Skenario Pengembangan
description
Transcript of Skenario Pengembangan
Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat
5.1. Dasar Pemikiran
Konsep pengembangan Wilayah Kabupaten Kayong Utara adalah sebagai daerah peruntukan
budidaya, tidak lepas dari adanya potensi maupun permasalahan yang melingkupinya. Berdasarkan
kondisi eksisting wilayah kabupaten Kayong Utara dan analisis terhadap faktor-faktor kunci seperti
faktor fisik, kependudukan, ekonomi, dan ketersediaan infrastruktur, Wilayah Kabuoaten Kayong Utara
memiliki sejumlah potensi sebagai berikut :
- budidaya perikanan tawar, payau di pulau maya dan tanah daratan pulau
kalimantan dan budidaya perikanan laut di kepulauan karimata
wilayah lautnya berpotensi sebagai area penangkapan ikan dan dapat dikembangkan ke arah laut cina
selatan
- keindahan terumbu karang dan pulau-pulau kecil sebagai area wisata bahari
- industri pengolahan ikan sebagai tahap pengembangan berikutnya
- ketersediaan lahan untuk pengembangan padi sawah
- budidaya perkebunan pada lahan-lahan yang tidak mempunyai bahaya sulfat masam
- pengembangan komoditas hortikultura di lahan yang tidak berpotensi sulfat masam
- kawasan taman nasional Gunung Palung sebagai kegiatan ekowisata
- cadangan emas di pulau Penebah
- pengembangan peternakan kerbau pada daerah rawa-rawa
- pengembangan peternakann sapi bali untuk daerah-daerah non rawa
- pengembangan peternakan unggas, untuk ayam di sekitar daerah pertanian dan bebek di
daerah rawa-rawa
- terletak di dekat PKW kota Ketapang
- memiliki pelabuhan perikanan pantai
- sedang direncanakan pelabuhan penumpang nasional
Di samping potensi tersebut, wilayah Kabupaten Kayong Utara tidak terlepas dari
permasalahan yang dapat menghambat proses pembangunan pada masa selanjutnya,
permasalahan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
- kualitas dan kuantitas serta distribusi sumberdaya manusia yang belum cukup
untuk mendukung pembangunan
- bisa menjadi daerah persembunyian perompak pada pulau-pulau kecil
- sarana transportasi yang belum cukup mendukung kegiatan ekonomi
- sebagian wilayah merupakan rawa gambut dalam
- banyak terdapat tanah yang berpotensi sulfat masam
- kebakaran hutan
- kekritisan lahan yang disebabkan oleh pembukaan hutan di lahan rawa gambut dan
berpotensi sulfat masam
- pengembangan transportasi darat terkendala oleh lahan rawa, gambut dan sungai
- sarana produksi peternakan unggas yang belum mendukung kegiatan peternakan
walaupun potensi bahan baku tersedia
- fasilitas perdagangan, kesehatan dan pendidikan belum cukup tersedia secara
merata
- sebagaian wilayah yang bertopografi datar mengakibatkan sulit untuk didrainase
5 - 1
BAB VSKENARIOPENGEMBANGAN TATA RUANG WILAYAH
Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat
5.2. Konsep Pengembangan Wilayah kabupaten Kayong Utara
5.2.1. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Kayong Utara
Tema pengembangan wilayah Kabupaten Kayong Utara adalah Kabupaten Kayong Utara
sebagai kawasan bahari yang didukung pertanian yang berwawasan lingkungan.
Sejalan dengan tema pengembangan tersebut, tujuan penataan ruang wilayah Kayong Utara
adalah.
1. Meningkat laju pertumbuhan perekonomian lokal dan regional melalui usaha penangkapan dan
budidaya ikan
2. Mengembangkan pusat kegiatan baru yang berbasis wisata bahari
3. Mendukung ketahanan pangan nasional melalui ekstensifikasi dan intensifikasi budidaya pertanian
tanaman pangan
4. Melestarikan sumber daya lahan dan air dengan melakukan rehabilitasi hutan dan lahan kritis
5. Mengembangkan wilayah terutama daerah-daerah potensial melalui pengembangan infrastruktur
dan sarana transportasi darat dan laut
6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia serta distribusinya yang sesuai dengan
tema pengembangan wilayah.
5.2.2. Peran dan Fungsi Wilayah Kabupaten Kayong Utara dalam konteks regional
Berdasarkan potensi dan posisi Kabupaten Kayong Utara dalam konteks regional,
wilayah Kabupaten Kayong Utara dapat berperan dan berfungsi sebagai:
- pusat pengembangan kawasan bahari Propinsi Kalimantan Barat
- Lumbung padi Propinsi Kalimantan Barat
- Kawasan strategis nasional yang berfungsi lindung pada Taman Nasional Gunung
Palung
- Kawasan ekowisata pengunungan dan pantai
5.3. Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Kayong Utara
5.3.1. Skenario Pengembangan Ekonomi Wilayah
Tabel 5.1 Skenario Pengembangan Ekonomi Kabupaten Kayong Utara
Aspek Arahan Pengembangan Strategi
Pengembangan
Kebijakan Pembangunan
Basis
ekonomi
Diarahkan pada sektor
pertanian
Peningkatan
produktivitas
sektor pertanian
Perluasan areal
budidaya pertanian
Peningkatan
produktifitas
Kegiatan
ekonomi
pendukung
Diarahkan pada sektor
perkebunan dan
peternakan
Meningkatkan
investasi dibidang
perkebunan dan
peternakan
Penyediaan lahan bagi
perkebunan dan
peternakan
Pengembangan industri
pendukung perkebunan
dan peternakan
Laju
pertumbuha
n ekonomi
Laju pertumbuhan
ekonomi diharapkan
mengalami peningkatan
per tahun dengan
mengandalkan pada
produktivitas sektor
perikanan berikut sektor
industri pengolahan serta
wisata bahari
Mendorong
pertumbuhan
usaha perikanan
tangkap dan
budidaya dan
kegiatan wisata
bahari
Pengembangan
simpul-simpul
pertumbuhan berbasis
kegiatan poerikanan
dan wisata bahari
Penyediaan anggaran
pembangunan publik
yang lebih besar pada
sektor perikanan
berikut sektor industri
pengolahan serta
wisata bahari
Sumber : Analisa Studio, 2008
5 - 2
Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat
5.3.2. Skenario Pengembangan Penduduk
Skenario Pengembangan Penduduk adalah sebagai berikut:
- Mengarahkan pertumbuhan penduduk pada daerah-daerah potensial pengembangan
- Mengembangkan kawasan transmigrasi
- Membatasi pertumbuhan penduduk di kawasan lahan kritis dan lindung
- Meningkatkan kualitas penduduk melalui penndidikan baik yang umum maupun
kejuruan
- Meningkatkan kesehatan masyarakat
5.3.3. Skenario Penyediaan Lahan
Skenario Penyediaan Lahan adalah sebagai berikut:
- Mengembangkan lahan pertanian yang sesuai dengan potensi dan menghindari lahan-lahan
yang mempunyai kendala biofisik
- Rehabilitasi hutan dan lahan kritis untuk kawasan lindung dan pemenfaatan terbatas
- Mengembangkan budidaya perikanan konvensional pada lahan-lahan yang tidak berpotensi
sulfat masam dan tidak konflik dengan kawasan penghasil limbah
- Mengembangkan budidaya secara intensif pada lahan-lahan yang berpotensi sulfat masam dan
tidak konflik dengan kawasan penghasil limbah
- Mengembangkan kawasan wisata bahari di pulau-pulau kecil yang berpotensi
- Mengembangkan kawasan permukiman baik di perdesaan maupun di perkotaan yang
memenuhi standar peruntukannya
- Mengembangkan kawasan industri pendukung pertanian dan pertanian pada kawasan yang
dekat dengan bahan baku, mudah aksesibilitas, dan ketercukupan air tawar
- Mempertahankan luasan hutan produksi dan lindung
- Pemanfaatan sumberdaya mineral yang sesuai dengan prinsip kelestarian lingkungan.
5.4. Konsep Penataan Ruang Wilayah
Konsep penataan ruang wilayah adalah gambaran secara umum tentang wilayah yang
diturunkan dari tujuan dan sasaran penataan ruang. Sementara itu tujuan dan sasaran penataan ruang
amat sangat berhubungan dengan arah pengembangan wilayahnya. Sehingga konsep penataan ruang
inipun tidak akan jauh dari arah pengembangan ruangnya.
Konsep penataan ruang wilayah internal dapat disebutkan sebagai berikut:
a. Penataan ruang wilayah menekankan pada pelestarian alam agar supaya dapat dicapai
pembangunan yang berkelanjutan.
b. Rencana pemanfaatan ruang baik untuk kawasan lindung maupun budidaya harus
memperhatikan faktor kesesuaian lahan pertanian. Dalam arti bahwa proses penataan ruang
wilayah kabupaten perlu memperhatikan aspek kesesuaian untuk lahan pertanian sehingga
dicapai optimalisasi pemanfaatan ruangnya serta menghindari konflik antar sektor.
c. Kegiatan budidaya dalam penataan ruang wilayah harusnya berskala menengah hingga besar
(medium-large scale activities). Skala ini menuntut penyediaan jaringan sarana-prasarana dalam
pelayanan regional serta berkait dengan konsep pelestarian lingkungan. Hal ini ditempuh karena
tersedianya sumber daya yang melimpah serta posisi strategis Kabupaten Kayong Utara
terhadap kawasan sekitarnya.
d. Pola penataan ruang wilayah ditetapkan pada pola multiple nuclei berjenjang dalam rangka
mencapai multiplier effects dan sinergi antar wilayah
Konsep penataan ruang wilayah di atas dijabarkan dalam sebuah skenario dan strategi
pengembangan. Skenario pengembangan tata ruang dirumuskan berdasarkan pemahaman terhadap
potensi, masalah, dan nilai-nilai yang hendak dimaksimalkan dalam pengembangan tata ruang.
Berdasarkan skenario pengembangan dirumuskan arahan strategi pengembangan. Bagian berikut
akan membahas hal-hal di atas secara berurutan, yaitu: potensi dan masalah pengembangan, skenario
pengembangan, dan arahan strategi pengembangan.
5.5. Skenario Pengembangan Tata Ruang Wilayah
Skenario pengembangan tata ruang wilayah Kabupaten Kayong Utara didasarkan atas
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Kekuatan utama kabupaten Kayong Utara adalah
sumberdaya alam dan posisinya yang strategis dalam kontek wilayah pengembangan yang lebih tinggi.
Kelemahan Kabupaten Kayong Utara adalah kualitas sumber daya manusia yang belum cukup untuk
5 - 3
Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat
mendukung pengembangan wilayah secara optimal dan kondisi infrastruktur yang belum baik. Peluang
yang ada adalah melimpahnya SDA dan ditetapkannya Kabupaten Kayong Utara sebagai prioritas
pengembangan disamping lokasinya dekat pusat pengembangan kawasan yaitu PKW Ketapang dan
terhubung secara langsung melalui sungai maupun secara tidak langsung melalui jalan arteri primer ke
PKN Pontianak. Ancaman yang utama adalah kompetitor dari kabupaten tetangga untuk
memanfaatkan peluang-peluang yang ada dan adanya area perbatasan yang bila tidak dikelola dengan
baik dapat memberi dampak yang tidak baik untuk pengembangan wilayah.
Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman skenario pengembangan wilayah
Kabupaten Kayong Utara dipetakan dalam empat skenario.
Skenario pertumbuhan optimis (kuadran kiri-atas), skenario sulit dilakukan mengingat
kelemahan utamanya adalah kulaitas SDM dan infrastruktur. Apabila skenario ini yang dipilih
dikawatirkan penduduk Kubar akan hanya sebagai penonton kegiatan pembangunan dan
sebagai pelaku karena sumber daya manusianya yang belum siap,
Skenario pertumbuhan moderat (kuadran kanan-atas), skenario ini akan mengeksploitasi
sumber daya alam dan juga mengatasi ancaman yang ada. Dalam waktu bersamaan harus
melakukan dua agenda utama adalah hal yang cukup berat,
Skenario pertumbuhan moderat (kuadran kanan-bawah), skenario ini ditekankan pada upaya
peningkatan sumber daya manusia dan infrastruktur wilayah dalam rangka untuk dapat
menyongsong dan melakukan ekploitasi sumberdaya alam yang ada,
Skenario bertahan/ pertumbuhan pesimistis, pada skenario ini kegiatan yang dilakukan akan
lebih upaya meningkatan sumber daya manusia dan infrastruktur serta melakukan upaya untuk
mengatasi ancaman dari kompetitor,
Berdasarkan kelemahan dan kelebihan serta kesesuaian dengan kondisi Kabupaten Kayong Utara,
maka skenario pengembangan wilayah Kabupaten Kayong Utara ditetapkan pada skenario
pengembangan moderat dengan agenda pengembangan sumnber daya manusia dan infrastruktur
wilayah untuk dapat mengeksploitasi sumber daya alam yang dapat memberi manfaat secara optimal
bagi masyarakat Kabupaten Kayong Utara.
Gambar 5.1
Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Kayong Utara
5.6. Konsepsi Pengembangan Tata Ruang Kabupaten Kayong Utara
Konsepsi pengembangan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kayong Utara akan didasarkan atas
kondisi Kabupaten Kayong Utara. Pada saat ini kemajuan pengembangan wilayah di kabupatan
Kayong Utara belum cukup merata. Wilayah Kecamatan Simpang Hilir dan Teluk Batang mempunyai
kemajuan wilayah yang terbaik diantara wilayah-wilayah yang lain. Hal ini dapat dilihat dari indeks
sentralitas pelayanan. Dalam pembagian wilayah pembangunan terlihat bahwa daerah Seponti dan
Maya Karimata merupakan daerah dengan jangkauan pelayanannya yang cukup jauh yaitu dari Kota
Sukadana. Untuk wilayah pengembangan Sukadana dan Simpang Hilir akan mempunyai kesempatan
memanfataan adanya program pengembangan kolektor primer Sukadana – Simpang Hilir – Simpang
Dua. Sedangkan wilayah pembangunan daerah bawah Kota Siduk mendapatkan keuntungan dari
adanya akses langsung ke arteri primer, relatif lebih mudah dibanding wilayah pengembangan yang
lain. Sedangkan Kecamatan Seponti sebagai wilayah terjauh dapat dijangkau dengan pengembangan
AncamanKompetitor kabupaten
tetanggaRawan keamanan
pada pulau-pulau kecil
Kekuatan- SDA kelautan- Keberadaan Taman nasional
Kelemahankualitas dan kuantitas SDM
Luas lahan lindung besar
Infrastrukturbelum tersedia secara cukup
SkenarioPertumbuhanOptimis
Skenario pertumbuhan moderat
Skenario pertumbuhanmoderat
Skenario bertahan/ per-tumbuhan pesimistis
PeluangPrioritas pengembangan
infrastrukturDekat PKWTrend pembangunan
kelautan
5 - 4
Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat
berpusat pada Teluk Batang. Wilayah pengembangan yang berpusat di Sukadana mempunyai
jaungkauan pelayanan yang hampir merata ke semua Kecamatan yang memberi kemudahan
pelayanan bagi wilayah-wilayah tersebut, oleh karena itu Kabupaten Kayong Utara akan mempunyai
tiga wilayah pengembangan sebagai berikut:
Wilayah pengembangan I meliputi Kecamatan Sukadana dan Kecamatan Simpang Hilir dengan
pusat pelayanan regional di ibukota kabupaten Sukadana,
Wilayah pengembangan II meliputi Kecamatan Teluk Batang dan Kecamatan Seponti dengan
pusat pelayanan regional di ibukota kecamatan Teluk Batang,
Wilayah pengembangan III meliputi Kecamatan Maya Karimata dengan pusat pelayanan sub
regional di ibukota kecamatan Tanjung Satai,
5.4 Strategi Pengembangan Tata Ruang Kabupaten Kayong Utara
Strategi pengembangan adalah rumusan langkah-langkah untuk menjamin tercapainya tujuan atau
rencana pengembangan yang dicanangkan. Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan strategi
ini adalah: pemenuhan kebutuhan dasar, konservasi lingkungan, dan keberlanjutan pembangunan
ekonomi.
Strategi pengembangan tata ruang meliputi strategi pengembangan kawasan lindung, kawasan
budidaya, pengembangan kota-kota, sistem prasarana wilayah, dan pengembangan kawasan-kawasan
prioritas. Strategi masing-masing pengembangan aspek tata ruang tersebut dapat dilihat pada tabel
5.2.
Tabel 5.2
Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kayong Utara
Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan
1. Kawasan Lindung Penggunaan, pengolahan, dan pengelolaan tanah oleh penduduk atau
proyek pembangunan tertentu diperbolehkan selama tidak
mengganggu fungsi lindung.
Kegiatan budidaya pada kawasan lindung yang telah ditetapkan dapat
diteruskan selama tidak mengganggu fungsi lindungnya. Apabila
Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan
kegiatan tersebut dianggap mengganggu fungsi lindung, maka perlu
dilakukan pembatasan terhadap pengembangannya atau dihentikan
sama sekali.
Mempertahankan fungsi kawasan lindung antara lain: kawasan sungai,
baik di dalam kota ataupun di luar kota, kawasan sempadan danau
yang berfungsi melindungi pengaruh negatif dari kawasan di atasnya,
kawasan sempadan mata air dari kelestarian sumber air bersih, dan
kawasan cagar alam.
Penyediaan infomasi yang bersifat terbuka dan komunikatif kepada
masyarakat Kayong Utara mengenai batas-batas kawasan lindung,
budidaya, serta syarat kegiatan budidaya dalam kawasan lindung.
2. Kawasan
A. Budidaya :
Pertanian Lahan Basah
Pertanian Lahan
Kering
Perkebunan Tanaman
Keras
Pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan di lahan basah
diarahkan untuk mengembangkan luas lahan yang sudah ada di
wilayah yang mempunyai potensi kesesuaian lahan, daya dukung dan
yang memadai.
Arahan kepada pengembangan perkebunan rakyat dan industri
pengolahan tanaman perkebunan karet dan kelapa sawit.
Mengembangkan lahan pertanian yang sesuai dengan potensi dan
menghindari lahan-lahan yang mempunyai kendala biofisik
Sistem konservasi diarahkan untuk melindungi kerusakan lahan/tanah
dan air. Secara umum konservasi dilakukan dengan perlindungan
kawasan lindung dan realokasi fungsi lahan. Sedangkan secara
khusus di dilakukan dengan pergiliran komoditas tanaman dan
perbaikan sifat tanah.
Keberadaan sektor pertanian di Kabupaten Kayong Utara dikembangkan
yang dipadukan dengan penghijauan (RTH) serta dengan daerah
peresapan dan limpasan air hujan.
Pengembangan saluran irigasi diarahkan untuk pengembangan wilayah-
wilayah lahan basah. Untuk itu perlu adanya studi lebih lanjut
mengenai Rencana Induk Pengembangan Pertanian.
5 - 5
Teluk Batang
Wilayah Pengembangan Kelautan
Seponti
Tanjung Satai
Ibukota Kec. Teluk Batang sebagai pusat pelayanan WP II
Sukadana
Tl. MelanoIbukota Kec. Maya Karimata sebagai pusat pelayanan WP III
Sukadana sebagai pusat pelayanan regional dan WP I
Gambar 5.2Konsepsi Pengembangan
Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat
Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan
Kebijaksanaan strategis berupa ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian
di dukung dengan kelengkapan sarana dan prasarana pertanian.
Budidaya perkebunan pada lahan-lahan yang tidak mempunyai bahaya
sulfat masam
o Peternakan
o Perikanan
pengembangan peternakann sapi bali untuk daerah-daerah non rawa
pengembangan peternakan unggas, untuk ayam di sekitar daerah
pertanian dan bebek di daerah rawa-rawa
Penyediaan bibit unggul
Mengembangkan jaringan pasar dan penyediaan fasilitas transportasi
untuk meningkatkan pemasaran hasil produksi peternakan kedalam
dan keluar wilayah Kabupaten Kayong Utara.
budidaya perikanan tawar, payau dan laut dengan memanfaatkan
sumberdaya sungai, rawa, dan laut
Peningkatan penyediaan bahan pangan komoditas perikanan serta
penyediaan bibit unggul.
Penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung
Mengembangkan jaringan pasar dan penyediaan fasilitas transportasi
untuk meningkatkan pemasaran hasil produksi peternakan kedalam
dan keluar wilayah Kabupaten Kayong Utara.
B. Non Pertanian :
o Permukiman
perkotaaan dan
Perdesaan
Berdasarkan karakteristik lingkungan permukiman di Kabupaten Kayong
Utara dengan kebutuhan perumahan di masa datang, maka strategi
pengembangan perumahan dapat dikelompokkan dalam:
Pengembangan perumahan secara umum dilakukan dengan
memanfaatkan lahan-lahan non produktif dan pada area yang beresiko
rendah terhadap bencana (banjir, longsor).
Membatasi pertumbuhan penduduk di kawasan lahan kritis dan
Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan
lindung
Pengembangan permukiman diarahkan di luar area sempadan sungai
dan danau. Untuk permukiman yang telah di sempadan sungai dan
danau di arahkan untuk dikelola sedemikian rupa agar tidak
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan perairan. Pengendalian
permukiman di pinggir sungai dengan pembuatan ring pembatas agar
rumah-rumah tersebut tidak makin memasuki badan sungai. Rumah
diarahkan untuk menghadap sungai karena sungai bukan merupakan
daerah belakang rumah.
Pembangunan permukiman harus diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
rumah penduduk Kabupaten Kayong Utara,
Perkembangan permukiman perkotaan diarahkan untuk mendukung
fungsi-fungsi perkotaan seperti kedekatan dengan tempat kerja dan
memenuhi syarat-syarat pembangunan permukiman yang
berkelanjutan.
o Kawasan pariwisata Pengembangan sektor pariwisata diarahkan pada wisata bahari di pulau-
pulau kecil, wisata ecotourism di Taman Nasional Gunung Palung,
Pengembangan pariwisata diarahkan dengan mengembangkan 3 A
(atraksi, aksesibiltas dan amenitas). Pengembangan atraksi
menyangkut penonjolan keunikan, pengembangan kemasan baik
atraksi alam maupun budaya.
Pengembangan pariwisata melalui pengembangan sarana dan prasarana
wisata dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Pengembangan kawasan pariwisata harus dilakukan searah dengan
rencana induk pengembangan pariwisata Kalimantan Barat.
Dalam pengembangan pariwisata dilakukan dengan prinsip dapat
mendorong dan menumbuh kembangkan struktur perekonomian serta
tidak mengganggu struktur perekonomian kerakyatan.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penguasaan ilmu dan
teknologi yang mendukung kegiatan pariwisata.
o Kawasan industri Pengembangan sektor industri dengan memperhatikan daya dukung
5 - 6
Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat
Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan
lingkungan dan penyediaan infrastruktur.
Pengembangan kawasan industri diarahkan untuk mewadahi kegiatan
industri yang mendukung pertanian dan peternakan
Pengembangan kawasan industri diarahkan untuk meningkatkan nilai
tambah dari bahan mentah menjadi bahan baku. Oleh karena itu jenis
industri yang dikembangkan adalah tidak saja industri hulu tetapi juga
industri hilir
Pengembangan hasil produksi kehutanan melalui usaha industri
pengolahan. Hal ini diupayakan untuk meningkatkan nilai tambah dari
produk kehutanan yang selama ini cenderung hanya didistribusikan ke
luar wilayah dalam bentuk mentah.
Pengembangan industri diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah
yang setinggi-tingginya, memperluas lapangan kerja, kesempatan
berusaha dan meningkatkan volume eksport
Pengembangan juga diarahkan untuk industri skala kecil dan kerajinan
terutama industri pangan, industri kerajinan, anyaman rumah tangga
untuk mendukung sektor pariwisata.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penguasaan ilmu dan
teknologi yang mendukung kegiatan industri.
3. Sistem Sarana
Prasarana Wilayah
Peningkatan kualitas sistem jaringan jalan untuk meningkatkan
aksesibilitas
Pengembangan sarana transportasi berupa penambahan trayek untuk
mendukung wilayah pengembangan
Penambahan fasilitas pendidikan guna meningkatkan kualitas sumber
daya manusia.
Perencanaan untuk jaringan listrik bagi desa atau wilayah yang belum
terlayani oleh jaringan listrik, dan telekomunikasi
Infrastruktur untuk air bersih perlu dikembangkan mengingat masih
terdapat penduduk yang belum terlayani. Demikian juga untuk fasilitas
telekomunikasi.
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan demikian juga dengan
Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan
jumlah praktek dokter.
Fasilitas perdagangan (pasar) yang ada perlu ditingkatkan menjadi
lebih nyaman dan memenuhi syarat kesehatan.
Mengembangkan sistem persampahan guna meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat.
4. Pengembangan Kota-
Kota
Peningkatan fasilitas layanan ( fasos dan fasum) sesuai dengan orde
kota
Pengembangan kota sesuai rencana induk ibukota kecamatan (RDTR
kecamatan). Diperlukan adanya rencana induk ibukota kecamatan
Pengembangan sarana-prasarana (infrastruktur dan utilitas) perkotaan
Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan pada kawasan
utama perkotaan (perdagangan, pusat kota, perumahan padat, dsb.)
Pengembangan hubungan / interaksi antar kota dan antara desa-kota.
Untuk meratakan sebaran penduduk kabupaten, perlu diciptakan
pusat-pusat aktivitas yang mampu menarik penduduk untuk tinggal di
sekitar wilayah yang masih memiliki sebaran penduduk yang relatif
rendah.
5. Pemanfaatan dan
Pengaturan Guna Tanah
Air, Udara dan Sumber
Daya Alam Lainnya
1. Tata Guna Lahan
Pengaturan, penguasaan dan penggunaan tanah melalui
perencanaan tata ruang sebagai landasan dan dasar hukum, serta
koordinasi pihak-pihak terkait yang berwenang
Penataan aspek hukum pertanahan untuk kepastian hukum hak atas
tanah & mencegah daya penelantaran tanah
Melakukan pengendalian atas pemilikan, penguasaan, pengalihan &
penggunaan hak atas tanah, melalui ketentuan hukum, untuk
mencegah -tidaknya pihak-pihak yang dirugikan.
Reboisasi terhadap lahan hutan yang sudah terbuka. Tanah-tanah
yang berkembang di wilayah ini didominasi oleh tanah-tanah masam
dan tingkat kesuburan rendah sehingga apabila lahan terbuka dalam
waktu yang relatif lama memberikan peluang tumbuhnya alang-alang
5 - 7
Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat
Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan
dan berpotensi menjadi lahan kritis.
2. Tata Guna Air
Penyediaan air baku secara memadai terus diupayakan dan menjaga
standar kualitas sumber.
Meningkatkan upaya penyediaan air baik yang bersumber dari air
permukaan.
Segera melakukan upaya-upaya peningkatan fasilitas instalasi air
bersih beserta jaringan distribusinya
Wilayah yang padat penduduknya dari kondisi air tanahnya kurang baik
agar memperoleh prioritas pelayanannya
Memperluas pelayanan hidran umum pada daerah-daerah yang tingkat
pelayanan air bersihnya masih rendah dan masyarakat
berpenghasilan rendah
Menekan tingkat kebocoran dengan rehabilitasi jaringan-jaringan yang
sudah rusak.
3. Tata Guna udara
Pembangunan ruang terbuka hijau pada kawasan dengan pergerakan
kendaraan tinggi dan merupakan kawasan padat terbangun, atau pada
kawasan produksi polutif, untuk mencegah pencemaran udara
Pemberlakuan kawasan khusus pada daerah yang terkena jalur
jaringan SUTET, untuk kegiatan terbangun
Penentuan ketinggian bangunan pada jalur penerbangan melalui studi
penyusunan rencana detail tata ruang kawasan sekitar bandara.
4. Tata Guna SDA Lainnya
Terdiri dari potensi sungai dan kelautan:
Pemanfaatan badan sungai untuk pengembangan pariwisata alam,
Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan
tanpa merusak habitat serta kelestarian lingkungan sungai dan
sekitarnya
Pembangunan fasilitas penunjang pariwisata air dengan radius
konservasi sejauh masing-masing 50 meter di kanan dan kiri sungai.
Pengembangan kegiatan yang ramah lingkungan seperti olah raga
alam (jogging trek dan cycling) di kawasan pinggir sungai atau kegiatan
penelitian flora & fauna di sekitar sungai
Pengembangan wisata bahari yg selama ini belum berkembang dengan
baik, dengan penataan kawasan dan pengaturan fasilitas
penunjangnya, sesuai dengan daya dukung lingkungan dan
memperhatikan kelestarian serta keberlanjutan potensi yg ada.
6.Konservasi Lingkungan Pengembangan dan pelestarian Ruang Terbuka Hijau, yang berkaitan
erat dengan sektor pertanian, taman, tempat rekreasi, budaya, olah
raga, hutan kota dan perlindungan tempat tertentu serta kawasan
terbangun dengan kepadatan sangat rendah.
Sanitasi :
Drainasi dan limbah
Meningkatkan pelayanan sanitasi di daerah padat
Membangun instalasi pengolahan tinja
Mempercepat pembangunan TPA limbah yang tidak hanya
berfungsi menampung limbah tinja, tapi juga limbah dari hotel,
restoran, dan industri
Mengawasi secara ketat sumber-sumber kegiatan atau usaha
penduduk yang berpotensi menimbulkan pencemaran
lingkungan.
Drainasi dan banjir
Mengendalikan pembangunan di sekitar kawasan hulu dengan
5 - 8
Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat
Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan
membatasi pembangunan besar-besaran
Pembuatan saluran drainase yang memadahi
Persampahan
Mengembangkan teknik pembuangan sampah yang efisien.
Inisiasi pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
beserta proses pengolahannya.
5 - 9