SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

27
Prissilma Tania 1102010 Skenario 2 Blok Kedkel LO 1 : Memahami dan Menjelaskan Keluarga 1.1 Definisi Keluarga Definisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli: a. Reisner (1980) : Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek, dan nenek.  b. Logan’s (1979)  : Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan  beberapa komponen yang saling berinteraksi satu sama lain.  c. Gillis (1983) : Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit individu. d. Duvall : Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota. e. Bailon dan Maglaya : Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang  bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.  f. Johnson’s (1992)  : Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih y ang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya.  g. Lancester dan Stanhope (1992) : Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama atau yang berbeda dan saling menikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya  bertempat tinggal dalam satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya pembagian tugas antara satu dengan yang lainnya. 

Transcript of SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

Page 1: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 1/27

Page 2: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 2/27

Page 3: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 3/27

2

  Fungsi sosialisasi : Membina sosialisasi pada anak; membina norma-norma tingkah

laku sesuai dengan tingkah perkembangan anak; meneruskan

nilai-nilai keluarga.

  Fungsi ekonomi : Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga; pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga

untuk memenuhi kebutuhan keluarga; menabung untuk

memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang

(misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua)

  Fungsi pendidikan : Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,

keterampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat

dan minat yang dimiliki; mempersiapkan anak untuk kehidupan

dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai

orang dewasa; mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat

 perkembangannya.

Menurut Friedman (1998) 

  Fungsi affective  : Menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan sehat secara

mental, saling mengasuh, menghargai, terikat, dan berhubungan;

mengenal identitas individu; rasa aman.

  Fungsi sosialisasi peran: Proses perubahan dan perkembangan individu untuk

menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan; fungsi dan

 peran di masyarakat; sasaran untuk kontak sosial di dalam atau di

luar rumah.

  Fungsi reproduksi : Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup

masyarakat.  Fungsi ekonomi : Memenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga; menambah

 penghasilan keluarga sampai dengan pengalokasian dana.

  Fungsi perawatan kesehatan: Konsep sehat-sakit keluarga; pengetahuan dan keyakinan

tentang sakit sebagai tujuan kesehatan keluarga untuk

membentuk keluarga yang mandiri.

Menurut Undang-Undang (1992) membagi Fungsi Keluarga sebagai berikut

1)  Fungsi keagamaan 

membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggotakeluarga,  menerjemahkan ajaran dan norma agama kedalam tingkah laku hidup sehari-

hari bagi seluruh anggota keluarga,  memberi contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari dalam pengalaman

ajaran agama,  melengkapi dan menambah proses belajar anak tentang keagamaan yang

tidak/kurang diperoleh disekolah atau masyarakat,

Page 4: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 4/27

3

  membina rasa, sikap ,dan praktik kehidupan beragama.

  Fungsi Budaya adalah  membina tugas keluarga sebagai sarana untuk meneruskan norma budaya

masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan,

  membina tugas keluarga untuk menyaring norma dan budaya asing yang tidak

sesuai,  membina tugas keluarga sebagai saran anggota nya untuk mencari pemecahan

masalah dari berbagai pengaruh negatif globalisasi dunia,  membina tugas keluarga sebagai sarana bagi anggotanya untuk mengadakan

kompromi/adaptasi dan praktik (positif) serta globalisasi dunia ,  membina budaya keluarga yang sesuai ,selaras , dan seimbang dengan budaya

masyarakat /bangsa untuk menunjang terwujudnnya norma keluarga kecil

 bahagia dan sejahtera.  Fungsi Cinta kasih adalah

  menumbuhkembangkan potensi simbol cinta kasih sayang yang telah ada

diantara anggota keluarga dalam simbol yang nyata, seperti ucapan dan

tingkah laku secara optimal dan terus menerus ,  membina tingkah laku ,saling menyayangi diantara anggota keluarga maupun

antara keluarga yang satu dengan yang lainnya secara kuantitatif dan

kualitatif.

  membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan uhkrawi dalamkeluarga secara serasi, selaras , dan seimbang,

  membina rasa ,sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu memberikan

dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

2)  Fungsi perlindungan

  memenuhi kebutuhan akan rasa aman diantara anggota keluarga.Bebas dari

rasa tidak aman yang tumbuh dari dalam maupun dari luar keluarga,

  membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai bentuk

ancaman dan tantangan yang datang dari luar maupun dalam,

  membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modalmenuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

3)  Fungsi reproduksi

  membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik bagi anggota keluarga maupun keluarga sekitarnya.

  memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembetukan keluarga dalam

hal usia , kedewasaan fisik dan mental,

  mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat baik yang berkaitan dengan jangka waktu melahirkan, jarak antara kelahiran dua anak , dan jumlah ideal

anak yang diinginkan dalam keluarga,

  mengembang kan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif

menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.4)  Fungsi sosialisasi

  menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai

wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan utama,

Page 5: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 5/27

4

  menyadari ,merencanakan , dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai

 pusat tempat anak dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai konflik

dan permasalahan yang dijumpainya baik lingkungan masyarakat maupunsekolahnya. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal yang

 perlu dilakukannya untuk meningkatkan kemantangan dan kedewasaan baik

fisik maupun mental, yang tidak/kurang diberikan lingkungan sekolahmaupun masyarakat.

  membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga

sehingga tidak saja bermamfaat positif bagi anak, tetapi juga orang tua untuk

 perkembangan dan kematangan hidup bersama menuju keluarga kecil bahagiadan sejahtera.

5)  Fungsi Ekonomi adalah melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun

didalam kehidupan keluarga dalam rangka menopang perkembangan hidup

keluarga, mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian , keselamatandan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga, mengatur waktu

sehingga kegiatan orang tua diluar rumah dan perhatiaanya terhadap anggota

rumah tangga bejalan serasi , selaras ,dan seimbang , membina kegiatan dan hasilekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan

sejahtera.

6)  Fungsi pelestarian lingkungan adalah membina kesadaran dan praktik kelestarian

lingkungan internal keluarga , membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestarianlingkunga hidup yang serasi , selaras, dan seimbang antara lingkungan keluarga

dan lingkungan hidup sekitarnya.

Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan 

Suprajitno (2004) menyatakan bahwa fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga

mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi:

1)  Mengenal masalah kesehatan keluargaKesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan

karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah

kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlumengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota

keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secaratidak langsung menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanyaPerubahan,keluarga,perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang

terjadi,dan seberapa besar perubahannya.

2)  Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari

 pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga dengan pertimbangansiapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk

menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh

keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkanteratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada

Page 6: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 6/27

5

orang di lingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan.

3)  Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatanSeringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi

keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui keluarga sendiri. Jika

demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlumemperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah

tidak terjadi.

4)  Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

5)  Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.

1.3 Peran Anggota KeluargaPeran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal yang

 berhubungan dengan posisi dan situasi tertentu. Berbagai peran yang terdapat dalam

keluarga adalah sebagai berikut:o  Peran ayah sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,

kepala rumah tangga, anggota dari kelompok sosialnya dan anggota masyarakat.

o  Peran ibu sebagai isteri, ibu dari anaknya, mengurus rumah tangga, pengasuh,

 pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya, anggota kelompok social dan anggotamasyarakat serta berperan sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarga.

o  Peran anak-anak sebagai pelaksana peran psikososial sesuai dengan tingkat

 perkembangan baik fisik, mental dan spiritual.

Friedman (2002) membagi lima peran kesehatan dalam keluarga yaitu :

o  Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggota

o Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

o  Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak dapat

membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda

o  Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga

o  Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga

kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatanyang ada

1.4 Struktur Keluarga

1) Dominasi jalur hubungan daraha)  Patrilineal

Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui j

alur garis ayah. Suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan

struktur keluarga patrilineal. b)  Matrilineal

Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku

 padang salah satu suku yang yang mengunakan struktur keluargamatrilineal.

Page 7: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 7/27

Page 8: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 8/27

7

2)  Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya,orang tua dan

keluarga dalam garis lurus ke atas,bila mereka itu memerlukan bantuannya.

Pasal 471)  Anak yang belum mencapai umur 18(delapan belas) tahun atau belum pernah

melangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan orang tuanya selama mereka

tidak di cabut dari kekuasaannya.2)  Orang tua mewakili anak tersebut mengenai perbuatan hukum di dalam dan di luar pengadilan.

Pasal 48

1)  Orang tua tidak di perbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan barang-barangtetap yang di miliki anaknya yang belum berumur 18(delapan belas) tahun atau belum

melangsungkan perkawinan kecuali apabila kepentingan anak itu menghendakinya.

Pasal 49

1)  Salah seorang atau kedua orang tua dapat di cabut kekuasaannya terhadap seoranganak atau lebih untuk waktu yang tertentu atas permintaan orang tua yang lain

keluarga anak dalam garis lurus keatas dan saudara kandung yang telah dewasa atau

 pejabat yang berwenang dengan keputusan Pengadilan dalam hal-hal:a. Ia sangat melalaikan kewajiban nya terhadap anaknya;

 b. Ia berkelakuan buruk sekali.

2)  Meskipun orang tua di cabut kekusaannya, mereka masih berkewajiban untuk

memberi biaya pemeliharaan kepada anak tersebut.

1.6 Bentuk Keluarga

1. TRADISIONAL :

a. The nuclear family (keluarga inti) Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.

b. The dyad family 

Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersamadalam satu rumah

c. Keluarga usila Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudahmemisahkan diri

d. The chil dless fami ly  Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak

terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yangterjadi pada wanita

e. The extended famil y  (keluarga luas/besar) Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah

seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek),keponakan, dll)

f. The single-parent fami ly  (keluarga duda/janda) Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal initerjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan

(menyalahi hukum pernikahan)

g. Commuter family  

Page 9: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 9/27

8

Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut

sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul

 pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end )

h. Multi generational family  Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama

dalam satu rumahi. Kin-network family

Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan

dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya :

dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)

 j. Blended fami ly

Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan

membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya

k. The single adult l iving alone / single-adul t family  Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya

atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati

2. NON-TRADISIONAL :

a. The unmarr ied teenage mother  

Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan

tanpa nikah

b. The stepparent family  

Keluarga dengan orangtua tiri

c. Commune family  Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan

saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang

sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas

kelompok / membesarkan anak bersama

d. The nonmari tal heterosexual cohabiting family  Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui

 pernikahan

e. Gay and lesbian f amil ies  Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana

 pasangan suami-istri (marital partners)

f. Cohabitating couple

Orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan perkawinan karena beberapa

alasan tertentu

g. Group-marri age famil y  Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama,

yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu,

termasuk sexual dan membesarkan anaknya

h. Group network family

Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu

sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama,

 pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya

i. Foster famil y

Page 10: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 10/27

9

Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam

waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan

untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya

 j. Homeless famil y  Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen

karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental

k. Gang

Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari

ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembangdalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

1.7 Genogram (Family Anatomy)

Definisi :  genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari

silsilah keluarga pasien yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk segera

mendapatkan informasi tentang nama anggota keluarga pasien, kualitas hubungan antaranggota keluarga. Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga, yang mencatat tentang

siklus kehidupan keluarga, riwayat sakit di dalam keluarga serta hubungan antar anggota

keluarga. 

Di dalam genogram berisi : nama, umur, status menikah, riwayat perkawinan,

anak-anak, keluarga satu rumah, penyakit-penyakit spesifik, tahun meninggal, dan

pekerjaan.  Juga terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau konflik antar

anggota keluarga, hubungan penting dengan profesional yang lain serta informasi-informasilain yang relevan. Dengan genogram dapat digunakan juga untuk menyaring kemungkinan

adanya kekerasan (abuse) di dalam keluarga.

Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga, dan selaludilengkapi (update) setiap ada informasi baru tentang anggota keluarga pada kunjungan-

kunjungan selanjutnya. Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa keluarga sebagai

sistem yang saling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap kejadian emosionalkeluarga dapat mempengaruhi atau melibatkan sediktnya 3 generasi keluarga.

 Sehingga

idealnya, genogram dibuat minimal untuk 3 generasi.

Dengan demikian, genogram dapat membantu dokter untuk :

1)  mendapat informasi dengan cepat tentang data yang terintegrasi antara kesehatan fisik

dan mental di dalam keluarga

2)   pola multigenerasi dari penyakit dan disfungsi

Page 11: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 11/27

Page 12: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 12/27

11

1.8 Dinamika Keluarga

Adanya interaksi (hubungan) antara individu dengan lingkungan sehinggatersebut dapat diterima dan menyesuaikan diri baik dalam lingkungan keluargamaupunkelompok sosial yang sama.

Dinamika keluarga adalah interaksi atau hubungan pasien dengan anggota

keluarganya dan juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga di lingkungansekitarnya. Keluarga diharapkan mampu memberikan dukungan dalam upaya

kesembuhan pasien. Ada empat aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluarga

Page 13: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 13/27

12

  Pertama, tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang diri

sendiriyang biasa dikenal dengan harga diri atau self-esteem.  Kedua, tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan

 pendapatdan pikiran mereka yang dikenal dengan komunikasi.

  Ketiga, tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur

 bagaimanamereka seharusnya merasa dan bertindak yang berkembangsebagai sistemnilai keluarga.  Yang terakhir, tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan

orang luar dan institusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke

masyarakat.

LO 2 : Memahami dan Menjelaskan Rumah Sehat

Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan

sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian

rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.

Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI

 Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:1. Bahan Bangunan

a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat

membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut :

o  Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3 

o  Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam

o  Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg

 b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya

mikroorganisme patogen.

2. Komponen dan penataan ruang rumahKomponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:

a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan

 b. Dinding

o  Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara

o  Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan

c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan

d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan

 penangkal petire. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang

keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain

anak.f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.

Page 14: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 14/27

13

3. Pencahayaan

Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh

 bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.

4. Kualitas Udara

Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :a)  Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C b)  Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%

c)  Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam

d)  Pertukaran udarae)  Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam

f)  Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3 

5. VentilasiLuas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas

lantai.

6. Binatang penular penyakit

Tidak ada tikus bersarang di rumah.

7. Aira. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang

 b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.

9. Limbaha. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan

 bau dan tidak mencemari permukaan tanah.

 b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.

10. Kepadatan hunian ruang tidurLuas ruang tidur minimal 8m

2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang

tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.

Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi “Setiap warganegara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah

yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur” 

Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat

menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat

tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus mempunyai fungsisebagai :

1. Mencegah terjadinya penyakit

2. Mencegah terjadinya kecelakaan

Page 15: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 15/27

14

3. Aman dan nyaman bagi penghuninya

4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial

LO 3 : Memahami dan Menjelaskan Identifikasi Faktor-Faktor Masalah Kesehatan

Keluarga

3.1 Faktor Internal1.  Pola makan tidak sehat

Dengan semakin majunya budaya dan teknologi, semakin membuat orang-orang

harus bekerja dan bergerak dengan cepat. Hal ini membuat pola makan kitamenjadi tidak sehat, dengan mengkonsumsi makanan cepat saji, yang sangat

menggiurkan ketika menyantapnya. Mie instant ketika malas untuk memasak

makanan yang sesungguhnya. Belum lagi ketika mengkonsumsi minuman

 berkarbonasi.2.  Kelelahan

Ketika bekerja dalam mencukupi kebutuhan hidup, apalagi yang sudah

 berkeluarga, beban itu semakin berlipat, terkadang sampai tidak memperdulikantanda-tanda tubuh yang menyatakan kalau tubuh sudah waktunya untuk

 berisitirahat. Sehingga membuat kondisi kesehatan kita menjadi turun dan rentanterkena penyakit.

3.  Stress /tertekanDalam menghadapi tuntutan hidup yang membuat kita harus bekerja lebih keras

lagi, manusia tidak luput dari rasa tertekan, stress, putus asa, dan sebagainya.

4.  Gaya hidup tidak sehat

Dengan masuknya budaya dari luar, dan pergaulan, membuat gaya hidup tidaksehat, dengan merokok, “dugem” sampai dengan mengkonsumsi obat-obatan

terlarang, hal tersebut terkadang merupakan salah satu cara “pelarian”. 

5.  Kurang istirahat dan olahragaDengan adanya tuntutan pekerjaan, problema hidup, stress yang berkepanjangan,

tak jarang manusia selalu memikirkannya, bekerja sampai larut malam, sehingga

membuat kurang isitrahat dan juga kurang berolah raga untuk membuat tubuhtetap fit.

6.  Obat-obatan kimia

Pada saat sakit tidak jarang orang-orang minum obat untuk meredakan sakit yang

di derita, baik itu dengan menggunakan resep dokter atau dengan obat bebas.Untuk menunjang kesehatan pun, terkadang mengkonsumsi vitamin-vitamin.

3.2 Faktor Eksternal

1)  Radiasi ponselSemua orang baik tua maupun muda, 90% menggunakan handphone, menurut

 penelitian, radiasi yang dikeluarkan dari handphone, lama kelamaan dapat

mengakibatkan efek yang negative terhadap otak kita.

2)  Polusi udara

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan bertambahnya penduduk dunia,membuat polusi udara semakin meningkat, mengapa begitu ? Karena semakin

Page 16: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 16/27

15

 banyak dibangun pabrik untuk memenuhi kebutuhan dari pasar, kendaraan

semakin banyak, dari hari ke hari jalanan semakin macet. Asap knalpot kendaraan

dan pabrik mengandung karbon monoksida.

3)  Jadi perokok pasif

Perokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang yang sedangmerokok. Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahayayang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.

Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok

masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang

 berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.

Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun

yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun

rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap.“Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif

kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan.” 

Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yangsedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran

tembakau yang tidak sempurna. Dapat anda bayangkan seberapa beresikonya

 perokok pasif.

4)  Efek rumah kaca

Dari asap pabrik, kendaraan bermotor, asap rokok, asap pembakaran sampah, hal

ini memicu terjadinya efek rumah kaca. Meningkatnya kadar karbondioksidadiudara merupakan permasalahan yang sangat serius dan mesti diperhatikan sejak

dari sekarang. Jika hal ini dibiarkan berlarut, justru akan mengancam kehidupan

makhluk hidup. Meningkatnya kadar karbondioksida di atmosfer dapatmenyebabkan terjadinya efek rumah kaca (green house effect) atau lebih dikenal

dengan pemanasan global suhu bumi.

Pada dasarnya, karbondioksida tidak berbahaya bagi manusia. Namun, kenaikan

kadar karbondioksida diudara dapat mengakibatkan peningkatansuhu permukaan

 bumi. Efek rumah kaca terjadi dikarenakan karbondioksida yang ada di atmosfer

melebihi ambang batas. Gas karbondioksida dapat dilewati oleh semuasinar/cahaya yang dipancarkan oleh matahari. Akan tetapi ketika memantul

dipermukaan bumi dan kembali keatmosfer, sinar tertentu akan tertahan dan

terperangkap kemudian dipantulkan lagi ke bumi. Fenomena ini persis seperti

sebuah rumah yang terbuat dari kaca, dimana suhu didalamnya sangat panas.

Dua faktor tersebut yang setiap hari kita hadapi. Segala hal yang dapat

mengganggu Kesehatan, sedikit demi sedikit kita investasikan di dalam tubuh kitasemenjak kita lahir sampai dengan sekarang. Semakin banyak pula orang yang

Page 17: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 17/27

16

mengalami sakit kritis, seperti kanker, serangan jantung, stroke, diabetes,

kolesterol, gagal ginjal, dan lain sebagainya.

LO 4 : Memahami dan Menjelaskan Konsep Keluarga Islami

4.1 Hak dan Kewajiban Anak

Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua

Pada dasarnya, kewajiban seorang anak merupakan hak bagi orang tua begitu pula

sebaliknya hak anak adalah merupakan kewajiban dari orang tua sendiri. Diantarakewajiban anak untuk berbakti pada orang tuanya dibagi menjadi dua yaitu ketika mereka

masih hidup dan sesudah mereka wafat.

A. Saat Orang Tua Masih Hidup

1)  Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah.

Ta‟at, patuh dan hormat pada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiapanak Adam(manusia). Sedangkan mendurhakai keduanya merupakan perbuatan yang

diharamkan, kecuali jika mereka menyuruh untuk berbuat syirik atau bermaksiatkepada Allah. Allah berfirman, artinya, “Dan jika keduanya memaksamu untuk

mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,

maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di duniadengan baik, ….” 

Rasulullah SAW. bersabda, “Tidak ada ketaatan untuk mendurhakai Allah.

Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam melakukan kebaikan”. Adapun contoh

 bentuk ketaatan pada orang tua diantaranya:a)  Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib memberikan

 b)  Memberikan sesuatu yang diinginkan orang tua baik yang diminta atupun tidakc)  Segera mendatangi panggilan orang tuad)  Melaksanakan semua perintah orang tua asalkan buka perintah maksiat

e)  Tidak membentak, menghardik, memukul bahkan membunuh orang tua meskipun

orang tua salahBerbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagia

 bentuk. Di antara bakti terhadap kedua orang tua adalah menjauhkan ucapan dan

 perbuatan yang dapat menyakiti mereka, walaupun berupa isyarat atau denganucapan „ah‟, tidak mengeraskan suara melebihi suara mereka, mendahulukan

keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi.

2)  Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagai bentuk. Diantara wujud lain dari pada bakti pada orang tua diantaranya:

a)  Tidak berkata “ah” dan tidak mengeraskan suara melebihi suara orang tua 

 b)  Tidak mendahului jalan orang tua

c)  Mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadid)  Tidak berkata kasar

3)  Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya.

Page 18: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 18/27

17

Amat penting kedudukan izin kepada orang tua dalam masalahjihad. Seorang

laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam dan bertanya, “Wahai

Rasulullah apakah aku boleh ikut berjihad?” Beliau balik bertanya, „Apakah kamumasih mempunyai kedua orangtua?‟ Laki-laki tersebut menjawab, „Masih‟. Beliau

 bersabda, „Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya‟. 

4)  Memberikan nafkah kepada orang tuaBeberapa ayat dalam Al Qur‟an yang membahas tentang hal ini adalah Al

Baqarah ayat 15 dan Ar-Rum ayat 38. Rasulullah SAW. pernah bersabda kepada

seorang laki-laki ketika ia berkata, “Ayahku ingin mengambil hartaku”. Nabi SAW. bersabda, “Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu.” 

Oleh sebab itu, hendaknya seorang anak tidak bersikap bakhil (kikir) terhadap

orang yang menyebabkan keberadaan dirinyaatas izin Allah, memeliharanya ketika

kecil, serta telah berbuat baik kepadanya.

5)  Memenuhi sumpah/nadzar kedua orang tua

Jika kedua orang tua bersumpah untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnyatidak terdapat perbuatan maksiat, maka wajib bagi seorang anak untuk memenuhi

sumpah keduanya karena hal itu termasuk hak mereka.

6)  Mendahulukan berbakti kepada ibu dari pada ayah.

ؼ ث خجز ب:زج ثد  حشش ثأ ػ   ػ أث صػخ  ػ ػبح ث نؼبع ث جشيخ:ػ بل   هى بل  هػ  ه  ل  نإ م   هي أق ا بي صب: ب  ر 

( :هأ.):   :(.أهثن: )ثن هي  :(.ثن أه: )ثن هي بل ث(.ثن أب: )ثن هيأة  ث  .ه:دث أب سرع:جشيخ   

Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam,

“Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?” beliau menjawab,“Ibumu.” Lelaki itu bertanya lagi, „Kemudian siapa lagi?‟ Beliau kembali menjawab,

“Ibumu”. Lelaki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab,

“Ibumu”. Lalu siapa lagi? Tanyanya. “Ayahmu,” jawab beliau.” 

Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu dari pada ayah. Sebab, menaatiayah lebih didahulukan jika keduanya menyuruh pada waktu yang sama dan dalam

hal yang dibolehkan syari‟at. Alasannya, ibu sendiri diwajibkan taat kepada

suaminya.

7)  Mendahulukan berbakti pada orang tua dari pada berbuat baik pada istri

Di antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah kisah tiga orang yang

terjebak di dalam gua lalu mereka tidak bisa keluar kemudian mereka bertawasuldengan amal baik mereka, di antara amal mereka, ada yang mendahulukan memberi

susu untuk kedua orang tuanya, walaupun anak dan istrinya membutuhkan.

Begitupula dengan kisah Alqomah

8)  Mendo‟akan kedua orang tua. 

Page 19: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 19/27

18

Merupakan perihal yang sangat urgen sebab do‟a juga merupakan wujud

ungkapan terimakasih anak terhadap orang tua. Ayat Al-Qur‟an yang membahas

tentang kewajiban mendoakan keduanya salah satunya adalah firman Allah SWT :

ش  ب  ب ب   ة م  ي نشخ  لن ب  ب ض   

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan danucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka

 berdua telah mendidik aku waktu kecil".

9)  Memelihara orang tua

Ayat yang membahas tentang hal ini adalah surat Al-Isra‟ ayat 23 dan Al-Ahqaf ayat

15

B. Ketika Orang Tua Telah Meninggal

Ada beberapa kewajiban yang dilakukan anak terhadap orang tuanya ketika

mereka sudah tiada diantaranya:

1)  Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan untuknya, karena ini merupaka

 bukti kebaktian anak terhadap orang tuanya sebelum dikebumikan.

2)  Memohonkan ampun untuk keduanya. Karena do‟a yang yang masih bisa menjadiamal jariyah adalah do‟a anak sholeh terhadap orang tuanya. Namun anak yang

dimaksud anak di sini tidak hanya anak kandung saja tapi anak tiri, ataupun anak

angkatpun bisa. Karena dalam doa kita juga dianjurkan untuk mendoakan semuaorang muslim.

3)  Melanjutkan amalan baik yang belum sempat dilakukan mereka semasa hidup

karena demikian itu akan menjadi amalan jariyah bagi orang tua meskipun telah

memenuhi panggilanya.4)  Menunaikan janji, hutang dan wasiat orang tua yang belum terlaksana.

5)  Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tua

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya bakti anak yang terbaik adalahseorang anak yang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman

ayahnya setelah ayahnya meninggal”. 

6)  Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat ibu dan ayahRasulullah SAW. bersabda, “Barang siapa yang ingin menyambung silaturrahim

ayahnya yang ada dikuburannya, maka sambunglah tali silaturrahim dengan

saudara-saudara ayahnya setelah ia meninggal.” 

Hak-hak yang harus diperoleh anak

1)  Hak Mendapatkan Rasa Kasih Sayang

Banyak hal yang bisa menjadi ungkapan kasih sayang, hal yang demikian

tak ditinggalkan oleh syariat, hingga didapati banyak contoh dari Rasulullah

SAW, bagaimana beliau mengungkapkan kasih sayang kepada anak-anak.

Page 20: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 20/27

19

Satu contoh yang beliau berikan adalah mencium anak-anak. Bahkan

 beliau mencela orang yang tidak pernah mencium anak-anaknya. Kisah-kisah

tentang ini bukan hanya satu dua. Di antaranya dituturkan oleh shahabat yang

mulia, Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:

ن  ػ شع ث ب    ث ػ  ى     ػ ه  ل  معش لب  ب :ب ه   ه د ا يه ةزشع    ىاد  بلف.ن  ى      ػ ه  ل   زن:ظش    يه

زن   .

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencium Al-Hasan bin 'Ali,

sementara Al-Aqra' bin Habis At-Tamimi sedang duduk di sisi beliau. Maka Al-Aqra' berkata, "Aku memiliki 10 anak, namun tidak ada satu pun dari mereka

yang kucium." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandangnya,

lalu bersabda, "Siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi."

Kalaulah dibuka perjalanan para pendahulu yang shalih dari kalangan

shahabat radhiallahu 'anhum, hal ini pun ditemukan di kalangan mereka. Bahkan

dilakukan oleh shahabat yang paling mulia, Abu Bakr Ash-Shiddiqradhiallahu'anhu. Ketika Abu Bakr radhiallahu 'anhu tiba di Madinah bersama Rasulullah

shallallahu 'alaihi wasallam dalam hijrah, dia mendapati putrinya,

'Aisyah radhiallahu 'anha sakit panas. Al-Barra' bin 'Azibradhiallahu 'anhu yang

menyertai Abu Bakr saat menemui putrinya mengatakan:

ذ يغ   م بب  ذ   ش  ب ز ب   خؼطي  خ ث  ئ ػب   بلش ػ :ب 

  ت      م 

"Kemudian aku masuk bersama Abu Bakr menemui keluarganya. Ternyata

'Aisyah putrinya sedang berbaring, terserang penyakit panas. Maka aku melihat

ayah 'Aisyah mencium pipinya dan berkata, 'Bagaimana keadaanmu, wahai

 putriku?'." Inilah kasih sayang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang ayah yang

 paling mulia di antara seluruh manusia. Tak segan-segan beliau mendekap dan

mencium putra-putri dan cucu-cucunya. Begitu pun yang beliau ajarkan kepada

seluruh manusia.

2)  Hak untuk memperoleh kehidupan

Problematika perekonomian seakan menjadi momok yang menakutkan

 bagi calon orang tua bahkan orang tua sekalipun. Banyak sekali orang tua yangmnelantarkan anak yang telah dilahirkan sendiri dari rahimnya. Bahkan tak

sedikit pula yang membiarkan anaknya merasakan kehidupan dunia ini.

Allah berfirman:

“Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena tak ut miskin. Kami akan

memberikan rizqi kepadamu dan kepada mereka.” 

3)  Hak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)

Page 21: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 21/27

20

Wajib bagi seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana

firman Allah yang artinya: Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama

dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.

Sebuah riwayat disampaikan oleh 'Umar bin Al-Khaththab radhiallahu 'anhu:

ب ت    ن ي ح  ئ يش  ى     ػ ه  ن  و ػ ن  ب  د       ؼز ب  ط   ز   ن.ر     ع ص  ا :   د  ار ى ذ طرت  :ز

ز    ى   در ع     .:   ي ب ؼ ى    .

"Datang para tawanan di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Ternyata di antara para tawanan ada seorang wanita yang buah dadanya penuh

dengan air susu. Setiap dia dapati anak kecil di antara tawanan, diambilnya,didekap di perutnya dan disusuinya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

 bertanya, "Apakah kalian menganggap wanita ini akan melemparkan anaknya ke

dalam api?" Kami pun menjawab, "Tidak. Bahkan dia tak akan kuasa untuk

melemparkan anaknya ke dalam api." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

"Sungguh Allah lebih penyayang daripada wanita ini terhadap anaknya."

4)  Hak untuk mendapat nama yang baik dari orang tua

Pemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya

 pendidikan terhadap anak anak. Ada yang mengatakan; „apa arti sebuah nama‟.Ungkapan ini tidak selamanya benar. Islam mengajarkan bahwa nama bagi

seorang anak adalah sebuah do‟a. Dengan memberi nama yang baik, diharapkananak mampu berperilaku baik sesuai dengan namanya. Adapun setelah kita

 berusaha memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya dengan baik pula,

namun anak kita tetap tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita

kembalikan kepada Allah SWT. Nama yang baik dengan akhlak yang baik, itulah

yang diharapkan oleh setiap orang tua.

5)  Hak mendapat aqiqohan dari orang tua.

Aqiqah hukumnya sunnah muakkadh (sangat dianjurkan) bagi yang

mampu melakukannya, berdasarkan sabda Nabi SAW

"ب تر  غ  م:  ق   ب  ع حبذو."  

“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih paa hari ketujuh (sejak

kelahiran anaknya), lalu dinamai dan dicukur rambutnya.

6) 

Hak mendapat pendidikan

Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu

muslimah. Bahkan ibu merupakan madrasah awal bagi putra putrinya. Dia

senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlakMuhammad dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak bukanlah sekedar

kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya, akan tetapi merupakan

kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.

Page 22: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 22/27

21

Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara

lainnya, seperti mencucikan pakaiannya atau membersihkan badannya saja.

Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anakmerupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkan

menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan,

hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan. Bak dan tidaknya seorang anak juga ada pengaruhnya terhadap peran orang tua. Karena pada dasarnya anak itu terlahirdalam keadaan fitrah, jadi yang menjadikan anak tersebut islam ataupun kafir

adalah orang tuanya.

9.1 Hak dan Kewajiban Orang Tua

Kewajiban Orang tua kepada Anak

1)  Berdoa sebelum bercampur dengan istri, sehingga jika Allah takdirkan dari pencampuran tadi, si istri hamil, maka anaknya menjadi anak yang soleh.

2)  Mengikuti rosulullah dalam menyambut kelahiran anak.

3)  tinggal di lingkungan yang islami

4)  Memberi nama yang baik

5)  Ibu hendaknya Menyusui anaknya

6)  Mengasuh dan membimbing anak (bukan diasuh oleh pembantu).

7)  Mengkhitan si anak

8)  Mengajari alquran, sholat,puasa, adab dan etika

9)  Mengajari anak naik kuda, berenang dan memanah.

10) Memberi nafkah dari rezeki yang halal sampai si anak mandiri atau menikah.

11) Memilihkan teman yang baik.

12)  berbuat adil kepada semua anak anaknya.

13) Menjadi contoh yang baik bagi anaknya.

14) Mencarikan pendamping hidup yang sholeh bagi anaknya.

Hak-hak Orang Tua Yang dimaksud dengan hak-hak orang tua di sini adalah kewajiban-kewajiban

yang harus ditunaikan seorang anak terhadap orang tuanya. Ada banyak hak orang tua

atas anak, yang paling penting di antaranya adalah :

1)  Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Hal itu ditunjukkan melalui perkataan, perbuatan, harta, dan badan.

2)  Menaati perintah keduanya kecuali dalam hal-hal yang sifatnya maksiat.3)  Berbicara kepada mereka berdua dengan penuh kelembutan dan sopan santun.4)  Tawadhu‟ (rendah diri) dan tidka boleh bersikap sombong di hadapan keduanya. 

5)  Banyak berdo‟a dan memohon ampun untuk mereka berdua, terlebih di saat

keduanya telah meninggal dunia.

6)  Memelihara nama baik, kehormatan, dan harta mereka berdua.7)  Melakukan perbuatan yang membuat mereka senang tanpa harus ada perintah

terlebih dahulu.

Page 23: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 23/27

22

8)  Menghormati teman-teman mereka berdua semasa mereka masih hidup, dan

 begitu juga setelah matinya.

9)  Segera memenuhi panggilan mereka berdua

9.2 Hak dan Kewajiban Antar Keluarga

Hak Kerabat dan Sanak Keluarga1)  Dikunjungi/silaturahimDalil hadits: “Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya

maka hendaklah dia takut kepada Allah dan bersilaturahim kepada kerabat.” (HR.

Ahmad dan Al Hakim)2)  Selamat dari tangan dan lisannya. Maksudnya adalah tidak digunjingkan dan

dianiaya.

3)  Bersedekah/memberi hadiah

“Shadaqah yang paling utama adalah kepada kerabat yang memutuskankekerabatan.” (HR. Ahmad, Thabrani dan Baihaqi) 

LO 5 : Memahami dan Menjelaskan Hak dan Kewajiban Pasien & Anggota Keluarga

Lainnya

Kewajiban-Kewajiban Orang yg Sakit:

1)  Orang yang sakit memiliki kewajiban untuk senantiasa ridha terhadap qadha Allah

Subhanahu wa Ta‟ala, bersabar atas taqdir -Nya serta berbaik sangka kepada Rabbnya. Ituyang lebih baik baginya.

2)  Seyogyanya orang yang sedang sakit memiliki perasaan antara rasa takut dan harap, yaitu

takut akan siksa Allah „Azza wa Jalla atas dosa-dosanya dan berharap akan rahmat Allah

„Azza wa Jalla kepadanya. Sikap ini didasarkan pada hadits dari Anas bin

Malik Radhiyallahu’anhu yang mengatakan:

د بل      ةب  ى م ػ    ػ    ن           ل  ب   ك بل     مي  جػ ت   بؼ   ى     ػ     ل  لب   فبش  يب   بطػ       بف  ب  ي  آي  

3)  Seberat apapun sakit yang diderita, tidak boleh baginya untuk berangan-angan ingin

mati. Hal ini karena ada hadits Ummul Fadhl Radhiyallahu’anha, bahwaRasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam pernah datang kepada mereka tatkala

„Abbas  Radhiyallahu’anhu (paman Rasulullah) menderita sakit, hingga „Abbas berangan-

angan ingin mati.

4)  Jika ia masih memiliki tanggungan atas hak-hak orang lain, hendaklah ia tunaikan kepadayang berhak apabila hal itu mudah baginya. Jika tidak mudah, hendaklah ia berwasiat

(kepada keluarganya). Sesungguhnya Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam berkata:

ب   مج  خيبن و  ر   يبن هؤ ن جم   شػ ي  خ ذ ػ يظ ي ب  ب      ػ  ذ ػ   ب دب  ي   نب مػ    ى     جب طػأ   ي    م ب  

Page 24: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 24/27

Page 25: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 25/27

Page 26: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 26/27

25

 bersin, lalu memuji allah, maka doakanlah ia olehmu. 5. Apabila ia sakit, tengoklah ia,

dan apabila ia meninggal dunia, maka iringkanlah dia. (h.r. muslim)

Menjenguk orang yang terbaring sakit. Sebagian ulama telah menetapkan

menjenguk orang sakit ini sebagai fardhu kifayah, seperti halnya memberi makan orang

yang kelaparan dan membebaskan tawanan. Jumhur ulama berpendapat bahwamenjenguk ini pada dasarnya hukumnya sunnah. Namun pada perkembangannya ia

menjadi wajib di beberapa kalangan tertentu.

Perintah menjenguk orang sakit mengandung hikmah, dapat meringankan beban

mental keluarganya, sebagai ungkapan kasih sayang, mengingatkan manusia akan mati,

memberikan dorongan kejiwaan dan menghibur, dan lain-lain.

Page 27: SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

8/13/2019 SKENARIO 2 KEDKEL PRISSILMA

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-2-kedkel-prissilma 27/27

DAFTAR PUSTAKA

  Friedman, M. Marilyn.( 1998).  Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik .Jakarta :EGC.

  Goldenberg, I., & Goldenberg, H. (2008). Family therapy: An overview. Belmont, CA:

Thomson Brooks/Cole.

  Sudiharto. (2007).  Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan KeperawatanTranskultural . Jakarta:EGC.

  Suprajitno. (2004 ). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.

  Sloane, P.D., Slatt, L.M., Ebell, M.H., & Jacques, L.B. (2002).  Essential ofFamily Medicine (4th Ed.). Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins (page 24)

  McDaniel, S., Campbell, T.L., Hepworth, J., & Lorenz, A. (2005).  Family - Oriented Primary Care (2nd Ed.). New York: Springer (page 42)

  Undang-Undang RI no 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Available at :http://www.bkn.go.id/bapek/peraturan/undang-undang-uu/82-uu-no-1-tahun-1974-

tentang-perkawinan.html (Last Update: 2012, December 19)

  Hak dan Kewajiban Orang Tua. Available at :http://roudhotulilmi.blogspot.com/2011/11/hak-dan-kewajiban-orang-tua.html (Last

Update 2012, December 21)

   Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Available at : http://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-

04.pdf  (Last Update 2012, December 23)

  Kewajiban-Kewajiban Orang Sakit. Available at : http://darussunnah.or.id/artikel-islam/nasehat/kewajiban-kewajiban-orang-sakit/ (Last Update 2012, December 20) 

  Kewajiban Orang Tua dan Anak dalam Islam. Available at: http://al-islam-indonesia.blogspot.com/2012/05/kewajiban-orang-tua-dan-anak-dalam.html (Last Update

2012, December 20)