44564724 Makalah Skoliosis (1)

download 44564724 Makalah Skoliosis (1)

of 56

Transcript of 44564724 Makalah Skoliosis (1)

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    1/56

    MAKALAH KASUS 5

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN SKOLIOSIS

    KELOMPOK 11

    SITI ANISA ZAKIYYA NORDIN 220110080145

    SALAS AULADI 220110080138

    SRI HANDINI PERTIWI 220110080105

    SILVIA JUNIANTY 220110080097

    SRI MELFA DAMANIK 220110080079

    SELLA GITA ADITI 220110080052

    SUSI HANIFAH 220110080035

    SARAH RIDHASA F. 220110080013

    TIARA RACHMAWATI 220110080118

    TIARA TRI 220110080108

    TRIANDINI 220110080095

    TAMMY KUSMAYANTI 220110080053

    TIARA ARUM KESUMA 220110080050

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    FAKULTAS KEPERAWATAN

    JATINANGOR

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    2/56

    2009

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    3/56

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

    rahmat-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah mengenai penyakit Skoliosis.

    Makalah ini disusun dalam rangka pendokumentasian dari aplikasi pembelajaran mata

    kuliah Sistem Muskuloskeletal. Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai

    pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-

    besarnya terutama kepada tutor kelompok 11 dalam penyusunan mata kuliah ini.

    Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak 

    kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

    kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.

    Pada akhirnya, penyusun mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun

    khususnya dan bagi pembaca umumnya.

    Jatinangor, Januari 2010

    Penulis

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    4/56

    LATAR BELAKANG

    Skoliosis berasal dari kata Yunani yang berarti lengkungan, mengandung arti kondisi

    patologik.Vertebra servikal,torakal, dan lumbal membentuk kolumna vertikal dengan pusat

    vertebra berada pada garis tengah. Skoliosis adalah deformitas tulang belakang yang

    menggambarkan deviasi vertebra kearah lateral dan rotasional. Bentuk skoliosis yang paling

    sering dijumpai adalah deformitas tripanal dengan komponen lateral,anterior posterior dan

    rotasional.

    Skoliosis dapat dibagi atas dua yaitu skoliosis struktural dan non struktural (postural). Pada

    skoliosis postural, deformitas bersifat sekunder atau sebagai kompensasi terhadap beberapa

    keadaan diluar tulang belakang, misalnya dengan kaki yang pendek, atau kemiringan pelvis

    akibat kontraktur pinggul, bila pasien duduk atau dalam keadaan fleksi maka kurva tersebut

    menghilang. Pada skoliosis struktural terapat deformitas yang tidak dapat diperbaiki pada

    segmen tulang belakang yang terkena. Komponen penting dari deformitas itu adalah rotasi

    vertebra; processus spinosus memutar kearah konkavitas kurva. Skoliosis structural dapat dibagi

    menjadi tiga kategori utama : kongenital, neuromuskular, dan skoliosisidiopatik.

    Sekitar 80% skoliosis adalah idiopatik, Skoliosis idiopatik dengan kurva lebih dari 10 derajat

    dilaporkan dengan prevalensi 0,5-3 per 100 anak dan remaja. Prevalensi dilaporkan pada kurva

    lebih dari 30 derajat yaitu 1,5-3 per 1000 penduduk. Insiden yang terjadi pada skoliosis idiopatik 

    infantil bervariasi, namun dilaporkan paling banyak dijumpai di Eropa daripada Amerika Utara,

    dan lebih banyak laki-laki dari pada perempuan.

    (http://irwanashari.blogspot.com/2008/01/skoliosis-idiopatik.html)

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    5/56

    KASUS

    An F (12 thn), berat badan 18 kg dipalpasi pada vertebra teraba tulang belakang melengkung,

    dada kanan posterior menonjol disertai scapula kanan tmpak lebih tinggi dan menonjol. Saat ini

    klien tidak mengeluh apa pun selain ingin cepat dioperasi. Klien mengatakan jenuh dengan

    proses menunggu yang lama dan sedih meninggalkan sekolahnya.

    STEP I

    1. Skapula (Sri Handini) : tulang belakang dimana terdapat otot belikat (all)

    2. Posterior (Tiara T, Susi) : bagian belakang (Melva)

    STEP II

    1. Kenapa scapula kanan lebih tinggi dan menonjol? (Tiara T)

    2. Diagnosa medis? (Sri Handini)

    3. Pengaruh terhadap masa pertumbuhan? (Siti Annisa)

    4. Masa awitan dari normal sampai jadi tidak normal? (Melva)

    5. Penyebab tulang menjadi melengkung? (Tiara A)

    6. Kenapa tidak menimbulkan gejala? (Susi)

    7. Teknik operasi yang dilakukan? (Tiara A)

    8. Peran perawat agar klien tidak merasa jenuh? (Tiara T)

    9. Terapi lain selain operasi dilihat dari factor usia? (Melva)

    10. Tindakan pasca operasi? (Sella)

    11. Farmakologi? (Sarah)

    12. Pencegahan penyakit? (Tammy)

    13. Hasil pemeriksaan diagnostic yang menunjang? (Silvia)

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    6/56

    14. Dampak ke system lain jika tidak dioperasi? (Sri Handini)

    15. Diagnosa banding? (Sella)

    16. Berat badan klien sesuai umur? (Susi)

    17. Apakah factor usia mempengaruhi teknik operasi? (Tiara R)

    STEP III

    1. Karena didukung oleh pemberiaan beban melebihi kekuatan tulang, keadaan tulang yangmelengkung menjadi factor pendukung (Tiara A)

    2. Skoliosis (all)

    3. Terhambat, sehingga pertumbuhan tulang abnormal

    4. LO

    5. LO

    6. Pertumbuhan abnormal tulang terjadi seiring dengan posisi tubuh klien (yang menjadifactor pendukung) terjadi penyakit (Tiara R)

    7. LO

    8. Membangun trust  dengan klien, memberikan distraksi, kaji kebutuhan klien (all)

    9. LO

    10. LO

    11. LO

    12. - merubah kebiasaan (saat berjalan, posisi duduk)

    1- Jangan terlalu banyak membawa beban (all)

    13. LO

    14. Secara tidak langsung hanya pada musculoskeletal

    15. Deformitas khusus (lordosis, kifosis)

    16. LO

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    7/56

    17. LO

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    8/56

    STEP IV (mind map)

    Klasifikasi

    patofisiologi

    Pem. diagnostik

    Penatalaksanaan

    m

    edis Konsep

    penyakit

    (etiologi,

    manfes,)

    komplikasi

    SKOLIOSIS

     Aspek legaletik

    Healtheducation

     ASKP

    STEP V

    LO dan

    Mind Map

    1- Kemu

    ng

    kin

    an

    se

    m

    b

    u

    h

    be

    ra

    pape

    rs

    en

    ,

    m

    u

    n

    g

    i

    n

    a

    h

    em

    b

    al

    i

    n

    o

    r

    mal?

    (Melva)

    2- Adakah

    kaitan

    BB

    dengan

    skoliosi

    s?(Tiara

    T)

    3- Pengar

    uh

    konsu

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    9/56

    ms

    i

    vit

    a

    m

    in

    D

    ?

    (

    Triandi

    ni)

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    10/56

    STEP VII (reporting)

    JAWABAN LEARNING OBJECT

    1. Tidak ada masa awitan karena pada kasus ini banyak didukung factor genetik

    2. Adanya kebiasaan duduk yang miring, membuat sebagian syaraf yang bekerja menjadi

    lemah. Bila ini terus berulang menjadi kebiasaan, maka syaraf itu bahkan akan mati. Ini

    berakibat pada ketidakseimbangan tarikan pada ruas tulang belakang. Oleh karena itu,

    tulang belakang yang menderita skoliosis itu bengkok atau seperti huruf S atau pun huruf 

    C. (Sri Handini)

    http://gladiolstrange.blogspot.com/2009/05/skoliosis.html

    3. Dalam operasi skoliosis, ada 2 metode:

    1. metode 1: pembedahan yang lurus dari atas sampai bawah

    2. metode 2: pembedahan miring, dari atas ke dada depan (Thorax)

    Metode mana yang akan digunakan adalah pertimbangan dokter ahli bedah dan

    spesialis skoliosis. Hasil pertimbangan akan dijelaskan pada pasien, dimana pasien

    diberi kesempatan untuk bertanya secara lebih detil. Material yang akan digunakan juga

    akan dijelaskan karena undang-undang kesehatan Jerman tidak membedakan pelayanan

    dalam operasi. Jadi, hanya material terbaik yang akan digunakan. (Sri Handini, Tiara R)

    (http://www.operasidijerman.com/skoliosis.html )

    Indikasi operasi :

    1. Operasi dilakukan apabila sudut leih dari 400  atau terjadi progresivitas dari

    sudut sebelum usia penderita mencapai dewasa. Patokan untuk melakukan operasi ini

    adalah dengan melakukan follow up secara teratur.

    2. Apabila terdapat deformitas yang memberikan gangguan

    3. Pengobatan konservatif yang tidak berhasil

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    11/56

    d. Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi deformitas rotasional dan deviasi lateral

    serta melakukan artrodesis pada seluruh kurva primer. Operasi yang paling sering

    dilakukan adalah operasi instrumentasi menurut Harrington. (Melva)

    http://www.wikimu.com/news/DisplayNews.aspx?id=16025

    4. -Pengobatan konservatif terdiri atas :

    a. Observasi

    Observasi merupakan suatu pemeriksaan yang teratur setiap 6 bulan untuk menilai

    progresivitas dari sudut sehingga dapat diputuskan tindakan yang akan dilakukan.

    2. Latihan

    Dapat dilakukan latihan sikap duduk, berdiri, berjalan, relaksasi otot yang tegang,

    latihan pernafasan serta mobilisasi pada jaringan lunak yang memendek.

    3. Pemasangan penyangga, seperti penyangga dari milwaukee atau penyangga dari

    boston. Pembuatan penyangga ini harus dilakukan oleh orang yang mempunyai keahlian

    khusus untuk pembuatan penyangga skoliosis.

    4. Pemasangan bidai atau jaket badan menurut Risser

    Pada prinsipnya pemakaian jaket untuk traksi dan penekanan local (Tammy, Melva)

    - terapi fisik, pijatan, dan latihan oleh tenaga terlatih, termasuk yoga. Bagaimanapun,

    hal ini tidak dapat memperbaiki lekukan tulang belakang, namun dapat membantu

    peregangan otot punggung. (Siti Annisa)

    http://osteoporosis.klikdokter.com/tanyajawab.php?id=1578

    - diberikan perangsangan elektrospinal, dimana otot tulang belakang dirangsang dengan

    arus listrik rendah untuk meluruskan tulang belakang. (Salas)

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    12/56

    -terapi diropatik (gerakan menarik, menekuk, menegakan tubuh). (Silvia)

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    13/56

    5. - Pemasangan Brace untuk menstabilkan tulang belakang. (Triandini)

    -Tindakan pasca operasi di Jerman, hari pertama setelah operasi bantu pasien

    menggerakan kaki dan berdiri oleh ahli gym, pada hari kedua dibantu berjalan dengan

    alat-alat gymnastic.

    -Di Ukraina, tindakan pasca operasi, yaitu pasien berbaring selama 6 bulan dan dibalut

    gips. (Sri Handini)

    6. Hasil foto rontgen:

    gambar: http://hanum01.wordpress.com/2008/10/06/apa-sih-skoliosis-itu/vv

    Foto polos : Harus diambil dengan posterior dan lateral penuh terhadap tulang belakang

    dan krista iliaka dengan posisi tegak, untuk menilai derajat kurva dengan metode Cobb

    dan menilai maturitas skeletal dengan metode Risser. Kurva structural akan

    memperlihatkan rotasi vertebra, pada proyeksi posterior-anterior, vertebra yang mengarah

    ke puncak prosessus spinosus menyimpang kegaris tengah; ujung atas dan bawah kurva

    diidentifikasi sewaktu tingkat simetri vertebra diperoleh kembali. (Susi)

    http://gladiolstrange.blogspot.com/2009/05/skoliosis.html

    7.Dampak ke system lain :

    -Sistem pernafasan : Volume paru mngecil, sehingga sulit bernafas

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    14/56

    -Sistem kardiovaskuler : jantung kesulitan memompa darah

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    15/56

    -Sistem musculoskeletal : resiko kehilangan desintas tulang. (Melva)

    -Sistem saraf : penekanan saraf tulang belakang bila kurva > 40o sehingga mnimbulkan

    nyeri. (Tiara A)

    8. Diagnosa banding 

    1• Kiposis / Kyphosis

    Kiposis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke

    depan yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok 

    1• Lordosis

    Lordosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke

    belakang yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok ke belakang.

    1• Sublubrikasi

    Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang pada bagian leher yang menyebabkan kepala

    penderita gangguan tersebut berubah arah ke kiri atau ke kanan. (Tiara A)

    http://organisasi.org/macam-jenis-gangguan-pada-tulang-dan-sendi-tulang-manusia-pengertian-

    arti-definisi-penyakit

    1• Spinal muskulas arthropy

    2• Cerebral palsy muscular dystrophis. (Silvia)

    9. Usia 12 tahun, BB rata-rata (dalam kilogram): 44 (laki-laki) 46 (perempuan), Batas bawah

    (dalam kilogram): 35 (laki-laki) 36 (perempuan), Batas atas (dalam kilogram): 56 (laki-laki)

    61,5 (perempuan). (Tiara T)

    http://medicastore.com/penyakit/756/Tabel_Tinggi_Badan_-_Berat_Badan.html

    Rumusnya

    :

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    16/56

    7-12 tahun= Usia (tahun) x 7 – 52

    = (12x7)-52 = sekitar 32 kg (Susi)

    http://pediatricinfo.wordpress.com/2009/05/20/pertumbuhan-dan-perkembangan-anak/ 

    10. Faktor usia mempengaruhi operasi :

    a)Infantile : dari lahir-3 tahun.

    Penatalaksanaan yang utama pada scoliosis infantile adalah non bedah, untuk pasien dengan

    resolving type yaitu dilakukan pemeriksaan fisis dan radiologi tiap 3-6 bulan, untuk progressive

    type maka penggunaan gips atau brace merupakan pilihan. Pada anak-anak yang masih muda,

    pemberian gips secara bertahap dengan anestesi umum sampai cukup besar untuk ortoshis.

    Interval antara penggunaan gips ditentukan dengan pertumbuhan rata-rata anak tapi biasanya

    penggantian gips dibutuhkan selama 2-3 bulan. Penggunaan penyangga (brace) di pakai sampai

    terjadi stabilisasi kurva minimal 2 tahun. Penggunaan brace dapat dengan jenis Milwaukee Brace

    (Cervical-Thoracic-Lumbar-Sacral-Orthosis) atau Boston Brace (Thoracic-Lumbar-Sacral-

    Orthosis). Jika kurva besar atau bertambah walaupun dengan orthosis, pembedahan stabilisasi

    tetap dibutuhkan. Jika pembedahan dibutuhkan, arthrodesis anterior dan posterior dapat

    dipertimbangkan, termasuk hanya struktural atau kurva primer. Gabungan antara arthrodesis

    anterior dan posterior perlu untuk mencegah “crankshaft phenomenon”. Jika tekhnik 

    memungkinkan, batang subkutaneus dapat dipertimbangkan.

    b)Anak-anak : 3 tahun – 10 tahun

    Walaupun cenderung progresif dan membutuhkan pembedahan, skoliosis juvenil ditangani

    sesuai pedoman yang sama terhadap skoliosis adolescent. Untuk kurva yang kurang dari 200

    maka dilakukan observasi dengan pemeriksaan radiologi PA tegak setiap 4-6 bulan. Tanda

    adanya progresif pada radiologi jika terdapat perubahan paling sedikit 5-70 sehingga dibutuhkan

    Brace. Jika kurva tidak progresif maka observasi diteruskan sampai skelet matur. Walaupun

    banyak literatur yang menunjukkan pengobatan orthotik pada scoliosis juvenile, Milwaukee

    brace tetap diprioritaskan. TLSO biasanya digunakan untuk kurva thorakal dengan apeks pada

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    17/56

    T8 atau dibawah. Pada awalnya, brace digunakan full-time (23 jam perhari) kemudian dikurangi

    secara berangsur-angsur. Bagaimanapun, pasien harus tetap berhati-hati adanya tanda

    progresivitas, jika terdapat progresivitas maka program brace full-time dilanjutkan kembali. .

    Pembedahan dilakukan pada kurva >500, dapat digunakan dengan subcutaneous rod, multihook 

    segmental system atau spinal fusion. Spinal fusion dapat dilakukan dengan anterior dan posterior

    perlu untuk mencegah “crankshaft phenomenon”.

    c)Remaja : Muncul setelah usia 10 tahun ( usia yang paling umum )

    Skoliosis Idiopatik adolescent terjadi pada umur 10 tahun atau lebih, scoliosis jenis ini paling

    sering terjadi pada remaja putri. Untuk mendiagnosa sebagai scoliosis idiopatik, harus

    mempunyai derajat kurvatura minimal 100 dengan rotasional dan deviasi lateraral pada

    radiologi ( < 10 derajat dapat dikatakan normal). (Sella)

    http://irwanashari.blogspot.com/2008/01/skoliosis-idiopatik.html

    1- *Operasi skoliosis adalah operasi besar dimana risiko tidak berhasil dan komplikasi bisa

    diperhitungkan antara 50% sampai 1%. Komplikasi operasi yang dapat timbul adalah

    kehilangan darah, paru-paru terluka, tulang-tulang iga patah, lever dan jantung terganggu,bahkan sampai terjadi kelumpuhan.

    *Risiko-risiko ini harus sedapat mungkin diperkecil dengan alat-alat yang canggih dan

    pengetahuan struktur ilmiah dari tulang. Dibedakan dengan 10 tahun yang lalu, risiko

    operasi skoliosis di Jerman sekarang ini sangatlah minimal (di bawah 1%), dibandingkan

    dengan di negara-negara lainnya. (Silvia, Tiara T)

    (http://www.operasidijerman.com/skoliosis.html)

    2- Kaitan BB dengan skoliosis :

    Didukung oleh dampak ke system pencernaan sehingga nafsu makan menurun. (Siti Annisa)

    3- Pengaruh konsumsi vitamin D :

    Vitamin D berguna untuk pertumbuhan tulang yang mempengaruhi skoliosis. (Sarah, Tiara

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    18/56

    R)

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    19/56

    MIND MAP

    1. ANATOMI FISIOLOGI TULANG BLAKANG

    RUAS-RUAS TULANG BELAKANG

    Bentuk dari tiap-tiap ruas tulang belakang pada umumnya sama, hanya ada perbedaannya

    sedikit tergantung pada kerja yang ditanganinya.

    Ruas-ruas ini terdiri dari beebrapa bagian :

    1• Badan ruas. Merupakan bagian yang terbesar, bentuknya tebal dan kuat

    terletak ↑ di sebelah depan.

    2• Lengkung ruas. Bagian yang melingkari dan melindungi lubang ruastulang↑ belakang, terletak di sebelah belakang dan pada bagian ini terdapat

    beberapa tonjolan, yaitu :

    1- Prosesus spinosus/taju duri, terdapat di tengah-tengah lengkung

    ruas, menonjol

    ke belakang.

    2- Prosesus tranversum/taju sayap, terdapat di samping kiri dan kanan

    lengkung

    ruas.

    1- Prosesus artukularis/taju penyendi, membentuk persendian dengan ruas

    tulang

    belakang.

    Fungsi ruas tulang belakang :

    1. Menahan kepala dan alat-alat tubuh yang lain↑ 

    2. Melindungi alat halus yang ada di dalamnya (sumsum tulang)↑ 

    3. Tempat melekatnya tulang iga dan tulang panggul↑ 

    4. Menentukan sikap tubuh.↑ 

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    20/56

    Bagian-bagian dari ruas tulang belakang :

    Vertebra servikalis 7 ruas. Mempunyai badan ruas kecil dan lubang ruasnya↑ besar. Pada

    taju sayapnya terdapat lubang tempat lalunya saraf yang disebut foramen transversalis. Ruas

    pertama tulang servikalis disebut atlas yang memungkinkan kepala mengangguk. !uas 

    kedua dise"ut aksis yang memungkinkan kepala "e#puta# ke ki#i dan ke kanan. !uas ke$%

    mempunyai ta&u yang dise"ut p#osesus p#ominan.'e#te"#a to#akalis te#di#i da#i #uas.

    *adan #uasnya "esa# dan kuat, ta&u↑ du#inya pan&ang dan melengkung. Pada "agian

    data#an sendi se"elah atas, "a+ah, ki#i dan kanan mem"entuk pe#sendian dengan tulang

    iga. 'e#te"#a lum"alis te#di#i da#i #uas. *adan #uasnya "esa#, te"al dan kuat,↑ ta&u du#inya

    agak picak. *agian #uas ke$ agak menon&ol di se"ut p#omonto#ium.'e#te"#a sak#alis te#di#i

    da#i #uas. !uas$#uasnya men&adi satu, sehingga↑ menye#upai se"uah tulang. -i samping

    ki#i dan kanan te#dapat lu"ang$lu"ang kecil "uah yang dise"ut fo#amen sak#alis. 'e#te"#a

    koksigialis te#di#i da#i #uas. !uas$#uasnya kecil dan men&adi↑

    se"uah tulang yang dise"ut &uga os koksigialis.

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    21/56

    B. KONSEP PENYAKIT

    1. Definisi

    Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang

    dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang).

    Skolisis merupakan penyakit tulang belakang yang menjadi bengkok ke samping kiri

    atau kanan sehingga wujudnya merupakan bengkok benjolan yang dapat dilihat

    dengan jelas dari arah belakang. Penyakit ini juga sulit untuk dikenali kecuali setelah

    penderita meningkat menjadi dewasa (Mion, Rosmawati, 2007). 

    Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang dimana terjadi

    pembengkokan tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan. Kelainan skoliosis

    ini sepintas terlihat sangat sederhana. Namun apabila diamati lebih jauh sesungguhnya

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    22/56

    terjadi perubahan yang luarbiasa pada tulang belakang akibat perubahan bentuk tulang

    belakang secara tiga dimensi, yaitu perubahan sturktur penyokong tulang belakang

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    23/56

    seperti jaringan lunak sekitarnya[1] dan struktur lainnya (Rahayussalim, 2007).

    Skoliosis ini biasanya membentuk kurva “C” atau kurva “S”.

    Skoliosis berasal dari kata Yunani yang berarti lengkungan, mengandung arti kondisi

    patologik.Vertebra servikal, torakal, dan lumbal membentuk kolumna vertikal dengan

    pusat vertebra berada pada garis tengah. Skoliosis adalah deformitas kelainan tulang

    belakang yang menggambarkan deviasi vertebra kearah lateral dan rotasional.

    (http://syukronaffdoc.blogspot.com/2009/05/asuhan-keperawatan-klien-

     dengan.htmlvvv )

    Skoliosis merupakan pembengkokan kearah samping dari tulang belakang yang

    merupakan suatu deformitas (kelainan) daripada suatu penyakitDapat terjadi pada

    segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang)

    (httpwww.klikdokter.comillnessdetail180.htm)

    2. Etiologi

    1. Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan

    dalam pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu

    2.  Neuromuskuler , pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot

    atau kelumpuhan akibat penyakit berikut:

    1- Cerebral palsy

    2-  Distrofi otot

    3- Polio

    4- Osteoporosis juvenil

    3.  Idiopatik , penyebabnya tidak diketahui. (www.medicastore.com) 

    4. Faktor genetik

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    24/56

    Dilaporkan bahwa faktor genetik mempunyai komponen pada perkembangan

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    25/56

    scoliosis, terjadi peningkatan insiden pada keluarga pasien dengan scoliosis

    idiopatik dibandingkan dengan pasien yang tidak mempunyai riwayat penyakit

    scoliosis.

    5. Faktor hormonal.

    Defisiensi melatonin diajukan sebgai penyebab scoliosis. Sekresi melatonin pada

    malam hari menyebabkan penurunan progresivitas scoliosis dibandingkan dengan

    pasien tanpa progresivitas. Hormon pertumbuhan juga diduga mempunyai peranan

    pada perkembangan skoliosis. Kecepatan progresivitas skoliosis pada umumnya

    dilaporkan pada pasien dengan growth hormone.

    6. Perkembangan Spinal dan Teori Biomekanik

    Abnormalitas dari mekanisme pertumbuhan spinal juga menunjukkan penyebab

    dari perkembangan dan progresivitas skoliosis, dimana dihubungkan dengan

    waktu kecepatan pertumbuhan pada remaja.

    7. Abnormalitas Jaringan.

    Beberapa teori diajukan sebagai komponen struktural pada komponen tulang

    belakang (otot, tulang, ligamentum dan atau discus) sebagai penyebab skoliosis.

    Beberapa teori didasari atas observasi pada kondisi seperti syndrome Marfan

    (gangguan fibrillin), duchenne muscular dystrophy (gangguan otot) dan displasia

    fibrosa pada tulang.

    ( Alpers, Ann. 2006. Buku Ajar Pediatri Rudolph Vol. 3. Jakarta : EGC  dan

     Doengoes, Marylinn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC)

    3. Factor resiko

    Sampai saat ini berbagai hasil penelitian pun masih simpang siur. Meski demikian,

    para ahli sependapat bahwa ada faktor-faktor yang membuat seseorang memiliki

    risiko lebih besar terkena skoliosis daripada orang lain.

    Berbagai faktor tersebut antara lain:

    Jenis kelamin.

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    26/56

    Dari banyak kasus, kaum Hawa lebih banyak terserang skoliosis daripada kaum

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    27/56

    Adam. Selain itu, derajat lengkungan pada wanita biasanya lebih parah

    dibandingkan pada kaum pria. Alasan mengapa hal ini terjadi masih

    belum diketahui dengan pasti\ 

    1• Usia.

    Penyakit skoliosis ini lebih banyak menyerang remaja perempuan karena

    berhubungan dengan faktor genetik. Laki–laki dengan prosentase sekitar 40–60

    persen ( Ketut, 2006). Senada dengan hal tersebut, penyakit ini banyak

    diketemukan dalam usia remaja dimana saat remaja terjadi percepatan dari

    pertumbuhan Biasanya penyakit ini dirasakan pada umur sekitar 10 tahun sampai

    umur pertumbuhan tulang berhenti ( Soetjiningsih, 2004).

    2• Derajat lengkung tulang.

    Semakin besar derajatnya, semakin besar kemungkinan bertambah parah dan

    susah untuk ditangani

    3• Lokasi.

    Lekukan yang terjadi pada tulang punggung bagian bawah lebih kecil kemungkinan

    bertambah parah, dibandingkan dengan lekukan pada tulang punggung bagian atas.

    4• Gangguan tulang punggung bawaan.

    Anak yang lahir dengan skoliosis (skoliosis kongenital) sangat berpeluang untuk bertambah parah keadaannya.

    5• kelainan saraf, keturunan, dan penyakit infeksi

    (httpwww.klikdokter.comillnessdetail180.htm) dan

     http://www.parenting.co.id/article/article_detail.asp?catid=3&id=80)

    4. Manifestasi klinisGejalanya berupa:

    1• tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping

    2• bahu dan/atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya

    3• nyeri punggung

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    28/56

    4• kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    29/56

    1• skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besar dari 60%) bisa

    menyebabkan gangguan pernafasan. Kebanyakan pada punggung bagian atas, tulang

    belakang membengkok ke kanan dan pada punggung bagian bawah, tulang belakang

    membengkok ke kiri; sehingga bahu kanan lebih tinggi dari bahu kiri. Pinggul kanan

     juga mungkin lebih tinggi dari pinggul kiri.

     http://www.blogcatalog.com/blog/yang-terlintas

     di

     benakku/040459e8e3dbce4864fb6d12c567e746 

    Menurut  Dr Siow  dalam artikel yang ditulis oleh Norlaila  H. Jamaluddin

    (Jamaluddin, 2007), skoliosis tidak menunjukkan gejala awal. Kesannya hanya

    dapat dilihat apabila tulang belakang mulai bengkok. Jika keadaan bertambah buruk,

    skoliosis menyebabkan tulang rusuk tertonjol keluar dan penderita mungkin

    mengalami masalah sakit belakang serta sukar bernafas. Dalam kebanyakan kondisi,

    skoliosis hanya diberi perhatian apabila penderita mulai menitik beratkan soal

    penampilan diri. Walaupun skoliosis tidak mendatangkan rasa sakit, rata-rata

    penderita merasa malu dan rendah diri.

    5. Klasifikasi

    1• Nonstruktural : Skoliosis tipe ini bersifat reversibel (dapat dikembalikan ke

    bentuk semula), dan tanpa perputaran (rotasi) dari tulang punggung

    1. Skoliosis postural : Disebabkan oleh kebiasaan postur tubuh yang buruk

    2. Spasme otot dan rasa nyeri, yang dapat berupa :

    (1)Nyeri pada spinal nerve roots : skoliosis skiatik

    (2) Nyeri pada tulang punggung : dapat disebabkan oleh inflamasi atau keganasan

    (3) Nyeri pada abdomen : dapat disebabkan oleh apendisitis

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    30/56

    3. Perbedaan panjang antara tungkai bawah

    (1)Actual shortening

    (2) Apparent shortening :

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    31/56

    1. Kontraktur adduksi pada sisi tungkai yang lebih pendek

    2. Kontraktur abduksi pada sisi tungkai yang lebih panjang

    2• Sruktural : Skoliosis tipe ini bersifat irreversibel dan dengan rotasi dari

    tulang punggung

    a. Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) : 80% dari seluruh skoliosis

    (1)Bayi : dari lahir – 3 tahun

    (2) Anak-anak : 4 – 9 tahun

    (3) Remaja : 10 – 19 tahun (akhir masa pertumbuhan)

    (iV) Dewasa : > 19 tahun

    2. Osteopatik

    (1) Kongenital (didapat sejak lahir)

    1. Terlokalisasi :

    1. Kegagalan pembentukan tulang punggung (hemivertebrae)

    2. Kegagalan segmentasi tulang punggung (unilateral bony bar)

    2. General :

    1. Osteogenesis imperfecta

    2. Arachnodactily

    (2) Didapat

    1. Fraktur dislokasi dari tulang punggung, trauma

    2. Rickets dan osteomalasia

    3. Emfisema, thoracoplasty

    3. Neuropatik

    (1) Kongenital

    1. Spina bifida

    2. Neurofibromatosis

    (2) Didapat

    1. Poliomielitis

    2. Paraplegia

    3. Cerebral palsy

    4. Friedreich’s ataxia

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    32/56

    5. Syringomielia

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    33/56

    (http://www.klikdokter.com/illness/detail/180 )

    1• Klasifikasi umum lain dari skoliosis :

    Functional: Pada tipe scoliosis ini, spine adalah normal, namun suatu lekukanabnormal berkembang karena suatu persoalan ditempat lain didalam tubuh. Ini dapat

    disebabkan oleh satu kaki adalah lebih pendek daripada yang lainnya atau oleh

    kekejangan-kekejangan di punggung.

    Neuromuscular: Pada tipe scoliosis ini, ada suatu persoalan ketika tulang-tulang

    dari spine terbentuk. Baik tulang-tulang dari spine gagal untuk membentuk 

    sepenuhnya, atau mereka gagal untuk berpisah satu dari lainnya. Tipe scoliosis ini

    berkembang pada orang-orang dengan kelainn-kelainan lain termasuk kerusakan-

    kerusakan kelahiran, penyakit otot (muscular dystrophy), cerebral palsy, atau

    penyakit Marfan. Jika lekukan hadir waktu dilahirkan, ia disebut congenital. Tipe

    scoliosis ini seringkali adalah jauh lebih parah dan memerlukan perawatan yang lebih

    agresif daripada bentuk-bentuk lain dari scoliosis.

    Degenerative: Tidak seperti bentuk-bentuk lain dari scoliosis yang ditemukan pada

    anak-anak dan remaja-remaja, degenerative scoliosis terjadi pada dewasa-dewasa

    yang lebih tua. Ia disebabkan oleh perubahan-perubahan pada spine yang disebabkan

    oleh arthritis. Pelemahan dari ligamen-ligamen dan jaringan-jaringan lunak lain yang

    normal dari spine digabungkan dengan spur-spur tulang yang abnormal dapat

    menjurus pada suatu lekukan dari spine yang abnormal.

    Lain-Lain: Ada penyebab-penyebab potensial lain dari scoliosis, termasuk tumor-

    tumor spine seperti osteoid osteoma. Ini adalah tumor jinak yang dapat terjadi pada

    spine dan menyebabkan nyeri/sakit. Nyeri menyebabkan orang-orang untuk 

    bersandar pada sisi yang berlawanan untuk mengurangi jumlah dari tekanan yang

    diterapkan pada tumor. Ini dapat menjurus pada suatu kelainan bentuk spine.

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    34/56

    1• Dari besarnya sudut skoliosis dapat dibagi menjadi (Kawiyana dalam

    Soetjiningsih, 

     2004) :

    Skoliosis ringan : sudut Cobb kurang dari 20”

    Skoliosis sedang : sudut Cobb antara 21 – 40”

    Skoliosis berat : sudut Cobb lebih dari 41”

    ( Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC.

     Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses

     Penyakit.

     Jakarta: EGC.\)

    Klasifikasi berdasarkan Tipe lengkungan skoliosis

    3. KOMPLIKASI

    1• System pernafasan

    Pada skoliosis berat, di mana lengkungan lebih dari 70 derajat, iga akan menekan

    paru-paru, sehingga menimbulkan kesulitan bernafas. bengkoknya tulang belakang

     juga bisa mengakibatkan volume paru paru ataupun rongga dada jadi berkurang karena

    sebagian bengkoknya tulang mengambil ruang atau tempat paru paru. (Ketut, 2007). 

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    35/56

    2• System kardiovaskuler

    Pada lengkungan yang lebih besar dari 100 derajat, kerusakan bukan hanya pada paru,

    namun juga pada jantung. Pada keadaan demikian, infeksi paru terutama radang paru

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    36/56

    akan mudah terjadi. jantung juga akan mengalami kesukaran memompa darah. Dalam

    keadaan ini, penderita lebih mudah mengalami penyakit paru-paru dan pneumonia.

    1• System musculoskeletal

    Pada beberapa penelitian, disebutkan bahwa skoliosis depan menimbulkan risikokehilangan densitas tulang (osteopenia). Terutama pada wanita yang menderita

    skoliosis sejak remaja dan risiko menderita osteoporosis akan meningkat bersamaan

    dengan bertambahnya usia. Selain postur tubuh yang jelek, skoliosis tingkat ringan

    dan sedang baru menimbulkan keluhan bila sudah berusia di atas 35 tahun. Keluhan

     yang mereka derita biasanya sakit kronis di daerah pinggang yang lebih dini

    dibandingkan orang yang normal seusianya. Hal ini akibat proses degenerasi yang

    lebih dini. Daerah yang menerima beban yang berlebihan (daerah cekung=concave)

    akan lebih cepat mengalami proses degenerasi ini. Pada kenyataannya skoliosis akan

    menjadi problem yang perlu mendapat perhatian di masa yang akan datang.

    2• System pencernaan

    sistem pencernaan terganggu karena ruang di perut terdesak tulang, sehingga kerja

    peristaltic usus kian menurun

    3• System neuromuskuler

    berdampak tidak baik pada struktur disekitarnya, salah satunya adalah menekan saraf 

    yang berseliweran di tulang belakang, gejalanya dapat berupa pegal, kesemutan, sulit

    bernafas (karena fungsi paru-paru dan jantung terganggu), cepat merasa lelah, susah

    untuk fokus, dan lain sebagainya

     Physicians’ guide to the diagnosis of scoliosis. Available from URL:

     Hyperlink http://medstat.med.utah.edu/scoliosis/H&P.html 

    4. PENATALAKSANAAN MEDIS

    Tujuan dilakukannya tatalaksana pada skoliosis meliputi 4 hal penting :

    1. Mencegah progresifitas dan mempertahankan keseimbangan

    2. Mempertahankan fungsi respirasi

    3. Mengurangi nyeri dan memperbaiki status neurologis

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    37/56

    4. Kosmetik

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    38/56

    1• Pengobatan

    Tujuan pengobatan :

    1.mencegah progresivitas skoliosis ringan sampai sedang.

    2.melakukan koreksi dan stabilisasi pada skoliosis yang lebih berat jenis pengobatan

    yang disesuaikan dengan penyebab, onset terjadinya, umur penderita, besarnya

    kurva dan progresivitas skoliosis.

    1. Pengobatan konservatif 

    Hampir semua skoliosis dapat ditangani dengan terapi konservatif. Pengobatan

    konservatif dipertahankan sampai terjadi pematangan pertumbuhan tulang. Prinsip

    pengobatan konservatif terdiri atas distraksi, traksi, penekanan lokal atau

    semacam kombinasi. Pengobatan konservatif terdiri atas :

    1. Observasi

    Observasi merupakan suatu pemeriksaan yang teratur setiap 6 bulan untuk

    menilai progresivitas dari sudut sehingga dapat diputuskan tindakan yang

    akan dilakukan.

    2. Latihan

    Dapat dilakukan latihan sikap duduk, berdiri, berjalan, relaksasi otot yang tegang,

    latihan pernafasan serta mobilisasi pada jaringan lunak yang memendek.

    3. Pemasangan penyangga, seperti penyangga dari milwaukee  atau penyangga

    dari boston. Pembuatan penyangga ini harus dilakukan oleh orang yang

    mempunyai keahlian khusus untuk pembuatan penyangga skoliosis.

    4. Pemasangan bidai atau jaket badan menurut Risser Pada prinsipnya pemakaian

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    39/56

     jaket untuk traksi dan penekanan local

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    40/56

    1• Terapi

    Adapun pilihan terapi yang dapat dipilih, dikenal sebagai “The three O’s” adalah :

    1. Observasi

    Pemantauan dilakukan jika derajat skoliosis tidak begitu berat, yaitu 40-45 derajat pada anak 

    yang sedang tumbuh

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    41/56

    3- Terdapat kegagalan setelah dilakukan pemakaian alat orthosis

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    42/56

    Teknik operasi cukup dilakukan dengan menyemen tulang belakang melalui

     penyuntikan atau dikenal dengan vertebroplasty. Cara itu dapat mengurangi rasa

    sakit dan proses penyembuhannya pun tergolong singkat, sekitar Sebelum ada teknik 

    vertebroplasty, operasi tulang belakang dilakukan dengan cara pembedahan selebar 

    14 sampai 16 milimeter. Dengan proses itu, pasien mesti menjalani proses

     penyembuhan selama empat sampai lima hari.

    Anak-anak yang tidak ada respon dengan brace, yang lengkungannya >45 derajat atau

    yang mempunyai keluhan termasuk kelainan fisik, nyeri dan gangguan jantung atau

    paru, sebaiknya langsung dioperasi. Umumnya operasi yang dilakukan adalah fusi

    tulang belakang dari belakang (posterior spinal fusion)  dengan menggunakan

    ‘internal  metal fixation’ hingga fusi tulang terjadi. Tidak semua skoliosis dilakukan

    operasi.

    F. ASUHAN KEPERAWATAN

    $ Pengkajian

    1. Pengumpulan Data

    a. Biodata1) Nama : Anak F

    2) Usia : 12 tahun

    3) Alamat : -

    4) Jenis Kelamin : Laki-laki

    5) Pendidikan : -

    6) Agama : -

    7) Suku Bangsa : -

    8) Tanggal pengkajian : -

    9) Diagnosa Medis : skoliosis

    b. Riwayat Kesehatan

    1) Keluhan Utama : jenuh pada proses hospitalisasi

    dalam menunggu proses operasi

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    43/56

    2) Riwayat Kesehatan Sekarang: tulang kanan melengkung, dada

    kanan posterior menonjol disertai scapula kanan tampak lebih tinggi dan

    menonjol

    3) Riwayat Kesehatan Dahulu : -

    c. Pemerikasaan Fisik

    1) Inspeksi : dada kanan posterior menonjol disertai scapula kanan tampak lebih

    tinggi dan menonjol.

    2) Palpasi : teraba tulang kanan menlengkung

    3) Perkusi : -

    4) Auskultasi : -

    Pada pemeriksaan fisis, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan, antara lain :

    1- Mengkaji skelet tubuh

    Adanya deformitas dan kesejajaran. Pertumbuhan tulang yang abnormal akibat

    tumor tulang. Pemendekan ekstremitas, amputasi dan bagian tubuh yang tidak dalam

    kesejajaran anatomis. Angulasi abnormal pada tulang panjang atau gerakan pada titik 

    selain sendi biasanya menandakan adanya patah tulang.

    1• Berdiri tegak, untuk melihat adanya :

    1- Asimetri bahu, leher, tulang iga, pinggul, scapula

    2- Plum line (kesegarisan antara leher dan pinggul)

    3- Body arm distance (jarak antar lengan dengan badan)

    2• Membungkuk, untuk melihat adanya :

    1. Rotasi (perputaran dari tulang punggung)

    2. Derajat pembungkukan (kifosis)

    3. Mengukur perbedaan panjang tungkai bawah (leg length discrepancy)

    2• Mencari :

    1. Kelenturan sendi

    2. Sinus-sinus pada kulit

    3. Hairy patches

    4. Palpable midline defects

    2- Mengkaji tulang belakang

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    44/56

    Skoliosis (deviasi kurvatura lateral tulang belakang)

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    45/56

    1- Mengkaji sistem persendian

    Luas gerakan dievaluasi baik aktif maupun pasif, deformitas, stabilitas, dan

    adanya benjolan, adanya kekakuan sendi

    2- Mengkaji system otot

    Kemampuan mengubah posisi, kekuatan otot dan koordinasi, dan ukuran masing-

    masing otot. Lingkar ekstremitas untuk mementau adanya edema atau atropfi,

    nyeri otot.

    3- Mengkaji cara berjalan

    Adanya gerakan yang tidak teratur dianggap tidak normal. Bila salah satu

    ekstremitas lebih pendek dari yang lain. Berbagai kondisi neurologist yang

    berhubungan dengan caraberjalan abnormal (mis.

    cara berjalan spastic hemiparesis - stroke, cara berjalan selangkah-selangkah

    – penyakit lower motor neuron, cara berjalan bergetar – penyakit Parkinson).

    4- Mengkaji kulit dan sirkulasi perifer

    Palpasi kulit dapat menunjukkan adanya suhu yang

    lebih panas atau lebih dingin dari lainnya dan adanya

    edema.Sirkulasi perifer dievaluasi dengan mengkaji denyut perifer, warna, suhu dan

    waktu pengisian kapiler.

    2- Analisis data

    Data yang menyimpang Etiologi Masalah

    DS : - Skoliosis lengkungan Gangguan mobilitas

    DO: tulang belakangberbentuk C/S prosesus

    spinosus berputar kea rahmelengkung, Dada kanan

    lengkung dan iga merapat keposterior menonjol,

    arah cembung deviasi

    disertai scapula kanan semakin bertambah ke sisitampak lebih tinggi dan

    cekung dan iga semakinmenonjol

    terdorong ke belakang

    penonjolan daerah torakal/ 

    hump

    DS: - Skoliosis menekan system Ketidakseimbangan

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    46/56

    pencernaan volume nutrisi

    lambung menurun asupan

    DO: BB 18 kg nutrisi

    DO: tulang belakang Skoliosis lengkungan

    melengkung, berbentuk  Gangguan prosesC/S ketidakseimbangan

    Dada kanan posterior tumbuh kembangklavikula dekstra danmenonjol, disertai scapula

    sinistra serta bagiankanan tampak lebih tinggi

    punggungdan menonjol

    superior mempengaruhi

    Stabilitas tulang belakang

    dan pergerakan pinggul

    Skoliosis lengkungan Gangguan body image

    berbentuk 

    C/S ketidakseimbangan

    klavikula dekstra dan sinistra

    serta bagian punggung

    superior vetebrata teraba

    tulang yang melengkung,

    dada kanan posteriormenonjol, dan scapula kanan

    tampak lebih tinggi dan

    menonjol mempengaruhi

    cara berjalan

    DS: klien mengatakan Skoliosis proses Ansietas

     jenuh dengan proses yang hospitalisasi yang lama

    menunggu lama dn sedih

    meninggalkan sekolahnya

    Gangguan parenting

    Skoliosis menekan system Resiko nyeri

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    47/56

    syaraf pada tulang

    punggung membawa

    impuls ke otak 

    Skoliosis menekan rongga Resiko pola nafas tak 

    toraks menurunkan efektif  

    complains paru dan kerja

    G. P jantung

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    48/56

    7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

    Pada pemeriksaan fisik penderita biasanya diminta untuk membungkuk ke depan

    sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi.

    1• Pemeriksaan neurologis (saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasiatau refleks.

    2• Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:

    1. Skoliometer adalah sebuah alat untuk mengukur sudut kurvaturai.

    Cara pengukuran dengan skoliometer dilakukan pada pasien dengan posisi

    membungkuk, kemudian atur posisi pasien karena posisi ini akan

    berubah-ubah tergantung pada lokasi kurvatura, sebagai contoh kurva

    dibawah vertebra lumbal akan membutuhkan posisi membungkuk lebih

     jauh dibanding kurva pada thorakal. Kemudian letakkan skoliometer pada

    apeks kurva, biarkan skoliometer tanpa ditekan, kemudian baca angka

    derajat kurva.

    Pada screening, pengukuran ini signifikan apabila hasil yang diperoleh

    lebih besar dari 50, hal ini biasanya menunjukkan derajat kurvatura > 200

    pada pengukuran cobb’s angle pada radiologi sehingga memerlukan

    evaluasi yang lanjut

    2. Rontgen tulang belakang

    X-Ray Proyeksi

    Foto polos : Harus diambil dengan posterior dan lateral penuh terhadap

    tulang belakang dan krista iliaka dengan posisi tegak, untuk menilai

    derajat kurva dengan metode Cobb dan menilai maturitas skeletal dengan

    metode Risser. Kurva structural akan memperlihatkan rotasi vertebra, pada

    proyeksi posterior-anterior, vertebra yang mengarah ke puncak prosessus

    spinosus menyimpang kegaris tengah; ujung atas dan bawah kurva

    diidentifikasi sewaktu tingkat simetri vertebra diperoleh kembali.

    Pemeriksaan dasar yang penting adalah foto polos (roentgen)tulang punggung yang meliputi :

    1. Foto AP dan lateral ada posisi berdiri : foto ini bertujuan

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    49/56

    untuk menentukan derajat pembengkokan skoliosis2. Foto AP telungkup

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    50/56

    3. Foto force bending R and L : foto ini bertujuan untuk menentukan derajat pembengkokan setelah dilakukan bending

    4. Foto pelvik AP

    2•MRI

    ( jika di temukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen 

    3• /o"" Angle diuku# dengan menggam"a# ga#is tegak lu#us da#i "atas supe#io# da#i

    0e#te"#a paling atas pada lengkungan dan ga#is tegak lu#us da#i akhi# infe#io# 0e#te"#a

    paling "a+ah. Pe#potongan kedua ga#is ini mem"entuk suatu sudut yang diuku#.

    4• 1atu#itas ke#angka dinilai dengan "e"e#apa ca#a, hal ini penting ka#ena ku#0a se#ing

    "e#tam"ah selama pe#iode pe#tum"uhan dan pematangan ke#angka yang cepat. Apofisis

    iliaka mulai mengalami penulangan sege#a setelah pu"e#tas2 ossifikasi meluas kemedial

    dan &ika penulangan k#ista iliaka selesai, pe#tam"ahan skoliosis hanya minimal.

    1enentukan matu#itas skeletal melalui tanda !isse#, dimana ossifikasi pada apofisis

    iliaka dimulai da#i Spina iliaka ante#io# supe#io# (SIAS) ke poste#io#medial. 3epi iliaka

    di"agi kedalam kuad#an dan ditentukan kedalam g#ade 4 sampai .

    -e#a&at !isse# adalah se"agai "e#ikut 5

    1• 6#ade 4 5 tidak ada ossifikasi,

    2• g#ade 5 penulangan mencapai 7,

    3• g#ade 5 penulangan mencapai 8$47,

    4• g#ade 9 5 penulangan mencapai $%7,

    5• g#ade 5 penulangan mencapai %87

    6• g#ade 5 menun&ukkan fusi tulang yang komplit.

    (http://syukronaffdoc.blogspot.com/2009/05/asuhan-keperawatan-klien-

     dengan.htmlvvv )

    8. HEALTH EDUCATION

    Latihan sangat dianjurkan untuk mencegah bertambah besarnya lengkungan. Salah satu

    contoh latihan tersebut adalah Tung Mei Massage. Tung Mei Massage adalah terapi

     jasmani perpaduan antara gerakan pijat spesifik anmo massage dan sejenis teknik

    gerakan chiropatic, seperti menekuk, menarik, serta meregangkan tubuh. Terapi ini

    tetap memakai panduan medis, seperti hasil roentgen dari penderita skoliosis. Agar Tak

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    51/56

    Kembali Bengkok berikut adalah tips yang dapat dilakukan oleh penderita skoliosis :

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    52/56

    1• Bila bangun dari posisi berbaring, dianjurkan memiringkan tubuh terlebih

    dulu, barulah bangkit perlahan.

    2• Tidak boleh membungkukkan badan.

    3• Jika membungkukkan badan, posisi tubuh harus jongkok--bila ingin

    mengambil sesuatu.

    4• Tidak boleh mengangkat barang atau beban berat selama menjalani terapi,

    terutama bila masih ada rasa sakit.

    5• Saat kondisi sudah membaik, bukan berarti bisa beraktivitas sembarangan.

    6•  Herniated nucleus pulposus dan skoliosis tidak bisa sembuh total serta ada risiko  

    terulang lagi bila ada faktor pemicunya, seperti jatuh, mengangkat beban terlalu

    berat, atau salah melakukan gerakan tubuh.

    Scoliosis. Available from URL:

     http://www.keepkidshealthy.com/welcome/

     conditions/scoliosis.html 

    9. ASPEK ETIK DAN LEGAL

    1• Respect for autonomi, yang berarti mandiri dan bersedia menanggung resiko,

    bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan,termasuk dalam menentukan dan mengatur dirinya sendiri. Dalam hal ini perawat

    memberikan penjelasan yang sebenarnya tetntang penyakit yang diderita kepada

    pasien dan keluarganya, serta membrikan pilihan tentang perawatan yang dipilih oelh

    pasien dan keluarganya, misal: tempat perwatan dan jenis perawatan.

    2• Non-malaficence, mendikusikan risiko dan masalah denga klien perawat dan tim

    kesehatan dalam pemberian perawatan, perawat berhati-hati terhadap penyakit pasien

    agar tidak terjadi atau bertambah parahnya penyakit pasien. Perawat dalam melakukanperawatan kepada klien hindari hal-hal yang menyebabkan injuri, misalnya dalam

    merubah posisi klien saat istirahat jangan sampai membahayakan terutama daerah

    perut yang buncit akibat limpa yang membesar.

    3• Beneficence, yaitu selalu mengupayakan tiap keputusan dibuat berdasarkan keinginan

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    53/56

    untuk melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien, serta merahasiakan tentang

    penyakit yang diderita kepada orang lain.

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    54/56

    1• Justice, dengan tidak mendiskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social

    budaya, keadaan ekonomi, dsb. tetapi diperlukan klien sebagai individu yang

    memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki. Oleh karena itu, perawat

    memberikan perawatan yang memenahg harus didapat.

    2• inform concent

    Perawat harus memberikan tindakan keperawatan yang akan dilakukan, misalnya

    kapan tindkaan itu akan diberikan, apa tujuannya dari pemberian tindakan itu, apa

    manfaatnya, apa resiko yang akan timbul dari tindakan itu, biaya yang diperlukan

    untuk melaksanakan tindakan, apa yang harus dipersiapkan klien,,dan lain-lain

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    55/56

    KESIMPULAN

    Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yangdapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang).

    Penyebab umum dari skoliosis meliputi kongenital, neuromuskuler dan idiopatik, Skoliosis di

    bagi menjadi dua yaitu skoliosis struktural dan non struktural. Gejala dari skoliosis berupa

    kelengkungan abnormal ke arah samping, bahu dan pinggul tidak sama tinggi, nyeri punggung,

    kelelahan pada tulang belakang, dan gangguan pernafasan.

    Komplikasi yang dapat terjadi pada skoliosis ialah kerusakan paru-paru dan jantung dan sakit

    tulang belakang. Untuk pemeriksaan penunjang yang biasa di lakukan yaitu Rontgen tulang

    belakang, Skoliometer terapi yang dapat di pilih, di kenal sebagai ” The Three O's ” adalah

    observasi, orthosis, operasi, prioritas.

    Diagnosa keperawatan yang muncul yaitu gangguan mobilitas fisik, ketidakseimbangan

    nutrisi, gangguan tumbuh kembang, gangguan body image, ansietas, gangguan parenting,

    resiko nyeri, dan resiko pola nafas tidak efektif.

  • 8/15/2019 44564724 Makalah Skoliosis (1)

    56/56

    DAFTAR PUSTAKA

    Mutaqqin, Arif. 2005. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Trauma Sistem Muskuloskeletal.EGC : Jakarta.

    Brenda, Suzanne.Keperawatan Medikal Bedah vol 3.2002.

    EGC: Jakarta.

    Lauerman WC, Regan M. Spine. In : Miller, editor. Review of Orthopaedics. 2nd ed. Philadelphia : W.B. Saunders, 1996 : 270-91

    Miller F, Horne N, Crofton SJ. Tuberculosis in Bone and Joint. In : Clinical Tuberculosis.2nd  ed.: London : Macmillan Education Ltd, 1999 : 62-6.

    Lauerman WC, Regan M. Spine. In : Miller, editor. Review of Orthopaedics.

    http://pustakaunpad.ac.id

    http://gladiolstrange.blogspot.com/2009/05/skoliosis.html

    http://www.operasidijerman.com/skoliosis.htmlhttp://syafaka4wl.multiply.com/jornal/item/102/Nyeri lumbal

    http://www.wikimu.com/news/DisplayNews.aspx?id=16025

    http://osteoporosis.klikdokter.com/tanyajawab.php?id=1578

    http://hanum01.wordpress.com/2008/10/06/apa-sih-skoliosis-itu/vv

    http://organisasi.org/macam-jenis-gangguan-pada-tulang-dan-sendi-tulang-manusia-pengertian-

    arti-definisi-penyakit