UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN...

122
i UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN MANDI UAP DAN ANAK KOS DUSUN TEGAL PANAS KELURAHAN JATIJAJAR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh SHELLA ANGGARINI 111 09 120 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

Transcript of UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN...

Page 1: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

i

UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI

LINGKUNGAN MANDI UAP DAN ANAK KOS DUSUN

TEGAL PANAS KELURAHAN JATIJAJAR

KECAMATAN BERGAS

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

SHELLA ANGGARINI

111 09 120

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

Page 2: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

ii

SKRIPSI

UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI

LINGKUNGAN MANDI UAP DAN ANAK KOS DUSUN

TEGAL PANAS KELURAHAN JATIJAJAR KECAMATAN

BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

DISUSUN OLEH

SHELLA ANGGARINI

NIM :11109120

Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga, pada tanggal 14 April 2015 dan telah dinyatakan memenuhi

syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Prof. Dr. H. Budiharjo, M. Ag.

Sekretaris Penguji : Dra. Djami’atul Islamiyah, M. Ag.

Penguji 1 : Drs. Ahmad Sultoni, M. Pd

Pengujill : Maslikhah, M. Si.

Page 3: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun
Page 4: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun
Page 5: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

v

MOTTO

“Pendidikan bukan apa- apa yang di terima,

melainkan apa-apa yang didapatkan”

Page 6: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Ayah saya tercinta, Muh Makenun, S.H dan Ibu saya Siti

Mukaromah yang telah mengasuh dan membimbingku dengan

penuh kasih sayang. Semoga Allah SWT melimpahkan kesehatan

bagi mereka.

2. Putraku tercinta Muhammad Kafa Aji Saputra yang menjadi

mentari untuk Mamah, memotivasi Mamah untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

3. dr.Erwinanto S.pog yang telah membantu saya menjadi sehat saat

ini, yang sebelumnya saya melewati masa kritis dimana saya

berjuang hidup, dan kemudian memotivasi saya untuk tetap

berjuang hidup mendidik Kafa dengan penuh kasih sayang dan

agar segera wisuda.

Page 7: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah skripsi yang berjudul “Upaya Pembinaan

Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun Tegal Panas

Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas” dapat penulis selesaikan dengan baik.

Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyusun skripsi

dengan sebaik-baiknya, namun mengingat keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan penulis, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan agar skripsi ini benar-benar dapat menjadi sumbangan pemikiran yang

bermanfaat, terutama bagi mahasiswa berstatus kuliah sambil bekerja.

Kemudian penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang

membantu terselesainya skripsi ini, terutama kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga

3. Ibu Djami’atul Islamiyah S.Ag, M.Ag selaku pembimbing yang telah

mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini.

4. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Kajur PAI IAIN Salatiga.

5. Segenap dosen dan karyawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

yang telah memberikan bekal pengetahuan, sehingga penulis dapat

menyusun skripsi ini.

Page 8: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

viii

6. Rekan-rekan mahasiswa IAIN Salatiga yang telah membantu penelitian

penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akhirnya penulis berdo’a semoga amal dan jasa baik semua pihak

mendapat balasan dari Allah SWT yang setimpal, amin.

Salatiga, 16 Maret 2015

Shella Anggarini

Page 9: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

ix

ABSTRAK

Anggarini, Shella. 2015. Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan

Mandi Uap dan Anak Kos Dusun Tegal Panas Kelurahan Jatijajar

Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Skripsi Jurusan Pendidikan

Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama

Islam Negeri (IAIN). Salatiga.2015.

Kata kunci: Remaja, Pembinaan Keagamaan, Lingkungan Seks Komersial.

Lingkungan menjadi faktor amat penting dalam kehidupan seseorang,

labih-lebih bagi kehidupan Remaja yang dikenal dengan sifat labilnya. Kontribusi

keluarga dan tokoh masyarakat dalam pembinaan keagamaan amat diperlukan

bagi perkembangan keagamaan Remaja, khusus Remaja di lingkungan mandi uap

dan anak kos Dusun Tegal Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas

Kabupaten Semarang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana upaya

pembinaan keagamaan remaja di lingkungan mandi uap dan anak kos Dusun

Tegal Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, 2) Apa

saja faktor pendukung upaya pembinaan keagamaan remaja di lingkungan mandi

uap dan anak kos Dusun Tegal Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas

Kabupaten Semarang, 3) Apa saja faktor penghambat upaya pembinaan

keagamaan remaja di lingkungan mandi uap dan anak kos Dusun Tegal Panas

Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, 4) Apa solusi dari

faktor penghambat upaya pembinaan keagamaan remaja di lingkungan mandi uap

dan anak kos Dusun Tegal Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas

Kabupaten Semarang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan

menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan pengecekan

keabsahan data melalui trianggulasi sumber.

Hasil wawancara ini menyimpulkan bahwa, upaya pembinaan keluarga

secara pribadi seperti mendisiplinkan shalat di rumah secara berjamaah dan

membaca Al-Qur’an setiap habis shalat maghrib. Di samping itu secara

kemasyarakatan pembinaan keagaman remaja di lakukan melalui Tahlil setiap

sabtu malam dan tadarus setiap habis shalat ashar. Faktor pendukung antara lain

kesadaran yang tinggi dari tokoh masyarakat dan keluarga, adanya fasilitas

keagamaan, dan terdapatnya toleransi dari para pekerja seks komersial. Sedangkan

factor penghambatnya adalah lingkungan yang dekat dengan lokalisasi, sikap labil

para Remaja. Dalam hal ini tokoh agama bersinergi dengan para orang tua Remaja

memberi motivasi bagi keterlaksanaanya kegiatan tersebut.

Page 10: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

PENGESAHAN KELULUSAN ii

NOTA PEMBIMBING iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN iv

MOTTO v

PERSEMBAHAN vi

KATA PENGANTAR vii

ABSTRAKSI ix

DAFTAR ISI x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 7

C. Tujuan Penelitian 7

D. Manfaat Penelitian 8

E. Penegasan Istilah 9

F. Metode Penelitian 11

1. Jenis Penelitian 11

2. Kehadiran Peneliti 12

3. Lokasi Penelitian 12

4. Sumber Data 13

5. Metode Pengumpulan Data 14

6. Pengecekan Keabsahan Data 15

Page 11: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

xi

7. Metode Analisis Data 17

G. Sistematika Penulisan 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Upaya Pembinaan Agama dan Jiwa Remaja 20

B. Perkembangan Agama Pada Remaja 26

C. Masalah Remaja dan Pembinaannya 30

BAB III HASIL TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data 38

1. Legenda Desa 38

2. Kondisi Umum Desa 46

3. Kelembagaan Desa 46

B. Temuan Penelitian 47

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

A. Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan

Anak Kos di Dusun Tegal Panas 69

B. Faktor Pendukung Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di

Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos di Dusun Tegal Panas 77

C. Faktor Penghambat Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di

Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos di Dusun Tegal Panas 79

D. Solusi Dari Faktor Penghambat Upaya Pembinaan Keagamaan

Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos di Dusun Tegal

Panas 80

Page 12: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

xii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 82

B. Saran 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun
Page 14: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial

yang cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang

juga mengubah norma-norma, nilai-nilai dan gaya hidup mereka.

Remaja yang dahulu terjaga secara kuat oleh sistem keluarga, adat budaya

serta nilai-nilai tradisional yang ada, telah mengalami pengikisan yang

disebabkan oleh urbanisasi dan industrialisasi yang cepat. Hal ini diikuti

pula oleh adanya revolusi media yang terbuka bagi keragaman gaya hidup

dan pilihan karir. Berbagai hal tersebut mengakibatkan peningkatan

kerentanan remaja terhadap berbagai macam penyakit, terutama yang

berhubungan dengan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk ancaman

yang meningkat terhadap HIV/AIDS. Kasus HIV/AIDS di Propinsi Jawa

Tengah dilaporkan selalu mengalami peningkatan setiap tahun. Jumlah

kasus baru HIV/AIDS tertinggi adalah di kota Semarang (81/110 kasus)

(Buku Profil Kesehatan profinsi Jawa Tengah, 2015, 15 April,

www.dinkesjatengprov.go.id)

Penelitian – penelitian mengenai kaum remaja di Indonesia pada

umumnya menyimpulkan bahwa nilai- nilai hidup kaum remaja

sedang dalam proses perubahan. Remaja Indonesia dewasa ini nampak

lebih bertoleransi terhadap gaya hidup seksual pranikah. Misalnya,

penelitian yang dilakukan oleh berbagai institusi di Indonesia selama

Page 15: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

2

kurun waktu tahun 1993-2002, menemukan bahwa lima sampai sepuluh

persen wanita dan delapan belas sampai tiga puluh delapan persen pria

muda berusia 16-24 tahun telah melakukan hubungan seksual pranikah

dengan pasangan yang seusia mereka 3-5. (Muhammad Mas’ud, 2014 :

99-100) Penelitian-penelitian lain di Indonesia juga memperkuat gambaran

adanya peningkatan risiko pada perilaku seksual kaum remaja. Temuan-

temuan tersebut mengindikasikan bahwa 5%-10% pria muda usia 15-24

tahun yang tidak/belum menikah, telah melakukan aktifitas seksual yang

berisiko 6-9.

Setiap manusia yang hidup di dunia pasti memiliki perjalanan

hidup yang berbeda-beda. Apalagi kehidupan generasi muda pada saat ini

berbeda dengan puluhan tahun yang lalu. Karena faktor keuangan,

kurangnya perhatian orangtua, kurangnya pendidikan formal, kurangnya

pendidikan agama yang selalu menjadi pemicu permasalahan, yang

mengakibatkan kebanyakan remaja memilih jalan yang mudah dan

menghasilkan.

Secara umum usia remaja dikalangan ABG adalah usia yang masih

labil. Kondisi ini tentu memiliki implikasi yang sangat keras bagi

lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini lingkungan dapat memberi efek

negative, namun lingkungan juga dapat memberi efek yang positif bagi

tumbuh kembang kependidikan remaja jika dikaitkan dengan labilitas

mereka. Lalu bagaimana jika lingkungan mereka kurang “mendukung”

seperti lingkungan di mana sebagian dari penduduknya adalah pekerja

Page 16: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

3

seks komersial (saat ini dikenal dengan sebutan panti mandi uap dan anak

kos).

Pada sisi yang lain jika secara psikologi keagamaan remaja masih

sangat mengacu pada tradisi kejiwaan mereka yang masih labil tersebut,

maka dalam konteks ini (zakiyah darajat: 1976: 132). Memberi ciri tentang

keberagamaan remaja dengan sifat ambievalen (majumundur). Artinya

remaja masih mengalami ketidakstabilan emosi dan keinginan untuk maju,

kadang mereka merasa hebat dengan tubuh mereka namun terkadang

mereka merasa jauh dengan Tuhan.

Dengan memahami ambivalensi keagamaan remaja tersebut tentu

dibutuhkan lingkungan yang kuat dan kondusif dalam artian Religious.

Bukankah secara normative Islam mengajarkan bahwa lingkungan

menjadi sangat penting dalam keberagamaan remaja.

Ajaran tersebut di atas menjadi sangat relevan jika dikaitkan

dengan potret keagamaan remaja di lingkungan panti mandi uap dan anak

kos Dusun Tegal Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten

Semarang tersebut. Sebagai orang tua mereka bekerja tidak terlalu jauh

dari panti mandi uap.

Melihat realita sekarang ini banyak generasi muda yang di

dominasi para remaja kurang mendapat perhatian dari keluarga, karena

kesibukan orangtua. Sehingga orangtua menyerahkan urusan pendidikan

putra putrinya di sekolah saja. Padahal seharusnya pendidikan paling dasar

dan penting adalah pendidikan keluarga. Orang tua memiliki kewajiban

Page 17: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

4

membekali anak dengan ilmu-ilmu keagamaan, sopan santun, dan

mengajarkan anak bersosialisasi dengan baik. Dengan bekal yang kuat dari

orang tua anak akan lebih mudah bersosialisasi dengan masyarakat

sehingga tidak ada hal-hal yang diluar dugaan terjadi, khususnya bagi

remaja. Karena remaja rentan sekali dengan hal-hal di luar lingkungan

keluarga.

Remaja yang labil sangat mudah dimanfaatkan oleh orang-orang

yang tidak bertanggung jawab yang hanya memanfaatkan para remaja

untuk dijual saja dan biasanya adalah para remaja yang mempunyai

banyak masalah. Karena remaja seperti itu biasanya ditawarkan pekerjaan

apapun jarang sekali menolak. Menjadi Pekerja mandi uap pun tidak

keberatan. Karena mengetahui hasil yang maksimal tanpa kerja lama,

maka mereka memilih terjun ke lembah hitam. Tanpa berfikir baik buruk

pekerjaan, resiko yang akan dihadapi, mereka hanya memikirkan

kebahagiaan pribadi.

Pada hakikatnya setiap manusia memiliki potensi dasar yakni

unsur jasmani, rohani, dan akal. Potensi tersebut dapat berkembang jika

ada perkembangan melalui pendidikan yang sesuai dengan apa yang di

harapkan. Akan tetapi banyak remaja yang menganggap pendidikan

bukanlah yang utama akan tetapi, ekonomi yang lebih itu terbaik.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia

yang lahir di muka bumi. Karena pendidikan adalah dasar untuk

mengembangkan potensi pada setiap manusia. Tentu saja dengan harapan

Page 18: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

5

dan tujuan yang baik agar menjadi manusia yang baik di mata Tuhan Yang

Maha Esa dan di mata masyarakat.

Pendidikan agama juga sangat penting untuk generasi muda agar

memiliki jiwa yang kuat dan menjadi acuan untuk menjalankan perintah

Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Agama juga menjadi motivasi untuk

setiap manusia agar selalu menanamkan budi yang luhur, kepribadian baik

yang dapat di jadikan contoh, dan menjadi kesempatan agar manusia

menjadi insan yang memiliki iman teguh dan insan yang bertakwa.

Pendidikan agama menanamkan moral yang penting bagi kehidupan di

dunia sebagai bekal menghadap Tuhan.

Pada remaja masih memliki bakat yang memengaruhi temperamen

(menjadi pemarah, hiperaktif, mudah terpengaruh keadaan) dan

ketidakmampuan remaja untuk menyesuaikan diri. Dan faktor lingkungan

juga sangat mempengaruhi perubahan perilaku remaja seperti yang

dikemukakan oleh Philip Graham yang lebih mendasarkan teorinya pada

pengamatan empiris dari sudut kesehatan mental anak dan remaja (Dr.

Sarlito Wirawan Sarwono,199).

Sesungguhnya anak adalah pengikat hati dalam keluarga, yang

diamanatkan oleh Allah kepada bapak dan ibu mereka. Anak-anak adalah

sumber kebahagiaan, namun sebaliknya anak juga bisa menjadi fitnah bagi

kedua orang tuanya (Djami’atul Islamiyah, Pendidikan Agama Bagi Anak,

hlm 1). Sebagaimana firman Allah:

Page 19: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

6

“Dan ketahuilah Sesungguhnya harta bendamu, dan anak-anakmu

adalah fitnah, dan sesungguhnya disisi Allahlah pahala yang besar”(Q.S.

Al-Anfal:28)

Maka hal tersebut menjadi keprihatinan bagi orang tua agar dapat

menjaga anak-anaknya dan dapat di arahkan menjadi insan yang baik dan

berguna. Orang tua harus mewaspadai perilaku anak yang sudah menjadi

remaja. Tidak mudah mendidik anak, apalagi pendidikan agama.

Dikarenakan pendidikan bukan hanya sekedar mengajarkan pengetahuan

agama, tetapi juga ditujukan kepada pembinaan tingkah laku sesuai

dengan ajaran agama (Zakiyah Darajat,1976:133).

Seperti yang kita ketahui bahwa bentuk perlakuan dari orang tua

akan mempunyai pengaruh tertentu pula bagi anak. Perlakuan kasar

membawa pengaruh yang berbeda dari perilaku yang lembut. Hubungan

yang penuh kasih sayang dari orang tua (Zakiyah Darajat, 1976:72).

Uraian tersebut diatas menyimpulkan beberapa hal, seperti

pentingnya pendidikan agama dalam kehidupan Remaja yang secara

psikologis masih dapat dikatakan labil, juga persoalan sikap dan bentuk

perlakuan orang tua dan pengaruhnya. Pentingnya faktor lingkungan yang

kondusif bagi pendidikan agama remaja.

Persoalannya adalah bagaimana jika remaja itu hidup di tengah-

tenggah lingkungan yang dapat di katakan kurang mendukung ? Apakah

dibutuhkan pola khusus pembinaan keagamaan mereka ? inilah yang

Page 20: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

7

kemudian mendukung penulis untuk melakukan penelitian tentang

“UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN

MANDI UAP DAN ANAK KOS DUSUN TEGAL PANAS KELURAHAN

JATIJAJAR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka dapat diambil

beberapa pokok permasalahan yang perlu dikaji lebih lanjut,antara lain:

1. Bagaimana upaya pembinaan keagamaan remaja di lingkungan mandi

uap dan anak kos Dusun Tegal Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan

Bergas Kabupaten Semarang?

2. Apa saja faktor pendukung upaya pembinaan keagamaan remaja di

lingkungan mandi uap dan anak kos Dusun Tegal Panas Kelurahan

Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang?

3. Apa saja faktor penghambat upaya pembinaan keagamaan remaja di

lingkungan mandi uap dan anak kos Dusun Tegal Panas Kelurahan

Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang?

4. Apa saja Solusi dari faktor penghambat upaya pembinaan keagamaan

remaja di lingkungan mandi uap dan anak kos Dusun Tegal Panas

Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang?

C. Tujuan Penelitian

Dengan mengungkapkan uraiann tersebut, maka tujuan penulisan

skripsi ini adalah:

Page 21: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

8

1. Untuk mengetahui upaya pembinaan keagamaan mandi uap dan anak

kos Dusun Tegal Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas

Kabupaten Semarang.

2. Untuk mendiskripsikan faktor pendukung upaya pembinaan

keagamaan remaja di lingkungan mandi uap dan anak kos Dusun Tegal

Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.

3. Untuk mengetahui faktor penghambat upaya pembinaan keagamaan

remaja di lingkungan mandi uap dan anak kos Dusun Tegal Panas

Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

wacana keilmuan khususnya terkait dengan upaya pembinaan

keagamaan remaja di lingkungan mandi uap dan anak kos Dusun Tegal

Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.

2. Secara Praktis

a. Untuk Masyarakat dan Remaja

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

tentang kiat- kiat pembinaan keagamaan remaja yang sudah di

laksanakan di Dusun Tegal Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan

Bergas Kabupaten Semarang. Sehingga dapat menjadi model

percontohan dan sekaligus bahan analisis di mas depan. Sementara

manfaat praktis bagi remaja penelitian ini di harapkan dapat

Page 22: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

9

memberikan semangat dan motivasi unruk terus mengembangkan

intensitas keagamaan mereka.

b. Bagi Lembaga IAIN

Penelitian ini di harapkan menjadi bahan kajian dalam

kebijakan-kebijakan yang berbasis kemasyarakatan agar peran

serta lembaga ini lebih dapat dirasakan secara luas. Dalam bentuk

pendampingan-pendampingan atau pembinaan-pembinaan yang

selaras dengan program besar lembaga.

E. Penegasan Istilah

Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman yang pasti serta

untuk menetukan arah yang jelas dalam menyusun skripsi ini, maka

penulis memberikan penegasan dan maksud penulisan judul sebagai

berikut:

1. Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di lingkungan pekerja seks

komersial

Pembinaan adalah suatu kegiatan untuk mempertahankan dan

menyempurnakan sesuatu hal yang telah ada sebelumnya (Syukir,

1983:220).

2. Keagamaan Remaja Di Lingkungan Pekerja Seks Komersial.

Keagamaan berasal dari kata agama yaitu serangkaian perintah

Tuhan tentang perbuatan dan akhlak yang dibawa oleh para Rasul,

untuk menjadi pedoman bagi umat manusia (Tahthabi’i, 1989:23)

Page 23: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

10

Menurut apa yang disampaikan (Zakiah Darajat, 1990:23)

Masa remaja adalah masa peralihan diantar masa kanak-kanak dan

dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa

berkembnag fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka

bukanlah anak-anak baik bentuk ataupun cara berfikir atau bertindak,

tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

Dalam kontek ini keagamaan yang akan di gali adalah pada

dimensi ritual, yang mencakup tentang solat, membaca al-qur’an,

kegiatan keagamaan seperti pengajian, keterlibatan remaja dalam

kegiatan hari-hari besar islam maupun dalam kegiatan sosial lainnya.

Kajian tentang perkembangan agama remaja tidak bisa di

lepaskan dari berbagai faktor yang terjadi dalam perkembangan remaja

itu sendiri. Sebagaimana telah disinggung, remaja adalah masa yang

penuh dengan kegoncangan,bergejolak berbagai perasaan, konflik dan

berbagai kebimbangann (Doubt and conflict). Diantara konflik yang

membingungkan dan menggelisahkan remaja adalah pertentangan

antara ide-ide keagamaan yang diajarkan dengan tingkah laku itu

sendiri antara nilai-nilai agama yang mereka pelajari dengan realitas

ekternal yang diamati termasuk tindakan orangtua, guru, para

pemimpin dll (Djami’atul Islamiyah, 2012:71)

Lingkungan mandi uap dan anak kos yaitu suatu komunitas

masyarakat di mana sebagian besar anggota masyarakatnya berprofesi

sebagai pekerja seks komersial. Dari uraian di atas maka yang di

Page 24: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

11

maksud dengan judul penelitian ini adalah bagaimana bentuk

pembinaan remaja yang tinggal di sekitar komunitas mandi uap dan

anak kos dalam hal ini di dusun Tegal panas Kelurahan Jatijajar

Kecamatan bergas Kabupaten Semarang.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis

penelitian kualitatif. Yang dapat diartikan sebagai penelitian yang

tidak menggunakan perhitungan. Penelitian kualitatif menurut Kirk

dan Milner adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam

kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

dalam bahasannya dan peristilahannya (Moleong, 2008:4).

Sedangkan penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

mendefinisikan “Metodologi Kualitatif” sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan hasil deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moloeng, 2008: 4).

Penelitian kualitatif bersifat generating theory bukan hipotesis testing.

Sehingga teori yang duhasilkan bukan teori substantif dan teori-teori

yang diangkat dari dasar. Dalam penelitian kualitaitf ini penulis hanya

mencari gambaran dan data yang bersifat deskriptif yang berada di

lingkungan lokalisasi Tegal Panas Desa Jatijajar Kec. Bergas Kab.

Semarang Tahun 2015.

Page 25: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

12

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul

data dan sebagai instrumen aktif dalam upaya mengumpulkan data-

data di lapangan. Sedangkan instrument pengumpulan data yang lain

selain manusia adalah 11 berbagai bentuk alat-alat bantu dan berupa

dokumen-dokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menujang

keabsahan hasil penelitian, namun berfungsi sebagai instrumen

pendukung, oleh karena itu kehadiran peneliti secara langsung di

lapangan sebagai tolak ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang

ditelit, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan

informan atau sumber data lainnya di sisn mutlak diperlukan.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian di laksanalan di lingkungan lokalisasi Dusun Tegal

Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

Provinsi Jawa Tengah. Adapun letaknya geografisnya sebagai berikut.

Letaknya di Jalan Soekarno-Hatta Km 29 Bergas atau bersebelahan

dengan SPBU Tegal Panas dan 5Km dari terminal Bawen. Selain tiu

juga terletak di pinggir jalan utama Solo-Semarang serta didepannya

terdapat kantor SAMSAT Klepu dan RS KEN SARAS. Jadi mudah

sekali untuk dijangkau karena terletak di pinggir jalan. Adapun

peneliti memilih lokasi lokalisasi Tegal Panas karena ada prihatin yang

sangat mendalam dengan melihat fenomena yang ada dari hari

Page 26: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

13

semakin bertambahnya tempat karaoke plus-plus dan semakin dikenal

oleh warga dari daerah lain.

4. Sumber Data

a. Data Primer

Yaitu data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan

atau tempat penelitian. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber

data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau

mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan

informasi langsung tentang Upaya Pembinaan Kemberagamaan

Remaja Di Lingkungan Pekerja Seks Komersial di Dusun Tegal

Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

Tahun 2015. Adapun sumber data langsung penulis dapatkan dari

tokoh agama di sekitar sekaligus dari para PSK di Dusun Tegal

Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

Tahun 2015.

b. Data Sekunder

Yaitu data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai

macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi, buku

harian, notula rapat perkupulan, sampai dokumen-dokumen resmi

dari instansi pemerintah. Data ini dapat berupa majalah, bulletin,

publikasi dari berbagai organisasi, hasil-hasil studi, hasil survey,

studi historis dan sebagainya. Peneliti menggunakan data sekunder

ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang

Page 27: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

14

telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan para

remaja.

5. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka

(face to face) dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan

oleh dua pihak, yaitupewancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Suprayogo & Tobroni,

2003:172). Adapun teknik ini penulis gunakan untuk mencari data

tentang Upaya Pembinaan Keberagamaan Remaja di lingkungan

mandi uap dan anak kos di Dusun Tegal Panas Kelurahan Jatijajar

Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Wawancara ini penulis

lakukan pada tokoh-tokoh masyarakat, para orangtua, dan remaja.

b. Observasi

Observasi merupakan salah satu metode utama dalam

penelitian sosial keagamaan terutama pada penelitian kualitatif.

Secara umum observasi adalah penglihatan atau pengamatan.

Sedangkan secara khusus dalam dunia penelitian, observasi adalah

mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari

jawab, mencari bukti terhadap fenomena sosial-keagamaan selama

beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang diobservasi,

dengan mencatat, merekam dan memotret guna penemuan data

Page 28: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

15

analisis (Suprayogo & Tobroni, 2003:167). Adapun pada teknik ini

penulis gunakan untuk mencari data tentang upaya pembinaan

keberagamaan remaja di lingkungan mandi uap dan anak kos di

Dusun Tegal Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas

Kabupaten Semarang.

c. Dokumentasi

Sejumlah besar data dan fakta tersimpan dalam bahan dan

yang berbentuk dokumentasi. Dokumen merupakan bahan tertulis

atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas

tertentu (Suprayogo & Tobroni, 2003:164). Sebagian besar data

yang tersimpan adalah berbentuk surat-surat, catatan harian,

cenderamata, laporan, artefak, foto dan sebagainya.

Sifat utama data ini tidak terbatas pada ruang dan waktu

sehingga memberi peluang kepada peneliti unutk mengetahui hal-

hal yang pernah terjadi diwaktusilam. Teknik ini penulis gunakan

untuk memuat data atau data gambar mengenai upaya pembinaan

keberagamaan remaja di lingkungan mandi uap dan anak kos di

Dusun Tegal Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas

Kabupaten Semarang.

6. Pengecekan Keabsahan Temuan

Ada empat criteria yaitu: kepercayaan (kreadibility), keteralihan

(transferability), ketergantungan (dependability), kepastian

Page 29: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

16

(konfermability). (Moleong, 2008:324). Akan tetapi dalam penelitian

ini, peneliti memakai tiga macam antara lain sebagai berikut:

a. Kepercayaan (kreadibility)

Kreadibilitas data dimaksudkan untuk membuktikan data

yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan sebenarnya, ada

beberapa teknik untuk mencapai kreadibilitas ini antara lain; teknik

triangulasi, sumber, pengecekan anggota, perpanjangan kehadiran

peneliti dilapangan, diskusi teman sejawat dan pengecekan

kecakupan refrensi.

b. Ketergantungan (dependability)

Kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan

terjadinya kemungkinan kesalahan dalam mengumpulkan dan

menginterprestasikan data sehingga data dapat dipertanggung

jawabkan secara ilmiah. Lebih jelasnya adalah dikarenakan

keterbatasan pengalaman, waktu dan pengetahuan dari penulis

maka cara untuk menetapkan bahwa proses penelitian ini dapat

dipertanggung jawabkan melalui audit dependability oleh auditor

independent oleh dosen pembimbing.

c. Kepastian (konfermability)

Kriteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian yang

dilakukan dengan cara mengecek data dan informasi serta

interprestasi hasil penelitian yang didukung oleh materi yang ada

pada pelacakan audit.

Page 30: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

17

7. Metode Analisis Data

Penelitian ini bersifat kualitatif, artinya menggunakan data yang

dinyatakan secara verbal dan kualifikasinya secara teoritis. Sedangkan

pengolahan datanya dilakukan secara rasional dengan menggunakan

pola induktif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan

deskriptif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data-

data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau orang-orang dari

pelaku yang dapat diamati dengan tujuan untuk menggambarkan

keadaan atau status fenomena dari data-data yang diperoleh dari obyek

penelitian, yang kemudian dilakukan analisis dengan cara:

a. Mendriskripsikan data dari informan.

b. Memilah-milah sesuai dengan analisis penelitian kemudian

dianalisis oleh penulis.

c. Disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian.

G. Sistematika Penulisan

Pelaksanaan peneliti ada empat tahap yaitu: tahap sebelum

kelapangan, tahap pekerja lapangan, tahap analisis data dan tahap

penulisan laporan. Dalam penelitian ini tahap yang ditempuh adalah

sebagai berikut:

a. Tahap Sebelum Ke Lapangan

Tahap ini meliputi kegiatan penetuan fokus, penyesuaian

paradigma dengan teori, penjajakan alat peneliti, mencakup

observasi lapangan dan pemohonan ijin kepada subyek yang

Page 31: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

18

diteliti, konsultasi fokus penelitian dan penyusunan usulan

penelitian.

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

Tahap ini meliputi pengumpulan bahan-bahan yang

berkaitan dengan perilaku kebiasaan keagamaan Islam pada tokoh

masyarakat, orang tua, adan remaja di lingkungan panti mandi uap

dan anak kos Dusun Tegal Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan

Bergas Kabupaten Semarang . Data tersebut diperoleh dengan

observasi, wawancara dan dokementasi.

c. Tahap analisis data

Tahap analisis data, meliputi analisis data baik yang

diperoleh melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi

dengan tokoh masyarakat,orang tua, dan remaja. Kemudian

dilakukan penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan

yang diteliti selanjutnya melakukan pengecekan keabsahan data

dengan cara mengecek sumber data yang didapat dan metode

perolehan data, sehingga data benar-benar valid sebagai dasar dan

bahan untuk memberikan makna data yang merupakan proses

penentuan dalam memahami konteks penelitian yang sedang

diteliti.

d. Tahap penulisan laporan

Tahap ini meliputi : kegiatan penyusunan hasil penelitian

dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data. Setelah itu

Page 32: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

19

melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing

untuk mendapatkan perbaikan dan saran-saran demi kesempurnaan

skripsi yang kemudian ditindak lanjuti hasil bimbingan tersebut

dengan penulis skripsi yang sempurna. Langkah terakhir

melakukan penyusunan kelengkapan persyaratan untuk ujian

skripsi.

Page 33: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

20

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kiat Pembinaan Agama dan Jiwa Remaja

Menurut zakiah darajat dari segi perkembangan jiwa keagamaan,

masa remaja dapat dikatakan berada diantara umur 13 dan 21 tahun.

Pertumbuhan terjadi disegala bidang, sehingga remaja terpaksa

melakukan penyesuaian diri terhadap pertumbuhan yang kadang-kadang

cepat, tidak serasi, tidak seimbang dan tidak dipahami ( Zakiah

Darajat,1975:128)

Dalam kontek remaja, masih menurut Zakiah, peran para mubaligh

(tokoh agama) sangatlah penting, bahkan dapat menentukan, apakah

remaja akan betul-betul menjadi orang yang beriman dan tekun

menjalankan ajaran agama dalam hidupnya ataukah karena mubaligh

kurang bijaksana dan kurang mampu menyelami jiwa remaja yang di

hadapinya itu, mereka akan acuh tak acuh terhadap agama. Oleh karena itu

setiap mubaligh harus selalu menyadari dan ingat keistimewan-

keistimewaan dan persoalan-persoalan yang diadapi oleh remaja yang

dibinanya itu

Sekedar untuk bahan pemikiran dan pedoman sederhana bagi para

mubaligh (Zakiah Darajat, 1975:85-93) mencoba mengumukakan

beberapa pokok yang meungkin dapat digunakan dalam membina jiwa dan

agama remaja sebagai berikut :

Page 34: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

21

1. Tunjukan pengertian dan perhatian remaja

Sering kali remaja merasa kurang dimengerti oleh

orang dewasa, terutama oleh orang tuanya. Merasa tidak

dimengerti itu, sangat berat dan kurang menyenangkan

bagi remaja. Sehingga mereka menjauh dari orang dewasa,

lari dari orang tua untuk berkumpul dan bergabung dengan

teman-temanya sebaya yang snasib dan sependeritaan

dengan dia. Dari sana timbul bermacam-macam

perkumpulan remaja yang biasanya tertutup terhadap orang

dewasa, atau yang disebut gang-gang.

2. Bantulah remaja untuk mendaptkan rasa aman

Pada umumnya Remaja merasa kurang aman dalam

hidupnya, terutama kalau ia datang dari keluarga yang

kurang harmonis, sering bertengkar atau sering

memarahinnya. Di samping pandangan ke masa depan

yang tidak atau kurang pasti. Baik dia bersekolah atau

tidak, terutama daam masyarakat kota besar yang

memerlukan persyaratan hidup, terutama dalam masyarakat

kota besar ynag memerlukan persyaratan hidup, jauh lebih

berat dari pada mereka yang hidup di desa. Ditamah pula

dengan sisitim pendidikan yang tidak memberikan

kepastian bagi mereka. Andaikata mereka bersekolah telah

di tingkat menengah atau akademi, pengetahuan yang

Page 35: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

22

mereka capai, belum tentu membawa jaminan bagi

kehidupan mereka kelak, karena dalam masyarakat

bertumpuk sudah orang-orang tamatan sekolah menengah,

bahkan akademi yang tidak mendapat pekerjaan. Dia akan

merasa bahwa bekal ilmu atau senjata yang akan

dibawanya untuk memasuki perjuangan hidup masih masih

jauh dari cukup seangkan persaingan semkin banyak dan

berat.

Maka dalam keadaan tergoncang dan cemaas akan

memudahkan Remaja untuk tersesat dan terjatuh dalam

berbagai gangguan. Mungkin dalam keadaan ini Remaja

akan cenderung nakal karna banyaknya khayalan untuk

melakukan peyimpangan.

3. Timbulkan pada remaja rasa, bahwa dia disayang

Tidak jarang Remaja merasa dibenci oleh orang

tuanya, karena kelakuan dan sikapnya dianggap tidak

sopan atau karena melkukan dan sikapnya yang dianggap

tidak sopan atau menjadi berubah, dari halus, lunak dan

patuh menjadi keras dan sukar di kendalikan. Merasa tidak

disayangi oleh orangtua, mudah menjalar kepada orang

dewasa lainnya, sehingga mereka merasakan kehidupannya

yang gersang dan jauh dari kasih sayang. Apabila mereka

sering dicela, dimarahi, atau diperlakukan kasar oleh

Page 36: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

23

orangtua atau orang dewasa lainnya. Maka sikap mereka

akan berubah menjadi sikap anti pati dan akadan-kadang

menentang. Dari menentang orang tua, Bersambung

kepada menentang para pemimpin dan semua orang

dewasa, bahkan mungkin menentang Tuhan.

4. Hargai dan hormati mereka

Di antara kebutuhanyang agak menonjol pada umur

remaja itu adalah keutuhan akan rasa harga diri dan

pengakuan sosial. Oleh karena itu pertumbuhan

pertumbuhan jasmani yang tidak seimbang dan

perkembangan jiwa yang kadang-kadang menyebabkan

mereka merasa rendah diri, maka hal itu biasanya

menyebabkan mereka mudah merasa tersinggung dan

merasa kurnag diargai, celaaan atau kritikan-kritikan yag

ditujukan kepada pribadinya atau pakaiannya, tingkah,

laku, gayanga, dan sebagainya, seringkali ditanggapi oleh

Remaja dengan perasaan sungguh-sugguh, sehingga ia

merasa terhina atau merasa di remehkan.

5. Berilah remaja kebebasan dalam batas-batas tertentu

Rasa bebas merupakan jiwa yang pokok pula dalam

kehidupan seseorang. Apabila Remaja merasa bahwa

kebebasannya dihalangi dan dibatasi dengan ketentuan-

ketentuan dan aturan-aturan yang tidak mengindahkan rasa

Page 37: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

24

hati dan kebutuhan jiwanya, maka remaja juga akan

berontak terhadap aturan dan keentuan-ketentuan yang

kaku itu. Teutama dalam mengungkapka perasaan dan

pendapat. Apabila remaja dikekang dan tidak di

perbolehkan mengeluarkan pendapat dan perasaannya, dia

akan mersa terkekang dan frustasi. Tekanan perasaa itu

akan bertumpuk satu sama lain apabila tidak segera di

selesaikan. Tidak jarang ledakan-ledakan emosi remaja itu,

beakibat tidak baik, kadang-kadang merupakan tantangan

atau serangan yang tidak menentu arah, sehigga berupa

pengrusakan-pengsrusakan.

6. Timbulkan pada remaja rasa butuh akan agama

Sesungguhnya Remaja itu membutuhkan agama,

tetapi, karena mungkin pendidikan yang dilaluinya waktu

kecil dulu tidak membantunya utuk itu, maka kebutuhan itu

tidak terasa. Akan tetapi kegoncangan jiwa yang

disebabkan oleh berbagai masalah dan keadaan mang telah

kita sebutkan terdahulu, akan membawanya kepada

mencari sesuatu atau kekuatan luar yang dapat

menolongnya.

Page 38: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

25

7. Usahakan Agar Mereka Merasa Berhasil

Merasa berhasil dalam segala usaha, termasuk

kebutuhn jiwa yang pokok dalam kehidupan manusia.

Lebih-lebih lagi remaja yang sering merasa kurang yakin

akan dirinya. Keberhasilan itu akan menmbah semangat

untuk berusaha melakukan berbagai kegiatan agar

mencapai hasil lebih jauh. Berhasil dalam hal ini tidak

terbatas dalam masalah materi kan tetapi lebih banayk

menyangkut soal-soal yang bersifat benda. Misalnya dia

berhasil melalui ujian di sekolah, berhasil dalam olah raga,

dalam musik, dalam kegiatan keagamaan, dalam berbagai

kegiatan soial. Itulah barangkali yang menyebabkan remaja

di desa atau di kampung, jarang yang nakal, bahkan

mungkin tidak ada kenakalan seperti yang kita kenal di

kota-kota besar itu.

8. Konsultasi lebih menarik dari ceramah

Ceramah yang biasnya disampaikan dengan cara

biasa, dalam bentuk nasihat, saran-saran, peringatan-

peringatan, biasanya kurang menarik bagi Remaja.

Ceramah juga dapat menarik akan tetapi hendaklah isinya

menyangkut problema-problema yang mungkin dirasakan

oleh Remaja dengan cara seolah-olah dalam konsultasi

Jiwa.

Page 39: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

26

Seorang pembina atau pendidik, mempunyai tanggung jawab

sangat besar dalam membina agar selalu melaksanakan perbuatan-

perbuatan yang baik, bersikap sopan, menghargai orang lain dan

sebagainya. Cara meningkatkan pola pembinaan keberagamaan

remaja di lingkungan mandi uap dan anak kos menurut Abdullah

Nashih Ulwan sebagai berikut:

a. Pendekatan dengan keteladanan

b. Pendekatan dengan adat kebiasaan

c. Pendekatan dengan nasihat

d. Pendekatan dengan memberikan perhatian

e. Pendekatan dengan memberikan hukuman

B. Perkembangan Agama Pada Remaja

Masa Remaja adalah masa peralihan dan masa kanak-kanak, yang

penuh ketergantungan ke masa dewasa yang matang dan mandiri. Para

psikolog sependapat dalam menentukan permulaan masa remaja yaitu

dengan di mulainya kegoncangan, yang ditandai dengan datangnya haid

(menstruasi) pertama bagi wanita dan mimpi basah pada pria. Kejadian

yang menentukan ini sebagaimana ditulis Zakiah Darajat tidak sama antara

satu anak dengan yang lainnya, ada yang mulai dari umur 12 tahun , ada

yang sebelum itu dan ada pula yang umur 13 tahun. Sementara tentang

berakhirnya masa remaja para ahli berbeda pendapat, ada yang

menyatakan umur 18 tahun, 21 tahun, dan ada pula yang menentukan

sampai 25 tahun. Tentu saja hal ini adalah wajar bila di kaitkan dengan

Page 40: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

27

kondisi masing-masing masyarakat. Akan tetapi sekalipun ada perbedaaan

dalam menentukan batas akhir masa Remaja, para ahli umumnya

mengambil patokan umur ± 13-21 tahun sebagai umur atau masa remaja

(Djami’atul Islamiyah, 2013:70).

Sehingga secara khusus Studi Psikologi Agama menjelaskan

tentang berbagai faktor yang mempengaruhi keagamaan remaja, seperti

yang di kemukakan (Djami’atul Islamiyah, 2013:70-75) dalam mengkaji

tentang perkembangan agama Remaja itu tidak lepas dari berbagai faktor

yang terjadi dalam perkembangan remaja itu sendiri, W. H. Clarck

menyebut berbagai faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Pertumbuhan Ide dan Mental

Pertumbuhan tentang pengertian tentang ide, agama, sejalan

dengan pertumbuhan kecerdasan, pengertian tentang hal yang abstrak

yang tidak dapat dirasakan atau dilihat langsung seperti persepsi

tentang akhirat, surga, neraka dll, baru baru dapat diterima oleh anak

apabila pertumbuhan kecerdasannya telah memungkinnkan untuk itu.

Sementara kemampuannya untuk mengambil kesimpulan yang abstrak

dari fakta-fakta yang ada baru tampak pada usia 14 tahun, itu sebabnya

mengapa pertanyaan-pertanyaan atau kecenderungan-kecenderungan

kebimbangan menjadi lebih menonjol pada remaja ketimbang pada

anak-anak. Oleh karenanya tidak jarang ide pokok-pokok ajaran agama

ditolak oleh anak yang meningkat ke usia Remaja, bahkan kadang-

kadang mereka menjadi bingung beragama.

Page 41: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

28

2. Pertumbuhan Emosi

Emosi memegang peranan penting dalam sikap dan tingkah laku

agama. Menurut Clark tidak ada satu sikap atau perilaku agama

seseorang yang dapat diteliti tanpa memperhatikan emosinya. Clark

juga mengemukakan bahwa faktor lain yang ikut mempengaruhi

kegoncangan emosi remaja adalah tradisi agama yang di dalammnya

terdapat konsekuensi-konsekuensi nilai.

3. Pandangan Masyarakat dan Pengaruhnya Pada Agama Remaja

Yang dimaksud dengan pandangan masyarakat di sini adalah

bagaimana suatu masyarakat menyikapi remaja. Sikap-sikap

masyarakat tersebut akan mempengaruhi perkembangan perilaku

keagamaan mereka. Seperti yang di kemukaakan Clark “at this time

second life consciousness normally becomes very acute..” Konsep dan

pandangan orang-orang dewasa ikut menjadi unsur yang menentukan

apakah remaja merasa aman atau tidak dalam suatu masyarakat.

4. Perkembangan Moral dan Agama

Idealnya antara moral dan agama memiliki hubungan yang erat,

Clark mengatakan “but the two are closely associated”. Diantara

remaja ada yang bertambah rajin beribadah apabila merasa bersalah,

semakin besar kesalahannya semakin banyak pula ibadahnya.

Sebaliknya semakin rasa berdosa itu berkurang semakin pula

ibadahnya menurun.

Page 42: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

29

5. Sikap dan Interes Remaja Pada Agama

Menyimpulkan dari tulisan Clark tentang sikap dan interes

remaja pada agama sebagai berikut (Djami’atul Islamiyah, 2013: 74-

75).

a. Percaya ikut-ikutan

Cara beragama yang ikut-ikutan ini merupakan

lanjutan dan cara beragama pada masa kanak-kanak.

Kondisi semacam ini biasanya terjadi pada usia remaja

pertama (umur 13-16 tahun) kemudian kepada cara-cara

yang lebih kritis.

b. Percaya dengan kesadaran

Setelah kegoncangan remaja pertama agak reda,

yaitu ± usia 16 tahun, remaja mulai cenderung untuk

meninjau ulang cara-cara beragama di masa kecil.

Kepercayaan tanpa pengertian, patuh dan tunduk kepada

ajaran tanpa komentar atau alasan tidak lagi memuaskan

mereka.

c. Percaya tapi agak ragu

Kebimbangan remaja terhadap agama berbeda satu

sama laiinya sesuai dengan kepribadian mereka masing-

masing. Ada yang mengalami kebimbangan ringan, yang

dengan cepat dapat diatasi dan ada yang sangat berat

Page 43: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

30

sampai kepada berpindah agama. Kebimbangan dan

kegoncangan keyakinan yang terjadi sesudah

perkembangan kecerdasan selesai itu, tidak dapat di

pandang sebagai kejadian yang berdiri sendiri, tetapi

berhubungan dengan segala pengalaman dan proses

pendidikan yang dilaluinya sejak kecil. Kecenderungan ini

umumnya terjadi sekitar usia 17-20 tahun.

d. Tidak percaya pada Tuhan

Salah satu perkembangan yang mungkin terjadi

pada masa remaja adalah tidak mempercayai adanya Tuhan.

Perkembangan ini sebenarnya memiliki akar atau sumber

pada masa kecilnya. Apabila seorang anak merasa tertekan

oleh kekuasaan orang tua kepadanya, maka ia telah

memendam suatu tantangan terhadap kekuasaan orang tua,

dan selanjutnya kekuasaan terhadap siapapun. Setelah usia

remaja dicapainya, tantangan itu akan terekspresi dalam

bentuk menentang Tuhan. Bahkan menentang wujudNya,

ketidakpercayaan yang sungguh-sungguh ini terjadi

sebelum umur 20 tahun.

C. Masalah Remaja dan Pembinaannya

Masalah Remaja sebenarnya bukannlah masalah baru, dan bukan

pula masalah satu bangsa saja, tapi masalah yang dihadapi oleh setiap

bangsa, bahkan setiap manusia yang diberi oleh Tuhan umur sampai

Page 44: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

31

kepada sempat melalui masa yang dinamakan remaja itu. Karena ia

menyangkut keseluruhan aspek kehidupan dari setiap orang yang melalui

usia tersebut, mulai dari aspek jasmaniah, sampai kepada aspek rohaniah

(mental) dan sosial. Hanya segi-segi yang menonjol pada seseorang atau

suatu masa, bahkan suatu bangsa atau masyarakat tentu berbeda.Sehingga

menimbulkan perbedaan pula dalam pengertian tentang apa yang

dimaksud dengan remaja itu. Tiap cabang ilmu mempunyai disiplinnya

sendiri, dan tujuan yang hendak dicapainya. Bahkan dalam suatu cabang

ilmupun para ahlinya tidak mempunyai kesepakatan bulat tentang batas-

batas umur yang dimaksud dengan remaja itu.

Dalam hal masalah yang di hadapi Remaja (Zakiah Darajat,

1975:113-116) mengemukakan berbagai masalah yang dihadapi Remaja,

antara lain:

1. Masalah yang menyangkut jasmani

Pada permulaan masa remaja kira-kira antara 13 dan 16 tahun,

terjadi pertumbuhan jasmaniah dari anak menjadi dewasa, tubuhnya

segera menyerupai tubuh orang dewasa dalam masa yang relatif

singkat. Karena pertumbuhan itu sangat cepat, ia membutuhkan

makanan yang cukup dan bergizi, agar tubuhnya tetap sehat. Kalau

aturan kesehatan dalam makanan tidak dipenuhi, mungkin

kesehatannya akan terganggu, atau tubunhnya tidak seimbang,

misalnya terlalu kurus atau terlalu gemuk.

Page 45: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

32

Perubahan jasmani itu sangat cepat itu, menyebabkan

kegoncangan perasaan remaja, terutama kalau perubahan-perubahan

yang dialaminya itu tidak dipahaminya, sehingga menimbulkan pula

dorongan-dorangan baru yang belum dikenalkan pada masa kanak-

kanak, yaitu kecenderungan kepada jenis lain.

2. Masalah hubungan dengan orang tua

Yang seringkali menimbulkan kekecewaan remaja terhadap

orang tuanya adalah, kurangnya pengertian orang tua biasanya masih

cenderung kepada memperlakukan anak dengan memerintah,

melarang, mencampuri urusan pribadinya, terlalu banayak menasehati

dan memperingatkannya. Di samping itu, orang tua sering dalam

perlakuannya itu tidak tetap, kadang-kadang ia diperlakukan seperti

anak-anak, tapi kadang-kadang dianggap sebagai orang dewasa, karena

tubunhnya telah seperti orang dewasa.

3. Masalah agama

Perubahan cepat yang terjadi pada tubuh remaja itu, disertai

olah dorongan-dorongan yang kadang-kadang berlawanan dengan

nilai-nlai yang pernah didapatinya darinya dari orang tua atau gurunya.

Misalnya ia mulai cenderung kepada jenis lain, kadang-kadang ia

berkhayal tentang berbagai hal yang tidak mudah diungkapkannya ke

luar. Dan tidak jarang pula ia merasa tidak puas kepada orang tua,

guru atau pemimpin-pemimpin masyarakat. Bahkan seringkali pula ia

Page 46: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

33

mengalami kekecewaan-kekecewaan yang sukar baginya

mengatasinya. Di satu pihak ia memerlukakan agama untuk

mengendalikan dorongan-dorongannya yang kurang baik, tapi di lain

pihak ia merasakan bahwa ketentuan dan hukum agam itu berat,

terutama apabila ia tidak mengarti maksud ajaran agama itu.

4. Masalah hari depan

Setelah pertumbuhan jassmani cepat mereda dan pertumbuhan

kecerdasan juga dapat dikatakan telah selesai pada umur ± 16 a 17

tahun, maka remaja merasa bahwa tubuhnya telah seperti tubuh orang

dewasa, kemampuannya untuk berpikir logis juga sudah datang. Dia

mulai memikirkan hari depannya, macam sekolah dan macam

pekerjaaan yang akan dilakukannya nanti setelah ia tamat sekolah.

Sehubungan dengan hari depan itu, akan terdapat pula masalah

angan-angan tentang berkeluarga nanti, bahkan kadang-kadang itu

terpantul dalam pergaulannya dengan temannya lawan jenis.

5. Masalah sosial

Remaja, terutama yang telah pada bagian akhir masa remaja

(late adolecence), yaitu umur antara 17-21 tahun. Perhatiannya

terhadap kedudukannya dalam masyarakat lingkungannya terutama di

kalangan remaja, sangat besar. Ia ingin diterima oleh kawan-

kawannya, ia merasa sangat sedih kalau dipencilkan dari kelompok

teman-temannya. Karena itu ia meniru lagak lagu, pakaian, sikap dan

Page 47: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

34

tindakan teman-temannya dalam suatu kelompok. Kadang-kadang

remaja di hadapkan kepada pilihan yang sangat berat, apakah ia

mematuhi orang tuanya dan meninggalkan pergaulannya dengan

teman-teman eratnya, ataukah hanyut dalam pergaulan teman yang

menyenangkan dan meninggalkan orang tua. Tidak jarang pilihanya

jatuh pada kawan, jika hubungannya dengan orang tua kurang serasi.

6. Masalah akhlak

Belakangan ini kita melihat kelakuan Remaja semakin

mencemaskan, di sana-sini terdengar macam-macam kenakalan,

perkelahian. Penyalahgunaan narkotika, kehilangan semangat untuk

belajar, ketidak patuhan terhadap orang tua dan peraturan dsb.

Dipandang dari segi kejiwaan, keadaan yang seperti itu dapat

dikatakan berhubungan erat dengan tidak adanya ketenangan jiwa.

Kegoncangan jiwa, akibat kekecewaannya, kecemasan atau

ketidakpuasan terhadap kehidupan yang sedang dilaluinya itu, dapat

menyebabkannya menempuh berbagai model kelakuannya seperti

tersebut di atas, demi mencari ketenangan jiwa atau untuk

mengembalikan kestabilan jiwanya. Terutama bagi mereka yang tidak

atau kurang mendapatkan pendidikan agama dalam hidupnya sejak

kecil.

Page 48: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

35

Remaja yang menghadapi kegoncangan dari berbagai segi itu akan

sangat mudah pula terpengaruh oleh pengaruh-pengaruh buruk,

melalui film, bacaan, gambar atau berbagai media.

7. Problema keuangan

Perhatian remaja tentang maslaah keuangan bertambah besar,

jika dibandingkan dengan masa kecil mereka. Karena anak-anak diberi

uang belanja cukup untuk kebutuhan-kebutuhan sederhana saja,

misalnya untuk membeli makanan, permen dan permainan. Mereka

mendapat uang belanja itu dengan mudah dan tidak susah bagi mereka

mencapai keinginannya yang terbatas itu. Akan tetapi halnya lain

dengan remaja, kebutuhan mereka semakin meningkat, sedangkan

orang tua mereka biasanya tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka

itu dengan mudah. Oleh karena itu, Remaja akan merasakan betapa

pentingnya arti uang dalam hidup mereka, dan merasakan pentingnya

berusaha untuk mendapatkan uang itu (Zakiah darajat, 1978:118).

8. Masalah seks

Perubahan-perubahan jasmani dan tanda-tanda seks yang

disertai oleh pengalaman-pengalaman baru itu, telah menyebabkan

bertambahnya keinginan para remaja untuk mengetahui soal-soal baru

itu semua. Mereka ingin mengetahui semua sifat perubahan itu, dan

perasaan yang menyertainya dari dorongan-dorongan seks yang baru

saja mereka rasakan, yang terpantul dalam timbulnya kecenderungan

Page 49: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

36

kepada jenis lain. Biasanya para Remaja mendapatkan informasi yang

berhubungan dengan soal-soal seks itu dari teman-temannya sendiri

atau bacaan-bacaan yang mengungkap persoalan itu atau melalui mata-

mata pelajaran di sekolah. Adapun bantuan orang tua dalam hal ini,

biasanya kurang memada, Karena mereka segan (malu)

mengemukakan pertanyaan di sekitar soal-soal itu kepada orang tua,

apalagi pada keluarga yang masih kolot dan menganggap bahwa

masalah seperti ini tidak patut di bicarakan.

Kadang-kadang kematangan seksuil dan keinginan untuk

mengetahui masalah-masalah seks pada sementara Remaja,

menyebabkan mereka mengenal onani. Bahkan mungkin ada Remaja

yang mulai melakukan onani sejak masa anak-anak. Perbuatan onani

itu akan memenuhi kebutuhan seks dan rasa ingin tahunya, akan tetapi

kadang-kadang timbul rasa dosa, karena masyarakat tidak

membenarkannya dan agama pun mencela. Setelah Remaja semakin

besar, mungkin kebiasaan onani itu akan berganti dengan cara lain

untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Zakiah Darajat,1978:118-125)

9. Faktor lingkungan

Pada usia Remaja pengaruh lingkungan masyarakat kadang-

kadang lebih besar dari pada pengaruh keluarga sebabnya adalah

karena remaja sedang mengembangkan kepribadiannya, yang sangat

memerlukan pengakuan lingkungan teman-teman dan masyarakat pada

umumnya. Terutama Remaja terakhir, yang (±17-21 tahun) atau lebih,

Page 50: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

37

sangat memperhatikan masyarakat, maka-persoalan masyarakat atau

nasib orang banyak, seringkali menjad pusat perhatian mereka, dan

mereka berjuang untuk membela- yang lemah dan menderita. Karena

mereka pada umur ini, dapat – dikatakan idealis, ingin yang smpurna

baik dan sebagainya.

Page 51: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

38

BAB III

PAPARAN H ASIL PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Legenda Desa

J A T I J A J A R dari kata Jati Jejer ( Dua Pohon Jati yang

tumbuh berdampingan ). Ternyata memang betul apa yang sering

dikatakan para sesepuh kita tentang asal usul suatu daerah, sebagai

contoh “Jatijajar”. Menurut sesepuh, diberi nama Desa Jatijajar karena di

desa ini terdapat dua pohon jati yang sangat besar dan tumbuh

berdampingan yang kemudian diartikan menjadi Jatijajar dari kata dua

pohon jati yang tumbuh berjejer (berdampingan).

Dengan semakin bertambahnya umur pohon jati tersebut kira –

kira pada sekitar Tahun 1921 salah satu dari pohon Jati tersebut tumbang

dan menurut cerita pohon Jati tersebut dapat berdiri kembali dan hidup

kembali sampai dengan Tahun 1927 pohon jati tersebut tumbang lagi dan

kayunya dipergunakan untuk kepentingan warga Desa Jatijajar.

Desa Jatijajar berdiri kira kira sebelum tahun 1500-an pada masa

itu masih merupakan hutan belantara yang kemudian datang seseorang

yang bernama Wongsodikoro dan menetap tinggal sampai turun temurun

sehingga berkembang menjadi sebuah Desa dengan nama Jatijajar,

sampai dengan penjajahan Belanda Desa Jatijajar dipimpin oleh seorang

Lurah ( dalam bahasa jawa ) yang sekarang disebut kepala desa yaitu

Bapak Karto Winangun. Sesuai dengan perkembangan jaman dan

pertambahan penduduk Desa Jatijajar berkembang menjadi 5 ( lima )

wilayah dusun yaitu :

1. Dusun Jatijajar ( selanjutnya disebut Krajan )

2. Dusun Saren

3. Dusun Begajah

4. Dusuan Senden

Page 52: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

39

5. Dusun Kebonan

Desa Jatijajar terdiri atas perbukitan dan persawahan, dibelah oleh

tiga sungai besar yang membentang di sepanjang wilayah desa. Tidak

banyak sumber yang tahu tentang sepak terjang kepemimpinan Bapak

Karto Winangun. Pada saat kepemimpinan Bapak Karto Winangun beliau

hidup serba tidak menentu, karena pada saat itu beliau hidup dimasa

penjajahan Belanda. Bapak Karto Winagun memimpin Desa Jatijajar

sampai dengan umur + 73 tahun. Setelah Bapak Karto Winangun

meninggal dunia kemudian kepemimpinan beliau di dilanjutkan oleh

Bapak Teguh Pujo Mulyono anak dari Bapak Karto Winangun mantan

kepala desa yang sebelumnya. Selanjutnya beliau ditetapkan menjadi

Kepala Desa Jatijajar yang kedua pada tahun 1938 dengan masa bakti

yang tidak ditentukan.

Pada saat kepemimpinan Bapak Teguh Pujo Mulyono beliau

dibantu oleh :

1. Carik : Bapak Parmin / Kuswo

2. Kamituwo : Bapak Citro Dimedjo

3. Bekel kebonan : Bapak Wasimin

4. Bekel Senden : Kamido Kasan Muhtar

5. Bekel Begajah : Karto Masdi

6. Bekel Saren : Marmorejo

7. Bayan Jatijajar : Ngaluwi

8. Kepetengan : Amat Gimin

9. Kepetengan : Karto Kasbi

Kepemimpinan Bapak Teguh Pujo Mulyono berakhir sampai

dengan tahun 1963. Kemudian pada tahun itu juga diadakan pemilihan

Kepala desa yang di ikuti oleh 4 ( empat ) kandidat masing masing adalah

sebagai berikut:

Page 53: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

40

1. Soepardi dari Jatijajar.

2. Kuswo dari Jatijajar.

3. Daman Huri dari Sumur Gunung.

4. Nurohman dari Diwak.

Pada waktu itu pemilihan diadakan dengan cara mengunakan

batang lidi ( biting ) untuk mewakaili suara dari masyarakat dengan cara

memasukan batang lidi kedalam bumbung. Dari hasil pemilihan tersebut

Bapak Soepardi mendapat perolehan suara paling banyak, kemudian

diangkatlah beliau menjadi kepala Desa Jatijajar yang ke III ( ke tiga )

untuk masa jabatan dari tahun 1963 sampai dengan Tahun 1988. Pada

waktu pemerintahan Bapak Supardi beliau dibantu oleh :

1. Carik : Bapak Kuswo

2. Kamituwo : Bapak Sudardjo

3. Kepetengan : Bapak Sarimin

4. Kepetengan : Bapak Sugito / Sumbari

5. Bayan : Bapak Karso Rejo

6. Bayan : Bapak Wongso Kasri

7. Bayan : Bapak Sumarto pasir

8. Modin : Bapak Jamalludin

9. Modin : Bapak Dul Basir

10. Bekel Saren : Bapak Sabdo

11. Bekel Begajah : Bapak Sarman / Sugiman

12. Bekel Senden : Syamroji

13. Bekel Kebonan : Wasimin

Page 54: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

41

Pada tahun 1988 Bapak Soepardi di berhentikan dengan hormat

karena peraturan peremajaan dan aturan pemerintah yang saat itu sudah

memasuki usia pensiun. Kemudian pada tahun 1988 diadakan pemilihan

kepala desa yang ke empat dan di ikuti oleh 4 ( empat) kandidat calon

kepala desa masing masing adalah sebagai berikut:

1. Syamroji dari RT 03 RW 04 Senden ( gambar jagung ).

2. Mujio dari RT 01 RW 01 Jatijajar ( gambar padi ).

3. Safi’i dari RT 04 RW 01 Jatijajar ( gambar kelapa ).

4. Kusno dari RT 05 RW 01 Jatijajar ( gambar ketela ).

Pemilihan di Desa Jatijajar dengan sistim demokrasi yang sudah

di atur dengan undang undang dan Peraturan Pemerintah dengan cara

pencoblosan tanda gambar sesuai dengan gambar kandidat calon kepala

desa yang sudah di tetapkan dengan tanda gambar hasil bumi seperti

gambar kelapa, padi , jagung dan sebagainya, yang pemilihnya tidak hanya

di wakili oleh kepala keluarga namun di pilih oleh seluruh warga Desa

Jatijajar yang sudah mempunyai hak pilih yang di atur oleh undang-

undang.

Dari hasil pemilihan tersebut di menangkan oleh kandidat Bapak

Syamroji dengan menggunakan simbul gambar jagung dan kemudian

beliau di tetapkan menjadi Kepala Desa Jatijajar yang ke IV ( keempat )

dengan masa bhakti 8 (delapan ) tahun.

Dimasa jabatannya Bapak Syamroji dibantu oleh :

1. Sekretaris Desa : Bapak Sujarno

2. Kasi Pemerintahan : Bapak Sudardjo

3. Kasi Pembangunan : Bapak Sarimin

4. Kaur Keuangan : Bapak Wongso Kasri

Page 55: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

42

5. Kaur Kesra : Bapak Jamalludin

6. Kadus Jatijajar : Bapak Parwi

8. Kadus Saren : Bapak Sabdo

9. Kadus Begajah : Bapak Sugiman / Satiman / Sucipto

10. Kadus Senden : Bapak HN Soeyono

11. Kadus Kebonan : Bapak Salam Samsuri / Damsuki

12. Pembantu Kaur Kesra : Bapak Nur Salim

Seiring dengan berjalannya waktu ternyata jabatan kepala desa

ditambah 2 ( dua ) tahun sehingga menjadi 10 ( sepuluh ) tahun. Dan masa

kepemimpinan Bapak Syamroji berahir sampai dengan tahun 1998. Pada

tahun 1998 di adakan kembali pemilihan Kepala Desa Jatijajar untuk yang

ke 5 ( lima ) kalinya dengan calon kandidat masing masing adalah sebagai

berikut:

1. Sunaryo dari RT 02 RW 02 Saren ( gambar kelapa ) dengan

perolehan suara 875

2. Safi’i dari RT 04 RW 01 Jatijajar ( gambar jagung ) dengan

perolehan suara 147

3. Budi Hartono dari RT 01 RW 01 Jatijajar ( gambar padi ) dengan

perolehan suara 413

4. Sutrimo dari RT 05 RW 01 Jatijajar ( gambar kacang ) dengan

perolehan suara 312

5. Misbahul Munir dari RT 06 RW 01 Jatijajar ( gambar telo )

dengan perolehan suara 104

Dengan kartu suara yang rusak 44 + suara sah 1851 = jumlah

1895 suara.

Page 56: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

43

Sistem pemilihan yang di pakai masih sama dengan pemilihan

kepala Desa tahun 1988 dengan sistem coblos gambar sesuai dengan

simbul kandidat calon kepala desa yang dipilih.

Dan dari hasil pemilihan kepala desa tersebut diperoleh suara

terbanyak dari kandidat Bapak Sunaryo dengan simbol gambar kelapa

dan memperolehan suara sebanyak 875 suara. Selanjutnya beliau di

tetapkan menjadi Kepala Desa Jatijajar yang ke V ( ke lima ) dengan

dibantu oleh:

1. Sekretaris Desa : Bapak Sujarno

2. Kaur Pemerintahan : Bapak Sudardjo

3. Kaur Pembangunan : Bapak Sarimin

4. Kasi Keuangan : Ibu Soetijarti

5. Kasi Kesra : Bapak Jamalludin

6. Kadus Jatijajar : Bapak Sarju

7. Kadus Saren : Bapak Abdul Azis

8. Kadus Begajah : Bapak Sugiharto

9. Kadus Senden : Bapak HN Soeyono

10. Kadus Kebonan : Bapak Asnawi Nawawi

11. Pembantu Kasi Kesra : Bapak Nur Salim

Bapak Sunaryo memerintah Desa Jatijajar selama 8 ( Delapan

Tahun ), dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2006. Dengan berakhirnya

masa kepemimpinan Bapak Sunaryo kemudian pada tahun 2006 di adakan

kembali pemilihan Kepala Desa Jatijajar untuk yang ke- 6 kalinya dan di

ikuti oleh 7 (tujuh) calon kandidat masing masing adalah sebagai berikut:

1. Sarju dari RT 05 RW 01 Jatijajar

2. Sukardi dari RT 04 RW 02 Saren

3. Sugiharto dari RT 04 RW 03 Begajah

4. Suwardi dari RT 01 RW 02 Saren

Page 57: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

44

5. Bambang Sukamir dari RT 02 RW 04 Senden

6. Sunaryo dari RT 04 RW 02 Saren

7. Sukarman Nurodin dari RT 06 RW 01 Jatijajar

Pemilihan kepala desa untuk periode tahun 2006 ini sangat

menarik, karena untuk yang ke- 2 (dua ) kalinya beliau Bapak Sunaryo

maju kembali menjadi calon kandidat kepala Desa Jatijajar dan Bapak

Sugiharto yang kemarin menjabat sebagai Kadus Begajah juga ikut maju

menjadi calon kandidat kepala Desa Jatijajar.

Sesuai dengan peraturan dan Perundang undangan yang berlaku

kartu suara saat ini sudah menggunakan Foto Calon kepala Desa.

Pemilihan Kepala Desa saat ini di menangkan oleh Bapak Sugiharto

dengan perolehan suara sebanyak 675 suara. Dengan kemenangan Bapak

Sugiharto pada pemilihan kali ini maka sekaligus memupus harapan dari

Bapak Sunaryo kembali menjabat sebagai kepala Desa Jatijajar untuk

yang kedua kalinya. Kemudian Bapak Sugiharto di angkat menjadi

Kepala Desa Jatijajar ke VI (ke enam) masa bhakti tahun 2006 – 2012.

Pada masa kepemimpinan Bapak Sugiharto masih didampingi

sekretaris desa yang dijabat oleh Bapak Sujarno. Kemudian dengan

berakhirnya masa jabatan dua orang KAUR (Kepala Urusan) yaitu Kaur

Pemerintahan dan Kaur Pembangunan serta kekosongan Kasi Umun dan

Kadus (Kepala Dusun) Begajah maka diadakan pemilihan Kasi, Kaur dan

Kadus Begajah secara bersamaan pada tahun 2007. Sehingga pada masa

kepemimpinan Bapak Sugiharto dan Bapak Sujarno sebagai sekretaris

dibantu oleh:

1.Kaur Pemerintahan : Bapak Rochimun

2.Kaur Pembangunan : Bapak Warsito

3.Kasi Keuangan : Ibu Soetijarti

Page 58: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

45

4.Kasi Umum : Bapak Widodo

5.Kasi Kesra : Bapak Jamalludin

6.Kadus Jatijajar : Bapak Sarju

7.Kadus Saren : Bapak Abdul Azis

8.Kadus Begajah : Bapak Hendrik Supriyanto

9.Kadus Senden : Bapak HN Soeyono

10.Kadus Kebonan : Bapak Asnawi Nawawi

11.Pelaksana Teknis : Bapak Nur Salim

Bapak Sugiharto memerintah Desa Jatijajar selama 6 (enam

tahun), dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2012. Dengan

berakhirnya masa kepemimpinan Bapak Sugiharto kemudian pada

ahir tahun 2012 diadakan kembali pemilihan Kepala Desa Jatijajar

untuk yang ke-7 kalinya. Kemudian Bapak Sugiharto di angkat

menjadi Kepala Desa Jatijajar yang ke VII (ke tujuh) masa bhakti

tahun 2012 – 2018.

Pada masa kepemimpinan Bapak Sugiharto yang kedua kalinya

ini masih dibantu oleh perangkat desa lama yaitu :

1. SEKDES : Bapak Sujarno

2. Kaur Pemerintahan : Bapak Rochimun

3. Kaur Pembangunan : Bapak Warsito

4. Kasi Keuangan : Ibu Soetijarti

5. Kasi Umum : Bapak Widodo

6. Kasi Kesra : Bapak S. Jamalludin

7. Kadus Jatijajar : Bapak Sarju

8. Kadus Saren : Bapak Abdul Azis

9. Kadus Begajah : Bapak Hendrik Supriyanto

Page 59: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

46

10. Kadus Senden : Bapak HN. Soeyono

11. Kadus Kebonan : Bapak Asnawi Nawawi

12. Pelaksana Teknis : Bapak Nur Salim

2. Kondisi umum desa

a. Wilayah Geografis

Kabupaten : Semarang

Kecamatan : Bergas

Desa : Jatijajar

Luas Wilayah : 386 Ha

Pemukiman : 210 Ha

Perbukitan & Ladang : 80 Ha

Sawah : 60 Ha

Prasarana Lain : 36 Ha

Jumlah RW : 5 RW

Jumlah RT : 28 RT

Jumlah Dusun : 5 Dusun

Batas Wilayah :

1. Sebelah Utara : Desa Diwak Kecamatan Bergas

2. Sebelah Timur : Desa Derekan kecamatan Pringapus

3. Sebelah Selatan :Desa Randugunting Kecamatan

Bergas

4. Sebelah Barat : Jalan Raya Semarang - Solo

3. Kelembagaan Desa

Desa Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

menggunakan POLA Maksimal dengan Susunan Organisani dan Tata

Kerja Pemerintahan Desa ( SOTK ) Desa Jatijajar yang disesuaikan

dengan ketentuan Pasal 6 Peraturan Daerah Kabupaten Semarang

Page 60: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

47

Nomor 23 Tahun 2006 tentang pedoman penyusunan orgainsasi dan

tata kerja pemerintah desa sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

PEMERINTAH DESA JATIJAJAR

H. Temuan Penelitian

1. Upaya Pembinaan Remaja di Lingkungan mandi uap dan anak

kos: Hasil wawancara dengan Tokoh Agama

Berdasarkan jumlah beberapa informan yang diteliti oleh

peneliti yang berada di lingkungan mandi uap dan anak kos Dusun

Tegal Panas. Masing-masing informan terdiri dari Tokoh Agama,

KAUR

PEMERINTAHAN

ROCHIMUN

KEPALA DESA

SUGIHARTO

KEPALA DUSUN

JATIJAJAR

SARJU

BPD

SEKRETARIS

DESA

SUJARNO

KAUR

PEMBANGUNAN

WARSITO

KASI

UMUM

WIDODO

PELAKSANA

TEKNIS

NUR SALIM

KASI

KEUANGAN

SOETIJARTI

KEPALA DUSUN

SAREN

ABDUL AZIS

KEPALA DUSUN

BEGAJAH

HENDRIK

SUPRIYANTO

KEPALA DUSUN

SENDEN

HN SOEYONO

KEPALA DUSUN

KEBONAN

ASNAWI NAWAWI

KAUR KESRA

JAMALUDIN

Page 61: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

48

orang tua, remaja yang tinggal di lingkungan mandi uap dan anak

kos. Berikut ini penjelasan mengenai pola pembinaan tokoh agama

di lingkungan pekerja seks komersial.

ST (68 tahun) adalah Tokoh agama yang peneliti temui , di

tempat tinggalnya pada tanggal 25 februari 2015 pada pukul 16.00

mengutarakan pendapatnya tentang lingkungan yang dekat dengan

lokalisasi.

“Sebenarnya saya prihatin dan ngelus dodo sebenarnya ya tidak

baik tinggal di lingkungan yang seperti ini. Tapi saya flexible saja

tidak mau membuat keadaan lingkungan menjadi ricuh. Karena

yang ada di lokalisasi ini kebanyakan pendatang. Remaja yang di

sini sudah terbiasa dengan keadaan yang seperti ini, sehingga tidak

kaget dengan apa yang terjadi di lingkungan ini”.

Keadaan tempat tinggal yang tidak kondusif sangat

mempengaru hi pergaulan dan emosional remaja. Akan tetapi,

masih ada berbagai upaya agar remaja tidak ikut terjerumus dalam

kondisi yang memprihatikan seperti itu, kebetulan di daerah Tegal

Panas Jatijajar ada tokoh agama yang peduli dengan keadaan

remaja tersebut, sehingga berusaha untuk melakukan pencegahan

salah satu caranya dengan mengadakan kegiatan yang bersifat

keagamaan. Berikut peneliti sajikan hasil wawancara dengan ST

selaku tokoh agama di daerah Tegal Panas pada tanggal 25

Februari 2015 di rumahnya.

“Saya itu mengusulkan ke ketua RT agar diadakan pengajian

terutama bagi remaja yang masih rentan ikut-ikutan. Akhirnya ada

Page 62: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

49

kegiatan yang diadakan seminggu dua kali setiap malam jum’at

untuk bapak- bapak dan malam minggu untuk ibu-ibu. Tetapi

kebanyakan dari mereka yang hadir adalah remaja. Setiap kali ada

kegiatan keagamaan para pekerja lokalisasi menyesuaikan diri

untuk tidak membuat kegaduhan. Dulu juga ada pengajian untuk

para pekerja seks komersial, tetapi lama- lama tidak ada pekerja

seks yang mengikuti pengajian, jadinya saya juga lepas tangan”.

Yang namanya hambatan pasti ada, sama halnya seperti

yang dirasakan ST keinginan ST untuk mengadakan pengajian di

tempat lokalisasi tidak semulus yang dibayangkan, awalnya peserta

penngajian memang sangatlah sedikit terkadang malah tidak ada

satupun orang yang datang untuk mengikuti pengajian, namun

sekarang ini jumlah jama’ah pengajiannya semakin banyak itu

artinya kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh ST mendapat

respon positif dari masyarakat sekitar. Di bawah ini merupakan

hasil wawancara antara ST dan peneliti mengenai kendala-kendala

yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasi kendala tersebut.

“Banyak mbak kendalanya itu, remajanya sering ikut terjun

ke lokalisasinya. PSK nya sering menggunakan pakaian yang tidak

senonoh/terbuka di lingkungan ini. Bukan hanya itu saja mbak

selain itu di tempat ini juga disedikan aneka macam minuman

keras. Jadi sering kali menarik remaja untuk masuk sekedar ikut-

ikutan minum atau bahkan sampai pergi ke lokalisasi. Hal itu

menghambat remaja untuk mengikuti kegiatan keagamaan karena

terpengaruh pergaulan”.

Seperti di sampaikan oleh Albert Bandura sedikit banyak

lingkungan akan berpengaruh terhadap pembentukan watak

seseorang, hal itulah yang dirasakan oleh ST, tidak sedikit remaja

yang akhirnya terjun ke pergaulan bebas karena terpengaruh

Page 63: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

50

dengan lingkungannya. Untuk mengetasi hal tersebut ST

mempunyai pendapat:

“Saya dengan perangkat desa melakukan musyawarah dalam

menangani lokalisasi tersebut agar tetap kondusif, dan memiliki

kesepakatan agar tidak mengganggu warga saat ada kegiatan sosial

ataupun kegiatan agama.Yang penting itu tidak mengganggu saat

pengajian”.

Mengenai faktor pendukung pembinaan keagamaan ST

menyampaikan:

“Di sini sudah ada masjid jadi kegiatan mudah di laksanakan, tidak

hanya itu tahlilan diadakan di rumah- rumah warga secara

bergantian, dan saya lihat semakin hari remaja yang ikut pengajian

semakin banyak mbk, saya bersyukur sekali, usaha yang saya

lakukan dengan perangkat desa jadi tidak sia-sia”.

Melihat dari hasil pembinaan keagamaan di kalangan

remaja yang tinggal di dekat tempat lokalisasi ST mengatakan:

“Sekarang ini sudah lancar dan baik di lakukan secara rutin

tahlilannya. Remaja sekarang juga sudah banyak yang antusias.

Jadi perkembangan keagamaan di kampung ini sudah meningkat”.

2. Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan mandi

uap dan anak kos: Hasil wawancara dengan orang tua remaja

setempat

Untuk permasalahan ini peneliti menadapatkan informasi

dari orang tua responden. Di utarakan oleh orang tua SA yaitu SS

di kediamannya, yang kebetulan SS saat itu pulang dari bekerja

pada tanggal 27 februari 2015 pada pukul 17.00 wib.

Page 64: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

51

“Kalau saya ya tidak masalah mau hidup dekat dengan lokalisasi.

Yang penting anak saya tahu yang baik mana yang benar mana.

Walaupun saya sering sekali tidak di rumah, tapi kadang-kadang

saya juga khawatir sih mbak”.

Lain halnya dengan responden yang berinisial SA dan SS.

Menurut pengakuan responden justru ayahnya yaitu SS yang ikut

terjun dan merasakan hingar bingarnya dunia malam di tempat

mandi uap. Seperti yang diketahui oleh peneliti SA anak dari SS

menyampaikan kepada peneliti, ayahnnya jarang sekali pulang,

kalaupun pulang itu hanya sebentar karena ayahnya yang berinisial

SS sudah ikut terjerumus ke pergaulan bebas dan sering sekali

mengunjungi tempat prostitusi.

Berbeda dengan jawaban dari JR, AG, TJ mengutarakan

keluh kesah yang sama. Berikut jawaban JR ibu dari CS di

kediamannya tanggal 27 februari 2015 pada pukul 09.00 wib.

“Sebenarnya saya itu risih hidup di lingkungan dekat dengan

lokalisasi, tapi apa boleh buat kehidupan kami di sini turun

temurun, saya tinggal di sini warisan dari orang tua. Jika saya

mencari tempat lain saya yang tidak sanggup karena sudah banyak

kenangan di rumah ini, selain itu karena faktor ekonomi juga, saya

tidak punya cukup uang untuk membeli rumah di daerah lain yang

jauh dari tempat lokalisasi. Saya juga menyadari sebenarnya

lingkungan seperti ini akan menganggu dan berimbas tidak baik

untuk perkembangan anak saya tapi apa boleh buat mbak”.

Page 65: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

52

Faktor utama yang berpengaruh terhadap pembentukan

karakter dan kepribadian anak adalah lingkungan keluarga.

Keluarga adalah pendidikan yang paling pertama di ajarkan oleh

putra- putrinya dan menentukan tingkah laku anaknya. Dan

alangkah baiknya jika orang tua memberikan pendidikan dan

memberi contoh yang baik agar putra putrinya dapat bertanggung

jawab terhadap agama yang dianutnya. Karena agama merupakan

pendidikan yang paling dasar dan yang paling utama. Kaitannya

orang tua mendidik anak untuk masalah keagamaannya peneliti

mendapatan informasi dari ayah EN yaitu AG pada tanggal 28

februari 2013 di kiosnya”.

“Slalu anak-anak itu saya ajarkan shalat lima waktu, kalau tidak

berjama’ah ya tetap saya suruh mereka shalat dan

Alkhamdulillahnya anak saya shalat lima waktu. Kalau mengaji

setiap habis magrib walaupun jarang tapi anak-anak saya tetap

saya ingatkan. Kalau mengenai zakat Alkhamdulillah kami selalu

berzakat setiap hari raya, walaupun jika hari raya idul adha saya

baru sekali berqurban. Setidaknya saya memberikan contoh kepada

anak- anak saya, agar mereka juga lebih ringan dalam menjalankan

ajaran islam”.

Jawaban yang sama pula di sampaikan oleh TJ, JR di

kediamannya. Berikut jawaban yang JR utarakan kepada peneliti

beberapa waktu yang lalu.

“Di rumah anak-anak selalu saya ingatkan shlat lima waktu. Untuk

masalah shalat lima waktu harus itu, kalau anak-anak tidak shalat,

akan saya ingatkan terus sampai mereka mau shalat. Anak- anak

tidak saya suruh mengaji karena mereka sudah sadar sendiri untuk

mengaji. Akan teteapi, tidak setiap hari. Kalau zakat ya tetap, saya

Page 66: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

53

selalu mengeluarkan zakat setiap tahunnya. Biasanya setiap

berzakat di masjid saya meminta anak-anak untuk mengantarkan

ke masjid, biar mereka lihat kemudian menegrti kalau zakat itu

hukumnya wajib”.

Akan tetapi, lain halnya seperti yang di utarakan oleh ibu

dari SA, NG yang saat itu pulang kerja pada tanggal 28 di

kediamannya pukul 19.00 wib.

“Saya tidak pernah memantau anak saya shalat lima waktu atau

tidak, tapi setahu saya ya anak saya itu shalat tapi ya sepertinya

sering bolongnya. Karena alasannya capek, yang mau pergi

dengan teman- temannya atau apalah. Tapi setidaknya saya

ingatkan terus shalat wajibnya, walaupun sering di dengar lewat

telinga kanan bablas telinga kiri. Kalau anak saya lebih berat

mainnya dari pada membaca al-qur’an. Dulu saya ikutkan ngaji di

masjid setiap habis ashar, tapi sekarang sudah tidak pernah lagi ikut

mengaji. Kalau zakat saya selalu zakat saat hari raya idul fitri, biar

bisa jadi contoh juga buat anak saya itu”.

Orang tua sangat berperan penting dalam mendidik anaknya

karena pendidikan dan orang tua dapat mengarahkan anak- anaknya

menjadi insan yang berguna baik di lingkungan masyarakat

maupun di lingkungan keluarga. Kemudian AG orang tua dari EN

mengutarakan kiat-kiatnya agar anaknya tetap melakukan kegiatan

keagamaan, yang peneliti lakukan beberapa waktu yang lalu.

“Anak saya selalu saya tanamkan kedisiplinan, dengan saya selaku

orang tua EN memberikan hal-hal kecil yang bisa di jadikan

contoh. EN selalu saya suruh berangkat tahlilan setiap malam

minggu. Satu dua kali dia merasa jenuh, tetapi setelah banyak

teman dia juga terbisa akhirnya jika dia tidak ikut tahlilan dia itu

merasa kecewa. Kalau kegiatan yang lain anak saya tidak ikut, ya

Page 67: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

54

karena sudah banyak aktifitas di sekolah jadi merasa lelah, waktu

istirahatnya sedikit”.

Jika JR ibu dari CS menuturkan hal yang berbeda pula.

“Kalau di keluarga kami itu anak- anak selalu kami ajak shalat

berjama’ah, dan juga mebaca al-qur’an tiap habis magrib itu kami

lakukan rutin agar anak-anak juga merasakan nikmatnya nanti, dan

Selalu saya libatkan anak saya jika saya pergi ke acara tahlilan

setiap malam minggu agar anak saya mudah bersosialisasi. Ada

juga kegiatan bagi remaja tapi sudah lama tidak ada kegiatan,

karena remajanya sudah banyak yang berkeluarga. Di keluarga,

selalu saya tanamkan kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, agar

anak tidak sembarangan dalam bertindak”.

Jawaban hampir sama disampaikan oleh NG dan TJ yang

berusaha menjaga putra-putrinya agar tetap bertindak sesuai apa

yang di ajarkan oleh agama Islam. Mengikuti pengajian, peka

terhadap kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, menanamkan

kejujuran, keuletan, kedisiplinan dan sikap optimis, harapan yang

selalu orang tua utarakan untuk membuat kehidupannya lebih baik

dari kedua orang tuanya.

Tempat tinggal di lingkungan yang kurang mensupport

perkembangan anaknya memang banyak kendalanya baik pengaruh

dari lingkungan ataupun teman pergaulannya. Pengaruh lingkungan

dapat menjadi salah satu faktor kendala orang tua untuk membina

keagamaan bagi putra-putrinya terutama remaja, karena usia remaja

adalah usia dimana remaja tersebut mencari identitasnya, selain itu

Page 68: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

55

remaja sering kali labil dalam menentukan pilihanny. Oleh sebab

itu, remaja membutuhkan arahan dan dampingan orang tuanya agar

tidak terpengaruh oleh pergaulan yang tidak baik. Seperti yang di

utarakan TJ ayah AP.

“Hambatan saya waktu anak saya tidak mendengarkan orang tua.

Dan selalu menang sendiri, terkadang anak saya berteman dengan

wanita PSK. Sehingga itu membuat saya sangat khawatir akan

pergaulannya. Walaupun dia rutin mengikuti tahlilan tapi

setidaknya menjaga agar anak saya itu tidak terpengaruh dengan

pekerjaan seperti itu. Memang tempat tinggal kami dekat dengan

lokalisasi tapi setidaknya tidak mengganggu masayarakat yang

lain”.

AP adalah siswi SMP, AP adalah remaja berusia 15 tahun.

Putri keempat dari empat bersaudara dan seperti yang penulis

ketahui AP adalah remaja yang bersifat lembut, kalem, dan

emosional. Hidup dalam keluarga yang keadaan perekonomiannya

pas- pasan.

Mengenai kendala dalam mendidik putra putrinya NG, ibu

dari SA memberikan jawaban yang lain kepada peneliti, yang

peneliti temui di kediamannya beberapa waktu lalu.

“Kendala saya membina keagamaan anak saya itu ya karena saya

bekerja, sehingga saya tidak bisa memantau keseharian anak saya.

Apalagi bapaknya yang tidak pernah di rumah, malah ikut tergiur

enaknya bersama PSK. Jadi sering kali saya lebih baik memikirkan

anak saya. Dan tetap saya mengarahkan anak untuk tetap mengikuti

kegiatan apa saja di kampung ini. Apalagi kalau tentang kegiatan

agama saya sangat mendukung. Tapi terkadang anak saya itu

semaunya sendiri, sehingga saya ya hanya bisa memaklumi, ya

mungkin sudah capek dengan kegiatan sekolah”.

Page 69: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

56

JR ibu dari CS juga mengutarakan hambatannya dalam

membina putrinya.

“Kendala saya dalam membina keagamaan untuk anak saya itu

mbak, masih sering main, apalagi tugas kuliah yang menumpuk.

Terkadang saat tahlilan sudah capek di tinggal tidur. Karena tugas

dari dosennya banyak jadi sering membuat saya kadanng gregetan,

saat sudah jam tahlilan malah di tinggal tidur. Walaupun begitu

anak saya tetap berangkat tahlilan”.

CS merupakan mahasisiwi dari Universitas Kristen Satya

Wacana yang tinggal di lingkungan pekerja seks komersial. Dia

anak kedua dari empat bersaudara, dan terlihat sangat menjaga

penampilannnya. CS dalam keadaan perekonomian yang serba

kecukupan. CS tinggal sangat dekat dengan tempat lokalisasi.

Mengenai kendala yang orang tua hadapi memang berbeda-

beda, karena yang di hadapi anak yang berbeda pula. Dan berbeda

juga yang di utarakan AG ayah EN.

“Kalau saya kendala yang dihadapi hanya keras kepalanya anak

saya saja, ya kalau saya sebenarnya memaklumi jika anak saya

terkadang sudah bilang tidak mau mengaji ya tidak mau mengaji.

Kalau sudah mutung begitu biasanya saya diamkan, nanti dia

nyesel sendiri”.

Seperti yang peneliti ketahui EN berstatus sebagai pelajar

kelas 3 SMP, EN putri terakhir dari 3 bersaudara. EN merupakaan

anak yang manja, periang walaupun terkadang keras kepala. EN

berada dalam perekonomian keluarga yang serba kecukupan.

Page 70: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

57

Penulis melihat faktor pendukung orang tua dalam

membina keagamaan bagi putra putrinya hampir sama, entah itu

berasal dari keluarga ataupun dari lingkungannya, tempat dimana

remaja itu tinggal. Berikut yang di utarakan NG ibu dari CS di

kediamannya.

“Sebenarnya di kampung ini ada masjid dan mushola itu sudah

mendukung dalam pelaksanaaan kegiatan keagamaan. Tapi

mushola sepi hanya beberapa orang saja yang salat berjama’ah.

Kalau masjid ya lumayan apalagi setiap malam minggu untuk

tahlilan, dan hari jum’at ramai orang jum’atan”.

Orang tua yang lain juga mengutarakan hal yang sama

seperti NG, faktor keluarga dan lingkungan menjadi salah satu

pendukung jalannya pembinaan keagamaan bagi remaja.

3. Upaya pembinaan keagamaan remaja di lingkungan mandi

uap dan anak kos : Hasil wawancara dengan remaja setempat

Berbicara mengenai pola pembinaan keagamaan remaja di

lingkungan seks komersial tidaklah mudah, sebab apabila seorang

remaja dalam pertumbuhan dan perkembangannya tidak serasi,

tidak seimbang dan tidak bisa memahami kemana remaja itu akan

melangkah maka seorang remaja bisa melepaskan diri dari

keyakinannya yaitu agamanya dan mengalami dekadensi moral.

Berikut ini peneliti kan mengulas suka dukanya pembinaan

keagamaan yang remaja alami ketika remaja harus tinggal di

Page 71: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

58

tempat yang tidak mendukung perkembangan keagamaan dan

moralnya, karena remaja harus tinggal di lingkungan yang dekat

dekan tempat lokakisasi.

Berbicara tentang perasaan remaja tentang kehidupan yang

dekat dengan lingkungan mandi uap dan anak kos, peneliti

memperoleh data dari salah satu informan yang telah diwawancarai

pada tanggal 03 Maret 2015 pukul 14.00 WIB di kediaman

responden, AP mengatakan:

“Senang tinggal di kampungnya, karena bisa lebih menambah

pengalaman. Walaupun banyak melihat hal-hal yang negatif,

seperti banyak orang berkaraoke, bergonta-ganti pasangan dan

mabuk-mabukkan. Akan tetapi tidak membuat saya terpengaruh

akan hal itu, justru hal tersebut menjadikan saya lebih bersyukur,

karena saya tidak di didik untuk menjadi seperti mereka”.

Jawaban berbeda disampaikan EN pada tanggal 03 maret

pukul 15.00 wib di rumahnya responden.

“Merasa risih karena itu juga sangat mengganggu, apalagi kalau

pekerja seksnya sering teriak-teriak yang membuat saya tidak

nyaman”.

Jawaban yang sama juga disampaikan oleh SA tanggal 03

maret 2015 pada pukul 16.00 di rumahnya.

“Ya tidak nyaman mbak sebenarnya, tapi ya bagaimana lagi. Kan

saya ikut orang tua. Apa lagi memang kondisi di sini ,tidak baik

untuk perkembangan, tinggal bagaimana cara saya pintar-pintar

jaga diri saja, supaya tidak terpengaruh dengan pergaulan yang ada

disekitar sini”.

Page 72: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

59

CS menuturkan jawaban yang sama tanggal 03 maret 2015

pada pukul 17.10 di rumahnya.

“Saya merasa tidak nyaman, karena mengganggu warga sekitar.

Tapi mau bagaimana lagi memang hidup di lingkungan yang

seperti ini, mau tidak mau harus bisa beradaptasi dan menjaga

diri.”

Pembinaan keagamaan remaja harus ada dukungan dari

keluarga, sekolah, masyarakat dan keagamaan. Peneliti melihat di

sinilah pola pembinaan keagamaan remaja terbentuk karena

pengaruh ke empat lingkungan yang telah peneliti sebutkan di atas.

Untuk menjaga keagamaan seseorang, dapat dilakukan berbagai

kegiatan yang mendukung. Seperti yang telah diuraikan oleh AP

pada tanggal 03 maret di rumahnya saat itu.

“Kegiatan keagamaan yang saya ketahui di sini hanya tahlilan

setiap malam minggu di RT. Tetapi ada juga bapak- bapak setiap

malam jum”at. Dan saya pun ikut tahlilan setiap malam minggu.

Sebenarnya ada juga belajar mengaji secara sorogan setiap habis

ashar tapi karena saya sudah capek, jadi saya tidak pernah ikut

mengaji”.

Jawaban lain diutarakan EN pada tanggal 03 maret pukul

15.00 wib di rumah responden.

“Ada mbak kegiatan tiap malam minggu, saya selalu ikut karena

ibu mempercayakan saya mewakili tahlilan. Dulu saya juga ikut

mengaji saat masih di sekolah dasar tapi sekarang saya sudah

banyak tugas sekolah, jadinya saya hanya mengikuti tahlilan saja”.

Page 73: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

60

Masih dengan pertanyaan yang sama, jawaban SA di

rumahnya pada tanggal 03 Maret 2015 pada pukul 16.00 WIB. SA

adalah pelajar di salah satu SMK, SA putri pertama dari dua

bersaudara. SA berasal dari keluarga yang sederhana dan notaben

ayahnya yang bernama SS yang jarang pulang dan sering

mengunjungi tempat lokalisasi, hanya untuk sekedar memuaskan

nafsunya. Peneliti melihat keseharian SA emosional dan kurang

diperhatikan oleh kedua orang tuanya, selain dari faktor ayahnya

yang jarang pulang, ibu SA yang berinisial NG juga sibuk dengan

pekeerjannya, yaitu menjadi buruh pabrik di PT. Glory. Berikut

jawaban yang disampaikan oleh SA kepada peneliti:

“Kegiatan ada mbak malam minggu tahlilan, mengaji juga ada

mbak setiap habis asar. Tapi kalau mengaji saya tidak pernah ikut

mbak. Sekarang kan saya sudah banyak kegiatan di sekolah”.

Jawaban dari pertanyaan yang sama, CS mengutarakan

jawabannya pada tanggal 03 maret 2015 pukul 17.10

“Iya mbak kegiatan di sini itu hanya tahlilan sama ngaji. Ngaji buat

bapak-bapak juga ada setiap malam jum’at. Kalau yang tahlilan

setiap minggu malam, mengaji tiap habis asar. Saya ikut yang

tahlilan, karena saya banyak kegiatan di kampus jadi pulang sore

terus”.

Tempat dimana seseorang tinggal pasti juga mempengaruhi

kepribadian seperti yang dikatakan CS sangat realistis, karena

keadaan lingkungan yang tidak mendukung bisa merubah perasaan

orang, tingkah laku orang atau sifat seseorang.

Page 74: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

61

Memang benar, lingkungan yang dekat dengan lokalisasi

akan berpengaruh terhadap kehidupan keagamaan seseorang, itulah

yang dirasakan sebagian besar remaja yang tinggal di dekat tempat

lokalisasi Tegal Panas Jatijajar Kecamatan Bergas kabupaten

Semarang.

Betapa pentingnya lingkungan, karena lingkungan

mempengaruhi perkembangan anak, apalagi tinggal dekat

lingkungan yang tidak kondusif. Peneliti juga mewawancari

beberapa responden menganai hal tersebut. Berikut penuturan dari

AP hasil wawancara peneliti pada tanggal 03 Maret pada pukul

14.00 wib di rumahnya.

“Iya jelas lingkungan yang seperti ini sangat mempengaruhi

kehidupan keagamaan seseorang. Karena dengan adanya pekerja

seks komersial itu kami menjadi merasa terganggu. Apalagi kalau

iman tidak kuat ya pasti ikut terjerumus”.

Mengenai lingkungan yang demikian infoman EN yang di

wawancarai tanggal 03 maret 3015 pada pukul 15 di rumahnya,

memiliki jawaban yang lain.

“Kalau saya tidak masalah, karena itu kan tergantung dari diri

masing- maasing jadi mau lingkungan yang seperti apa kalau iman

kita teguh ya tidak masalah. Walaupun keadaan yang seperti itu

sangat mengganggu”.

SA responden ketiga menjawab dengan pertanyaan yang

sama tanggal 03 maret 2015 pada pukul 16.00 wib di rumahnya.

Page 75: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

62

“Lingkungan yang seperti ini sebenarnya tidak nyaman mbak,

gaduh rame, Ada-ada saja gangguan kalau mau tahlilan. Yang

diajak bermainlah atau suruh nemenin, sayangnya saya ga pernah

menolak, hehehe, ya mau bagaimana lagi mbak, lingkungan saya

seperti ini”.

Jawaban yang berbeda dari CS pada waktu dan tempat yang

sama.

“Mbak namanya lokalisasi ya di mana- mana untuk perkembangan

anak ya kurang baik, apalagi kegiatan keagamaan pasti ya

terganggu, melihat pandangan para PSK yang lalu lalang mbak”.

Seperti yang sudah dijelaskan oleh peneliti di atas, salah

satu yang berperan penting dan mendasar pada perkembangan anak

adalah keluarga. Diusia remaja, remaja membutuhkan arahan,

bimbingan dan dukungan dari keluarga. Alasan kenapa remaja

membutuhkan arahan dan bimbingan karena remaja sering

terpengaruh oleh lingkungan dan pergaulan di luar lingkungannya.

Hal demikian yang sering membuat orang tua lebih menanamkan

keagamaan dalam lingkungan keluarganya, agar bisa membentengi

keluarganya dari hal-hal yang di luar jangkauan putra-putrinya.

Seperti yang dilakukan dalam keluarga AP yang berusaha

membentengi agar keluarganya tidak terpengaruh oleh lingkungan

diantara para pekerja seks komersial tersebut. Berikut jawaban AP

yang pada tanggal 03 maret 2015 pukul 14.00 di rumahnya.

“Keluarga saya terutama orang tua saya selalu menanamkan

kedisiplinan, seperti selalu salat berjamaah di rumah. Setelah shalat

magrib kami selalu membaca al-qur’an bersama, itu kami lakukan

setiap hari. Karena kami tidak mau lingkungan mempengaruhi

keimanan kita. Dengan begitu setidaknya cukup mebentengi diri

Page 76: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

63

untuk menjauhi perbuatan yang mengurangi mengurangi keimanan

kita”.

Jawaban berbeda disampaikan oleh EN kepada peneliti

beberapa waktu yang lalu.

“Kalau di rumah orang tua saya slalu mengingatkan saya utuk

salat, mengaji, belajar, walaupun saya sering ngeyel tetap saya

melakukannya. Tapi saya juga tau batasan-batasan jadi saya

berhati- hati dalam bertindak. Orang tua saya itu keluarga yang

sangat menjaga anak- anaknya agar tidak ikut-ikut an pergaulan

bebas. Kalau tahlilan rutin malam minggu saya lakukan”.

Masih dengan pertanyaan yang sama SA menuturkan

jawabannya di rumahnya tanggal 03 maret 2015 pukul 16.00 wib.

“Keluarga saya tidak pernah menuntut atau mengajarkan sesuatu

kepada saya, karena ibu saya berangkat pagi pulang petang

sehingga sesampai ibu pulang kerja ya sudah lelah. Kalau bapak

saya tidak pernah pulang ke rumah, jadi jarang sekali saya

komunkasi dengan bapak. Tapi walaupun begitu saya tetap

menjalankan kewajiban shalat lima waktu”.

Responden ke empat juga menjawab pertanyaan yang

serupa. CS menuturkan pada tanggal 03 maret 2015 pukul 17.10

wib di rumahnya.

“Kalau di keluarga saya disiplin mbak waktu solat kita diajarkan

berjamaah, walaupun Cuma di rumah. Ngaji juga setiap habis

magrib tapi, kalau sudah lelah ya istirahat.Tapi orang tua saya itu

sangat peduli dengan kami,sering diingatkan terus kalau ga

berangkat-berangkat sholat”.

Memang perlu membentengi keluarga dengan ajaran agama

yang cukup, hal tersebut lebih menguatkan kepribadian seseorang

dan di mana pun lingkungan tinggal akan tetap bisa menjaga diri.

Page 77: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

64

Orang tualah yang berperan penting untuk membentengi putra-

putrinya agar tetap menjaga agamanya dengan baik.

Selain keluarga, sekolah, lingkungan dimana tempat remaja

itu tinggal, lingkungan masyarakat juga berpengaruh terhadap pola

pembinaan keagamaan remaja.

Sangat penting tokoh masyarakat dalam menjaga

keharmonisan lingkungannya, dengan begitu maka akan tercapai

tujuan dari pembangunan desa. Seperti yang diutarakan oleh

responden AP beberapa waktu yang lalu.

“Tokoh masyarakat di sini cukup baik, seperti Pak Lurah pokoknya

yang mengurus desa ini slalu memberi contoh yang baik. Di RT

kami setiap malam minggu diadakan yasinan, itu menjadi contoh

baik yang diadakan oleh tokoh masyarakat di kampung ini”.

Jawaban dari pertanyaan yang sama di jawab oleh

responden kedua EN tanggal 03 maret 2015 pukul 15.00 wib di

rumahnya

“Pak kyai ST di sini sangat membantu pengajian setiap malam

minggu, Orangnya ramah, baik, dan suka memberi solusi yang pas

dan dapat diterima, jika ada warganya yanng sedang mengalami

masalah”.

Responden ke tiga juga menjawab pertanyaan yang sama.

SA di rumahnya.

“Di sini mba, pak kyainya baik, suka bercanda, kalau ada

kesalahan tidak di tegur dengan kasar, tapi halus. Jadi pak kyainya

tu sabar, banyak yang segan. Pak kyai di sini sangat membantu

menjalankan tahlilan tiap malam. Dan juga ngajari ngaji.

Page 78: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

65

Hal yang sama diutarakan oleh CS di rumahnya tanggal 03

maret 2015 pada pukul 17.10 wib.

“Memang di desa saya tokoh masyarakatnya sangat rukun atau

saling bekerja sama membantu menjadikan desa menjadi lebih

baik. Walaupun tetap saja hal aktifitas pekerja seks tidak berhenti.

Tetapi setidaknya mereka membantu masyarakatnya mendapat

ilmu yang baik”.

.Dengan lingkungan yang tidak kondusif menjadikan

pengaruh besar terhadapa kegiatan keagamaan. Jika aktifitas

keagamaan terganggu dengan lingkungn tersebut otomatis akan

mengganggu orang- orang yang melakukan kegiatan keagamaan.

Responden AP pada tanggal 03 maret 2013 pukul 14.00 wib,

mengungkapkan kepada peneliti di rumahnya.

“Sebenarnya mbak banyak sekali hambatan yang saya

hadapi,seperti memang lingkungan disini sangat keras, karena

sering sekali disuguhkan hal- hal yang sewajarnya tidak baik

dihadapi. Kemudian saya juga sibuk dengan kuliah, tugas- tugas

kuliah sangat banyak sehingga kegiatan kegiatan sering sekali saya

absen. Walaupun begitu saya tetap berusaha agar ilmu agama saya

meningkat. Saya tetap mengikuti kegiatan setiap malam minggu

yaitu tahlilan. Saya salat berjamaah walaupun hanya dengan

keluarga dirumah, selain itu juga saya juga mengaji sendiri di

rumah bersama adik- adik saya.ya karena kebetulan adek saya juga

wanita”.

Hal lain diutarakan oleh EN pada tanggal 03 maret 2015

pukul 15.00 wib. Dalam menanggapi hambatan yang menghalangi

kegiatan keagamaan dan caranya mengatasi hambatan tersebut.

Page 79: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

66

“Mbak yang sering menghambat saya untuk sering tidak mengikuti

kegiatan keagamaan, karena saya sudah lelah, waktu yang lama di

sekolahan membuat saya setiap pulang sekolah tidur. Apalagi itu

mbak –mbak penyanyinya sering bertengkar di depan rumah. Itu

yang membuat saya kadang malas keluar rumah ikut kegiatan, ya

karena risih melihat banyak mangkal”.

Jawababan responden ketiga dengan pertanyaan yang sama

tanggal 03 maret 2015 pukul 16.00, SA mengatakan di rumahnya.

“ Saya di rumah tidak ada orang tua sehingga saya

terkadang pulang sekolah terlalu lelah, yang membuat shalat tidak

tepat waktu. Belum kalau di ajak bermain teman pulang juga sudah

capek. Walaupun hambatan saya itu karena malas, jadinya saya

sendiri berusaha tetap ikut tahlilan setiap malam minggu, mbak”.

Responden kempat juga menjawab pertanyaan yang sama. CS di

rumahnya masih dalam waktu yang sama.

“Tetapi hal itu tidak semata-mata membuat saya sangat

malas mengikuti kegiatan keagamaan. Karena ya itu keagamaan itu

dilakukan ya demi kebaikan sendiri mbak. Kalau kegiatan setiap

malam minggu saya tetap mengikuti. Karena saya mewakili

keluarga saya. Walaupun saya mewakili tetapi saya ikhlas

melaksanakannya. Kalau mengaji saya sering kelalahan jadi saya

sering tidak mengaji. Tetapi saya tetap berusaha agar bisa mengaji

walaupun hanya satu dua ayat saja di rumah”.

Di lingkungan yang dekat dengan tempat mandi uap dan anak kos

harus ada faktor pendukung yang memudahkan remaja atau orang tua yang

tinggal di daerah tersebut mengikuti kegiatan keagamaan, dan berdasarkan

pengamantan yang dilakukan oleh peneliti, di Tegal Panas Jatijajar untuk

memperlancar kegiatan keagamaan sudah mendukung, terlebih lagi

masyarakat sekitar atau para komunitas mandi uap tidak menentang

Page 80: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

67

diadakan kegiatan keagamaan, sehingga hal tersebut memudahkan tokoh

agama dan perangkat desa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yanng

bersifat positif. Hal–hal yang biasanya mendukung suatu kegiatan,

merupakan upaya agar terwujudnya suatu kegiatan dengan baik dan lancar.

Seperti yang di ungkapkan oleh AP.

“Di sini terdapat masjid jadinya sangat mendukung kegiatan

keagamaan yang diadakan di lingkungan kami. Contoh

sederhana mbak, shalat jum’at dan mengaji setiap habis ashar

bisa lancar karena adanya masjid”.

Hal sama diutarakan oleh EN dalam beberapa waktu yang lalu di

rumahnya.

“Masjid mbak disini fasilitas yang paling mendukung, setiap

ada pertemuan, pengajian masjid myang ada di sini sangat

membantu melancarkan kegiatan keagamaan”.

Jawaban responden ketiga SA di tempat dan waktu yang sama

megatakan.

“Kalo disini setiap mengaji ada di masjid mbak, habis ahar.

Kalau da pertemuan-pertemuan pun juga di masjid. Ya,

masjid itulah yang memudahkan kami warga di sini dalam

melaksanakan kegiatan. Masjidnya biasa ramai itu setiap hari

jum’at karena dekat dengan pabrik-pabrik jadi membantu

buruh pabrik juga karena lokasi paling dekat dengan pabrik

glory”.

Responden ke empat menjawab pertanyaan yang sama dengan

responden yang lain. CS mengatakan tanggal 03 maret 2015 pukul 17.10

wib di rumahnya.

“Fasilitas yang tersedia di desa kami itu masjid mbak. Sering

digunakan untuk mengaji setiap setelah ashar. Shalat jum’at

Page 81: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

68

juga ramai. Apalagi dekat dengan pabrik- pabrik. Sehingga

masjid di desa ini sangat bermanfaat”.

Banyak hal yang dapat peneliti dapatkan dari wawancara dengan

beberapa informan. Dan paparan data di atas merupakan deskripsi dari

hasil penelitian yang telah peneliti lakukan.

Page 82: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

69

BAB IV

ANALISIS PENELITIAN

Berdasarkan hasil data yang telah peneliti peroleh, maka peneliti

menganalisis data mengenai remaja yang latar belakangnya tinggal di

daerah panti mandi uap dan anak kos, selanjutnya peneliti akan mulai

menganalisis mengenai pembinaan keagamaan di kalangan remaja yang

tinggal di dekat tempat mandi uap dan anak kos.

A. Upaya pembinaan keagamaan remaja di lingkungan mandi uap dan

anak kos di Dusun Tegal Panas Kelurahan Jatijajar Kabupaten

Semarang

Hasil wawancara yang peneliti dapatkan tokoh keagamaan di

dusun Tegal Panas kelurahan Jati jajar kecamatan Bergas kabupaten

semarang menjelaskan tentang pola pembinaan tokoh agama di

lingkungan mandi uap dan anak kos. ST selaku tokoh agama setempat

mengatakan prihatin melihat keadaan yang ada di lingkungan pekerja

seks komersial. Hal itu tidak membuat ST menjadi keras dan protes,

akan tetapi ST lebih flexibel dan menyadari tinggal di lingkungan

mandi uap dan anak kos tidaklah mudah. Usaha dan upaya yang di

lakukan tokoh agama dan orang tua dalam pembinaan keagamaan

remaja melalui kegiatan tahlilan yang diadakan setiap malam minggu,

dan tadarusan setiap habis ashar. Dalam hal ini tokoh agama

bersinergi dengan para orang tua remaja memberi motivasi bagi

keterlaksanaannya kegiatan tersebut.

Page 83: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

70

Seperti yang di kemukakan oleh ( Zakiyah Darajat. 1975:62-

63) Setiap mubaligh hendaknya menyadari bahwa yang menjadi

tujuannya adalah perbaikan dan pembinaan mental atau jiwa orang

yang di hadapinya itu. Dan bukanlah gejala-gejala lahir dari jiwa itu,

misalnya, apabila kita menghadapi seseorang yang anti atau acuh tak

acuh kepada ajaran islam, atau orang-orang yang kelakuannya

bertentangan dengan ajaran agama, tindakannya merugikan dan

membahayakan masyarakat. Dalam hal ini kita hendaknya

menunjukan perhatian kepada jiwa yang menyebabkan acuh tak acuh

atau anti islam itu, bukan kepada kelakuannya sendiri, tetapi yang di

perhatikan adalah penggerak atau pendorong dari terjadinya kelakuan

itu. Karena kelakuan, sikap dan tindakan yang sama, belum tentu

disebabkan oleh faktor-faktor yang sama pula. Ada yang menjadi jahat

karena dendamnya, tetapi ada pula yang disebabkan oleh karena salah

satu buruknya pendidikan dan pengalaman yang di laluinya waktu

kecil. Sehingga tokoh agama sangat berperan penting dalam perbaikan

keagamaan bagi remaja di lingkungan mandi uap dan anak kos.

Sama pula halnya dengan ST sebagai tokoh agama yang

membantu warganya agar tercapai keseimbangan jasmani rohaninya,

walaupun mengetahui keadaan ligkungan yang tidak baik bagi

perkembangan remaja. Kegiatan-kegiatan yang diadakan membantu

mendapatkan ketentraman warganya.

Page 84: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

71

Menurut (Zakiah Darajat. 1975:104), Keharusan di

laksanakannya pendidikana agama di sekolah, mulai dari tingkat

Sekolah Dasar sampai ketingkat Perguruan Tinggi, yang masuk dalam

kurikulum. Selanjutnya pembnagunan bangsa Indonesia yang

sekarang ini ditujukan kepada pembangunan manusia seutuhnya,

yang mencakup materil, mental spiritual dan sosial. Sehingga dapat

dicapai keseimbangan jasmani dan rohani yang sehat dan serasi.

Pendidikan agama merupakan penididikan yang paling utama

sebelum pendidikan formal. Pendidikan dalam keluarga menentukan

perkembangan bagi kehidupan anak pada masa dewasa. Pendidikan

yang berasal dari keluarga merupakan pendidikan yang paling

mendasar dan yang paling utama, karena di sinilah peran orang tua

sangat diperlukan bagi seorang anak, karena orang tua lah yang

nantinya berperan penting dalam pembentukan kepribadian anak.

Motivasi orang tua dalam terlaksannya kegiatan keagamaan

sangat diperlukan bagi seorang anak, karena orang tua lah yang

nantinya berperan penting dalam pembentukan kepribadian anak.

Pendidikan agama merupakan penididikan yang paling utama sebelum

pendidikan formal. Pendidikan dalam keluarga menentukan

perkembangan bagi kehidupan anak pada masa dewasa.

Pada usia remaja anak-anak mulai banyak memperhatikan

dirinya sendiri. Pergaulan mereka dengan orang tua dan teman-teman.

Page 85: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

72

Kemudian apabila seorang anak menunjukkan gejala-gejala ingin salat

ataupun mengaji, sebaiknya orangtua mendukung, sekalipun misalnya

kedua orang tuanya tidak menjalankan. Dalam hal ini, teladan dan

pengertian orangtua lebih diperlukan daripada ketika dia masih kecil.

Karena dengan demikian pengaruh baik buruk dari lingkungan tidak

jauh keseimbangannya dengan pengaruh ayah ibu (Benyamin Spock,

1991: 93).

Bertolak belakang dengan apa yang dilakukan SS, selaku ayah

dari SA. orang tua SS ayah dari SA yang memandang tempat

tinggalnya yang dekat dengan lokalisasi tersebut bukanlah menjadi

permasalahan. Dari hasil pengamatan yang telah peneliti lakukan SS

jarang di rumah sehingga lokasi yang dekat dengan pekerja seks

komersial tidak membuat SS takut akan perkembangan anak-anaknya.

Dan diketahui SS juga terjerumus masuk kedalam lokalisasi untuk

memuaskan hawa nafsunya, sehingga tidak mengerti dengan

perkembangan anak-anaknya. SS lebih mementingkan ego dan hawa

nafsunya daripada mendidik anak-anaknya.

Apa yang terjadi pada SS tidak seharusnya dilakukan, karena

pada dasarnya orang tualah yang berperan penting dalam mendidik

putra dan putrinya.

Berbeda dengan jawaban dari TJ, AG, dan JR, yang menurut

mereka tempat tinggal yang dekat lokalisasi sangat mengganggu

Page 86: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

73

perkembangan anak. Lokalisasi yang dekat dengan mandi uap dan

anak kos sering kali menyuguhkan hal-hal yang tidak baik dilihat,

seperti anak kos yang memakai pakaian yang tak seronok dan lain

sebagainya.

Pendidikan di dalam keluarga bisa dimulai dari hal-hal kecil

seperti solat lima waktu, membaca Al-Qur’an dan menunaikan zakat.

Semua orang tua pasti berusaha mengajarkan anak-anaknya agar lebih

bisa melaksanakan perintah Allah SWT dengan baik. AG, TJ, JR

sebagai orang tua yang lebih mudah memantau anak di rumah

melakukan hal yang sama, dengan mengingatkan selalu putra-putrinya

shalat lima waktu, membaca Al-Qur’an setiap habis magrib dan

menunaikan zakat saat hari raya idul fitri. Hal tersebut sangat baik

mengawali pendidikan keagamaan yang dimulai dari hal kecil sampai

putra-putrinya melakukannya dengan kesadaran sendiri. Berbeda

dengan NG ibu dari SA yang tidak bisa memantau anaknya setiap saat

dikarenakan kerja menjadi buruh pabrik sehingga, menyerahkan

kepercayaan dan tanggung jawab penuh terhadap SA yang telah

dianggap mampu.

Seperti yang sudah di sampaikan di BAB II .Remaja

merupakan masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, yang cara

berfikirnya masih rentan karena pengaruh-pengaruh baik hal positif

maupun negatif. Emosi memegang peranan penting dalam sikap dan

tingkah laku agama. Menurut Clark tidak ada satu sikap atau perilaku

Page 87: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

74

agama seseorang yang dapat diteliti tanpa memperhatikan emosinya.

Clark juga mengemukakan bahwa faktor lain yang ikut mempengaruhi

kegoncangan emosi remaja adalah tradisi agama yang di dalammnya

terdapat konsekuensi-konsekuensi nilai (Djami’atul Islamiyah,

2013:70-75) .

Menanggapi apa yang telah disampaikan remaja tentang

perasaan tinggal di lingkungan mandi uap dan anak kos AP tidak

masalah dengan kondisi lingkungan tersebut. Anggapan AP yang

penting tidak ikut terjerumus ikut-ikut seperti yang komunitas mandi

uap lakukan. Berbeda yang telah di sampaikan EN, SA, dan CS yang

menganggap tinggal di daerah dekat dengan panti mandi uap dan anak

kos itu sangat tidak nyaman. Lingkungan yang seperti ini tidak baik

untuk perkembangan anak. Akan tetapi, keadaan yang memang dari

kecil sudah tinggal di lingkungan mandi uap dan anak kos jadi mau

tidak mau harus bisa beradaptasi.

Tinggal dekat dengan lingkungan mandi uap dan anak kos

sebagai remaja yang jiwanya masih labil ataupun rentan, sebaiknya

harus bisa membentengi diri dengan keagamaan secara continue.

Remaja yang lebih banyak mengetahui kekurangan dan kelebihan

dirinya sendiri memudahkan untuk membantu menjadi insan yang di

banggakan dalam keluarga. Dengan begitu para remaja dapat

membentengi diri seperti yang dikatakan AP dan CS, menjaga

kedisiplinan agar tetap menjalankan shalat lima waktu walaupun

Page 88: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

75

dirumah. EN yang sering membantah, tetapi tetap menjalannkan shalat

llima waktu membaca Al-Qur’an dan berzakat. Dan SA yang mandiri

tetap menajaga agar melaksanakan shalat lima waktu, walaupun tidak

mengaji.

Menurut yang disampaikan oleh (Sudarsono. 2004:125) oleh

karena itu keluarga memiliki peranan penting dalam perkembangan

anak, keluarga yang baik akan berpengaruh positif bagi perkembangan

anak, sedangkan keluarga yang jelek akan berpengaruh negatif. Oleh

karena sejak kecil di besarkan oleh keluarga dan untuk seterusnya,

sebagian besar waktunya adalah di dalam keluarga maka sepantasnya

kalau kemungkinan timbulnya delinquency itu sebagian besar juga

berasal dari keluarga .

Sikap keluarga yang baik dalam mendidik atau membekali

anak dengan kegiatan agama. Berpengaruh positif dan menjadikan

remaja dapat membentengi diri dengan kesadaran sendiri seperti SA

yang kurang perhatian dari orang tua. Akan tetapi dia tetap berusaha

menjalankan shlat lima waktu demi dirinya sendiri.

Dalam kegiatan keagamaan melibatkan peran serta tokoh

keagamaan yang membantu menjadikan insan yang memegang teguh

agamanya. Agar tidak mudah terpengaruh oleh dunia luar. AP, EN,

SA, dan CS yang berpendapat adanya ST membantu warganya

Page 89: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

76

menciptakan lingkungan yang kondusif, walaupun tidak 100% dapat

kondusif mengingat faktor lingkungan yang tidak mendukung.

(Zakiah Darajat. 1975:63) mengatakan mubaligh, bukanlah

pekerjaan yang ringan, disamping hasilnya tidak segera kelihatan.

Apabila seseorang insyinur membangun gedung atau jembatan, ia

akan segera dapat melihat dan menikmati hasil karyanya dan orang

lainpun akan menampakkannya dengan jelas. Akan tetapi, seorang

mubaligh yang telah menjalankan tugasnya dengan segala daya dan

upaya memperbaiki mental seseorang, mungkin ia berhasil, akan

tetapi hasilnya itu tidak terlihat oleh dirinya sendiri apalagi oleh orang

lain. Sebabnya adalah karena perubahan yang terjadi pada orang itu,

tidak dapat diraba, dilihat atau diukur secara langsung. Yang dapat

dilihat hanyalah bekasnya pada sikap kelakuan atau tindakan lahir

dari orang tersebut.

Seperti yang disampaikan Zakiah Darajat di atas, peran serta

tokoh agama sangat memperngaruhi kehidupan seseorang. Jasanya

tidak dapat dinilai akan tetapi, dapat dirasakan kenikmatannya.

Berbagai upaya dilakukan demi terwujudnya perkembangan insan

yang kelak dapat berguna bagi dunia dan akhirat.

Masih menurut (Zakiah Darajat, 1975:35) pada umumnya

orang tua suka sekali menasehati anak, tidak henti-hentinya nasehat

diberikan, bahkan di ulang-ulang setiap hari. Nasehat memang angat

Page 90: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

77

di perlukan oleh remaja, akan tetapi jangan terlalu sering diberikan.

Karena nasehat yang terlalu sering itu menyebabkan mereka bosan

merasa terganggu oleh seringnya mendengar nasihat yang sama.

Mengetahui sikap remaja yang masih sering diingatkan orang

tua untuk melakukan kegiatan, dan mereka pun beralasan. Lebih baik

sikap orang tua mengikuti apa yang telah di kataka Zakiah Darajat

tersebut. Demi mengendalikan emosi anak. Agar mereka yang

nantinya akan menyadari sendiri kebutuhannya dalam beragama.

B. Faktor pendukung upaya pembinaan remaja di Dusun Tegal Panas

Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

Berbagai upaya yang di lakukan tokoh agama, masyarakat dan

orang tua agar generasi muda atau remaja mendapatkan bekal ilmu agama

yang kuat. Berikut hal- hal yang mendukung kiat atau upaya pembinaan

remaja setempat :

1. Adanya kesadaran yang tinggi dari para tokoh masyarakat untuk

melakukan pembinaan

Kesadaran tokoh keagamaan yang peduli terhadap

lingkungannya, sehingga membantu masyarakatnya mendapatkan ilmu

keagamaan yang cukup untuk membentengi diri dari sikap-sikap

tercela dan mencapai keseimbangan jasmani rohaninya.

Page 91: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

78

2. Sikap positif orang tua (kesadaran orang tua) terhadap pentingnya

keagamaan anak mereka

Kesadaran orang tua terhadap upaya membentengi putra-

putrinya dengan bekal pendidikan agama yang cukup, sehingga

melahirkan putra putri yang tangguh, yang sehat, cerdas, dan yang

paling utama menjadi insan yang berguna di dunia dan akhirat.

3. Adanya fasilitas keagamaan di lingkungan mandi uap dan anak kos

Faktor yang mendukung berjalannya suatu kegiatan keagamaan

adalah fasilitas yang lengkap. Dan dapat membantu melancarkan

kegiatan keagamaan. Di dusun Tegal Panas ini terdapat fasilitas yang

berupa bangunan masjid yang memudahkan melaksanakan kegiatan

keagamaan. Seperti yang telah dikatakan oleh AP, EN, SA, dan CS

masjid tersebut menjadi fasilitator terwujudnya kegiatan pengajian,

membaca Al-Qur’an dan kegiatan agama yang lain berjalan sesuai

yang diharapkan.

4. Adanya toleransi yang tinggi dari para komunitas mandi uap dan anak

kos terhadap kegiatan keagamaan

Kegiatan keagamaan yang diadakan oleh tokoh keagamaan

sangat membantu warganya mendapatkan ilmu agama. Sehingga

dengan mengingat lokasi yang dekat dengan mandi uap dan anak kos,

maka tokoh agama dengan tokoh masyarakat membuat peraturan agar

tetap terjaga kerukunan dan tidak mengganggu kegiatan satu dengan

yang lain. Kegiatan pengajian setiap malam minggu yang di ikuti

Page 92: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

79

mayoritas remaja dapat berjalan dengan baikdan lancar. Komunitas

mandi uap dan anak kos juga menghargai kegiatan keagamaan yang

dilaksanakan di dusun Tegal Panas sehingga tidak terjadi perselisihan

kerena saling mengganggu.

C. Faktor penghambat upaya pembinaan keagamaan remaja di Dusun

Tegal Panas Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten

Semarang

Labilnya remaja di lingkungan mandi uap dan anak kos secara

psikologis terkadang mempengaruhi intensitas keagamaan mereka.

Dengan adanya faktor hambatan seseorang akan lebih menggunakan otak

untuk berfikir dan mencari jalan yang benar-benar logis. Faktor

penghambat yang paling mendominasi adalah faktor lingkungan.

Lingkungan adalah salah satu faktor penghambat warganya untuk

melakukan kegiatan keagamaan, dikarenakan lokasi yang tidak kondusif,

kerena memang wilayah lokalisasi.

Seperti yang dijelaskan dalam teorinya Albert Bandura.

Menurutnya, lingkungan memang membentuk perilaku dan perilaku

membentuk lingkungan. Oleh Bandura, konsep ini disebut determinisme

resiprokal yaitu proses yang mana dunia dan perilaku seseorang saling

mempengaruhi. Kemudian Bandura juga melihat bahwa kepribadian

merupakan hasil dari interaksi tiga hal yakni, lingkungan, perilaku dan

proses psikologi seseorang. Proses psikologis ini berisi kemampuan untuk

Page 93: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

80

menyelaraskan berbagai citra (images) dalam pikiran dan bahasa, (diakses

pada hari Jum’at, 06 Maret 2015 pukul 16.01 WIB di

id.m.wikipedia.org/wiki/Albert_Bandura).

Tidak hanya faktor lingkungan, faktor keinginan remaja untuk

mengikuti keagamaan juga masih menjadi penghambat. AP, EN, SA dan

CS yang pertama kali menghambat karena tugas-tugas sekolah yang

menghambat untuk melakukan kegiiatan, EN dan SA yang merasa lelah

setelah sekolah, CS yang lebih rajin membaca Al-Qur’an karena tugas-

tugas kuliahnya tidak menjadikannya suatu hambatan dalam melaksanakan

kegiatan keagamaan. Dengan bagitu peran serta orang tua sangatlah

penting, agar putra-putrinya tidak bermalas-malasan dengan alasan lelah.

Karena jika tetap lelah menjadi alasan akan menjadi sebuah kebiasaan

yang menghambat kegiatan keagamaan.

Sesungguhnya hal-hal yang menghambat dapat dihilangkan dengan

cara memotivasi diri sendiri untuk tetap berpendirian teguh dalam menjaga

rohani dan jasmani kita dari segala sesatu yang merugikan diri sendiri.

D. Solusi dari faktor penghambat upaya pembinaan remaja di

lingkungan mandi uap dan anak kos di Dusun Tegal Panas Kelurahan

Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

Dalam hal ini orang tua AP dan CS sama dengan memberi contoh

dan menjalankan salat berjamaah walaupun di rumah dan tadarusan setiap

habis magrib. Hal ini menunjukan upaya orang tua agar putra putrinya

Page 94: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

81

lebih matang dalam perkembangan keagamaannya. Tidak hanya itu tokoh

masyarakat dan orang tua sangat bersinergi demi lancarnya kegiatan

keagamaan. Seperti tokoh agama yang selalu memberi informasi

perkembangan keagamaan putra putrinya kepada orang tuanya. Hal ini

bertujuan untuk menambah motivasi remaja agar tetap semangat tulus

ikhlas dalam belajar agama.

Page 95: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembahasan dan analisis mulai dari bab I

sampai dengan bab IV, guna menjawab pokok permasalahan dalam

penelitian yang dalam skripsi ini dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Upaya pembinaan keagamaan remaja di lingkungan mandi uap

dan anak kos Dusun Tegal Panas Kelurahan Jatijajar

Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

Berdasarkan pada sejumlah data yang peneliti dapatkan

dan telah peneliti paparkan dalam bab III, peneliti menemukan

ada hal yang melatarbelakangi adanya kegiatan keagamaan.

Melihat faktor lingkungan yang sama sekali tidak kondusif.

Usaha dan upaya tokoh agama juga orang tua dalam pembinaan

keagamaan remaja melalui kegiatan tahlilan yang diadakan

setiap malam minggu, dan tadarusan setiap habis ashar. Dalam

hal ini tokoh agama bersinergi dengan para orang tua remaja

memberi motivasi bagi keterlaksanaannya kegiatan tersebut.

2. Faktor pendukung upaya pembinaan keagamaan remaja di

lingkungan mandi uap dan anak kos Dusun Tegal Panas

Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

Page 96: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

83

Dalam hal ini peneliti menemukan beberapa faktor

pendukung lancarnya kegiatan keagamaan di dusun Tegal

panas, antara lain :

a. Adanya kesadaran yang tinggi dari para tokoh masyarakat

untuk melakukan pembinaan

b. Sikap positif orang tua (kesadaran orang tua) terhadap

pentingnya keagamaan anak mereka. Seperti halnya

orangtua JR dan TJ yang mendisiplinkan putra-putrinya

untuk shalat berjamaah walaupun di rumah dan

membaca al-qur’an setelah habis magrib.

c. Adanya fasilitas keagamaan di lingkungan masyarakat

mandi uap

d. Adanya toleransi yang tinggi dari para komunitas mandi

uap dan anak kos terhadap kegiatan keagamaan

3. Faktor penghambat upaya pembinaan keagamaan remaja di

lingkungan mandi uap dan anak kos Dusun Tegal Panas

Kelurahan Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

Faktor lingkungan yang dekat dengan lokalisasi

sangatlah mengganggu kegiatan keagamaan, karena Labilnya

remaja di lingkungan mandi uap dan anak kos secara psikologis

terkadang mempengaruhi intensitas keagamaan mereka yang

maju mundur (ambivalen).

Page 97: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

84

B. Saran

Melihat pentingnya pembinaan bagi remaja yang tinggal dekat

dengan pekerja seks komersial, maka hendaklah peneliti

menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa dan remaja

Diharapkan mahasiswa dapat mengambil pelajaran

berharga mengetahui peliknya kehidupan remaja di lingkungan

mandi uap dan anak kos. Sehingga dapat menjadikan acuan untuk

memperkuat keimanan, sehingga menjadi remaja dan dewasa yang

berakhlak baik sesuai yang di harapkan orang tua pada umumnya.

2. Bagi orang tua

Para orang tua diharapkan mendidik agama, menjaga

perilaku dan tingkah laku anak-anaknya. Agar anak-anak dapat

berkembang dengan baik, sehingga dapat menjadi generasi muda

yang berakhlak dan berbudi luhur.

3. Bagi dosen

Dosen diharapkan dapat mendorong mahasiswanya untuk

berfikir kritis, kreatif dan bersungguh-sungguh dalam menambah

pengetahauan agama.

Page 98: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

85

C. Penutup

Alkhamdulillahirobbil’alamin, peneliti panjatkan kehadirat

illahi Robbi Sang Maha Pengasih, Maha Pengatur dan Pencipta Alam

Semesta, yang telah memberikan hidayah dan taufiq-Nya. Sehingga

peneliti telah dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “UPAYA

PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN

MANDI UAP DAN ANAK KOS DUSUN TEGAL PANAS

KELURAHAN JATIJAJAR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN

SEMARANG” yang masih jauh dari sempurna. Maka untuk

kesempurnaan skripsi ini penulis menerima segala masukan, kritik dan

saran. Penulis juga menyadari bahwa tanpa bimbingan dari dosen

pembimbing tentu penulis akan mengalami kesulitan dalam penulisan

skripsi ini. Oleh sebab itu, tidak lupa penulis mengucapkan terima

kasih, semoga amal kebaikannya di balas oleh Allah SWT.

Akhir dari penelitian ini berharap semoga dapat memberi manfaat,

terutama terhadap oenulis sendiri dan para pembaca yang budiman

pada umumnya. Amin......

Page 99: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun
Page 100: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1995. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

Basri Hasan. 2004. Remaja Berkualitas: Problematika Remaja dan solusinya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Daradjat Zakiah. 1975. Pembinaan Remaja. Jakarta: Bulan Bintang

Daradjat Zakiah. 1978. Problema Remaja di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang

Islamiyah Djami’atul. 2012. Psikologi Agama. Salatiga: STAIN Salatiga Press

Mas’ud Muhammad. 2014. Jurnal Mudarisa.Pembinaan Wanita Tuna susila

di komplek Lokalisasi.Salatiga: STAIN Salatiga Press

Moleoang, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Monks, F. J. 2006. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press

Noor Maryam. 1991. Orang Tua Permasalahan & Upaya Mengatasinya. Disadur

dari Dr. Benyamin Spock. Judul Asli, Problems Of Parents. Semarang:

EffharOffset

Remmers & Hacket. 1984. Memahami Persoalan Remaja. Diterjemahkan oleh

Zakiah Daradjat. Judul Asli, Let’s Listen to Youth. Jakarta: Bulan Bintang

Sarwono Sarlito Wirawan. 1995. Psikologi Lingkungan. Jakarta: PT. Gramedia

Singgih D, Gunarsa. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Gunung Mulia

Sudarsono. 2004. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta

Suprayogo, Imam & Tobroni. 2003. Metodologi Penelitian Sosial Agama.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Page 101: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

id.m.wikipedia.org/wiki/Albert_Bandura, diakses Jum’at, 06 Maret 2015

gentongedukasi.blogspot.com/2012/12/membina–kepribadian-yang-

islam.html?m=1.jum’at 06 Maret 2015

Santrock,J.W.(2003).Adolescence: Perkembangan Remaja. Adelar, S. B. &,

S.Terj) Jakarta: Erlangga

Jtptiain-gdl-s1-2004-maryamhadi.pdf/Pembinaan Keagamaan Terhadap Sosial

anak.Rabu 15 april 2015

www.dinkesjatengprov.go.id/2015/ Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa

tengah.Rabu 15 April 2015

Page 102: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun
Page 103: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

LAMPIRAN

Page 104: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

VERBATIM WAWANCARA

UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN

MANDI UAP DAN ANAK KOS DUSUN TEGALPANAS KELURAHAN

JATIJAJAR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2015

Responden : AP

Usia : 15 tahun

Pekerjaan : Pelajar

Tempat : Rumah responden

Hari/ tanggal : Selasa 03 Maret 2015

Waktu : 14.00Wib

NO. PERTANYAAN JAWABAN KODE

1. Bagaimana perasaan

kamu tentang

kehidupan yang dekat

dengan lingkungan

pekerja seks komersial

?

“Merasa risih karena itu juga

sangat mengganggu, apalagi

kalau pekerja seksnya sering

teriak-teriak yang membuat

saya tidak nyaman”.

Tanggapan

tinggal didekat

lokalisasi

2. Apakah lingkungan “Iya jelas lingkungan yang

seperti ini sangat

Pengaruh

Page 105: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

yang demikian dapat

mempengaruhi

kehidupan keagamaan

seseorang ?

mempengaruhi kehidupan

keagamaan seseorang. Karena

dengan adanya pekerja seks

komersial itu kami menjadi

merasa terganggu. Apalagi

kalau iman tidak kuat ya pasti

ikut terjerumus”.

lingkungan

dalam

perkembangan

agama

seseorang

3. Apakah keluarga kamu

cukup membentengi

kamu dengan kegiatan

keagamaan secara

continue?

“Keluarga saya terutama

orang tua saya selalu

menanamkan kedisiplinan,

seperti selalu salat berjamaah

di rumah. Setelah shalat

magrib kami selalu membaca

al-qur’an bersama, itu kami

lakukan setiap hari. Karena

kami tidak mau lingkungan

mempengaruhi keimanan kita.

Dengan begitu setidaknya

cukup mebentengi diri untuk

menjauhi perbuatan yang

mengurangi mengurangi

keimanan kita”.

Upaya

memperkuat

agama

seseorang

4. Bagaimana pandangan

kamu tentang peran

serta tokoh masyarakat

tentang pembinaan

keagamaan remaja

yang dapat kamu ikuti ?

“Tokoh masyarakat di sini

cukup baik, seperti Pak Lurah

pokoknya yang mengurus

desa ini slalu memberi contoh

yang baik. Di RT kami setiap

malam minggu diadakan

yasinan, itu menjadi contoh

baik yang diadakan oleh

tokoh masyarakat di kampung

ini”.

Peran serta

tokoh

keagamaan

setempat

5. Kegiatan apa saja yang

diperuntukan bagi

pembinaan keagamaan

remaja yang dapat

“Kegiatan keagamaan yang

saya ketahui di sini hanya

tahlilan setiap malam minggu

di RT. Tetapi ada juga bapak-

bapak setiap malam jum”at.

Dan saya pun ikut tahlilan

setiap malam minggu.

Sebenarnya ada juga belajar

Kegiatan

keagamaan

Page 106: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

kamu ikuti ?

mengaji secara sorogan setiap

habis ashar tapi karena saya

sudah capek, jadi saya tidak

pernah ikut mengaji”.

6. Menurut kamu

hambatan apa yang

mempengaruhi kamu

dalam mengikuti

kegiatan keagamaan

tersebut ? Bagaimana

cara kamu

mengatasinya?

“Sebenarnya mbak banyak

sekali hambatan yang saya

hadapi,seperti memang

lingkungan disini sangat

keras, karena sering sekali

disuguhkan hal- hal yang

sewajarnya tidak baik

dihadapi. Kemudian saya juga

sibuk dengan kuliah, tugas-

tugas kuliah sangat banyak

sehingga kegiatan kegiatan

sering sekali saya absen.

Walaupun begitu saya tetap

berusaha agar ilmu agama

saya meningkat. Saya tetap

mengikuti kegiatan setiap

malam minggu yaitu tahlilan.

Saya salat berjamaah

walaupun hanya dengan

keluarga dirumah, selain itu

juga saya juga mengaji sendiri

di rumah bersama adik- adik

saya.ya karena kebetulan adik

saya juga wanita”.

Kendala-

kendala yang

dihadapi.

7. Disamping hambatan,

adakah faktor

pendukung yang

memudahkan kamu

dalam mengikuti

kegiatan keagamaan

tersebut ?

“Di sini terdapat masjid

jadinya sangat mendukung

kegiatan keagamaan yang

diadakan di lingkungan kami.

Contoh sederhana mbak,

shalat jum’at dan mengaji

setiap habis ashar bisa lancar

karena adanya masjid”.

Faktor

pendukung

kegiatan

keagamaan

Page 107: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

VERBATIM WAWANCARA

UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN

MANDI UAP DAN ANAK KOS DUSUN TEGALPANAS KELURAHAN

JATIJAJAR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2015

Responden : ST

Usia : 68 tahun

Status : Tokoh agama

Tempat : Rumah responden

Hari/ tanggal : 25 februari 2015

Waktu : 16.00 Wib

NO. PERTANYAAN JAWABAN KODE

1. Bagaimana pandangan

bapak/ibu selaku tokoh

masyarakat keagamaan

remaja di lingkungan

pekerja seks komersial

ini?

“Sebenarnya saya prihatin

dan ngelus dodo sebenarnya

ya tidak baik tinggal di

lingkungan yang seperti ini.

Tapi saya flexible saja tidak

mau membuat keadaan

lingkungan menjadi ricuh.

Karena yang ada di lokalisasi

ini kebanyakan pendatang.

Remaja yang di sini sudah

terbiasa dengan keadaan

yang seperti ini, sehingga

tidak kaget dengan apa yang

terjadi di lingkungan ini”.

Pandangan

tempat tinggal

di lingkungan

lokalisasi.

Page 108: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

2. Apakah ada kegiatan-

kegiatan khusus yang

diadakan untuk membina

keagamaan remaja

setempat? Mengingat

lingkungan mereka yang

kurang kondusif. Kalau

ada apa saja kegiatan-

kegiatan tersebut ?

“Saya itu mengusulkan ke

ketua RT agar diadakan

pengajian terutama bagi

remaja yang masih rentan

ikut-ikutan. Akhirnya ada

kegiatan yang diadakan

seminggu dua kali setiap

malam jum’at untuk bapak-

bapak dan malam minggu

untuk ibu-ibu. Tetapi

kebanyakan dari mereka

yang hadir adalah remaja.

Setiap kali ada kegiatan

keagamaan para pekerja

lokalisasi menyesuaikan diri

untuk tidak membuat

kegaduhan. Dulu juga ada

pengajian untuk para pekerja

seks komersial, tetapi lama-

lama tidak ada pekerja seks

yang mengikuti pengajian,

jadinya saya juga lepas

tangan”.

Kegiatan

khusus di

lingkungan

setempat

3. Kendala-kendala apa

yang bapak hadapi dalam

proses pembinaan

keagamaan remaja?

“Banyak mbak kendalanya

itu, remajanya sering ikut

terjun ke lokalisasinya. PSK

nya sering menggunakan

pakaian yang tidak

senonoh/terbuka di

lingkungan ini. Bukan hanya

itu saja mbak selain itu di

tempat ini juga disedikan

aneka macam minuman

keras. Jadi sering kali

menarik remaja untuk masuk

sekedar ikut-ikutan minum

atau bahkan sampai pergi ke

lokalisasi. Hal itu

menghambat remaja untuk

mengikuti kegiatan

keagamaan karena

terpengaruh pergaulan”.

Hambatan yang

di hadapi.

4. Bagaimana bapak/ibu “Saya dengan perangkat desa

melakukan musyawarah

Upaya

Page 109: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

mengatasi kendala-

kendala yang dihadapi?

dalam menangani lokalisasi

tersebut agar tetap kondusif,

dan memiliki kesepakatan

agar tidak mengganggu

warga saat ada kegiatan

sosial ataupun kegiatan

agama.Yang penting itu

tidak mengganggu saat

pengajian”.

pembinaan

keagamaan

5. Selain kendala, adakah

faktor-faktor pendukung

yang dapat membantu

pembinaan keagaamaan

tersebut ?

“Di sini sudah ada masjid

jadi kegiatan mudah di

laksanakan, tidak hanya itu

tahlilan diadakan di rumah-

rumah warga secara

bergantian, dan saya lihat

semakin hari remaja yang

ikut pengajian semakin

banyak mbk, saya bersyukur

sekali, usaha yang saya

lakukan dengan perangkat

desa jadi tidak sia-sia”.

Faktor

pendukung

6. Sejauh ini begaimana

hasil dari pembinaan

tersebut bagi keagamaan

remaja ?

“Sekarang ini sudah lancar

dan baik di lakukan secara

rutin tahlilannya. Remaja

sekarang juga sudah banyak

yang antusias. Jadi

perkembangan keagamaan di

kampung ini sudah

meningkat”.

Hasil

pembinaan

Page 110: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

VERBATIM WAWANCARA

UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN

MANDI UAP DAN ANAK KOS DUSUN TEGALPANAS KELURAHAN

JATIJAJAR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2015

Responden : AG

Usia : 52 tahun

Status : Orang tua EN

Tempat : Rumah responden

Hari/ tanggal : 28 februari 2015

Waktu : 10.00 Wib

NO. PERTANYAAN JAWABAN KODE

1. Bagaimana pendapat

bapak/ibu tentang

lingkungannya yang

dekat dengan lokalisasi,

yang kaitannya dengan

perilaku agama putra-

“Sebenarnya saya itu risih

hidup di lingkungan dekat

dengan lokalisasi, tapi apa

boleh buat kehidupan kami di

sini turun temurun, saya

tinggal di sini warisan dari

orang tua. Jika saya mencari

tempat lain saya yang tidak

sanggup karena sudah banyak

kenangan di rumah ini, selain

itu karena faktor ekonomi

juga, saya tidak punya cukup

uang untuk membeli rumah di

Pendapat

mengenai

temapt tinggal

dekat dengan

lokalisasi

Page 111: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

putri anda?

daerah lain yang jauh dari

tempat lokalisasi. Saya juga

menyadari sebenarnya

lingkungan seperti ini akan

menganggu dan berimbas

tidak baik untuk

perkembangan anak saya tapi

apa boleh buat mbak”.

2. Apa yang bapak ibu

lakukan agar remaja

rajin melakukan sholat

lima waktu, gemar

membaca al-qur’an,

zakat ?

“Di rumah anak-anak selalu

saya ingatkan shlat lima

waktu. Untuk masalah shalat

lima waktu harus itu, kalau

anak-anak tidak shalat, akan

saya ingatkan terus sampai

mereka mau shalat. Anak-

anak tidak saya suruh mengaji

karena mereka sudah sadar

sendiri untuk mengaji. Akan

teteapi, tidak setiap hari. Kalau

zakat ya tetap, saya selalu

mengeluarkan zakat setiap

tahunnya. Biasanya setiap

berzakat di masjid saya

meminta anak-anak untuk

mengantarkan ke masjid, biar

mereka lihat kemudian

menegrti kalau zakat itu

hukumnya wajib”.

Upaya orang

tua dalam

mebina putra-

putrinya

3. Bagaimana kiat

bapak/ibu agar remaja

agar remaja putra/putri

bapak ibu aktif

melakukan kegiatan

pengajian? Atau

kegiatan sosial

keagamaan lainnya?

“Anak saya selalu saya

tanamkan kedisiplinan, dengan

saya selaku orang tua EN

memberikan hal-hal kecil yang

bisa di jadikan contoh. EN

selalu saya suruh berangkat

tahlilan setiap malam minggu.

Satu dua kali dia merasa

jenuh, tetapi setelah banyak

teman dia juga terbisa

akhirnya jika dia tidak ikut

tahlilan dia itu merasa kecewa.

Kalau kegiatan yang lain anak

saya tidak ikut, ya karena

sudah banyak aktifitas di

sekolah jadi merasa lelah,

Kiat orang tua

mendidik anak

Page 112: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

waktu istirahatnya sedikit”.

4. Kendala apa saja yang

di hadapi bapak/ibu

dalam membina

keagamaan pada

putra/putri anda?

“Kalau saya kendala yang

dihadapi hanya keras

kepalanya anak saya saja, ya

kalau saya sebenarnya

memaklumi jika anak saya

terkadang sudah bilang tidak

mau mengaji ya tidak mau

mengaji. Kalau sudah mutung

begitu biasanya saya diamkan,

nanti dia nyesel sendiri”.

Hambatan yang

di hadapi orang

tua.

5. Adakah faktor

pendukung bapak/ibu

dalam membina

keagamaan bagi

putra/putri anda?

“Sebenarnya di kampung ini

ada masjid dan mushola itu

sudah mendukung dalam

pelaksanaaan kegiatan

keagamaan. Tapi mushola

sepi hanya beberapa orang saja

yang salat berjama’ah. Kalau

masjid ya lumayan apalagi

setiap malam minggu untuk

tahlilan, dan hari jum’at ramai

orang jum’atan”.

Faktor

pendukung

pola

pembinaan

keagamaan

remaja

Page 113: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

DOKUMENTASI

Responden CS Responden EN

Responden AP Responden SA

Page 114: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun
Page 115: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun
Page 116: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun
Page 117: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun
Page 118: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun
Page 119: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun
Page 120: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun
Page 121: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun
Page 122: UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/133/1/Shella... · Upaya Pembinaan Keagamaan Remaja di Lingkungan Mandi Uap dan Anak Kos Dusun

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

NAMA : Shella Anggarini

NIM : 111 09 120

JURUSAN : Tarbiyah

PROGDI : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri dan tidak

berkeberatan untuk dipublikasikan oleh pihak perpustakaan STAIN Salatiga tanpa

menuntut konsekuensi apapun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dan jika dikemudian hari terbukti

karya saya ini bukan karya sendiri, maka saya sanggup untuk menanggung semua

konsekuensinya.

Salatiga, April 2015

Hormat saya

( Shella Anggarini)