Skenario b Blok Xii

6
I. SKENARIO B BLOK XII Tn. Ahmad, umur 28 tahun akan menjalani apendiktomi. Spesialis Anastesi (SpAn) berencana memberikan anastesi umum berupa inhalasi halothane. Sebelumnya, telah dilakukan konsultasi dengan bagian Penyakit Dalam yang menyatakan tidak ditemukan adanya kelainan jantung dan paru. Keesokan harinya, setelah pemberin succinylcholine intravena dilakukan intubasi dilanjutkan dengan pemberian inhalasi halothane. Pada saat pembedahan berlangsung, Tn Ahmad mengalami kekakuan otot, suhu tubuh meningkat sampai 41o C dan tekanan darah menjadi 180/90 mmHg dan denyut jantung 128 kali/menit. Dokter SpB dan Dokter SpAn menduga terjadinya suatu Malignan hyperthermia. Hasil Laboratorium darah cito: Base deficit> 8 mEq/L, pH<7.25, konsentrasi creatine kinase serum > 20,000/L units, cola-colored urine, excess myoglobin in urine or serum, plasma [K+] > 6 mEq/L Jelaskan apa yang terjadi pada Tn. Ahmad dalam tinjauan farmakologi sehubungan dengan obat- obat yang diberikan! II. KLARIFIKASI ISTILAH 1. Apendiktomi: Tindakan pembedahan yang dilakukan untuk memotong jaringan appendix yang mengalami peradangan. 2. Anastesi: Pembiusan atau pengulangan atau penghilangan sensasi untuk sementara.

description

lap

Transcript of Skenario b Blok Xii

Page 1: Skenario b Blok Xii

I. SKENARIO B BLOK XII

Tn. Ahmad, umur 28 tahun akan menjalani apendiktomi. Spesialis Anastesi (SpAn)

berencana memberikan anastesi umum berupa inhalasi halothane. Sebelumnya, telah

dilakukan konsultasi dengan bagian Penyakit Dalam yang menyatakan tidak

ditemukan adanya kelainan jantung dan paru.

Keesokan harinya, setelah pemberin succinylcholine intravena dilakukan intubasi

dilanjutkan dengan pemberian inhalasi halothane. Pada saat pembedahan berlangsung,

Tn Ahmad mengalami kekakuan otot, suhu tubuh meningkat sampai 41o C dan

tekanan darah menjadi 180/90 mmHg dan denyut jantung 128 kali/menit. Dokter SpB

dan Dokter SpAn menduga terjadinya suatu Malignan hyperthermia.

Hasil Laboratorium darah cito:

Base deficit> 8 mEq/L, pH<7.25, konsentrasi creatine kinase serum > 20,000/L units,

cola-colored urine, excess myoglobin in urine or serum, plasma [K+] > 6 mEq/L

Jelaskan apa yang terjadi pada Tn. Ahmad dalam tinjauan farmakologi sehubungan

dengan obat- obat yang diberikan!

II. KLARIFIKASI ISTILAH

1. Apendiktomi: Tindakan pembedahan yang dilakukan untuk memotong jaringan

appendix yang mengalami peradangan.

2. Anastesi: Pembiusan atau pengulangan atau penghilangan sensasi untuk

sementara.

3. Inhalasi: Alat pengobatan dengan cara memberi obat untuk dihirup agar dapat

langsung masuk menuju paru-paru sebagai organ sasaran dari obatnya.

4. Halothane: Obat anastesi inhalasi berbentuk cairan bening tak bewarna, mudah

menguap dan harum.

5. Intubasi: Tindakan medis berupa memasukkan tabung melalui mulut atau hidung

untuk menghubungkan udara luar dengan kedua paru.

6. Succinylcholine intravena: Agen penyekat neuromuscular depolarisasi yang

digunakan dalam bentuk garam kloridanya sebagai obat tambahan anastesia dan

pada terapi kerja.

Page 2: Skenario b Blok Xii

7. Kekakuan otot: Raasa sakit atau nyeri pada otot yang biasanya terjadi karena

peningkatan emosional atau stress.

8. Malignan Hyperthemia: Satu kondisi hipermetabolik akut otot skeletal yang

abnormal akibat terpapar anastesi, inhalasi atau kelumpuhan golongan

depolarisasi.

9. Cola-colored urine: Urin yang berwarna coklat atau gelap seperti warna coca-cola

yang disebabkan adanya pigmen empedu di urin.

10. Creatine kinase: Merupakan ezinm yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada

otot jantung dan otot rangka, dan konsentrasi rendah pada jaringan otak

11. Myoglobin: Pigmen pembawa oksigen pada otot, hemoprotein yang menyerupai

subunit tunggal hemoglobin, teridri dari 1 rantai polipeptida globin dan 1 gugus

Heme.

III. IDENTIFIKASI MASALAH

No. Kalimat O-P Prioritas

1 Tn. Ahmad, umur 28 tahun akan menjalani apendiktomi. O *

2

Spesialis Anastesi (SpAn) berencana memberikan

anastesi umum berupa inhalasi halothane. Sebelumnya,

telah dilakukan konsultasi dengan bagian Penyakit Dalam

yang menyatakan tidak ditemukan adanya kelainan

jantung dan paru.

O *

3Keesokan harinya, setelah pemberian succinylcholine

intravena dilakukan intubasi dilanjutkan dengan

pemberian inhalasi halothane.

O **

4

Pada saat pembedahan berlangsung, Tn Ahmad

mengalami kekakuan otot, suhu tubuh meningkat sampai

41o C dan tekanan darah menjadi 180/90 mmHg dan

denyut jantung 128 kali/menit

O ***

5Dokter SpB dan Dokter SpAn menduga terjadinya suatu

Malignan hyperthermia.O *

Page 3: Skenario b Blok Xii

6

Hasil Laboratorium darah cito:

Base deficit> 8 mEq/L, pH<7.25, konsentrasi creatine

kinase serum > 20,000/L units, cola-colored urine, excess

myoglobin in urine or serum, plasma [K+] > 6 mEq/L

O *

IV. ANALISIS MASALAH :

1. Pada saat pembedahan berlangsung, Tn Ahmad mengalami kekakuan otot,

suhu tubuh meningkat sampai 41o C dan tekanan darah menjadi 180/90

mmHg dan denyut jantung 128 kali/menit

a. Bagaimana mekanisme kekakuan otot?

b. Bagimana interpretasi dari suhu, BP, RR dan mekanismenya?

c. Mengapa gejala-gejala tersebut baru terjadi saat pembedahan?

2. Keesokan harinya, setelah pemberian succinylcholine intravena dilakukan

intubasi dilanjutkan dengan pemberian inhalasi halothane.

a. Bagaimana farmakokinetik dan farmadinamik dari succinylcholine?

b. Bagaimana farmakokinetik dan farmadinamik dari Halothane?

c. Bagaimana cara melakukan inhalasi?

d. Berapa dosis dari kedua obat tersebut?

e. Bagaimana interaksi obat antara succinylcholine dengan halothane? (pada

kasus)

f. Mengapa diberikan anastesi tambahan (succinylcholine) pada kasus?

(indikasi)

g. Apa efek samping dari succinylcholine?

3. Tn. Ahmad, umur 28 tahun akan menjalani apendiktomi.

a. Bagaimana tata cara apendiktomi?

b. Adakah komplikasi yang dapat terjadi Pasca-operasi?

c. Adakah hubungan usia dengan apendiktomi?

4. Spesialis Anastesi (SpAn) berencana memberikan anastesi umum berupa

inhalasi halothane. Sebelumnya, telah dilakukan konsultasi dengan bagian

Page 4: Skenario b Blok Xii

Penyakit Dalam yang menyatakan tidak ditemukan adanya kelainan

jantung dan paru.

a. Bagaimana klasifikasi anstesi?

b. Apakah efek samping dari penggunaan halothane?

c. Termasuk golongan apa halothane?

d. Mengapa first line dari anastesi adalah halothane?

e. Bagaimana kontraindikasi dari kedua obat tersebut?

f. Apa hubungan pemberian halothane dengan kelemahan jantung dan paru?

g. Apa saja obat alternative dari obat tersebut?

5. Dokter SpB dan Dokter SpAn menduga terjadinya suatu Malignan

hyperthermia.

a. Bagaimana mekanisme terjadinya Malignan hyperthermia?

b. Sebutkan factor pemicu dari Malignan hyperthermia?

c. Bagaimana penatalaksanaan dari Malignan hyperthermia?

d. Sebutkan sign and symptom dari Malignan hyperthermia?

6. Hasil Laboratorium darah cito:

Base deficit> 8 mEq/L, pH<7.25, konsentrasi creatine kinase serum >

20,000/L units, cola-colored urine, excess myoglobin in urine or serum,

plasma [K+] > 6 mEq/L

a. Bagaimana intrpretasi dari hasil laboratorium darah? Jelaskan?

LEARNING ISSUE

1. SUCCINYLCHOLINE

2. HALOTHANE

3. MALIGNAN HYPERTHERMI

4. APENDIKTOMI

5. PEMERIKSAAN LAB

6. ANASTESI UMUM