Skill Lab Slide 2
-
Upload
teuku-fadli-sani -
Category
Documents
-
view
80 -
download
2
Transcript of Skill Lab Slide 2
Menurunkan Insidensi dan Prevalensi Diaredi Puskesmas Samudra
Jalan. Medan-Banda Aceh, Desa Blang Peuria, Kec. Samudra,Kab. Aceh Utara, Provinsi Aceh
•Amanda Fairuz• Anita Riawati• Nadia Fitri• Rizka Azima Lubis• Sri Ayu Mulia• T.Fadli Nazwan Sani
TINJAUAN KHUSUS Defenisi
• Penyakit diare adalah buang air besar lembek atau cair konsistensinya encer, berlendir, dan dapat atau tanpa disertai darah, bau amis, berbusa,bahkan dapat berupa air sajayang frekuensinya lebih sering dari biasanya
• Sedangkan menurut menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari
JENIS-JENIS DIARE
Jenis Diare Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Diare dapat dibedakan menjadi:• Diare Akut• Diare Persisten • Diare Kronis
Jenis Diare Berdasarkan Faktor Penyebab
Diare dapat dibedakan menjadi:• Diare Infektif• Diare Organik
Patofisiologi Diare
Kelainan yang dapat timbul bagi seseorang yang mengalami diare diantaranya:
• Terjadinya gangguan absorbsi dan eksresi cairan dan elektrolit yang berlebihan
• Terjadinya perpindahan cairan, sodium, potassium, dan bikarbonat dari rongga ekstra selular ke dalam tinja
Berdasarkan klasifikasi dehidrasi WHO, maka dehidrasi dibagi tiga:
• Dehidrasi Ringan • Dehidrasi Sedang • Dehidrasi berat
Klasifikasi Dehidrasi
KomplikasiKadangkala penyakit diare juga didampingi oleh beberapa penyerta, diantaranya:
• Dehidrasi • Hipokalemi • Hipokalsemi • Cardiac dysrhythmias akibat hipokalemi dan hipokalsemi
• Hiponatremi • Syok hipovolemik • Asidosis
Faktor Infeksi• Bakteri• Virus• Parasit• Jamur • Protozoa• Worm
Faktor Non Infeksi• Intoksikasi makanan• Susu sapi, makanan tertentu, dan mengalami gangguan malabsorbsi
• Lemak• Vitamin dan mineral• Terapi obat• Penyakit usus• Emosional atau stress
Manifestasi Klinik
Beberapa gambaran klinik yang dapat muncul pada penderita diare, yaitu:
• Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer,
• Dehidrasi,• Keram abdominal,• Demam,• Mual dan muntah, • Anorexia, • Lemah, • Pucat, • Perubahan tanda-tanda vital
Penatalaksanaan Terapeutik
Secara umum penatalaksanaan diare dapat dilakukan dengan tindakan, yaitu:
• Penanganan fokus pada penyebab• Pemberian cairan dan elektrolit, dan• Pemberian ASI pada bayi diteruskan jika penyebab bukan dari ASI
Pencegahan Diare
Ada beberapa cara untuk mencegah penyakit diare,yaitu :
• Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting: sebelum makan setelah buang air besarsebelum memegang bayisetelah menceboki anak sebelum menyiapkan makanan
• Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya
• Meminum air minum sehat• Pengelolaan sampah yang baik• Pemberian ASI minimal 6 bulan pertama pada bayi
• Pemberian imunisasi campak pada bayi dan balita
• Menurut data United Nations Children's Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) pada 2009, diare merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita di dunia, nomor 3 pada bayi, dan nomor 5 bagi segala umur.
• Data UNICEF memberitakan bahwa 1,5 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya karena diare.
• Di Indonesia sendiri, sekira 162 ribu balita meninggal setiap tahun atau sekira 460 balita setiap harinya akibat diare, di mana kasus kematian akibat diare banyak menimpa anak berusia di bawah 5 tahun
TINJAUAN UMUM
Data Geografis
Puskesmas Samudra merupakan puskesmas yang berada di Kec. Samudra, Kab. Aceh Utara yang dipimpin oleh Camat Dayah Albar,S.Sos . Berdasarkan data yang diperoleh dari badan pendataan Dishubkointel Provinsi Aceh, Kec. Samudra merupakan salah satu kecamatan dari 22 Kecamatan yang ada di Kab. Aceh Utara.
Wilayah Kec. Samudra dibatasi oleh: • Utara:Selat Malaka• Timur :Kec. Syamtalira Aron, Kec. Tanah
Pasir, Kec.Nibong• Selatan :Kec. Meurah Mulia• Barat:Kec. Syamtalira Bayu
• Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, kondisi bangunan Puskesmas berada dalam kondisi rusak ringan
• Puskesmas Samudra merupakan puskesmas berjenis Puskesmas Non Perawatan
• Kepala Puskesmas: Dr. Jarita (NIP.197901192006042006)
• Jln. Medan-Banda Aceh, Kab. Aceh Utara, Kec. Samudra, Desa Blang Peuria nomor Tlp. (0645) 83056.
Kondisi Puskesmas
Foto Kondisi Puskesmas
Foto Kondisi Puskesmas
Foto Kondisi Puskesmas
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, tercatat jumlah penduduk di Kecamatan Samudra adalah 45.242 jiwa, dimana 35,17% berada dalam status miskin. Jumlah penduduk wanita 22.757 jiwa dan jumlah penduduk pria 22.485 jiwa. Mata pencaharian masyarakat sebagian besar adalah petani, sedangkan penduduk lainnya bekerja disektor perdagangan dan sektor jasa lainnya
Data Demografi
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang dilakukan, didapat beberapa masalah yang timbul di Kecamatan Samudra, diantaranya:
• Jumlah dokter yang tidak mencukupi,• Jumlah bidan yang tidak mencukupi,• Jumlah perawat yang tidak mencukupi,• Jumlah sanitarian yang tidak mencukupi,• Prevalensi ISPA yang tinggi,• Prevalensi Diare yang tinggi, dan• Prevalensi TBC yang tinggi
Analisis Masalah
Menurut pendapat kami penyakit diare merupakan prioritas masalah di Kecamatan Samudera yang harus segera dicari solusinya karena tingkat perhitungan berdasarkan kepentingan penyelesaian masalah, kemudahan mencari solusi, kemampuan anggota merubah sikap masyarakat, dan tingkat biaya yang murah. Sehingga memungkinkan tim menyelesaiakan masalah dengan efektif dan efisien.
Sehingga:
4. Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah
Fish Bone Diagram Sanitasi lingkungan Pola makan &
minumImunisasi
PHBS Pendidikan & Pengetahuan Ekonomi
DIARE
Alternatif Pemecahan MasalahNo. MASALAH PENYEBAB
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
1 Diare Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pola
hidup sehat.
Memberikan penyuluhan dan
membuat poster ke sekolah dan
lingkungan masyarakat tentang
pola hidup sehat.
2 Selokan yang dangkal,
menghambat drainase dan
kotornnya tempat sumber
air masyarakat.
Gotong royong secara berkala
untuk mengatasi selokan yang
mampet dan membersihkan
sampah dari sumber air.
3 Cakupan air bersih yang
kurang memadai.
Memberikan fasilitas
penyaringan air sebelum di
konsumsi kepada masyarakat
4 MCK yang buruk dan tidak
memadai.
Memberikan fasilitas MCK umum
yang bersih dan terawat kepada
masyarakat.
5 Banyaknya balita yang
menderita diare sehingga
mortalitas dan morbiditas
tinggi.
Memberi vaksin Rotavirus pada
bayi usia 6-8 minggu untuk
mencegah diare karena infeksi
Rotavirus.
6 Pemberian Imunisasi yang
tidak rutin.
Memberi penyuluhan kepada ibu
hamil (Pada Trismester ke-3) dan
ibu menyusui tentang pentingnya
imunisasi secara rutin.
7 Jamban yang kurang, tidak
bersih, dan tidak terawat.
Memberikan pemahaman tentang
kriteria jamban yang sehat dan
memfasilitasi masyarakat dalam
pembangunan jamban sehat.
8 Kebiasaan masyarakat
tidak mencuci makan
sebelum makan dan setelah
beraktivitas.
Mensosialisasikan tentanng
pentingnya mencuci tangan
secara teratur.
9 Pemberian ASI eksklusif
yang tidak teratur .
Memberikan penyuluhan
kepada ibu bayi tentang
pentingnya pemberian ASI
ekslusif secara teratur .
10 Kurangnya pendapatan
masyarakat.
Memberi pengetahuan
kepada masyarakat yang
mayoritas petani tentang
cara bertani yang baik dan
pemberian bibit unggul
kepada masyarakat.
11 Pengolahan makanan
yang tidak tepat dan
tidak higienis.
Melakukan penyuluhan kepada
masyarakat tentang cara
mengolah makanan yang tepat
dan persiapan sebelum makan.
12 Mengonsumsi
minuman yang higienis.
Memberikan penyuluhan kepada
masyarakat untuk menghindari
minuman yang tidak higienis,
terkontaminasi, dan
menggunakan pewarna serta
pemanis yang berlebih.
13 Mengkonsumsi
makanan yang sudah
kadaluarsa.
Memberikan penyuluhan kepada
masyarakat tentanng bahaya
makanan yang kadaluarsa dan
yang sudah basi.
Tujuanuntuk membiasakan seluruh masyarakat di
Kecamatan Samudera khususnya para kaum ibu agar mengetahui cara pengolahan makanan yang baik dan layak konsumsi serta mengajarkan kepada anak usia sekolah agar selalu melakukan persiapan yang baik sebelum makan.
Tema
“Pengolahan Makanan dan Persiapan Sebelum Makan yang Baik dan Sehat”
Judul
LUWES ( Lucu, Waspada, Edukasi,dan Sportif ) dalam menghadapi diare
Rencana Kerja
KegiatanKegiatannya dilakukan dengan cara mengumpulkan
masyarakat di Kecamatan Samudera khusunya ibu-ibu dan anak usia sekolah untuk diberikan pendidikan dan pengetahuan tentang cara pengolahan makanan dan persiapan sebelum makan yang baik sebagai penanggulangan masalah diare di kecamatan tersebut.
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :Mukim Langgahan, Mukim Madan, Mukim Blang me, SD 1 Samudra, SMP 1 Samudra, MTSN Samudra, Pesantren Malikussaleh
Rencana Kerja
Persiapan Sebelum Makan yang Baik
Pengolahan Makanan yang Baik
KESIMPULANMasalah diare yang ada di Indonesia adalah masalah yang kompleks, karena masih tingginya tingkat morbiditas dan mortalitas yang terjadi. Saat ini angka kesakitan diare di Indonesia masih sebesar 195 per 1.000 penduduk dan angka ini merupakan yang tertinggi di antara Negara-negara ASEAN. Sedangkan menurut WHO, diare merupakan penyebab nomor satu kematian bagi balita dan anak-anak di dunia dan penyebab kematian nomor dua bagi balita dan anak-anak di Indonesia setelah ISPA.Sehingga utuk menyelesaikannya perlu ada kerja sama yang intensive dari semua pihak.
• Kepada Masyarakat:Penyakit diare merupakan penyakit menular yang sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perilaku,maka dari itu Kami menghimbau dan mengajak kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Samudra untuk dapat menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya dan memberikan pemahaman tentang pengolahan makanan yang sehat dan higienis..
SARAN
• Kepada Puskesmas:Kepada pihak Puskesmas di Kecamatan Samudra, kami menyarankan agar lebih memperhatikan kasus diare yang masih merebak ini dan menjalankan semua program yang telah dirancangpemerintah untuk penanggulangannya serta terus memantau Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat di Kecamatan Samudra tersebut.
• Kepada Pemerintah :Kepada pihak pemerintah, kami menyarankan untuk dapat mengalokasikan atau menambah jumlah tenaga kesehatan dan sarana kesehatan seperti dokter, perawat, sanitarian, kader aktif, dan jumlah puskesmas di kecamatan Samudra. Disamping itu, jumlah cakupan jamban keluarga dan cakupan sumber air minum juga harus ditingkatkan. Karena ini semua berpengaruh terhadap peningkatan dan penyebaran penyakit diare di kecamatan tersebut