Skill Lab Slide 2

36
Menurunkan Insidensi dan Prevalensi Diare di Puskesmas Samudra Jalan. Medan-Banda Aceh, Desa Blang Peuria, Kec. Samudra, Kab. Aceh Utara, Provinsi Aceh

Transcript of Skill Lab Slide 2

Page 1: Skill Lab Slide 2

Menurunkan Insidensi dan Prevalensi Diaredi Puskesmas Samudra

Jalan. Medan-Banda Aceh, Desa Blang Peuria, Kec. Samudra,Kab. Aceh Utara, Provinsi Aceh

Page 2: Skill Lab Slide 2

•Amanda Fairuz• Anita Riawati• Nadia Fitri• Rizka Azima Lubis• Sri Ayu Mulia• T.Fadli Nazwan Sani

Page 3: Skill Lab Slide 2

TINJAUAN KHUSUS Defenisi

• Penyakit diare adalah buang air besar lembek atau cair konsistensinya encer, berlendir, dan dapat atau tanpa disertai darah, bau amis, berbusa,bahkan dapat berupa air sajayang frekuensinya lebih sering dari biasanya

• Sedangkan menurut menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari

Page 4: Skill Lab Slide 2

JENIS-JENIS DIARE

Jenis Diare Berdasarkan Tingkat Keparahannya

 Diare dapat dibedakan menjadi:• Diare Akut• Diare Persisten • Diare Kronis

Page 5: Skill Lab Slide 2

Jenis Diare Berdasarkan Faktor Penyebab

Diare dapat dibedakan menjadi:• Diare Infektif• Diare Organik

Page 6: Skill Lab Slide 2

Patofisiologi Diare

Kelainan yang dapat timbul bagi seseorang yang mengalami diare diantaranya:

• Terjadinya gangguan absorbsi dan eksresi cairan dan elektrolit yang berlebihan

• Terjadinya perpindahan cairan, sodium, potassium, dan bikarbonat dari rongga ekstra selular ke dalam tinja

Page 7: Skill Lab Slide 2

Berdasarkan klasifikasi dehidrasi WHO, maka dehidrasi dibagi tiga:

• Dehidrasi Ringan • Dehidrasi Sedang • Dehidrasi berat 

 

Klasifikasi Dehidrasi

Page 8: Skill Lab Slide 2

KomplikasiKadangkala penyakit diare juga didampingi oleh beberapa penyerta, diantaranya:

• Dehidrasi  •  Hipokalemi • Hipokalsemi • Cardiac dysrhythmias akibat hipokalemi dan hipokalsemi 

• Hiponatremi • Syok hipovolemik • Asidosis 

Page 9: Skill Lab Slide 2

 Faktor Infeksi• Bakteri• Virus• Parasit• Jamur • Protozoa• Worm

Page 10: Skill Lab Slide 2

Faktor Non Infeksi• Intoksikasi makanan• Susu sapi, makanan tertentu, dan mengalami gangguan malabsorbsi 

• Lemak• Vitamin dan mineral• Terapi obat• Penyakit usus• Emosional atau stress

Page 11: Skill Lab Slide 2

Manifestasi Klinik

Beberapa gambaran klinik yang dapat muncul pada penderita diare, yaitu:

• Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer,

• Dehidrasi,• Keram abdominal,• Demam,• Mual dan muntah, • Anorexia, • Lemah, • Pucat, • Perubahan tanda-tanda vital

Page 12: Skill Lab Slide 2

Penatalaksanaan Terapeutik

Secara umum penatalaksanaan diare dapat dilakukan dengan tindakan, yaitu:

• Penanganan fokus pada penyebab• Pemberian cairan dan elektrolit, dan• Pemberian ASI pada bayi diteruskan jika penyebab bukan dari ASI

Page 13: Skill Lab Slide 2

Pencegahan Diare

Ada beberapa cara untuk mencegah penyakit diare,yaitu :

• Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting: sebelum makan  setelah buang air besarsebelum memegang bayisetelah menceboki anak sebelum menyiapkan makanan

• Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya

Page 14: Skill Lab Slide 2

• Meminum air minum sehat• Pengelolaan sampah yang baik• Pemberian ASI minimal 6 bulan pertama pada bayi 

• Pemberian imunisasi campak pada bayi dan balita

Page 15: Skill Lab Slide 2

• Menurut data United Nations Children's Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) pada 2009, diare merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita di dunia, nomor 3 pada bayi, dan nomor 5 bagi segala umur.

•  Data UNICEF memberitakan bahwa 1,5 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya karena diare. 

• Di Indonesia sendiri, sekira 162 ribu balita meninggal setiap tahun atau sekira 460 balita setiap harinya akibat diare, di mana kasus kematian akibat diare banyak menimpa anak berusia di bawah 5 tahun

TINJAUAN UMUM

Page 16: Skill Lab Slide 2

Data Geografis

Puskesmas Samudra merupakan puskesmas yang berada di Kec. Samudra, Kab. Aceh Utara yang dipimpin oleh Camat Dayah Albar,S.Sos . Berdasarkan data yang diperoleh dari badan pendataan Dishubkointel Provinsi Aceh, Kec. Samudra merupakan salah satu kecamatan dari 22 Kecamatan yang ada di Kab. Aceh Utara.

Wilayah Kec. Samudra dibatasi oleh: • Utara:Selat Malaka• Timur :Kec. Syamtalira Aron, Kec. Tanah

Pasir, Kec.Nibong• Selatan :Kec. Meurah Mulia• Barat:Kec. Syamtalira Bayu

Page 17: Skill Lab Slide 2

• Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, kondisi bangunan Puskesmas berada dalam kondisi rusak ringan

• Puskesmas Samudra merupakan puskesmas berjenis Puskesmas Non Perawatan

•  Kepala Puskesmas: Dr. Jarita (NIP.197901192006042006)

•  Jln. Medan-Banda Aceh, Kab. Aceh Utara, Kec. Samudra, Desa Blang Peuria nomor Tlp. (0645) 83056.

Kondisi Puskesmas

Page 18: Skill Lab Slide 2

Foto Kondisi Puskesmas

Page 19: Skill Lab Slide 2

Foto Kondisi Puskesmas

Page 20: Skill Lab Slide 2

Foto Kondisi Puskesmas

Page 21: Skill Lab Slide 2

Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, tercatat jumlah penduduk di Kecamatan Samudra adalah 45.242 jiwa, dimana 35,17% berada dalam status miskin. Jumlah penduduk wanita 22.757 jiwa dan jumlah penduduk pria 22.485 jiwa. Mata pencaharian masyarakat sebagian besar adalah petani, sedangkan penduduk lainnya bekerja disektor perdagangan dan sektor jasa lainnya

Data Demografi

Page 22: Skill Lab Slide 2

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang dilakukan, didapat beberapa masalah yang timbul di Kecamatan Samudra, diantaranya:

• Jumlah dokter yang tidak mencukupi,• Jumlah bidan yang tidak mencukupi,• Jumlah perawat yang tidak mencukupi,• Jumlah sanitarian yang tidak mencukupi,• Prevalensi ISPA yang tinggi,• Prevalensi Diare yang tinggi, dan• Prevalensi TBC yang tinggi

Analisis Masalah

Page 23: Skill Lab Slide 2

Menurut pendapat kami penyakit diare merupakan prioritas masalah di Kecamatan Samudera yang harus segera dicari solusinya karena tingkat perhitungan berdasarkan kepentingan penyelesaian masalah, kemudahan mencari solusi, kemampuan anggota merubah sikap masyarakat, dan tingkat biaya yang murah. Sehingga memungkinkan tim menyelesaiakan masalah dengan efektif dan efisien.

 

Sehingga:

Page 24: Skill Lab Slide 2

4. Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah

 Fish Bone Diagram   Sanitasi lingkungan            Pola makan & 

minumImunisasi

PHBS   Pendidikan & Pengetahuan Ekonomi

DIARE

Page 25: Skill Lab Slide 2

Alternatif Pemecahan MasalahNo. MASALAH PENYEBAB

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

1 Diare Kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang pola

hidup sehat.

Memberikan penyuluhan dan

membuat poster ke sekolah dan

lingkungan masyarakat tentang

pola hidup sehat.

2 Selokan yang dangkal,

menghambat drainase dan

kotornnya tempat sumber

air masyarakat.

Gotong royong secara berkala

untuk mengatasi selokan yang

mampet dan membersihkan

sampah dari sumber air.

3 Cakupan air bersih yang

kurang memadai.

Memberikan fasilitas

penyaringan air sebelum di

konsumsi kepada masyarakat

Page 26: Skill Lab Slide 2

4 MCK yang buruk dan tidak

memadai.

Memberikan fasilitas MCK umum

yang bersih dan terawat kepada

masyarakat.

5 Banyaknya balita yang

menderita diare sehingga

mortalitas dan morbiditas

tinggi.

Memberi vaksin Rotavirus pada

bayi usia 6-8 minggu untuk

mencegah diare karena infeksi

Rotavirus.

6 Pemberian Imunisasi yang

tidak rutin.

Memberi penyuluhan kepada ibu

hamil (Pada Trismester ke-3) dan

ibu menyusui tentang pentingnya

imunisasi secara rutin.

7 Jamban yang kurang, tidak

bersih, dan tidak terawat.

Memberikan pemahaman tentang

kriteria jamban yang sehat dan

memfasilitasi masyarakat dalam

pembangunan jamban sehat.

Page 27: Skill Lab Slide 2

8 Kebiasaan masyarakat

tidak mencuci makan

sebelum makan dan setelah

beraktivitas.

Mensosialisasikan tentanng

pentingnya mencuci tangan

secara teratur.

9 Pemberian ASI eksklusif

yang tidak teratur .

Memberikan penyuluhan

kepada ibu bayi tentang

pentingnya pemberian ASI

ekslusif secara teratur .

10 Kurangnya pendapatan

masyarakat.

Memberi pengetahuan

kepada masyarakat yang

mayoritas petani tentang

cara bertani yang baik dan

pemberian bibit unggul

kepada masyarakat.

Page 28: Skill Lab Slide 2

11 Pengolahan makanan

yang tidak tepat dan

tidak higienis.

Melakukan penyuluhan kepada

masyarakat tentang cara

mengolah makanan yang tepat

dan persiapan sebelum makan.

12 Mengonsumsi

minuman yang higienis.

Memberikan penyuluhan kepada

masyarakat untuk menghindari

minuman yang tidak higienis,

terkontaminasi, dan

menggunakan pewarna serta

pemanis yang berlebih.

13 Mengkonsumsi

makanan yang sudah

kadaluarsa.

Memberikan penyuluhan kepada

masyarakat tentanng bahaya

makanan yang kadaluarsa dan

yang sudah basi.

Page 29: Skill Lab Slide 2

Tujuanuntuk membiasakan seluruh masyarakat di

Kecamatan Samudera khususnya para kaum ibu agar mengetahui cara pengolahan makanan yang baik dan layak konsumsi serta mengajarkan kepada anak usia sekolah agar selalu melakukan persiapan yang baik sebelum makan.

Tema

“Pengolahan Makanan dan Persiapan Sebelum Makan yang Baik dan Sehat”

Judul

LUWES ( Lucu, Waspada, Edukasi,dan Sportif ) dalam menghadapi diare

Rencana Kerja

Page 30: Skill Lab Slide 2

KegiatanKegiatannya dilakukan dengan cara mengumpulkan

masyarakat di Kecamatan Samudera khusunya ibu-ibu dan anak usia sekolah untuk diberikan pendidikan dan pengetahuan tentang cara pengolahan makanan dan persiapan sebelum makan yang baik sebagai penanggulangan masalah diare di kecamatan tersebut.

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :Mukim Langgahan, Mukim Madan, Mukim Blang me, SD 1 Samudra, SMP 1 Samudra, MTSN Samudra, Pesantren Malikussaleh

Rencana Kerja

Page 31: Skill Lab Slide 2

Persiapan Sebelum Makan yang Baik

Page 32: Skill Lab Slide 2

Pengolahan Makanan yang Baik

Page 33: Skill Lab Slide 2

KESIMPULANMasalah diare yang ada di Indonesia adalah masalah yang kompleks, karena masih tingginya tingkat morbiditas dan mortalitas yang terjadi. Saat ini angka kesakitan diare di Indonesia masih sebesar 195 per 1.000 penduduk dan angka ini merupakan yang tertinggi di antara Negara-negara ASEAN. Sedangkan menurut WHO, diare merupakan penyebab nomor satu kematian bagi balita dan anak-anak di dunia dan penyebab kematian nomor dua bagi balita dan anak-anak di Indonesia setelah ISPA.Sehingga utuk menyelesaikannya perlu ada kerja sama yang intensive dari semua pihak.

Page 34: Skill Lab Slide 2

• Kepada Masyarakat:Penyakit diare merupakan penyakit menular yang sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perilaku,maka dari itu Kami menghimbau dan mengajak kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Samudra untuk dapat menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya dan memberikan pemahaman tentang pengolahan makanan yang sehat dan higienis.. 

SARAN

Page 35: Skill Lab Slide 2

• Kepada Puskesmas:Kepada pihak Puskesmas di Kecamatan Samudra, kami menyarankan agar lebih memperhatikan kasus diare yang masih merebak ini dan menjalankan semua program yang telah dirancangpemerintah untuk penanggulangannya serta terus memantau Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat di Kecamatan Samudra tersebut.

• Kepada Pemerintah :Kepada pihak pemerintah, kami menyarankan untuk dapat mengalokasikan atau  menambah jumlah tenaga kesehatan dan sarana kesehatan seperti dokter, perawat, sanitarian,  kader aktif, dan jumlah puskesmas di kecamatan Samudra. Disamping itu, jumlah cakupan jamban keluarga dan cakupan sumber air minum juga harus ditingkatkan. Karena ini semua berpengaruh terhadap peningkatan dan penyebaran penyakit diare di kecamatan tersebut

Page 36: Skill Lab Slide 2