Skenario 3 pucat 7b
-
Upload
ai-coryde -
Category
Health & Medicine
-
view
241 -
download
5
Transcript of Skenario 3 pucat 7b
KELOMPOK 7B
BLOK HEMATOLOGI
FK UMI
1. Asni Haerunnisa 1102110004
2. Eka S Nur Rahman 1102110005
3. Husnul Khatimah 1102110006
4. Emelda Sugiarti 1102110037
5. Fakhrun Nisa 1102110038
6. Muh. Unggul R 1102110052
7. Amalia Hendar Pangestuti 1102110065
8. Syukron Makmur 1102110066
9. Hajerawati Suheri 1102110067
10. Herson 1102110131
11. Ainil Maksura 1102110132
12. Nurhasanah Wahab 1102110133
13. Atikah 1102110148
Seorang wanita 51 tahun MRS dengan keluhan
nyeri tulang belakang serta paha sebelah kanan.
Nyeri terus menerus dan bertambah keras, lemah
badan, sering pusing, jantung berdebar dan
demam. Mulai 1 minggu terakhir kalau bangun
tidur muka bengkak. Penderita sudah sering ke
dokter dengan keluhan yang sama dan sudah
minum obat anti nyeri tapi tidak ada perubahan.
Wanita 51 tahun
Nyeri tulang belakang serta paha kanan
Nyeri terus menerus dan bertambah keras, lemah badan, sering pusing, jantung berdebar dan demam
Mulai 1 minggu terakhir kalau bangun tidur muka bengkak
Sudah sering ke dokter dengan keluhan yang sama
Sudah minum obat anti nyeri tapi tidak ada perubahan
1. Jelaskan proses hematopoeisis!
2. Jelaskan tentang anemia!
3. Jelaskan patomekanisme dari gejala yang ada pada skenario!
4. Jelaskan hubungan antar gejala yang ada!
5. Mengapa obat anti nyeri yang diberikan tidak memberikan perubahan pada pasien?
6. Bagaimana langkah-langkah diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut!
7. Jelaskan diagnosis banding yang berkaitan dengan skenario di atas!
STEM CELLS
PRONORMOBLAST
BASOPHILIC NORMOBLAST
POLYCHROMATOPHILIC NORMOBLAST
ORTHOCHROMATOPHILIC NORMOBLAST
RETICULOCYTE
MATURE RED CELL
MYELOBLAST
PROMYELOCYTE
MYELOCYTE
METAMYELOCYTE
BAND FORM
MATURE PMN GRANULOCYTE
Keadaan klinis yg ditandai oleh penurunan Hb, hematokrit, juml
eritrosit.
A. Berdasarkan morfologi anemia
a. Anemia Normositik
b. Anemia Mikrositik
c. Anemia Makrositik
B. Berdasarkan etiologi anemia
Kehilangan darah (blood-loss)
Penurunan produksi eritrosit
Meningkatnya destruksi eritrosit
DESTRUKSI TULANG
OSTEOLITIS / TERBENTUK
LESI-LESI LITIK
IL-1β, TNF-α
OAF
NYERI TULANG (VERTEBRA, TIBIA,FIBULA)
ANEMIA
PUSING
LEMAH BADAN
ERITROSIT DAN HB KURANG
ENERGI MENURUN
METABOLISME MENURUN
HIPOKSIA OTAK
OKSIGEN
METABOLISME MENURUN,
HIPOKSIA SEL
OKSIGEN
REFLEKS BARORESEPTOR
DAN VASOMOTOR
PALPITASI
PERTAHANAN TUBUH MENURUN
DEMAM
SET POINT THERMOSTAT
DI HIPOTHALAMUS
PGE2
ASAM ARAKIDONAT
MENGELUARKAN SITOKIN IL1
INFEKSIANTIGEN
MUDAH MASUK
SEL DARAH PUTIH KURANG(NETROPENIA)
DESTRUKSI TULANG
HIPERKALSEMIA
GANGGUAN FILTRASI
GLOMERULUS
HIPOALBUMINEMIA
PROTEINURIA
RETENSI Na DAN AIR
OEDEMA
DESTRUKSI TULANG
TROMBOSITOPENIA
NEUTROPENIAANEMIA
SUPRESI HEMATOPOIESISHIPERKALSEMIA
RENAL BLOOD FLOW
MENURUN
VASODILATASI
VISKOSITAS MENURUN
GANGGUAN FILTRASI
GLOMERULUS
HIPOALBUMINEMIA
PROTEINURIA
SISTEM RAA
RETENSI Na DAN AIR
OEDEMA
1. Penurunan fungsi ginjal
2. Penurunan metabolisme beberapa obat
3. Berkurangnya kadar albumin plasma sehingga
dapat meningkatkan kadar obat bebas
4. Berkurangnya absorpsi aktif
5. Pengobatan tak secara kausal
5. Mengapa obat anti nyeri yang diberikan tidak
memberikan perubahan baik pada pasien?
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Laboratorium
- Tes penyaring: Kadar hemoglobin, Indeks eritrosit (MCV, MCH, dan MCHC), hapusan darah Tepi
- Pemeriksaan sumsum tulang (aspirasi SST)
- Pemeriksaan indikasi khusus
4. Pemeriksaan penunjang lain
1. Biopsi kelenjar yang dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi
2. Radiologi: torak, bone survey, USG, skening, limfangiografi
3. Pemeriksaan sitogenik
4. Pemeriksaan biologi molekuler (PCR = polymerase chain reaction, FISH = fluorescence in situ hybridization, dan lain-lain).
1. ANEMIA MEGALOBLASTIK
2. ANEMIA AKIBAT PENYAKIT KRONIK
definisi etiologi patogenesis Gambr. klinik diagnosis terapi
anemia yang khas ditandai oleh adanya
selmegalo-blast dalam sumsum tulang
1. Anemiapernisiosa
2. Diet kurangvitamin B12
(vegetarian)
3. Gastrektomi
Def.vit.B12
sintesis DNA tergangggumaturasi inti sellambat selmembesarpembelahansel lambatmalfungsi selmegaloblast
hemolisisintramedular
1. Anemialambatdanprogresif
2. Gejalaneuropati
3. Buffy tongue
4. Kadangikterusringan
1. Pansitopenia
2. Eritrosit: makrositik(MCV 110-125 fl)
3. Kadar B
12 : < 100 pg/mg
1. Terapi gizidengan diet vitamin B12
2. Hidroxycobalamineintramusculare
Infeksikronik
Tuberculosis paru
Infeksijamurkronik
Bronkhiektasis
Penyakitradang
panggulkronik
Osteomielitiskronik
Infeksisaluran
kemih kronik
Colitis kronik
Inflamasi kronik
Arthritis rematoid
Lupus eritematosus sistemik
Inflammatory bowel disease
Sarkoidosis
Penyakitkolagen
lain
• Karsinoma : Ginjal, hati, kolon, pancreas, uterus, dll.
• Limfomamaligna : LimfomaHodgkin dan limfomanon-hodgkin
N
E
O
P
L
A
S
M
A
G
A
N
A
S
Gangguan pelepasan besi dari RES (sel makrofag) ke plasma
Pemendekan masa hidup eritrosit
Pembentukan eritropoetin tidak adekuat
Respon sumsum tulangterhadap eritropoetin takadekuat
Manifestasi sesuai penyakit kronik;
Anemia ringan sampai sedang,
hemoglobin jarang <8 gr/dl;
Sumsum tulang dengan biru prusia,
besi sumsum tulang normal atau
meningkat dengan butir-butir
hemosiderin yang kasar.
Reseptor transferin normal;
Feritin serum normal atau
meningkat;
Protoporfirin eritrosit meningkat;
Anemia bersifat normositik atau
mikrositer ringan (MCV 75-90 fl);
Besi transferin sedikit menurun
Jika penyakit dasar dapat diobati dengan baik, anemia akansembuh dengan sendirinya.
Anemia tidak memberi respons pada pemberian besi, asamfolat, atau vitamin B12.
Transfusi jarang diperlukan karena derajat anemia ringan.
Sekarang pemberian eritropoetin terbukti dapat menaikkanhemoglobin, tetapi harus diberikan terus-menerus.
Jika anemia akibat penyakit kronik disertai defisiensi besi, pemberian preparat besi akan meningkatkan hemoglobin, tetapi kenaikan akan berhenti setelah hemoglobin mencapaikadar 9-10 gr/dl.
Prof. Dr. I Made Bakta “Hematologi klinik ringkas” hal. 18-20
Pettit, J.E, dkk. 2005. KapitaSelektaHematologi Edisi 4. Jakarta. EGC.
Hadi, Isman. 2006. A Compilation of Pathogenesis & Pathophysiology. Kelantan: Hospital Universiti Sains Malaysia.
Setiabudi R. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: UI. 2004.