Skizoafektif Tipe Depresi Dr Basiran Fix

download Skizoafektif Tipe Depresi Dr Basiran Fix

of 10

description

file

Transcript of Skizoafektif Tipe Depresi Dr Basiran Fix

PRESENTASI KASUS PSIKOTIKSkizoafektif tipe depresi

Diajukan Kepada:

dr. Basiran, Sp.KJDisusun Oleh:

Bagus Sanjaya H

G4A013074M. TaufiqurrahmanG4A013073

Dikodemus Ginting

Indo Assa

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

FK UNSOED PURWOKERTO2014PRESENTASI KASUS PSIKOTIK

Skizoafetif tipe depresiOleh :

Bagus Sanjaya H

G4A013074

M. TaufiqurrahmanG4A013073

Dikodemus Ginting

Indo AssaUntuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti ujian

pada SMF Ilmu Kesehatan Jiwa

Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas

FK Universitas Jenderal Soedirman

Purwokerto

Disetujui dan disahkan,Pada tanggal September 2014Pembimbing,

dr. Basiran, Sp. KJSTATUS PENYAKIT PENDERITAA. IDENTITAS PASIEN

Nama Lengkap: Tn. NUmur

: 20 tahun

Jenis Kelamin: Laki-lakiAgama

: Islam

Suku Bangsa: Jawa

Status Pernikahan: Belum Menikah

Pendidikan

: Lulus MTsPekerjaan

: BuruhAlamat

: Karangpetir, Tambak, BanyumasTanggal Periksa: 9 September 2014B. ANAMNESIS (Alloanamnesis dan Autoanamnesis)

Diambil dari: Bangsal Bima Kamar A3 RSUD Banyumas

Tanggal

: 9 September 2014Keterangan

NamaTn. STn. R

Umur55 tahun35 tahun

Jenis KelaminLaki-lakiLaki-Laki

Pekerjaan PetaniBuruh

Pendidikan SDSMP

AlamatKarangpetir, Tambak, BanyumasKarangpetir, Tambak, Banyumas

HubunganBapakSepupu

Keluhan UtamaSering bicara sendiri Keluhan TambahanPasien bertingkah laku aneh, keluar rumah tanpa sebab, banyak bicara, sering berbicara ngaco, diajak berbicara tidak nyambung, terkadang nangis, Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien laki-laki berusia 20 tahun datang ke RS Banyumas diantar keluarganya pada tanggal 2 September 2014 karena dirinya sering bicara sendiri. Keluhan ini dirasakan sejak 6 hari yang lalu. Sejak 6 hari yang lalu pasien bertingkah laku aneh tanpa sebab seperti sering merapikan pakaian, keluar rumah tanpa sebab yang jelas, sering berbicara sendiri, sering berbicara ngaco, diajak berbicara tidak nyambung. Pasien masih dapat melakukan aktifitas sehari-hari seperti biasa termasuk merawat diri dan mandi. Sejak 5 hari yang lalu pasien demam tinggi, namun tidak sampai kejang, sempat dibawa ke puskesmas. Oleh puskesmas diberikan surat rujukan ke RS Banyumas. Pasien juga semakin rajin solat berjamaah dan pasien selalu menyalami semua orang yang ditemuinya. Selain itu pasien selalu meminta maaf kepada keluarganya satu persatu dan merasa dirinya bersalah. Pasien sering berbicara dengan bahasa karma inggil. Sering berbicara mengenai masalah keagamaan. Pasien terkadang menangis dan sering berbicara masalah ibunya yang sedang sakit. Sejak 3 hari yang lalu pasien merasa ada seseorang yang berbisik di telinga dan menyuruhnya untuk semakin giat beribadah. Riwayat Penyakit Dahulu

1. Psikiatri

Pasien tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya.2. Riwayat medis umum

Pasien sebelumnya tidak pernah menderita sakit yang membuat pasien dirawat di rumah sakit. Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala yang berat, kejang atau panas tinggi. Pasien pernah dirawat di puskesmas karena menderita typhus.3. Penggunaan obat-obatan dan alkohol

Pasien tidak memiliki riwayat mengkonsumsi alkohol maupun obat-obatan

4. Faktor psikososial

Pasien merupakan tumpuan ekonomi dalam keluarganya.Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga pasien baik pihak ayah maupun pihak ibu tidak ada yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien atau gangguan jiwa lain.Silsilah Keluarga

Keterangan :

: Pasien

: Meninggal

Hal-hal yang Mendahului Penyakit1. Faktor Pencetus

Pasien merupakan tumpuan ekonomi dalam keluarganya.

2. Faktor Predisposisi

Pasien tergolong usia remaja dengan kepribadian introvert dengan sifat kurang percaya diri dan pemalu. Pasien jarang bercerita mengenai masalahnya selama ini kepada keluarga ataupun orang lain. Selama ini pasien dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Faktor Organik

Tidak didapatkan riwayat pernah mengalami trauma kepala yang berat, Namun 5 hari yang lalau mempunyai riwayat demam tinggi namun tidak sampai kejang.Faktor Obat-Obatan dan Alkohol

Tidak didapatkan riwayat penggunaan alkohol, obat-obatan, dan zat adiktif lainnya.

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

Pasien dilahirkan dengan persalinan normal saat umur kehamilan yang cukup dibantu oleh dukun bayi di rumah sendiri. Pasien dilahirkan dengan kehamilan yang dikehendaki dan keadaan ibu saat melahirkan dalam keadaan sehat dan bahagia. Pasien adalah anak ke 2 dari dua bersaudara.n adalah anak enam dari

Riwayat Perkembangan Awal

Pasien dibesarkan dan diasuh oleh orang tuanya dengan pola asuh yang kurang diperhatikan. Pasien memiliki perkembangan awal yang normal.

Riwayat Perkembangan Seksual

Pasien tidak mengalami gangguan dalam perkembangan seksualnya. Perkembangan Jiwa

Pasien tergolong usia remaja dengan kepribadian introvert dengan sifat kurang percaya diri dan pemalu. Pasien jarang bercerita mengenai masalahnya selama ini kepada keluarga ataupun orang lain. Selama ini pasien dikenal sebagai pribadi yang tertutup.Riwayat Pendidikan

Pasien pertama kali masuk sekolah umur 7 tahun dan menyelesaikan sekolahnya hingga bangku MTs. Pasien tidak melanjutkan sekolah karena ingin bekerja. Riwayat Pekerjaan

Setelah tamat MTs pasien bekerja sebagai buruh di perkebunan cengkeh.

Riwayat Perkawinan

Pasien belum menikah.Kegiatan Moral Spiritual

Pasien beragama islam sebelum sakit pasien rajin dalam beribadah sholatnya.Aktivitas Sosial

Dalam keluarga pasien memiliki hubungan yang baik dengan anggota kelurga yang lain. Pasien tidak cukup dekat dengan saudara-saudara kandungnya. Hubungan pasien dalam lingkungan sekitarnya terutama dengan teman-teman sebaya baik.Kesan Alloanamnesis dan Autoanamnesis

Dapat dipercaya.C. Kesimpulan Alloanamnesis

1. Seorang laki-laki, 20 tahun, belum menikah, beragama islam, suku jawa, lulus MTs.2. Pasien dibawa keluarga ke RS Banyumas dengan keluhan sering bicara sendiri. Selain itu pasien bertingkah laku aneh, keluar rumah tanpa sebab, banyak bicara, sering berbicara ngaco, diajak berbicara tidak nyambung, terkadang nangis,3. Keluhan muncul sejak 6 hari yang lalu dan merupakan keluhan yang pertama dideritanya.

4. Pasien sebelumnya belom pernah mondok yang disebabkan oleh keluhannya ini. 5. Pasien merupakan tumpuan ekonomi dalam keluarganya.

6. Tidak didapatkan riwayat pernah mengalami trauma kepala yang berat, Namun 5 hari yang lalau mempunyai riwayat demam tinggi namun tidak sampai kejang.7. Pasien memiliki kecenderungan kepribadian introvert.

D. Pemeriksaan Fisik

Kesan Umum: Tampak sakit jiwaKesadaran

: Composmentis

Vital Sign

:

Tekanan Darah: 120/80 mmHg

Nadi

: 80 menit

Suhu

: 36,30C

RR

: 20 x/menit

E. Pemeriksan Psikiatri

1. Kesan Umum

: Tampak sakit jiwa2. Kesadaran

: Compos mentis3. Orientasi

Situasi

: Baik

Orang

: Baik

Waktu

: Baik

Tempat

: Baik4. Sikap

: Merunduk

5. Tingkah Laku

: Hipoaktif

6. Proses Pikir

Bentuk Pikir: non realistik

Isi Pikir

: waham bersalah

Progresi Pikir: Remming

7. Roman Muka

: Hipomimik8. Mood

: disforik9. Afek

: appropriate10. Persepsi

: Halusinasi auditorik (+)11. Perhatian

: Mudah ditarik, sukar dicantum12. Hubungan Jiwa: Sukar

13. Insight

: BurukF. Sindrom-SindromSindrom Skizofren

: Halusinasi auditorik, waham bersalahSindrom Depresi

: Reming, disforik, sering menangisG. Diagnosis BandingDepresi Pasca SkizofrenH. Diagnosis Kerja

Axis I: F25.1 Gangguan Skizoafektif Tipe DepresiAxis II : F60.6 Gangguan Kepribadian SkizoidAxis III : Tidak ada diagnosisAxis IV : Masalah KeluargaAxis V : GAF 60-51Gejala sedang, disabilitas sedangI. Penatalaksanaan1. Terapi FarmakologisHaloperidol 3x5 mg/hariClorpromazine 1x 100 mg/hariRisperidone 2x2mg/hari

Trihexiphenydil 3x2mg/hari2. Terapi Non Farmakologisa. Terapi perilaku

Melatih kemampuan perilaku pasien yang dititik beratkan pada kekurangan dan kelemahan pasien, dengan tujuan untuk menstabilkan emosi pasien agar segera kembali normal dan mencegah terjadinya kekambuhan. b. Psikoterapi suportif

Memberi dorongan, semangat, motivasi, agar pasien tidak merasa putus asa dalam menghadapi penyakitnya.

c. Psikoterapi keluarga

Memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang kondisi pasien agar keluarga pasien dapat mengetahui keadaan pasien yang sebenarnya sehingga dapat menciptakan situasi yang mendukung keberhasilan terapi pasien.

d.Terapi psikososial

Mengembalikan kemampuan pasien dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial, terutama kebiasaan pasien yang sering berinteraksi dengan teman-teman sekitar rumahnya dan tetangga nya.

3. Psikoterapi Suportifa. Memberikan edukasi dan informasi tentang penyakit pasien dan keharusan menjalankan program pengobatan yang teratur serta disiplin.b. Memberikan pengarahan tentang pentingnya dukungan keluarga dalam menciptakan suasana yang kondusif untuk mencegah kambuhnya penyakit pasien.c. Memberikan informasi pada keluarga untuk mengenali tanda-tanda awal kekambuhan.4. SosioterapiManipulasi lingkungan sosial pasien dengan cara keluarga membantu memberikan penjelasan kepada para tetangga yang tinggal di sekitar rumah pasien untuk tidak menganggap pasien sebagai orang sakit jiwa. Memberi penjelasan kepada para tetangga untuk tidak memberikan tekanan atau hal-hal yang dapat mencetuskan kekambuhannya, misalnya dengan memberikan penjelasan kepada tetangga yang sering mengejek pasien agar tidak melakukan hal itu lagi. Hal ini diharapkan dapat membantu kesembuhan pasien dan mencegah terjadinya kekambuhan.

J. Prognosis

PREMORBIDPROGNOSIS

Riwayat Penyakit KeluargaTidak AdaBaik

Pola Asuh KeluargaCukup PerhatianBaik

Kepribadian PremorbidIntrovertBuruk

Stressor PsikososialTidak AdaBaik

Sosial EkonomiRendahBuruk

Riwayat Keluhan yang samaTidak AdaBaik

MORBIDPROGNOSIS

Onset Usia Dewasa MudaYaBuruk

Jenis PenyakitSkizoafektif tipe DepresiBuruk

Perjalanan PenyakitAkutBaik

Kelainan OrganikTidak adaBaik

Respon TerapiBaikBonam

Kesimpulan : Prognosis : Dubia ad Bonam