Skenario C Blok 19 Kelompok 4

download Skenario C Blok 19 Kelompok 4

of 13

Transcript of Skenario C Blok 19 Kelompok 4

I. Klarifikasi Istilah

1. Panas tidak tinggi : peningkatan suhu tubuh diatas normal, diatas 37-38 C2. Batuk : eksplosi udara yang tiba tiba sambil mengeluarkan suara dari paru paru

3. Agitasi : kegelisahan adalah suatu bentuk gangguan yang menunjukkan aktivitas motoric berlebihan yang tak bertujuan atau kelelahan. Biasanya di hubungkan dengan keadaaan tegang atau anxietas

4. Sianosis : perubahan warna menjadi kebiruan pada kulit dan membrane mukosa

5. Mengorok : suara kasar yang timbul akibat obstruksi jalan nafas

6. Capillary refill time : tes pengukuran pengisian darah pada kapiler yang kosong dengan cara memegang tangan lebih tinggi dari jantung (di catat waktu yang dibutuhkan sampai warna kulit kembali setelah tekanan pada jari dilepaskan)

7. Retraksi supra sternal : keadaan tertariknya kembali supra sternal

8. Ronkhi: bunyi gaduh yang dalam terdengar selama ekspirasi biasanya disebabkan adanya obstruksi jalan nafas

II. Identifikasi Masalah

1. Yudi, anak laki laki 2 tahun, dibawa ibunya ke UGD karena mengalami kesulitan bernafas

2. Dua hari sebelumnya, Yudi menderita panas tidak tinggi dan batuk pilek

3. Pemeriksaan fisikIII. Analisis Masalah

1. Yudi, anak laki laki 2 tahun, dibawa ibunya ke UGD karena mengalami kesulitan bernafas

a) Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem pernafasan pada anak? 1, 11, 10b) Bagaimana etiologi dan mekanisme kesulitan bernafas pada kasus ini? 2, 1, 112. Dua hari sebelumnya, Yudi menderita panas tidak tinggi dan batuk pilek

a. Bagaimana etiologi panas tidak tinggi, batuk pilek? 3, 2, 1Demam yang tidak terlalu tinggi yang disertai batuk pilek pada anak dapat disebabkan karena beberapa hal :

a. Infeksi bakteri : difteria

b. Infeksi virus : croup (parainfluenza, H.influenzae)b. Bagaimana mekanisme demam? 4, 3, 2c. Etiologi panas tidak tinggi : virusMekanisme : Virus influenza ( saluran nafas atas ( aktifasi makrofag ( mengaktifkan IL 1 ( ditangkap oleh sel-sel endotel hipothalamus (asam arakhidonat ( PGE (prostaglandin) ( perubahan termostat tubuh ( demam

d. Bagaimana mekanisme batuk pilek? 5, 4, 3Mekanisme batuk pilek : infiltrasi virus influenza ke saluran nafas atas ( reaksi inflamasi ( agen proinflamasi (IL1, IL6, TNF alpha,dll) & sel-sel polinuklear( iritasi pd membran mukosa sal. Nafas atas ( edema mukosa ( sekresi mukus berlebihan; pada mukosa hidung (flu) ( dianggap benda asing ( batuk (upaya mengeluarkan)e. Bagaimana hubungan panas tidak tinggi dan batuk pilek dengan kesulitan bernafas? 6, 5, 4Panas tidak terlalu tinggi dan batuk pilek menunjukkan adanya infeksi virus (croup/ laringotrakeobronkitis akut)

Sulit bernafas ini terjadi karena

Infeksi virus pada croup dimulai dari nasofarings dan menyebar ke epitel respiratorius larings dan trakea. Inflamasi difus, eritema, dan udem berkembang di larings dan dinding trakea, sehingga gerakan pita suara terganggu. Daerah subglotis merupakan bagian yang paling sempit pada saluran nafas anak. Area subglotis ini dikelilingi oleh kartilago, dan setiap pembengkakan di daerah tersebut akan berpengaruh terhadap jalan nafas dan menyebabkan pengurangan aliran udara secara bermakna. Dengan berlanjutnya penyakit, lumen trakea menjadi tersumbat oleh sekret yang semula encer lalu kental, dan menjadi krusta, sehingga penderita menjadi lebih sulit bernafas.

3. Pemeriksaan fisik

a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal pemeriksaan fisik? (keadaan umum) 7, 6, 5 Apa itu agitasi? 8, 7, 6 Bagaimana cara memeriksa kesadaran pada anak usia 2 tahun? 9, 8, 7 Apa etiologi dan mekanisme agitasi? 10, 9, 8b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan pernafasan? 11,10, 9 Apa yang menyebabkan peningkatan usaha nafas? 1, 11, 10 Apa yang menyebabkan terdengarnya suara mengorok dan bagian apa yang terganggu? 2, 1, 11 Mengapa terjadi takipnue?3, 2, 1 Mengapa terjadi nafas cuping hidung? 4, 3, 2 Nafas cuping hidung(+):adanya alat bantu nafas , mekanismenya terjadi obstruksi parsial laring akibat inflamasi, edema, eritem akhirnya sulit bernafas ( O2 kurang didalam tubuh penderita sehingga kompensasinya tubuh akan menghirup O2 lebih banyak dengan cara mempergunakan alat bantu nafas dengan cara mengembang kempiskan cuping hidung. Mengapa terjadi retraksi supra sternal?5, 4, 3 Retraksi suprasternal dan sela iga (+): Kompensasi tubuh akibat hipoksia

Bagaimana cara membedakan obstruksi jalan nafas atas dan bawah? 6, 5, 4c. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan jantung? 7, 6, 5 Apa yang menyebabkan HR meningkat? 8, 7, 6 Bagaimana cara pemeriksaan capillary refill time?9, 8, 7d. Bagaimana inisial assessment pada anak? 10, 9, 8

4. Apa DD pada kasus ini?11, 10, 95. Bagaimana penegakkan diagnosis dan working diagnosis pada kasus ini?1,11, 106. Apa etiolog dan faktor risiko?2,1, 117. Bagaimana epidemiologi pada kasus ini?3, 2, 18. Bagaimana manifestasi klinis pada kasus ini?4, 3, 2Diawali dengan gejala infeksi saluran nafas atas ringan, seperti demam (38-39C, namun dapat melebihi 40C), pilek, rhinorrhea (keluar cairan/ingus dari hidung atau "meler"), sakit di kerongkongan/tenggorokan (sore throat), dan batuk ringan.

Obstruksi saluran nafas akibat inflamasi (peradangan) daerah subglotis, dengan gejala: suara serak, batuk kering seperti menggonggong (croupy/barky cough), stridor inspirasi dengan atau tanpa demam, dan bahkan gagal napas (respiratory distress).

Gejala-gejala di atas dapat berhenti dalam 3-7 hari, namun dapat terus berlangsung selama 2 minggu.

Gejala umum yang biasanya muncul pada pasien croup antara lain :

Infeksi trkatus respiratorik atas

Stridor inspiratorik

Suara parau

Obstruksi laringeal dan distres respiratorik

Batuk tajam (keras)

Gejala khusus meliputi jenis :

Memburuk di malam hari

Inflamasi yang menyebabkan edema bronki dan bronkia dan kesulitan yang semakin parah

Demam

Bunyi napas yang berkurang secara terdifusi, ronki ekspiratorik dan dedas terpencar

9. Bagaimana pathogenesis pada kasus ini? 5, 4, 3

10. Apa saja alat bantu pernafasan yang bisa digunakan pada anak yang mengalami kesulitan bernafas? 6, 5, 411. Apa tatalaksana pada kasus ini? 7, 6, 512. Apa komplikasi pada kasus ini? 8, 7, 613. Bagaimana prognosis pada kasus ini? 9, 8, 714. Apa KDU pada kasus ini? 10, 9, 8LI :

1. Anatomi sistem pernafasan pada anak 1, 2, 3

2. Fisiologi sistem pernafasan pada anak 4, 53. Respiratory Distress 6, 7, 84. Infeksi Croup Viral 9, 10, 11IV. Kerangka Konsep

V. Hipotesis

Yudi, anak laki laki 2 tahun mengalami respiratory distress karena infeksiANALISIS DAN LI (Format : Times New Roman 12 1,5 line) DI KIRIM PALING LAMBAT HARI RABU JAM 21.00 KE [email protected]

Pembagian :

1. Vitria

2. Lina

3. Nissa

4. Ayu aliyah

5. Arga

6. Isek

7. Nurul

8. Ashita

9. Bulbul

10. Vina

11. BinbonInfeksi (virus, bakteri)

batuk

pilek

demam

Inflamasi, eritema, edema, spasme pada nasofaring dan laryngotrakea

Obstruksi saluran nafas atas

Sulit bernafas

Faktor infeksi (virus, bakteri, jamur), mekanis, dan atau alergi

Inflamasi, eritema, edema, spasme pada laring dan trakea (khususnya pada subglotis)

Obstruksi saluran nafas atas

Peningkatan usaha bernafas (nafas cuping, retraksi) dan nafas cepat

Peningkatan kecepatan dan turbulensi aliran udara lewat

Saat aliran udara ini melewati plica vocalis dan arytenoepiglottic folds, akan menggetarkan struktur tersebut

Terdengar stridor inspiratori

Edema pada plica vocalis

Suara parau

Batuk, pilek, demam ringan

Agitasi