Skoliosis presentasi

31
SKOLIOSIS KELOMPOK I

Transcript of Skoliosis presentasi

Page 1: Skoliosis presentasi

SKOLIOSIS

KELOMPOK I

Page 2: Skoliosis presentasi

KELOMPOK I

1. Rusman H. Rahman (2009 - 83 - 008)

2. Amry A. Salampessy (2009 - 83 - 014)

3. Stella Clarissa Siahaya (2011 - 83 - 001)

4. Rilia Fransisca Tupamahu (2011 - 83 - 002)

5. Fatmawati (2011 - 83 - 005)

6. Asma Yuni Jumad (2011 - 83 - 006)

7. Desya Beatriks Silaya (2011 - 83 - 008)

8. Amanda Junod Rumalatu (2011 - 83 - 010)

9. Hetri Dema Putri Wulandari (2011 - 83 - 011)

Page 3: Skoliosis presentasi

Skoliosis adalah suatu kondisi perubahan kurvatur

spinal kearah lateral yang disebabkan oleh anomalydari perkembangan tulang belakang.

Kelainan ini banyak sekali yang mengalaminyadikalangan anak-anak, khususnya pada anak-anakusia sekolah.

Cara duduk yang salah pada saat belajar merupakanpenyebab terbesar terjadinya scoliosis ini.

PENDAHULUAN

Page 4: Skoliosis presentasi

• Insidens skoliosis diperkirakan sekitar 85% terjadidikalangan anak-anak dan lebih banyak padawanita dari pada pria.

• Tentunya sangat disesalkan, pada anak-anak usiadini sudah mengalami scoliosis yang dapatmenyebabkan kecacatan yang sangat merugikanuntuk pertumbuhan anak kedepannya.

• Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui secara dinimengenai scoliosis agar dapat mencegah timbulnyakelainan ini.

Page 5: Skoliosis presentasi

• Skoliosis merupakan pembengkokan kearah samping dari

tulang belakang yang merupakan suatu deformitas(kelainan) dari pada suatu penyakit.

Ket : (a) kurvatura skoliosis. (b) kurvatura skoliosis

Definisi

Page 6: Skoliosis presentasi

Nonstruktural

Struktural

Etiologi

Page 7: Skoliosis presentasi

Skoliosis tipe ini bersifat reversibel (dapat dikembalikan ke bentuk

semula), dan tanpa perputaran (rotasi) dari tulang punggung :

a. Skoliosis postural : Disebabkan oleh kebiasaan postur tubuh yangburuk

b. Spasme otot dan rasa nyeri, yang dapat berupa :

c. Nyeri pada spinal nerve roots : skoliosis skiatik

d. Nyeri pada tulang punggung : dapat disebabkan oleh inflamasiatau keganasan

e. Nyeri pada abdomen : dapat disebabkan oleh apendisitis

Nonstruktural

Page 8: Skoliosis presentasi

f. Perbedaan panjang antara tungkai bawah : Actual shortening dan

Apparent shortening :

1. Kontraktur adduksi pada sisi tungkai yang lebih pendek

2. Kontraktur abduksi pada sisi tungkai yang lebih panjang

Page 9: Skoliosis presentasi

a. Skoliosis tipe ini bersifat irreversibel dan dengan rotasi

dari tulang punggung

- Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) : 80% dariseluruh skoliosis

- Bayi : dari lahir – 3 tahun

- Anak-anak : 4 – 9 tahun

- Remaja : 10 – 19 tahun (akhir masa pertumbuhan)

- Dewasa : > 19 tahun

Sruktural

Page 10: Skoliosis presentasi

b. Osteopatik

Kongenital (didapat sejak lahir)

1. Terlokalisasi :

• Kegagalan pembentukan tulang punggung (hemivertebrae)

• Kegagalan segmentasi tulang punggung (unilateral bony bar)

2. General :

• Osteogenesis imperfecta

• Arachnodactily, ditemukan :

Fraktur dislokasi dari tulang punggung, trauma

Rickets dan osteomalasia

Emfisema, thoracoplasty

Page 11: Skoliosis presentasi

c. Kongenital

• Spina bifida

• Neurofibromatosis, ditemukan :

- Poliomielitis

- Paraplegia

- Cerebral palsy

- Friedreich’s ataxia

- Syringomielia

Page 12: Skoliosis presentasi

Skoliosis idiopatik

Kongenital skoliosis

JENIS-JENIS SKOLIOSIS

Page 13: Skoliosis presentasi

Skoliosis adalah deformitas tulang belakang berupa

deviasi vertebra ke arah lateral. Scoliosis bukan

merupakan penyakit primer tetapi sekunder akibat dari

penyakit tertentu.

Insidens scoliosis diperkirakan sebanyak 2% dari

populasi penduduk. Dari scoliosis structural bersifat

idiopatik dan biasanya ditemukan lebih banyak pada

wanita daripada laki-laki.

Skoliosis idiopatik

Page 14: Skoliosis presentasi

KLASIFIKASI ETIOLOGIS SCOLIOSIS

1. scoliosis non-struktural (bersifatreversible)a. Scoliosis posturalb. Nyeri dan spasme ototc. Tungkai bawah tidak sama

panjang, yang terdiri atas:d. Tidak sama panjang yang

sebenarnyae. Tidak sama [panjang yang

sebenarnya (relative) oleh karenakemiringan pelvis

2. Scoliosis structural (bersifat irreversible)b. Scoliosis idiopatik yang terdiri atas :- Jenis infantile 0-3 tahun- Jenis juvennil 4-9 tahun- Jenis adolesen 10-pertumbuhan berhentib. Scoliosis osteopatik terdiri atas:- Kongenital: Bersifat local, seperti hemivertebra Bersifat umum, seperti osteogenesis

impefektan- Didapat: Fraktur dan dislokasi tulang belakang Penyakit rakhitis dan osteomalasia Torakogenik misalnya penyakit paru unilateral

c. Scoliosis neuropatik terdiri atas:- Kongenital:

Spinabifida dengan mielodisplasia, neurofibromatosis

- Didapat (scoliosis paralitik): Polimielitis, paraplegi, penyakit friedreich

ataksia, siringomieliad. Scoliosis miopatik

Page 15: Skoliosis presentasi

PATOLOGI DAN PATOGENESIS

Page 16: Skoliosis presentasi

GAMBARAN KLINIS

Gejala scoliosis idiopatik berjalan secara perlahan dan tidak disertai nyeri

sehingga sebagian besar penderita datang karena keluhan tulang belakang yang

tidak simetris atau karena tidak sama tinggi.

Pemeriksaan tulang belakang dari aspek posterior yaitu mengenai pergerakan

tulang belakang kemudian maturitas skeletal dinilai, disamping itu perlu

dlakukan pengukuran panjang tungkai dan pemeriksaan neurologis, serta

kelainan pada kulit misalnya pigmentasi

Page 17: Skoliosis presentasi

Foto polos

Pemeriksaan radiologis terdiri atas pemeriksaan foto polos, AP,lateral dan oblik. Juga dibuat foto panggul untuk melihatmaturitas tulang dengan melihat sendi lumbosacral dan krista-iliaka.

CT-Scan dan MRI

Pemeriksaan CT-Scan bermanfaat bila dilakukan bersam-samadengan mielografi. Pemeriksaan MRI merupakan pemeriksaannon invasive untuk menilai adanya kelainan pada kanalisspinalis dan ruang diskus dan dapat menghindarkanpenggunaan mielografi.

Pemeriksaan Radiologis

Page 18: Skoliosis presentasi

Pemeriksaan fungsi paru untuk mengetahui scoliosis

yang berat.

Pemeriksaan Khusus

Page 19: Skoliosis presentasi

Yang penting pada skoilosis adalah deteksi dini kelainan

yang terjadi.

Umumnya lengkungan skoilosis dapat diobati tanpatindakan bedah dimana penilaian diambil atau ditetapkanmelalui pengukuran sudut scoliosis yang terjadi.

Merupakan kelainan ortopedi perlu ahli bedah.

Tujuan pengobatan:

- Mencegah progresivitas scoliosis ringan sampai sedang

- Melakukan koreksi dan stabilisasi pada scoliosis yanglebih berat

Pengobatan

Page 20: Skoliosis presentasi

Jenis pengobatan disesuaikan dengan penyebab,

onset terjadinya, umur penderita besarnya kurvadan progresivitas scoliosis.

1. Pengobatan konservatif

2. Pengobatan operatif

Pengobatan

Page 21: Skoliosis presentasi

Pengobatan konservatif dipertahankan sampai terjadi

pematangan tulang.

Prinsip pengobatan konservatif terdiri atas: distraksi,penekanan local atau secara kombinasi, dan traksi.

Tediri dari :

Observasi, Fisioterapi, Pemasangan penyangga, sepertipenyanggah dari Milwaukee atau penyangga dari boston,Pemasangan bidai atau jaket badan menurut Risser.

Pengobatan Konservatif

Page 22: Skoliosis presentasi

Observasi

Merupakan suatu pemeriksaan yang teratur setiap 6 bulanuntuk menilai progresivitas dari sudut sehingga dapatdiputuskan tindakan yang akan dilakukan.

Fisioterapi

Dapat dilakukan latihan sikap duduk, berdiri, berjalan,relaksasi otot yang tegang, latihan pernapasan serta mobilitaspada jaringan lunak yang memendek.

Pemasangan penyangga, seperti penyanggah dari Milwaukeeatau penyangga dari boston.

Pemasangan bidai atau jaket badan menurut Risser Padaprinsipnya pemakaian jaket untuk traksi dan penekanan local

Pengobatan Konservatif

Page 23: Skoliosis presentasi
Page 24: Skoliosis presentasi

Pengobatan Operatif

Indikasi :

Operasi dilakukan apabila sudut dari 400 atau terjadiprogresivitas dari sudut sebelum usia penderita mecapaidewasa. Patokan untuk melakukan operasi ini adalah denganmelakukan follow up secara teratur.

Apabila terdapat deformitas yang memberikan gangguan

Pengobatan konservatif yang tidak berhasil

Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi deformitasrasional dan devisiasi lateral serta melakukan arthrodesis padaseluruh kurva primer. Operasi yang sering dilakukan adalahoperasi instrumentasi menurut Harrington.

Page 25: Skoliosis presentasi
Page 26: Skoliosis presentasi

Kongenital skoliosis adalah suatu kondisi perubahan

kurvatura spina ke arah lateral yang disebabkan olehanomali dari perkembangan tulang belakang

Klasifikasi dari kongenital skoliosis, meliputi : kegagalan formasi, kegagalan segmentasi dancampuran

Kongenital Skoliosis

Page 27: Skoliosis presentasi

Anamnesis

- menggali riwayat keluarga, riwayat kehamilan, riwayat antenatal,riwayat ersalinan, riwayat perinatal, persalinan dengan induksi,berat badan lahir, riwayat pertama kali didapatkan adanyadeformitas, dan riwayat obat-obatan.

- Anamnesis keluhan lain, seperti adanya sesak napas, cepat lelah,dan gangguan diperlukan untuk menegakan diagnosis.

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menggali derajat deformitasspina serta menganalisa adanya deformitas pada bagian lain.

- Pemeriksaan kurvatura untuk menilai adanya deformitas spinapada kongenital skoliosis yang bersifat minor biasanya dapatdilakukan dengan menganjurkan pasien berdiri kemudianmembungkukan badan.

Diagnosis

Page 28: Skoliosis presentasi

Konservatif

Observasi, monitoring dan evaluasi terhadap progresifitas

harus dilakukan secara komperhensif interfasi dengan

penggunaan alat ortotik sesuai dengan derajat deformitas.

Intervensi bedah

merupakan pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi

skoliosis kongenital.

PENATALAKSANAAN

Page 29: Skoliosis presentasi

Skoliosis merupakan suatu deformitas dari pada

suatu penyakit, dimana terjadi pembengkokankearah samping dari tulang belakang.

Kelainan ini banyak sekali yang mengalaminyadikalangan anak-anak, khususnya pada anak-anakusia sekolah.

Etiologi skoliosis dapat terjadi secara strukturalmaupun non-struktural

Jenis-jenis skolisis terbagi menjadi 2 yaitu idiopatikdan kongenital skoliosis.

Kesimpulan

Page 30: Skoliosis presentasi

REFERENSI :

1. Helmi, N. Zairin. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika.

2013. Hal : 154-156

2. Rasjad, Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Jakarta : Yarsif Watampone. 2009.

Hal : 241-244

3. Gambrall, A. Melissa. Anesthetic Implications for surgical Corection of Scoliosis.

University of Lowa Department Anesthesia. Lowa City 2005

Page 31: Skoliosis presentasi