bayi maksimal setiap 2 jam

sekali atau sesering mungkin, ibu bersedia mengikuti anjuran

petugas dan ibu akan memberikan ASI sesering mungkin.

Page 378: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

357

4) Menjelaskan kembali mengenai asuhan pada bayi meliputi

perawatan tali pusat, merawat agar bayi tetap hangat, tanda bahaya

pada bayi, dan perawatan sehari-hari, ibu mengerti dengan

penjelasan yang diberikan dan akan melanjutkan anjuran dari

petugas.

5) Menganjurkan ibu untuk memberi imunisasi BCG + Polio 1 pada

bayinya satu bulan lagi; ibu akan segera mengimunisasikan bayinya.

6) Menyepakati kunjungan neonatus pada usia 28 hari atau sewaktu-

waktu bila ada keluhan atau tanda bahaya pada bayi.

Rena Novita Sari

3. Kunjungan Neonatus III

Tanggal : 24 Mei 2019 (28 Hari Post Bayi Baru lahir)

Pukul : 16.00 WIB

a. Data Subyektif

Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat, tidak ada keluhan, bayi

menangis kuat, bayi minum ASI tiap kali meminta, bayi tidur pulas dan

menangis saat lapar, BAB, BAK dan saat dimandikan, BAK 8-10 kali

sehari, lancar warna kuning jernih, BAB 1-2 kali sehari, konsistensi

lembek.

Page 379: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

358

b. Data Obyektif

1) Pemeriksaan Umum

a) Keadaan umum bayi baik, kesadaran composmentis

b) Suhu 36,6°, Nadi: 120 x/menit, Respirasi: 40 x/menit

2) Pemeriksaan Antopometri

BB : 4000 gram SOB : 31 cm

PB : 52 cm MO : 32 cm

LK : 34 cm FO : 35 cm

LD : 33 cm

3) Pemeriksaan Fisik

a) Muka

Inspeksi : Simetris, tidak pucat, tidak ikterik.

b) Mata

Inspeksi : Kedua mata simetris, konjungtiva merah muda,

sklera putih tidak ikterik, tidak ada pengeluaran

sekret berlebih, tidak ada kelainan.

c) Abdomen

Inspeksi : Dinding abdomen simetris, tali pusat sudah lepas.

Perkusi : suara perut tympani.

c. Analisa

By.”R” neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan umur 28 hari.

Page 380: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

359

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 24 Mei 2019 Pukul : 16.10 WIB

1) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa bayi dalam keadaan

sehat, ibu terlihat lega dengan keadaannya.

2) Mendiskusikan kembali mengenai perawatan bayi sehari-hari dan

tanda bahaya pada bayi, ibu mengerti dengan penjelasan yang

diberikan dan akan memantau keadaan bayinya

3) Mengingatkan kembali pada ibu untuk menyusui bayi maksimal

setiap 2 jam sekali atau sesering mungkin, ibu bersedia melanjutkan

anjuran petugas dan ibu akan memberikan ASI sesering mungkin.

4) Menganjurkan ibu untuk memberi imunisasi bayinya sesuai jadwal,

ibu akan datang sesuai jadwal imunisasi.

Rena Novita sari

Page 381: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

360

E. Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana

1. Kunjungan KB I (4 hari Post Partum)

Tanggal pengkajian : 1 Mei 2019

Waktu pengkajian : 07.00 WIB

Tempat pengkajian : Rumah Ny “R”

a. Data subyektif

1) Keluhan Utama

Ibu mengatakan masih bingung akan menggunakan KB apa

2) Riwayat kesehatan

a) Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu tidak pernah menderita kanker payudara atau riwayat kanker

payudara, Diabetes Militus, penyakit hati akut, jantung, stroke,

anemia, Tuberculosis, hepatitis, Penyakit Menular Seksual, dan

asma.

b) Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu tidak sedang menderita kanker payudara atau riwayat kanker

payudara, Diabetes Militus, penyakit hati akut, jantung, stroke,

anemia, Tuberculosis, hepatitis, Penyakit Menular Seksual, dan

asma.

c) Riwayat kesehatan keluarga

Dalam keluarga ibu dan suami tidak sedangatau pernah menderita

kanker payudara atau riwayat kanker payudara, Diabetes Militus,

Page 382: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

361

penyakit hati akut, jantung dan stroke, anemia, Tuberculosis,

Hepatitis, Penyakit Menular Seksual, dan asma.

3) Riwayat kebidanan

a) Riwayat haid

Ibu belum mendapat haid setelah masa nifas ini.

b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas

Ibu melahirkan bayi perempuan cukup bulan tanggal 27 April

2019 pukul 06.00 WIB, lahir spontan, ditolong bidan di PMB,

bayi lahir langsung menangis, gerak aktif dilakukan IMD, BB

3500 gram, PB 51 cm, plasenta lahir spontan dan lengkap, dijahit,

perdarahan sedikit. Sekarang nifas hari ke 4, menyusui.

c) Riwayat KB

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.

4) Pola kehidupan sehari-hari

a) Nutrisi

Makan 3-5x sehari porsi sedang komposisi nasi, lauk bergantian

(tahu, tempe, ayam, telur), sayur bergantian (wortel, bayam,

kangkung), buah bergantian (pisang, jeruk). Minum air putih 8-9

gelas sehari.

b) Eliminasi

BAB 1 kali sehari konsistensi lunak, warna kuning, BAK 6-8 kali

sehari warna kuning jernih. Tidak ada keluhan saat BAB ataupun

BAK.

Page 383: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

362

c) Istirahat dan tidur

Tidur malam ± 6-7 jam antara pukul 21.30–04.30 WIB, tidur

siang ± 1 jam antara pukul 13.00–14.00 WIB.

d) Personal hygiene

Setiap hari mandi 2x, keramas seminggu 2-3 kali, gosok gigi tiap

mandi, ganti pakaian dan celana dalam tiap habis mandi, kotor

ataupun basah. Setiap selesai BAB/BAK selalu cebok dari arah

depan ke belakang dengan sabun dan air.

e) Aktifitas

Ibu melakukan aktifitas seperti biasanya seperti menyapu,

mengepel, memasak, mencuci dan setrika.

f) Kehidupan seksual

Ibu belum melakukan hubungan seksual setelah bersalin.

g) Riwayat ketergantungan

Ibu tidak mempunyai kebiasaan merokok, suami merokok tapi

diluar rumah, tidak ada kebiasaan minum-minuman alkohol

maupun ketergantungan pada obat-obatan tertentu.

h) Latar belakang sosial budaya

Di dalam keluarga ibu maupun di masyarakat semua orang

menerima adanya penggunaan alat kontrasepsi dan tidak ada

larangan bagi yang ingin menggunakan.

Page 384: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

363

b. Data obyektif

1) Pemeriksaan Umum

a) Keadaan umum baik, kesadaran composmentis

b) TD : 100/70 mmHg Suhu : 36,2oC

Nadi : 82 x/menit RR : 22 x/menit

2) Pemeriksaan fisik

a) Kepala

Inspeksi : Bersih, simetris, rambut lurus, warna rambut

hitam, persebaran rambut merata, tidak ada benjolan

abnormal

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

b) Muka

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak odema, tidak terdapat

cloasma gravidarum.

c) Mata

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada sekret, sklera berwarna

putih, konjungtiva merah muda, tidak menggunakan

alat bantu penglihatan. Fungsi penglihatan baik.

d) Hidung

Inspeksi : Simetris, tidak ada sekret dan polip, tidak ada

pernafasan cuping hidung.

Page 385: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

364

e) Telinga

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada

serumen, tidak ada perdarahan. Fungsi pendengaran

baik.

f) Mulut dan Gigi

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada labioskisis, tidak ada

labiopalatoskisis, mukosa bibir lembab, tidak

cyanosis, tidak ada stomatitis, tidak ada perdarahan

gusi, tidak ada caries gigi, lidah bersih.

g) Leher

Inspeksi : Simetris, tidak tampak benjolan abnormal.

Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tyroid.

Tidak ada bendungan vena jogularis.

h) Aksila

Inspeksi : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

i) Dada

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada retraksi dinding dada.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Perkusi : -Paru-Paru : tidak ada wheezing dan ronchi.

-Jantung : suara jantung normal lup dup.

Page 386: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

365

j) Payudara

Inspeksi : Simetris, bersih, kedua puting susu menonjol,

terdapat hiperpigmentasi pada areola mamae.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

abnormal, konsistensi keras, ASI sudah keluar.

k) Abdomen

Inspeksi : Simetris, tidak ada bekas luka, terdapat linea

nigra.

Palpasi : TFU pertengahan pusat-sympisis, kontraksi uterus

teraba bundar dan keras.

l) Genetalia

Inspeksi : Bersih, terdapat pengeluaran cairan berwarna

merah kecoklatan (lokhea sanguilenta), luka jahitan

masih basah, tidak ada tanda-tanda infeksi.

m) Anus

Inspeksi : Tidak ada hemoroid, tidak ada perdarahan dari

anus.

n) Ekstremitas

Inspeksi : Simetris, kuku bersih tidak cyanosis, tidak ada

gangguan gerak, jumlah jari tangan dan kaki

lengkap, tidak ada sindactyl dan polidactyl.

Palpasi : Pada ekstermitas bawah tidak ada odema, tidak

ada varises.

Page 387: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

366

c. Analisa

P10001, usia 23 tahun calon peserta KB pascasalin

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 01 Mei 2019 Pukul : 07.15 WIB

1) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu; ibu terlihat lega dengan

keadaannya.

2) Menanyakan pada ibu tujuan ibu ber-KB; ibu ber-KB untuk

menjarangkan anak.

3) Menjelaskan tentang perlunya KB setelah ibu melahirkan agar jarak

dengan anak berikutnya tidak terlalu dekat dan anak yang dilahirkan

berkualitas; ibu paham dengan penjelasan bidan dan mampu

mengulanginya.

4) Menjelaskan mengenai macam-macam KB pascasalin

a MAL : kontrsepsi yang mengandalkan pemberian ASI

ekslusif selama 6 bulan.

Keuntungan : efektivitas sangat tinggi, tidak mengganggu

senggama, tidak perlu pengawasan medis.

Kerugian : perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera

menyusui 30 menit setelah bayi lahir.

b Suntik progestin :

Keuntungan : efektif, aman, tidak mengganggu proses laktasi

Kerugian : haid lama/ tidak haid sama sekali, BB meningkat

c IUD : alat berukuran kecil yang dimasukkan ke dalam rahim.

Page 388: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

367

Keuntungan : efektivitas sangat tinggi, dapat dipasang segera

setelah melahirkan, tidak mempengaruhi kualitas ASI.

Kerugian : siklus haid lama, terjadi spotting antarmenstruasi, klien

tidak bisa melepas sendiri, tidak mencegah IMS.

d Kondom : suatu selubung atau sarung karet yang terbuat dari

berbagai bahan lakten/ plastik yang dipasang pada

penis pada saat berhubungan seksul. Cara kerjanya

kondom menggalangi sperma bertemu dengan sel telur.

Keuntungan : efektif jika digunakan dengan benar, tidak

menganggu produksi ASI, murah dan dapat dibeli

secara umum, mencegah penyakit IMS

Kerugian : efektivitas tidak terlalu tinggi, cara penggunaan

mempengaruhi keberhasilan, mengganggu saat

hubungan seksual

E/Ibu sudah mengerti dan paham macam-macam kb pascasalin yang

bisa dipakai saat menyusui.

5) Mendiskusikan ulang KB yang akan dipakai ibu; Ibu memilih

menggunakan KB IUD.

6) Menjelaskan kembali jenis alat kontrasepsi yang dipilih ibu yaitu

IUD; Ibu mengerti dan dapat menjelaskan kembali cara kerja,

keuntungan dan kerugian serta efek samping metode kontrasepsi

tersebut.

Page 389: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

368

7) Menyepakati ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 25

Mei 2019 atau sewaktu-waktu jika ada keluhan, ibu menyepakati.

Rena Novita sari

2. Kunjungan KB II (29 hari Post Partum)

Tanggal pengkajian : 25 Mei 2019

Waktu pengkajian : 16.05 WIB

Tempat pengkajian : Rumah Ny “R”

a. Data subyektif

1) Keluhan Utama

Ibu berencana menggunakan KB IUD

2) Riwayat kesehatan

a) Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu tidak pernah menderita kanker payudara atau riwayat kanker

payudara, Diabetes Militus, penyakit hati akut, jantung dan stroke,

anemia, Tuberculosis, hepatitis, Penyakit Menular Seksual, dan

asma.

b) Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu tidak sedang menderita kanker payudara atau riwayat kanker

payudara, Diabetes Militus, penyakit hati akut, jantung dan stroke,

Page 390: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

369

anemia, Tuberculosis, hepatitis, Penyakit Menular Seksual, dan

asma.

c) Riwayat kesehatan keluarga

Dalam keluarga ibu dan suami tidak sedangatau pernah menderita

kanker payudara atau riwayat kanker payudara, Diabetes Militus,

penyakit hati akut, jantung dan stroke, anemia, Tuberculosis,

hepatitis, Penyakit Menular Seksual, dan asma.

3) Riwayat kebidanan

a) Riwayat haid

Ibu belum mendapatkan haid.

b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas

Ibu melahirkan bayi perempuan cukup bulan tanggal 27 April

2019 pukul 06.00 WIB, lahir spontan, ditolong bidan di PMB,

bayi lahir langsung menangis, gerak aktif dilakukan IMD, BB

3500 gram, PB 51 cm, plasenta lahir spontan dan lengkap, dijahit,

perdarahan sedikit. Sekarang nifas hari ke 29, menyusui.

c) Riwayat KB

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.

4) Pola kehidupan sehari-hari

a) Nutrisi

Makan 3-5x sehari porsi sedang komposisi nasi, lauk bergantian

(tahu, tempe, ayam, telur), sayur bergantian (wortel, bayam,

Page 391: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

370

kangkung), buah bergantian (pisang, jeruk). Minum air putih 8-9

gelas sehari.

b) Eliminasi

BAB 1 kali sehari konsistensi lunak, warna kuning, BAK 6-8 kali

sehari warna kuning jernih. Tidak ada keluhan saat BAB ataupun

BAK.

c) Istirahat dan tidur

Tidur malam ± 6-7 jam antara pukul 21.30–04.30 WIB, tidur

siang ± 1 jam antara pukul 13.00–14.00 WIB.

d) Personal hygiene

Setiap hari mandi 2x, keramas seminggu 2-3 kali, gosok gigi tiap

mandi, ganti pakaian dan celana dalam tiap habis mandi, kotor

ataupun basah. Setiap selesai BAB/BAK selalu cebok dari arah

depan ke belakang dengan sabun dan air.

e) Aktifitas

Ibu melakukan aktifitas seperti biasanya seperti menyapu,

mengepel, memasak, mencuci dan setrika.

f) Kehidupan seksual

Ibu belum melakukan hubungan seksual setelah bersalin.

g) Riwayat ketergantungan

Ibu tidak mempunyai kebiasaan merokok, tidak ada kebiasaan

minum-minuman alkohol maupun ketergantungan pada obat-

obatan tertentu.

Page 392: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

371

h) Latar belakang sosial budaya

Di dalam keluarga ibu maupun di masyarakat semua orang

menerima adanya penggunaan alat kontrasepsi dan tidak ada

larangan bagi yang ingin menggunakan.

b. Data obyektif

1) Pemeriksaan Umum

a) Keadaan umum baik, kesadaran composmentis

b) TD : 120/80mmHg Suhu : 36,8oC

Nadi : 82 x/menit RR : 20 x/menit

2) Pemeriksaan fisik

a) Payudara

Inspeksi : Simetris, bersih, kedua puting susu menonjol,

terdapat hiperpigmentasi pada areola mamae.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

abnormal, konsistensi keras, ASI sudah keluar

lancar.

b) Abdomen

Inspeksi : Simetris, tidak ada bekas luka, terdapat linea

nigra.

Palpasi : TFU tidak teraba, kandung kemih kosong.

Page 393: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

372

c) Genetalia

Inspeksi : Bersih, terdapat pengeluaran cairan berwarna putih

(lokhea alba), luka jahitan sudah kering, tidak ada

tanda-tanda infeksi.

e. Analisa

P10001 usia 23 tahun, calon akseptor KB IUD

f. Penatalaksanaan

Tanggal : 25 Mei 2019 Pukul : 16.25 WIB

1) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu; ibu terlihat lega dengan

keadaannya.

2) Menjelaskan kembali mengenai KB IUD; ibu ingin menggunakan

KB IUD

3) Memberikan saran kepada ibu untuk menggunakan KB sementara

selama belum menggunakan KB IUD agar tidak terjadi kehamilan

yang tidak diharapkan; Ibu mengerti dan mampu mengulangi

penjelasan dari bidan.

4) Menganjurkan pada ibu untuk datang ke tenaga kesehatan jika ibu

sudah ingin memasang KB IUD ; Ibu mengerti dan mampu

mengulangi penjelasan dari bidan.

Rena Novita Sari

Page 394: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

373

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas kesesuaian antara tinjauan teori dalam bab 2 dengan

tinjauan kasus dalam bab 3. Pembahasan ini bertujuan untuk merumuskan

kesenjangan-kesenjangan antara teori dengan kasus nyata pada asuhan kebidanan

secara continuity of care pada Ny. R G1P00000 selama kehamilan trimester III,

persalinan, masa nifas, neonatus, dan pemakaian alat kontrasepsi pascasalin yang

dilakukan mulai tanggal 14 April 2019 di PMB Ny. S. SST, Madiun dengan

menggunakan standart asuhan kebidanan yang terdiri dari pengkajian data,

perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dilanjutkan dengan SOAP

perkembangan. Berdasarkan kasus Ny. R, terdapat beberapa kesamaan dan

kesenjangan antara teori dan praktik, diantaranya sebagai berikut:

4.1 Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan

Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif pada Ny R didapatkan keluhan

yang dirasakan ibu yaitu sering kencing yang dirasakan pada usia kehamilan 37

minggu. Menurut Wiknjosastro (2011) gejala biasa timbul karena janin mulai

masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan pada kasus Ny. R dengan teori

mengenai keluhan yang dirasakan karena itu merupakan fisiologi kehamilan.

Page 395: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

374

Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif pada Ny.R didapatkan keluhan

yang dirasakan ibu yaitu kenceng-kenceng yang dirasakan pada usia kehamilan

38-39 minggu. Menurut Varney (2008), salah satu penyebabnya karena ibu hamil

kekurangan kalsium atau ketegangan otot. Selama kehamilan terutama TM III, ibu

membawa beban berlebih. Otot-otot tubuh juga mengalami pengenduran sehingga

mudah merasa lelah. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada

kesenjangan pada kasus Ny. R dengan teori mengenai keluhan yang dirasakan

karena itu merupakan fisiologi kehamilan trimester akhir.

Pada saat pengkajian ditemukan Ny. R selama hamil tidur siang ± 2 jam, tidur

malam 7-8 jam sehari. Tetapi pada kunjungan ANC tanggal 14 April 2019 ibu

tidur siang selama ± 1 jam, tidur malam ± 5-6 jam karena ibu kurang bisa tidur.

Ibu hamil tidur malam kurang lebih sekitar 8 jam setiap istirahat dan tidur siang

kurang lebih 1 jam (Marmi, 2011). Ada ketidakesesuaian antara teori dengan

kasus nyata.

Kenaikan BB Ny. R pada kunjungan ANC II adalah 2 kg. Menurut teori pada

trimester II dan III pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan menambah berat

badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan dengan gizi kurang

atau berlebih dianjurkan menambah berat badan per minggu masing-masing

sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg (Saifuddin, 2009). Kenaikan berat badan >0,57

kg/minggu merupakan faktor risiko timbulnya preeklampsia (Saifuddin, 2009).

Ada kesenjangan antara kasus nyata dengan teori.

Page 396: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

375

Sebelum hamil Ny. R memiliki berat badan 50 kg dengan IMT 21,08

(kategori normal). Dan pada saat ANC TM III memiliki berat badan 62 kg.

Kenaikan berat badan selama hamil adalah 12 kg. Menurut Prawirohardjo (2011),

penambahan berat badan pada wanita hamil dengan IMT dalam kategori rendah

(<19,8) peningkatan berat badannya adalah 12,5-18 kg. Wanita dengan berat

badan normal (IMT 19,8-26) peningkatan berat badannya adalah 11,5-16 kg.

Wanita dengan berat badan berlebih (IMT 26-29) peningkatan berat badannya

adalah 7-11,5 kg. Wanita dengan obesitas (IMT>29) peningkatan berat badannya

adalah sekurang-kurangnya 7 kg. Berarti tidak terdapat kesenjangan antara teori

dan kasus nyata.

Pada usia kehamilan 37 minggu pada pemeriksaan leopold IV didapatkan

bahwa kepala sudah masuk PAP (divergent). Menurut Manuaba (2010), pada

primigravida kepala janin sudah turun dan masuk PAP pada usia kehamilan 36

minggu, sedangkan pada multigravida kepala masuk panggul saat menjelang

persalinan. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan

antara teori dan kasus nyata.

Pada saat ANC TM III skor Ny. R yaitu 2 termasuk resiko rendah. Menurut

Kemenkes (2014), Jumlah skor 2 termasuk resiko rendah dengan penolong

persalinan adalah bidan dan tempat persalinan dirumah bidan, skor 6- 10 termasuk

resiko tinggi penolong persalinan adalah dokter dan bidan tempat persalinan

adalah polindes atau puskesmas atau rumah sakit, skor lebih dari 12 adalah resiko

Page 397: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

376

sangat tinggi penolong persalinan adalah dokter, tempat persalinan adalah rumah

sakit. Berarti tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus nyata karena Ny. R

bersalin ditolong oleh bidan di Rumah Bidan.

Pada kunjungan TM III Standart Pelayanan Antenatal hanya dilakukan 5T

yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus, pemberian

tablet zat besi, dan penentuan presentasi janin dan DJJ. Menurut Kemenkes RI

(2016), Standart pelayanan Antenatal meliputi 10T yaitu penimbangan berat badan

dan pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran Lingkar

Lengan Atas (LILA), pengukuran tinggi fundus uteri (TFU), penentuan presentasi

janin dan denyut jantung janin (DJJ), penentuan status imunisasi tetanus,

pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan, pelayanan tes

laboratorium, temu wicara, dan tatalaksana kasus. Namun untuk pengukuran

LILA, penentuan status imunisasi tetanus, pelayanan tes laboratorium telah

dilakukan pada kunjungan ANC sebelumnya, temu wicara dan tatalaksana kasus

tidak dilakukan karena ibu tidak mengalami komplikasi. Berdasarkan hasil

pengkajian tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan.

Page 398: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

377

4.2 Asuhan Kebidanan pada persalinan

Pada kasus Ny.R dilakukan VT yang pertama pada jam 01.00 WIB dan

dilakukan VT selanjutnya pada jam 05.30 WIB sehingga jarak antar VT yang

pertama dan VT yang ke dua berjarak 4,5 jam. Menurut JNPK-KR (2014),

pemeriksaan dalam dilakukan setiap 4 jam sekali atau apabila ada indikasi

(meningkatnya frekuensi dan durasi serta intensitas kontraksi, dan ada tanda

gejala kala 2). Sehingga terjadi kesenjangan antara teori dan kasus nyata.

Ny.R sejak pukul 19.00 wib tanggal 26 April 2019 merasakan adanya

kenceng-kenceng dan pukul 21.00 wib mengeluarkan lendir bercampur darah ibu

datang ke bidan pukul 01.00 wib tanggal 27 April 2019. Pada saat pemeriksaan

jam 01.00 WIB kontraksi 3 kali dalam 10 menit lamanya 30 detik. Pada

pemeriksaan dalam ditemukan pembukaan 4 cm, penurunan kepala di hodge 2

dan ketuban belum pecah. Pukul 05.30 WIB pembukaan lengkap. Pukul 06.00

WIB bayi lahir secara spontan belakang kepala. Menurut Sofian (2011), fase

aktif akselerasi dari pembukaan 3–4 cm, dicapai dalam 2 jam. Fase aktif dilatasi

maksimal dari pembukaan 4–9 cm, dicapai dalam 2 jam. Fase aktif deselerasi

dari pembukaan 9–10 cm selama 2 jam. Kemajuan pembukaan 1 cm per jam

untuk primipara dan 2 cm per jam untuk multipara. Ada kesenjangan mengenai

lama kala I. Fase aktif deselerasi berjalan terlalu cepat. Fase aktif dilatasi

maksimal sampai deselerasi dari pembukaan 4–10 cm selama 5 jam. Ibu tidur

miring kiri dan menarik nafas panjang saat ada kontraksi.

Page 399: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

378

Pada kasus Ny. R mengalami kontraksi yang semakin lama semakin sering

kemudian pembukaan lengkap. Ada dorongan untuk meneran, tekanan pada

anus, vulva membuka dan perineum menonjol. Menurut Sofian (2011), pada

kala pengeluaran janin, his terkoordinasi, kuat, cepat, dan lebih lama, kira-kira

2–3 menit sekali. Kepala janin telah turun dan masuk ke ruang panggul

sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot panggul yang melalui lengkung refleks

yang menimbulkan rasa mengedan. Oleh karena tekanan pada rektum, ibu

merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his,

kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka, dan perineum meregang. Menurut

sofian (2011) Kala II pada primi berlangsung 1½-2 jam, dan pada multi ½ -1 jam.

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. R terdapat

kesenjangan dengan teori karena kala II berlangsung terlalu cepat yaitu selama

30 menit.

Kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10 menit. Lepasnya plasenta sudah

dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda yaitu semburan darah

mendadak, tali pusat bertambah panjang dan perubahan uterus menjadi

globuler/bundar (Manuaba, 2013). Seluruh proses biasanya berlangsung 5–30

menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah

kira-kira 100-200 cc (Sofian, 2011). Dalam kasus Ny. R pada kala III tidak ada

kesenjangan antara teori dengan pelaksanaan, perdarahan pada kala III normal

yaitu kurang lebih 150 cc dan lama kala III adalah 10 menit.

Page 400: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

379

Asuhan pada kala IV yang diberikan pada Ny. R antara lain : mengawasi

perdarahan post partum, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, tekanan darah,

kandung kemih dan keadaan umum ibu. Menurut Manuaba (2012), kala IV

dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan postpartum paling

sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan meliputi

pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi dan pernapasan, TFU,

kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan. Perdarahan dianggap masih

normal bila jumlahnya tidak melebihi 400 - 500 cc. Ny. R pada kala IV tidak

ada kesenjangan antara teori dengan pelaksanaan kala IV yaitu kala

pengawasan selama 2 jam post partum dan tidak terdapat perdarahan yang

melebihi 500 cc.

Perhitungan TBJ pada usia kehamilan 38-39 minggu adalah 3100 gram.

Ketika bayi lahir berat badan bayi adalah 3500 gram. Berdasarkan data yang di

peroleh tidak terdapat kesenjangan terhadap TBJ ketika masih didalam

kandungan dan ketika bayi sudah keluar. Hal ini karena ketepatan dalam

pengukuran TFU.

Page 401: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

380

4.3 Asuhan Kebidanan Pada Nifas

Pada kunjungan nifas ke-1 penyuluhan yang telah diberikan tidak sesuai dengan

teori, ibu belum mendapatkan penyuluhan mengenai KB pascasalin pada KF

yang pertama. Sedangkan menurut Kemenkes RI (2014) KF 1 (6 jam sampai 3

hari) setelah persalinan mendapatkan penyuluhan : 1. Pemeriksaan tekanan

darah, nadi, pernafasan dan suhu tubuh. 2. Pemantauan jumlah darah yang

keluar. 3. Pemeriksaan cairan yang keluar dari vagina. 4. Pemeriksaan payudara

dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan. 5. Pemberian kapsul vit A 2 kali yaitu kapsul

segera setelah melahirkan dan satu kapsul setelah 24 jam pemberian kapsul vit A

pertama. 6. Minum tablet tambah darah setiap hari. 7. Pelayanan KB pasca

persalinan. Ini menunjukkan ada ketidaksesuaian antara pelaksanaan pada teori

dan kasus nyata.

Pada kunjungan nifas ke I (15 jam post partum) Ny. R mengatakan nyeri luka

jahitan perineum hal ini sesuai dengan teori dari Varney (2008), yaitu nyeri luka

jahitan perineum merupakan hal yang fisiologis karena nyeri tersebut akibat dari

laserasi atau episiotomy dan jahitan perineum. Pada pemeriksaan payudara

didapatkan hasil kolostrum sudah keluar, TFU 2 jari dibawah pusat dan lochea

rubra, warna merah segar, bau anyir. Menurut Manuaba (2012), kolostrum

berwarna kekuningan dengan protein berkadar tinggi. ASI transisi (antara)

diproduksi pada hari ke-3 sampai ke-7. ASI matur disekresi pada hari ke-7

sampai seterusnya. Menurut Marmi (2012) ASI ekslusif adalah pemberian ASI

Page 402: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

381

saja pada bayi sampai dengan 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan

lain kecuali sirup obat. Ibu hanya memberikan ASI saja kepada bayinya. Segera

setelah plasenta lahir TFU 2 jari dibawah pusat. Pengeluaran lochea rubra

sampai hari ke-3 yang berwarna merah. Berdasarkan hasil pengkajian yang telah

dilakukan pada Ny. R tidak terjadi kesenjangan dengan teori.

Pada kunjungan nifas ke II (hari ke-4 post partum), didapatkan pemeriksaan

payudara bersih, tidak ada nyeri tekan, TFU pertengahan pusat symfisis, terdapat

luka jahitan yang hampir kering, ASI lancar, perdarahan pervaginam berwarna

merah kecoklatan/lochea sanguinolenta. Menurut Manuaba (2012), satu minggu

post partum TFU pertengahan pusat - symfisis sedangkan lochea sanguinolenta

keluar hari ke 3 sampai hari ke 7 berwarna merah kecoklatan. Menurut Bahiyatun

(2009), jahitan luka perineum akan kering setelah 7 hari postpartum.

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. R tidak terjadi

kesenjangan dengan teori.

Pada kunjungan nifas ke III (hari ke 29 post partum), didapatkan pemeriksaan

payudara bersih, tidak ada nyeri tekan, TFU tidak teraba, terdapat luka jahitan

yang sudah kering, ASI lancar, perdarahan pervaginam berwarna putih/lochea

alba. Menurut Manuaba (2012), 6 minggu post partum TFU sebesar normal

sedangkan lochea alba keluar setelah hari ke 14 berwarna merah putih. Menurut

Bahiyatun (2009), jahitan luka perineum akan kering setelah 7 hari postpartum.

Page 403: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

382

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. R tidak terjadi

kesenjangan dengan teori.

4.4 Asuhan Kebidanan Pada Neonatus

Pada kunjungan neonatus I (15 jam), keadaan umum bayi baik, menangis

kuat, refleks hisap jari baik, tali pusat masih basah dan terbungkus kassa kering

steril serta tidak ditemukan hipotermi ataupun hipertermi. Suhu tubuh bayi selalu

berada dalam batas normal. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital bayi, didapatkan

suhu 36,5 ºC, nadi 134 x/menit, respirasi 40 x/menit. Hasil tersebut dalam batas

normal sesuai dengan Kemenkes RI (2017), suhu normal pada neonatus adalah

36,5oC-37,5

oC melalui pengukuran aksila dan rektal. Jika nilainya turun dibawah

36,5oC maka bayi mengalami hipotermi. Nadi pada bayi normalnya 110-160

denyut per menit dan pernafasan pada bayi normalnya 30-50 kali per menit.

Dapat disimpulkan bahwa TTV bayi tidak terjadi kesenjangan dengan teori.

Bayi Ny. R sudah BAB 1 kali warna hitam kehijauan dan BAK 2 kali warna

kuning jernih. Menurut Fraser dan Cooper (2009), feses pertama pada bayi

berwarna hijau kehitaman, lengket serta mengandung empedu, asam lemak,

lendir dan sel epitel, dan urine pertama dikeluarkan dalam 24 jam pertama dan

setelahnya dengan frekuensi yang semakin sering seiring meningkatnya asupan

cairan. Urine encer, berwarna kuning dan tidak berbau. Syaifudin (2009),

menambahkan bahwa tinja yang berbentuk mekonium berwarna hijau tua akan

Page 404: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

383

keluar dalam waktu 48 jam. Dapat disimpulkan bahwa eliminasi bayi tidak

terjadi kesenjangan dengan teori.

Pada saat melakukan pemeriksaan genetalia pada bayi Ny.R tidak dilakukan

pemeriksaan lubang vagina untuk mengetahui apakah lubang uretra terpisah

dengan lubang vagina, sedangkan menurut Marmi (2012) pada bayi perempuan

dilakukan pemeriksaan untuk bayi cukup bulan, labia mayora menutupi labia

minora, lubang uretra terpisah dengan lubang vagina. Sehingga terjadi

kesenjangan antara teori dan kasus nyata.

Pada kunjungan II (4 hari) bayi Ny. R terlihat sehat, bayi tidur pulas,

menangis saat lapar, BAK dan BAB, bayi minum ASI setiap 2 jam. Berat badan

bayi 3400 gram mengalami penurunan 100 gram dibandingkan dengan berat

lahir. Menurut Arfiana dan Lusiana (2016), dalam 10 hari pertama kelahiran

berat badan bayi akan mengalami penurunan karena pengeluaran (mekonium,

urine, dan keringat) sedangkan cairan yang masuk belum mencukupi. Turunnya

berat badan bayi tidak lebih dari 10%. Dapat disimpulkan bahwa penurunan BB

bayi merupakan hal yang fisiologis akibat peralihan dari kehidupan intrauterine

ke ekstrauterin sehingga tidak terjadi kesenjangan dengan teori.

Pada kunjungan neonatus III dilakukan pada hari ke 28. Menurut Kemenkes

RI (2016), kunjungan neonatus I dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam setelah

lahir, kunjungan neonatus II dilakukan pada kurun waktu 3-7 hari setelah lahir,

dan kunjungan neonatus III dilakukan pada kurun waktu 8-28 hari setelah lahir.

Page 405: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

384

Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi kesenjangan antara kasus nyata dengan

teori.

Pada saat kunjungan neonatus III bayi Ny. R dalam keadan sehat, bayi tidur

pulas, tali pusat sudah kering, bayi menyusu kuat dan menangis saat lapar, BAK

dan BAB, bayi minum ASI setiap 2 jam. Bayi Ny. R belum mendapatkan

imunisasi BCG dan Polio 1. Menurut Kemenkes RI (2016), imunisai BCG dan

Polio 1 diberikan pada bayi saat berusia 1 bulan. Dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi kesenjangan antara kasus nyata dengan teori.

4.5 Asuhan Kebidanan Pada KB

Ny. R usia 23 tahun berencana menggunakan KB untuk menjarangkan

kehamilan. Ibu berencana ingin menggunakan kontrasepsi IUD. Menurut

Saifuddin (2010) Wanita usia <20 tahun menggunakan alat kontrasepsi untuk

menunda kehamilan, usia 20-35 tahun untuk menjarangkan kehamilan, dan usia

>35 tahun untuk mengakhiri kesuburan. Hal ini menunjukkan ada kesesuaian

antara teori dan kasus.

Pada pengkajian didapatkan umur Ny. R 23 tahun. Saat ini ibu sudah

mempunyai rencana untuk menggunakan kontrasepsi IUD. Ny. R tidak sedang

bekerja, belum mendapatkan haid, menyusui secara ekslusif dan minimal 2 jam

atau sewaktu-waktu jika bayi ingin menyusu (on demand). Tidak sedang

menderita penyakit seperti jantung vaskular dan congenital, hipertensi,

haemofilia, kanker payudara, anemia, DM, TBC, hepatitis, PMS, dan

Page 406: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

385

HIV/AIDS. Tidak menderita penyakit radang panggul atau kehamilan ektopik.

Tidak pernah mengalami haid banyak (lebih dari 1-2 pembalut tiap 4 jam),

tidak pernah mengalami haid lama (lebih dari 8 hari), tidak pernah disminore

berat yang membutuhkan analgetik atau istirahat baring, tidak pernah

mengalami perdarahan bercak antara haid atau setelah senggama. Pada

pemeriksaan tanda-tanda vital, tekanan darah Ny. R adalah 110/70 mmHg.

Menurut Saifuddin (2010) pemilihan kontrasepsi yang rasional untuk fase

menjarangkan kehamilan antara umur 20–35 tahun. Berdasarkan analisa data

didapatkan hasil, postpartum hari ke-29 calon peserta KB IUD tidak ada

kontraindikasi pemakaian kontrasepsi tersebut.

Page 407: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

386

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan pembahasan secara keseluruhan mengenai teori dan

pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III, bersalin, masa nifas,

neonatus dan keluarga berencana (KB) pascasalin, pada bab ini penulis dapat

mengambil kesimpulan dan saran.

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan asuhan kebidanan yang diberikan secara continuity of care

pada Ny.R mulai dari masa kehamilan trimester III, masa bersalin, masa nifas,

neonatus, dan keluarga berencana dengan menggunakan pendekatan manajemen

kebidanan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Ny. R GIP00000 dengan kehamilan nomal tidak ada resiko tinggi sehingga

boleh ditolong oleh Bidan di Rumah Bidan. Berdasarkan hasil pengkajian

terdapat kesenjangan pada kenaikan BB ibu pada kunjungan ANC yang ke 2,

dan pola istirahat ibu di UK 37 minggu.

2. Ny.R GIP00000 bersalin spontan dan normal, bayi dan plasenta lahir spontan

dan lengkap, pada usia kehamilan 39-40 minggu. Berdasarkan hasil

pengkajian terdapat kesenjangan antara teori dan kasus nyata yaitu lama kala I

& kala II yang terlalu cepat, dan dilakukan pemeriksaan dalam lebih dari 4

jam.

Page 408: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

387

3. Ny.R P10001 pada masa nifas, laktasi, involusi, dan lochea normal, keadaan

psikologis ibu baik, dan ibu memberikan ASI eksklusif untuk bayinya.

Berdasarkan pengkajian tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus

nyata.

4. By. Ny.R Neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan. Berdasarkan hasil

pengkajian terdapat kesenjangan antara teori dan kasus nyata yaitu tidak

dilakukan pemeriksaan pada lubang vagina bayi.

5. Ny. P P10001 Akseptor KB pascasalin dengan calon akseptor KB kondom.

Berdasarkan hasil pengkajian tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

kasus nyata.

5. 2 Saran

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan, penulis

memberikan saran untuk :

1. Bagi Klien dan Masyarakat

Klien disarankan untuk mampu memelihara kesehatan, mendeteksi

kemungkinan masalah dan mengatasi masalah kesehatan, sehingga apabila

ditemukan adanya komplikasi maupun penyulit pada masa hamil, bersalin,

nifas, neonatus dan KB dapat segera memperoleh pelayanan yang optimal dan

berkualitas.

2. Profesi Bidan

Bidan disarankan dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam

mendeteksi, mencegah serta menangani masalah-masalah yang mungkin

Page 409: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

388

timbul pada masa hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB. Jika sudah sesuai

dengan asuhan secara Continuity of Care maka dipertahankan dan dilakukan

sesuai standart.

3. Bagi Penulis Selanjutnya

Mampu meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kala I & kala II

yang terlalu cepat dan senatiasa mau belajar lebih giat lagi dan lebih

meningkatkan keterampilan yang telah didapat agar lebih memberikan

asuhan secara komprehensif yang dimulai pada ibu hamil TM III, sehingga

dapat menambah wawasan dan menemukan penyebab proses persalinan,

nifas, neonatus, dan KB dapat berjalan fisiologis atau patologis.

4. STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Hasil Laporan Tugas Akhir ini disarankan dapat menjadi bahan acuan dan

tambahan daftar pustaka dalam penulisan tugas akhir berikutnya, dan dapat

digunakan sebagai bekal mahasiswa dalam mencegah, mendeteksi dan

menangani serta memberikan asuhan kebidanan secara Continuity Of Care

pada ibu masa hamil, bersalin, nifas, dan KB.

Page 410: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

389

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E. R. dan D. Wulandari. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Anggraini, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC

Chamberlain, G. 2012. Asuhan Persalinan. Jakarta: EGC

Cooper, F. 2009. Buku Ajar Bidan Myles. Jakarta: EGC

Cunningham, F. 2007. Obstetri William. Jakarta: EGC

Dinas Kesehatan Jawa Timur.2017.Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016.

Jawa Timur:Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun. 2017. Profil Kesehatan Kabupaten Madiun

2016. Madiun : Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun

Hidayat, A. 2010. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika

Hidayati, R. 2009. Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta:

Salemba Medika

Indrayani, Djami, dan M. Emma 2013. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.

Jakarta: Trans Info Media

Jannah, N. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta: Andi Offset

JNPK-KR 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta :JNPK-KR.

Kementrian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta :

Kementrian Kesehatan

_______. 2011. Standart Asuhan Kebidanan. Jakarta: kementrian kesehatan

_______. 2014.. Pegangan fasilitator kelas ibu hamil. Jakarta: kementrian kesehatan

Page 411: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

390

Kusmiyati, Y., H. Puji, Sujiyatini. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).

Yogyakarta: Fitramaya.

Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana

untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

_______. 2012. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana

untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta: EGC

Maritalia, D. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan Menyusui. Jakarta: salemba

Medika

Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

_____ . 2012. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Nugroho, T. dkk. 2014. Buku Ajar Askeb 1 Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika

Nurrobhikha. 2015. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Deepuplish

Prawirohardjo, S. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT

Bina Putaka

_____. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka sarwono

Prawirohardjo

Romauli, S. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta: Nuha Medika

Saifuddin, dan A. Bahri. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo

. 2010. Buku Panduan Praktik Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.

Sofian, A. 2011. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC

Sriyanti, C. 2016. Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan. Jakarta:

Kemenkes

Sukarni, Icesmi dan Margareth. 2013. Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Yogyakarta:

Nuha Medika

Page 412: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

391

Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba

Medika

_______. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika.

Suprijati, 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Ponorogo: HMP Press

Rukiyah, dan L. Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan IV Patologi. Jakarta: TIM

Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 2. Jakarta: EGC

Walyani, E.S. 2014. Materi Ajar Lengkap KEBIDANANAN KOMUNITAS.

Yogyakarta: Pustaka Barupress

Winkjosastro, H. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pusataka Sarwono

Prawiharjo

Page 413: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

392

Lampiran 1

Page 414: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

393

Lampiran 2

Page 415: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

394

Lampiran 3

Page 416: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

395

Lampiran 4

Page 417: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

396

Page 418: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

397

Lampiran 5

Page 419: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

398

Lampiran 6

Page 420: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

399

Lampiran 7

NO PENYULIT YA TIDAK

1 Riwayat bedah sesar √

2 Perdarahan pervagina √

3 Persalinan kurang bulan(usia kehamilan kurang

dari 37 minggu )

4 Ketuban pecah dengan mekonium yang kental √

5 Ketuban pecah lama (lebih 24 jam ) √

6 Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan

(kurang dari 37 minggu usia kehamilan )

7 Ikterus √

8 Anemia berat √

9 Tanda/geajala infeksi √

10 Preeklamsi /hipertensi dalam kehamilan √

11 Tinggi fundus 40 cm atau lebih √

12 Gawat janin √

13 Primipara dalam fase aktif dengan palpasi kepal

janin masih5/5

14 Presentasi bukan belakang kepala √

15 Presentasi majemuk √

16 Kehamilan gemeli √

17 Tali pusat menumbung √

18 Syok √

19 Suami TKI √

20 Suami pelayaran √

21 Suami/ bumil bertato √

22 HIV/AIDS √

23 PMS √

24 Anak mahal √

Page 421: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

400

Lampiran 8

Page 422: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

401

Page 423: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

402

Lampiran 9

Page 424: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

403

Page 425: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

403

Page 426: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

404

Lampiran 10

Page 427: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

405

Page 428: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

406

Lampiran 11

Page 429: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

407

Lampiran 12

Page 430: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

408

Lampiran 13

Page 431: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

409

Lampiran 14

Page 432: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

410

Lampiran 15

DAFTAR PENAPISAN KB NON HORMONAL

AKDR(semua jenis pelapas tembaga dan progestin)

Ya

Tidak

Apakah hari pertama haid terakhir 7 hari yang lalu

Apakah klien (atau pasangan) mempunyai pasangan seks lain

Apakah pernah mengalami infeksi menular seksual(IMS)

Apakah pernah mengalami penyakit radang panggul atau

kehamilan ektopik √

Apakah pernah mengalami haid banyak (lebih dari 1-2

pembalut tiap 4 jam) √

Apakah pernah mengalami haid lama (lebih dari 8 hari)

Apakah pernah mengalami dismenore berat yang

membutuhkan anlgetik dan/atau istirahat baring √

Apakah pernah mengalami perdarahan bercak antara haida

atau setelah senggama √

Apakah pernah mengalami gejala penyakit jantung valvular

atau congenital √

Page 433: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

411

Lampiran 16

Page 434: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

412

Lampiran 17

Page 435: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP) KEHAMILAN TM 3

Hari/Tanggal : 14 April 2019

Waktu : Pukul 18.30 WIB

Pokok Pembahasan :Kebutuhan dasar nutrisi, eliminasi, personal hygiene,

aktivitas, eliminasi, istirahat, seksual. Perawatan

payudara. Tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda

persalinan, persiapan persalinan dan kunjungan ulang.

Sub Pokok Pembahasan: Menjelaskan kepada ibu tentangkebutuhan dasar

kehamilan, menjelaskan perawatan payudara,

menjelaskan kepada ibu tanda bahaya Tm 3,

menjelaskan pada ibu persiapan dan tanda-tanda

persalinan.

Sasaran : Ny. R

Tempat : PMB Ny. Siti Rohmani SST

I. Tujuan Intruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan

mengerti tentang kebutuhan dasar nutrisi, eliminasi, personal hygiene,

aktivitas, istirahat, eliminasi, seksual. Perawatan payudara. Tanda bahaya

kehamilan, tanda-tanda persalinan, persiapan persalinan dan kunjungan ulang.

II. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :

1. Kebutuhan dasar kehamilan

Page 436: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

2. Perawatan payudara

3. Tanda bahaya tm3

4. Persiapan persalinan

5. Tanda-tanda persalinan

6. Kunjungan ulang

III. Media

Buku KIA & Leaflet

IV. Jadwal Kegiatan Penyuluhan

Tahapan/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ssaran

Pembukaan 5 menit

- Memberikan salam,

- Menjelaskan tujuan

penyuluhan

- Menjawab salam

- Memperdengarkan

dan memperhatikan

Page 437: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

Inti 15 menit Menjelaskan kebutuhan

dasar nutrisi, eliminasi,

personal hygiene,

aktivitas, eliminasi,

istirahat, seksual.

Perawatan payudara.

Tanda bahaya kehamilan,

tanda-tanda persalinan,

persiapan persalinan dan

kunjungan ulang.

- Menyimak dan

mendengarkan

Penutup 10 menit Meminta kepada

kebutuhan dasar nutrisi,

eliminasi, personal

hygiene, aktivitas,

eliminasi, istirahat,

seksual. Perawatan

payudara. Tanda bahaya

kehamilan, tanda-tanda

persalinan, persiapan

persalinan dan

kunjungan ulang.

- Member salam

penutup

- Menjawab salam

Page 438: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

V. Materi

Kebutuhan dasar ibu hamil TM III

1. Seksual

Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada

riwayat penyakit seperti berikut ini:

a) Sering abortus dan kelahiran premature

b) Perdarahan pervaginam

c) Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir

kehamilan.

d) Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang karena dapat menyebabkan

infeksi janin intra uteri

Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang,

sebaiknya coitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu

plasenta sudah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil.

Pada umumnya coitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan

dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk kedalam

rongga panggul, coitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan

perasaan sakit dan perdarahan.

2. Kebersihan tubuh

Perubahan sistem metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran

keringat. Keringat yang menempel di kulit meningkatkan kelembapan

kulit dan kemungkinan menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme.

Bagian tubuh lain yang sangat membutuhkan perawatan kebersihan adalah

Page 439: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

daerah vital, karena saat hamil terjadi pengeluaran sekret vagina yang

berlebihan. Selain dengan mandi, mengganti celana dalam secara rutin

minimal dua kali sehari sangat dianjurkan.

3. Aktivitas fisik

Dapat seperti biasa (tingkat aktivitas ringan sampai sedang), istirahat

minimal 15 menit tiap 2 jam. Jika duduk/berbaring dianjurkan untuk

dikurangi. Istirahat harus cukup. Olahraga dapat ringan sampai sedang,

sebaiknya dipertahankan jangan sampai denyut madi melebihi 140 kali

permenit. Jika ada gangguan/keluhan yang dapat membahayakan

(misalnya perdarahan pervaginam), maka aktivitas fisik harus dihentikan.

4. Nutrisi

Makanan sehari-hari yang dianjurkan adalah yang memenuhi standart

kecukupan gizi untuk ibu hamil. Untuk pencegahan anemia defisiensi,

diberi tambahan vitamin dan tablet Fe. Fungsi makanan untuk ibu hamil

yaitu; mempertahankan kesehatan, pertumbuhan janin, cadangan laktasi,

proses penyembuhan postpartum.

a. Protein.

1) Untuk metabolisme

2) Pertumbuhan janin

3) Pertumbuhan uterus dan payudara

4) Penambahan volume darah

b. Energi

1) Energi sebaliknya sebagian besar berasal dari karbohidrat

Page 440: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

2) Sumber-sumber karbohidrat utama adalah beras, serealia, gandum,

dan lain-lain.

3) Kebutuhan kalori perhari.

(a) TM I 100-150 Kkal/hari

(b) TM II/III 200-300 Kkal/hari

c. Vitamin

1) Diperlukan untuk pembelahan dan pembentukan sel baru

2) Vitamin A berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan dan

kesehatan sel serta jaringan janin

3) Vitamin B meningkat untuk membantu pembentukan energi

4) Vitamin B6 membantu protein untuk membentuk sel-sel baru

5) Asal folat trimester I diperlukan untuk pembentukan sel darah.

6) Vitamin C membantu penyerapan Fe

7) Vitamin D membantu penyerapan Ca

d. Mineral

1) Untuk pertumbuhan tulang dan gigi

2) Kalsium, besi, fosfor.

3) Kalsium diperlukan terutama pada trimester III sebesar

1200mg/hari (susu, keju).

5. Eliminasi

Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu

hamil, terutama trimester I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang

fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran

Page 441: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

uterus yang mendesak kantong kemih sehingg kapasitasnya berkurang.

Sedangkan pada trimester III terjadi pembesaran janin yang menyebabkan

desakan pada kantong kemih. Konsitipasi terjadi karena adanya pengaruh

hormon progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos,

selain itu desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan

bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan

adalah dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air

putih.

Ketidaknyaman Ibu Hamil Trimester III

1. Pengertian Ketidaknyaman Ibu Hamil Trimester III

Ketidaknyaman kehamilan trimester III adalah keadaantidaknyaman yang

dirasakan oleh ibu hamil trimester III yaitu mulai dari umur kehamilan 28

minggu sampai 40 minggu.

2. Macam-macam ketidaknyaman trimester III meliputi :

a. Konstipasi

Konstipasi dapat terjadi pada setiap periode kehamilan. Hal ini

dipengaruhi oleh perubahan motilitas usus akibat peningkatan

hormonal. Selain itu, konstipasi juga diperberat dengan konsumsi

suplemen darah. Untuk mengurangi keluhan tersebut, diharapkan

mampu mengembang di usus besar dan mempermudah pengeluaran

feses Cara untuk mengatasi konstipasi atau sembelit pada trimester III

ini adalah:

1) Minum air putih yang cukup minimal 6-8 gelas/ hari.

Page 442: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

2) Makanlah makanan yang berserat tinggi seerti sayuran dan

buah-buahan.

3) Lakukanlah olahraga ringan secara teratur seperti berjalan

(Jogging).

4) Segera konsultasikan ke dokter/ bidan apabila konstipasi atau

sembelit tetap terjadi setelah menjalankan cara-cara no. 1

sampai 3 diatas 2.

b. Edema atau pembengkakan

Disebabkan oleh metabolisme tubuh yang berubah. Metabolisme

tubuh yang berubah ini terjadi akibat perubahan keseimbangan

volume cairan tubuh. Dengan adanya hambatan aliran tubuh ibu

hamil, maka membuat keseimbangan dalam tubuh menjadi tidak

stabil. Cairan yang berlebihan akan tersimpan di jaringan tubuh dan

menyebabkan ibu hamil mengalami pembekakan. Adapun cara

penanganannya adalah:

1) Hindari menggunakan pakaian ketat

2) Elevasi kaki secara teratur sepanjang hari

3) Posisi menghadap kesamping saat berbaring

Penggunaan penyokong atau korset pada abdomen maternal yang

dapat melonggarkan vena-vena panggul

c. Pegal punggung, nyeri punggung, dan nyeri suprapubis

Merupakan keluhan yang terjadi akibat perubahan fisiologis di

trimester 3 kehamilan. Uterus yang membesar menyebabkan postur

Page 443: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

tubuh menjadi lordosis, serta mempengaruhi perubahan titik tumpu

dan pusat gravitasi. Body mechanic yang tidak tepat dapat

mengakibatkan sensasi pegal pada tulang bagian belakang

(punggung). Sementara itu, nyeri pinggang dan nyeri suprapubis

terjadi karena perenggangan ligamentum rotundum sebagai akibat dari

pembesaran uterus.

b. Kelelahan dan pusing

Kondisi mudah lelah dapat meningkat selama kehamilan. Hal

tersebut karena peningkatan kebutuhan energi yang berdampak

terhadap kenaikan laju metabolisme tubuh. Selain itu, kondisi mudah

lelah juga disebabkan oleh perubahan hemodinamik/kardiovaskular

akibat terjadinya peningkatan hormon progesterone, estrogen, dan

prostaglandin.

Tanda bahaya kehamilan TM III

1. Pengertian

Tanda bahaya adalah keadaan-keadaan pada ibu hamil yang

mengancam jiwa ibu dan janin yang dikandungnya selama

kehamilan. Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dapat terjadi kapan

saja. Mungkin ketika kehamilan masih muda, mungkin juga pada

kehamilan lanjut. Tidak jarang pada saat-saat menjelang persalinan.

Tanda bahaya dalam kehamilan perlu kita waspadai sehingga ibu

hamil dan anak yang dikandungnya sehat dan selamat.

Page 444: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

2. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester III

a. Perdarahan pervaginam

Tiap perdarahan keluar dari liang senggama pada ibu hamil

setelah 28 minggu disebut perdarahan antepartum. Perdarahan

antepartum harus mendapat perhatian penuh, karena merupakan

tanda bahaya yang mengancam nyawa ibu dan atau janinnya.

Perdarahan dapat keluar sedikit-sedikit tetapi terus menerus, lama-

lama ibu menderita anemia berat. Perdarahan dapat juga keluar

sekaligus banyak yang menyebabkan ibu syok, lemas/ nadi kecil

dan tekanan darah menurun.

Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut yang termasuk

kriteria tanda bahaya adalah perdarahan yang banyak, berwarna

merah, dan kadang-kadang tetapi tidak selalu disertai dengan nyeri.

Assesmen yang mungkin adalah plasenta previa atau absruptio

plasenta.

Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta

yaitu plasenta previa dan abruptio plasenta. Plasenta previa adalah

keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal,

yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau

seluruh permukaan jalan lahir. Abruptio plasenta adalah suatu

keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari

perlekatannya sebelum janin lahir.

Page 445: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

b. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan sering kali

merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit

kepala ini bisa terjadi apabila ibu kurang istirahat, kecapean, atau

menderitan tekanan darah tinggi. Sakit kepala yang menunjukkan

suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap

dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit

kepala yang hebat tersebut ibu mungkin menemukan bahwa

penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Assesmen yang

mungkin adalah gejala preeklampsi

c. Pengelihatan kabur

Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat

berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan adalah normal.

Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam

jiwa ibu adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan

kabur atau berbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai

dengan sakit kepala yang hebat. Assesmen yang mungkin adalah

gejala dari preeklampsia.

Pada preeklampsia tampak pembengkakan pada retina,

penyempitan setempat atau menyeluruh apda satu atau beberapa

arteri, jarang terlihat perdarahan atau eksudat. Retinopalatia

arterioskerotika menunjukkan penyakit vaskuler yang menahun.

Keadaan tersebut tak tampak pada pre eklampsia keculai bila

Page 446: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

terjadi atas dasar hipertensi menahun atau penyakit ginjal. Spasmus

arteri retina yang nyata menunjukkan adanya preeklampsia

walaupun demikian vasospasmus ringan tidak selalu menunnjukkan

pre eklampsia ringan.

Pada preeklamsia jarang terjadi ablasio retina. Keadaan ini

disertai dengan buta sekonyong-konyong. Pelepasan retina

disebabkan oleh edema intraokuler dan merupakan indikasi untuk

pengakhiran kehamilan segera. Biasanya setelah persalinan

berakhir, retina melekat kembali dalam 2 hari sampai 2 bulan.

Gangguan penglihatan secara tetap jarang ditemukan.

d. Bengkak di wajah dan jari tangan

Edema (bengkak) adalah penimbunan cairan secara umum dan

berlebihan dalam jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dan

dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, hari tangan,

dan muka.

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah yang serius jika

muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat,

dan disertai dengan keluhan fisik lain. Asessmen yang mungkin

adalah gejala dari anemia, gagal jantung, atau preeklampsia.

e. Keluar cairan pervaginam

Pecahnya selaput janin dalam kehamilan merupakan tanda

bahaya karena dapat menyebabkan terjadinya infeksi langsung

pada janin. Pecahnya selaput ketuban juga dapat diikuti dengan

Page 447: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

keluarnya bagian kacil janin seperti tali pusat, tangan, atau kaki.

Oleh karena itu bila saat hamil ditemukan ada pengeluaran cairan

apalagi bila belum cukup bulan harus segera datang ke rumah sakit

dengan fasilitas memadai.

f. Gerakan janin tidak terasa

Ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau

ke 6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal.

Jika janin tidur gerakannya akan melemah. Janin harus bergerak

paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam, gerakan janin akan lebih

mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu

makan dan minum dengan baik. Yang termasuk tanda bahaya

adalah bila gerakan janin mulai berkurang bahkan tidak ada sama

sekali. Assesmen yang mungkin adalah kematian janin dalam

rahim.

Kematian janin dalam rahim (IUFD) adalah kematian janin

setelah 20 minggu kehamilan tetapi sebelum permulaan persalinan.

Ini menyebabkan komplikasi pada sekitar 1 % kehamilan.

Penyebab yang berakitan antara lain komplikasi plasenta dan tali

pusat, penyakit hipertensi, komplikasi medis, anomali

bawaan,infeksi dalam rahim dan lain-lain.

Kematian janin harus dicurigai bila ibu hamil mengeluh tidak

terasa gerakan janin, perut terasa mengecil, dan payudara mengecil.

Selain itu dari hasil pemeriksaan DJJ tidak terdengar sementara uji

Page 448: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

kehamilan masih tetap positif karena plasenta dapat terus

menghasilkan hCG.

Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan kematian janin

dalam rahim yaitu janin mati terlalu lama dalam menimbulkan

gangguan pada ibu. Bahaya yang terjadi berupa gangguan

pembekuan darah, disebabkan oleh zat-zat berasal dari jaringan

mati yang masuk ke dalam darah ibu.

g. Nyeri perut yang hebat

Nyeri perut yang hebat termasuk dalam tanda bahaya dalam

kehamilan. Apabila perut ibu terasa sangat nyeri secara tiba-tiba

bahkan jika disentuh sedikit saja dan terasa sangat keras seperti

papan serta disertai perdarahan pervaginam. Ini menandakan

terjadinya solusio placenta

Nyeri perut yang hebat normal terjadi pada akhir kehamilan

akibat dari kontraksi dari rahim ibu yang akan mengeluarkan isi

dalam kandungan atau bayi. Jadi harus dapat dibedakan apakah

nyeri perut tersebut disebabkan karena ibu kan melahirkan atau

terjadi abrupsio plasenta

Tanda-tanda Persalinan

Tanda-tanda persalinan adalah sebagai berikut:

1. Terjadinya his persalinan. His persalinan mempunyai ciri khas

pinggang terasa nyeri yang menjalar ke depan, sifatnya teratur,

Page 449: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar, makin

beraktivitas (jalan) makin bertambah.

2. Pengaluaran lendir dan darah (pembawa tanda). Pembukaan

menyebabkan lendir darah yang terdapat pada kanalis servikalis lepas.

Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.

Pengeluaran cairan. Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang

menimbulkan pengeluaran cairan. Sebagian besar ketuban baru pecah

menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan

persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.

Page 450: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB
Page 451: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB
Page 452: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB
Page 453: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP) PERSALINAN

Hari/Tanggal : 27 April 2019

Waktu : Pukul 01.00 WIB

Pokok Pembahasan : Tentang persiapan persalinan, dan proses persalinan

Sub Pokok Pembahasan : Menjelaskan kepada ibu tentang persiapan persalinan

dan proses persalinan

Sasaran : Ny. R

Tempat : PMB Ny. Siti Rohmani SST

I. Tujuan Intruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan

mengerti tentang persiapan persalinan dan proses persalinan

II. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :

1. Persiaapan Persalinan

2. Proses persalinan

III. Media

Buku KIA

IV. Jadwal Kegiatan Penyuluhan

Page 454: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

Tahapan/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ssaran

Pembukaan 5

menit

- Memberikan salam,

- Menjelaskan tujuan

penyuluhan

- Menjawab salam

- Memperdengarkan

dan memperhatikan

Inti 10 menit - Menjelaskan Tentang

Persiapan persalinan

dan proses persalinan

- Menyimak dan

mendengarkan

Penutup 5 menit - Meminta kepada ibu

untuk menjelaskan

kembali tentang

persiapan persalinan

dan proses persalinan

- Member salam

penutup

- Menjawab salam

Page 455: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP) MASA NIFAS 15 JAM POST PARTUM

Hari/Tanggal : 27 April 2019

Waktu : Pukul 21.00 WIB

Pokok Pembahasan : Tentang kebutuhan nutrisi, personal hygiene, seksual.

Pemberian vitamin A. Tanda bahaya masa nifas.

Kunjungan ulang.

Sub Pokok Pembahasan: Menjelaskan kepada ibu tentang kebutuhan nutrisi

personal hygiene, seksual. Menjelaskan pemberian

vitamin A. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas.

Menjelaskan kunjungan ulang

Sasaran : Ny. R

Tempat : PMB Ny. Siti Rohmani SST

I. Tujuan Intruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan

mengerti :tentang kebutuhan nutrisi, personal hygiene, seksual. Pemberian

vitamin A. Tanda bahaya masa nifas. Kunjungan ulang.

II. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :

Page 456: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

1. kebutuhan nutrisi, personal hygiene, seksual.

2. pemberian vitamin A

3. tanda bahaya masa nifas

4. Kunjungan ulang.

III. Media

1. Buku KIA

2. Leaflet

IV. Jadwal Kegiatan Penyuluhan

Tahapan/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ssaran

Pembukaan 5 menit

- Memberikan salam,

- Menjelaskan tujuan

penyuluhan

- Menjawab salam

- Memperdengarkan

dan

memperhatikan

Inti 15 menit - tentang kebutuhan

nutrisi, personal

hygiene, seksual.

Pemberian vitamin A.

Tanda bahaya masa

nifas. Kunjungan

ulang.

- Menyimak dan

mendengarkan

Page 457: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

Penutup 10 menit - tentang kebutuhan

nutrisi, personal

hygiene, seksual.

Pemberian vitamin A.

Tanda bahaya masa

nifas. Kunjungan

ulang..

- Member salam

penutup

- Menjawab salam

Page 458: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP) MASA NIFAS 4 HARI

Hari/Tanggal : 01 Mei 2019

Waktu : Pukul 07.00 WIB

Pokok Pembahasan : Tentang tanda bahaya ibu nifas. Asi ekslusif.

Nutrisi dan eliminasi. Kunjungan ulang

Sub Pokok Pembahasan : Mengevaluasi Tentang tanda bahaya ibu nifas.

Menganjurkan memberikan Asi ekslusif.

Mengevaluasi Nutrisi dan eliminasi. Kunjungan

ulang

Sasaran : Ny. R

Tempat : Rumah Ny. R

I. Tujuan Intruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan

mengerti tentang, Tentang tanda bahaya ibu nifas. Asi ekslusif. Nutrisi dan

eliminasi. Kunjungan ulang

II. Tujuan Intruksi Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :

1. Tanda bahaya ibu nifas

Page 459: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

2. Pentingnya ASI Eksklusif

3. Nutrisi dan eliminasi

III. Media

Leaflet dan Buku KIA

IV. Jadwal Kegiatan Penyuluhan

Tahapan/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ssaran

Pembukaan 5 menit

- Memberikan salam,

- Menjelaskan tujuan

penyuluhan

- Menjawab

salam

- Memperdengark

an dan

memperhatikan

Inti 15 menit - Menjelaskan

Tentang tanda

bahaya ibu nifas.

Asi ekslusif. Nutrisi

dan eliminasi.

Kunjungan ulang

- Menyimak dan

mendengarkan

Penutup 10 menit - Meminta kepada

ibu untuk

menjelaskan

kembali Tentang

tanda bahaya ibu

nifas. Asi ekslusif.

Nutrisi dan

- Menjawab

salam

Page 460: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

eliminasi.

Kunjungan ulang

Membersalam

penutup

Page 461: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP) MASA NIFAS 29 HARI

Hari/Tanggal : 25 Mei 2019

Waktu : Pukul 16.00 WIB

Pokok Pembahasan : Tentang tanda bahaya ibu nifas. Asi ekslusif.

Nutrisi dan eliminasi. Kunjungan ulang

Sub Pokok Pembahasan : Mengevaluasi Tentang tanda bahaya ibu nifas.

Menganjurkan memberikan Asi ekslusif.

Mengevaluasi Nutrisi dan eliminasi. Kunjungan

ulang

Sasaran : Ny. R

Tempat : Rumah Ny. R

I. Tujuan Intruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapatmemahami

danmengerti tentang, Tentang tanda bahaya ibu nifas. Asi ekslusif. Nutrisi dan

eliminasi. Kunjungan ulang

II. Tujuan Instruksi Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :

1. Tanda bahaya ibu nifas

Page 462: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

2. Pentingnya ASI Eksklusif

3. Nutrisi dan eliminasi

III. Media

Leaflet

IV. Jadwal Kegiatan Penyuluhan

Tahapan/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ssaran

Pembukaan 5 menit

- Memberikan salam,

- Menjelaskan tujuan

penyuluhan

- Menjawab salam

- Memperdengarkan

dan memperhatikan

Inti 15 menit - Menjelaskan Tentang

tanda bahaya ibu nifas.

Asi ekslusif. Nutrisi

dan eliminasi.

Kunjungan ulang

- Menyimak dan

mendengarkan

Penutup 10 menit - Meminta kepada ibu

untuk menjelaskan

kembali Tentang tanda

bahaya ibu nifas. Asi

ekslusif. Nutrisi dan

eliminasi. Kunjungan

ulang Membersalam

penutup

- Menjawab salam

Page 463: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

v. Materi

Tanda bahaya masa nifas

Adalah suatu tanda yang abnormal yang mengindikasikan adanya

bahaya/komplikasi yang dapat terjadi selama masa nifas, apabila tidak

dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu.

Beberapa bahaya ibu nifas, meliputi :

1. Perdarahan pervaginam yang sangat luar biasa banyak atau tiba-tiba

bertambah banyak (lebih banyak dari perdarahan haid biasa atau bika

memerlukan penggantian pembalut dua kali dalam setengah jam)

2. Pengeluaran per vaginam yang baunya menusuk

3. Rasa sakit bagian bawah abdomen atau punggung

4. Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri ulu hati, atau masalah penglihatan

5. Pembengkakan di wajah atau tangan

6. Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kecil, atau merasa tidak enak

badan

7. Peyudara yang berubah merah, panas, dan terasa sakit

8. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama

9. Rasa sakit, merah, nyeri tekan, dan/atau pembengkakan kaki

10. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya atau

diri sendiri

11. Merasa sangat letih atau napas terengah-engah.

Page 464: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

ASI EKSKLUSIF

Pemberian ASI sejak awal kepada bayi sangatlah penting, karena ASI

merupakan satu-satunya makanan dan minuman terbaik untuk bayi dalam

masa 6 bulan pertama kehidupannya. Memperoleh ASI secara ekslusif

merupakan hak setiap anak. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada

bayi sejak 0-6 bulan.

1. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI eksklusif mempunyai banyak manfaat, baik bagi ibu

sebagai pemberi ASI maupun bagi bayi sebagai penerima ASI.

Manfaatnya antara lain:

a. Bagi Ibu

1) Mencegah perdarahan : ASI yang langsung diberikan beberapa saat

setelah bayi dapat merangsang timbulnya hormon oksitosin.

2) Murah : Pemberian ASI eksklusif sangat murah karena tidak

dibutuhkan dana sedikit pun.

3) Mudah dan praktis : ASI dapat diberikan kapan saja dan dimana saja

sesuai kebutuhan.

4) Ikatan batin menjadi kuat : Pemberian ASI dapat meningkatkan

timbulnya ikatan batin antara ibu dan bayi.

5) KB alamiah : Pemberian ASI secara terus menerus selama 6 bulan

dapat menunda terjadinya kehamilan berikutnya.

Page 465: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

b. Bagi Bayi

1) Zat protektif : Bayi yang mendapat ASI lebih jarang menderita

penyakit, karena adanya zat protektif dalam ASI.

2) Mengandung 100 jenis zat gizi : ASI mengandung sekitar kurang lebih

100 zat gizi, diantaranya : AA, DHA, Taurin, dan Spingomyelin yang

tidak terdapat dalam susu sapi. Zat-zat ini sangat bermanfaat bagi bayi

untuk pertumbuhan dan kecerdasan bayi.

3) Sesuai dengan pencernaan bayi : System pencernaan bayi belum

sempurna. Bayi belum mampu mencerna makanan lain selain ASI.

4) Menyebabkan pertumbuhan yang baik : Bayi yang mendapat ASI

mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, dan

mengurangi kemungkinan obesitas.

5) Mengurangi insiden maloklusi : Telah dibuktikan bahwa salah satu

penyeabab maloklusi rahang adalah kebiasaan yang mendorong

kedepan akibat menyusui dengan botol atau dot.

Page 466: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB
Page 467: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB
Page 468: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP) NEONATUS 15 JAM

Hari/Tanggal : 27 April 2019

Waktu : Pukul 20.15 WIB

Pokok Pembahasan :Tentang personal hygiene, menjaga suhu tubuh bayi,

perawatan tali pusat, tanda bahaya pada bayi, cara

menyusui yang benar.

Sub Pokok Pembahasan: Menjelaskan kepada ibu tentang Personal hygiene

bayinya, mengajari ibu perawatan tali pusat,

menjelaskan pada ibu cara menjaga suhu tubuh bayi,

menjelaskan tanda bahaya pada bayi, mengajari ibu

cara menyusui yang benar

Sasaran : Ny. R

Tempat : PMB Ny. Siti Rohmani SST

I. Tujuan Intruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan

mengerti tentang : Tentang personal hygiene, menjaga suhu tubuh bayi,

perawatan tali pusat, tanda bahaya pada bayi, cara menyusui yang benar.

Page 469: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

II. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :

1. Personal hygiene bayi

2. Perawata tali pusat

3. Menjaga suhu tubuh bayi

4. Tanda bahaya pada bayi

5. Cara menyusui yang benar

III. Media

Leaflet

IV. Jadwal Kegiatan Penyuluhan

Tahapan/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ssaran

Pembukaan 5

menit

- Memberikan salam,

- Menjelaskan tujuan

penyuluhan

- Menjawab salam

- Memperdengarkan

dan memperhatikan

Page 470: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

Inti 15 menit - Menjelaskan Tentang

personal hygene bayi,

cara menjaga suhu

tubuh bayi, perawatan

tali pusat, tanda

bahaya pada bayi,

cara menyusui yang

benar

- Menyimak dan

mendengarkan

Penutup 10 menit - Meminta kepada ibu

untuk menjelaskan

kembali Tentang

personal hygene, cara

menjaga suhu tubuh

bayi, perawatan tali

pusat, tanda bahaya

pada bayi, cara

menyusui yang benar

- Member salam

penutup

- Menjawab salam

Page 471: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

V. Materi

Perawatan Bayi Baru Lahir

1. Perawatan Tali Pusat

a. Tujuan perawatan tali pusat

1) Untuk mempercepat pelepasan tali pusat.

2) Untuk mencegah terjadinya infeksi.

b. Cara perawatan tali pusat

1) Tali pusat dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air bersih.

2) Setelah dibilas, tali pusat dikeringkan.

3) Tali pusat dibungkus dengan menggunakan kasa steril atau dibiarkan

terbuka dan mengering dengan sendirinya.

4) Jangan membubuhkan apapun disekitar tali pusat karena akan

mengakibatkan infeksi.

2. Memandikan Bayi

b. Basuh lembut wajah bayi dengan kapas yang dilembabkan dengan air

hangat lalu keringkan dengan lembut.

c. Basuh rambutnya dengan tangan anda dan gunakan sedikit shampo

bayi, pijat dengan lembut seluruh bagian kepala.

d. Buka pakainya, bersihkan pantatnya sebelum meletakannya kedalam

bak mandi.

e. Dengan kain penyeka, bersihkan bayi anda.

f. Biarkan bayi menikmati air mandi hangat untuk beberapa saat.

g. Keringkan badan bayi yang basah.

Page 472: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

h. Pakaikan baju dan popok yang bersih.

3. Menjemur Bayi

Jemur bayi di bawah sinar matahari pagi selama 30 menit, jemur bayi

dalam keadaan telanjang.

4. Mencegah Hipotermi

Cegah hipotermi dengan mengganti popok dan menyelimuti bayi, badan

bayi harus dalam keadaan kering. Jangan memandikan bayi dengan air

dingin, dan tutupi kepala bayi dengan topi.

Tanda Bahaya Pada Bayi

Tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir :

1. Pernapasan sulit atau lebih dari 60 kali per menit.

2. Kehangatan terlalu panas (>38°C atau terlalu dingin <36°C).

3. Warna kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat, memar.

4. Pemberian makan: hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak

muntah.

5. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau busuk,

berdarah.infeksi: suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (nanas).

Bau busuk, pernapasan sulit.

6. Tinja/kemih: tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau

tua, ada lendir atau darah pada tinja.

7. Aktifitas: menggigil, atau tangis tidak biasa, sangat mudah tersinggung,

lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa

tenang, menangis terus menerus.

Page 473: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB
Page 474: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP) PERENCANAAN KB

Hari/Tanggal : 01 Mei 2019

Waktu : Pukul 07.00 WIB

Pokok Pembahasan :Tentang KB

Sub Pokok Pembahasan: Menjelaskan kepada ibu tentang KB pasca salin, macam-

macam KB pasca salin

Sasaran : Ny. R

Tempat : Rumah Ny. R

I. Tujuan Intruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan

mengerti tentang KB pasca salin, macam-macam KB pasca salin,

II. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :

1. Macam-macam KB pasca salin

2. Efek samping, keuntungan dan kerugian macam-macam KB pascasalin

III. Media

Leaflet

Page 475: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

IV. Jadwal Kegiatan Penyuluhan

Tahapan/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ssaran

Pembukaan 5

menit

- Memberikan salam,

- Menjelaskan tujuan

penyuluhan

- Menjawab salam

- Memperdengarkan

dan memperhatikan

Inti 15 menit - Menjelaskan Tentang

KB pasca salin,

macam- macam KB,

- Menyimak dan

mendengarkan

Penutup 10 menit - Meminta kepada ibu

untuk menjelaskan

kembali Tentang KB

pasca salin, macam-

macam KB, serta

keuntugan dan

kerugian penggunaan

KB pascasalin

Member salam

penutup

- Menjawab salam

Page 476: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

V. Materi

Keluarga Berencana

1. Pengertian

Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan

dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan

penjarangan kehamilan, atau salah satu usaha untuk membantu keluarga

termasuk individu merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik

sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas.

2. Manfaat Keluarga Berencana

a. Perbaikan kesehatan badan ibu

b. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anaak, beristirahat,

dan menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.

c. Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna.

d. Perencanan kesempatan pendidikan yang lebih baik.

3. Macam-Macam Metode Kontrasepsi

a. Metode Amenore Laktasi (MAL)

MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu

(ASI). MAL sebagai kontrasepsi bila:

1) Menyusui secara penuh

2) Belum haid

3) Umur bayi kurang dari 6 bulan

Cara kerja:

Penundaan/penekanan ovulasi.

Page 477: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

Keuntungan kontrasepsi:

1) Efektivitas tinggi

2) Tidak mengganggu senggama

3) Tidak ada efek samping secara sistemik

4) Tidak perlu obat atau alat

5) Tanpa biaya

Keterbatasan:

1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui

dalam 30 menit pasca persalinan.

2) Tidak melindungi terhadap IMS.

b. PIL.

Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat

digunakan sebagai kontrasepsi darurat.

Efek samping: gangguan perdarahan (perdarahan bercak atau

perdarahan tidak teratur)

c. Suntik Progestin.

Sangat efektif dan aman. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam

usia reprroduksi. Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan.

Cocok untuk masa menyusui, karena tidak menekan produksi ASI.

d. Kontrasepsi IMPLAN

Efektif selama 5 tahun, untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena,

Indoplant, dan Implanon. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam

usia reproduksi. Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan.

Page 478: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

Kesuburan segera kembali setelah implant di cabut. Aman dipakai saat

laktasi.

e. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).

Sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang. Haid menjadi lebih

lama dan lebih banyak. Pemasangan dan pencabutan memerlukan

pelatihan. Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi. Tidak

boleh dipakai oleh wanita yang terpapar Infeksi Menular Seksual. Ada

beberapa jenis : CuT-380A, NOVA-T, Lípez Loops.

Cara Kerja:

1) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi.

2) Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.

3) Mencegah sperma dan ovum bertemu atau membuat sperma sulit

masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurang

kemampuan sperma untuk fertilisasi.

4) Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.

Keuntungan :

1) Efektifitas tinggi ( 0,6-0,8 kehamilan/ 100 wanita dalam 1 tahun

pertama, 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan ).

2) Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak

perlu diganti).

3) Tidak mempengaruhi hububungan seksual, dan meningkatkan

kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.

4) Tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI.

Page 479: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

5) Dapat dipasang segera setelah melahirkan dan sesudah abortus

(apabila tidak terjadi infeksi).

6) Dapat digunakan sampai menoupouse (1 tahun atau lebih setelah haid

terakhir).

7) Tidak ada interaksi dengan obat-obat.

Kerugian:

1) Efek samping yang umum terjadi : perubahan siklus haid (umumnya

pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan), haid lebih

lama dan banyak, perdarahan spooting antar menstruasi, saat haid

lebih sakit.

2) Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah

pemasangan perforasi dinding uterus, perdarahan berat pada waktu

haid yang memungkinkan penyebab anemia.

3) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.

4) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan

yang sering berganti-ganti pasangan.

Cara Pemakaian:

1) Setiap waktu dalam siklus haid, dan dipastikan klien tidak hamil.

2) Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.

3) Segera setelah melahirkan (4 minggu pasca persalinan) dan setelah 6

bulan dengan metode MAL.

4) Setelah abortus (bila tidak ada gejala infeksi)

5) Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi

Page 480: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

6) AKDR dipasang di dalam rahim.

7) Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu setelah pemasangan.

8) Selama bulan pertama pemakaian AKDR, periksa benang secara rutin

terutama setelah haid.

9) Segera kembali ke klinik apabila: tidak dapat meraba benang AKDR,

merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR terlepas, siklus haid

terganggu atau meleset, terjadi pengeluaran cairan vagina yang

mencurugakan, adanya infeksi.

10) Setelah masa pemakaian habis, AKDR harus segera dilepas.

Page 481: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB
Page 482: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP) PERENCANAAN KB

Hari/Tanggal : 01 Mei 2019

Waktu : Pukul 07.30 WIB

Pokok Pembahasan : Tentang KB

Sub Pokok Pembahasan: Menjelaskan kepada ibu tentang KB pasca salin, KB

IUD

Sasaran : Ny. R

Tempat : Rumah Ny. R

V. Tujuan Intruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan

mengerti tentang KB IUD, keuntungan dan kerugian KB IUD.

VI. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :

1. Apa itu KB IUD

2. Keuntungan dan Kerugian dari KB IUD

VII. Media

Leaflet

Page 483: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

VIII. Jadwal Kegiatan Penyuluhan

Tahapan/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ssaran

Pembukaan 5

menit

- Memberikan salam,

- Menjelaskan tujuan

penyuluhan

- Menjawab salam

- Memperdengarkan

dan memperhatikan

Inti 10 menit - Menjelaskan Tentang

KB IUD

- Menyimak dan

mendengarkan

Penutup 8 menit - Meminta kepada ibu

untuk menjelaskan

kembali Tentang KB

IUD,

Member salam

penutup

- Menjawab salam

Page 484: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

V. Materi

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).

Sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang. Haid menjadi lebih

lama dan lebih banyak. Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan.

Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi. Tidak boleh dipakai

oleh wanita yang terpapar Infeksi Menular Seksual. Ada beberapa jenis :

CuT-380A, NOVA-T, Lípez Loops.

Cara Kerja:

5) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi.

6) Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.

7) Mencegah sperma dan ovum bertemu atau membuat sperma sulit masuk ke

dalam alat reproduksi perempuan dan mengurang kemampuan sperma untuk

fertilisasi.

8) Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.

Keuntungan :

8) Efektifitas tinggi (0,6-0,8 kehamilan/ 100 wanita dalam 1 tahun pertama, 1

kegagalan dalam 125-170 kehamilan).

9) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu

diganti).

10) Tidak mempengaruhi hububungan seksual, dan meningkatkan

kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.

11) Tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI.

Page 485: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

12) Dapat dipasang segera setelah melahirkan dan sesudah abortus (apabila

tidak terjadi infeksi).

13) Dapat digunakan sampai menoupouse (1 tahun atau lebih setelah haid

terakhir).

14) Tidak ada interaksi dengan obat-obat.

Kerugian:

5) Efek samping yang umum terjadi : perubahan siklus haid (umumnya pada 3

bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan), haid lebih lama dan

banyak, perdarahan spooting antar menstruasi, saat haid lebih sakit.

6) Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah

pemasangan perforasi dinding uterus, perdarahan berat pada waktu haid

yang memungkinkan penyebab anemia.

7) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.

8) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang

sering berganti-ganti pasangan.

Cara Pemakaian:

11) Setiap waktu dalam siklus haid, dan dipastikan klien tidak hamil.

12) Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.

13) Segera setelah melahirkan (4 minggu pasca persalinan) dan setelah 6 bulan

dengan metode MAL.

14) Setelah abortus (bila tidak ada gejala infeksi).

15) Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi.

16) AKDR dipasang di dalam rahim.

Page 486: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB

17) Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu setelah pemasangan.

18) Selama bulan pertama pemakaian AKDR, periksa benang secara rutin

terutama setelah haid.

19) Segera kembali ke klinik apabila: tidak dapat meraba benang AKDR,

merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR terlepas, siklus haid

terganggu atau meleset, terjadi pengeluaran cairan vagina yang

mencurugakan, adanya infeksi.

20) Setelah masa pemakaian habis, AKDR harus segera dilepas.

Page 487: repository.stikes-bhm.ac.idrepository.stikes-bhm.ac.id/540/1/LTA RENA NOVITA... · ASUHAN KEBIDANANPADA NY “R” MASA KEHAMILAN TRIMESTER III, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB