EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12....

92
EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MENGANTISIPASI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI KUA KECAMATAN MUARA SABAK BARAT) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Stara Satu (S.1) dalam Ilmu (Bimbingan Penyuluhan Islam) Fakultas Dakwah Oleh : SHELLA FITRIYANI NIM: UB.160251 JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12....

Page 1: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MENGANTISIPASI

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI KUA

KECAMATAN MUARA SABAK BARAT)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Stara Satu (S.1) dalam Ilmu (Bimbingan Penyuluhan Islam)

Fakultas Dakwah

Oleh :

SHELLA FITRIYANI

NIM: UB.160251

JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

ii

Page 3: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

iii

Page 4: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

iv

Page 5: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

v

Page 6: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

vi

MOTTO

جعل لكم من أنفسكم أزواجا وجعل لكم من أزواجكم بنين وحفدة ورز قكم والله

هم يكفرون من الطهيبات أفبالباطل يؤمنون وبنعمت الله

”Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian

sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu dia ciptakan bagi kalian anak cucu

keturunan, dan kepada kalian dia berikan rezeki yang baik-baik”.

[Qs. An Nahl (16): 72].1

1 Al-Qur’an dan Terjemah. Jakarta: Pustaka An-Nahl, 2014

Page 7: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

vii

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh Adanya bimbingan pranikah sangat

bermanfaat bagi kehidupan pasangan sebelum menikah, saat berumah tangga dan

masa memiliki anak-anak. Bimbingan pranikah merupakan salah satu layanan

konseling yang semakin memiliki pengaruh penting seiring dengan kompleksitas

manusia dimasa kini. Pentingnya bimbingan pranikah karena beberapa aspek,

diantaranya masalah perbedaan individu, masalah kebutuhan, masalah perkembangan

individu dan masalah latar belakang sosio kultural. Hal ini yang mendorong peneliti

untuk melakukan penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan pendekatan Deskriptif,

dan Lokasi penelitian ini diadakan di Lingkungan kerja KUA Kecamatan Muara

Sabak Barat, serta Metode Pengumpulan Data nya menggunakan Observasi,

Wawncara, Dokumentasi. Sumber data diambil dari penjabat setempat dan pasangan

yang mendapatkan bimbingan pranikah. Data-data yang telah terkumpul lalu

dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif, hasil

penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan mekanisme dalam sebuah proses

atau hubungan.

Hasil penelitian ini yang berjudul Efektifitas Bimbingan Pranikah Dalam

Mengantisipasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga yaitu BP4 KUA Kecamatan Muara

Sabak Barat sudah cukup baik dan dapat dikatakan efektif dalam merealisasikan

peran dan fungsinya sebagai bukti dengan banyaknya jumlah keluarga yang berhasil

dinasehati dan tidak terjadi kekerasan dalam rumah tangga. Sebagai bahan masukan

yang bersifat positif dan membangun diharapkan pola kerja BP4 KUA kecamatan

Muara Sabak Barat bisa lebih ditingkatkan lagi untuk merealisasikan tugas-tugasnya

yang lebih efektif.

Page 8: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

viii

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim

Sujud syukurku kusembahkan padamu Allah SWT Tuhan yang Maha Agung

nan Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha Pengasih dan Penyayang, atas takdirmu

telah engkau jadikan aku manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan

bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga sebuah karya kecil ini menjadi satu

langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku

.

Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk Ayahanda ku Idik dan Ibunda ku

Fatmawati, Terima kasih, Terima kasih dan Terima Kasih hanya kata-kata itu yang

bisa ku berikan kepada kalian. Terimakasih atas segala doa-doa yang tak pernah

hentinya untukku, segala pengorbanan waktu, fikiran, tenaga dan materi yang engkau

berikan dari aku kecil hingga sampai pada titik sekarang ini. Semoga ini menjadi

langkah untukku bisa membanggakan dan membahagiakan kalian, amin.

Selanjutnya karya ini ku persembahkan untuk adik-adik ku Dhani Setiawan, Diki

Kurniawan dan Alm. Sitti Aisyah Semoga kita semua menjadi anak-anak yang sukses

dunia akhirat dan berbakti kepada kedua orang tua bisa membanggakan dan

membahagiakan mereka sampai hari tuanya dan seluruh keluarga besar terima kasih

telah menjadi alasanku untuk bersemangat dalam menuntut ilmu hingga sampai titik

ini.

Tak lupa, selanjutnya karya ini ku persembahkan untuk Mu orang Terkasih, Sahabat-

sahabat, teman-teman angkatan 2016 khususnya BPI angkatan 2016, teman-teman

KKN Posko 26 Gel. 1, dan Keluarga PMII. Terima kasih atas segala kebaikan kalian

selama ini jelas sangat berpengaruh kehadiran kalian di dalam perjalanan masa-masa

kuliah ku. Semoga kita semua sukses serta di beri kesehatan dan umur panjang. Maaf

tidak kusebutkan nama kalian satu persatu di sini, karna kalian sudah tertulis di hati

dan perjalanku.

Page 9: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

karena atas berkat rahmat, hidayahya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul:

“Efektifitas Bimbingan Pranikah Dalam Mengantisipasi Kekerasan Dalam

Rumah Tangga (Studi Kasus di KUA Kecamatan Muara Sabak Barat”

Kemudian shalawat dan salam semoga tetap telimpah kepada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW yang telah membawa umatnya kealam yang terang benderang

dengan cahaya imam, taqwa dan ilmu pengetahuan.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan cobaan. Namun

semua itu patut disyukuri karena banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang

penulis dapatkan. Penulis banyak mendapatkan arahan dan bimbingan dari berbagai

pihak, baik yang bersifat moril maupun materi. Pada kesempatan ini penulis

menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Su’aidi, MA.Ph.D selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak/Ibu DR. Rofiqoh Ferawati, SE.,M.El sebagai Wakil Rektor I Bidang

Akademik dan Pengembangan Pendidikan, Bapak Dr.As’adIsma, M.Pd sebagai

Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dan

bapak Dr. Bahrul Ulum,S.Ag.,MA. Sebagai Wakil Rektor III Bidang

Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN STS Jambi.

3. Bapak Dr.Zulqarnain, M.Ag selaku dekan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.

4. Bapak Dr. D.I. Ansusa Putra, Lc,M.A.Hum selaku wakil Dekan Bidang

Akademik dan Kelembagaan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.

5. Bapak Arfan Aziz, Ph. D selaku wakil Dekan Bidang Administrasi Umum,

Akutansi dan Keuangan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.

6. Bapak Dr. Samin Batubara, M.HI selaku wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

dan Kerjasama Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.

7. Bapak Dr. Samin Batubara, M.HI selaku Pembimbing I dan Bapak Afriansyah,

SKM, M.Si selaku Pembimbing II yang telah membantu dan membimbing dalam

penyusunan skripsi ini.

8. Mardalina, S.Ag, M.Ud selaku dosen pembimbing Akademik.

9. Bapak Drs. Abdullah Yunus. M.Pd.I selaku ketua prodi Bimbingan Penyuluhan

Islam (BPI).

10. Kepala Perpustakaan UIN STS Jambi Beserta Stafnya dan serta Kepala

Perpustakaan Daerah Jambi.

11. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

Page 10: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

x

12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

13. Teman-teman angkatan 2016 Univeritas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin

Jambi.

14. Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam

(BPI).

15. Sahabat-sahabati PMII yang di Rahmati Allah.

16. Keluarga KKN Poskso 26 gelombang 1 Desa perentak, Kecamatan pangkalan

Jambu, Kabupaten Bangko tahun 2019.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis

mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga, semoga Allah SWT membalasnya.

Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, 18 Februari 2020 Penulis

Shella Fitriyani

UB.160250

Page 11: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

NOTA DINAS .............................................................................................................. i

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKPRIPSI .......................................... ii

PENGESAHAN ......................................................................................................... iii

MOTTO ..................................................................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xi

TRANSLITERASI ................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 6

C. Batasan Masalah............................................................................................... 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................................... 6

E. Kerangka Teori................................................................................................. 7

F. Motode Penelitian .......................................................................................... 22

G. Studi Relevan ................................................................................................ 27

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Profil KUA Kec. Muara Sabak Barat ............................................................. 29

B. Letak Geografis KUA kec. Muara Sabak Barat ............................................. 31

C. Kondisi Demografis, Sosial Budaya dan Agama ........................................... 31

D. Sarana/Fasilitas KUA kec. Muara Sabak Barat.............................................. 32

Page 12: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

xii

E. Struktur Organisasi KUA kec. Muara Sabak Barat ........................................ 33

F. Program Kerja KUA kec. Muara Sabak Barat ............................................... 33

BAB III PROSES PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH DALAM

MENGANTISIPASI KDRT

A. Pengertian Bimbingan Pranikah ..................................................................... 39

B. Dasar Hukum Bimbingan Pranikah ............................................................... 40

C. Tinjauan tentang BP4 ..................................................................................... 41

D. Prpses Pelaksanaan Bimbingan Pranikah Daalam Mengantisipasi KDRT di

KUA Kecamatan Muara Sabak Barat ............................................................ 43

BAB IV EFEKTIFITAS DAN FAKTOR PENDUKUNG PELAKSANAAN

BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MENGANTISIPASI KDRT DI KUA

KECAMATAN MUARA SABAK BARAT

A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan Pranikah Dalam Mengantisipasi KDRT di

KUA Kec. Muara Sabak Barat ....................................................................... 46

B. Efektifitas Proses Pelaksanaan Bimbingan Praikah di KUA Kec. Muara Sabak

Barat ............................................................................................................... 48

C. Faktor-Faktor Pendukung Efektifitas Bimbingan Pranikah di KUA Kec.

Muara Sabak Barat ......................................................................................... 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 59

B. Saran-Saran .................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 13: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Pada Tahun

2018 di Provinsi Jambi ......................................................................... 4

Tabel 2.1 : Sarana Fasilitas di KUA Kecamatan Muara Sabak

Barat ..................................................................................................... 3

Page 14: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

xiv

TRANSLITERASI

A. AlFABET

Berikut adalah tabel Alfabet2

ARAB INDONESIA ARAB INDONESIA

T ط ، ا

ẓ ظ B ب

، ع T ت

Gh غ Th ث

F ف J ج

Q ق ḥ ح

K ك Kh خ

I ل D د

M م Dh ذ

N ن R ر

H ه Z ز

W و S س

‚ ء Sh ش

Y ؠ ṣ ص

ḍ ض

2 Tim Penyusun, panduan penulisan karya ilmiah mahasiswa fakutas usshuluddin IAIN STS

Jambi ( Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS JAMBI, 2014 ), 136-137

Page 15: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

xv

B. Vokal dan Harakat

ARAB INDONESIA ARAB INDONESIA ARAB INDONESIA

ىإ <а ׆ A آ i>

Aw آو Ă اى U ٱ

Ay آى >u او I إ

C. Tāʼ Marbūṭah

Transliterasi untuk ta marbutah ini ada dua macam:

1. Tāʼ Marbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka transeliterasinya

adalah /h/.

Arab Indonesia

ṣalāh صلاة

Mirāh مراة

2. Ta Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah,

maka transliterasinya adalah/t/.

Arab Indonesia

Wizārat al-Tarbiyah وزاةالتربية

Mir’āt al-Zaman مراةلزمن

3. Ta marbutah yang berharakat tanwin maka translitnya adalah/tan/tin/tun.

Contoh :

Arab Indonesia

فجذة

Page 16: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu kekuasaan dan kebesaran Allah SWT ialah diciptakannya

manusia berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan untuk saling bersama

dalam pernikahan. Islam menganjurkan pemeluknya untuk menikah, karena

dengan menikah orang akan memperoleh ketenangan serta mampu menjaga diri

dari perbuatan jahat.

Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara laki-laki dan perempuan yang

mempunyai tujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera

berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Pernikahan juga merupakan ikatan suci

yang terkait dengan keyakinan dan keimanan terhadap Allah SWT. Jadi

pernikahan bukan keinginan seseorang saja, akan tetapi ada ikatan ibadah dalam

sebuah pernikahan. Supaya pernikahan terbentuk dengan baik, sehingga bisa

abadi dan apa yang menjadi tujuan pemikiran dalam islam yakni terwujudnya

keluarga yang sakinah. Sehingga akan melahirkan adanya ketentraman dan

kebahagiaan hidup, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya “Dan diantara

tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah) ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari

sejenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan

dijadikan-Nya diantara mu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian

itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.3

Keluarga yang utuh adalah dambaan setiap pasangan suami istri. Untuk

meraih dan mewujudkan keluarga dambaan tersebut diperlukan kerjasama dari

seluruh anggota keluarga. Kerjasama yang baik harus dimulai sejak kedua

pasangan tersebut menikah. Karena dalam keluarga bila tidak ada kerjasama dan

komunikasi yang baik dapat menyebabkan perkawinan menjadi tidak harmonis

3 Depatermen Agama RI, Al-Qur’an terjemah, (Jakarta: Depatermen Agama, 2003) Hlm. 406

Page 17: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

2

seperti, adanya percekcokan antara suami dan istri bahkan kadang bisa berujung

pada perceraian atau keruntuhan kehidupan rumah tangga yang menyebabkan

timbulnya “broken home “.4

Pada dasarnya pernikahan itu dilakukan untuk waktu selamanya sampai

matinya salah seorang suami atau istri. Inilah sebenarnya yang dikehendaki oleh

agama Islam. Dalam hal ini Islam membenarkan putusnya pernikahan sebagai

langkah terakhir dari usaha melanjutkan rumah tangga. Putusnya pernikahan

(perceraian) merupakan jalan keluar yang baik. Sehingga perceraian adalah

pilihan halal dalam mengatasi perselisihan dalam rumah tangga yang tidak dapat

didamaikan. Al-Qur’an menggambarkan beberapa situasi dalam kehidupan suami

istri yang menunjukkan adanya keretakan dalam rumah tangga yang dapat

berujung pada perceraian. Keretakan dan kemelut rumah tangga itu bermula dari

tidak berjalannya aturan yang ditetapkan Allah SWT bagi kehidupan suami istri

dalam bentuk hak dan kewajiban yang mesti dipenuhi kedua belah pihak.5

Bimbingan konseling pranikah bagi calon pengantin sangat penting untuk

mengarahkan pasangan pada tujuan pernikahan. Selain itu layanan bimbingan

konseling pasca nikah juga memiliki peran penting dalam mencapai keluarga

sakinah dan sejahtera. Konseling pernikahan dan keluarga dilakukan dengan

tujuan membantu penyelesaian masalah/konflik yang dialami rumah tangga.6

Menurut Sofyan Wilis konseling pernikahan atau Marriage Counseling

merupakan upaya yang dilakukan konselor professional untuk membantu

pasangan suami istri dalam menyelesaikan masalahnya. Sehingga mereka mampu

berkembang dan memecahkan masalah yang dihadapinya melalui cara-cara yang

saling menghargai, toleransi dan komunikasi yang penuh pengertian sehingga

4 E. Kertamuda, Fatchiah , 2009, Konseling Pernikahan untuk Keluarga Indonesia, (Jakarta:

Salemba Humanika), Hlm.1 5 Syarifudin, Amir, 2006, Hukum perkawinan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kecana), Hlm.190 6 Kemenag RI.Upaya BP4 Untuk Mencapai Tujuan. Profil (Arsip BP4 Kec. Muara Sabak

Barat: Muara Sabak Barat, 2015), Hlm.2

Page 18: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

3

tercapainya harmonisasi keluarga. Hal tersebut dilakukan berdasarkan kerelaan,

saling toleransi, penghargaan satu sama lain dan kasih sayang. Semula konseling

pernikahan hanya berorientasi pada masalah hubungan seksual dan problem

keluarga pada umumnya. Namum seiring perkembangan zaman, orientasi

tersebut tidak lagi memadai jika dihubungkan dengan kebutuhan masa modern

sekarang. Pasangan suami istri merupakan pasien yang harus di sembuhkan

sudah seharusnya diakhiri. Kemudian saat ini selayaknya harus sudah beralih

pada pasangan suami istri merupakan satu kesatuan sistem.7

Pada prinsipnya, bimbingan konseling pranikah sangat bermanfaat bagi

kehidupan pasangan sebelum pernikahan, saat berumah tangga dan pada masa

awal memiliki anak-anak. Menurut Ali Murtadho, bimbingan dan konseling

perkawinan merupakan salah satu layanan konseling yang semakin memiliki

pengaruh penting seiring dengan kompleksitas manusia dimasa kini. Pentingnya

bimbingan konseling pranikah karena beberapa aspek, antara lain: masalah

perbedaan individu, masalah kebutuhan, masalah perkembangan individu dan

masalah latar belakang sosio kultural.8

Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun 2018 di

Provinsi Jambi tercatat 336 kasus. Dimana, jumlah terlapor sebanyak 142 orang.

Kasus ini banyak dialami oleh anak-anak 71 orang, dan perempuan 71 orang. Ini

baik berupa tindakan kekerasan fisik, psikis, penelantaran maupun seksual dan

kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).9

7 Sofyan Wilis, Konseling Keluarga (family counseling), (Bandung: Alfabeta,2013), Hlm.43 8 Ali Murtadho, Konseling Perkawinan Perspektif Agama-Agama, (semarang: Wlisongo

Press, 2009), Hlm.143 9 http://jambiberita.com/read/2018/12/31/5946742/kasus-seksual-kekerasan-fisik-hingga-kdrt-

sepanjang-2018-kota-jambi-rekor--%C2%A0

Page 19: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

4

Table.1. kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun 2018

di provinsi Jambi.

NO KABUPATEN JUMLAH KASUS

1. Kerinci 30 kasus

2. Merangin 39 kasus

3. Tanjung Jabung Timur 12 kasus

4. Tanjung Jabung Barat 31 kasus

5. Muara Tebo 6 kasus

6. Muara Bungo 8 kasus

7. Kota Jambi 96 kasus

8. Sungai Penuh 24 kasus

Berdasarkan tabel diatas Kabupaten Tanjung Jabung Timur menduduki

peringkat ke tiga terbawah dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga, hal ini

menunjukan tingkat KDRT di Kabupaten Tanjung Jabung Timur cukup rendah di

bandingkan dengan Kabupaten lainnya, diharapkan setiap tahunnya terus

mengalami penurunan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang penulis lakukan

pada tanggal 21 November 2019 di KUA Kec. Muara Sabak Barat, penulis

melihat bahwa bimbingan pranikah telah dilaksanakan dan bimbingan pranikah

ini juga menjadi syarat bagi pasangan yang akan melaksanakan pernikahan.

Kemudian penulis juga melihat bahwa angka kejadian KDRT diwilayah kerja

KUA Kec. Muara Sabak Barat mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir,

dimana dari data yang tercatat mulai dari tahun 2017 berjumlah 12 orang, tahun

2018 berjumlah 9 orang dan ditahun 2019 berjumlah 5 orang. Salah satu faktor

yang menyebabkan hal ini terjadi adalah bimbingan pranikah yang dilaksanakan

BP4 KUA Kec. Muara Sabak Barat.10

10 Observasi dan wawancara awal di KUA Kec. Muara Sabak Barat, 21 November 2019

Page 20: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

5

BP4 sangat dibutuhkan baik pada waktu pranikah ataupun pasca nikah.

Hal ini perlu dilakukan sebagai media untuk meminimalisir terjadinya KDRT

hingga terjadinya perceraian dan menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam

memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga nilai suci dan tujuan

pernikahan itu sendiri. Merupakan tuntutan bagi BP4 untuk mencari solusi yang

cerdas atas permasalahan KDRT tersebut. Hal tersebut tentu tidak terlepas dari

dukungan dan eksistensi sumber daya manusia yang dimiliki lembaga BP4 dari

tingkat pusat hingga kecamatan. Konselor BP4 di tuntut memiliki kemampuan

yang kompeten dan pengalaman yang memadai agar mereka dapat memberikan

pelayanan yang baik bagi masyarakat luas.

Permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga yang dapat menjadi faktor

yang memicu terjadinya perselisihan hingga KDRT yang dapat berujung pada

sebuah perceraian. Penyebab perceraian di Kec. Muara Sabak Barat adalah

kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) secara fisik maupun psikis. Alasan

KDRT menjadi sebab perceraian sesuai dengan UU KDRT dan pasal 39 UU 74.

Alasan perceraian antara lain adanya penganiayaan berat atau kekejaman yang

dilakukan oleh salah satu pihak. Kategori KDRT yang dapat merugikan dan

menyakiti salah satu pihak antara lain: kekerasan secara jasmani dan mental atau

psikologi seperti menampar, memukul, mengancam, melukai, berkata kasar dan

keji.

Peningkatan angka KDRT hingga perceraian dan beberapa penyebab

diatas selayaknya menjadi gambaran bagi BP4 KUA Kec. Muara Sabak Barat

terhadap optimalisasi upaya yang dilakukan dalam mencegah dan mengatasi

fenomena KDRT. Hal tersebut diatas yang menarik perhatian penulis untuk

melakukan penelitian berkaitan dengan efektifitas bimbingan pranikah dalam

mengantisipasi KDRT di Kec. Muara Sabak Barat dalam membantu mengatasi

KDRT yang terjadi ditengah keharmonisan rumah tangga.

Page 21: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

6

Berdasarkan latar belakang diatas, banyak hal yang membuat peneliti

tertarik untuk mencari tau bagaimana proses bimbingan pranikah. Dengan

penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

proposal “Efektifitas bimbingan pranikah dalam mengantisipasi Kekerasan

dalam rumah tangga di KUA Kec. Muara Sabak Barat”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat

dirumuskan permasalahan utama diantaranya meliputi:

1. Bagaimana proses pelaksanaan bimbingan pranikah yang di terapkan oleh

BP4 KUA Kec. Muara Sabak Barat dalam mengantisipasi KDRT?

2. Bagaimana efektifitas pelaksanaan bimbingan pranikah yang diterapkan oleh

BP4 KUA Kec. Muara Sabak Barat dalam mengantisipasi KDRT?

3. Faktor-faktor pendukung apa saja yang dapat mempengaruhi efektifitas

bimbingan pranikah dalam mengantisipasi KDRT di KUA Kec. Muara Sabak

Barat?

C. Batasan masalah

Untuk membantu peneliti dalam mendapatkan data yang lebih terarah

maka peneliti memberikan batasan masalah yang akan diteliti hanya terbatas

pada efektifitas bimbingan pranikah dalam mengantisipasi kekerasan dalam

rumah tangga pasca nikah yang dilakukan oleh petugas BP4 KUA Kec. Muara

Sabak Barat.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

Dari tujuan utama dapat dijabarkan tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan dan mengetahui:

a. Untuk mengetahui proses pelaksanaan bimbingan pranikah yang

diterapkan oleh BP4 KUA Kec. Muara Sabak Barat sebagai upaya dalam

mengantisipasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Page 22: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

7

b. Untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan bimbingan pranikah yang

diterapkan oleh BP4 KUA Kec. Muara Sabak Barat sebagai upaya dalam

mengantisipasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mendukung efektifitas

pelaksanaan bimbingan pranikah yang di terapkan oleh BP4 KUA Kec.

Muara Sabak Barat sebagai upaya dalam mengantisipasi kekerasan dalam

rumah tangga (KDRT).

2. Kegunaan penelitian

a. Secara teoritis

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi

khazanah keilmuan, pengetahuan dan pendidikan khususnya dalam

bidang bimbingan dan konseling islam. Selain itu hasil penelitian ini

dapat memberikan informasi ataupun wacana bagi penelitian lanjutan

berkaitan dengan efektifitas bimbingan pranikah dalam mengantisipasi

KDRT. Terutama efektifitas proses dan hasil dari pelaksanaan yang

diterapkan tersebut.

b. Secara praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan

acuan konselor dan juga sebagai gambaran serta evaluasi kinerja dalam

melakukan upaya berupa bimbingan konsling pranikah sebagai intervensi

dalam membantu mengantisipasi kekerasan dalam rumah tangga. Bagi

penelitian selanjutnya hasil penelitian ini semoga dapat menjadi wacana

dan salah satu bahan acuan bagi penelitian yang berkaitan dengan

penilaian tentang efektifitas pelaksanaan biimbingan konseling pranikah

yang diterapkan BP4 dalam membantu mengantisipasi kekerasan dalam

rumah tangga.

Page 23: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

8

E. Kerangka Teori

1. Teori Efektivitas

a. Pengertian Efektivitas

Efektifitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata

“efektif” yang berarti ada efeknya, manjur atau mujarab, dapat membawa

hasil, mulai berlaku.11 Dalam Kamus Bahasa Inggris, “effective” berarti

berhasil, mengesankan, berlaku, mujarab.12 Sedangkan dalam Kamus

Ilmiah Populer, efektevitas berarti ketepatan penggunaan, hasil guna atau

menunjang tujuan.13

Maksud efektivitas dalam ukuran yang menyatakan sejauh mana

sasaran atau tujuan (kualitas, kuantisas, dan waktu) telah dicapai.

Efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi

individu, kelompok organisasi, makin dekat prestasi yang diharapkan

supaya lebih efektevitas hasil penilaiannya.14

Efektivitas adalah jangkauan usaha suatu program sebagai suatu

sistem dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan

dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa

memberi tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaanya.15

Lebih lanjut menurut Agung Kurniawan dalam bukunya

“Transformasi Pelayanan Publik” mendefinisikan efektivitas sebagai

kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau

11 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kemdikbud.go.id. 12 Jhon. M. Echols dan Hasan Sadily, Kamus Bahasa Inggris-Indonesia (Jakarta: Gramedia,

2014), Hlm.157. 13 Heppy El Rais, Kamus Ilmiah popular (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), Hlm.205. 14 Aan Komriah dan Cepi Triatna, Visionary Leader Ship Menuju Sekolah Efektif (Bandung:

Bumi Aksara. 2005), Hlm.34. 15 Richard M. Steers, Efektifitas Organisasi. (Jakarta: Erlangga, 1985), Hlm.87.

Page 24: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

9

misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya

ketegangan diantara pelaksanaannya.16

Dari beberapa pendapat tersebut dapat diambil pengertian bahwa

efektivitas merupakan alat ukur tercapainya tujuan suatu program atau

kegiatan. Sehingga secara langsung, efektivitas selalu dihubungkan

dengan pencapaian tujuan. Efektivitas dapat menjadi tolak ukur

keberhasilan suatu program, sejauh mana program yang dijalankan sesuai

dengan sasaran dan tujuan seperti apa yang telah dirumuskan sebelumnya,

karena perumusan sasaran, tujuan, dan jangka waktu mutlak diperlukan

sebelum melaksanakan suatu program atau kegiatan, sehingga

keberhasilan program atau kegiatan tersebut dapat diukur. Baik program

jangka pendek maupun jangka panjang.

Upaya untuk mengevaluasi program dapat dilakukan melalui

konsep efektivitas ini, program efektif berarti program yang dilaksanakan

dengan benar dan memberikan hasil yang bermanfaat. Benar yakni sesuai

dengan tujuan program dan bermanfaat merupakan hasil yang didapatkan

oleh sasaran program. Sehingga semakin besar persentase keberhasilan

program berarti semakin tinggi efektivitasnya. Membandingkan antara

rencana atau target program yang ditentukan dengan hasil yang dicapai

dapat menjadi ukuran tingkat efektivitas, karena hasil tersebutlah yang

dikatakan efektif. Sebaliknya, jika hasil program tidak tercapai sesuai

dengan yang direncanakan, maka program tersebut tidak efektif.

b. Ukuran efektivitas

Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapaian tujuan secara

efektif atau tidak, yaitu:17

16Agung Kurniawan, Transformasi Pelayanan Publik (Yogyakarta: Pembaharuan,

2005),Hlm.109. 17 Sondang P. Siagan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara,

2014),Hlm.78.

Page 25: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

10

1) Kejelasan tujuan yang hendak dicapai.

Hal ini dimaksudkan agar karyawan dalam melaksanakan tugas

mencapai sasaran yang terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai.

2) Kejelasan strategi pencapaian tujuan.

Telah diketahui bahwa strategi adalah “pada jalan” yang diikuti dalam

melakukan berbagai upaya dalam mencapai sasaran-sasaran yang

ditentukan para implementer tidak tersesat dalam pencapaian tujuan

organisasi.

3) Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap.

Berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah

ditetapkan artinya kebijakan harus mampu menjembatani tujuan

dengan usaha-usaha pelaksanaan kegiatan operasional.

4) Perencanaan yang matang.

Pada hakekatnya berarti memutuskan sekarang apa yang dikerjakan

oleh organisasi di masa depan.

5) Penyusunan program yang tepat.

Suatu rencana yang baik masih perlu di jabarkan dalam progam-

progam pelaksanaan yang tepat, para pelaksana akan kurang memiliki

pedoman bertindak dan bekerja.

6) Tersedianya sarana dan prasarana.

Salah satu indikator efektivitas organisasi adalah kemampuan bekerja

secara produktif. Dengan sarana dan prasarana yang tersedia dan

mungkin disediakan oleh organisasi.

7) Pelaksanaan efektif dan efisien.

Bagaimana baiknya suatu progam apabila tidak dilaksanakan secara

efektif dan efisien maka organisasi tersebut tidak akan mencapai

sasarannya, karena dengan pelaksanaan organisasi semakin

didekatkan pada tujuan.

Page 26: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

11

8) Sistem pengawasan yang bersifat mendidik.

Bersifat mendidik mengingat sifat manusia yang tidak sempurna maka

efektivitas organisasi menuntut terdapatnya sistem pengawasan dan

pengendalian.

2. Bimbingan Pranikah

a. Pengertian bimbingan pranikah.

Secara etimologis, kata bimbingan merupakan terjemahan dari

bahasa inggris yaitu “guidance” yang berasal dari kata kerja “to guide”

yang mempunyai arti menunjukkan, membimbing, menuntun maupun

membantu. sesuai dengan istilahnya, secara umum bimbingan dapat

diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntutan.18 Defenisi bimbingan yang

pertama dikemukakan dalam year‟s bok of aducation 1995, yang

menyatakan: bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui

usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan

kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan

social.19

Kata pra dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” memiliki arti

awalan yang bermakna “sebelum”.20 Pengertian nikah dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia adalah “perjanjian antara laki-laki dan

perempuan untuk bersuami istri”.21 Pernikahan juga diatur dalam suatu

Undang-undang, yaitu UU No.1 tahun 1974 pasal 1 tentang perkawinan.

Perkawinan didefenisikan sebagai sebuah ikatan lahir batin antara

seorang pria dengan seorang wanita sebagai seuami istri dengan tujuan

18 Suhertina, Pengantar Bimbingan dan Konseling, (Pekanbaru: Suska Pr ess, 2008),hlm. 11 19 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:Amzah,2015), hlm. 4 20 Departemen Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, 1998), hlm. 45 21 Ibid, hlm. 614

Page 27: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

12

membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal

berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa.22

Dalam buku Bimbingan dan konseling Perkawinan oleh Bimo

Walgito, mengartikan bimbingan sebagai upaya bantuan yang

diberikankepada individu untuk mengembangkan kemampuan dengan

baik, agar individu dapat memecahkan masalahnya sendiri dan dapat

mengadakan penyesuaian diri dengan baik, sedangkan konseling atau

penyuluhan diartikan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu

dalam memecahkan masalah-masalah dengan interview.23

Bimbingan pranikah atau kursus calon pengantin dilaksanakan atas

dasar dikeluarkannya Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ.II/491 tahun

2009, berbunyi ”Kementrian Agama menyediakan sarana

penyelenggaraan kursus calon pengantin”. Tujuan dari suscatin/kursus

Pranikah tersebut antara lain antara lain untuk mewujudkan keluarga

yang harmonis dan sakinah yang dimaksud adalah keluarga yang

didasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat spiritual

dan materil secara serasi dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang

antara internal keluarga dan lingkungannya, mampu memahami,

mengamalkan dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan

akhlakul karimah.24

b. Dasar pelaksanaan bimbingan pranikah

1) UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan (Lembaga Negara

Republik Indonesia No. 2019).

22 Fatchiah E. Kertamuda, Konseling Pernikahan Untuk Keluarga Indonesia, ( Jakarta:

Selemba Hamanika, 2009), hlm.26 23 Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Perkawinan,(Yogyakarta: AndiYogyakarta,

2000),hlm. 5-7 24 http://kalsel.kemenag.go.id/files/kalsel/file/file/HumasKUB/ed9.pdf, (09.25 WIB, Senin 20

Januari 2019)

Page 28: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

13

2) UU No. 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pengembangan Keluarga Sejahtera.

3) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran

Negara Republik Indonesia tahun 2002 No. 109, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4235).

4) UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam

Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004

No. 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4419).

5) Instruksi Presiden No.9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan

Gender dalam Pembangunan Nasional.

6) Keputusan Presiden RI No. 88 Tahun 2002 tentang Rencana Aksi

Nasional Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak.

7) Peraturan Presiden No. 20 Tahun 2008 tentang perubahan keempat

atas Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian

Negara RI.

8) Peraturan Presiden No. 24 tahun 2006 tentang Kedudukan, tugas,

fungsi, susunan organisasi, tugas dan fungsi Eselon I Kementrian

Negara.

9) Keputusan Mentri Agama No. 3 tahun 1999 Tentang Gerakan

Keluarga Sakinah.

10) Keputusan Mentri Agama No. 480 tahun 2008 tentang Perubahan

Atas Keputusan Mnetri Agama No. 373 tahun 2002 tentang

Organisasi dan Tata kerja Kantor Wilayah Kementrian Agama

Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota.

11) Peraturan Mentri Agama No. 10 tahun 2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementrian Agama.

Page 29: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

14

12) Surat Edaran Mentri Dalam Negri No. 4005/54/III/Bangda perihal

Pelaksanaan Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah (peraturan dirjen

BIMAS Islam, 2013)

c. Unsur-unsur pelaksanaan bimbingan pranikah

Unsur-unsur pelaksanaan bimbingan pranikah sesuai dengan

peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian

Agama Nomor DJ.II/542 Tahun 2013.25 Dimaksudkan sebagai pedoman

untuk para pejabat teknis dilingkungan Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam. Direktorat Urusan Agama Islam ditingkat pusat,

Provinsi, Kabupaten atau Kota dan KUA Kecamatan serta Badan atau

Lembaga yang melaksanakan kegiatan bimbingan Pra-nikah yang

meliputi empat unsur sebagai berikut.

1) Jam Pelajaran

Bimbingan Pranikah adalah pembekalan singkat (short cource)

yang diberikan kepada remaja usia nikah atau calon pengantin

dengan waktu tertentu yaitu selama 16 jam pelajaran selama 3 (tiga)

hari atau dibuat beberapa kali pertemuan dengan JPL yang sama.

Waktu pelaksanaan dapat disesuaikan dengan kesempatan yang

dimiliki peserta.26

2) Materi

Materi yang diberikan kepada calon pengantin mengacu dan

berpedoman pada peogram yang telah ditetapkan oleh DIRJEN

BIMAS Islam nomor DJ.II/542.2013. bahwasanya dalam

penyelenggaraan bimbingan pranikah materi yang disampaikan

antara lain:

25 Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama Nomor

DJ.II/542 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan kursus pra nikah 26 ibid

Page 30: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

15

1. Undang-undang perkawinan hukum islam

2. Undang-undang KDRT

3. Perlindungan anak

4. Fiqih munakahat

5. Manajemen konflik keluarga

6. Psikologi perkawinan dan keluarga

7. Kesehatan keluarga

8. Ekonomi islam atau mu’amalat.27

3) Narasumber

Narasumber atau penasehat yang dimaksud adalah orang yang

dianggap cakap dan mampu untuk menyampaikan maksud dan tujuan

dalam pelaksanaan bimbingan pranikah adalah orang yang mempunyai

keahlian dibidang tertentu. Dengan kata lain yang bersangkutan harus

memiliki kemampuan keahlian (Profesional) sebagai berikut:

a) Memahami ketentuan dan peraturan agama islam mengenai

pernikahan dan kehidupan rumah tangga.

b) Menguasai ilmu bimbingan dan konseling islam.

c) Memahami landasan filosofi bimbingan.

d) Memahami landasan-landasan keilmuan bimbingan yang

relevan.28

4) Metode Bimbingan Pranikah

Istilah metode secara etimologi berasal dari bahasa Yunani

yang berarti cara atau jalan, sedangkan secara terminologi metode

berarti cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan

dengan hasil yang efektif dan efisien. Efektif maksudnya adalah

27 Dirjen BIMAS ISLAM: Penyelenggaraan Bimbingan Pranikah dan Pembinaan Keluarga

Sakinah. Modul Kemenag RI. 2013. Hlm.4 28 Tohari Munawar, Dasar-dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta:

UII Press, 1922 Hlm. 78.

Page 31: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

16

antara biaya, tenaga dan waktu berjalan beriringan dan seimbang,

sementara efisien adalah dimasudkan sesuatu yang berkaitan dengan

pencapaian suatu hasil. Metode juga didefenisikan sebagai langkah-

langkah untuk menyampaikan sesuatu. Dalam pelaksanaan

bimbingan pranikah tentu menggunakan metode ceramah, dialog,

diskusi, Tanya jawab, serta studi kasus sesuai dengan kondisi

dilapangan.29

a) Metode individual

1) Percakapan pribadi, yaitu konselor bertatapan muka dengan

konseling

2) Kunjungan kerumah (home visit), konselor mengadakan

dialog dengan klien tetapi dilaksanakan dirumah klien.

3) Kunjungan dan observasi kerja, yaitu konselor melakukan

percakapan individual sekaligus mengamati kerja klien dan

lingkungannya.

b) Metode kelompok

1) Diskusi kelompok, yaitu konselor melakukan bimbingan

dengan cara mengadakan diskusi bersama para klien dalam

suasana kelompok yang mempunyai masalah yang sama.\

2) Karyawisata, yaitu bimbingan kelompok yang dilakukan

secara langsung dengan memperagakan ajang karyawisata

sebagai forumnya.

3) Sosiodrama dan psikodrama, yaitu konseling yang dilakukan

dengan cara bermain peran untuk mencegah serta

memecahkan masalah (psikologis).

29 Asumsi Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), hlm. 99100

Page 32: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

17

4) Group Teaching, yaitu pemberian bimbingan dengan

memberikan materi tertentu (ceramah) kepada kelompok yang

telah disiapkan.

c) Metode tidak langsung

1) Metode individual, yaitu tekniknya menggunakan surat

menyurat, telpon, dan media lainnya.

2) Metode kelompok, yaitu tekniknya melalui papan bimbingan,

surat kabar, brosur, televise dan sebagainya.30

d. Tujuan Bimbingan Pranikah.

Secara umum, tujuan bimbingan peranikah adalah mewujudkan

keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah melalui pemberian bekal

pengetahuan, peningkatan pemahaman dan keterampilan tentang

kehidupan rumah tangga dan keluarga. Sedangkan tujuan khususnya yaitu

untuk menyamakan persepsi badan/lembaga penyelenggara tentang

substansi dan mekanisme penyelenggaraan kursus pranikah bagi remaja

usia nikah dan calon pengantin, serta terwujudnya pedoman

penyelenggaraan kursus pranikah atau bimbingan perkawinan bagi remaja

usia nikah dan calon pengantin.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan pranikah adalah

membantu pasangan calon pengantin dalam mempersiapkan segala

sesuatunya dengan matang baik secara fisik maupun psikis. Selain itu,

tujuan dari bimbingan pranikah ini adalah memberikan pemahaman bagi

pasangan calon pengantin terkait dengan semua permasalahan yang

dihadapinya serta menyelesaikan masalahnya dengan baik.

30 Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan konseling Islam, (Yogyakarta: UII Press, 2007) hlm.

53-55

Page 33: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

18

e. Faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi efektifitas bimbingan

pranikah.

Terdapat beberapa faktor atau aspek pendukung yang dapat

mempengaruhi efektifitas bimbingan pranikah antara lain:

1) Faktor agama/spiritual

Memahami nilai-nilai agama bagi konselor untuk mengarahkan

konseli menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, selain itu,

konselor juga berperan sebagai teladan bagi konselinya. Kebahagiaan

hidup didalam keluarga ternyata erat kaitannya dengan komitmen

agama.31

2) Psikologis

Saat proses konseling, konselor maupun konseli melibatkan aspek

psikologisnya seperti perasaan, emosi, dan kognitif. Mengenal dan

memahami prilaku dan gejala-gejala psikologis yang dialami konseli

bisa dikatakan sebagai akar pemecahan masalah.32

3) Sosial budaya

Beragamnya kondisi sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya

masyarakat akan memberikan warna yang tajam pada pola

keberagaman mereka. Dengan beragamnya kondisi sosial tersebut

seluruh manusia diharapkan dengan berbagai problem dan salah

satunya adalah problem pernikahan. Islam telah menuntun kepada

umatnya untuk membangun keluarga sakinah setelah perkawinan.

Islam juga menganjurkan kepada para calon suami atau calon istri

untuk memilih dengan cara yang sakinah. Adakalanya seseorang

31 Ulfatmi. Bimbingan Konseling Pernikahan Keluarga Islami. Jurnal Intizar, Vol. 21, No.2,

2015. Hlm. 346 32 Ibid, Hlm. 347

Page 34: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

19

calon mempelai mempersiapkan dengan baik, diantaranya dengan

konseling perkawinan (marriage counseling).33

3. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)

a. Pengertian KDRT

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 23 tahun

2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, pada Pasal 1

menyebutkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap

perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat

timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual,

psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk

melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara

melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.

Untuk lebih terarah dalam memberikan maksud “kekerasan”

dalam keluarga dilihat dari kaca mata hukum Islam, maka terlebih

dahulu diuraikan “kekerasan” itu sendiri secara umum. Dalam kamus

Indonesia, kekerasan diberi pengertian tiga: Pertama suatu perihal (yang

bersifat/berciri) keras. Kedua, perbuatan seorang atau sekelompok orang

yang menyebabkan kerusakan fisik dan barang orang lain. Ketiga,

kekerasan diartikan sebagai paksaan, ini dari segi etimologi. Sedangkan

kata “violence” dalam bahasa Inggris, keduanya memiliki konsep yang

berbeda. Kata “violence” di sini diartikan sebagai suatu serangan atau

invasi (assault) terhadap fisik maupun integritas mental psikologis

seseorang.34

Inu Wicaksono dalam Mardiyati menyatakan bahwa kekerasan

dalam rumah tangga adalah perilaku menyakiti dan mencederai secara

33 Novaili. Konseling Religi: Metode Dakwah Penyuluh Agama Islam Dalam Mewujudkan

Keluarga Sakinah Terhadap Pasangan Calon Suami Istri Di Kantor Urusan Agama. Jurnal Bimbingan

Konseling Islam. Vol. 6, No. 2, Desember 2015. Hlm. 403 34 Abdul Halim Barkatullah dan Teguh Prasetyo, op. cit., Hlm.297.

Page 35: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

20

fisik maupun psikis emosional yang mengakibatkan kesakitan dan

distress (penderitaan subyektif) yang tidak dikehendaki oleh pihak yang

disakiti yang terjadi dalam lingkup keluarga (rumah tangga) antar

pasangan suami isteri (intimate partners), atau terhadap anak-anak, atau

anggota keluarga lain, atau terhadap orang yang tinggal serumah (misal,

pembantu rumah tangga).

b. Bentuk-bentuk KDRT

Menurut Undang-undang KDRT Nomor 23 tahun 2004 Pasal 5

dinyatakan bahwa dalam berkeluarga dilarang keras melakukan tindak

kekerasan. Pada pasal 6, 7, 8, dan 9 dijelaskan bentuk kekerasan dalam

rumah tangga, diantaranya:

1) Kekerasan fisik.

Kekerasan fisik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa

sakit, jatuh sakit, atau luka berat.

2) Kekerasan psikis.

Kekerasan psikis adalah perbuatan yang mengakibatkan

ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk

bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat pada

seseorang.

3) Kekerasan seksual.

Kekerasan seksual adalah tindakan yang mengarah pada ajakan

seksual tanpa persetujuan.35 Ini juga termasuk tindakan seksual

terhadap anak yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada anak atau

individu yang terlalu muda untuk menyatakan persetujuan, ini

disebut dengan pelecehan seksual terhadap anak.

Kekerasan seksual meliputi:

35 Fu'ady, Muh Anwar; Mahpur, Mohammad (2011-12-30). "DINAMIKA PSIKOLOGIS

KEKERASAN SEKSUAL: SEBUAH STUDI FENOMENOLOGI". Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan

Psikologi Islam.

Page 36: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

21

a) Pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang

menetap dalam lingkungan rumah tangga tersebut.

b) Pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam

lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan

komersial dan/atau tujuan tertentu.

4) Penelantaran rumah tangga.

Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah

tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau

karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan,

perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut.

c. Faktor Penyebab KDRT

1) Budaya patriarkhi, yakni bahwa laki-laki adalah superior dan

perempuan inferior sehingga laki-laki dibenarkan untuk menguasai

dan mengontrol perempuan.

2) Interpretasi yang keliru atas ajaran agama sering laki-laki

menginterpretasikan “pemimpin” sebagai pembolehan mengontrol

dan menguasai istrinya.

3) Pengaruh role mode. Anak laki-laki yang tumbuh dalam lingkungan

keluarga yang ayah suka memukul/kasar kepada ibunya cenderung

akan meniru pola tersebut kepada pasangannya.

Secara umum faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam

rumah tangga dapat digolongkan menjadi dua faktor, yaitu faktor

eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor-faktor

yang datang dari luar diri pelaku kekerasan. Seorang pelaku yang

awalnya bersifat normal atau tidak memiliki perilaku dan sikap

agresif bisa saja mampu melakukan tindak kekerasan jika dihadapkan

dengan situasi dibawah tekanan (stress), misalnya kesulitan ekonomi

yang berkepanjangan atau perselingkuhan atau ditinggalkan pasangan

atau kejadian-kejadian lainnya. Sedangkan faktor internal adalah

faktor yang bersumber pada kepribadian dari dalam diri pelaku itu

Page 37: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

22

sendiri yang menyebabkan ia mudah sekali terprovokasi melakukan

tindak kekerasan, meskipun masalah yang dihadapinya tersebut

relatif kecil.36

4. BP4 (Badan Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan)

BP4 adalah singkatan dari Badan Penasihat Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan yang bersifat profesi sebagai pengemban tugas dan mitra kerja

Kementrian Agama untuk mewujudkan keluarga sakinah.37 BP4 merupakan

lembaga konsultasi resmi yang merupakan bagian dari Kementrian Agama

yang berperan sebagai badan penasihat pembinaan dalam perkawinan,

khususnya bagi masyarakat yang akan melaksanakan pernikahan (pranikah)

atau pasangan suami istri yang sedang dalam proses perceraian baik gugat

ataupun talak.

Secara khusus BP4 hanya menangani permasalahan perkawinan

masyarakat yang beragama Islam, karena banyak masyarakat yang

memerlukan solusi pada permasalahan dalam perkawinan seringkali pasangan

suami istri apabila memiliki perkara mendatangi kantor KUA untuk meminta

solusi.38

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian lapangan (field research) dengan metode kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiyah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana

peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan

36 Isyatul Mardiyati, op. cit., h. 27. 37 Yenni Sri Utami, Evaluasi Strategi Komunikasi Konselor BP4 dalam Mencegah

Perceraian, Ilmu Komunikasi UAD, Volume 3, No. 2, Oktober 2015,Hlm.93. 38 Ibid, Hlm. 93.

Page 38: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

23

secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.39

2. Setting dan Subjek Penelitian

a. Setting penelitian

Setting adalah di wilayah kerja KUA Kec. Muara Sabak Barat.

Pemilihan setting didasarkan atas ingin membuktikan keefektifitasan BP4

di KUA Kec. Muara Sabak Barat dalam mengantisipasi kekerasan dalam

rumah tangga.

b. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah petugas BP4 KUA Kec. Muara

Sabak Barat dan pasangan pengantin yang telah mendapatkan bimbingan

pranikah di KUA Kec. Muara Sabak Barat. Teknik yang di gunakan

dalam pengambilan sample adalah teknik non probability sampling yaitu

menggunakan metode snowing ball (bola salju).40 Mengingat subjek yang

baik adalah subjek yang terlibat langsung dan yang terlibat aktif dalam

penelitian ini, cukup mengetahui, memahami atau yang berkepentingan

dalam aktifitas yang akan diteliti serta memiliki waktu untuk memberikan

informasi untuk memberikan informasi secara benar.

3. Sumber dan Jenis Data

a. Sumber data

Sumber data dari penelitian ini terdiri dari manusia,

situasi/peristiwa, dan dokumentasi. Sumber data manusia berbentuk

perkataan maupun tindakan orang yang bisa memberikan data melalui

wawancara. Sumber data suasana/peristiwa berupa suasana yang bergerak

(peristiwa) ataupun diam (suasana), meliputi ruangan, suasana dan proses.

Sumber data tersebut merupakan objek yang akan diobsevasi. Sumber data

39 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2015), Hlm. 1. 40 Fajri Ismail, Statstika Untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2018) Hal. 46

Page 39: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

24

dokumenter atau berbagai referensi yang menjadi bahan rujukan dan

berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti.

b. Jenis data

1) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

langsung dari lapangan, yaitu petugas BP4 KUA Kec. Muara Sabak

dan pasangan pengantin yang telah mendapatkan bimbingan pranikah.

Data ini disebut data asli atau data baru, berupa informasi dan

keterangan-keterangan yang berkenaan dan berkaitan dengan pokok

permasalahan dan fokus yang diteliti dalam penelitian ini.

2) Data Skunder

Data skunder adalah data yang merupakan data penunjang,

pelengkap, pembantu dan bersumber dari dokumentasi yang

dikumpulkan, data menyangkut dengan pokok permasalahan dan fokus

yang diteliti dalam penelitian ini.

4. Metode dan Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data

yang sering dipakai oleh para peneliti kualitatif, seperti:

a. Observasi

Observasi merupakan metode yang digunakan melalui

pengamatan secara langsung yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian

terhadap suatu objek dengan menggunakan keseluruhan alat indra.41

Observasi yang peneliti ini memiliki tiga elrmen, yakni:

1) Lokasi penelitian.

2) Manusia yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses

penelitian.

3) Kegiatan dan aktivitas yang dikerjakan.

41 Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian, (Jakarta Bina Aksara), Hlm.149

Page 40: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

25

Dalam hal ini peneliti berkedudukan sebagai non partisipan

observer, yakni peneliti tidak turut aktif setiap hari diobjek tersebut,

hanya dalam waktu penelitian.42

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan dengan berkomunikasi

langsung dengan sumber data, dengan cara bertanya langsung kepada

responden (data primer) yang bertujuan memperoleh informasi.43

Wawancara terbagi menjadi dua yaitu wawancara terstruktur dan

wawancara tak terstruktur:

1) Wawancara terstruktur merupakan wawancara dengan menggunakan

pertanyaan yang sama dan pedoman untuk wawancara dengan

didukung alat rekam, gambar dan meteri lainnya.

2) Wawancara tak terstrukturdilakukan secara bebas yang dilakukan

face to face atau media lainnya dan tidak menggunakan pedoman.

Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur

dan tak terstruktur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menggali

informasi secara mendalam berkaitan dengan permasalahan KDRT dan

bimbingan pranikah dalam mengantisipasi KDRT. Peneliti

mendeskripsikan hasil wawancara dengan kata-kata dan bahasa yang

menjabarkan pada pokok pembahasan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, rekaman, arsip, foto dan

sebagainya.44 Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data

dengan melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan

42 Margono, S. 2000, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta), Hlm.162 43 S. Nasution, 1996, Metode Research, (Yogyakarta: Bumi Aksara), Hlm.113 44 Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian, (Jakarta Bina Aksara), Hlm.234

Page 41: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

26

buku-buku, surat kabar, majalah, rekaman, foto-foto, tentang teori yang

berhubungan dengan masalah penelitian. Metode ini peneliti gunakan

untuk memperoleh data yang bersumber dari dokumen-dokumen atau

catatan-catatan, yang berupa buku panduan (pedoman), laporan program,

catatan, buku, surat kabar, majalah, foto dan rekaman.

d. Triangulasi data

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu diluar data pokok, untuk keperluan pengecekan

reabilitas data melalui pemeriksaan silang, yaitu lewat perbandingan

berbagai data yang diperoleh dari berbagai informan.

Triangulasi dalam pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu.45 Kemudian peneliti menginformasikan dengan penelitian serta

hasil pengamatan peneliti dilapangan serta kemurnian dan keabsahan data

terjamin. Sehingga tidak ada data yang dimanipulasi.

5. Metode/Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara

sistematis daya yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

observasi dan lain-lain. Sehingga dapat mudah difahami dan temuannya dapat

di informasikan kepada orang lain. Untuk menganalisis data yang diperoleh

dari lapangan maka hasil penelitian di lapangan akan dianalisa kembali oleh

peneliti dengan menggunakan metode “Analisis Kualitatif” analisis ini akan

menggunakan tiga jalur kegiatan sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data

45 Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2015), Hlm.272

Page 42: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

27

kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Selama

pengumpulan data berlangsung, terjadi tahapan reduksi, yaitu membuat

ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat gugus-gugus, membuat

partisi dan menulis memo.

b. Penyajian Data

Dari data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan menjadi teks

naratif sehingga berbentuk rangkaian informasi yang sesuai dengan

masalah penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi data

berdasarkan susunan narasi dan data pendukung lainnya.

c. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan langkah terakhir dalam penelitian

kualitatif untuk menjawab masalah yang dirumuskan sejak awal, akan

tetapi dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan

dikembangkan lagi pada saat kita melakukan penelitian lapangan.

Maksudnya kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah kesimpulan

awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila

tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat untuk mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya.

G. Studi Relevan

1. Adapun studi relevan yang digunakan dalam penelitian ini adalah karya Siti

Roiatun (2017) “Bimbingan Pranikah untuk mengatasi perceraian bagi

calon pengantin di BP4 KUA Kecamatan Japah Kabupaten Blora”

Pelaksanaan bimbingan pranikah bagi calon pengantin sebagai upaya

mencegah perceraian di KUA Kecamatan Japah Kabupaten Blora

dilaksanakan pada tanggal 6, 16 dan 26. Pelaksanaan bimbingan pra nikah

bagi calon pengantin dilakukan dengan memberikan materi undang-undang

perkawinan dan agama, ketentuan dalam pernikahan, kesehatan reproduksi,

materi tentang penyuluhan KB dan materi keluarga sakinah, materi tersebut

dilaksanakan dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, media yang

Page 43: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

28

digunakan dalam bimbingan pra nikah di BP4 Kecamatan Japah adalah media

lisan. Selain itu media yang digunakan adalah media lisan yaitu suatu cara

penyampaiannya disampaikan oleh pembimbing melalui suara yang berupa

ceramah, dan nasehat-nasehat oleh para pembimbing kepada calon pengantin.

Adapun persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang

bimbingan pranikah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sedangkan

perbedaan yang terdapat dari penelitian ini adalah dari penelitian sebelumnya

tidak membahas mengenai mengantisipasi kekerasan dalam rumah tangga.

2. Sementara penelitian yang diangkat oleh Hiyyanatul Wafda (2018)

“Efektivitas. Bimbingan Perkawinan Bagi Pemuda Di Kabupaten

Jombang” Bimbingan Perkawinan yang diselenggarakan oleh Kementerian

Agama Kabupaten Jombang pada tahun 2017 sebanyak 15 angkatan, yakni

900 peserta atau 450 pasangan calon pengantin. Modul yang digunakan adalah

buku Bimbingan Perkawinan untuk Calon Pengantin dan buku Fondasi

Keluarga Sakinah: Bacaan Mandiri Calon Pengantin yang diterbitkan oleh

Kementerian Agama Tahun 2017. Materi utama kedua modul ini terdiri dari 6

materi pokok, yaitu merencanakan perkawinan menuju keluarga sakinah,

mengelola dinamika perkawinan dan keluarga, memenuhi kebutuhan

keluarga, menjaga kesehatan reproduksi keluarga, menyiapkan generasi yang

berkualitas, dan mengelola konflik dan membangun ketahanan keluarga.

Adapun persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang

efektifitas bimbingan pranikah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

sedangkan perbedaan yang terdapat dari penelitian ini adalah dari penelitian

sebelumnya tidak membahas mengenai mengantisipasi kekerasan dalam

rumah tangga.

3. Selanjutnya penelitian yang diangkat oleh Nur Handayani (2016) yang

berjudul “Efektifitas Pelaksanaan Bimbingan Konseling Pranikah dan

Pasca Nikah Dalam Membantu Mengatasi Perceraian (studi Kasus BP4

Kecamtan Tugumulyo Musi Rawas)”. Penelitian ini menggunakan

Page 44: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

29

pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, metode analisa yang

digunakan berdasarkan triangulasi sumber dan teori. Hasil penelitian

pelaksanaan bimbngan konseling pranikah dan pasca nikah yang diterapkan

BP4 Kecamtan Tugumulyo dalam membantu mengatasi perceraian belum

efektif. Hal itu dikarenakan proses pelaksanaan dan hasil yang didapatkan

belum sesuai dengan tujuan, proses dan hasil pada rancangan program yang

telah diterapkan. Adapun persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama

membahas tentang efektifitas pelaksanaan bimbingan pranikah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, sedangkan perbedaan yang terdapat dari penelitian ini

adalah dari penelitian sebelumnya tidak membahas mengenai mengantisipasi

kekerasan dalam rumah tangga.

Sebagaimana yang sudah terpaparkan dari studi relavan ini belum ada diantara

kajian penelitian yang membahas tentang efektifitas bimbingan pranikah dalam

mengantisipasi kekerasan dalam rumah tangga studi kasus KUA Kecamatan Muara

Sabak Barat, karya-karya di atas adalah berbeda dengan karya yang sedang penulis

selesaikan, dimana penelitian penulis ini meneliti tentang efektiifitas bimbingan

pranikah dalam mengantisipasi kekerasan dalam rumah tangga, bagaimana yang di

hasilkan dari bimbingan pranikah terhadap keharmonisan rumah tangga pasangan

yang mendapatkan bimbingan pranikah tersebut. Yang dapat menghasilkan keluarga

yang harmonis menurut syariat agama maupun aturan pemerintah.

Page 45: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

30

BAB II

GAMBARAN UMUM KECAMATAN MUARA SABAK BARAT

KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

A. Profil KUA Kec. Muara Sabak Barat

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan sebagai unit teknis terdepan

memiliki posisi dan kedudukan yang sangat penting dalam pencitraan

Kementerian Agama secara menyeluruh di mata masyarakat. KUA merupakan

unit pelayanan teknis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam pada

tingkat Kecamatan yang memiliki cakupan tugas pelayanan yang sangat luas.

Sebagai salah satu unit pelayanan publik, KUA dituntut mampu

memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal, meliputi pelaksanaan

pelayanan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan nikah dan rujuk, penyusunan

statistik dokumentasi dan pengelolaan sistem informasi manajemen KUA,

melaksanakan tata usaha dan rumah tangga KUA; pelayanan bimbingan keluarga

sakinah, kemasjidan, bimbingan syariah, serta penyelenggaran fungsi lain

dibidang agama Islam yang ditugaskan oleh Kepala Kementerian Agama

Kabupaten/Kota.

Mengingat besarnya tugas dan fungsi tersebut, KUA harus meningkatkan

profesionalismenya dalam melayani masyarakat, untuk itu perlu mendapat

perhatian dalam pembinaan, evaluasi, dan penilaian kinerja seluruh unsur yang

ada di dalamnya. Sehubungan dengan hal tersebut dalam rangka meningkatkan

kualitas pencapaian pelayanan pada KUA Kecamatan diperlukan penilaian

kinerja KUA Kecamatan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota,

provinsi, nasional.

Kantor Urusan Agama Kecamatan atau yang sering disingkat dengan

KUA Kecamatan merupakan salah satu lembaga jajaran Kementerian Agama

karena keberadaannya di setiap pelosok tanah air. Di Indonesia Kantor Urusan

Agama Kecamatan lahir sejak tahun 1929 yang diatur dalam

Page 46: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

huwelijksordanantie S.1919 No.248 jo.S.1931 No.467 dan setelah

disempurnakan dua kali yaitu S.1933 No.98 dan S.1932 No.428 yaitu sebuah

peraturan yang mengatur tentang pencatatan nikah, thalak, cerai dan rujuk masa

penjajahan Belanda. Pada tanggal 21 November 1946 Pemerintah Indonesia

mengeluarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1946 tentang pencatatan nikah,

thalak cerai dan rujuk dan mencabut Statblat 1929 No.248 jo.S.1931 No.467 dan

telah S.1933 No.98 dan S.1932 No.428 karena tidak sesuai lagi dengan

perkembangan zaman. Dalam UU No 22 Tahun 1946 Kantor Urusan Agama

Kecamatan diberi nama Kantor Jawatan Agama sedangkan untuk Kantor

Kementerian Agama Wilayah dan Kabupaten diberi nama Kantor Jawatan

Agama Daerah.

Pada tanggal 2 Januari 1974 Pemerintah Indonesia mengeluarkan U No.1

Tahun 1974 tentang perkawinan dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 9

Tahun 1975 tentang peraturan pelaksana UU No.1 Tahun 1974 dan mulai saat itu

Kantor Jawatan Agama diganti dengan Kantor Urusan Agama Kecamatan yang

bertugas melaksanakan sebagian tugas-tugas Kementerian Agama meliputi nikah

dan rujuk, keluarga sakinah, zawaibsos, haji, pembinaan penyuluh agama,

produk halal, kemitraan antar umat beragama, dan penentuan arah kiblat (KMA

No.517/2001).

Kantor Urusan Agama Kecamatan atau yang lazim dikenal KUA sebagai

instansi yang berada di bawah Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota,

secara organisatoris berkewajiban menyampaikan laporan secara berkala baik

laporan bulanan, laporan triwulan, laporan semester maupun laporan tahunan.

Menyusun laporan berupa kegiatan dari program kerja selama satu tahun

merupakan tugas yang mesti disampaikan pada setiap akhir tahun anggaran. Oleh

karena itu dengan berakhirnya tahun anggaran 2019, maka Kantor Urusan

Agama Kecamatan Muara Sabak Barat sebagai instansi vertikal yang mempunyai

tugas melaksanakan sebagian tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Page 47: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

Tanjung Jabung Timur dibidang urusan Agama Islam dalam wilayah kecamatan

sebagai evaluasi dan tolok ukur keberhasilan kinerja tahun 2018 juga

memberikan laporan sebagaimana dimaksud.

B. Letak Geografis Kecamatan Muara Sabak Barat

Kecamatan Muara Sabak Barat adalah salah satu kecamatan pemekaran di

Kabupaten Tanjung Jabung Timur berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Tanjung Jabung Timur Nomor 12 Tahun 2004. Kecamatan yang beribukota

Nibung Putih dan menjadi sentra kota kabupaten dahulunya bergabung dengan

Kecamatan Muara Sabak Timur dengan sebutan Muara Sabak secara geografis

terletak pada posisi 104.3 BT dan -1.016 dengan keadaan alam tropik dan suhu

udara antara 28-32 C, berbatasan langsung dengan :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kuala jambi

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Muara Sabak Timur

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Dendang

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Geragai

Kantor Urusan Agama Kecamatan Muara Sabak Barat dibentuk

berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 36 Tahun 2006 Tanggal 31

Agustus 2006. Secara Administrasi mewilayahi 7 kelurahan yang semuanya

dapat dijangkau melalui darat dengan jarak antar pusat kelurahan sekitar 2-10

KM. Adapun jarak dari pusat pemerintahan kecamatan dan kabupaten sekitar 3-5

KM.46

C. Kondisi Demografis, Sosial Budaya dan Agama Kec. Muara Sabak Barat.

Secara Demografis dan Sosial kultural Kecamatan Muara Sabak Barat

berdasarkan Data Tahun 2019 jumlah penduduk Kecamatan Muara Sabak Barat

adalah 19.426 jiwa dengan perbandingan 9.740 laki-laki dan 9.686 perempuan,

46 Dokumentasi KUA Kec. Muara Sabak Barat

Page 48: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

5.746 Kepala Keluarga dengan ratio pertumbuhan 1.9 % per tahun yang

mendiami hampir 75 % kelurahan yang mayoritas mata pencaharian sebagai

petani, karyawan, pedagang, buruh dan Pegawai Negeri Sipil.

Dari jumlah penduduk di atas, 99.06 % beragama Islam dan 0.04 %

beragama lainnya, dengan ragam suku Jawa, Melayu, Bugis, Banjar dan

beberapa suku lainnya sebagai pendatang.

Adapun latar belakang pendidikan dari masyarakatnya adalah 70 %

Sekolah Rakyat dan Sekolah Dasar dan selebihnya 30 % pendidikan tingkat

menengah atas dan perguruan tinggi. Sebagai penunjang pendidikan bagi

masyarakat telah dibangun 23 SD, 1 MIN, 2 SMP, 2 MTS Swasta, 1 SMA, 1

SMK, 1 MA Swasta.

Animo masyarakat Kecamatan Muara Sabak Barat terhadap kegiatan

keagamaan dan peribadatan cukup baik, hal ini dilihat dari banyaknya masjid,

musholla dan Persatuan Majelis Taklim (Permata) di setiap kelurahannya.

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain adalah pengajian rutin yang ditunjang

dengan 16 orang penyuluh agama honorer, PHBI, kegiatan ramadhan, TPQ,

TPA, Madrasah Diniyah dan kegiatan keagamaan lainnya.

D. Sarana/fasilitas di KUA Kec. Muara Sabak Barat

Adapun sarana umum yang ada di KUA Kec. Muara Sabak Barat adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.1 Sarana/Fasilitas di KUA Kec. Muara Sabak Barat

NO JENIS SARANA/FASILITAS JUMLAH KONDISI

1. Komputer 4 Unit Baik

2. Printer 2 Unit Baik

3. Meja kerja 15 buah Baik

4. Kursi 10 Buah Baik

5. Kipas Angin 3 Unit Baik

Page 49: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

6. Ruang BP4 1 Ruang Baik

7. Ruang Kepala 1 Ruang Baik

8. Toilet 1 Ruang Baik

E. Struktur organisasi KUA Kec. Mura Sabak Barat

Gambar. 2.1 struktur organisasi KUA Kec. Muara Sabak Barat

F. Program Kerja KUA Kecamatan Muara Sabak Barat Tahun Anggaran

2019.

Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 1974 tentang

Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Departemen Agama,

Keputusan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 1975 tentang Susunan Organisasi

Penghulu

Drs. Abd Wahab Petugas TU

Hj. Nur’Aini

Pencatatan NR

Drs. Abd wahab Kemasjidan

Hasanah, S.Hi Zakat/wakaf

Hj. Nur’Aini

Kel. Sakinah

Laduna, S.Pd

Ernawati,S. Ag Bahtiar, S. Pd Bambang,S.Hum Juwandi, S.Pd

Kelurahan Rano

Kelurahan T. Babat

Kelurahan

Parit Culum 1

Kelurahan

Parit Culum 2

Kelurahan

Nibung Putih

Kelurahan Kp.

Singkep

Kelurahan

Teluk Dawan

Kepala

jamaluddin

Page 50: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

dan Tata Kerja Departemen Agama dan Keputusan Menteri Agama RI Nomor

517 Tahun 2001, pada pasal 2 ayat (1) dijelaskan tentang Tugas dan Fungsi

Kantor Urusan Agama adalah :

“Melaksanakan sebagian tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota

di bidang urusan Agama Islam dalam wilayah Kecamatan”.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, kegiatan yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan statistik dan dokumentasi

2. Menyelenggarakan surat menyurat, kearsipan dan pengelolaan rumah tangga

Kantor Urusan Agama.

3. Melaksanakan pencatatan nikah dan rujuk, mengurus dan membina masjid,

zakat, wakaf, baitul mall dan ibadah sosial, ibadah haji, kependudukan dan

pengembangan keluarga sakinah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan

oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Atas dasar itu semua, maka pada tahun anggaran 2019 ini Kantor Urusan

Agama Kecamatan Muara Sabak Barat telah membuat program kerja sebagai

berikut:

a. Visi dan Misi

1. Visi Kantor Urusan Agama Kecamatan Muara Sabak Bara

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT MUARA SABAK BARAT

YANG TAAT BERAGAMA, RUKUN, CERDAS, MANDIRI DAN

SEJAHTERA LAHIR BATIN”

2. Misi Kantor Urusan Agama Kecamatan Muara Sabak Barat

a. Meningkatkan pelayanan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan

nikah dan rujuk.

b. Meningkatkan penyusunan statistik, dokumentasi dan pengolahan

sistem informasi manajemen KUA

Page 51: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

c. Meningkatkan pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga KUA

d. Meningkatkan pelayanan bimbingan keluarga sakinah

e. Meningkatkan pelayanan bimbingan kemasjidan

f. Meningkatkan pelayanan bimbingan pembinaan Syari’ah

g. erta meningkatkan penyelenggaraan fungsi lain dibidang Agama Islam

h. Meningkatkan koordinasi lintas sektoral

b. 10 etos kerja unggulan KUA Kec. Muara sabak barat

1. Kerja itu suci

Kerja adalah panggilanku, aku sanggup bekerja benar.

2. Kerja itu sehat

Kerja itu aktualisasi, aku sanggup.

3. Kerja itu amanah

Kerja adalah tanggung jawabku, aku sanggup bekerja tuntas.

4. Kerja itu seni

Kerja adalah kesukaanku, aku sanggup bekerja kreatif.

5. Kerja itu ibadah

Kerja adalah pengabdianku, aku sanggup bekerja ikhlas.

6. Kerja itu mulia

Kerja adalah pelayanku, aku sanggup bekerja sempurna.

7. Kerja itu anugrah

Kerja adalah kehidupanku, aku sanggup bekerja hebat.

8. Kerja itu kehormatanku

Kerja adalah kewajibanku, aku sanggup kerja unggul.

9. Kerja itu rahmat

Kerja adalah terimakasihku, aku sanggup bekerja giat.

10. Kerja itu investasi

Kerja adalah masa depanku, aku sanggup bekerja serius.

Page 52: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

c. Program Kerja/Rencana Kantor Urusan Agama Kec Muara Sabak Barat

1. Ketatausahaan, melaksanakan rumah tangga Kantor Urusan Agama

Kecamatan Muara Sabak Barat dengan rincian meliputi:

a. Terlaksananya Administrasi yang dinamis (teragenda dan terkendali)

dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai melalui

alokasi dana Bantuan Operasional Rp.3.400.000,- per bulan

b. Menyetorkan biaya pencatatan nikah Rp.600.000,- (Enam Ratus Ribu

Rupiah) setiap peristiwa di luar kantor dan Rp. 0,- (Nol) bagi yang

nikah di kantor dan membuat bundel bukti setor selama 1 tahun.

c. Membuat Daftar Urut Kepangkatan, dan seluruh papan data yang

berkaitan dengan tugas KUA

d. Melakukan pengawasan terhadap absensi pegawai dengan berpedoman

pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010.

2. Terwujudnya staf KUA dan Penyuluh Agama Islam Fungsional dan Pai

Non PNS yang profesional dengan melaksanakan pembinaan kepada staf

dan penyuluh fungsional dan penyuluh agama islam Non PNS 1 bulan

sekali bagi Penyuluh Agama Honorer dan 6 bulan sekali bagi Nadzir dan

Pengurus masjid/musholla Kepenghuluan dan Keluarga Sakinah

a. Meningkatkan pelayanan dibidang pencatatan nikah dan rujuk

melalui pemberlakuan 10 hari kerja dengan melaksanakan Bimbingan

Calon Pengantin dan Wali, untuk yang belum memenuhi maksud dari

ketentuan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, maka tidak

diberikan sertifikasi lulus pembinaan calon pengantin dan

pencatannya ditunda sampai terpenuhinya persyaratan dimaksud.

b. Menyerahkan Buku Kutipan Akta Nikah kepada kedua mempelai

sesaat setelah ijab/qabul (Intruksi Menteri Agama Nomor

DJ.II/HK.00/074/2008)

Page 53: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

3. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan pengembangan keluarga sakinah

dengan bekerja sama tokoh masyarakat, agama, pendidikan, pemerintah

daerah, pengadilan agama, kesehatan dan kepolisian.

4. Zakat, Wakaf, Baitul Maal dan Ibadah Sosial

a. Memberikan penyuluhan dan bimbingan zakat (maal dan fitrah)

kepada pengurus unit pengumpulan zakat kelurahan dan unit

pelaksana teknis daerah.

b. Melakukan pendekatan secara kekeluargaan kepada ”tokoh agama”

yang belum menerima pengumpulan dan penyaluran zakat melalui

UPZ.

c. Bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat KUA Kecamatan Muara

Sabak Barat melakukan pembinaan dan sosialisasi penunaian zakat

profesi bagi PNS. Dari bulan Januari sampai dengan Desember 2018

telah berhasil mengumpulkan dan menyalurkan sekitar

Rp.28.000.000,- kepada para mustahiq dalam bentuk pemberian

Dana Bantuan kepada Fakir Miskin, Bantuan Modal Usaha Bagi

UKM, Perlengkapan alat sekolah Pendidikan (SD/MI, SMP/MTs,

SMA/Aliyah).

d. Mengupayakan melalui Penyelenggara Zakat dan Wakaf

Kementerian Agama Kab.Tanjung Jabung Timur bahwa penunaian

zakat profesi pegawai Kementerian Agama Kab.Tanjung Jabung

Timur Kec.Muara Sabak Barat ke Badan Amil Zakat Kec.Muara

Sabak Barat melalui unit pengumpulan zakat Satker/ unit kerja

masing-masing, insyaaAllah di tahun 2019 dapat terlaksana.

e. Mendata dan meninfentarisasi pemanfaatan tanah wakaf potensial

dan non potensial, produktif dan non produktif.

f. Melaksanaan penyuluhan dan pembinaan nadzir wakaf.

g. Melakukan pendataan produk halal (makanan, Penyembelihan

Hewan Kurban).

Page 54: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

5. Perhajian

a. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mendaftar haji melalui

Kementerian Agama Kab.Tanjung Jabung Timur, tahun 2019 kegiatan

tersebut mendapat bantuan Rp.4.000.000,- dari Kementerian Agama

Pusat.

b. Melakukan kerjasama dengan camat dalam memfasilitasi jemaah

calon haji guna mendapatkan persyaratan yang mungkin sulit

diperoleh bagi jamaah tersebut.

c. Membuat dan menyebarkan leaflet tentang prosedur pendaftaran haji

kabupaten tanjung jabung timur.

Page 55: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

40

BAB III

PROSES PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH DALAM

MENGANTISIPASI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

A. Pengertian bimbingan pranikah

Secara etimologis, kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa

inggris yaitu “guidance” yang berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai

arti menunjukkan, membimbing, menuntun maupun membantu. sesuai dengan

istilahnya, secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau

tuntutan.47

Kata pra dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” memiliki arti awalan

yang bermakna “sebelum”.48 Pengertian nikah dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah “perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami

istri”.49 Pernikahan juga diatur dalam suatu Undang-undang, yaitu UU No.1

tahun 1974 pasal 1 tentang perkawinan. Perkawinan didefenisikan sebagai

sebuah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai

seuami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

dan kekal berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa.50

Bimbingan pranikah atau kursus calon pengantin dilaksanakan atas dasar

dikeluarkannya Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ.II/491 tahun 2009,

berbunyi ”Kementrian Agama menyediakan sarana penyelenggaraan kursus

calon pengantin”. Tujuan dari suscatin/kursus Pranikah tersebut antara lain antara

lain untuk mewujudkan keluarga yang harmonis dan sakinah yang dimaksud

adalah keluarga yang didasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi

47 Suhertina, Pengantar Bimbingan dan Konseling, (Pekanbaru: Suska Pr ess, 2008),hlm. 11 48 Departemen Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, 1998), hlm. 45 49 Ibid, hlm. 614 50 Fatchiah E. Kertamuda, Konseling Pernikahan Untuk Keluarga Indonesia, ( Jakarta:

Selemba Hamanika, 2009), hlm.26

Page 56: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

hajat spiritual dan materil secara serasi dan seimbang, diliputi suasana kasih

sayang antara internal keluarga dan lingkungannya, mampu memahami,

mengamalkan dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan akhlakul

karimah.

Bimbingan pranikah atau lebih yang dikenal dengan kursus calon

pengantin merupakan pemberian bekal pengetahuan pemahaman dan

keterampilan dalam waktu sekurang-kurangnya 16 hingga 24 jam pelajran

kepada calon suami istri. Tujuan dari imbingan pranikah tersebut adalah untuk

memberikan bekal pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan guna

mewujudkan keluarga sakinah dan mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah

tangga hingga perceraian. Dalam hal ini lembaga BP4 merupakan lembaga yang

berwenang utuk menyelenggarakan bimbingan pranikah bagi calon pengantin

karena BP4 merupakan satu-satunya lembaga yang mendapat pengakuan dari

kementrian agama sebagai mitra dalam prihal penasehatan pernikahan dan

perceraian. Kegiatan bimbingan pranikah dilakukan BP4 terhadap para calon

pengantin sebagai upaya preventif dalam mencegah terjadinya perceraian.

B. Dasar hukum bimbingan pranikah

Berdasarkan Keputusan Mentri Agama No. 30, tahun 1977 tentang

pengesahan pengakuan BP4 merupakan satu-satunya lembaga penunjang

sebagian tugas Kementrian Agama dalam bidang perkawinan. Maka pengertian

bimbingan pranikah tercantum dalam peraturan Dirjen BIMAS Islam tentang

penyelenggaraan bimbingan pranikah Bab 1 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi:

“bibingan pranikah merupakan pemberian bekal pengetahuan, pemahaman,

keterampilan dan penumbuhan kesadaran kepada remaja usia nikah tentang

kehidupan rumah tangga.51 Dasar pelaksanaan bimbingan pranikah, di antaranya

sebagai berikut:

51 Nofri Yendra, Analisa Kebijakan BP4, Hlm. 50

Page 57: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

1. UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan (Lembaga Negara Republik

Indonesia No. 2019).

2. UU No. 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pengembangan Keluarga Sejahtera.

3. UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara

Republik Indonesia tahun 2002 No. 109, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia No. 4235).

4. UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah

Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 No. 95,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4419).

5. Instruksi Presiden No.9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender

dalam Pembangunan Nasional.

6. Keputusan Presiden RI No. 88 Tahun 2002 tentang Rencana Aksi

Nasional Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak.

7. Peraturan Presiden No. 20 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas

Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara RI.

8. Peraturan Presiden No. 24 tahun 2006 tentang Kedudukan, tugas, fungsi,

susunan organisasi, tugas dan fungsi Eselon I Kementrian Negara.

9. Keputusan Mentri Agama No. 3 tahun 1999 Tentang Gerakan Keluarga

Sakinah.

10. Keputusan Mentri Agama No. 480 tahun 2008 tentang Perubahan Atas

Keputusan Mnetri Agama No. 373 tahun 2002 tentang Organisasi dan

Tata kerja Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi dan Kantor

Departemen Agama Kabupaten/Kota.

11. Peraturan Mentri Agama No. 10 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementrian Agama.

Page 58: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

12. Surat Edaran Mentri Dalam Negri No. 4005/54/III/Bangda perihal

Pelaksanaan Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah (peraturan dirjen

BIMAS Islam, 2013).

C. Tinjauan tentang BP4

a. Pengerian BP4

BP4 merupakan singkatan dari badan penasehat pembinaan dan

pelestarian perkawinan adalah suatu organisasi yang bersifat semi resmi

sebagai penunjang tugas kementrian agama dalam bidang penasehatan

perkawinan dan pembinaan keluarga bahagia sejahtera, serta bertujuan untuk

mempertinggi mutu perkawinan dan mewujudkan keluarga atau rumah tangga

bahagia, sejahtera, dan kekal menurut ajaran islam.52

BP4 menurut hasil muswil BP4 di Yogyakarta tahun 2015 menyatakan

bahwa sebagai organisasi professional, mitra kerja kementrian agama dan

institusi terkait yang bertujuan untuk mempertinggi mutu perkawinan dalam

mewujudkan rumah tangga yang bahagia dan sejahtera yaitu keluarga

sakinah, mawaddah dan rahmah dengan mengembangkan program gerakan

keluarga sakinah.53

Dengan demikian, BP4 merupakan salah satu organisasi yangberperan

sebagai mira kerja kementrian agama yang bersifat professional dan tidak

semi resmi lagi yang bertujuan untuk mempertinggi mutu perkawinan dan

mewujudkan keluarga sakinah dan kekal menurut ajaran islam.

b. Tujuan BP4

Tujuan dibentuknya Bp4 untuk mempertinggi dan penerangan

mengenai mutu perkawinan guna mewujudkan keluarga sakinah menurut

52 Hasil Munas BP4 VII, Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (Yogyajarta: BP4

DIY, 1989), hlm, 7. 53 Hasil muswil BP4 di Yogyakarta, Rancangan pokok program kerja BP4 DIY priode 2010-

2015, hlm.2

Page 59: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

ajaran islam untuk mencapai masyarakat dan bangsa Indonesia yang maju,

mandiri, bahagia, sejahtera materil maupun spiritual dengan:

1. Meningkatkan kualitas perkawinan dan kehidupan berkeluarga yang

sakinah, mawaddah dan warhmah.

2. Menurunkan angka perceraian dengan meningkatkan layanan

terhadap keluarga yang bermasalah melalui kegiatan konseling,

mediasi, dan advokasi.

3. Menguatkan kapasitas kelembagaan dan SDM (Sumber Daya

Manusia) BP4 dalam rangka mengoptimalkan program dan

pencapaian tujuan.

4. Memberikan penyuluhan tentang peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan keluarga.

5. Mengembangkan jaringan kemitraan dengan instansi/lembaga yang

memiliki misi dan tujuan yang sama.

D. Proses Pelaksanaan bimbingan pranikah dalam mengantisipasi KDRT

(Kekerasan Dalam Rumah tangga) di KUA Kecamatan Muara Sabak Barat.

Dalam pelaksanaan bimbingan pra nikah, salah satu unsur yang paling

pokok adalah subjek (pembimbing atau tutor). Pembimbing atau tutor harus

mampu membaca situasi dan kondisi calon pengantin yang dihadapi dan

menguasai bahan atau materi serta dapat memberi contoh atau teladan yang

baik.

Rumah tangga merupakan kehidupan baru bagi Calon pengantin.

Untuk itu sebelum mengarunginya pasangan mempunyai persiapan-persiapan.

Sehingga ketika nantinya dalam sebuah rumah tangga terjadi permasalahan,

baik suami maupun istri telah siap dengan segala resiko yang akan di

tempuhnya. Karena pemahaman terhadap pentingnya persiapan baik mental

maupun fisik bagi calon pengantin menjadi faktor yang sangat penting bagi

terciptanya keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah.

Page 60: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

1. Proses pelaksanaan bimbingan pranikah yang diterapkan oleh BP4 KUA Kec.

Muara Sabak Barat.

Hasil wawancara dengan bapak Jamaluddin, Kepala KUA Kec.Muara

Sabak Barat adalah sebagai berikut:

[S]ebelum melakukan pemberian bimbingan pranikah kepada

calon pasangan suami istri, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan

Muara Sabak Barat mengharuskan calon pasangan suami istri untuk

melalui langkah-langkah yang telah ada, yaitu pasangan yang akan

menikah wajib mendaftarkan diri dan pasangannya ke Kantor Urusan

Agama (KUA) dan sudah melengkapi syarat-syarat yang telah

ditentukan. Selanjutnya pihak KUA akan memberikan undangan

kepada calon pasagan suami istri untuk mengukuti kursus bimbingan

pranikah. Selanjutnya, Sedangkan dalam pemberian bimbingan

pranikah adapun materi-materi yang dibrikan kepada calon pengantin

untuk membekali dalam berkeluarga yaitu, mempersiapkan

perkawinan yang kokoh menuju keluarga sakinah, mawaddah,

warahmah, fiqh munakahat (nikah, thaharah, takal, dan iddah), hak

dan kewajiban suami isteri, dan mengelola konflik serta membangun

katahanan keluarga. Metode yang di terapkan dalam pemberian

bimbingan pranikah telah sesuai dengan modul yang dikeluarkan oleh

dirjen bimas kementrian RI tahun 2017, yaitu diskusi, seminar, dan

Tanya jawab”54

Hasil wawancara dengan bapak Abdul Wahab, selaku penghulu KUA

Kecamatan Muara Sabak Barat adalah sebagai berikut:

[P]asangan suami istri yang telah mendaftarkan diri ke KUA

selanjutnya akan mengikuti kursus bimbingan pranikah sebagai bekal

dalam membina keluarga. Adapun waktu dalam pemberian bimbingan

pranikah yaitu di lakukan selama 3 hari jam kerja atau sebanyak 2

sampai 3 kali pertemuan, setelah mendaftarkan nikah dan pemeriksaan

identitas data, dimulai dari tanggal pendaftaran nikah sampai waktu

akad nikah akan dilakukan. Sebelum pemberian materi bimbingan

pranikah dilakukan, pihak KUA akan meninta calon pasangan suami

istri untuk memaparkan tentang materi-materi pokok dalam agama

54 Hasil wawancara penulis dengan bapak Jamaluddin kepala KUA Kecamatan Muara Sabak

Barat pada tanggal 20 januari 2020

Page 61: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

seperti mengucap dua kalimat syahadat, membaca Al-Qur’an, rukun

iman, rukun islam, pokok-pokok ibadah, dan do’a sehari-hari termasuk

juga tentang pernkahan sepeerti fiqh munakahat, thaharah, dan hak

kewajiban suami istri agar pihak KUA mendapatkan gambaran sejauh

mana calon pasangan suami istri telah memahami tentang materi

tersebut”.55

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa proses

bimbingan pranikah kepada calom suami istri yaitu setelah calon suami istri

yang akan menikah melakukan pendaftaran ke Kantor Urusan Agama (KUA)

dan melengkapi syarat-syarat yang telah di tentukan, selanjutnya pasangan

suami istri akan diberikan undangan untuk mengikuti bimbingan praikah di

KUA Kecamatan Muara Sabak Barat dengan materi yang diberikan kepada

calon pengantin yang sesuai dengan modul bimbingan perkawinan 2017

untuk membekali dalam berkeluarga yaitu, mempersiapkan perkawinan yang

kokoh menuju keluarga sakinah, mawaddah, warahmah, fiqh munakahat

(nikah, thaharah, takal, dan iddah), hak dan kewajiban suami isteri, dan

mengelola konflik serta membangun katahanan keluarga.

Berdasarkan hasil oservasi yang di lakukan peneliti melihat sewaktu

proses pelaksanaan bimbingan pranikah yang diberikan oleh pihak KUA

Kecamatan Muara Sabak Barat kepada calon pasangan suami istri dapat

dinyatakan bahwa proses yang dilakukan sudah sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan, yaitu masyarakat yang akan melakukan bimbingan pranikah

sudah melengkapi syarat-syarat yang telah di tentukan, kemudian bimbingan

pranikah akan di berikan sekitar 2 sampai 3 jam dengan materi

(mempersiapkan perkawinan yang kokoh menuju keluarga sakinah,

mawaddah, warahmah, fiqh munakahat (nikah, thaharah, takal, dan iddah),

hak dan kewajiban suami isteri, dan mengelola konflik serta membangun

55 Hasil wawancara penulis dengan bapak Abdul wahab penghulu KUA Kecamatan Muara

Sabak Barat pada tanggal 20 januari 2020

Page 62: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

katahanan keluarga) dan mode yang sesuai dengan modul bimbingan

perkawinan yang di terbitkan oleh tim kementrian agama RI.

Penelitian yang telah peneliti lakukan senada dengan penelitian

mengenai proses bimbingan pranikah yang berjudul efektifitas pelaksanaan

bimbingan konseling pranikah dan pasca nikah dalam membantu mengatasi

perceraian (studi Evaluasi BP4 Kecamatan Tugu mulyo Musi Rawas) dan

hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa proses bimbingan pranikah yang

diterapkan oleh BP4 kecamatan Tugu mulyo Musi Rawas sama dengan proses

bimbingan prankah yang di terapkan oleh KUA kecamatan Muara Sabak

Barat dam materi yang di sampaikan yaitu tentang fiqih munakahat,

menejemen keluarga sakinah, dan pengetahuan agama. menjadikan pasangan

pengantin yang mendapatkan bimbingan pranikah memiliki pengetahuan yang

sebelumnya belum diketahui.56

56 Nur Handayani, “efektifitas pelaksanaan bimbingan konseling pranikah dan pasca nikah

dalam membantu mencegah mengatasi perceraian” Tesis (studi evaluasi BP4 Kecamatan Tugumulyo

Musi Rawas, 2016)”.

Page 63: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

48

BAB IV

EFEKTIFITAS DAN FAKTOR PENDUKUNG BIMBINGAN PRANIKAH

DALAM MENGANTISIPASI KDRT DI KUA KECAMATAN MUARA

SABAK BARAT

A. Analisis pelaksanaan bimbingan pranikah dalam mengantisipasi KDRT

(Kekerasan Dalam Rumah Tangga) di KUA kecamatan Muara Sabak Barat

1. Analisis pra pelaksanaan bimbingan pranikah

Sebelum mengikuti bimbingan pranikah, calon pengantin terlebih

dahulu melakukan pendaftaran nikah di KUA. Langkah pertama ialah

mengurus surat pengantar dari RT/RW ditujukan kepada kepala desa.

Selanjutnya, harus mengurus berkas persyaratan dari kantor desa yang

diajukan untuk KUA. Adapun persyaratan administrasi yang harus dilengkapi

ketika mendaftar pernikahan di KUA adalah:

1) Surat keterangan untuk nikah (Model N1)

2) Surat keterangan asal usul (Model N2)

3) Surat persetujuan mempelai (Model N3)

4) Surat keterangan tentang orang tua (Model N4)

5) Surat izin orang tua (Model N5)

6) Surat keterangan wali

7) Surat keterangan kematian suami/isteri (Model N6)

8) Pemberitahuan kehendak nikah (Model N7)

9) Akta cerai asli dan salinannya bagi duda/janda

10) Izin atasan bagi TNI/POLRI

11) Surat dispensasi dari pengadilan bagi calon suami yang belum

berumur 19 tahun dan 16 tahun bagi calon isteri

12) Surat dispensasi Camat bagi yang mendaftar kurang dari 10 hari kerja

13) Surat rekomendasi nikah dari negara asal bagi WNA yang akan

menikahi WNI

Page 64: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

49

14) Surat keterangan /pernyataan status bermaterai Rp. 6000,-

15) Surat rekomendasi dari KUA Kecamatan calon suami/isteri

16) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)

17) Fotocopy Kartu Keluarga (KK)

18) Fotocopy Akta Kelahiran

19) Fotocopy Ijazah Terakhir

20) Pas foto background biru ukuran 2x3 dan 4x6. (Formulir Pendaftaran

Nikah/Rujuk KUA Kec. Kapetakan

Hasil Wawancara dengan bapak Abdul Wahab, selaku penyuluh agama

Islam KUA Kecamatan Muara Saak Barat adalah sebagai berikut:

[S]ebelum dilaksanakannya bimbingan pranikah, calon pengantin

atau peserta bimbingan pranikah diwajibakan memenuhi syarat-syarat

diantaranya yaitu; mengisi formulir pendaftaran pernikahan dan

menyelesaikan administrasi. Bagi yang ingin menikah di KUA tidak

dikenakan biaya dan bagi yang ingin melaksanakan pernikahan

diluar KUA, akan dikenakan biaya Rp.600.000,-. Mengenai

pembayaran bisa melalui rekening bank dan bisa melalui kantor pos.

Setelah sudah memenuhi persyaratan administrasi, kedua calon

pengantin akan menerima undangan untuk mengikuti kagiatan

bimbingan pranikah.57

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi yang penulis

lakukan, calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan di wilayah

KUA Kec. Muara Sabak Barat sebelum mengikuti pelaksanaan bimbingan

pranikah, mereka terlebih dahulu harus melengkapi persyaratan-persyaratan

yang telah ditentukan, setelah itu bagi mereka yang sudah mendapatkan

jadwal pelaksanaan bimbingan pranikah, bisa langsung datang sesuai jadwal

yang telah ditentukan. Namun tidak jarang mereka datang tidak sesuai

jadwal. Dan untuk surat undangan, sering kali pasangan hanya diundang

57 Hasil Wawancara penulis dengan Bpk. Abdul wahab penyuluh agama Islam, pada tanggal

25 januari 2020

Page 65: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

50

atau dijadwalkan dengan secara lisan mauapun berupa pesan singkat dari

petugas BP4. Hal ini hanya disesuaikan dengan keadaan baik dari pasangan

mauapun dari BP4 itu sendiri agar pelaksaan bimbingan pranikah tetap

berjalan.

2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Bimbingan Pranikah

Pelaksanaan bimbingan pranikah yang dilakukan oleh BP4 Kec.

Muara Sabak Barat adalah diadakan setiap hari kerja dan mengikuti jam kerja

yaitu hari senin sampai kamis jam 08.00-12.00 WIB. Untuk pelaksaannya

bimbingan pranikah diadakan diruangan petugas BP4 KUA Kec. Muara

Sabak Barat.

Hasil Wawancara dengan bapak Abdul Wahab, selaku penyuluh agama

Islam KUA Kecamatan Muara Saak Barat adalah sebagai berikut:

[P]elaksanaan bimbingan pranikah oleh BP4 Kec.Muara Sabak

Barat dijadwalkan dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan

Kamis hari kerja, mulai pukul 08.00 WIB s.d. 12.00 WIB yang

bertempat di KUA Kec. Muara Sabak Barat yang beralamat di Jalan

Jendral Sudirman Kelurahan Nibung Putih, Kecamatan Muara Sabak

Barat.58

B. Efektifitas pelaksanaan bimbingan pranikah di KUA Keamatan Muara

Sabak Barat.

BP4 Kec. Muara Sabak Barat melaksanakan bimbingan pranikah kepada

calon pengantin setiap hari senin sampai kamis pada jam kerja (08.00-16.00

WIB). Dalam hal ini BP4 Kec. Muara Sabak Barat tidak menggunakan istilah

“Kursus Pranikah” sebagaimana Peraturan Dirjen Bimas Islam tahun 2013,

melainkan menggunakan istilah “Bimbingan Pranikah”.

58 Hasil Wawancara penulis dengan Bpk. Abdul wahab penyuluh agama Islam, pada tanggal

25 januari 2020

Page 66: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

51

Hasil Wawancara dengan bapak Jamaluddin, selaku Kepala KUA

Kecamatan Muara Saak Barat adalah sebagai berikut:

[U]ntuk istilah sendiri kami menggunakan istilah “Bimbingan

Pranikah”. Hal itu dikarenakan mempertimbangkan situasi dan kondisi

yang ada, seperti karakter masyarakat Kecamatan Muara Sabak Barat

yang belum bisa optimal mengikuti kursus pranikah yang diadakan

selama 3 hari jam kerja, terbatasnya fasilitas dan sebagainya. Oleh karena

itu, BP4 Kecamatan Muara Sabak Barat lebih memilih istilah bimbingan

pranikah. Mayoritas warga masyarakat tidak memahami hal-hal yang

berkaitan dengan pernikahan, khususnya mengenai apa tujuan mereka

menikah. Ya mereka hanya taunya menikah ya menikah saja, adapun

masalah kedepan ya apa kata nanti.59

Dari hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan, dapat di

simpulkan bahwa Bimbingan pranikah menjadi sangat penting apabila dilihat

dari kondisi masyarakat yang belum semuanya memahami mengenai hakikat

pernikahan, tujuan pernikahan, hak dan kewajiban suami isteri, dan keharusan

saling memahami satu sama lain yang dapat mengurangi permasalahan-

permasalahan serta KDRT (kekrasan dalam rumah tangga) yang akan semakin

meluas dan berakibat perceraian.

Peran Bimbingan Pranikah sangat dirasakan manfaatnya oleh calon

pengantin. Mereka mendapatkan pemahaman baru mengenai seluk beluk

pernikahan, keluarga dan rumah tangga, seperti mengenai tujuan pernikahan,

hak dan kewajiban suami isteri, bagaimana cara mengantisipasi KDRT

(kekerasan dalam rumah tangga), menyikapi permasalahan antara pasangan

dengan berbekal memahami hak dan kewajiban satu sama lain, serta menyadari

dan menerima kekurangan dan kelebihan pasangan.

59 Hasil Wawancara penulis dengan Bpk. Jamaluddin penyuluh agama Islam, pada tanggal 25

januari 2020

Page 67: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

52

Penelitian yang telah peneliti lakukan senada dengan penelitian

mengenai efektifitas dan faktor pendukung bimbingan pranikah yang berjudul

efektifitas pelaksanaan bimbingan konseling pranikah dan pasca nikah dalam

membantu mengatasi perceraian (studi Evaluasi BP4 Kecamatan Tugu mulyo

Musi Rawas) dan hasilnya membuktikan bahwa efektifitas dan faktor

pendukung bimbingan pranikah yang diterapkan oleh BP4 kecamatan Tugu

mulyo Musi Rawas belum efektif, hal ini di karenakan proses pelaksanaan dan

hasil yang didapatkan belum sesuai dengan tujuan, proses dan hasil pada

rancangan program yang telah ditetapkan. Sementara beberapa faktor yang

menyebabkan pelaksanaan bimbingan pranikah belum efektif antara lain yaitu:

ruang bimibingan konseling yang sudah memadai namun belum dimanfaatkan

secara maksimal, karakteristik dan tingkat pemahaman konseli, kondisi sosial

budaya, agama, kondisi psikologis klient yang kritis, materi dan pendekatan

yang diterapkan belum sesuai dengan kebutuhan. Berbeda dengan penelitian

yang penulis lakukan, bimbingan pranikah yang di lakukan di KUA Kec. Muara

Sabak Barat dalam mengantisipasi KDRT sudah efektif di lihat dari hasil

observasi dan wawancara yang penulis lakukan kepada petugas dan pasangan-

pasangan yang telah melakukan bimbingan pranikah.

Hasil wawancara penulis dengan pasangan pengantin yang telah

mendapatkan bimbingan pranikah yaitu Ratna dan Angga:

[S]elamo berumah tangga kami tau apo be hak dan kewajiban

sebagai suami dan istri, selama ini jugo dalam keadaan marah, salah satu

diataro kami pasti ado be yang mengalah. Karena kami masih ingat

sewaktu diberikan bimbingan pranikah samo petugas di KUA waktu itu

pak Abdul Wahab, kami di arahkan apo bila ado salah satu pasangan yang

marah maka salah satu dari kami harus ado yang jadi pendamai dan harus

saling menerima kekurangan masing-masing.60

60 Hasil wawancara penulis yang dengan pasangan pengantin Ratna dan Angga pada tanggal

20 desember 2019

Page 68: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

53

Hasil wawancara penulis dengan pasangan pengantin yang telah

mendapatkan bimbingan pranikah yaitu Yuni dan Didi:

[K]ami ingat waktu bimbingan pranikah petugas KUA ngasih tau

apo-apo be yang boleh dan idak boleh di lakukan, selamo 3 tahun

pernikahan kami idak pernah terjadi KDRT, kayak ngomong kasar,

memukul apo lagi sampai menelantarkan cuma adolah pertengkaran-

pertengkaran kecil, menurut kami sih itu wajar be namanyo jugo

berumah tangga. Semuo tu karna suami sayo sering ingatkan sayo tentang

agama, Alhamdulillah lah kebutuhan di rumah dak pernah kurang, suami

sayo jugo udah kerjo tetap di PT. Sesudah mengikuti bimbingan pranikah

kami menjadi lebih tau apo-apo be yang harus dilakukan dan apo-apo be

yang idak boleh di lakukan, seperti hak dan kewajiban suami dan istri,

kayak mano caro menyikapi pasangan dan sesudah mendapatkan

bimbingan pranikah kami semakin ngerti menjalani hidup berumah

tangga.61

Hasil wawancara penulis dengan pasangan pengantin yang telah

mendapatkan bimbingan pranikah yaitu Sarah dan Basir:

[S]esudah mengikuti bimbingan pranikah, yaa lebih ke yang positif

lagi lah tentang kayak mana caranyo membangun keluarga, apolagi kami

belum punyo anak sih jadi ado sedikit ilmu tambahan gitu, kayak mano

caranyo merawat anak nantinyo, tapi suami sayo ni kayaknyo idak

menerapkan apo yang disampaikan samo petugas KUA, prilakunyo

samo sayo ni tetap be begitu. Ngomong-ngomong tentang KDRT

selamo pernikahan kami hampir kurang lebih 2 tahun ya pernah ado

KDRT, Suami sayo kadang suko ngomong kasar, kadang jugo suko

mukul samo sayo karno kebutuhan di rumah tu selalu dak tercukupi,

suami sayo cuma buruh serabutan maklum lah sekolah dak tinggi.62

61 Hasil wawancara penulis yang dengan pasangan pengantin Yuni dan Baim pada tanggal 21

desember 2019 62 Hasil wawancara penulis yang dengan pasangan pengantin Usman dan Ani pada tanggal 25

desember 2019

Page 69: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

54

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa peran dari adanya

bimingan pranikah di BP4 KUA Kecamatan Muara Sabak Barat adalah sebagian

besar telah merasakan pengaruh positif dan menambah wawasan bagi pasangan

yang akan menjalani kehidupan berumah tangga. Meraka juga mengaku

bimbingan pranikah ini sangat bermanfaat bagi mereka. Karena banyak

pengetahuan yang sebelumnya mereka tidak ketahui setelah mengikuti

bimbingan pranikah mereka menjadi mengerti, serta mereka ingin senantiasa

berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas perkawinan serta

mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera, kekal menurut tututan islam.

Keberhasilah yang telah dicapai dari program ini adalah adanya kesadaran dari

pasangan, akan hak dan tanggung jawab sebagai seorang suami dan istri.

Sehingga dalam kehidupan berumah tangga terbentuk sikap toleransi.

Untuk mencapai terwujudnya keluarga yang sakinah memang tidak

mudah. Akan banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi oleh

pasangan suami istri. Oleh karena itu masing-masing suami maupun istri harus

memiliki landasan keimanan yang kuat semata-mata untuk mencapai ridho

Allah SWT.

Berdasarkan hasil observasi dampak prilaku yang terlihat secara langsung

dari pasangan yang mendapatkan bimbingan pranikah yakni adanya persiapan

dari calon pengantin terutama segi fisik terkait dengan materi yang disampaikan,

pasangan calon pengantin sebelum mengikuti bimbingan banyak hal yang

tidak mereka ketahui tetapi mereka ingin senantiasa berusaha semaksimal

mungkin untuk meningkatkan kualitas perkawinan serta mewujudkan keluarga

bahagia dan sejahtera, kekal menurut tuntunan Islam. Adanya kesadaran dari

pasangan, akan hak dan tanggung jawab sebagai seorang suami dan istri.

sehingga dalam kehidupan berumah tangga terbentuk sikap saling pengertian,

serta saling menghargai. Dengan berbekal landasan keimanan seperti itu suami

istri akan menjalani rumah tangga dengan penuh kesabaran dan rasa syukur

Page 70: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

55

sehingga meminimalisir hal-hal yang mengarah pada KDRT (kekerasan dalam

rumah tangga) hingga pada perceraian.

C. Faktor-faktor pendukung efektifitas bimbingan pranikah di KUA

kecamatan Muara Sabak Barat.

Apabila dilihat realitas yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan

berdasarkan hasil penelitian tentang penyebab ketidak harmonisan keluarga,

salah satunya berupa konflik. Konflik bisa terjadi dari kesalahan dari awal

pernikahan, mungkin saja karena pasangan yang menikah, tidak memperhatikan

indikator memilih pasangan hidup sesuai dengan anjuran islam. Teutama faktor

agama, sehingga prilaku yang ditampilkannya setelah berumah tangga tidak

menunjukan pribadi muslim dan muslimah yang baik. Bimbingan konseling

islami dan terapi psikoreligius adalah bagian dari solusi yang cukup efektif

dalam membantu memperbaiki kondisi moral masyarakat pada umumnya dan

membantu terwujudnya keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah dalam

kehidupan rumah tangga khususnya.63

Terdapat beberapa faktor atau aspek pendukung yang dapat

mempengaruhi efektifitas pelaksanaan bimbingan pranikaah antara lain sebagai

berikut:

1. BP4 sudah memiliki sarana dan prasarana yang telah mencukupi.

2. Penyampaian materi yang di sesuaikan dengan kebutuhan calon

pengantin sehingga membuat antusias yang sangat tinggi bagi para calon

pengantin tersebut.

3. Terjalinnya kerja sama dengan instansi-instansi yang terkait dengan

baik, sehingga akan memperlancar dan membantu BP4 itu sendiri.

63 Ulfatmi. BK Pernikahan Keluarga Islami. Jurnal Intizar, Vol. 21. No. 2015. Hlm.346

Page 71: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

56

4. Adanya lembaga pendidikan nonformal yang banyak tersebar di kalangan

masyarakat, ini akan membantu dan mendukung terbentuknya mental

agama masyarakat yang sehat.

5. Peran serta dari tokoh-tokoh agama yang ada di masyarakat, yang

secara tidak langsung telah membantu petugas BP4 dalam menyebarkan

ajaran-ajaran Islam.

Adapun terdapat beberapa faktor atau aspek penghambat yang dapat

mempengaruhi efektifitas pelaksanaan bimbingan pranikaah antara lain sebagai

berikut:

1. Masih minimnya tenaga pembimbing yang ada di BP4 KUA Kecamatam

Muara Sabak Barat.

2. Masih banyaknya para calon pengantin yang hanya tamatan SD-SMP, hal ini

menjadi kendala bagi petugas BP4 KUA Kecamatan Muara Sabak Barat

dalam memberikan bimbingan.

3. Banyaknya masyarakat yang enggan datang ke BP4 KUA Kecamatan Muara

Sabak Barat ketika mereka menghadapi persoalan keluarganya.

4. Semakin melemahnya minat peserta, sehingga kedatangan peserta tidak tepat

waktu dan semaunya sendiri.

Melihat fenomena hambatan yang dihadapi maka penulis

menyarankan agar:

1. Pola kerja BP4 KUA Kecamatan Muara Sabak Barat bisa lebih

ditingkatkan lagi, dimana BP4 KUA Kecamatan Muara Sabak Barat

yang masih aktif harus berbuat lebih aktif, selain itu BP4 KUA

Kecamatan Muara Sabak Barat tidak boleh berhenti tugasnya setelah

memberikan nasehat atau konsultasi saja, untuk itu bisa dibentuk

tenaga sukarelawan yang mempunyai kemampuan untuk

membimbing.

Page 72: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

57

2. Pembinaan kepada calon pengantin harus dimulai sejak dini, kita

tidak boleh mengandalkan waktu yang hanya 3 hari jam kerja

tersebut, sebab masa itu sangat pendek sekali.

Pernikahan sebagai perbuatan hukum antara suami istri, bukan saja

bermakna untuk merealisasikan ibadah kepada-Nya, tetapi sekaligus

menimbulkan akibat hukum keperdataan diantara keduanya. Namun

demikian karena tujuan perkawinan yang begitu mulia, yaitu membina

keluarga bahagia, kekal, abadi berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa maka

perlu diatur hak dan kewajiban suami istri masing- masing. Apabila hak

dan kewajiban suami dan istri terpenuhi, maka dambaan suami istri dalam

bahtera rumah tangganya akan dapat terwujud, di dasari rasa cinta dan

kasih sayang.

BP4 KUA Kecamatan Muara Sabak Barat sebagai badan atau lembaga

yang bergerak dalam bidang penasehatan perkawinan telah banyak

melakukan upaya-upaya yang dapat membantu dan merealisasikan tujuannya.

Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk kita ketahui bersama apa-apa

saja yang telah dilakukan oleh BP4 KUA Kecamatan Muara Sabak Barat

secara nyata dalam mewujudkan tujuannya.

Selain usaha BP4 KUA Kecamatan Muara Sabak Barat ditegaskan

dalam Anggaran Dasar Pasal 5 (mempertinggi mutu perkawinan guna

mewujudkan keluarga sakinah menurut ajaran Agama Islam untuk mencapai

sebuah masyarakat dan bangsa Indonesia yang maju, mandiri, sejahtera

materil dan spiritual). Serta masih banyak upaya-upaya yang dapat dan telah

dilakukan BP4 KUA Kecamatan Muara Sabak Barat dalam merealisasikan

tujuan tersebut yang dipandang bermanfaat bagi terciptanya keluarga

sejahtera.

BP4 KUA Kecamatan Muara Sabak Barat sebagai badan semi

resmi yang bergerak dalam bidang penasehatan perkawinan melakukan

Page 73: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

58

terobosan-terobosan baru yang dianggap mendukung segala kegiatan-

kegiatannya, dalam hal ini Petugas BP4 KUA Kecamatan Muara Sabak Barat

ibu Nur’Aini berpendapat bahwa:

[D]alam mencapai tujuannya BP4 KUA Kecamatan Muara

Sabak Barat dituntut agar selalu meningkatkan pelayanan dalam

masyarakat baik yang bersifat tidak langsung maupun yang

langsung pada sasarannya, yaitu penasehatan yang diberikan pada

pasangan yang akan segera menikah, pasangan yang berselisih

pada pasangan yang akan bercerai. Kepada pasangan yang akan

menikah diberikan nasehat agar mereka mempunyai kesiapan fisik,

mental spiritual dan sosial sehingga mereka mampu dalam

menghadapi tantangan dalam kehidupan berkeluarga, sedangkan bagi

pasangan suami isteri yang berselisih isi panasehatannya diarahkan

agar mereka dapat hidup rukun kembali dan apabila ternyata

mereka telah memperoleh penasehatan namun tetap tidak mau

damai, jika terpaksa harus cerai hendaklah dilakukan dengan cara

yang baik sesuai dengan peratuaran yang berlaku serta

musyawarah di antara mereka. sehingga anak-anak tetap terpelihara

dan tidak terlantar. Selanjutnya foktor yang mendukung keberhasilah

penyampaian bimbingan pranikah yaitu kami memberikan buku

pedoman caten yang dikeluarkan dari Depatermen Agama, buku

tersebut tidak di perjual belikan, kami memberikan kepada pasangan

yang melakukan bimbingan pranikah agar bisa di baca-baca di

rumah.64

Hasil wawncara penulis dengan pasangan yang telah medapatkan

bimbingn pranikah yaitu Yuni dan Didi:

[S]ewaktu kami mengikuti bimbingan pranikah di KUA kami

meraso nyaman karena tempatnyo yang bersih, disano jugo ado kipas

angin jadi kami idak meraso kepanasan waktu mengikuti bimbingan,

penyampaiannyo jugo mudah dipahami idak terlalu formal tapi kami

paham apo yang disampaikan samo petugas bimbingan pranikah,

kami juga dapat buku panduan caten jadi kami bisa baca-baca lagi di

rumah.65

64 Hasil wawancara pnulis dengan ibu Nur’aini petugas BP4 KUA Kec. Muara Sabak Barat

pada tanggal 20 Januari 2020 65 Hasil wawancara penulis dengan pasangan pengantin Ratna dan Angga pada tanggal 21

Desember 2019

Page 74: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

59

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan

pembinaan dan penasehatan perkawinan faktor yang mendukung efektifitas

bimbingan pranikah yaitu karena adanya prinsip agama itu sendiri

menganjurkan perkawinan dan tidak menghendaki perceraian. Disamping

itu di dalam masyarakat religius seperti masyarakat Kec. Muara Sabak

Barat, penasehatan perkawinan adalah cara yang paling tepat untuk

mengantisipasi terjadinya KDRT hingga perceraian, serta agar terwujudnya

keluarga sakinah. Selanjutnya Faktor yang mendukung efektifitas

bimbingan pranikah adalah ekonomi jika ekonomi tercukupi maka kecil

kemungkinan akan terjadinya pertikaian, pendidikan yang tinggi juga

berpengaruh dari cara memperoleh pekerjaan yang layak hingga kebutuhan-

kebutuhan lainnya, selanjutnya budaya dapat mempengaruhi bagaimana

cara seseorang bersosialisasi dengan pasangannya. Selanjutnya psikologis

juga dapat mempengaruhi efektifitas bimbingan karena dengan mengenal

dan memahami prilaku pasangan maka akan mudah menyelesaikan

permasalahan yang timbul. Selanjutnya KUA kecamatan Muara Sabak

Barat juga memberikan buku pedoman caten yang dikeluarkan dari

Depatermen Agama dan buku tersebut tidak di perjual belikan, sehingga

pasangan yang telah mendapatkan bimbingan pranikah bisa mengulang

membaca di rumah masing-masing. Selanjutnya sarana dan prasarana yang

di miliki oleh BP4 KUA Kec. Muara Sabak Barat juga cukup memaadai.

Pada dasarnya BP4 KUA Kecamatan Muara Sabak Barat sudah

cukup baik dan Efektif dalam merealisasikan peranan dan fungsinya sebagai

bukti dengan banyaknya jumlah keluarga yang berhasil dinasehati dan

tidak terjadi KDRT, meskipun tidak begitu maksimal seperti yang

diharapkan. Adapun konstribusi yang diberikan oleh BP4 KUA Kecamatan

Muara Sabak Barat adalah mengadakan pembinaan dan penasehatan kepada

Page 75: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

60

setiap keluarga yang membutuhkan penasehatan perkawinan, juga mencari

jalan keluar terhadap segala masalah yang dihadapi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kehadiran BP4 KUA

Kecamtan Muara Sabak Barat yang bergerak dalam bidang penasehatan

perkawinan dan keluarga mempunyai peranan dan andil yang cukup besar

dalam kehidupan berumah tangga dan berbagai upayanya BP4 KUA

Kecamatan Muara Sabak Barat mencoba dan berusaha memantapkan

pengabdiannya dalam melayani masyarakat, dalam hal mempersiapkan

calon pengantin sehingga akan tercipta keluarga yang sakinah. Ketahanan

keluarga yang mantap adalah merupakan penopang utama terciptanya

ketahanan nasional yang tangguh, sedangkan ketahanan keluarga yang kokoh

merupakan landasan yang kuat bagi tetap terpelissharanya kesatuan dan

persatuan nasional.

Demikian uraian tentang upaya-upaya yang dilakukan BP4 KUA

kecamatan muara sabak barat secara umum dalam merealisasikan tujuan-

tujuanya yaitu berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas

perksawinan serta mengantisipasi KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)

dan mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera, kekal menurut tuntunan

Islam. Dan nampasksnya upaya-upaya yang telahs dilakukan oleh BP4

KUA kecamatan Muara sabak barat tersebut telah membuahkan hasil yang

cukup baik dan signifikan, dengan upaya-upaya tersebut BP4 KUA

kecamatan muara sabak barat telah memberikan kontribusi yang besar

kepada masyarakat dalam bidang perkawinan.

Page 76: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

61

BAB V

PENUTUP

Pada bagian akhir pembahasan ini penulis memberikan kesimpulan dari hasil

penelitian ini. Selain itu juga penulis memberikan saran-saran yang berkaitan dengan

pembahasan dan penting disampaikan dengan harapan dapat bermanfaat dalam

pengembangan bidang bimbingan pranikah dan keluarga.

A. Kesimpulan

Setelah menjelaskan uraian pembahasan hasil penelitian pada bab

sebelumnya maka penlis menyimpulkan beberapa hal berikut:

1. Proses bimbingan pranikah kepada calom suami istri yaitu setelah calon suami

istri yang akan menikah melakukan pendaftaran ke Kantor Urusan Agama

(KUA) dan melengkapi syarat-syarat yang telah di tentukan, selanjutnya

pasangan suami istri akan diberikan undangan untuk mengikuti bimbingan

praikah di KUA Kecamatan Muara Sabak Barat dengan materi yang diberikan

kepada calon pengantin untuk membekali dalam berkeluarga yaitu,

mempersiapkan perkawinan yang kokoh menuju keluarga sakinah,

mawaddah, warahmah, fiqh munakahat (nikah, thaharah, takal, dan iddah),

hak dan kewajiban suami isteri, dan mengelola konflik serta membangun

katahanan keluarga. yang sesuai dengan modul bimbingan perkawinan 2017.

Bimbingan pranikah yang diberikan oleh pihak KUA Kecamatan Muara

Sabak Barat kepada calon pasangan suami istri dapat dinyatakan bahwa

proses yang dilakukan sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,

yaitu masyarakat yang akan melakukan bimbingan pranikah sudah

melengkapi syarat-syarat yang telah di tentukan, kemudian bimbingan

pranikah akan di berikan sekitar 2 sampai 3 jam dengan materi dan mode yang

sesuai dengan modul bimbingan perkawinan yang di terbitkan oleh tim

kmentrian agama RI. Calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan

di wilayah KUA Kec. Muara Sabak Barat sebelum mengikuti pelaksanaan

Page 77: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

62

bimbingan pranikah, mereka terlebih dahulu harus melengkapi persyaratan-

persyaratan yang telah ditentukan, setelah itu bagi mereka yang sudah

mendapatkan jadwal pelaksanaan bimbingan pranikah, bisa langsung datang

sesuai jadwal yang telah ditentukan. Namun tidak jarang mereka datang

tidak sesuai jadwal. Dan untuk surat undangan, sering kali pasangan hanya

diundang atau dijadwalkan dengan secara lisan mauapun berupa pesan singkat

dari petugas BP4. Hal ini hanya disesuaikan dengan keadaan baik dari

pasangan mauapun dari BP4 itu sendiri agar pelaksaan bimbingan pranikah

tetap berjalan. Bimbingan pranikah menjadi sangat penting apabila dilihat dari

kondisi masyarakat yang belum semuanya memahami mengenai hakikat

pernikahan, tujuan pernikahan, hak dan kewajiban suami isteri, dan keharusan

saling memahami satu sama lain yang dapat mengurangi permasalahan-

permasalahan serta KDRT (kekrasan dalam rumah tangga) yang akan semakin

meluas dan berakibat perceraian.

2. Peran dari adanya bimbingan pranikah di BP4 Kecamatan Muara Sabak

Barat adalah sebagian besar telah merasakan pengaruh positif dan

menambah wawasan bagi pasangan yang akan menjalani kehidupan berumah

tangga. Bahwasannya mengarungi bahtera rumah tangga memang tidak selalu

senang, melainkan juga akan menemui hal-hal yang yang akan menyusahkan.

Oleh karena itu, pasangan suami istri harus saling mendukung dan memegang

komitmen pernikahan untuk mencapai tujuan dari pernikahan itu sendiri yaitu

mewujudkan keluarga sakinah. BP4 KUA Kecamatan Muara Sabak Barat

sudah cukup baik dan dapat dikatakan Efektif dalam merealisasikan peranan

dan fungsinya sebagai bukti dengan banyaknya jumlah keluarga yang

berhasil dinasehati dan tidak terjadi KDRT, meskipun tidak begitu

maksimal seperti yang diharapkan. Adapun konstribusi yang diberikan oleh

BP4 KUA Kecamatan Muara Sabak Barat adalah mengadakan pembinaan

dan penasehatan kepada setiap keluarga yang membutuhkan penasehatan

Page 78: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

63

perkawinan, juga mencari jalan keluar terhadap segala masalah yang

dihadapi.

3. Faktor yang mendukung efektifitas bimbingan pranikah adalah ekonomi

jika ekonomi tercukupi maka kecil kemungkinan akan terjadinya

pertikaian, pendidikan yang tinggi juga berpengaruh dari cara

memperoleh pekerjaan yang layak hingga kebutuhan-kebutuhan lainnya,

selanjutnya budaya dapat mempengaruhi bagaimana cara seseorang

bersosialisasi dengan pasangannya. Selanjutnya psikologis juga dapat

mempengaruhi efektifitas bimbingan karena dengan mengenal dan

memahami prilaku pasangan maka akan mudah menyelesaikan

permasalahan yang timbul. Dan juga Faktor yang mendukung efektifitas

bimbingan pranikah salah satunya adalah dengan diberikannya buku

pedoman caten yang dikeluarkan dari Depatermen Agama dan buku

tersebut tidak di perjual belikan, sehingga pasangan yang telah

mendapatkan bimbingan pranikah bisa mengulang membaca di rumah

masing-masing. Selanjutnya sarana dan prasarana yang di miliki oleh

BP4 KUA Kec. Muara Sabak Barat juga cukup memaadai.

B. Saran-saran

1. Pola kerja BP4 KUA Kecamatan Muara Sabak Barat bisa lebih

ditingkatkan lagi, dimana BP4 KUA Kecamatan Muara Sabak Barat yang

masih aktif harus berbuat lebih aktif, selain itu BP4 KUA Kecamatan

Muara Sabak Barat tidak boleh berhenti tugasnya setelah memberikan

nasehat atau konsultasi saja, untuk itu bisa dibentuk tenaga sukarelawan

yang mempunyai kemampuan untuk membimbing.

2. Pembinaan kepada calon pengantin harus dimulai sejak dini, kita tidak

boleh mengandalkan waktu yang hanya 3 hari jam kerja tersebut, sebab

masa itu sangat pendek sekali.

Page 79: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemah. Jakarta: Pustaka An-Nahl, 2014

Aan Komriah dan Cepi Triatna, Visionary Leader Ship Menuju Sekolah Efektif

(Bandung: Bumi Aksara. 2005)

Abdul Halim Barkatullah dan Teguh Prasetyo, op. cit

Agung Kurniawan, Transformasi Pelayanan Publik (Yogyakarta: Pembaharuan,

2005)

Ali Murtadho, Konseling Perkawinan Perspektif Agama-Agama, (semarang:

Walisongo Press, 2009)

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian, (Jakarta Bina Aksara)

Asumsi Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993)

Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan konseling Islam, (Yogyakarta: UII Press, 2007)

Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Perkawinan,(Yogyakarta: Andi

Yogyakarta, 2000)

Departemen Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, 1998)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bersama. PT Rineka Cipta, 1999

Depatermen Agama RI, Al-Qur’an terjemah, (Jakarta: Depatermen Agama, 2003)

Dirjen BIMAS ISLAM: Penyelenggaraan bimbingan pranikah dan pembinaan

keluarga sakinah. Modul Kemenag RI. 2013

Dokumentasi KUA Kecamatan Muara Sabak Barat

E Kertamuda, Fatchiah , 2009, Konseling Pernikahan untuk Keluarga Indonesia,

(Jakarta: Salemba Humanika)

Fajri Ismail, Statstika Untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2018) Hal. 46

Fatchiah E. Kertamuda, Konseling Pernikahan Untuk Keluarga Indonesia, (Jakarta:

Selemba Hamanika, 2009)

Page 80: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

Fu'ady, Muh Anwar; Mahpur, Mohammad (2011-12-30). "DINAMIKA PSIKOLOGIS

KEKERASAN SEKSUAL: SEBUAH STUDI FENOMENOLOGI".

Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam.

Hasil Munas BP4 VII, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (Yogyakarta:

BP4 DIY, 1989)

Hasil muswi BP4 di Yogyakarta, Rancangan pokok program kerja BP4 DIY priode

2010-2015

Heppy El Rais, Kamus Ilmiah popular (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012)

http://jambiberita.com/read/2018/12/31/5946742/kasus-seksual-kekerasan-fisik-

hingga-kdrt-sepanjang-2018-kota-jambi-rekor--%C2%A0

http://kalsel.kemenag.go.id/files/kalsel/file/file/HumasKUB/ed9.pdf, (09.25 WIB,

Senin 20 Januari 2019)

http://suduthukum.com/2017/08/bimbingan-pranikah.html

Jhon. Echols dan Hasan Sadily, Kamus Bahasa Inggris-Indonesia (Jakarta: Gramedia,

2014)

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kemdikbud.go.id.

Kemenag RI, Upaya BP4 Untuk Mencapai Tujuan. Profil (Arsip BP4 Kec. Muara

Sabak Barat: Muara Sabak Barat, 2015)

Margono, S. 2000, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta)

Novaili. Konseling Religi: Metode Dakwah Penyuluh Agama Islam Dalam

Mewujudkan Keluarga Sakinah Terhadap Pasangan Calon Suami Istri Di

Kantor Urusan Agama. Jurnal Bimbingan Konseling Islam. Vol. 6, No. 2,

Desember 2015

Nur Handayani, efektifitas pelaksanaan bimbingan konseling pranikah dan pasca

nikah dalam membantu mencegah mengatasi perceraian. Tesis (studi evaluasi

BP4 Kecamatan Tugumulyo Musi Rawas, 2016)

Observasi dan wawancara awal di KUA Kec. Muara Sabak Barat, 21 November 2019

Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama

Nomor DJ.II/542 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan kursus

pranikah

Page 81: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

Richard M. Steers, Efektifitas Organisasi. (Jakarta: Erlangga, 1985)

S. Nasution, 1996, Metode Research, (Yogyakarta: Bumi Aksara)

Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:Amzah,2015)

Sofyan Wilis, Konseling Keluarga (family counseling), (Bandung: Alfabeta,2013)

Sondang P. Siagan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,

2014)

Sri Murniati. Terjemah Before The Wedding: 150 Question For Muslims To Ask Get

Married (Munira Lekovick Ezzeldine) Terjemah (Jakarta: PT Serambi

IlmSemesta) 2006

Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2015)

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2015)

Suhertina, Pengantar Bimbingan dan Konseling, (Pekanbaru: Suska Pr ess, 2008)

Syarifudin, Amir, 2006, Hukum perkawinan Islam di Indonesia, (Jakarta; Kecana)

Tim penyusun, panduan karya ilmiah mahasiwa fakultas ushuluddin IAIN STS Jambi

(Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS JAMBI, 2014)

Tohari Munawar, Dasar-dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam,

(Yogyakarta: UII Press, 1922

Ulfatmi. Bimbingan Konseling Pernikahan Keluarga Islami. Jurnal Intizar, Vol. 21,

No.2, 2015

Yenni Sri Utami. “Evaluasi Strategi Komunikasi Konselor BP4 dalam Mencegah

Perceraian”, Ilmu Komunikasi UAD, Volume 3, No. 2, Oktober 2015

Page 82: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

DAFTAR NAMA INFORMAN

NO NAMA PETUGAS STATUS

1. Jamaluddin Ketua KUA Kec. Muara Sabak Barat

2. Abdul Wahab Penghulu dan Penyuluh

3. Hj. Nur’Aini Petugas TU

NO NAMA STATUS

1. Ratna Menikah

2. Angga Menikah

3. Yuni Menikah

4. Didi Menikah

5. Sarah Menikah

6. Basir Menikah

Page 83: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Skripsi

“EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MENGANTISIPASI

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDI KASUS KUA

KEC. MUARA SABAK BARAT)

A. Panduan Observasi

No Jenis Data Objek Observasi

1. - Letak geografis KUA Kec.

Muara Sabak Barat

- Keadaan dan letak geografis

2. - Sarana/Fasilitas KUA Kec.

Muara Sabak Barat

- Sarana dan prasarana yang tersedia

pada ruang bimbingan pranikah di

KUA Kec. Muara Sabak Barat

3. - Implementasi bimbingan

pranikah

- Proses bimbingan pranikah yang di

terapkan oleh BP4 KUA Kec. Muara

Sabak Barat.

- Efektifitas pelaksanaan bimbingan

pranikah yang diterapkan oleh BP4

KUA Kec. Muara Sabak Barat.

- Metode yang digunakan dalam

bimbngan pranikah

4. - Pasangan pengantin - Dampak prilaku yang terlihat secara

langsung terhadap pasangan pengantin

setelah melakukan bimbingan

pranikah.

- Faktor-faktor pendukung yang dapat

mempengaruhi efektifitas bimbingan

pranikah dalam mengantisipasi KDRT

Page 84: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

B. Panduan Dokumentasi

No Jenis Data Data Dokumenter

1. - Letak geografis KUA kec.

Muara Sabak Barat

- Data dokemuntasi letak geografis

KUA Kec. Muara Sabak Barat

2. - Sejarah KUA Kec. Muara

Sabak Barat

- Data dokumentasi tantang sejarah

KUA Kec. Muara Sabak Barat

3. - Visi, Misi, dan tujuan KUA

Kec. Muara Sabak Barat

- Data dokumentasi tentang visi, misi,

dan tujuan KUA Kec. Muara Sabak

Barat

4. - Struktur organisasi dan

kepengurusan KUA Kec.

Muara Sabak Barat

- Data dokumentasi tentang struktur

organisasi dan kepengurusan KUA

Kec. Muara Sabak Barat

- Daftar nama pengurus/petugas KUA

Kec. Muara Sabak Barat

- Daftar riwayat pengurus/petuga

KUA Kec. Muara Sabak barat

- Data-data lain yang dibutuhkan

5. - Sarana/fasilitas di KUA Kec.

Muara Sabak Barat

- Data dokumentasi tentang

sarana/fasilitas yang ada di KUA

Kec. Muara Sabak Barat

6. - Program bimbingan pranikah

BP4

- Data tentang program bimbingan

pranikah pada pasangan calon

pengantin yang mendapatkan

bimbingan pranikah

Page 85: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

C. Butir-butir Wawancara

No Jenis Data Sumber Data dan Substansi Wawancara

1. - Sejarah KUA Kec.

Muara Sabak Barat

PIMPINAN/PETUGAS KUA KEC.

MUARA SABAK BARAT:

- Bagaimana sejarah berdirinya KUA

Kec. Muara Sabak Barat?

- Kapan KUA Kec. Muara Sabak Barat

didirikan?

- Bagaimana perkembangannya hingga

saat ini?

2. - Sarana/fasilitas PIMPINAN/PETUGAS KUA

KECAMATAN MUARA SABAK

BARAT:

- Apa saja sarana/fasilitas yang dimiliki

KUA Kec. Muara Sabak Barat?

3. - Implementasi bimbingan

pranikah BP4

PIMPINAN/PETUGAS KUA KEC.

MUARA SABAK BARAT:

- Bagaimana proses bimbingan pranikah

yang diterapkan oleh BP4 KUA Kec.

Muara Sabak Barat dalam

mengantisipasi kdrt?

- Bagaimana efektifitas pelaksanaan

bimbingan pranikah yang diterapkan

oleh BP4 KUA Kec. Muara Sabak

Barat dalam mengantisipasi kdrt?

- Apa saja faktor pendukung efektifitas

bimbingan pranikah?

- Apa saja susunan program

kegiatannya?

- Apa saja metode yang digunakan?

- Bagaimana teknis penerapan metode

tersebut?

- Kapan dilaksanakan dan apa

tujuannya?

4. - Efektifitas bimbingan

pranikah dalam

mengantisipasi KDRT

PIMPINAN/PETUGAS KUA

KECAMATAN MUARA SABAK

BARAT:

- Berapa hari dan jam pemberian

bimbingan pranikah yang bapak/ibu

berikan?

- Apa saja materi yang diberikan dalam

Page 86: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

bimbingan pranikah?

- Metode apa yang digunakan dalam

membrikan materi bimbingan

pranikah?

- Siapa saja yang memberikan materi

bimbingan dan apakah ada kriteria

khusus untuk menunjuk narasumber

yang memberikan materi bimbingan

pranikah?

- Apa dampak yang diharapkan dalam

pelaksanaan bimbingan pranikah?

PASANGAN PENGANTIN:

- Apakah sebelumnya telah mendapatkan

bimbingan pranikah?

- Materi apa saja yang didapatkan

selama proses bimbingan pranikah?

- Bangaimana perubahan yang dirasakan

setelah mendapatkan bimbingan

pranikah?

- Apakah bimbingan pranikah membantu

anda dalam mempersiapkan atau

mewujudkan keluarga yang sakinah?

- Apakah bimbingan pranikah membantu

anda mengatasi/menghadapi

permasalahan yang anda alami selama

pernikahan?

- Apakah selama pernikahan terjadi

KDRT?

- Apakah pasangan anda pernah

memukul, menampar, berkata kasar,

pemaksaan berhubungan seksual atau

penelantaran?

- Apa faktor yang menyebabkan KDRT?

- Apakah efektif bimbingan pranikah

dalam mengantisipasi KDRT?

- Apa saja faktor-faktor yang mndukung

efektifitas bimbingan pranikah?

Page 87: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

DOKUMENTASI

(Data Rumah Ibadah)

(Wawanca Bersama Ibu Nuraini)

Page 88: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

(Pengisian Buku Tamu)

(Wawancara Bersama Bapak Abdul Wahab)

Page 89: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

(Wawancara Bersama Bapak Jamaluddin)

(Proses Bimbingan Pranikah)

Page 90: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

(Wawancara Bersama Pasangan Yang Telah Mendapatkan Bimbingan

Pranikah)

Page 91: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

(Pasangan Pengantin Yang Mendapatkan Bimbingan Pranikah)

(Wawancara Bersama Pasangan yang Telah Mendapatkan

Bimbingan Pranikah)

Page 92: EFEKTIFITAS BIMBINGAN PRANIKAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/3110/1/SHELLA PDF FIKS.pdf12. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : Shella Fitriyani

Tempat & Tgl. Lahir : Rantau Rasau, 24 Desember 1998

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Tl. Asai, Rt/Rw. 04/02, Kelurahan Nibung

Putih, Kecamatan Muara Sabak Barat,

Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi

Jambi.

B. Riwayat Pendidikan

S1 : UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi (2020)

SMA : SMKN 1 Tanjung Jabung Timur (2016)

SMP : SMPN 21 Tanjung Jabung Timur (2013)

SD : SDN 63/X Nibung Putih (2010)

C. Riwayat Organisasi/ pekerjaan

1. Bendahara HMJ Bimbingan Penyuluhan Islam tahun 2018-2019

2. Anggota DEMA FU

3. Bendahara Kopri Komisariat UIN STS Jambi

4. Angota PMII