Skoliosis Fix

28
BAB I PENDAHULUAN Skoliosis berasal dari bahasa Yunani yaitu “Crookednes” atau kebengkokan. Skoliosis mempengaruhi ikatan sendi dan otot yang mengenai tulang belakang, yang menyebabkan tulang belakang, tulang rusuk dan tulang panggul bengkok. Skoliosis dapat disebabkan oleh banyak hal, sebagian besar deformitas skoliosis adalah idiopatik (penyebab tidak diketahui). Sedangkan penyabab lain dapat berupa kelainan kongenital disertai dengan gangguan atau sindroma neuromuscular, atau kompensator dari ketidakcocokan panjang kaki atau kelainan intraspinal 1,2 . Seringkali seseorang dengan skoliosis telah mengalami kondisi ini sejak masa kanak-kanak, tetapi karena skoliosis berkembang sangat cepat, kebanyakan kasus skoliosis tidak terdiagnosa sampai usia 10-14 tahun 3 . Pada kasus skoliosis, tulang belakang melengkung secara abnormal dari sisi ke sisi menyerupai bentuk “S”, dapat dilihat ketika kelengkungannya semakin parah dan juga mengakibatkan ketidaknyamanan. Berbagai kelainan tersebut menyebabkan otot atau saraf di sekitar tulang belakang tidak berfungsi sempurna dan menyebabkan bentuk tulang belakang menjadi melengkung. Jika kelengkungannya sangat parah maka akhirnya dapat 1

description

rehab medik

Transcript of Skoliosis Fix

Page 1: Skoliosis Fix

BAB I

PENDAHULUAN

Skoliosis berasal dari bahasa Yunani yaitu  “Crookednes” atau 

kebengkokan. Skoliosis mempengaruhi ikatan sendi dan otot yang mengenai

tulang belakang, yang menyebabkan tulang belakang, tulang rusuk dan tulang

panggul bengkok. Skoliosis dapat disebabkan oleh banyak hal, sebagian besar

deformitas skoliosis adalah idiopatik (penyebab tidak diketahui). Sedangkan

penyabab lain dapat berupa kelainan kongenital disertai dengan gangguan atau

sindroma neuromuscular, atau kompensator dari ketidakcocokan panjang kaki

atau kelainan intraspinal1,2.

Seringkali seseorang dengan skoliosis telah mengalami kondisi ini sejak

masa kanak-kanak, tetapi karena skoliosis berkembang sangat cepat, kebanyakan

kasus skoliosis tidak terdiagnosa sampai usia 10-14 tahun3. Pada kasus skoliosis,

tulang belakang melengkung secara abnormal dari sisi ke sisi menyerupai bentuk

“S”, dapat dilihat ketika kelengkungannya semakin parah dan juga mengakibatkan

ketidaknyamanan. Berbagai kelainan tersebut menyebabkan otot atau saraf di

sekitar tulang belakang tidak berfungsi sempurna dan menyebabkan bentuk tulang

belakang menjadi melengkung. Jika kelengkungannya sangat parah maka

akhirnya dapat menganggu fungsi pernafasan dan jantung, serta dapat juga

merusak persendian tulang belakang serta rasa sakit di masa tua. Oleh karena itu,

skoliosis diklasifikasikan ke dalam empat kategori berdasarkan usia penderita

ketika kelengkungan tulang terlihat untuk pertama kalinya. Keempat kategori

tersebut adalah skoliosis idiofatik anak-anak, remaja, pada remaja yang berada di

sekitar masa pubertas, dan dewasa.

Pengobatan skoliosis juga tidak jarang dilakukan tanpa melalui tindakan

operasi, walaupun terkadang operasi dibutuhkan. Pengobatan skoliosis lebih

efektif bila penyebab diketahui lebih dini.

1

Page 2: Skoliosis Fix

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Skoliosis

2.1.1 Definisi

Skoliosis adalah suatu kelainan yang menyebabkan suatu lekukan yang

abnormal dari spine (tulang belakang). Spina memiliki lekukan-lekukan yang

normal ketika dilihat dari samping, namun ia harus nampak lurus ketika

dilihat dari depan. Sebanyak 75-85% kasus skoliosis merupakan idiopatik,

yaitu kelainan yang tidak diketahui penyebabnya. Sedangkan 15-25% kasus

skoliosis lainnya merupakan efek samping yang diakibatkan karena menderita

kelainan tertentu, seperti distrofi otot, sindrom Marfan, sindrom Down, dan

penyakit lainnya. Skoliosis adalah suatu kelainan yang diturunkan sehingga

orang-orang dengan skoliosis adalah lebih mungkin mempunyai anak-anak

dengan skoliosis; bagaimanapun, tidak ada korelasi antara keparahan dari

lekukan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang di bidang frontal yang

abnormal ke arah samping yang dapat terjadi pada segmen cervical

(leher), thoracal (punggung), dan lumbal (pinggang). Kurva yang terbentuk

mungkin dapat cembung ke kanan (lebih sering pada kurva level dada) atau

ke kiri (lebih umum pada kurva punggung bawah). Tulang belakang mungkin

berputar sekitar sumbunya, merusak bentuk tulang iga. Skoliosis sering

diasosiasikan dengan kifosis dan punggung melengkung.

Secara sederhana, skoliosis terbagi menjadi 2 jenis, yaitu1,4 :

1)      Skoliosis Struktural :

Terjadi kelengkungan atau rotasi tulang belakang ke arah samping

pada satu sisi dan termasuk jenis skoliosis terburuk oleh karena

dapat menjadi progresif.

Skoliosis struktural dibagi menjadi :

a) Idiopatik skoliosis

2

Page 3: Skoliosis Fix

b) Congenital

c) Neuromuskular

2)      Skoliosis Fungsional :

Terjadi kelengkungan namun tidak terfiksasi dan tidak

progresif. Skoliosis fungsional ini adalah skoliosis sekunder

terhadap ketidaksesuaian panjang lengan.

Skoliosis dapat diukur dari derajat kelengkungannya. Orang

yang menderita skoliosis dengan kelengkungan <25° diperkirakan

hanya akan mengalami asimetri pada arah tulang belakang saja.

Pada anak-anak yang mengalami kelengkungan dengan derajat

yang cukup besar maka dapat mengalami kelengkungan antara

25°-40° dan dapat mengalami kelainan bentuk selama masa

pertumbuhannya. Penderita skoliosis dengan kelengkungan

sebesar 300 pada masa remaja dapat mengalami kelengkungan

yang semakin meningkat hingga mencapai 600. Itulah sebabnya

penderita skoliosis harus segera menjalani terapi-terapi

pengobatan atau treatment lainnya yang cukup bermanfaat untuk

menghindari prognosa yang buruk

3

Page 4: Skoliosis Fix

2.1.2 Epidemiologi

Kejadian skoliosis adalah kira-kira dua kali lebih umum pada anak-anak

perempuan daripada anak-anak lelaki. Kelainannya dapat dilihat pada semua

umur, namun bersifat lebih umum pada mereka yang lebih dari 10 tahun

umurnya. Sedangkan pada suatu populasi, hampir 2% mengalami kelainan

tulang belakang, yaitu skoliosis. Kelainan tulang belakang ini, skoliosis, juga

dapat disebabkan secara kongenital. Jika ada salah satu anggota keluarga

mengalami skoliosis, kemungkinan akan terjadinya skoliosis pada anggota

keluarga lain akan semakin besar (sekitar 20%).

Sekitar 80% skoliosis adalah idiopatik, Skoliosis idiopatik dengan

kurva lebih dari 10 derajat dilaporkan dengan prevalensi 0,5-3 per 100 anak

dan remaja. Prevalensi dilaporkan pada kurva lebih dari 30 derajat yaitu 1,5-3

per 1000 penduduk. Insiden yang terjadi pada skoliosis idiopatik infantil

bervariasi, namun dilaporkan paling banyak dijumpai di Eropa daripada

Amerika Utara, dan lebih banyak laki-laki dari pada perempuan. Skoliosis

idiopatik terbagi dalam empat kelompok, yaitu: jenis infantile yang muncul

pada bayi sejak lahir hingga usia 3 tahun, jenis juvenile yang terdapat pada

anak usia 3 tahun hingga usia awal pubertas, jenis adolescent yang terdapat

pada remaja usia pubertas hingga akhir pubertas (akhir masa pertumbuhan),

dan jenis adult yang terdapat pada usia di atas 20 tahun3.

Sekitar 4% dari seluruh anak-anak usia 10 tahun hingga 14 tahun

mengalami skoliosis. Dan 40 % sampai 60% di antaranya ditemukan pada

anak perempuan. Pada remaja wanita juga sering terjadi skoliosis yang

menyebabkan nyeri dan radang sendi punggung3.

2.1.3 Etiologi

Skoliosis terlihat sebagai komplikasi dari banyak penyakit

neuromuskular.  Kelainan bentuk skoliosis dapat terjadi secara struktural atau

fungsional.

4

Page 5: Skoliosis Fix

Terdapat 3 penyebab terjadinya skoliosis5,6 :

1)      Congenital   (bawaan)  :

Biasanya berhubungan dengan suatu kelainan pembentukan

tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu.

Skoliosis congenital sekunder terhadap perkembangan vertebra

yang abnormal. Anomali dapat disebabkan oleh kegagalan

pembentukan vertebra parsial. Anomali yang paling lazim dari kategori

ini adalahhemivertebra. Malformasi vertebra juga bisa disebabkan oleh

kegagalan segmentasi, yang paling jelas adalah batang unilateral yang

tidak bersegmen.

Anomali-anomali vertebra ini dapat menyebabkan skoliosis

struktural nyata sejak kehidupan dini. Batang unilateral yang tidak

berseragam, terutama mempunyai resiko progresivitas lengkung yang

cepat. Skoliosis congenital dapat berhubungan dengan anomali

congenital dari sistem organ-organ lain terutama ginjal dan jantung.

Gambar : Skoliosis kongenital pada bayi laki-laki usia 13 bulan

2) Neuromuskuler

Pengendalian otot yang buruk atau kelemahan / kelumpuhan

akibat beberapa penyakit berikut :

a) Cerebral Palsy

b) Distrofi otot

c) Polio

d) Osteoporosis juvenile

5

Page 6: Skoliosis Fix

Gambar Skoliosis Neuromuskuler

3) Idiopatik

Penyebabnya tidak diketahui. Dapat diperoleh melalui beberapa

ciri genetik. Bentuk skoliosis ini tampak pada tulang belakang yang

sebelunya tumbuh lurus selama bertahun-tahun.

Skoliosis idiopatik dapat melumpuhkan anak-anak (paling banyak

menyerang bayi laki-laki antara lahir sampai usia 3 tahun), anak muda

(menyerang kedua jenis kelamin antara 4-10 tahun), atau orang dewasa

(biasanya menyerang anak perempuan usia 10 sampai usia subur).

Skoliosis idiopatik bertambah parah selama pertumbuhan.

Kelaianan ini biasanya asimptomatik pada usia remaja, tetapi kurvatura

berat dapat menimbulkan gangguan fungsi paru atau nyeri pinggang

bagian bawah pada tahun-tahun selanjutnya.

6

Page 7: Skoliosis Fix

2.1.4 Manifestasi Klinik dengan Gambaran Anatomi

Secara Anatomis,  penderita skoliosis menderita berbagai kelainan,

seperti2,4 :

1. Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping.

2. Bahu dan atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya.

3. Mengalami nyeri punggung

4. Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama

Skoliosis yang berat (dengan kelengkungan lebih besar) dapat

menyebabkan gangguan pernafasan. Lokasi terjadinya skoliosis pada

umumnya di daerah sekitar rongga dada atau pada rongga dada hingga daerah

pinggang. Kebanyakan pada punggung bagian atas, tulang belakang

membengkok dan pada tulang punggung bagian bawah, tulang belakang

melengkung ke kiri, sehingga bahu kanan tampak lebih tinggi dari bahu kiri.

Pinggul kanan juga mungkin lebih tinggi dari pinggul kiri.

Gambar:  Berbagai contoh  lokasi skoliosis

2.1.5 Diagnosa Banding

Diagnosa banding skoliosis dapat berupa kelainan bentuk tulang seperti

kiphosis, lordosis, dan kelainan seperti gangguan radang tulang belakang

kostokondritis.

7

Page 8: Skoliosis Fix

2.1.6 Penegakkan Diagnosis

A. Anamnesa

Pasien datang dengan keluhan kosmetik karena terdapat

perbedaan antara bahu kanan dan kiri, Pada Skoliosis jarang yang

mengeluh tidak nyaman atau nyeri, tetapi pada skoliosis yang berat

(dengan kelengkungan yang lebih besar dari 60°) bisa menyebabkan

gangguan pernafasan karena menurunkan kapasitas paru-paru, selain itu

juga dapat terjadi sakit punggung, sakit pada pinggang dan paha, radang

tulang belakang degeneratif, gangguan sendi, gangguan jantung,

kesulitan jalan. Bila skoliosis disebabkan oleh tumor atau lesi pada

spinal cord dapat menimbulkan nyeri punggung. Biasanya terjadi

kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama.

Pertanyaan yang sebaiknya ditanyakan pada pasien antara lain5 :

1. Pada umur berapa kelengkungan tulang belakang pertama

kali terlihat (Penting untuk menentukan prognosis dan derajat

keparahan skoliosis)

2. Siapa yang pertama kali mengetahuinya (orang

tua/guru/dokter)

3. Bagaimana keadaan ibunya ketika sedang mengandung dulu

(apakah ada kelainan atau suatu masalah  ketika kehamilan

dulu)

4. Apakah pasien mengalami perkembangan yang normal

(berjalan, berbicara)

5. Apakah ada riwayat keluarga yang menderita Skoliosis Atau

masalah tulang belakang lainnya (karena 20 % akan mewarisi

kelainan ini, bila dalam keluarganya ada yang menderita

skoliosis)

6. Apakah pasien mengalami nyeri punggung (Biasanya

Soliosis pada anak atau remaja tidak menimbulkan nyeri. Bila

terdapat nyeri,pemerikan selanjutnya harus dilakukan untuk

mengetahui adanya kelainan-kelainan yang lain.)

8

Page 9: Skoliosis Fix

B. Inspeksi

Terdapat ciri- ciri penting, yaitu4,5 :

1. Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah

samping.

2. Bahu kanan dan bahu kiri tidak simetris. Bahu kanan lebih

tinggi daripada bahu kiri.

3. Pinggang yang tidak simetris, salah satu pinggul lebih

tinggi atau lebih menonjol daripada yang lain.

4. Ketika membungkuk ke depan, terlihat dadanya tidak

simetris.

5. Badan miring ke salah satu sisi, paha kirinya lebih tinggi

daripada paha kanan .

6. Ketika memakai baju, perhatikan lipatan baju yang tak

rata ,batas celana yang tak sama panjang.

7. Untuk Skoliosis yg Idiopatik kemungkinan terdapat

kelainan yang mendasarinya, misalnya neurofibromatosis

yang harus diperhatikan adalah bercak “café au

lait” atau Spina Bifida yang harus memperhatikan tanda

hairy patches (sekelompok rambut yg tumbuh di daerah

pinggang).

Pasien berjalan dengan kedua kaki lebar.

Perut menonjol.

Sedangkan pada kasus yang berat dapat

menyebabkan :

Kepala agak menunduk ke depan

Punggung lurus dan tidak mobile

Pangggul yang tidak sama tinggi

Kebanyakan pada punggung bagian atas, tulang belakang

membengkok ke kanan dan pada punggung bagian bawah, tulang

belakang membengkok ke kiri; sehingga bahu kanan lebih tinggi dari

9

Page 10: Skoliosis Fix

bahu kiri. Pinggul kanan juga mungkin lebih tinggi dari pinggul kiri.

Selain itu pada inspeksi dapat dilihat bila penderita disuruh

membungkuk maka akan terlihat perbedaan secara nyata ketinggian

walaupun dalam keadaan tegap bisa dalam keadaan normal.

C. Palpasi

“The Adam’s Forward Bending test”

Pemeriksaan dilakukan dengan melihat pasien dari belakang yaitu

dengan menyuruhnya membungkuk 90° ke depan  dengan lengan

menjuntai ke bawah dan telapak tangan berada pada lutut. Temuan

abnormal berupa asimetri ketinggian iga atau otot-otot paravertebra

pada satu sisi, menunjukan rotasi badan yang berkaitan dengan

kurvatura lateral. Skoliosis torakalis kanan akan menunjukkan lengkung

konveks ke kiri pada daerah torak yang merupakan tipe kurva idiopatik

yang umum. Deformitas tulang iga dan asimetri garis pinggang tampak

jelas pada kelengkungan 30° atau lebih.

Jika pasien dilihat dari depan asimetri payudara dan dinding dada

mungkin terlihat. Tes ini sangat sederhana, hanya dapat mendeteksi

kebengkokannya saja tetapi tidak dapat menentukan secara tepat

kelainan bentuk tulang belakang. Pemeriksaan neurologis (saraf)

dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau reflex.

10

Page 11: Skoliosis Fix

D. Pemeriksaan Penunjang

Rontgen tulang belakang / plain foto

Test

Metode Cobb

Test ini digunakan untuk mengukur sudut kelengkungan

dari tulang belakang4,5.

Caranya:

Mengukur sudut Cobb dengan menggambar garis tegak

lurus dari lempeng       ujung superior dari vertebra paling

atas pada lengkungan (mengukur dari puncak T9 )

Dan garis tegak lurus dari lempeng akhir inferior vertebra

paling bawah dari lengkungan (mengukur dari alas L3 )

Perpotongan dari kedua garis ini membentuk suatu sudut

yang diukur.

11

Page 12: Skoliosis Fix

Gambar Metode Cobb

2.1.7 Tatalaksana

Jenis terapi  yang dibutuhkan untuk skoliosis tergantung pada banyak

faktor. Sebelum menentukan jenis terapi yang digunakan, dilakukan observasi

terlebih dahulu. Terapi disesuaikan dengan etiologi,umur skeletal, besarnya

lengkungan, dan ada tidaknya progresivitas dari deformitas. Keberhasilan

terapi sebagian tergantung pada deteksi dini dari skoliosis.

A. Obat

Tujuan pemberian obat adalah untuk mengurangi atau

menghilangkan rasa nyeri dan kemungkinan infeksi baik dari alat

ataupun pembedahan, bukan untuk mengobati skoliosis.

Obat yang digunakan antara lain1,2 :

12

Page 13: Skoliosis Fix

1. Analgesik

Asam Asetil Salisilat 3 x 500 mg

Paracetamol 3 x 500 mg

Indometacin 3 x 25 mg

2. NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug)

B. Fisioterapi

1. Terapi panas, dengan cara mengompres

2. Alat penyangga, digunakan untuk skoliosis dengan kurva 25°-

40° dengan skeletal yang tidak matang (immature). Alat

penyangga tersebut antara lain1,2 :

Penyangga Milwaukee

Alat ini tidak hanya mempertahankan tulang belakang dalam

posisi lurus, tetapi alat ini juga mendorong pasien agar menggunakan

otot-ototnya sendiri untuk menyokong dan mempertahankan proses

perbaikan tersebut. Penyangga harus dipakai 23 jam sehari. Alat

penyangga ini harus terus digunakan terus sampai ada bukti objektif

yang nyata akan adanya kematangan rangka dan berhentinya

pertumbuhan tulang belakang selanjutnya.

13

Page 14: Skoliosis Fix

Gbr. Alat penyangga Milwaukee

untuk meluruskan tulang belakang pada anak yang bertumbuh

Penyangga Boston

Suatu penyangga ketiak sempit yang memberikan sokongan

lumbal atau torakolumbal yang rendah. Penyangga ini digunakan

selama 16-23 jam sehari sampai skeletalnya matur. Terapi ini bertujuan

untuk mencegah dan memperbaiki deformitas yang tidak dikehendaki

oleh pasien.

14

Page 15: Skoliosis Fix

Gbr. Alat penyangga 

Boston

dapat digunakan pada skoliosis bagian lumbal atau torakolumbal.

Terapi Stimulasi Otot-Otot Skoliosis

Kunci dari terapi ini adalah rehabilitasi dari otot dan

ligamen yang menyangga tulang belakang. Rehabilitasi otot

harus melalui sistem saraf pusat dengan tujuan agar pasien

dapat  meningkatkan kekuatan otot sehingga otot dapat

menyangga tulang belakang dengan posisi yang benar tanpa

bantuan alat penyangga.

15

Page 16: Skoliosis Fix

C. Tindakan Pembedahan

Umumnya, jika kelengkungan lebih dari 40 derajat dan pasien

skeletalnya imatur, operasi direkomendasikan. Lengkung dengan sudut

besar tersebut, progresivitasnya meningkat secara bertahap, bahkan

pada masa dewasa. Tujuan terapi bedah dari skoliosis adalah

memperbaiki deformitas dan mempertahankan perbaikan tersebut

sampai terjadi fusi vertebra. Beberapa tindakan pembedahan untuk

terapi skoliosis antara lain :

1. Penanaman Harrington rods (batangan Harrington)

Batangan Harrington adalah bentuk peralatan spinal yang

dipasang melalui pembedahan yang terdiri dari satu atau sepasang

batangan logam untuk meluruskan atau menstabilkan tulang belakang

dengan fiksasi internal. Peralatan yang kaku ini terdiri dari pengait yang

terpasang pada daerah mendatar pada kedua sisi tulang vertebrata yang

letaknya di atas dan di bawah lengkungan tulang belakang.

Keuntungan utama dari penggunaan batangan Harrington adalah

dapat mengurangi kelengkungan tulang belakang ke arah samping

(lateral), pemasangannya relatif sederhana dan komplikasinya rendah.

16

Page 17: Skoliosis Fix

Kerugian utamanya adalah setelah pembedahan memerlukan

pemasangan gips yang lama. Seperti pemasangan  pada spinal lainnya ,

batangan Harrington tidak dapat dipasang pada penderita osteoporosis

yang signifikan.

2. Pemasangan peralatan Cotrell-Dubousset

Peralatan Cotrell-Dubousset meliputi pemasangan beberapa

batangan dan pengait untuk menarik, menekan, menderotasi tulang

belakang. Alat yang dipasang melintang antara kedua batangan untuk

menjaga tulang belakang lebih stabil.

Pemasangan peralatan Cotrell-Dubousset spinal dikerjakan oleh

dokter ahli bedah yang berpengalaman dan asistennya

D. Tindakan Yang Dapat Membantu Skoliosis

Mengangkat pinggul yang miring

Peregangan tulang belakang

Latihan pernapasan

Yoga

17

Page 18: Skoliosis Fix

2.1.8 Komplikasi

Komplikasi skoliosis dapat berupa;4

Deformitas berat

Gangguan keseimbangan otot seperti nyeri, mudah lelah,

kelemahan otot

Penyakit sendi degeneratif

Gangguan kapasitas jantung dan paru

2.1.9 Prognosis

Sampai saat ini tidak ada penelitian lebih lanjut mengenai

penyembuhan skoliosis. Akan tetapi, deteksi dini pada kasus skoliosis

memberikan prognosis yang lebih baik tanpa melalui pembedahan.6

18

Page 19: Skoliosis Fix

BAB III

KESIMPULAN

1. Skoliosis merupakan suatu kelainan tulang belakang yang biasanya

diturunkan secara genetik

2. Gambaran kelainan tulang belakang skoliosis biasanya muncul pada masa

anak-anak sekitar usia 10 tahun ke atas.

3. Gambaran anatomis, yaitu ketidaksimetrisan bahu, pinggang dan dada ketika

membungkuk.

4. Skoliosis dapat diperiksa dengan metoda Cobb yang memperlihatkan sudut

keasimetrisan dari lengkung tulang belakang dan pemeriksaan fisik palpasi

berupa adam’s forward bending test yang memperlihatkan keasimetrisan

selga iga dan otot-otot paravertebra.

5. Skoliosis dapat ditatalaksana dengan pemberian analgetik bila ada nyeri

dengan menggunakan asam asetil salisilat 3 x 500 mg, atau paracetamol 3 x

500 mg, dan ndometacin 3 x 25 mg

6. Sedangkan fisioterapi yang baik diberikan adalah terapi panas dengan cara

kompress dan pemberian alat penyangga seperti penyangga Milwaukee, dan

Boston.

7. Selain itu, pembedahan dapat dilakukan dengan pemasangan Harrington Rod

dan Cotrell-Dubousset.

19

Page 20: Skoliosis Fix

DAFTAR PUSTAKA

1. David J Dandy MA MD FRCS Essential Othopaedics and

Trauma, Second Edition. 1993

2. Sabiston. Buku Ajar Bedah, 1994. Bagian 2, 392-396

3. Nelson. Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 15. 1996.  2360-2364, 689-692, EGC

4. Wim De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2; Editor R. Sjamsuhidayat,

832-834, EGC

5. Kumpulan Dokter-Dokter. Segala Sesuatu Yang Perlu Anda Ketahui

Disease Penyakit. Buku I, 224-228, Gramedia Grasindo

6. Kumpulan Dokter-Dokter. Medical Treatments / Terapi Medis, 303-305,

Gramedia Grasindo

20