Makalah (1)

26
BUDAYA WAYANG GOLEK SEBAGAI JATI DIRI BANGSA INDONESIA (Jawa Barat) MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaran Kelompok I. Intan Sondari 41032151131046 Mia Sukmawati N 41032151131044 Randi Ramlan 41032151131015 Salma Kasim 41032151131021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Transcript of Makalah (1)

Page 1: Makalah (1)

BUDAYA WAYANG GOLEK SEBAGAI JATI DIRI BANGSA INDONESIA

(Jawa Barat)

MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaran

Kelompok I.

Intan Sondari 41032151131046

Mia Sukmawati N 41032151131044

Randi Ramlan 41032151131015

Salma Kasim 41032151131021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNNG

2015

Page 2: Makalah (1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat,

hidayah serta inayah-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan penelitian ilmiah

dengan judul “Budaya Wayang Golek Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia”.

Wayang golek merupakan salah satu produk budaya jawa barat, dari beberapa

pengrajin wayang golek salah satu pengrajin yang popular adalah di jelekong. Tepatnya

di Desa Bale Endah, Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung.

Semoga dengam membaca makalah ini, membuat para pembaca lebih mengemal

dan mencintai budayanya sendiri di bandingkan dengan budaya negara lain.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyelesaian makalah ini, kritik dan saran sangat kami nantikan agar dapat

menyusun makalah yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat.

Bandung, 7 Maret 2015

Penulis

i

Page 3: Makalah (1)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................ 1

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................... 2

2.1 Pengertian Identitas ........................................................................... 2

2.2 Pengertian Bangsa .............................................................................. 2

2.3 Identitas Bangsa Indonesia ................................................................. 3

2.4 Pengertian Wayang Golek .................................................................. 3

2.5 Sejarah Wayang Golek ....................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN.................................................................................... 5

3.1 Pengertian Identitas Bamgsa ............................................................... 5

3.2 Unsur-Unsur Pembentuk Identitas ...................................................... 6

3.3 Hubungan Wayang Golek Dengan Identitas Bangsa .......................... 8

3.4 Wayang Golek Sebagi Budaya Bangsa .............................................. 9

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 11

4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 11

4.2 Saran ................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Makalah (1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wayang golek adalah salah satu seni pertunjukan boneka tiruan rupa manusia

yang dimainkan oleh seorang dalang dengan menggabungkan beberapa unsur seni.

Wayang golek merupakan salah satu produk budaya jawa barat, dari bebrapa pengrajin

wayang golek salah satu pengrajin yang popular adalah di jelekong. Tepatnya di Desa

Bale Endah, Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung.

Namun lain dulu lain sekarang, ditengah perkembangan zaman yang semakin

maju, wayang golek sebagai kesenian khas indonesia mulai terancam punah. Hal itu

bisa terjadi jika tak ada generasi bangsa ini yang melestarikan kesenian yang sudah

bertahun-tahun tumbuh di tanah air kita.

Maka dari latar belakang tersebutlah kami mengambil judul tentang budaya

wayang golek sebagai jati diri bangsa indonesia, yang harus dilestarikan oleh

bangsanya sendiri, kalau bukan kita siapa lagi.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana unsur-unsur pembentuk identitas?

b. Bagaimana sejarah wayang golek?

c. Bagaimana perkembangan wayang golek saat ini?

d. Bagaimana kaitan wayang golek dengan identitas bangsa?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Mengetahui unsur-unsur pembentuk wayang golek.

b. Mengetahui sejarah wayang golek.

c. Mengetahui perkembangan wayang golek saat ini?

d. Menegtahui kaitan atau hubungan wayang golek sebagai identitas bangsa

Indonesia .

1

Page 5: Makalah (1)

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Identitas Identitas dari dilihat dari segi bahasa identitas berasal dari bahasa inggris yaitu

“identity” yang dapat diartikan ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri. Menurut Arnold

Dashefsky dalam buku A. Ubaidilah, dkk. (2000) identity (identitas) atau jati diri dapat

mempunyai arti, yaitu: pertama, identitas atau jatidiri menunjuk pada ciri-ciri yang

melekat pada diri seseorang atau sebuah benda. Kedua identitas atau jatidiri berupa

surat keterangan yang dapat menjelaskan pribadi seseorang dan riwayat hidup

seseorang.

2.2 Pengertian Bangsa

Istilah bangsa memiliki berbagai makna dan pengertian yang berbeda-beda.

Bangsa merupakan terjemahan dari kata ”nation” (dalam bahasa Inggris). Kata nation

bermakna keturunan atau bangsa. Seiring perkembangan zaman, maka pengertian

bangsa juga mengalami perkembangan. Pada awalnya bangsa hanya diartikan

sekelompok orang yang dilahirkan pada tempat yang sama. Istilah natie (nation) mulai

populer sekitar tahun 1835.

Pengertian bangsa dikemukakan pertama kali oleh Ernest Renan pada tahun

1882, yang dimaksud dengan bangsa adalah jiwa, suatu asas kerohanian yang timbul

dari:

a) kemuliaan bersama di waktu lampau, yang merupakan aspek histories.

b) keinginan untuk hidup bersama (le desir de vivre ensemble) di waktu sekarang

yang merupakan aspek solidaritas, dalam bentuk dan besarnya tetap

mempergunakan warisan masa lampau, baik untuk kini dan yang akan datang.

2

Page 6: Makalah (1)

2.3 Identitas Bangsa IndonesiaIdentitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang dapat membedakan negara

Indonesia dengan negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati oleh

para pendiri negara Indonesia. Identitas nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi

Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36C. Identitas nasional

yang menunjukkan jati diri Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut:

Identitas Nasional Indonesia :

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia

2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih

3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya

4.  Lambang Negara yaitu Pancasila

5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

6.  Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila

7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

9. Konsepsi Wawasan Nusantara.

10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional.

2.4 Pengertian Wayang Golek

Dalam bahasa Jawa, kata wayang berarti “bayangan”. Jika ditinjau dari arti

filsafatnya, “wayang” dapat diartikan sebagai bayangan atau merupakan pencerminan

dari sifat-sifat yang ada dari dalam jiwa manusia. Sifat-sifat yang dimaksud antara lain

seperti watak angkara murka, kebajikan, serakah, dan lain sebagainya. Padahal menurut

R.Gunawan Djajakusumah dalam bukunya “Pengenalan Wayang Golek Purwa di Jawa

Barat” Menurutnya, wayang adalah kebudayaan asli Indonesia (khususnya di Pulau

Jawa). Perkataan wayang berasal dari Wad an Hyang, artinya “leluhur”,tapi ada juga

yang berpendapat yaitu dari kata”bayangan”. Adapun yang berpendapat bahwa wayang

berasal dari negri India mungkin melihat dari asal ceritanya yaitu mengambil dari cerita

Ramayana dan Mahabrata (berasal dari Kitab Suci Hindu). Tetapi selanjutnya cerita-

cerita itu diubah dan direkayasa disesuaikan dengan kebudayaan di Jawa.

Wayang dimainkan oleh seorang dalang yang dibantu oleh beberapa orang

penabuh gamelan dan satu atau dua orang waranggana sebagai vokalisnya. Fungsi

dalang di sini adalah mengatur jalannya pertunjukan secara keseluruhan. Dalang

3

Page 7: Makalah (1)

memimpin semua komponen pertunjukan untuk luluh dalam alur ceritera yang

disajikan.

Jadi wayang Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat yaitu

kesenian yang menapilkan dan membawakan alur sebuah cerita yang bersejarah.

Wayang Golek ini menampilkan golek yaitu semacam boneka yang terbuat dari kayu

yang memerankan tokoh tertentu dalam cerita pawayangan serta dimainkan oleh

seorang Dalang dan diiringi oleh nyanyian serta iringan musik tradisional Jawa Barat

yang disebut dengan degung.

2.5 Sejarah Wayang Golek

Pada awal kemunculannya, kesenian wayang kayu lahir dan berkembang di

wilayah pesisir utara pulau Jawa pada awal abad ke-17 dimana kerajaan Islam tertua di

Pulau Jawa tumbuh disana, dengan menggunakan Bahasa Sunda dalam dialognya.

Menurut legenda yang berkembang, Sunan Kudus menggunakan bentuk wayang golek

awal ini untuk menyebarkan Islam di masyarakat. Kesenian wayang golek berbahasa

Sunda diperkirakan mulai berkembang di Jawa Barat pada masa ekspansi Kesultanan

Mataram pada abad ke-17, meskipun sebenarnya beberapa pengaruh warisan budaya

Hindu masih bertahan di beberapa tempat di Jawa Barat sebagai bekas wilayah Kerajaan

Sunda Pajajaran.

Pertunjukan seni wayang golek mulai mendapatkan bentuknya yang seperti

sekarang sekitar abad ke-19. Saat itu kesenian wayang golek merupakan seni

pertunjukan teater rakyat yang dipagelarkan di desa atau kota karesidenan. Selain

berfungsi sebagai pelengkap upacara selamatan atau ruwatan, pertunjukan seni wayang

golek juga menjadi tontonan dan hiburan dalam perhelatan tertentu. Sejak 1920-an,

selama pertunjukan wayang golek diiringi oleh sinden. Popularitas sinden pada masa-

masa itu sangat tinggi sehingga mengalahkan popularitas dalang wayang golek itu

sendiri, terutama ketika zamannya Upit Sarimanah dan Titim Patimah sekitar tahun

1960-an. (Sumber: Wkikipesia)

4

Page 8: Makalah (1)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Identitas Bamgsa

Identitas nasional pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang

tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khasnya

dan dengan ciri khas tersebutlah suatu bangsa akan berbeda dengan bangsa lain.

Sehingga dengan demikian, maka identitas nasional akan melahirkan tindakan

kelompok yang disebut atribut nasional. Menurut Koenta Wibisono (2005) pengertian

Identitas Nasional pada hakikatnya adalah “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh

dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri khas,

dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam

kehidupannya”. Adapun faktor-faktor pembentuk identitas adalah:

1. Primordial

Factor yang merupakan identitas yang menyatukan masyarakat sehingga mereka

dapat membentuk bangsa-negara. yang meliputi kesamaan suku bangsa, daerah

asal,bahasa dan adat istiadat.

Contoh : Bangsa Yahudi membentuk Negara Israel.

2. Sakral

Factor sacral dapat berupa kesaam agama yang dipeluk masyarak atau ideology

doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan.

Misalnya : factor agama katholik mampu membentuk beberapa Negara di Amerika

Lathin.Negara Uni Sovyet diikat oleh kesamaan ideology komunity.

3.Tokoh

Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani oleh masyarakat dapat menjadi factor

yang menyatukan bangsa Negara sebagai lidah rakyat, pemersatu rakyat,dan symbol

persatuan bangsa yang bersangkutan.

Misalnya : Mahatmah Gandhi di India,Soekarno di Indonesia,dan sebagainya.

4. Bhineka Tunggal Ika

Prinsip Bhineka Tunggal Ika pada dasarnya adalah kesedian warga bangsa untuk

bersatu dalam perbedaan (unity in diversity ) yang dimaksud bersatu dalam perbedaan

adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut Negara dan

5

Page 9: Makalah (1)

pemerintahannya, tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa,adat,ras,dan

agamanya.

5. Sejarah

Persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat

menyatuka diri dapat suatu bangsa.seperti persamaan masa lalu,sama-sama menderita

karena penjajahan.

6. Perkembangan Ekonomi

Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat ,semakin saling bergantung

diantara jenis pekerjaan,semakin kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena

perkembangan ekonomi,akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam

masyarakat.

7. Kelembagaan

Lembaga-lembaga dalam suatu Negara melayani dan mempertemukan warga tanpa

membeda-bedakan asal usul dan golongannnya dalam masyarakat.

3.2 Unsur-Unsur Pembentuk Identitas

Identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Ke-

majemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentukan identitas, yaitu

suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.

A. Suku Bangsa

Adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat akskriftif (ada sejak lahir), yang

sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin.

B. Agama

Bangsa Indonesia merupakan Negara demokratis sehingga agama yang tumbuh dan

berkembang di nusanatara sangatlah banyak yaitu agama islam, Kristen, budhha, dan

kong Hu Cu. Agam Konh Hu Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagi agama resmi

Negara, tetapi sejak pemerintahan presiden abdurahman wahid, istilah agama

reminegara ini dihapuskan.

C. Kebudayaan

Adalah pengetahuan manusia sebagai mahluk sosila yang sisnya adalah

perangakat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan

oleh pendukung-pendukungnya untuk menfsirkan dan memahami memahami

6

Page 10: Makalah (1)

lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak

(dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai lingkungan yang

dihadapi. “kebudayaaan adalah kompleks keseluruhan dari penegtahuan kenyakinan

kesenian moral, hukum aday istiadat dan semua kemampuan dan kebiasaan yang

lainnnya yang diperoleh oleh seorang sebagai anggota masyarakat” (Sir

Edward,Sosiologo, jilid, hal 158)

D. Bahasa

Merupakan unsur pendukung identitas nasional lain. Bahasa dipahami sebagaii

system perlambangan yang secara atribut atau unsr-unsur bunyi ucapan manusia yang

digunakan sebagai sarana berinteraksi antara manusia. Dari unsur-unsur identitas

nasional tersebut dapatdirumuskan pembagi menjadi 3 bagian sebagai berikut:

a. Identitas fundamental

Yaitu pancasila yang merupakan falsafah bangsa, dasar negara, dan ideologi

Negara.

b. Identitas instrumental

Yang berisi UUD 1945 dan tata perundanganya, bahasa indonesia, lambang

Negara, bendera Negara, lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.

c. Identitas alamiah

Yaitu meliputi Negara kepulauan (arcchipolego) dan pluralism dalam suku, bahasa,

budaya, dan agama, serta kepercayaan.

Identitas nasional merupakan ciri-ciri yang dapat membedakan Negara Indonesia

dengan Negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati oleh para pendiri

Negara Indonesia. Identitas nasional tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu

Undang-undang Dasar dalam pasal 35-36C. identiitas nasional menunjukan jati diri

Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.

2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.

3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.

4. Lambang Negara yaitu Pancasila.

5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila.

7

Page 11: Makalah (1)

7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945.

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.

9. Konsepsi Wawasan Nusantara.

10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional.

3.3 Hubungan Wayang Golek Dengan Identitas Bangsa

Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang terdiri dari beraneka ragam suku

bangsa, pulau dan budaya. Selain dari pada itu, banyak ciri khas yang dimiliki dari

berbagai pulau yang ada di Indonesia ini. Selain dari pada menjadi aset yang tentunya

sangat berharga, kesenian, kebudayaan, dan karya seni yang ada di Indonesia juga

menjadi identitas bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya. Yang mana salah

satu contohnya yaitu kebudayaan yang terkenal di jawa barat adalah wayang.

Kesenian wayang ini sangat memiliki banyak keistimewaan. Kemudian wayang

merupakan salah satu icon yang sudah terkenal di internasional, terbukti dengan

pengakuannya dari UNESCO, “ sejak 7 November 2003 lalu Organisasi Pendidikan,

Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah mengakui wayang sebagai

World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity” Menteri Negara

Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika mengungkapkan.

Perlu kita ketahui juga, bahwa dalam permainan wayang itu terdiri dari dalang dan

di sertai dengan penyanyi sinden nya. Kemudian alur cerita yang biasa dibawakan dapat

diambil dari cerita rakyat seperti mengambil dari kisah ramayana dan mahabrata yang

menggunakan bahasa sunda. Kemudian diiringan gamelan Sunda (salendro), yang

terdiri atas dua buah saron, sebuah peking, sebuah selentem, satu perangkat boning, satu

perangkat boning rincik, satu perangkat kenong, sepasang gong (kempul dan goong),

ditambah dengan seperangkat kendang (sebuah kendang Indung dan tiga buah kulanter),

gambang dan rebab.

Wayang Golek adalah satu puncak seni budaya bangsa yang paling menonjol

dibandingkan dengan jenis karya seni budaya yang lainnya, karena didalam pementasan

wayang golek tampak terlihat jelas terdapat beragam unsur seni yang tergabung menjadi

satu. Unsur- unsur seni yang terkandung didalam wayang golek meliputi seni peran,

seni suara, seni musik, seni sastra, seni tutur, seni lukis, seni pahat serta seni

8

Page 12: Makalah (1)

perlambang. Itu yang menjadi alasan kenapa wayang golek bisa dijadikan sebagai suatu

media yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat.

Kemudian wayang juga di jadikan salah satu media para wali jaman dulu untuk

menyabarkan agama islam di tanah pasundan ini, karena pada masa itu ajaran Hindu

dan Budha memang sudah cukup akrab di masyarakat. Seperti dalam cerita Ramayana

dan mahabrata para dewa mempunyai wewenang yang sangat absolut sebagai penentu

nasib dan takdir. Sehingga berawal dari hal tersebut, kemudian para Wali berpikir untuk

mempergunakan wayang sebagai media penyebaran agama Islam. Dan seiring dengan

perkembangan jaman, seni pertunjukan Wayang golek pun mengalami perkembangan

dalam bentuk pengemasan pertunjukan hingga akhirnya Wayang golek menjadi salah

satu seni yang paling menjanjikan dalam menghibur penonton.

Akan tetapi dengan semaki berkembangnya dunia hiburan saat ini, kebudayaan

wayang ini sangat sedikit peminatnya dikarenakan masyarakat sudah lebih banyak

menggenal budaya luar dibanding budaya nya sendiri yang mana sudah sangat asli dari

keturunan nenek moyangnya sendiri kebudayaan wayang tersebut itu. Kemudian

perubahan yang terjadi dalam perwayangan saat ini, itu hanya pada bagaimana

pengemasan wayangnya saja agar bisa menyesuaikan dengan perkembangan jaman saat

ini. Tidak ada perkembangan yang mengarah kepada pengenalan akan ciri-ciri dari

karakter wayang golek itu sendiri. Hanya seperti biasanya saja wayang itu dipasang di

cerita-cerita yang sudah dibuat saja, jadi untuk mengenal sifat dari perwayangan itu

sendiri hanya didapat saat menonton saja, jadi tidak ada pengenalan khusus diluar acara

biasanya. Sehingga pendekatan dan pengetahuan masyarakat tentang wayang sangat

minim. Dan lagi wayang hanya bisa ditonton hanya pada saat ada acara slametan atau

acara-acara hajatan yang berfungsi sebagai satu kebiasaan agar semua orang yang

terlibat selamat selama upacara dan sesudahnya. Dan lagi tidak setiap hari dapat

ditonton ditempat umum, sehingga penyebaran dan pengenalan nya pun kurang familiar

sehingga masyarakat seperti kurang perduli dengan budaya Indonesia itu.

3.4 Wayang Golek Sebagi Budaya Bangsa

Wayang golek adalah suatu seni pertunjukan boneka tiruan rupa manusia yang

dimainkan oleh seorang dalang dengan menggabungkan beberapa unsur seni. Wayang

golek satu puncak seni budaya bangsa yang paling menonjol dibandingkan dengan jenis

9

Page 13: Makalah (1)

karya seni budaya yang lainnya, karena dalam pementasan wayng golek tampak terlihat

jelas terdapat unsur-unsur seni yang tergabubg menjadi satu. Unsur-unsur seni yang

terkandung dalam didalam wayang golek meliputi seni peran, seni pahat, seni suara,

seni music, seni sastra, seni tutur, seni peran,seni lukis serta seni perlambang.

Wayang golek disebut sebagai budaya karena wayang golek merupakan hasil karya

cipta dan karsa masyarakat Indonesia. Wayang golek ini memiliki hubungan yang erat

dengan perkembangan masyarakatnya. Menurut sejarah bahwa wayang golek

berkembang pertama kali di daerah Cirebon jawa barat pada masa sunana gunung jati

abad ke-15. Jenis wayang yang pertama kali diperkenlkan adalah wayang golek Jenis

wayang yang pertama kali diperkenalkan adalah jenis wayang kulit yang kemudian

berkembang pada abad ke-16 menjadi wayang golek papak atau cepak. Wayang golek

papak atau cepak masih terpengaruh oleh wayang kulit sehingga bentuk wayang

goleknya pun masih gepeng atau berbentuk dua dimensi. Barulah pada perkembangan

selanjutnya, wayang golek mulai berubah bentuk menjadi tiga dimensi atau membulat

seperti wayang yang biasa dilihat pada masa sekarang. (Suryana : 2002)

Wayang golek digunakan sebagai media untuk menyebarkan Agama Islam di tanah

pasundan oleh para Wali, karena pada masa itu ajaran Hindu dan Budha memang sudah

cukup akrab di masyarakat. Pada cerita Mahabarata dan Ramayana para dewa

mempunyai wewenang yang sangat absolut sebagai penentu nasib dan takdir. Maka

berakar dari hal tersebut, kemudian para Wali berpikir untuk mempergunakan wayang

sebagai media penyebaran agama Islam. Dan seiring dengan perkembangan jaman, seni

pertunjukan Wayang golek pun mengalami perkembangan dalam bentuk pengemasan

pertunjukan hingga akhir wayang golek menjadi salh satu seni yang paling menjajijikan

dalam menghibur penonton.

10

Page 14: Makalah (1)

BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulan

Identitas nasional pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang

tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa. Identitas nasional

Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945

dalam pasal 35-36C.

Salah satu identitas bangsa Indonesia adalah wayang golek. Wayang Golek

merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat yaitu kesenian yang menapilkan dan

membawakan alur sebuah cerita yang bersejarah. Selain dari pada itu wayang golek

menjadi aset yang tentunya sangat berharga, kesenian, kebudayaan, dan karya seni yang

ada di Indonesia juga menjadi identitas bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang

kaya.

4.2 Saran

1. Unsur-unsur identitas nasional membantu kita dalam mengetahui makna

identitas nasional yang sebenarnya dan dengan mengetahui unsur identitas

tersebut semoga kita dapat memahami serta menambah rasa nasionalisme

terhadap bangsa Indonesia.

2. Dengan mengetahui unsur identitas diharapkan bisa lebih menghargai

kebudayaan bangsa sendiri dan lebih melestarikan. Misalnya melestarikan

wayang golek sebagai warisan nenek moyang.

11

Page 15: Makalah (1)

DAFTAR PUSTAKA

Yunus Abidin, M.Pd. dkk. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.

Saefudin, Ahmad. 2010. Teknik Pembuatan Makalah [Online]. Tersedia http://teraskita.wordpress.com/2010/10/27/teknik-pembuatan-makalah/ [27 Oktober 2010].

Ghozaliash, achmad. 2013. Identitas Nasional [Online]. Tersedia

http://achmadghozaliash.blogspot.com/2013/04/identitas-nasional.html [April

2010].

Zaimar,okke.Wayanggolek[onlone].Sttaff . ui.ac.id/system/files/users/okke.ksz/ publication/golek.okz.pdf

Page 16: Makalah (1)