7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

32
PENGUKURAN (ASESMEN) PSIKOLOGIS Pengukuran psikologis mengandung unsur evaluasi ttg status psikologis org utk : diagnosis, menentukan kapasitas mental, memprediksi kesesuaian orang bagi pekerjaan atau menentukan apakah orang secara mental dpt dituntut

description

7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Transcript of 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Page 1: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

PENGUKURAN (ASESMEN)PSIKOLOGIS

Pengukuran psikologis mengandung unsur evaluasi ttg status psikologis org utk : diagnosis, menentukan kapasitas mental, memprediksi kesesuaian orang bagi pekerjaan atau menentukan apakah orang secara mental dpt dituntut

Page 2: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Beberapa alat pengukuran

I. Wawancara / interviewsII. Pemeriksaan status mentalIII. Tes inteligensiIV. Tes kepribadian (projective or inventory) dan

diagnostikV. Pengukuran behavioral (clinical observation)VI. Pengukuran fisiologis, psikofisiologis, fisik dan

neuropsikologis

Page 3: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

I. Wawancara....

Wawancara klinis, utk mengerti klien dan sifat masalah klien skrg, riwayat lampau dan aspirasi yg akan dtg

Dilakukan berhadap-hadapan, pertanyaan dpt dibuat pd wkt klien menunjukkan situasi khusus atau dibuat sebelumnya

Wawancara dpt direkam, dicatat, ditulis kemudian

Page 4: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Macam wawancara : Fleksibel dan terstandarisasi

1. Wawancara fleksibel : pertanyaan terbuka, bertujuan utk menentukan alasan klien diberi perlakuan, simtom, status kesehatan, latar belakang keluarga, riwayat hidup Isi pertanyaan tergantung situasi atau masalah

klien Penting utk mengetahui riwayat klien, dpt

mendapatkan secara kronologis kejadian-kejadian sebelumnya dgn kata-kata klien sendiri

Page 5: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Lanjutan.... Riwayat : riwayat pribadi dan riwayat keluarga Riwayat pribadi : hubungan dan kejadian penting di

dlm kehidupan klien, yg ditanyakan : performansi sekolah, hub dg teman, pekerjaan dan kesehatan

Riwayat keluarga : kejadian-kejadian penting dlm kehidupan keluarga dan riwayat keluarga dpt ditemukan apakah ada gangguan mental dlm keluarga atau tidak

2. Wawancara terstandarisasi : Pertanyaan yg terstruktur dg kata-kata dan urutan yg telah ditentukan, terutama digunakan utk riset

Page 6: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

II. Pemeriksaan Status Mental

Prosedur pengukuran berfungsinya klien dlm berbagai macam suasana.

Status mental mencakup :a.tingkah laku, b.orientasi, c.isi pikiran, d.gaya berfikir dan bahasa, e.afek dan suasana perasaan, f.pengalaman perseptual, g.perasaan mengenai diri sendiri, h.motivasi, i.inteligensi dan insight

Page 7: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

a. Tingkah Laku (Motorik)

Gerakan badan : dpt menunjukkan tanda-tanda apa yg secara emosional ada pd individu

Katatonik : gangguan motorik pd gangguan psikotik, penyebabnya bukan fisiologis

Kompulsif : suatu gerakan repetitif yg tampaknya bertujuan sbg respon thd dorongan yg tdk dpt dikontrol/krn aturan2 ritualistik

Page 8: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

b. Orientasi...

Kesadaran orang mengenai waktu, ruang/tempat, dan identitas.

Orang yg menderita gangguan tertentu mempunyai disorientasi dan tdk menyadari faktor-faktor dirinya dan lingkungannya

Page 9: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

c. Isi Pikiran Obsesi : pikiran dan bayangan repetitif yg

tdk dikehendaki yg masuk ke dlm kesadaran Kompulsif : tingkah laku repetitif yg

berhubungan dg adanya obsesi Delusi : kepercayaan yg tdk sesuai dg latar

belakang intelegensi dan kebudayaan klien

Page 10: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

d. Gaya Berfikir dan Bahasa

Bahasa penderita gangguan tertentu tidak logis dan tidak berhubungan

Gangguan pikiran dpt dilihat dari cara orang itu berfikir atau menggunakan bahasa

Flight of idea (loncat fikir), illogical thinking (pikiran tdk logis)

Page 11: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

e. Afek dan Suasana Perasaan

Afek atau ekspresi keluar emosi. Suatu emosi/ perasaan disebut afek jika dpt dilihat org lain

Afek dpt tdk sesuai atau datar : Afek tdk sesuai : ekspresi emosi tdk sesuai

dg konteks atau isi apa yg sedang dikatakan.Ex: berkata merasa sedih – ekspresi tertawa

Afek datar/tumpul : kekurangan ekspresi emosi : bicara monoton, muka yang tidak bergerak

Page 12: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Lanjutan...

Suasana perasaan : pengalaman emosi sso. Bagaimana suatu pengalaman dirasakan oleh seseorang, mencakup : depresi, kegembiraan, marah, cemas, dll. Apa yang dirasakan klien penting bagi diagnosis dan treatment

Suasana perasaan normal / eutmik adl suasana perasaan yg tdk terlalu gembira atau susah, tetapi ada variasi setiap hari dan secara relatif sesuai

Page 13: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Lanjutan...

Suasana perasan disforik : perasaan tidak senang seperti susah atau marah yg berlebihan

Suasana perasaan gembira : lebih gembira dari rata-rata Suasana perasaan euforik : kebahagiaan yg berlebihan dan

ada excitement

Page 14: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

f. Pengalaman Perseptual

Orang yg mempunyai gangguan psikologis sering mengalami gangguan persepsi

Halusinasi : persepsi salah/palsu yg tidak berhubungan dg rangsang objektif yg ada di lingkungan

Illusi : persepsi yg salah atas objek yg nyata normal, mengapa?

Page 15: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Lanjutan...

Macam halusinasi : Halusinasi auditori : berhubungan dg pendengaran Halusinasi visual : berhubungan dg penglihatan Halusinasi olfaktori : berhubungan dg bau Halusinasi gustatori : berhubungan dg pengecapan Halusinasi taktil : berhubungan dg rabaan

Page 16: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

g. Perasaan Diri

Ada perasaan antara badan yg aneh atau perasaan terpisahkan dr badannya

Depersonalisasi : perasaan bhw badannya tdk dihubungkan dg pikirannya, perasaan bhw dirinya tdk nyata

Body dismorphic disorder Kekacauan identitas : perasaan kekurangan

kejelasan mengenai dirinya, kebingungan ttg perannya di dunia sampai pikiran delusional : orang percaya bahwa dirinya di bawah kontrol orang atau kekuatan eksternal

Page 17: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

h. Motivasi

Motivasi sangat terganggu shg tugas kehidupan biasa tidak dpt dilakukan

Page 18: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

i. Inteligensi dan Insight

Intelegensi dan insight perlu diketahui utk diagnosis dan perlakuan

Page 19: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

III.Tes Inteligensi

Tes inteligensi : berguna bagi berbagai macam tujuan.

Peserta didik : untuk mendeteksi apakah perlu remedial atau tidak, untuk studi lanjut, informasi ttg kekurangan dan kelebihan kognitif yang berguna bagi perencanaan perlakuan

Karyawan : utk mengetahui kapasitas pekerjaan yang tepat

Profesi kesehatan : mengerti kapasitas kognitif

Page 20: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

IV.Tes Kepribadian dan Diagnostik

Inventori klinis : laporan dr MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)

Tes Proyektif : Rorschach, TAT/CAT

Page 21: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

V. Pengukuran Behavioral

Mencakup sejumlah tingkah laku objektif individu. Utk menemukan tingkah laku bermasalah dan memahami apa yg mempertahankan tingkah laku tsb dan mengembangkan intervensi yg sesuai utk mengubah tingkah laku

Page 22: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

3 cara pengukuran...

i. Laporan diri (self report), dilakukan melalui : Memonitor diri : klien membuat catatan

mengenai frekuensi tingkah laku, dg membuat catatan sudah bersifat teraputik

Checklist behavioral dan inventory behavioralEx : BDI (Beck Depression Inventory), klien menunjukkan terjadinya pikiran yg berhubungan dg depresi

Page 23: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Lanjutan...

ii. Wawancara behavioral : fokus pd tingkah laku yg mjd masalah, kejadian sblm tingkah laku (anteseden) dan kejadian yg mengikuti tingkah laku (konsekuensi) utk mengerti sifat yg tepat dr tingkah laku tsb dan bersama klien mencari tujuan-tujuan intervensi

Page 24: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Lanjutan...

iii. Observasi behavioral : mencatat frekuensi tingkah laku khusus dg faktor situasional

Sebelumnya diseleksi tingkah laku yg ditargetkan tingkah laku yg perlu diperhatikan

Dua macam observasi : Observasi in vivo : observasi dilakukan dlm konteks

tempat yg sebenarnya tingkah laku target terjadi Observasi analog : observasi di tempat yg didesain

khusus utk mengobservasi (melihat dari one way screen)

Page 25: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

VI.Pengukuran Fisiologis, Psikofisiologis, Fisik, dan Neuropsikologis

Neurometris : pengukuran dan analisis aktivitas otak Brain electrical activity mapping (BEAM) : kalau otak

menyimpang dpt dipakai utk menentukan masalah psikologis maupun medis

Pengukuran neurologis : Suatu proses mengumpulkan informasi ttg berfungsinya otak klien berdasar performasinya pada tes psikologis

Halstead Category Test, Tactual Performance Test, Rhythm Test, Speech Sounds Perception Test, The Finger Oscillation Task dipakai dengan WAIS-R dan MMPI

Page 26: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

PROSES DIAGNOSTIK

Pengertian keseluruhan ttg klien Langkah pertama : klinisi mendengarkan

kata atau ucapan klien yg dpt mjd kata kunci dr laporan klien

Langkah kedua : mendapatkan sejelas-jelasnya simtom-simtom klien. Memberikan pilihan2 yg berdasar pd riwayat dan simtom klien

Page 27: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Diagnosis Deferensial

Setelah diadakan diagnosis, diulang lagi apakah ada kemungkinan gangguan yg telah didiagnosis itu salah dg menanyakan simtom-simtom lain yg termasuk dlm gangguan lain

Page 28: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Formulasi Kasus

Merupakan analisis perkembangan klien dan faktor-faktor yg mungkin mempengaruhi status psikologis klien skrg. Ini memberi informasi deskriptif ttg riwayat personal klien, dan membantu klinisi merencanakan perlakuan yg sesuai dg simtom klien, pengalaman2 pasien yg unik dan potensinya utk berkembang

Page 29: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Merencanakan Perlakuan

Pengertian ttg masalah klien dijadikan dasar bagi pembuatan rencana perlakuan yg paling tepat bagi klien.

Dg kerjasama klien, klinisi membuat serentetan pilihan2 tujuan perlakuan.

Apa tritmen yg paling baik? Siapa yg akan menangani klien? Perlakuan apa yg akan dipakai? Perlakuan apa yg ada dan dpt dilakukan (pertimbangan biaya)? Orientasi teoritis apa yg paling cocok bagi kebutuhan klien? Dll

Page 30: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Tujuan Perlakuan

Ada 3 tujuan : penguasaan segera, tujuan jangka pendek, dan tujuan jangka panjang

1. Penguasaan segera : menangani kebutuhan yang paling menekan (obat anti kecemasan, masuk RSJ)

2. Tujuan jangka pendek : beberapa perubahan pd tingkah laku, pekerjaan atau emosi klien, blm mencakup restrukturisasi kembali kepribadian (rapport dan kerjasama)

Page 31: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Lanjutan...

3. Tujuan jangka panjang : mencakup perubahan kepribadian dan hubungan klien yg lebih fundamental dan berakar dlm (tujuan mengatasi masalah klien, dan mengembangkan strategi untuk menanggulangi kekambuhan)

Page 32: 7b. Pengukuran Psikologis (Assessment) - Copy

Tempat Perlakuan

Pertimbangan : Tingkat keparahan : adanya gejala bunuh diri,

berbahaya bagi orang lain, ada waham, dpt mengontrol diri ?

Problem fisik : disfungsi otak, gangguan makan ? Sistem support klien : orang di rumah yg dpt

membantu menghadapi penyebab gangguan ?