Skenario 3 pucat 7b

21
KELOMPOK 7B BLOK HEMATOLOGI FK UMI

Transcript of Skenario 3 pucat 7b

Page 1: Skenario 3 pucat 7b

KELOMPOK 7B

BLOK HEMATOLOGI

FK UMI

Page 2: Skenario 3 pucat 7b

1. Asni Haerunnisa 1102110004

2. Eka S Nur Rahman 1102110005

3. Husnul Khatimah 1102110006

4. Emelda Sugiarti 1102110037

5. Fakhrun Nisa 1102110038

6. Muh. Unggul R 1102110052

7. Amalia Hendar Pangestuti 1102110065

8. Syukron Makmur 1102110066

9. Hajerawati Suheri 1102110067

10. Herson 1102110131

11. Ainil Maksura 1102110132

12. Nurhasanah Wahab 1102110133

13. Atikah 1102110148

Page 3: Skenario 3 pucat 7b

Seorang wanita 51 tahun MRS dengan keluhan

nyeri tulang belakang serta paha sebelah kanan.

Nyeri terus menerus dan bertambah keras, lemah

badan, sering pusing, jantung berdebar dan

demam. Mulai 1 minggu terakhir kalau bangun

tidur muka bengkak. Penderita sudah sering ke

dokter dengan keluhan yang sama dan sudah

minum obat anti nyeri tapi tidak ada perubahan.

Page 4: Skenario 3 pucat 7b

Wanita 51 tahun

Nyeri tulang belakang serta paha kanan

Nyeri terus menerus dan bertambah keras, lemah badan, sering pusing, jantung berdebar dan demam

Mulai 1 minggu terakhir kalau bangun tidur muka bengkak

Sudah sering ke dokter dengan keluhan yang sama

Sudah minum obat anti nyeri tapi tidak ada perubahan

Page 5: Skenario 3 pucat 7b

1. Jelaskan proses hematopoeisis!

2. Jelaskan tentang anemia!

3. Jelaskan patomekanisme dari gejala yang ada pada skenario!

4. Jelaskan hubungan antar gejala yang ada!

5. Mengapa obat anti nyeri yang diberikan tidak memberikan perubahan pada pasien?

6. Bagaimana langkah-langkah diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut!

7. Jelaskan diagnosis banding yang berkaitan dengan skenario di atas!

Page 6: Skenario 3 pucat 7b
Page 7: Skenario 3 pucat 7b
Page 8: Skenario 3 pucat 7b

STEM CELLS

PRONORMOBLAST

BASOPHILIC NORMOBLAST

POLYCHROMATOPHILIC NORMOBLAST

ORTHOCHROMATOPHILIC NORMOBLAST

RETICULOCYTE

MATURE RED CELL

MYELOBLAST

PROMYELOCYTE

MYELOCYTE

METAMYELOCYTE

BAND FORM

MATURE PMN GRANULOCYTE

Page 9: Skenario 3 pucat 7b

Keadaan klinis yg ditandai oleh penurunan Hb, hematokrit, juml

eritrosit.

A. Berdasarkan morfologi anemia

a. Anemia Normositik

b. Anemia Mikrositik

c. Anemia Makrositik

B. Berdasarkan etiologi anemia

Kehilangan darah (blood-loss)

Penurunan produksi eritrosit

Meningkatnya destruksi eritrosit

Page 10: Skenario 3 pucat 7b

DESTRUKSI TULANG

OSTEOLITIS / TERBENTUK

LESI-LESI LITIK

IL-1β, TNF-α

OAF

NYERI TULANG (VERTEBRA, TIBIA,FIBULA)

ANEMIA

PUSING

LEMAH BADAN

ERITROSIT DAN HB KURANG

ENERGI MENURUN

METABOLISME MENURUN

HIPOKSIA OTAK

OKSIGEN

Page 11: Skenario 3 pucat 7b

METABOLISME MENURUN,

HIPOKSIA SEL

OKSIGEN

REFLEKS BARORESEPTOR

DAN VASOMOTOR

PALPITASI

PERTAHANAN TUBUH MENURUN

DEMAM

SET POINT THERMOSTAT

DI HIPOTHALAMUS

PGE2

ASAM ARAKIDONAT

MENGELUARKAN SITOKIN IL1

INFEKSIANTIGEN

MUDAH MASUK

SEL DARAH PUTIH KURANG(NETROPENIA)

DESTRUKSI TULANG

HIPERKALSEMIA

GANGGUAN FILTRASI

GLOMERULUS

HIPOALBUMINEMIA

PROTEINURIA

RETENSI Na DAN AIR

OEDEMA

Page 12: Skenario 3 pucat 7b

DESTRUKSI TULANG

TROMBOSITOPENIA

NEUTROPENIAANEMIA

SUPRESI HEMATOPOIESISHIPERKALSEMIA

RENAL BLOOD FLOW

MENURUN

VASODILATASI

VISKOSITAS MENURUN

GANGGUAN FILTRASI

GLOMERULUS

HIPOALBUMINEMIA

PROTEINURIA

SISTEM RAA

RETENSI Na DAN AIR

OEDEMA

Page 13: Skenario 3 pucat 7b

1. Penurunan fungsi ginjal

2. Penurunan metabolisme beberapa obat

3. Berkurangnya kadar albumin plasma sehingga

dapat meningkatkan kadar obat bebas

4. Berkurangnya absorpsi aktif

5. Pengobatan tak secara kausal

5. Mengapa obat anti nyeri yang diberikan tidak

memberikan perubahan baik pada pasien?

Page 14: Skenario 3 pucat 7b

1. Anamnesis

2. Pemeriksaan Fisik

3. Pemeriksaan Laboratorium

- Tes penyaring: Kadar hemoglobin, Indeks eritrosit (MCV, MCH, dan MCHC), hapusan darah Tepi

- Pemeriksaan sumsum tulang (aspirasi SST)

- Pemeriksaan indikasi khusus

4. Pemeriksaan penunjang lain

1. Biopsi kelenjar yang dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi

2. Radiologi: torak, bone survey, USG, skening, limfangiografi

3. Pemeriksaan sitogenik

4. Pemeriksaan biologi molekuler (PCR = polymerase chain reaction, FISH = fluorescence in situ hybridization, dan lain-lain).

Page 15: Skenario 3 pucat 7b

1. ANEMIA MEGALOBLASTIK

2. ANEMIA AKIBAT PENYAKIT KRONIK

Page 16: Skenario 3 pucat 7b

definisi etiologi patogenesis Gambr. klinik diagnosis terapi

anemia yang khas ditandai oleh adanya

selmegalo-blast dalam sumsum tulang

1. Anemiapernisiosa

2. Diet kurangvitamin B12

(vegetarian)

3. Gastrektomi

Def.vit.B12

sintesis DNA tergangggumaturasi inti sellambat selmembesarpembelahansel lambatmalfungsi selmegaloblast

hemolisisintramedular

1. Anemialambatdanprogresif

2. Gejalaneuropati

3. Buffy tongue

4. Kadangikterusringan

1. Pansitopenia

2. Eritrosit: makrositik(MCV 110-125 fl)

3. Kadar B

12 : < 100 pg/mg

1. Terapi gizidengan diet vitamin B12

2. Hidroxycobalamineintramusculare

Page 17: Skenario 3 pucat 7b

Infeksikronik

Tuberculosis paru

Infeksijamurkronik

Bronkhiektasis

Penyakitradang

panggulkronik

Osteomielitiskronik

Infeksisaluran

kemih kronik

Colitis kronik

Page 18: Skenario 3 pucat 7b

Inflamasi kronik

Arthritis rematoid

Lupus eritematosus sistemik

Inflammatory bowel disease

Sarkoidosis

Penyakitkolagen

lain

• Karsinoma : Ginjal, hati, kolon, pancreas, uterus, dll.

• Limfomamaligna : LimfomaHodgkin dan limfomanon-hodgkin

N

E

O

P

L

A

S

M

A

G

A

N

A

S

Page 19: Skenario 3 pucat 7b

Gangguan pelepasan besi dari RES (sel makrofag) ke plasma

Pemendekan masa hidup eritrosit

Pembentukan eritropoetin tidak adekuat

Respon sumsum tulangterhadap eritropoetin takadekuat

Manifestasi sesuai penyakit kronik;

Anemia ringan sampai sedang,

hemoglobin jarang <8 gr/dl;

Sumsum tulang dengan biru prusia,

besi sumsum tulang normal atau

meningkat dengan butir-butir

hemosiderin yang kasar.

Reseptor transferin normal;

Feritin serum normal atau

meningkat;

Protoporfirin eritrosit meningkat;

Anemia bersifat normositik atau

mikrositer ringan (MCV 75-90 fl);

Besi transferin sedikit menurun

Page 20: Skenario 3 pucat 7b

Jika penyakit dasar dapat diobati dengan baik, anemia akansembuh dengan sendirinya.

Anemia tidak memberi respons pada pemberian besi, asamfolat, atau vitamin B12.

Transfusi jarang diperlukan karena derajat anemia ringan.

Sekarang pemberian eritropoetin terbukti dapat menaikkanhemoglobin, tetapi harus diberikan terus-menerus.

Jika anemia akibat penyakit kronik disertai defisiensi besi, pemberian preparat besi akan meningkatkan hemoglobin, tetapi kenaikan akan berhenti setelah hemoglobin mencapaikadar 9-10 gr/dl.

Page 21: Skenario 3 pucat 7b

Prof. Dr. I Made Bakta “Hematologi klinik ringkas” hal. 18-20

Pettit, J.E, dkk. 2005. KapitaSelektaHematologi Edisi 4. Jakarta. EGC.

Hadi, Isman. 2006. A Compilation of Pathogenesis & Pathophysiology. Kelantan: Hospital Universiti Sains Malaysia.

Setiabudi R. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: UI. 2004.