SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA...

91
SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR LIAR DI KOTA YOGYAKARTA ( Studi Penelitian Deskriptif Kualitatif Di Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta) Disusun oleh: CAROLLINA BELLA VIESTA 15520002 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN (S-1) SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2019

Transcript of SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA...

Page 1: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

SKRIPSI

EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR LIAR

DI KOTA YOGYAKARTA

( Studi Penelitian Deskriptif Kualitatif Di Dinas Perhubungan

Kota Yogyakarta)

Disusun oleh:

CAROLLINA BELLA VIESTA

15520002

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN (S-1)

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2019

Page 2: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus
Page 3: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus
Page 4: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus
Page 5: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

iv

HALAMAN MOTTO

“ Hal Terbaik Yang Pernah Terjadi Dalam Hidup Adalah Menjadi Seorang

Penulis. Entah Itu Besok, Lusa Atau Dilain Waktu Ku Yakin Pasti Ada Jalan “.

~ CBV ~

“ Jangan Pergi Mengikuti Kemana Jalan Akan Berujung. Buatlah JalanMu

Sendiri Dan Tinggalkanlah Jejak “.

~ Ralph Waldo Emerson ~

“ Hiduplah Seakan-akan Kau Akan Mati Besok. Belajarlah Seakan-akan Kau

Akan Hidup Selamanya “.

~ Mahatma Gandhi ~

Page 6: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tidak ada kata-kata terindah, selain mengucap puji dan syukur kepada Tuhan

Yang Maha Esa, karena kasih dan berkat-Nya penyusun dapat menyelesaikan

Skripsi ini dengan baik. Penyusun berharap Skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orangtua penulis, Bapak Markus Mikael dan Ibu Fransiska Romana

Purnawati. Terimakasih atas doa yang tidak pernah putus-putus, cinta kasih

yang luar biasa, serta dukungan semangat yang telah kalian berikan kepada

penulis hingga saat ini.

2. Teruntuk saudara satu-satunya penulis Markus Keanne Jeffon. Terimakasih

telah menjadi adik yang luar biasa untuk penulis dan selalu bisa membuat

penulis menjadi lebih baik ketika penulis merasa berada diwaktu sulit.

3. Teruntuk keluarga besar penulis dari pihak bapak maupun dari pihak ibu.

Terimakasih atas doa, semangat, nasehat dan dukungan yang selalu kalian

berikan kepada penulis.

4. Teruntuk Almamater penulis, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa

“APMD” Yogyakarta dimana penulis mendapat pendidikan yang memberikan

wawasan dan ilmu sampai pada penulis mendapatkan gelar sarjana, semoga

ilmu dan wawasan yang penulis dapatkan bisa bermanfaat untuk semua orang.

5. Teruntuk Motivator bagi penulis, Bapak Syahrul. Terimakasih telah

mengajarkan banyak hal tidak hanya wawasan dan ilmu untuk semua yang

pernah beliau ajarkan kepada penulis segala hal tentang menulis cerpen yaitu

hobby penulis yang masih penulis tekuni hingga sekarang.

Page 7: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

vi

6. Teruntuk Saudara, Sahabat, Senior dan teman seperjuangan penulis.

Terimakasih Ermiyanti, Hardin Umbu Pandajhal, Maria Tri Oktaviani, Kak

Aka, Warissyah Putra, Koko Gufran, Agustinus Sulasno , Kak Ayu Sumba,

Bang Aven, Kak Murni, Ama Sepri, Darwis Mawo, Ira Sagita, Emerensiana

Somy, Bang Rabin, Bang Theo, Irfan Alil, Bang Chobas, Hengki Jaiwu, Doan,

Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus Sakro, Frengki

Sudrajat, Ferdi, Fersa, Riko, Rinto Kaka, Daniel, Noker dan lainnya yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas Persaudaraan dan

Persahabatan serta canda tawa yang membuat penulis sangat bangga pernah

memiliki saudara dan sahabat seperti kalian.

7. Teruntuk Teman KKN Kelompok 19, Hardin Umbu Pandabanjhal, Risma,

Bang Theo, Bang Rabin, Kiki, Leman, Scan. Terimakasih atas waktu dan

kebersamaan selama 50 hari.

8. Teruntuk LPM Teropong Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa

“APMD” Yogyakarta yang penulis banggakan, Bang Umbu Bulang, Bang

Syahrul, Bang Anto, Bang Rulis, Bang Dens, Bang Vibo, Bang Dody, Bang

Deddy, Darwis Mawo, Rinto Kaka, Shara, Kak Bekti, Bang Ardy, Riko, Dek

Agustinus Sakro, Dek Ian dan lainya yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu. Terimakasih telah berbagi wawasan, ilmu serta pengalaman yang

sangat berguna bagi penulis.

Terimakasih atas kebersamaannya selama ini, selama penulis menempuh

pendidikan di Kota Yogyakarta. Banyak pengalaman dan penghetahuan yang kita

dapatkan disini, semoga kelak semua pengalaman dan penghetahuaan yang kita

punya dapat berguna bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia.

Page 8: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Jesus Kristus

yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul “ EVALUASI

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR LIAR DI KOTA

YOGYAKARTA “ (Studi Penelitian Deskriftif Kualitatif Di Dinas Perhubungan

Kota Yogyakarta). Tugas Akhir Skripsi ini di susun sebagai salah satu syarat yang

harus di penuhi oleh penulis guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan,

di Prodi Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa

“APMD” Yogyakarta. Penulis sadar bahwa penyelesaian skripsi ini tidak lepas

dari banyak pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak atas segala dukungan, bantuan, bimbingan dan

pengarahan yang telah di berikan kepada penulis, khususnya Kepada:

1. Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto M.Si Selaku Ketua Sekolah Tinggi

Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Triyanto Purnomo Raharjo, BE, M.Si Selaku Ketua Program

Studi Ilmu Pemerintahan. Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa

“APMD”.

3. Bapak Dr. R Widodo Triputro, MM., M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dalam penulisan Tugas Akhir Skripsi ini.

4. Bapak Drs. Jaka Triwidaryanta, M.Si dan Bapak Dr. Supardal, M.Si Selaku

Dosen Pengunji I dan Dosen Pengunji II yang telah mengunji Tugas Akhir

Skripsi ini.

Page 9: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

viii

5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan materi kuliah

khususnya Dosen Ilmu Pemerintahan, Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

6. Seluruh Staf dan Karyawan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa

“APMD” Yogyakarta.

7. Aparatur Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, yang telah menerima dan

membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta yang

sudah bersama-sama berjuang dan saling membantu semasa proses

perkuliahan hingga proses penyusunan Tugas Akhir Skripsi.

9. Semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung

dalam proses Penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini, yang mana penulis tidak

bisa menyebutkan satu persatu.

Penulis merasa Tugas Akhir Skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari

isi maupun teknik penyajian, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

konstruktif guna perbaikan selanjutnya. Penulis berharap semoga karya ini dapat

membawa manfaat bagi semua pihak, baik untuk penulis sendiri maupun para

pembaca sekalian.

Yogyakarta, 20 Agustus 2019

Penulis

Carollina Bella Viesta

Page 10: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

LAMPIRAN ................................................................................................ xiv

INTISARI .................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 12

a. Tujuan Penelitian ...................................................................... 12

b. Manfaat Penelitian .................................................................... 12

D. Kerangka Teori ............................................................................. 12

1. Pengelolaan Perparkiran ........................................................... 12

2. Peraturan Perundang-Undangan tentang Perparkiran Di Kota

Yogyakarta................................................................................ ...... 26

Page 11: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

x

3. Pelaku Parkir Liar Di Kota Yogyakarta ..................................... 36

E. Ruang Lingkup ............................................................................. 44

F. Metode Penelitian ......................................................................... 46

1. Jenis Penelitian ......................................................................... 46

2 Unit Analisis ............................................................................ 47

3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 50

a. Observasi ............................................................................. 50

b. Wawancara (Interview) ........................................................ 51

c. Dokumentasi ........................................................................ 51

4. Teknik Analisis Data ................................................................ 52

BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN KOTA YOGYAKARTA .... 54

A. Deskripsi Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta ............................ 54

1. Visi Misi .................................................................................. 54

2. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan.................................... 55

3. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................... 58

4. Kepegawaian dan Pelayanan Umum .......................................... 67

5. Sarana Prasarana ....................................................................... 74

BAB III ANALISIS PENANGGULANGAN PARKIR LIAR DI

KOTA YOGYAKARTA ............................................................................. 77

1. Pelaksanaan Parkir Ilegal .............................................................. 79

a. Keberadaan Parkir Liar ............................................................. 80

b. Ciri-Ciri Parkir Liar .................................................................. 82

Page 12: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

xi

c. Ciri-Ciri Letak Jalan yang tidak boleh digunakan untuk

Parkir ....................................................................................... 88

d. Kerugian yang dialami dengan adanya Parkir Liar bagi

Masyarakat dan Kerugian Pendapatan Retribusi Parkir ............. 91

e. Gangguan Lalu Lintas karena adanya Parkir Liar ...................... 100

2. Kebijakan yang digunakan dalam Menanggulangi Parkir Liar Di

Kota Yogyakarta ........................................................................... 106

a. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009

tentang Penyelenggaraan Perparkiran ....................................... 106

b. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2012

tentang Retribusi Jasa Umum ................................................... 111

3. Penanggulangan dan Tindakan yang telah dilakukan Dinas

Perhubungan Kota Yogyakarta dalam Mengatasi Parkir Liar ....... 116

a. Pembinaan dan Penertiban Parkir Liar .................................... 117

b. Peringatan .............................................................................. 120

c. Operasi Gabungan Penegakan PERDA ................................... 122

d. Pencabutan Surat Ijin ............................................................. 124

e. Penindakan Tegas Berupa Sidang Tindak Pidana Ringan ....... 126

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 136

A. Kesimpulan ....................................................................................... 136

B. Saran..................................................................................................... 139

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 141

LAMPIRAN

Page 13: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Informan........................................................................................ ....... 47

Tabel 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta ....... 57

Tabel 2.2 Kepegawaian Berdasarkan Jenis Kelamin.......................................... 68

Tabel 2.3 Data Kepegawaian Berdasarkan Jabatan...................................... ....... 69

Tabel 2.4 Data Kepegawaian Berdasarkan Tingkat Pendidikan......................... 72

Tabel 2.5 Data Kepegawaian Berdasarkan Golongan........................................ 73

Tabel 2.6 Data Sarana Prasarana Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta............ 74

Page 14: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

xiii

DAFTAR GAMBAR

Tabel 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta..... 57

Daftar Gambar 2 Karcis.

Page 15: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

xiv

LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penunjuk Dosen Pembimbingan Skripsi.

Lampiran 2 Permohonan Penerbitan Surat Ijin Penelitian Kampus

STPMD”APMD” Yogyakarta.

Lampiran 3 Surat Permohonan Ijin Penelitian Di Dinas Perhubungan Kota

Yogyakarta.

Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Penelitian Di Dinas Satpol PP Kota

Yogyakarta.

Lampiran 5 Data Kepegawaian Dinas Perhubungan.

Lampiran 6 Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta.

Lampiran 7 Pedoman Wawancara

Page 16: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

xv

INTISARI

Masalah penelitian ini mencangkup mengenai penanggulangan parkir liar

di Kota Yogyakarta yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta

selaku pelaksana kebijakan dibidang perparkiran. Perbandingan peningkatan

kepemilikan kendaraan dengan lahan parkir yang minim, memicu adanya aktivitas

parkir liar yang membuka lahan parkir pada lokasi yang tidak boleh digunakan

untuk parkir. Tempat yang paling ideal digunakan para juru parkir liar ini adalah

sekitar badan jalan dan biasanya aktivitas tersebutlah yang dinamakan parkir liar.

Dikeluarkannya Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009

tentang Penyelenggaraan Perparkiran merupakan pedoman bagi dinas

perhubungan untuk menuntaskan masalah parkir liar yang mengganggu

kelancaran lalu lintas. Dari latar belakang peneliti dapat menarik rumusan masalah

“ Bagaimana Evaluasi Kebijakan Penanggulangan Parkir Liar Di Kota

Yogyakarta Oleh Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta ?”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghetahui upaya Dinas Perhubungan

dalam penangganan masalah parkir liar di Kota Yogyakarta dan untuk

menghetahui proses Dinas Perhubungan kota Yogyakarta dalam menertibkan

parkir liar di kota Yogyakarta. Metode penelitian ini menggunakan metode

penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini memfokuskan kepada pelaksanaan

parkir ilegal, kebijakan yang digunakan Dinas Perhubungan kota Yogyakarta

dalam menanggulangi parkir liar, penanggulangan dan tindakan yang telah

dilakukan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dalam menertibkan parkir liar

serta tugas dan fungsi Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dalam bidang

perparkiran.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Dinas Perhubungan dalam

menanggulangi parkir liar di kota Yogyakarta berupa tindakan yang bersifat

terpadu dan terkoordinasi. Penanggulangan dan tindakan yang telah dilakukan

oleh dinas perhubungan Kota Yogyakarta adalah pembinaan dan penertiban,

peringatan, operasi gabungan penegakan Perda, pencabutan surat ijin, penindakan

tegas berupa sidang tindak pidana ringan. Penanggulangan diatas diharapkan

dapat mengurangi aktivitas parkir liar dan mengwujudkan realisasi kebijakan

dibidang perparkiran.

Kata kunci : Penanggulangan, dinas perhubungan, Parkir liar.

Page 17: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lalu lintas sangat penting bagi seluruh masyarakat, aktivitas akan berjalan dengan

baik setiap harinya apabila lalu lintas berjalan dengan lancar pula. Aktivitas di

dalam kehidupan banyak dilakukan di luar rumah, maka dari itu jalan raya adalah

objek yang sangat penting karena digunakan oleh masyarakat untuk melakukan

aktivitas berpergian. Ketika jalan raya yang digunakan masyarakat untuk

beraktivitas digunakan tidak sesuai fungsinya tentu akan menimbulkan masalah

yang sangat menganggu kelancaran lalu lintas. Jalan raya yang dibangun hanya

cukup untuk menampung lalu lalang kendaraan, dengan ukuran yang tidak terlalu

lebar jalan raya masih saja dimanfaatkan beberapa orang untuk lahan parkir dan

trotoar yang semestinya dibuat untuk pejalan kaki digunakan oleh pedagang kaki

lima untuk membuka lahan tempat mereka berjualan. Jalan raya yang

dimanfaatkan untuk membuka lahan parkir, trotoar di gunakan untuk berjualan

akan membuat jalan raya semangkin sempit dan mengganggu kelancaran lalu

lintas.

Dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik, salah satu capain reformasi

birokrasi dan tata kelola pemerintahan didasarkan pada partisipasi masyarakat,

dalam hal ini melalui mekanisme survei kepuasan masyarakat. Mekanisme ini

dimaksudkan untuk menghetahuai kepuasan masyarakat terhadap

penyelenggaraan publik. Pemerintah Kota Yogyakarta telah melakukan beberapa

Page 18: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

2

kali pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Hal ini berdasarkan Perda

Nomor 7 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik dan

ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Yogyakarta mengeluarkan Perwal Nomor 74

Tahun 2014. Pelayanan yang baik hanya akan diwujudkan apabila di dalam

organisasi pelayanan terdapat sistem pelayanan yang mengutamakan kepentingan

warga negara , khususnya pengguna jasa pelayanan dan sumber daya manusia

yang berorientasi pada kepentingan warga negara (Eddy Kiswanto dan Triyastuti

Setianingrum, 2018:51).

Perpakiran menjadi fenomena yang sering kita jumpai dalam sistem transportasi.

Fenomena parkir tersebut bukanlah masalah baru yang baru kita dengar, masalah

parkiran ini terjadi diseluruh daerah di indonesia. Parkir dapat berupa parkir

kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor. Keduanya dapat menggangu

keindahan kota apabila tidak di lakukan penataan dengan baik.Parkir merupakan

suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan yang menginginkan kendaraannya dapat

parkir di tempat yang mudah dicapai, salah satunya adalah di tepi jalan umum.

Parkir di tepi jalan adalah parkir yang berada pada badan jalan. Maka, jenis parkir

ini dapat mengakibatkan turunnya kapasitas jalan karena mangambil bagian dari

jalan sehingga badan jalan menjadi sempit. Seiring berjalannya waktu, ruang

parkir yang disediakan oleh pemerintah sangat minim jumlahnya untuk

menampung kendaraan bermotor yang kian tahun kian bertambah. Kemudian

masyarakat menggunakan ruang yang kosong untuk parkir, maka jalan raya tidak

dilewatkan untuk dijadikan tempat parkir. Dengan dihadirkannya jalan raya

sebagai tempat parkir, maka akan timbul banyak masalah, mulai dari kelancaran

Page 19: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

3

lalu lintas yang terganggu hingga menimbulkan kesembawutan kota. Ada

beberapa hal menarik mengenai perparkiran ini yaitu:

1. Perparkiran dijalan umum menjanjikan kontribusi yang cukup besar bagi

daerah otonomi.

2. Perparkiran di jalan umum di lain pihak dapat mengganggu kelancaran

lalu lintas

3. Munculnya parkir liar, juru parkir gadungan dan premanisme. Timbulnya

parkir liar ini tidak terbatas pada acara-acara insidental, tetapi merambah

tempat-tempat ramai pengunjung, seperti pusat pembelanjaan, restoran,

cafe, hotel, bahkan di gerai ATM dan warung kaki lima.

4. Karcis parkir seringkali tidak diberikan kepada pengguna parkir,

khususnya di tepi jalan umum, ada juru parkir yang curang yaitu yang

mengganti karcis dengan kartu yang dibuat sendiri tanpa persetujuan

instansi yang berwenang (Abdiana Ilosa, 2016 :2).

Pembinaan dan pengelolaan perparkiran merupakan kegiatan yang dilaksanakan

secara terpadu dan terkoordinasi di daerah. Hal ini dilakukan untuk menjamin

terselenggaranya pembinaan yang berhasil mewujudkan penataan lingkungan

perkotaan, kelancaran berlalu lintas ketertiban administrasi pendapatan daerah,

serta mampu mengurangi beban sosial melalui penyerapan tenaga kerja (SK

Menhub No 34 tahun 1990). Pemerintah daerah mempunyai tugas dan

tanggungjawab dalam membinaan pengelolaan parkir di wilayahnya, yang

merupakan bagian dari fungsi pelayanan umum. Untuk parkir baik itu parkir

umum atau parkir khusus, diperlukan adanya ketentuan-ketentuan bagi

pemerintah dan pengelola dalam kegiatan perencanaan, pengaturan, pengawasan

Page 20: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

4

dan pengendalian tempat parkir sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu

sumber penerimaan daerah yang potensial guna mendukung jalannya pemerintah

dan kelancaran pembangunan kota. Adanya perubahan-perubahan yang terjadi

dalam masyarakat, baik dalam demografi, ekonomi maupun sosial mempunyai

implikasi tertentu kepada sektor parkir. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor

menimbulkan persoalan lalu lintas dan mempengaruhi kegiatan perparkiran.

Dalam mengatasi masalah transportasi ada beraneka ragam instrumen kebijakan

yang dapat digunakan oleh pemerintah. Instrumen yang umum dikenal adalah

peraturan atau regulasii, perizinan lokasi parkir dan pemberlakuan dan

pengendalian harga.

Kota Yogyakarta adalah salah satu kota yang terkenal dengan kebudayaannya,

Tempat wisata, dan kuliner. Maka dari itu kota yogyakarta banyak dikunjungi

oleh para wisatawan yang datang dari dalam kota maupun luar kota dan banyak

juga wisatawan yang datang dari mancanegara untuk menikmati kota budaya ini.

Dengan banyaknya wisatawan yang datang ke kota yogyakarta, hal ini berdampak

pada peningkatan jumlah kebutuhan akan tempat/ lahan parkir yang akan

digunakan oleh pengunjung untuk memarkirkan kendaraan yang mereka gunakan.

Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke kota yogyakarta tidak diimbangi

dengan persedian lahan parkir sesuai kebutuhan para pengunjung oleh

pemerintahan kota. Hal ini lah yang menyebabkan maraknya parkir liar di kota

budaya ini. Adapun tempat yang disediakan oleh jasa parkir liar tanpa adanya izin

dari dinas perhubungan selaku pelaksana kebijakan. Seperti tempat-tempat yang

banyak dikunjungi oleh wisatwan diantaranya Mall, Restoran, Pusat Perbelanjaan

dan tempat menarik lainnya yang merupakan tujuan dari para wisatawan. Tempat

Page 21: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

5

parkir yang digunakan oleh juru parkir liar selain tidak ada izin dari dinas

perhubungan, Para juru parkir liar ini juga menekan tarif yang cukup tinggi tidak

sesuai dengan standar tarif yang telah diatur dalam Perda Kota Yogyakarta

Nomor 20 Tahun 2009 tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir pada Pasal 8

Menyatakan Bahwa Tarif retribusi Satuan Ruang parkir pada tempat khusus

parkir adalah sebagai berikut, (1) Jenis Kendaraan Sepeda Motor Kawasan I dan

Kawasan II tarif Rp.1000 sementara untuk mobil Kawasan I Rp.2000 dan

Kawasan II Rp.1.500.

Pemerintahan kota Yogyakarta memberlakukan Peraturan Daerah No. 19 Tahun

2009 tentang Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum dan Perda No. 18 Tahun 2009

tentang Penyelenggaraan Perparkiran. Salah satu implikasi pemberlakuan Perda

No. 18 Tahun 2009 bagi masyarakat pengguna jasa parkir adalah kenaikan tarif

parkir sebesar 100 %. Kemudian dikeluarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta

No. 5 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum merubah tarif parkir menjadi

sama antara kawasan I dan kawasan II. Tentang kondisi dan kebijakan perparkiran

di Kota Yogyakarta, Pakar dari Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas

Gadjah Mada, Heru Sutomo menilai Pemkot Yogyakarta tidak mempunyai

konsep dalam mengelola parkir. Peraturan daerah yang muncul lebih banyak

menyoroti masalah tarif, bukan wilayah mana saja yang bisa dijadikan lahan

parkir dan peningkatan pelayanan publik. Padahal, masalah pokoknya adalah

kemunculan tukang atau juru parkir di lahan parkir yang ilegal dan fenomena

preman perparkiran yang diduga dimanfaatkan pemerintah mendongkrak target

setoran retribusi. (Abdiana Ilosa, 2016 , Halaman 107-126).

Page 22: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

6

Penegakan hukum pidana yang dilakukan oleh Polres Kota Yogyakarta

bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta tentang pungutan liar

juru parkir sudah mengacu pada Pasal 25 ayat (1) Perda Kota Yogyakarta Nomor

18 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perparkiran. Pelanggaran terhadap

ketentuan Pasal 25 ayat (1) Diancam Pidana Kurungan Paling lama 3 (tiga) bulan

atau denda paling tinggi Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). “ Jumlah

Kasus pungutan liar oleh juru parkir yang tercatat dan selesai di Plores Kota

Yogyakarta , yang tercatat hanya ada 1 dan dan terjadi ditahun 2016. (Zipora,

2017).

Selama ini yang di bahas dalam aspek perparkiran hanya masalah tarif tetapi tidak

mengkaji aspek lain misalnya tentang lahan-lahan yang di peroleh atau tidak di

perbolehkan di gunakan untuk parkir, dan perlunya penambahan lahan parkir oleh

pemerintah daerah untuk menciptakan kualitas parkir yang efisien. Dengan

banyaknya juru parkir yang beroperasi di ruas-ruas jalan Kota Yogyakarta

sekarang saja, sudah mulai dirasakan adanya permasalahan transportasi seperti

seringnya kita melihat lalu-lalang kendaraan bermotor yang memadati jalanan,

kemacetan di berbagai ruas jalan yang diakibatkan parkir yang semrawut yang

berpotensi mendatangkan kecelakaan. Tempat parkir yang digunakan oleh juru

parkir liar selain tidak ada izin dari dinas perhubungan , para juru parkir liar ini

juga menekan tarif yang cukup tinggi tidak sesuai dengan standar tarif yang telah

diatur dalam Perda No. 4 Tahun 2016 dan Perda No. 5 Tahun 2017 yang

menyatakan tarif parkir untuk motor Rp. 1000 sementara mobil Rp.2000, namun

untuk tempat parkir tertentu dikenakan tarif progresif.

Page 23: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

7

Menurut survei, Kota Yogyakarta menduduki peringkat 4 dari daftar 10 kota

termacet di Indonesia. Dengan meningkatnya kemacetan, pastinya karena jumlah

kendaraan di Kota Yogyakarta yang semakin meningkat. Peningkatan ini pun

sudah diketahui oleh Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta. Menurut yang

dimuat Jogja.Tribunnews.com (26/02/18), Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan

Kota Yogyakarta, Made Golkari Yulianto mengatakan, bahwa hasil survey

tersebut menjadi peringatan bagi Dinas Perhubungan. Made juga membenarkan

jika pertumbuhan kendaraan di Kota Yogyakarta meningkat secara drastis.

Menurut data dari Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, jumlah kendaraan roda 2

tahun 2016 sejumlah 71.566 unit. Lalu di tahun 2017 meningkat 211 persen

menjadi 222.915 unit. Sementara untuk kendaraan roda 4, pada tahun 2016

sejumlah 12.746 unit. Dan meningkat 344 persen pada tahun 2017 menjadi 56.647

unit.

Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan dalam bidang Perparkiran Kota Yogyakarta

diatur dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 80 Tahun 2016 tentang

Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Perhubungan Kota Yogyakarta pada BAB IV Tugas dan Fungsi Organisasi Pasal

18 menyatakan bahwa, (1) Bidang Perparkiran mempunyai tugas membantu

Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan, mengkordinasikan, membina,

mengawasi dan mengendalikan program bidang perparkiran.

Kewenangan dinas perhubungan tercantum dalam Perwali Kota Yogyakarta No.

67 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua Peraturan Walikota Yogyakarta No. 16

Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta

No. 18 Tahun 2009 tentang Penyelengaraan Perparkiran pada Pasal 4 menyatakan

Page 24: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

8

bahwa Pejabat yang ditunjuk melaksanakan penyelenggaraan perparkiran terdiri

atas , (a) Kepala dinas pengelola pasar , dengan kewenangan menyelenggarakan

perparkiran di dalam pasar dan kawasan pasar yang berada di jalan Margo Mulyo,

(b) Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan dengan kewenangan

menyelenggarakan perparkiran di jalan Malioboro, jalan Margo Mulyo, TKP

Malioboro I dan TKP Malioboro II; (c) Pimpinan rumah sakit milik pemerintah

daerah dengan kewenangan menyelenggarakan perparkiran di lahan parkir yang

dimiliki oleh rumah sakit tersebut. (d) Kepala dinas perhubungan dengan

kewenangan menyelenggarakan perparkiran TJU dan TKP selain pada huruf a,

huruf b dan huruf c ; dan (e) Camat dengan kewenangan menyelenggarakan

perparkiran tidak tetap di Wilayah Kecamatan setempat, selain di jalan Malioboro

dan Jalan Margo Mulyo.

Dinas Perhubungan di bantu Kepala Sub bidang Perparkiran dalam menjalankan

tugasnya untuk mengamankan dan menertibkan masalah tentang parkir liar. Tarif

parkir diatur menggunakan Peraturan Daerah (Perda) dan dapat dikuatkan dengan

adanya Peraturan Walikota (Perwali) dengan hierarki tertinggi yaitu adalah Perda.

Tarif parkir yang berubah-ubah dan tidak sesuai dengan Perda atau Perwali sangat

merugikan kas daerah. Biasanya tarif parkir mengalami perubahan tidak resmi

oleh pihak tertentu ketika diadakannya sebuah konser musik atau hiburan yang

digelar di Kota Yogyakarta. Keberadaan parkir liar yang mengganggu baik lalu

lintas maupun pendapatan daerah harus ditanggapi dengan cepat. Berbagai upaya

telah dilakukan pemerintah daerah kota yogyakarta dan dinas perhubungan salah

satunya adalah pemerintah daerah memberikan nomor pengaduan kepada

masyarakat untuk melaporkan masalah parkir liar.

Page 25: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

9

Wakil wali kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan : sudah ada nomor

aduan khusus parkir. masyarakat atau wisatawan yang mengalami pelanggaran

parkir , seperti tarif tidak sesuai aturan, bisa langsung menyampaikan aduan.

Heroe Poerwadi juga mengatakan, nomor telepon yang bisa diakses warga untuk

menyampaikan aduan pelanggaran parkir adalah 081802704212. selain nomor

khusus , pemkot yogyakarta juga membentuk satuan tugas parkir tertib Dinas

Perhubungan Kota Yogyakarta. (Diambil tanggal 28/02/19,

https://www.google.com/).

Pemerintah kota hendaknya persuasif dan proaktif melakukan upaya pencegahan

dan penertiban dengan langkah yang bijaksana. Upaya ini tentunya tidak terlepas

dari adanya dukungan dan partisipasi masyarakat luas. Penanggulangan parkir liar

oleh pemerintah pada hakikatnya merupakan bagian dari kebijakan publik

sehingga harus menimbulkan dampak yang bisa dinikmati. Parkir liar sebagai

kelompok sasaran harus benar-benar telah memahami tujuan program dan patuh

terhadap peraturan yang ada. Pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan,

memerlukan suatu strategi yang baik dalam menanggulangi parkir liar di Kota

Yogyakarta. Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perhubungan dapat

melakukan upaya dalam menanggulangi parkir liar yang cukup mengganggu

keindahan kota. Maka dari itu, penulis ingin meniliti lebih lanjut tentang Upaya

Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dalam Penanggulangan Parkir Liar di Kota

Yogayakarta.

Menurut William N. Dunn (2003: 608-610), istilah evaluasi dapat disamakan

dengan penaksiran (appraisal), pemberian angka (rating), dan penilaian

(assessment). Evaluasi berkenan dengan produksi informasi mengenai nilai atau

manfaat hasil kebijakan.

Page 26: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

10

Evaluasi memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja

kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai, dan kesempatan telah dapat

dicapai melalui tindakan publik; evaluasi memberikan sumbangan pada aplikasi

metode-metode analisis kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan

rekomendasi. Jadi, meskipun berkenaan dengan keseluruhan proses kebijakan,

evaluasi kebijakan lebih berkenaan pada kinerja dari kebijakan, khususnya pada

implementasi kebijakan publik. Evaluasi pada “perumusan” dilakukan pada sisi

post-tindakan, yaitu lebih pada “proses” perumusan daripada muatan kebijakan

yang biasanya “hanya” menilai apakah prosesnya sudah sesuai dengan prosedur

yang sudah disepakati.

Dalam teori sistem yang dikemukan oleh Dunn (2003:132), dalam pembuatan

kebijakan publik melibatkan tiga elemen yaitu pelaku kebijakan, kebijakan publik

dan lingkungan kebijakan yang semuanya saling terhubung dan terkait. Dalam

pratiknya kebijakan publik baiknya harus mengandung unsur-unsur sebagai

berikut (Widodo, 2001:190) :

1. Kebijakan selalu mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan

tertentu.

2. Kebijakan berisikan tindakan atau pola tindakan pejabat-pejabat

pemerintah.

3. Kebijakan adalah apa yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah,

dan bukan apa yang bermaksud akan dilakukan.

4. Kebijakan publik bersifat positif ( merupakan tindakan pemerintah

mengenai suatu masalah tertentu ) dan bersifat negatif ( keputusan

pejabat pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu).

5. Kebijakan publik (positif), selalu berdasarkan pada peraturan

perundangan tertentu yang bersifat memaksa (otoritarif).

Dilihat dari sisi kebijakan Perparkiran di Kota Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009

tentang Penyelenggaraan Perparkiran belum berjalan efektif hal tersebut dapat

dibuktikan ketika hadirnya masalah-masalah adanya aktivitas parkir liar, juru

parkir tidak melaksanakan kewajibanya membayar retribusi parkir sehingga

kebijakan perparkiran tidak bisa terealisasi dengan baik dan masyrakat tidak bisa

merasakan fasilitas perparkiran yang bertujuan mempermudah kelancaran lalu

Page 27: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

11

lintas, terjadinya masalah pungli karena para juru parkir tidak menyetorkan

pendapatannya membayar retribusi dan sepenuhnya pendapatan tersebut akan

kembali semuanya menjadi pendapatan pribadi mereka.

Maka dari itu adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah harus

dilakukannya evaluasi kebijakan untuk melihat bagaimana keberhasilan kebijakan

tersebut sudah berjalan dengan efektif atau belum. Begitu pula evaluasi kebijakan

perparkiran yang ada di Kota Yogyakarta perlu dilakukannya evaluasi karena

masalah parkir liar masih ada disudut-sudut Kota Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada Latar Belakang diatas, Maka perumusan masalah yang

diambil yakni “ Bagaimana Evaluasi Kebijakan Penanggulangan Parkir Liar di

Kota Yogyakarta Oleh Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta ? “.

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui upaya Dinas Perhubungan dalam penanganan

masalah Parkir Liar di Kota Yogyakarta.

b. Untuk mengetahui proses Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dalam

Menertibkan Parkir Liar di Kota Yogyakarta.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademik

Memperkaya Refrensi ilmiah dan mengembangkan karya pemikiran ilmiah dalam

menganalisisdan pemetaan persoalan khususnya persoalan mengenai Parkir Liar.

b. Manfaat Praktis

Page 28: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

12

Menjadi bahan evaluasi masukan bagi setiap orang yang peduli dengan persoalan

Parkir Liar baik itu Pemerintah maupun Masyarakat serta sebagai bahan

pembelajaran bagi Peneliti untuk meningkatkan kemampuan menganalisa

persoalan Parkir Liar serta meningkatkan kemampuan dalam penelitian.

D. Kerangka Teori

1. Pengelolaan Perparkiran

Pengelolaan berasal dari kata kelola dan merupakan terjemahan dari Bahasa

Inggris yaitu manajement . Terbawa oleh derasnya arus penambahan kata ke

dalam bahasa Indonesia, Istilah bahasa Inggris tersebut lalu menjadi Manajemen

atau menejemen. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pengelolaan ,

mempunyai 4 pengertian, yaitu : (1) Pengelolaan adalah proses atau cara

perbuatan mengelola; (2) Pengelolaan adalah proses melakukan kegiatan tertentu

dengan menggerakkan tenaga orang lain; (3) Pengelolaan adalah proses yang

membantu merumuskan kebijakan dan tujuan organisasi; (4) Pengelolaan adalah

proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam

pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan.

Kata “pengelola” dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula

pengaturan atau pengurusan (Suharsimi Arikunto, 1993: 31). Banyak orang yang

mengartikan manajemen sebagai Pengaturan, Pengelolaan, dan

Pengadministrasian. Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau

usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja

dalam mencapai tujuan tertentu.

Griffin (1990: 6) mendefinisikan manajemen sebagai berikut: “Management is

the process of planning and decision making, organizing, leading and controlling

Page 29: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

13

and organization human, financial, physical, and information recources to

archieve organizational goals in an efficient and effective manner “

Dalam jurnal ( Shyhabuddin Qalyubi, 2007: 271 ), Stoner yang dikutip oleh

Handoko menyatakan bahwa manjemen merupakan proses perencanan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, usaha-usaha para anggota

organisasi dan pengguna sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Stoner menekankan bahwa manajemen dititik

beratkan pada proses dan sistem. Oleh karena itu, apabila dalam sistem dan proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penggangaran, dan sistem

pengawasan tidak baik, proses manajemen secara keseluruhan tidak lancar

sehingga

proses pencapaian tujuan akan terganggu atau mengalami kegagalan.

Dari sini dapat diketahui bahwa Manajemen secara bahasa adalah proses atau

usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan kata Manajemen

ditinjau dari segi terminology, para ahli dalam mengartikannya berbeda pendapat

sesuai dengan latar belakang dan sudut pandang mereka masing-masing. Setelah

mengetahuai Kata Pengelolaan menurut para ahli, untuk menganalisis bentuk dari

Pengelolaan Perparkiran sebelumnya kita juga harus mengetahuai apa yang

dimaksud dengan Parkir .

Menurut Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Anggkutan

Jalan pada Pasal 1 Ayat 15, Parkir adalah keadaan kendaraan berhenti atau tidak

bergerak untuk beberapa saat atau ditinggalkan pengemudinya. Menurut Hobbs

(1995), Parkir diartikan sebagai suatu kegiatan untuk meletakkan atau menyimpan

Page 30: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

14

kendaraan di suatu tempat tertentu yang lamanya tergantung kepada selesainya

keperluan dari pengendara tersebut. Menurut Warpani (1990), definisi Parkir

adalah meletakkan kendaraan dari suatu tempat atau areal untuk jangka waktu

(durasi) parkir tertentu. Lalu lintas berjalan menuju suatu tempat dan setelah

mencapai tempat tersebut, maka diperlukan tempat parkir.

Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat (1996), parkir merupakan keadaan

tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara sedangkan berhenti

adalah kendaraan tidak bergerak untuk sementara dengan pengemudi tidak

meninggalkan kendaraan. Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik

kendaraan dan menginginkan kendaraannya parkir di tempat, dimana tempat

tersebut mudah untuk dicapai. Kemudahan tersebut salah satunya adalah parkir di

badan jalan. Dengan demikian untuk mendesain suatu area parkir di badan jalan

ada 2 (dua) pilihan yakni, pola parkir paralel dan menyudut. Dapat disimpulkan

dari definisi para ahli diatas parkir adalah keadaan kendaraan yang tidak bergerak

dalam waktu tertentu yang ditinggalkan oleh pengendaranya.

Dalam prosedur manajemen lalulintas akan bertujuan memenuhi kebutuhan

transportasi, baik saat ini maupun di masa mendatang, dengan mengefisiensikan

pergerakan, orang/kendaraan dan mengidentifikasikan perbaikan-perbaikan yang

diperlukan di bidang teknik lalulintas, angkutan umum, perundang-undangan,

road pricing dan operasional dari sistem transportasi yang ada. Manajemen

lalulintas dapat berjalan dengan baik apabila didukung dengan bentuk penunjang

yang ada, salah satunya terwujudnya manajemen pengelolaan perparkiran dalam

mengwujudkan manajemen lalu lintas supaya bisa berjalan dengan baik dan

efisien.

Page 31: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

15

Menurut Ahmad Munawar (2014: 121) dalam bukunya “Manajemen Lalu Lintas

Perkotaan“, Manajemen Pengelolaan Parkir dibagi menjadi 3 bagian yang saling

bersinambungan yaitu :

a. Umum

Fasilitas tempat parkir merupakan fasilitas pelayanan umum, yang merupakan

faktor yang sangat penting dalam sistem trasportasi di daerah perkotaan.

Dipandang dari sisi teknik lalu lintas, aktivitas parkir yang ada saat ini sangat

menganggu kelancaran arus lalu lintas, mengingat sebagian besar kegiatan parkir

dilakukan dibadan jalan. Pengaturan aktivitas parkir di badan jalan akan

membawa kosenkuensi penyedian fasilitas parkir diluar badan jalan; dengan

pengelolaan fasilitas parkir di luar badan jalan tersebut dapat diusahakan oleh

pemerintah daerah atau pihak swasta. Di sisi lain aktivitas parkir, baik yang

berada di badan jalan dan di luar badan jalan dapat merupakan sumber pendapatan

daerah yang pontesial apabila dikelola secara baik.

b. Pengadaan dan Pengaturan Fasilitas Parkir

Pengadaan dan pengaturan fasilitas parkir kendaraan dapat dikelompokkan

sebagai berikut ini :

1. Fasilitas parkir di badan jalan

Aktivitas parkir dapat dilaksanakan di badan jalan ataupun ditrotoar yang

disediakan untuk parkir kendaraan; dengan pola pengaturan parkir dilakukan oleh

pihak pemerintah daerah, yang dalam hal ini DLLAJ (Dinas Lalu Lintas

Angkutan Jalan) atau DISHUB (Dinas Perhubungan).

Page 32: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

16

Pengadaan fasilitas parkir di badan jalan khususnya sistem perparkiran yang

sesuai pola pengaturan untuk masing-masing ruas jalan yang diperbolehkan untuk

parkir dilaksanakan oleh (DLLAJ).

2. Fasilitas Parkir Di luar Badan Jalan

Pengadaan fasilitas parkir di luar badan jalan baik yang berupa taman parkir

maupun gedung parkir dapat dilakukan oleh:

Pemerintah Daerah, Swasta, Pemerintah Daerah bekerja sama dengan

Swasta.Sistem pengadaan fasilitas di luar badan jalan tersebut di atas akan

mempengaruhi besaran pendapatan asli daerah (parkir) yang akan didapat.

c. Retribusi Parkir

Besaran retribusi parkir untuk tiap jenis kendaraan dan fasilitas parkir pada

prinsipnya harus berbeda. Besaran tersebut akan mempengaruhi besar pendapatan

asli daerah yang akan diterima. Mengingat prngadaan fasilitas di luar badan jalan

banyak mengalami kendala dalam kaitannya dengan keterbatasan dana dari

Pemerintah Daerah dan Keterbatasan Lahan, maka untuk memberi rangsangan

pihak swasta untuk menginvestasikan atau menyediakan fasilitas parkir

dilingkungan pusat kegiatannya yang cukup memadai, penentuan tarif parkir

untuk fasilitas parkir yang dikelola swasta dilakukan tanpa campur tangan

pemerintah daerah, tetapi pihak pengelola diwajibkan membayar retribusi ke

pemerintah daerah dengan besarannya merupakan persentase dari tarif parkir yang

di terapkan. Sedangkan untuk pusat-pusat kegiatan yang membebaskan biaya

parkir khususnya pusat kegiatan yang bersifat bisnis, besarnya retribusi sebaiknya

diatur oleh Pemerintah Daerah dengan pengelola pusat kegiatan yang

bersangkutan.

Page 33: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

17

Pengelolaan Perparkiran merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu

dan terkodinasi di daerah. Hal ini dilakukan untuk menjamin terselenggaranya

pembinaan yang berhasil mengwujudkan Penataan Lingkungan Perkotaan,

Kelancaran berlalu lintas ketertiban administrasi pendapatan daerah, serta mampu

mengurangi beban sosial melalui penyerapan tenaga kerja (SK Menhub No 34

Tahun 1990). Pemerintah daerah mempunyai tugas dan tanggungjawab dalam

membina pengelolaan parkir di wilayahnya, yang merupakan bagian dari fungsi

pelayanan umum. Sebagai imbalan penyelenggaraan pelayanan umum,

pemerintah baik berhak memungut biaya dari masyarakat dalam bentuk retribusi

dan pajak salah satu sumber PAD (Direktokrat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

Untuk parkir baik itu parkir umum atau parkir khusus, diperlukan adanya

ketentuan-ketentuan bagi pemerintah dan pengelolaan dalam kegiatan

perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian tempat parkir sehingga

dapat dijadikan sebagai salah satu sumber penerimaan daerah yang pontesial guna

mendukung jalanya pemerintah dan kelancaran pembangunan kota.

Adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, baik dalam

demografi, ekonomi maupun sosial mempunyai implikasi tertentu pada sektor

parkir. Peningkatan jumlah kendaraan bermortor menimbulkan persoalan lalu

lintas dan mempengaruhi kegiatan perparkiran. Dalam mengatasi masalah

transportasi ada beraneka ragam instrumen kebijakan yang dapat digunakan oleh

pemerintah. Instrumen yang umum dikenal adalah peraturan atau regulasi,

perizinan lokasi parkir dan pemberlakuan dan pengendalian harga. Pemerintah

Daerah memilih menggunakan instrumen regulasi sebagai saran untuk

mengendalikan dan mengelola sektor parkir. Untuk alasan mengwujudkan

Page 34: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

18

penataan perparkiran yang lebih efektif dan efisien sehingga dapat mendukung

kelancaran lalu lintas dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat pengguna

jasa parkir secara lebih baik.

Pelayanan yang baik hanya akan diwujudkan apabila di dalam organisasi

pelayanan terdapat sistem pelayanan yang mengutamakan kepentingan warga

negara, khususnya pengguna jasa pelayanan dan sumber daya manusia yang

berorientasi pada kepentingan warga negara. Fokus pada kepentingan warga

negara merupakan hal yang mutlak dilakukan oleh tiap-tiap unit pelayanan karena

keberadaan unit pelayanan publik bergantung pada ada tidaknya warga negara

yang membutuhkan jasa pelayanan publik. Oleh karena itu, penyelenggaraan

pelayanan publik yang berkualitas telah menjadi tuntutan bagi pemerintah.

Kualitas pelayanan adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan. Kualitas pelayanan juga diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan

dengan terpenuhinya harapan/kebutuhan pelanggan. Pelayanan dikatakan

berkualitas apabila dapat menyediakan produk dan jasa (pelayanan) sesuai dengan

kebutuhan dan harapan pelanggan (Goetsch dan Davis, 2002).

Dalam menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan

parkir perlu menghetahui faktor pendukung yang menyebabkan keberhasilan atau

kegagalan suatu organisasi dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas.

Faktor tersebut akan muncul baik didalam maupun diluar organisasi. Kualitas

pelayanan publik yang diberikan oleh birokrasi dipengaruhi oleh berbagai faktor,

seperti tingkat kompentensi aparat, kualitas peralatan yang digunakan untuk

merespon pelayanan, budaya birokrasi dan sebagainya (Dwiyanto, 2006: 142).

Page 35: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

19

Apabila pelayanan yang diberikan pemerintah tidak sesuai dengan ekspetasi

masyarakat maka akan menimbulkan masalah. Ketika berbicara tentang tingkat

kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan dari pemerintah khususnya

bidang parkir tidak terlaksanakan dengan semestinya akan menimbulkan berbagai

macam persoalan baru salah satunya maraknya parkir liar.

Strategi manajemen perparkiran tidak terlepas dari bagaimana pengembangan

transportasi publik di kota itu sendiri. Kebijakan atau upaya manajemen parkir

dapat berperan sebagai faktor tekan dalam mendorong, atau menekan perpindahan

moda ke angkutan umum dan menghindari perjalanan yang tidak terlalu penting.

Sebagaimana disampaikan oleh Guru Besar Perencanaan Transportasi dan

Manajemen Mobilitas, Universitas Napier Edinburgh, Inggris, Tom Rye, bahwa

ketika parkir dipusat kota disediakan secara berlebih (melebihi kebutuhan),

peningkatan kualitas angkutan umum yang berdiri sendiri tidak akan berdaya

untuk merubah perilaku pengendara. Sebahagian besar kebijakan yang sukses

memperbaiki lingkungan di pusat kota, bergantung pada keberhasilan mengurangi

lalu lintas, dan kebijakan parkir adalah salah satu yang paling ampuh dan juga

paling mudah diterima masyarakat.

(Ahmad Munawar, 2014: 83) dalam bukunya “ Manajemen Lalu Lintas Perkotaan

“ mengatakan Aktivitas suatu pusat kegiatan akan menimbulkan aktivitas parkir

kendaraan. Bangkitan parkir ini akan menimbulkan masalah antara lain:

1. Bangkitan tidak dapat tertampung oleh fasilitas parkir di luar badan

jalan yang tersedia, sehingga meluap ke badan jalan. Luapan parkir

di badan jalan akan mengakibatkan gangguan kelancaran arus

lalulintas.

Page 36: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

20

2. Tidak tersedianya fasilitas parkir di luar badan jalan sehingga

bangkitan parkir secara otomatis memanfaatkan badan jalan untuk

parkir.

Kedua masalah parkir tersebut secara umum terjadi pada hampir semua ruas jalan,

lebih-lebih daerah pertokohan dan perkantoran serta sekolah, yang mempunyai

bangkitan parkir di badan jalan cukup besar. Urutan permasalahan parkir di

daerah perkotaan pada umumnya adalah sebagai berikut:

a. Pasar

Kawasan pasar yang ada, penyedian dan pengaturan parkir belum memadai

sehingga pada jam puncak pagi hari umumnya menimbulkan masalah terhadap

kelancaran arus lalulintas.

b. Komplek Pertokohan/Perdagangan

Kawasan pertokohan dan perdagangan (pada ruas jalan) pada kondisi jam puncak

menimbulkan permasalahan karena kapasitas jalan berkurang karena adanya

aktifitas parkir pengunjung kompleks pertokohan tersebut.

c. Komplek Sekolah

Parkir kendaraan menjemput anak sekolah sering menimbulkan masalah terhadap

kelancaran arus lalulintas karena tidak tersedia fasilitas parkir dan pengaturan

perparkiran di badan jalan belum baik.

d. Komplek Perkantoran

Pada umumnya kompleks perkantoran sudah menyediakan fasilitas parkir namun,

ada kantor-kantor tertentu yang bangkitan parkirnya cukup besar, sehingga tidak

tertampung oleh fasilitas yang ada.

Page 37: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

21

e. Tempat Ibadah

Pada umumnya tempat-tempat ibadah tidak tersedia fasilitas parkir untuk

kendaraan roda 4 yang memadai sehingga pada hari-hari tertentu sering terjadi

lonjakan bangkitan parkir yang besar sehingga tidak tertampung oleh fasilitas

parkir yang ada (bersifat insidental).

f. Permukiman di Daerah Kota

Pada umumnya permukiman di dalam kota tidak tersedia fasilitas parkir untuk

tamu sehingga menimbulkan bangkitan parkir di badan jalan.

Seperti yang telah disampaikan diatas salah satu masalah yang timbul akibat

pengelolaan parkir tidak sesuai dengan yang diharapkan adalah maraknya parkir

liar yang memenuhi setiap sudut jalan di perkotaan. Semakin banyak kepemilikan

kendaraan setiap tahunya maka semakin banyak pula lahan parkir yang

dibutuhkan untuk menampung kendaraan tersebut. Kurangnya lahan parkir dan

fasilitas lainnya yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Bekerjasama dengan

Dinas Perhubungan selaku pelaksana Kebijakan Perparkiran tentu menjadi bahan

pertimbangan yang tidak bisa disepelekan.

Parkir Liar (Illegal Parking), Berbeda dengan parkir resmi yang dikelola oleh

pihak yang berwenang dan sah secara hukum baik itu pemerintah, pemerintah

kota atau daerah atau badan yang khusus menangani parkir di mana

pendapatannya masuk kepada kas pemerintah. Parkir liar merupakan parkir yang

muncul secara ilegal atau tidak resmi dengan klaim lahan parkir secara sepihak,

tidak berada dalam pembinaan pemerintah kabupaten atau kota serta uang hasil

parkir tidak masuk ke pemerintah sebagai bentuk pendapatan asli daerah (RAC

Foundation, 2004; Setya, 2013; Harmoko, 2014). Sementara, juru parkir liar

Page 38: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

22

(tidak resmi) adalah juru parkir yang tidak terdaftar di unit pengelola parkir resmi,

tidak pernah mengikuti pelatihan, hanya bermodalkan pengalaman dalam bertugas

dan atributnya pun tidak resmi (Yanti, 2012: 40).

(Ahmad Taufiq, 2015), mengatakan faktor-faktor penyebab adanya parkir liar di

perkotaan sebagai berikut :

1. Kurangnya Lahan Parkir

Lahan merupakan unsur pertama dalam penataan lahan parkir, pada setiap

pembangunan gedung, institute, rumah sakit, mall, dan tempat umum lainnya

wajib menyediakan lahan sebagai tempat parkir kendaraan. Dalam perencanaan

parkir salah satu aspeknya berupa perkiraan kebutuhan terhadap parkir.

Kebutuhan dapat diperkirakan berdasarkan pada aktivitas lahan atau luas lahan

yang akan digunakan.

2. Kurangnya Kedisplinan dan Kesadaran

Kedisplinan diartikan sebagai sebuah kesadaran dan kesediaan seseorang menanti

semua peraturan perusahaan, institute dan norma-norma sosial yang berlaku.

Kesadaran sikap seseorang yang secara sukarela mematuhi semua peraturan dan

sadar akan tugas dan tanggung jawabnya.

3. Kurangnya Keamanan

Pentingnya keamanan yang dilihat dari sisi perundang-undangan, konsep

keamanan Indonesia dapat dilihat sebagai berikut: Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 1 ayat (1)

Keamanan dalam negeri adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terjaminnya

keamanan dan ketertiban masyarakat, tegaknya hukum, serta terselenggaranya

perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Page 39: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

23

4. Fasilitas

Fasilitas yang kurang untuk menampung kendaraan juga hal yang paling

terpenting diperhatikan, jika fasilitas yang diberikan pemerintah daerah tidak

sesuai kebutuhan maka masalah baru akan timbul seperti kemacetan.

(Abdiana Ilosa, 2016), Mengatakan Faktor-Faktor yang mempengaruhi kualitas

pelayanan parkir adalah sebagai berikut:

a. Sumber Daya Manusia

SDM sebagai ujung tombak dalam memberikan pelayanan kepada publik, sumber

daya manusia yakni kompetensi aparat pemerintah (Dinas Perhubungan Bidang

Perparkiran) dengan juru parkir/pembantu juru parkir.

b. Struktur Organisasi

Dinas Perhubungan sebagai instansi yang berwenang menyelenggarakan

perparkiran tepi jalan umum, selalu menegaskan sisi pelayanan publik sebagai

tujuan utama.

2. Peraturan Perundang-Undangan tentang Perparkiran Di Kota Yogyakarta.

Terminologi kebijakan publik menunjuk pada serangkaian peralatan pelaksanaan

yang lebih luas dari peraturan perundang-undangan, mencakup juga aspek

anggaran dan struktur pelaksana. Siklus kebijakan publik sendiri bisa dikaitkan

dengan pembuatan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, dan evaluasi kebijakan.

Bagaimana keterlibatan publik dalam setiap tahapan kebijakan bisa menjadi

Page 40: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

24

ukuran tentang tingkat kepatuhan negara kepada amanat rakyat yang berdaulat

atasnya. Dapatkah publik mengetahui apa yang menjadi agenda kebijakan, yakni

serangkaian persoalan yang ingin diselesaikan dan prioritasnya, dapatkah publik

memberi masukan yang berpengaruh terhadap isi kebijakan publik yang akan

dilahirkan. Begitu juga pada tahap pelaksanaan, dapatkah publik mengawasi

penyimpangan pelaksanaan, juga apakah tersedia mekanisme kontrol publik,

yakni proses yang memungkinkan keberatan publik atas suatu kebijakan

dibicarakan dan berpengaruh secara signifikan. Kebijakan publik menunjuk pada

keinginan penguasa atau pemerintah yang idealnya dalam masyarakat demokratis

merupakan cerminan pendapat umum (opini publik). Untuk mewujudkan

keinginan tersebut dan menjadikan kebijakan tersebut efektif, maka diperlukan

sejumlah hal: pertama, adanya perangkat hukum berupa peraturan perundang-

undangan sehingga dapat diketahui publik apa yang telah diputuskan; kedua,

kebijakan ini juga harus jelas struktur pelaksana dan pembiayaannya; ketiga,

diperlukan adanya kontrol publik, yakni mekanisme yang memungkinkan publik

mengetahui apakah kebijakan ini dalam pelaksanaannya mengalami

penyimpangan atau tidak.

sebuah kebijakan publik tidak bisa dilepas begitu saja, tanpa dilakukan

evaluasi.

Evaluasi kebijakan dilakukan untuk menilai sejauhmana keefektifan kebijakan

publik untuk dipertanggung jawabkan kepada publiknya dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi dibutuhkan untuk melihat kesenjangan

antara harapan dan kenyataan. Evaluasi kebijakan adalah kegiatan yang

menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi,

Page 41: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

25

implementasi dan dampak (Anderson: 1975). Evaluasi kebijakan dipandang

sebagai suatu kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya

dilakukan pada tahap akhir saja melainkan kepada seluruh proses kebijakan.

Menurut W. Dunn, istilah evaluasi mempunyai arti yang berhubungan, masing-

masing menunjuk pada aplikasi beberapa skala nilai terhadap hasil kebijakan dan

program. Evaluasi mencakup kesimpulan + klarifikasi + kritik + penyesuaian dan

perumusan masalah kembali. Evaluasi Kinerja kebijakan diakukan untuk menilai

hasil yang dicapai oleh suatu kebijakan setelah dilaksanakan. Hasil yang dicapai

dapat diukur dalam ukuran jangka pendek atau output, jangka panjang atau

outcome. Evaluasi kinerja kebijakan dengan melakukan penilaian komprehensif

terahadap:

1. Pengcapain target (output)

2. Pencapai tujuan kebijakan (outcome)

3. Kesenjangan (gap) antar target dan tujuan dengan pencapaian

4. Perbandingan (benchmarking) dengan kebijakan yang sama di tempat

lain yang berhasil.

5. Indentifikasi faktor pendukung keberhasilan dan kegagalan sehingga

menyebabkan kesenjangan, dan memberikan rekomendasi untuk

menanggulangi kesenjangan.

Pemerintah mempunyai kewajiban untuk menjamin dan memajukan kesejahteraan

setiap warga negara serta melindungi, melayani dan mengatur masyarakat.

dimana tugas pelayanan lebih menekankan upaya mendahulukan kepentingan

umum, mempermudah urusan publik dan memberikan kepuasan kepada publik,

Page 42: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

26

sedangkan tugas mengatur lebih menekankan kekuasaan power yang melekat

pada posisi jabatan birokrasi.

Kelancaran lalu lintas adalah hal utama yang perlu mendapat perhatian dari

pemerintah sebab kelancaran lalu lintas merupakan indeks penting dalam menilai

kualitas pelayanan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat. Peningkatan

kualitas pelayanan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi

partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan yang

berkualitas. Salah satu aspek penting dalam sistem pelayanan publik adalah

partisipasi masyarakat. Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2009 telah mengakomodasikan peran masyarakat dalam pengembangan sistem

pelayanan publik yang, anatar lain, sebagai bagian dari organisasi

penyelenggaraan , pengguna yang aktif, dan pemangku kepentingan yang

memiliki hak untuk mengadu (voice).

Setiap daerah memiliki peraturan dan cara tersendiri dalam menyelesaikan

masalah parkir liar tetapi mempunyai tujuan yang sama. Pengelolaan Perparkiran

sering menjadi sorotan publik, apabila pengelolaan parkir tidak ditangani dengan

baik maka akan berdampak pada kemacetan dan dampak lainnya terlepas dari

pada itu juga aktivitas masyarakat juga terganggu dengan adanya parkir liar yang

tidak menepati lahan resmi yang diberikan Pemerintah Daerah bekerjasama

dengan Dinas Perhubungan selaku pelaksana kebijakan.

Pembinaan dan Pengelolaan Perparkiran merupakan kegiatan yang dilaksanakan

secara terpadu dan terkoordinasi di daerah. Hal ini dilakukan untuk menjamin

terselenggaranya pembinaan yang berhasil mengwujudkan penataan lingkungan

perkotaan, kelancaran berlalu lintas ketertiban administrasi pendapatan daerah,

Page 43: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

27

serta mampu mengurangi beban sosial melalui penyerapan tenaga kerja (SK

Menhub Nomor 34 Tahun 1990). Pemerintah daerah mempunyai tugas dan

tanggungjawab dalam membinaan pengelolaan parkir di wilayahnya, yang

merupakan bagian dari fungsi pelayanan umum. Sebagai imbalan penyelenggraan

pelayanan umum, pemerintah baik berhak memungut dana dari masyarakat dalam

bentuk retribusi dan pajak sebagai salah satu sumber PAD (Direktorat Jendral

Perhubungan Darat, 1998).

Dalam mengatasi masalah transportasi ada beraneka ragam instrumen kebijakan

yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk mengwujudkan penataan

perparkiran yang lebih efektif dan efisien sehingga dapat mendukung kelancaran

lalu lintas.

Pemerintahan kota Yogyakarta memberlakukan peraturan daerah (Perda) Nomor

19 Tahun 2009 tentang Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum dan Perda Nomor 18

Tahun 2009 bagi masyarakat pengguna jasa parkir adalah kenaikan tarif parkir

sebesar 100% kemudian dikeluarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5

Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum merubah tarif parkir menjadi sama

antara kawasan I dan kawasan II.

Ketentuan tarif parkir Kota Yogyakarta diatur dalam Perda Nomor 5 Tahun 2012

dan Perda Nomor 4 Tahun 2012. Perda Nomor 5 Tahun 2012 tentang Retribusi

Jasa Usaha salah satunya mengatur tarif retribusi pada satuan ruang parkir di tepi

jalan umum, di dalam Perda ini, parkir Tepi Jalan Umum (TJU) di bagi menjadi

dua kawasan I dan kawasan II masing-masing kawasan memilki ketentuan tarif

parkir yang berbeda.

Page 44: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

28

“ Di Kawasan I (tarif parkir) Sepeda Motor Rp. 1 ribu, Mobil Sedan/Jeep Rp. 2

ribu, Bus sedang Rp. 15 ribu, Truk Sedang Rp. 15 ribu, Bus Besar Rp. 20 ribu,

Truk Besar Rp. 20 ribu, Truk Gandengan/Sumbu III Rp. 30 ribu “.

“ Di Kawasan II (tarif parkir) Sepeda Motor Rp 1 ribu, Mobil Sedan/Jeep Rp 2

ribu, Bus Sedang Rp 10 ribu, Truk Sedang Rp 10 ribu, Bus Besar Rp 15 ribu,

Truk Besar Rp 15 ribu, Truk Gandengan/Sumbu III Rp 20 ribu “.

Sedangkan di Perda Nomor 4 Tahun 2012, mengatur Retribusi Jasa Usaha. Salah

satunya mengatur tarif retribusi parkir di Tempat Khusus Parkir (TKP).

" Ketentuannya (retribusi di TKP) untuk Sepeda Motor Rp 1 ribu, Mobil

Sedan/Jeep/Pick up Rp 2 ribu, Bus Sedang Rp 15 ribu, Truk Sedang Rp 15 ribu,

Bus Besar Rp 20 ribu, Truk Besar Rp 20 ribu, Truk Gandengan/Sumbu III Rp 30

ribu “.

Tarif parkir di TKP ini hanya berlaku untuk dua jam pertama parkir. Bila

kendaraan yang diparkirkan lebih dari dua jam, pemilik kendaraan akan

dikenakan tarif parkir tambahan sesuai ketentuan Perda.

Tentang kondisi dan kebijakan Perparkiran di Kota Yogyakarta, Pakar dari Pusat

Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada, Heru Sutomo menilai

Pemkot Kota Yogyakarta tidak mempunyai konsep dalam mengelola parkir.

Peraturan Daerah yang muncul lebih banyak menyoroti masalah tarif, bukan

wilayah mana saja yang bisa dijadikan lahan parkir dan peningkatan layanan

publik. Padahal, masalah pokonya adalah kemunculan tukang atau juru parkir di

lahan parkir yang ilegal dan fenomena preman perparkiran yang di duga

dimanfaatkan pemerintah mendongkrak target setoran retribusi. Kondisi seperti

Page 45: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

29

ini menyebabkan kenyamanan para pengguna parkir terganggu. Dan kualitas

pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah tentang perparkiran jadi tidak

efisien.

Data utama dari kualitas pelayanan parkir tepi jalan adalah penilaian pengguana

jasa parkir atau masyarakat. Selain itu juga dengan cara mengecek laporan dari

dokumen organisasi mengenai pelayanan yang diberikan. Untuk mengetahui

apakah dinas perhubungan bidang perparkiran dan sebagai pelaksana juru parkir

telah memberikan pelayanan yang berkualitas yaitu pelayanan yang sesuai dengan

harapan masyarakat, sehingga masyarakat merasakan adanya kepuasan atas

pelayanan tersebut maka akan diukur dari tiga sisi yaitu masyarakat, aparat

pemerintah bidang perparkiran dan juru parkir. Indikator yang digunakan untuk

mengukur kualitas pelayanan parkir tepi jalan umum di Kota Yogyakarta

(Abdiana, 2016) :

b. Bentuk Fisik (Tangible)

Salah satu indikator dalam memperoleh kualitas pelayanan parkir adalah bentuk

fisik (tangible) yaitu letak ruang parkir dengan fasilitas dan peralatannya yang

lengkap untuk kenyamanan pengguna parkir. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta

No 18 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perparkiran Pasal 3 Ayat (1)

menyatakan bahwa penetapan kawasan dan lokasi tempat parkir dengan

memperhatikan, rencana tata ruang kota, keselamatan dan kelancaran lalu lintas,

penataan dan kelestarian lingkungan, kemudahan bagi tempat parkir.

c. Keandalan (Reabillity)

Dalam melayani kebutuhan dari pengguna jasa maka kemampuan aparat yang

bertugas dalam hal pelayanan menjadi sangat penting. Demikian juga halnya

Page 46: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

30

dengan juru parkir sebagai pelaksana kebijakan dan yang memberikan pelayanan

langsung kepada pengguna parkir, juru parkir dan aparat pemerintah (Dinas

Perhubungan) merupakan ujung tombak dalam bidang pelayanan parkir TJU.

Dalam konteks kualitas pelayanan parkir di tepi jalan umum (TJU) di Kota

Yogyakarta, aktor kunci yang berperan cukup besar tak dapat dipungkiri, adalah

Juru Parkir. Juru Parkir, seperti yang terbaca dari Perda Nomor 18 dan 19 Tahun

2009, adalah ujung tombak yang menentukan berhasil-tidaknya tujuan kebijakan

parkir (policy goals), yakni mengwujudkan kelancaran lalu lintas dan kepuasan

pengguna jasa parkir.

c. Kejelasan dan Kepastian (transparansi)

Pelayanan parkir harus transparan dala hal tarif karena retribusi parkir

pembayarannya langsung diberikan kepada pihak pemberi pelayanan dan juga

pelayanannya langsung didapat oleh pengguna layanan. Dalam kasus tarif

perparkiran banyak sekali ditemui masalah, salah satunya pengaduan yang dikirim

ke UPIK (unit pelayanan informasi keluhan). Dinas Perhubungan, sesuai Pasal 23

Perda Perparkiran, akan mencabut Surat Tugas juru parkir tersebut. Sesuai Pasal

25 Ayat (1) Perda Perparkiran, Juru Parkir tersebut diancam pidana kurungan

paling lama 3 bulan atau denda Rp. 50 juta. Fungsi juru parkir menurut Perda

Kota Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan perparkiran

fungsi juru parkir adalah menjaga keamanan dan ketertiban tempat parkir

(memarkirkan kendaraan pada tempat yang telah ditentukan).

d. Jaminan Keamanan (security)

Page 47: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

31

Untuk menciptakan kualitas pelayanan parkir harus bisa merasa percaya akan

keamanan kendaraan mereka yang sedamh di parkirkan. Petugas parkir harus bisa

memberikan jaminan kepada pengguna parkir bahwa kendaraan yang akan

mereka parkir aman dan tidak menggangu kelancaran lalu lintas juga memberikan

ganti rugi atas kerusakan atau kehilangan barang yang ada di kendaraan mulai

dari helm, aksesors kendaraan, atau apabila terjadi kecelakaan pada kendaraan

sekalipun itu lecet pada kendaraan. Hak-hak pengguna jasa parkir secara implisit

terbaca dari ketentuan Pasal 5 Perda Perparkiran yang mengatur kewajiban juru

parkir, yakni memperoleh rasa aman atas kendaraan beserta perlengkapannya dan

memperoleh karcis sebagai tanda bukti parkir. Pada Pasal 17 Perda Perparikiran

menentukan ganti rugi atas kehilangan kendaraan pada saat parkir di tempat

parkir maksimal sebesar 50 persen yang ditanggung oleh juru parkir.

Peraturan Perparkiran di Kota Yogyakarta tidak hanya tercantum dalam Perda

tetapi di muat juga dalam Perwali Kota Yogyakarta Nomor 16 Tahun 2011

tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 18

Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perparkiran.

Dalam sistem Pemerintah Daerah Dinas di bantu oleh, Organisasi untuk

meningkatkan Kualitas Pelayanan yang berbasis pada Kesejahteraan Masyarakat,

begitu pula pada kegiatan Perparkiran. Pemerintah Daerah dibantu oleh Dinas

Perhubungan, didalam struktur Dinas Perhubungan itu sendiri di bagi lagi menjadi

Susunan Organisasi atau Bidang.

Pada Perwali Kota Yogyakarta Nomor 80 Tahun 2016 tentang Susunan

Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota

Yogyakarta pada Pasal 1 Ayat (2) mengatakan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas

Page 48: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

32

selanjutnya di singkat UPT Dinas adalah Unsur Pelaksana Teknis pada Dinas

yang melaksanakan kegiatan Teknis Operasional dan/atau Kegiatan Teknis

Penunjang tertentu, Pasal 1 Ayat (3) mengatakan Pemerintah Daerah adalah

Walikota sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin

Pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Daerah Otonom,

Pasal 2 Ayat (1) tentang Susunan Organisasi di dalam Dinas Perhubungan (a)

Kepala Dinas, (b) Sekretariat, (c) Bidang Lalu Lintas, (d) Bidang Angkutan Jalan,

Bimbingan Keselamatan, dan Pengendalian Oprasional, (e) Bidang Perparkiran,

(f) Unit Pelaksanaan Teknis, (g) Kelompok Jabatan Fungsional.

Perwali Kota Yogyakarta Nomor 80 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi,

Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta

Pasal 18 tentang Bidang Perparkiran Ayat (1) mengatakan Bidang Perparkiran di

Pimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala

Dinas dalam Merumuskan Kebijakan, Mengkordinasi, Membina, Me ngawasi dan

Mengendalikan Progam Bidang Perparkiran.

3. Pelaku Parkir Liar di Kota Yogyakarta

Parkir liar kerap dipandang hanya berkonotasi dengan hal-hal yang bernada

negatif. Parkir liar telah di beri stigmatisasi umum mulai dari penyebab

kesemrautan, pelanggar peraturan hingga pembuat kemacetan jalan. Sekilas tidak

ada yang menarik dari parkir liar, terlebih kita mengenal parkir liar adalah parkir

yang kondisinya kerap dadakan, sporadis serta muncul dalam waktu-waktu

tertentu misalnya di acara konser, hari raya tertentu dan banyak lagi. Namun,

bagaimana bila kita menemuan suatu parkir liar yang telah menetap lama pada

Page 49: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

33

suatu wilayah, membangun suatu aturan yang disepakati bersama seperti

pembagian wilayah parkir yang tetap serta memiliki berbagai atribut penanda satu

dengan yang lainnya seperti Rompi, Karcis Parkir, dan Tanda Lokasi Parkir.

Selain itu para Juru Parkir Liar bahkan melayani praktik layanan jasa parkir

dengan prinsip pelayanan prima kepada konsumen atau pengguna jasa walaupun

pada kenyataannya mereka itu adalah parkir liar.

Selama ini penelitian hanya berpusat pada juru parkir saja yang menyebabkan

terjadinya parkir liar, dan juru parkir di label yang menyebabkan terjadinya parkir

liar. Tetapi apabila kita menggali lebih dalam kuasa aktor dalam dunia parkir liar

serta bagaimana kuasa berkerja sehingga menciptakan “ masyarakat “ parkir liar

yang mapan dengan segenap aturannya. Adapun Penelitian yang pernah dilakukan

tentang parkir liar semisalnya Cope & Allred (1990), Osoba (2012), Aderamon &

Salau (2013), Nugraha (2013), dan Najib (2014) hanya berkisar untuk menelisik

parkir liar sebagai sesuatu yang semata negatif semisal penyebab kemacetan,

hilangnya pontensi pendapat asli daerah, sebagai bentuk keegoisan individu,

menimbulkan keresahan masyarakat, keterlambatan waktu perjalanan dan

penambahan biaya perjalanan. Hal ini dapat dimaklumi karena realitas parkir liar

yang demikian banyak diberbagai wilayah di tanah air kerap hanya menimbulan

permasalahan tanpa mampu memberikan suatu sumbangan positif.

Dalam Teori Relasi Kuasa (Michel Foucault, 2002), mengatakan kuasa bukanlah

kepemilikan. Kuasa bukan kata benda, bukan pula properti. Ini dapat dimaknai

bahwa kekuasaan tidak dipunyai, melainkan dipraktikkan. Satu hal yang pasti,

kekuasaan itu ada di mana-mana (omnipresent) (Foucault, 2002). Dalam

pandangan Foucault manusia adalah aktor kekuasaan yang berhubungan tentang

Page 50: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

34

episteme sebagai struktur yang menyatukan, dalam artian mengendalikan cara kita

memandang dan memahami realitas tanpa kita sadari. Dalam konteks ini kuasa

aktor pun jelas terdapat dalam ranah parkir liar. Dalam kehidupan kenegaraan,

kuasa mewujud pada ideologi dominan yang mendisiplinkan warga negara dalam

struktur diskursif yang dilegitimasi oleh wacana ideologi. Dalam rumah tangga,

kuasa diwujudkan dengan praktik bingkai ideologi ‘kerumahtanggaan’. Sementara

dalam parkir liar, kuasa diwujudkan dengan bingkai ideologi ‘keparkirliaran’

yang mencakup pembagian wilayah parkir, siapa para juru parkir yang boleh

bekerja dan sebagainya. Inilah yang menjadi suatu peran dari apa yang disebut

kuasa aktor dalam ranah parkir liar.

Sebelum masuk pada pembahasan pelaku parkir liar, terlebih dahulu perlunya kita

mengetahui pembendaan ciri dari parkir liar dan parkir resmi sebagai berikut :

a. Seragam yang digunakan

Juru Parkir juga memiliki seragam dinas mereka, sama seperti institusi

pemerintahan lainnya, tetapi seragam Juru Parkir itu berbeda-beda. Kalau

biasanya seragam institusi pemerintahan sama disetiap daerah, berbeda dengan

seragam Juru Parkir, karena seragam mereka tidak selalu sama disetiap daerah.

Walaupun warna seragam Juru Parkir resmi dishub kebanyakan berwarna biru,

tetapi ada juga juru parkir yang memakai seragam bukan berwarna biru dan

mereka adalah Juru Parkir Resmi.

Tetapi kita tidak bisa langsung berfikir kalau semua juru parkir yang

menggunakan seragam parkir adalah juru parkir resmi, walaupun diseragam

mereka ada tertulis DISHUB. Karena juru parkir liar begitu pintar dalam menipu,

mereka akan menggunakan berbagai cara agar terlihat seperti juru parkir resmi

Page 51: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

35

padahal mereka adalah juru parkir liar. Karena itu point ini belum bisa dijadikan

patokan untuk membedakan juru parkir resmi dengan juru parkir liar.

b. Kartu Indentitas

Setiap juru parkir resmi memiliki kartu identitas yang didapatkan dari dishub, dan

biasanya kartu identitas ini diletakkan dibagian paling atas sebelah kiri. Saat

parkir sebaiknya kamu melihat juru parkirnya apakah mereka menggunakan

sebuah kartu identitas yang ada lambang atau tulisan dishubnya. Kalau kamu

menemukan seorang juru parkir yang tidak menggunakan kartu identitas, tidak

ada salahnya kamu menanyakannya mungkin saja mereka meninggalkannya.

Tetapi ketika kamu menanyakannya dan mereka menjawab dengan nada seakan

marah, besar kemungkinan mereka bukanlah juru parkir resmi dishub. Point ini

bisa kamu jadikan patokan, walaupun begitu tetap saja masih ada juru parkir liar

yang menggunakan kartu identitas palsu, jadi harus sedikit berhati – hati.

c. Karcis

Hal ini jarang dimiliki oleh juru parkir liar, yaitu sebuah karcis, karena jika

mereka menggunakan karcis itu akan memakan biaya lagi untuk

membuatnya.Tetapi masih ada juga juru parkir liar yang menggunakan karcis

palsu, hanya untuk memperlihatkan seakan - akan mereka adalah seorang juru

parkir resmi.

Juru Parkir Resmi selalu memiliki karcis, karcis ini diberikan oleh dishub kepada

mereka untuk menandakan seseorang dengan kendaraannya, agar meminimalkan

terjadinya pencurian. Karena jika kamu ingin mengambil kendaraanmu, tetapi

kartu parkir yang diberikan hilang, maka juru parkir tersebut akan meminta

identitas ataupun bukti bahwa kendaraan tersebut adalah milikmu.Karcis yang

Page 52: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

36

dimiliki oleh juru parkir resmi juga tidak sembarang karcis, karena karcis tersebut

memiliki ciri sebagai berikut :

1. Memiliki No.Seri, setiap karcis resmi memiliki nomor seri, dan

nomor ini berbeda - beda pada tiap - tiap karcis, jadi tidak ada

kartu yang memiliki nomor seri yang sama.

2. Memiliki Barcode, setiap karcis resmi memiliki barcode batang

pada setiap karcis yang diberikan.

3. Memiliki Lubang Perporasi, mungkin kamu tidak tahu apa itu

lubang perporasi, itu adalah lubang timbul yang ada dikarcis

tersebut dan biasanya berbentuk angka atau huruf.

4. Jadi lubang perporasi itu seperti kumpulan lubang timbul yang

membentuk angka atau huruf, dan jika disentuh maka seperti ada

sesuatu yang timbul.

5. Memiliki 2 Karcis, maksud saya disini, karcis tersebut ada 2 jadi

satu untuk kamu pegang dan satunya lagi dipegang oleh petugas

juru parkir tersebut.

d. Juru parkir liar memiliki tempat parkir legal.

Jika kamu dipaksa oleh seorang juru parkir untuk parkir dipinggir jalan ataupun

ditempat - tempat yang melanggar hukum, bisa dipastikan juru parkir tersebut

adalah juru parkir liar. Oleh karena itu jangan mau kendaraan kamu diparkirkan

dipinggir jalan, terlebih disitu ada rambu dilarang parkir, karena jika ketahuan

oleh dishub kendaraan kamu akan ditilang ataupun diamankan. Karena seorang

juru parkir resmi memiliki tempat untuk memarkirkan kendaraan, dan jikapun

Page 53: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

37

mereka memarkirkan kendaraan dipinggir jalan, berarti tempat tersebut memang

disediakan untuk lahan parkir.

Dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan Umum tercantum dalam Bagian Dua Paragraf 7 Pasal 120

mengatakan bahwa “ Parkir Kendaraan di jalan dilakukan secara sejajar atau

membentuk sudut menurut arah lalulintas“. Ada sepuluh area yang tidak boleh

digunakan untuk Parkir Kendaraan adalah sebagai berikut :

1. Tikungan, bahu bukit atau sebuah jembatan.

2. Di tempat pejalan kaki atau trek sepeda

3. Dekat lampu lalu lintas atau penyebrangan pejalan kaki

4. Di jalan utama atau di jalan dengan lalulintas yang melaju cepat

5. Berhadapan atau dekat dengan kendaraan berhenti lainnya di

seberang jalan sehingga mempersempit ruang jalan.

6. Dalam 6 meter (20 kali) dari suatu persimpangan , atau dalam 9

meter (30) kaki dari suatu pemberhentian bus, kecuali jika keadaan

rusak. Lalu jangan berhenti atau parkir 3 meter (10 kaki) di sisi lain

hidran pemadam api atau yang dapat menganggu akses kendaraan

pemadam ke hidran.

7. Menghadap bagian depan mobil ke arah lalu lintas yang

berlawanan.

8. Sepanjang jalan yang licin

9. Di jalan layang, terowongan, atau di sisi jalan yang menuju jalan

layang atau terowong.

10. Di atas pinggiran rumput atau bahu jalan.

Page 54: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

38

Sebenarnya pelaku dari parkir liar tidak hanya dilakukan oleh jukir saja tetapi ada

beberapa faktor yang mungkin juga mempengaruhi adanya parkir liar. Selain dari

jukir, masyarakat sebagai pengguna jasa dan Organisasi yang mempunyai

wewenang pada bidang parkir juga mempengaruhi terbentuknya parkir liar.

a. M

a

s

y

a

r

a

k

a

t

Masyarakat sebagai pengguna jasa parkir adalah salah satu faktor penyebab

terjadinya parkir liar, di jalan-jalan umum di perkotaan sudah dipasangnya rambu

lalu lintas dimana tempat yang boleh digunakan atau tidak boleh di gunakan untuk

parkir. Rambu lalu lintas merupakan salah satu dari perlengkapan jalan yang

dapat berupa lambang, huruf, angka, kalimat atau perpaduan di antaranya yang

berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan.

Tetapi masih banyak masyarakat yang melanggar rambu lalu lintas, seperti

memarkirkan kendaraan mereka pada juru parkir yang membuka lahan parkir

Page 55: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

39

yang jelas bahwa ditempat tersebut sudah terpampang rambu lalu lintas dilarang

parkir di tempat tersebut.

b. Juru Parkir

Juru Parkir adalah seseorang yang bertugas menata parkir dan juga menjaga

kendaraan yang parkir, sehingga keamanan kendaraan tersebut menjadi lebih

terjamin.Juru Parkir sendiri berada dibawah naungan Dishub, jadi yang

bertanggung jawab atas juru parkir ini adalah dishub sendiri.

Juru Parkir adalah pemberi layanan kecuali sudah memenuhi persyaratan yang

biasa berupa surat ijin dari Dinas Perhubungan. Apabila Juru parkir tidak

membuat surat ijin maka disebut juru parkir liar. Selain itu pula ada banyak

masalah yang disebabkan juru parkir liar diantaranya membuka lahan parkir

secara tidak resmi, menaikan tarif parkir tidak sesuai dengan Perda yang ada.

Meningkatnya kebutuhan hidup , di tambah lowongan pekerjaan yang minim juga

mempengaruhi seseorang untuk menjadi juru parkir. Mereka mungkin merasa

pekerjaan yang bisa mereka lakukan dan mendapatkan penghasilan adalah

menjadi juru parkir karena keterbatasan pengalaman dan tidak memiliki keahlian

dalam berbagai bidang.

c. Badan/Organisasi

Badan/Organisasi yang dimaksud adalah Badan/Organisasi yang berwenang

dalam kegiatan perparkiran. Pemerintah berfungsi memberikan pelayanan kepada

masyarakat, maka dari itu pemerintah bertanggung jawab atas berlangsungnya

keberhasilan dari sebuah kebijakan yang di keluarkan khususnya tentang

perparkiran. Masalah yang sering kita dengar dari badan yang berwenang dalam

kegiatan perparkiran adalah masalah lahan resmi yang kurang sehingga

Page 56: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

40

menimbulkan juru parkir liar dan menciptakan lahan yang tidak resmi.

Badan/Organisasi terkait tidak menyampaikan sosialisasi secara menyeluruh ke

wilayah tertentu terkait permasalahan perparkiran. Tak bisa kita pungkiri juga

Perparkiran adalah salah satu pendapatan daerah yang cukup besar maka sangat

diperlukan transparansi terkait pendapatan dari bidang perparkiran.

Kebijakan yang dikelurakan oleh badan berwenang berisikan larangan, sanksi dan

banyak lagi. Dengan adanya kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh badan yang

berwenang dituntut harus tegas dalam mengimplementasikan kebijakan yang ada,

apabila ada yang melanggar kebijakan tersebut kenakan sanksi sesuai yang

tercantum dalam kebijakan tersebut.

Dari penjabaran tentang Upaya Penanggulangan Parkir Liar diatas dapat

disimpulkan Parkir Liar adalah Parkir yang muncul secara Ilegal berbeda dengan

Parkir Resmi yang jelas berada dalam naungan pemerintah serta memiliki izin

secara hukum. Parkir liar salah satu dari banyak masalah lalu lintas yang perlu

penanganan khusus dari Pemerintah Daerah dibantu oleh Dinas Perhubungan

selaku pelaksana kebijakan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup merupakan batasan penelitian yang digunakan untuk

memfokuskan penelitian agar berjalan sesuai dengan yang menjadi fokus didalam

pelaksanaan penelitian ini agar data dan informasi yang diambil sesuai dengan

yang menjadi kebutuhanya. Oleh karenanya menjadi ruang lingkup dalam

penelitian tentang Penanggulangan Parkir Liar Di Kota Yogyakarta sebagai

berikut :

Page 57: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

41

1. Pelaksanaan Parkir Ilegal

a. Keberadaan parkir ilegal

b. Ciri-ciri juru parkir liar

c. Ciri letak jalan yang tidak boleh digunakan untuk parkir

d. Kerugian yang dialami dengan adanya parkir liar bagi masyarakat dan

kerugian pendapatan retribusi parkir.

e. Gangguan lalu lintas karena adanya parkir liar

2. Kebijakan yang digunakan dalam menanggulangi parkir liar di Kota

Yogyakarta

a. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentang

Penyelenggaraan Perparkiran.

b. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 05 Tahun 2012 tentang

Retribusi Jasa Umum.

3. Penanggulangan dan Tindakan yang telah di lakukan DISHUB Kota

Yogyakarta

a. Pembinaan dan Penertiban parkir liar

b. Peringatan

c. Operasi Penegakan Perda

d. Pencabutan Surat Izin

e. Penindakan tegas berupa Sidang Tindakan Pidana Ringan.

4. Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan dalam Bidang Perparkiran

Sebagaimana dikatakan dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 80 Tahun

2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja

Page 58: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

42

Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, pada Pasal 18 Ayat 2 mengatakan Fungsi

Bidang Perparkiran sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pengumpulan data, informasi, permasalahan,

peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan teknis yang

berkaitan dengan optimalisasi perparkiran dan pengelolaan retribusi

parkir.

b. Menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang berkaitan dengan

optimalisasi perparkiran dan pengelolaan retribusi parkir.

c. Menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi

dan pelaporan kegiatan bidang.

d. Menyelenggarakan optimalisasi perparkiran.

e. Menyelenggarakan penggelolaan retribusi parkir.

f. Menyelenggarakan analisis dan pengembangan kinerja bidang

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala dinas.

F. Metode Penelitian

Metode adalah cara yang dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan ataupun

menganalisa data dengan perantara alat tertentu untuk mencapai tujuan, adapun

metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif.

Denskriptif Kualitatif adalah suatu metode dalam meneliti setatus kelompok

manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, sistem pemikiran, ataupun suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskritif ini adalah untuk

Page 59: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

43

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

2. Unit Analisis

Dalam penelitian ini, lokasi yang diambil penulis untuk melakukan penelitian

adalah Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta. Objek penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Penanggulangan Parkir Liar di Kota Yogyakarta oleh

Dinas Perhubungan . Subjek penelitian ini terdiri dari :

Tabel 1.1 Informasi Informan Berdasarkan Nama, Jenis Kelamin, Pendidikan

Terakhir, dan Jenis Pekerjaan.

NO.

NAMA

INFORMAN

JENIS

KELAMIN

PENDIDIKAN

TERAKHIR PEKERJAAN

1.

Aswan Anas

Wiryawan, ST L SI

Pegawai Dinas

Perhubungan.

2. Sunar Wahyudi, SE L SI

Pegawai Dinas

Perhubungan.

3. Lukman Hidayat L SI

Pegawai Dinas

Perhubungan

4. Widada L SI

Pegawai Dinas

Satpol PP

5. Sudiono L SMP LINMAS

6. Gembul L SD Juru Parkir

7. Iririas Prabowo L SMA Juru Parkir

8. Iswanto L SMP Juru Parkir

9. Wawan L SMA Juru Parkir

Page 60: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

44

10. Elly Wati P SMA

Ibu Rumah

Tangga

11. Rahmawati P SMA

Ibu Rumah

Taangga

12. Sunadi L SMA Wiraswasta

13. Lilik L SMA

Pedagang

Warung Kecil

Jumlah Total Informan 13 Orang

Sumber : Data Primer Diolah 2019

Dari tabel 1.1 diatas dapat dilihat data informan berdasarkan Nama, Jenis

Kelamin, Pedidikan Terakhir, dan Jenis Pekerjaan. Informan berjumlah 13 orang

yang terdiri dari sebelas (11) orang laki-laki,, dan dua (2) orang perempuan, jadi

dapat disimpulkan informan mayoritas laki-laki dan minoritas perempuan.

Berdasarkan Pendidikan Terakhir dapat dilihat pada tabel diatas informan yang

Sarjana ( SI ) berjumlah empat (4) orang, informan yang lulus Sekolah Menegah

Atas ( SMA ) berjumlah enam (6) , informan yang lulus Sekolah Menegah

Pertama (SMP) berjumlah dua (2) orang, informan yang lulus Sekolah Dasar (SD)

berjumlah satu (1) orang. Jadi dapat disimpulkan data informan berdasarkan

Pendidikan Terakhir mayoritas informan lulus tingkat pendidikan Sekolah

Menegah Atas (SMA).

Berdasarkan tabel diatas jenis pekerjaan informan bervariasi karena peneliti tidak

melakukan wawancara pada satu tempat. Informan yang bekerja sebagai pegawai

Dinas Perhubungan berjumlah tiga (3) orang, informan yang bekerja sebagai

Page 61: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

45

pegawai Dinas Satpol PP berjumlah satu (1), informan yang bekerja sebagai Juru

Parkir berjumlah empat (4 ) orang, informan yang berkerja sebagai Wiraswasta

berjumlah satu (1) orang, informan yang bekerja sebagai pedagang warung kecil

berjumlah satu (1) orang, informan yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga

berjumlah dua (2) orang, informan yang bekerja sebagai LINMAS berjumlah satu

(1) orang.

Alasan memilih subjek diatas karena subjek berhubungan dengan objek penelitian

dan diharapkan subjek mampu memberikan data dan informasi sesuai dengan

permasalahan penelitian. Di dalam Unit Analisis Data, teknik pengumpulan

sample data yang digunakan adalah Teknik Snowball Sampling.

Menurut Sugiyono ( 2018: 85 ), Snowball Sampling adalah teknik penentuan

sample yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam penentuan

sample, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang

ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari

orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan

oleh dua orang sebelumnya. Dimana tujuan dari pengambilan sample ini

disesuaikan dengan objek dan subjek yang menjadi fokus penelitian. Di dalam

fokus penelitian ini akan dipusatkan pada lokasi penelitian itu sendiri dengan

alasan yang rasional dan bisa dipertanggungjawabkan. Di dalam penelitian ini,

lokasi yang diambil adalah Dinas Perhubunggan Kota Yogyakarta.

3. Teknik Pengumpulan Data

Page 62: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

46

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode untuk

saling melengkapi agar data yang diperoleh benar-benar valid. Beberapa teknik

pengumpulan data yang dipergunakan antara lain :

a. Observasi

Pengertian Observasi Menurut Sofyan S. Willis, adalah pengamatan yang

dilakukan secara partisipan dan non-partisipan. Metode partisipan mengharuskan

peneliti terlibat di dalam kegiatan anak-anak dan remaja. Sedangkan metode non-

partisipan hanya mengamati dari luar, tidak perlu terlibat. ( Web : Diambil pada

Minggu, 28 April 2019, jam 20:30 WIB.

https://www.zonareferensi.com/pengertian-observasi/ ).

Nawawi dan Martini ( 1997 ), menjelaskan bahwa observasi merupakan kegiatan

mengamati, yang diikuti pencatatan secara urut. Hal ini terdiri atas beberapa unsur

yang muncul dalam fenomena di dalam objek yang diteliti. Hasil dari proses

tersebut dilaporkan dengan laporan yang sistematis dan sesuai kaidah yang

berlaku. ( Web : Diambil pada Minggu, 28 April 2019, jam 20:30 WIB.

https://www.zonareferensi.com/pengertian-observasi/ ).

Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mengadakan

pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.

Dalam mengenakan teknik observasi yang terpenting adalah mengandalkan

pengamatan dan ingatan peneliti.

b. Wawancara

Page 63: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

47

Pengertian Wawancara Menurut Koentjaraningrat, adalah cara yang digunakan

untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan informasi dan secara lisan

pembentuk responden, untuk berkomunikasi tatap muka. ( Web : Diambil pada

Minggu, 28 April 2019, jam 20:00 WIB. https://www.gurupendidikan.co.id/8-

jenis-bentuk-dan-pengertian-wawancara-menurut-para-ahli-beserta-contohnya/ ).

Pengertian Wawancara Menurut Sutrisno Hadi ( 1989:192 ), adalah proses

pembekalan verbal, dimana dua orang atau lebih untuk menangani secara fisik,

orang dapat melihat muka orang lain dan mendengarkan suara telinganya sendiri,

ternyata informasi langsung alat pengumpulan pada beberapa jenis data sosial,

baik yang tersembunyi (laten) atau manifest. ( Web : Diambil pada Minggu, 28

April 2019, jam 20:00 WIB. https://www.gurupendidikan.co.id/8-jenis-bentuk-

dan-pengertian-wawancara-menurut-para-ahli-beserta-contohnya/ ).

Cara melakukan wawancara adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.

Alat bantu wawancara menggunakan panduan wawancara seperti kuesioner,

namun sifat pertanyaannya terbuka yaitu tidak disediakan pilihan jawabannya.

c. Dokumentasi

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia ), Dokumentasi adalah

pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan penyimpanan informasi di bidang

penghetahuan; pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan seperti gambar,

kutipan, kliping, dan bahan informasi lainnya. (Web : Diambil pada Minggu, 28

April 2019, jam 20:00 wib. https://pengertiandefinisi.com/pengertian-

dokumentasi/ ).

Page 64: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

48

Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-

lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya, karya seni, yang dapat berupa

gambar, patung, film dan lain-lain.

4. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2010), adalah proses penelitian yang sangat sukar dilakukan

hal ini lantaran membutuhkan kerja keras, pikiran yang kreatif dan kemampuan

penghetahuan yang tinggi. (Web : Diambil pada tanggal 26 April, jam 12:00 wib.

http://dosensosiologi.com/teknik-analisis-data-kuantitatif-kualitatif-lengkap/ ).

Dalam hal ini untuk menganalisis data, maka penyusun menggunakan analisis

data secara kualitatif, artinya suatu data dianalisa dengan tidak menggunakan data

statistik , namun hanya menggunakan pengukuran yang benar, sehingga dipercaya

dan valid hasilnya. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah

sebagai berikut :

a. Reduksi Data

Pada tahap ini dilakukan pemilihan tentang relevan tidaknya antara data dengan

tujuan penelitian.

b. Display Data

Pada tahap ini peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai

dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap

subpokok permasalahan.

c. Kesimpulan dan Verifikasi

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan

mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan.

Page 65: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

49

Page 66: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

50

BAB II

PROFIL DINAS PERHUBUNGAN KOTA YOGYAKARTA

A. Deskripsi Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta

1. Visi Misi

Visi adalah suatu pandangan dimana suatu istansi pemerintahan harus dibawa dan

berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksi, antisifatif, inspiratif, produktif, suatu

gambran yang memantau tentang keadaan masa depan berisikan cita-cita yang

diwujudkan oleh instansi pemerintahan. Sedangkan Misi adalah sesuatu yang

harus dilaksanakan oleh organisasi atau instansi pemerintah agar cita-cita dan

tujuan yang direncanakan dapat tercapai serta berhasil dengan baik.

Visi Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta

Terwujudnya pelayanan transportasi Kota yang berkeselamatan, aman dan

nyaman serta tertib dan lancar, yang berwawasan lingkungan serta Responsif

Gender.

Misi Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta

a. Mengwujudkan keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu

lintas jalan.

b. Mengwujudkan ketertiban penyelenggaraan perparkiran.

2. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan

a. Kedudukan Dinas Perhubungan

Page 67: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

51

1) Dinas Perhubungan adalah unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah

di bidang perhubungan.

2) Dinas Perhubungan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui

Sekretaris Daerah.

b. Susunan Organisasi Dinas Perhubungan

Unsur organisasi dinas perhubungan terdiri dari :

1) Pimpinan : Kepala

2) Pembantu Pimpinan : Sekretariat yang terdiri dari subbagian-

subbagian

3) Pelaksanaan :

a) Bidang-bidang yang terdiri dari seksi-seksi

b) Unit Pelaksanaan Teknis (UPT); dan

c) Kelompok Jabatan Fungsional

c. Organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari :

1) Kepala

2) Sekretariat, terdiri dari :

a) Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan

b) Subbagian Keuangan, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

3) Bidang Lalu Lintas, terdiri dari :

a) Seksi Kajian dan Pengembangan Lalu Lintas;

b) Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas; dan

c) Seksi Sarana dan Prasarana Lalu Lintas

Page 68: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

52

4) Bidang Angkutan Jalan, Bimbingan Keselamatan dan

Pengendalian Operasional, terdiri dari :

a) Seksi Penyelenggaraan Angkutan;

b) Seksi Bimbingan Keselamatan; dan

c) Seksi Pengendalian Operasional

5) Bidang Perparkiran, terdiri dari :

a) Seksi Retribusi Parkir; dan

b) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Perparkiran

6) UPT Pengunji Kendaraan Bermotor

7) Kelompok Jabatan Fungsional

Page 69: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

53

Tabel 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PERHUBUNGAN KOTA YOGYAKARTA

Sumber: Lampiran 1 Peraturan Walikota Kota Yogyakarta Nomor 80 Tahun 2016

Tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas

Perhubungan Kota Yogyakarta.

Kepala Dinas

Sekretariat

Kelompok Jabatan

Fungsional

Sub Bagian Umum &

Kepegawaian

Sub Bagian Keuangan,

Perencanaan,

Evaluasi,dan

Pelaporan

Bidang Angkutan

Jalan, Bimbingan Keselamatan dan

pengendalian

Bidang

Perparkiran

Seksi Retribusi Parkir

Seksi

Pembinaan dan

Pengembangan

Perparkiran

Seksi

penyelenggaraan

Angkutan

Seksi Bimbingan

Keselamatan

Seksi

Pengendalian

Operasional

Bidang Lalu Lintas

Seksi Kajian dan

Pengembangan Lalu

Lintas

Seksi Manajemen dan

Rekayasa Lalu Lintas

Seksi Sarana

Prasarana Lalu Lintas

Unit Pelaksanaan Teknis

Page 70: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

54

3. Tugas Pokok dan Fungsi

a. Tugas Dinas Perhubungan :

Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan

asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang perhubungan.

b. Fungsi Dinas Perhubungan, terdiri dari :

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan;

2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang perhubungan;

3) Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan urusan di bidang

perhubungan;

4) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan;

5) Pengelolaan kesekretariatan meliputi perencanaan umum,

kepegawaian, keuangan, evaluasi dan pelaporan; dan

6) Pelaksanaan pengawasan, pengendalian evaluasi, dan pelaporan di

bidang perhubungan.

c. Tugas dan Fungsi Unsur Organisasi

Terkait tugas dan fungsi unsur organisasi peneliti hanya mencantumkan pada

tugas dan fungsi Bidang Perparkiran, di dalam struktur Bidang Perparkiran

terdapat dua sub bagian bidang yaitu Seksi Retribusi Parkir, Seksi Pembinaan dan

Pengembangan Perparkiran.

Bidang Perparkiran :

1) Bidang Perparkiran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan

Page 71: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

55

kebijakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan

mengendalikan program Bidang Perparkiran.

2) Tugas Bidang Perparkiran, terdiri dari :

a. Pelaksanaan kebijakan dan penyiapan bahan koordinasi

penyusunan program kerja di bidang perparkiran;

b. Perencanaan program kegiatan, penyusunan, petunjuk teknis

dan naskah dinas di bidang perparkiran;

c. Pengkoordinasian, pengembangan dan fasilitas program di

bidang perparkiran;

d. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian program di bidang

perparkiran; dan

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program di

bidang perparkiran.

Sebagaimana disampaikan dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 80

Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi dan Tata

Kerja Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Pasal 18 Ayat 3 dengan Rincian

Tugas Bidang Perparkiran sebagai berikut :

1. Merumuskan program kerja Bidang Perparkiran berdasarkan

hasil evaluasi program dan kegiatan tahun sebelumnya serta

peraturan perundang-undangan;

2. Menyelenggarakan koordinasi program kerja dengan

Sekretaris dan Kepala Bidang di lingkungan dinas maupun

SKPD lain baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

Page 72: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

56

mendapatkan informasi, masukan, serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

3. Mempelajari dan mengkaji peraturan perundang-undangan

bidang perparkiran serta regulasi sektoral terkait lainnya guna

mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

4. Membina bawahan sesuai dengan bidang tugasnya serta

memberikan arahan dan petunjuk secara langsung maupun

tidak langsung guna kelancaran pelaksanaan tugas;

5. Mengarahkan pelaksanaan program dan kegiatan bidang

perparkiran berdsasarkan rencana strategik dan rencana kinerja

dinas;

6. Menyiapkan bahan dan konsep kebijakan Kepala Dinas di

bidang Perparkiran;

7. Menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang berkaitan

dengan retribusi parkir, optimalisasi perparkiran dan sarana

prasarana perparkiran;

8. Menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,

evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang;

9. Menyelenggarakan optimalisasi perparkiran;

10. Menyelenggarakan sarana dan prasarana perparkiran;

11. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi

kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem

penilaian yang tersedia;

Page 73: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

57

12. Menyelenggarakan pelaporan pelaksanaan tugas kepada atasan

sebagai dasar pengambilan kebijakan;

13. Menyampaikan sarana dan pertimbangan kepada atasan baik

secara lisan maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan

yang berlaku sebagai bahan masukan guna kelancaraan

pelaksanaan tugas dan untuk menghindari penyimpangan; dan

14. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan

pimpinan baik lisan maupun tertulis.

d. Tugas dan Fungsi Subbagian-Subbagian Bidang Perparkiran

Subbagian Bidang Perparkiran terbagi atas dua Subbagian Bidang yaitu

Subbagian Bidang Seksi Retribusi Parkir dan Subbagian Bidang Sarana Prasarana

dan Pengembangan Perparkiran.

1. Subbagian Bidang Seksi Retribusi Parkir

Tugas dan Fungsi Sub Bagian Retribusi Parkir sebagaimana dikatakan dalam

Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 80 Tahun 2016 tentang Susunan

Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota

Yogyakarta Pasal 19 Ayat 1 dan Ayat 2 Subbagian Retribusi Parkir yang berbunyi

sebagai berikut :

a) Subbagian Retribusi Parkir dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pemberian

bimbingan kegiatan di bidang Retribusi Parkir.

Page 74: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

58

b) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudkan pada

ayat (1), Kepala Seksi Retribusi Parkir mempunyai rincian

tugas yang terdiri dari :

1) Menyusun rencana oprasional program kegiatan Seksi

Retribusi Parkir berdasarkan hasil evaluasi kegiatan

tahun sebelumnya dan peraturan perundang-undangan;

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya

serta memberikan arahan atau petunjuk kepada bawahan

baik secara langsung maupun tidak langsung guna

kelancaran pelaksanaan tugas;

3) Menyiapkan bahan koordinasi dengan Sekretariat dan

Bidang di lingkungan Dinas maupun SKPD lain baik

secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi, serta untuk

mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja

yang optimal;

4) Mempelajari dan mengkaji peraturan perundang-

undangan di bidang retribusi parkir serta regulasi

sektoral terkait lainnya guna kelancaran pelaksanaan

tugas;

5) Melaksanakan program dan kegiatan Seksi Retribusi

Parkir;

Page 75: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

59

6) Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan

pembinaan, petunjuk teknis dan naskah dinas yang

berkaitan dengan retribusi parkir;

7) Melaksanakan pembinaan kepada juru parkir yang

berkaitan dengan retribusi parkir tepi jalan umum (TJU);

8) Melaksanakan pembinaan kepada petugas parkir yang

berkaitan dengan retribusi tempat khusus parkir (TKP);

9) Melaksanakan pemungutan dan menyetorkan retribusi

parkir tepi jalan umum (TJU) dan tempat khusus parkir

(TKP);

10) Melaksanakan pendataan yang berkaitan dengan juru

parkir;

11) Melaksanakan perforasi karcis retribusi parkir;

12) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pendapatan

retribusi parkir;

13) Melaksanakan pengawasan dan pembinaan kinerja juru

parkir;

14) Melaksanakan pengelolaan tempat khusus parkir milik

pemerintah;

15) Melaksanakan perencanaan dan evaluasi pendapatan

perparkiran;

16) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian

penggunaan tempat khusus parkir di luar kepentingan

perparkiran;

Page 76: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

60

17) Melaksanakan pengawasan dan pembinaan kinerja

pengelola tempat khusus parkir milik pemerintah;

18) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi

kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui

sistem penilaian yang tersedia;

19) Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sebagai dasar

pengambilan kebijakan;

20) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan

berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku sebagai

bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan

21) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan

pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Subbagian Bidang Seksi Sarana Prasarana dan Pengembangan

Perparkiran

Tugas dan Fungsi Sub Bagian Sarana Prasarana dan Pengembangan Perparkiran

sebagaimana dikatakan dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 80 Tahun

2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja

Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Pasal 20 Ayat 1 dan Ayat 2 Subbagian

Bidang Seksi Sarana Prasarana dan Pengembangan Perparkiran yang berbunyi

sebagai berikut :

a) Seksi Sarana Prasarana dan Pengembangan Perparkiran

dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian

Page 77: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

61

bimbingan kegiatan di bidang Sarana Prasarana dan

Pengembangan Perparkiran.

b) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Ayat

(1) Kepala Seksi Sarana Prasarana dan Pengembangan

Perparkiran mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

1) Menyusun rencana oprasional kegiatan Seksi Sarana

Prasarana dan Pengembangan Perparkiran berdasarkan

hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya dan peraturan

perundang-undangan;

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya

serta memberikan arahan dan petunjuk kepada bawahan

baik secara langsung maupun tidak langsung guna

kelancaran pelaksanaan tugas;

3) Menyiapkan bahan koordinasi dengan sekretariat dan

bidang di lingkungan Dinas maupun SKPD lain baik

secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi, serta untuk

mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja

yang optimal;

4) Mempelajari dan mengkaji peraturan perundang-

undangan di bidang sarana prasarana dan pengembangan

perparkiran serta regulasi sektokral terkait lainnya guna

kelancaran pelaksanaan tugas;

Page 78: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

62

5) Melaksanakan Program dan kegiatan Seksi Sarana

Prasarana dan Pengembangan Perparkiran;

6) Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan

pembinaan, petunjuk teknis dan naskah dinas yang

berkaitan dengan sarana prasarana dan pengembangan

perparkiran;

7) Melaksanakan pengawasan , pembinaan dan penertiban

perparkiran secara non yustisi;

8) Melaksanakan penggalian potensi baru perparkiran;

9) Merencanakan, menetapkan dan mengevaluasi kinerja

juru parkir;

10) Melaksanakan pemberian izin tempat khusus parkir

swasta;

11) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian tempat

khusus parkir swasta;

12) Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait dalam

rangka pelaksanaan kebijakan manajemen perparkiran;

13) Melaksanakan pengadaan karcis parkir dan seragam juru

parkir;

14) Melaksanakan survey yang berkaitan dengan

perparkiran;

15) Melaksanakan perencanaan dan pengadaan terkait sarana

dan prasarana parkir di tepi jalan umum (TJU) dan

(TKP) milik pemerintah;

Page 79: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

63

16) Melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana parkir

TJU dan TKP milik pemerintah;

17) Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait dalam

rangka pelaksanaan pengadaan pembangunan dan

pemelihara sarana dan prasarana perparkiran;

18) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi

kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui

sistem penilaian yang tersedia;

19) Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sebagai dasar

pengambilan kebijakan;

20) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan

berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku sebagai

bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan

21) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan

pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Kepegawaian dan Pelayanan Umum

Saat ini, jabatan Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dijabat oleh Agus

Arif Nugroho, S.STP, M.Si dalam data yang diperoleh dalam observasi di Dinas

Perhubungan Kota Yogyakarta terdapat tujuh puluh lima (75) pegawai atau

aparatur sipil negara di dinas perhubungan. Berikut adalah tabel pegawai Dinas

Perhubungan Kota Yogyakarta:

Page 80: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

64

Tabel 2.2 Data Kepegawaian Berdasarkan Jenis Kelamin

NOMOR JENIS KELAMIN JUMLAH

1. LAKI-LAKI 57

2. PEREMPUAN 18

JUMLAH TOTAL 75

Sumber Data : Ka Subbagian Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota

Yogyakarta.

Pada tabel 2.2 diatas dapat kita lihat daftar kepegawaian dinas perhubungan kota

yogyakarta berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut, berdasarkan data

yang diperoleh peneliti ketika melakukan observasi jumlah pegawai dinas

perhubungan yang berjenis kelamin laki berjumlah lima puluh tujuh (57),

sedangkan pegawai yang berjenis kelamin perempuan berjumlah delapan belas

(18) orang. Jumlah total pegawai dinas perhubungan adalah tujuh puluh lima (75)

orang. Jadi, dapat disimpulkan pegawai dinas perhubungan mayoritas laki-laki

dan minoritas perempuan, sebab perbandingan kedua gender tersebut sangat

signifikan 57 berbanding 18. jumlah pegawai perempuan bahkan tidak sampai

50% dari 100%.

Page 81: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

65

Tabel 2.3 Data Kepegawaian Berdasarkan Jabatan

No Jabatan

Jumlah

Pegawai

1. Kepala Dinas 1

2. Sekretaris 1

3. Bendahara 2

4. Kepala Bidang 3

5. Kepala Subbagian Bidang 3

5. Kepala Seksi 8

6. Analisis Manajemen Lalu Lintas 3

7. Analisis Angkutan Darat 2

8. Pengadministrasian Umum 2

9. Pengadministrasian Keuangan 1

10. Petugas Keamanan 2

11. Pengelola Sarana Prasarana 2

12. Pramu Bakti 1

13. Analis Tata Usaha 1

14. Pengadminitrasi Kepegawaiaan 1

15. Analis Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 1

16. Pengelola Akuntansi 1

Page 82: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

66

No Jabatan

Jumlah

Pegawai

17. Verifikator Keuangan 2

18. Analisis Survey Dampak Transportasi Darat 1

19. Analisis Teknik Survey Manajemen Rekayasa Lalu Lintas 1

20. Teknik Survey Layanan Transportasi Jalan 6

21. Analisis Penanganan Objek Vital Transportasi 1

22. Pengelola Pengawasan LLAJ 7

23. Penelaah Audit Keselamatan Jalan 1

24. Pengawasan Transportasi 1

25. Pengadminitrasian LLAJ 1

26. Analisis Pajak Retribusi/Retribusi Pajak Daerah 1

27. Pengelola Perparkiran 4

28. Pengelola Penagihan dan Pengawasan 3

29. Penguji Kendaraan Bermotor Pelaksana 4

30. Penguji Kendaraan Bermotor Penyelia 2

31. Pengelola Penguji Kendaraan 1

32. Pramu Kebersihan 1

33. Pengolah Data Laporan Kas 1

34. Pengelola Perijinan Angkutan Jalan 1

35. Pengelola Pengawasan 1

JUMLAH TOTAL PEGAWAI 75

Sumber Data : Ka. Subbagian Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota

Yogyakarta

Page 83: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

67

Pada tabel 2.3 dapat kita lihat data kepegawaian dinas perhubungan berdasarkan

jabatan adalah sebagai berikut, pada urutan pertama dimulai dari Kepala Dinas

Perhubungan dibawah Kepala Dinas, Sekretaris dijabat oleh dua (2) pegawai,

Bendahara dijabat oleh dua (2) pegawai, Kepala Bidang dijabat oleh tiga (3)

pegawai, Kepala Subbagian Bidang di jabat oleh tiga (3) pegawai, Kepala Seksi

dijabat oleh delapan (8) pegawai, Analisis Teknik Survey Dampak Transportasi

Darat dijabat oleh satu (1) pegawai, Analisis Teknik Survey Manajemen dan

Rekayasa Lalu Lintas dijabat oleh satu (1) pegawai, Teknik Survey Jaringan dan

Pelayanan Transportasi Jalan dijabat oleh enam (6) pegawai, Analis Penanganan

Objek Vital Transportasi dijabat oleh satu (1) pegawai, Pengelola Pengawasan

LLAJ dijabat oleh tujuh (7) pegawai, Penelaah Audit Keselamatan Jalan dijabat

oleh satu (1) pegawai, Pengawasan Transportasi dijabat oleh satu (1) pegawai,

Pengadministrasian LLAJ dijabat oleh satu (1) pegawai, Analisis Pajak

Retribusi/Pajak Daerah dijbabat oleh satu (1) pegawai, Pengelolaan Perparkiran

dijabat oleh empat (4) pegawai, Pengelolaan Penagihan dan Pengawasan dijabat

oleh tiga (3) pegawai, Penguji Kendaraan Bermotor Pelaksana dijabat oleh empat

(4) pegawai, Penguji Kendaraan Bermotor Penyelia dijabat oleh dua (2) pegawai,

Pengelola Penguji Kendaraan dijabat oleh satu (1) pegawai, Pramu kebersihan

dijabat oleh satu (1) pegawai, Pengelola Data Laporan Kas dijabat oleh satu (1)

pegawai, Pengelola Perijinan Angkutan Jalan dijabat oleh satu (1) pegawai,

Pengelola Pengawasan dijabat oleh satu (1) pegawai, Analisis Manajemen Lalu

Lintas dijabat oleh tiga (3) pegawai, Analisis Angkutan Darat dijabat oleh dua (2)

pegawai, Pengadministrasian Umum dijabat oleh dua (2) pegawai,

Pengadministrasian Keuangan dijabat oleh satu (1) pegawai, Petugas Keamanan

Page 84: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

68

dijabat oleh dua (2) pegawai, Pengelola Sarana Prasarana dijabat oleh dua (2)

pegawai, Pramu Bakti dijabat oleh satu (1) pegawai, Analis Tata Usaha dijabat

oleh satu (1) pegawai, Pengadministrasi Kepegawaian dijabat oleh satu (1)

pegawai, Analisis Perencana, Evaluasi dan Pelaporan dijabat oleh satu (1)

pegawai, Pengelola Akuntansi dijabat oleh satu (1) pegawai, Verifikator

Keuangan dijabat oleh dua (2) pegawai.

Tabel 2.4 Data Kepegawaian Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO PENDIDIKAN JUMLAH

1. Sekolah Dasar (SD) 4

2. Sekolah Menegah Pertama (SMP) 2

3. Sekolah Menegah Atas (SMA) 29

4. D2 2

5. D3 11

6. D4 1

7. SI 17

8. S2 10

Sumber Data : Ka. Subbagian Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota

Yogyakarta.

Pada tabel 2.4 diatas dapat kita lihat Data Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota

Yogyakarta Berdasarkan Tingkat Pendidikan. Pegawai yang lulusan Sekolah

Dasar (SD) berjumlah 4 orang, Pegawai yang lulusan Sekolah Menegah Pertama

(SMP) berjumlah 2 orang, Pegawai yang lulusan Sekolah Menegah Atas (SMA)

berjumlah 29 orang, Pegawai yang lulusan D2 berjumlah 2 orang, Pegawai yang

lulusan D3 berjumlah 11 orang, Pegawai yang lulusan D4 berjumlah 1 orang,

Page 85: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

69

Pegawai yang lulusan SI berjumlah 17 orang dan Pegawai yang lulusan S2

berjumlah 10 orang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pegawai Dinas Perhubungan

Kota Yogyakarta lebih banyak lulusan Sekolah Menegah Atas (SMA).

Tabel 2.5 Data Kepegawaian Berdasarkan Golongan

NO GOLONGAN JUMLAH

1. IV A 4

2. IV B 2

3. III A 6

4. III B 14

5. III C 10

6. III D 10

7. II B 2

8. II C 3

9. II D 6

10. I D 2

Sumber Data : Ka. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan

Kota Yogyakarta.

Dari Tabel 2.5 diatas dapat kita lihat Data Kepegawaian Dinas Kota Yogyakarta

Berdasarkan Golongan. Pegawai yang Bergolongan IV A berjumlah 4 orang,

Pegawai yang Bergolongan IV B berjumlah 2 orang, Pegawai yang Bergolongan

III A berjumlah 6 orang, Pegawai yang Bergolongan III B berjumlah 14 orang,

Page 86: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

70

Pegawai yang Bergolongan III C berjumlah 10 orang, Pegawai yang Berjumlah III

D berjumlah 10 orang, Pegawai yang Bergolongan II B berjumlah 2 orang,

Pegawai yang Bergolongan II C berjumlah 3 orang, Pegawai yang Bergolongan II

D berjumlah 6 orang, Pegawai yang Bergolongan I D berjumlah 2 orang. Jadi

dapat disimpulkan Pegawai yang Bergolongan III B lebih dominan di Dinas

Perhubungan Kota Yogyakarta.

5. Sarana Prasarana

Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu

proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal

ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai

hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Maka dengan itu peneliti akan

menyajikan data Sarana Prasarana Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta

berdasarkan buku inventaris Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Tahun 2018

yang akan dipaparkan pada tabel di bawah.

Tabel 2.6 Data Sarana Prasarana Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta 2018

No Nama Barang

Tahun

peroleh Keterangan

1. Buku Peraturan Perundang-Undangan. 2018 BAIK

Page 87: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

71

No Nama Barang

Tahun

peroleh Keterangan

2. Pemeliharaan Gedung Kantor Dinas Perhubungan 2018 BAIK

3. APILL Tenaga Surya 2018 BAIK

4. Sepeda Roda Tiga 2018 BAIK

5. CCTV 1 Paket 2018 BAIK

6. TV LED 2018 BAIK

7. Layar Proyektor 2018 BAIK

8. UPS/Stabilizer 2018 BAIK

9. LCD Proyektor 2018 BAIK

10. Harddisk External 1 TB 2018 BAIK

11. Harddisk External Type 1 Tera Toshiba. 2018 BAIK

12. Scanner 2018 BAIK

13. Printer Lazer Jet 2018 BAIK

14. Printer Desk Jet 2018 BAIK

15. Rambu Penyeberangan 2018 BAIK

16. Almari Arsip Besi Brother B-304 2018 BAIK

17. Rambu Papan Informasi 2018 BAIK

18. Rambu Lalu Lintas Parkir 2018 BAIK

19. Papan Tarif TJU dan TKP 2018 BAIK

20. AC Split 2018 BAIK

Sumber Data: Buku Inventaris Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta

Pada Tabel 2.6 diatas adalah Sarana Prasarana Dinas Perhubungan Kota

Yogyakarta berdasarkan sumber data buku iventaris Dinas Perhubungan. Peneliti

Page 88: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

72

hanya mencantumkan pada tahun terbaru yaitu tahun 2018. Jadi, dapat

disimpulkan Sarana Prasaran Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Tahun 2018

dengan jumlah barang dua puluh (20) dengan kondisi barang baik.

Titik lokasi yang banyak ditemukan bangkitan parkir liar dikota Yogyakarta

adalah sepanjang jalan pasar Bringharjo, sepanjang jalan Ramayana Mall, dan

sepanjang jalan tokoh di Malioboro, dititik-titik jalan Alun-Alun Utara.

Page 89: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

129

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

David L. Goetsch dan Stanley B. Davis. 2002. Pengantar Manajemen Mutu 2, Ed.

Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Prenhalindo.

Dwiyanto, Agus. 2006. Mengwujudkan Good Governance Melalui Pelayanan

Public. Yogyakarta: UGM Press.

Dunn, William N. 2003. Analisis Kebijakan Publik Edisi Kedua. Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta.

Griffin Ricky. W. 1990. Management. Boston: Houghton Mifflin Company.

Hobbs, F. D. 1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Penerbit Gadjah Mada

University Press.

Munawar, Ahmad. 2009. Manajemen Lalulintas Perkotaan. Yogyakarta: Beta

Offset

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Warpani, Suwardjoko. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung:

Penerbit ITB.

Skripsi dan Jurnal :

Ilosa Abdiana. 2016. Kualitas Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum Kota

Yogyakarta. Jurnal Kajian Ilmu Administrasi Negara. Vol. 4, No. 2: 107-126

Kiswanto, Eddy dan Setianingrum, Triyastuti. 2018. Kualitas Perparkiran Kota

Yogyakarta dari Multiperspektif. Jurnal Populasi. Vol. 26, No. 1:51-74

Nahak Gasela Maria. 2018. Kebijakan Dinas Perhubungan dalam Mengatasi

Parkir Liar di Kota Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: STPMD”APMD”.

Zipora. 2017. Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pungutan Liar Juru Parkir di

Kota Yogyakarta. Jurnal Hukum. Vol. 1, No. 1:10

Page 90: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

130

Sumber lainnya :

Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2011 tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 74 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Publik.

Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 20 Tahun 2009 tentang Retribusi

Tempat Khusus Parkir.

Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 19 Tahun 2009 tentang Retribusi

Parkir Tepi Jalan Umum.

Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentang

Penyelenggaraan Perparkiran.

Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa

Umum.

Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 80 Tahun 2016 tentang Susunan

Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota

Yogyakarta.

Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 16 Tahun 2011 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentang

Penyelenggaraan Perparkiran.

Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa

Usaha.

Surat Keputusan Mentri Perhubungan Nomor 34 Tahun 1990 tentang Penataan

Lingkungan Perkotaan, Kelancaran Berlalu Lintas Ketertiban Administrasi

Pendapatan Daerah, Serta Mampu Menggurangi Beban Sosial Mulai Penyerapan

Tenaga Kerja.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia.

Page 91: SKRIPSI EVALUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PARKIR …repo.apmd.ac.id/962/1/SKRIPSI CAROLINA BELLA VIESTA.pdf · 2020. 1. 23. · Yonis, Risma, Shella Lorenza, Scan, Nova, Agustinus

131

Website :

Deni. 2017. Dishub Dukung Juru Parkir Nakal ditindak Tegas di

https://www.google.com ( di akses 23 Maret 2019, Jam 12:00 WIB ).

https://www.serujambi.com/2017/dishub-kota-jogja-tindak-tegas-pelanggar-

parkir/ ( di akses 20 April 2019, Jam 19:00 WIB ).

https://www.google.com/amp/3208516/ada-masalah-parkir-di-yogya-adukan-ke-

nomor-ini ( di akses 28 Febuari 2019, Jam 14:00 WIB ).

https://m.bernas.id/64203-inilah-4-titik-pelanggaran-parkir-di-jogja-yang-paling-

sering-ditemui.html ( di akses 12 Febuari 2019, Jam 20:00 WIB ).

https://www.google.com/amp/jogja.tribunnews.com/amp/2017/03/01/dishub-

yogyakarta-catat-ada-900-an-juru-parkir-resmi-sisanya-jukir-liar ( di akses 12

Febuari 2019, Jam 20:00 WIB).

https://jogja.tribunnews.com/2018/12/30/naikan-tarif-parkir-hingga-rp-25-

ribumobil-tiga-tukang-parkir-di-yogyakarta-ditindak-petugas ( di akses 12 Febuari

2019, Jam 20:00 WIB ).

https://www.zonareferensi.com/pengertian-observasi/ ( di akses 28 April 2019,

Jam 20:30 WIB ).

https://www.gurupendidikan.co.id/8-jenis-bentuk-dan-pengertian-wawancara-

menurut-para-ahli-beserta-contohnya/ ( di akses 28 April 2019, Jam 20:00 WIB).

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-dokumentasi/ ( di akses 28 April 2019,

Jam 20:00 WIB ).

http://dosensosiologi.com/teknik-analisis-data-kuantitatif-kualitatif-lengkap/ ( di

akses 26 April 2019, Jam 12:00 WIB ).

https://rizkie-library.blogspot.com/2015/12/konsep-evaluasi-kebijakan.html ( di

akses 16 September 2019, Jam 15:50 WIB ).

Tugu Jogja. 2018. Tarif Parkir Yogyakarta Kerap Semena-mena, Dishub Turun

Tangan di https://m.kumparan.com ( di akses 04 Maret 2019, Jam 14:00 WIB ).