Skenario 1 Blok 13

64
Skenario 1 blok 13 Kelompok 13

Transcript of Skenario 1 Blok 13

Page 1: Skenario 1 Blok 13

Skenario 1 blok 13

Kelompok 13

Page 2: Skenario 1 Blok 13

ANATOMI

Page 3: Skenario 1 Blok 13
Page 4: Skenario 1 Blok 13

4

Gaster (lambung)

• Terletak di daerah epigastrik dan sebagian di sebelah kiri hipokondrik dan umbilikal.

• Bagian atas disebut fundus dan bagian bawah disebut antrum pilorik.

• Berhubungan dengan esofagus melalui spinkter kardia dan duodenum melalui spinkter pilorik.

Page 5: Skenario 1 Blok 13

ANATOMI GASTER

Page 6: Skenario 1 Blok 13

ANATOMI GASTER

Page 7: Skenario 1 Blok 13

ANATOMI GASTER

Page 8: Skenario 1 Blok 13

8

Page 9: Skenario 1 Blok 13

9

Kelenjar Pada Lambung

• Glandula cardiacae Menghasilkan mukus

• Glandula gastricae Menghasilkan pepsin dan asam lambung (HCl)

• Glandula pyloricaeMenghasilkan hormon

Page 10: Skenario 1 Blok 13

ANATOMI GASTER

Page 11: Skenario 1 Blok 13

EMBRIOLOGI

Page 12: Skenario 1 Blok 13

HISTOLOGI

Page 13: Skenario 1 Blok 13

Gaster

Page 14: Skenario 1 Blok 13

Cardia

Page 15: Skenario 1 Blok 13

Fundus

Page 16: Skenario 1 Blok 13

Fundus

Page 17: Skenario 1 Blok 13

Pilorus

Page 18: Skenario 1 Blok 13
Page 19: Skenario 1 Blok 13
Page 20: Skenario 1 Blok 13

FISIOLOGI

Page 21: Skenario 1 Blok 13
Page 22: Skenario 1 Blok 13

Fungsi: memindahkan nutrien, air, dan elektrolit dari makanan ke dalam lingkungan internal tubuh.

4 proses pencernaan dasar:1. Motilitas:

a. Gerakan mendorong (propulsif)b. Gerakan mencampur

2. Sekresi:a. Airb. Elektrolitc. Konstituen organik spesifik

Page 23: Skenario 1 Blok 13

3. PencernaanPenguraian biokimiawi struktur kompleks makanan.

4. PenyerapanUnit makanan diserap bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit dipindahkan dari lumen saluran cerna ke dalam darah/ limfe

Page 24: Skenario 1 Blok 13

1. Saluran cernaSuatu tabung/ selang yang berjalan di bagian tengah tubuh- mulut - lambung - anus- faring - usus halus-esofagus - usus besar

2. Organ pencernaan tambahan– Kelenjar saliva– Pankreas eksokrin– Sistem empedu hati

kandung empedu

Sistem pencernaan dibentuk oleh saluran cerna dan organ pencernaan tambahan

Page 25: Skenario 1 Blok 13

4 faktor yang berperan dalam fungsi sistem pencernaan:

1. Fungsi otonom otot polos Sama seperti pada jantung tapi lebih lambat Jenis utama aktivitas listrik spontan pada otot polos

pencernaan potensial gelombang lambat atau BER (Basic Electrical Rhythm)

Sel interstisium Cajal pemicu aktivitas gelombang lambat siklik

Untuk berkontraksi harus mencapai potensial ambang, dipengaruhi oleh:

Faktor mekanis Saraf Hormon

Page 26: Skenario 1 Blok 13

Sistem saraf enterik

2. Pleksus saraf intrinsik 2 anyaman utama serat saraf:

Pleksus submukosa Pleksus mienterikus

Terdapat 2 sifat: Eksitatorik (asetilkolin)

Inhibitorik (nitrat oksida dan vasoaktive intestinal peptide)

Mengkoordinasi aktivitas lokal dan dipengaruhi sistem saraf ekstrinsik.

Page 27: Skenario 1 Blok 13

3. Saraf ekstrinsik Persarafan simpatis

Menghambat kontraksi dan sekresi saluran cerna Mensekresikan epinefrin dan norepinefrin

Persarafan parasimpatis Asal rangsangan: saraf vagus Meningkatkan motilitas otot polos dan mendorong

sekresi enzim dan hormon pencernaan

Page 28: Skenario 1 Blok 13

4. Hormon pencernaan Produk dari kelenjar endokrin Dibawa oleh darah ke bagian lain saluran cerna Banyak yang dihasilkan oleh neuron di otak,

bekerja sebagai neurotransmiter dan neuromodulator

Page 29: Skenario 1 Blok 13

Pengaktifan reseptor 3 jenis reseptor sensorik:

Kemoreseptor Mekanoreseptor Osmoreseptor

Pengaktifan reseptor menimbulkan 2 jenis refleks saraf: Refleks pendek Refleks panjang

Page 30: Skenario 1 Blok 13

MULUT

Terdapat 2 proses: Mekanik: Mastikasi ( memotong, merobek, menggiling) makanan Kimiawi: Pencampuran makanan dengan enzim Saliva

Protein saliva yang terpenting: Amilase polisakarida-maltosa (disakarida) Mukus mempermudah proses menelan dan

menghasilkan pelumas Lisozim melisiskan bakteri

Page 31: Skenario 1 Blok 13

FARING DAN ESOFAGUS

Motilitas yg berkaitan: menelan Mekanisme menelan:

Bolus ---> didorong menuju faring ---> reseptor tekanan faring terangsang ---> pusat menelan terangsang ---> otot-otot menelan aktif

Menelan dibagi menjadi 2 tahap:1) Tahap orofaring2) Tahap esofagus

Page 32: Skenario 1 Blok 13

1) Tahap orofaring: Pemindahan bolus dari mulut-faring-esofagus. Agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan:

1) Kontraksi otot-otot laring mendekatkan kedua pita suara ---> glotis menutup

2) Bolus mendorong epiglotis ke belakang menutupi glotis.

Page 33: Skenario 1 Blok 13

2) Tahap esofagus Memindahkan makanan dari faring ke lambung Dibantu oleh gerakan peristaltik dan mukus Kedua ujung esofagus dijaga oleh sfingter:

a. Sfingter faringoesofagus

Pintu masuk esofagus yang menutup ketika bernapasb. Sfingter gastroesofagus

Mencegah refluks isi lambung

Page 34: Skenario 1 Blok 13

LAMBUNG

3 fungsi lambung:1. Menyimpan makanan2. Mengeluarkan asam lambung (HCL) dan

enzim pencernaan protein3. Mencampur makanan dan menghasilkan

kimus

Page 35: Skenario 1 Blok 13

4 aspek motilitas lambung:1. Pengisian2. Penyimpanan3. Pencampuran4. Pengosongan

Page 36: Skenario 1 Blok 13

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju pengosongan lambung

Tabel 16-2Faktor yang mengatur motilitas dan pengosongan lambung

Faktor Efek pada motilitas dan pengosongan lambung

Di Dalam Lambung

Volume kimus Peningkatan volume merangsang motilitas dan pengosongan

Derajat fluiditas (keenceran) Peningkatan fluiditas mempercepat pengosongan

Di Dalam Duodenum

Adanya lemak, asam, hipertonisitas, atau peregangan

Mengahambat motilitas dan pengosongan lambung lebih lanjut sampai duodenum mengatasi faktor-faktor yang ada

Di Luar Sistem Pencernaan

Emosi Merangsang atau menghambat motilitas dan pengosongan

Nyeri hebat Menghambat motilitas dan pengosongan

Page 37: Skenario 1 Blok 13

Mekanisme sekresi H+ dan Cl-

Page 38: Skenario 1 Blok 13

Fungsi HCL:1. Mengaktifkan prekursor enzim pepsinogen menjadi

enzim aktif, pepsin, dan membentuk medium asam yang optimal bagi aktivitas pepsin

2. Membantu memecah jaringan ikat dan serat otot, mengurangi ukuran partikel makanan

3. Menyebabkan denaturasi protein4. Bersama lisozim saliva, mematikan sebagian besar

mikroorganisme

Page 39: Skenario 1 Blok 13

Pengaktifan Pepsinogen

• Pepsinogen diproduksi oleh chief cell• Disimpan dalam granula zimogen di

sitoplasma chief cell• Proses otokatalisis: bentuk aktif suatu enzim

yang mengaktifkan molekul enzim yang sama

Page 40: Skenario 1 Blok 13

Gambar 16-10 Mekanisme pengaktifan pepsinogen (Sherwood hal. 662)

Page 41: Skenario 1 Blok 13

Mukus

• Fungsi mukus: • sawar protektif• Besifat pelumas ---> melindungi mukosa

lambung• Membantu mencegah dinding lambung

mencerna diri sendiri• Karena bersifat basa, mukus membantu

melindungi lambung dari cedera asam

Page 42: Skenario 1 Blok 13
Page 43: Skenario 1 Blok 13

Faktor regulatorik

a. Sel G ---> hormon gastrinb. Enterochromaffin- like cell (ECL cell) ---> histaminc. Sel D ---> somatostatin

d. Asetilkolin (Ach) ---> neurotransmiter dari pleksus saraf intrinsik

Bersama asetilkolin (Ach) mengontrol getah pencernaan lambung

Page 44: Skenario 1 Blok 13

Kontrol sekresi lambung

1. Fase sefalik 3. Fase intestinal2. Fase lambung (gastrik)

Page 45: Skenario 1 Blok 13

4. Usus halus-Duodenum, Jejenum, Ileum-Tempat sebagian besar pencernaan & penyerapan berlangsung-motilitas,sekresi,pencernaan,penyerapan-pencernaan diusus halus dilakukan oleh enzim pankreas-terdapat brush bordeentr : erokinase, disakaridase, aminopeptidase

5. Usus Besar-Colon,sekum,apendiks,dan rektum-menyerap garam dan air, mengubah isi lumen menjadi feses

6. Anus

Page 46: Skenario 1 Blok 13

• Gastrin penelanan makanan• Kolesistokinin pemecahan produk lemak,

as.lemak, monogliserida • Sekretin getah as.lambung• Peptida karbohidrat• Motilin meningkatkan motilitas

gastrointestinal

Page 47: Skenario 1 Blok 13

jenis gerakan fungsional pada traktus gastrointestinal

• Gerakan propulsif-peristaltik• Gerakan mencampur

Page 48: Skenario 1 Blok 13
Page 49: Skenario 1 Blok 13

Sistem saraf GIT

• Sistem persarafan GIT disebut sistem saraf enterik

• Sistem saraf simpatis dan parasimpatis juga berperan

• Terletak di seluruh sistem pencernaan• Terdiri atas 2 pleksus :– Pleksus mienterikus / pleksus auerbach– Pleksus submucosa / pleksus meissner

Page 50: Skenario 1 Blok 13
Page 51: Skenario 1 Blok 13

Pleksus mienterikus• Satu pleksus bagian luar yang terletak di antara

lapisan otot longitudinal dan sirkular• Peran : pengaturan aktivitas otot di sepanjang usus• Efek utama :– Peningkatan kontraksi tonus dinding usus– Peningkatan intensitas kontraksi ritmis– Peningkatan kecepatan irama kontraksi– Peningkatan kecepatan konduksi gelobang eksitatoris di

sepanjang dinding usus, menyebabkan pergerakan peristaltik usus yang lebih cepat

Page 52: Skenario 1 Blok 13

Pleksus submucosa

• Satu pleksus bagian dalam yang terletak di bagian submucosa

• Peran : pengaturan fungsi di dalam dinding dalam dari tiap bagian kecil segmen usus

• Efek :– Membantu mengatur sekresi intestinal lokal,

absorbsi lokal, dan kontraksi otot submucosa lokal

Page 53: Skenario 1 Blok 13

Sistem saraf otonom• Persarafan parasimpatis :– Divisi kranial: hampir seluruh saraf vagus

( esofagus, lambung, pankreas, sedikit usus, separuh bagian pertama usus besar )

– Divisi sakral : dari segmen sakral kedua, ketiga dan keempat dari medula spinalis serta berjalan melaui saraf pelvis ( sigmoid, rektum, anus )

• Neuron postganglionik terletak terutama di pleksus mienterikus dan pleksus submucosa

• Peran : menimbulkan peningkatan umum aktifitas sistem saraf enterik

Page 54: Skenario 1 Blok 13

• Persarafan simpatis : berasal dari medula spinalis antara segmen T-5 dan L-2

• Neuron simpatis preganglionik yang mempersarafi usus, sesudah meninggalkan medula, memasuki rantai simpatis yang terletak di sisi kolumna spinalis dan ke arak ganglion mesenterika

• Neuron simpatis postganglionik menyebar keseluruh bagian usus

• Peran : menghambat aktifitas GIT, dan menimbulkan efek berlawanan dari parasimpatis

• Cara kerja :– Kecil : Pengaruh langsung sekresi norepinefrin mell otot polos

usus– Besar : Pengaruh inhibisi dari norepinefrin mell sistem saraf

enterik

Page 55: Skenario 1 Blok 13

Jenis – jenis neurotransmitter oleh neuron enterik

• Asetilkolin ( merangsang aktifitas )

• Norepinefrin ( menghambat aktifitas )

• Adenosin trifosfat• Serotonin• Dopamin• Kolesistokinin

• Substansi P• Polipeptida intestinal

vasoaktif• Somatostatin• Leu-enkefalin• Metenkefalin• Bombesin

Page 56: Skenario 1 Blok 13

Saraf sensorik aferen

• Serabut saraf sensoris aferen berasal dari sistem saraf enterik dan akar dorsal ganglia medula spinalis.

• Saraf sensorik aferen – medula otak – refleks vagal - GIT

• Rangsangan:– Iritasi mucosa usus– Perengangan usus yang berlebihan– Adanya zat kimia yang spesifik dalam usus

Page 57: Skenario 1 Blok 13

Pengontrolan saraf terhadap aliran darah GIT

• Parasimpatis : meningkatkan aliran darah setempat juga meningkatkan seksresi kelenjar pada lambung dan kolon bagian bawah

• Simpatis : memberi efek langsung thp GIT untuk menimbulkan vasokonstriksi yg kuat pada arteriol dengan penurunan aliran darah yang besar

Page 58: Skenario 1 Blok 13

Refleks – refleks GIT1. Refleks yang seluruhnya terintegrasi di dalam sistem saraf

enterik dinding usus– Mengatur sekresi GIT, peristaltik, kontaksi mencampur, efek

penghambatan lokal

2. Refleks dari usus ke ganglia simpatis prevertebra dan kemudian kembali ke GIT– Mengirim sinyal jarak jauh ke daerah GIT lain

( refleks gastrokolik, enterogastrik, kolonoileal )

3. Refleks dari usus ke medula spinalis dan kemudian kembali ke GIT– Refleks Lambung: atur aktifitas motorik dan sektretorik lambung– Refleks nyeri yg menimbulkan hambatan umum pada GIT– Refleks defekasi : menimbulksn kontraksi yg kuat pd kolon,

rektum dan abdomen

Page 59: Skenario 1 Blok 13

Pengaturan fungsi Gastrointestinal• Long reflexes ( CNS ) : refleks digestif yg terintegrasi

oleh CNS darimanapun asalnya– Cephalic reflexes : reflek yg berasal dari luar sistem

digestiva termasuk feedforward dan emosi yang berasal dari otak

• Short reflexes ( ENS ) : reflek digestif yg terintegrasi oleh ENS ( motilitas, sekresi, pertumbuhan )

• Reflexes involving GI peptides : peptida yg berfungsi sebagai hormon atau sinyal parakrin

Page 60: Skenario 1 Blok 13
Page 61: Skenario 1 Blok 13

Rangsangan otonom dari sekresi

• Parasimpatis : meningkatkan laju kecepatan sekresi kelenjar pencernaan sedang – besar– Di persarafi oleh glosofaringeus dan vagus parasimpatis,

saraf parasimpatis pelvis– Co: kelenjar saliva, esofagus, gastrik, pankreas, brunner

bag distal usus besar

• Simpatis : sedikit meningkatkan laju sekresi kelenjar pencernaan dan konstriksi pembuluh darah yang menyuplai kelenjar

Page 62: Skenario 1 Blok 13

Sekresi asam

Page 63: Skenario 1 Blok 13
Page 64: Skenario 1 Blok 13