Skenario Pengembangan

11
Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat .1. Dasar Pemikiran Konsep pengembangan Wilayah Kabupaten Kayong Utara adalah sebagai daerah peruntukan budidaya, tidak lepas dari adanya potensi maupun permasalahan yang melingkupinya. Berdasarkan kondisi eksisting wilayah kabupaten Kayong Utara dan analisis terhadap faktor-faktor kunci seperti faktor fisik, kependudukan, ekonomi, dan ketersediaan infrastruktur, Wilayah Kabuoaten Kayong Utara memiliki sejumlah potensi sebagai berikut : - budidaya perikanan tawar, payau di pulau maya dan tanah daratan pulau kalimantan dan budidaya perikanan laut di kepulauan karimata wilayah lautnya berpotensi sebagai area penangkapan ikan dan dapat dikembangkan ke arah laut cina selatan - keindahan terumbu karang dan pulau-pulau kecil sebagai area wisata bahari - industri pengolahan ikan sebagai tahap pengembangan berikutnya - ketersediaan lahan untuk pengembangan padi sawah - budidaya perkebunan pada lahan-lahan yang tidak mempunyai bahaya sulfat masam - pengembangan komoditas hortikultura di lahan yang tidak berpotensi sulfat masam - kawasan taman nasional Gunung Palung sebagai kegiatan ekowisata - cadangan emas di pulau Penebah - pengembangan peternakan kerbau pada daerah rawa-rawa - pengembangan peternakann sapi bali untuk daerah-daerah non rawa - pengembangan peternakan unggas, untuk ayam di sekitar daerah pertanian dan bebek di daerah rawa-rawa - terletak di dekat PKW kota Ketapang - memiliki pelabuhan perikanan pantai - sedang direncanakan pelabuhan penumpang nasional Di samping potensi tersebut, wilayah Kabupaten Kayong Utara tidak terlepas dari permasalahan yang dapat menghambat proses pembangunan pada masa selanjutnya, permasalahan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut : - kualitas dan kuantitas serta distribusi sumberdaya manusia yang belum cukup untuk mendukung pembangunan - bisa menjadi daerah persembunyian perompak pada pulau-pulau kecil - sarana transportasi yang belum cukup mendukung kegiatan ekonomi - sebagian wilayah merupakan rawa gambut dalam - banyak terdapat tanah yang berpotensi sulfat masam - kebakaran hutan - kekritisan lahan yang disebabkan oleh pembukaan hutan di lahan rawa gambut dan berpotensi sulfat masam 5 - 1 BAB V SKENARIO PENGEMBANGAN TATA RUANG WILAYAH

description

pengembangan untuk skenario tata ruang

Transcript of Skenario Pengembangan

Page 1: Skenario Pengembangan

Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat

5.1. Dasar Pemikiran

Konsep pengembangan Wilayah Kabupaten Kayong Utara adalah sebagai daerah peruntukan

budidaya, tidak lepas dari adanya potensi maupun permasalahan yang melingkupinya. Berdasarkan

kondisi eksisting wilayah kabupaten Kayong Utara dan analisis terhadap faktor-faktor kunci seperti

faktor fisik, kependudukan, ekonomi, dan ketersediaan infrastruktur, Wilayah Kabuoaten Kayong Utara

memiliki sejumlah potensi sebagai berikut :

- budidaya perikanan tawar, payau di pulau maya dan tanah daratan pulau

kalimantan dan budidaya perikanan laut di kepulauan karimata

wilayah lautnya berpotensi sebagai area penangkapan ikan dan dapat dikembangkan ke arah laut cina

selatan

- keindahan terumbu karang dan pulau-pulau kecil sebagai area wisata bahari

- industri pengolahan ikan sebagai tahap pengembangan berikutnya

- ketersediaan lahan untuk pengembangan padi sawah

- budidaya perkebunan pada lahan-lahan yang tidak mempunyai bahaya sulfat masam

- pengembangan komoditas hortikultura di lahan yang tidak berpotensi sulfat masam

- kawasan taman nasional Gunung Palung sebagai kegiatan ekowisata

- cadangan emas di pulau Penebah

- pengembangan peternakan kerbau pada daerah rawa-rawa

- pengembangan peternakann sapi bali untuk daerah-daerah non rawa

- pengembangan peternakan unggas, untuk ayam di sekitar daerah pertanian dan bebek di

daerah rawa-rawa

- terletak di dekat PKW kota Ketapang

- memiliki pelabuhan perikanan pantai

- sedang direncanakan pelabuhan penumpang nasional

Di samping potensi tersebut, wilayah Kabupaten Kayong Utara tidak terlepas dari

permasalahan yang dapat menghambat proses pembangunan pada masa selanjutnya,

permasalahan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :

- kualitas dan kuantitas serta distribusi sumberdaya manusia yang belum cukup

untuk mendukung pembangunan

- bisa menjadi daerah persembunyian perompak pada pulau-pulau kecil

- sarana transportasi yang belum cukup mendukung kegiatan ekonomi

- sebagian wilayah merupakan rawa gambut dalam

- banyak terdapat tanah yang berpotensi sulfat masam

- kebakaran hutan

- kekritisan lahan yang disebabkan oleh pembukaan hutan di lahan rawa gambut dan

berpotensi sulfat masam

- pengembangan transportasi darat terkendala oleh lahan rawa, gambut dan sungai

- sarana produksi peternakan unggas yang belum mendukung kegiatan peternakan

walaupun potensi bahan baku tersedia

- fasilitas perdagangan, kesehatan dan pendidikan belum cukup tersedia secara

merata

- sebagaian wilayah yang bertopografi datar mengakibatkan sulit untuk didrainase

5 - 1

BAB VSKENARIOPENGEMBANGAN TATA RUANG WILAYAH

Page 2: Skenario Pengembangan

Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat

5.2. Konsep Pengembangan Wilayah kabupaten Kayong Utara

5.2.1. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Kayong Utara

Tema pengembangan wilayah Kabupaten Kayong Utara adalah Kabupaten Kayong Utara

sebagai kawasan bahari yang didukung pertanian yang berwawasan lingkungan.

Sejalan dengan tema pengembangan tersebut, tujuan penataan ruang wilayah Kayong Utara

adalah.

1. Meningkat laju pertumbuhan perekonomian lokal dan regional melalui usaha penangkapan dan

budidaya ikan

2. Mengembangkan pusat kegiatan baru yang berbasis wisata bahari

3. Mendukung ketahanan pangan nasional melalui ekstensifikasi dan intensifikasi budidaya pertanian

tanaman pangan

4. Melestarikan sumber daya lahan dan air dengan melakukan rehabilitasi hutan dan lahan kritis

5. Mengembangkan wilayah terutama daerah-daerah potensial melalui pengembangan infrastruktur

dan sarana transportasi darat dan laut

6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia serta distribusinya yang sesuai dengan

tema pengembangan wilayah.

5.2.2. Peran dan Fungsi Wilayah Kabupaten Kayong Utara dalam konteks regional

Berdasarkan potensi dan posisi Kabupaten Kayong Utara dalam konteks regional,

wilayah Kabupaten Kayong Utara dapat berperan dan berfungsi sebagai:

- pusat pengembangan kawasan bahari Propinsi Kalimantan Barat

- Lumbung padi Propinsi Kalimantan Barat

- Kawasan strategis nasional yang berfungsi lindung pada Taman Nasional Gunung

Palung

- Kawasan ekowisata pengunungan dan pantai

5.3. Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Kayong Utara

5.3.1. Skenario Pengembangan Ekonomi Wilayah

Tabel 5.1 Skenario Pengembangan Ekonomi Kabupaten Kayong Utara

Aspek Arahan Pengembangan Strategi

Pengembangan

Kebijakan Pembangunan

Basis

ekonomi

Diarahkan pada sektor

pertanian

Peningkatan

produktivitas

sektor pertanian

Perluasan areal

budidaya pertanian

Peningkatan

produktifitas

Kegiatan

ekonomi

pendukung

Diarahkan pada sektor

perkebunan dan

peternakan

Meningkatkan

investasi dibidang

perkebunan dan

peternakan

Penyediaan lahan bagi

perkebunan dan

peternakan

Pengembangan industri

pendukung perkebunan

dan peternakan

Laju

pertumbuha

n ekonomi

Laju pertumbuhan

ekonomi diharapkan

mengalami peningkatan

per tahun dengan

mengandalkan pada

produktivitas sektor

perikanan berikut sektor

industri pengolahan serta

wisata bahari

Mendorong

pertumbuhan

usaha perikanan

tangkap dan

budidaya dan

kegiatan wisata

bahari

Pengembangan

simpul-simpul

pertumbuhan berbasis

kegiatan poerikanan

dan wisata bahari

Penyediaan anggaran

pembangunan publik

yang lebih besar pada

sektor perikanan

berikut sektor industri

pengolahan serta

wisata bahari

Sumber : Analisa Studio, 2008

5 - 2

Page 3: Skenario Pengembangan

Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat

5.3.2. Skenario Pengembangan Penduduk

Skenario Pengembangan Penduduk adalah sebagai berikut:

- Mengarahkan pertumbuhan penduduk pada daerah-daerah potensial pengembangan

- Mengembangkan kawasan transmigrasi

- Membatasi pertumbuhan penduduk di kawasan lahan kritis dan lindung

- Meningkatkan kualitas penduduk melalui penndidikan baik yang umum maupun

kejuruan

- Meningkatkan kesehatan masyarakat

5.3.3. Skenario Penyediaan Lahan

Skenario Penyediaan Lahan adalah sebagai berikut:

- Mengembangkan lahan pertanian yang sesuai dengan potensi dan menghindari lahan-lahan

yang mempunyai kendala biofisik

- Rehabilitasi hutan dan lahan kritis untuk kawasan lindung dan pemenfaatan terbatas

- Mengembangkan budidaya perikanan konvensional pada lahan-lahan yang tidak berpotensi

sulfat masam dan tidak konflik dengan kawasan penghasil limbah

- Mengembangkan budidaya secara intensif pada lahan-lahan yang berpotensi sulfat masam dan

tidak konflik dengan kawasan penghasil limbah

- Mengembangkan kawasan wisata bahari di pulau-pulau kecil yang berpotensi

- Mengembangkan kawasan permukiman baik di perdesaan maupun di perkotaan yang

memenuhi standar peruntukannya

- Mengembangkan kawasan industri pendukung pertanian dan pertanian pada kawasan yang

dekat dengan bahan baku, mudah aksesibilitas, dan ketercukupan air tawar

- Mempertahankan luasan hutan produksi dan lindung

- Pemanfaatan sumberdaya mineral yang sesuai dengan prinsip kelestarian lingkungan.

5.4. Konsep Penataan Ruang Wilayah

Konsep penataan ruang wilayah adalah gambaran secara umum tentang wilayah yang

diturunkan dari tujuan dan sasaran penataan ruang. Sementara itu tujuan dan sasaran penataan ruang

amat sangat berhubungan dengan arah pengembangan wilayahnya. Sehingga konsep penataan ruang

inipun tidak akan jauh dari arah pengembangan ruangnya.

Konsep penataan ruang wilayah internal dapat disebutkan sebagai berikut:

a. Penataan ruang wilayah menekankan pada pelestarian alam agar supaya dapat dicapai

pembangunan yang berkelanjutan.

b. Rencana pemanfaatan ruang baik untuk kawasan lindung maupun budidaya harus

memperhatikan faktor kesesuaian lahan pertanian. Dalam arti bahwa proses penataan ruang

wilayah kabupaten perlu memperhatikan aspek kesesuaian untuk lahan pertanian sehingga

dicapai optimalisasi pemanfaatan ruangnya serta menghindari konflik antar sektor.

c. Kegiatan budidaya dalam penataan ruang wilayah harusnya berskala menengah hingga besar

(medium-large scale activities). Skala ini menuntut penyediaan jaringan sarana-prasarana dalam

pelayanan regional serta berkait dengan konsep pelestarian lingkungan. Hal ini ditempuh karena

tersedianya sumber daya yang melimpah serta posisi strategis Kabupaten Kayong Utara

terhadap kawasan sekitarnya.

d. Pola penataan ruang wilayah ditetapkan pada pola multiple nuclei berjenjang dalam rangka

mencapai multiplier effects dan sinergi antar wilayah

Konsep penataan ruang wilayah di atas dijabarkan dalam sebuah skenario dan strategi

pengembangan. Skenario pengembangan tata ruang dirumuskan berdasarkan pemahaman terhadap

potensi, masalah, dan nilai-nilai yang hendak dimaksimalkan dalam pengembangan tata ruang.

Berdasarkan skenario pengembangan dirumuskan arahan strategi pengembangan. Bagian berikut

akan membahas hal-hal di atas secara berurutan, yaitu: potensi dan masalah pengembangan, skenario

pengembangan, dan arahan strategi pengembangan.

5.5. Skenario Pengembangan Tata Ruang Wilayah

Skenario pengembangan tata ruang wilayah Kabupaten Kayong Utara didasarkan atas

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Kekuatan utama kabupaten Kayong Utara adalah

sumberdaya alam dan posisinya yang strategis dalam kontek wilayah pengembangan yang lebih tinggi.

Kelemahan Kabupaten Kayong Utara adalah kualitas sumber daya manusia yang belum cukup untuk

5 - 3

Page 4: Skenario Pengembangan

Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat

mendukung pengembangan wilayah secara optimal dan kondisi infrastruktur yang belum baik. Peluang

yang ada adalah melimpahnya SDA dan ditetapkannya Kabupaten Kayong Utara sebagai prioritas

pengembangan disamping lokasinya dekat pusat pengembangan kawasan yaitu PKW Ketapang dan

terhubung secara langsung melalui sungai maupun secara tidak langsung melalui jalan arteri primer ke

PKN Pontianak. Ancaman yang utama adalah kompetitor dari kabupaten tetangga untuk

memanfaatkan peluang-peluang yang ada dan adanya area perbatasan yang bila tidak dikelola dengan

baik dapat memberi dampak yang tidak baik untuk pengembangan wilayah.

Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman skenario pengembangan wilayah

Kabupaten Kayong Utara dipetakan dalam empat skenario.

Skenario pertumbuhan optimis (kuadran kiri-atas), skenario sulit dilakukan mengingat

kelemahan utamanya adalah kulaitas SDM dan infrastruktur. Apabila skenario ini yang dipilih

dikawatirkan penduduk Kubar akan hanya sebagai penonton kegiatan pembangunan dan

sebagai pelaku karena sumber daya manusianya yang belum siap,

Skenario pertumbuhan moderat (kuadran kanan-atas), skenario ini akan mengeksploitasi

sumber daya alam dan juga mengatasi ancaman yang ada. Dalam waktu bersamaan harus

melakukan dua agenda utama adalah hal yang cukup berat,

Skenario pertumbuhan moderat (kuadran kanan-bawah), skenario ini ditekankan pada upaya

peningkatan sumber daya manusia dan infrastruktur wilayah dalam rangka untuk dapat

menyongsong dan melakukan ekploitasi sumberdaya alam yang ada,

Skenario bertahan/ pertumbuhan pesimistis, pada skenario ini kegiatan yang dilakukan akan

lebih upaya meningkatan sumber daya manusia dan infrastruktur serta melakukan upaya untuk

mengatasi ancaman dari kompetitor,

Berdasarkan kelemahan dan kelebihan serta kesesuaian dengan kondisi Kabupaten Kayong Utara,

maka skenario pengembangan wilayah Kabupaten Kayong Utara ditetapkan pada skenario

pengembangan moderat dengan agenda pengembangan sumnber daya manusia dan infrastruktur

wilayah untuk dapat mengeksploitasi sumber daya alam yang dapat memberi manfaat secara optimal

bagi masyarakat Kabupaten Kayong Utara.

Gambar 5.1

Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Kayong Utara

5.6. Konsepsi Pengembangan Tata Ruang Kabupaten Kayong Utara

Konsepsi pengembangan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kayong Utara akan didasarkan atas

kondisi Kabupaten Kayong Utara. Pada saat ini kemajuan pengembangan wilayah di kabupatan

Kayong Utara belum cukup merata. Wilayah Kecamatan Simpang Hilir dan Teluk Batang mempunyai

kemajuan wilayah yang terbaik diantara wilayah-wilayah yang lain. Hal ini dapat dilihat dari indeks

sentralitas pelayanan. Dalam pembagian wilayah pembangunan terlihat bahwa daerah Seponti dan

Maya Karimata merupakan daerah dengan jangkauan pelayanannya yang cukup jauh yaitu dari Kota

Sukadana. Untuk wilayah pengembangan Sukadana dan Simpang Hilir akan mempunyai kesempatan

memanfataan adanya program pengembangan kolektor primer Sukadana – Simpang Hilir – Simpang

Dua. Sedangkan wilayah pembangunan daerah bawah Kota Siduk mendapatkan keuntungan dari

adanya akses langsung ke arteri primer, relatif lebih mudah dibanding wilayah pengembangan yang

lain. Sedangkan Kecamatan Seponti sebagai wilayah terjauh dapat dijangkau dengan pengembangan

AncamanKompetitor kabupaten

tetanggaRawan keamanan

pada pulau-pulau kecil

Kekuatan- SDA kelautan- Keberadaan Taman nasional

Kelemahankualitas dan kuantitas SDM

Luas lahan lindung besar

Infrastrukturbelum tersedia secara cukup

SkenarioPertumbuhanOptimis

Skenario pertumbuhan moderat

Skenario pertumbuhanmoderat

Skenario bertahan/ per-tumbuhan pesimistis

PeluangPrioritas pengembangan

infrastrukturDekat PKWTrend pembangunan

kelautan

5 - 4

Page 5: Skenario Pengembangan

Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat

berpusat pada Teluk Batang. Wilayah pengembangan yang berpusat di Sukadana mempunyai

jaungkauan pelayanan yang hampir merata ke semua Kecamatan yang memberi kemudahan

pelayanan bagi wilayah-wilayah tersebut, oleh karena itu Kabupaten Kayong Utara akan mempunyai

tiga wilayah pengembangan sebagai berikut:

Wilayah pengembangan I meliputi Kecamatan Sukadana dan Kecamatan Simpang Hilir dengan

pusat pelayanan regional di ibukota kabupaten Sukadana,

Wilayah pengembangan II meliputi Kecamatan Teluk Batang dan Kecamatan Seponti dengan

pusat pelayanan regional di ibukota kecamatan Teluk Batang,

Wilayah pengembangan III meliputi Kecamatan Maya Karimata dengan pusat pelayanan sub

regional di ibukota kecamatan Tanjung Satai,

5.4 Strategi Pengembangan Tata Ruang Kabupaten Kayong Utara

Strategi pengembangan adalah rumusan langkah-langkah untuk menjamin tercapainya tujuan atau

rencana pengembangan yang dicanangkan. Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan strategi

ini adalah: pemenuhan kebutuhan dasar, konservasi lingkungan, dan keberlanjutan pembangunan

ekonomi.

Strategi pengembangan tata ruang meliputi strategi pengembangan kawasan lindung, kawasan

budidaya, pengembangan kota-kota, sistem prasarana wilayah, dan pengembangan kawasan-kawasan

prioritas. Strategi masing-masing pengembangan aspek tata ruang tersebut dapat dilihat pada tabel

5.2.

Tabel 5.2

Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kayong Utara

Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan

1. Kawasan Lindung Penggunaan, pengolahan, dan pengelolaan tanah oleh penduduk atau

proyek pembangunan tertentu diperbolehkan selama tidak

mengganggu fungsi lindung.

Kegiatan budidaya pada kawasan lindung yang telah ditetapkan dapat

diteruskan selama tidak mengganggu fungsi lindungnya. Apabila

Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan

kegiatan tersebut dianggap mengganggu fungsi lindung, maka perlu

dilakukan pembatasan terhadap pengembangannya atau dihentikan

sama sekali.

Mempertahankan fungsi kawasan lindung antara lain: kawasan sungai,

baik di dalam kota ataupun di luar kota, kawasan sempadan danau

yang berfungsi melindungi pengaruh negatif dari kawasan di atasnya,

kawasan sempadan mata air dari kelestarian sumber air bersih, dan

kawasan cagar alam.

Penyediaan infomasi yang bersifat terbuka dan komunikatif kepada

masyarakat Kayong Utara mengenai batas-batas kawasan lindung,

budidaya, serta syarat kegiatan budidaya dalam kawasan lindung.

2. Kawasan

A. Budidaya :

Pertanian Lahan Basah

Pertanian Lahan

Kering

Perkebunan Tanaman

Keras

Pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan di lahan basah

diarahkan untuk mengembangkan luas lahan yang sudah ada di

wilayah yang mempunyai potensi kesesuaian lahan, daya dukung dan

yang memadai.

Arahan kepada pengembangan perkebunan rakyat dan industri

pengolahan tanaman perkebunan karet dan kelapa sawit.

Mengembangkan lahan pertanian yang sesuai dengan potensi dan

menghindari lahan-lahan yang mempunyai kendala biofisik

Sistem konservasi diarahkan untuk melindungi kerusakan lahan/tanah

dan air. Secara umum konservasi dilakukan dengan perlindungan

kawasan lindung dan realokasi fungsi lahan. Sedangkan secara

khusus di dilakukan dengan pergiliran komoditas tanaman dan

perbaikan sifat tanah.

Keberadaan sektor pertanian di Kabupaten Kayong Utara dikembangkan

yang dipadukan dengan penghijauan (RTH) serta dengan daerah

peresapan dan limpasan air hujan.

Pengembangan saluran irigasi diarahkan untuk pengembangan wilayah-

wilayah lahan basah. Untuk itu perlu adanya studi lebih lanjut

mengenai Rencana Induk Pengembangan Pertanian.

5 - 5

Teluk Batang

Wilayah Pengembangan Kelautan

Seponti

Tanjung Satai

Ibukota Kec. Teluk Batang sebagai pusat pelayanan WP II

Sukadana

Tl. MelanoIbukota Kec. Maya Karimata sebagai pusat pelayanan WP III

Sukadana sebagai pusat pelayanan regional dan WP I

Gambar 5.2Konsepsi Pengembangan

Page 6: Skenario Pengembangan

Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat

Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan

Kebijaksanaan strategis berupa ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian

di dukung dengan kelengkapan sarana dan prasarana pertanian.

Budidaya perkebunan pada lahan-lahan yang tidak mempunyai bahaya

sulfat masam

o Peternakan

o Perikanan

pengembangan peternakann sapi bali untuk daerah-daerah non rawa

pengembangan peternakan unggas, untuk ayam di sekitar daerah

pertanian dan bebek di daerah rawa-rawa

Penyediaan bibit unggul

Mengembangkan jaringan pasar dan penyediaan fasilitas transportasi

untuk meningkatkan pemasaran hasil produksi peternakan kedalam

dan keluar wilayah Kabupaten Kayong Utara.

budidaya perikanan tawar, payau dan laut dengan memanfaatkan

sumberdaya sungai, rawa, dan laut

Peningkatan penyediaan bahan pangan komoditas perikanan serta

penyediaan bibit unggul.

Penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung

Mengembangkan jaringan pasar dan penyediaan fasilitas transportasi

untuk meningkatkan pemasaran hasil produksi peternakan kedalam

dan keluar wilayah Kabupaten Kayong Utara.

B. Non Pertanian :

o Permukiman

perkotaaan dan

Perdesaan

Berdasarkan karakteristik lingkungan permukiman di Kabupaten Kayong

Utara dengan kebutuhan perumahan di masa datang, maka strategi

pengembangan perumahan dapat dikelompokkan dalam:

Pengembangan perumahan secara umum dilakukan dengan

memanfaatkan lahan-lahan non produktif dan pada area yang beresiko

rendah terhadap bencana (banjir, longsor).

Membatasi pertumbuhan penduduk di kawasan lahan kritis dan

Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan

lindung

Pengembangan permukiman diarahkan di luar area sempadan sungai

dan danau. Untuk permukiman yang telah di sempadan sungai dan

danau di arahkan untuk dikelola sedemikian rupa agar tidak

menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan perairan. Pengendalian

permukiman di pinggir sungai dengan pembuatan ring pembatas agar

rumah-rumah tersebut tidak makin memasuki badan sungai. Rumah

diarahkan untuk menghadap sungai karena sungai bukan merupakan

daerah belakang rumah.

Pembangunan permukiman harus diarahkan untuk memenuhi kebutuhan

rumah penduduk Kabupaten Kayong Utara,

Perkembangan permukiman perkotaan diarahkan untuk mendukung

fungsi-fungsi perkotaan seperti kedekatan dengan tempat kerja dan

memenuhi syarat-syarat pembangunan permukiman yang

berkelanjutan.

o Kawasan pariwisata Pengembangan sektor pariwisata diarahkan pada wisata bahari di pulau-

pulau kecil, wisata ecotourism di Taman Nasional Gunung Palung,

Pengembangan pariwisata diarahkan dengan mengembangkan 3 A

(atraksi, aksesibiltas dan amenitas). Pengembangan atraksi

menyangkut penonjolan keunikan, pengembangan kemasan baik

atraksi alam maupun budaya.

Pengembangan pariwisata melalui pengembangan sarana dan prasarana

wisata dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

Pengembangan kawasan pariwisata harus dilakukan searah dengan

rencana induk pengembangan pariwisata Kalimantan Barat.

Dalam pengembangan pariwisata dilakukan dengan prinsip dapat

mendorong dan menumbuh kembangkan struktur perekonomian serta

tidak mengganggu struktur perekonomian kerakyatan.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penguasaan ilmu dan

teknologi yang mendukung kegiatan pariwisata.

o Kawasan industri Pengembangan sektor industri dengan memperhatikan daya dukung

5 - 6

Page 7: Skenario Pengembangan

Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat

Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan

lingkungan dan penyediaan infrastruktur.

Pengembangan kawasan industri diarahkan untuk mewadahi kegiatan

industri yang mendukung pertanian dan peternakan

Pengembangan kawasan industri diarahkan untuk meningkatkan nilai

tambah dari bahan mentah menjadi bahan baku. Oleh karena itu jenis

industri yang dikembangkan adalah tidak saja industri hulu tetapi juga

industri hilir

Pengembangan hasil produksi kehutanan melalui usaha industri

pengolahan. Hal ini diupayakan untuk meningkatkan nilai tambah dari

produk kehutanan yang selama ini cenderung hanya didistribusikan ke

luar wilayah dalam bentuk mentah.

Pengembangan industri diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah

yang setinggi-tingginya, memperluas lapangan kerja, kesempatan

berusaha dan meningkatkan volume eksport

Pengembangan juga diarahkan untuk industri skala kecil dan kerajinan

terutama industri pangan, industri kerajinan, anyaman rumah tangga

untuk mendukung sektor pariwisata.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penguasaan ilmu dan

teknologi yang mendukung kegiatan industri.

3. Sistem Sarana

Prasarana Wilayah

Peningkatan kualitas sistem jaringan jalan untuk meningkatkan

aksesibilitas

Pengembangan sarana transportasi berupa penambahan trayek untuk

mendukung wilayah pengembangan

Penambahan fasilitas pendidikan guna meningkatkan kualitas sumber

daya manusia.

Perencanaan untuk jaringan listrik bagi desa atau wilayah yang belum

terlayani oleh jaringan listrik, dan telekomunikasi

Infrastruktur untuk air bersih perlu dikembangkan mengingat masih

terdapat penduduk yang belum terlayani. Demikian juga untuk fasilitas

telekomunikasi.

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan demikian juga dengan

Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan

jumlah praktek dokter.

Fasilitas perdagangan (pasar) yang ada perlu ditingkatkan menjadi

lebih nyaman dan memenuhi syarat kesehatan.

Mengembangkan sistem persampahan guna meningkatkan kualitas

kesehatan masyarakat.

4. Pengembangan Kota-

Kota

Peningkatan fasilitas layanan ( fasos dan fasum) sesuai dengan orde

kota

Pengembangan kota sesuai rencana induk ibukota kecamatan (RDTR

kecamatan). Diperlukan adanya rencana induk ibukota kecamatan

Pengembangan sarana-prasarana (infrastruktur dan utilitas) perkotaan

Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan pada kawasan

utama perkotaan (perdagangan, pusat kota, perumahan padat, dsb.)

Pengembangan hubungan / interaksi antar kota dan antara desa-kota.

Untuk meratakan sebaran penduduk kabupaten, perlu diciptakan

pusat-pusat aktivitas yang mampu menarik penduduk untuk tinggal di

sekitar wilayah yang masih memiliki sebaran penduduk yang relatif

rendah.

5. Pemanfaatan dan

Pengaturan Guna Tanah

Air, Udara dan Sumber

Daya Alam Lainnya

1. Tata Guna Lahan

Pengaturan, penguasaan dan penggunaan tanah melalui

perencanaan tata ruang sebagai landasan dan dasar hukum, serta

koordinasi pihak-pihak terkait yang berwenang

Penataan aspek hukum pertanahan untuk kepastian hukum hak atas

tanah & mencegah daya penelantaran tanah

Melakukan pengendalian atas pemilikan, penguasaan, pengalihan &

penggunaan hak atas tanah, melalui ketentuan hukum, untuk

mencegah -tidaknya pihak-pihak yang dirugikan.

Reboisasi terhadap lahan hutan yang sudah terbuka. Tanah-tanah

yang berkembang di wilayah ini didominasi oleh tanah-tanah masam

dan tingkat kesuburan rendah sehingga apabila lahan terbuka dalam

waktu yang relatif lama memberikan peluang tumbuhnya alang-alang

5 - 7

Page 8: Skenario Pengembangan

Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat

Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan

dan berpotensi menjadi lahan kritis.

2. Tata Guna Air

Penyediaan air baku secara memadai terus diupayakan dan menjaga

standar kualitas sumber.

Meningkatkan upaya penyediaan air baik yang bersumber dari air

permukaan.

Segera melakukan upaya-upaya peningkatan fasilitas instalasi air

bersih beserta jaringan distribusinya

Wilayah yang padat penduduknya dari kondisi air tanahnya kurang baik

agar memperoleh prioritas pelayanannya

Memperluas pelayanan hidran umum pada daerah-daerah yang tingkat

pelayanan air bersihnya masih rendah dan masyarakat

berpenghasilan rendah

Menekan tingkat kebocoran dengan rehabilitasi jaringan-jaringan yang

sudah rusak.

3. Tata Guna udara

Pembangunan ruang terbuka hijau pada kawasan dengan pergerakan

kendaraan tinggi dan merupakan kawasan padat terbangun, atau pada

kawasan produksi polutif, untuk mencegah pencemaran udara

Pemberlakuan kawasan khusus pada daerah yang terkena jalur

jaringan SUTET, untuk kegiatan terbangun

Penentuan ketinggian bangunan pada jalur penerbangan melalui studi

penyusunan rencana detail tata ruang kawasan sekitar bandara.

4. Tata Guna SDA Lainnya

Terdiri dari potensi sungai dan kelautan:

Pemanfaatan badan sungai untuk pengembangan pariwisata alam,

Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan

tanpa merusak habitat serta kelestarian lingkungan sungai dan

sekitarnya

Pembangunan fasilitas penunjang pariwisata air dengan radius

konservasi sejauh masing-masing 50 meter di kanan dan kiri sungai.

Pengembangan kegiatan yang ramah lingkungan seperti olah raga

alam (jogging trek dan cycling) di kawasan pinggir sungai atau kegiatan

penelitian flora & fauna di sekitar sungai

Pengembangan wisata bahari yg selama ini belum berkembang dengan

baik, dengan penataan kawasan dan pengaturan fasilitas

penunjangnya, sesuai dengan daya dukung lingkungan dan

memperhatikan kelestarian serta keberlanjutan potensi yg ada.

6.Konservasi Lingkungan Pengembangan dan pelestarian Ruang Terbuka Hijau, yang berkaitan

erat dengan sektor pertanian, taman, tempat rekreasi, budaya, olah

raga, hutan kota dan perlindungan tempat tertentu serta kawasan

terbangun dengan kepadatan sangat rendah.

Sanitasi :

Drainasi dan limbah

Meningkatkan pelayanan sanitasi di daerah padat

Membangun instalasi pengolahan tinja

Mempercepat pembangunan TPA limbah yang tidak hanya

berfungsi menampung limbah tinja, tapi juga limbah dari hotel,

restoran, dan industri

Mengawasi secara ketat sumber-sumber kegiatan atau usaha

penduduk yang berpotensi menimbulkan pencemaran

lingkungan.

Drainasi dan banjir

Mengendalikan pembangunan di sekitar kawasan hulu dengan

5 - 8

Page 9: Skenario Pengembangan

Draft Laporan Akhir RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat

Aspek Tata Ruang Strategi Pengembangan

membatasi pembangunan besar-besaran

Pembuatan saluran drainase yang memadahi

Persampahan

Mengembangkan teknik pembuangan sampah yang efisien.

Inisiasi pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

beserta proses pengolahannya.

5 - 9