Skill Lab Panti

5
Tugas Skill Lab (Wawancara ke Panti Sosial ) Nama : Orlando NIM : 102012430 Kelompok : D1 Email : [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta 2012 Kunjungan ke Panti Sosial Tresna Werda Husada Mulia 5 Jalan Cendrawasih , Jakarta Barat Nama : Kartini Usia :75 tahun

Transcript of Skill Lab Panti

Tugas Skill Lab (Wawancara ke Panti Sosial ) Nama : Orlando NIM : 102012430 Kelompok : D1 Email : [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta 2012

Kunjungan ke Panti Sosial Tresna Werda Husada Mulia 5Jalan Cendrawasih , Jakarta Barat

Nama : KartiniUsia :75 tahunJenis Kelamin : PerempuanAgama : Islam Penyakit : StrokeKabar nenek Kartini baik baik saja saat kami wawancarai . Nenek tersebut terlihat senang saat ingin kita wawancarai . Nenek tersebut memiliki penyakit stroke sehingga kedua kakinya sudah tidak dapat bergerak lagi ,sehingga nenek tersebut menggunakan kursi roda untuk berjalan. Nenek tersebut sudah memiliki 5 orang anak , 4 anaknya sudah bekerja dan berumah tangga namun anak yang terakhir tinggal bersama dia dip anti tersebut . Anaknya yang terakhir ternyata kakinya sudah tidak dapat digerakkan lagi(lumpuh) . Nenek tersebut menjelaskan bahwa sejak kecil anaknya menderita demam yang tinggi , akibat dari demam yang tinggi tersebut sang anak lalu merasa kejang kejang hingga kakinya tidak dapat digerakkan( lumpuh) . Nenek tersebut sudah memiliki 10 orang cucu . Cucunya yang paling besar sudah bersekolah di akademi militer . Terkadang cucu dan anak nenek tersebut mengunjunginya di panti jompo . Nenek tersebut sudah 2 tahun berada dip anti jompo tersebut . Nenek tersebut masuk kedalam panti tersebut karena keluarganya sibuk dan tidak ada yang mengurus dia . Saat nenek tersebut dirumah sakit ,tidak ada yang mengurusnya sehingga nenek tersebut memutuskan tinggal di panti. Nenek Kartini merasa nyaman dip anti tersebut karena memiliki banyak teman sehingga ia tidak kesepian . Namun ia berharap , ia dapt kembali ke rumah anaknya bersama anaknya yang terakhir .

Nama : HartiniUsia : 78 tahunJenis Kelamin : PerempuanAgama : Islam Penyakit : Gangguan pendengaran dan rabun senjaNenek Hartini merasa kurang baik saat diwawancarai oleh kami namun nenek tersebut merasa senang saat ingin kami wawancarai . Nenek tersebut ternyata menderita gangguan pendengaran , jadi saat kita mewawancarainya kita harus berbicara sedekat mungkin dengan telinganya . Nenek Hartini hanya memiliki satu orang anak , namun anak nenek tersebut sudah meninggal . Anak nenek tersebut meninggal saat bersama ayahnya.Diceritakan oleh sang beliau , anak nenek tersebut meninggal ditembak saat menemani ayahnya bekerja . Kebetulan , pekerjaan suaminya adalah seorang hansip , tetapi nenek tersebut kurang jelas menceritakannya lebih lanjut. Nenek tersebut sudah berada 3 bulan dip anti tersebut . Nenek Hartini berasal dari desa Makbul . Nenek Hartini ingin kembali ke kampungnya jika ia sudah lumayan sembuh dari rabunnya . Keadaan dari nenek Hartini memang sangat memprihatinkan.Nama : Elly SantianaUsia : 45 tahunJenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamPenyakit : Diabetes Kondisi Ibu Elly dalam keadaan baik saat diwawancarai . Ibu tersebut sangat senang saat kami wawancarai. Ibu Elly sudah berada 6 bulan dip anti tersebut sejak ia dipindahkan dari rumah sakit Fatmawati . Ibu Elly mempunyai satu orang anak namun anaknya sudah meninggal dunia . Ibu Elly sudah berpisah dengan suaminya sejak lama. Suaminya meninggalkan ibu Elly dan ikut bersama orangtuanya. Ibu mempunyai rasa suka dan duka di dalam panti tersebut . Rasa suka yang dimilikinya yaitu ia mempunyai banyak teman dip anti tersebut ,namun ia mempunyai rasa duka yaitu ia rindu dengan keluarganya ,ia ingin bertemu dengan teman temannnya . Ibu Elly merasa matanya sudah mulai rabun karena penyakit yang dideritanya menjalar ke bagian atas . Kaki Ibu Elly hanya tinggal satu , karena yang satunya lagi sudah diamputasi disebabkan oleh penyakit diabetes . Ibu Elly mempunyai teman yang tinggal di Kebayoran Lama . Ibu Elly ingin keluar dari panti dan tinggal bersama temannya. Ibu mempunyai kampung di Purworejo,yaitu kampung neneknya . Ibu Elly sudah tidak memiliki siapa siapa lagi , ibu dan ayahnya sudah lama meninggal . Ibu Elly berharap agar dapat keluar dari panti tersebut . Ia sudah bosan dan jenuh berada dipanti tersebut karena terkadang ada seorang dari penghuni panti lain mengejek dia . Terkadang ia merasa sedih namun tidak merasa dendam terhadap orang yang menghinanya . Ibu Elly ingin keluar dari panti tersebut dan tinggal bersama temannya .